Tabloid PODIUM

Page 1


POTRET

Edisi 1 - 15 Oktober 2016

Diterbitkan Yayasan Forum Karya Putra Sumatera Utara Akte No. 14 Tanggal 29 Maret 2010 NPWP: 71.060.057.8-119.000 Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: T. Syaiful Anhar Wakil Pemimpin Redaksi Mahmud Hamdani Redaktur Pelaksana HM. Tambunan Sekretaris Redaksi T. Reza Maulana Fotografer & Artistik Iwanto HS

n Doc PODIUM

Sejumlah SKPD dijajaran Pemkab. Langkat yang menjadi panitia peringatan BBH ke-69 dan HUT RI ke-71 tahun 2016 tampak fokus mengikuti jalannya rapat yang berlangsung di ruang Sekdakab. Langkat, Rabu (13/7).

Penasehat: Achmad Firdaus Hutasuhut, SH, MSi Konsultan Hukum: M. Holid SH, Dedy Cahyadi SH Dewan Redaksi T. Syaiful Anhar (Ketua), Yunifar Efendi P, M. Holid SH, Mahmud Hamdani, HM. Tambunan, Sahrul Akbar Medan: Sutriadi, ST, Suparno Harianto Langkat: Sahrul Akbar Kota Binjai: Eddy Gunawan Wartawan Kota Binjai: Eko Wahyu, Sudirman Stabat: Novra Dana Wampu: T. Zainal Abidin, Secanggang: Sariman Hinai: Sunardi Tanjung Pura: Zulkarnain SPd Binjai: Misli Selesai: Amir Hamzah Piliang Salapian: Sudirman BA

'Semoga Menjadi Haji Mabrur dan Mabruroh' LANGKAT, PODIUM Sebanyak 349 jama’ah haji asal Kabupaten Langkat yang tergabung dalam kloter 5, Jumat ( 23/9) kembali ke tanah air dengan selamat. Sekembalinya para dhuyufurrahman ke tanah air disambut orang nomor satu di Langkat H Ngogesa Sitepu SH. Para Dhuyufurrahman tiba di Bandara Kuala Namu mundur 45 menit dari jadwal yang ditentukan 06.15 WIB yaitu mendarat pukul 07.00 WIB dengan pesawat GA. 3205. Mendapat penghormatan para dhyufurahman merasa terharu dan bangga, sebab disambut langsung H.Ngogesa Sitepu dengan menyalami satu persatu dan memeluknya sembari. "Semoga menjadi haji yang mabrur dan mabruroh," ucap H.Ngogesa didampingi Kakan Kemenag Langkat. Drs.H.T.Darmansyah. MM, Sekdakab.Langkat H.Indra Salahudin, Kepala Inspektur H.Amril, Kadis Kesehatan dr. Sadikun Winato dan sejumlah SKPD di jajaran Pemkab Langkat lainnya.

Selanjutnya H.Ngogesa dan rombongan dhuyufurrahman bergerak menuju Asrama Haji Medan dan tiba di Aula Madinatul Hujjaj pada pukul 7 malam. "Kita patut bersyukur kepada Allah SWT bahwa jama’ah haji asal Langkat yang tergabung dalam kloter 5 sebanyak 350 orang yang berangkat ke tanah suci alhamdulillah kembali ke tanah air dengan kondisi sehat wal’afiat. Meskipun di antara jama’ah ada yang mengalami penurunan kesehatan dan ada yang meninggal dunia di tanah suci yaitu Bapak H.Suhaimi Kadir Abdillah Bin Kadir dengan tutup usia 62 tahun asal Dusun Serba Jadi, Desa Karang Reja Kecamatan Stabat. Semoga arwah beliau diterima di sisiNya dan ditempatkan ditempat yang sebaik-baiknya," harap Ngogesa mendoakan. Kepada panitia penyelenggara Haji Provinsi Sumatera Utara, beliau ucapkan terima kasih atas pelayanan terbaik dan kerjasamanya dengan pihak Pemkab Langkat. n P35

PANGGILAN Kepada saudara: Nama Alamat

: Bambang S : Dusun Kenang Tani Desa Kuala Pesilam Kecamatan Padang Tualang agar segera datang ke kantor redaksi Tabloid PODIUM, Jalan Palang Merah No. 80 - AA Medan atau ke Jalan Pasar Batu No. 24 B Stabat Lama Barat, Kec. Wampu, Langkat, untuk: 1. Menyelesaikan perhitungan Keuangan Triwulan II tahun 2016. 2. Meminta klarifikasi terkait dugaan pemalsuan Kartu Pers Tabloid PODIUM. Demikian panggilan ini disampaikan kepada yang bersangkutan. ttd

Pimpinan Perusahaan Yunifar Efendi P Manager Keuangan Tek Sai An Manager Iklan Efendy Manager Pemasaran Adi Syahputra Distribusi/Sirkulasi Amiruddin Rekening Bank Bank Mandiri Stabat No. 105-00-1139262-2 An. Yunifar Efendi P Alamat Redaksi Jl. Palang Merah No. 80 - AA Medan, Sumut, Indonesia Jl. Pasar Batu No. 24 B Stabat Lama Barat, Kec. Wampu Langkat, Sumatera Utara - 20851 HP : 085206407583 Email: podiumindonesia@gmail.com Percetakan CV. Media Lintas Transindo Isi diluar tanggung jawab percetakan Wartawan Tabloid Podium dilengkapi Surat Tugas dan kartu Pers yang masih berlaku serta terdaftar di Box Redaksi.

HUBUNGI : BAGIAN IKLAN DAN PEMASARAN Jl. Palang Merah No. 80 - AA, Medan, Sumut, Indonesia

HP: 085206407583 - 081264161514

Penanggungjawab / Pemimpin Redaksi TARIF IKLAN CELOTEH: Belum juga selesai dan dilunasi 'kawan kita' uang korannya?? Coleteh: Jualan koran tak pakai modal, kan cuma di PODIUM yang bisa Wak! CELOTEH: Banyaklah yang berminat kalau begitu Celoteh: Sayangnya kami sudah tidak lagi melayani wartawan yang seperti itu, Wak!

Halaman Berwarna (Full Colour) 1. Halaman depan/Coper a. Kepala atas: Rp 5.000,000,b. Kaki bawah: Rp 8.000.000,2. Halaman Belakang a. 1 halaman: Rp 20.000.000,b. 1/2 halaman: Rp 10..000.000,c. 1/4 halaman: Rp 5.000.000,-

3. Advetorial halaman 3 s/d 15 ful calor a. 1 halaman: Rp 12..000,000,b. 1/2 halaman: Rp 6.000.000,c. 1/4 halaman: Rp 3.000.000,Hitam putih (Black White) Halaman dalam (Halaman 3 s/d 15) a. 1 halaman: Rp 8.000,000,d. 1/2 halaman: Rp 4.000.000,e. 1/4 halaman: Rp 2.000.000,-


PODIUM Utama

3 Edisi 1 - 15 Oktober 2016

Catatan Sejarah

'Ketangguhan Soedirman'

“

SEJARAH mencatat hanya ada tiga jenderal besar di negeri ini. Dari tiga nama tersebut, terpatri satu nama diyakini cikal bakal lahirnya Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang diperingati pada 5 Oktober. Dialah Jenderal Besar Sudirman (Soedirman-ejaan lama).

MEDAN, PODIUM Selain Jenderal Sudirman, dua nama jenderal besar lainnya yakni Jenderal AH Nasution dan Jenderal Soeharto (Presiden RI ke-2). Nah, menyambut HUT TNI ke 71, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bersama anak buahnya berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Yogyakarta. Semua pejabat militer TNI baik dari AD, AU, dan AL hadir dalam ziarah ke makam Panglima Besar Jenderal Soedirman. Panglima TNI pun sempat memimpin upacara penghormatan di TMP Kusumanegara, Rabu (28/9). Menurut Gatot, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawan dan tidak melupakan sejarah. Termasuk sikap kepahlawanan maupun kepemimpinan Jenderal Soedirman sebagai panglima pertama angkatan perang RI. Perjuangan dan sikap rela berkorban demi bangsa dan negara Jenderal Sudirman harus menjadi contoh bawahannya. "Pak Dirman sangat dekat dengan rakyatnya dalam setiap perjuangannya selalu disambut oleh rakyat. Dan mengingatkan bahwa kita berasal dari rakyat dan bersama sama dengan rakyat. TNI adalah anak kandung rakyat. TNI dengan rakyat merupakan kekuatan yang luar biasa," ujar Gatot. Sebelum mendatangi TMP Kusumanegara Yogyakarta, dia beserta rombongan mengunjungi makam Presiden ke-1 RI Sukarno, Presiden ke-2 RI Soeharto, dan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. "Ini rangkaian HUT TNI yang menjadi tradisi akan setiap tahun akan kita lakukan. Saya pikir ini (panglima ziarah) sudah dilakukan sering, namun yang bersama dengan kepala staf angkatan, panglima, Pangkotama, Danjen Kopassus, Kormar, Paskhas, panglima armada, pangkoop sekarang ini," sebut Gatot. Dikatakan, TNI akan terus bersama dengan rakyat. Menurut dia, TNI dan rakyat merupakan kekuatan besar yang dimiliki bangsa Indonesia. Sehingga tema HUT TNI masih berkaitan dengan rakyat. "Tahun ini masih relevan dengan tema tahun lalu bersama rakyat TNI hebat kuat profesional," tandas Gatot Nurmantyo. Mengulas sejarah TNI yang tak bisa lepas dari Jenderal Sudirman itu dimulai dengan

terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Kemudian berganti nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) dan selanjutnya menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga saat ini. Tentara Nasional Indonesia (TNI) terdiri dari tiga angkatan bersenjata, yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara. TNI dipimpin oleh seorang Panglima TNI, sedangkan masing-masing angkatan dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan. Panglima TNI saat ini adalah Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Negara Indonesia pada awal berdirinya sama sekali tidak mempunyai kesatuan tentara. Badan Keamanan Rakyat yang dibentuk dalam sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945 dan diumumkan oleh Presiden pada tanggal 23 Agustus 1945 bukanlah tentara sebagai suatu organisasi kemiliteran yang resmi. BKR baik di pusat maupun di daerah berada di bawah wewenang Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan KNI Daerah dan tidak berada di bawah perintah presiden sebagai panglima tertinggi angkatan perang. BKR juga tidak berada di bawah koordinasi Menteri Pertahanan. BKR hanya disiapkan untuk memelihara keamanan setempat agar tidak menimbulkan kesan bahwa Indonesia menyiapkan diri untuk memulai peperangan menghadapi Sekutu. Akhirnya, melalui Maklumat Pemerintah tanggal 5 Oktober 1945 (hingga saat ini diperingati sebagai hari kelahiran TNI), BKR diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Pada tanggal 7 Januari 1946, Tentara Keamanan Rakyat berganti nama menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Kemudian pada 24 Januari 1946, diubah lagi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI). Karena saat itu di Indonesia terdapat barisanbarisan bersenjata lainnya di samping Tentara Republik Indonesia, maka pada tanggal 5 Mei 1947, Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan untuk mempersatukan Tentara Republik Indonesia dengan barisan-barisan bersenjata tersebut menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Penyatuan itu terjadi dan diresmikan pada tanggal 3 Juni 1947. Setelah Kemerdekaan RI diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, berselang dua bulan

Presiden Sukarno membentuk Tentara Keamanan Rakyat pada 5 Oktober 1945 yang kini menjadi hari jadi TNI. Tentara Keamanan Rakyat ini mengalami perubahan nama sebelum menjadi Tentara Nasional Indonesia. Sukarno menunjuk Soepriyadi sebagai panglima TKR. Soepriyadi adalah komandan peleton atau shodancho tentara Peta. Sebelumnya, dia ditunjuk sebagai Menteri Keamanan Rakyat. Tapi Soepriyadi menghilang sejak pemberontakan di Blitar pada Mei 1945. Sebagian pejuang yakin dia sudah tewas terbunuh tentara Jepang. Sukarno kemudian menunjuk Oerip Soemohardjo sebagai Kepala Staf Umum dengan berpangkat letnan jenderal. Pemilihan Oerip atas rekomendasi Perdana Menteri Sjahrir dan Amir Sjarifoeddin. Tugas Oerip membenahi organisasi tentara yang masih semrawut sebelum dipilih Panglima TNI. Ketika itu, para pejuang dari beragam kelompok berjalan sendiri-sendiri. Pangkat dan jabatan pun diatur sendiri. Ada yang mengangkat diri menjadi jenderal hanya karena berhasil merebut jip Belanda. Melewati pemilihan yang ketat pada 12 November 1945, akhirnya Soedirman yang masih berusia 29 tahun mampu menyisihkan Oerip, Amir Sjarifoeddin, dan Moeljadi Djojomartono dari Barisan Banteng. Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Hatta akhirnya melantik Soedirman sebagai Panglima Besar pada 18 Desember 1945. Hanya saja, tak lama setelah Sukarno-Hatta mengumandangkan Proklamasi, Belanda dan sekutunya melakukan agresi militer terhadap Indonesia. Jenderal Soedirman kemudian menghadap kepada Presiden untuk meminta perintah melakukan perlawanan terhadap Belanda. Oleh Presiden, Soedirman sempat diragukan karena penyakit paru-parunya yang menggerogoti. Sebagai prajurit sejati, panglima TNI menjawab Presiden “Yang sakit adalah Soedirman, tapi Panglima TNI tidak sakit.� Mendengar jawaban Soedirman, Presiden kemudian memberikan mandat supaya melakukan perang gerilya dan menghindari kontak senjata di area terbuka seperti di dalam kota karena pasukan TNI tidak akan mampu mengimbangi kekuatan persenjataan pihak


4

PODIUM Utama

Edisi 1 - 16 Oktober 2016 Belanda. Sebelum menuju medan peperangan, Soedirman berpamitan memohon doa dan restu kepada ibunda tercinta. Ibunda Soedirman menasehati anaknya tersebut agar selalu menjaga kesehatannya. Soedirman juga meminta supaya isterinya merelakan dan mendoakan dirinya selama di medan pertempuran. Singkat cerita, pasukan gerilya yang dipimpin Jenderal Soedirman, bergerilya dari desa ke desa lain menghancurkan kantong-kantong pasukan musuh. Dalam kondisi sakit parah dan harus ditandu, Panglima TNI tersebut pantang menyerah dan tetap berada di tengah-tengah pasukannya hingga agresi militer Belanda berhasil ditumpas. Siapakah Jenderal Sudirman? Jenderal Sudirman lahir di Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga, 24 Januari 1916. Ayahnya bernama Karsid Kartawiuraji dan ibunya bernama Siyem. Namun Sudirman lebih banyak tinggal bersama pamannya yang bernama Raden Cokrosunaryo setelah diadopsi. Ketika Sudirman pindah ke Cilacap di tahun 1916, ia bergabung dengan organisasi Islam Muhammadiyah dan menjadi siswa yang rajin serta aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi serta ketaatan dalam Islam menjadikan ia dihormati oleh masyarakat. Jenderal Sudirman merupakan salah satu tokoh besar di antara sedikit orang lainnya yang pernah dilahirkan oleh suatu revolusi. Di usia 31 tahun, Sudirman sudah diangkat menjadi seorang jenderal. Meski menderita sakit paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya melawan Belanda. Ketika pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor yang begitu tamat pendidikan, langsung menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI). Sudirman merupakan Pahlawan Pembela Kemerdekaan yang tidak perduli pada keadaan dirinya sendiri demi mempertahankan Republik Indonesia yang dicintainya. Ia tercatat sebagai Panglima sekaligus Jenderal pertama dan termuda Republik ini. Sudirman memiliki kepribadian teguh pada prinsip dan keyakinan, selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya. Ia selalu konsisten dan konsekuen dalam membela kepentingan tanah air, bangsa, dan negara. Dalam keadaan sakit, ia memimpin dan memberi semangat pada prajuritnya untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Itulah sebabnya kenapa ia disebutkan merupakan salah satu tokoh besar yang dilahirkan oleh revolusi negeri ini. Bergerilya ke Hutan Dengan ditandu, Jenderal Sudirman berangkat memimpin pasukan untuk melakukan perang gerilya. Kurang lebih selama 7 bulan Sudirman berpindah-pindah dari hutan yang satu ke hutan yang lain, dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah sekali. Sementara obat juga hampir-hampir tidak ada. Tapi kepada pasukannya, Sudirman selalu memberi semangat dan petunjuk seakan dia sendiri tidak merasakan penyakitnya. Namun akhirnya Sudirman harus pulang dari medan gerilya dan tak bisa lagi memimpin Angkatan Perang secara langsung, tapi pemikirannya selalu dibutuhkan. Sudirman yang pada masa pendudukan Jepang menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Keresidenan Banyumas, ini pernah mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Dari sejumlah literatur menyebut, Sudirman adalah seorang perokok kelas berat. Ia merokok sejak remaja. Rokok kreteknya tak bermerek, tingwe alias nglinthing deweartinya meramu sendiri. Sepulang bergerilya, kondisi kesehatan Soedirman memburuk. Ia masuk Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta.

Mohamad Teguh Bambang Tjahjadi, putra bungsu Soedirman mengingat cerita ibunya, Siti Alfiah, bagaimana saat sakit bapaknya tetap ingin merokok. ”Bapak dipaksa berhenti merokok oleh dokter. Karena perokok berat, Bapak tak bisa benarbenar meninggalkan rokok. Bapak meminta Ibu merokok dan meniupkan asap ke mukanya.” Menurut Teguh, belakangan ibunya menjadi perokok. “Barangkali terdengar konyol, tapi Ibu berprinsip menaati perintah Bapak,” katanya. Pada Ahad pagi, 29 Januari 1950, setelah lama terkulai lemas sejak Oktober di rumah peristirahatan tentara di Magelang, mendadak wajah Sudirman tampak cerah. Pagi itu, Ahmad Yani, Gatot Soebroto, serta beberapa petinggi militer dan sipil hadir. Tidak diketahui apa yang dibicarakan. “Waktu itu, menurut Ibu, tiba-tiba terdengar suara kaleng dan botol pecah mendadak. Bersamaan dengan itu, bendera di halaman melorot setengah tiang. Sampai Ibu bilang ke beberapa pengawal, ’Ah, itu hanya angin’.” Setelah salat magrib, sebagaimana didengar dari Alfiah, Soedirman memanggil istrinya ke kamar. Di dalam, dia berkata, “Bu, aku sudah tidak kuat. Titip anak-anak. Tolong aku dibimbing tahlil.” Alfiah menuntunnya mengucap Laa Ilaha Illallah, dan Soedirman mengembuskan napas terakhir. Benahi Alutsista Jumlah TNI Indonesia sebanyak 438.410. Dari jumlah tersebut seolah tak sebanding dengan alutsista TNI. Dilansir salah satu situs, untuk melindungi laut seluas 93.000 kilometer persegi, atau 7,9 juta kilometer persegi jika termasuk Zona Ekonomi Eksklusif, TNI AL dinilai belum memiliki alutsista yang memadai untuk berjaya di laut. Sebagai gambaran, kekuatan 11 KRI tempur utama tertinggal jauh dibandingkan dengan Jepang yang memiliki 47 kapal tempur berteknologi canggih untuk melindungi laut seluas hanya 13.430 kilometer persegi. Bahkan, panjang garis pantai Indonesia yang mencapai 54.716 kilometer pun hanya dilindungi 72 kapal patroli laut dan pantai (The Military Balance, 2014). Jumlah itu tidak jauh dari 62 kapal patroli Filipina yang panjang garis pantainya hanya sepertiga Indonesia. Dari sisi pertahanan darat, alutsista TNI AD cukup unggul dibandingkan dengan negara ASEAN lain. Namun, publik menilai kekuatan alutsista itu belum memadai untuk melindungi wilayah darat seluas 1,8 juta kilometer persegi dan perbatasan sepanjang 2.958 kilometer. Demikian pula kekuatan pertahanan udara seluas 1,9 juta kilometer persegi di atas Tanah Air. Pesawat tempur aktif milik TNI AU berjumlah 78 (The Military Balance 2014), tertinggal jauh daripada Singapura yang memiliki 132 pesawat tempur meski wilayahnya kira-kira seluas DKI Jakarta. Peningkatan kekuatan alutsista tidak akan terwujud tanpa sumber daya manusia yang ahli dalam mengembangkan, merawat, dan mengoperasikan persenjataan. Pada Januari 2015, jumlah personel TNI kira-kira 400.000 prajurit (The World Defence Almanac, 2015). Jumlah tersebut memang melebihi jumlah personel militer negaranegara ASEAN lain. Namun, rasio prajurit TNI dan penduduk RI adalah 1:600 orang. Malaysia saja yang memiliki 100.000 tentara, rasio tentara dengan penduduknya adalah 1:300 orang. TNI masuk nomor ke-36 dengan memiliki 468 tank berat dan ringan. Dibandingkan dengan negara ASEAN, peringkat tersebut di bawah Myanmar ke-32 dengan 569 unit tank, Thailand peringkat ke-26 yang memiliki 722 unit. Sebagai negara kelautan, kekuatan TNI menduduki peringkat 12 dunia dengan

171 unit kapal berbagai tipe. Peringkat tersebut terkuat dibanding negara-negara Asia Tenggara lainnya. Sayangnya, oleh Global Fire Power, TNI disebut tidak mempunyai kapal perusak dan kelas frigate. Sektor udara, TNI oleh laman Global Fire Power, Indonesia mendapat peringkat ke-30 dengan 405 unit pesawat terbang berbagai jenis. Jumlah itu di ASEAN masih kalah oleh Thailand di peringkat ke-20 dengan 573 unit. (berbagai sumber)

6 Prestasi TNI di Kancah Dunia Tentara Nasional Indonesia (TNI) bukanlah prajurit sembarangan. Kualitas TNI juga sudah diakui dunia. Tak cuma sigap setiap kali bencana menimpa Tanah Air, tentara-tentara nasional ini juga ikut turun tangan membantu negara lain yang memerlukan bantuan. Inilah 6 prestasi tentara kebanggaan Indonesia. 1. Delapan Kali Juara Tembak Australia Kontingen TNI AD berhasil memborong 30 dari 50 medali emas dalam perlombaan Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM). Tak ketinggalan 16 perak dan 10 perunggu. Kemenangan ini merupakan yang ke-8 kalinya bagi Indonesia sejak 2008 lalu. 2. Juara Tembak di Brunei Kontingen TNI sukses menyabet status juara umum di Lomba Tembak Brunei International Skill Arms Meet (BISAM) ke-11 tahun 2015. Dalam ajang yang diikuti 16 negara peserta tersebut, TNI mampu menyabet total 34 medali. Medali-medali itu terdiri dari individu meraih 20 emas, 9 perak, dan 5 perunggu. 3. Juara se-ASEAN TNI juga menunjukkan taringnya di kompetisi tahunan di ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-24 yang digelar di Vietnam pada 2014 lalu. Dalam ajang itu, TNI AD berhasil menjadi juara umum. Total ada 60 anggota TNI AD mengikuti AARM di Vietnam dengan berbagai kategori. 4. Perbaiki Jalan di Afrika September 2015, prajurit TNI ikut memperbaiki jalan sepanjang 1.500 meter di Afrika Tengah. Jalan yang diperbaiki itu menghubungkan Kampung Ngonggono dan Area Super Camp Minusca menuju Bandara Internasional Bangui-M’poko, ibukota negara Republik Afrika Tengah. 5. Sisir 6 Ton Peledak Pada 6 Juli 2015 satu tim penjinak bahan peledak Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXVII-A/Minusca tengah melakukan pendeteksian di sebuah perkampungan yang terletak di Camp Beal, Bangui, Afrika Tengah. Hasilnya, tim berhasil mengevakuasi 6 ton bahan peledak aktif. 6. Bantu Korban Topan Haiyan Angin kencang diikuti serangan badai dan ombak tinggi menyapu puluhan rumah saat topan haiyan menghantam Filipina pada 8 November 2013 lalu. Saat itu Indonesia turun tangan membantu korban topan dahsyat tersebut. 3 Pesawat angkut C-130 Hercules TNI dikirimkan ke Cebu, Filipina. Ketiga pesawat membawa bantuan kemanusiaan dengan total berat 60 ton kemanusiaan itu berupa makanan siap saji, obat-obatan, pakaian, genset, dan selimut. n berbagai sumber


5

PODIUM religi

Edisi 1 - 15 Oktober 2016

Universalisme Islam dan Pesan Kerukunan Umat Oleh: Mega Saputra Ketua Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah DKI Jakarta

KEPERCAYAAN bahwa agama (Islam) mampu memberikan sumbangsih signifikan dalam kontribusinya membangun harmoni dunia layak dikaji dan disebarluaskan. Ayat-ayat skriptualis yang dianggap menyediakan lembaran-lembaran sabda tentang kerukunan menjadi dasar yang kuat untuk dijadikan landasan hidup bersama dalam bingkai persaudaraan.

Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi nilai universalitas dan egaliterianisme spiritual harusnya mampu menebarkan benih kasih sayang bagi dunia ini (rahmatan lil alamin). Membumikan nilai-nilai Islam adalah fakta yang harus diusung untuk membuktikan bahwa Islam adalah benar-benar merupakan keperluan perenial. Peran agama yang realistis di muka bumi akan menggambarkan bahwa islam tidak terpenjara hanya dalam ruang-ruang ritual yang sempit. Islam yang diharapkan, meminjam istilah Bachtiar Effendi, sebagai agama omnipresence (hadir di mana-mana) ini mendorong terlahirnya global ethics (etika global) yang dapat melindungi umat manusia dalam kelangsungan hidupnya. Etika yang terlahir tentu bukan etika otoriterian yang memonopoli keberanan suatu kelompok atau penguasa. Keyakinan kita akan posisi ummat islam menjadi lokomotif tercetusnya kerukunan sejati di muka bumi juga dikuatkan dengan sabda Allah SWT: Kamu adalah umat terbaik, dilahirkan untuk segenap umat manusia, menyuruh orang berbuat baik, dan melarang perbuatan mungkar, serta beriman kepada Allah (QS. 3/Ali Imran: 110) Ayat ini mengilhami eksistensi umat islam untuk menegakkan keadilan dan kebenaran. Kuntowijoyo menyebutkan ada dua hal yang perlu dikerjakan para cendikiawan muslim atau umat islam pada umumnya, yaitu mempersiapkan intellectual war (perang gagasan) dan manajemen kesadaran yang rasional. Untuk mempersiapkan gejolak dan gesekan pemikiran dan usaha sadar dalam membangun kerukunan harus berangkat dari ikhtiar menegakkan kebenaran dengan cara-cara yang penuh dengan rahman dan rahim yang tulus. Karena menggunakan caracara kekerasan untuk mencapai kesucian cita-cita ajaran islam itu sama saja dengan menodai kesucian agama islam itu sendiri. Tingginya derajat kasih sayang dalam proses dakwah islam ini juga diperkuat dengan sabda Allah: Kami utus engkau (Muhammad) semata-mata sebagai rahmat bagi alam semesta (QS. 21/Al-anbiya: 107) Mengomentari ayat ini, Abdullah Yusuf Ali mengatakan tidak ada

persoalan rasa atau bangsa, orang Arab atau orang ‘Ajam (Persia), orang Turki atau Tajik. Menurut dia, semua manusia memiliki tanggung jawab dan posisi yang sama di mata Allah SWT. Junjung Kerukunan Pesan tentang Islam yang menjunjung tinggi kerukuan itu sendiri dapat kita jumpai pada berbagai firman Allah SWT, di antaranya: Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya semua manusia yang ada di muka bumi beriman seluruhnya. Hendak kau paksa jugakah semua orang supaya beriman? (QS.10/Yunus: 99) Dan katakanlah: kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu. Maka barang siapa yang ingin beriman, hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin kafir, biarlah ia kafir. (QS. 18/Al-Kahfi : 29) Tak ada paksaan dalam memasuki Agama. Jelas bedanya yang benar daripada yang sesat (QS. 2/ Al-Baqarah: 256) Seandainya Allah tidak mengimbangi segolongan manusia dengan golongan lain maka pastilah bumi hancur, namun Allah memberikan kemurahan pada seluruh alam (QS. Al baqarah 251) Dari berbagai ayat di atas dapat dipahami bahwa pemaksaan untuk memeluk agama tertentu atau desakan untuk memilih jalan hidup yang terpaksa adalah hal yang bertentangan dengan Islam. Sehingga usaha untuk berdakwah dengan cara kekerasan dan memaksa manusia baik melalui tekanan fisik ataupun sosial merupakan tindakan terkutuk yang dilarang Islam. Allah SWT memberikan pilihan bagaimana umatnya memilih jalan hidup yang terbaik untuk dirinya sendiri yang pada akhirnya Allah yang memiliki hak veto menentukan yang sesat dan benar. Bila tidak ada persamaan pada agama-agama, kita tidak akan menyebutnya dengan nama yang sama “agama”. Sehingga suatu agama tidak bisa menafsirkan keberannya secara monolitik dan eksklusif. Allah SWT berfirman: Sesungguhnya orang-orang mu’min, orang-orang yahudi, shabiin dan orang-orang nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati (QS Al-Maidah 69) Pemaknaan terhadap kata

'alladzinaamanu' pada ayat di atas adalah mereka yang percaya akan utusan Allah dan kebenaran yang dibawanya. Sedangkan kata 'haduu' adalah yahudi dan nashara adalah mereka orang nasrani dan shabiin sebagaimana kisah Hasan bin yahya bahwa shabiin itu bukan Yahudi ataupun Nasrani tapi mereka yang tidak mempunyai agama. Sudahlah jelas bahwa Islam sungguh memihak kepada pluralitas agama dan kebenaran setiap agama yang diwariskan para utusan Allah. Jika kita mengkaji surat Al Maidah ayat 48, maka akan kita temukan bahwa setiap kaum telah diciptakan jalan menuju kebenaran dan cara yang jelas untuk diamalkan, tinggal bagaimana kita berlomba-lomba dalam kebajikan. Universalisme Islam Universalisme Islam yang pada akhirnya menjadi manifesto kalimatun sawa (titik temu) dari berbagai agama masih melahirkan banyak perdebatan yang tidak berkesudahan. Macel A. Boirsard yang sempat menulis buku tentang Humanisme dalam Islam menarik untuk kita simak ulang uraian yang ia sampaikan sebagai berikut: Konsepsi tentang wahyu, khususnya untuk bermacammacam bangsa, menjamin toleransi keagamaan. Ajaran islam yang bersifat universal tidak bertentangan dengan hal tersebut, jika kita mengetahui bahwa wahyu itu datang secara berangsur-angsur. Kebenaran tidak disajikan kepada manusia dalam sekaligus tiap-tiap pesan (message) Tuhan berlaku sampai datangnya wahyu baru. Dan pada dasarnya wahyu baru ini membenarkan, meliputi, dan memperdalam. Alquran sebagai ekpresi terakhir dari kehendak Tuhan menjamin autentisitas dan kebenaran wahyu sebelumnya. Akan tetapi, tidak menjamin berlakunya, karena sebagian wahyu-wahyu tersebut telah kedaluwarsa (habis masa berlakunya) dengan datangnya Islam. Pencarian titik temu antar agama juga nampak jelas dalam pemikiran Abul Kalam Azad dari India ketika ia mengatakan “al-dinun wahid wa al-syariat mukhtalifat, no different in Din, different only in shar’a" (Agama itu satu dan syariat berbeda-beda, tidak terdapat perbedaan pada Agama, perbedaannya hanya ditemukan dalam hal syariat). Nampaknya berharap hidup di

only one world (dunia yang satu) dengan satu agama yang paling benar adalah hal yang mustahil dan naïf. Masalah yang harus diperdalam oleh kita kekinian sebagaimana dipesankan oleh Franz Magnis Suseno adalah bagaimana kita mampu mengartikan sabda Allah yang termuat dalam wahyu secara bijak. Permasalahannya, menurut Franz, bukan terletak pada wahyu, melainkan pada sudut pandang manusia yang harus menangkap maksudnya. Sehingga penting menurutnya para tokoh-tokoh agama betul-betul memakai rasio dan metode-metode etika untuk memberikan interpretasi yang sportif pada kebenaran wahyu tersebut. Usaha interprestasi dalam memaknai ayat-ayat Allah tentang pesan kerukunan ini sudah dilakukan semanjak lama, salah satunya adalah manifesto Piagam madinah pada 622 M. Piagam ini mnurut Robert N. Bella dianggap sebagai dokumen politik dan konstitusi karya original Muhammad yang melompati zamannya. Jimly Asshiddiqie yang sempat menjabat sebagai ketua Mahkamah Konstitusi RI ini bahkan menyebutkan bahwa piagam madinah merupakan kontrak sosial tertulis pertama di dunia yang dapat disamakan dengan konstitusi modern sebagai hasil dari praktek nilainilai demokrasi. Ijtihad dalam membumikan ajaran Alquran dalam bidang sosiopolitik masyarakat madinah pada masa itu dapat terlihat dalam beberapa pasal yang menyinggung tentang kerukunan ummat beragama di antaranya: 1) Pasal 12: kaum muslimim tidak membiarkan seorang muslim yang dibebani utang atau beban keluarga. Mereka memberi bantuan dengan baik untuk membayar tebusan dan denda. 2) Pasal 14: seorang muslim dilarang membunuh muslim lain untuk kepentingan orang kafir, dan tidak boleh pula menolong orang kafir dengan merugikan orang muslim. 3) Pasal 23: bila kamu sekalian berbeda pendapat dalam suatu hal, hendaklah perkaranya diserahkan kepada (ketentuan) Allah dan Muhammad. 4) Pasal 24: kedua pihak (muslimin dan yahudi) bekerjasama dalam menaggung pembiyaan dikala mereka melakukan perang bersama. n rol


6

PODIUM Binjai

Edisi 1 - 15 Oktober 2016

14 Kabupaten/Kota se Sumut Teken MoU Walikota Binjai HM Idaham SH MSi bersama 13 Walikota/ Bupati di Sumut menandatangani nota kesepakatan bersama Implementasi e-Government Pemko Surabaya dan pelayanan perizinan terpadu berbasis elektronik Pemkab Sidoarjo, Rabu (28/9). Penandatanganan disaksikan Wakil Ketua KPK RI Alexander Marwata di Gedung Balai Kota Surabaya. BINJAI, PODIUM Walikota HM Idaham mengatakan, penandatanganan kesepakatan bersama yang difasilitasi sepenuhnya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bertujuan untuk mewujudkan birokrasi yang transparan dan bebas korupsi. Pemko Binjai, menurut HM Idaham, akan segera merealisasikan kesepakatan ini karena sejalan dengan visi dan misi untuk mewujudkan Kota Binjai sebagai smart city. Dengan aplikasi ini juga akan mempercepat proses pelayanan kepada masyarakat. “Pemko Binjai akan menerapkan aplikasi eGovernment mulai Januari tahun depan,“ kata Idaham. Kesepakatan bersama untuk implemetasi E government dilaksanakan antara Pemko Surabaya dalam hal ini Walikota Tri Risma Harini dan Pelayanan Perizinan Terpadu Berbasis Elektronik oleh Bupati sidoarjo Saiful Ilah.

Dengan MoU ini selanjutnya aplikasi eGovernment milik Pemerintah Kota Surabaya dan Sidoarjo bisa dicopy dan diaplikasikan di daerah-daerah. Walikota Surabaya Tri Risma Harini, mengatakan dengan e-Government seluruh transaksi dilakukan secara online. Masyarakat juga dapat mengajukan perijinan secara online melalui Surabaya Single Window mobile apps melalui smartphone. Melalui eGovernment pula, pimpinan daerah dapat

melakukan pemantauan melalui gadget. Mark up juga dapat dihindari karena standard satuan harga tercantum dalam aplikasi e-budgeting. “Pemko Surabaya kini dapat dilakukan penghematan lebih dari 20 milyar dari pembelian kertas”, kata Tri Risma Harini. Menurut Bupati Sidoarjo Saiful Illah, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi diarahkan untuk meningkatkan pelayanan publik. Oleh karena itu pihaknya mengembangkan Sippadu yang kini mendapatkan juara investment award dalam 5 tahun berturut-turut. Dengan aplikasi Sippadu Perijinan yang dulunya diproses selama 3 bulan kini menjadi 3 jam. Saiful Illah menambahkan, pada hari ini Pemkab Sidoarjo menyerahkan Sippadu kepada KPK yang selanjutnya diadopsi oleh 39 pemerintah daerah lainnya. ia menyambut dengan baik dan mengapresiasi yang tinggi atas inisiatif KPK agar pemda berbagi aplikasi. n net

ASN Pemko Binjai Beralih ke Gas Nonsubsidi

BINJAI, PODIUM Pemko Binjai resmi mengalihkan penggunaan gas bersubsidi kepada gas nonsubsidi untuk kebutuhan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Binjai, (26/9/2016). Pengalihan ditandai dengan penukaran tabung gas 3 kilogram dengan bright gas tabung 5,5 kilogram, oleh Manager Domestik Gas Pertamina Marketing Operation Region I Sumatera Bagian Utara, Sasongko, kepada Walikota Binjai, HM Idaham SH MSi, serta penyerahan bright gas tabung 5,5 kilogram kepada 380 ASN, usai apel gabungan di halaman Balai Kota Binjai. Menurut Walikota Binjai, HM

Idaham, pengalihan penggunaan gas bersubsidi kepada gas nonsubsidi untuk kebutuhan ASN di lingkungan Pemerintah Kota Binjai, didasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor: 26/2009. Dalam hal ini, katanya, kebijakan tersebut turut diperkuat dengan dikeluarkannya Surat Edaran Walikota Binjai Nomor: 400-6063/ 2016. "Sebenarnya efektif pemakaian bright gas sudah lama. Namun kita menilai, inisiatif PT Pertamina sangat baik, terutama demi mensukseskan program penyediakan gas subsidi bagi warga miskin," terang Walikota,

didampingi Sekdako Binjai, H Elyuzar Siregar, dan Kabag Humas Hendrik Tambunan. Sebab menurutnya, kebijakan pengalihan penggunaan gas bersubsidi kepada gas nonsubsidi untuk kebutuhan ASN, efektif menjamin ketersediaan gas bersubsidi bagi warga miskin. "Kita menganggap, ASN termasuk kategori warga mampu. Jadi kita menilai, sudah sepantasnya ASN di lingkungan Pemko Binjai tidak lagi menggunakan gas bersubsidi," imbuh Walikota. Selain itu dia juga berterimakasih kepada PT Pertamina, atas insiatif pengalihan penggunaan gas bersubsidi kepada gas nonsubsidi

kebutuhan ASN, sembari berharap kerjasama dan sinergitas antara kedua pihak bisa dilakukan berkelanjutan. Sebaliknya, Manager Domestik Gas Pertamina Marketing Operation Region I Sumatera Bagian Utara, Sasongko, didampingi Area Manager Communication dan Relations, Fitri Erika, turut mengapresiasi kebijakan Pemerintah Kota Binjai. Sebab menurutnya, kebijakan pengalihan penggunaan gas bersubsidi keada gas nonsubsidi kebutuhan ASN, efektif menjamin penyaluran dan penggunaan gas bersubsidi bisa tepat sasaran. "Kami kira, ini program revolusioner yang dilakukan Pemerintah Kota Binjai. Sebab baru Binjai kota pertama di luar Pulau Jawa, dan satu-satunya di Pulau Sumatera, yang menerapkan kebijakan ini,” seru Sasongko. "Terkait alasan kita memilih Binjai, dikarenakan kota ini tergolong strategis. Apalagi sebagian besar masyarakat Kota Binjai masih menggunakan gas bersubsidi," imbuhnya. Dalam hal ini, sambung Sasongko, harga jual eceran bright gas ialah Rp 320 ribu per tabung 5,5 kilogram plus isi, serta Rp 60 ribu hanya untuk isi. Namun dia mengaku, PT Pertamina tidak akan mengurangi kuota gas bersubsidi yang didistribusikan ke Kota Binjai. Sebab di 2016 ini, kuota gas bersubsidi tetap sebesar 7.504 metric ton. "Hingga agustus 2016, distribusi gas bersubsidi ke Kota Binjai, sudah terealisasi sebanyak 4.808 metric ton, yang disalurkan melalui empat agen dan 191 pangkalan elpiji 3 kilogram," jelas Sasongko. n rel


7

PODIUM Langkat

Edisi 1 - 15 Oktober 2016

Program Ngogesa Ukir Prestasi

LANGKAT meraih Prestasi Terbaik Nasional ISO 9001.2015 Up-Grade 2015. Ini tak terlepas dari program-program cemerlang sang Bupati Ngogesa. Penghargaan itu diserahkan Menteri Kenetagakerjaan RI Muhammad Hanif Dhakiri di Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta.

STABAT, PODIUM Prestasi ini bukan saja kebanggan yang dimiliki oleh masyarakat Langkat, melainkan bagi masyarakat Sumatera Utara. Pasalnya, hanya Kabupaten Langkat di Sumatera Utara yang menjadi 1 di antara 5 Kabupaten/ Kota se-Indonesia yang berhasil mendulang penghargaan ini. Saat ditanya di ruang kerjanya, Senin (19/9), Kepala Dinas Ketanagakerjaan dan Transmigrasi Langkat H. Syaiful Abdi mengatakan bahwa prestasi yang diraih atas kerjasama seluruh pihak, baik itu pemerintah dan masyarakat. Syaiful menambahkan, selama di bawah kepemimpinan H. Ngogesa Sitepu SH sebagai Bupati Langkat, program-program yang mengarah

kepada kepentingan masyarakat luas selalu dijadikan targetnya, diantara program tersebut yakni Bursa Kerja Online dan Pelayanan Publik Ketenagakerjaan. “Program itulah yang menjadikan Langkat menjadi terbaik untuk 4 kali secara berturut-turut,” kata Syaiful. Penghargaan ISO-9001 sejak pertama kali diselenggarakan tahun 2013, Kabupaten Langkat selalu mendapatkan penghargaan tersebut. “Karenanya prestasi ini adalah sebuah kebanggaan bagi masyarakat Langkat yang

disamping meraih ISO-9001.2015, bupati juga berhasil mempersembahkan prestasi K3 terbaik Nasional untuk 5 kali secara berturutturut dalam bidang ketenagakerjaan,” terang Syaiful. PBB Selalu Pantau Menyusul terpilihnya Langkat sebagai terbaik Nasional ISO9001.2015 bersama dengan 4 Kabupaten/Kota lainnya, yakni Kabupaten Pasuruan Jatim, Boyolali-Jateng, Kabupaten BogotJabar dan Kota Makasar-Sulsel.

Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH di ruang kerjanya menyampaikan penilaian untuk penghargaan ISO-9001.2015 juga terus dipantau oleh lembaga International yakni Internasional Labour Organization (ILO) yang merupakan lembaga dibawah Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). “Untuk itu, tidak hanya Kementrian Ketenagakerjaan RI yang memantau eksistensi program Ketenagakerjaan di Langkat, lembaga Internasional Labour Organization yang berkedudukan di Australia dan Newzerland juga terus memantaunya, karena itu, prestasi ini adalah milik seluruh masyarakat Langkat atas kepedulian dan partisipasi aktif dibidang ketenaga kerjaan,” kata Ngogesa. n P35

'Selamat Bertugas Letkol Dedy Rahmanto'

Bupati Tegaskan Kualitas Pelayanan Harus Ditingkatkan STABAT, PODIUM Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH menegaskan kualitas pelayanan birokrasi di Kabupaten Langkat harus ditingkatkan. Pernyataan Ngogesa tersebut tertuang dalam pidato tertulisnya yang dibacakan Sekda H. Indra Salahudin saat menjadi Pembina pada upacara Hari Kesadaran Nasional (HKN) di halaman kantor Bupati Langkat, Senin (19/9), yang diikuti seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) baik dari Dinas, Badan, Kantor dan Bagian. Menurut Ngogesa, HKN adalah momentum memperdalam kesadaran seluruh ASN akan tugas yang diemban sebagai pelayan publik terkait dengan birokrasi pemerintahan. “Sebagai ASN, melayani masyarakat adalah tugas, dan tugas itu harus diemban dengan baik guna mendukung suksesnya Langkat yang maju, unggul, sejahtera dan mandiri,” ungkap Ngogesa. Dijelaskan, kualitas tidak hanya sekadar pernyataan melainkan Aplikasi kinerja yang dilaksanakan dengan profesional dan penuh tanggung jawab. “Terus tunjukkan eksistensi bekerja dengan professional, loyalitas dan penuh tanggup jawab dengan menjadikan sebuah pekerjaan adalah pengabdian yang harus dijalankan sebaik-baiknya,” harap Ngogesa. Perlu diketahui, selain kualitas kerja, Bupati Ngogesa juga menyampaikan perihal peningkatan kinerja dan pemanfaatan waktu oleh pengelola Pendapatan Asli Daerah untuk dapat merealisasikan target yang dibebankan. Pada kesempatan tersebut, Korpri Langkat juga memberikan penyerahan bantuan STM untuk 6 ASN keluarga ASN yang meninggal dunia baru-baru ini, yakni Drs. Misli Tanjung (Staf kantor Camat Stabat), Hanifah Z (UPTD P dan P Hinai) Nurmaini (UPTD P dan P Gebang), Sumiati (UPTD P dan P Binjai), Rusni (UPTD P dan P Padang Tualang) dan Suparno (SMP N 1 Padang Tualang). n P35

STABAT, PODIUM Suasana penuh dengan keakraban tampak terlihat di Jentera Malay rumah dinas Bupati Langkat. Keakraban yang dimaksud yakni acara silaturahmi antara Pemerintah Kabupaten Langkat dengan Letkol Arh Dedy Rahmanto yang baru saja dilantik menjadi Dandim 0203 Langkat menggantikan Letkol Inf. Roy Hansen J. Sinaga, Senin (19/9). Hadir dalam kegiatan tersebut, seluruh unsur Forkopimda Langkat, mulai dari Ketua DPRD Terbit Rencana Perangin-angin SE, AKBP Mulya Hakim Sholichin, Kajari Stabat Andri Ridwan dan Ketua Pengadilan Stabat Syaidin Bagariang, selanjutnya, hadir juga Wabup H. Sulistianto, Sekda H. Indra Salahudin, Ketua TP-PKK Langkat beserta pengurus, sejumlah SKPD dijajaran Pemkab. Langkat, Camat se-Kab. Langkat dan sejumlah elemen masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ngogesa mengatakan bahwa jabatan adalah amanah yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya dan dalam menjalankannya, amanah tersebut nantinya akan dimintai pertanggung jawabannya. “Karena itu, mendapatkan amanah dari Negara adalah kebanggaan, tapi, bagaimana cara menjalankannya, itulah yang paling terpenting,” kata Ngogesa. Menurut Ngogesa, keadaan Langkat yang luas dan strategis membuat masyarakat beranekaragam suku dan budaya, seperti suku Melayu, Batak Karo, dan Jawa. “Walau pun demikian, masyarakat di Langkat hidup saling berdampingan dan senantiasa menunjukkan kepada dunia bahwa Langkat adalah daerah religius dan kondusif,” sebutnya. Untuk itu, Ngogesa berterima kasih kepada Dandim 0203 Langkat yang lama, Letkol Inf. J. Sinaga yang saat ini menjabat Waasinteldam I/Bukit Barisan, atas peran dan andil beliau menjaga kekondusifan Langkat selama memimpin Kodim 0203 Langkat. “Kepada Dandim 0203 Langkat yang baru, Letkol Arh Dedy Rahmanto, selamat bertugas, lanjutkan pondasi kekondusifan di Langkat yang telah di tanamkan oleh seluruh Dandim-Dandim 0203 Langkat terdahulu dalam menjalankan tugas sebagai Dandim 0203 Langkat,” harap Ngogesa. Acara tersebut juga diwarnai dengan sambutan dari Dandim 0203 Langkat yang lama Letkol Inf. J. Sinaga dan Dandim 0203 Langkat yang baru Letkol Arh Dedy Rahmanto. Keduanya sama-sama mengucapkan terima kasih karena telah diberikan kepercayaan di Langkat, bagi Letkol Inf. J. Sinaga, Langkat adalah kenangan terindah dan bagi Letkol Arh Dedy Rahmanto yang sebelumnya menjabat Dandeniteldam I/Bukit Barisan, ini adalah amanah yang harus dijalankan dengan professional. Acara berakhir dengan saling tukar cendera mata antara Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH dengan Dandim 0203 Langkat yang lama Letkol Inf. J. Sinaga. n P03


8

ADVETORIAL PODIUM

Edisi 1 - 15 Oktober 2016

PODIUM Langkat

Ngogesa Terima Penghargaan Pembina Lalu Lintas Terbaik

B

upati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH menerima penghargaan sebagai Pembina Lalu Lintas terbaik dari Kepolisian Republik Indonesia yang diserahkan langsung oleh Kapoldasu Irjen Raden Budi Winarso pada acara syukuran Hari Lalu Lintas ke-61 di Mapoldasu, Medan, (22/9/ 2016). MEDAN, PODIUM Kapoldasu Budi Winarso mengatakan, penghargaan diberikan atas kiprah Bupati Ngogesa sebagai Kepala Daerah yang sangat peduli terhadap keadaan lalu lintas di seluruh kawasan Langkat. Budi mencotohkan, penghargaan Wahana Tata nugraha (WTN) yang diberikan Menteri Perhubungan kepada daerah-daerah yang berprestasi dalam tertib lalu lintas, Langkat dalam kurun waktu belakangan ini selalu mendapatkannya. “Oleh karena itu, Ngogesa pantas mendapatkannya, sebagai hadiah bagi masyarakat Langkat atas kerjasama yang harmonis antara Pemerintah Daerah dan masyarakatnnya terkait Tertib Lalu Lintas,” kata Budi. Dia berharap, penghargaan ini dapat memperkuat motivasi masyarakat Langkat untuk senantiasa mematuhi peraturan lalu lintas yang sering menyebabkan terjadinya kecelakaan yang bisa membuat nyawa melayang. Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu

SH menyambut baik penghargaan yang diberikannya, menurutnya, sebagai Kepala Daerah yang telah diamanahkan oleh rakyat, tugas-tugas yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat akan selalu dijadikan prioritas. “Termaksud keadaan lalu lintas yang selalu dipergunakan oleh masyarakat untuk beraktivitas,” katanya. Lanjutnya, penghargaan ini juga memperkuat motivasi masayrakat bahwa ketertiban berlalu lintas juga senantiasa dipantau oleh Polisi yang juga bertindak sebagai pengayom dan inspirator masyarakat dalam berkendaraan yang baik. Untuk itu, Ngogesa berharap, penghargaan ini akan memberikan

dampak yang sangat baik bagi Langkat khususnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas yang seantiasa mematuhi rambu-rambu lalu lintas serta mengendarai kendaraan dengan kecepatan yang tidak membahayakan. Untuk diketahui, Hari Lalu Lintas Bhayangkara adalah hari yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran terkait berlalu lintas. Tujuannya, melalui peringatan yang rutin diselnggarakan setiap tahunnya ini, pihak Polri yang sering bertugas sebagai pengawas lalu lintas dijalanan dapat terus bekerja profesional dan siap menjadi contoh tauladan bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam berlalu lintas yang tertib dan teratur. n P35


Ngogesa Sitepu SH:

Kemajuan Pembangunan Nasional Akan Menjadi Komitmen Partai Golkar JAKARTA, PODIUM Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sumut H. Ngogesa Sitepu SH saat menghadiri kegiatan Pertemuan Nasional I Eksekutif-Legislatif Partai Golkar se-Indonesia, Senin (26/9) di Jakarta, mengatakan, Partai Golkar saat ini berkomitmen mendorong kemajuan pembangunan Nasional. Ngogesa menjelaskan, sejauh ini Pemerintah telah berupaya mendorong kemajuan Nasional, dan untuk itu sebagai Ketua DPD Golkar Sumut, Ngogesa menyatakan dukungannya demi suksesnya pembangunan Nasional, khususnya Pembangunan di wilayah Sumatera Utara. “Mendapat amanah memimpin partai Golkar, tentu, kami siap memperjuangkan aspirasi

masyarakat, hal itu merupakan target utama didalam kepemimpinan kami” kata Ngogesa. Lanjutnya, salah satu aspirasi dari masyarakat yang saat ini didengarnya adalah perihal aspek pembangunan, karenannya, pembangunan akan tetap diperhatikan, sehingga masyarakat Sumut akan tersentuh dengan cara partai Golkar melayani masyarakat. Untuk memaksimalkan hal tersebut, Ngogesa telah mengumpulkan seluruh Kader Partai Golkar, baik itu dari Kader Eksekutif yang dipercaya rakyat untuk memimpin Kabupaten/Kota di Sumut dan Kader Legislatif di seluruh DPRD Kabupaten/Kota di Sumut yang mendapat amanah dari rakyat untuk menyalurkan aspirasi mereka.

Beberapa diantaranya diikut sertakan ke Jakarta untuk menghadiri kegiatan Pertemuan Nasional I Eksekutif-Legislatif Partai Golkar se-Indonesia, tujuannya agar seluruh Kader partai Golkar yang diamanahkan rakyat saat ini harus memperkuat komitmen untuk rakyat dan Pemerintah yang saat ini dipimpin oleh Presiden RI Ir Joko Widodo. Ngogesa yang juga saat ini mendapat amanah rakyat menjadi Bupati Langkat berharap, seluruh Kader partai Golkar di Sumut untuk jangan mensia-siakan amanah yang diberikan oleh rakyat, “Jaga kepercayaan mereka dengan selalu memperjuangkan kemajuan Pembangunan Nasional, sehingga ketika Pilkada serentak berlangsung, masyarakat tidak

segan-segan mendukung siapapun kader Partai Golkar yang akan bertarung pada Pilkada serentak nantinya ” ujar Ngogesa yang saat ini banyak diharapkan oleh masyarakat untuk menjadi Gubsu. Untuk diketahui, Pertemuan Nasional I Eksekutif-Legislatif Partai Golkar se-Indonesia adalah upaya Partai Golkar mendukung kemajuan Pembangunan Nasional dan mensukseskan Kebijakan Pemerintah serta sebagai persiapan Pilkada serentak. Seluruh kader partai Golkar seIndonesia yang saat ini duduk sebagai Eksekutif dan Legislatif hadir dalam kegiatan tersebut bersama dengan Dewan Pertimbangan Partai Golkar Abu Rizal Bakrie dan Ketua Partai Golkar Setya Novanto. (tsunami)


10

PODIUM Langkat

Edisi 1 - 15 Oktober 2016

Bupati Langkat Ajak Zaini Perangi Narkoba AKBP H. Ahmad Zaini SH resmi menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Langkat menggantikan AKBP H. Suyoso SH. Acara pisah sambut BNNK Langkat berlangsung di halaman kantor BNN Langkat, (27/ 9/2016). STABAT, PODIUM Seluruh perwakilan Forkopimda Langkat dan Staf BNNK Langkat hadir dalam kegiatan tersebut bersama dengan undangan lainnya, seperti Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH yang diwakili Sekda H. Indra Salahudin dan sejumlah Kepala SKPD dijajaran Pemkab. Langkat serta unsur Organisasi Kemasyarakatan. Dalam pidato tertulisnya yang dibacakan Sekda H. Indra Salahudin, Bupati Langkat H. Ngogesa mengucapkan selamat bertugas di Langkat. Menurut Ngogesa, Kepala BNNK Langkat H. Ahmad Zaini sudah tidak asing lagi di Langkat, dia pernah berkarir di Langkat, khususnya ketika mengemban tugas sebagai Kapolsek dibeberapa Kecamatan di Langkat. “Karenanya, keadaan Langkat sampai ke desadesa sudah dipahami olehnya,” kata Ngogesa. Untuk itu, Ngogesa berharap, pengalaman bertugas di Langkat dapat menjadikan Zaini mampu bertugas dengan professional di Langkat dengan menghancurkan jaringan peredaran Narkotika yang saat ini sudah masuk sampai ke pelosok-pelosok desa di Langkat.

Semarak Haornas

Ribuan Peserta Turut Gerak Jalan

Terkait dengan kepemimpinan Kepala BNNK Langkat yang lama, Ngogesa mengucapkan terima kasih kepada AKBP H. Suyoso yang telah bertugas dengan maksimal dan rofessional. “Semoga perpindahan tugas tidak meninggalkan kenangan selama bertugas Langkat, Jadilah pengalaman sebagai langkah menuju kesuksesan karir” harap Ngogesa. Sementara itu, Kepala BNNK Langkat AKBP H. Ahmad Zaini SH dan Kepala BNNK Langkat sebelumnya AKBP H. Suyoso SH dalam kesempatan tersebut sama-sama memberikan sambutan yang pada intinya keduanya berkomitmen untuk terus menerus memberantas peredaran Narkotika dimanapun tempat bertugas. “Siapa pun yang terlibat dalam peredaran Narkotika, akan ada hukuman yang menanti,” pesan Zaini dalam sambutannya. Diketahui, sebelum menjadi Kepala BNNK Langkat, Zaini bertugas menjadi Kabid Rehab BNN Sumut Sedangkan Kepala BNNK Langkat sebelumnya, Suyoso, kini diamanahkan bertugas di BNNK Provinsi sebagai Kabid P2M. n P35

TPID Langkat Study Banding Ke Taput STABAT, PODIUM Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Langkat mengadakan study banding ke Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) untuk memantau langsung pengelolaan pasar Siborongborong yang dianggap sebagai Icon Pasar Lelang Nasional. Keberangakatan TPID Langkat dipimpin Sekretaris TPID Langkat H. Sutrisuanto mewakili Ketua TPID Langkat yang juga Sekda Langkat H. Indra Salahudin. Bersama anggota TPID lainnya, yakni Dra.Manna Wasalwa, Ir.Aman Purba, Ir.M.Naim, Sukiman, Syahrul Efendi,Kodir.S.Sos, Adi Suprapto, Wilter Pangaribuan, Abdul Halim dan M.Nas Arif Syahputra disambut oleh Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Drs.Parsaoran Hutagalung mewakili Bupati Taput Drs. Nikson Nababan di Kantor Bupati Taput. Dalam presentasi singkat, Parsoaran menjelaskan tentang terbentuknya pasar lelang Siborong-borong yang dimulai Maret 2016 dan mendapat respond positif dari para pedagang dan petani se- Kabupaten Taput dan luar Taput. Parsoaran juga mengapresiasi TPID Langkat atas study banding yang dilakukan ke Taput guna melihat langsung pengelolaan Pasar Siborongborong sebagai objek untuk pembelajaran dan pembenahan pasar-pasar tradisional yang ada di Langkat. “Ini sebuah penghargaan bagi kami selaku Pemerintah Kabupaten Taput yang mendapat penghargaan tersendiri oleh Pemerintah Kabupaten Langkat melalui TPID-nya,” kata Parsaoran yang didampingi Kadis Pertanian dan Perkebunan Toni Lisbon Simangunsong, Kadis Koperasi dan UKM Perindag Rosdiana Manurung, Kadis Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Bernard A, Kabag Perekonomian Fajar.M. Gultom dan Kabid Juru Lelang Wahman Sitompul.

Parsaoran berharap sekembalinya dari Taput, informasi penting bagaimana pengelolaan dan penataan pasar Siborong-borong akan membawa manfaat efektif bagi Langkat khususnya dalam pengelolaan dan pembenahan pasar-pasar tradisionalnya. Menanggapi apresiasi tersebut, Sutris menyampaikan terima kasih kepada segenap jajaran Pemerintah Kabupaten Taput. Menurutnya, pernyataan bahwa pasar Siborongborong sebagai Icon pasar Lelang Nasional oleh Kepala Bidang Pengaturan dan Pengawasan Kelembagaan Pasar Lelang Komoditas (BAPPEKTI) Kementerian Perdagangan RI, Sentot Kamaruddin beberapa waktu lalu telah mengambil perhatian bagi sejumlah kalangan termaksud kami selalu TPID Langkat yang mempunyai tugas untuk menstabilkan harga kebutuhan bahan pokok di Kabupaten Langkat. "Dengan study banding kami ke Pasar lelang Siborong-borong, kami akan mendapatkan informasi mendalam perihal pengelolaan serta penataan pasar Siborong-borong khususnya mengenai sistem, mekanisme dan tata cara pasar lelang Siborong-borong karena dinilai sangat komprehensif," ujar Sutris. Oleh karena itu, katanya, informasi ini akan membantu mewujudkan visi misi Bupati Langkat H. Ngoggesa Sitepu SH terkait Langkat yang unggul, sejahtera dan mandiri. Selama berada di sana, TPID Langkat didampingi Kadis Pertanian dan Perkebunan Taput Toni Lisbon Simangunsong, Kabag Perekonomian Fajar.M. Gultom dan Kabid Juru Lelang Wahman Sitompul meninjau langsung pelaksanaan lelang di pasar Siborong-borong dan sempat bertanya-tanya langsung kepada sejumlah pedagang dan pembeli bagaimana situasi pasar Siborong-borong. n P35

STABAT, PODIUM Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke33 yang jatuh pada tanggal 23 September 2016, Pemkab Langkat menyelenggarakan Gerak Jalan Santai yang diikuti ribuan peserta. Gerak jalan santai dilepas Asisten II Adm. Ekbangsos H. Hermansyah, (23/9/2016). Start dimulai dari Alun-alun T. Amir Hamzah menuju simpang Bupati Langkat, menuju Kantor Koramil melalui Puskesmas Kwala Bingei dan finish kembali ke Alun-alun. Terlihat peserta yang ikut di antaranya, Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab. Langkat dan pelajar dari berbagai sekolah di Langkat. Beragam hadiah menggiurkan disediakan panitia yang dikoordinir oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Langkat seperti kulkas, televisi, sepeda, kipas angin, mesin cuci dan lainnya. Nia Angraini, pelajar pesantren Ulumul Qur’an Stabat berhasil meraih hadiah Utama berupa Kulkas. Usai menerima hadiah, Nia mengucapkan rasa syukur. Menurutnya, ini rezeki yang luar biasa, semoga Haornas tahun ini bermakna bagi seluruh masyarakat Langkat. Di sela-sela acara, Kadispora Langkat TM. Auzai mengatakan, tahun ini semangat mengikuti gerak jalan semakin meningkat, semoga makna Haornas dapat melekat di hati masyarakat Langkat, galakkan olahraga demi hidup sehat. n P35

Hj Nuraida: Jangan Pernah Berhenti Berkarya STABAT, PODIUM TP. PKK Kab. Langkat yang dipimpin Ny. Hj. Nuraida Ngogesa mengadakan pertemuan bulanan di gedung PKK Langkat dengan bertindak sebagai tuan rumah TP. PKK Kecamatan Gebang, (26/ 9/2016). Pertemuan kali ini, Hj. Nuraida menegaskan kepada seluruh pengurus PKK mulai dari tingkat desa hingga kecamatan agar jangan pernah berhenti berkarya untuk masyarakat. “Bangun hubungan baik dengan masyarakat, karena sebaik apapun program tanpa melibatkan masyarakat tentu hasilnya akan kurang maksimal,” ucap Nuraida. Selain itu, pada pertemuan tersebut, Nuraida juga menyampaikan kepada seluruh pengurus dan anggota TP. PKK se-Kabupaten Langkat agar terus menerus memperhatikan program-program yang akan dilaksanakan. "Jadikan kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan evaluasi sebagai langkah untuk menyukseskan kegiatan yang akan datang,” imbaunya. Terkait dengan perlombaan TP. PKK Langkat yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya, Nuraida mengingatkan kepada Desa/Kelurahan yang akan mengikuti perlombaan untuk terus memperindah keadaan desanya, yang baik dipertahankan, yang belum baik agar segera diperindah menjadi lebih baik lagi sehingga prestasi demi prestasi akan diraih, baik itu perlombaan Toga, perlombaan Hatinya PKK ataupun perlombaan lainnya. n P35


Parlementaria

11 Edisi 1 - 15 Oktober 2016

Ketua DPRD Langkat Hadiri Pesta Pasar BSM

DPRD Langkat Sahkan Ranperda

Sejumlah Dinas, Badan dan Kantor Berganti Tipe STABAT, PODIUM DPRD Langkat mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda)pembentukan dan susunan perangkat daerah Kabupaten Langkat menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Langkat. Pengesahan tersebut berdasarkan Surat Keputusan DPRD Langkat Nomor 20 Tahun 2016 tertanggal 20 September 2016. Sidang Paripurna sendiri dipimpin oleh Ketua DPRD Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin SE didampingi Wakil Ketua Sapta Bangun, Ralin Sinulingga dan Dony Setha. Hadir dalam sidang tersebut, Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH, unsur Forkopimda Langkat, Sekda H. Indra Salahudin, seluruh Kepala SKPD Langkat, Seluruh Camat, LSM dan Pers. Pada kesempatan itu, seluruh fraksi di DPRD Langkat setuju karena berdasarkan pembahasan oleh Panitia Khusus yang dibentuk untuk membahas ini, terdapat beberapa Dinas dan Badan yang berganti nama dan dihapus. Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH dalam sambutannya menyambut baik perihal keputusan DPRD Langkat tersebut. Menurut Ngogesa, Ranperda ini bertujuan untuk menggabungkan sejumlah Dinas dan Badan yang sesuai dengan Peraturan pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah. Ngogesa menambahkan esensi dari perubahan ini adalah perampingan organisasi sehingga lebih efektif dalam melayani masyarakat. “Dari segi pembelanjaan pegawai juga lebih hemat, koordinasi jadi lebih cepat,� ujar Bupati Langkat. Ngogesa berharap, pelaksanaan keputusan ini dapat berjalan efektif dan dapat mewujudkan kemajuan Langkat yang unggul, sejahtera dan mandiri. Perlu diketahui, sesuai PP Nomor 18 tahun 2016, tidak ada lagi kepala Kantor dalam ruang lingkup perangkat daerah, semuanya menjadi Dinas dan Badan. Dinas dan Badan terebut dibagi menjadi tipe A, B,

dan C. Dinas yang tipe A berarti kewenangannya besar, tipe B kewenangan sedang dan tipe C kewenangannya kecil. Berikut hasil sidang paripurna DPRD Langkat serta perubahan nama-nama Dinas dan Badan sesuai dengan tipenya: Tipe A : Sekretariat Daerah, Inspektorat, Dinas Pendidikan (sebelumnya Dinas Pendidikan dan Pengajaran), Dinas Kesehatan, Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (sebelumnya Badan), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (sebelumnya Badan), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (sebelumnya Dinas Pertanian), Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Sosial (sebelumnya Kantor Sosial), Badan Perencana Pembangunan Daerah, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Badan Pendapatan Daerah (sebelumnya Dispenda), Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (sebelumnya Badan Kepegawaian Daerah). Tipe B : Dinas Koperasi, UKM dan menengah, sebelumnya Dinas Koperasi dan UKM), Dinas Perdagangan (sebelumnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan), Dinas Pekerja Umum dan Penataan Ruang (sebelumnya Dinas Pekerjaan Umum), Dinas Penanaman Modal dan Pelayan Terpadu (sebelumnya Kantor Pelayanan Terpadu), Dinas Tenaga Kerja (sebelumnya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi), Dinas Perhubungan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (Merger Dinas Kebersihan dan Badan Lingkungan Hidup), Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Merger dari Kantor Satpol PP dan Kesbangpol dan Limnas). Tipe C : Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Dinas Pariwisata (sebelumnya Kantor Pariwisata dan Kebudayaan), Dinas Kearsipan (sebelumnya Kantor) dan Seluruh Kecamatan menjadi tipe A. n P03

LANGKAT, PODIUM Bank Syariah Mandiri (BSM) menggelar Pesta Rakyat disertai pemberian santunan dari Asuransi AXA Mandiri Syariah sebesar Rp1 miliar. Santunan ini ditujukan kepada 40 penarik becak bermotor. Selain itu Rp11 juta diserahkan kepada Lembaga Zakat Nasional (Laznas). Nah, Pasar Rakyat ini sendiri digelar sebagai langkah memperkenalkan produk-produk BSM khususnya di wilayah Kabupaten Langkat. Hadir pada acara tersebut Ketua DPRD Langkat Terbit Rencana Perangin-angin SE, Bupati Langkat diwakili oleh Asisten II Administrasi Ekbangsos Setdakab Langkat Drs. Hermansyah, Dirut Bank Pradesa Dedek Pradesa S.Sos.i, Area Manager Medan 2 Achmad Dhani Nasution, Branch Manager Cabang Stabat Dede Irawan Hamzah, Branch Manager Cabang Binjai Willy Novriwan Saputra, Area Micro Banking Manager Efendy, Regional Sales Manager AXA, Wiwik Irma S Rasyad, mewakili Camat Stabat, Lurah Stabat Baru Santun Nasution SE, para abang becak serta undangan lainnya. Bupati Langkat dalam sambutan tertulisnya dibacakan Asisten II Ekbangsos Drs.Hermansyah mengatakan, perjalanan dan keberadaan Bank Syariah Mandiri di bumi Langkat ini telah memberikan harapan bagi bangkitnya ekonomi masyarakat kecil. Selain itu sebagai sebuah lembaga keuangan yang dijamin eksistensinya, BSM sudah tidak diragukan lagi keberadaannya. Untuk itu, kata dia, Bupati Langkat H.Ngogesa Sitepu SH menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas upaya BSM bagi peningkatan pelayanan khususnya masyarakat Kabupaten Langkat sebagaimana sesuai dengan motto yang diemban oleh BSM yaitu; Terdepan, Modern, dan Menentramkan. Sebelumnya, Ketua DPRD Langkat Terbit Rencana Perangin-angin SE menyambut baik atas pelaksanaan kegiatan Pasar Rakyat BSM tersebut. "Saya yakin bahwa Bank Syariah Mandiri adalah sebagai lembaga pembiayaan syariah tentunya memeliki ciri tersendiri untuk menghimpun dana dalam bentuk berbagai produk tabungan maupun menyalurkan dana dalam bentuk berbagai produk pembiayaan," katanya. Terbit berharap dengan kehadiran Bank Syariah Mandiri ini dapat lebih menumbuhkembangkan serta memberi kekuatan terhadap ekonomi masyarakat khususnya di sektor usaha mikro, kecil dan menengah, yang memberikan dampak terhadap tumbuhnya wira usaha baru. "Dengan demikian maka akan tercipta peluang kerja yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Langkat dimasa yang akan datang," ucapnya. Hasan Basri, salah seorang penarik becak tinggal di Desa Ara Condong, Kecamatan Stabat yang mendapat santunan menyataka senang dan sangat terbantu atas santunan yang diberikan BSM kepadanya. "Aaya sangat berterima kasih sekali kepada Bank Syariah Mandiri semoga BSM tetap eksis dan kami berharap program ini tetap dilaksanakan untuk membantu masyarakat ekonomi lemah seperti kami ini," tuturnya penuh harap. n P03


12

PODIUM Sumut

Edisi 1 - 15 Oktober 2016

Gubsu Resmikan Pesta Seni dan Budaya Bukit Lawang Gubernur Sumut Ir. H. T. Erynuradi, Msi membuka kegiatan Pentas Seni dan Budaya Bukit Lawang dalam rangka melestarikan kesenian dan budaya tradisional sekaligus ajang promosi wisata alam, seni, dan budaya bertempat di Objek Wisata Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Sabtu (24/9). LANGKAT, PODIUM Turut hadir Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu, SH, Ketua DPRD Langkat Terbit Rencana PA, Kapolres Langkat, Dandim 0203 Langkat, Danyon Raider 100, Sekdakab Langkat, Seluruh SKPD Langkat, para camat se-Kabuapten Langkat, tokoh masyarakat, tokoh adat dan undangan lainnya. Mengawali sambutan, Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu berbicara mengenai tentang seni dan budaya tidak ada habisnya. Dikarenakan, seluruh aspek kehidupan dikelilingi oleh nilai budaya. "Budaya sendiri merupakan hasil cipta manusia yang berkembang dari waktu ke waktu yang tertuang dalam pengetahuan yang digunakan untuk memahami lingkungan," katanya. Lebih lanjut dikatakan orang nomor satu di Langkat itu, dengan seiring waktu berjalan kebudayaan mengalami perubahan baru yang mempengaruhi masyarakat yang dapat menimbulkan kekhawatiran tergesernya nilai peradaban serta tradisi yang selama ini cukup dibanggakan. Maka dari itu, dengan kegiatan festival seni dan budaya yang akan dibuka langsung oleh Gubsu HT Erry Nuradi merupakan wadah penggalian, pelestarian dan

pengembangan seni budaya Bukit Lawang. "Ini penting, dan telah dirasakan memberikan kontribusi dan motivasi yang tinggi kepada masyarakat dalam mengapresiasi dan meningkatkan mutu seni budaya di Objek Wisata Bukit Lawang," ujar Ngogesa. “Marilah kita cintai dan lestarikan nilai-nilai budaya dan bangsa sebagai identitas dan jati diri anak bangsa yang akan menjadi penerus yang maju, cerdas, dan bermartabat," pesan Bupati Langkat H. Ngogesa. Mengakhiri sambutannya, Bupati H. Ngogesa berharap komitmen dan tekad dari seluruh pihak untuk kegiatan pesta seni dan budaya bukit lawang ini dapat diagendakan setiap tahunnya sebagai kegiatan rutin. "Kita bisa tampilkan pesona budaya lokal sekaligus sarana promosi potensi wisata alam, seni, dan budaya beragam etnis," tukasnya. Sementara itu, Gubernur Sumut Ir. H. T. Erynuradi, Msi sekaligus membuka acara pesta seni dan budaya menyampaikan bahwa pentas seni ini merupakan salah satu instrumen untuk mensosialisasikan tentang seni dan budaya yang ada di Sumut terkhusus di Kabupaten Langkat.

"Begitu banyak tempat wisata yang bisa kita datangi untuk menikmatinya dan tidak akan pernah abis keindahan alamnya. Untuk itu saya ingatkan kepada masyarakat terutama generasi muda untuk tetap menjada nilai kebudayaan yang ada," imbuh Gubsu HT Erry Nuradi. Dia juga berpesan, jangan pernah tinggalkan tradisi yang selama ini cukup dibanggakan karena lebih bangga dengan budaya asing dari berbagai sektor seperti makan minum, cara berpakaian, permainan dan hiburan sampai perilaku yang cenderung meniru budaya asing. Pemprov Sumut menyadari perilaku masyarakat yang kebaratbaratan dapat menimbulkan egosentris pada diri manusianya dan tidak mustahil suatu saat budaya ketimuran yang selama ini kita banggakan tinggal kenangan. "Maka dari itu melalui festival seperti ini kita semua pelihara, menggali dan lestarikan budaya

tradisi yang dimilikki sehingga keberadaannya tetap ada dan bisa dinikmati lalui dicintai oleh generasi muda pada masa yang akan datang," katanya. Di waktu yang sama, Edy Dharma, selaku panitia menyampaikan tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut. "Kegiatan ini demi melestarikan kesenian dan kebudayaan tradisional sekaligus ajang promosi wisata alam, kegiatan berlangsung selama dua hari 24 s/d 25 September 2016," terangnya. Acara yang ditampilkan yaitu pegelaran seni dan budaya etnisetnis serta perlombaan tradisional seperti laying-layang, enggrang, terompah panjang, gasing, gebuk bantal dan tubing. Peserta kegiatan Pentas Seni dan Budaya Bukit Lawang Tahun 2016 di ikuti beberapa sanggar yang ada di Kab Langkat dan lomba permainan di ikuti oleh seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Langkat. n P35

Penculik dan Penganiaya Mantan Anggota DPRD Langkat Cuma Dituntut 3 Bulan LANGKAT,PODIUM Sidang lanjutan perkara penculikan dan penganiayaan mantan anggota DPRD Langkat 2009-2014 dari PDI Perjuangan, Sugiono SPd, selaku korban, Senin (26/9) digelar Pengadilan Negeri (PN) Stabat. Tampak duduk sebagai pesakitan terdakwa Sumarni alias Marni Sitorus, Reinhard Damanik, Rolando Andres Damanik (anak Marni Sitorus) serta Hotman Toni Sinaga penduduk Tanah Merah Binjai. Sekadar mengingatkan, terdakwa Sumarni alias Marni Sitorus Cs didakwa oleh JPU dengan pasal berlapis. Yakni pasal 328 tentang penculikan, pasal 351 tentang penganiayaan dan pasal 170 KUHPidana tentang pengeroyokan. Sidang beragendakan tuntutan ini sempat ditunda beberapa kali dan akhirnya surat tuntutan dibacakan

jaksa penuntut umum (JPU) M.Alfriadi Hakim.SH menggantikan Adung SH. Pada kesempatan itu para terdakwa hanya dituntut 3 bulan. Tuntutan itu dibacakan JPU di hadapan Majelis hakim diketuai Dewi Andriyani serta anggota Anita Silitonga dan Edy Siong. Menurut JPU dalam surat tuntutanya, terdakwa Sumarni alias Marni Sitorus Cs secara sah dan meyakinkan dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana penganiayaan/pengeroyokan terhadap korban pada 6 Januari 2016 pukul 20.00 WIB di warung milik Dona di Kelurahan Kwala Bingai. Atas perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dalam pasal 170 ayat (1) KUHPidana. Terdakwa Sumarni Cs masing-masing dituntut selama 3 bulan segera masuk.

Korban Kecewa Usai sidang, Sugiono yang mantan anggota DPRD Langkat selaku korban menyampaikan kepada sejumlah wartawan di halaman parkir PN Stabat. "Saya sangat merasa keberatan atas tuntutan jaksa pada terdakwa yang sangat ringan sekali hanya 3 bulan," sesalnya. Dalam proses sidang tersebut, dia merasa ada kejanggalan ditandai tidak ditahannya para terdakwa oleh jaksa yang hanya diberikan tahanan rumah dan sidang selalu ditunda dengan alasan macammacam. "Yang alasan sakitlah hingga tuntutan belum siap. Jadi di sini kuat dugaan Jaksa main mata dengan terdakwa dan memihak pada terdakwa. Sehingga

melahirkan tuntutan ringan menguntungkan terdakwa. Seharusnya jaksa itu mewakili korban, bukan malah berpihak kepada terdakwa," cetus korban. Selaku korban dan sebagai warga Indonesia, kata Sugiono, dirinya berhak mendapat keadilan. Equality Before The Laws semua orang bersamaan kedudukan di muka hukum. Saya mohon kepada majelis hakim yang mengadili perkara tentang penculikan dan penganiayaan agar menjatuhkan hukuman kepada terdakwa Sumarni alias Marni Sitorus Cs sesuai dengan hukum yang berlaku/setimpal dengan perbuatanya," pinta korban. n Sahrul


13

PODIUM Sumut

Edisi 1 - 15 Oktober 2016

Jual Beli Tender 'Negatif' di Dinas PU Langkat

TERCIUM aroma janggal pada jual beli proyek di Dinas PU Langkat. Disinyalir, perusahaan yang baru tumbuh yakni PT RCBG belum layak mengikuti proses tender di atas Rp 10 miliar. Namun nyatanya perusahaan tersebut mampu menguasai proyek Tahun Anggaran 2016 yang mencapai Rp 20 miliar.

LANGKAT, PODIUM Proyek yang dikuasai tersebut berupa Pemeliharaan Priodik Jalan Jurusan Pasar 10 Tanjung Selamat sepanjang 8.000 meter X 5 meter di Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat melalui Dana DAK TA 2016 sebesar Rp 26.320.000.000. Sepertinya panitia tender tidak mampu untuk menghempang terjadinya jual beli paket proyek di Dinas PU Langkat. Malah terkesan sudah diarahkan oleh oknum Petinggi Pejabat di Langkat. Dugaan-dugaan tersebut dikatakan Sekjen Masyarakat Pancasila Indonesia (MPI) Stabat, Sumantri kepada wartawan, (23/9/2016).

Menurut Sumantri, PT RCBG milik Balu warga turunan tinggal di Medan ini baru aja tumbuh atau baru dihidupkan dan belum memiliki pengalaman kerja di bidang proyek maupun persyaratan lainnya untuk mengikuti tender di Dinas PU di atas Rp 10 miliar. "Tetapi dengan adanya kerjasama antara pejabat teras Langkat, Panitia Pokja (Kelompok Kerja) untuk memproses tender PT RCBG dengan imbalan yang diduga cukup besar, maka perusahaan tersebut mampu mengantongi dan menangkan tender proyek sebesar Rp 26 miliar," sebutnya menuding. Seharusnya, lanjut Sumantri, paket proyek diraih PT BMA yang

sudah memenuhi persyaratan maupun pengalaman kerja dalam mengikuti tender di atas Rp 10 miliar. Namun kenyataan lain, PT BMA menjadi korban permainan Panitia Pokja. Sehingga perusahaan tersebut tidak masuk dalam katagori sebagai pemenang tender. Kendati demikian, PT BMA melayangkan surat sanggahan kepada Panitia Pokja Tender Proyek, atas terjadinya kejanggalan dalam proses tender paket proyek di Dinas PU Langkat. Sayangnya, surat sanggahan yang dikirimkan terkesan tidak dihiraukan, karena sampai sekarang belum ada jawaban dari Panitia Pokja tender di Dinas PU Langkat.

Ketua Pokja tender proyek Dinas PU Langkat tidak dapat dihubungi. Sementara itu, Selamat, salah seorang anggota Pokja ketika dihubungi wartawan Senin (26/9) kemarin tidak dapat menjelaskan tentang adanya surat sanggahan yang disampaikan PT BMA, dan menyarankan untuk menghubungi kembali Ketua Pokja tender di Dinas PU Langkat. Unsur kejanggalan dalam proses tender proyek Dinas PU Langkat sepertinya sengaja diciptakan, agar bisa meraup uang rekanan dengan dalih jual beli paket proyek, ini sama halnya dengan korupsi. "Untuk itu MPI akan segera melaporkan kejanggalan tersebut ke Kejatisu," tegas Sumantri. n Sahrul

Pabrik Es Dibangun Diskanla Langkat Diduga Jadi Objek Sarang Korupsi LANGKAT, PODIUM Pabrik es yang dibangun Diskanla (Dinas Perikanan dan Kelautan) Kabupaten Langkat di Dusun V Alur Kapal Desa Pematang Cengal Kecamatan Tanjung Pura beroperasi sejak tahun 2014 sampai 2016, dinilai salah sasaran bahkan diduga menjadi objek sarang korupsi. Betapa tidak tujuan pabrik tersebut dibangun dari dana APBD yang mencapai miliaran rupiah untuk membantu meringankan para nelayan di daerah ini mendapatkan suplay es dengan harga lebih murah kenyataannya tidak. “Hal itu terjadi akibat sistem

manajemen pengelolaannya beraroma penuh KKN (Korupsi Kolusi/Persekongkolan dan Nepotisme),” ungkap aktivis LPI Tipikor Sumut Priono ST kepada wartawan di Stabat, (1/10/2016). Dari hasil investigasi di lapangan, menurut Priono, praktek pengerjaan terkesan sangat terang menderang KKN-nya yang diduga kuat terjadi diawali melalui proses manajemen pengelolaan pabrik es tersebut diserahkan pada Kelompok UBS Desa Pematang Cengal Kecamatan Tanjung Pura diketahui Ketuanya H Sungguh, Sekretaris Ibrahim dan Bendahara A Gunawan. Sang Ketua Kelompok UBS disinyalir menciptakan korupsi

SDN 055972 Gunung Tinggi Sirapit Butuh Bantuan LANGKAT, PODIUM Masyarakat di sekitar sekolah dan orangtua murid SD Negeri 055972 Gunung Tinggi Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat Provinsi Sumut, mengharapkan perhatian pemerintah melalui Dinas P dan P Langkat atas kondisi sekolah yang sangat memprihatinkan. Seorang warga menyampaikan keluhannya kepada PODIUM. Ironisnya, di musim penghujan disertai angin datang, sekolah untuk menimba ilmu bagi generasi bangsa cukup memprihaikan. Bahkan, merasa was-was akan nasib murid yang berada di ruangan belajar, karena sengpun pernah berterbangan. “Melalui PODIUM, kami harap pada Bupati Ngogesa, agar membantu perbaikan sekolah dasar tersebut,” pintanya. Sementara itu, Kepala SDN 055972 Gunung Tinggi, Ngikut Sinuraya SPd yang ditemui PODIUM mengaku kondisi sekolah yang dipimpinnya dalam kondisi memprihatinkan. “Saya mengharap uluran tangan Kadis P dan P Langkat, agar memperhatikan kondisi sekolah yang dipimpinnya. PODIUM adalah mitra kami, yang diharapkan masukan maupun uneg-uneg ini diketahui dan direalisasikan,” ujarnya. n Dirman

pabrik es yang notabene milik Pemkab Langkat melalui kolusi/ persekongkolan jahat dengan bendahara menjual es batangan produksi 3500 batang per bulan dijual keluar daerah. Jatah es balok untuk nelayan disebutkan hanya kebagian 100 batang/hari jelas tidak mencukupi kebutuhan para nelayan dan terpaksa ke pabrik yang lebih jauh jarak membeli es batangan akibatnya dibangun pabrik es bukan memakmurkan nelayan malah menyusahkan. Perhitungan sementara disebutkan Ketua Kelompok Usaha Bina Sejahtera (UBS), Sungguh, mengorder 500 batang per bulan ke daerah lain, namun demikian dari hasil penjualan es batangan tersebut dari para nelayan sekitar 3.000 batang per bulan termasuk yang diorder keluar daerah belum ada kontribusi masuk ke kas PAD Pemkab Langkat. Menurut Priono, selain ‘bau’

dugaan KKN dalam pengelolaan produksi es batangan, konon diback up oknum Diskanla Langkat insial Sup dan Iq yang kerap datang berhubungan dengan Ketua Kelompok UBS H Sungguh, sekaligus mengarahkan permainan penggunaan arus listrik. Konon pabrik es sudah beroperasi selama tiga tahun jalan belum memiliki meteran listrik ke pabrik, namun tetap langgeng beroperasi. Karena tiap bulan pihak pengelola diduga lancar setiap bulan menyetorkan upeti yang disebutsebut berjumlah Rp 12 juta/bulan ke PLN Tanjung Pura. Kuat dugaan KKN dalam pengelolaan pabrik es milik Pemkab Langkat dibawah Koodinasi Diskanla dengan pihak PLN. “Kini kasusnya sudah kita laporkan ke Polres Langkat dan sejumlah pengurus Kelompok UBS sudah dipanggil dan diperiksa penyidik Tipikor Polres Langkat,” kata Priono. n Sahrul

Gerakan Masyarakat Indonesia Anti Narkoba LANGKAT, PODIUM Gerakan Masyarakat Indonesia Anti Narkoba menggelar sosialisasi penyelamatan anak bangsa di Yapeksi Sawit Seberang. Sosialisasi itu Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Masyarakat Anti Narkoba M Sharu dan Sekretaris Yeheskiel serta H Warno Spd SH MM dari BNN Langkat. Tampak juga 400 siswa-siswi SMP, SMA Yapeksi Sawit Seberang memenuhi ruang aula sekolah tersebut. AKP Abd Rahman SH MH dalam kesempatan itu mengatakan agar generasi penerus terutama sekali pelajar agar menjauhi narkoba. "Narkoba merupakan bahaya besar bagi bangsa dan negara serta generasi penerus," tegas Kapolsek. Dia juga mengimbau pelajar dan generasi muda jangan segan-segan memberikan laporan pada pihak yang berwajib dalam hal ini kepolisian sektor Padang Tualang senantiasa tanggap serta menindak lanjuti laporan tersebut.

"Untuk identitas si pelapor pasti dirahasiakan kalau memerangi teroris serta musuh yang datang dari luar cukup aparat terkait yang menanganinya tetapi," ujar Kapolsek Padang Tualang ini. Sementara itu H Warno Spd SH MM dari BNN Langkat menjelaskan bahwa bahaya narkoba saat ini sangat mengancam generasi muda sehingga sangat dikhawatirkan. "Apabila kita tidak mengantisipasi narkoba ini beberapa tahun ke depan generasi muda kita akan hancur. Perlu ditegaskan bahwa mengonsumsi narkoba merupakan salah satu upaya merubah sikap seperti binatang yang tidak bisa diatur serta kehilangan tujuan hidup. Dia lebih mengutamakan kehidupan pribadinya sehingga hilang rasa sosial dan akhirnya terjerumus kedalam dunia kejahatan bahkan banyak diantara mereka yang siap untuk melakukan berbagai kejahatan demi mendapatkan narkoba," tegasnya. n Sahrul


Edisi 1 - 15 Oktober 2016

opini

'Kontrol Sosial terhadap Masalah Seks Bebas' Oleh : Fauzi Ihsan Jabir KEMBALI dan terulang kembali, problematika anak baru gede (ABG) liberal, terus menjangkit anak-anak kita di Indonesia. Tak hanya ABG-ABG, tapi anak-anak di bawah umur juga sudah mulai mengakses situs porno. Ironis memang. Namun, hal itu, juga dikemukakan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA) Yohana Susana Yembise. Menurutnya, setiap hari, 25 ribu anak Indonesia telah mengakses tanyangan porno. Jelas, hal tersebut, mempengaruhi kepribadian (syakhsiyah) anak di bawah umur yang belum bisa mengelap ingusnya sendiri. Anakanak kita ,juga diterpa angin ribut kapitalistik yang mendorong mereka untuk menjadi pemimpinpemimpin masa depan dengan berorientasi materi. Fatalnya, banyak kasus di Indonesia, berawal dari pergaulan liberal-kapitalistik yang bernaung di Indonesia. Kota Bandung sebagai kota dengan julukan 'Kota Pendidikan' mempunyai permasalahan seks bebas, yang sudah sangat memprihatinkan. Fakta yang terjadi adalah pemberitaan di media bahwa angka permasalahan seks bebas berada pada tingkat yang mengkhawatirkan. Dalam kurun waktu 6 bulan, sebanyak 421 anak dan remaja di Kota Bandung, melakukan hubungan seks berisiko (m.tempo.co,31/12/2015). Hasil survei dari Alfatih Studio yang disampaikan oleh Anggota DPRD Kota Bandung Salmiah Rambe ketika meminta Pemkot Bandung melakukan pencegahan perilaku seks bebas, menunjukkan, bahwa 54 persen remaja di Kota Bandung sudah pernah melakukan hubungan seksual dan pergaulan bebas tersebut. Ngerinya lagi, seks bebas itu kerap diiringi dengan perilaku kekerasan (m.tribunnews.com, 2/9/2015). Data tersebut bisa jadi merupakan data yang bersifat fenomena 'gunung es'. Permasalahan seks bebas, umumnya terjadi pada kalangan remaja. Dimana, remaja seharusnya menjadi generasi penerus. Bahkan, permasalahan sudah masuk pada ranah kampus. Kasus RN di Bandung dan beredarnya video mesum yang diduga mahasiswi sebuah perguruan tinggi negeri, menjadi salah satu bukti dari permasalahan yang sudah menjadi rahasia umum di negeri ini. Ironis memang, ketika mahasiswa yang menjadi harapan masyarakat untuk perubahan ke arah yang lebih baik, justru menjadi bagian dari masalah. Hal tersebut menambah beban masyarakat, karena sebelum mengembalikan peran dan fungsi mahasiswa yang ideal, terlebih dulu harus memisahkan mahasiswa dari permasalahan yang telah mengepung mereka. Pekerjaan menjadi dua kali lipat bagi

mahasiswa yang telah memiliki kesadaran dan tengah memperjuangkan perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik. Semakin dibukanya keran kebebasan dalam berekspresi di kota Bandung menjadi pemicu yang melahirkan dikotomi pembangunan. Derasnya aliran liberalis juga semakin mengencangkan sabuk para kaum LGBT untuk berani tampil di muka umum. Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) selaku intelektual muslim, juga tidak berpangku tangan melihat proyeksi nakal yang mulai dibangun kaum terlaknat ini. Berulang kali BKLDK mengingatkan melalui opini dan aksi nyata di depan kantor wali kota. Tak ayal, jika pertarungan opini yang dibangun selalu berdampratan dengan kepentingan publik, baik kepentingan proyeksi kapitalistik atau dalih hak asasi manusia. BKLDK adalah asosiasi dari Lembaga Dakwah Kampus (LDK) se-Kota Bandung. Lembaga ini, memandang persoalan seks bebas adalah problem besar karena menyangkut generasi penerus yang akan memimpin pergerakan membangun peradaban Islam ke depan. Maka, BKLDK melakukan survei terkait 'Kontrol Sosial Mahasiswa Muslim Kota Bandung terhadap Masalah Seks Bebas' yang telah dilaksanakan 11 April hingga 16 mei 2016 lalu. Metode survei yang digunakan adalah Stratified Random Sampling dengan face to face interview non indeep. Populasinya, 1.031 mahasiswa D3 dan S1 di 20 kampus Kota Bandung. Terdapat 3 point utama dalam survei yaitu mengenai tingkat pengetahuan mengenai seks bebas, sikap terhadap seks bebas, dan kontrol sosial terhadap seks bebas.

Pemahaman mahasiswa terkait istilah-istilah interaksi pada seks bebas belum cukup dikenal oleh mahasiswa, terutama untuk istilah terasing. Akan tetapi, dalam implementasi aktivitas tersebut, banyak yang tidak membolehkan atau menyatakan kalau perbuatan itu salah dan menjurus pada aktivitas seks bebas. Di antara hasilnya, 91 persen mahasiswa tidak setuju bahwa seks di luar pernikahan itu diperbolehkan dan 81 persen responden setuju pemerintah menetapkan aturan yang tegas agar pergaulan remaja tidak mengarah pada seks bebas. Berdasarkan hasil survei tersebut, BKLDK meminta Pemerintah Kota Bandung memberlakukan aturan yang tegas. Dalam survei tersebut juga ditemukan 94 persen responden setuju agar orang tua lebih terbuka dan berkomunikasi dengan anaknya, 57 persen responden setuju untuk diterapkannya aturan pergaulan laki-laki dan perempuan oleh kampus, 71 persen responden setuju masyarakat ikut serta mengontrol pergaulan kalangan mahasiswa, 93 persen mahasiswa setuju agar dibekali pemahamaan agama supaya terhindar dari aktivitas seks bebas, dan 88 persen responden setuju kampus memfasilitasi pembinaan khusus untuk para mahasiswa. Selain itu, 71 persen mahasiswa juga menginginkan bahwa masyarakat ikut serta dalam mengontrol pergaulan remaja saat ini. Sangat disayangkan dari kesadaran yang sudah mulai terbentuk di kalangan mahasiswa, namun kontrol sosial terhadap seks bebas masih kurang. Aktivitas preventif mahasiswa juga masih kurang dalam mencegah terjadinya seks bebas. Hal ini

ditandai dengan jawaban 'kadangkadang' yang mendominasi sekitar 40 persen-50 persen. Sedangkan untuk jawaban 'sering' hanya berkisar di antara 20 persen-40 persen saja. Selain itu, mahasiswa jarang melakukan tindakan represif terhada para pelaku seks bebas. Anak-anak kitalah sasaran tembak budaya pop yang hanya berorientasi fantasi belaka. Anakanak tak lagi aman di luar sana, srigala-srigala pop-culture siap menerkam domba-domba labil pencari jati diri. Saat itu terjadi, para orang tua sudah lupa apalah masalah mendasar dari sekelumit problem duka nestapa kejumudan manusia. Maka, semua akan menyalahkan anak kembali sebagai sasaran tembak. Orang tua kaum proletar akan berfikir dua kali saat akan menyekolahkan buah hatinya untuk berangkat ke medan perang para intelektual di kota metro. Memilih antara menguatkan iman dan memberangkatkan atau terkungkung untuk menjadi buruh murah di negeri sendiri. Lingkungan menjadi abnormal tatkala realitas ini dibenturkan dengan ekspektasi pragmatis yang di elu-elukan. Kaum oposisi lain yang bangkit atas dasar perutpun juga semakin merengsek masuk untuk mengambil hak suara. Kambali Islam dibungkam atas dasar SARA. Dari hasil survei yang dilakukan, maka BKLDK Kota Bandung merekomendasikan bagi pemerintah untuk menetapkan aturan yang dapat menjaga pergaulan pemuda Kota Bandung dan mengadakan serta mendukung program-program pembinaan generasi. Bagi pihak kampus untuk menetapkan juga aturan yang dapat menjaga pergaulan pemuda di kampus dan mengadakan serta mendukung pula program-program pembinaan keIslaman di kampusnya. Kepada mahasiswa dan pemuda, BKLDK merekomendasikan untuk membentuk komunitas yang memiliki kepedulian khusus terhadap persoalan pergaulan, lebih umum lagi terhadap persoalan generasi muda. Komunitas ini, bisa didukung oleh pihak kampus, sekolah, dan pemerintah. Maka, BKLDK juga siap untuk terus membina dan menjaga generasi muda agar tetap selaras dengan Aqidah Islam dan mampu menyebarkan pemikiran Islam kepada seluruh insan muda yang ada.


15

PODIUM Aspirasi

Edisi 1 - 15 Oktober 2016

Indikasi Korupsi Rp 38 Miliar Lebih

Aktivis LSM Sumut Desak Kejari Tangkap Eks Kabid P & P "Tangkap mantan Kabid Dinas Pendidikan Langkat". Desakan itu disuarakan aktivis LSM P3KP (Pemerhati Pemberdayaan Pertanian Kehutanan dan Pembangunan) Sumut, Supriyono ST dan Suyato dari LPI Tipikor Sumut. LANGKAT, PODIUM Lembaga pemerhati pemerintah ini meminta Kajari Langkat Andri Ridwan agar memerintahkan anak buahnya melakukan penyelidikan kepada mantan Kabid Program Dinas Pendidikan Langkat inisial SUD dan kroninya. SUD, yang saat itu menjabat Kabid Program dituding menguras anggaran DAK TA 2013 hingga 2015 sebesar Rp 38 miliar lebih. Seharusnya, kata mereka, DAK tersebut diperuntukan membangunan gedung perpustakaan, ruang kelas baru, laboratorium, rehabilitasi ruang kelas dan pemasangan blockgran SD, SMP, SMA yang seyogianya dikerjakan secara swakelola para kepala sekolah dan komite sekolah. "Tapi oknum SUD mengambil alih seluruh pekerjaan swakelola dengan menggerakkan 'anak mainnya' ramai disebut intial S

alias P ketika itu menjabat Kasi Bina Program merupakan bawahan atau staf SUD sekarang sudah ditetapkan Kejari sebagai tersangka korupsi bersama Kabid Program yang baru dilantik," katanya. Dari hasil investigasi di lapangan, mengutip berbagai keterangan sejumlah sumber, diungkap Supriyono pada sejumlah wartawan di Stabat, Kamis (22/9), dampak strategi SUD mengutakatik anggaran DAK berhasil menjerumuskan bawahannya S alias P sekaligus penggantinya Kabid Program yang menggantikannya YN. Sementara SUD sendiri bersama 'anak mainnya' yang lain, seperti disebut MN, IS, AN serta anak kesayangan berhasil lolos dari jeratan hukum. "Dan andai SUD dan anak mainnya SU alias HAR ditangkap, diduga kuat akan bermunculan

tersangka baru," sebutnya. Menurut Suyato, dalam permainan ini, SUD menyerahkan memberi wewenang kepada anak masnya selaku oknum LSM SU alias HAR untuk menyeting sejumlah perusahaan, sepeti CV SHJP, CV TB, CV SAJ dan perusahaan lainnya semua beralamat Medan. "Yang dengar informasi di lapangan dan hasil investigasi bahwa perusahaan diajukan ke para kepala sekolah itu disebut hanya formalitas karena yang mengerjakan proyek DAK disebutsebut rekanan dari Dinas PU dan Penatan Ruang Langkat intial SA, MAR, LIS dan lainnya. Termasuk penikmat anggaran DAK masih banyak yang lain di antara perusahaan percetakan juga disebut-sebut melibat oknum pejabat Dikdas (Pendidikan Dasar) Dinas Pendidikan Langkat," ungkap Suyato. n Sahrul

Bupati Ingatkan Kades Waspada Gunakan Dana Desa

STABAT, PODIUM Terkait dengan pengendalian pelaksanaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun Anggaran 2016, Pemkab Langkat melalui Badan PMDK melakukan pembinaan kepada seluruh Kepala Desa se-Kabupaten Langkat. Kegiatan berlangsung di gedung Pegnasos Stabat, Kamis (29/9) dan dihadiri oleh Kapolres Langkat AKBP. Mulya Hakim Solichin SIK, Kajari Langkat Andri Ridwan, SH,MH, Inspektorat Langkat, sejumlah SKPD dan Camat seKabupaten Langkat. Melalui pidato tertulis Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH yang disampaikan oleh Wabup H. Sulistianto menyatakan, sebagai upaya keberhasilan penyelenggaraanp pemerintahan desa yang efektif dan efisien, pembinaan terhadap pengendalian pelaksanaan DD dan ADD sangat diperlukan. “Sesuai UU Nomor 6 tahun 2014

tentang Desa. Desa mendapatkan pengalokasian DD dan ADD sebagai komponen penyusun anggaran pendapatan dan belanja (APBDES) untuk menunjang seluruh kegiatan Pemerintahan dan Kemasyarakatan Desa,” katanya. Untuk itu, Ngogesa menginginkan adanya pemahaman seluruh Kades di Langkat untuk mengelola DD dan ADD sehingga dalam pengerjaannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan. Dijelaskan, keterbatasan kapasitas SDM yang ada di desa juga perlu dipahami oleh seluruh Kades. Ini dilakukan sebagai upaya yang ditujukan pemerintah untuk meningkatkan fasilitas pelayanan di desa dapat terealisasi dengan baik. “Tahun 2016 adalah tahun kedua Desa mendapatkan Pengalokasian DD, untuk itu, dana sebesar 1 miliar harus digunakan dengan sebaik-baiknya dengan tidak

menyalahi ketentuan dalam penggunaannya," imbuh Ngogesa. Kapolres Langkat Mulya hakim Solichin, Kajari Langkat Andri Ridwan dan Perwakilan Inspektorat Langkat Rahmat yang juga ditunjuk sebagai narasumber juga memberikan masukan dan arahan kepada seluruh Kades di Langkat. Dari kesimpulan yang disampaikan ketiganya, seluruh Kades harus berhati-hati dalam menggunakan DD dan ADD, pahami peraturan dan perundang-undangan dengan benar dan utamakan untuk kepentingan kemajuan desa sehingga dalam pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sebelumnya Kaban PMDK Langkat Jaya Sitepu melaporkan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari memperkuat pemahaman seluruh Kades agar selama mengendalikan pelaksanaan DD dan ADD, seluruh Kades memahami dengan cermat dan teliti, khususnya perihal 4 bidang, yakni penyelenggaraan pemerintahan Desa, pembangunan Desa, pemberdayaan masyarakatb Desa dan Pembinaan Masyarakat Desa. Lebih lanjut Jaya juga menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan DD dan ADD pada tahun 2015, diantaranya, perihal penyampaian tahapan laporan dan bentuk format laporan yang harus dibuat sesuai dengan ketentuan dan waktu yang ditetapkan. n P35

Atlet & Insan Olahraga Langkat Peroleh Penghargaan STABAT, PODIUM Memperingati Hari Olahraga Nasional ke-33, Pemkab Langkat memberi penghargaan kepada sejumlah atlet berprestasi, wasit, pelatih, pembina, penggerak dan tokoh olahraga yang dinilai telah berperan banyak untuk melambungkan nama Kabupaten Langkat. Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Wabup Langkat H. Sulistianto mewakili Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH pada rangkaian apel memperingati Haornas ke-33 di Lapangan AlunAlun T. M. Amir Hamzah, Kamis (29/9). Untuk kategori atlet, ada 24 atlet Langkat yang memperoleh penghargaan, di antaranya Jupianto Sembiring (Atletik), Afrizah Humairah dan Ardiam (Drumband), Dina Masrura dan Ghaeka Fanaya (Bridge), Ardi Habiyona (Taekwondo), Ahmad Fauzi (Sepak Bola) dan Alfio Nakata Ginting (Karate). Kategori pelatih, tokoh, wasit dan pembina olahraga, terdapat 8 orang yang mendapat penghargaan. Yakni Zul Amri (Pelatih Gulat), Bibi Wijaya (Pelatih Taekwondo), Ir Perwira Sakti (Wasit Bridge), Suriadi (Wasit Sepaktakraw), Bahadur Mahahimin (Tokoh Pencak Silat), Eninta Kaban (Tokoh Taekwondo), Kapten (Purn) Abdul Kanan (Pembina Kempo) dan Supriadi (Pembina Drumband). Pada kesempatan itu, Wabup Sulis menyampaikan pesan Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH menyatakan bahwa peringatan Haornas merupakan saat yang tepat untuk memberikan penghargaan kepada seluruh atlet, pelatih, Pembina, dan wasit yang berprestasi. “Dengan penghargaan yang diberikan, seluruh atlet, pelatih, wasit dan pembina akan semakin bersemangat memajukan olahraga di Kabupaten Langkat,” ujarnya. Ditambahkan, kontribusi mereka bagi eksistensi olahraga di Langkat sangat berpengaruh bagi masa depan olahraga. Seperti contoh, peran pelatih dalam menggelorakkan semangat atlet dan peran pembina dalam membesarkan olahraga di Langkat. “Karenanya, penghormatan pantas diberikan guna mendongkrak semangat mereka dalam memajukan olahraga di Langkat sehingga harapan akan lahirnya bibit-bibit potensial olahraga di Langkat akan terwujud,” harapnya. Pada apel Haornas di Langkat yang diikuti seluruh Aaparatur Sipil Negara (ASN) dan sejumlah pengurus seluruh cabang olahraga di Langkat, pidato Menteri Pemuda dan Olahraga RI Iman Nahrawi juga dibacakan oleh Wabup Sulistianto. n P35


Prediksi Wakil Rakyat Asal Langkat Ini Berbuah Hasil

Kebijakan Tax Amnesty Dongkrak Keuangan Negara

“

Mengambil langkah politik ke Partai Demokrat. Dan, dari partai gawean mantan Presiden RI Susilo Bambang Yushoyono pula Rudi Hartono Bangun mengibarkan bendera Langkat hingga ke gedung Senayan, Jakarta. Peduli konstituen, begitulah yang selalu jadi patokan dan panutan mantan Ketua DPRD Langkat periode 2009-2014 ini.

LANGKAT, PODIUM Duduk di Komisi XI, anggota DPR RI yang satu ini sejak awal getol mendukung kebijakan pemerintah soal rancangan undang-undang tax amnesty. Salah satu keuntungan dari tax amnesty yaitu untuk meningkatkan penerimaan negara, mengurangi utang, menggenjot infrastruktur, dan mengurangi defisit keuangan negara. "Kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty bertujuan agar supaya orang-orang yang memarkirkan dananya di luar negeri segera menarik kembali simpanannya ke Indonesia," ujar wakil rakyat asal Kabupaten Langkat, Rudi Hartono Bangun SE, Map beberapa waktu lalu. Rudi memperkirakan bahwa dana yang terparkir di luar negeri sangat banyak. Seperti di Singapura lebih kurang Rp2.000 triliun uang tunai, dan Rp2.000 triliun berupa aset warga Indonesia. "Kalau bisa masuk Rp 1.000 triliun saja dengan tebusan tax amnesti 10 persen akan ada Rp 100 triliun dana segar untuk membangun ekonomi nasional," paparnya.

Disebutkan mantan Ketua DPRD Langkat ini, pemberlakuan tax amnesty lebih dulu dilakukan Australia dengan tingkat keberhasilan berbedabeda. "Negara India, Afrika Selatan, dan Italia, lebih dulu melakukan tax amnesty kepada warganya. Pun begitu, Rudi mengimbau pemerintah supaya UU Tax Amnesty tidak mencederai rasa keadilan para pengusaha kecil, UMKM dan rakyat. "Karenanya, hal yang terpenting, pengampunan tidak hanya diberikan pada para pengusaha besar yang menyimpan kekayaannya di luar negeri," tandas mantan Ketua DPRD Langkat ini. Seperti diketahui, usai pengesahan RUU Tax Amnesty menjadi UU, kini penerimaan dana tebusan dalam pengampunan pajak melonjak. Target pemerintah sebesar Rp1.000 triliun sampai 31 Maret 2017. Terpisah, Wapres Jusuf Kalla optimistis target itu dapat dicapai. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Ditjen Data perolehan tax amnesty dari Ditjen Pajak pada Rabu (28/9) berdasarkan surat pernyataan harta (SPH) yang

disampaikan wajib pajak (WP) menunjukkan, total dana tebusan tax amnesty mencapai Rp 54,27 triliun. Untuk harta yang dideklarasi, maka deklarasi harta bersih repatriasi sudah mencapai Rp 127,60 triliun. Deklarasi harta bersih di luar negeri mencapai Rp 666,03 triliun. Sedangkan deklarasi harta bersih di dalam negeri mencapai Rp 1.720,29 triliun. Dengan demikian, secara total harta yang sudah disampaikan dalam SPH tax amnesty ini sudah mencapai Rp 2.513,93. Padahal di Agustus, total harta yang dilaporkan baru Rp 144,87 triliun. Artinya, terjadi kenaikan total harta yang dideklarasikan dan direpatriasikan secara signifikan sepanjang September 2016. Kalla mengatakan, dengan capaian saat ini, wajar apabila pemerintah kembali optimistis. Sebab, beberapa waktu lalu penerimaan negara dari program itu sempat tersendat. "Kalau sekarang ini mungkin bisa mencapai Rp 80 triliun dan deklarasi bisa mungkin Rp 3.000 triliun, itu kan cukup bagus. Jadi, optimistislah dengan Maret yang akan datang, kan sudah setengahnya," ujarnya. (red)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.