Podium xxv

Page 1


POTRET

Edisi 1 - 15 Oktober 2015

Diterbitkan Yayasan Forum Karya Putra Sumatera Utara Akte No. 14 Tanggal 29 Maret 2010 NPWP: 71.060.057.8-119.000 Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: T. Syaiful Anhar Wakil Pemimpin Redaksi Drs. H. Wahyuddin Ghozali Redaktur Ekskutif Mahmud Hamdani Redaktur Pelaksana Rusdi Stabat Fotografer & Artistik Iwanto HS Konsultan Hukum M. Holid SH, Dedy Cahyadi SH Dewan Redaksi T. Syaiful Anhar (Ketua), Wahyuddin Ghozali, M. Holid, SH, Mahmud Hamdani, Rusdi Stabat Sekretaris Redaksi Suparno Harianto

Doc PODIUM

Ketua TP PKK Kabupaten Langkat, Hj Nuraida Ngogesa ketika memotong nasi tumpeng ulang tahun ke 53 Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH di kediaman pribadi Jl. Bhakti ABRI Desa Sei Limbat Kecamatan Selesai, Rabu, (30/9).

Merayakan HUT Bupati Langkat ke 53 dengan Kesederhanaan SELESAI, PODIUM Bupati Langkat , H Ngogesa Sitepu SH memperingati hari lahirnya ke 53 tahun, yang jatuh pada 30 September, dengan penuh nuansa kekeluargaan dan terkesan sangat sederhana jauh dari kemewahan. Hari bersejarah bagi orang nomor satu di Kabupaten Langkat itu, hanya diwarnai pemotongan tumpeng dan menggelar doa bersama bagi kesejahteraan Langkat dan kebaikan untuk keluarga yang dihadiri Wabup H Sulistianto, Sekda dr H Indra Salahudin, keluarga besar dan seluruh Kepala SKPD serta Camat se-Kabupaten Langkat di kediaman pribadi Jalan Bhakti ABRI Desa Sei Limbat Kecamatan Selesai, Rabu (30/9). Sekda Indra Salahuddin mewakili seluruh SKPD menyampaikan ucapan selamat ulang tahun atas bertambahnya usia pemimpin bumi religius Langkat tersebut sembari menjabat tangan dan memeluk Bupati. “Semoga bapak selalu diberikan kesehatan dan kekuatan jalankan amanah terus berbuat yang terbaik

bagi masyarakat Langkat, mohon maaf kami mencuri waktu yang sedikit ini ditengah kesibukan bapak,” kata Sekda penuh haru. Suasana bahagia bercampur haru ketika istrinya Hj Nuraida menyulangkan nasi tumpeng dan mencium tangan suaminya H Ngogesa Sitepu. Didampingi istri tercintanya Hj Nuraida dan anak-anaknya beserta cucu, Ngogesa yang dikenal dermawan itu hanya memohon doa dan dukungan kinerja dari para bawahannya untuk lebih memaksimalkan pembangunan untuk masyarakat Langkat. “Alhamdulillah, terimakasih kepada semuanya, hanya Allah yang dapat membalas segala perhatian yang kalian berikan. Saya hanya bermohon doa dan dukungan selalu, agar kita dapat bekerja dan berikan yang terbaik bagi pembangunan daerah yang kita cintai ini,” harap Ngogesa. Diakhir acara dilakukan doa bersama dipandu Kadisnaker Langkat Syaiful Abdi. (Amir Hamzah Piliang)

Celoteh: Kejatisu serius membidik dr. Diah, masalahnya di Tanjung Balai lagi terus diusut Coleteh: Gayanya dosa-dosa lama yang serius diproses Tipikor Kejatisu Celoteh: Mungkin masalah di RS Haji Medan urusan Ka.Kejatisu yang akan datang untuk mengurusnya Coleteh: Iyalah kalau dituntaskan semua, apalagi yang bakal dikerjakannya nanti !!!

Koodinator Jabodetabek Isro Budi Nauli HR (Korda), S. Hidayatullah, Moratua Sipahutar, SE, Jasman Bengkulu Salim Pane, SH Lubuk Linggau T. Muchalladon Medan Sutriadi, SPd, Irwansyah Putra Koordinator Wartawan Langkat/Binjai Bambang S Kota Binjai Eddy Gunawan, Eko Wahyu, Paini, Selamet Hendra SP, Hairul Zannah, M. Muara Sihaloho Langkat Stabat Sutiarno Wampu T. Zainal Abidin Secanggang Marwansyah Lubis Hinai Sunardi Tanjung Pura Abdullah Ramdhani Kecamatan Binjai Misli Selesai Amir Hamzah Piliang Salapian Julpan Ependi Babalan Amir S Tanjung Aceh Tamiang Muhammad Adam Pimpinan Perusahaan Bambang S Manager Keuangan/Pemasaran Yunifar Efendi P Manager Iklan Tek Sai An Distribusi/Sirkulasi Adi Syahputra, Amiruddin, Ahmad Rekening Bank Bank Mandiri Stabat No. 105-00-1139262-2 An. Yunifar Efendi P Alamat Redaksi Jl. Palang Merah No. 80 AA Medan Jl. Pasar Batu No. 24 B Stabat Lama Barat, Kec. Wampu Langkat Sumatera Utara 20851 HP : 085206407583 E-mail: podiumred@yahoo.com – Percetakan CV. Media Lintas Transindo Isi diluar tanggung jawab percetakan Wartawan Tabloid Podium dilengkapi Surat Tugas dan kartu yang masih berlaku

HUBUNGI : BAGIAN IKLAN DAN PEMASARAN Jl. Pasar Batu No. 24 Stabat Lama Barat Kec. Wampu Kabupaten Langkat

0852 0640 7583 TARIF IKLAN Halaman Berwarna (Full Colour) 1. Halaman depan/Coper a. Kepala atas: Rp 5.000,000,b. Kaki bawah: Rp 8.000.000,2. Halaman Belakang a. 1 halaman: Rp 20.000.000,b. 1/2 halaman: Rp 10..000.000,c. 1/4 halaman: Rp 5.000.000,-

3. Advetorial halaman 3 s/d 15 ful calor a. 1 halaman: Rp 12..000,000,b. 1/2 halaman: Rp 6.000.000,c. 1/4 halaman: Rp 3.000.000,Hitam putih (Black White) Halaman dalam (Halaman 3 s/d 15) a. 1 halaman: Rp 8.000,000,d. 1/2 halaman: Rp 4.000.000,e. 1/4 halaman: Rp 2.000.000,-


PODIUM Khusus

3

Edisi 1 - 15 Oktober 2015

Diah Retno Diduga Terlibat

Korupsi RSU Haji Medan & RSU Tengku Mansyur

Gonjang-ganjing bergulir kalau Diah Retno 'ogah' dilengserkan. Bahkan untuk mendapatkan dukungan dan perlindungan, kabarnya sang Plt Dirut RSU Haji itu merapat ke Plt Gubsu HT Erry Nuradi. Pertanyaan pun menggelinding. Mungkinkah Erry Nuradi 'melindungi' dugaan pelaku tersangka korupsi!? Pun demikian, begitulah isu diterima PODIUM. Bahwa Diah Retno telah sowan ke Erry Nuradi? “Kita duga upaya ini untuk menutupi kebobrokan RSU Haji Medan serta mengamankan jabatannya. Mungkin ada kekhawatiran Diah Retno takut jabatan Plt Direktur dicopot, sehingga mengambil langkah pendekatan,” ujar sumber, belum lama ini. KOMNAS RI Propinsi Sumut, M Ritonga pun angkat bicara terkait kabar tersebut. “Saya minta Plt Gubernur untuk mewanti-wanti maksud dan tujuan Dian Retno tersebut. Jika perlu, Erry Nuradi diminta mempertimbangkan jabatan Diah Retno yang sedang tersandung dugaan korupsi RSU Haji Medan dan sejumlah permasalahan di managemen rumah sakit tersebut,” ucapnya ketika dikonfirmasi, kemarin. Memang, sejauh ini Diah Retno diterpa isu korupsi pembangunan di RSU Haji. Mirisnya, kondisi tersebut tak jauh beda ketika Diah Retno menjabat Dirut di RSU Tengku Mansyur Tanjung Balai. Usai Diah Retno meletakkan jabatan di Kota Kerang itu, kemudian terungkap kebobrokan rumah sakit kebanggaan warga Tanjung Balai tersebut. Korupsi senilai Rp 5 miliar jadi pegangan Kejatisu. Hasilnya, 2 anak buah Diah Retno (saat itu) yakni Sudarti, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Akmil menjabat Ketua Layanan Pengadaan Barang dan Jasa. Keduanya diduga melakukan tindak pidana korupsi pada pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) di RSUD Tengku Mansyur Tanjungbalai Tahun Anggaran (TA) 2012. Sejumlah saksi pun mengungkap keterlibatan Diah Retno dalam korupsi RSU Tengku

Mansyur Tanjung Balai. Yang jadi pertanyaan, bagaimana kelanjutan kiprah Diah Retno? Kasidik Kejatisu, Novan Hadian menyebut akan menetapkan nasib Diah Retno secepat mungkin. "Nanti dalam gelar ekspos yang dihadiri oleh Kajatisu M Yusni setelah pulang menunaikan ibadah haji," sebut Novan Hadian, tiga hari lalu. Selain itu, penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Sumut terus mencari dua alat bukti untuk menjerat dan meningkatkan status Plt Dirut RS Haji Medan dalam korupsi Alkes milik Pemerintahan Kota (Pemko) Tanjung Balai itu. "Masih mencari alat bukti yang lainnya," singkat Novan. Novan pun memastikan bahwa dari keterangan sejumlah saksi mengarah pada Diah Retno semasa menjabat Dirut RSU Tengku Mansyur Tanjung Balai. Dia juga menyebutkan akan segera menuntaskan perkara ini. Kemudian melakukan pemberkasan untuk segera diadili di Pengadilan Tipikor Medan. "Masih terus berjalan penyidikan," pungkasnya. Koordinator Tim Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Sumut, HF Silitonga menyebut modus dalam perkara korupsi ini, tersangka melakukan markup harga barang Alkes di rumah sakit tersebut. Untuk mengetahui jumlah uang kerugian negara yang diakibatkan perbuatan para tersangka, pihaknya akan bekerja sama dengan pihak BPKP Sumut. "Terkait dengan jumlah uang kerugian negara akan bekerja sama dengan pihak BPKP, yang mana saat ini diinventarisir kurang lebih Rp 1,5 miliar dari anggaran Rp 5 miliar," katanya. Dijelaskannya, penahanan terhadap kedua tersangka dilakukan berdasarkan keterangan saksi-saksi dan alatalat bukti yang diperoleh dari para distributor bahwa telah terjadi pemahalan harga yakni dengan cara melakukan mark up terhadap Harga Perkiraan Sendiri (HPS). "Dalam kasus ini, sebenarnya ada 3 orang tersangka, dan yang

ditahan hari ini ada 2 orang. Sedangkan satu lagi adalah rekanan atas nama Rizki Ivan Lumban Tobing, yang saat ini masih menjalani penjara pidana terkait pengadaan alkes di Padang Lawas Utara, dia ini dulu Direktur PT Aditya Wiguna Kencana" tandasnya. Dia menambahkan, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 2 dan Pasal 3 jo Pasal 18 UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Amburadul Kejati Sumut melalui Kasi Penkum Kejati Sumut, Chandra Purnama SH yang dikonfirmasi via seluler menjelaskan belum ada melakukan penyelidikan. Informasi dugaan korupsi RS Haji Medan sebelumnya pernah disampaikan melalui demo dengan menampilkan surat keterangan Kejari Lubukpakam terkait pemanggilan Direktur RS Haji Medan dalam dugaan korupsi. RS Haji Medan di masa jabatan Plt Direktur dr Diah Retno W Ningtyas juga terlilit sejumlah persoalan di segi infrastruktur pelayanan medis. Seperti keberadaan gedung berlantai II di RS Haji Medan, yang pembangunannya bersumber dari APBD Pemprop Sumut tahun 2014, belum difungsikan sebagai ruang rawat inap pasien. Juga alat CT Scan bernilai belasan miliar yang bersumber dari APBD Pemprop Sumut tahun 2014 juga belum dioperasionalkan. Kendalanya pada Sumber Daya Manusia (SDM) yang dinilai belum siap untuk mengoperasionalkan alat berteknologi canggih. Padahal informasi yang diperoleh, pihak kontraktor yang menangani pembangunan itu telah melakukan serah terima realisasi pengerjaan bangunan tersebut kepada Panitia Penerima Hasil Pekerjaan dan Barang di tahun 2015. Berjalannya waktu hingga di bulan Juli 2015, berdasarkan pantauan wartawan, bangunan ruang rawat inap yang bernilai

Empat tahun belakang ini kursi panas Dirut RSU Haji jadi pergunjingan. Setelah MP Siregar meletakkan tampuk pimpinan, kini sejumlah kalangan membidik Plt Diah Retno W Kusumaningtyas. Akankah Diah Retno mengikuti jejak pendahulunya?

Rp 7,4 miliar itu seharusnya sudah dapat dipergunakan untuk melayani perawatan kesehatan pasien, ternyata belum juga difungsikan sebagaimana mestinya. Dan juga alat CT Scan harusnya dioptimalkan. Ketua PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) yang sekaligus merangkap sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) RS Haji Medan, dr Jamaluddin ketika dikonfirmasi wartawan, via SMS ke nomor 081362363XXX, beberapa waktu lalu, terkait apakah gedung baru berlantai dua telah difungsikan atau belum, menjawab ‘Sdh difungsikan’. Ketika ditanya kembali wartawan dengan balasan SMS ‘Klu dah difungsikan apa berarti telah melayani pelayanan kesehatan sesuai fungsinya sebagai ruang rawat inap pasien? Sementara terpantau aktivitas blm ada alias ruangan msh terkunci rapat? Gimana menurut pak Jamal informasi itu? Pesan singkat ini dijawab ‘Ya’ oleh dr Jamaluddin. Ketika disinggung maksudnya dengan ‘Ya’ nya apa ni pak? PPK sekaligus KPA RS Haji Medan ini menjawab ‘Abg tulis aja apa yg ada dipikiran abg sdh ya tdk usah sms saya lg’. Ironisnya, pernyataan Ketua KPA RS Haji Medan, dr Jamaluddin tidak sesuai dengan kenyataannya. Sebab dari pantauan, belum dioperasionalkannya fisik bangunan baru di lantai dua itu tampak pintu kaca mash tertutup rapat dikunci. Lantai ruangan tersebut mulai dari tangga hingga ke lantai dua terlihat jorok dan juga ditemukan tangga serta rak penyimpan arsip dokumen yang ‘merusak’ pemandangan. (Baca Edisi Selanjutnya: Belajar Korupsi dari Sang Ibu)


PODIUM Utama

4

Edisi 1 - 15 Oktober 2015

Reka Politisasi Bansos di Sumut

Kejagung 'Pendam' Nama Tersangka Nilai tawar dana Bantuan Sosial (Bansos) di Sumatera Utara (Sumut) cukup menggiuarkan. Kadang 'menjual' jabatan hingga menggadaikan harga diri. Tak salah jika Sumut diplesetkan; Semua Urusan Mesti Uang Tunai. Lazimnya penyelewengan kasus Bansos diungkap sejak awal menguap pada 2013 lalu. Hanya saja, runtun kisah Bansos hingga kini pun belum juga berujung. Sebab, meski sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan gedung wakil rakyat digeledah tim Satuan Tugas (Satsus) Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi (P2TPK) Kejagung, toh nyatanya masih 'buram'. Terutama menyangkut aktor utama dan tersangka yang bermain dalam penyalahgunaan dana Bansos 2012-2013. Bargening politik mencuat sampai tercium Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mencuatnya kembali kasus Bansos ke publik setelah KPK menentapkan Gubsu nonaktif Gatot Pujonugroho sebagai tersangka dalam kasus suap 3 hakim PTUN pada akhir Juli lalu. Tak hanya Gatot, sang istri muda Evy Susanti serta pengacara senior OC Kaligus turut digiring lembaga antirasuah tersebut. Alih-alih masalah selesai, namun nyatanya tidak. Pasalnya, lepas dari tangan KPK, Kejaksaan Agung (Kejagung) seolah ambil 'muka'. Sebagai sorotan kasus Bansos. Sedang KPK turut nimbrung soal hak interpelasi Bansos, BDB dan DBH alias dana Hibah yang sempat 3 kali gagal di gedung DPRD Sumut. Berdasar hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan Tahun Anggaran (TA) 2012, No. 87.C/ LHP/XVIII.MDN/05/2013, tanggal 13 Mei 2013, disebutkan pertanggungjawaban belanja Bansos dan Hibah tidak sesuai ketentuan minimal sebesar Rp14,325 miliar dan belum dipertanggungjawabkan minimal sebesar Rp75.196.794.000. Tanda tanya besar itu terus menggelinding. Adalah Sekdaprovsu Hasban Ritonga, mantan Kepala Biro Keuangan kini menjabat Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Baharuddin Siagian dan beberapa pejabat Pemprovsu telah diperiksa Kejagung. Anehnya, dalam penyaluran

dana hibah dan bansos tersebut digawangi 13 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Yakni Biro Bina Kemasyarakatan dan Sosial (Bimkemsos), Biro Pemberdayaan Perempuan, Biro Otonomi Daerah (Otda), Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Kesatuan Kebangsaan, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas). Kemudian, Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Dinas Kehutanan (Dishut), Badan Lingkungan Hidup (BLH), Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapemas). Terkait hal ini, pengamat hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Adamsyah ketika dimintai tanggapan menegaskan, jika proses pemeriksaan yang dilakukan Kejagung hanya sebatas untuk melengkapi dugaan keterlibatan Gubernur Sumut nonaktif Gatot Pujonugroho. Nah, kata Adamsyah, kalau mau fair semua pejabat yang terlibat harus diperiksa. "Kalau LSM jangan hanya satu atau dua

saja, tapi semuanya. Kalau itu mau memberantas habis persoalan Bansos dan hibah ini? Kalau mau lebih fair lagi, misalnya untuk Bansos 2012, itukan penganggarannya di 2011. Saat itu Gatot masih Plt Gubsu. Ada pihak lain yang bermain dan lebih berkuasa. Cobalah kejar yang ini," tegasnya. Selain Gatot, Adamsyah menambahkan, Kejagung juga hanya menargetkan kepada para pejabat eselon setingkat kepala dinas (Kadis). Sementara, untuk level-level LSM serta organisasi kemasyarakat (Ormas) kabarnya akan diserahkan ke Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu). "Target untuk setingkat Kadis dan eselon Pemprovsu. Nah, bagi LSM berkas diarahkan ke polda," ungkapnya. Jika isu ini benar, lanjutnya lagi, maka indikasi Kejagung akan mengaburkan masalah juga adalah benar adanya. "Kesannya, pengklasifikasian job desk ini akan mengaburkan masalah," prediksinya. Rumor lain yang sempat diperoleh Adamsyah adalah jika turunnya penyidik Kejagung ke Medan dan melakukan penggeledahan serta pemeriksaan terhadap beberapa kantor LSM, tidak disertai surat perintah (Sprint) pemeriksaan.

"Saya dapat info dari beberapa LSM, katanya pemeriksaan yang dilakukan penyidik Kejagung tidak ada surat perintahnya. Tapi tak usahlah kita sebutkan LSM mana saja yang bilang ke saya itu ya," cetusnya. Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sumut Chandra Purnama Pasaribu membantah. "Tidak mungkinlah mereka tidak ada Sprintnya. Mereka kan dari pusat, pasti sudah ada Sprintnya, makanya mereka turun. Siapa orang LSM itu yang ngasih tahu?" sebut Chandra. Disinggung soal kenapa hanya beberapa pejabat Pemprovsu dan sejumlah kantor LSM saja yang diperiksa, sementara berdasar hasil audit BPK menyebutkan, banyak Kadis yang diduga terlibat serta ratusan LSM yang dana bansosnya jadi temuan, Chandra menyatakan akan ada pemeriksaan susulan yang dilakukan penyidik Kejagung. "Kita masih menunggu, ya nanti kan ada pemeriksaan susulan," jawabnya, kemarin. Pada TA 2012, Pemprovsu menganggarkan belanja Hibah dan Bansos sebesar Rp1.915.169.154.500 dan Rp81.967.594.000 dengan realisasi Rp1.780.011.250.062 dan Rp25.858.294.000. Berdasarkan hasil pengujian atas penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban belanja hibah dan Bansos, BPK menyimpulkan, penggunaan dana bantuan tidak sesuai proposal sebesar Rp550.000.000, pelaksanaan penggunaan hibah/ Bansos senilai Rp13.775.000.000, belum selesai dilaksanakan dan penerima dana hibah dan bansos sebesar Rp75.196.794.000, belum menyampaikan pertanggungjawaban. Sebelumnya, Kejaksaan telah memeriksa lima pejabat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sejak menaikkan kasus ini ke tahap penyidikan pada 23 Juli lalu. Mereka adalah Sekretaris Daerah Hasban Ritonga, mantan Sekretaris Daerah Nurdin Lubis, mantan Kepala Biro Keuangan Baharuddin Siagian, Asisten Biro


PODIUM Utama

Pemerintahan Hasiholan Silaen, serta Wakil Gubernur Tengku Erry Nuradi--belakangan diangkat sebagai pelaksana tugas gubernur menggantikan Gatot. 107 Dewan Diperiksa KPK Dalam kasus dana bansos Sumatera Utara, Gatot diduga menyalahgunakan wewenang dalam pencairan dana. Ditengarai menyetujui pencairan dana tanpa melalui verifikasi tim anggaran pemerintah daerah. Dana bantuan sosial ini diduga dipakai untuk pemenangan Gatot saat maju menjadi calon gubernur pada 2013. Perkara dugaan korupsi dana bantuan sosial anggaran 20112013 berawal pada penyelidikan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara pada 2014. Penyelidikan itu lantas dipermasalahkan oleh tim hukum Pemerintah Sumatera Utara dengan menggugat Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara ke Pengadilan Tata Usaha Negara lantaran kasus ini juga ditangani oleh Kejaksaan Agung. Sementara itu, ajudan Mantan Ketua DPRD Sumatera Utara periode 2009-2014, yang berinisial MFH, diduga kuat memiliki peran dalam membuat proposal fiktif untuk mendapatkan kucuran dana Bantuan Sosial (Bansos) yang saat ini menjadi fokus pemeriksaan Kejaksaan Agung. Melalui proposal fiktif ini, sejumlah anggota DPRD Sumut periode 2014-2019 diduga pernah mencicipi dana Bansos dengan modus membuat Laporan Pertanggungawaban (LPj) palsu. Diduga kuat, MFH pada waktu itu menggunakan modus membuat penerima dana Bansos senilai Rp400 juta dengan nama ‘Abang Becak Binjai’. Namun, modus tersebut ditengarai digunakan hanya untuk menarik simpati tukang becak dan warga untuk mengantarkan MFH ke

kursi legislatif tingkat provinsi. Ketua Aktivis Barisan Rakyat Pemerhati Korupsi (Barapaksi) Otti Batubara berpendapat, Kejagung dikabarkan dalam waktu dekat menetapkan tersangka baru persoalan Bansos di Sumut. Tentunya permainan Bansos di lingkungan Pemprovsu tersebut diperkuat dengan pernyataan Plt Gubernur Sumatera Utara HT Erry Nuradi yang mengatakan sekitar 223 lembaga tak melaporkan pertanggungjawaban penggunaan Bansos usai diperiksa oleh Kejagung di Jakarta awal Agustus lalu. Sekretaris Daerah Pemprov Sumut (Sekdaprovsu) Hasban

5

Edisi 1 - 15 Oktober 2015

Ritonga, soal Laporan Pertanggungjawaban (LPj) aliran dana hibah/bansos tahun 20122013, hingga saat ini kemungkinan sekitar 7% LPJ dari penerima hibah/bansos yang belum memberikan laporannya. “Tadi saya sudah ke lantai 3 (Biro Binsos), mungkin SKPD lain juga sudah memasukkan laporannya. Dan yang pasti bukan di 10% lagi sekarang, mungkin sudah 7% ke bawah, melihat laporan yang sudah masuk tadi,” ujar Hasban. Kemudian lagi, terkait soal Bansos tersebut, Hasban yang kembali ditanyakan terkait adanya temuan Kejagung tentang adanya dana fiktif sebesar Rp 200

juta di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprovsu yang mengelola dana Bansos. Hasban pun mengatakan bahwa dirinya belum mendapatkan informasi ataupun laporan resmi dari setiap SKPD terkait hal tersebut. Berangkat dari kasus tersebut, KPK menyelidikan mantan anggota DPRD Sumut dan legislator aktif. Pemeriksaan terkait kandasnya hak interpelasi semasa Gatot Pujonugroho menjabat pada 2012-2013. Sebanyak 107 mantan dan anggota dewan telah menjalani pemariksaan KPK, dimulai sejak Senin 14 September sampai Kamis 17 September 2015. (int)

Anggota DPRD Sumut yang Diperiksa KPK Senin 14 September 2015 Muslim Simbolon, Robert Nainggolan, Marahalim Harahap, Mustofawiyah, Rahmat P. Hasibuan, Khairul Fuad, Ahmad Ikhyar Hasibuan (batal diperiksa KPK karena menunaikan ibadah haji), Ramli Sopar Siburian, John Hugo Silalahi, Megalia Agustina, M. Faisal, Hardi Mulyono, Analisman Zalukhu, Hidayatullah, Aduhot Simamora, Elezaro Duha, Rinawati Sianturi, Washington Pane, Oloan Simbolon, Sonny Firdaus, Yan Syahrin, Mulyani, Rooslynda Marpaung, Imam B. Nasution, Abu Bokar Tambak.

(gagal diperiksa karena sakit), Janter Sirait, Isma Padly Ardya Pulungan, Helmiati, Richard Eddy M. Lingga, Evi Diana, Syafrida Fitrie, Sudirman Halawa, Indara Alamsyah (2014-2019), Japorman Saragih, Taufan Agung Ginting, Budiman P. Nadapdap, Syamsul Hilal, Alamsyah Hamdani, Brilian Moktar, Effendi S. Napitupulu, Tagor Pandapotan Simangunsong, Fahru Rozi, Irwansyah Damanik, Dtm. H. Abul Hasan Maturidi, Ahmad Hosen Hutagalung, Nurul Azhar Lubis, Tones Sianturi, Zulkifli Efendi Siregar. Kamis 17 September 2015

Selasa 15 September 2015 Ali Jabbar Napitupulu, Palar Nainggolan, Tahan M. Panggabean, Rijal Sirait, Hasbullah Hadi, Layari Sinukaban, M. Yusuf Siregar, Meilizar Latif, Fadly Nurzal, Enda Mora Lubis, Ida Budiningsi, T. Dirkhansyah Abu Subhan Ali, Ristiawati, Arifin Nainggolan, Nurhasanah, Tunggul Siagian, Jamaluddin Hasibuan, Tiasisah Ritonga, Andi Arba, Bustami HS, Tohonan Silalahi, Arlene Manurung, Darmawan Sembiring, Murni Elieser, Verawaty Munthe, Rahmianna Delima Pulungan. Rabu 16 September 2015 Parluhutan Siregar, Biller Pasaribu, Mulkan Ritonga

Ajib Shah, Kamaluddin Harahap, Zulkarnain (Zul Jenggot), Muhammad Afan, Sigit Pramono Asri, Saleh Bangun, Chaidir Ritonga, Eddi Rangkuti, Muhammad Nuh, Restu Kurniawan Sarumah, Nur Azizah Tambunan, Musdalifah, Amsal Nasution, Pasiruddin Daulay (Ance), Taufik Hidayat, Hamamisul Bahsan, Muhammad Nasir, Ahmad Aswan Waruhu, Ferry Suando Tanury Kaban, Siti Aminah, Raudin Purba, Zulkifli Husein, Basyir (menunaikan ibadah haji), Ikhrimah Hamidi (20142019), Syahrial Harahap, Timbas Tarigan. Turut diperiksa Sekwan DPRD Sumut, Randiman Tarigan, Kadis Tarukim Sumut, Binsar Situmorang dan Kabiro Hukum Setdaprovsu, Sulaiman Hasibuan, Kadistamben Sumut, Edi S Salim.


6

Edisi 1 - 15 Oktober 2015

PODIUM Binjai

Ketua FSU Sumut: Pecat PNS Terlibat Politik

Pertemuan ratusan guru dan honorer se-Kota Binjai di Komplek Perumahan Damai Indah, Kecamatan Binjai Utara jadi buah bibir dan pembicaraan hangat di masyarakat. BINJAI | PODIUM Pasalnya, pertemuan yang berlangsung di kediaman Kadis Tata Ruang Dan Pemukiman (Tarukim) Pemko Binjai tersebut diduga terkait Pilkada memenangkan salah satu pasangan calon (Paslon) walikota. Menanggapi hal tersebut, Ketua Forum Silaturahmi Umat (FSU) Sumatera Utara sekaligus pengamat politik Kota Binjai, Ir Suseno Arto WP angkat bicara. Kepada PODIUM, Rabu (16/9) di kediaman 'Aspirasi Umat' Perumahan Bumi Berngam Indah menjelaskan, jika memang benar pertemuan itu berkaitan dengan Pilkada untuk memenangkan salah satu Paslon maka sanksinya adalah pemecatan. "Pecat PNS terlibat politik," tegasnya. Bahkan, kata dia, ini tidak main-main karena sesuai Undang-Undang (UU)

BOS Tak Kunjung Cair

KASEK DI BINJAI MENJERIT

BINJAI, PODIUM Belum turunya Dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) di kota Binjai, membuat sejumlah Kepala Sekolah (Kasek) mengeluh dan menjerit. Akibatnya seluruh kegiatankegiatan yang telah diprogram disekolah kini menjadi terkendala. Menurut sumber PODIUM di beberapa sekolah SMAN di Binjai, di antaranya SMAN 2 dan SMAN 3, mereka mengeluh dengan dana BOS yang tak kunjung cair. "Kami pusing ni, bang. Dana BOS belum juga bisa dicairkan, gak tahu kami entah apa sebabnya. Padahal bantuan itu sangat dibutuhkan untuk keperluan kegiatan di sekolah," kata seorang sumber di SMAN 2 Binjai yang tak ingin namanya disebutkan. Atas keterlambatan dana BOS, dirinya merasa prihatin. "Tapi mau bagaimana lagi, kesalahan bukan pada kita, dengan belum turunnya BOS ini ya terpaksa kami minjam-minjam untuk membiayai keperluan sekolah," tambahnya. Senada disampaikan sumber PODIUM di SMAN 3 Binjai. "Gawat kali entah kenapa BOS belum juga turun, mau berbuat apa pun kita payah jadinya. Semua kegiatan yang biayanya berhubungan dengan BOS terkendala. Kalau gini yang rugi siapa jadinya, ya kita sendiri, belum lagi gaji guru honor di sini," terang sumber. Sementara Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Binjai Hamidan dikonfirmasi mengaku bahwa dana BOS belum cair. "Tapi bukan hanya di Binjai, di daerah lain juga memang belum cair," jawab Hamidan. (Eko)

mengacu imbauan Menpan-RB melalui surat edaran Netralis Aparat Sipil Negara (ASN) yakni Menpan-RB No 3/2355/M.PAN RB/ 07/2015. Ini juga merupakan penegasan UU

No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)."Kemudian UU no 23 tahun 2014 tentang Otonomi Daerah serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 53 Tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil," terangnya. Peraturan dan ketentuan ini juga sudah diputuskan melalui peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dijelaskannya, ada pun sanksi yang akan diberikan sesuai ASN yaitu PNS yang menjadi anggota atau pengurus partai politik akan dijatuhi hukuman berupa diberhentikan dengan tidak wajar. "Jadi sekali lagi saya tegaskan bila dalam pertemuan ratusan guru serta tenaga honorer kemarin itu ada kaitannya dengan pemenangan salah satu Paslon jika terbukti sebaiknya pecat PNS yang terlibat langsung di dalamnya," tegas Suseno. (Eko)

KUALITAS BAJA RINGAN PT TRI MUSTIKA SEJAGAT TAK PERLU DIRAGUKAN BINJAI, PODIUM PT Tri Mustika Sejagat mengembangkan sayap di Binjai. Perusahaan di bidang pemasaran baja ringan dan seng ini secara resmi beroperasi, Senin (29/9) dengan kantor beralamat di Jl T Amir Hamzah, Kompleks Ruko Harmoni Square No 168 C, Binjai-Sumut, Telp 06177066787. Direktur perusahaan, Saon menerangkan bahwa PT Tri Mustika Sejagat didukung empat perusahaan. Salah satunya PT Prima Karya Metalindo Lestari. "Keunggulan produk yang kita pasarkan yakni berupa baja ringan untuk bahan bangunan. Bermutu tinggi, ringan dan tipis, mudah dirakit dan dibuat konstruksi bangunan gedung atau perumahan," terang Saon. Saat ini penggunaan baja ringan untuk rangka atap lebih populer dibandingkan dengan kayu karena berbagai alasan. Di antaranya harga kayu yang semakin mahal

sehingga harganya tak terjangkau. Selain itu untuk mendapatkan kayu dengan kualitas bagus sangat sulit. "Rangka atap dengan menggunakan kayu juga beresiko dimakan rayap beda dengan baja ringan. Perusahaan kami juga menyediakan seng untuk atap bangunan," beber Saon dengan gamblang. Disinggung soal pemasaran, menjangkau Binjai dan Langkat. Bahkan dalam waktu dekat akan membuka cabang di daerah Aceh. "Komitmen perusahaan memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen, dengan motto “Barang diantar/dipergunakan dulu baru setelah itu ditarik uang," ujar Saon. Acara persemian selain dihadiri pejabat Kota Binjai dan Langkat, relasi bisnis juga menyantuni 50 orang santri dari Pesantren Yatim An Nursali beralamt di Jalan Kolonel Yos Sudarso Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai. (P05)


PODIUM Langkat

7

Edisi 1 - 15 Oktober 2015

Pertemuan Akrab dengan PODIUM

AKP Armansyah Ajak Masyarakat Bangun Kamtibmas Kapolsek Pangkalan Berandan, AKP Armansyah menjelaskan Polsek yang dipimpinnya membawahi tiga kecamatan, yakni Kecamatan Babalan, Kecamatan Berandan Barat dan Kecamatan Sei Lepan. BABALAN, PODIUM "Untuk memelihara dan menjaga ketertiban dan keamanan polisi tidak dapat bekerja sendiri oleh karena itu institusi polisi membentuk Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM). Khusus di wilayah hukum Polsek Pangkalan Berandan alhamdulillah sudah terbentuk FKPM dan secara rutin anggota FKM diberi pembinaan. Setiap pertemuan dengan anggota FKM kami senantiasa mengingatkan agar senantiasa berprilaku baik jangan arogan dan patuh pada hukum,� ujar Kapolsek AKP Armansyah saat menerima PODIUM di ruang kerjanya, Kamis (23/9). Dijelaskan AKP Armansyah, terutama dalam menyelesaikan permasalahan hukum yang

terjadi di desa harus berkoordinasi dengan Polmas, Babinsa, dan tokoh-tokoh masyarat setempat termasuk tokoh adat dan agama. "Jika memang bisa diselesaikan di desa tentu tidak harus membuat laporan ke kantor polisi. Untuk menjaga ketertiban dan keamanan di tengah-tengah masyarakat menjadi tanggungjawab bersama. Polisi dengan keterbatasn porsonil tidak dapat menjaga keamanan masyarakat. Polisi membutuhkan partisipasi dari masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan keamanan," katanya. Di akhir pertemuan, AKP Armansyah mengajak masyarakat di tiga wilayah hukum Polsek Pangkalan Berandan agar bersama-sama membangun Kamtibmas. (Amir S Tanjung)

Puskesmas Bahorok Adakan Posyandu Lansia dan Pengobatan Gratis BAHOROK, PODIUM Puskesmas Bahorok tidak hanya melaksanakan program kesehatan ibu hamil dan anak di desa-desa, tapi juga program pelayanan kesehatan bagi para Lanjut Usia (Lansia). Kapus Bahorok Lemah Bukit SKM pada PODIUM, di ruang kerjanya menjelaskan, Puskesmas Bahorok rutin melaksanakan kegiatan pengobatan gratis di Posyandu Lansia. "Seperti di Desa Tanjung Lenggang beberapa waktu lalu dihadiri 30 orang Lansia, di Kelurahan Pekan Bahorok dihadiri 25 orang Lansia, di Desa Lau Damak dihadiri 20 orang Lansia," tuturnya, Senin (28/9). Pengobatan yang dilakukan berupa cek tensi darah, timbang berat badan, dan periksa kesehatan. Setiap mengadakan penyuluhan kesehatan bagi Lansia tim doktor dari puskesmas Bahorok turun kelapangan. Kegiatan ini dilaksanakan minimal satu bulan sekali, atau pada kondisi tertentu bisa lebih dari satu kali dalam satu bulan," ujarnya. Kapus Lemah Bukit SKM menambahkan, kegiatan ini adalah salah satu bentuk perhatian pelayanan kesehatan kepada Lansia di desadesa, terutama para Lansia yang kondisi ekonominya kurang mampu. Selain itu, kata Bukit, pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi Lansia dilakukan oleh dokter dari Puskesmas Bahorok, antara lain dr Tri Gandayani, dr Sardina, Rosita Ginting dan Rosnawati (bidan). Kemudian, lanjutnya, pihaknya juga mengadakan penimbangan Lansia, penyuluhan mengenai kesehatan, serta pemberian makanan tambahan bagi Lansia. (Julpan Ependi)

Kecamatan Wampu Darurat Narkoba

'Bisnis Haram Itu Tiru Sistem MLM' WAMPU, PODIUM Masyarakat Kecamatan Wampu meminta BNN dan Polres Langkat untuk membabat habis jaringan sindikat peredaran narkoba, terutama di beberapa Desa di wilayah Kecamatan Wampu. Seperti Desa Stabat Lama Barat, Stabat lama dan Jentera Stabat. Demikian disampaikan beberapa warga yang tak bersedia menyebutkan namanya, Selasa (22/9) pada wartawan. Mereka mengatakan, perederan narkoba sangat meresahkan masyarakat di desa mereka. "Tindak kejahatan pencurian dengan kekerasan meningkat. Oleh karena itu kami memohon pada aparat penegak hukum agar membasmi peredaran narkoba dan sel jaringannya sampai keakar-akarnya," imbuh warga. Menurut sumber diperoleh di Kecamatan Wampu terutama Desa Jentera Stabat, Desa Stabat Lama dan Desa Stabat Lama Barat merupakan basis peredaran narkoba. Bahkan dampaknya menimbulkan keresahan orangtua karena pemakainya anak remaja mereka. "Jaringan narkoba

dijalankan meniru sistem bisnis Multi Level Marketing," ujar warga. Warga dari ketiga desa berharap jajaran Polres Langkat dan BNN hendaknya proaktif menyahuti keresahan masyarakat mengingat peredaran narkoba di tiga desa (Stabat Lama Barat, Stabat Lama dan Jentera Stabat) sudah berada dalam keadaan darurat narkoba. "Selain narkoba marak pencurian sepeda motor," curhat warga menambahkan. Bila masalah ini dibiarkan, katanya, bakal muncul opini masyarakat bahwa polisi dan BNN terkesan melakukan pembiaran tumbuh subur dan berkembang bisnis narkoba serta penyakit masyarakat lainnya di Kabupaten Langkat. "Kepada Bapak Kapolda Sumut yang baru Irjen Pol Ngadino masyarakat Langkat berharap agar aparat penegak hukum tidak kalah cepat dengan sepak terjang para pelaku tindak kejahatan narkota, atau kejahatan jalanan lainnya termasuk keliaihan para bandar narkoba untuk mengelabui aparat penegak hukum di Langkat," tandas warga berharap. (TIM)


PODIUM Langkat

8

Edisi 1 - 15 Oktober 2015

Kadis Imbau Kepsek Motivasi Siswa Gemar Baca Al Quran

D

i luar jam pelajaran pihak sekolah harus mengaktifkan kegiatan ekstra kurikuler. Terutama pelajaran membaca Al Quran. STABAT, PODIUM "Kepala sekolah (Kepsek) harus memotivasi siswa/siswinya agar gemar membaca Al Quran, walaupun kita sekolah umum. Dengan gemar membaca Al Quran dan mengamalkan isi kandungannya akan terbentuk nilai-nilai ketakwaan kepada Allah SWT di mana pun berada," pesan Kadis P dan P Langkat, H Sujarno, S Sos saat membuka MTQ Pelajar 2015 wilayah Langkat Hilir di gedung PKK Kabupaten Langkat, Senin (21/9). Sujarno menambahkan, sangat mengapresiasi kerja keras KUPT Kecamatan Stabat selaku tuan rumah tempat digelarnya MTQ Pelajar 2015 wilayah Langkat Hilir. "MTQ pelajar ini merupakan agenda tahunan di Dinas P dan P Langkat," imbaunya. Sebelumnya, Ketua Panitia

Robby Rezeki, M Pd melaporkan, kegiatan MTQ Tingkat Pelajar sewilayah Langkat Hilir diikuti 46 kontingen. Para pemenang akan mengikuti MTQ Tingkaat Pelajar se-Kabupaten Langkat. Acara berlangsung sehari penuh dari pagi hingga menjelang Maghrib. "Syukurnya kegiatan ini berjalan tertib dan lancar," tandasnya. Seperti diketahui pemenang MTQ Pelajar 2015 se-wilayah Langkat Hilir di antaranya;-Putra Tingkat SD Negeri/Swasta, Juara I Putra Angga Harianto NPP 07 jumlah nilai 88 utusan Secanggang. Juara II Al Hafiz NPP 13 jumlah nilai 81 utusan Wampu. Juara III Iqbal Prayoga NPP 03 jumlah nilai 79 utusan Padang Tualang. Juara harapan I M Maulana Dzulfadlin Munte NPP 15 jumlah nilai 74 asal sekolah Sawit Seberang.

Juara harapan II Habli Sholihin NPP 07 jumlah nilai 73 asal sekolah Hinai. Juara Harapan III Ahmad Farhan NPP 01 jumlah nilai 72 asal sekolah Tanjung Pura. Putri, Juara I Syadiya NPP 10 Jumlah nilai 86 utusan Tanjung Pura. Juara II Prilinta Gita Aulia NPP 08 jumlah nilai 85 utusan Wampu. Juara III Miftahul Zannah NPP 12 jumlah nilai 84 utusan Sawit Seberang. Juara Harapan I Putri Aliyah Zahra Azmi NPP 14 jumlah nilai 80 utusan Stabat. Juara Harapan II Nurul Fadilah NPP 06 jumlah nilai 76 asal sekolah Secanggang. Juara Harapan III Nadia Diningrat NPP 16 Jumlah nilai 73 asal sekolah Batang Serangan. Sedang tingkat SMP Negeri/ Swasta;-Putra juara I Raihan NPP 15 jumlah nilai 78 utusan Tanjung Pura. Juara II Indra

Gratis, Khitanan Massal Sekolah YP MDTA Nurul Fadillah P BRANDAN, PODIUM Sebanyak 62 orang siswa sekolah Madrasah Diniah Ta’miliyah Awaliah (MDTA) Pangkalan Brandan Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat dikhitan, (24/9). Salah seorang cucunda Dato' Seri H Syamsul Arifin SE, anak dari Hj Beby Arbiana Shaway Farid Huzaifi turut dikhitan masal bersama siswa MDTA Nurul Fadillah. Acara khinatan ini diawali pembacaan doa oleh Ustad Nukman AmaPd. Turut hadir keluarga Besar Alm Hasan Perak, di mana salah satu cucu Alm Hj Beby Arbiana menjadi pengurus Yayasan Nurul Fadillah serta Muspika Kecamatan Babalan, Ormas, OKP , LSM dan insan Pers. Menurut Kepala MDTA Nurul Fadillah, Hj Khadijah Yus SPdI, yang mengikuti khitan masal ini merupakan anak didik MDTA sebanyak 62

siswa, tidak dipungut biaya alias gratis. Sebelumnya sudah ada pemberitahuan kepada orangtua murid agar mengizinkan anaknya dikhitan. "Apabila tidak ada izin dari orangtua murid, kami tidak berani mengkhitankannya," tutur Hj Khadijah. Acara ini merupakan rangkaian memeriahkan Hari Raya Idul Adha 1436 H. Kami sangat berterimakasih pada keluarga besar Dato' Seri H Syamsul Arifin SE bserta keluarga dan Hj Beby Arbiana sekeluarga, di mana anaknya ikut juga khitan masal bersama murid sekolah MDTA. "Kami juta tak lupa mengucapkan ribuan terimakasih kepada semua pihak yang membantu kesuksesan khitan massal ini, terutama pada Hj Beby Arbiana dan keluarga besar Datok Sri, yang telah banyak membantu kelancaran kegiatan belajar dan mengajar. Kami sangat berterimakasih,� Ucap Hj Khadijah. (Amir Tanjung)

Kurniawan NPP 01 jumlah nilai 74 utusan Hinai. Juara III M. Jaka Satria NPP 03 jumlah nilai 73 utusan Stabat. Harapan I Kelpin Adityya Anzani NPP 09 jumlah nilai 70 utusan Sawit Seberang. Harapan II Rizky Ramadhan NPP 07 jumlah nilai 69 asal sekolah Padang Tualang. Harapan III Agung Pramono NPP 11 jumlah nilai 68 asal sekolah Secanggang. Putri, Juara I Fat Azni Abyuna NPP 06 jumlah nilai 83 utusan Secanggang. Juara II Luthfiah Zalzah NPP 12 jumlah nilai 82 utusan Stabat. Juara III Cindy Fitriah NPP 10 jumlah nilai 77 utusan Sawit Seberang. Harapan I Ambar Syahrani NPP 14 jumlah nilai 72 utusan Batang Serangan. Harapan II Nurhasanah NPP 16 jumlah nilai 68 utusan Padang Tualang. Harapan III Putri Hafifah NPP 02 jumlah nilai 67 asal sekolah Tanjung Pura. Untuk tingkat SMA/SMK;Putra juara I Rizal Siddik NPP 03 jumlah nilai 88 utusan Stabat. Juara II Patun Bonatua Raja Guk Guk NPP 09 jumlah nilai 87 asal sekolah Tanjung Pura. Juara III Fuad M. Rizki Rambe NPP 17 jumlah nilai 76 utusan Stabat. Juara Harapan I Ahmad Khairu Gunawan NPP 05 jumlah nilai 75 utusan Hinai. Harapan II Habibullah NPP 11 jumlah nilai 73 utusan Secanggang. Harapan III Gilang Pradana NPP 13 jumlah nilai 61 utusan Batang serangan. Tingkat Putri Juara I Eva Irmayanti NPP 02 jumlah nilai 94 utusan Stabat. Juara II Mahzuhra Shafira NST NPP 18 jumlah nilai 92 asal sekolah Padang Tualang. Juara III Rahmah Fadilah NPP 06 jumlah nilai 78 asal sekolah Batang Serangan. Harapan I Siti Nurkhalijah NPP 14 jumlah nilai 76 utusan Sawit Seberang. Harapan II Elza Luthifah NPP 12 jumlah nilai 75 utusan Stabat. Juara III Ika Kharunnisa NPP 16 Jumlah nilai 68 utusan Hinai. (Pendi)


PODIUM Langkat

9

Edisi 16 - 31 Desember 2014


10

Edisi 1 - 15 Oktober 2015

PODIUM Langkat

Kerusakan Jalan Akibat Jalur KA

FKP-SU Apresiasi Sikap Kapoldasu Forum Karya Putra (FKP) Sumut mengapresiasi sikap Kapoldasu Irjen Pol Ngadino memanggil beberapa kontraktor PJKA terkait rusaknya jalan di Kecamatan Padang Tualang. LANGKAT, PODIUM

"Kita harap Kapoldasu mengungkap dalang dibalik perusakan jalan di Padang Tualang yang notabene telah merugikan uang rakyat," tegas Ketua FKP Sumut, T Syaiful Anhar (foto) kepada wartawan, Senin (21/9). Sebagai pedoman awal, kata Syaiful, Polda Sumut harus memeriksa legalitas para kontraktor. "Apakah memiliki izin lengkap pemanfaatan hasil Galian C sebagai bahan material di proyeknya. Karena beredar informasi ada beberapa kontraktor yang memanipulasi hasil uji laboratorium galian C yang mereka miliki," ungkapnya. Sementara itu, menurut informasi diperoleh dari Mapolda Sumut, membenarkan adanya pemanggilan kepada 10 kontraktor proyek PJKA di Kabupaten Langkat. “Memang benar ada dipanggil untuk dimintai keterangan” ujar seorang Pamen (Perwira Menengah) yang minta namanya tak disebutkan. Diakui Syaiful puluhan kilometer ruas jalan di beberapa Kecamatan Kabupaten Langkat, kondisinya rusak parah. Ini disebabkan pembangunan rel kereta api (KA) Medan-Aceh. Ironisnya, bila hujan deras turun jalan berubah menjadi kubangan kerbau yang setiap saat bisa merenggut korban jiwa terutama pengendara sepeda motor. “Kondisi ruas jalan yang rusak parah itu akibat setiap hari dilalui puluhan truk roda 10 yang mengangkut material galian C," tukasnya. Untuk itu Syaiful berharap Pemkab Langkat menindak tegas dan menertibkan galian C liar. "Kita minta truk roda 10 yang mengangkut material galian C (melebihi tonase-red) melewati jalan penghubung antar kecamatan di seluruh Kabupaten Langkat jangan lagi melintas," imbuh Syaiful. Perkampungan Religius Syaiful sangat prihatin melihat jalan rusak menuju perkampungan religius Babussalam. Lagi-lagi akibat proyek pembangunan rel kereta api yang tidak mengindahkan kemaslahatan orang banyak. “Bila hari panas pengendara sepeda motor, anak sekolah dan masyarakat bermukim di sepanjang jalan menuju perkampungan relegius Babusslam mandi debu," katanya. Kondisi ini membuat para penjiarah menuju perkampungan Suluk Naqsabandi di Babusaslam merasa tidak nyaman melalui jalan berdebu dan berlobang. "Hendaknya para kontraktor jangan mengutamakan keuntungan saja tapi pikirkan juga penderitaan yang dirasakan rakyat," ujarnya. (Tim)

'Tutup Galian C Ilegal di Sei Lepan' SEI LEPAN, PODIUM Keberadaan Galian C ilegal di satu sisi memang memberikan mata pencaharian bagi warga setempat. Perputaran uang terjadi di lokasi galian C, ekonomi masyarakat tumbuh, selain menjadi buruh ada yang mengambil peran sebagai pedagang untuk memenuhi kebutuhan pekerja seperti rokok, warung kopi dan nasi. Tapi dampak dari galian C penambangan tanah membuat kerusakan lingkungan alam. Bukit yang berfungsi menahan embusan angin dengan rimbun pohon kini telah rata dengan tanah, bahkan menjadi kolam. Sehingga bila terjadi angin kencang tak ada bukit dan pohon kayu menghempangnya maka terjadilah amukan angin puting beliung mengakibatkan rumah rusak dan pepohonan tumbang. Demikian dikatakan warga Harapan Baru, Kecamatan Sei Lepan pada wartawan, pekan lalu. Menyahuti keresahan masyarakat, Dedi Sutono (Kabid Pendataan dan Penetapan) bersama beberapa staf di Kantor Pelayanan Terpadu Langkat serta Satpol PP menelusuri satu persatu galian C. “Hasilnya, benar ada galian C yang tidak berizin, karenanya kami surati pemilik galian C tersebut yang kebetulan tidak berada di tempat," kata Dedi. Setelah sidak ini, galian C lainnya yang tersebar di seluruh wilayah Langkat diharapkan dapat jera. (P39)

Dalam Rangka HUT TNI ke- 70

Kodim 0203 Langkat Tanam 10 Ribu Mangrove SECANGGANG, PODIUM Sejumlah anggota Tentara Nasional Inonesia TNI) dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0203 Langkat bersama masyarakat serta nelayan menanam 10 ribu lebih bibit magrove di kawasan Dusun Sepucung, Desa Selotong, Kecamatan Secanggang, Selasa (29/9). Penanaman pohon mengrove dilakukan untuk melakukan penghijauan kawasan pantai sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun TNI yang ke 70 tahun. “Kegiatan ini merupakan agenda TNI dalam memperingati HUT yang ke 70, yang bertujuan untuk melakukan penghijauan terhadap kawasan pesisir pantai,” kata pastier Kodim 0203 Langkat mewakili Dandim Langkat. Selain itu, lanjutnya, pihak TNI bekerjasama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Langkat untuk melakukan penghijauan kawasan Dusun Sepucung yang gundul akibat dari aksi penebangan liar. "Sehingga perlu dilakukan penanaman mangrove sehingga biota laut dapat berkembang biak dengan baik. Selain juga dapat terhindar dari bahaya abrasi pantai," imbaunya. Kasi BBKSD Herbet Ritonga menambahkan, penanaman mangrove ini diharapkan dapat membantu nelayan yang ada di Kecamatan Secanggang. Karena menurutnya, tanaman mangrove dapat mengamankan pantai dari bahaya abrasi dan tsunami serta gelombang besar yang kerap menghantam perumahan penduduk setempat. “Tanaman mangrove atau bakau ini juga bisa mengurangi efek pemanasan global, sekaligus juga bermanfaat untuk menjadi penettalisir zat beracun yang mencemari laut dan pantai,” jelasnya. Manfaat Mangrove Sementara itu anggota DPRD Langkat dari fraksi Demokrat, Agus Salim mengatakan bahwa tanaman mangrove dapat dimanfaatkan bukan hanya sebagai tempat berkembangbiaknya ikan dan biota laut lainnya, serta pemanfaatan nilai ekonomis yang diambil dari buah tanaman pantai tersebut. “Buahnya juga dapat dimanfaatkan untuk obat-obatan dan sirup,” ujarnya. Sementara itu M Said, Kader Konservasi Manggrove mengimbau agar masyarakat turut terlibat dalam merawat serta menjaga mangrove. Agar setelah ditanam tidak dirusak oleh tangan-tangan jahil yang dapat mengancam keberadaan tanaman tersebut. “Langkah penghijauan seperti ini juga perlu diimbangi dengan sosialisasi-sosialisasi kepada masyarakat, sehingga masyarakat berperan aktif dalam menjaga habitat mangrove,” papar dia. Hadir di tempat acara Bupati Langkat diwakili Asisten II Administrasi ekbangsos setdakab Langkat Drs HermansyahKompol Muhanif Kabag Sumda Polres Langkat mewakili Kapolres Langkat, Kabid RLPH Hutbun Langkat Azrinal Lbs, Kharuddin P KUA Kecamatan Secanggang, AKP Budiman Tarigan Kapolsek Secanggang, Danramil Secanggang Kapt INF M Butar-butar, Satiman S Sos MAP Camat Secanggang, OKP Pemuda Pancasila, FKPPI 08 Secanggang dan anggota kelompok masyarakat. (Marwansyah Lubis)


Parlementaria

11

Edisi 1 - 15 Oktober 2015

Sela Pandangan Umum 7 Fraksi

Bupati Langkat Legowo Terima Masukan dari Legislator Terkait Rancangan P APBD TA 2015, Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu SH memberi jawaban atas pandangan Umum masing-masing fraksi di DPRD Langkat, Kamis (17/9), dalam sidang paripurna yang berlangsung di gedung di DPRD Langkat.

STABAT, PODIUM Sebanyak 7 fraksi DPRD Langkat memberikan pandangan umumnya. Pada kesempatan itu Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu menjawab keseluruhan pertanyaan yang diajukan anggota dewan secara berturut. Dimulai dari Makmur Ginting (Fraksi Partai Nasdem) hingga Jumiran Tarigan (Fraksi Partai Demokrat). Seluruh anggota dewan merasa puas dengan jawaban yang disampaikan Bupati Langkat. Pandangan diberikan 7 fraksi tersebut menyoroti tentang insfrakstruktur, perbaikan pelayanan masyarakat, Pendapatan Asli Daerah (PAD), peternakan, pertambangan dan maraknya galian C.

Setelah paripurna ini, DPRD Langkat akan mempertimbangkan jawaban yang disampaikan H Ngogesa, kemudian pelaksanaan dan ketertiban pelaksanaan anggaran akan terwujud dengan adanya kebersamaan tekad pihak eksekutif dan legislatif. Saat dikonfirmasi wartawan setelah paripurna, Ngogesa ucapkan terima kasih kepada seluruh anggota DPRD Langkat yang telah memberi masukan penting terhadap pihak eksekutif. Ngogesa berharap kebersamaan tekad tersebut membawa peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Langkat. (P03)

Bupati Langkat Jawab Pandangan Umum DPRD Langkat STABAT, PODIUM Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH menjawab pandangan umum yang disampaikan anggota DPRD Langkat terkait Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2014,beberapa waktu yang lalu. Ini dilakukan Bupati H. Ngogesa menyangkut Rapat Paripurna DPRD Langkat, yang membahas Nota pengantar keuangan mengenai pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan daerah (APBD) tahun anggaran 2014. Terdapat beberapa pandangan yang diberikan anggota DPRD Langkat mengenai Nota Pengantar Keuangan tersebut. Di antaranya, mengenai pengelolaan aset, kebijakan pengelolaan keuangan daerah, realisasi retribusi daerah, peningkatan potensi pendapatan daerah, opini pelaporan keuangan daerah, pembangunan pada sektor pertanian maupun permasalahan sertifikasi guru. Bupati H. Ngogesa Sitepu menjawab seluruh pandangan tersebut dengan detail. Hasilnya, anggota DPRD Langkat yang hadir merasa puas

RANPERDA P-APBD LANGKAT TA 2015 DISAHKAN LANGKAT, PODIUM DPRD Kabupaten Langkat kembali menggelar sidang paripurna dalam agenda kerja pengesahan/persetujuan Ranperda PAPBD Kabupaten Langkat TA 2015 ditandai dengan penandatanganan surat keputusan dan berita acara persetujuan bersama masing-masing kepala daerah dan pimpinan DPRD Kabupaten Langkat di ruang rapat paripurna gedung DPRD Langkat Stabat, Selasa (22/9). Rapat dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Langkat, Terbit Rencana Peranginangin SE didampingi Wakil Ketua Ralin Sinulingga SE dan Donny Setha ST. Hadir pada rapat tersebut Bupati Langkat Ngogesa Sitepu SH, unsur Muspida, unsur Forkopimda Kabupaten Langkat, Sekretaris Daerah Kabupaten Langkat dr H Indra Salahuddin, pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Dinas Jawatan dan Instansi di jajaran Pemkab Langkat, para Camat se Kabupaten Langkat, Parpol, Ormas, LSM dan wartawan serta undangan lainnya. Ir Antoni, anggota DPRD Langkat yang diusung dari Partai Amanat Nasional (PAN) selaku juru bicara Badan Anggaran menyampaikan hasil pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015. Dijelaskan, hasil pembahasan belanja daerah dalam P-APBD tahun anggaran 2015 disepakati sebesar Rp 2.235.923.112.042,22 meningkat sebanyak Rp 620.765.299.777,22 atau bertambah

sebesar 38,43% dibandingkan total belanja dalam R-APBD Tahun Anggaran 2015. Perincian belanja tidak langsung sebesar Rp 1.346.106.508.391,22 bertambah sebesar Rp 99.541.800.617,22 atau bertambah sebesar 7,99% dibandingkan belanja tidak langsung dalam R-APBD Tahun Anggaran 2015. Sementara belanja langsung sebesar Rp 889.816.603.651 meningkat menjadi Rp 521.223.499.160. "Atau meningkat sebesar 141,41% dibandingkan belanja langsung dalam RAPBD 2015, defisit anggaran dalam tahun 2015 adalah sebesar Rp 218.224.000.580,22. Sedangkan pembiayaan defisit dalam tahun 2015 bersumber dari penerimaan pembiayaan daerah yang berupa sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) sebesar Rp 181.336.428.675.,22 penerimaan piutang daerah sebesar Rp.40.060.661.495,sehingga total penerimaan pembiayaan daerah sebesar Rp 221.397.090.170,22," terangnya. Pendapat Fraksi Laporan Banggar selesai dilanjutkan dengan pendapat akhir fraksi-fraksi DPRD Langkat disampaikan oleh masing-masing juru bicaranya. Fraksi Partai Golkar disampaikan oleh juru bicara Edi Bahagia, fraksi Demokrat disampaikan oleh Drs H Sarikat Bangun, fraksi PDI P oleh Kirana Sitepu SE, fraksi Nasdem oleh ketua fraksinya Ajai Ismail SE, fraksi Gerindra oleh Azman, fraksi BSPN oleh Syafrizal Helmi, dan dari fraksi HNB disampaikan

Sukirin SE. Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu SH dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ketua, Wakilwakil Ketua DPRD Langkat, dan segenap anggota, Ketua-ketua fraksi, komisi, Badan Anggaran Legislatif, Badan Musyawarah, serta 7 orang anggota dewan mewakili fraksi-fraksi yang telah menyampaikan tanggapan pada pandangan umumnya, dalam mengkritisi permasalahanpermasalahan yang terjadi. "Kami yakin bahwa tanggapan yang disampikan tersebut adalah dalam rangka upaya kita mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik," tukas Ngogesa Sitepu. Sekali lagi, kata orang nomor satu di Langkat itu, pihaknya mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang baik. "Semoga suasana ini dapat terus kita bina kita pelihara dan kita lanjutkan pada masa yang akan datang," ujar Bupati Langkat. Ketua DPRD Langkat Terbit Rencana Perangin-angin SE dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa dengan telah disahkannya P-APBD Kabupaten Langkat TA 2015 ini, pihaknya meminta kepada Bupati Langkat agar segera menyampaikan perda dimaksud kepada Gubernur Sumatera Utara untuk dievaluasi. "Dan semoga apa yang telah kita tetapkan bersama dalam peraturan daerah tentang perubahan APBD Kabupaten Langkat TA.2015 ini bermanfaat bagi masyarakat," akhiri Perangin-angin. (P03)


PODIUM Sumut

12

Edisi 1 - 15 Oktober 2015

Bukti Pemko Kurang Peduli

GELANDANGAN TEWAS KELAPARAN Seorang pria tanpa busana ditemukan tewas di Pos samping ruko kawasan Pahlawan Binjai Kota, Jumat (25/9). BINJAI, PODIUM Laki paruh baya ini merupakan gelandangan yang beberapa hari ini berada di kawasan tersebut. Sayangnya tidak ada satupun warga yang berani mendekat apalagi membawa gelandangan ini ke rumah sakit. Keterangan warga setempat, beberapa hari ini lelaki tersebut berada dikawasan ini, bahkan warga sempat memberikan makanan dan minuman. "Kurang lebih sudah satu minggu dia berada di sini, bang, sempat juga kukasi dia makan dan minum. Mungkin dia itu uda penyakitan," jelas Yudi yang

seharinya membuka usaha kedai kopi di Kelurahan Pahlawan. Warga lain, Wak No yang membuka usaha tempel ban juga menjelaskan sebelumnya gelandangan tersebut tidur di emperan ruko tempatnya mencari nafkah. Sementara saat PODIUM konfirmasi kepada Kabid Rehabilitas Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Binjai, Darwan mengatakan akan segera turun ke lokasi. Namun setelah ditunggu pihak Dinsos tak kunjung datang, malah Darwan menyarankan agar warga membawanya ke rumah sakit. (Eko)

Rapat Bulanan Dinas Pendidikan Penting dan Mengikat GEBANG, PODIUM Rapat kepala sekolah SD Negeri se-Kecamatan Gebang dilaksanakan di SD Negeri 050765 Pekan Gebang, Kelurahan Simpang Kolam, pekan lalu. Rapat dihadiri seluruh kepala sekolah SD se-Kecamatan Gebang, pengawas SD dan kepala cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Gebang. Rapat dibuka K3S Gebang, Norma Linda Bangun S Pd dihadiri KAUPT Dinas P dan P Kecamatan Gebang Drs Abdul Rasyid. Disebutkan, meski rapat rutin digelar, namun tempatnya selalu berpindah-piundah dari SD satu ke SD yang lain di wilayah Kecamatan Gebang.

"Ini dilakukan supaya kepala cabang Dinas Pendidikan serta pengawas SD bisa mengetahui keadaan di masing-masing lembaga pendidikan di Kecamatan Gebang," tutur Norma Linda Bangun SPd pada PODIUM. Selain itu, kata Norma Linda, rapat rutin kepala sekolah yang diadakan setiap bulan menjadi sebuah momen yang tepat untuk bersilaturahmi, bertemu dan berdiskusi dengan stakeholder pendidikan. "Dalam rapat nantinya disampaikan informasi-informasi penting, di antaranya jadwal rapat bendahara BOS, kegiatan FLSSN, ujian sekolah dan masalahmasalah yang timbul dalam rapat," tandasnya. (Amir Tanjung)

KUPTD P dan P Sawit Seberang Selenggarakan MTQ Tingkat Pelajar SAWIT SEBERANG, PODIUM Langkat negeri religius sebagai Serambi Mekkah-nya Sumatera Utara. Program tersebut hendaknya terus dijalannya sebagaimana program Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu. Demikian dikatakan Ketua Panitia MTQ tingkat pelajar seKecamatan Sawit Seberang, Zoel Fikar, SPdi pada acara pembukaan yang digelar di Kantor KUPTD Sawit Seberang, Kamis (17/9) lalu. Dalam pelaksanaan MTQ tingkat (SD, SMP, SMA) masingmasing sekolah mengirim 4 peserta, dua putra dan dua putri yang berlangsung selama sehari. Kepala KUPTD Kec Sawit Seberang, Hj Hariati MPD diamping Zoel Fikar SPdi ketua Panitia dan anggota Sayuti Nur SPd Anijar Ama Pd, Sukarsih SPdi, Kamalia S,Pdi, Armadi S Pdi, M Arfan, Misni S Pdi, Setiani S Pdi, Ibnu Kasim AmaPd, Siti Khadijah Pohan S Pdi dan Raida Ama Pd dan dewan juri H Poniman, Drs H Rusli UmarLubis serta Ulia S Pdi, mengatakan bahwa kegiatan MTQ ini mencari bibit baru Hafiz dan Hafizah yang dapat diandalkan untuk membawa nama harum Kabupaten Langkat di MTQ tingkat Nasional. Hj Harianti berharap kelak ada putra dan putri Langkat tampil bukan hanya di MTQ tingakat nasional tapi juga di tingkat internasional. Setelah mengikuti serangkaian perlombaan akhirnya dewan juri memutuskan para pemenang MTQ pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK. Untuk tingkat SD juara I (Putra) M Maula Dzulfadlin NPP 18 nilai 79 (SD 050691 Sawit Seberang). Juara II Helmi Satria NPP 09 nilai 75 (SD 050697 Simpang Tiga) dan juara III Syahrin NPP 11 nilai 72 (SD 054608). Tingkat SD (Putri) juara I Miftahul Jannah NPP 16 nilai 91 (SD 056624 Alga). Juara II Fia Dwi Windiani NPP 12 nilai 80 (SD 054608 Sawit Hulu) dan juara III Adinda Afriana NPP 10 nilai 78 (SD 054608). Tingakt SMP (Putra) juara I Kelpin Aditya Panjani NPP 19 nilai 81 (SMP Swasta Yapeksi Sawit Seberang). Juara II Yogi Priandika NPP 21 nilai 75 (SMPS Yapeksi Sawit Seberang) serta juara II Ahmad Iqbal Siregar NPP 03 nilai 73 (SMPN II Sawit Seberang). Tingkat SMP (Putri) juara I Cindy Fitria NPP 05 nilai 79 (SMPS Yapeksi), juara II Sarah Yulianda NPP 24 nilai 78 (SMPS Yapeksi Sawit Seberang), juara III Aminah Rohimah NPP 15 nilai 71 (SMPN Satu Atap Sawit Seberang). Tingkat SMA/SMK juara I Siti Nurhalizah NPP 20 (SMA Yapeksi Sawit Seberang). Di akhir acara Ketua Dewan Juri H Poniman mengatakan pihaknya telah melaksanakan amanah yang diberikan oleh penyelenggara. "Namun jika terdapat kekurangan atau juga kesalahan dalam memberikan penilaian kami mohon maaf sebesar-besarnya," tandasnya. (Julpan Ependi)


PODIUM Sumut

P

13

Edisi 1 - 15 Oktober 2015

HUT Dato’ Sri H Syamsul Arifin SE Berlangsung Hikmad erayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Dato’ Sri H Syamsul Arifin SE (Ketua PB MABMI) Ke-63, Kamis (24/9) dirangkai HUT putri beliau Hj Beby Arbiana ke-40 dan sunatan cucu Shaway Farid Huzaifi, serta gelar sunatan massal puluhan siwa Madrasah Diniah Ta’miliyah Awaliah (MDTA) Nurul Fadilah Pangkalan Berandan.

P BERANDAN, PODIUM Acara dilaksanakan di halaman sekolah MDTA Nurul Fadilah Jalan Imam Bonjol, Pangkalan Berandan. Kepala Madrasah MDTA Hj Khadijah Yus S Pdi mengungkap rasa terima kasih atas kepedulian Dato’ Sri H Syamsul Arifin SE dan Ibu Beby Arbiana pada pendidikan anak-anak tak mampu di lingkungan ini. "Sehingga proses belajar dan mengajar di sekolah MDTA ini berjalan lancar. Ditambah lagi pembiayaan dan operasional sekolah sepenuhnya ditanggung oleh keluarga besar Dato’ Sri H Syamsul Arifin SE. Termasuk juga Khitanan massal seluruh pembiayaannya ditanggung beliau," sebutnya. Peserta khitanan massal berasal dari keluarga tidak mampu dan siswa di MDTA Nurul Fadilah Pangkalan Berandan. Sejumlah orangtua siswa yang anaknya dikhitan mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar Dato’ Sri H Syamsul Arifin SE, sekaligus mendoakan beliau dan keluarga besarnya semoga

Dato’ Sri H. Syamsul Arifin SE, sesaat turun dari mobil untuk menghadiri perayaan hari ulang tahunnya ke-63 di kampung halamannya Pangkalan Berandan.

senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Dato’ Sri H Syamsul Arifin SE juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah datang meluangkan waktunya untuk hadir di acara ini. "Meskipun acara ini dikemas sangat sederhana namun kami

keluarga besar di rumah ini berharap agar bapak,ibu saudara, saudari senantiasa mendo’akan kami," ujarnya terharu. Acara selain dihadiri orangtua siswa MDTA juga dihadir Camat Babalan M Ilyas S.Sos, Danramil 13 Babalan Kapten TNI Nazril Tanjung, Danyon Marinir 08

Tim Supervisi TP PKK Provsu Turun ke Lapangan

Hinai Kiri Wakili Langkat Lomba Desa Mulai Pengeboran SECANGGANG, PODIUM Tim Supervisi PKK Provsu dipimpin Ny Hj Herawati OK Nazarudin bersama rombongan melakukan penilaian terhadap Desa Hinai Kiri. Hinai Kiri sendiri diketahui mewakili Langkat dalam lomba antar desa se Sumut. Turut serta rombongan Syahrudin Daulay dari Bapemas, Ny Erna Khairul Anwar, Ny Hermayusni Syafril dari Pengurus PKK, Ny Rosmaida Putri SE, dari Biro PP dan Ny Meidriani Ayu Siregar dari Dinas Kesehatan Provsu. Kedatangan Tim Supervisi disambut Ketua TP PKK Kabupaten Langkat Ny Hj Nuraida Ngogesa bersama unsur pengurus, yakni Ny Endang Indra Salahudin serta sejumlah pengurus lainnya. Tujuan kedatangan mereka adalah untuk melakukan penilaian terhadap Desa Hinai Kiri yang merupakan salah satu desa nominasi dari Kabupaten Langkat yang akan dilomba dalam program 'Hatinya PKK' di Tingkat Provsu. Selama berada disana, Tim Supervisi bersama Ny Hj Nuraida berkeliling desa.

“Semoga, desa ini jadi yang terbaik pada perlombaan PKK Tingkat Provsu," katanya. Sementara itu, Ny Hj Nuraida Ngogesa berterima kasih dengan kunjungan tim supervisi. Dia berharap semoga semangat masyarakat desa membangun keindahan desa berbuah manis dengan sebuah prestasi membanggakan. Usai melakukan kunjungan di Hinai Kiri, rombongan Tim Supervisi bergegas menuju Desa Kuala Besilam, Kecamatan Padang Tualang untuk melihat langsung bagaimana semangat masyarakat desa tersebut menggerakkan penanaman taman Toga Raya. Bersamaan Tim Supervisi Provsu mengunjugi Desa Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura untuk mengetahui langsung program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) yang dilaksanakan warga setempat. Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Langkat Ny Hj Irawati Sulistianto menyambut kedatangan mereka. (Marwansyah Lubis)

Tangkahan Lagan Mayor TNI I Gede Edy, Mantan anggota DPRD Langkat Syarifuddin Basyir, tokoh masyarakat, pemuda, alim ulama OKP, Ormas, Pramuka Kwaran Babalan, lurah dan perangkat Kelurahan setempat. (Amir S Tanjung)

KUPTD P dan P Stabat Gelar Seleksi MTQ STABAT, PODIUM Kegiatan MTQ tingkat pelajar merupakan agenda tahunan di Dinas Pendidikan P dan P Langkat. Demikian halnya dilakukan KUPTD P dan P Kecamatan Stabat di SDLB, Rabu (16/9). Kepala KUPTD Kecamatan Stabat didampingi K3S Ruslan Edi menjelaskan, kegiatan ini merupakan program kerja Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu. Ruslan menjelaskan peserta yang ikut 64 siswa SD terdiri dari 32 putra/putri, SMP 16 peserta dari utusan 4 sekolah SMP kemudian 4 pesera putra-putri dari SMA/SMK. "Kegiatan ini merupakan seleksi tingkat kecamatan untuk selanjutnya diperlombakan ditingkat wilayah. Dari hasil seleksi di tingkat wilayah dipilih juara I dan juara II putra/putri sebagai utusan kecamatan dari tiga wilayah, Langkat Hulu, Hilir dan Teluk Haru," ujarnya. Setelah melalui tahapan penilaian, akhirnya Ketua Dewan Juri Syamsudin KL, S.Pdi mengumumkan pemenang MTQ tingkat SD untuk katagori putra dan putri. (Pendi)


Edisi 1 - 15 Oktober 2015

opini

Jejak Nostalgia di Kebun Gohor Lama Wampu Langkat

“

Senin (14/9), Tuhan memberikan kesempatan padaku untuk bernostalgia di Perkebunan Gohor Lama bersama Kecamatan Wampu bersama Bapak Sudarman SAg Humas PT LNK Kebun Gohor Lama dan juga rekan sekantornya Junifar Efendi diajak meninjau, hari itu bersama rekan satu kantor Yunifar Ependi dari Tabloid Dwi Mingguan PODIUM diajak meninjau pembangunan jalan lingkar di Dusun VI Paya Redas II Kampung Tempel Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Langkat. Oleh: Rusdi Stabat

Dalam perjalanan menuju lokasi pembangunan jalan seluruhnya didanai PT LNK, aku terus melamun ke masa lalu ketika sekolah SD dan tinggal di Kebun Gohor Lama. Memasuki emplasmen PT LNK terbayang dalam benak Kebun Gohor Lama di tahun 70 puluhan. Di simpang tiga depan rumah sakit dan di depan kedai Bisim milik warga keturunan etnis cina dulu tumbuh pohon beringin raksasa. Di bawah pohon beringin siang hari ramai orang berjualan. Sekarang pohon beringin sudah tidak ada, yang masih tertinggal rumah sakit dan kedai Bisim saja. Di atas pohon beringin itu konon sering didengar warga di zaman itu suara kuntilanak tertawa, menangis dan bernyanyi. Namun kantor perkebunan peninggalkan Belanda masih berdiri megah. Dulu berdinding kayu tapi kini sudah diganti dengan kaca. Dulu dari simpang tiga depan rumah sakit berjejer pondok tapi kini tinggal beberapa lagi yang masih tersisa. Dari depan rumah karyawan terlihat parkir kenderaan roda dua, bahkan mobil Avanza, ini menandakan kehidupan karyawan perkebunan sudah makmur. Berbeda dengan kehidupan setelah meletus G.30S PKI. Pada tahun 1968, saat aku bersama kedua orangtua tinggal di Afdeling 9, kemudian berganti menjadi afdeleng II. Kehidupan benar-benar susah di atas susah. Lahan produktif tidak berproduksi, pohon karet sudah berumur tua dan tidak mengasilkan getah lagi. Lahan terlantar dimanfaatkan karyawan kebun menanam palawija, sedangkan tanah rawa-rawa ditanam padi. Pondok yang disediakan perkebunan di masa itu bernama Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Kebun Gohor lama berlantai tanah, tidak ada MCK yang sesuai

dengan standart kesehatan. Perkebunan memberikan catu 9 bahan pokok kepada karyawan perkebunan. Minyak makan terasa tengik, ikan asin apek, beras berbau busuk dan berkutu. Bahkan kami pernah makan beras atom, beras sentetis dari gandum. Banyak karyawan yang menderita mencret memakannya. Aku sekolah di SD Negeri II kemudian menjadi SD 050673. Sebelum ada SD II anak karyawan kebun harus berjalan kaki sejauh kurang lebih 5 kilometer. Sekolah SD hanya ada di Afdeling 1 kepala sekolahnya Pak Hasan. Rumah sekolahku dulunya pondok panjang diubah menjadi dua sekolah. Satu untuk SD 6 lokal satu lagi untuk SMP 3 lokal. Satu pondok panjang yang tersisa dihuni karyawan kebun. Kepala sekolahku dari kelas I hingga tamat Bapak Wan Ali Mukhtar, guruku dikelas 1 dan 6 Pak Usminoto Usman kini tinggal di Batu VI aktif bermain orkes Wampu Ria sebagai pemain Kordion dan kadang menyumbang lagu jawa. Guru kelas II Pak Sarban, guru kelas III Pak Taufik, guru kelas VI Pak Husni Tambren, guru kelas V Pak Suratman. Semua guru di zaman itu kalau kebetulan muridnya otaknya bebal, dan ribut dalam kelas pasti dipukul kalau tidak pakai rol panjang, ditarik jambangnya, bahkan sampai ditampar wajahnya. Orangtua kami tak pernah konplin mendapat perlakukan seperti itu, bahkan kalau mengadu pada orang tua dapat hukuman disabet kaki pakai sapu lidi. Di depan pondok panjang Afdeleng II ada balairung, warga pondok menyebutnya pajak tempat pertunjukan ketoprak ludruk, dan wayang kulit pada malam minggu selepas kajian besar. Di zaman itu ludruk paling sering tampil berasal dari Desa Tanjung Jati Kecamatan Binjai.

Warga pondok Afdeling II punya group ketoprak langgeng Budoyo namanya. Setiap malam gajian besar tampil menghibur warga. Pertunjukan ketoprak 'dor' sangat dinanti warga di zaman itu. Para pemainnya yang masih kuingat Pungut, Kandar, Daslem, Watik, Darus dll. Dibelakang pondok selepas gajian besar berjejer lapak judi Kopyok bandarnya dari Stabat. Di masa ADM Kebun Gohor Lama dijabat Ir James Tarigan 1977 dalam rangka menyemarakkan HUT RI diadakan turnamen sepak bola antar Afdeleng. Ada 4 kesebelasan setiap turnamen diselenggarakan saling berhadapan dibabak semi final dan final yakni, Emplasmen, Afdeling I, Afdeleng II dan Bukit Melintang. Tim kesebelasan Afdeleng II pernah menjadi juara di final melawan kesebelan Afdeling I. Selepas pulang sekolah aku bersama teman sebaya , menunggu truk pengangkut getah sadapan penderes keliling dari Afdeleng 2 hingga Batu Lapan. Supir truk pengangkut getah dengan senang hati memberi kami tumpangan karena meringankan kerja kernet. Supir motor truk bermesin Fargo masih kuingat namanya Mang Jito kalau bawa truk suka ngebut, Wak Sabri kalau bawa truk pelan kayak siput, Mang Dugel, Pakcik Salem, Mang Timbul, Pakcik Hasan, dan super jonder Wak Saleh. Hari libur sekolah tanggal merah aku bermain ke Stasiun Kereta Api sekitar 1 Km dari pondok tempatku tinggal. Bila kereta api dari Medan berselisih dengan kereta api dari Pangkalan Berandan di Stasiun Tanjung Selamat, aku bersama temanku menjadi penumpang gelap naik digerbong kayu paling belakang. Tiba di Stasiun Tanjung Selamat turun berganti kereta api jurusan Pangkalan Berandan-Medan.

Kalau hari lebaran aku bersama temanku main ke Kota Binjai menumpang kereta api. Lamunan masa lalu di atas sepeda motor tersentak saat kami tiba di warung kopi berada dipertigaan jalan menuju Desa Mekar Jaya. Ngopi sejenak berbincang-bincang pada pengunjung warung sambil menunggu Kades Desa Mekar Jaya Edi Sunarto datang. Di warung itu ketemu bapak-bapak yang dulu tinggal satu pondok. Lokasi pembuatan jalan sedang dikerjakan PT LNK Kebun Gohor Lama di tahun 70 han dulu jalan setapak menuju ladang, dan rumah yang dibangun warga gubuk berdinding tepas. Tapi saat aku berkunjung ke sana tidak ada lagi gubuk, sudah berubah menjadi bangunan rumah batu dan berlantai keramik. Di teras rumah mereka parkir sepeda motor Mio dan Honda. Ketika PTP II Tanjung Morawa membuka lahan sawit di Tandum, Propinsi Riau banyak karyawan kebun Gohor Lama memilih pindah bekerja di sana. Teman-teman masa kecilku dulu kini tinggal di sana beranak pinak. Saat ini teman masa kecilku yang tinggal menetap di Kebun Gohor Lama menjadi buruh kebun bisa dihitung dengan jari. Bahtiar, super jonder anak Wak Saleh, tinggal diamplasmen, Ramli tinggal di Afdeleng V sekarang ini. Sutar kerja pabrik sawit tapi tidak tinggal dipondok ia dan keluarga memilih tinggal di Kelurahan Sidomulyo Stabat. Perubahan nama perusahaan terus berlangsung di Kebun Gohor lama, nasib karyawan dan karyawati juga terus berubah. Sejak 1 Juli 2009 kembali berubah menjadi PT Langkat Nusantara Kepong (PTLNK), meliputi lima kebun, Bukit Lawang, Tanjung Keliling, Besilam, Padang Brahrang, dan Gohor lama. ***


PODIUM Pilkada

15

Edisi 1 - 15 Oktober 2015

Dahlan Hasan Nasution Dilapor ke Bareskrim Polri Dahlan Hasan Nasution dilaporkan ke Bareskrim (Badan Reserse Kriminal) Mabes Polri. Pelaporan Bupati Mandailing Natal (Madina) tersebut terkait dugaan tindak pidana penyalahgunaan wewenang dan ancaman dengan kekerasan. Dahlan Hasan Nasution dilaporkan DR Dalimunthe PhD selaku Sekretaris Koperasi Pengembangan USU (Universitas Sumatera Utara), pada 1 September 2015, ke Mabes Polri Jakarta, diterima oleh AKP Pol Hery M Samosir. Dalam Laporan Polisi No: LP/ 1025/IX/2015/Bareskrim, Dahlan Hasan Nasution sebagai terlapor perkara dugaan tindak pidana penyalahgunaan wewenang dan ancaman dengan kekerasan dalam pasal 421, 424 dan 335 KUHPidana, dengan tempat kerjadian Kabupaten Madina, Sumut. Seperti diketahui dilaporkannya Dahlan Hasan Nasution yang saat ini menjabat Bupati Madina terkait pencabutan kembali Izin Usaha Perkebunan (IUP) Koperasi Pengembangan USU bernomor 525.25/484/DISBUN/ Tahun 2004 tentang Izin Usaha Perkebunan. Dahlan Hasan Nasution pada 7 Agustus 2015, meneken SK 525/ 499/K/2015 tertanggal 7 Agustus 2015 tentang Pencabutan

Keputusan Bupati Mandailing Natal Nomor 525.25/484/ Disbun/Tahun 2004. Bukan hanya itu, pada objek yang sama SK No 525/498/K/2015 tentang pencabutan atas SK Bupati Madina Nomor 525.25/417/K/ 2012. Selanjutnya SK 525/499/K/ 2015 tertanggal 7 Agustus 2015 tentang Pencabutan Keputusan Bupati Mandailing Natal Nomor 525.25/484/Disbun/Tahun 2004, serta SK Nomor 141/500/K/2015 tanggal 7 Agustus 2015 tentang Pencabutan Keputusan Mandailing Natal Nomor 525/ 575/K/2012 terkait Izin Lokasi PT Agro Lintas Nusantara. Dahlan Hasan Nasution dinilai dengan sewenang-wenangnya mengambil keputusan yang dinilai melanggar kontitusi lembaga hukum kita. Padahal, seperti diketahui sengketa hukum Koperasi Pengembangan USU telah inkracht di tingkat Mahkamah Agung (MA). IUP Koperasi Pengembangan USU bernomor 525.25/484/ DISBUN/Tahun 2004 tentang Izin Usaha Perkebunan, seharusnya

hidup kembali setelah adanya putusan inkracht (berkekuatan hukum tetap) dari Mahmakah Agung dengan No 72/G/2012/ PTUN-MDN jo No 72/B/2013/ PT.TUN-MDN jo No. 472 K/TUN/ 2013 jo No 89 PK/TUN/2014. “Tindakan Bupati Madina ini tergolong pura-pura dan mainmain, di mana telah dengan sengaja menyalahi aturan hukum,” kata Irham Buana Nasution, selaku Kuasa Hukum Koperasi USU dari Nasution, Ginting & Partners Law Firm, Selasa (30/9/2015), di Medan. Diakui mantan Ketua KPU Sumut ini, Bareskrim Mabes Polri telah menindaklanjuti perkara yang diadukan Koperasi Pengembangan USU, dengan memeriksa saksisaksi dan bukti-bukti. “Pengaduan klien kita telah memasuki proses penyelidikan dan penyidikan di Mabes Polri,” jelasnya. Menurutnya, pengaduan kliennya ke ranah hukum bukan hanya ini saja. Tapi, ada sejumlah kasus pidana yang telah dilaporkan mulai dari tingkat Polsek (kasus penganiayaan), Polres Madina

ASPIRASI

(perusakan), Polda Sumut (penyalahgunaan wewenang Bupati Madina) dan kali ini ke Mabes Polri dengan kasus baru yakni Dahlan Hasan terkait jabatannya yang sewenangwenangnya mengeluarkan putusan yang melawan hukum. “Diantara sejumlah kasus memang telah ada ditindaklanjuti dan diproses oleh penegak hukum. Mabes Polri dalam kasus ini bergerak cepat dan telah memeriksa saksi-saksi dari Pengurus Koperasi Pengembangan USU,” ujarnya. Irham berharap besar kepada Bareskrim Mabes Polri, ada titik terang dalam perkara ini, agar kliennya dapat segera beraktivitas kembali menguasai lahan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Batang Muara Gadis Kabupaten Madina, Sumut demi kepentingan banyak orang. “Lahan yang dikelola Koperasi Pengembangan USU, bukan untuk kepentingan perorangan tapi untuk kepentingan banyak orang khususnya bagi perkembangan USU,” ujarnya via seluler.

‘JITU’ Dituding Lakukan Pelanggaran Ini Tanggapan Warga Binjai BINJAI, PODIUM Banyaknya pelanggaran yang dilakukan Paslon walikota dan wakil walikota Binjai nomor urut 2, JITU membuat sejumlah warga turut berkomentar dengan tindakan yang tak patut dicontoh ini. Tokoh pemuda Kota Binjai yang juga Direktur LSM Lingkar Pemuda Binjai (LPB) Yasir Nasic Nasution menyebut sebagai calon pemimpin di Kota Binjai, seharusnya Paslon Juliadi dan HM Tulen serta tim kampanyenya menunjukan sikap yang baik dan memberikan contoh kepada masyarakat. Bukan memberikan perlakuan yang melanggar aturan saat berlangsungnya tahapan Pilkada. "Calon walikota itu sebaiknya memberikan contoh dan berkelakuan baik, terang-terang PKPU sudah ada ditetapkan, tapi masih saja dilanggar. ini jelas bukan tipe pemimpin yang baik, dari awal saja sudah menunjukan etika kecurangan alias tidak baik," jelasnya kepada PODIUM, Selasa (29/9). Dikatakannya, dengan seringnya Paslon walikota dan wakil walikota serta tim kampanye JITU melakukan pelanggaran di masa kampanye ini menunjukan sikap arogansi dan menganggap enteng PKPU yang telah ditetapkan.

"Mungkin JITU menganggap PKPU yang ada tidak berfungsi, sehingga sesukahatinya aja memasang APK dan bahan peraga disembarang tempat bahkan mencetak APK diluar ketetapan KPU," ujarnya. Jelas Tidak Layak Lebih lanjut dikatakannya, bila dari tindakan yang dilakukan Paslon JITU, jelas tidak layak menjadi pemimpin Kota Binjai. "Dari hal kecil saja dia telah banyak lakukan pelanggaran Pilkada, apalagi kalau jadi walikota, bisa-bisa Binjai bisa menjadi lebih bobrok," ungkapnya. Dia berharap, JITU beserta tim suksesnya menjunjung tinggi sportivitas dalam masa kampanye ini dan jauhi tindak kecurangan yang melanggar aturan. "Biarlah kuasa rakyat yang berbicara, cukup alat peraga kampanye dan bahan kampanye yang di sediakan KPU saja yang digunakan. Patuhi PKPU yang ada," paparnya. Hal senada juga dikatakan Hendra, warga Jalan Kentang, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat. Dia mengatakan, tim sukses paslon JITU sering melakukan pembohongan publik.

Saat itu, Paslon nomor urut 2 ini melakukan temuramah dengan warga, saat pertemuan, warga memberikan proposal pembangunan Musollah kepada Juliadi. Namun hingga kini, dana yang katanya sudah dikucurkan ke BKM Musollah Nurul Ikhsan hingga kini belum juga diterima. Padahal, salah satu tim suksesnya pernah menelpon kalau dana tersebut telah cair dan akan diberikan. "Pernah nomor HP 082179398286 menelpon saya mengatakan kalau dana sumbangan Musollah telah cair dan akan diberikan, namum diharapkan BKMnya langsung yang menerima," menirukan perkataan salah tim sukses pasangan JITU. Mendengar perintah tersebut, lanjut dia, BKM pun dikumpulkan dan menunggu sesuai jadwal yang ditentukan tim sukses JITU. Namun setelah menunggu 2 hari, tim JITU tak kunjung datang hingga hari ini. "Dari sini jelas kalau tim sukses JITU itu penipu, bahkan telah menipu warga jalan Kentang. Kalau tidak bisa nyumbang, ngapain harus bilang kalau sumbangan itu sudah ada, padahal semua warga sudah mengharap," ujarnya. (Eko)


Bupati: Beruntunglah Mereka yang Melaksanakan Ibadah Kurban Berkurban jika mampu. Kalimat itu sudah tidak asing rasanya di telinga kita. Hanya orang-orang mampu saja yang bisa membeli hewan kurban dan menyembelihnya di hari raya Idul Adha. LANGKAT, PODIUM Banyak orang yang mampu sebenarnya, namun masih banyak juga yang enggan untuk berkurban. Padahal sebenarnya sangatlah banyak manfaat dan hikmah berkurban di hari raya Idul Adha. Demikian disampaikan Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu, SH dalam sambutaanya sebelum melaksanakan sholat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1436 H bersama Kapolres Langkat AKBP Dwi Asmoro, Sekda Langkat dr Indra Salahudin, Kasdim 0203 Langkat, Asisten II H Hermansyah, Kabag Kesos Syarizal, Kakan Kemenag T Dharmansyah, Camat Stabat M Nurta, sejumlah unsur Forkopimda dan sejumlah Kepala SKPD lainnya di Lapangan Alun-Alun T Amir Hamzah, Kamis (24/09). Ngogesa Sitepu SH juga mengatakan, banyak manfaat dan hikmah jika berkurban di Hari Raya Idul Adha. "Salah satu di antaranya ialah kita semua yang berkurban

berarti mensyukuri nikmat Allah SWT. Begitu banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita semua seperti halnya nikmat sehat, nikmat usia terutama nikmat iman dan Islam. Beruntunglah mereka yang melaksanakan ibadah kurban. Karena selain bentuk ketaatan kepada Allah, juga dapat berbagi kebahagiaan dengan saudara-saudara yang butuh perhatian," kata Bupati. Selain itu Bupati Langkat Ngogesa Sitepu mengajak jamaah sholat Idul Adha untuk mendoakan jamaaah Haji Langkat dan seluruh umat Islam yang sedang menunaikan rukun Islam kelima ini agar sekembalinya ke tanah air menjadi haji dan hajjah yang mabrur. Bertindak sebagai imam H Anwar Effendy, S Sos, khatib Drs H Bachtiar Effendy, S Pdi. Di kediamannya, Bupati Langkat berkurban seekor lembu atas nama keluarga yang disembelih di Masjid Silaturahmi, Desa Sei Limbat. (Bambang S)

Raudhatul Athfal Asrariah Salurkan Paket Daging Kurban WAMPU, PODIUM Saling berbagi kepada sesama merupakan suatu keharusan bagi Yayasan Raudhatul Athfal Asrariah. Tak hanya kepada warga sekitar, tapi juga kepada orangtua siswa. Seperti halnya pembagian daging kurban yang digelar pada Sabtu (26/9) lalu di Yayasan Raudhatul Athfal Asrariah Dusun Pasar Batu, Desa Stabat Lama Barat, Kecamatan Wampu. Sebanyak 200 paket daging kurban dibagikan khusus kepada wali siswa serta warga sekitar. Penyembelihan 2 ekor lembu kurban sumbangan dari hamba Allah tersebut di laksanakan di halaman sekolah dan disaksikan Umi T Khazinatul Asrariah SPdi, anggota dewan penasihat Yayasan Drs TM Auzai, orangtua siswa Raudhatul Athfal Asrariah. Menurut Umi Asrariah, kegitan rutin penyembelihan hewan kurban yang dilasanakan setiap tahun di sekolahnya karena adanya kepedulian dari para hamba Allah pada anak didik. Menurutnya, sejak berdirinya sekolah tahun 1994 yang lalu sampai saat ini, kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan di halaman sekolah ini. (P30-Lk)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.