Content
Salam Redaksi uji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan limpahan berkahnya, sehingga Buletin Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan ini bisa terbit. Tak Kenal, Maka Tak Sayang. Mungkin pepatah itu yang tepat untuk menggambarkan hadirnya Buletin ATKP Medan ini. Kehadirannya, tidak sekedar hanya tong kosong semata, Namun lebih kepada untuk mempublikasikan kebijakan-kebijakan ATKP Medan kepada seluruh civitas, maupun kalangan luar kampus sendiri. Kesibukan ATKP Medan yang baru berubah menjadi Badan Layanan Umum (BLU), sempat membuat sejumah kalangan ragu akan kehadiran Buletin ATKP Medan ini, namun kerja keras sejumlah pegawai ATKP Medan akhirnya mampu melahirkan Buletin ATKP Medan. Pada edisi perdana ini, Redaksi mengulas mengenai civitas ATKP Medan. Salah satu diantaranya bagaimana jatuh bangunnya ATKP Medan bertranformasi menjadi Badan Layanan Umum demi peningkatan mutu pendidikan di ATKP Medan sendiri. Pada laporan khusus akan disajikan bagaimana dengan berat hatinya dosen dan instruktur harus memutuskan untuk memberhentikan taruna yang nilai ujiannya tidak memenuhi standar yang ditetapkan. Kami yakin Buletin ATKP Medan mampu menjadi referensi bagi anda untuk lebih mengenal dunia penerbangan. Redaksi dengan senang hati menerima saran dan kritik dari pembaca. n
P
3 5 7 8 10
Transformasi Menuju Asa Lebih Baik Orang Tua Menjadi Motivasi Sukses Meraih Prestasi
ATKP Medan Tegas Keluarkan Taruna Perkembangan CNS/ATM Untuk Manajemen Ruang Udara Masa Depan ‘Panglima Perintis’ yang Kebapakan
REDAKSI BULETIN ATKP MEDAN Pendiri/PenanggungJawab: Ir Rajokki Arit onang, MS Tr Aritonang, MST Pemimpin Redaksi: Rahmad Isa Masri Sekretaris Redaksi: Bella Noer A chaddiah Achaddiah Editor: Hermaurita Redaktur: Yenni LLubis ubis | Budi LLubis ubis Fotografi: TIM IT Desain Grafis: HM. TTambunan ambunan
BULETIN A TKP MED AN | EDISI SEPTEMBER 2016 ATKP MEDAN
2
LAPORAN UTAMA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Transformasi Menuju Asa Lebih Baik AKADEMI Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan terus berhias layaknya perawan yang akan disunting. Bukan tanpa alasan, setelah bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum (BLU) melalui keputusan Menteri Perhubungan PM 113 tahun 2015, ATKP Medan kini terbuka bagi masyarakat umum.
M
enjadi BLU, ATKP Medan harus mampu mengelola akademi secara mandiri, dengan perlahan-lahan mengurangi pembiayaan dari pemerintah. Dengan begitu, diharapkan akan ada peningkatan pelayanan kepada masyarakat secara umum yang diikuti dengan peningkatan kapasitas pegawai ATKP Medan. "Dengan kebebasan untuk men-
3
cari pembiayaan sendiri ini, sudah pasti pelayanan maksimalkan diberikan kepada masyarakat. Ini sejalan dengan Indonesia yang akan menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), yang sudah pasti harus memiliki kompentensi yang mumpuni sehingga tidak kalah dengan negara Asean lainnya,” ujar Rajokki Aritonang, MTsr, Direktur ATKP Medan. Untuk mendukung itu, sejumlah
BULETIN A TKP MED AN ATKP MEDAN AN| EDISI SEPTEMBER 2016
langkah-langkah sudah dilakukan oleh ATKP Medan, baik secara eksternal dan internal. Secara eksternal, ATKP Medan terus melakukan sosialisasi dan penjajakan kerjasama ke sejumlah daerah & instansi yang dianggap pontensial untuk menjadi mitra ATKP Medan. Sedangkan secara internal, ATKP Medan terus berbenah diri dengan melengkapi alat latih dan fasilitas pendidikan
LAPORAN UTAMA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
untuk menghasilkan SDM yang siap pakai. "ATKP Medan memiliki laboratorium - laboratorium alat latih yang saya yakini merupakan yang terbaik. Laboratorium AVIONIC, contohnya, bisa dikatakan laboratorium terlengkap dan terbaik. Dari laboratorium ini, diharapkan akan menghasilkan SDM yang mumpuni di bidang teknisi pesawat," tegas Rajokki. Bukan hanya akan menghasilkan SDM transportasi yang profesional, tetapi dengan adanya fleksibiltas penetapan tarif sendiri, profit pun pasti akan didulang oleh ATKP Medan. Nantinya yang juga akan didapat pegawai ATKP Medan. "Dengan adanya fleksibilitas penetapan tarif, bukan tidak mungkin remunerasi yang akan diterima lebih besar dari pendapatan yang selama ini mereka dapatkan" terangnya. Saat ini, penyusunan tarif sudah selesai dilakukan oleh tim Keuangan BLU dan sudah diajukan ke Kementerian Keuangan untuk disahkan. "Bayangkan saja, jika tarif tersebut disetujui, maka profit yang akan kita dapatkan, mampu meningkatkan remunerasi pegawai hingga lima kali lipat dari yang sudah didapat selama ini. Tentu saja nilai remunerasi yang akan didapat sesuai dengan kinerja masing-masing pegawai. Jika anda malas, tentu remunerasi yang didapat sedikit," tandasnya. Untuk sampai pada tahap itu, Rajokki Aritonang, menambahkan diperlukan perjuangan yang tidak gampang. Butuh dukungan semua lini agar apa yang dicita-citakan
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
dari transformasi ini bisa tercapai. "Saat ini yang kita lakukan bukan lagi berjalan, tetapi harus menambah kecepatan dengan berlari agar apa yang diinginkan bisa tercapai,"pungkasnya. JALAN PANJANG MENUJU BLU Sejak 2014, ATKP Medan mulai menggodok dokumendokumen BLU. Hingga terjadi pergantian dua kali kepemimpinan, dokumen - dokumen BLU ATKP Medan masih menjadi mimpi. Hingga akhirnya, di pertengahan tahun 2015, ketika tongkat estafet kepemimpinan berpindah ke Rajokki Aritonang, dokumendokumen BLU mulai mendapatkan titik terang. "Ketika pertama kali masuk, Saya masih belum memahami apa itu BLU. Saya dikejar target, bahwa ATKP Medan harus segera berubah menjadi BLU. Saya langsung membentuk tim untuk penyusunan dokumen BLU," ujar Rajokki Aritonang. Pada saat itu, tim terdiri dari Rahmad Isa Masri, Tiara Sylvia, Elvis Cristison, Badia Hardiknas dan Rahmawati Sukra. Ditangan ke lima orang inilah, dokumen BLU satu persatu diselesaikan. Diskusi secara
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
marathon dilakukan oleh tim BLU ATKP Medan. Tak jarang suasana panas mewarnai rapat panjang yang kerap berlangsung hingga larut malam. Praktis hanya empat bulan sejak Agustus 2015, dokumen BLU tersusun dan mendapatkan keputusan yang dituang dalam Keputusan Kementerian Keuangan pada Desember 2015. "Hanya empat bulan, dengan berkali - kali revisi, akhirnya dokumen persiapan menjadi BLU bisa diselesaikan tepat waktu dan dipresentasikan dengan baik dihadapan Kementerian Keuangan," ujar Ketua TIM BLU, Rahmad Isa Masri. Namun ini belum menjadi akhir, tetapi menjadi awal karena jalan panjang masih terbentang jauh di depan mata untuk mewujudkan target yang sudah ditetapkan. Untuk itu, dibutuhkan dukungan semua pihak, agar apa yang menjadi target dari BLU ATKP Medan bisa tercapai. n Yenni Lubis
BULETIN A TKP MED AN | EDISI SEPTEMBER 2016 ATKP MEDAN
4
Profil
TAR UNA ARUNA
Frans Rivai Pardede
Orang Tua Menjadi Motivasi Sukses Meraih Prestasi MENJADIKAN kedua orang tuanya sebagai motivasi terbesar dalam belajar, membuat Frans Rivai Pardede mampu menjadi taruna berprestasi di Akademi Teknik Keselamatan dan Penerbangan (ATKP) Medan. Tidak tanggung-tangung, prestasi akademik ini diraihnya sejak semester I hingga kini Rivai berada di semester IV.
A
nak pasangan dari Drs E Pardede dan R Tarigan ini mengatakan, mempergunakan waktu sebaik-baiknya menjadi salah satu caranya berprestasi, selain orang tua yang menjadi motivasinya untuk belajar di jurusan Keselamatan Penerbangan, dengan program studi Pemandu Lalu Lintas Udara (PLLU). Frans yang lahir di Tarutung, 20 tahun lalu ini mengaku dorongan dan dukungan dari orang tuanya sangat membantunya dalam
5
belajar. "Mereka selalu memberikan yang terbaik untuk saya. Dan tidak mungkin saya menyia-yiakannya,"ujar Frans Tulus. Memilih jauh dari orang tuanya untuk bersekolah, bukan tanpa alasan penting. Frans yang memiliki hobi olahraga dan traveling ini, mengaku, memilih ATKP Medan, karena dirinya yakin, setamat dari kampus dibawah Kementerian Perhubungan itu, mampu membuatnya mendapatkan pekerjaan.
BULETIN A TKP MED AN | EDISI SEPTEMBER 2016 ATKP MEDAN
"Saya yakin selesai menjalani pendidikan, saya akan mendapatkan pekerjaan yang layak. Dari pekerjaan itu, bisa mengambil peran penting dalam pemberian pelayanan dan keselamatan serta kenyamanan jasa perhubungan di bidang perhubungan udara," tuturnya polos. Karena itulah, Frans mengambil jurusan PLLU, karena baginya pekerjaan ini dinilainya sederhana, namun memiliki tanggungjawab yang penuh demi keselamatan
○
penerbangan dan kenyamanan dunia penerbangan. Frans yang dikenal ramah oleh sesama rekannya ini, berharap apa yang dipelajarinya di ATKP Medan, mampu diterapkannya dengan baik, ketika dirinya sudah terjun langsung ke dunia kerja. "Untuk itulah saya harus bersungguh-sungguh, agar bisa membanggakan kedua orang tua saya," ujar Frans yang memiliki motto, Karena Hasil Tak akan Pernah Menghianati Usaha. Laki-laki yang murah senyum ini menambahkan, gambaran bagaimana dunia kerja yang nyata, sudah bisa dibayangkanya. "Saya baru pulang dari On Job Training (OJT), yang membuat saya mengetahui bagaimana tugas real ataupun tugas yang nyata yang akan saya emban nantinya ketika saya telah selesai melaksanakan pendidikan di ATKP Medan. Serta banyak hal-hal baru yang saya dapat yang sebelumnya belum saya dapatkan," jelasnya. Usaha untuk mendapatkan yang terbaik ini, sambung Frans, didukung dengan dosen, instruktur dan fasilitas memadai yang ada di ATKP Medan. Begitu juga dengan kebutuhan taruna yang selalu dipenuhi oleh pihak kampus. "Kebutuhan di ATKP Medan sangat baik, mulai dari akademi, rohani maupun jasmanai," tutur Frans yang dikenal sangat taat beribadah ini. Terakhir, Frans berharap mampu menyelesaikan pendidikan di ATKP Medan dengan menyelesaikan segala tugas dan tanggungjawab serta mendapatkan penempatan kerja yang diharapakan. "Dengan menyelesaikan segala tanggungjawab dengan baik, maka cita-cita yang sedang saya persiapkan untuk menjadi The Real Air Traffic Controller dapat diraih dan mampu membanggakan kedua orang tua dan keluarga saya,"ujar Frans menutu perbincangan. n Yenni Lubis
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
ATKP Medan Tegas Keluarkan Taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan tidak ragu-ragu mengeluarkan taruna dan taruni-nya yang dianggap tidak mampu mengikuti pelajaran dan memiliki nilai yang tidak sesuai dengan standar kelulusan.
“I
ni dilakukan tidak lebih untuk mendapatkan lulusan yang terbaik dan mampu bekerja sesuai standarnya yang tujuannya untuk keselamatan penerbangan,"ujar Ir Rajokki Aritonang, MStr, Direktur ATKP Medan. Meski mendapatkan tantangan keras dari orang tua siswa, ATKP Medan bersikap tegas mengeluarkan lima orang taruna yang dianggap tidak mampu secara akademis. Seluruh taruna yang di keluarkan berasal dari program studi Pemandu Lalu Lintas Udara (PLLU) angkatan X dan XI di jurusan Keselamatan Penerbangan (Kespen). "Pemberhentian ini bukan terjadi begitu saja, namun, sudah melalui prosedur yang jelas sesuai aturan" tegas Rajokki. Ketua Jurusan Kespen, Julfansyah Margollang mengatakan, untuk menjadi Air Traffic Control, harus melewati sejumlah tahapan, yang masing-masing tahapannya melalui praktek lapangan. Untuk ke-lima taruna tersebut, sudah melewati tiga kali ujian, yang ketiga-tiganya tidak lulus. "Sudah diberikan tiga kali kesempatan untuk mengikuti ujian, namun tetap saja tidak lulus karena nilai jauh dibawah standar. Maka dengan berat hati, pihak jurusan harus memutuskan untuk mengeluarkan para taruna tersebut," jelas Julfansyah. Menurut Julfansyah, pemberhentian tidak dilakukan semena-mena, namun sudah melalui prosedur yang ada. Tindakan tegas ini dilakukan karena tanggungjawab seorang ATC sangat besar karena menyangkut hidup orang banyak. "Bayangkan saja, jika kami memaksakan para taruna itu tetap bersekolah dan akhirnya lulus, apa jadinya nanti jika mereka tidak siap untuk menjadi ATC dan memandu pesawat di udara. Ada ratusan nyawa yang berada di tangannya,"ujar Julfansyah. Untuk menjadi seorang ATC, sambung Julfansyah, butuh BULETIN A TKP MED AN | EDISI SEPTEMBER 2016 ATKP MEDAN
6
○
○
LAPORAN KHUSUS ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
kerja keras dari taruna. Bukan hanya bagus secara intelektual tetapi juga harus mumpuni secara emosional. Intinya, menurut Julfansyah, untuk menjadi ATC juga dibutuhkan bakat. Pemberhentian lima taruna ATKP Medan ini sempat menjadi polemik, akibat orang tua taruna yang tidak terima anak mereka dikeluarkan. Menurut Julfansyah, bukan kali ini saja, ATKP Medan memberhentikan taruna yang dinilai tidak mampu. Di tahun 2014 saja, ATKP Medan mengeluarkan tiga tarunanya karena hasil ujiannya yang tidak memenuhi persyaratan kelulusan. "Bisa jadi, protes dari para orang tua taruna karena pemerintah sudah mencabut sebagian subsidi, sehingga mereka merasa perlu melakukan protes karena sudah mengeluarkan biaya yang lumayan besar," tutur Julfansyah. Yang jelas, imbuh Julfansyah, proses pemberhentian taruna sudah sesuai prosedur dan memiliki payung hukumnya. "Untuk program pendidikan bagaimana menjadi ATC sudah dituangkan kedalam bentuk approval yang sudah dimiliki ATKP Medan. Ini tidak mudah memang, tetapi inilah faktanya," tukas Julfansyah. Julfansyah tidak memungkiri, protes dari orang tua tersebut berdampak secara psikologis terhadap jurusan. Namun,
7
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
dukungan dari semua pihak, mulai dari Direktur ATKP Medan hingga Pusbang Udara, membuat pihaknya tegar menghadapi protes keras dari orang tua siswa. "Karena kami yakin dan mendapat dukungan dari segala pihak. Bahkan ketika petugas PPNS turun untuk melakukan pemeriksaan, mereka pun mendukung kami, karena kami bisa menunjukkan semua data pendukung yang menyebabkan kami memutuskan untuk mengeluarkan taruna yang tidak mampu," ujarnya. Julfansyah berharap kedepannya, jika ada yang tertarik untuk masuk ke Prodi PLLU, maka, bukan hanya dukungan dari dosen dan instruktur saja yang diberikan, tetapi orang tua pun harus berperan penting dan aktif untuk memantau pertumbuhan belajar anaknya. n Yenni Lubis
BULETIN A TKP MED AN | EDISI SEPTEMBER 2016 ATKP MEDAN
MENGENAL KP EE NS EE RL BA AMNAGT AA NN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Perkembangan CNS/ATM Untuk Manajemen Ruang Udara Masa Depan TANTANGAN terbesar operasi sistem komunikasi, navigasi, dan pengawasan (surveillance) /air traffic management atau Communication Navigation Surveillance / Air Traffic Management (CNS/ ATM) semakin besar dalam beberapa dekade terakhir.
D
alam implementasi sistem CNS/ATM adalah dalam hal organisasi dan aspek financial yaitu adanya perbedaan karakter sistem CNS/ATM di setiap negara untuk itu dibutuhkan kerjasama internasional untuk memperlancar proses implementasi. Ketika beberapa negara sedang mengembangkan rencana CNS/ATM mereka, maka negara tersebut akan membutuhkan bantuan, maka International Civil Aviation Organization (ICAO) akan membantu dalam beberapa hal seperti perkiraan dan pengembangan proyek, familiarisasi dan seminar/workshop khusus, perencanaan perhitungan (termasuk analisa perhitungan keuntungan dan perhitungan kerugian), bantuan dana dan persetujuan financial, dan perencanaan pengembangan sumber daya manusia. Pernyataan kebijakan ICAO terhadap implementasi dan operasi sistem CNS/ATM adalah ICAO akan mengambil bagian utama dalam mengkoordinasikan perencanaan kerjasama secara teknis untuk implementasi CNS/ATM. Jika menilik defenisi CNS/ATM ada empat element yang termasuk di dalamnya seperti, komunikasi (communication). Untuk komunikasi akan dilakukan adalah VHF channel yang dipakai akan dikembangkan sehingga bisa digunakan untuk mengirim data digital, data satelit, dan komunikasi suara, dan mampu untuk mengcover seluruh dunia.
Secondary Surveillance Radar (SSR) mode S dapat mengcover lebih luas ruang udara, mampu mengirim dara digital antara udara ke ground. Aeronautical Telecommunication Network (ATN) akan menyediakan pertukaran data digital antar pengguna dalam komunikasi udara-ground dan ground-ground. Keuntungan yang diharapkan adalah akan tercipta komunikasi langsung dan efesien antara ground dan airborne automated systems dalam komunikasi pilot/controller Selanjutnya navigasi (navigation) yakni pengenalan kemampuan area navigasi (RNAV) bersama dengan global navigation satellite system (GNSS). Dalam Annex 10 - Aeronautical Telecommunication tertulis bahwa GNSS akan menyediakan pelayanan integritas yang tinggi, akurasi yang tinggi, dan seluruh keadaan pelayanan navigasi dunia. Sehingga tercapai tujuan agar pesawat dapat terbang di seluruh jenis ruang udara. Kemudian elemen pengawasan (Surveillance). SSR mode tetap digunakan dan terobosan terbesar adalah penggunaan Automatic Dependent Surveillance (ADS). ADS membuat pesawat secara otomatis mengirim informasi mengenai posisi mereka dan data-data lainnya (kecepatan pesawat, heading dan informasi yang penting lainnya)
BULETIN A TKP MED AN | EDISI SEPTEMBER 2016 ATKP MEDAN
8
MENGENAL KP EE NS EE RL BA AMNAGT AA NN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
yang terkandung di dalam Flight Management System (FMS), lewat satelit atau link komunikasi lainnya, informasi tersebut terpampang di display radar untuk unit Air Traffic Control (ATC). ADS juga dapat dilihat sebagi pengabungan antara teknologi komunikasi dan navigasi. Software tersebut saat ini dikembangkan dan diharapkan dapat digunakan oleh komputer ground untuk mendeteksi dan menyelesaikan konflik dengan proses negosiasi antara komputer di udara dan komputer ground dengan atau tanpa campur tangan manusia. ADS-Broadcast (ADS-B) adalah konsep lain penyebaran informasi posisi pesawat dengan cara pesawat menyiarkan informasi kepada pesawat lain secara berkala seperti sistem
9
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
ground dan ditampilkan pada display yang sama di tiap pesawat, sehingga terjadi kemajuan besar dalam kesadaran situasional lalu lintas udara. Elemen terakhir adalah Air Traffic Management (ATM). Era kemajuan teknologi CNS akan berfungsi untuk mendukung ATM. Ketika membayangkan konsep ATM di masa depan, maka tidak hanya akan membahas tentang air traffic controller, tetapi juga akan mengacu pada skala yang lebih luas termasuk Air Traffic Services (ATS), Air Traffic Flow Management (ATFM), Airspace Management (ASM) dan ATM yang berhubungan dengan operasi penerbangan.
BULETIN A TKP MED AN | EDISI SEPTEMBER 2016 ATKP MEDAN
bersambung... n Bella Achadiyah
○
○
PROFIL PROFIL
Ir Rajokki Aritonang, MTsr ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
‘Panglima Perintis’ ya
SOSOK pekerja keras dengan ca seorang Ir Rajokki Aritonang, M Penerbangan (ATKP) Medan, Su
S
ejak memimpin ATKP Medan sejak Maret 2015, rapat-rapat panjang selalu mengisi hari-hari pria berusia 55 tahun ini. Tak jarang perdebatan sengit mewarnai setiap disetiap rapat bersama staf-stafnya. Namun saat bertemu dengan Taruna ATKP, pria kota Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), mampu mengayomi layaknya seorang bapak. "Itu bukan untuk menjadikan mereka manja, namun untuk menunjukkan mereka aman bersama kita. Kita harus bisa menjadi penganti orang tua mereka selama mengikuti pendidikan disini" terang Rajoki. Lahir dari keluarga sedehana dengan disiplin yang tinggi, tak hayal membuat Rajoki ditempa kerasnya hidup sejak kecil. Pengalaman inilah yang kemudian membentuk keprbadiannya menjadi sosokyang pantang menyerah. Ini di buktikan Rajoki dengan nekad merantau ke Jakarta di tahun 1981 lalu, hanya untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang penerbang. "Padahal saya sudah diterima di Teknik Industri USU, tetapi hanya satu semester saya jalani. Saya keluar dan pergi ke Jakarta untuk mengikuti tes menjadi taruna di PLP Curuq," ujar Rajokki di Medan.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
ang Kebapakan
ara bicara yang meledak-ledak, menjadi ciri khas MTsr Direktur Akademi Teknik Keselamatan umatera Utara. Namun, Rajoki harus mengubur cita-citanya untuk menjadi pilot, karena tidak lulus tes. Teknik Navigasi Udara, akhirnya menjadi pilihannya untuk tetap bersekolah, dan inilah titik awal Rajokki muda merintis karir dengan bekerja di dunia pernerbangan, hingga akhirnya dipercaya memimpin sejumlah bandara. Awalnya Rajoki dipercaya menjadi kepala di salah satu bandara perintis di kawasan Pantai Barat. Kemudian ia dipercaya memimpin bandara Sultan Syarif Kasim di Riau, dan bandara Temindung di Samarinda Di bandara Temindung, Samarinda prestasi Rajokki semakin melejit. Ia bahkan mampu membuka rute perintis hingga 15 dari sebelumnya hanya terdapat 7 rute. Petualangan Rajokki di dunia penerbangan, berlanjut saat dipercaya memimpin bandara Mopah di Marauke. "Disini saya mempu membuat 25 rute perintis dari 9 rute perintis yang ada" terangnya. Kepiawaannya memimpin lima bandara membuat ia dijuluki sebagai Panglima Perintis. Berbekal pengalaman itulah Rajokki dipercaya memimpin ATKP Medan sejak Maret 2015. Hanya dalam hitungan bulan
memimpin ATKP Meda, Rajokki kembali menorehkan prestasi dengan membawa ATKP Medan berubah menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Tak hanya itu untuk memastikan lulusan terbaik Rajokki tak segan memberikan pengalamannya secara langsung kepada para taruna ATKP Medan. Bahkan ia meminta setiap skripsi akhir taruna harus melalui pemeriksaan dirinya. "Tidak ada salahnya, pengalaman saya selama menjadi Kabandara saya bagi kepada anak-anak, sehingga mereka bisa mengetahui gambaran seperti apa yang terjadi di bandara,"tutur Rajokki. Sebagai pimpinan ATKP Medan, Rajokki tak jarang mengunjungi para taruna ke asrama, alasannya cukup sederhana ia hanya ingin berbicara dari hati ke hati dengan anak didiknya. "Jangan sampai kebutuhan taruna tidak terpenuhi, yang membuat orang tua mereka tidak tenang menitipkan anaknya untuk belajar kepada kita," ujar Rajokki. Ke depan Rajokki hanya memimpikan ATKP Medan lebih berkembang dan menghasilkan lulusan yang mumpuni di bidangnya masingmasing. n Yenni Lubis
K
abar ALUMNI
Nisa Azhari Saragih
Demi ATKP Tinggalkan Angkasa Pura II JATUH cinta dengan dunia penerbangan, menjadi alasan Nisa Azhari Saragih, untuk memilih melanjutkan pendidikan di Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan, ketika lulus dari SMA pada 2007 lalu.
P
erempuan berhijab ini memilih jurusan Keselamatan Penerbangan (Kespen) dengan program Pemandu Lalu Lintas (PLLU) untuk menimba ilmu demi
mengejar cita-cita untuk berkarir di dunia penerbangan. "Sejak SMA saya menyukai dunia penerbangan, namun bukan di bidang tekniknya, makanya saya memilih PLLU sebagai jurusan,"ujar Nisa. Ternyata pilihan wanita yang kini berusia 26 tahun tidak salah, kerja keras selama empat tahun menimba ilmu membuahkan hasil, Nisa berhasil lulus dengan nilai sangat memuaskan dan menjadikannya sebagai wisudawan lulusan terbaik di tahun 2012. "Barang siapa bersungguhsungguh, pasti akan berhasil. Motto itulah yang saya pedomani, untuk mengejar cita-cita,"ujarnya tulus. Anak kedua dari pasangan Aman Saragih dan Juriah Siahaan, S.PdI ini, menuturkan kebahagian kedua orang tuanya yang menjadi motivasi terbesar untuk belajar hingga mampu meraih gelar sebagai
wisudawan terbaik. "Dari awal masuk ATKP Medan saya sudah bertekad pada hari wisuda kelak, nama orangtua saya akan disebutkan karena anaknya merupakan wisudawan terbaik. Dan ini terwujud karena kesungguhan saya," tutur Nisa. Nisa sendiri sempat bimbang saat dihadapkan pada dua pilihan, yakni mengabdi kepada ATKP Medan dan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau menjadi seorang Air Traffic Control (ATC) yang lama diidamkannya. "Saat itu saya mendaftar untuk mengikuti tes ASN di lingkungan BPSDM dan juga mengikuti ujian di Angkasa Pura II. Namun saat ujian di AP II, saya dinyatakan lulus sebagai CPNS. Sempat bimbang untuk memilih, namun setelah berbagai pertimbangan akhirnya, saya memilih sebagai ASN dan menjadi instruktur,"jelas Nisa. Bukan itu saja, kecintaan kepada almamaternya membuat
BULETIN ATKP MEDAN | EDISI SEPTEMBER 2016
12
dirinya membulatkan tekad untuk memilih mengabdi kepada ATKP Medan. "Apalagi sejak saya masih duduk di bangku kuliah, saya sudah ditawari untuk menjadi instruktur di ATKP Medan," imbuhnya. Pilihan perempuan berkulit putih ini, membuat dirinya terus menerus merasa perlu untuk menimba ilmu. Berbagai diklat diikutinya, termasuk Diklat TOT Survelance di Spanyol selama tiga bulan di tahun 2014. Seakan tidak terhentikan rasa haus akan ilmu, Nisa kembali kuliah di S-1 Sastra Inggris di Universitas Sumatra Utara (USU). Disini, Nisa berhasil menyelesaikan ujian pada Mei lalu, dengan nilai yang memuaskan. Dalam memberikan pengajaran kepada taruna/I nya, Nisa memilih untuk tidak bertindak sebagai instruktur dengan anak didik, tetapi memperlakukan taruna sebagai adik. "Saya memperlakukan mereka sebagai adik-adik saya, bukan anak didik, karena suatu saat, mereka akan menjadi bagian dari alumni ATKP Medan, "jelas Nisa. Cara ini, membuat Nisa menjadi dekat dengan para taruna khususnya jurusan PPLU. Kegembiraan akan menderanya jika taruna yang diajarnya mampu menyerap ilmu dengan baik dan mendapat nilai yang baik. "Saya akan sangat sedih jika ada taruna yang gagal di tengah jalan," katanya. Terakhir, dia meminta kepada adikadik taruna untuk belajar dengan bersungguh-sungguh agar dapat menjadi kebanggaan orang tua dan dapat membanggakan ATKP Medan. n Yenni Lubis .
ATKP in NEWS
Arus Mudik
ATKP Medan Sosialisasi Keselamatan Transportasi PADA arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijrah, Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan melakukan sosialisasi keselamatan transportasi.
S
osialisasi dilakukan di sejumlah titik-titik pusat keramaian. Tujuannya tidak lain untuk mengurangi terjadinya angka kecelakaan, yang biasanya selalu tinggi akibat peningkatan penggunaan moda transportasi. Direktur ATKP Medan, Ir Rajokki Aritonang, MSTr mengatakan, sosialisasi ini sesuai dengan intruksi dari Kementerian Perhubungan untuk memberikan paradigma safety culture kepada masyarakat pengguna moda transportasi. "Dengan adanya safety culture, bisa berdampak pada perubahan, misalnya masyarakat bisa mengubah budaya antri dari yang berdesak-desakan menjadi lebih tertib," ujar Rajokki Aritonang. Sosialisasi ini dilakukan mulai Senin (27/6) hingga Kamis (30/6) lalu, di titik-titik keramaian. Pemilihan lokasi berdasarkan tingginya demand dan supply terhadap moda transportasi, seperti Terminal
Amplas, Tanjung Morawa, Pelabuhan Belawan, Terminal Pinang Baris, serta pusat-pusat perbelanjaan besar di Medan.' Dalam sosialisasi itu, petugas yang terdiri dari pegawai-pegawai dan taruna dan taruni ATKP Medan yang didampingi polisi dan Angkatan Laut (AL) ini membagikan buku mengenai keselamatan transportasi serta mendirikan banner dan memasang spanduk yang berisi slogan keselamatan. Diharapkan, sambungnya, dengan adanya sosialiasasi keselamatan tranportasi ini, bisamemunculkan zero accindent , sehingga masyarakat bisa terpuaskan dalam informasi dan pelayanan transportasi arus mudik. "Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat bisa sadar dan pentingnya harga keselamatan," tambahnya. Sosialisasi ini dilakukan oleh pegawai-pegawai dan juga taruna dan taruni ATKP Medan.
Selain mengenalkan keselamatan transportasi, taruna dan taruni juga mengenalkan ATKP Medan kepada masyarakat umum. "Kita ingin memberitahukan kepada masyarakat bahwa di ATKP Medan ada taruna dan taruni yang belajar soal keselamatan transportasi. Nantinya mereka mereka itu yang akan terjun ke lapangan langsung, ĂŻmbuh Rajokki. Seperti diketahui, ATKP Medan memiliki dua jurusan yaitu Keselamatan Penerbangan dengan program Pemandu Lalu Lintas Udara, kemudian jurusanTeknik Penerbangan dengan program Teknik Listrik Bandara dan Teknik Navigasi Udara. SAMBUTAN ANTUSIAS Masyarakat menyambut antusias, sosialisasi keselamatan transportasi yang dilakukan ATKP Medan. Mereka mengakui butuhnya pemberitahuan seperti ini untuk memudahkan dan melancarakan perjalanan mudik mereka. Salah satu petugas sosialisasi, Amiruddin mengatakan, banyak penumpang di Terminal Amplas, menyambut antusias sosialisasi ini. "Mereka mengatakan, sangat berterima kasih dengan pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan yang sudah melakukan sosialisasi ini," tandas Amiruddin. n Yenni Lubis
BULETIN A TKP MED AN | EDISI SEPTEMBER 2016 ATKP MEDAN
14
ATKP Medan Jalin Kerjasama dengan Bandara Temindung DENGAN akan beroperasinya Bandara Samarinda Baru(BSB) Sungai Siring di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, maka akan dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak sedikit. Untuk itu, Akademi Teknik Keselamatan Penerbanngan (ATKP) Medan siap menerima orangorang yang akan dididik untuk trampil di bidangnya.
K
omitmen ini pun sudah tertuang dalam Memorandum of Understanding (MOU) dengan Bandar Udara Temindung, Samarinda mengenai penyelengaraan pendidikan, yang ditandatangani oleh ATKP Medan dan BandaraTemindung pada tanggal 12 Mei 2016, di Samarinda. Direktur ATKP Medan, Ir Rajokki Aritonang, MSTr mengatakan, MOU ini nantinya akan diteruskan menjadi jalinan kerjasama dalam penyelenggaraan pendidikan untuk SDMSDM handal yang nantinya akan ditempatkan di BSB Sungai Siring. 'ATKP Medan siap menerima dan memberikan pendidikan serta mengeluarkan STKP setelah mereka mengikuti pendidikan dan pelatihan,"ujar Rajokki
15
Untuk memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di Bandara Samarinda Baru, Kota Samarinda Kalimantan Timur, ATKP Medan sudah memiliki fasilitas penunjang untuk itu. Seperti, laboratorium untuk pendidikan, penginapan dan uang makan yang selevel dengan hotel berbintang. Nantinya, sesuai dengan hasil pertemuan dengan Kepala Bandara Temindung, Usdeck Luthermand, akan ada 200 personil AVSEC yang akan dididik di ATKP Medan. Pendidikan dan latihan itu akan dibagi dalam lima angkatan. Kemudian jika bandara berkembang, ATKP Medan siap memberikan pendidikan Dangerous Goods dan kebutuhan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK).
BULETIN A TKP MED AN | EDISI SEPTEMBER 2016 ATKP MEDAN
"Bukan hanya untuk AVSEC aja, ATKP Medan juga bisa memberikan pelatihan bagi pegawai untuk bidang pemadam kebakaran di bandara,"ujar Rajokki antusias. Rajokki mengatakan dalam pelatihan dan pendidikan, ATKP Medan sudah memiliki sejumlah Approval yang didukung dengan instruktur yang mumpuni, serta mampu mengeluarkan sertifikat kompetensi sehingga SDM yang dihasilkan tidak mengecewakan. Tidak itu saja, ATKP Medan pun siap memberikan pelatihan kesapmataan untuk pegawai yang didiklatkan di ATKP Medan. "Untuk kesamaptaan, ATKP Medan sudah menjalin kerjasama dengan Kepolisian Daerah Sumut dan Marinir TNI AL," tukas Rajokki. n Yenni Lubis
Ragam
ATKP
MEDAN
Tiara Sylvia, SS, MPd
'IBU' BLU ATKP - MEDAN JULUKAN 'ibu' Badan Layanan Umum (BLU) Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan melekat di diri perempuan manis ini. Bukan tanpa alasan, pembawaan Tiara Sylvia, yang bersahaja, selalu tersenyum dan mengayomi di tim penyusun dokumen BLU, membuat julukan itu muncul.
B
elum lagi, jabatan sebagai Kepala Urusan Administrasi Kerjasama Pendidikan, membuat julukan itu semakin melekat padanya. Besar dari keluarga yang sederhana, menjadikan Tiara muda menjadi sosok yang berintegritas tinggi dan disiplin dalam mengemban tugas yang dianggapnya menjadi suatu amanah. Lulusan Fakultas Sastra Inggris Universitas Sumatera Utara dengan predikat Magna Cumlaude, dan berhasil menyelesaikan studi program Pasca Sarjana Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri Medan pada tahun 2008 juga dengan predikat Cumlaude, Tiara mulai mengabdi di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Medan pada bulan Februari 2005, sebagai Dosen Bahasa Inggris Penerbangan. Ditahun 2015 lalu, Tiara dipercaya mengemban jabatan Kepala Urusan Administrasi Kerjasama Pendidikan, di tengah
arus perubahan yang dibawa oleh Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan saat itu, yang mengusung misi besar yakni mengurangi ketergantungan Satker Pemerintahan terhadap dana APBN. Sehingga ATKP Medan digiring menjadi instansi pemerintahan yang menerapkan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum. Tantangan yang cukup besar bagi Tiara dan segenap management ATKP Medan, karena wacana ini sudah bergulir sejak tahun 2012 namun belum juga terrealisasi. Padahal saat itu kondisi ATKP Medan 'kurang nyaman' dengan adanya pergantian pimpinan tertinggi ATKP Medan dan dibatalkanya rencana pembangunan gedung teknik penerbangan dengan nilai pagu lebih dari Rp 40 Miliar dikarenakan ketiadaan dokumen AMDAL. Ternyata kehadiran Rajokki Aritonang sebagai Direktur ATKP Medan yang baru membawa angin segar. Menjawab misi perubahan
yang diusung oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Rajokki membentuk tim khusus untuk membawa ATKP Medan menjadi Badan Layanan Umum dilingkungan Kementerian Perhubungan. Dan salah satu tim inti yang memiliki peran utama yakni Tiara Sylvia, SS, MPD. Ditengah perjalanan sosok Tiara Sylvia mampu menjadi perekat antar anggota tim, yang mulai menempatkan pondasi dasar pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntable, hingga akhirnya Tiara mampu mengkordinir pembentukan Badan Layanan Umum ATKP Medan. Enterprising The Government atau mewirausahakan pemerintah adalah bahasa lain dari pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum. Saat ATKP Medan masih belajar dalam dunia baru yang disebut Badan Layanan Umum, demi memenuhi janji yang tertulis dalam rencana strategis
BULETIN A TKP MED AN | EDISI SEPTEMBER 2016 ATKP MEDAN
16
bisnis ATKP Medan, seluruh management dan civitas memperoleh kabar jika Tiara Sylvia si 'ibu' Badan Layanan Umum (BLU) mendapat mandat baru di tempat yang baru. Padahal ATKP Medan masih membutuhkan sumbangsih pemikiran, ide dan tenaga Tiara untuk menghadapi tantangan besar setelah bertranformasi menjadi Badan Layanan Umum. Namun sebagai abdi negara Tiara tetap mengemban tugas baru dengan penuh tanggungjawab. Karena baginya jabatan apapun itu merupakan amanah yang harus dikerjakan dengan tanggungjawab dan dedikasi yang tinggi. Menjadi Kepala Sub Seksi Sarana dan Prasarana Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat di Bali adalah jabatan baru yang disematkan ke pundak Tiara. Diakhir tulisan ini izinkan saya dan seluruh management serta civitas ATKP Medan mengucapkan terima kasih atas pemikiranpemikiran 'Ibu' Badan Layanan Umum ATKP Medan. Kami yakin 'Ibu" Badan Layanan Umum akan tetap bersinar dimanapun bertugas dan jangan pernah melupakan ATKP Medan. n Rahmad Isa Masri
17
BULETIN A TKP MED AN | EDISI SEPTEMBER 2016 ATKP MEDAN
Mengenal Teknik
PENERBANGAN
PAPI singkatan dari Precision Approach Path Indicator (PAPI) adalah bantuan visual untuk pilot dengan menyediakan informasi panduan untuk membantu mempertahankan pendaratan yang benar (dalam bidang vertikal) ke bandara atau bandar udara.
H
al ini umumnya terletak di samping landasan pacu sekitar 300 meter di luar ambang pendaratan landasan pacu. PAPI dapat dilihat di sebelah kanan landasan pacu. Pesawat bawah glideslope. Precision Approach Jalan sistem Indicator pertama kali dirancang pada tahun 1974 oleh Tony Smith dan David Johnson di Royal Aircraft Establishment di Bedford, Inggris. Mereka butuh dua tahun lagi untuk sepenuhnya mengembangkan teknologi. Smith dan Johnson bekerja dihormati oleh pujian dari RAE, Fellowship dari Aeronautical Society, penghargaan dari Yayasan Keselamatan Penerbangan Amerika, dan Medali Emas dari Inggris Guild of Air Pilots. Penelitian Engineers (RE) juga sangat terlibat dalam proyek, memiliki diproduksi dan dipasok unit PAPI untuk percobaan pertama yang dilakukan.
Desain yang sama masih digunakan saat ini, dan bahkan digunakan oleh NASA Space Shuttle untuk mendarat yang aman, yang Johnson diwawancarai oleh UK media lokal dan TV. Rasio putih untuk lampu merah terlihat tergantung pada sudut pendekatan ke landasan pacu. Di atas glideslope ditunjuk pilot akan mengamati lampu lebih putih dari merah, di bawah pendekatan sudut yang ideal lampu lebih merah dari putih akan terlihat. Untuk sudut pendekatan optimum rasio putih untuk lampu merah akan tetap sama di seluruh. Jumlah yang lebih besar dari lampu merah terlihat dibandingkan dengan jumlah lampu putih terlihat di gambar berarti bahwa pesawat terbang di bawah glideslope. Untuk menggunakan informasi panduan yang disediakan oleh bantuan untuk mengikuti glide slope yang benar pilot akan
manuver pesawat untuk mendapatkan jumlah yang sama dari lampu merah dan putih. PAPI ini biasanya terletak di sisi kiri landasan pacu pada sudut kanan garis tengah landasan pacu. Unit spasi 9 meter terpisah dengan unit terdekat 15 meter dari tepi landasan pacu. Sebuah PAPI dapat, jika diperlukan, akan terletak di sisi kanan landasan. Di beberapa lokasi Papis diinstal pada kedua sisi landasan pacu tetapi tingkat penyediaan luar persyaratan ICAO. Karakteristik cahaya semua unit cahaya yang identik. Dalam kondisi visibilitas yang baik informasi panduan dapat digunakan pada rentang sampai 5 mil (8.0 km) siang hari dan malam.Pada malam hari bar cahaya dapat dilihat pada jarak setidaknya 20 mil (32 km). n http://lampupapi.blogspot.co.id/ 2015/07/vbehaviorurldefaultvmlo.html)
BULETIN A TKP MED AN | EDISI SEPTEMBER 2016 ATKP MEDAN
18
tips
PENERBANGAN Tips Untuk Tetap Nyaman Dalam Penerbangan Jarak Jauh dari kursi, gunakanlah kesempatan ini untuk berjalanjalan. Dalam perjalanan jauh dan berjam-jam, sangat penting mengganti posisi dari duduk ke berdiri untuk mencegah otot dan lutut Anda nyeri karena sirkulasi tubuh yang kurang baik. Lakukan 3. Bawa Gadget untuk peregangan dan putar-putar Menghibur Anda leher agar otot lebih lemas dan Bawa sesuatu untuk mengusir kebosanan saat perjalanan. Misalnya rileks. iPod, iPhone, iPad, Nintendo DS atau 7. Lindungi Tubuh dari Kekeringan Pada ketinggian tertentu, CD player portable. Anda juga bisa udara di pesawat bisa sangat membawa novel atau komik yang kering dan mungkin membuat belum sempat dibaca. tubuh dehidrasi. Minumlah 4. Jangan Lihat Jam Selama banyak air, berikan beberapa Penerbangan tetes obat mata, dan oleskan Berkali-kali mengecek jam lip balm yang mengandung tidak akan membuat shea butter atau petroleum penerbangan Anda lebih cepat jelly untuk mencegah bibir sampai tujuan. Justu akan dari kekeringan. membuat perjalanan terasa 8. Bawa Beberapa Majalah sangat lama. Nikmati saja peratau Koran jalanan Anda. Jangan melihat jam Jasa penerbangan biasanya secara berkala dan hindari menyediakan koran untuk melihat peta yang menunjukkan dibaca. Tapi Anda bisa posisi pesawat saat terbang. membawa beberapa majalah 5. Minimalisir Bawaan Koper sendiri, dan bisa digunakan dalam Kabin untuk mengatasi kebosanan Sebisa mungkin, kemas selama penerbangan. seluruh barang Anda di dalam 9. Makan Permen atau Camilan koper yang ditaruh di bagasi Sempatkan untuk pesawat. Usahakan Anda hanya membawa tas tangan, ransel atau mengonsumsi makanan manis, beberapa kali saat penerbangan. koper ke kabin. Hal ini untuk Bisa berupa cokelat, permen, memberi kenyamanan dan kemudahan selama Anda berada biskuit atau wafer. Makanan manis berguna mengganti energi dan saat turun dari pesawat. yang hilang selama Anda berada 6. Berjalan-jalan Selama diperbolehkan berdiri di ketinggian. n
BERLIBUR ke Raja Ampat di Papua, Bunaken di Sulawesi utara atau Benua Eropa, tentunya sangat menyenangkan. Tapi sebelum menikmati keindahannya, Anda harus melewati dulu perjalanan belasan jam untuk sampai ke sana.
B
erada di dalam pesawat dalam waktu lama, bisa sangat membosankan bahkan menimbulkan stres. Nah, agar tetap nyaman selama perjalanan, ada baiknya bisa Anda mengikuti beberapa tips yang dikutip dari Wikihow ini. Semoga perjalanan Anda menyenangkan! 1. Pesan Kursi yang Tepat Beberapa kursi memiliki kenyamanan berbeda, meskipun berada di kelas dan tarif yang sama. Anda bisa memilih nomor kursi di pinggir lorong atau dekat pintu keluar untuk memberi sedikit ruang lebih pada kaki. Kursi di pinggir jendela juga menjadi tempat yang nyaman jika Anda ingin tidur nyenyak selama perjalanan. Usahakan hindari memesan kursi dekat toilet, karena biasanya banyak penumpang lain lalu-lalang di area ini. 2. Bawa Bantal Travel Siapkan bantal travel atau sandaran kepala jika Anda berencana tidur selama penerbangan. Tapi jangan gunakan bantal yang bisa ditiup, karena rasanya kurang nyaman untuk leher dan kepala.
19
BULETIN A TKP MED AN | EDISI SEPTEMBER 2016 ATKP MEDAN