Tabloid PODIUM

Page 1


POTRET

Edisi 1 - 15 Mei 20 17 201

'Bacabup Langkah Jangan Menabur Fitnah' FORUM Karya Putra Sumut (FKP-SU) meminta kepada para bakal calon Bupati (Bacabup) Kabupaten Langkat yang berasal dari jajaran birokrat jangan saling menebar fitnah. Hal itu, menuru Ketua FKP Sumut, Tengku Syaiful Anhar, tidak lah mendidik dalam dunia perpolitikan. Selain itu, tidak mencerminkan persaingan yang sehat kepada para pemilih di Pilkada Langkat kela. "Kita harap agar calon birokrat Langkat yang ingin maju serius dan tidak merepotkan PNS

(bawahannya). Kami bakal pantau Bacabup yang memperalat oknum PNS," ujar Syaiful dalam keterangan persnya, 30 April 2017. Sementara itu, di tempat terpisah, Junifar Efendi P mantan Ketua TS 10 Center Langkat meminta agar Cabup yang sudah bergerilya agar introfeksi diri. "Jangan asal berani nyalon. Khususnya dari

birokrat diminta 'tunjukkan' dulu prestasi selama ini dan jangan saling menjegal antar sesama birokrat, seperti yang terjadi di Kecamatan Secanggang baru-baru ini. Bersainglah anda dengan fair dan jangan menebar pitnah ," cetusnya. n tsunami

Ngogesa Berharap Investasi Terpacu STABAT, PODIUM Dengan tetap mengkedepankan persoalan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan saat digelarnya Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrembangnas) 2017 di Hotel Bidakara Jakarta, beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat berharap terpacunya investasi yang bermuara terhadap pemerataan. Bupati Langkat, H Ngogesa Sitepu SH, sampaikan hal tersebut di sela-sela pelaksanaan Musrembangnas 2017 yang dibuka Presiden RI Joko Widodo serta dihadiri beberapa menteri. Pasalnya, kegiatan dimaksud sebagai acuan menyusun rancangan kerja pemerintah (RKP) 2018. “Untuk saat ini, kita masih tetap kedepankan tiga persoalan dan sepertinya masih sangat mendasar yakni infrastruktur, pendidikan maupun kesehatan. Nah, dari ketiga bahagian itu maka secara umum kita berharap semuanya akan memacu adanya investasi untuk pertumbuhan dan pemerataan,” kata Ngogesa. Apalagi, sambung bupati Langkat dua periode ini, sesuai thema diangkat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Musrembang kali ini yakni Memacu Investasi dan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan Pemerataan dinilai memiliki keterkaitan dengan pertumbunhan Kabupaten Langkat sekarang. Pasalnya, urai Ngogesa, saat ini sebagai salah satu kabupaten penyokong ketahanan pangan di Sumatera Utara maka Kabupaten Langkat sangat membutuhkan perhatian sedikit berlebih dari pemerintah pusat terutama dalam pemaksimalan

ketiga hal dimaksud tetap menjadi ajuan ke Musrembangnas setelah sebelumnya disampaikan ke Musrembangprov. “Ketiga poin itu yakni infrastruktur, pendidikan dan kesehatan memang masih menjadi pengajuan kita baik di musrembang tingkat provinsi bahkan nasional. Persoalannya, sampai saat ini ketiga bidang itu sepertinya tergolong primadona ya untuk kebutuhan masyarakat,” singkat Mulyono. n tsunami

PANGGIL AN Sehubungan dengan tidak ada itikad baik dari saudara:

AWALUDDIN maka saudara kami panggil kembali untuk menghadap ke Redaksi PODIUM untuk menyelesaikan perhitungan/sisa edua 20 16. tunggakan uang koran Triwulan K Kedua 201 lahan guna mendukung beberapa program sepertinya pengadaan waduk atau bendungan. Lebih lanjut Ketua DPD Golkar Sumut ini kemukakan, Pemkab Langkat akan terus menyodorkan beberapa program ke pemerintah pusat guna disahuti bertujuan untuk kepentingan masyarakat luas. “Kita akan terus mensodorkan beberapa agenda yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat luas, mengingat masih ada beberapa hal potensial perlu lebih digali. Dari situ kita berharap, masyarakat dapat memahami apa-apa atau mana yang menjadi gawe pemerintah daerah, provinsi bahkan pusat,” urai Ngogesa seraya bersiap-siap mengikuti sessi berikut di Musrembangnas. Sekretaris Bappeda Pemkab Langkat, Mulyono, dihubungi terpisah di ruang kerjanya mengakui

Yay asan FForum orum K ar era Utara Kar aryy a Putra Sumat Sumatera Akt e No. 1 4 TTanggal anggal 29 Mare 10 Akte 14 Marett 20 201 NPWP: 7 1 .060.05 7.8-1 1 9.000 71 .060.057 .8-11 PENDIRI: T. Syaiful Anhar PEMIMPIN REDAKSI: T. Syaiful Anhar WAKIL PIMPINAN REDAKSI: Mahmud Hamdani DEWAN REDAKSI: T. Syaiful Anhar (Ketua), Yunifar Efendi P, M. Holid SH, Mahmud Hamdani, HM. Tambunan, Sahrul Akbar PENASIHA T: AT Achmad Firdaus Hutasuhut, SH, MSi PENASIHA T HUKUM: PENASIHAT M. Holid SH, Dedy Cahyadi SH PIMPINAN PERUSAHAAN: Yunifar Efendi P MANAGER KEUANGAN: Tek Sai An MANAGER IKLAN: Efendy MANAGER PEMASARAN: Adi Syahputra DISTRIBUSI/SIRKULASI: Amiruddin

REDAKTUR PELAKSANA: HM Tambunan SEKRET ARIS RED AKSI SEKRETARIS REDAKSI AKSI:: T. Reza Maulana EDITOR: ES Parinduri FOTOGRAFER: Iwanto HS W A R TA W A N : MED AN: Sutriadi, ST, MEDAN: Suparno Harianto LANGKA T: Sahrul Akbar LANGKAT KO TA BINJ AI: Eddy KOT BINJAI: Gunawan, Sudirman ST ABA T: Novra Dana STABA ABAT WAMPU: T. Zainal Abidin, SECANGGANG: Marwansyah Lubis, Sariman HINAI: Sunardi TANJUNG PURA: Zulkarnain SPd BINJAI: Misli SELESAI: Amir Hamzah Piliang SALAPIAN: Sudirman BA P E R C E TTA AKAN: CV. Media Lintas Transindo REKENING BANK Bank Mandiri Stabat No. 105-00-1139262-2 An. Yunifar Efendi P

ALAMA T RED AKSI: REDAKSI: ALAMAT Jl. Palang Merah No. 80 - AA Medan, Sumut, Indonesia Jl. Pasar Batu No. 24 B Stabat Lama Barat, Kec. Wampu Langkat, Sumatera Utara - 20851 HP : 085206407583 - email: podiumindonesia@gmail.com http://podiumindonesia.com Isi diluar tanggung jawab percetakan Wartawan Tabloid Podium dilengkapi Surat Tugas dan kartu Pers yang masih berlaku serta terdaftar di Box Redaksi.

T. Sy aiful Anhar Syaiful Penjab PODIUM

Hubungi: BAGIAN IKLAN DAN PEMASARAN Jl. Palang Merah No. 80 - AA, Medan, Sumut, Indonesia

HP: 085206407583 081264161514

PANGGILAN Kepada saudara:

Nama : Bambang S Alamat : Dusun Kenang Tani Desa Kuala Pesilam Kecamatan Padang Tualang agar segera datang ke kantor redaksi Tabloid PODIUM, Jalan Palang Merah No. 80 - AA Medan atau ke Jalan Pasar Batu No. 24 B Stabat Lama Barat, Kec. Wampu, Langkat, untuk: Menyelesaikan perhitungan KEUANGAN TRIWULAN II TAHUN 2016. Demikian panggilan ini disampaikan kepada yang bersangkutan. ttd

Penanggungjawab / Pemimpin Redaksi


3

PODIUM Utama

Edisi 1 - 15 Mei 20 17 201

Abdul Aziz

‘Mendai Tenan’

“

LANGKAT, PODIUM Abdul Aziz atau kerap disapa Ustadz Aziz ini bukanlah nama asing di Kabupaten Langkat. Sempat bertarung di Pilkada Langkat pada 2013. Sayangnya, Abdul Aziz kalah dan hanya menduduki posisi ketiga dari empat pesaing saat itu. Pun kalah namun Abdul Aziz tak patah arang. Malah setahun kemudian langsung move on. Pastinya kekalahan, menurut Abdul Aziz adalah suatu pembelajaran berharga. Bukan harus merenung di ujung masa, tapi bangkit menatap ke depan. Dikatakannya lagi kekalahan merupakan kemenangan tertunda. Untuk itu Abdul Aziz sama sekali tak memikirkan kekalahan bertarung pada empat tahun silam. "Kita harus tulus bersaing, tidak cengeng karena kalah dan bangkit seketika," ujar suami dari Ernita Syahputri SPd ini. Abdul Aziz bukanlah hidup bergelimang rupiah. Terlahir dari seorang petani dan nelayan. Namun ketekunan serta keuletan menimba ilmu hingga membuatnya berhasil. Tak jarang masa itu, dia kerap membantu orangtuanya berladang. Putra daerah kelahiran Secanggang ini sejak dulu bercita-cita membangun Langkat. Ayah, Ibnu Rahabi (Ngah Inu) dan ibunya Kamaliah (Alang Upik) merupakan berdarah Melayu asli. Sehingga masyarakat Langkat tak sungkan lagi untuk mengenal keluarga ini. Kata Abdul Aziz, rasa optimis membuatnya merasa tetap berkeinginan merengkuh kursi 'Langkat Satu' pada 2018. Soal perahu yang akan mendukungnya, Abdul Aziz masih bungkam. Dan kabar tersiar, kecil kemungkinan Pak Ustadz ini mengarah ke salah satu

BERSAHAJA, ramah, tak memadang ras dan antar golongan. Religius, akademika serta pengusaha. Mengidolakan figur Rasulullah SAW. 'Mendai Tenan', demikian slogannya. Sosok itu adalah Ir Abdul Azis SPd MM MAP. partai politik. Sebab dari awal (2013) lalu, dirinya hanya percaya langkah yang diberikan Allah SWT. Lewat jalur independet kayaknya kembali ditempuh pria bertubuh sedikit gempal ini. Hanya saja, Abdul Aziz tak mau pasrah serta berpangku tangan. Apalagi pasrah merupakan salah satu hal yang sangat dibenci Allah SWT. "Usaha, ikhtiar dan berserah kepada sang pencipta, itu saya rasa merupakan langkah terbaik," tukas ayah dua anak ini. Kenapa tidak menempuh jalur partai politik? Nah, dengan lugas laki ini menyebut, andai memilih jalur parpol, banyak risiko yang harus dipikirkan. Termasuk salah satunya 'utang' politik dan tunduk terhadap aturan serta peraturan yang ada. Tak hanya itu, kelayakan seorang pemimpin menomorduakan parpol yang mengusungnya saat duduk menjadi pejabat, sangatlah kecil. Sebab masih berhutang budi kepada parpol pengusung. Dan itu telah banyak terbukti. "Tapi kalau dari jalur independen, hidup kita seluruhnya diserahkan untuk kepentingan dan kemaslahatan umat. Namanya saja itu duduk sebagai orang nomor satu, tapi akal dan pikiran tetap mendominasikan parpol, bukan masyarakat," tegasnya. Belum lagi mahar yang harus diberikan kepada parpol pendukung. nominalnya bisa ratusan juta hingga miliaran rupiah. Lepas itu diprediksi akan jadi 'sapi perah' parpol sehingga harapan dan citacita yang dari awal digembar-gemborkan akan sirna. "Jadi menurut saya banyak dampak negatifnya kalau kita maju lewat jalur politik. Yang penting kita harus bermasyarakat, mendekatkan diri kepada pendukung dan harus bekerja keras. Inilah yang namanya perjuangan. Solid di tim, jangan ingkar

janji, tetap berdoa serta berserah diri pada Yang Kuasa," tukasnya. Manyangkut slogan 'Mendai Tenan', Abdul Aziz sedikit memaparkan. Katanya, 'Mendai Tenan' itu merupakan singkatan. Yakni Muda dan jujur, Enerjik dan tidak korupsi, Niat tulus, Doa, Agamais, Intelektual, TEman semua suku dan semua agama, AN Langkat asli. "Itu paduan kata bahasa Melayu (Mendai) dan Tenan (Jawa)," ujar ayah dari Annisa Fatimah Azzahra serta Ahmad Abdullah Assiddiq ini. Memang, aku Abdul Aziz, sejak kalah dalam pertarungan lalu, dirinya tetap dekat dengan masyarakat. Selain menyebarkan syiar Islam dengan mengisi ceramah, sekaligus datangnya dukungan bagi Abdul Aziz untuk maju di Pilkada 2018 mendatang. Bahkan, kata dia, sejak awal (Pilkada) lalu, telah berkomitmen untuk tidak mengambil gaji sebagai kepala daerah. Semua diserahkan kepada kemaslahatan umat. "Yang penting masyarakat mendukung dan saya insyaallah maju di Pilkada mendatang," tukasnya. Seperti diketahui, selama ini Abdul Aziz tak hanya bergerilya ke masyarakat saat mencalonkan diri sebagai petarung di Pilkada. Tapi juga kegiatan mendekatkan diri itu telah menjadi 'makanannya' setiap hari. Tersiar di blog salah satu pendukungnya, terakhir (April 2017) Abdul Aziz mengisi ceramah di Desa Suka Jaya, Besitang Langkat, Desa Alur Melati, Sawit Seberang, Desa Simpang Tiga, Sawit Seberang, Desa Tanjung Keriahan, Serapit, Desa Aman Damai, Serapit, Perkebunan Bukit Lawang, Bahorok, dan Desa Lau Mulgap, Selesai Langkat. "Perlu digarisbawahi bahwa saya dekat dengan


4

PODIUM INDONESIA Edisi 1 - 15 Mei 20 17 201

masyarakat tak hanya saat maju di Pilkada, tapi itu merupakan kegiatan rutin saya," tandasnya. Dilansir PODIUM dari beberapa situs, bahwa sejak gagal meraih jawara, nyatanya Abdul Azis langsung move on. Kandas di 2013, dua tahun berselang tepatnya 2015 Abdul Azis sudah bergerilya ke sejumlah desa/kelurahan di Kabupaten Langkat. Strategi jitu Abdul Azis dengan blusukan ke kampung-kampung, memberikan ceramah dan menyenangkan hati masyarakat. Dari blusukannya Abdul Azis mendapat dukungan. Bahkan, kata situs itu, masyarakat arus bawah siap memberikan KTP demi dirinya. Di Pilkada lalu, Abdul Azis yang berpasangan dengan Sutiarnoto dengan nomor 2 mencapai 46.482 suara atau 11,34 persen, berada di posisi ketiga dari empat pasangan saat itu. Kuda Hitam

Pemilihan Bupati Langkat baru akan digelar tahun depan, tapi sederetan nama sudah diramai disebut- sebut bakal tampil sebagai bakal calon Bupati dan wakil Bupati Langkat yang baru untuk menggantikan Bupati dan Wakil Bupati H Ngogesa Sitepu dan Drs H Sulistianto MSi. Nama- nama tersebut adalah Wakil Bupati Langkat, Drs H Sulistianto MSi, Ketua DPRD Langkat dari Partai Golkar Terbit Rencana. PA SE, Anggota DPR RI dari Partai Demokrat H Rudi Hartono Bangun, Anggota DPR RI dari Partai NasDem yang juga mantan Walikota Binjai, HM Ali Umri SH MKn, Anggota DPRD Langkat dari Partai NasDem Ajai Ismail, Anggota DPRD Sumut dari Partai Amanat Nasional (PAN) Syah Affandin SH, mantan Ketua Umum PSSI Prof DR Djohar Arifin, Asisten I Setdakab Langkat Drs Abdul Karim, mantan Anggota DPRD Langkat dan mantan Ketua DPC PDI-P Langkat, Safril SH dan tokoh masyarakat

Kopertis: UNPRI Termasuk PTS Baik dan Sehat MEDAN, PODIUM Koordinator Kopertis Wilayah I Prof Dian Armanto MSc MA PhD diwakili Sespel Kopertis Wilayah I Dr Mahriyuni MHum mengatakan, Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang baik dan sehat. “Sebab, UNPRI mampu mengelola perkuliahan secara efektif dan efisien, serta mengimplementasikan sistem penjaminan mutu, sesuai amanat undang-undang,” katanya pada acara wisuda di Gedung Medan International Convention Center (MICC) Jalan Gagak Hitam Ringroad, Sunggal, kemarin. Dalam hal ini, pihaknya berharap, UNPRI memberikan bukan hanya ilmu pengetahuan tetapi juga rekayasa rancang bangun kewirausahaan, sehingga wisudawan bukan hanya mampu bekarja, tetapi juga menciptakan pekerjaan. “Mudah-mudahan UNPRI dapat menjadi perguruan tinggi yang mampu mengembangkan budaya akademis dan memberdayakan pendidikan karakter dalam pembelajaran serta mengintegrasikan hasil penelitian dan pengabdian dalam pembelajaran sembari juga mengucapkan selamat kepada UNPRI, yang telah dipercaya pemerintah untuk membuka Program Magister (S2), yaitu Program Studi Magister Manajemen, Magister Akuntansi, Magister Hukum, Magister Kenotariatan dan Magister Pendidikan Bahasa Indonesia,” katanya. Kepada para wisudan/i kopertis mengimbau, lulusan UNPRI harus mengembangkan potensi diri untuk menjadi seorang profesionaldan harus pandai mengenal dengan baik, setiap persoalan yang dihadapi serta mencari solusinya pada saat di dunia kerja nantinya. n hmt

PODIUM Utama

Melayu Abdul Azis. Selain itu, ada beberapa nama lain yang ikut diperhitungkan, antara lain adalah dr H Indra Salahuddin MKes MM, H Sempurna Tarigan M.Kes, Ralin Sinulingga dan H Sujarno S Sos, MSi. Nah, dari sekian banyak nama tersebut, siapa yang paling berpeluang dan serius untuk maju dan merebut Langkat Satu? Menurut pengamat politik, M Jend Edward Hutabarat, dengan banyaknya nama yang muncul ke permukaaan, tentu akan menguntungkan masyarakat, karena ada banyak pilihan bagi masyarakat untuk menentukan siapa calon pemimpinnya yang pantas dan layak dipilih. Namun, dari sekian banyak nama tersebut, M Jend hanya menjagokan lima bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Langkat yang akan bertarung di Pilbup Langkat 2018 mendatang. Nama-nama yang dijagokan itu adalah Cana, Sulis, Rudi Bangun, Ondim dan Abdul Aziz. Merekalah

yang akan bertarung untuk memperebutkan tiga tiket sebagai bakal calon Bupati Langkat mendatang. Lalu, bagaimana dengan namanama yang lain? Sambil berdiplomasi, M Jend mengatakan, yang lain ‘belum serius’ dan hanya coba-coba untuk mencari respon dan simpati masyarakat. Atau, ada juga yang serius, tapi sulit untuk bersaing mendapatkan sampan, karena sampan yang ada memang terbatas. “Ya, sampan yang tersedia kan terbatas. Apalagi, diperkirakan Cana akan memborong banyak partai agar tidak ‘merapat’ kepada bakal calon yang lain,” ujarnya saat bincang-bincang dengan para wartawan, di Stabat Coffee, kemarin. Jadi, M Jend memperkirakan, Pilbup Langkat yang akan datang hanaya akan menjadi pentas pertarungan, Cana, Sulis, Ondim, Rudi Bangun dan Abdul Aziz. n tim

Kepala Daerah Diingatkan Jangan Sampai Salah Tempatkan Pejabat ASN MENTERI Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Asman Abnur mengingatkan semua kepala daerah, agar jangan sampai salah dalam menempatkan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) pada suatu jabatan. PAYAKUMBUH, PODIUM "Apalagi dengan lahirnya Undang-Undang ASN, nanti akan dikawal pengisian jabatan pimpinan tinggi," kata dia saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar), (29/ 4/2017). Hal itu, tambahnya karena para pejabat tersebut yang akan menjadi ujung tombak pemerintahan, dan merekalah yang akan melaksanakan pelayanan kepada masyarakat, program kepala daerah, serta reformasi birokrasi. Ia menerangkan UndangUndang Nomor 5 Tahun 2014, sudah jelas dan tegas bahwa pengisian jabatan berdasarkan sistem merit yang berbasis kualifikasi, kompetisi dan kinerja, sehingga penempatan seseorang dalam suatu jabatan karena pertimbangan kedekatan, uang, maupun pertimbangan lain. Tujuannya agar kepala daerah tidak terjarat masalah hukum, misalnya memperjualbelikan jabatan seperti yang pernah terjadi pada beberapa daerah. Kemudian juga jangan menempatkan seseorang kerena yang bersangkutan ikut menyukseskan atau membantu memenangkan saat

pilkada. Pihaknya juga akan membuat metode yang transparan, termasuk juga penunjukan panitia seleksinya juga harus independen. "Sehingga untuk mengisi jabatan pimpinan tinggi itu betul-betul tidak semua orang bisa, karena dia akan menjadi ujung tombak. Kalau orangnya tidak punya inovasi dan kemampuan, maka tidak akan jalan itu program," kata dia. Ia menyebutkan dengan sistem merit tersebut diharapkan dapat merubah paradigma ASN, cara kerjanya. Jangan kalah dengan pegawai swasta, kalau bisa lebih baik dari itu. Asman juga mengingatkan ASN agar tidak lagi berpikir seperi sekarang, sebab ia menjadi motor penggeraka sekali penentu maju atau tidaknya suatu negara atau daerah. Sebab, sehebat apapun presiden, kepala daerah, kalau ASN nya datang ke kantor hanya untuk memenuhi absen. "Kita tidak lagi butuh ASN seperti itu kalau negara atau daerah mau maju. Tetapi yang dinginkan adalah ASN yang mau berkinerja dan berinovasi," ujar dia. n rol

10 RIBU PESERTA PAWAI BERPAKAIAN IKHRAM CETAK REKOR MURI PAWAI mengenakan pakaian ikhram dengan 10 ribu peserta, di kegiatan Hari Lahir (Harlah) Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) ke27 sekaligus penutupan Rakernas Regional I Sumatera di Asrama Haji Medan, (29/4/2017), dilaksanakan IPHI Sumut, berlangsung meriah dan berhasil meraih rekor MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia) 2017 kategori pawai mengenakan pakaian ikhram terbanyak. Sementara Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi bersama Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, Pemimpin Umum Harian Waspada dan sejumlah tokoh masyarakat serta ulama meraih IPHI Award. IPHI Award tahun ini diberikan atas dedikasi dan peran aktif para pejabat dan tokoh masyarakat bagi kemajuan IPHI. Hadir Ketua Dewan Pembina IPHI Pusat Purn Joko Santoso, Tuan Guru Besilam Syekh Hasyim Al Syarwani, Kankemenag Kota Medan Iwan Zulhami, Kabag Agama Pemko Medan Ilyas Halim, Ketua Umum IPHI Sumut Ahmad Husein, Kabag Agama Pemprovsu Muhammad, serta undangan lainnya. Turut serta dalam kegiatan pawai,

peserta Raker dari 10 Provinsi (Aceh, Sumut, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau (Kepri), Jambi, Bengkulu, Sumaterra Selatan, Kepulauan Babel dan Lampung) serta Kabupaten/Kota se Sumatera Utara. Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi saat penyerahan plakat MURI berharap, prestasi ini hendaknya menjadikan IPHI Sumut lebih berdayaguna di tengah masyarakat. Kehadiran haji dan hajjah di tengah masyarakat mampu menjadi penyejuk dan pemberi solusi, jika ada yang menghadapi masalah. “Kekuatan umat Islam berada di tangan umat sendiri, bukan di tangan umat lain,” tandas Erry. Menurut Erry, IPHI yang telah berusia 27 tahun tidak hanya mampu bisa mengalang umat baik untuk

pemberdayaan ekonomi juga jalinan ukuwah semakin solid. “Setiap tahun umat Islam menunaikan ibadah haji dan bila IPHI yang jumlah anggotanya mencapai ratusan setiap tahunnya Insya Allah tak hanya ukuwah dan silaturahmi terus bertambah juga pemberdayaan ekonomi syariah harus ditingkatkan misalnya ada swalayan IPHI yang bertujuan memenuhi kebutuhan umat muslim,” tutur Erry. Oleh karena itu, kata Gubsu, kegiatan ini juga hendaknya dapat memberi dorongan dalam membangun dan memotovasi umat untuk meningkatkan ekonomi Islam. Sementara, Ketua IPHI Sumut Ahmad Husein menyebutkan pelaksanaan pawai melibatkan 10 ribu

peserta, menjadi momen penting dalam pelaksanaan Harlah IPHI ke 27, sekaligus ajang silaturahmi pengurus se Sumatera. “Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini, terlebih panitia yang berupaya melaksanakan kegiatan,” katanya. Sedangkan, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin yang hadir dalam kegiatan ini menyebutkan, pawai mengenakan pakaian ikhram merupakan ajang positif, bagi para haji dan hajjah, karena mengenang kembali saat-saat mereka di tanah suci. Sementara, bagi masyarakat yang melihat kegiatan ini, diharapkan menjadi motivasi buat mereka untuk bercita-cita melaksanakan ibadah haji. n hmt


5

PODIUM religi

Edisi 1 - 15 Mei 20 17 201

'CLBK' Dunia Zakat Oleh: Nana Sudiana "You came when I was happy in your sunshine I grew to love you more each passing day Before too long I built my world around you And I prayed you'd love enough of me to stay If you love me let me know If you don't then let me go..." (sepenggal lagu "If You Love Me, Let Me Know", Olivia Newton). Dunia zakat adalah dunia yang dinamis, sekaligus menarik. Baik bagi para pengamat, akademisi maupun bagi para penggerak dan aktivisnya. Ibarat sumur, dunia zakat seakan terlihat dangkal di permukaan namun begitu di selami, seakan tak ada ujungnya. Tulisan kecil kali ini mungkin kata anak muda sekarang judulnya agak lebay, CLBK dunia Zakat. CLBK di sini tentu saja artinya berbeda, yaitu "Cerita Lama Bermunculan Kembali". Kok bisa bukannya CLBK jamaknya diartikan Cinta Lama Bersemi Kembali?. Apa pula potongan lagunya Olivia Newton dimasukan di depan tulisan ini?. Namanya tulisan gado-gado, ya apapun boleh masuk. Bebaslah, namanya juga tulisan kecil dari potret diskusi besar para pegiat zakat, pengkaji, akademisi serta peneliti zakat. Iya, awalnya tulisan ini ingin me-resume diskusi yang cukup hangat yang terjadi pada Senin sore hingga malam pada pertengahan April kemarin. Sebuah diskusi panjang (tidak pake lebar) yang secara sporadis terjadi di salah satu group para aktivis gerakan zakat. Karena di sini semua berkumpul, entah itu para akademisi, peneliti, dan para praktisi zakat. Kadang temanya sambung menyambung (menjadi satu, itulah Indonesia...hehe). Namun secara pribadi, saya lihat diskusi kali ini, sesungguhnya amat serius bagi gerakan zakat Indonesia. Bukan soal cara diskusinya yang sedikit pakai emoticon senyum (biar dianggap serius), namun lebih pada beberapa tema dan pokok bahasan yang selama ini pernah muncul dan akhirnya kembali jadi diskusi hangat di dunia zakat. Ketika saya baca berulang-ulang, saya menemukan benang merah diskusi kali ini. Yakni CLBK, istilah populer untuk Cinta Lama Bersemi Kembali. Kali ini, kita adopsi saja menjadi 'Cerita Lama Bermunculan Kembali'. CLBK umumnya menjadi sebuah terma yang banyak digunakan saat bertemu teman-teman lama atau reuni. CLBK ini terjadi karena sebelumnya lama tak bertemu dan tibatiba ada dalam ruang dan waktu yang sama. Ada sensasi tersediri dan seolah lupa dengan persoalan internal masingmasjng. Tidak sedikit kisah-kisah CLBK terjadi karena adanya kenangan lama dan perasaan ingin berbuat lebih banyak lagi. Karena CLBK dunia zakat adalah Cerita Lama, maka berarti "cerita lama" ini bisa juga muncul karena sejumlah sebab. Sebab pertama, karena adanya keterbatasan untuk bisa bertemu, bercerita dan bercengkrama bersama secara egaliter dan penuh persaudaraan dan juga kesetaraan. Yang kedua, bisa juga karena adanya gap generasi sehingga berimplikasi pada cara pandang yang berbeda terhadap persoalan-persoalan yang ada. Bahkan dalam mendefinisikan persoalan-pun mungkin memiliki metodologi yang tak sama. Mengapa perbedaan generasi ini penting kita ketahui? Karena secara

usia, di dunia zakat Indonesia saat ini, hanya ada dua generasi yang mewarnai gerakan zakat Indonesia yakni generasi X dan Y. Bila kita runut ke belakang, munculnya teori generasi (Generation Theory) yang diperkenalkan oleh Strauss dan Howe mendefinisikan generasi sebagai agregat dari semua orang yang lahir selama rentang waktu sekitar dua puluh tahun atau sekitar panjang satu fase dari masa kanak-kanak, dewasa muda, usia pertengahan, dan usia tua. Dalam perkembangannya, kemudian muncul istilah generasi X, Y, dan Z. Generasi X adalah generasi yang lahir dalam kurun waktu mulai tahun 19651980. Dan generasi Y adalah generasi yang lahir dalam kurun waktu tahun 1981-1994. Adapun generasi Z lahir pada kurun waktu tahun 1995-2010. Dalam pembahasan kali ini, kita akan batasi dulu pada cerita generasi X dan Y terlebih dahulu. Istilah generasi yang berbeda-beda ini, terus berkembang dan menjadi semakin menarik ketika cerita ini berkorelasi dengan karakter kerja dan visi masa depan setiap generasi yang tak sama. Mereka bisa jadi ada di ruangruang yang sama. Namun, karena adanya gap generasi mereka seakan kebingungan untuk bisa berkomunikasi dengan baik. Sejumlah hal yang berhubungan dengan pekerjaan juga kadang dikaitkan dengan ciri-ciri dari generasi yang ada tadi. Di bawah ini asumsi yang muncul terhadap sejumlah generasi. Walau asumsi ini membutuhkan riset yang lebih memadai, namun setidaknya mewakili gambaran yang sederhana akan sebuah generasi. Generasi X umumnya digambarkan sebagai generasi yang mampu beradaptasi, menerima perubahan dengan baik dan disebut sebagai generasi yang tangguh, memiliki karakter mandiri dan loyal (setia), sangat mengutamakan citra, ketenaran, dan uang serta tipe pekerja keras. Kekurangan generasi ini yaitu selalu menghitung kontribusi yang telah diberikan perusahaan atau lembaga terhadap hasil kerjanya. Adapun Generasi Y digambarkan sebagai generasi yang memiliki karakteristik masing-masing individu berbeda, tergantung dimana ia dibesarkan, strata ekonomi, dan sosial keluarganya. Polo komunikasi generasi ini sangat terbuka dibanding generasi-generasi sebelumnya. Mereka juga pemakai media sosial yang fanatik dan kehidupannya sangat terpengaruh dengan perkembangan teknologi. Selian itu, mereka bisa lebih terbuka dengan pandangan politik dan ekonomi, sehingga mereka terlihat sangat reaktif terhadap perubahan lingkungan yang terjadi di sekelilingnya. Saat yang sama, generasi Y ini memiliki perhatian yang lebih terhadap ‘wealth’ atau kekayaan. Nah, bila dalam diskusi di WAG ini dengan anggota group berjumlah 173 orang lantas terus menghangat, bisa juga selain karena berbeda generasi juga berbeda isi garasi (hehe...). Maksudnya dengan latar belakang, kedudukan serta keluasan wawasan dan cara berpikir yang berbeda akan semakin mendinamiskan forum. Menurut salah seorang peserta diskusi dalam group : "Makanya saya sarankan diskusi di forum, jangan jadi penghakiman karena kerangka berfikir yang belum disepakati". Lalu apa sebenarnya isi diskusinya sendiri?. Awal perbincangan sebenarnya sederhana, hanya sebuah lontaran pertanyaan seorang member group yang

ditujukan ke forum : "Mohon maaf mau tanya, kalau mau tahu perkembangan kinerja Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) tingkat Propinsi dan kota/kabupaten bisa lihat di mana ya?". Awalnya di group sepi-sepi saja, sampai beberapa waktu belum ada yang menanggapi atau berkomentar. Kondisi ini bisa jadi karena sejumlah member group ketika itu masih berada dalam kesibukan masing-masing. Maklum hari itu hari Senin. Jamaknya hari Senin, ada banyak pekerjaan menunggu seusai akhir pekan. Apalagi, akhir pekan saat itu adalah akhir pekan long weekend yang bahkan sempat membuat heboh dengan kemacetan panjang kendaraan yang akan meninggalkan Jakarta untuk berlibur atau sekedar pulang kampung. Saat itu, semakin malam perbincangan semakin menghangat, kata seorang member yang coba jadi penengah : "Diskusi kita kali ini sebagiannya adalah masalah fiqih, sebagiannya masalah audit, sebagiannya masalah metode akuntansi keuangan lembaga, dan tentu saja kebijakan dasar masing-masing lembaga. Secara umum bukankah masing-masing lembaga punya Dewan Penasehat Syariah sendiri-sendiri, dan silahkan dikonsultasikan dan diputuskan masing-masing". Namanya juga CLBK, cerita lama yang muncul kembali, tentu saja ada beragam bumbu-bumbu berupa joke segar selama diskusi di group. Ada yang sedikit berbeda memang, terutama mengenai cara pandang distribusi dana (hasil penghimpunan) antara proporsi pusat dengan daerah atau cabang. Namun persoalan ini sesungguhnya hal lama yang sempat juga menjadi trending topick beberapa tahun silam, terutama era ketika lembaga-lembaga zakat non Baznas ketika itu yang hendak membuka kantor cabang atau perwakilan. Hal ini sempat juga muncul belum lama, misalnya ketika salah satu OPZ di Kalimantan yang meminta kesanggupan pada lembaga perwakilan Laznas yang akan membuka kantor cabang untuk membuat surat pernyataan bahwa dana yang akan diperoleh dari penggalangan atau penghimpunan akan lebih banyak disalurkan di lokal sana daripada dibawa ke kantor pusatnya. Peserta lain rupanya asyik dengan memori-memori lainnya yang juga dimunculkan dan dijadikan cerita kembali. Tentang adanya historis dan juga batasan syariah terkait tidak bolehnya dana zakat keluar daerah dan harus digunakan sepenuhnya untuk didayagunakan di daerah tersebut. Apakah hal ini ide baru? Sayangnya bukan. Ini ide lama, dan cerita lama juga. Kalau urusan pendistribusian ini harus dalam bingkai syariah, lalu bagaimana ketika memilih penimpin atau ketua OPZ di masing-masing tingkatan. Baik di pusat, propinsi atau kota/kabupaten. Apakah persyaratan kepemimpinan zakat boleh tidak mengacu pada sisi syariah?. Kalau diperpanjang tentu akan sampai pada sejumlah hal lain yang bermuara pada adanya kontradiksi antara satu hal dengan hal lainnya. Terutama dalam kaitan dunia zakat, ini justru semakin kompleks karena bila semua OPZ merasa telah sesuai syariah dan dapat rekomendasi syariah dari Dewan Pertimbangan Syariah (DPS) masingmasing OPZ, lalu muncul pertanyaan, DPS yang seperti apa yang dimiliki masing-masing. Karena tokh belum ada DPS yang menjadi rujukan nasional UPZ, serta belum ada juga semacam

kesepakatan bersama DPS OPZ yang saling ketemu, membahas bersama dan lalu menjadi standar bersama. Jadi, kalau cara pandang kita pada lansekap dunia zakat melihat sisi bedanya. Maka, akan dengan mudah kita menemukan banyak perbedaan satu sama lain. Mulai dari yang levelnya hal-hal elementer hingga persoalan substansial di dunia zakat. Mulai dari masalah yang sederhana seperti perbedaan ukuran jenis zakat profesi, hingga masalah mekanisme pendistribusian ke daerah setelah dana/uang dari daerah disetorkan secara sistem ke rekening nasional yang ada di kantor pusat sebuah OPZ. Belum lagi masalah investasi. Ada sejumlah OPZ yang atas nama efisiensi maka ia memilih dana yang dihimpun dikelola dulu di sejumlah bank dan baru dikeluarkan di waktu yang akan datang. Sejumlah OPZ lainnya tidak menyetujui hal ini dan menganggap hal ini adalah sebuah kesalahan fatal. Ketidak-amanahan OPZ dalam hal menghimpun dan mengelola dana umat. Bagaimana bisa investasi, bila yang sifatnya kebutuhan darurat dan prioritas umat masih banyak. Memperbaiki relasi organisasi Ada benarnya juga kata Olivia Newton dalam lagunya yang berjudul "If You Love Me, Let Me Know". Olivia Newton mengatakan "Jika kamu mencintaiku, maka biarkanlah aku tahu". Mencintai tak bisa sekedar pengakuan dari hati. Ia membutuhkan ungkapan verbal dan wujud nyata yang bisa diketahui oleh yang dicintai. Mencintai berarti tak hanya soal memiliki. Tapi, ia juga harus menunjukan pengorbanan dan kesungguhan dalam mencintai. Begitu pula dalam sebuah relasi yang saling mencinta, apalagi karena cinta sesama umat Islam dalam bingkai ukhuwah. Mencintai juga harus proaktif dan ada inisiatif, untuk sebuah kebaikan bersama di dalam fase-fase yang akan dilewati bersama. Bila kita tarik dalam relasi antara organisasi OPZ, bila benar OPZ ini adalah organisasi wakaf umat untuk kebaikan umat dan bangsa, seharusnya ada cinta yang tulus, yang tumbuh di hati para penggerak zakat di negeri ini. Persoalan perbedaan kedudukan, besar kecilnya lembaga serta volume pengelolaan dana atau program tak bisa dibenarkan jadi alasan untuk tak saling mencintai didalam bingkai ukhuwah Islamiyah. Dan kalau benar ada ukhuwah sejati yang muncul dan bersemayam di dada para penggerak dan aktivis zakat negeri ini, seharusnya kita bisa saling berkomunikasi dengan baik. Bila ada cinta, kemudian ia tumbuh dan bermekaran, sejatinya ia bisa menyatukan dalam bingkai yang sama yang bernama ikatan persaudaraan sesama muslim. Dalam konteks organisasi, mestinya pembicaraan kita tentang apapun dengan sesama aktivis maupun penggerak zakat tak mengurangi kecintaan kita. Perbedaan atau cara pandang yang mungkin saja berbeda, mestinya pula tak menghalangi untuk saling menghormati dan menjaga kebaikan secara bersama. Bila memang kita menginginkan perbaikan bersama di dunia zakat Indonesia, maka sebagai saudara yang saling mencintai karena Islam sudah selayaknya kita bisa saling kritik, saling memberi masukan serta saling memberikan saran dan usulan dengan enteng. Tanpa beban dan tanpa waswas akan adanya ketersinggungan, apalagi ketidaksukaan. n


6

PODIUM misteri

Edisi 1 - 15 Mei 20 17 201

Cerita Mistis Dibalik Pembantaian Sekeluarga di Mabar CERITA misteri dibalik pembantaian sekeluarga yang menewaskan 5 korbannya sekaligus yaitu: Irianto (40), Yani (35), Naya (15), Marni (60), Gilang Raksono (10) di Jalan RPH, Gang Bakaran Batu, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli. Pasca kejadian pembunuhan yang terjadi pada Minggu lalu membuat masyarakat sekitar ketakutan dan aura mistis menghantui penduduk sekitar rumah korban. Berdasarkan pantauan salah satu media di Medan, dahulu warga sekitar sebelum kejadian ramai dan lalu lalang kendaraan sering melewati kawasan ini. Namun, pasca terjadi pembunuhan sadis yang dilakukan Andi Lala dana kawan-kawan membuat kawasan ini menjadi menyeramkan bayangkan usai azan Magrib suasana hening dan tidak terlihat aktivitas manusia di areal rumah korban pembunuhan. “Akhir-akhir ini setelah terjadi pembunuhan tersebut. Tiap malam suara angsa di sini ribut sekali dan terus bersahut-sahutan dan suara lolongan anjing tiada henti menghantui suasana angker setiap malam. Dan suara itu hilang setelah

menjelang azan subuh datang,” ucap Boru Lubis (40) yang merupakan tetangga sebelah para korban, Minggu (16/4/2017) dini hari. Dari penuturan Boru Lubis itu, rupanya sebelum ada suara angsa berbunyi suara diawali dengan bunyi desiran angin. Dan beberapa saat lalu daun pepohonan terdengar berjatuhan ke atas atap seng. “Waktu angin datang berhembus. Suara daun pun terdengar jelas dan tiba-tiba saja suara angsa berbunyi keras. Disitu kita agak takut Bang! Karena tiba-tiba saja bulu kudukku kok bisa berdiri semuanya,” kata Boru Lubis sembari menyeretika pakaian keluarga di lantai rumahnya. Sebelumnya suasana rumah korban

yang tak diterangi lampu memang terlihat menyeramkan. Ditambah lagi dengan bau anyir darah yang masih dapat dirasakan kalau saja warga agak mendekatkan penciumannya ke arah rumah korban yang saat ini masih di garis pihak kepolisian (police line). Terpisah, seorang penjaga malam, Adi (55) warga Jalan Kawat 7, di lokasi pergudangan tempat dirinya bekerja di Jalan Kayu Putih yang jaraknya sekira 100 meter saja dari rumah korban pembataian. Saat ini setiap malamnya anjing di lokasi gudangnya selalu saja mengaum. “Tingkah anjing itu aneh. Sebentar berlari ke jalan lalu kembali lagi sembari merengek-rengek dan menundukkan kepalanya di atas tanah,” ucap Adi dengan suara agak parau.

Kini warga setempat terlihat tak berani lagi melintasi gang depan rumah korban dan sebagian lagi memilih menutup pintu rumahnya apabila telah sepi di luar. Menurut penerawangan mata Batin Om Amin (47), kejadian-kejadian di rumah korban pembunuhan itu adalah hal yang biasa. Karena biasanya apabila belum genap 40 hari ruh manusia masih mendatangi rumahnya. Mereka masih melihat sanak keluarga dekat. Mungkin saja mereka tak menyadari juga kalau sebenarnya mereka telah berpindah alam. Namun saja kenapa lebih sering malam hari makhluk halus itu datang karena pada malam hari itulah pintu alam gaib terbuka lebar. n met

Cerita Penampakan Hantu Dibalik Detinasi Bali yang Mempesona Setiap daerah memang punya ceritanya sendiri ya. Mulai dari makanan khasnya sampai dengan cerita-cerita horor di daerah tersebut. Cerita horor di daerah Jogjakarta pasti berbeda dengan yang ada di Bali. Nah, kali ini redaksi mau bahas tentang penampakan-penampakan hantu yang seram banget di Bali.

Danyang Sungai Deli Minta Tumbal SEPENGGAL kalimat yang dilontarkan Kek Rus (73) Warga Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli bisa membuat bulu kuduk berdiri. “Semalam dengan mata batin Kita berusaha melihat perkampungan mereka. Penguasa bangsa lelembut di Sungai Deli minta tumbal,” tutur Kek Rus dengan nada yang hampir tak terdengar oleh telinga. Dalam perbincangan serius dengan awak media selama setengah jam tersebut, Kek Rus menerangkan kalau para penghuni di aliran Sungai Deli itu sangatlah banyak. Mereka berbeda-beda kasta serta berlainan pula status sosialnya. Walau banyak perbedaan namun soal pemimpin mereka hanya punya satu pimpinan. “Wajah-wajah mereka disana sangar dan sangat menakutkan. Dan umur mereka pun sangatlah panjang, Sebelum kita berada disini mereka telah ada duluan. Namun saja kalau soal pemimpin mereka tetap punya satu pimpinan,” tambah Kek Rus. Disinggung terkait dimana persemayaman pemimpin danyang bangsa lelembut aliran Sungai Deli itu, Kek Rus menjawab kalau pemimpin bangsa lelembut di aliran Sungai Deli berada di bawah kolong Jembatan Glugur Medan. “Dari dahulu raja mereka masih bersemayam di bawah Jembatan Glugur. Namanya Mbah Jenggot,” kata Kek Rus,” kata Kek Rus sembari memejamkan kedua matanya. n met

Kamu yang sering ke Bali pernah juga nggak mendengar kisah ini? Ternyata selain sebagai destinasi wajib saat liburan, di sini juga banyak tempat-tempat yang sering muncul penampakan hantu. Apalagi setelah terjadi bom Bali, menurut warga sekitar banyak kejadian aneh dan penampakan yang muncul semenjak itu. Selain itu, banyak juga cerita lainnya. Penasaran nggak mau tahu apa saja? Yakin berani? Kalau ngaku berani, langsung saja deh baca! Penampakan Wanita Cantik Di Bali ada sebuah cerita horor yang berasal dari sebuah restoran yang dulunya adalah milik dari keluarga Cendana. Namun, kini kepemilikannya sudah berganti menjadi milik warga setempat bernama Purnayasa. Nah, ternyata meskipun terlihat seperti restoran yang di dalamnya tersedia fasilitas penginapan seperti resort-resort lainnya, namun ada cerita mistis yang terkenal lho di sini. Bahkan ada seorang bule bernama Jacob Laukaitis ingin membuktikannya sendiri. Dia menjelajah ke dalam hotel yang disebut sebagai istana berhantu. Restoran ini letaknya berada di puncak bukit hutan cemara. Warga sekitar pun sangat meyakini kalau tempat ini sangatlah angker. Bahkan ada yang melamar kerja di sini lalu tidak lama kemudian malah tutup dan tidak lagi beroperasi. Hantu yang sering menampakkan dirinya di tempat ini adalah sesosok wanita cantik yang berjalan menuju restoran ini. Bahkan, para pemuda yang malam hari melintasi tempat ini, kerap digoda oleh sang hantu cantik. Orang yang katanya pernah melihat penampakannya bilang wanita ini seperti wajah orang China dengan rambut panjang sepundak. Wah, ngapain cewek cantik itu? Hantu Ledakan Bom Bali Kamu pasti tahu dong dengan kisah fenomenal tentang tragedi bom Bali, terjadi di tanggal 12

Oktober 2002. Tiga ledakan sekaligus terjadi di Paddy’s Pub dan Sari Club di Jalan Legian, Kuta. Nah, dari kisah tragis itulah banyak warga Bali yang mengaku sering melihat penampakan dan kejadian aneh di daerah sekitaran ledakan bom. Salah satunya adalah bola-bola api dari arwah yang bergentayangan. Suasana di tempat kejadian memang sangat mencekam. Saat itu ada seorang penjaga yang akan pulang dini hari saat melewati tempat kejadian dia melihat penampakan bola api yang melayang-layang. Diyakini bola api itu adalah arwah-arwah para korban bom Bali yang penasaran. Leak Bali Di Bali, Leak memang legend banget. dan jadi sebuah penampakan yang terseram. Leak sendiri berasal dari kata Le yang artinya penyihir dan ak yang artinya jahat. Jadi, leak adalah seorang penyihir yang sangat jahat dan bisanya terlihat saat malam hari. Jadi, pada saat siang hari dia akan menjelam seperti manusia biasa dan saat malam hari dia akan berada di kuburan. Di kuburan dia akan mencari organ-organ tubuh manusia yang akan dia jadikan sebagai ramuan sihirnya. Wah, kabur deh kalau lihat leak ini! Hantu di Tempat Perbelanjaan Jadi, di sebuah tempat perbelanjaan di Bali ada seorang yang saat itu sedang melihat-lihat tempat yang memang di satu lantai khusus menyediakan furniture. Lalu, di sebuah sudut tiba-tiba saja perasaannya tidak enak dan merasa ada yang memperhatikan. Ternyata, sesosok hantu penunggu mall itu sedang memperhatikannya. Kulitnya putih, tinggi, kepalanya botak, namun di sisi samping kepalanya rambutnya terurai. Pengunjung tersebut pun berkomunikasi dengan hantu tersebut. Hantu itu adalah penunggu lama dari gedung mall ini. Duh, kalau lagi asyik-asyik shopping, lalu ketemu sama penampakan hantu kayak gini. Nggak asyik banget ya? n met


7

PODIUM Langkat

Edisi 1 - 15 Mei 20 17 201

Ngogesa: Peserta USBN harus Jujur HARI pertama pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH meninjau di SMPN 3 Hinai, Senin (17/4).

LANGKAT, PODIUM Bupati melakukan tinjauan didampingi Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Edi Darma, Inpektur Amril, Camat Hunai M. Nawawi, Unsur Forkopimda Kecamatan Hinai dan Ka. PUT Dinas Pendidikan Kecamatan Hinai. Bupati minta peserta USBN harus jujur, sebab itu lebih baik daripada sekedar bernilai baik, yang nantinya dapat menjadi sebuah prinsip bagi seluruh siswa. “Nilai tidak terlalu tinggi lebih baik daripada nilai tinggi tapi hasil mencontek,” ujarnya. Ngogesa berharap, seluruh siswa SMP sederajat di Kabupaten Langkat dapat mengikuti USBN dengan semangat dan percaya diri sehingga hasil memuaskan dapat diraih yang akan berujung pada peningkatan prestasi kelulusan USBN di Kabupaten Langkat. Kepala Sekolah SMPN 3 Hinai Sulastria menyampaikan, dalam upaya meningkatkan prestasi siswa, pihaknya mengadakan les pelajaran tambahan pagi dan sore, sehingga diharapkan hasilnya bisa optimal dan dapat meningkatkan prestasi siswa hingga lulus 100 persen. “Tahun ini, ada 242 siswa SMP N 3 Hinai yang mengikuti USBN dan kehadiran Bupati diharapkan dapat memotivasi siswa untuk lebih semangat dalam mengikuti ujian, sehingga dapat berprestasi lebih baik

lagi,” ujarnya. Untuk diketahui, Pelaksanaan USBN berlangsung selama 3 hari dimana pada hari pertama seluruh siswa

'Kartini Sosok Inspirator Kaum Perempuan' STABAT, PODIUM Peringatan Hari Kartini ke-138 berlangsung di Kabupaten Langkat bertempat di Serambi Jentera Malay Rumah Dinas Bupati Langkat, (18/ 4/2017). Dalam pidato tertulisnya yang dibacakan Assisten II Ekbangsos Drs H Hermansyah, Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH mengatakan bahwa peringatan ini adalah momentum untuk mengenang sosok RA.Kartini seorang pejuang perempuan yang terkenal karena gagasan dan pemikiran besarnya. “Raden Ajeng Kartini adalah sosok pejuang yang jiwanya sangat dekat dengan rakyat dan bangsa, khususnya kaum perempuan,” katanya. Perjuangannya yang paling dikenal adalah dalam memberikan kesadaran kepada kaum perempuan untuk mengecap dunia pendidikan yang pada saat ini hasil pemikirannya telah membuat perempuan turut andil dalam berbagai profesi, terutama bidang Pemerintahan. “Berbagai prestasi telah dihasilkan kamu perempuan di Bidang Pemerintahan, baik dari segi kepemimpinan maupun program kerja, dan semua itu tidak terlepas dari pemikiran Raden Ajeng Kartini," katanya. Ngogesa berharap, tokoh emansipasi wanita ini dapat terus menjadi inspirator bagi seluruh perempuan di Indonesia sehingga perempuan di Indonesia tumbuh menjadi perempuan yang kreatif dan inovatif sesuai harapan Raden Ajeng Kartini. Ketua TP. PKK Langkat Ny. Hj. Nuraida Ngogesa menyebut, perjuangan RA. Kartini telah menjadi inspirasi bagi seluruh perempuan di Indonesia. “Berkat pemikiran dan gagasan beliau, perempuan di Indonesia tumbuh menjadi generasi yang cerdas, kuat dan kreatif,” katanya. Nuraida menambahkan, untuk memberhasilkan keluarga, dibutuhkan perempuan yang cerdas, memiliki wawasan luas, dan mempunyai ilmu pengetahuan agama yang dapat diajarkan oleh putra-putrinya, olehkarena itu, warisan pemikiran R.A Kartini akan terus diperingati agar momentum perjuangannnya dapat selalu diingat oleh seluruh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Langkat. Jadikan Tauladan Ketua Panitia yang juga Ketua Ikatan Keluarga Istri Dewan Ny. Terbit Rencana menjelaskan, peringatan Hari Kartini ke-138 tahun 2017 adalah momentum untuk mengenang perjuangan kaum wanita di masa lalu yang berjuang dalam hidup dengan menerapkan prinsip hidup yang arif dan bijaksana. “Semuanya tidak terlepas dari sosok R.A Kartini, dan cita-cita beliau telah menyala sampai sekarang ini sehingga prestasi dan partisipasi wanita dalam berbagai sektor telah terlihat dan terbukti,” sebutnya. Ny. Terbit berharap, perjuangan beliau akan selalu menjadi tauladan bagi seluruh masyarakat Langkat, sehingga Langkat semakin maju dan Bermartabat. n P30

mengikuti ujian mata pelajaran Agama, dilanjutkan IPS pada hari Selasa dan PPKN pada hari Rabu. Sedangkan untuk UNBK akan

berlangsung dari tanggal 2 s/d 8 Mei 2017 dengan mata pelajaran yang diujikan yakni, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA. n P30


8 Edisi 1 - 15 Mei 20 17 201

PODIUM Langkat

ADVETORIAL PODIUM

Program Zakat Comunity Development Bawa Perubahan Desa

S

etelah lounching Program Zakat Comunity Development (ZCD) dibuka oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara, pada tanggal 7 April 2017 di Desa Secanggang Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat tepatnya di Halaman Masjid Aziziyah Secanggang. SECANGGANG, PODIUM Kru tabloid Podium berkunjung ke Desa Secanggang dan diterima oleh Kepala Desa Nasrul Azman dalam suasana yang hangat. Dari hasil perbincangan dengan Kades banyak didapat informasi tentang kegiatan Program ZCD yang merupakan program dari Baznas pusat untuk pelatihan pembinaan dan pengembangan usaha bagi kelompok masyarakat baik itu untuk nelayan, kelompok kuliner, penggantian atap rumah warga, pelatihan cara ngelas bagi kelompok anakanak remaja putus sekolah, dan pada saat lounching diberikan juga bantuan oleh Baznas. Seperti, bantuan sampan untuk nelayan 1 unit, bantuan kursi roda untuk penyandang cacat dan LanSia. Bantuan mesin boat 11 unit untuk nelayan. Bantuan modal untuk usaha kelompok kuliner. Dana yang disalurkan dari Baznas pusat untuk Desa Secanggang sebesar Rp.980 juta/ tahun dan selama tiga tahun ke depan dan bantuan lainnya akan menyusul selama program ZCD ini berjalan. Diharapkan ke depan program ZCD ini dapat membawa banyak perubahan bagi masyarakat Desa Secanggang. Terutama dapat mengurangi angka kemiskinan dengan peningkatan ekonomi masyarakat dan dengan adanya pelatihan dan pembinaan dari DinasDinas yang disponsori Baznas Langkat seperti yang ketika kru tabloid Podium saksikan bertempat di Balai Desa Secanggang adanya

pelatihan teknik las yang dibina oleh Disnaker Langkat, ada anak putus sekolah yang dilatih berjumlah 16 orang. Pada kesempatan yang sama Ketua DPRD Langkat Terbit Rencana PA. SE memberikan bantuan renovasi Masjid Aziziyah kepada BKM Masjid Aziziyah sebesar Rp. 100 juta, dan Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH membantu untuk hotmix jalan Masjid sepanjang 1 KM. Hal ini senada dengan program dari Kades tentang Secanggang Baru yang merupakan misi Nasrul Azman ketika Pilkades lalu. Di mana misi Secanggang Baru artinya akan mengedepankan pembangunan infrastruktur fisik, pemberdayaan masyarakat, dan tetap menjaga kearifan lokal yang religius. Lebih lanjut dikatakan, bahwa untuk perubahan itu butuh bantuan dari pemerintah dan swadaya masyarakat serta mengundang investor untuk menanam modal di Desa Secanggang. Apalagi Desa Secanggang

merupakan salah satu desa pesisir di Pantai Timur Langkat. Tentunya banyak membutuhkan bantuanbantuan untuk pembangunan desa dan untuk pariwisata Desa Secangang mempunyai lahan mangrove yang luas cocok untuk pengembangan wisata bahari, serta pengembangan usaha perikanan dan dulu secanggang merupakan primadona pertambakan udang. Usaha kelompok kuliner yang dibina Baznas melalui program ZCD antara lain pembuatan abon lokan, peyek udang, makanan udang manis serta pembuatan belacan (terasi). Dan dengan panjang lebar, Kades menerangkan bahwa program ZCD ini bukan di Desa Secanggang saja, ada dua desa lagi yaitu Desa Selotong dan Desa Pantai Gading. Dan kru tabloid Podium akan mengunjungi kedua desa tersebut karena bentuk bantuan program ZCD lain dengan Desa Secanggang. Ikuti terus perjalanan kru tabloid Podium pada edisi yang akan datang. n marwansyah lubis



10

PODIUM Langkat

Edisi 1 - 15 Mei 20 17 201

Cita-cita Kartini Telah Menyala KETUA DPRD Kab. Langkat Terbit Rencana Perangin-angin, SE hadiri acara Peringatan Hari Kartini yang ke-138 Tahun 2017 dengan tema “Semangat Kartini Memperkuat Daya Cipta dan Kreatifitas Perempuan Kekinian” di Pendopo Jentera Malay Rumah Dinas Bupati Langkat, (18/4/2017). LANGKAT, PODIUM Ketua DPRD Kab. Langkat dalam sambutannya mengucapkan selamat memperingati Hari Kartini ke-138 Tahun 2017 semoga peranan kaum wanita dapat lebih ditingkatkan lagi di dalam keluarga dan di tengah-tengah masyarakat, ucapnya. Ketua DPRD Langkat juga mengajak kaum wanita agar peringatan bersejarah ini dijadikan motivasi untuk mengenang bagaimana gigihnya perjuangan kaum wanita Indonesia pada masa lalu dan dapat meningkatkan etos kerja dan memperluas cakrawala pandang jauh ke depan. Lanjutnya, kini cita-cita Kartini telah menyala dengan berperannya kaum wanita dalam berbagai prestasi dan partisipasinya dalam berbagai sektor pembangunan, hendaknya hikmah ketauladanan dan semangat Kartini harus diteruskan dan dilestarikan, tampilkan potensi dan prestasi serta peran wanita yang terbaik dalam mewujudkan Langkat

yang maju dan sejahtera. Hadir dalam acara tersebut Bupati Langkat yang diwakili Asisten Ekbang

Pertemuan Bulanan TP PKK Langkat LANGKAT, PODIUM Pertemuan Bulanan TP. PKK Kabupaten Langkat berlangsung di Kecamatan Sei Bingei, (19/4/2017). Dalam pertemuan kali ini, seluruh pengurus TP PKK Kabupaten Langkat hadir, mulai dari Ketua Hj Nuraida Ngogesa, Wakil Ketua Ny Irawati Sulistianto dan seluruh Ketua TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Langkat. Dalam kesermpatan itu Ketua TP. PKK Langkat Ny. Hj. Nuraida Ngogesa menyampaikan bahwa agenda pertemuan bulanan merupakan wahana yang tepat untuk saling berbagi informasi maupun mengevaluasi terhadap peran dan fungsi PKK. “Dari hal tersebutlah maka akan ditemukan program kerja yang telah dilakukan TP. PKK Langkat berhasil terealisasi dengan baik atau tidak,” katanya. Nuraida menjelaskan, untuk mewujudkan keberhasilan PKK Langkat dalam segala program kegiatannya, seluruh pengurus TP. PKK Langkat harus mengentahui di mana letak kesalahan, kelemahan dan kekurangan terhadap item-item kegiatan, selanjutnya, program TP. PKK Langkat kedepannya akan berjalan dengan baik. Terkait dengan Lokasi Pembinaan Desa Percontohan Tahun 2017, Nuraida memesankan kepada seluruh Ketua TP. PKK Kecamatan yang wilayahnya menjadi lokasi pembinaan desa percontohan tahun 2017 untuk lebih mengintensifkan koordinasi ke lintas Instansi sebagai bagian proses pembinaan berkelanjutan. “Lakukan interaksi harmonis yang didasari tanggung jawab sebagai upaya untuk merealisasikan program kerja pada tingaktan desa/kelurahan,” tegasnya. Camat Sei Bingei Asnawati S.Sos dalam kesempatan tersebut menyampaikan Ucapan terima kasih atas kehadiran seluruh pengurus TP. PKK Kabupaten Langkat ke Kecamatan Sei Bingei. Asnawati menjelaskan bahwa pengurus TP. PKK Kecamatan Sei Bingei telah berusaha sebaik mungkin menjalankan programprogram kerja di Kecamatan Sei Bingei yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, melalui 10 program pokok PKK, sebut saja program sosial ataupun program bantuan kepada masyarakat. “Dengan kehadiran Pengurus TP. PKK Langkat ke Kecamatan Sei Bingei, semoga, pergerakan TP. PKK Kabuapten Langkat khususnya kepada TP. PKK Kecamatan Sei Bingei menjadi lebih baik dan menyentuh hati masyarakat,” harapnya. n P31

Drs. Hermansyah, Ketua DPRD Kab. Langkat Terbit Rencana PeranginAngin, SE, Unsur Forkopim Kab.

Langkat, para Kepala SKPD, Camat se Kab. Langkat, Sekretaris MUI, Ketua Tim Penggerak PKK Ny. Hj. Nuraida Ngogesa Sitepu, Ibu Ketua IKD Ny. Tiorita Rencana Perangin-Angin selaku Ketua Panitia, Ibu-Ibu Anggota Ikatan Keluarga Dewan (IKD), Ketua Persit, Ketua Bhayangkari, Ibu-Ibu PKK Kecamatan dan undangan lainnya. Acara Peringatan Hari Kartini yang diakhiri dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba merias wajah tanpa cermin, lomba penampilan Kartini terbaik, lomba Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) terbaik, lomba penilaian Desa/Kelurahan layak anak yang dibuat sebelumnya oleh Panitia Pelaksana dan pada kesempatan itu juga Ketua DPRD Langkat secara pribadi memberikan tali asih kepada 50 orang Ibu-Ibu Petugas Kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup yang hadir pada saat itu sebagai wujud kepedulian beliau. n P31

Pemkab Langkat Sosialisasikan Sistem E-Planing STABAT, PODIUM Guna meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah melalui penguatan ketersediaan informasi pembangunan yang akurat, mutakhir dan dapat dipertanggungjawabkan, Pemerintah Kabupaten Langkat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) mensosialisasikan sistem Elektronik Perencanaan Pembangunan Daerah (E-Planning) yang berlangsung di Aula Akper Langkat, (20/4/2017). Kegiatan dibuka oleh Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH yang diwakili Sekdakab. Langkat dr. H. Indra Salahudin yang dihadiri oleh Kadis Kominfo Provinsi Sumatera Utara Drs. H. M. Fitriyus SH, M.SP, Kepala BPKP Provinsi Sumatera Utara Mulyana dan Popy Marulita Hutagalung dari Bappedasu serta perwakilan unsur Forkopimda Langkat. Bupati Langkat melaui pidato tertulisnya yang disampaikan Sekda Indra, Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH mengatakan, penerapan E-Planing masih dalam tahap sosialisasi yang bertujuan untuk mewujudkan komitmen Pemerintah Kabupaten Langkat dalam menindaklanjuti Rencana Aksi Program Pemberantasan Korupsi yang terintegrasi di Sumatera Utara antara KPK RI, Pemerintah provinsi dan Pemerintah Kabupaten Kota pada tanggal 6 April 2017 yang lalu. “Ada 10 Rencana Aksi Program Pemberantasan Korupsi yang terintegrasi tersebut, diantaranya melaksanakan proses pengganggaran yang mengakomodir kepentingan public, bebas intervensi pihak luar melalui implementasi E-Planing dan EBudgeting,” katanya.

Maka dari itu, seluruh SKPD harus menindaklanjuti secara nyata Rencana Aksi tersebut sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Ngogesa berharap, semoga kegiatan ini menghasilkan gagasan dan ide baru yang berkualitas demi membangun dan membawa masyarakat Langkat sebagai masyarakat yang maju, sejahtera dan mandiri. Kepala Bappeda Langkat H. Sujarno melaporkan, kegiatan sosialisasi ditujukan untuk memberikan pemahaman dan kemudahan kepada Aparatur Pemerintah dalam merencanakan program/kegiatan pembangunan daerah dengan mempergunakan aplikasi E-Plainning yang berbasis elektronik secara transparan dan akuntabel. Kemudian, kegiatan ini juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daeah melalui penguatan ketersediaan informasi pembangunan daerah yang akurat, mutakhir dan dapat dipertanggung jawabkan menuju Pemerintahan yang baik dan bersih. Peserta sosialisasi terdiri dari seluruh Kepala SKPD dijajaran Pemerintah Kabupaten Langkat, Camat seKabupaten Langkat, 2 orang Lurah/Kepala Desa perwakilan setiap Kecamatan serta 1 orang staf perwakilan seluruh Instansi Pemerintahan di lingkungan Pemkab. Langkat. Sebagaimana diketahui, Kadis Kominfo Provinsi Sumatera Utara Drs. H. M. Fitriyus SH, M.SP, Kepala BPKP Provinsi Sumatera Utara Mulyana dan Popy Marulita Hutagalung dari Bappedasu menjadi Narasumber dalam kegiatan sosialisasi tersebut. n P31


11

Parlementaria

Edisi 1 - 15 Mei 20 17 201

Ketua DPRD Langkat Buka Festival Seni Budaya Islam LANGKAT yang dikenal dengan daerah religius, sebagaimana visi misi Bupati Langkat disikapi Himpunan Kepemudaan dan Remaja Mesjid Desa Karang Anyar bekerjasama dengan Pemerintahan Desa Karang Anyar dengan mengadakan acara Festival Seni Budaya Islam (FSBI) ke XI Tahun 2017. LANGKAT, PODIUM Acara FSBI yang dibuka oleh Ketua DPRD Kab. Langkat Terbit Rencana Perangin-angin, SE pada (22/4/2017), di lapangan bola Marlintung Desa Karang Anyar terlihat sangat meriah dengan dihadiri Anggota DPRD Kab. Langkat M. Syahrul, S.Sos dan Edi Bahagia, Unsur Forkopim Kec. Secanggang, Ka. KUA Kec. Secanggang Drs. H. Khairuddin, Ketua Apdesi Kab. Langkat Iskandar PA, Kepala Desa se Kec. Secanggang, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Remaja Mesjid se Kec. Secanggang, Masyarakat Desa Karang Anyar dan undangan lainnya. FSBI yang dimulai dari tanggal 22 s/ d 29 April 2017 diisi dengan berbagai perlombaan kegiatan keagamaan yakni lomba tilawah Al-Qur’an, hapalan ayat pendek, lomba azan, ceramah agama, salawat badar, vokal grup, lomba busana muslim putra putri dan lomba mewarnai. Ketua DPRD Kab. Langkat Terbit Rencana Perangin-angin, SE dalam sambutannya menyambut baik acara keagamaan yang dilaksanakan ini,

diharapkan kegiatan FSBI ini terus dilakukan karena acara seperti ini turut mendukung visi misi Bupati Langkat yakni “Terwujudnya masyarakat Langkat

yang lebih maju, dinamis, sejahtera dan mandiri, berlandaskan aspek religius, kultural dan berwawasan lingkungan. Di mana Pemkab. Langkat telah banyak membuat program-

program religius seperti Magrib Mengaji," sebutnya. Dengan kegiatan FSBI ini kiranya dapat menambah keimanan semua dan kepada remaja-remaja agar terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba. Pada kesempatan itu, Ketua DPRD Kab. Langkat juga memberikan bantuan pribadi uang sebesar Rp. 10 juta yang diterima oleh Ketua Panitia FSBI Ramdani. Kepala Desa Karang Anyar Kateno, S.Pd saat dikonfirmasi seusai acara pembukaan mengatakan bahwa acara FSBI ini terselenggara atas swadaya masyarakat Desa Karang Anyar dan bantuan dari para donatur. Kateno juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu, SH atas bantuan pribadinya menyumbangkan uang sebesar Rp. 10 juta pada kegiatan FSBI ini. ateno juga berharap dengan kegiatan FSBI yang rutin dilaksanakan ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar dari awal sampai akhir pelaksanaannya nanti. n P03

DPRD Langkat Gelar Konsultasi Publik Ranperda LANGKAT, PODIUM Dalam rangka untuk penyebarluasan Draft Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Inisiatif DPRD Kab. Langkat, DPRD Kab. Langkat laksanakan acara pembukaan konsultasi publik di Aula Pegnasos Stabat, (20/4/2017). Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Langkat, Pimpinan dan Anggota BPPD, Asisten Administrasi Tata Pemerintahan, Faizul Akmal, MH Nara Sumber dari UINSU, Nara Sumber Pembanding dari Dinas Perindag, Dinas Kesehatan dan Polres Langkat, para Kepala SKPD, para Camat, Kepala Desa/Lurah, Tokoh Pemuda dari KNPI, AMPI, Tokoh Masyarakat, Insan Pers dan undangan lainnya. Sekretaris DPRD Kab. Langkat Drs. Basrah Pardomuan selaku Ketua Panitia menyampaikan bahwa tujuan acara konsultasi publik ini adalah untuk penyebarluasan Draft Ranperda Inisiatif DPRD Kab. Langkat agar pemangku kepentingan (stake holder) di Kab. Langkat dapat mengetahui dan dapat memberikan masukan dan saran untuk penyempurnaan Draft Ranperda. Lebih lanjut, Basrah menyampaikan bahwa ada 6 Ranperda yang akan disosialisasikan yaitu (1) Ranperda tentang Pengaturan Peredaran Minuman Beralkohol yang dilaksanakan tanggal 20 April 2017, (2) Ranperda Tentang Pengelolaan Lampu Jalan di Kabupaten Langkat tanggal 21 April 2017, (3) Ranperda tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) tanggal 25 April 2017, (4) Ranperda tentang Peredaran dan Pengawasan ObatObatan di Kabupaten Langkat tanggal

26 April 2017, (5) Ranperda tentang Pengelolaan Aset Daerah Kabupaten Langkat tanggal 27 April 2017 dan (6) Ranperda tentang Tata Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Langkat tanggal 28 April 2017. Bupati Langkat yang diwakili Wakil Bupati Drs. H. Sulistianto, M.Si dalam sambutannya mengharapkan agar materi Ranperda dalam acara konsultasi publik ini dapat dikaji secara mendalam baik secara akademis maupun realita di lapangan sehingga benar-benar mencapai apa yang diharapkan yang secara umum untuk meningkatkan kewibawaan Pemerintah Daerah dan Masyarakat Kab. Langkat dan hasilnya dapat dilaksanakan dilapangan. Ketua DPRD Kab. Langkat dalam pidatonya yang dibacakan oleh M. Syahrul, S.Sos selaku Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (BPPD) DPRD Kab. Langkat mengharapkan kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik sehingga isi dari Ranperda Inisiatif ini dapat lebih

tajam dan kaya lagi akan masukanmasukan dari pemangku kepentingan sehingga bermanfaat bagi masyarakat Langkat. Secara terpisah seusai acara pembukaan, saat dikonfirmasi Ketua BPPD DPRD Kab. Langkat M. Syahrul, S.Sos menjelaskan secara singkat sasaran dari 6 Ranperda Inisiatif ini adalah (1) untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif minuman beralkohol dan mengatur pelarangan peredaran minuman beralkohol di wilayah Kab. Langkat. (2) agar pemasangan penerangan lampu jalan memenuhi syarat standar teknis, keamanan dan dilaksanakan dengan bertanggung jawab. (3) untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 sehingga pengendalian pencemaran limbah B3 di Kabupaten Langkat dengan melibatkan Pemerintah Daerah beserta sejumlah pemangku kepentingan dan masyarakat dan

memberi proteksi kepada masyarakat dari bahaya limbah B3. (4) yang bertujuan untuk memberi kepastian dan perlindungan hukum bagi penyelenggaraan upaya kesehatan mengenai pengamanan peredaran obat (sediaan farmasi) dan alat kesehatan sehingga dapat memberi perlindungan kepada masyarakat terhadap peredaran sediaan farmasi termasuk diantaranya peredaran obat palsu, kadaluarsa dan peredaran gelap obat illegal serta alat kesehatan. (5) untuk melaksanakan ketentuan tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah sehingga dapat mewujudkan pengelolaan barang milik daerah dengan memperhatikan azas-azas fungsional, kepastian hukum, transparan, efisien, akuntabel dan kepastian nilai dan (6) untuk menentukan letak dan posisi secara pasti batas wilayah administrasi, baik dari aspek yuridis maupun fisik di lapangan untuk menghindari terjadinya permasalahan tata batas.


12

PODIUM Sumut

Edisi 1 - 15 Mei 20 17 201

12 SKPD Terbaik LPPD Terima Penghargaan

STABAT, PODIUM Apel Peringatan Hari Otonomi Daerah (OTDA) ke-21 tahun 2017 berlangsung di Kabupaten Langkat, (25/4/2017), bertempat di halaman kantor Bupati Langkat. Bertindak sebagai pembina pada apel tersebut Bupati Langkat yang diwakili Sekdakab. Langkat dr. H. Indra Salahudin M. Kes, MM dan diikuti oleh seluruh SKPD dan jajarannya di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Langkat. Dalam kesempaten tersebut, 12 Kepala SKPD terbaik dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) diberikan penghargaan sebagai tanda jasa atas kinerja yang menuai

prestasi. SKPD dimaksud yakni Sekretariat kantor Bupati Langkat Bagian Tata Pemerintahan dan Bagian Kesejahteraan Sosial yang diterima oleh Assisten I Adm. Pemerintahan Drs. Abdul Karim M.AP, Kepala BKD Musti, Jaya Sitepu (Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa), Salam Syahputra (Kadis Pendidikan), T.M Auzai (Kadis Koperasi), Muliani (Kepala Badan Pendapatan), Nasirudin (Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan), Eka Depari (Camat Selesai), Mahardika Sastra Nst (Camat Binjai), Surianto (Camat Tanjung Pura) dan Syamsul Adha (Camat Wampu). Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH

dalam pidato tertulisnya yang dibacakan Sekda Langkat H. Indra Salahudin mengatakan, Peringatan OTDA ke-21 adalah bagian dari evaluasi perkembangan kinerja pelaksanaan Otonomi Daerah pada masing-masing daerah otonom. “Setiap waktunya, Pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kinerja guna mengatasi berbagai hambatan dalam pelaksanaan Otonomi Daerah,” katanya. Sambung Ngogesa, tahun 2017 ini, Pemkab. Langkat memanfaatkan momentum Peringatan OTDA dengan menyerukan semangat untuk meningkatkan kinerja dalam pelayanan publik melalui EGoverment, dan untuk itu, ada 4 hal yang harus diperhatikan. Pertama, pelaksanaan OTDA harus mampu meningkatkan kinerja pelayanan publik sesuai dengan kepentingan masyarakat. Kedua, mengupayakan peningkatan kinerja pelayanan publik harus dikelola berbasis teknologi informasi dan komunikasi (E-Goverment). Ketiga, meningkatkan kemampuan dan integritas yang tinggi dari setiap Aparatur Pemerintah Daerah dan Terakhir, mewujudkan tata kelola pemerintah daerah yang baik dan bersih. Ngogesa berharap, momentum OTDA ke-21 tahun 2017 dapat mewujudkan proses penyelenggaraan Pemerintah baik dan bersih yang memprioritaskan program pembangunan daerah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dan informasinya terbuka untuk publik dan dapat dipertanggung jawabkan. n P31

Ngogesa: Insya Allah Terealisasi SEJATINYA dibutuhkan terobosan dalam memenuhi kebutuhan transportasi, apalagi bermuara terhadap peningkatan kesejahteraan. Karenanya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat berupaya menerobos jalur penghubung baru bagi masyarakat melalui jalur darat dengan menggandeng berbagai pihak tentunya. STABAT, PODIUM Di antara penjajakan atau upaya pengembangan sekaligus penerobosan jalur baru, seperti yang bisa menghubungkan Kabupaten Langkat dengan Kabupaten Karo melalui wilayah Langkat Hulu sedang berlangsung atau proses. Bahkan, kajian memenuhi armada untuk melayani masyarakat melalui jalur baru tersebut juga sudah dicanangkan. Bupati Langkat, H Ngogesa Sitepu SH, menyebutkan kehadiran jalur dimaksud diprediksi sangat membuka peluang investasi dan mendorong arah perbaikan ekonomi kerakyatan kedua kabupaten termasuk kabupaten kota lainnya. “Insya Allah semuanya berjalan lancar dan segera terealisasi. Kita sudah merumuskan itu bersama tim, kalau tidak salah dari Pemkab Langkat melibatkan asisten pemerintahan serta bahagian tata pemerintahan,” kata Ngogesa. Ngogesa yang ditanyai seputar rancangan tersebut di sela-sela mengikuti suatu kegiatan di Stabat beberapa waktu lalu mengutarakan, jalur darat (jalan) yang menghubungkan kedua kabupaten antara Langkat dan Karo memerlukan pembahasan mendalam. Pasalnya, tidak tertutup kemungkinan bersinggungan dengan area Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), sehingga dibutuhkan pendalaman guna tidak bersinggungan

bahkan melanggar hukum nantinya. “Sederhananya kita memang membutuhkan, namun diperlukan pengkajian mendalam memang agar tidak bermasalah nantinya karena ada beberapa hal yang harus dicermati disitu. Akan tetapi, mari kita doakan bersama tidak ada kendala berarti dalam terobosan ini sehingga segera terealisasi dan seluruh masyarakat dapat menggunakannya,” ucap dia. Bupati dua periode yang dijagokan Partai Golkar Sumut menuju pencalonan Gubernur Sumut (Gubsu) untuk periode 2018-2023 mendatang mengisyaratkan, jasa angkutan darat milik pemerintah siap melayani masyarakat di jalur tersebut. “Kalau jalurnya atau infrastrukturnya sudah ada maka angkutan transportasinya juga harus ada, kemungkinan diisi unit perintis

milik pemerintah,” ucap Ngogesa seraya menyebutkan juga sedang mengupayakan adanya jalur untuk turis dari Kuala Namu menuju Tangkahan. Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Pemkab Langkat, Alders Syam Siahaan, dihubungi Kamis (20/4) menegaskan, persoalan angkutan transportasi di dua jalur memang sedang diagendakan dengan Perum Damri melalui permohonan ke Dirjen Perhubungan Darat (Hubdar) dalam beberapa waktu sebelumnya. Hal tersebut, tak terlepas dari terobosan sebelumnya dilakukan Pemkab Langkat dipimpin Bupati H Ngogesa Sitepu dengan menghadirkan Damri trayek Stabat-Kuala Namu maupun sebaliknya serta Besitang-Tani Jaya dan Besitang-Pematang Jaya. Terhadap kemungkinan jalur antar kabupaten, diperkirakan Alders, nantinya armada perintis akan melayani masyarakat dari Kecamatan Selesai hingga Berastagi maupun sebaliknya. “Seperti yang diutarakan pak bupati, agenda trayek baru memang sedang direncanakan menyusul kemungkinan terealisasinya jalur penghubung antara Kabupaten Karo dan Langkat. Kita masih menunggu karena semuanya harus melalui proses, namun jalur khusus bagi turis menuju lokasi objek wisata Tangkahan dari Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA) juga sedang dijajaki,” tegas Alders. n P03

Ngogesa Berharap Peserta Bupati Cup Menjadi Pemain Profesional STABAT, PODIUM Penyelenggaraan turnamen Sepakbola Bupati Cup ke-16 tahun 2017 yang berlangsung dilapangan Pemkab. Langkat, (22/4/2017), berakhir dengan juara untuk tingkat SD adalah Kecamatan Secanggang dan tingkat SMP adalah Kecamatan Stabat. Tim SD dari Kecamatan Secanggang berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Kecamatan Stabat dengan skor 2-0, sedangkan tim SMP Kecamatan Stabat berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Kecamatan Tanjung Pura dengan skor 1-0. Melalui pidato tertulisnya yang dibacakan Assisten II Adm. Ekbangsos Drs. H. Hermansyah, Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH mengharapkan kepada seluruh pemain yang mengikuti turnamen Bupati Cup agar menjadi pemain profesional kedepannya. “Sebenarnya, kegiatan ini dibuat untuk membina dan mencari bibitbibit berbakat di Kabupaten Langkat khusus olahraga Sepakbola,” katanya. Melalui kegiatan ini, Ngogesa menjelaskan bahwa banyak pemain berbakat di Langkat bermunculan mengingat seluruh Kecamatan tampil mengirimkan pesertanya dalam kegiatan ini. Lanjutnya, ada banyak cara dari pembinaan dan ini adalah salah satunya agar pemain terus bersemangat dan giat dalam berlatih sehingga kedepannya menjadi pemain profesional yang baik dan berbakat. “Selamat kepada para juara, jadilah penerus yang berbakat, berprestasi dan bisa menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Langkat,” katanya. Perlu diketahui, untuk tingkat SD, juara I diraih Kecamatan Secanggang, disusul dengan Kecamatan Stabat, Kecamatan Batang Serangan dan Kecamatan besitang. Untuk tingkat SMP, juara I diraih oleh Kecamatan Stabat, disusul Kecamatan Tanjung Pura, Kecamatan Bahorok dan Kecamatan Besitang. Top Score dan pemain terbaik tingkat SD diraih oleh Yogi Fadilah dari Stabat (8 gol) dan Darmawan Prasetyo dari Secanggang, dan top score dan pemain terbaik tingkat SMP adalah M. Iqbal Pratama dari Tanjung Pura (7 gol) dan Solihin dari Bahorok. n P30


13

Sumut PATEN

Edisi 1 - 15 Mei 20 17 201

Pesta Rakyat Hari Jadi 69 Tahun Provinsi Sumatera Utara

PESTA Rakyat yang digelar di lapangan Merdeka Medan, (24/4/2017) malam, dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-69 Provinsi Sumatera Uara berlangsung meriah. Selain menampilkan tarian kolosal multi etnis yang ada di Sumut, masyarakat juga dihibur dengan pertunjukan seribu pemain seruling oleh pelajar dari SMKN 11, SMKN 8, SMAN 2 dan SMAN 13 Medan. Juga hiburan artis ibukota dan kembang api.

Dan suasanapun semakin bertambah meriah ketika tiga artis dangdut ibu Kota Meggie Diaz, Jenita Janet dan Nana Borneo beraksi diatas panggung. Tidak hanya para penonton, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi, Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung, Sekda Provsu Hasban Ritonga, Wakapoldasu Brigjen Pol Agus Andrianto, Bupati Sergai Soekirman, Bupati Pakpak Barat Remigo YB, Wakil Bupati Nias Utara, dan sejumlah pejabat lainnya ikut bernyanyi dan berdendang di atas panggung bersama masyarakat. Meggie Diaz yang tampil membawakan lagu Selamat Ulang Tahun versi Jamrud juga sukses menambah kemeriahan. Diiringi nyanyian Selamat UlangTahun dan pesta kembang api, Gubsu, Wagubsu dan para pejabat lainnya melemparkan baju dan topi Sumut Paten dari atas panggung ke arah penonton yang tampak antusias berebut hadiah tersebut. Selain pergelaran pesta rakyat, acara puncak peringatan HUT Pemprovsu juga dirangkai dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang Lomba Karya Tulis dan Foto bagi jurnalis dalam rangka Hari Jadi ke-69 Provinsi Sumut. Tema perlombaan kali ini mengangkat “Dengan Momentum Hari Jadi ke-69 Provinsi Sumatera Utara, Kita Tingkatkan Daya Saing Menuju Sumut Paten dan Sejahtera” dan

subtema “Memantapkan Pembangunan Infrastruktur Transportasi untuk Percepatan Pembangunan Ekonomi yang Berkualitas untuk Sumut Paten”. Untuk kategori Karya Tulis juara pertama diraih T Agus Khaidir (Tribun Medan) dengan skor 76, juara II Iwan Guntara (MedanBisnis) dengan skor 75, juara III Ismail Nasution (Sumut24) dengan skor 72,6, harapan I diraih Mirdad Syahputra (Portibi) dengan skor 72,3, dan harapan II

diraih Marbun (Gebrak) dengan skor 69,3. Sedangkan pemenang I Foto diraih Ahmad Ridwan Nasution (Imaji), juara II Kadry Boy Tarigan (Sindo), juara III Rizki Cahyadi (Tribun Medan), harapan I Irsan (Antara), dan harapan II diraih Khairul Umri (Analisa). Penyerahan hadiah ini langsung diberikan Gubernur Sumut Erry Nuradi, Wakil Gubernur Hj Nurhajizah Marpaung didampingi pejabat lainnya. Dalam sambutanya Gubsu

mengatakan, dalam rangka memperingati hari jadi Pemprovsu ke69 tahun berbagai kegiatan dilaksanakan. Meskipun dirangkai secara sederhana namun pihaknya berupaya agar setiap rangkaian kegiatan HUT dapat dilaksanakan meriah. Lebih lanjut dikatakan Erry, dengan peringatan hari jadi Provinsi yang ke-69 ini hendaknya memberikan energi positif kepada masyarakat agar lebih semangat lagi membangun Sumut. n hmt

ERRY TARGETKAN SUMUT SWASEMBADA DAGING MEDAN, PODIUM Pemerintah Provinsi Sumut berupaya untuk mengejar target swasembada daging di Sumut. Hal ini bukan tidak mungkin mengingat Sumut memiliki sumber daya alam yang baik. Oleh karenanya, Gubernur Tengku Erry Nuradi mengharapkan, Sumut tidak lagi mengimpor daging dari luar sehingga harga daging di Sumut dapat ditekan. “Dengan jumlah luas areal padang pengembalaan dan perkebunan seluas lebih kurang 1,2 juga Ha, seharusnya dapat menjadi potensi usaha budaya ternak sapi,” ujar Erry dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Upaya Khusus Sapi/Kerbau Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) yang digelas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provsu di Hotel Garuda Plaza Medan, (19/4/2017). Gubsu menjelaskan, dengan konversi dua ekor per hektar sapi tentu bisa mencapai 2,4 juta ekor. Sementara saat ini populasi sapi di Sumut hanya 654.185 ekor. “Dari potensi ini terlihat bahwa peluang Sumut masih sangat besar untuk meningkatkan pendapatan melalui usaha budi daya ternak secara intensif dan pola integrasi ternak dan perkebunan,” kata Erry. Dalam kesempatan itu, Erry juga mengatakan, pembangunan peternakan merupakan bagian dari

pembangunan pertanian sehingga kemajuan pembangunan pada sektor ini menjadi kemajuan bagi ketahanan pangan Sumut. Oleh karenanya, dengan sumber daya alam yang terbatas maka perlu penerapan 3G, yaitu Good Farming Practises yaitu pengelolaan budi daya yang baik, Good Handling Practises yaitu penanganan pasca panen yang baik dan Good Manufacturing Practises yaitu pengolahan hasil yang baik. “Di sinilah peran para petugas lapangan terutama para inseminator yang tersebar di seluruh kabupaten/ kota sangat diharapkan dalam transfer ilmu dan teknologi yang mampu meningkatkan usaha budidaya ternak para peternak yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan kesejahteraan mereka,” sebut Gubsu Erry. Dikatakan Erry, untuk capaian target UPSUS SIWAB maka pemerintah pusat diharapkan tetap menggelar program ini secara berkesinambungan, sehingga target swasembada daging nasional dapat tercapai. Selain itu, tim pendamping pusat dan provinsi agar berkoordinasi dan melakukan pendampingan secara lebih intensif di kabupaten/kota. Selain itu, kata Gubsu, para petugas inseminator fokus melaksanakan inseminasi buatan

sekaligus mensosialisasikan program UPSUS SIWAB. “Ikatan Inseminator Indonesia cabang Sumut diharapkan dapat berperan aktif mendukung UPSUS SIWAB, sehingga target kelahiran sebanyak 68 ribu ekor anak sapi dan kerbau dapat tercapai,” paparnya. Selain membuka Rakor, Erry juga berkesempatan penyerahan secara simbolis kepada tiga orang mewakili Kepala Dinas yang membidangi peternakan Kabupaten Kota berupa Kontainer Depo, Kontainer Lapangan, Semen Beku, N2 cair, hormone, penandaan ternak dan kartu ternak. Selanjutnya, pemberian KIT Inseminator yang terdiri dari plastic seath, plastic glove dan lainnya kepada Ketua Ikatatan Inseminator Indonesia (IKINDO) Sumut. Lima orang perwakilan petugas inseminator juga mendapat satu buah power bank dan sepuluh eksemplar kalender Dinas ketahanan pangan dan Peternakan tahun 2017 untuk ditempelkan di masing-masing pos inseminasi buatan dan unit layanan inseminasi buatan Kabupaten Kota. Selain itu, Gubsu juga memberikan penghargaan kepada tiga orang petugas inseminator berprestasi tahun 2017. Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provsu

Dahler mengatakan target Inseminasi buatan (IB) sebesar 125.900 ekor, taget bunting 84.140 ekor dan target lahir 68.326 ekor sapi atau kerbau. Dari target tersebut baru terealisasi inseminasi buatan (IB) 28.670 ekor atau 23 persen dari target, bunting 8.950 (12%) dan lahir 5.660 ekor (10%). Dikatakan Dahler untuk keberhasilan UPSUS SIWAB juga dilaksanakan beberapa kegiatan pendukung kegiatan diantaranya penyediaan bibit rumput dan penanaman sebanyak 11 juta stek sebagai pakan ternak, penyedian konsentrat, penyediaan semen beku dan N2 cair, penyediaan container lapangan dan depo serta pendukung inseminasi buatan di lapangan. Disamping itu, untuk meningkatkan gairah peternak dalam berusaha, pemerintah menyediakan jaminan asuransi ternak berupa subsidi pembayaran premi sebesar Rp160 ribu dari total premi Rp200 ribu. Dengan demikian peternak cukup membayar sebesar Rp40 ribu perekor dengan pertanggungan sebesar Rp10 juta untuk ternak mati dan Rp6juta untuk ternak hilang. Target ternak yang diasuransikan di Sumut pada tahun 2017 sebanyak 10 ribu ekor yang pelaksanaannya dikerjasamakan dengan PT Asuransi Jasindo. n hmt


Edisi 1 - 15 Mei 20 17 201

opini

Rantau, Anak dan Surau Oleh: Yusuf Maulana Orang Minangkabau sering menyebut tanah kelahirannya sebagai ‘alam Minangkabau’. Menurut intelektual tanah Minang, Mochtar Naim, tambahan ‘alam’ kepada kata ‘Minangkabau’ merupakan “konsep perjalinan luhak (kampung asal) dan rantau yang tak dapat dipisahkan dapat digambarkan; bahwa luhak tidak mungkin ada tanpa adanya rantau, dan demikian sebaliknya.” Merantau sering diidentikkan sebagai tradisi yang melekat dengan manusia Minang. Seakan belumlah dianggap insan Minang matang apabila seseorang belum bertandang ke tanah orang. Kedewasaan sebagai manusia Minang sering diukur dari kemauan untuk merantau. Bukan sembarang merantau atau sekadar mencari penghidupan sehari-hari. Dalam disertasinya yang kemudian dibukukan berjudul Merantau; Pola Migrasi Suku Minangkabau (1979), Mochtar Naim—dengan mengutip studi klasik petani Polandia oleh W.I. Thomas dan Florian Znaniecki (1927)—menyebutkan bahwa merantau sebagai “agent of cultural transmission”. “Dalam hal merantau,” petik Naim, “pengaruh ini terasa lebih kuat lagi, oleh karena ia bukanlah perpindahan secara permanen, tetapi suatu gejala sementara yang tujuannya ialah untuk membuat tempat asal menjadi tempat yang lebih baik untuk kembali. Selain suplai-suplai materi yang lebih nyata, nilai-nilai budaya juga ditransmit melalui saluran ini. Tetapi saluran budaya jelas bekerja secara dua arah: melalui perbuatan merantau maka budaya tempat asal disuplai, diperkuat dan ditantang oleh budaya baru; dan melalui merantau pula setiap perantau sedikit banyaknya juga bertindak sebagai penyalur budaya dari budaya asal, sambil menyesuaikan dirinya dan berorientasi dengan budaya yang ada di rantau.”

Arus merantau orang-orang Minang ke pelbagai tempat di tanah air, dengan demikian, tidak terpisahkan dengan misi budaya yang mereka yakini. Bahkan, lebih jauh lagi, merepresentasi alam berpikir mereka sebagai penjalan falsafah adat bersendi syara’. Artinya, tradisi merantau tak semata mentransmisi aspek budaya atau adat istiadat alam Minangkabau, tetapi juga sendi yang berada di balik semua itu, yakni Islam. Seperti diungkapkan Prof. Mr. M. Nasroen dalam Dasar Falsafah Adat Minangkabau (1971), bila adat mengenalkan alam yang tampak (material; dunia), maka Islam hadir untuk melengkapi hadirnya pemahaman orang Minang tentang alam setelah ataupun di luar dunia. “Agama Islam terhadap adat Minangkabau,” kata Nasroen, “adalah menyempurnakan adat Minangkabau, sehingga orang Minangkabau sekarang dengan memiliki adat Minangkabau dan memeluk agama Islam, telah mempunyai dasar, pegangan dan keyakinan dalam menjalankan hidupnya untuk dunia dan akhirat.” Untuk mengetahui kesatuan tak terpisahkah adat dan Islam bagi orang Minangkabau, kita dapat melihat tatkala seorang lelaki menginjak baligh telah dibiasakan akrab dengan surau. Malah praktis ketika dia masih kanakkanak, mereka sudah ‘dikeluarkan’ dari rumah untuk sehari-hari berinteraksi dengan kawan-kawannya di surau. Di surau mereka belajar berakal dan tumbuh sebagai manusia

baligh sehingga sempurnalah akil baligh dalam dirinya. Di surau mereka bukan semata belajar soal agama, melainkan juga hidup ke depan. Dan berpisah dari rumah di usia kanak merupakan latihan awal lelaki Minang untuk merantau. Satu bekal yang diberikan selama menjalani penggembelengan di surau adalah mekanisme bertahan di tengah kemungkinan hadirnya kekerasan oleh orang lain. Bela diri berupa silek atau silat dijadikan alat untuk mempertahankan diri di lingkungan perantauan; sebuah alam baru yang bukan tidak mungkin bertolak belakang dan sarat turbulensi dengan falsafah hidup manusia Minangkabau. Menyaksikan Surau dan Silek yang tayang perdana serentak 27 April 2017 ini, sesungguhnya tak sebatas soal melihat narasi anak-anak kecil Minang dalam menyelami alam berpikir masyarakatnya. Fim besutan Arif Malinmundo ini juga lebih jauh mengenalkan ihwal kepengasuhan dan tantangan sebuah masyarakat di era yang terus bergulir, berubah drastis. Sebuah film yang mengajak kita merenung untuk mengisi ruang publik yang kian pepak oleh sampah konsumerisme dan budaya cepatinstan. Surau dan silat adalah simbol ‘kelambatan’, kesabaran, ketika hari ini semua orang ingin berlomba-lomba menjadi terbaik tanpa melihat proses. Semua berorientasi hasil, tanpa melihat apakah cara-caranya halal atau haram; menaatai aturan ataukah

menentangi. Mengenalkan anak sejak dini ke ruang publik yang ramah sepertinya satu persoalan pelik bagi orangtua sekarang. Betapa tidak, melepaskan ananda tercinta di ruang yang bermunculan potensi predator anak, sama artinya menyetorkan masa depan mereka ke para kriminal akut. Di Surau dan Silek, ada gedoran kerinduan untuk menghadirkan ruang publik yang ramah anak; ruang yang steril dan jauh dari tindakan kriminal sebagai kemestian bersama. Ruang yang menghadirkan keteladanan dalam beragama sebagai tempat mendidik kemandirian dan potensi kepemimpinan anak. Dalam bahasa berbeda, sesungguhnya Surau dan Silek alat mengetuk kepedulian—terutama— pemangku kebijakan di banyak kota supaya kembali peduli terhadap ruang publik. Agar ruang publik diisi dengan hal positif dan mengantisipasi kemungkinan destruksi dari penyaluran energi anak-anak muda yang tidak tepat. Di tengah derasnya cabaran mengejar hasil, film ini mengajak kita untuk bersikap selembut angin semilir di tanah persawahan di Minang. Agar hidup tak selalu ngoyo dan berkompetisi ketat namun saat yang sama menyingkirkan kemanusiaan kita. Hadirnya mal dan artefak ruang publik modern seyogianya jadi penanda ada kecemasan yang harus dihadirkan oleh kita, terutama yang berposisi selaku orangtua. n rol

Jejak Kartini dan yang Hilang pada Pendidikan Kita Oleh: Muhammad Nur Rizal “TUBUH boleh saja terpasung, namun tidak dengan jiwa dan pikiran kita", sekelumit percakapan antara Kartini dan kakaknya Kartono di awal masa pingitan (masa bagi wanita Jawa dikurung di dalam rumah hingga dilamar oleh lelaki bangsawan). Beruntung, Kartini memiliki kakak kandung Kartono yang diam-diam memberikan kesempatan kepadanya untuk membaca buku-buku tentang perjuangan emansipasi wanita di Belanda. Tak juga kalah penting adalah dukungan ayahnya sehingga Kartini dapat keluar dari pingitan dan berkesempatan belajar serta bertukar pikiran dengan para kaum terpelajar Belanda yang tengah menjalankan politik etis di tengah gelombang perubahan besar saat itu. Dengan membaca dan bertukar pikiran, Kartini tercerahkan dan sadar bahwa kegelisahannya adalah nyata dan perlu solusinya. Tradisi yang mengagungkan dominasi lakilaki di segala bidang, sebaliknya melarang wanita mendapatkan pendidikan tinggi hingga memiliki pilihannya sendiri, kepercayaan masyarakat pada mitos yang sulit

membedakan mana fakta dan fiksi, sudah tidak sesuai dengan perubahan zaman. Dalam suratnya kepada Stella Zihandelar, Kartini menginginkan agar para perempuan Jawa punya kesempatan sama seperti perempuan di negeri Belanda. Di masa itu, jika Kartini berjuang penuh lara untuk mendapatkan pendidikan karena dia percaya bahwa pendidikan adalah satu-satunya cara untuk mengubah masyarakatnya. Bagaimana dengan sistem pendidikan kita saat ini? Pendidikan saat ini adalah pendidikan yang kurikulumnya lebih menekankan pada kemampuan menghafal, mendapatkan prestasi nilai ujian nasional (UN) yang tinggi dan diterima di sekolah favorit. Namun bukan pendidikan untuk membangun proses belajar yang benar yang menghasilkan siswa dengan cara berpikir yang mandiri dan merdeka. Sistem pembelajaran dan pengajaran yang masih searah dan berdasarkan petunjuk guru mengakibatkan anak didik kurang berani untuk mengemukakan pendapat di muka kelas. Apalagi jika jawabannya tidak sama dengan kunci lembar jawaban, maka anak akan cenderung menarik

diri takut disalahkan. Walaupun sudah menempuh pendidikan tinggi dan menjadi sarjana, mereka kurang memiliki ragam pilihan dalam menjalani kehidupan, karena sekolahnya miskin tantangan dan sistemnya membelenggu anak didik untuk menyatakan pendapatnya dengan berani. Pendekatan hafalan dan berdasarkan kunci jawaban membuat anak-anak takut bereksplorasi menjelajahi dunia yang tidak berbatas apalagi menggunakan pengetahuannya untuk menjawab persoalan yang ada. Mereka terperangkap menjadi manusia 'penakut' yang tidak berani maju dan berbuat apa-apa. Berbeda dengan Kartini, pendidikannya diperoleh secara mandiri dan dipergunakan untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat Jepara dengan melatih mereka membuat ukiran wayang yang dijual hingga ke negeri Belanda dan Eropa. Walaupun mitos yang berkembang di masyarakat Jepara kala itu membuat ukiran wayang dapat mendatangkan bencana, Kartini dengan teguh dan dukungan ayahnya mampu menggunakan pengetahuannya untuk meyakinkan masyarakat agar dapat

membedakan antara fakta dan fiksi atau dogma yang tidak masuk akal untuk dipercaya. Sedangkan sekolah saat ini lebih sebagai etalase pengajaran yang miskin makna, terpisah dari kehidupan nyata. Guru lebih disibukkan mengurus beban administrasi dan mengejar sertifikasi untuk menunjang kesejahteraan mereka. Bank Dunia pada tahun 2013 melaporkan bahwa peningkatan gaji guru melalui sertifikasi tidak diikuti oleh kualitas pengajarannya sehingga berdampak kecil pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Guru tidak mampu membuat anakanak tumbuh menjadi manusia dewasa yang dapat berpikir sendiri. Alih-alih tumbuh menjadi anak yang merdeka dan mandiri, mereka justru yang telah berpendidikan tinggi terperangkap dalam ketakutannya sendiri dalam mengambil keputusan, atau sebaliknya terjebak untuk merasa benar sendiri. Dalam suratnya kepada Ny Abendanon, walaupun berstatus wanita pingitan, Kartini meminta bertemu dengan Kyai Sholeh Darat untuk menuliskan terjemahan Alquran ke dalam teks bahasa Jawa agar mudah ditangkap esensi-esensinya. n rol


15

PODIUM Aspirasi

Edisi 1 - 15 Mei 20 17 201

Ngogesa Resmikan Yayasan Pendidikan Taman Siswa Padang Tualang Yayasan Pendidikan Taman Siswa di Kecamatan Padang Tualang diresmikan, Rabu (26/4), oleh Ketua umum Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa Yogyakarta Ki Prof. Dr. Sri Edi Swarsono. LANGKAT, PODIUM Melalui pidato tertulisnya yang dibacakan Sekda Langkat dr. H. Indra Salahudin M. Kes, MM, Bupati Langkat H.Ngogesa Sitepu SH menyambut baik peresmian yayasan pendidikan ini, menurutnya, sejak berdiri pada tanggal 3 Juli 1922, Taman Siswa telah memberikan andil besar bagi kemajuan bangsa. Lanjutnya, yayasan pendidikan yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara ini sudah berhasil melahirkan banyak orang-orang besar yang cerdas, berkarakter, terampil dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Saat ini, yayasan pendidikan ini sudah berada di beberapa daerah di Kabupaten Langkat, dan Alhamdulillah, pada hari ini keberadaannya telah sampai di Kecamatan Padang Tualang,” katanya. Dengan berdirinya Taman Siswa di Padang Tualang, itu artinya dunia pendidikan di Langkat akan semakin maju. Ngogesa berharap, yayasan pendidikan ini dapat berjalan sesuai dengan cita-cita yang diharapkan pencetus yakni Ki Hajar Dewantara dan ideologi cinta tanah air akan semakin tertanam bagi seluruh siswa yang belajar di Yayasan Pendidikan Taman Siswa Padang Tualang.

Kadis Pendidikan Langkat Salam Syahputra menyatakan bahwa ini adalah langkah yang sangat baik yang dilakukan oleh pihak yayasan Taman Siswa di Sumatera Utara. “Membangun sarana dan fasilitas pendidikan adalah pekerjaan mulia dan semoga yayasan pendidikan Taman Siswa di Padang Tualang dapat berjalan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan,” harapnya. Ketua umum Majelis Luhur

Persatuan Taman Siswa Yogyakarta Ki Prof. Dr. Sri Edi Swarsono menyebutkan, peresmian yayasan Pendidikan di Padang Tualang adalah yang ke-34 di Subaria (Sumatera Utara, Sumatera Barat, riau dan Aceh). Mengambil konsep metode pembelajaran yang maju dan kreatif, insya Allah, yayasan Pendidikan Taman Siswa di Padang Tualang akan maju dan dapat memberikan

kontribusi bagi kemajuan generasi muda Langkat. Ketua Panitia Ki H. Drs. Hajar Miraza berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung peresmian yayasan Pendidikan di Taman Siswa. “Dilengkapi sarana yang memadai dan didukung guru-guru yang berkualitas, diharapkan, sekolah ini akan menjadi daya Tarik tersendiri bagi masyarakat Padang Tualang dan sekitarnya,” harapnya. n P30

Tim Kesenian Langkat Meriahkan HUT TMII ke-42

Ketua DPRD Langkat Hadiri Pesta Kerja Tahunan LANGKAT, PODIUM Pesta Kerja Tahun merupakan agenda rutin tahunan bagi sebahagian masyarakat di Langkat, (23/4/2017), diadakanlah Pesta Kerja Tahun ke-45 bagi masyarakat Dusun III Petani Jaya Desa Harapan Maju Kecamatan Sei Lepan yang merupakan rasa wujud syukur masyarakat atas keberhasilan dalam bidang pertanian dan dalam pekerjaan lainnya. Acara tersebut dibuka oleh Ketua DPRD Kab. Langkat Terbit Rencana Perangin-angin, SE. Hadir juga dalam acara tersebut Bupati Langkat yang diwakili Kepala Badan PMDK Kab. Langkat Drs. Jaya Sitepu, Anggota DPRD Langkat Edi Bahagia, unsur Forkopim Kecamatan Sei Lepan, Tokoh Masyarakat dan undangan lainnya. Ketua DPRD Langkat dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas sambutan dari Panitia Pesta

Kerja dan menyambut baik apa yang telah dibuat pada acara pesta kerja ini yang merupakan wujud syukur atas nikmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah dianugrahkan kepada masyarakat Dusun III Petani Jaya Desa Harapan Maju Kecamatan Sei Lepan dan dengan acara ini juga dapat mempererat tali silaturahim antara sesama warga dan tak kalah pentingnya acara ini merupakan wujud pelestarian adat budaya. Pada kesempatan itu, Ketua DPRD memberikan bantuan secara pribadi uang sebesar Rp. 15 juta kepada Panitia Pesta Kerja Tahun. Ketua Panitia Pesta Kerja secara pribadi mengucapkan terima kasih atas bantuan dari Ketua DPRD Kab. Langkat semoga Bapak Terbit Rencana Perangin-Angin, SE kami doakan dapat menjadi Bupati Langkat periode yang akan datang, sebutnya. n sharul

JAKARTA, PODIUM Tim kesenian Kabupaten Langkat meriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Taman Mini Indonesia Indah (TMMI) ke-42 yang berlangsung di Anjungan Sumatera Utara TMII Jakarta, beberapa waktu lalu. Tim kesenian ini adalah binaan Ketua TP. PKK Langkat Ny. Hj. Nuraida Ngogesa dan Dinas Pariwisata Kabupaten Langkat yang terdiri dari 10 orang penari, 6 orang pemusik dan 2 orang pelatih. Dalam kesempatan tersebut, Assisten II Adm. Ekbangsos Drs. H. Hermansyah hadir sekaligus membacakan pidato tertulis Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH terkait apresiasi atas penampilan tim kesenian ini di TMMI. “Sebuah kebanggan bagi tim kesenian Langkat karena bisa tampil memeriahkan HUT TMMI ke-42 tahun 2017,” ujarnya. Dikatakan, ini adalah prestasi yang membanggakan dan bisa menjadi pemicu semangat bagi seluruh generasi muda Langkat agar lebih bersemangat berlatih tari sehingga dapat mengikuti jejak-jejak para penari senior mereka yang sudah berhasil tampil sampai ke Ibukota. Ditambahkannya, melalui kesenian, sosialisasi mengenai hidup harmonis dan semangat persatuan akan terbentuk, olehkarena itu, semoga,tim kesenian Langkat akan terus berlatih dan belajar sekaligus mengevaluasi sejauh mana kesalahan ataupun kelemahan ketika tampil di panggung. Plt Kadis Pariwisata Langkat Edy Syahputra SH menjelaskan, penampilan tim kesenian Langkat

dalam memeriahkan HUT TMMI ke-42 tahun 2017 merupakan penghargaan besar bagi Kabupaten Langkat. “Salah satu penampilan yang dipertunjukkan dipanggung adalah tarian etnis yang bermakna bahwa Langkat memiliki tarian khas kebudayaan daerah dan kehidupan etnis satu dengan yang lain sangat harmonis,” katanya. Kepedulian dari Bapak Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH dan Ketua TP. PKK Langkat Ny. Hj. Nuraida Ngogesa dalam membimbing dan membina para penari menjadi motivasi bagi seluruh tim kesenian Langkat. “Kedepannya, pola latihan akan terus ditingkatkan dan semoga, tim kesenian Langkat dapat terus membanggakan Kabupaten Langkat,” tukasnya. Sebagaimana diketahui, tim kesenian Langkat yang tampil diantaranya adalah Mashuri dan Azura (Penari) serta Mahyudaniel dan Roy Irawan (Pemusik Accorbion dan gendang). Sedangkan, untuk pelatih, terdiri dari Syahrial Felani dan Rian Syahputra. Turut mendampingi mereka, Plt Kadis Pariwisata Langkat Edy Syahputra, Kabid Budaya Dinas Pariwisata Langkat Maraden Tarigan dan Fabriani Staf Dinas Pariwisata Langkat. Di event yang berlangsung setahun sekali ini, tim kesenian Langkat berhasil memukau penonton dengan salah satu penampilan terbaiknya yakni memainkan tarian Sendra Panglima Nayan yang menceritakan mengenai Murid bernama Nayan yang durhaka terhadap gurunya bernama Andandewi. n sharul


Gubernur Usulkan Pengangkatan Guru Honor Jadi PNS Menteri PAN RB Sebut ‘Paten’ Komitmen Membangun Sumut

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi berharap pengangkatan guru honorer tidak hanya dibatasi dengan usia 35 tahun tapi disesuaikan, seperti pengangkatan sekertaris desa sebagai PNS dengan usia maksimal 51 tahun.

“Guru- guru honorer banyak yang sudah mempunyai masa kerja panjang, sehingga saya juga akan mengusulkan pengangkatan guru honorer jadi PNS tidak dibatasi pada usia 35 tahun tapi kebalikan angka itu, yakni 53 tahun, ” ujar Gubsu Erry disambut tepuk tangan meriah dari guru-guru hononer yang memadati aula Martabe kantor Gubsu dalam acara Sosialisasi Guru Honorer Sekolah Negeri yang dilaksanakan oleh PGRI Sumut dan PGRI Kota Medan, Sabtu (29/4/2017). Sosialisasi mengusung tema ‘Guru Sejahtera, Terlindungi dan Profesional’ itu dihadiri dan isi oleh narasumber berkompeten yakni, anggota DPD RI Prof Damayanti, Kadis Pendidikan Kota Medan Hasan Basri, Kabid Pembinaan dan Ketenagaan Dinas Pendidikan Sumut Suhadi dan Ketua PGRI Sumut Rahman Siregar. Dalam sambutannya, Gubsu Erry mengatakan, peran guru honorer tidak dapat dikesampingkan karena secara nyata telah berkontribusi mencerdaskan bangsa. Tapi disisi lain mendapatkan honor yang minim. Padahal dalam melaksanakan tugas keprofesionalan guru berhak memperoleh penghasilan diatas kebutuhan kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial. Sesuai pasal 14 ayat 1 UU nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Gubsu mengakui, mengurai masalah guru honorer tidaklah mudah karena menyangkut banyak pihak.

Diperlukan keseriusan dan komitmen tinggi untuk menyelsaikan masalah. Apalagi dengan adanya kebijakan peralihan SMA/SMK menjadi kewenangan provinsi hingga Pemprovsu punya kewajiban membayar gaji guru honorer. Gubsu Erry menegaskan, Pemprovsu siap bersama PGRI mendukung aspirasi para guru honorer sekolah negeri. Saat ini Pemprovsu sedang mempelajari payung hukum penerbitan SK guru honorer, sehingga dengan SK itu para guru honorer dapat mengikuti uji kompetensi dan sertifikasi guna mendapat tunjangan profesi, seperti yang sudah dilakukkan oleh DKI dan Bali. Selain ingin diangkat sebagai PNS, yang paling di soroti oleh para guru honorer adalah rendahnya honor, hanya berkisar Rp300 sampai Rp500 ribu rupiah per bulan. Dalam sosialisasi tersebut dijelaskan bahwa tidak semua tenaga honorer akan mendapat SK dari gubernur atau walikota. Sejumlah syarat harus di penuhi diantaranya harus memiliki NUPTK, lulusan S1/akta 4 dan minimal sudah mengajar 4 tahun. Berdasarkan data yang ada di Dinas Pendidikan Sumut kebutuhan guru honorer untuk SMK/SMA hanya mencapai sekitar 4.000 tenaga honorer saja. Tapi, berdasarkan pendataan dari seluruh sekolah SMK/SMA saat ini terdata ada 9.272 guru honorer se-Sumut. Jumlah ini juga akan verifikasi. Termasuk juga verifikasi ulang guru PNS. n hmt

PAKPAK BHARAT, PODIUM Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PAN RB) Asman Abnur punya kesan khusus dalam perjalanan perdana ke Pakpak Bharat ditemani Gubermur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi, (27/4/2017). Rupanya Abnur tidak menyangka bahwa Pakpak Bharat letaknya terpencil sekitar 200 km dari Kota Medan dengan kondisi geografis yang bekontur perbukitan dikelilingi hutan. Jadwal pesawat yang ditumpangi Abnur jurusan Jakarta-Medan mengalami keterlambatan akibat kerusakan mesin. Namun pesawatnya juga mengalami keterlambatan sehingga, Gubsu Erry harus dua kali ganti pesawat. Dijelaskan Abnur perjalanan ke Pakpak Bharat butuh perjuangan panjang. “Beliau (Gubsu Tengku Erry-red) dari pagi, harusnya pesawat duluan, tapi delay 2 jam. Pesawat sudah maju disuruh mundur karena break (rem) tidak berfungsi. Ganti pesawat berikutnya, jadi pesawat yang ke tiga Pak Gubernur berangkat,” jelas menteri. Akhirnya Gubernur dan Menteri PAN RB baru tiba di Kuala Namu sekitar pukul 15.00 wib. Mereka menggunakan helikopter ke Pakpak Bharat dalam cuaca mendung menjelang sore dengan jarak tempuh 1 jam 45 menit. “Setiba di Medan, bayangan saya (Pakpak Bharat) gak jauh. Jujur saya sering naik heli, yang terlama baru ini 1 jam 45 menit. Saya agak berdebar, tapi kalau niatnya tulus, mau majukan Indonesia, pasti banyak yang mendoakan. Perjuangan Pak Gubernur ini layak dicatat masyarakat Pakpak Bharat,” beber Asman. Asman Abnur yang baru sembilan bulan menjabat Menteri PAN RB mengaku sudah mengunjungi 22 provinsi dalam tugasnya. Menurut dia, selama kunjungannya di 22 provinsi tidak semua gubernur tempat ia kunjungi punya komitmen. “Saya tidak masalah tidak dilayani karena punya prinsip pejabat bukan penguasa, ASN pelayan rakyat bukan harus dilayani, bukan orang yang harus diservis. Pejabat diberi amanah oleh rakyat untuk berbuat baik,” katanya. Asman mengatakan, dalam perjalanan ke daerah banyak ditemani gubernur, namun banyak juga yang tidak ditemani. “Jujur, pertama kali tahu ada jadwal ke Pakpak Bharat, saya cek ternyata Gubernur masih di Turki, pulang kemarin ketemu saya lihat beliau di Musrenbang nasioanal,” kata Asman. Namun dalam acara Musrenbang Nasional yang dibuka oleh Presiden RI keduanya tidak sempat bertegur sapa. Dalam hati Asman mengaku berharap Gubernur sudah mengetahui jadwal kunjungannya ke Sumut. “Besoknya saya tanya ke protokol saya, apakah Pak Gubernur tahu saya mau datang. Protokol bilang Pak Gubernur sengaja pulang pagi hari untuk menyambut dan mendampingi Pak menteri,” ceritanya. Asman mengakui, Tengku Erry adalah gubernur yang punya komitmen membangun daerahnya. “Dalam hati saya ini baru gubernur yang punya komitmen membangun daerahnya,” ujar Asman Abnur. n tsunami


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.