POTRET
Edisi 1 6 - 3 1 A gustus 20 17 16 31 Agustus 201
'Kita Dukung BPK Audit Dana Desa' DANA Desa. Anggaran yang diperuntukkan untuk pembangunan desa. Nominalnya berfariasi. Tahap pertama 2017 penggelontoran dana desa yang dikucurkan pemerintan sebesar Rp 36 triliun. Penggelontoran dana ke desa sejak tahun 2015 dimulai sebesar Rp 20,76 triliun untuk 74.093 desa, tahun 2016 sebesar Rp 46,98 triliun untuk 74.754 desa, dan 2017 sebesar Rp 60 triliun untuk 74.954 desa. Bahkan direncanakan dana desa tahun 2018 sebesar Rp 120 triliun. Sedangkan Rp 332,4 miliar Dana Desa untuk Sumut 2017 telah disalurkan. Bagaimana dengan Kabupaten Langkat? Apakah sudah tersalur sesuai fakta atau ditemukan banyak penyimpangan. Pastinya ada penyimpangan. Sebab anggaran yang dikucurkan begitu menggiurkan. Sebanyak 240 desa di Kabupaten Langkat, menerima kucuran dana desa, alokasi dana desa dan hasil pajak. Keseluruhannya mencapai Rp332,4 miliar yang bersumber dari APBN dan APBD. Alokasi Dana Desa berjumlah Rp136,112 miliar. Terakhir, hasil pajak 2017 berjumlah Rp3,505miliar. dari jumlah tersebut, secara total besaran dana yang dikucurkan untuk 240 desa di Langkat berjumlah Rp332,4 miliar. Untuk Dana Desa dan Peraturan Bupati Nomor 10/2017 bersumber dari APBD, maka tahap pertama disalurkan 60 persen. Dengan rincian, Dana Desa sebesar Rp115,718 miliar dan Alokasi Dana Desa sebesar Rp81,667 miliar. Ya, begitulah kondisi keuangan Dana Desa yang telah berjalan di Kabupaten Langkat. Hanya saja, dengan segala tetebengek atau entah apalah namanya, beberapa pekan terakhir penyaluran
Dana Desa di Kabupaten Langkat jadi perbincangan. Salah satunya dugaan keterlibatan oknum Pemkab Langkat dalam 'permainan' Dana Desa tersebut. Adanya rumor tentang keterlibatan oknum-oknum tertentu di Pamkab Langkat sangat sulit dibuktikan. Namun isu tak sedap itu telah bergulir sejak dua tahun lalu. Tapi yang patut digarisbawahi, andai BPKP dan BPK aktif bergerak melakukan audit, bisa jadi penyelewengan Dana Desa di Kabupaten Langkat mudah diungkap yang mencapai nominal Rp 100 juta per-Desa. Pemotongan dengan berbagai dalih kegiatan serta study banding (pelesiran Kades & oknum pejabat Langkat). Sebelum auditor BPK RI dan BPKP turun ke Langkat, lebih dulu tim-tim yang dibentuk laiknya Tim Saber Pungli harus bertindak cepat. Seperti yang terungkap di Kabupaten Pemekasan, Provinsi Jawa Timur baru-baru ini. Sedikit kancah audit BPK, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terjun langsung. Buktinya, penyimpangan Dana Desa di Pamekasan melibatkan petinggi-petinggi di sana. Menelisik kasus pengungkapan utak-atik Dana Desa di Pamekasan, Jawa Timur oleh KPK, hendaknya begitulah 'bayangan' telusur terjadi di Kabupaten Langkat. Harapan itu disampaikan Ketua Forum Karya Studi Putra Sumatera Utara (FKP-SU), Tengku Syaiful Anhar.
PANGGILAN saudara: Sehubungan dengan tidak ada itikad baik dari
AWALUDDIN Yay asan FForum orum K ar era Utara Kar aryy a Putra Sumat Sumatera Akt e No. 1 4 TTanggal anggal 29 Mare 10 Akte 14 Marett 20 201 NPWP: 7 1 .060.05 7.8-1 1 9.000 71 .060.057 .8-11 PENDIRI: T. Syaiful Anhar PENANGGUNGJAWAB/ PEMIMPIN REDAKSI: T. Syaiful Anhar WAKIL PENANGGUNGJAWAB: Mahmud Hamdani WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Marwansyah Lubis DEWAN REDAKSI: T. Syaiful Anhar (Ketua), Mahmud Hamdani, Marwansyah Lubis, TM. Muchalladon T: PENASIHA PENASIHAT Achmad Firdaus Hutasuhut, SH, MSi T HUKUM: PENASIHA PENASIHAT M. Holid SH, Dedy Cahyadi SH PIMPINAN PERUSAHAAN: Yunifar Efendi P SEK. PERUSAHAAN: Rafika MANAGER KEUANGAN: TM. Muchalladon PEMASARAN/IKLAN: T. Reza Maulana Amiruddin
REDAKTUR PELAKSANA: HM Tambunan T OR LIPUT AN: K OORDINA OORDINAT LIPUTAN: Sahrul Akbar AKSI ARIS RED SEKRET AKSI:: REDAKSI SEKRETARIS TM. Muchalladon EDITOR: ES Parinduri FOTOGRAFER: Iwanto HS W AR T A W AN: MED AN: Sutriadi, ST, MEDAN: Suparno Harianto AI: Eddy TA BINJ KO BINJAI: KOT Gunawan, Sudirman ST ABA T: Novra Dana STABA ABAT WAMPU: T. Zainal Abidin, SECANGGANG: Sariman HINAI: Sunardi TANJUNG PURA: Zulkarnain SPd BINJAI: Misli SELESAI: Amir Hamzah Piliang SALAPIAN: Sudirman BA PER C E TTAKAN: AKAN: RC CV. Media Lintas Transindo REKENING BANK Bank Mandiri Stabat No. 105-00-1139262-2 An. Yunifar Efendi P
ALAMA T RED AKSI: ALAMAT REDAKSI: Jl. Palang Merah No. 80 - AA Medan, Sumut, Indonesia Jl. Proklamasi Lk. XI/79 Kel. Kuala Bingei, Kec. Stabat Langkat, Sumatera Utara - 20814 HP : 085206407583 - 082280421249 email: podiumindonesia@gmail.com http://podiumindonesia.com Isi diluar tanggung jawab percetakan Wartawan Tabloid Podium dilengkapi Surat Tugas dan kartu Pers yang masih berlaku serta terdaftar di Box Redaksi.
maka saudara kami panggil kembali untuk menghadap ke Redaksi PODIUM untuk menyelesaikan perhitungan/sisa tunggakan uang koran Triwulan Kedua 2016. ttd Pimpinan Perusahaan
Kata putra daerah asli Melayu ini, dia prihatin atas apa yang sesumbar terjadi di tanah kelahirannya itu. Bahkan kasus dugaan penyelewengan Dana Desa di Kabupaten Langkat bisa menyelamatkan kondisi keuangan desa itu sendiri. "Dana Desa kan untuk pembangunan desa. Bukan dikuras untuk kepentingan pribadi petinggi desa atau tim di masing-masing wilayah. Anehnya, kenapa kasus ini belum ditelusur, sedangkan gembar-gembornya terjadi dua tahun lalu," sesal Tengku Syaiful Anhar. Maka dari itu, dia berharap BKP mengaudit anggaran Dana Desa di Pemkab Langkat dan sejurus dengan kerjasama KPK. "Niat pemerintah itu baik, tapi mental oknum-oknum-lah yang bobrok. Revolusi mental yang kerap menjadi jargon Presiden Jokowi, toh saya rasa belum berjalan sebagaimana harapan putra bangsa saat ini," tukasnya. Tak ada kata lain, lanjut Anhar, KPK bentuk tim mengungkap penyelewengan anggaran Dana Desa di Kabupaten Langkat. "Berhgerak cepat, bertindak, tangkas dan tangkap, mungkin itu langkah terbaik demi menyelamatkan duit negara untuk kemaslahatan masyarakat desa," tandasnya. n red
Podium Pindah ‘Markas’ STABAT, PODIUM Perpindahan kantor Podium Group dari Stabat Lama Barat Kecamatan Wampu ke Jalan Proklamasi Kelurahan Kwala Bingei Kecamatan Stabat semoga bisa membawa perubahan besar ke depannya. “Jika selama ini keberadaan Podium di Langkat kata orang media di dikelola dari ‘semak belukar’, sejak hari ini Alhamdulilah sudah bisa berkantor disini,” kata Tengku Syaiful Anhar, pendiri FKP Sumut. Podium Group memiliki usaha media dalam bentuk cetak tabloid maupun online yang dinamakan podiumindonesia.com. Di sela selamatan atas dibukanya selubung papan nama Podium, 4 Agustus, Syaiful berharap, kedepannya agar para wartawan dan pengelola Podium dapat bekerja sesuai dengan bidangnya. n red
Hubungi: BAGIAN IKLAN DAN PEMASARAN Jl. Palang Merah No. 80 - AA, Medan Jl. Proklamasi Lk. XI/79 Kel. Kuala Bingei, Kec. Stabat Langkat, Sumatera Utara - 20814
Hub: HP: 085206407583
PANGGILAN Kepada saudara:
Nama : Bambang S Alamat : Dusun Kenang Tani Desa Kuala Pesilam Kecamatan Padang Tualang agar segera datang ke kantor redaksi Tabloid PODIUM, Jalan Palang Merah No. 80 - AA Medan atau ke Jl. Proklamasi Lk. XI/79 Kel. Kuala Bingei, Kec. Stabat Langkat, Sumatera Utara - 20811 untuk: Menyelesaikan perhitungan KEUANGAN TRIWULAN II TAHUN 2016. Demikian panggilan ini disampaikan kepada yang bersangkutan. ttd
Pimpinan Perusahaan
PODIUM Utama
3 Edisi 1 6 - 3 1 A gustus 20 17 16 31 Agustus 201
La Decima Adipura Stabat
“
BERJARAK lebih kurang 40 kilometer (KM) dari Kota Medan, Ibukota Langkat ini kembali raih prestasi. Penghargaan ke-10 alias La Decima (bahasa Spanyol) menorehkan prestise dan prestisius bagi kepemimpinan H Ngogesa Sitepu.
STABAT, PODIUM Di dunia sepakbola penghargaan La Decima diberikan kepada Real Madrid. Klub kebanggaan ibukota Spanyol itu mencatatkan namanya sebagai tim terbanyak merengkuh tropi Champions untuk ke-10 kalinya pada tahun 2014. Bahkan kini anak asuh Zinedine Zidane itu membawa pulang trofi Liga Champions sebanyak 12 kali. Begitulah setidaknya sejajaran bisa diukir Kota Stabat, Kabupaten Langkat yang berhasil menggondol Piala Adipura untuk ke-10 pada tahun 2017 ini. Penghargaan kota terbesih itu diberikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya kepada Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu SH di aula kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Jakarta, Rabu (3/8) malam. Atas nama Presiden RI, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya mengatakan, Kota yang mendapatkan Piala Adipura tahun 2017 berdasarkan penilaian yang dilakukan tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang tersebar sampai Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. “Lewat data dan informasi dari tim tersebutlah, penilaian diberikan sehingga saya ucapkan selamat kepada seluruh Kota yang menerima Piala Adipura 2017,” ujarnya. Dikatakan, prestasi yang dirah diharapakan dapat dipertahankan, karena pestasi adalah kebanggaan dan mempertahakan prestasi adalah sejarah manis yang tidak akan pernah dapat dilupakan. Sementara itu, Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH mengungkapkan, penghargaan yang diberikan untuk Kota Stabat adalah hasil kerja keras seluruh pihak, baik itu Pasukan Kuning (Pegawai Dinas Lingkungan Hidup), Aparatur Sipil Negara,
Organisasi Kemasyarakatan dan masyarakat Kabupaten Langkat khususnya Kota Stabat. Seluruhnya telah bekerja keras melalui komitmen dan kepedulian dalam bergotong-royong mensukseskan segala program-program yang telah dibuat. Karena itu, Ngogesa mengucapkan terima kasih atas kepedulian tersebut. "Ini adalah kebanggaan bagi Langkat dan kita telah berhasil mencatat sejarah manis untuk itu,” sebutnya. Ke depannya, Ngogesa menegaskan bahwa selama dirinya masih dipercaya menjadi Pemimpin, pengabdian dan prestasi akan terus diusahakan melalui program-program terbaiknya. “Tanpa dukungan dari seluruh pihak, mustahil prestasi akan diraih, semoga kebersamaan dan kepedulian ini terus dapat dipertahankan,” harapnya. Perlu diketahui, selama kepemimpinannya menjadi Bupati Langkat, H. Ngogesa sitepu melakukan beberapa program strategis di bidang lingkungan hidup, beberapa di antaranya adalah program sapu bersih setiap harinya yang dilakukan Pasukan Kuning, program Jum’at Bersih dan Program Bank Sampah. Turut mendampingi Bupati Ngogesa dalam penyerahan penghargaan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Iskandar Tarigan, Kadis Kominfo H. Syahmadi, Kadis PU Julius, Kadis Keseahtan dr. Sadikun Winato, Kepala Bappeda H. Sujarno dan Kabid Perumahan dan Permukiman Bambang Irawadi. Sekilas mengulik Kabutaen Langkat. Berdasarkan angka hasil Sensus Penduduk tahun 2010, penduduk Kabupaten Langkat berjumlah 967.535 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 154,48 jiwa per km2.
Sedangkan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Langkat pada tahun 2010 dibandingkan tahun 2000 adalah sebesar 0,88 persen per tahun. Untuk tahun 2013 berdasarkan hasil proyeksi penduduk Kabupaten Langkat 978.734 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Stabat yaitu sebanyak 83.273 jiwa dengan kepadatan penduduk 765,03 jiwa per km2, sedangkan penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Pematang Jaya sebesar 13.131 jiwa. Kecamatan Binjai merupakan kecamatan yang paling padat penduduknya dengan kepadatan 1.021,93 jiwa per km2 dan Kecamatan Bahorok merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terkecil yaitu sebesar 36,57 jiwa per km2. Jumlah penduduk Kabupaten Langkat per jenis kelamin lebih banyak laki-laki dibandingkan penduduk perempuan. Pada tahun 2013 jumlah penduduk laki-laki sebesar 492.783 jiwa, sedangkan penduduk perempuan sebanyak 485.951 jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar 101,41 persen. Stabat sendiri adalah ibu kota Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara. Sebelumnya ibu kota Kabupaten Langkat berkedudukan di Kotamadya Binjai, namun sejak diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 1982 kedudukan ibu kota Kabupaten Langkat dipindahkan ke Stabat. Stabat merupakan kota Kecamatan terbesar sekaligus dengan jumlah penduduk terpadat di Kabupaten Langkat. Kegiatan perekonomiannya banyak bergerak di sektor perdagangan, pertanian dan peternakan, perkebunan dan jasa.
4
PODIUM INDONESIA Edisi 1 6 - 3 1 A gustus 20 17 16 31 Agustus 201
Kecamatan ini dilalui oleh salah satu sungai terpanjang di Sumatera Utara yakni Sungai Wampu yang sekaligus memisahkan kecamatan ini dengan Kecamatan Wampu di sebelah barat. Stabat juga dilalui oleh Jalan Raya Lintas Sumatera (Jalinsum Lintas Pantai Timur). Syukuran Acara syukuran Piala Adipura tahun 2017 yang diraih Kota Stabat untuk ke-10 kalinya berlangsung di Serambi Jentera Malay Rumah Dinas Bupati Langkat, (7/8/2017). Acara berlangsung meriah karena berbagai elemen masyarakat hadir menyaksikan secara langsung acara syukuran, sebut saja Aparatur Sipil Negara (ASN), pelajar dan sejumlah organisasi kemasyarakatan. Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH mengucapkan terima kasih atas sambutan meriah dari masyarakat, ini adalah prestasi kebanggaan bagi masyarakat Langkat yang dalam kesuksesannya diraih atas kerja keras dari seluruh pihak, sehingga berkalikali Piala Adipura berhasil diraih oleh Kota Stabat. Dengan pemberian penghargaan ini, kata Ngogesa, Maskot Kota Bersih di Indonesia untuk Kota Stabat akan semakin melekat, dan kedepannya, harus dipertahankan dengan semangat bersama dalam bergotong royong menjaga kelestarian Kota Stabat. “Mustahil, prestasi ini dapat kita raih jika kita tidak berjalan bersama dalam bergotong royong, Karena itu, diharapkan penghargaan ini menjadi motivasi bagi seluruh pihak di Kabupaten Langkat untuk terus menjaga kebersihan di segala sektor,
baik kebersihan dilingkungan dirumah pribadi mau pun lingkungan perkantoran," imbaunya. Khusus Piala Adipura, keberhasilan ini tidak terlepas dari berbagai program-program Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH dalam bidang kebersihan yang telah berjalan efektif dan mendapat respond positif dari masyarakat. Program-program tersebut diantaranya adalah program Jum’at Bersih, Porgram sapu bersih setiap harinya yang dilakukan Pasukan Kuning (Pegawai Dinas Lingkungan Hidup) mulai dari terbitnya Matahari sampai tenggelamnya matahari dan program Bank Sampah yang mendapat respond baik dari masyarakat serta dapat mendaur ulang sampah. Hadir dalam acara syukuran tersebut, Unsur Forkopimda Kabupaten Langkat diantaranya Kapolres Langkat AKBP Dede Rojudin, Kemudian Kepal BNN Langkat AKBP Dr. H. Ahmad Zaini, sejumlah Kepala SKPD dijajaran Pemkab. Langkat dan Ketua MUI Langkat Buya H. Ahmad Mahfudz. Memang, keberahasilan Kota Stabat meraih Adipura ke-10 tak terlepas dari sejumlah indikator. Perlu dukungan dari masyarakat, pihak swasta, dan pemerintah kabupaten. Demikian dijelaskan Kabid PPLH Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Langkat, Yatssir Wagdhi, kepada PODIUM di ruang kerjanya. Lebih lanjut beliau menyampaikan banyak indikator yang harus dilalui, seperti fisik, non fisik dan persentasi kepala daerah di depan dewan kehormatan Adipura.
PODIUM Utama
Dewan kehormatan Adipura ini terdiri dari mantan menteri yang menangani lingkungan hidup dan Kota Stabat dapat meraih Adipura ke-10 dinilai dari yang asri di 33 Kabupaten/ Kota Sumatera Utara. Selanjutnya T. Reza Aditiya, Kabid Pengolahan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Langkat menambahkan, penilaian fisik untuk Kota Stabat terdiri dari beberapa point. Seperti tempat pengolahan sampah di Kota Stabat menggunakan sistem controlec fild. "Artinya limbah sisa dari sampah daur ulang, cair untuk dapat dialirkan ke masyarakat. Di tempat pembuangan akhir sampah kota stabat difungsikan 2 alat berat dan terdapat ipal kolam lidi," jelasnya. Kemudian Bank Sampah fasilitas skala perkotaan dan Kota Stabat memiliki 10 wadah. Kebersihan Pasar Kota Stabat. "Dan harapan ke depan tetap mempertahankan piala Adipura, semua ini dapat diraih dengan menjaga kebersihan lingkungan hidup dan pola fikir masyarakat dapat berubah untuk menciptakan lingkungan yang asri juga peran serta pihak swasta dengan di kontrol dari kerja pegawai dinas lingkungan hidup dan pasukan kuning," katanya. Seperti diketahui, Piala Adipura diterima oleh Bupati Langkat dengan didampingi Kadis Lingkungan Hidup pada tanggal 3 Agustus 2017 di Jakarta tepatnya di gedung Manggala Wahana Bakti, Kantor Kementerian Lingkungan Hidup. Sejauh ini jumlah penerima penghargaan Adipura 2017 ini jauh menurun dibanding dengan tahun
sebelumnya. Pada tahun 2016 terdapat 99 kota peraih Adipura dan pada tahun 2015 diterimakan kepada 68 kota se-Indonesia. Namun pada tahun 2017 ini penghargaan Adipura hanya diberikan kepada 22 kota dan kabupaten se-Indonesia. Hal ini dikarena kriteria penilaian yang semakin ditingkatkan. Sehingga akhirnya semakin banyak kabupaten/ kota yang gagal memenuhi kriteria penerima piala Adipura Tahun 2017. Adipura, adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Adipura diselenggarakan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Program Adipura telah dilaksanakan setiap tahun sejak 1986, kemudian terhenti pada tahun 1998. Dalam lima tahun pertama, program Adipura difokuskan untuk mendorong kotakota di Indonesia menjadi "Kota Bersih dan Teduh". Program Adipura kembali dicanangkan di Denpasar, Bali pada tanggal 5 Juni 2002, dan berlanjut hingga sekarang. Pengertian kota dalam penilaian Adipura bukanlah kota otonom, namun bisa juga bagian dari wilayah kabupaten yang memiliki karakteristik sebagai daerah perkotaan dengan batas-batas wilayah tertentu. Peserta program Adipura dibagi ke dalam 4 kategori berdasarkan jumlah penduduk, yaitu kategori kota metropolitan (lebih dari 1 juta jiwa), kota besar (500.001 - 1.000.000 jiwa), kota sedang (100.001 - 500.000 jiwa), dan kota kecil (sampai dengan 100.000 jiwa). n marwan Lubis/tim
ATRAKSI GAJAH TANGKAHAN WARNAI HUT RI DI LANGKAT LANGKAT, PODIUM Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu, SH meminta kepada seluruh SKPD agar lebih serius memperhatikan kesiapan dalam menyambut peringatan bulan bersejarah bagi bangsa Indonesia yakni peringatan HUT Kemerdekaan RI ke – 72 tahun ini. “Jadikan semangat HUT RI menjadi semangat kerja kita yang lebih baik,” kata Bupati Langkat Ngogesa Sitepu saat dimintai tanggapannya seputar kesiapan Pemkab Langkat dalam memperingati HUT RI dimaksud sebagaimana disampaikan Kadis Kominfo Syahmadi di ruang kerjanya (14/8/2017). Beberapa agenda kegiatan dalam memperingati HUT RI di Kabupaten Langkat akan dilaksanakan sebagaimana hasil keputusan rapat panitia yang antara lain berupa
pengukuhan paskibra, mendengarkan pidato kenegaraan di gedung dewan, apel kehormatan dan renungan suci di makam pahlawan, puncak kegiatan dan malam resepsi kenegaraan. Sebagaimana tahun – tahun sebelumnya Bupati Langkat juga tahun ini tetap mengundang pihak pengelola Eco Wisata Tangkahan dengan menghadirkan gajah untuk mengikuti upacara dan pawai sekaligus atraksi sebagai sarana hiburan gratis bagi masyarakat. Selain itu juga kepada masyarakat akan dihibur dengan penampilan atraksi kuda kepang, drumband arhanud serta penampilan sejumlah drumband dari sekolah madrasah yang berada disekitar kota Stabat. Kepada masyarakat Ngogesa yang digadang – gadang sebagai balon Gubernur Sumatera Utara tersebut mengharapkan, agar dapat
menyemarakkan peringatan HUT RI dimaksud untuk hadir dialun – alun pada puncak acara 17 Agustus 2017 nantinya. “Mari terus kokohkan kebersamaan perkuat persatuan dan kesatuan sebagai sesama anak
bangsa,” ujarnya sembari mengingatkan kepada masyarakat agar tetap dalam kedewasaan berpolitik karena Kabupaten Langkat tahun 2018 akan melakukan pemilihan Kepala Daerah. n P30
5
PODIUM religi
Edisi 1 6 - 3 1 A gustus 20 17 16 31 Agustus 201
Kisah Ulama Murtad dan Ahli Sunah Oleh: Rudi Agung
AGAMA adalah akhlak. Begitu nilai-nilai yang ditanamkan Rasulullah pada sahabat. Lalu ditransformasikan ke jiwa para tabiin, tabi'it tabiin, sampai pada wali, ulama, dan leluhur bangsa. Teringat sebuah kisah ulama yang sempat menjadi murtad. Kisah ini saya dengar dari tausiyah Syekh Rohimuddin An Nawawi Al Bantani, keturunan ulama besar: Syekh An Nawawi al Bantani. Kurang lebih begini kisahnya... Alkisah ada seorang Ulama besar yang punya majelis dengan murid banyak. Suatu ketika, datang seorang wanita cantik jelita. Allah menghujamkan rasa cinta pada ulama itu kepada sang wanita. Lantaran besarnya cinta, sang ulama berniat menikahinya. Diselidiki latar belakang wanita itu. Ketika memastikan tempat tinggalnya, sang ulama berkunjung. Beliau bertemu dengan pria yang ternyata ayah dari wanita yang diincarnya. Diutarakanlah keinginannya menikahi sang putri. "Boleh saja, tapi ada syaratnya," kata ayah dari wanita itu. Syarat yang diajukan adalah melepaskan jubah dan surban. Ulama menuruti. Namun, yang dimaksud jubah dan surban adalah agamanya. Ya, wanita yang diincar ulama itu adalah nonMuslim. Ayahnya meminta ulama tersebut melepaskan Islam. Apa yang terjadi? Karena cintanya, ulama itu pun menuruti. Ternyata syarat itu belum cukup. Ayah dari wanita itu minta syarat lain. Mengurusi hewan ternak yang masih kecil. "Jika hewannya sudah besar, baru boleh kau nikahi anakku." Diberi syarat itu, lagi-lagi sang ulama menyetujui. Di tempat lain, murid-muridnya bingung lantaran gurunya tak ada di majelis. Dinanti beberapa hari tak kunjung datang. Ditanya ke sana ke sini tak ada yang tahu. Hingga datang informasi mulut ke mulut jika guru mereka berada di tempat wanita non-Muslim, mengurus ternaknya dan telah menjadi murtad. Muridnya menyambangi. Benar saja, guru yang juga ulama besar di daerah tersebut telah berpindah agama. Lalu apa tindakan muridnya? Kaget? Tidak. Marah? Boro-boro. Mencaci dan menyakiti gurunya? Tidak sedikit pun cercaan dan atau tudingan yang keluar dari lisannya. Lantas? Murid itu tersenyum. Ia gembira. "Duhai guru, apa kabar?" sapanya dengan lembut. Ulama besar yang pindah agama itu malu. Ia enggan menatap muridnya. Enggan menyapa balik. "Siapa kamu? Pergi. Aku tidak kenal," jawab sang guru. Muridnya tak pergi. Ia malah mendekati. Lalu bersimpuh di kaki gurunya. "Hari ini aku lebih mencintaimu dibanding hari-hari sebelumnya." Murid itu melanjutkan: Guru, dulu engkau mendidik kami jika Allah maha membolakbalikkan hati. Dulu engkau mendidik kami tak ada yang bisa diperbuat manusia kecuali atas izin Allah. Engkau ingatkan kami, manusia tempatnya salah dan dosa. Guru, hari ini apa yang kau katakan dulu telah terbukti. Hanya Allah yang maha membolakbalikkan setiap hati manusia. "Kembalilah guru..." Deg! Dada sang guru terguncang. Beliau menangis. Kembali bersyahadat. Memeluk muridnya.
Lantas, kembali ke majelis. Membersihkan diri. Bertobat. Betapa dahsyat akhlak keduanya. Tak ada kemarahan, tak ada kekecewaan, tak ada caci maki, tak ada bantah membantah, apalagi fitnahan, dan tudingan. Alih-alih pembunuhan. Guru dan muridnya menyadari manusia tempat salah dan dosa. Mereka saling mengingatkan, menyadarkan, menyentuh jiwa dan hati dengan kelembutan serta kasih sayang. Berharap muncul hidayah dari Allah. Allah pun membalikkan hati sang ulama. Hingga akhirnya kembali mendidik murid-muridnya di majelis tersebut. Masya Allah indahnya. Malu sekali mendengar kisah itu. Elok nian kemuliaan akhlak. Alangkah gembiranya kalau akhlak mereka bisa ditauladani para ulama, ustaz, dan aktivis dakwah di Indonesia. Alangkah geram dan takutnya musuh-musuh Islam jika umat bersatu. Berteduh dalam satu payung bernama: ukhuwah Islamiah. Tapi, sebaliknya. Begitu senangnya musuh-musuh Islam melihat umat terkotak. Sesama ustaz saling klaim, saling balas bantahan, lalu diikuti murid-murid dan atau jamaahnya. Belum cukup. Tak hanya bantahan di forum terbuka, tapi juga caci maki. Tudingan bidah, sesat, kafir, musyrik dilemparkan dengan enteng: hanya lantaran beda amaliyah. Sesuatu yang telah dituntaskan para Imam Mazhab. Klaimnya ahli sunah. Tapi akhlaknya? Hanya Allah yang mampu menilai dan menghakimi. Oh, sayang sekali tapi. Kami terlalu taat mengikuti yang dipertontonkan. Saling tuding terlanjur mengular. Sudah merembet ke sosial media, melebar ke media massa, meluas ke kehidupan umat dan berbangsa. Mengacak-acak ukhuwah. Merobekrobek nilai welas asih, persatuan, tepo seliro, saling memahami, saling menyayangi, saling memaklumi, yang telah dijaga para Ulama terdahulu. Nilai-nilai substansial, kini dilupakan: Agama adalah akhlak. Hakikat malah dikubur: beragama dari dalam jiwa. Kami justru bertepuk dada baru punya hafalan ayat di luar kepala. Kami lupa takwa itu dari hati. Lupa, menjaga ukhuwah wajib, yang lebih utama tenimbang mengaku-aku ahli
sunnah, tapi merobek ukhuwah. Lagi-lagi kami lupa: Agama adalah akhlak. Bukan klaim-klaim sepihak. Bukan bermodal hafalan ayat-ayat dan tahu hadis ini sahih, itu dhaif, yang berikutnya palsu. Padahal akhlak dulu, sebelum ilmu. Kajian-kajian keagamaan kian ramai di layar kaca. Kami bergairah mengejar pahala dan surga. Tapi di jalan raya, kami senang saling serobot antarpengendara. Di jalan, buang sampah seenaknya. Kajian-kajian keagamaan sehari tiga kali kami ikuti. Tapi, kami mudah mencaci. Enteng merendahkan, menghina, menuding, bahkan memfitnah. Lalu kami tak malu-malu membanggakan diri dan kelompok. Kajian-kajian keagamaan cukup klik dari gadget, tinggal pilih tema di layar Youtube. Tapi, kami malah lihai menajamkan lidah. Membusungkan dada, menghina dina. Mudah memutus silaturahim antarsaudara. Kami seperti Islam elektronik, beragama sudah merasa hebat, padahal hanya ngaji di Google dan layar kaca. Kami seperti melebihi para wali. Kami asyik masyuk merasa punya kunci surga. Kajian-kajian keagamaan makin menyeruak. Kami sangat bangga guru kami terkenal dipanggil ustaz. Kemudian dalam sekejap kami bisa murka, bila orang memanggil nama tanpa embel-embel "ustaz" di depan nama guru kami. Tak sopan. Entah kenapa kami marah bila ada yang tak sopan pada mereka. Padahal, dulu tak ada yang mengenal guru kami. Kami pun tak juga tahu, hanya mengenalnya dari media dan Youtube. Tiba-tiba punya nama. Mencuat, melesat bak pencitraan Jokowi saat jadi media daring. Tapi, apa kiprah guru kami untuk agama dan kemerdekaan bangsa ini? Kami tak tahu pula. Sedang kami enteng menyebut para sahabat Rasulullah tanpa hormat. Cukup panggil nama: Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali. Astaghfirullah. Kami enggan sekadar memberi penghormatan "Khalifah" atau "Sayyidina" di depan nama mereka. Penghormatan itu bid'ah bagi kami. Kecuali hormat pada guru kami. Kajian-kajian keagamaan bak jamur. Tapi, kami tega mendiami yatim yang lapar. Membiarkan saudara yang
miskin hidup telantar. Cuek bebek pada tetangga yang kesulitan bayar tagihan listrik. Mendiami penderitaan mereka yang terjepit impitan. Membiarkan Muslim yang tercekik jerat-jerat riba. Lantas, kami khusyuk bisnis, menumpuk harta dan hidup dalam kemewahan. Kemudian mengaku-aku sebagai paling saleh dan benar, merendahkan yang lain, sambil membacakan ayat-ayat-Nya tiap pagi dan sore. Kajian-kajian keagamaan ramai sekali. Kami jadi rajin shalat dan mengaji. Tapi dalam shalat pun, Allah tak hadir di hati kami. Yang muncul: kerjaan, bisnis, persaingan, keduniawian. Tak ada sabar, syukur, kasih sayang, kelembutan dalam jiwa kami. Entah ke mana mereka pergi. Kami tak takut mati, berkoar jihad dan syahid. Padahal, entah jariah apa yang akan dibawa. Kami malah takut besok tak bisa makan. Padahal, rezeki telah ditetapkan. Kajian-kajian keagamaan makin menjamur. Tapi, ada yang masih tega membunuh bahkan membakar jasad seorang Muslim hidup-hidup. Bersorak sorai, bertepuk tangan. Menghunus nilai kemanusiaan. Tega menciptakan anak yatim baru hanya lantaran aksesori masjid. Entah apa jadinya jika kelak, Qs al-Maun bersaksi. Para ustaz, mohon, kembalilah. Tolong, beri tauladan pada kami praktik ukhuwah, qanaah, zuhud, itsar, mendahului kebutuhan orang lain. Bukan teori. Apalagi provokasi sini baik, sana buruk, dengan menjual ayat. Mohon beri kami tauladan: membunuh ke-aku-an, beragama sebenarnya. Membumikan kasih sayang yang tulus. Mohon, kembalilah. Kami lelah dibelah-belah. Bantulah. Kami tak kenal agama dalam jiwa. Hanya kenal dari rutinitas, pakaian, penampilan. Ibadah kami cuma ritual harian. Tolong, tarbiyahi jiwa kami. Dalam jiwa kami tak ada Allah dan Nabi. Hanya ada Firaun, Namrud, Abu Jahal, dan Qabil. Kami hanya beragama dari hafalan dan tampilan. Lalu ibadah kami tonjol-tonjolkan, bukan berupaya disembunyikan. Kami sering lupa: At Taqwa ha huna, taqwa itu dalam jiwa. Bukan dari lisan dan permukaan. Kami rindu ketauladanan menyejukan, yang terpancar dari kejernihan jiwa: hati ke hati. Bukan dari lisan pemanis kemasan, yang berbau standar ganda. Lalu memburu kepopuleran dan harta. Allah Ya Latiffu, Ya Kahfi. Ya Hafidzu, Ya Syafi. Allah Ya Latiffu, Ya Wafi. Shalaallahu alaa Muhammad. Mari beristigfhar atas bobroknya jiwa kita dan terkoyaknya ukhuwah di Indonesia. Duhai jiwa-jiwa yang rusak, berilmu tanpa akhlak, kembalilah... Pemerhati masalah sosial, tinggal di Jakarta
6
PODIUM MISTERI Edisi 1 6 - 3 1 A gustus 20 17 16 31 Agustus 201
PODIUM Utama
10 Cerita Horor Pendaki Gunung Indonesia (1) INDONESIA memang terkenal dengan barisan pegunungan yang akan membuat kita berdecak kagum. Sejumlah gunung pun menjadi tantangan lebih bagi para pendaki untuk ditaklukkan. Namun, seperti yang kita pahami, bahwa lokasi-lokasi alam memang menjadi tempat-tempat 'hidup' makhluk-makhluk astral. Kamu bisa percaya atau tidak, tapi memang hal-hal seperti ini selalu dipercaya pendaki dan penduduk sekitarnya. Nah, sebagai buktinya, IDNtimes punya 10 gunung, yang katanya, paling angker di Indonesia. 1. Gunung Salak Berada di rangkaian kawasan Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Gunung Salak punya banyak kisah mistik yang masih belum terpecahkan. Namun, di sana juga terdapat sejumlah makam dan tercatat beberapa kecelakaan. Salah satu cerita mistis tentang Gunung Salak adalah ketika pada 2007, 13 orang pemuda pecinta alam memutuskan untuk mendaki gunung dengan ketinggian 2.211 meter ini. Saat tengah mendaki, salah satu pemuda itu melihat sosok hitam yang melambaikan tangan ke dia. Dirinya langsung bertanya pada teman yang berada di dekatnya apakah melihat hal serupa. Temannya hanya berkata tidak dan memintanya untuk membiarkan sosok itu. Jelang malam, cuaca yang tidak mendukung akhirnya membuat mereka membangun kemah lebih awal. Ketika berhasil membangun tenda, pemuda yang melihat sosok hitam tadi tidak dapat tidur karena ada perasaan yang tidak nyaman. Dia pun akhirnya terjaga dan memutuskan untuk keluar tenda. Tak disangka di luar tenda sudah ada sejumlah 'pasukan' berseragam tentara berwajah pucat mengeliling tenda mereka. Dalam kondisi ketakutan, dia tidak bisa berbuat apa-apa, terlebih ketika seekor macan menatapnya dengan mata bersinar di antara barisan tentara itu. Namun, tak lama kemudian terdengar suara lantunan ayat-ayat doa dari bukit di atas mereka. Suara tersebut berasal dari seorang wanita. Meski begitu dia tidak melihat wanita itu. Dia pun pelan-pelan mampu masuk ke dalam tendanya lagi dan terlelap berkat lantunan doa yang juga mengusir 'pasukan' tersebut. 2. Gunung Sumbing Dengan ketinggian 3.371 meter, Gunung Sumbing ada di antara tiga kabupaten, yakni Magelang, Temanggung dan Wonosobo. Seperti gunung-gunung lainnya, memang terdapat sejumlah pantangan yang harus ditaati pendaki. Salah satunya adalah tidak boleh naik gunung dalam jumlah ganjil. Namun, kumpulan mahasiswa pecinta alam ini tidak menggubris dan berangkat bersebelas orang. Saat mereka mau mendaki gunung, baru seperempat jalan, personil mereka bertambah satu orang. Pendaki wanita yang punya indera keenam menyadari hal itu, meski begitu dia tidak menggubris dan tetap melanjutkan perjalanan. Sampai di puncak, anggota ke-12 itu sudah hilang. Mereka pun beristirahat bersama, tapi penampakan tak mengenakkan mengusik mereka. Pocong muncul di antara mereka ketika sedang duduk mengelilingi api unggun. Empat orang menyadari kehadiran makhluk tersebut, termasuk
pendaki yang punya indera keenam. Dia pun secara sengaja mengajak teman-temannya untuk berdoa, dengan alasan mengucap rasa syukur sudah bisa sampai. Selesai berdoa, pocong tersebut hilang. Akhirnya mereka beristirahat sebelum turun keesokan harinya. Kejadian mistis kembali mereka alami ketika turun. Sesosok pocong mengikuti dan mengawasi mereka. Tanpa digubris, tiba-tiba pendaki yang memiliki indera keenam itu melihat sebuah pintu besar dekat lereng gunung dekat posko istirahat mereka. Pintu tersebut sangat tinggi dan indah. Terdapat penjaga dan sesosok wanita yang memanggilmanggil pendaki itu. Panggilan itu terdengar oleh ke-11 pendaki tersebut. Mereka langsung bergegas berjalan dan menuruni gunung. 3. Gunung Gede Gunung Gede berada dalam kawasan Taman Nasional Gede Pangrango, tepatnya di antara tiga kabupaten, yakni Bogor, Cianjur dan Sukabumi. Dengan ketinggian 2.958 meter, gunung satu ini juga meninggalkan kisah mistis. Salah satunya tentang penunggu Gunung Gede yang merasuki tubuh salah satu pendaki. Siang itu sekumpulan pendaki remaja menaiki gunung tersebut bersama beberapa pemandu. Hal tersebut dilakukan demi keamanan. Menjelang sampai ke puncak, rombongan tersebut beristirahat. Namun, salah satu pendaki melakukan tindakan yang tidak sopan. Dirinya buang air kecil sembarangan tanpa permisi terlebih dahulu. Setelah kencing sembarangan, pandangannya langsung kabur. Dia langsung melihat sesosok pria dengan pakaian kerajaan sambil membawa keris. Di sisinya terdapat dua ekor macan yang mengerang. Sosok tersebut dipercaya sebagai penunggu yang marah akibat tindakan tidak sopan pendaki ini. Dia pun kesurupan. Kemudian, dari perspektif temantemannya, pendaki itu mengerang dengan nafas berat dan berlari-larian naik dan turun tanjakan itu. Teman-temannya yang kebingungan pun hanya bisa ikut berteriak histeris. Sementara pemandu dan beberapa pendaki lain berusaha menenangkannya. Dalam pandangannya, dia seperti dibawa ke sebuah era yang penuh dengan orangorang zaman kerajaan. Dia kemudian merasa seperti ditarik menjauh dari kerajaan kemudian mulai sadarkan diri. Saat sadar, dia kembali melihat sosok penunggu tersebut dalam keadaan marah bersama dua ekor macan tadi. Dia sadar dengan kondisi badannya sudah dibaringkan di posko terdekat. Raut wajah teman-teman dan pemandu sudah khawatir. Tidak hanya sampai di situ, keesokan harinya saat turun, dia melewati posko yang sama ketika kesurupan dan seperti mendengar bisikan dalam bahasa Jawa, diiringi oleh erangan geram harimau. Dia pun bergegas mengucap doa dan berangkat dari posko itu untuk turun. 4. Gunung Semeru
Dengan ketinggian 3.676 meter, Gunung Semeru ada di antara dua kabupaten, yakni Malang dan Lumajang. Gunung ini juga masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Menjadi gunung tertinggi di Jawa, Semeru juga tidak sedikit menelan korban. Sama seperti ketika perjalanan lima pendaki dan satu anjing ini yang akan membuatmu merinding. Hari itu kelima pemuda ini memutuskan untuk melakukan ekspedisi di Gunung Semeru. Mereka merupakan kumpulan pecinta alam dari Madiun. Sesuai dengan jadwal, persiapan mereka telah selesai dan mereka langsung memulai pendakian. Namun tak lama, mereka bertemu dengan seorang pendaki wanita. Pendaki wanita tersebut mengaku sendiri dan ingin menuju puncak. Akhirnya, dia pun diajak bergabung dengan kelompok 5 pendaki ini. Dengan mudah, mereka cepat akrab dengan pendaki wanita yang ramah serta mudah bergaul ini. Tak terasa mereka berada di salah satu pos yang sudah dekat puncak. Namun, karena malam telah tiba, mereka memutuskan untuk berkemah. Memasuki malam, mereka pun terlelap. Meski begitu mereka tetap bergantian berjaga. Pendaki pertama yang berjaga membawa anjing untuk mengawasi binatang buas. Namun, tidak lama saat tengah malam, pendaki itu melihat pendaki wanita itu keluar dari tendanya dan berjalan ke arah hutan. Dalam keadaan bingung dan khawatir, dia pun mengikuti pendaki wanita itu. Tak berapa lama, dia kehilangan bayangan wanita itu. Panik, dia langsung bergegas kembali ke kemah untuk membangunkan temantemannya. Teman-teman yang kaget dengan ceritanya pun bergegas untuk mencari pendaki wanita itu. Dalam keadaan gelap mereka tak dapat melihat apa-apa. Teriakan mereka pun percuma. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mencarinya pagi hari. Pagi menjelang, mereka sudah beres-beres dan membagi kelompok dalam dua tim untuk mencari. Salah satu kelompok tersebut mencari sampai bibir jurang Semeru. Mereka melihat sebuah ransel yang mirip dengan ransel milik pendaki wanita itu. Penasaran, mereka akhirnya menuruni jurang. Sesampainya di dasar, mereka menemukan tas ransel dan jasad yang sudah membusuk. Akhirnya, menunggu kedatangan teman lainnya, mereka membawa jasad tersebut ke posko terdekat untuk melaporkan temuan ke SAR. SAR yang langsung mendatangi dan meninjau kondisi mereka pun mengatakan bahwa itu adalah jasad pendaki wanita. Mereka meyakini itu pendaki wanita yang bersama mereka sejak kemarin. Namun, yang membuat mereka terkejut adalah fakta bahwa jasad tersebut adalah pendaki yang sudah hilang selama satu bulan. Mereka pun terduduk lemas setelah mendengar penjelasan SAR. 5. Gunung Ungaran
Berada di Kabupaten Semarang, Gunung Ungaran punya ketinggian 2.050 meter. Gunung Ungaran juga dapat dilihat pengendara yang melakukan perjalanan darat ke selatan Semarang, dan gunung tersebut akan berada di sisi kanan. Namun, Gunung Ungaran juga menyimpan misteri, mulai dari penunggu sampai kejadiankejadian mistis. Salah satunya adalah ketika seorang pendaki tanpa sengaja bertemu penunggu salah satu jalur perbukitan. Saat itu, pria yang berasal dari Kota Semarang ini berangkat sendiri menuju lokasi pendakian. Mendekati lokasi pendakian, dia mulai merasa tidak nyaman. Namun, tetap dia teruskan. Memulai pendakian pukul 15.00 WIB, pria itu merasa kesulitan karena medan yang terasa lebih berat saat itu. Sampai di sebuah hutan dengan lapangan luas dia memutuskan untuk beristirahat. Malam menjelang, dia memutuskan untuk berkemah di sana. Setelah tenda dan api unggun siap, suasana di sekitarnya tiba-tiba hening. Padahal, awalnya terasa berisik oleh suara dedaunan serta hewan. Tak lama, dia memutuskan untuk tidak peduli dan tidur. Tengah malam dia terbangun oleh suara erangan hewan liar. Dia mengira jiwanya sudah dalam bahaya karena melihat bayangan mirip harimau. Namun, hanya beberapa saat bayangan dan suara itu hilang. Dia memutuskan untuk melihat sekitar. Saat membuka tendanya, tak disangka sebuah sosok hitam besar ada di depan tendanya. Tepat di samping sosok itu adalah macan kumbang yang hitam gelap, tapi matanya bersinar hijau. Melihat itu pun, pendaki itu mulai membaca doa. Dia memejamkan mata. Kemudian, seolah-olah ada tawa datang dari sosok hitam itu. Seperti ada suara teriakan dari dalam hutan. Dia pun kaget dan tak sadarkan diri. Saat terbangun, dia sudah berada di tengah hutan tanpa tenda dan api unggunnya. Dia juga terbangun setelah dibangunkan oleh kelompok pendaki yang kebetulan lewat di dekatnya. 6. Gunung Merbabu Dengan tinggi 3.145 meter, lereng Gunung Merbabu terbagi dalam empat wilayah. Lereng barat ada di Kabupaten Magelang, kemudian lereng timur masuk dalam Kabupaten Boyolali. Sementara lereng utara berada di Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang. Terdapat tiga jalur pendakian dari Gunung Merbabu, yakni Kopeng Thekelan, Jalur Wekas dan Jalur Kopeng Cunthel. Kejadian satu ini dialami pendaki ketika melewati Kopeng Thekelan. Pendaki ini sudah hafal dengan jalur ini. Hari itu, dia bersama enam rekannya, melakukan ekspedisi di Gunung Merbabu. Sesampainya di posko satu, dia memutuskan untuk beristirahat sejenak sambil foto-foto. Namun, timnya yang sudah ingin bergerak, diberi kesempatan untuk mendaki terlebih dahulu. Pendaki ini akhirnya asyik foto-foto, baru tersadar kalau sudah terlalu lama ditinggal temannya. Dia memutuskan untuk menyusul. Setengah jalan, dia bertemu seorang pendaki wanita yang juga mengaku sendiri ke puncak. Akhirnya mereka mendaki bersama. Seiring obrolan, perjalanan mereka terhambat oleh cuaca yang buruk. n bersambung...
7
PODIUM Langkat
Edisi 1 6 - 3 1 A gustus 20 17 16 31 Agustus 201
Peristiwa Berandan Bumi Hangus Masih Membekas Bagi Masyarakat Langkat
“
PERISTIWA bersejarah Berandan Bumi Hangus (BBH) 70 tahun silam ternyata masih membekas bagi masyarakat Kabupaten Langkat khususnya masyarakat Berandan.
LANGKAT, PODIUM Itu terlihat saat peringatan puncak BBH ke-70 tahun 2017 berlangsung dilapangan Petrolia Pertamina P. Berandan, (13/8/2017). Pantauan di lapangan, masyarakat dari berbagai daerah memenuhi lokasi puncak peringatan kegiatan yang setiap tahunnya diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Langkat. Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH mengatakan, antusias masyarakat menghadiri dan mengingat peristiwa bersejarah ini adalah bukti bahwa masyarakat Langkat cinta tanha air. “Pada 70 tahun lalu, kejadian dahsyat terjadi di Berandan, tidak sedikit korban jiwa, dan hanya satu tekad yang diusung oleh para pejuang yakni Merdeka atau dijajah,” ungkap Ngogesa. Perjuangan pantang menyerah dan kegigihan mempertahankan harga diri bangsa adalah sikap yang harus menjadi cerminan bagi kita sekarang. “Mereka tidak bertanya apa yang diberikan oleh Negara, tetapi, mereka rela berkorban untuk memberikan yang terbaik bagi Negara,” sebutnya. Ngogesa berharap, peristiwa bersejarah ini dapat menjadi titik kebangkitan bagi seluruh masyarakat Langkat untuk melanjutkan perjuangan para pejuang terdahulu dengan mengisi aktivitas sehari-hari dengan profesional dan penuh tanggung jawab. “Tunjukkan karyamu, paculah kreatifitasmu, buktikan bahwa kita adalah calon pemenang masa depan dan calon pemimpin yang membanggakan untuk siap memberikan baktinya kepada Negara dan Bangsa,” tegasnya. Dalam laporannya, Sekda Langkat dr. H. Indra Salahudin M.Kes, MM selaku Ketua Panitia menjelaskan, peringatan BBH ke-70 tahun 2017 dirangkaikan dengan beberapa acara tambahan yang ditujukan untuk menyemarakkan dan menanamkan
rasa cinta rela berkorban untuk bangsa. Di antara kegiatan dimaksud, yakni lomba paduan suara BBH tingkat SD, SMP, SMA sederajat berjumlah 48 group. Lomba Napak Tilas yang berlangsung dilapangan bola kaki SMP RGM Kecamatan Besitang dengan jumlah peserta sebanyak 1200 orang yang berasal dari berbagai daerah di Langkat dan luar Langkat. Ziarah ke Taman Makam Bahagia P. Berandan, lomba Karnaval tingkat SD. SMP dan SMA sederajat, pemberian santunan dan cendera mata kepada 100 veteran juang. Pemberian cendera mata dan tali asih kepada tokoh maupun keluarga yang memprakarsai Perda tentang Peristiwa BBH diantaranya, Alm. H. Hasan Perak, Alm. H. Ishaq Tumengkol dan H. Syafrudin Basyir serta pemberian santunan kepada ahli waris pencipta lagu BBH. Nuansa Baru DPRD Kabupaten Langkat sangat menyambut baik dan memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas terlaksananya peringatan Berandan
Bumi Hangus ke 70 yang setiap tahun dilaksanakan, ucap Ketua DPRD mengawali pidatonya. “Peringatan Berandan Bumi Hangus haruslah dapat kita kenang, terutama perjuangannya, karena tanpa mereka tidak mungkin kita dapat menikmati manisnya kemerdekaan saat ini,” sebutnya. Untuk itu harus dapat menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah rela berkorban demi bangsa dan negara karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Melalui momentum Peringatan Berandan Bumi Hangus ini hendaknya tumbuh dalam diri kita semangat patriotisme dan nasionalisme dalam diri kita untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam derap langkah kita membangun kabupaten langkat yang kita cintai ini. Terkhusus kepada para veteran pejuang angkatan 45 sebagai pelaku sejarah maupun ahli warisnya, kami memberikan penghargaan dan ucapan yang setinggi-tingginya atas peran serta para veteran dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Republik
Indonesia. Sebelumnya, juga dilakukan pawai karnaval dengan menampilkan para peserta napak tilas, drum band, karnaval tingkat SD, SMP dan SMA sederajat. Pada kesempatan itu, Ketua DPRD Langkat Terbit Rencana Peranginangin, SE memberikan 10 unit sepeda yang diberikan kepada masyarakat yang bisa menjwab pertanyaan dari Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu, SH dan unsur Forkopimda Kabupaten Langkat, diantaranya Kapolres Langkat AKBP Dede Rojudin dan Dandim 0203 Langkat Letkol. Arh Dedy Rahmanto dan Ketua DPRD juga memberikan bantuan uang transport kepada 72 orang paduan suara Berandan Bumi Hangus. “Terima kasih pak, hadiah ini akan menambah semangat masyarakat setiap tahunnya dalam mengingat segala peristiwa bersejarah yang dapat meningkatkan motivasi menjadi yang terbaik,” kata salah seoarang masyarakat penerima hadiah sepeda. Acara di akhiri dengan pemberian cindera mata kepada para veteran, keluarga veteran dan pelaku sejarah Berandan Bumi Hangus serta pagelaran drama kolosal perjuangan Berandan Bumi Hangus dibawah pimpinan Zainal AKA yang begitu menyentuh hati para pengunjung yang hadir. Hadir dalam acara itu Gubernur Sumatera Utara yang diwakili Kadis Sosial Provsu Rajali, S.Sos, Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu, SH, Ketua DPRD Kab. Langkat Terbit Rencana Perangin-angin, SE, Anggota DPRD Provsu H. Syah Afandin, SH, Wakil Bupati Langkat, Unsur Forkopimda Langkat, Kepala BNN, mantan Gubsu H. Syamsul Arifin, SE, para Kepala SKPD di Jajaran Pemkab. Langkat, para veteran, Unsur Forkompim Kec. Babalan, Camat se Kab. Langkat, Ketua PWI, insan pers, dan undangan lainnya. n P30
Akbid Pemkab Langkat Terima Pendaftaran Mahasiswa Baru
STABAT, PODIUM Direktur Akbid Langkat Evi Liska Utami SST, M.Kes diruang kerjanya, (14/8/2017), mengatakan, banyak program beasiswa yang akan disalurkan untuk para Mahasiswa di Yayasan Akbid Pemkab. Langkat. Untuk itu, Evi menjelaskan bahwa Akbid Langkat masih menerima Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru sampai dengan tanggal 21 Agustus 2017. Ditambahkannya, baru-baru ini, Yayasan Akbid telah mewisuda
sebanyak 83 mahasiswa di Medan International Conventional Center (MICC) Medan yang langsung diwisuda oleh Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH diwakili Sekda dr. H. Indra Salahudin, M.Kes, MM. “Semuanya telah diberikan ilmu pembelajaran yang optimal dari para dosen di Yayasan Akbid Langkat, karenanya, para Mahasiswa yang telah wisuda diyakini mampu bersaing untuk menjadi yang terbaik di bidang profesi Kebidanan,” katanya.
Mengenai target kedepannya, Yayasan Akbid Pemkab. Langkat akan terus berpacu dalam memberikan bekal terbaik bagi seluruh mahasiswa, sehingga, pasca melepas almamater Kampus Kebidanan Langkat, mereka dapat menjadi Abdi Masyarakat yang andal dalam bidang kesehatan. Sebagaimana diketahui, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi menyalurkan banyak beasiswa kepada mahasiswa Akbid
Langkat sebagai motivasi untuk meningkatkan prestasi dalam pembelajaran. Beasiswa yang dimaksud yakni Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPAC) dan beasiswa Bidikmisi. “Banyaknya program Beasiswa yang diberikan Pemerintah semoga dapat memotivasi masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai mahasiswa Akbid Langkat pada tahun 2017 ini,” harap Evi. n P30
8
Edisi 1 6 - 3 1 A gustus 20 17 16 31 Agustus 201
ADVETORIAL PODIUM
Dukungan Rudi Bangun Terus Mengalir
H
Rudi Hartono Bangun yang digadang-gadang merupakan pesaing calon Pilkada Langkat mendapat simpati dari kalangan masyarakat Stabat. Terbukti, anggota DPR RI ini menyahuti aspirasi arus bawah dengan turjun langsung melihat konstituennya di Dusun Pantai Luas, Desa Stabat Lama Barat, Kecamatan Wampu, Sabtu (5/8) pekan lalu. WAMPU, PODIUM Walau kehadiran politisi Partai Demokrat di Dusun Pantai Luas, Desa Stabat Lama Barat, Kecamatan Wampu, itu dibalut acara pernikahan Nisa dan Ricky, namun masyarakat di sana tak kuasa menahan rindunya kepada Rudi Bangun. Sejak turun dari mobil menuju lokasi pesta, satu persatu masyarakat berupaya memanjangkan tangan agar dapat menyalamnya. Dengan senyum simpul pula, H Rudi Bangun menyambut hangat seruan warga serta tetamu pesta sekalian. Ahmad, warga sekitar menyebut hadirnya mantan Ketua DPRD Langkat itu sangat mengagetkan. Pasalnya, selama ini Rudi Bangun lebih banyak menetap di Jakarta sebagai legislator Senayan. "Ya, kedatangan Pak Rudi di sini sangat terharulah. Mana nyangka kami dia datang. Apalagi cuma mengunjungi acara pesta," sebut Ahmad. Ketidaksangkaan Rudi Bangun hadir di acara persepsi pernikahan juga terurai dari Sofian beserta istrinya. Sofian dan istri merupakan orangtua si empunya acara pesta Nisa. Dia terkesan atas kehadiran H Rudi Hartono
Bangun ke pesta pernikahan anaknya. "Kehadiran Pak Rudi Bangun di gubuk saya ini membuktikan dia bukanlah orang yang melupakan pendukungnya di Pantai Luas," ujar Yayan menambahkan. "Dulu kami dukung Pak Rudi menjadi anggota DPR RI, pada saatnya nanti kami juga menyoblos nomor dan tanda gambarnya kalau dia maju di Pilkada Langkat mendatang. Artinya, Rudi Bangun ini bukanlah orang asing di sini bagi kami," tukasnya. Respon yang sama juga disahuti Ratna dan kalangan kaum ibu lainnya di pesta pernikahan tersebut. Menurut omak-omak itu, Rudi Bangun telah dikenal sejak dulu. Tak pelak, usai menyantap makanan dan panganan acara pesta, sesumbar tetamu meminta Rudi menyumbangkan suara emasnya. Walau sedikit sungkan, namun karena permintaan para konstutuen, Rudi pun bangkit dari tempat duduk menuju panggung. "Saya bukanlah penyanyi, tapi nyanyi adalah hobi saya. Dengan bernyanyi kita bisa menghilangkan penat di kepala, letih di tubuh
dan metode refresing," sebutnya. "Saya tak bisa banyak menyumbangkan lagu, cukup dua saja, ya..," Rudi disertai sahutan para tamu. Rupanya, kehadiran Rudi Hartono Bangun turut didampingi Ketua FKP Sumut, Tengku Syaiful Anhar. Di situ, Syaiful Anhar bilang bahwa Rudi seorang yang loyalis dan pilitikus. "Ini memperlihatkan adanya sinyal terhadap dukungan kepada Rudi Hartono Bangun. Jadi pesan saya kepada sahabat saya Rudi ini menangkap sinyal dukungan dari arus bawah dan jangan mengecewakan harapan rakyat," imbuh Syaiful. Amirudin alias Amir Belong, relawan TS 10 dan warga Dusun Pantai Luas yang mencoblos H Rudi Bangun dan H Saleh Bangun di Pileg 2014 lalu, sedikit memberi isyarat tetap mendukung calonnya itu. "Insya Allah akan mendukung Pak Rudi jadi Bupati Langkat, karena menurut pribadi saya hanya Pak Rudi Hartono Bangun-lah yang layak untuk kami dukung menjadi Bupati Langkat priode mendatang," tandasnya. n adv
Ketua DPRD Langkat Dapat Dukungan Jadi Bupati STABAT, PODIUM Begitu antusias masyarakat Kecamatan Kutambaru, Kabupaten Langkat dalam menghadiri acara doa dan dzikir kemerdekaan yang diselenggarakan Panitia Pelaksana dalam menyambut HUT RI ke-72 di Lapangan MTs Al-Ihsan Maryke Kutambaru, (10/8/2017). Acara yang dirangkai dengan kegiatan sidang itsbat nikah terpadu, pemberian buku nikah terhadap 50 pasangan dan akta kelahiran bagi anak-anak pasangan yang baru nikah yang semuanya secara pribadi dibiayai Ketua DPRD Langkat. “Acara ini merupakan kerjasama antara Kementerian Agama Kab. Langkat, Dinas Dukcatpil dan Pengadilan Agama Stabat,” sebut Camat Kutambaru Imanta PA, SE dalam sambutannya. Hadir dalam acara itu Ketua DPRD Kab. Langkat Terbit Rencana Perangin-angin, SE, Bupati Langkat yang diwakili Asisten II Drs. Hermansyah, Kadis Dukcatpil, Kadis P & P, Ketua Pengadilan Agama Stabat, Pegawai Kementerian Agama Langkat, Unsur Forkompim Kec. Kutambaru, Camat se Wilayah Langkat Hulu, Ketua FKUB Langkat,
Ketua BKPRMI Langkat, Ketua FPI, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, insan pers, dan undangan lainnya. Perhelatan acara doa dan dzikir Kemerdekaan yang dipandu oleh ustadz Susanto, SHI, S.Pd.I yang merupakan penceramah TV One dari Medan terlihat begitu khusuk diikuti oleh ratusan kaum ibu dan kalangan bapak-bapak yang berhadir. Sebelumnya, Ketua DPRD dalam sambutannya sangat mengapresiasi atas terselenggaranya acara doa dan dzikir Kemerdekaan ini. "Semoga acara seperti ini
dapat terlaksana di Kecamatan lainnya," harapnya. “Doa dan dzikir merupakan suatu ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan melalui acara ini juga dapat terjalinnya tali silaturahmi,” sebut Ketua DPRD. Acara dirangkai dengan pemberian buku nikah dan akta kelahiran semoga dapat mewujudkan tertib administrasi kependudukan kepemilikan akta nikah dan peningkatan pemilikan akta kelahiran bagi anak usia 0-18 tahun di Kabupaten Langkat. Pada kesempatan itu, Ketua DPRD juga memberikan bantuan uang pembinaan kepada Karang Taruna Kecamatan Kutambaru dan memberikan cinderamata kepada 50 pasangan yang baru mengikuti nikah terpadu. Di acara itu juga disampaikan pernyataan sikap dan dukungan dari perwakilan tokoh agama, tokoh masyarakat dan elemen masyarakat Kecamatan Kutambaru yang mendukung, mendoakan dan memenangkan H. Ngogesa Sitepu, SH menjadi Gubernur Sumatera Utara dan Terbit Rencana Perangin-angin menjadi Bupati Langkat periode 2018-2023 yang ditandatangani bersama. n ladon
Pesan Bupati pada JCH Asal Langkat GUNA memberikan bimbingan dan motivasi kepada Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Langkat, Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH melepas sekaligus mengantar keberangkatan JCH asal Langkat mulai dari Alun-alun T. Amir Hamzah Stabat, (5/8/2017), sampai dengan Asrama Haji dan Bandara Kuala Namu International (KNIA), Deli Serdang, (6/8/2017). LANGKAT, PODIUM “Ini adalah kegiatan rutin yang dilakukannya setiap tahun sejak menjadi Bupati Langkat tahun 2009 silam, sehingga setiap JCH yang berangkat ke Tanah Suci dapat selalu mengingat Langkat dan mendo’akan yang terbaik bagi Langkat selama berada di tanah suci," kata Ngogesa saat dikonfirmasi di Bandara KNIA, (6/8/2017). Ngogesa menambahkan, mereka adalah para dhuyufurahman yang akan menunaikan rukun Islam kelima. Oleh karenanya, dukungan dan motivasi akan selalu diberikannya kepada Para dhuyufurahman selama dipercaya menjadi pemimpin. Untuk melaksanakan ibadah haji tersebut, kesehatan jasmani dan rohani harus senantiasa dijaga selama berada di tanah suci. Orang nomor satu di Pemkab Langkat tersebut pun memotivasi para JCH agar selalu menjaga kesehatan disana. “Tetap jaga kesehatan dan raih predikat Haji Mabrur dengan menjalankan Ibadah Haji dengan khusuk,” ujarnya. Terkait rumah yang ditinggalkan selama berada di tanah suci, Ngogesa sudah memerintahkan seluruh jajarannya di Pemkab Langkat, tidak hanya camat, kepala SKPD dan seluruh kepala desa/lurah juga termaksud untuk menjaga keadaan rumah yang ditinggalkan para JCH. “Keadaan rumah yang ditinggalkan akan terus diawasi, dan setiap harinya, keadaan di tanah suci akan terus dipantau melalui informasi dari seluruh petugas mhaji yang ikut dalam rombongan,” tegas Ngogesa berharap seluruh JCH dapat menjalankan ibadah haji dengan khusuk. Tiga Jamaah Batal Berangkat Sebagaimana diketahui, jumlah awal JCH asal Langkat yang akan berangkat ke Tanah Suci berjumlah 371 orang, termaksud anaknya Rizki Youndanda
Sitepu yang juga ikut menunaikan ibadah Haji tahun ini. Tetapi saat keberangkatan, tiga orang di antaranya atas nama Adlin (85 tahun asal Kecamatan Sei Lepan), Muhidin (77 tahun asal Secanggang) dan Saidi (77 tahun asal Secanggang) tidak iktu berangkat ke tanah suci karena sakit. Kemudian, 368 JCH yang berangkat ke tanah suci mendapatkan bantuan pribadi dari Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH sebesar Rp123.600.000 sebagai tambahan
uang saku dan pegangan selama berada di Makkah. Dari 368 orang yang berangkat tersebut, terdapat 9 Karom, 35 Karu dan 2 TPHD serta 5 orang petugas Haji yang akan menjaga dan memberikan informasi keadaan para JCH selama berada di tanah suci. Sekitar pukul 10.00 WIB, Minggu (6/8), para JCH asal Langkat berangkat ke Madinah melalui Bandara KNIA dengan pesawat Garuda nomor penerbangan GIA 3109 kloter 9 dan 21.
Turut mendampingi Bupati Langkat saat melepas keberangkatan JCH asal Langkat, Ketua TP. PKK Langkat Ny. Hj. Nuraida Ngogesa, unsur Forkopimda Kabupaten Langkat diantaranya Ketua DPRD Langkat Terbit Rencana Perangin-angin dan Kapolres Langkat AKBP Dede Rojudin, kemudian, Sekda Langkat H. Indra Salahudin, Kakanmenag Langkat H. T. Darmansyah, sejumlah Kepala SKPD dijajaran Pemkab. Langkat dan Ketua MUI Langkat Buya H. Ahmad Mahfudz. n ladon
Ngogesa Sitepu Kukuhkan Anggota Paskibra 2017 STABAT, PODIUM Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH mengukuhkan sebanyak 56 anggota pasukan pengibar bendera (Paskibra) Kabupaten Langkat tahun 2017 di Serambi Jentera Malay Rumah Dinas Bupati Langkat, (15/8/2017). Bupati Ngogesa mengatakan, para anggota Paskibraka tersebut akan bertugas untuk mengibarkan bendera dan menurunkan bendera (Aubade) pada Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-
72 yang akan berlangsung Kamis ini, karena itu, Ngogesa mengucapkan selamat atas dikukuhkannya para pasukan pengibar bendera (Paskibra) Kabupaten Langkat tahun 2017. Diungkapkannya, para pasukan pengibar bendara harus terus disiplin berlatih sampai selesainya tugas yang diemban sebagai pengibar bendera. "Giat berlatih dan tetap kompak agar sukses menjalankan tugas nantinya”katanya. Menurut dia, Pasukan Paskibraka
mempunyai peran penting dalam peringatan ke-72 Kemerdekaan RI tersebut, karena Paskibra menjadi salah satu tolak ukur suksesnya penyelenggaraan perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia. “Tanggung jawab besar tersebut adalah amanah yang harus dijalankan dengan baik oleh seluruh Pasukan Paskibraka, tetap semangat dan jadi yang terbaik didepan ribuan masyarakat Langkat yang akan menyaksikan Puncak peringatan HUT
RI nantinya” harapnya. Sebagaimana diketahui, bertindak sebagai Komandon Pleton dalam acara pengukuhan tersebut adalah Al-Hilal Hamdi Harahap (SMU N 1 Stabat), sedangkan tim pelatih terdiri Sertu Suandi (Kodim 0203 Langkat) dan Sertu Joni Iwan Priono (Kodim 0203 Langkat). Pada tahun 2017, 3 orang siswa terbaik di Langkat lulus seleksi menjadi Anggota Paskibraka Sumatera Utara, ketiganya yakni, Miza Salsabila (SMA N 1 Kuala), Rifdatul Ginan Sinambela (SMA Dharmapatra Sei Lepan), Raden Ahmad Wisanto (SMA N 1 Hinai). Keberadaan para anggota Paskibraka Langkat dan anggota Paskibraka Sumut dimulai tanggal 31 Juli sampai dengan 18 Agustus 2017 masuk asrama, setelah itu, barulah dilanjutkan rekreasi sebagai pemerkuat rasa kebersamaan. Turut hadir dalam acara tersebut, unsur Forkopimda Langkat diantaranya Ketua DPRD Langkat Terbit Rencana Perangin-angin dan Kapolres Langkat AKBP Dede Rojudin, kemudian unsur Kepala SKPD dijajaran Pemkab. Langkat serta unsur TNI/ Polri. n ladon
10
PODIUM LANGKAT Edisi 1 6 - 3 1 A gustus 20 17 16 31 Agustus 201
PODIUM Utama
Kawasan Tanpa Rokok Fokus Pembahasan Pemkab Langkat PEMKAB Langkat melalui Dinas Kesehatan mengadakan rapat Pemantapan Advokasi Kebijakan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang berlangsung di ruang rapat Dinas Kesehatan Langkat, akhir Juli kemarin. STABAT, PODIUM Dalam rapat tersebut, Sekretaris Daerah Langkat dr. H. Indra Salahudin menjadi narasumber bersama dengan Kepala Bagian Hukum Setdakab Langkat Maja Wijaya. Dikatakan Sekda Indra, PHBS adalah sebuah kegiatan yang bernilai positif dalam kehidupan yang manfaatnya dapat dirasakan oleh semua kalangan. Untuk merealisasikan PHBS bagi seluruh masyarakat Langkat, diperlukan peraturan bupati mengenai hal tersebut.
“Oleh karena itu, rapat diselenggarakan guna memudahkan sosialisasi ke masyarakat, karena payung hukum ada yang mendasarinya,” katanya. Mengenai Kawasan Tanpa Rokok (KTR), H. Indra menjelaskan bahwa PHBS mempunyai keterkaitan dengan Kawasan Tanpa Rokok yang menjadi sasaran beberapa temat. Seperti tempat bermain anak, tempat belajar mengajar, lingkungan kerja dan lokasi fasilitas kesehatan lainnya. “Mudah-mudahan rapat ini dapat
menghasilkan Rancangan Peraturan Bupati yang nantinya akan diusulkan dan tempat-tempat yang disebutkan menjadi Kawasan Tanpa Rokok,” ucapnya. Perlu diketahui, rapat dibuka oleh
Kepala Dinas Kesehatan Langkat dr. Sadikun Winato didampingi Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes HM Ansyari M.Kes dan dihadiri oleh lintas sektoral yang berkaitan dengan PHBS. n P30
Isi Kemerdekaan
Kades Mekar Jaya Kerahkan Warga Bergotongroyong LANGKAT, PODIUM Dalam rangka menyambut HUT RI ke 72, Kepala Desa (Kades) Mekar Jaya, Edi Sunarto bersama muspika Kecamatan Wampu mengerahkan warga untuk bergotongroyong, (11/8/2017). Dengan kompaknya, Kades bersama warganya membuat jembatan cor beton Dusun V Karya Jaya. Sedangkan, dana material untuk membeli semen, pasir, kerikil dan papan untuk mal serta paku swadaya murni dari masyarakat. Menurut Edi Sunarto, gotong royong ini sudah menjadi agenda program Desa Mekar Jaya pada Jumat Bersih yang dilakukan setiap satu bulan sekali pada minggu kedua untuk membangun desa. Pengorbanan pejuang pahlawan kita 'dengan darah dan air mata' untuk mempertahankan tanah air dari tangan penjajah harus dihargai. "Jadi kita tinggal mengisi kemerdekaan di negara yang kita cintai ini melalui semangat gotongroyong membangun desa," ucapnya. Menumbuh kembangkan dan melestarikan semangat budaya gotongroyong kepada warga adalah ciri khas peninggalan leluhur bangsa Indonesia khususnya warga Desa Mekar Jaya yang harus terus dijaga kelestariannya sampai generasi penerus berikutnya. "Dengan semangat menggerakkan gotong royong budaya akan terus terjaga dan partisipasi masyarakat dapat terus meningkat dalam membangun desa," kata Sunarto. Hadir pada gotong royong bangun jembatan cor beton, Muspika Kecamatan Wampu, Sekretaris Kecamatan Robby Sitepu, Babinsa Desa Mekar Jaya dari Koramil Stabat Sujono, Kepala Dusun V dan warga. n sahrul
Rapat Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial STABAT, PODIUM Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Langkat mengadakan Rapat Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial yang berlangsung diruang pola kantor Bupati Langkat, (14/8/2017). Rapat dibuka oleh Sekdakab. Langkat dr. H. Indra Salahudin M.Kes, MM mewakili Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH. Dalam pidato tertulisnya yang dibacakan Sekdakab. Langkat dr. H. Indra Salahudin, Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH menyambut baik rapat ini. “Sejauh ini, Langkat masih kondusif dan situasi ini harus terus disyukuri,” katanya. Lebih lanjut, rasa syukur juga harus diselaraskan dengan tindakan pencegahan yang akan bermanfaat untuk mencegah terjadinya konflik sosial. “Rapat ini adalah solusi terbaik yang dapat menghasilkan Rencana Aksi Pencegahan Konflik sesuai dengan prosedur terencana,” sebutnya. Ngogesa berharap, seluruh etnis di Langkat yang selama ini dikenal hidup harmonis dan berdampingan
akan terus terjaga situasinya melalui peran Tim terpadu Penangan Konflik Sosial. Kepala Kesbangpol Drs. H. Wahyudi Hasibuan menjelaskan, peserta dalam rapat ini berjumlah 100 orang. Bertindak selaku pemapar materi dalam rapat ini adalah Kapolres Langkat diwakili oleh Waka Polres Kompol Hendrawan SIK, MA, Kapolres Binjai diwakili Wakapolres Kompol Anhar Arlia Rangkuti, SIK dan Dandim 0203 Langkat yang diwakili oleh Kasdim Langkat Mayor Inf. SH. Tanjung. Dalam paparannya masing-masing, terdapat beberapa penjelasan mengnai keikutsertaan unsur masyarakat dalam penanganan konflik sosial, langkah cepat, tepat dan tegas serta proposional dalam menangani konflik sosial dan terjaminnya rasa aman seluruh masyarakat. Hadir dalam rapat tersebut, di antaranya perwakilan Unsur Forkopimda Langkat, Kepala BNN Langkat, Camat se-Kabupaten Langkat, unsur TNI/Polri, Ketua FKUB dan Ketua MUI Kabupaten Langkat. n P03
11
Parlementaria
Edisi 1 6 - 3 1 Juli 20 17 16 31 201
10 Bakal Calon Bupati Langkat Ikuti Sosialisasi Di KPU SEDIKITNYA 10 Bakal Calon (Balon) Bupati Kabupaten Langkat, mengikuti kegiatan sosialisasi tata cara pencalonan perseorangan. Jumlah ini lebih sedikit dibanding jumlah bakal calon yang sudah mengambil undangan di KPU yang berjumlah 12 peserta. LANGKAT, PODIUM Kegiatan yang dilaksanakan di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jalan Imam Tembeleng, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, berlangsung, (9/8/2017). Ketua KPU Langkat Agus Arifin S. Sos didampingi Divisi Teknis Muhammad Khair S.PD.I berharap, dengan diadakannya kegiatan ini dapat memberikan informasi kepada seluruh Bakal Calon (Balon) Bupati yang ingin maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2018 mendatang. "Untuk itu kita mengundang para bakal calon hari ini. Sebab, selain selebaran (buku panduan) yang sudah kita bagikan. Disini kita perlu menyampaikan langsung tata cara agar bakal calon lebih memahami," jelas Divisi Teknis Muhammad Khair SPdI. Dalam kesempatan itu, dirinya mengatakan, jumlah dukungan harus memenuhi 53.552 dukungan KTP. Jumlah ini merupakan 7,5 persen dari
714.017 jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT). "Dukungan harus menggunakan E-KTP atau surat keterangan pengganti E-KTP dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcatpil)," ungkap Khair. Dan dukungan ini, ungkap dia, harus tersebar sedikitnya 50 persen dari
jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Langkat. "Dengan kata lain, dukungan mesti ada di 13 Kecamatan yang tersebar di Kabupaten Langkat. Dimana Kabupaten Langkat berjumlah 23 Kecamatan," tegas dia. Dalam sosialisasi terlihat para Bakal Calon (Balon) perwakilan yang hadir
antara lain. 1. HM Zulkifli (hadir), 2. Richart Hutagalung (hadir), 3. H Zamroni (diwakili), 4. Abdul Aziz (hadir), 5. Budiono SE (diwakili), 6. Drs H Sulistianto Msi (diwakili), 7. Prof Djohar Arifin (diwakili), 8. David Sembiring (hadir), 9. Ahmad Zaidnur (diwakili) dan 10. Irham ST. n sahrul
DPRD Langkat Sahkan Ranperda Jadi Perda STABAT, PODIUM Setelah melalui rapat-rapat yang melelahkan, akhirnya DPRD Kabupaten Langkat melaksanakan sidang paripurna pengesahan/ persetujuan rancangan peraturan daerah (Ranperda) tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD T.A 2016 menjadi peraturan daerah (Perda). Sidang tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Langkat Terbit Rencana Perangin-angin didampingi para Wakil Ketua, Sakta Bangun dan Donny Setha serta Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu diwakili Sekda dr.H.Indra salahudin,M. KES.MM yang berlangsung di ruang rapat paripurna, (1/8/2017). Ketua DPRD Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin,SE dalam sidang tersebut mengatakan bahwa rapat paripurna ini atas dasar hasil pembahasan pansus DPRD Kabupaten Langkat dengan TAPD dan SKPD terkait dilaksanakan dengan memperhatikan sekala prioritas, transparansi, akuntanbilitas, episien dan epektipitas serta taat dengan
ketentuan dan undang-undang yang berlaku. Dikatakan Terbit Rencana, setelah mendengarkan laporan panitia khusus atas hasil pembahasan terhadap Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2016 dengan SKPD terkait, selanjutnya para fraksi menyampaikan pendapat akhir terhadap laporan panitia khusus.
"Dalam penyampaian pendapat akhir semua fraksi menyetujui Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD T.A 2016 menjadi Perda," sebutnya. Sekdakab. Langkat dr.H.Indra salahudin mewakili Bupati Langakat H. Ngogesa Sitepu,SH mengucapkan terimakasih kepada saudara ketua praksi dan para ketua komisi serta anggota komisi, badan musyawarah,
badan legilasi dan badan anggaran Legislatip yang telah berkerja secara oktimal demi menyelesaikan amanat Konsitusi ini. "Dalam suasana semangat kebersamaan yang merupakan bagian dari komitmen kita dalam membangun bumi Langkat, maka pembahasan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD ini telah sesuai dengan aturan yang telah digariskan, ketentuan dan mekanisme yang berlaku yang sama-sama kita pedomani dan kita taati," katanya. Sekdakab Langkat menambahkan bahwa berbagai pandangan dan tanggapan serta masukan dari anggota dewan yang menyangkut pemerintahan, pelaksanaan programprogram pembangunan serta persoalan kemasyarakatan. "Ini menunjukan besarnya tanggung jawab moral kita semua untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Langkat yang kita cintai," urai Sekda. Sidang paripurna dihadiri oleh para anggota dewan unsur Forkopimda, kepala SKPD dan LSM dan organisasi pemuda serta undangan lainya. n P03
Senam Pagi Bersama Sekretariat DPRD Langkat
STABAT, PODIUM Sekretariat DPRD Langkat di bawah kepemimpinan Drs Basrah Pardomuan yang setiap bulannya
rutin mengadakan kegiatan senam pagi bagi seluruh Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Honor dan Petugas Cleaning Service di Lapangan Kantor DPRD Kabupaten Langkat di Stabat. Kali ini, (4/8/2017), senam pagi tetap mengikutsertakan ibu Dharma Wanita Persatuan Sekretariat DPRD Langkat di bawah pimpinan Ny Rosdanelly Basrah Pardomuan. Selama kurang lebih 60 menit kegiatan senam dilaksanakan, dengan mengikuti gerakan instruktur senam yang telah mahir memimpin senam yang sengaja dipersiapkan oleh
Kepala Bagian Umum Ir. Agus Tutiana. Keceriaan tersirat dari raut wajah seluruh pegawai yang mengikuti senam yang lagi hit di Sumatera Utara yakni Senam Tau Toba. Usai senam, dilakukan sesi sarapan pagi bersama dengan menyantap bubur kacang hijau sebagai pengganti energi setelah senam. Basrah mengatakan dengan melaksanakan senam pagi setiap bulan ini, mudah-mudahan dapat membugarkan dan menyehatkan badan sesuai dengan slogan Mens
Sana In Corpore Sano yang berarti jika jiwa seseorang sehat, maka tubuhnya akan sehat juga, begitu pula sebaliknya dan diharapkan kegiatan senam ini dapat menambah semangat kerja bagi Pegawai Sekretariat DPRD Langkat. �Senam pagi ini juga selain bertujuan untuk menjaga fisik pegawai agar tetap sehat dan bugar, juga untuk menjaga kekompakan bagi seluruh pegawai agar dalam pelaksanan tugas-tugas di Kantor tidak terkendala dan berjalan dengan baik,� ujar Basrah Pardomuan. n P03
12
PODIUM SUMUT Edisi 1 6 - 3 1 A gustus 20 17 16 31 Agustus 201
PODIUM Utama
Pendapatan APBD 2016 Rp 2 Triliun Lebih STABAT, PODIUM Ketua DPRD Langkat Terbit Rencana Perangin-Angin, SE yang memimpin rapat didampingi Wakil Ketua DPRD H. Sapta Bangun, SE dan Donny Setha, ST. SH. MH mengetuk palu ketika segenap legislator yang hadir secara serempak setuju Ranperda tersebut. Selanjutnya Sekretaris DPRD Kabupaten Langkat Drs Basrah Pardomuan membacakan Surat Keputusan (SK) DPRD Kab. Langkat dan Berita Acara Persetujuan Bersama Kepala Daerah dan DPRD Kab. Langkat atas Perda Pertanggung Jawaban Pelaksanaan APBD. Dalam SK dan Berita Acara itu tertera bahwa Pemkab Langkat dan DPRD Kabupaten Langkat telah membahas dan menyetujui Ranperda LPJ APBD 2016 dengan rincian
Pendapatan sebesar Rp. 2.215.047.135.449,93 dengan Anggaran Belanja sebesar Rp. 2.287.199.857.314,68. dengan Silpa sebesar Rp. 141.653.929.930,99. Meski pun setuju, sebelumnya Panitia Khusus DPRD Kab. Langkat dalam laporan hasil kerjanya yang dibacakan oleh Jiman Tarigan, ST dan Pendapat Akhir setiap Fraksi DPRD Kab. Langkat dengan juru bicara dari Fraksi Partai Golkar dibacakan oleh Pujianto, SE, Demokrat oleh Siti Nurhayati, S.Ag, PDI.P oleh Suwanto, Gerindra oleh Yusri Handoko, Nasdem oleh H. Ajai Ismail, SE, BSPN oleh M. Bahri, SH dan HNB oleh Riska Purnawan, ST memberikan beberapa catatancatatan maupun rekomendasi perbaikan terhadap Pemkab Langkat.
Dalam pidato penutupnya, Ketua DPRD Kab. Langkat mengucapkan terima kasih kepada Panitia Khusus, TAPD dan SKPD yang telah mencurahkan tenaga dan pikiran dalam mewujudkan tugas dan fungsi DPRD dalam bidang anggaran sesuai ketentuan dan perundang-undangan. DPRD juga berharap Pemkab. Langkat agar memperhatikan catatancatatan maupun rekomendasi yang telah disampaikan oleh Anggota DPRD Kab. Langkat. Hadir dalam Rapat Paripurna tersebut yakni Bupati Langkat diwakili Sekdakab. Langkat dr. H. Indra Salahudin, M.Kes, MM, Unsur Forkopimda, para Asisten dan Staf Ahli Setdakab, para Kepala SKPD, para Camat, insan pers dan undangan 1 lainnya. n P3 P31
Atlet Taekwondo Langkat Seleksi Kejurda Sumut STABAT, PODIUM Setidaknya 15 atlet taekwondo putra-putri Kabupaten Langkat dilepas keberangkatannya untuk mengikuti Kejuaraan Daerah (Kejurda) tingkat Sumatera Utara yang berlangsung di Gedung Olahraga Cemara Asri dalam waktu dekat ini. Pelepasan dilakukan oleh Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH melalui Assisten II Ekbangsos Drs. H. Hermansyah di Kantor Koni Langkat, (11/8/2017). Hermansyah mengatakan, selamat mengikuti Kejurda, jaga nama baik Langkat dan junjung tinggi sportifitas. “Menang kalah biasa, yang terpenting adalah bagaimana menjadi Duta terbaik Langkat dalam menorehkan prestasi untuk Kabupaten Langkat,” ujarnya. Ketua KONI Langkat H. T. Paris didampingi Sekretaris Anharsyah menjelaskan, atlet yang berangkat akan didampingi oleh 3 Pelatih yang nantinya akan membimbing mereka dalam bertanding. “Mereka sudah dilatih dengan maksimal, sekarang saat pembuktian, dan semoga dapat membanggakan Kabupaten 1 Langkat,” tandasnya. n P3 P31
LPI Tipikor Langkat Beri Apresiasi Proyek Waduk Sei Wampu
Anugerah Parahita Ekapraya 2016 Untuk Langkat KABUPATEN Langkat menerima penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2016. Penghargaan itu diterima langsung oleh Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, di Auditorium Ir. Soedjarwo, Manggala Wanabakti Jakarta. LANGKAT, PODIUM Acara penyerahan Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya Tahun 2016 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI ini langsung dibuka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Penghargaan Anugrah Parahita Ekapraya Tingkat Madya Tahun 2016 yang diraih Kabupaten Langkat atas kebijakan Pemerintahan Daerah (Pemkda) Langkat tentang
pembangunan di bidang pemberdayaan dan perlindungan anak yang didukung oleh seluruh SKPD tergabung dalam kelompok kerja pengarus utamaan gender (PUG) Kabupaten Langkat. H. Sujarno S.Sos. M.Si selaku Ketua Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender (Pokja PUG) Langkat menjelaskan ini semua adalah eksen/ kegiatan yang dilakukan secara bersama dengan 31 SKPD Pemkab Langkat.
Setiap kantor SKPD tersedianya ruang pelayanaan anak. "Artinya tempat bagi ibu–ibu untuk menyusui anak bayinya, kemudian di sekolah– sekolah kita buat sekolah nyaman maksudnya sekolah menyediakan zebra cross, taman sekolah yang bebas dari tanaman berduri dan semua ini berbasis kurikulum," terangnya. Kegiatan lainnya seperti pelatihan Paskibra yang melibatkan perempuan, launching Kampung KB di Desa Selotong, Kecamatan Secanggang. n marwan
LANGKAT,PODIUM Kabupaten Langkat sejak tahun 2015 hingga 2019 mendapat kucuran dana dari APBN sebesar Rp 1,3 triliun untuk pembangunan bendungan dan irigasi yang bisa mengairi lahan persawahan 10.991 hektar di empat kecamatan. Irigasi tersebut memanfaatkan debit air Sei Wampu, untuk meningkatkan produksi dan meningkatkan ketahanan pangan, khususnya Kabupaten Langkat, dan pada umumnya Sumatera Utara. Guna mendukung program tersebut berjalan dengan baik, sebagai sosial kontrol dan membangun kerjasama yang baik, Kepala Divisi DPP LSM LPI Tipikor (Lembaga Pengawasan Investigasi Tindak Pidana Korupsi) Supriyono ST didampingti OK Heri fadly SH dan tim melakukan investigasi ke proyek waduk sei wampu tersebut. Kepada wartawan, Priyono menyebutkan, bahwasanya hasil investigasi yang dilakukanya bersama TIM ke lapangan disambut baik oleh Ir Warsono selaku Pimpinan Proyek dan Pak Dedi Selaku humas dari PT Adhi Karya. Berdasarkan hasil investigasi tanggal 31 Juli 2017 pada pengerjaan waduk tersebut, TIM LPI Tipikor memberikan apresiasi yang tinggi kepada PT Adhikarya dan Nindya karya selaku kontraktor. “Kami LPI Tipikor yakin proyek tersebut selesai tepat waktu sesuai jadwal dan program kerja, sehingga masyarakat kab langkat bisa memanfaatkan program pembangunan infrastruktur yang digadang oleh Presiden Ir Joko Widodo ini,” katanya. Kita telah lihat pengerjaan proyek berjalan lancar, terutama untuk Proses Pembesan lahan sudah dilakukan dengan cara yang arif dan bijaksana sehingga tidak merugikan masyarakat yang tanahnya kena lokasi proyek. Selain itu dukungan Pemerintah kab Langkat sangat begitu besar guna suksesnya proyek tersebut. n sahrul
13
Sumut PATEN
Edisi 1 6 - 3 1 A gustus 20 17 16 31 Agustus 201
Terimakasih Para Pejuang Ku...
“
GUBERNUR Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi sangat menghargai para veteran dan mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa perjuangan tanpa pamrih membela tanah air tercinta ini. “Terima kasih kepada orang-orang tua kami, para pejuang tanah air, jasamu akan dikenang sepanjang masa,” ucap Erry pada acara ramah tamah dan silaturahmi dengan perintis dan pejuang kemerdekaan dalam rangka menyambut HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia 2017, di rumah dinas Gubernur Jalan Jenderal Sudirman Medan, (10/08/2017).
Erry menyebutkan, jika para perintis dan pendiri Republik Indonesia yang kita cintai ini telah memberikan segala- galanya untuk kemerdekaan dan kejayaan bangsa, maka tugas kita sekarang adalah mengisi dan memberi makna kemerdekaan melalui pembangunan di segala bidang. “Perjuangan kita saat ini tidak lagi mengangkat senjata, melainkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pembangunan dan kemakmuran bangsa,” ucap Erry. Erry juga mengajak masyarakat Sumatera Utara untuk tetap mengenang dan menghormati jasajasa para pahlawan dan pejuang bangsa karena dalam merebut kemerdekaan bangsa kita, para pahlawan dan pejuang kita telah mengalami masa perjuangan yang jauh lebih sulit lagi dari apa yang kita hadapi saat ini. Namun berkat semangat kesatuan dan persatuan serta rasa cinta tanah air, keuletan yang dilandasi dengan jiwa, semangat dan nilai-nilai ’45 dari pejuang kita maka kemerdekaan bangsa kita dapat kita wujudkan. “Mari kita renungkan kembali akan perjalanan sejarah perjuangan para pahlawan dan pejuang dalam merebut kemerdekaan bangsa kita ini. Karena bangsa yang besar adalah bangsa dapat menghargai jasa-jasa para pahlawannya,” tutur Erry. Dalam kesempatan itu, Erry mengajak semua pihak khususnya generasi muda dan generasi penerus bangsa menjadikan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-72 tahun 2017 sebagai momentum dan motivasi untuk membangun dan meningkatkan semangat berkarya, agar bangsa ini segera keluar dari berbagai krisis multidimensional demi suksesnya
agenda reformasi yang mengalami proses berkesinambungan, khusus dalam mencapai misi visi Sumatera Utara menuju masyarakat yang sejahtera dan berdaya saing. “Mari bekerja dan kerja bersama,” cetus Erry. Pada kesempatan itu, Gubsu Erry juga mengharapkan para perintis dan pejuang kemerdekan di Sumatera Utara agar terus berkiprah di berbagai lapangan kehidupan terutama dalam pelestarian dan penerusan nilai-nilai kejuangan dan keperintisan kepada generasi muda. “Kami berharap nilai-nilai kejuangan dapat terus diwariskan kepada generasi muda, khususnya untuk generasi muda Sumatera Utara,” pinta Erry. Erry menambahkan, sebagai pejuang sejati dan pengabdian rakyat, ia yakin para perintis kemerdekaan dan pejuang kemerdekaan tidak akan pernah berhenti berjuang selama denyut nadi masih berdetak. Sesuai dengan kemampuan masing-
masing artinya tidak hanya sekadar rintisan dan perjuangan kemerdekaan melainkan juga berjuang mempertahankan dan mengisi kemerdekaan dengan semangat persatuan dan kesatuan dan bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Tekad dan semangat inilah yang perlu dijadikan suri teladan bagi setiap generasi penerus, khususnya generasi muda dalam mengemban meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai kejuangan dan kepahlawanan serta pengabdian demi kepentingan yang lebih besar yakni kepentingan bangsa dan negara,” ucap Erry. Sebelumnya, Ketua DPRD Sumut Wagirin Arman dalam sambutan mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada para perintis dan pejuang kemerdekaan karena generasi saat ini bisa menikmati kemerdekaan. “Kita harus bersyukur dan terus
bangkit untuk membangun NKRI khususnya Sumatera Utara lebih baik, lebih baik, lebih baik lagi kedepannya,” ajak Wagirin. Ketua Karang Taruna Provsu Solahuddin Nasution pada kesempatan tersebut mengajak para pemuda agar dapat melestarikan nilai-nilai kejuangan yang telah dilakukan para pejuang dan perintis kemerdekaan. Selain itu, hasil dari perjuangan itu dapat direalisasikan para pemuda dengan aktifitas-aktifitas positif dalam mendukung pembangunan khususnya untuk Sumatera Utara. “Kegiatan ramah tamah ini jangan hanya sekedar seremonial saja. Para pemuda harus dapat melestarikan nilai-nilai kejuangan dan mengisi kemerdekaan dengan aktifitas-aktifitas untuk peningkatan bangsa dan menjauhi aktifitas-aktifitas yang bertentangan dengan ideologi NKRI,” harap Solahuddin. n hmt
SAUT DAN ERRY AJAK MAHASISWA TANAMKAN KEJUJURAN DAN INTEGRITAS MEDAN, PODIUM Wakil Ketua Komisi Pemerantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang bersama Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Tengku Erry Nuradi menghadiri Seminar Nasional Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (UPH) Medan di Kampus UPH-Lippo Plaza Jalan Imam Bonjol Medan, (9/8/2017). “Hadirnya Wakil Ketua KPK RI Bapak Saut Situmorang sebagai keynote speaker dalam seminar hari ini menjadi sangat penting khususnya bagi generasi muda kita yang merupakan calon-calon pemimpin dimasa-masa mendatang. Generasi muda harus menjadi agen perubahan agar negera kita, provinsi kita lebih baik
lagi dimasa mendatang,” ucap Gubsu Erry. Erry menjelaskan, peran Perguruan Tinggi dinilai sangatlah strategis dalam pemberantasan korupsi di tanah air. Sebagai lembaga pendidikan yang diisi generasi muda, para mahasiswa dapat menjadi agen perubahan di negeri ini. Untuk itu, Erry mengajak, para generasi muda dapat menanamkan rasa kejujuran dan integritas. Karena dengan kejujuran dan intergritas akan memberikan dampak positif bagi seseorang untuk menghilangkan sifat-sifat korupsi yang dinilai sebahagian orang telah menjadi kebiasaan. Erry juga menyampaikan
mengapresiasi atas perhatian yang tinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut). Hal ini ditandai dengan sejumlah rencana aksi yang telah disepakati bersama Tim Kopsurgah KPK guna mendorong pemberantasan korupsi di Sumut. “Seperti kita ketahui Indeks Persepsi Korupsi Indonesia sekitar 37 jauh dibawah negara-negara tetangga kita, khususnya Singapura yang sudah mencapai 80. Rendahnya indeks persepsi korupsi ini terjadi karena memang pemerintahan dan pelayanan publik kita belum maksimal dan perlu dirubah sistemnya. Makanya kita
mendorong segala bentuk pelayanan publik dengan berbasis online agar lebih efektif dan transparan untuk mencegah terjadinya tatap muka yang berpotensi terjadinya KKN,” terang Erry lagi. Lanjut Erry, lewat pendampingan KPK RI telah dilahirkan sembilan rencana aksi pemberantasan korupsi. Salah satu aksi yang dilakukan melalui bidang pendidikan yakni penerimaan perserta didik baru (PPDB) tingkat SMA sederajat yang kini menjadi kewenangan Provinsi. Meskipun masih memiliki sejumlah kekurangan namun Erry mengaku PPDB online telah memangkas praktek KKN yang selama ini terjadi saat PPDB setiap tahunnya. n hmt
14
PODIUM OPINI opini
Edisi 1 - 15 Juli 20 17 201
Edisi 1 6 - 3 1 A gustus 20 17 16 31 Agustus 201
PODIUM Utama
WUJUDKAN NAWA CITA PADA GENERASI MILENIAL BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) terus berupaya untuk melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana (KB). Tak hanya itu, mereka juga berupaya untuk meningkatkan pembangunan manusia. Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty mengungkapkan, kinerja yang dilakukan BKKBN sesuai dengan tiga Nawa Cita yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Jadi BKKBN menyukseskan tiga dari nama cita yang terkait dengan pembangunan manusia. Cita nomor lima, meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Cita nomor delapan, melakukan revolusi karakter bangsa. Cita nomor tiga membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan," kata Surya beberapa waktu lalu. Dia menjelaskan, kesuksesan itu tak lepas dari kehadiran Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, yang mana masalah kependudukan dan keluarga berencana merupakan persoalan yang wajib dikerjakan bersama antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota. "Sebelum ada undang-undang tersebut memang sulit karena desentralisasi otonomi daerah KB dan kependudukan urusan kabupaten kota, dan BKKBN urusannya tingkat provinsi maka dari itu BKKBN yakin dengan adanya undang-undang tersebut dapat mengelorakan kembali kependudukan dan keluarga berencana," terangnya. Surya menambahkan, BKKBN memiliki banyak program dalam menyukseskan tugas dan tanggung jawab mereka yang telah diamanatkan pemerintah. Tujuannya tadi, selain mengendalikan penduduk dan penyelenggara KB, mereka juga diminta meningkatkan pembangunan manusia. Lalu, bagaimana BKKBN menyukseskan hal tersebut? Berikut ini penyataan Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty terkait program Kependudukan dan Keluarga Berencana: Bagaimana persebaran penduduk saat ini, apakah sudah merata? Persebaran penduduk berdasarkan pulau. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010, penduduk Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa yang luas wilayahnya hanya mencakup 6,8% dari keseluruhan wilayah Indonesia, dengan jumlah penduduk sebesar 57,5% dari penduduk Indonesia. Sebagian penduduk lainnya tersebar di Pulau Sumatera (21,3%), Sulawesi (7,3%), Kalimantan (5,8%), Nusa Tenggara (5,5%), Papua (1,5%) dan Maluku (1,1%). Pesebaran penduduk yang tidak merata dapat menimbulkan beberapa dampak negative. Untuk daerah yang terlalu padat penduduk akan terjadi tekanan penduduk yang menyebabkan persaingan kehidupan semakin berat, seperti persaingan mendapatkan pekerjaan, pemenuhan kebutuhan dasar, perebutan sumber daya yang akhirnya berujung pada meningkatnya kriminalitas. Sementara untuk daerah yang jarang penduduk, dampak negatifnya adalah kurangnya tenaga kerja yang mendukung pembangunan di daerah
tersebut, memberikan kerentanan dari serangan dari luar akibat jarangnya penduduk di suatu wilayah menjadi mudah untuk disusupi oleh pihak-pihak asing. Penduduk akan berkumpul ke pusatpusat pertumbuhan ekonomi karena di sana akan lebih banyak tersedia lapangan pekerjaan. Daerah perkotaan akan memiliki kepadatan yang lebih tinggi dari daerah perdesaan. Daerah pusat industri akan menarik penduduk datang karena adanya lapangan pekerjaan di sana. Agar penduduk dapat lebih merata tersebar maka perlu dilakukan strategi utama. Yakni, pengendalian kelahiran, terutama di daerah padat penduduk, peningkatan kualitas penduduk terutama di daerah terbelakang dan menciptakan pusat pusat pertumbuhan ekonomi baru, terutama di daerah Indonesia Timur. Antisipasi BKKBN untuk meminimalisir ledakan Penduduk? BKKBN mengubah slogan dari 2 anak lebih baik, kembali menjadi "2 anak cukup". Meningkatkan kesertaan ber KB baik dari sisi supply dan demand. Dari sisi supply (pelayanan KB), penguatan ketersediaan Alokon dengan fasilitasfasilitas pelayanan KB dan BPJS. Dari sisi demand (permintaan masyarakat) meningkatkan konseling, informasi dan edukasi kepada masyarakat. Upaya untuk menarik petugas lapangan KB (PKB) untuk kembali menjadi tenaga kerja pemerintah pusat, merupakan salah satu upaya agar pelaksanaan program KB di lapangan dapat terjamin pelaksanaannya di lini terdepan. Hal ini agar KIE di masyarakat dapat berjalan dengan baik melalui mekanisme kelompok-kelompok masyarakat seperti BKB, BKR dan BKR. Sehingga pelaksanaan program KB menjadi lebih terstruktur dan terarah. Kepadatan penduduk harus ditangani secara komprehensif. Program KB harus diintegrasikan dengan Program KSPK dan Program Pengendalian Penduduk (Dalduk) dan disinkronkan dengan Program Pembangunan lainnya. Kebijakan Pembangunan Nasional harus diupayakan sinkron, seperti UU No. 1 Tahun 1974 agar usia kawin pertama lebih dewasa, disinkron kan karena UU Perlindungan Anak definisinya anak adalah dibawah 18 tahun. Lalu, apa yang menjadi prioritas BKKBN ke depan? Prioritas BKKBN tetap di Program KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana Pembangunan Keluarga). Perencanaan kelahiran melalui pelayanan KB secara integratif dan komprehensif termasuk konseling dan penanganan efek samping yang mungkin terjadi. Adapun prioritas program KB yang diharapkan dapat mendorong pencapaian renstra tersebut antara lain. Pengembangan kampung KB, prioritas program untuk meningkatkan kualitas penduduk pedesaan yang tertinggal sebagai perwujudan nawa cita mulai dari
desa/pinggiran dan meningkatkan kualitas manusia. (Kedua) Pembentukan Genre Ceria. Prioritas untuk remaja agar terbentuk remaja menjadi generasi berencana. Sasaran program ini adalah remaja, agar mereka tahu mengenai masalah kesehatan reproduksi dan mampu melindungi diri dari resiko resiko perilaku seks bebas yaitu hamil di luar nikah, aborsi dan penularan penyakit IMS. Slogan dari program ini adalah triad KRR (no narkoba, seks bebas dan HIV). Penarikan petugas lapangan KB (PKB) kembali menjadi PNS BKKBN Pusat dalam rangka menjalankan UU No 23 tahun 2014. Sekitar 15000 PKB ditarik menjadi PNS BKKBN Pusat. Untuk memperkuat koordinasi pengendalian program di lapangan. Setelah prioritas untuk jumlah anak hanya 2, kemudian untuk mencapai NKKBS maka perlu program pembangunan keluarga melalui ketahanan dan pemberdayaan keluarga. Juga tidak lupa advokasi kepada stakeholder pusat dan daerah agar mensinkronkan kebijakan pembangunan agar dapat berwawasan kependudukan. Mengenai jumlah kampung KB itu sendiri sudah ada berapa? Pokoknya pada 2016 kita targetkan satu kabupaten satu kampung KN. (Tahun) 2017 satu kecamatan satu kampung KB, itu minimal. Arahan dari pemerintah dalam hal ini presiden terkait kepadatan penduduk? Sesuai Nawacita ke 3: membangun bangsa dimulai dari pinggiran. Dalam kampung KB akan tersedia replika program KKBPK secara lengkap dan terkoordinasi dengan program sektoral lain secara kemitraan. Dari hasil sosialisasi bagaimana kesadaran generasi milenial terhadap program KB? Indeks pengetahuan remaja tentang Kesehatan Reproduksi Remaja target Renstra tahun 2015 sebesar 48,4 dan dari hasil survei PRJMN 2015 menunjukkan adanya kenaikan sebesar 49,0 di tahun 2016 menunjukkan sebesar 55,1. Indeks KRR utamanya diukur dari 4 variabel komposit yaitu indeks pengetahuan masa subur, indeks pengetahuan umur sebaiknya menikah dan melahirkan, indeks pengetahuan penyakit anemia dan HIV/AIDS dan indeks pengetahuan narkoba. Langkah BKKBN dalam mensosialisasikan KB pada generasi milenial agar pesan yang disampaikan bisa diterima? Melakukan Advokasi dan KIE melalui berbagai aktivitas dengan menggunakan pendekatan ramah remaja yaitu kegiatan-kegiatan yang disukai oleh remaja. Berbagai aktifitas ini dari mula kegiatan ilmiah yang bersifat ilmiah berupa seminar/ workshop, kegiatan aksi sosial. Kegiatan-kegiatan ini untuk membantu dan membina remaja alam menyiapkan masa depannya terutama dalam perencanaan kehidupan berkeluarga berisi informasi tentang subtansi GenRe seperti kependudukan
dan pembangunan keluarga, kesehatan dan reproduksi remaja, Persiapan kehidupan berkeluarga, keterampilan hidup (life skilll). Pesan-pesan KKBPK khususnya pesan GenRe disosialisasikan pada remaja yang lebih muda, yaitu usia anak SD-SMP ( 10-15 tahun). Saat ini juga tengah tren nikah muda di masyarakat, bagaimana BKKBN menanggapi ini? Enggak apa-apa, yang penting batasnya itu, jangan sebelum 21 tahun. Kalau pria 25 tahun. Itu yang kita kampanyekan karena sebelum 21 tahun kita anggap masih usia anak untuk reproduksinya. Maka preferensi kanker rahim di Indonesia ini salah satu penyebabnya adalah terlalu muda hubungan seks, belum matang sel-sel leher rahim itu. Sesuai amanat UU No.52 tahun 2009 tentang Pembinaan Kepada Remaja, BKKBN mengembangkan Program untuk remaja ini dikemas dengan nama Program Generasi Berencana (GenRe). Program GenRe adalah program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana; berkarir dalam pekerjaan secara terencana; serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi. Adapun tujuan dari program GenRe adalah untuk meningkatkan pemahaman,pengetahuan, serta sikap dan perilaku positif remaja tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi, guna meningkatkan derajat kesehatan reproduksinya dan menyiapkan kehidupan berkeluarga dalam upaya peningkatan kualitas generasi mendatang. Pendekatan yang dilakukan untuk mengembangkan Program GenRe dilakukan melalui 2 arah, yaitu pendekatan yang langsung kepada remaja, dengan mengumpulkan remaja wadah pusat informasi dan konseling remaja (PIKR). Sedangkan pendekatan kepada orang tua dengan cara mewadahi mereka untuk dapat berkumpul dan mendapatkan pola asuh remaja dalam menguatkan komunikasi orang tua dan keluarganya dalam wadah kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR). Bagaimana peran daerah dalam mensupport program BKKBN, khususnya bagi kepala daerah? Advokasi Penggerakan dan Informasi yang dititikberatkan dalam program-program Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) harus dimaksimalkan, terutama dalam menyampaikan program-program Keluarga Berencana. Program tersebut juga harus serta merta mengajak semua mitra kerja dan pemangku kepentingan dari pusat sampai ke desa-desa dengan harapan melalui strategi ini program KB dalam rangka KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga) dapat digaungkan kembali dan dapat direvitalisasi. n
15
PODIUM Aspirasi
Edisi 1 6 - 3 1 A gustus 20 17 16 31 Agustus 201
Ada Apa Dengan Penarikan Izin Operasional? INI adalah kondisi nyata. Namun belum diketahui siapa yang salah atau dipersalahkan. Tak ada 'kata kunci' yang membenarkan. Tapi keresahan terus 'menjamur' hingga jadi perbincangan di tengah khalayak. Ya, terutama para guru Taman Pendidikan Al-Quran (TPA/TPQ) terkhusus di Kabupaten Langkat. Apa kasusnya? LANGKAT, PODIUM Hasil telusur PODIUM belum lama ini, bahwa para guru TPQ di Kabupaten Langkat mengaku dibuat resah. Terutama soal pemotongan honor guru TPQ melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Gaji honor itu diperoleh setiap tahun, sejak bergulir 2008 lalu. Info diperoleh, pada 2008 mereka mendapat Rp 1,2 juta pertahun. Dan itu berlangsung selama dua tahun. Tahun berikutnya honor itu malah berkurang. Dari Rp 1,2 juta menjadi Rp 800 ribu pertahun. "Walau adanya pengurangan tapi itu belum kami permasalahkan," singkat seorang guru honor kepada PODIUM. Beberapa tahun berselang, toh ceritanya sudah berbeda. Itu terjadi tahun 2016 lalu. Mereka mendapat honor Rp 500 ribu pertahunnya yang dicairkan melalui bank yang dihunjuk Badan Amil Zakat dan Sedakah (Baznas) Langkat. Pun begitu kisah tersebut belum usai menimpa kaum guru TPQ. Mirisnya, walau menerima Rp 500 ribu pertahun, kini merebak lagi soal penarikan surat izin operasional serta nomor statistik TPQ. Tak hanya itu, beban makin bertambah dengan Kordes yang meminta uang Rp 115
ribu per-TPQ. "Selama ini kami tidak pernah mengutip bayaran apa pun dari murid yang mengaji di TPQ yang kami kelola," jelas beberapa orang guru TPQ yang namanya tidak mau ditulis curhat kepada PODIUM. Prihatin terhadap pengelola dan guru TPQ, PODIUM coba
mengkonfirmasikan ke pihak Baznas Langkat. Namun sayang, staf di sana malah mengatakan tidak mengetahui menyangkut penarikan surat izin operasional dan nomor statistic TPQ. Memang Ketua Baznas Langkat salah satu pengurus TPQ (IGTPQ) di Langkat. Lebih mengherankan lagi ketika dikonfirmasikan ke pihak Kemenag
Langkat. Jawaban yang didapat tidak masuk akal dengan mengatakan tidak tahu menahu tentang penarikan surat izin operasional dan nomor statistik. Ada apa sebenarnya yang terjadi? Dan bagaimana keresahan guru–guru TPQ tersebut? Kondisi ini terus bergulir hingga berita keresahan guru TPQ diturunkan. n tsunami
Ngogesa Sitepu Apresiasi Bantuan CSR Bank Sumut STABAT, PODIUM Atas bantuan PT. Bank Sumut melalui Dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk masyarakat Langkat, Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu mengapresiasi kepedulian Bank Sumut tersebut. Melalui pernyataannya saat dikonfirmasi di Taman Amir Hamzah Stabat, (7/8/2017), Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH menyatakan bahwa pemberian ini adalah bentuk kepedulian sosial dari PT. Bank Sumut kepada masyarakat Langkat. “Jaga baik-baik fasilitas yang telah diberikan dan semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat,” katanya. Kata Ngogesa, PT. Bank Sumut
adalah bank milik pemerintah daerah sendiri yang bermanfaat bagi masyarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya dalam fasilitas kreditnya. Kemudian, peningkatan Pendapatan Aset Daerah (PAD) Kabupaten Langkat berkaitan dengan peningkatan laba sektor PT. Bank Sumut. Oleh karena itu, semakin besarnya Laba Bank Sumut, maka semakin besar pula Deviden dan Dana CSR yang diterima. “Terima kasih atas bantuan yang diberikan,” ucap Ngogesa. Perlu diketahui, PT. Bank Sumut memberikan bantuan dana CSR berupa 8 Unit alat-alat olahraga Fitnes Outdoor di Taman Budaya T. Amir Hamzah Stabat senilai Rp
130.615.000 melalui Dinas Pemuda dan Olahraga, 1 Unit Mesin Pengolah Pakan Ternak (Alsintan) senilai Rp 30 juta melalui Dinas Koperasi, 5 unit Bedah Rumah Layak Huni tahap pertama senilai Rp 100 juta melalui Baznas Langkat, pembangunan Sumur Bor PMI Langkat dan bantuan CSR renovasi kantor Muhammadiyah sebesar Rp 70 juta. Secara simbolis, penyerahan dilakukan oleh Direksi PT. Bank Sumut yang diwakili Kepala CSR PT. Bank Sumut dan diterima oleh Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH kemudian oleh Bupati Langkat H.Ngogesa Sitepu.SH diserahkan kepada para penerima bantuan CSR tersebut di antaranya Kadis Pora Langkat Dra. Manna Wasalwa
usai pelaksanaan apel gabungan ASN di halaman kantor Bupati Langkat, (7/8/ 2017). Saat pelepasan balon tanda diresmikannya fasilitas olahraga dari PT. Bank Sumut untuk publik, bagi yang mendapatkan balon yang diterbangkan oleh Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH akan mendapatkan hadiah pribadi darinya berupa sepeda motor MIO dan bagi Wakil Bupati Langkat Drs. H. Sulistianto berupa TV 32 Inchi. Terkait pemanfaatan fasilitas tersebut, Ngogesa akan memberikan bantuan 350 porsi bubur setiap hari jumat bulan pertama peresmian 8 unit alat olah raga untuk menyemangati 1 masyarakat dalam berolahraga. n P3 P31
Lomba Foto Selfie Paten di Hari Kemerdekaan
“
DALAM rangka menyemarakkan HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia, relawan Sumut Paten menggelar lomba foto selfie dengan hadiah-hadiah menarik. Lomba ini terbuka untuk masyarakat umum dengan tema ‘Fotoku Paten, Kemerdekaan Keren’ dengan hadiah-hadiah yang menarik.
MEDAN, PODIUM Menurut Ketua penyelenggaran sekaligus Koordinator Relawan Kawan Paten Sumatera Utara, Erwin Ramadani di Medan, (15/08/2017), adapun hadiah yang bisa diperoleh yakni Terbaik 1 : HP Redmi4X + voucer menginap 1 malam bersama keluarga di Garuda Plaza Hotel (GPH) + 1 malam di Hotel Saka Medan + piagam penghargaan + foto selfi bersama Paten. Lalu Terbaik II mendaptakan uang tunai Rp750.000 + voucer menginap 1 malam bersama keluarga di GPH Medan + 1 malam di Hotel Saka + piagam penghargaan dan selfi bersama Paten. Untuk Terbaik III mendapatkan uang tunai Rp500.000 + menginap 1 malam bersama keluarga di GPH +1 malam Hotel Saka + piagam penghargaan plus selfi bersama Paten. Foto untuk like terbanyak mendapatkan : uang tunai Rp1.000.000 + piagam penghargaan + nginap 1 malam bersma keluarga di GPH + selfi bersama Paten, serta 10 favorit akan mendapatkan masing-masing voucer pulsa sebesar Rp300.000. Adapun syarat dan ketentuannya, kata Erwin, foto harus di upload photo di facebook dan instagram (jika ada) lalu ditambahkan tanda pagar atau hastag #photokupaten #sumutpaten. Setiap peserta boleh mengupload maksimal 3 foto dan setiap foto diupload di
ERRY BERHARAP ANGGOTA PASKIBRAKA SUMUT JADI TELADAN
dinding media sosial pribadi dan grup facebook Kawan Paten (wajib). Foto diperbolehkan di tag/ tandai sebanyak banyaknya kepada teman untuk mendapatkan tanda like (suka) sebanyak banyaknya. Periode upload foto sejak tanggal 11 s/d 23 Agustus 2017 pukul 21.00 WIB. Pemenang akan diumumkan melalui grup resmi dan fanpage resmi Kawan Paten pada tanggal 24 Agustus 2017 pada pukul 20.00 WIB. Hadiah para pemenang akan diserahkan di makam pahlawan usai kegiatan ziarah bersama Kawan Paten di Makam Pahlawan Medan 25 Agustus 2017 pukul 14.00 WIB. Keputusan juri adalah mutlak dan tak bisa diganggu gugat. Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi Erwin Ramadani di nomor HP/WA: 08126416694. n hmt
MEDAN, PODIUM Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi mengukuhkan 66 orang siswa calon pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Provinsi Sumut yang akan bertugas untuk mengibarkan dan menurunkan Sang Saka Merah Putih pada saat upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia di rencanakan di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (17/8/2017). Pengukuhan ini dilakukan Gubsu di Gubernuran, Jalan Jenderal Sudirman Medan dan dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Sumut, Selasa (15/08/2017) sore. Dalam kesempatan itu, Gubsu Erry Nuradi mengatakan bahwa Paskibraka Provsu 2017 ini merupakan putra putri yang telah mendapatkan kepercayaan dan kehormatan untuk mengemban tugas yang membanggakan. “Kalian ini adalah putra-putri terpilih yang telah mengikuti proses seleksi pelatihan dan persiapan yang baik. Saya berharap kalian semua dapat melaksanakan tugas ini dengan sebaikbaiknya,” ujar Erry. Apalagi, lanjut Erry, Paskibraka Provsu ini sudah dipersiapkan dan sudah dilatih, oleh karenanya tinggal berdoa kepada Allah SWT agar tugas yang mulia tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. “Kehidupan itu tidak pernah ada hari yang sama. Hari ini pasti berbeda dengan hari kemarin. Hari esok hampir pasti berbeda dengan hari ini. Oleh karenanya orang yang bijak dan cerdas akan menggunakan setiap hari yang dilaluinya untuk berbuat sesuatu yang lebih baik,” kata Erry. Oleh karena itu, kata Erry, kalau Paskibraka Sumut 2017 sungguh ingin berbuat yang terbaik pada hari itu, maka lakukanlah dengan sungguhsungguh, dengan sekuat tenaga, maka hari itu bukan hanya indah, tapi menjadi bagian penting dalam perjalanan kehidupan menuju masa depan yang dicita-citakan. Dalam kesempatan itu, Erry juga mengharapkan agar Paskibaraka Provsu 2017 tidak hanya sekadar bertugas mengibarkan bendara Merah Putih dalam HUT Kemerdekaan RI yang ke-72, namun diharapkan setelah selesai dari tugasnya, mereka harus dapat memberikan dan menjadi contoh teladan bagi generasi muda lainnya. “Setelah mereka kembali dari sini kita harapkan mereka bisa menjadi teladan dan contoh bagi siswa siswi lain untuk bisa menerapkan disiplin, dan menjauhi hal-hal yang buruk seperti narkoba, pergaulan bebas dan lainnya,” terang Erry. Selain itu, satu hal yang disampaikan Erry bahwa selama Paskibraka Provsu 2017 berada di karantina mereka tidak pernah menyadari bahwa mereka datang dari seluruh wilayah kabupaten/ kota di Sumut, mereka mewakili kebesaran dan kemajemukan Provinsi Sumut. “Dari sini bisa kita lihat betapa besar, indah dan kayanya provinsi ini. Termasuk keragaman, akar budaya, nilai dan identitas yang berbeda,” papar Erry. n hmt