SENIN
3
AGUSTUS 2015 Terbit Sejak 9 Sept ember 2002 Harga Medan IDR 3.000,- mandiri .red @gmail.com September mandiri.red .red@gmail.com
3
Bangunan di Medan Timur Dibongkar Paksa
4
Monang Sitorus Dinilai Masih Layak Pimpin Tobasa
7
Unimed - USU Tindak Tegas Pelaku Curang UMB
Kejati Bidik Korupsi RS Haji Medan MEDAN | MANDIRI Kejati Sumatera Utara (Sumut) mengaku sedang melakukan penyelidikan dugaan korupsi Rumah Sakit Haji Medan tahun anggaran 2014.
Korupsi Alkes di Tanjung Balai
Kejatisu Dalami Keterlibatan Diah Retno
Rp 7.089.050 di lembar kedua. Kondisi penggelembungan dan penyusutan jumlah insentif pada lembar pertama dan lembar kedua daftar insentif pegawai RSU Haji Medan ditemukan terjadi di 46 item (bagian) pembagian insentif. Dalam daftar insentif periode kedua ( Juni - Agustus 2014), yang diperoleh wartawan, jumlah tranksaksi insentif dibayarkan kepada pegawai juga berbeda dengan laporan yang ditandatangani Plt Direk
MEDAN | MANDIRI Tim penyidik Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara masih mendalami keterlibatan mantan Direktur Utama RSUD Tengku Mansyur Tanjung Balai dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan alat kesehatan di RSUD Tengku Mansyur, Kota Tanjung Balai Asahan tahun 2012. Koordinator Tim Penyidik Pidana Khusus Kejati Sumut, HF Silitonga mengatakannya kepada wartawan, Minggu (2/8). Dijelaskannya, terkait dengan adanya tersangka lain tergantung pada pemeriksaan nanti. Pihaknya akan mendalami apakah akan ada tersangka lain yang akan dibidik. "Namun hal tersebut tergantung pada fakta yang terungkap dalam pemeriksaan saksi-saksi dan alat bukti yang lain," katanya. Menurutnya, mengenai keterlibatan direktur rumah sakit ataupun kepala dinas, menurutnya hal tersebut masih sedang didalami dari para tersangka ini. "Kita dalami dulu, apakah dia bekerja sendiri atau suruhan, akan kita dalami," katanya. Dijelaskannya, Direktur Utama RSUD Tengku Mansyur yang saat ini menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur di Rumah Sakit Umum Haji Medan, dr Diah Retno W Kesumaningtyas. "Beberapa waktu lalu, Diah ini sudah pernah kita minta keterangannya," katanya. Sebagaimana diketahui, (30/7/2015), tim penyidik pidana khusus Kejaksaan Tinggi Sumatra Utara melakukan penahanan terhadap 2 orang tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan alat kesehatan di RSUD T Mansyur, Kota Tanjung Balai Asahan. "Kita melakukan penahanan terhadap Hj Sudarti selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Akmil selaku Ketua Layanan Pengadaan terkait dengan kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan alat kesehatan yang bersumber dari APBN-P tahun 2012 dengan pagu anggaran sebesar Rp 5 miliar," ujar Koordinator Tim Penyidik Pidana Khusus, HF Silitonga kepada wartawan, sebelumnya. Dari pagu anggaran tersebut, untuk mengetahui jumlah uang kerugian negara yang diakibatkan perbuatan para tersangka, pihaknya akan bekerja sama dengan pihak BPKP Sumut. "Ter
Lanjut kkee Hal 111 1 KKol ol 1
Lanjut kkee Hal 111 1 KKol ol 1
H
umas Kejati Sumut, Candra Purnama yang dikonfirmasi wartawan beberapa waktu lalu mengatakan, memang kita sedang menangani dugaan korupsi RS Haji Medan tahun 2014. Bahkan, saat ini Kejati Sumut sedang mencari celah dimana dugaan korupsinya dengan memeriksa saksi-saksi. Sementara itu, LSM meminta Kejati Sumut membongkar dugaan korupsi RS Haji Medan tahun 2014. "Indikasi dugaan korupsi dinilai sangat kuat. Untuk itu kita minta Kejati Sumut membongkar dan mengungkapnya segera," ucap Ketua Umum LSM PERINTIS, Hendra Silitonga SH, Minggu (2/8), di Medan. Hendra Silitonga juga meminta Kepala Dinas Kesehatan Sumut (Kadinkes Sumut) untuk mempertimbangkan jabatan Plt Direktur RS Haji Medan. "Kita minta Plt Direktur RS Haji Medan dicopot dan minta pertanggungjawabannya," cetusnya seraya menduga, jangan-jangan aliran dugaan ko-
rupsi RS Haji Medan yang dituding miliaran rupiah ada mengalir ke Gubernur yang kini berstatus tersangka oleh KPK. Dugaan tindak pidana korupsi yang menguap ke publik, diantaranya biaya barang/ perbekalan Farmasi, Biaya Administrasi Perkantoran dan Biaya Dapur dan Gas, Biaya Pemerliharaan TA 2014 dan pemotongan insentif pegawai/ karyawan RS Haji periode bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2014.
Salah satu dugaan korupsi yang pernah terekpos adalah insentif RSU Haji Medan periode Juni - Agustus 2014, jumlah insentif yang ditandatangani pegawai dari lembaran pertama dan kedua berbeda angkanya. Anehnya, jumlah angka yang ditemukan ada yang 'gembung' dan juga 'disunat'. Seperti di Bagian Akuntansi terjadi pembengkakan jumlah. Pada lembar pertama tercantum jumlah pembayaran insentif pegawai Rp 13.122.235, sementara di lembar kedua
tercantum Rp 13.614.463. Juga terlaporkan di Bagian Penyusunan Anggaran dan Perbendaharaan tercatat di lembar pertama Rp 16.947.443, sementara di lembar kedua tercantum Rp 20.221.225. Lain halnya di Bagian Kerohanian, pembayaran insentif lembar pertama tercatat lebih besar dari lembar kedua. Rp 7.245.095 lembar pertama dan di lembar kedua Rp 6.914.729. Di Bagian Humas juga terjadi 'penyunatan' insentif dari Rp 7.345.095 lembar pertama dan
Bau Korupsi Pelebaran Jembatan Jalan Adam Malik Rp2 M Menyengat Tajam
Periksa Khairul Syahnan RAMADHAN PERGI... Oleh: Junaidi
Ramadhan sudah pergi meninggalkan kita. Selama sepuluh hari penulis menyasikan, ada dua fenomena yang dapat kita saksikan berhubungan dengan kepergian Ramadhan. Adapun dua fenomena yang dimaksudkan adalah sebagai berikut: Pertama: : Ramadhan pergi Al-Qur'an masuk lemari. Diantara fenomena yang dapat kita lihat saat Ramadhan adalah maraknya suara membaca al-quran, khususnya di masjid, mushalla, langgar dan lainnya. Begitu juga di rumah-rumah umat Islam. Tilawah Al-Quran dilakukan seolah-olah tidak mengenal waktu mulai dari ba'da shubuh, sampai tengah malam (jam 1 dini hari). Namun, ketika bulan Ramadhan pergi,
Lanjut kkee Hal 111 1 KKol ol 3
Hajab... banyak kali bah temuan korupsi tu!
Tertawa ampuh mengaktifkan sensor rasa bahagia di otak dan bisa mengurangi hormon stres.
"Sudah dua tahun jembatan Adam Malik Medan tidak rampung dikerjakan. Karenanya, rekanan pemenang tender proyek itu harus segera diusut. Kita curiga uang Rp2 miliar untuk proyek tersebut mengalir ke mana-mana?" MEDAN | MANDIRI au korupsi pelebaran jembatan di Jalan Adam Malik Medan, Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat menyengat tajam. Sebab, Tahun 2013 lalu, Dinas Bina Marga Medan di bawah kepemimpinan Khairul Syahnan sudah menganggarkan uang rakyat dalam APBD Medan senilai Rp2 miliar untuk pembangunannya. Tapi nasib jembatan itu hingga kini tanpa kejelasan alias belum rampung. Padahal, sudah dua tahun berlalu. Kondisi berbeda terlihat dengan proyek pelebaran jembatan di Jalan Raden Saleh, yang sama pengerjaan dan kontraknya dengan proyek jembatan Jalan Adam Malik Medan, tetapi kini jembatan itu sudah berdiri kokoh dan dapat dinikmati masyarakat. Pantaun MANDIRI, Minggu (2/8), proyek pengerjaan Jalan Adam Malik masih terbengkalai. Jembatan itu terlihat masih ditutupi seng sebagai pembatas. Tidak ada tandatanda pengerjaan proyek tersebut akan dilakukan oleh rekanan pemenang tender. Pertanyaan muncul, ke mana mengalir uang rakyat senilai Rp2 miliar yang sudah dikucurkan untuk pelebaran jembatan itu ? "Sudah jadi tugas Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) untuk melakukan pengusutan. Kepala Dinas Bina Marga Medan
B
adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam persoalan ini," kata Ketua Umum DPD KOMNAS RI, M Ritonga ketika dimintai komentar terkait bau korupsi pelebaran Jembatan Adam Malik Medan, Minggu (2/8), via seluler. Dia mendesak Kejatisu segera menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan. Jika ditemukan ada indikasi penyelewengan dalam pelaksanaan proyek tersebut, kata dia, Kadis Bina Marga Medan Khairul Syahnan harus segera diusut. "Kita minta Kejati secepatnya memeriksa Kadis Khairul Syahnan. Masyarakat sangat berharap kepada Kejati dalam upaya pemberantasan korupsi di daerah ini. Apalagi kita tidak tahu ke mana uang Rp2 miliar itu mengalir," ucapnya. Diketahui, Pemko Medan melalui APBD Tahun TA 2013 berencana melebarkan jembatan di Jalan Adam Malik hingga 17 meter. Namun, sayangnya proyek yang dimulai sejak tahun 2012 itu kini terhenti. Kadis Bina Marga Medan Khairul Syahnan saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya nomor 081376348xxx, tidak bersedia mengangkat. Saat dikirim pesan singkat terkait tudingan pertanggungjawabannya atas terbengkalainya jembatan di Jalan Adam Malik Medan juga tidak ada respon. tim
Dato' Syamsul Prihatin Gatot Dijerat KPK Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PB MABMI) Dato' Seri H Syamsul Arifin SE mengajak masyarakat Sumut merajut kembali kebersamaan yang dirasakan mulai renggang. MEDAN | MANDIRI Hal itu dikemukakan mantan Gubernur Sumatera Utara itu pada Halal Bi Halal PB MABMI di Balai Prajurit Kodam I/BB di Medan, Kamis (31/7) dengan tema "Merajut Benang Tamadun Sumatera Utara Sebagai Pilar NKRI".
Halal Bi Halal dihadiri antara lain ,Kasdam I/BB Brigjen TNI Cucu Sumantri, anggota DPR RI H Hasrul Azwar dan Fadli Nursal, anggota DPD RI H Rijal Sirait, Ketua DPRD Sumut H Ajib Shah, Ketua MUI Sumut Prof DR H Abdul
Lanjut kkee Hal 111 1 KKol ol 3
Korupsi DAK dan Bansos Disdik Taput
Kejari Tetapkan 3 Orang TSK MEDAN | MANDIRI Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara (Kadisdik Taput), Drs Joskar Limbong, Kepala Bidang Perlengkapan dan Prasarana Arifin Simamora SPd, Kosultan dan Pengawasan Imel Budi Aritonang ditetapkan menjadi tersangkan oleh Kejaksaan Negeri Taput. Dengan menaiki mobil tahanan, ketiga pejabat Disdik ini ditetapkan
sebagai tersangka, digiring ke 'mabes' Kejari Taput untuk pemeriksaan terkait dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Bantuan Sosial (Bansos) 2010. Dugaan korupsi yang ditangani Kejari Taput di institusi Disdik tak tanggung-tanggung nilainya mencapai Rp 38 miliar, masing-masing Rp 11 miliar DAK dan Rp 27
Lanjut kkee Hal 111 1 KKol ol 3