REDAKSI BULETIN ATKP MEDAN PENANGGUNGJAWAB: tiy o Prabo w o, S T.MT Setiy tiyo Prabow ST A chmad Se PIMPINAN REDAKSI Rahmad Isa Masri EDITOR es TTaudia audia P anjaitan S.Pd Panjaitan Jien YYes Ratna TTambunan ambunan Yennizar LLubis ubis FOTOGRAFER Ahmad Azhari Can Aritonang
B
eberapa waktu lalu, Direktur ATKP Medan Achmad Setiyo Prabowo, ST, M.T meluncurkan hastag #tangguhkompeten di sela-sela perayaan HUT ATKP Medan ke-19. Di era digital seperti saat ini, setiap taruna dan taruni harus mampu lebih kompetitif untuk mengikuti setiap perkembangan teknologi. Ini akan menjadikan taruna dan taruni ATKP Medan, untuk menjadi sosok yang kompetitif di masa mendatang. Hastag ini tidak hanya menjawab tantangan revolusi industri 4.0 yang menjadi tantangan utama bagi generasi milenial saat ini. Namun merupakan motivasi utama agar para taruna dan taruni menjadi sosok yang tanggug menghadapi segala tantangan dan mempunyai kompentensi di bidangnya serta lebih banyak berkarya di masa mendatang terutama setelah menyelesaikan pendidikan di ATKP Medan. Untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0, Bapak Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah menginstruksikan penerapan e-learning, inovasi teknologi informasi dan pembuatan big data. Untuk itu ATKP Medan harus segera
bergerak maju untuk mempersiapkan diri. ATKP Medan terus berbenah untuk menjadi yang lebih baik, bahkan ATKP Medan tengah bersiap untuk bertranformasi menjadi Politeknik Penerbangan, sehingga mampu menciptakan sumber daya manusia yang berstandar internasional di dunia penerbangan. Tidak hanya di pendidikan formal, ATKP Medan juga mendapatkan penugasan dari Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan taraf hidup melalui pendidikan. Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah peserta Diklat Pemberdayaan Masyarakat yang mencapai 3.877 peserta di tahun 2018 dari target awal 2.340 orang. Diklat Pemberdayaan Masyarakat yang digelar gratis merupakan perwujudan dari program nawacita Presiden RI Bapak Joko Widodo. Tidak sedikit alumni Diklat Pemberdayaan Masyarakat kini bekerja di sejumlah bandara yang tersebar diseluruh Indonesia. Beberapa laporan mengenai kegiatan di ATKP Medan tersaji di Buletin ATKP Medan edisi II ini. Kami tidak menutup kemungkinan, untuk menerima saran dan kritik untuk buletin ini lebih baik. Selamat membaca. n redaksi
BULETIN ATKP MEDAN | EDISI DESEMBER 2018
2
LAPORAN UTAMA
DPM, Negara Hadir Untuk Masyarakat PELAKSANAAN Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) di Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan melebihi dari target yang ingin dicapai pada 2018 ini. Hingga November 2018 saja, sudah 3.877 peserta yang mengikuti diklat DPM. Padahal target yang ditetapkan ATKP Medan sebanyak 2.340 peserta.
D
PM merupakan program Diklat yang dicanangkan pemerintah untuk mendukung program Nawacita Presiden Jokowi, yang menginginkan adanya peningkatan kualitas hidup orang banyak melalui pendidikan. Program ini bersubsidi, yang artinya, semua pembiayaan dari pelaksanaan Diklat ini gratis tanpa dipungut biaya kepada para peserta yang mengikuti. Peserta Diklat juga tersebar dari berbagai daerah di Sumatera Utara. “Jadi dengan adanya program ini, merupakan bukti nyata pemerintah ada dan hadir untuk masyarakat.
3
BULETIN ATKP MEDAN| EDISI DESEMBER 2018
Diharapkan, setelah mengikuti diklat ini, para siswa bisa bersinggungan dengan dunia kerja,�ujar Direktur ATKP Medan, Achamd Setiyo Prabowo ST, M.T. Jenis diklat yang dilaksanakan diantaranya yaitu Diklat keselamatan, Diklat keamanan dan Diklat yang berbasis pelayanan. Waktu pelaksanaan berbeda-beda di masing-masing jenis Diklat. Seperti, Aviation Security (AVSEC), durasi pelaksanaan mencapai 40 hari kerja, hal yang sama juga berlaku terhadap pelaksanaan Diklat Marsailing. Sedangkan Diklat-Diklat yang lain-
nya, seperti perawatan AC, motor listrik, fiber optic, technical drawing, berlangsung hanya satu pekan. Khusus untuk Diklat-Diklat pendek ini, tidak hanya terbuka untuk masyarakat umum saja, tetapi ATKP Medan juga membuka kesempatan kepada siswa-siswa SMK mengikuti diklat ini untuk menambah kompetensi. Ketua Pelaksanaan DPM, Dadang Kusyadi, mengatakan, pelaksanaan Diklat masyarakat ini dilaksanakan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui penambahan kompetensi.
LAPORAN UTAMA
“Pemilihan diklat berdurasi pendek terdiri dari diklat-diklat yang dirasa sangat dibutuhkan oleh dunia kerja,” ujar Dadang Kusyasdi. Dalam rangka pelaksanaan program revitalisasi SMK, ATKP Medan berkoordinasi dengan koordinator SMK se-kota Medan, untuk melaksanakan program Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) yang dianggap perlu. Dan hasilnya, ada 34 SMK di Kota Medan dan sekitarnya, yang tertarik untuk mengirimkan siswa-siswanya mengikuti Diklat. “Pelaksanaan Diklat, ada yang
berlangsung di ATKP Medan, dan ada juga yang berlangsung di sekolahsekolah masing-masing, dengan mendatangkan instruktur ke sekolahsekolah tersebut,” jelas Dadang. Untuk tahun 2019, sambung Dadang Kusyadi, masih ada kuota bagi masyarakat umum yang mau mengikuti Diklat DPM. Sama dengan sebelumnya, Diklat ini tidak berbayar alias gratis. Angkat Derajat Keluarga dengan DPM Tidak sedikit, alumni peserta diklat DPM yang akhirnya, bisa membanggakan keluarganya. Selepas mengikuti Diklat dan memiliki sertifikat kompetensi, sejumlah siswa, berhasil bekerja di bandara-bandara di Indonesia. Seperti Helfy Syahnugraha, 24, salah satu siswa Diklat DPM yang sudah diterima sebagai Aviation Security (AVSEC) di Bandara Hang Nadim Batam.
Anak sulung dari tiga bersaudara ini berulang kali mengucap syukur karena bisa diterima di salah satu bandara di Indonesia. Sebelumnya, Helfy, mengaku, setamat SMA, dirinya tidak tahu akan bekerja di mana. Untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya, Helfy yang berasal dari keluarga sederhana ini mengaku, tidak memiliki biaya. “Ketika saya mendengar ada pelaksanaan Diklat DPM yang gratis, saya langsung mendaftarkan diri. Alhamdullilah keterima. Sebulan lebih mengikuti Diklat dan akhirnya lulus. Tak lama saya menerima sertifikat kompetensi,” jelas Helfy yang ditemui di Bandara Hang Nadim Batam. Selang beberapa waktu kemudian, Bandara Hang Nadim Batam membuka lowongan pekerjaan untuk AVSEC. Dengan percaya diri, Helfy mendaftar dan akhirnya keterima. Sejak saat itu lah, Helfy bisa membiayai adik-adiknya. “Alhamdullilah, berkat DPM, saya bisa mendapat pekerjaan. Terima kasih banyak, Kementerian Perhubungan, yang melalui ATKP Medan sudah mengadakan Diklat ini,”ujarnya tulus. n yenni lubis
BULETIN ATKP MEDAN | EDISI DESEMBER 2018
4
GOOD GOVERNANCE
TAHUN 2023 menjadi Politeknik yang Unggul dan Berdaya Saing sesuai standar Nasional dan Internasional
T
inggal selangkah lagi, Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan beralih wajah menjadi Politeknik Penerbangan Medan. ATKP Medan diharuskan untuk mengubah dirinya, berdasarkan Surat Menteri Perhubungan No. KP.801/2/14 PHB 2018. Berdasarkan surat tersebut, ada 16 lembaga pendidikan yang berada di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan yang harus berubah secara kelembagaan, termasuk ATKP Medan. “Siap tidak siap, kita harus siap untuk beralih ke Politeknik, karena itu merupakan amanah Undang-undang No 12 tahun 2012 yang menyebutkan pendidikan vokasi diselenggarakan oleh Politeknik,” ujar Wakil Direktur I Bidang Pendidikan, Liber Tommy Hutabarat, S.T., M.Pd. Proses panjang untuk itu sudah dilakukan sejak April 2018 lalu. Mulai dari melakukan studi kelayakan,
5
BULETIN ATKP MEDAN | EDISI DESEMBER 2018
penyusunan naskah akademik, penyusunan Renstra, bimbingan teknis dari Dikti hingga pemenuhan SDM tenaga pendidik dan tenaga pendidik harus disusun. “Visitasi ke ATKP Medan juga sudah dilakukan oleh pihak Dikti pada pertengahan Oktober lalu. Kini, kita sedang menunggu surat ijin perubahan kelembagaan tersebut dari Kementerian Ristek dan Dikti untuk berubah menjadi Politeknik,” imbuh Liber Tommy. Proses perubahan kelembagaan ini, bukannya tanpa hambatan. Butuh kerja keras, untuk melakukannya, namun, bisa diatasi. Salah satunya, terus menerus melakukan konsultasi dengan BPSDM Perhubungan dan Pusbang Udara. Diharapkan dengan perubahan kelembagaan ini, akan berdampak positif bagi seluruh civitas. Target yang ingin dicapai, yaitu Poltekbang Medan akan menjadi politeknik yang unggul dan berdaya saing tinggi pada 2023 nanti. Berbagai keuntungan tentu didapatkan
setelah perubahan kelembagaan ini, yaitu, diberikan kebebasan untuk melaksanakan pendidikan hingga ke jenjang S-3 terapan. Serta juga bisa mendirikan program studi baru yang dibutuhkan oleh industri penerbangan. Tentu saja ini didukung dengan semakin berkembangnya SDM dosen dengan kompetensi dan kualiltas internasional. Bukan itu saja, sarana dan prasarana juga pasti berkembang disesuaikan dengan peralihan kelembagaan ini. “Tidak itu saja, kesejahteraan yang lebih baik juga pasti mengiringi setelah adanya perubahan kelembagaan ini,”tandas Tommy. Saat ini, ATKP Medan, memiliki tiga Prodi yaitu Pemanduan Lalu Lintas Udara, Teknik Navigasi Udara dan Teknik Listrik Bandara. Kedepannya, akan ada penambahan prodi baru yaitu Teknik Pesawat Udara, yang juga sedang dalam proses pengajuan di Kementerian Ristek dan Dikti. n yenni lubis
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL Oleh : Rahmad Isa Masri, SH Sistem Penjaminan Mutu Internal atau dikenal dengan SPMI merupakan sebuah sistem pengendalian yang diwajibkan dimiliki oleh seluruh Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia. SPMI sendiri mengacu kepada SPME, Sistem Pengendalian Eksternal dimana kewenangannya berada di Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan pengendaliannya dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
B
agaimana Pelaksanaan SPMI di ATKP Medan? dan perkembangannya pasca ditetapkannya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 86 Tahun 2017 ?
Dari manakah awal mula kita belajar tentang SPMI? TQM (Total Quality Management) merupakan sebuah sistem manajemen yang berorientasi kepada kepuasaan pengguna layanan jasa (stakeholder) yang harus dilakukan secara terus menerus untuk mencapai perbaikan yang berkesinambungan. TQM dipopulerkan oleh W.Edward Deming yang berhasil diterapkan pada pembangunan Jepang setelah terjadinya perang dunia kedua. TQM bekerja dalam siklus yang dikenal dengan singkatan PDCA (Plan, Do, Check, Action) siklus ini dituangkan kedalam organisasi dan menyatu menjadi budaya kerja didalam sebuah sistem manajemen organisasi .
Lalu apa hubungan antara TQM dengan SPMI? Sistem Penjaminan Mutu Internal merupakan sebuah system management yang didesain dengan mengadopsi kepada prinsip-prinsip yang ada pada TQM namun lebih lengkap dan
berorientasi khusus pada peningkatan kualitas pendidikan, TQM sendiri yang di populerkan oleh W.Edward Deming menitik beratkan pada manajemen proses produksi bersifat barang sedangkan SPMI menitikberatkan pada management proses produksi Sumber Daya Manusia (SDM), jika pada TQM menggunakan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Action) SPMI menggunakan siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan Peningkatan) siklus “Check” pada TQM dibagi menjadi 2 yakni proses evaluasi dan pengendalian hal ini mungkin dimaksudkan untuk lebih menyempurnakan siklus PDCA yang ada pada TQM. Pelaksanaan SPMI dilakukan melalui penyusunan dokumen SPMI yang wajib dimiliki oleh institusi pendidikan agar dapat berjalannya siklus PPEPP, dokumen tersebut ialah dokumen kebijakan SPMI, dokumen manual SPMI, dokumen standar dalam SPMI (minimal telah mengadop Standar Nasional Dikti) serta dokumen formulir SPMI, ke-empat dokumen
BULETIN ATKP MEDAN | EDISI DESEMBER 2018
6
○
○
○
○
GOOD GOVERNANCE ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
tersebut merupakan dokumen wajib yang harus dimiliki oleh institusi pendidikan untuk dapat menjalankan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), ke-empat dokumen tersebut diterbitkan oleh perguruan tinggi dengan melakukan kajian dan analisa yang jeli, semakin matang ke-empat dokumen tersebut maka akan semakin lama standar dapat digunakan tanpa harus melakukan perbaikan perbaikan yang terlalu besar. Stakeholders merupakan pihak utama dalam penyusunan dan penerbitan dari ke-empat dokumen tersebut.
Mengapa SPMI menjadi hal yang wajib dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi? SPMI merupakan amanat dari UndangUndang No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, dan di pertegas kembali perihal pedoman dan acuan penyelenggaraan sistem didalam Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti Nomor 62 Tahun 2016 tentang SPM Dikti. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sendiri dalam pengaplikasiannya di perguruan tinggi dapat dipisahkan dalam 2 (dua) cara, dapat diselenggarakan dengan membuat 1 unit/ lembaga/kantor khusus yang bertanggung jawab terhadap terselenggarannya Siklus dari SPMI, yang nantinya secara bertahap akan mulai bersatu dengan perangkat organisasi perguruan tinggi sebagai sebuah budaya kerja yang berjalan penuh.
Bagaimana Penyelenggaraan SPMI di ATKP-Medan ? Pada Tanggal 26 September 2017 telah ditandatangani Peraturan Menteri
7
BULETIN ATKP MEDAN | EDISI DESE,MBER 2018
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Perhubungan nomor 86 tentang Organisasi dan Tata Kerja Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Medan, dimana Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dilaksanakan oleh sebuah satuan yang melekat kepada struktur organisasi dan dipimpin oleh kepala satuan, dengan tugas pokok utama adalah system pengendalian sehingga Satuan Penjaminan Mutu, ATKP Medan memilki fokus utama dalam proses pengendalian siklus SPMI dan melaksanakan Kajian Pembangunan Sebuah Sistem Penjaminan Mutu yang Independen, Kredible, Transparan, dan peningkatan yang dilakukan secara terus menerus (KAIZEN).
Mengapa harus online SPMI berisi tentang kebijakan, manual, standar dan kumpulan formulir yang akan terus mengalami penyempurnaan kedepannya sehingga jika SPMI tidak dialihkan kedalam bentuk online dikhawatirkan aksebilitas informasi akan mengalami kesulitan ketika ada perubahan dibutuhkan waktu dan biaya lebih untuk menyalurkan informasi
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
tersebut berbeda dengan sistem online yang dapat di akses dimana saja dan perubahan hanya butuh pembaharuan di website, SPMI online juga mempermudah akses penilaian layanan yang dilakukan oleh ATKP Medan, adapun beberapa manfaat penggunaan SPMI Online : 4 Dengan Sistem SPMI-Online pelaksanaan dokumentasi akan lebih efektif dan efisien 4 Dengan Sistem SPMI-Online dokumen akan mudah diakses dari manapun di seluruh pelosok dunia sepanjang ada akses internet. 4 Dengan Sistem SPMI-Online, manajemen tidak perlu membawa dokumen hardcopy yang berat dan tidak praktis. 4 Dengan Sistem SPMI-Online, memudahkan dalam proses update isi dokumen dalam rangka perbaikan terus-menerus. 4 Dengan Sistem SPMI-Online, proses pencetakan dokumen hardcopy dapat diminimalkan. Untuk Informasi lebih lanjut dapat membuka spm.atkpmedan.ac.id
K
abar ALUMNI Afandi Sahputra
Belajar Adalah Proses Perubahan Pola Pikir BERMODAL prinsip dan tekad, Afandi Sahputra, ST, 30, memilih Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan. Dirinya mengakui, sebelumnya, tidak pernah mendengar mengenai ATKP Medan.
“N
amun, setelah saya telusuri, ternyata, sekolah penerbangan dan saya tertarik untuk mendaftar, dan Alhamdullilah lulus,"ujar Afandi. Begitu juga ketika memilih jurusan Teknik Navigasi Udara (TNU) di Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan. "Modalnya Cuma nekad dan ingin maju" katanya saat ditanya mengapa memilih TNU sebagai jurusannya. "Awalnya tidak tahu apa itu TNU, tetapi prinsip saya, belajar adalah proses perubahan pola pikir, maka jurusan apapun yang akan diambil, sudah pasti akan merubah pola pikir menjadi lebih baik," ujarnya dengan percaya diri. Dengan begitu, sambung dari ayah dua anak ini, jurusan yang dipilih dapat merubah masa depan menjadi lebih baik dan menjadikan diri kita dapat berguna dan bermanfaat untuk keluarga, agama dan negara. "Dan yang paling terpenting adalah dapat membanggakan dan membahagiakan kedua orangtua saya,"ujar putra dari pasangan Alm, Rabuman dan Nurisah. Setamat dari ATKP Medan di 2009, Afandi tak berpikir panjang, langsung memutuskan untuk mengajar di almamaternya dengan memilih menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di jajaran Kementerian Perhubungan. Pria dengan tutur lembut ini, mengungkapkan, memilih ATKP Medan dengan tujuan untuk berbakti dan membangun bangsa dengan mengajar. "Dengan mengajar, saya juga mendapatkan amal ibadah yang tidak pernah putus dengan berbagi ilmu yang bermanfaat. Di ATKP Medan saya dapat sharing ilmu dan berinteraksi dengan orang-orang dari seluruh Indonesia yang mengikuti pendidikan maupun pelatihan di ATKP Medan," ujar pria yang sedang
menyelesaikan S 2 Teknik Elektro USU ini. Menjadi instruktur di ATKP Medan, membuat Afandi, seperti mengenang kembali, ketika dirinya masih menjadi taruna. "Seluruh tingkah laku saat jadi taruna seperti diputar kembali, melihat prestasi serta beberapa kesalahan. Kesalahan kecil yang dilakukan taruna, saat praktikum di laboratorium, kemudian melaksanakan apel embun. Penasaran kan, apel embun hanya diketahui oleh taruna dan pembina," ujar Afandi dengan tergelak. Bentuk Wadah Alumni untuk Memperkuat Ikatan Suka duka selama mengikuti pendidikan di ATKP Medan, mendorong Afandi membuat Ikatan Alumni ATKP Medan (IAPMe) sebagai wadah yang menaungi para alumni yang sudah tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini dari 700-an alumni yang ada, sudah 500-an alumni yang terdata di bawah IAPMe. "Lulusan ATKP Medan semakin tahun akan semakin banyak sehingga kami para alumni berpikir harus ada wadah untuk
BULETIN ATKP MEDAN | EDISI DESEMBER 2018
8
berkumpulnya. Karena jika tidak ikatan antar alumni akan semakin renggang, padahal hubungan kekeluargaan antar alumni itu sangat kuat," ujar Afandi yang terpilih menjadi Ketua IAPMe untuk periode pertama ini. Apalagi, setiap tahunnya, semakin banyak alumni tentunya ini menjadi kekuatan yang dapat gunakan untuk hal yang positif. Seperti yang sudah dilakukan IAPMe beberapa waktu lalu, yaitu dengan memberikan bantuan kepada korban erupsi Gunung Sinabung, korban gempa Lombok dan korban gempa Palu. "Kami sebagai pengurus, berharap ikatan alumni ini dapat menjadi organisasi yang berguna bagi taruna ATKP yang masih pendidikan, berguna bagi masyarakat, berguna bagi bangsa dan negara," jelasnya. Pengurus IAPMe hanya berharap, dapat terus melakukan
9
BULETIN ATKP MEDAN | EDISI DESEMBER 2018
komunikasi dan koordinasi dengan para alumni, serta berkomunikasi dengan ATKP Medan sebagai orang tua. "Kami,berharap organisasi ini dapat dibawa menjadi organisasi yang bermanfaat, intinya itu bermanfaat untuk para alumni sebagai wadah silaturahmi, bermanfaat bagi taruna sebagai motivasi buat adik2 taruna yang masih pendidikan, bermanfaat untuk ATKP Medan dan bermanfaat untuk masyarakat," tandasnya. Dalam waktu dekat, IAPMe akan berencana melakukan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dengan mengundang perwakilan alumni seluruh Indonesia. Dalam Rakernas ini, nantinya akan menyusun program kerja IAPMe selama empat tahun ke depan. n yenni lubis
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
ATKP in NEWS
HUT A TKP MED AN ATKP MEDAN
Taruna/Taruni Harus Tangguh dan Kompeten
“
AKADEMI Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan, merayakan ulang tahun ke-19, pada Sabtu, 01 Desember 2018 lalu di Lapangan Dirgantara, ATKP Medan.
D
alam perayaan yang dimeriahkan dengan pentas seni ini, Direktur ATKP Medan Achmad Setiyo Prabowo, ST, M.T juga meluncurkan hastag #tangguhkompoten. “Dengan diluncurkannya hastag ini diharapkan seluruh taruna/taruni harus tangguh dan kompeten” tegas Achmad Setiyo Prabowo, ST, M.T pada acara perayaan HUT ATKP ke-19 tahun 2018. Selain itu hastag #tangguhkompeten diharapkan mampu memotivasi para taruna/taruni agar lebih berkarya kedepannya. Achmad berharap para taruna/taruni kelak menjadi orang yang tangguh menghadapi dalam cobaan, baik suka dan duka, termasuk jika ditugaskan di pelosok-pelosok tanah air. “Harapannya para taruna/taruni lulusan ATKP Medan siap ditempatkan di mana saja dan kompeten di bidangnya,”
tutupnya. Perayaan HUT ke-19 ATKP Medan yang mengambil tema “Era Milenial Taruna Berjaya, Bersama Kita Bergerak Membangun Bangsa”, ditandai dengan pemotongan tumpeng dan dimeriahkan pertunjukkan band, vocal group, stand-up comedy, tarian dan nasyid yang seluruhnya merupakan persembahan para taruna/taruni. Direktur ATKP Medan Achmad Setiyo Prabowo, ST, M.T mengaku sengaja memilih tema tersebut, karena di era milenial saat ini ATKP Medan dan para taruna/taruni harus mengikuti perkembangan teknologi dunia penerbangan yang berkembang cepat. “Harapannya taruna/taruni kita tidak gaptek. Dan mampu merubah pola pikir sehingga mereka lebih kreatif dan lebih dekat dengan dunia digital,” katanya.
Pada kesempatan itu, Achmad prihatin maraknya ego sektoral dan kelompok saat ini, dan dia tidak menginginkan hal itu terjadi di lembaga yang dipimpinnya. “Saya ingin ego-ego itu dihilangkan di ATKP. Yang ada hanya satu yaitu NKRI. Inilah makna dari bersama bergerak membangun bangsa. Tidak ada suku, agama dan ras apa pun. Kita sama-sama membangun bangsa khususnya untuk dunia penerbangan,” tegasnya. Ratusan taruna/taruni terlihat larut dalam kegembiraan saat perayaan HUT ATKP ke-19 ini, bersama sejumlah pejabat utama ATKP Medan mereka bernyanyi dan berjoget bersama. Selain hiburan, perayaan HUT ATKP Medan juga dimeriahkan dengan kehadiran sejumlah bazar yang menyajikan aneka makanan. n yenni lubis
BULETIN ATKP MEDAN | EDISI DESEMBER 2018
12
Pengabdian Masyarakat
Berbagi Ilmu Demi Negeri L
ayaknya perusahaan lain yang memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR), maka Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan juga punya program sejenisnya. Program yang bertajuk Pengabdian Masyarakat ini, lebih menitikberatkan kepada pendidikan dan pemberdayaan masyarakat di kota Medan dan sekitarnya. Selain itu, program pengabdian masyarakat ini juga merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang sudah dilakukan para dosen ATKP Medan sejak tahun 2015. Hingga 2018, sudah 18 lokasi yang ada di Medan dan sekitarnya yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan berupa motor listrik, instalasi listrik dan desain grafis. Program ini dikoordinir dibawah Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ATKP Medan. Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ATKP Medan, Sunardi S.T.M.Pd.M.T mengatakan program pemberdayaan masyarakat ini ditujukan kepada masyarakat yang putus sekolah dan yang belum terserap di dunia pekerjaan. “Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satunya mengharuskan dosen untuk mengimplementasikan keilmuannya kepada masyarakat melalui program ini,”ujar Sunardi. Untuk tahun 2018 ini, ATKP Medan memberikan pelatihan kepada masyarakat yang berada di enam lokasi yang terbagi tiga lokasi di Medan, yaitu di Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli,
13
BULETIN ATKP | EDISI DESEMBER 2018
Tegal Sari, Kecamatan Medan Denai dan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru. Kemudian tiga lokasi lainnya berada di Kabupaten Deli Serdang yaitu di Percut Sei Tuan, Tembung dan Hamparan Perak. “Masing-masing lokasi memberikan pendidikan dan pelatihan kepada 20 peserta yang putus sekolah dan belum terserap dalam dunia kerja,” kata Sunardi. Dengan diadakannya program ini, diharapkan dapat memiliki kompentensi yang bermanfaat bagi mereka, sehingga mereka bisa terakses di dunia pekerjaan. Atau bahkan bisa menciptakan dunia pekerjaan dan bisa bermanfaat untuk lingkungan sekitarnya. Bangkit dari Keterpurukan Nova, 18, salah satu peserta program pengabdian masyarakat ATKP Medan, yang bisa dikatakan berhasil. Nova bersama rekannya tergabung dalam organisasi Pusat Pengembangan Anak (PPA) IO 557 Sahabat Kota dibawah naungan Gereja Pergerakan Kristus (GPK) Sahabat Kota. Lembaga ini menampung anak-anak kurang mampu dan kemudian diberdayakan untuk bisa mandiri. Bermodalkan dukungan dan arahan dari Pdt Ir. Richars Panjaitan serta ilmu dan alat-alat sablon pemberian ATKP Medan seusai pelatihan, Nova bersama rekan-rekannya nekat membuka usaha sablon kaos pada 2016. Hingga saat ini, usaha mereka sudah mendulang profit yang tidak sedikit “Kami mendapatkan pelatihan mulai dari corel draw hingga desain grafis dari
ATKP Medan pada tahun 2015. Pada saat itu, kami ber delapan dengan temanteman membuka usaha sablon dengan menggunakan alat cetak sablon kaos yang kami dapat dari ATKP Medan,” ujarnya. Tak perlu susah, Nova memasarkan kaos-kaos hasil sablonnya kepada jemaat di gereja mereka. Berdasarkan dari mulut ke mulut itulah, usaha mereka semakin diakui. Kaos hasil usaha mereka bahkan dipasarkan hingga ke Malaysia. Kini, Nova dan rekan-rekannya bisa berbangga, omset yang mereka dapatkan perbulan, rata-rata berkisar Rp 3 juta. Dana ini mereka kelola dengan cara ditabung dan bisa digunakan seandainya ada dari mereka yang kekurangan biaya untuk bersekolah. “Memang dana yang terkumpul belum banyak. Karena kami masih bersekolah dan menerima pesanan hanya ketika kami sedang tidak ada kegiatan di sekolah,”ujar Nova. Mereka yakin dengan usahanya tersebut, mampu memperbaiki taraf hidupnya untuk lebih baik. n yenni lubis
K
abar PENERBANGAN
Awal 2019, PT Dirgantara Indonesia Produksi Massal Pesawat N219 PT DIRGANTARA Indonesia (Persero) mempercepat penyelesaian sertifikasi pesawat N219 agar dapat memasuki fase produksi pada semester pertama tahun depan. Direktur Utama Dirgantara, Elfien Goentoro, mengatakan minat penggunaan pesawat bernama Nurtanio ini sudah cukup besar.
“P
ermintaannya sudah mencapai 500 unit, sekitar 200 unit untuk domestik,” kata dia. Operator penerbangan komersial dan perintis, termasuk pemerintah daerah, kata Elfien, sudah menjajaki pembelian N-219. Permintaan pun datang dari perusahaan aviasi asing lewat letter of intent (LoI) dan proposal bisnis. “Dari sejumlah kesepakatan, pengiriman pertama untuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara,” ucapnya. “Kami akan kirim juga ke Meksiko dan Kolombia karena ada kebutuhan di sana, geografisnya mirip negara kita.” Pesawat N-219 dengan sepasang mesin turboprop berkekuatan 850 tenaga kuda (shaft horse power/SHP) dirancang untuk penerbangan di kawasan pegunungan. Nurtanio cocok dipakai di bandara yang memiliki landasan pendek, bahkan non-aspal. Menurut Elfin, perseroan baru bisa memproduksi maksimal tiga unit N-219 seusai dengan sertifikasi. Namun, dia memastikan kapasitas produksi meningkat seiring dengan kebutuhan penggantian armada eksisting, seperti tipe Twin Otter dan Cessna. Produk baru
itu akan dipakai untuk tiga segmen, yakni angkutan perintis, penerbangan komersial dan kargo, serta kebutuhan kargo. “Kalau sudah produksi normal, bisa bertahap dari 36 sampai 50 unit per tahun,” tutur dia. Vice President Commercial Aircraft Dirgantara Indonesia, Igan Satyawati, mengatakan sudah ada total 248 unit N-219 yang dipesan. Selain pemesanan 2 unit dari Kalimantan Utara, ada kajian pendanaan untuk 20 unit pesawat yang dipesan maskapai Aviastar. “Lalu Trigana Air sebanyak 5 unit, Pelita Air pesan 20 unit, dan kami sedang negosiasi permintaan 30 unit yang datang dari pemesan di Uni Emirat Arab,” ucapnya. Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan, Avirianto, menargetkan sertifikasi N-219 bisa rampung pada akhir tahun. Uji kelayakan produksi pesawat tersebut meliputi tes terbang selama 500-600 jam, tes olah gerak (static test) untuk menguji daya tahan beban, serta tes ketahanan tekanan (fatique rest) untuk mengukur
usia ekonomis. “Sudah ada time frame yang direncanakan. Kalaupun bergeser, pasti ada evaluasi atau pengembangan,” ujarnya. Pemerintah, kata Avirianto, menginginkan izin produksi N-219 keluar seusai pemenuhan aturan penerbangan internasional (Annexes International Civil Aviation Organization/ICAO), serta aturan nasional. “Tentu harus bisa cocok dengan peralatan navigasi modern untuk peningkatan keselamatan”. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan pesawat N219 bisa mendukung program tol udara. Kebijakan yang dilandasi Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2017 tentang Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang Dari dan Ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan, itu tengah dikembangkan dan belum memiliki struktur tetap layaknya tol laut. “Banyak daerah sulit dicapai sedangkan kita tetap harus suplai barang,” ujarnya. n sumber : https://tekno.tempo.co/read/ 1156325/pesawat-n219-amfibi-bisa-mendarat-di-sungai-dan-laut-yang-tenang)
BULETIN ATKP MEDAN | EDISI DESEMBER 2018
14
K
abar PENERBANGAN PESAWAT N219 AMFIBI BISA MENDARAT DI SUNGAI DAN LAUT YANG TENANG PESAWAT N219 garapan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia hanya membutuhkan landasan sepanjang 400-600 meter. Nantinya, pesawat ini akan ada dua jenis, yakni basic yang hanya bisa mendarat di darat dan amfibi yang bisa mendarat di air.
“T
empat yang cocok untuk pesawat N219 ketika mendarat di perairan yakni bisa di sungai atau di lautan yang ombaknya tenang,” kata Kepala Program pesawat N219 LAPAN Agus Ariwibowo saat ditemui usai workshop Composite Float Development For Amphibious Aircraft yang berlangsung di Puspiptek. Misalnya, kata dia, seperti sungai di Kalimantan. “Di sana sungainya lebar-lebar. Cukup bisa untuk mendarat, kemudian di pantai yang ombaknya tidak terlalu tinggi,” ujarnya. Seperti di Wakatobi, Raja Ampat, Pulau Bawah (Kepulauan Riau) dan Pulau Moyo (NTB) dengan ketinggian ombak tidak lebih dari 30 sentimeter. Apabila mendarat di sungai, kata Agus, pesawat ini bisa mendarat di sungai yang mempunyai lebar minimal 20 sampai 30 meter. “Saya kira sungai di Kalimantan jauh lebih lebar hanya kedalaman saja yang tidak boleh terlalu dangkal. Bisa merusak pelampungnya,” kata Agus.
15
BULETIN ATKP MEDAN | EDISI DESEMBER 2018
Soal ketahanan, pesawat akan lebih tahan jika mendarat di air tawar. Sebaliknya, kata dia, kalau mendarat di laut, setelah dipakai harus segera disiram. “Agar tidak terjadi korosi akibat garam,” ujarnya. n
sumber :https://tekno.tempo.co/read/ 1156325/pesawat-n219-amfibi-bisa-mendarat-di-sungai-dan-laut-yang-tenang/ full&view=ok
tips
PENERBANGAN Persiapan Naik Pesawat dengan Bayi DI MUSIM liburan berpergian dengan si kecil akan menjadi sesuatu yang dinanti-nantikan, namun anda harus memperhatikan sejumlah aspek demi kenyamanan si kecil.
J
ika hendak bepergian bersama si kecil, dengan pesawat dengan bayi sebenarnya adalah jalur perjalanan yang jauh lebih aman untuk bayi dibandingkan bepergian melalui jalur darat, jika menggunakan kursi khusus bayi. Sebelum Anda mengajak bayi naik pesawat, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dan dimengerti. Banyak anggapan bahwa sistem kekebalan tubuh bayi belum cukup kuat, sehingga bepergian dengan pesawat akan membuat bayi rentan untuk tertular infeksi. Namun sebenarnya, infeksi virus dan bakteri dapat terjadi di mana saja, termasuk di rumah sekalipun. Selain itu, turbulensi dalam pesawat juga dapat diatasi dengan kursi khusus bayi dan penggunaan sabuk pengaman. Membawa bayi naik pesawat sebenarnya adalah aktivitas yang tergolong aman jika dipersiapkan dengan baik. Maka dari itu, sebelum bepergian atau memesan tiket, ada beberapa hal yang patut disadari dan dipersiapkan. Perhatikan Usia Bayi Setiap maskapai penerbangan menetapkan usia minimum seorang bayi untuk boleh terbang, biasanya berkisar 2-14 hari setelah dilahirkan. Ada juga beberapa maskapai yang meminta surat dokter yang menyatakan jika si ibu dan anak dalam keadaan sehat untuk naik pesawat. Sedangkan untuk bayi prematur, usia boleh terbang dihitung dari tanggal perkiraan yang diberikan dokter, bukan tanggal saat mereka lahir.
Pilih jam terbang. Pilih jam-jam saat bayi biasa tidur, seperti siang hari setelah makan, saat dia tidur siang, atau sore menjelang malam. Dengan begitu, di dalam pesawat dia akan tertidur dengan mudah. Selain itu, dengan mempertimbangkan usia bayi, disarankan menghindari penerbangan yang memerlukan waktu panjang hingga berjam-jam. Tempat tidur khusus bayi atau baby bassinet (BSCT). Tanyakan apakah maskapai penerbangan menyediakan baby bassinet atau stroller yang sudah tersertifikasi untuk digunakan di pesawat. Apabila tidak, Anda harus membawa stroller atau tempat khusus bayi sendiri. Jika tidak sedang menyusu, bayi akan lebih aman berada di dalam baby bassinet. Bayi atau anak di bawah usia 2 tahun lebih aman jika duduk di tempat duduk khusus untuknya. Ruang lebih luas di bangku terdepan. Tanyakan juga apakah maskapai penerbangan mengakomodasi ruang ekstra untuk tempat tidur khusus bayi. Di maskapai penerbangan, penumpang yang bepergian dengan bayinya dan memerlukan BSCT umumnya diperkenankan untuk duduk di kursi baris terdepan tanpa dikenakan biaya tambahan. Jika Si Kecil sudah berusia sekitar enam bulan, disarankan untuk membelikannya kursi tersendiri. Dengan begitu Anda bisa menempatkan Si Kecil dalam car seat dan menaruhnya di kursi pesawat di sebelah Anda.
Pernapasan Bayi Kadar oksigen dalam pesawat 30 persen lebih sedikit daripada di daratan. Jika bayi Anda memiliki gangguan pernapasan, dokter mungkin akan merekomendasikan oksigen cadangan. Namun jika bayi Anda lahir secara prematur atau memiliki riwayat gangguan pernapasan, dokter mungkin akan meminta Anda untuk menunda perjalanan hingga bayi setidaknya berusia di atas satu tahun. Perlengkapan Bayi Bawalah benda-benda yang dapat membuat bayi tenang di dalam pesawat, seperti dot, mainan, selimut, dan baju hangat. Siapkan juga peralatan makan untuk menyuapinya selama di perjalanan. Jangan lupa untuk menanyakan kemungkinan membawa makanan khusus ini di dalam pesawat. Anda juga dapat memesan makanan khusus bayi di pesawat. Tetapi untuk menjaga keamanan dan kebersihannya, sebaiknya bawa makanan bayi yang sudah disiapkan sebelum berangkat. Selama di Pesawat Selama di dalam pesawat, pastikan bayi berada pada posisi yang nyaman. Pastikan Anda siap untuk segera memenuhi semua kebutuhannya. Berikut ini adalah hal-hal yang patut menjadi perhatian:
BULETIN ATKP MEDAN | EDISI DESEMBER 2018
16
tips
PENERBANGAN Perubahan tekanan udara di dalam pesawat dapat menyebabkan telinga menjadi nyeri. Untuk mengurangi risiko tersebut pada telinga bayi saat naik pesawat, kondisikan dia untuk menyusu, minum susu dari botol, atau mengisap dotnya, terutama saat pesawat lepas landas atau sedang landing. Saat sabuk pengaman sudah bisa dilepas, gendong dan bawalah dia berjalan-jalan di sepanjang selasar jika memungkinkan. Jaga bayi Anda dari paparan bakteri dan virus, seperti orang yang bersin atau batuk. Gunakan pembersih tangan antikuman sebelum Anda memberi makan Si Kecil. Konsumsi banyak cairan agar Anda dapat memberikan cukup ASI kepada bayi di dalam pesawat. Jika menggendong bayi dalam pelukan, pakaikan sabuk pengaman Anda pada tubuhnya saat pesawat mendarat atau lepas landas. Dengan memastikan sabuk pengaman terpasang, Anda dapat lebih mudah menenangkan dan memberi makan Si Kecil di dalam pesawat. Bayi sering kali menangis ketika dia merasa tidak nyaman, termasuk jika dia merasakan perubahan-perubahan di dalam pesawat. Tetap tenang adalah kunci utama agar Anda dapat menangani situasi dengan baik. Dengan begitu, saat bayi naik pesawat juga akan menjadi lebih tenang hingga tiba di tujuan. Bayi yang tenang akan membuat perjalanan Anda dan penumpang lain lebih nyaman. n sumber : https://www.alodokter.com/ amankah-bepergian-dengan-pesawatbersama-bayi
17
BULETIN ATKP MEDAN | EDISI DESEMBER 2018
BULETIN ATKP MEDAN | EDISI DESEMBER 2018
18
19
BULETIN ATKP MEDAN | EDISI SEPTEMBER 2016