RIU-01
skycam-ro.blogspot.com
OUR FAMILY
NATHAN-EKO-INDAH-RONA-NOVI-YAHYA-ARVI-TARI-SYARAHADE-HIJRAH-INOP-RESTU-ASRI-EKA-PIPIT-DARMA-TIWI-SUCI-ZIA-SARI
Daftar Isi
01 02 03 04
Sekapur Sirih
Sepatah Kata
Prologue
Welcome to Dayun
06 08 12 14 Teluk Merbau
Sialang Sakti
Banjar Seminai
Merangkai
15 24 28 31 Klaster Agro
Klaster Soshum
Klaster Saintek
Klaster Medika
SEKAPUR SIRIH
Buku KKN RIU-01 Pembuka
01
drh. Setyobudi, MP. Dosen Pembimbing Lapangan
K
ita panjatkan puji syukur kepada Alloh SWT karena telah diberikan kelancaran pada pelaksanaan KKN PPM Universitas Gadjah Mada Yogyakarta di Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Propinsi Riau. Banyak pengalaman dan hal yang terjadi selama perjalanan KKN dua bulan(Juli dan Agustus 2015) di desa Banjar Seminai, Sialang Sakti, Merangkai dan Teluk Merbau. Sejak para mahasiswa diterjunkan ke masyarakat, mengadakan kegiatankegiatan baik yang menjadi program unggulan maupun pendamping telah didokumentasikan oleh para mahasiswa dan menjadi catatan dan kenanganan yang tidak akan terlupakan. Saya sebagai Dosen Pembimbung Lapangan sangat mendukung aktiď€ tas dan kreatiď€ tas mahasiswa KKN untuk mendokumentasikan kegiatan program KKN yang menonjol, kultur daerah tempat KKN dan kejadiankejadian unik selama KKN di dalam bentuk buku kenangan. Harapan saya semoga buku ini dapat menjadi referensi dan kenangan yang indah untuk keberlanjutan pembangunan di daerah tersebut dan keberlanjutan KKN berikutnya di daerah tersebut. Saya ucapkan selamat dan terima kasih kepada para mahasiswa yang telah menyelesaikan KKN PPM dengan baik dan membuat buku kenangan ini. Ucapan terima kasih yang tak terhingga saya sampaikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Siak, Kecamatan Dayun atas kesempatan dan kerjasama yang diberikan untuk melakukan KKN PPM . Terima kasih yang sangat besar kepada para Kepala Desa Banjar Seminai, Sialang Sakti, Merangkai dan Teluk Merbau beserta seluruh masyarakatnya yang telah menerima para mahasiswa, membantu dan bersatu dengan para mahasiswa dalam melaksankan kegiatan KKN PPM. Terima kasih tentunya juga diucapkan kepada Universitas Gadjah Mada dan LPPM UGM yang telah memberikan kesempatan adik-adik para mahasiwa menjalankan kewajiban KKN PPM UGM. Tak ada gading yang tak retak, walaupaun KKN PPM sudah direncanakan, di jalankan dan berjalan dengan lancar tetapi kekurangan di sana-sini masih ada, untuk itu mohon dimaafkan. Semoga buku kenangan ini bermanfaat. amiinnn.
Sepatah Kata
Buku KKN RIU-01 Pembuka
02
Assalamu'alaikum wr wb, Para Pembaca ! Indonesia adalah negeri dengan khazanah ilmu yang luar biasa dan kaya raya yang datang dari keberagaman budaya seluruh penjuru negeri. Masing-masing daerah memiliki ciri khas serta keunikan tersendiri yang terangkum dalam bingkai persatuan dan kesatuan “Bhinneka Tunggal Ika�. “RIU_O1� kami persembahkan untuk Anda dengan satu alasan luhur, yaitu agar kita semua dapat mengetahui, melihat, mengenal lebih dekat, serta mengambil pelajaran berharga dari lokasi KKN-PPM UGM Unit RIU-01 yang merupakan salah satu bagian penting dari tanah air kita ini.
Selamat membaca, Salam hangat dari negeri Lancang Kuning !
Kluster Agro merupakan salah satu kluster yang yang membawa program pokok tema KKN RIU-01.Selama kegiatan KKN kami saling mengenal dan bekerjasama dalam pelaksanaan program kluster. Kita dapat mengatasi permasalahan yang ada antar punggawa, uniknya kita mempunyai sebuah yel-yel yaitu...Agro Bersatu!!! Walaupun kedengarannya sangat sederhana tapi penting untuk kesatuan dan keutuhan kluster agro...hehehe lebey mass (kata tari). Alhamdulillah dengan kegiatan KKN ini harapannya kami menjadi keluarga kecil KKN, terimakasih LPPM KKN PPM UGM [we love you]. Sekian dululah yaa perjumpaan kita, sepertinya kormater yang lain sudah tak sabar untuk menyampaikan kata sambutannya.... next.
KKN-PPM UGM diharapkan menjadi peluang bagi mahasiswa untuk menimba pengalaman di masyarakat. KKN bukan hanya sekedar menjalankan program saja, namun dituntut juga harus bisa bersosialisasi dan berhubungan langsung ke dalam masyarakat. Jadi, kegiatan ini tidak hanya sekedar mengaplikasikan ilmu yang didapat di perkuliahan saja, tapi juga melatih kemampuan berbaur dalam kegiatan kemasyarakatan.
Sehat atau sakit adalah pilihan. Terkadang setiap orang harus merasakan sakit dahulu baru bisa menyadari nikmatnya sehat. Membiasakan pola hidup sehat merupakan kunci untuk tetap sehat. Sebaliknya jika tidak terbiasa, pola-pola tersebut seperti aturanaturan yang membuat tidak leluasa. Tetaplah hidup sehat. Karena kesehatan hal terpenting untuk menikmati kesejahteraan.
Program KKN-PPM yang telah dilaksanakan sungguh membuka sisi lain kehidupan bermasyarakat, semoga pengalaman yang diperoleh dapat memberikan arti kepada kita untuk mengerti rasanya berusaha dan memahami satu sama lain antar manusia. Kluster SOSHUM mengenalkan Pancasila kembali yang banyak dilupakan warga Indonesia dan memberikan pembangunan karakter anak untuk tidak korupsi melalui Sekolah Anti Korupsi. Pendidikan Pancasila dan Sekolah Anti Korupsi yang kami bagikan diharapkan dapat memupuk rasa nasionalisme dan kejujuran pada usia dini. Tidak hanya itu, menumbuhkan rasa sosial dalam lingkup masyarakat dan membangun rasa percaya diri adalah kunci utama untuk menguatkan mental berani bertindak dan memilih yang tepat bagi kehidupan mendatang. Tidak cukup satu dua bulan untuk mengubah sesuatu dengan praktis, namun meneruskan yang telah ada akan menjadi pengaruh baik asalkan dengan pengarahan yang benar sehingga jelas tujuan inti dari pencapaian yang ingin didapatkan.
II
PROLOGUE
Buku KKN RIU-01 Pembuka
03
Dalam setiap fase kehidupan yang kita jalani, belajar menjadi kegiatan yang
selalu hadir, baik secara formal maupun informal. Salah satu yang paling penting dalam proses belajar adalah pengalaman, termasuk pengalaman hidup bermasyarakat sebagai bekal kita nanti setelah menjadi sarjana. Salah satu cara untuk membekali mahasiswa pengalaman bermasyarakat sekaligus melakukan pengabdian kepada masyarakat, maka UGM sebagai Universitas Kerakyatan menggagas adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata atau sering disebut KKN. Kuliah Kerja Nyata yang diusung oleh UGM selalu mengalami perkembangan yang menyesuaikan kondisi serta kebutuhan masyarakat yang ada. Pada tahun 2006 KKN UGM mengalami perubahan paradigma yakni dari paradigma pembangunan menjadi paradigma pemberdayaan yang dikemas dengan tema tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan lokasi, perubahan tersebut ditandai dengan penyebutan KKN menjadi KKN PPM, Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyaraat. KKN PPM diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di lokasi KKN PPM yang akan dituju. Tim KKN PPM UGM RIU-01 mengusung tema Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Masyarakat di Sektor Petemakan dan Pertanian Menuju Swasembada Daging Sapi dan Ketahanan Pangan Nasional, tema ini dipilih karena lokasi merupakan daerah yang terpilih sebagai daerah yang dihibahkan 1000 ekor sapi Bali serta lokasi merupakan areal perkebunan sawit yang mengusung integrated farming system untuk konsep pertenakannya. Dengan menggabungkan kemampuan dari empat kluster yang ada, kami berusaha untuk menjadikan Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak merintis jalannya untuk menjadi daerah lumbung sapi nasional. Bukan hanya menjadi daerah lumbung sapi nasional, namun tim KKN PPM RIU-01 juga memberikan tenaganya untuk turut mmbangun aspek lain seperti pendidikan yang berlandaskan moral, kesehatan, pembangunan fasilitas desa, dan yang lainnya yang dilaksanakan dalam program kerja kami. Dalam buku inilah kami persembahkan sekilas mengenai dedikasi kami yang telah kami lakukan selama 62 hari di tanah Sri Indrapura, Kecamatan Dayun. Kegiatan - kegiatan yang tertuang dalam buku ini hanya sebagian kegiatan yang kami lakukan karena telah begitu banyak kenangan dan penglaman yang kami peroleh yang tak dapat dituangkan satu per satu dalam buku ini. Dalam indahnya pengabdian, kami persembahkan buku ini padamu, berharap dapat menjadi inspirasi untuk mengabdi pada negeri ini.
III
Buku KKN RIU-01 Pembuka
04
Sebuah Catatan Perjalanan !
Mendengar kata Dayun, belum pernah terbayangkan sebelumnya dan tak pernah terlintas di benak pikiran orang pada umumnya mengenai lokasi yang dimaksud ini. Disinilah lokasi KKN-PPM Universitas Gadjah Mada unit RIU-01 dilaksanakan. Dayun merupakan nama kecamatan yang tergabung didalam Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Riau,yang katanya negeri sejuta minyak, karena di Riau kita dapat menemukan Minyak baik di daratan berupa Minyak Kelapa Sawit maupun di dasar lautan berupa minyak bumi. Nampaknya pernyataan ini dapat dibuktikan ketika kita sudah menginjakkan kaki di kabupaten Siak ini. Beribu-ribu hektar tanaman kelapa sawit terbentang sejauh mata memandang. Hari itu, tepatnya pada tanggal 1 Juli 2015, tim KKN-PPM RIU-01 berangkat dari kota Pekanbaru menuju lokasi. Cuaca yang cukup panas menguji iman kami apalagi jam buka puasa yang memiliki rentang hingga 1 jam lebih lama dari kota Jogjakarta (masih dalam suasana bulan Ramadhan). Tepat pada pukul 18.25, tibalah waktu buka puasa. Sopir menghentikan bis dan kami berbuka puasa serta menunaikan salat maghrib di musala terdekat.
Kesan pertama yang muncul ketika melihat kabupaten Siak rasanya gerah. Bagaimana tidak, di kiri kanan jalan lintas utama pemandangan yang dapat kita lihat hanyalah jajaran pohon kelapa sawit yang berbaris rapi, mulai dari yang paling kecil dengan prakiraan umur 1 tahun hingga yang sudah tinggi menjulang dengan prakiraan umur 25-30 tahun. Jarang sekali terlihat ada pepohonan lain yang menyusun vegetasi hutan. Kabupaten Siak, dengan ibukota kabupaten yaitu Siak Sri Indrapura memiliki banyak ikon menarik selain perkebunan sawitnya yang sangat luas. Dahulunya, daerah ini merupakan daerah Kerajaan Siak, berbahasa melayu, dengan letak istana di dalam kota Siak Sri Indrapura sendiri. Liputan khusus mengenai kerajaan Siak juga akan kami suguhkan dalam buku ini, jadi ditunggu saja ya!. Selain itu, di dalam tatanan masyarakat kabupaten Siak masih banyak ditemukan orangorang keturunan Melayu asli, disamping masyarakat perantauan seperti suku Jawa, Minang, Batak dan sebagainya.
Buku KKN RIU-01 Pembuka
05
Kembali ke Dayun, sampailah kami di lokasi pada malam hari. Ada 4 Desa yang menjadi daerah kerja KKN-PPM RIU-01 antara lain : Sialang Sakti, Merangkai, Teluk Merbau dan Banjar Seminai. Suasana yang sangat gelap karena untuk mencapai keempat desa tersebut harus melalui perkebunan kelapa sawit yang panjang serta memakan waktu yang cukup lama. Hanya jalan lintas utama yang menjadi penghubung antar desa selain jalan perkebunan, sehingga mengharuskan kami untuk keluar masuk jalan lintas. Pada awalnya kami sudah khawatir tentang kondisi desa yang dituju, karena untuk aksesnya saja cukup membuat merinding apalagi waktu itu sedang gelap, tapi siapa sangka begitu sampai disana, semua bayangan akan suatu desa yang terpencil, dan belum kekinian sirna. Walaupun akses jalan yang cukup jauh, namun rumah-rumah maupun lingkungan desa yang kami amati tidak berbeda jauh dengan rumahrumah di perkotaan, bahkan terasa lebih lapang karena tiap rumah pasti memiliki halaman. Selengkapnya mengenai informasi desa dapat dilihat di rubrik khusus informasi desa yang juga terdapat di buku ini. Akhir kata kita tidak dapat menentukan hal-hal apa yang akan terjadi di kemudian hari selama hari-hari KKN di desa tempat kami mengabdi, sebelum kita mau mengamati keadaan sekitar dan menikmati segala proses yang ada. Have a good day guys!.
1
Proď€ l Desa Teluk Merbau
Teluk Merbau itu desa yang kita 'jajah' selama 62 hari KKN. Selama disana, aku, Rian, Nathan, Eko dan Kak Indah berbaur dengan warga dan juga anakanak untuk menjalankan misi 288 jam dari masing-masing individu. Teluk merbau merupakan salah satu desa yang berada di tengah sehingga gampang untuk mencapai akses ke desa lainnya. Swalayan yang bikin betah anak-anak Teluk meskipun terisolasi oleh Kebun Kelapa Sawit. Terus warganya juga sangat ramah dan welcome dengan keberadaan mahasiswa KKN. That's a nice moment to know more about Teluk Merbau and you guys -Nurul Pertiwi, Kormasit Teluk Merbau-
Buku KKN RIU-01 Prol Desa
Teluk Merbau, Si Unik yang Jauh dari Laut Siapa bilang nama sebuah daerah harus mencerminkan kondisi daerah tersebut? Buktinya adalah kampung tempat kami mengabdi. Nama Teluk Merbau yang ternyata sekali tidak mencerminkan letaknya di tengah hutan sawit ini sama lokasinya yang sepintas terdengar seperti berada di daerah pesisir dengan katakata “teluk” nya. Menurut beberapa penuturan sejarawan kampung, kampung ini dulunya merupakan sebuah rawa yang banyak ditanami oleh tanaman pohon merbau yang besar dan tinggi. Lama kelamaan, rawa yang penuh dengan pohon Merbau tersebut dikenal warga setempat dengan nama Teluk Merbau (mungkin dahulu penduduknya mengira bahwa teluk dan rawa itu sama saja, - red). Sumber lain menyebutkan bahwa dahulu nama kampung ini adalah “Teluk” saja, namun karena ada dua daerah yang bernama sama dalam suatu wilayah administrasi, maka ditambahkanlah kata-kata “merbau” dibelakang nama “Teluk” untuk membedakannya.
Bicara Soal Unik Kampung Teluk Merbau, terletak di Jalan Lintas Pekanbaru-Siak KM 61. Untuk sampai ke pusat kampung Teluk Merbau, Anda harus menjelajah masuk melewati kebun sawit sejauh ± 10 km. Cukup membosankan.... Sesampainya di pusat kampung, bersiaplah untuk terkesiap!! Segera Anda disuguhi dengan pemandangan yang jauh dari bayangan Anda selama menyusuri perkebunan sawit barusan. Mulai dari rumah penduduk yang bagus nan-
06
-artistik, masjid yang megah, bersih, indah dan nyaman yang berasal dari swadaya masyarakat, hingga yang paling tidak disangka.... swalayan!!! Sungguh siapa sangka, di tengah kebun sawit yang tak nampak ujungnya jika dilihat dari Jalan Lintas, telah berdiri sebuah desa yang maju seperti ini! Keunikan Teluk Merbau semakin terasa ketika hari Sabtu malam alias “malam Minggu” tiba. Perempatan Jalur 2 yang biasanya sepi, berubah ceria dengan gemerlapan lampu, musik, serta pedagang yang menjual hampir apapun yang Anda butuhkan. Pakaian, makanan, sayur-mayur, pokoknya serba ada!! Yap, setiap malam Minggu diadakan pasar malam atau biasa dinamai warga setempat “Pasar Tradisional” yang benar-benar menjadi ajang refreshing bagi warga dari segala kalangan usia. Bahkan, pengunjung Pasar Tradisional ini pun datang dari kampung-kampung sebelah. Meriahnya...! Dari 11 kampung yang terdapat di Kecamatan Dayun, hanya ada beberapa kampung yang mengadakan pasar malam seperti ini, dan pasar malam Teluk Merbau merupakan yang paling meriah karena diadakan pada malam Minggu. Menurut penuturan warga setempat, pasar malam Teluk Merbau ini juga yang paling pertama hadir di kecamatan Dayun, berawal dari 3 orang penjual sayur yang selalu menggelar lapak dagangan pada malam minggu di perempatan Jalur 2. Semakin lama semakin banyak pedagang yang ikut bergabung, hingga jadilah sebesar sekarang ini.
Buku KKN RIU-01 Proď€ l Desa
Sisi Lain Teluk Merbau Selain keunikan yang dimilikinya di atas, Teluk Merbau juga memiliki beberapa hal lain yang patut dibanggakan, antara lain : 1. Berat Sama Dipikul Ringan Sama Dijinjing ! Yap, ketika mewawancarai warga, inilah hal paling pertama yang diutarakan ketika diminta menyebutkan hal yang paling membanggakan dari Teluk Merbau. Gotong royong. Rasanya tak perlu jauh-jauh mencari bukti untuk meyakinkan kebenaran pernyataan warga ini... kami, anak-anak KKN yang berada di sini dapat menjadi saksi hidup kebenarannya. Setiap ada acara kampung atau ada warga yang memiliki hajatan, tak perlu repot meminta bantuan ke kiri dan kanan karena bantuan akan datang dengan sendirinya. Bahkan, Kepala Desa – di sini disebut Penghulu Kampung – tak segan untuk turun tangan pada seluruh acara warganya, termasuk ikut bersihbersih di acara tersebut. Ini merupakan fenomena unik nan menyentuh hati untuk disaksikan. 2. Kandang Sapi Bali Menjadi Salah Satu Percontohan Nasional
Kebanyakan, para pejabat kampung Teluk Merbau juga memiliki pekerjaan
07
sampingan sebagai peternak di kandang sapi. Tak heran jika kandang sapi beserta sapi-sapinya terawat dengan baik. Recording sapi Bali rutin diadakan pada tanggal 27 setiap bulan, merupakan recording yang paling lengkap dan disiplin diadakan dari seluruh kampung yang ada di Dayun ini. 3. Posko Khusus Anak KKN, Kayak Kita Gini Duh, KKN mau tinggal di mana ya?? No worry !!! Di Kampung Teluk Merbau, telah disediakan posko untuk mahasiswa KKN yang berbentuk rumah petak sejumlah 2 (dua) buah, lengkap dengan dapur dan sarana MCK (mandi, cuci, kakus). Kalau soal perlengkapan dapur, ya itu dibawa sendiri, bro.... Pada periode KKN Antarsemester 2015 ini, RIU-01 subunit Teluk Merbau menempati posko KKN yang bersebelahan dengan mahasiswa KKN dari UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru (Kukerta UIN Suska). Ini juga merupakan nilai tambah dari adanya posko KKN yang bersebelahan, keakraban antar mahasiswa dari dua universitas yang berbeda menjadi terjalin sangat baik. Dampak yang ditimbulkan? Sangat positif!!! UGM dan UIN Suska dapat membangun sinergi kerja yang solid dan rasa kekeluargaan yang amat harmonis. Sungguh kenangan yang tak terlupakan...
2
Proď€ l Desa Sialang Sakti
RIU-01 di Kecamatan Dayun khususnya kampung Sialang Sakti atau afdling 6 punya banyak kenangan yang tidak akan pernah terlupakan. Fasilitas di kampung ini tergolong paling memadai yaitu dengan air yang jernih, listrik PLN, dan sinyal yang kencang bahkan terdapat minimarket didalamnya. Beruntung juga tinggal dalam naungan keluarga besar Pakde Bagong, salah satu 'tetua' desa yang sangat dihormati warga. Sering dianter makanan, panen sawit, rumpi sore, naik pick up, main uno sampai pagi, jadi tempat penitipan anak dan segala hal pernah terjadi disini. -Nisa P. Arofah, Kormasit Sialang Sakti-
Buku KKN RIU-01 Prol Desa
08
Sialang Sakti “Menuju Masyarakat Mandiri & Berakhlak Mulia” Candaan tidak bisa lepas dari sosok di depan kami, sembari meminum teh dengan sebatang rokok di tangan, sosok yang sudah memasuki umur setengah abad sedang bernostalgia menceritakan kisah hidupnya, beliau adalah Pakde Bagong. Nama lengkap Bagong Suyitno, pria asli kelahiran Lumajang 55 tahun silam bersama dengan istri dan anaknya sudah berada di kampung Sialang Sakti semenjak tahun 1985. Disini-lah kami, mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) RIU-01 mendengarkan pahit getirnya kehidupan beliau, terutama saat pertama ia menginjakkan kaki ke tanah “lancang kuning”, memasuki ruang Afdeling 6 yang sekarang bernama kampung Sialang Sakti. Kesan pertama saat memasuki kampung Sialang Sakti, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau tak pernah terpikirkan bahwa kampung Sialang Sakti merupakan Unit Pemukiman Transmigrasi yang resmi didiami warga pertama oleh Departemen Transmigrasi, pada Selasa tanggal 13 Agustus 1985. Berdasarkan data desa warga pertama datang berjumlah 55 KK (Kepala Keluarga), berasal dari beberapa Kota di Jawa Tengah, yaitu dari Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Sematang, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, dan Solo. Kemudian secara bergelombang Departemen Transmigrasi menempatkan warga berikutnya dari beberapa Kota di Jawa, baik Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan warga lokal sejumlah 20 KK, sampai akhir penempatan Kepala Keluarga yang mendiami Desa Sialang Sakti berjumlah 604 KK.
Dahulu Kampung Sialang Sakti di beri sebutan Afdeling (bahasa belanda yang berarti departemen - red) karena kampung ini adalah ex Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) V pada Perkebunan Inti Rakyat (PIR) khusus Kebun Sei Buatan yang meliputi 2 (dua) pembagian Afdeling, yaitu Afdeling 5.A dan Afdeling 6 (yang sekarang menjadi Sialang Sakti) dipimpin oleh Kepala Unit Pemukiman Transmigrasi (KUPT) sebagai wakil dari Dinas Transmigrasi, yang bertugas membina masyarakat hingga diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Tingkat II Bengkalis, Provinsi Riau. Semasa pembinaan Departemen Transmigrasi warga menerima bantuan keperluan hidup (Jadup) dari Pemerintah melalui Departemen Trasmigrasi selama 1 Tahun, berupa Beras, Minyak Tanah, Ikan Asin, melihat kondisi perekonomian warga transmigrasi belum baik kemudian Jadup ditambah selama 6 bulan. Disamping mendapat Jatah keperluan hidup warga juga diberikan alat-alat pertanian, bibit palawija, serta bibit unit-unitan. Dengan mendengarkan cerita para pendatang mengenai lika-liku kehidupan di kawasan kampung Sialang Sakti pada saat itu hanya perkebunan sawit, belum ada penerangan, tempat tinggal beralaskan papan serta hanya mengandalkan bantuan hidup dari pemerintah, kami hanya bisa tertegun dengan kagum membayangkan bagaimana warga pendatang bisa hidup hingga saat ini.
Buku KKN RIU-01 Proď€ l Desa
Kondisi Kampung Sialang Sakti Sekarang Melalui kondisi pahit, tak dapat disangka saat ini berbuah manis. Seperti kata peribahasa “bersusah-susah dahulu bersenang-senang kemudian�. Itulah kondisi Kampung Sialang Sakti saat ini. Awalnya hanya beralaskan papan sekarang sudah merasakan kamar beralaskan kasur, dinding yang semula kayu sudah menjadi bata dilapis cat, dahulu hanya bermodalkan lilin sekarang terang bersinar menggunakan lampu, jalan yang dahulu masih tanah kini rata oleh aspal. Sumber air yang dahulu dari sumur sekarang dipompa menggunakan mesin. Inilah kemajuan atas jerih payah keringat para transmigran. Memasuki pertengahan 90'an beberapa perantau dari luar seperti dari Medan, Minang dan Jawa datang mencoba untuk beradu nasib ke Kampung Sialang Sakti. Kampung berjarak sekitar 5 km masih belum beraspal serta di kiri dan kanan jalan hanya kebun sawit. Anda akan dibuat terkejut dengan suasana ditengah-tengah perkebunan kelapa sawit yang terdapat perumahan. Bahwa di dalam kebun sawit terdapat kehidupan layaknya di tempat kami tinggal, seperti sudah terdapat listrik (sementara Kampung disekitar masih menggunakan Pusat Listrik Tenaga Diesel, Sialang Sakti sudah menggunakan PLN - red), parabola, pesawat TV, Sinyal telefon yang sudah 3G (khususnya operator Telkomsel), sumur pompa (bor), mini market, dsb. Kampung Sialang Sakti memiliki luas total 1915 ha sebagian besar perkebunan, tanah pekarangan ditambah pemakaman hanya berjumlah 152 ha. Dengan luas itu, sekitar sebulan barulah kami dapat menyusuri kelengkapan sarana yang
09
Buku KKN RIU-01 Prol Desa
ada di Kampung Sialang Sakti. Mulai dari Pendidikan terdapat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) berjumlah dua unit, Taman Kanak-Kanak berjumlah satu unit, Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) berjumlah satu unit, Sekolah Dasar (SD) berjumlah dua unit (SD 017 & SD 018 Dayun), Sekolah Menengah Pertama (SMP) berjumlah satu unit (SMP 01 Dayun), Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) berjumlah satu unit, Sekolah Menengah Atas (SMA) berjumlah satu unit (SMA 01 Dayun), Madrasah Aliyah (MA) berjumlah satu unit serta pendidikan khusus seperti MDA dan Ponpes masing-masing berjumlah dua dan satu unit. Di bidang kesehatan terdapat Puskesmas pembantu, Poskedes/Polindes, Posyandu Balita, Posyandu Ibu Hamil, Pos Desa Siaga, dan Ambulan desa. Tempat ibadah masyarakat terdapat Musholla berjumlah dua puluh unit, Masjid tiga unit serta Gereja tiga unit. fasilitas olah raga masyarakat terdapat lapangan sepak bola dua unit, lapangan bulu tangkis satu unit, lapangan volley satu unit, tenis meja satu unit, dan lapangan sepak takraw satu unit. Kelengkapan sarana tidak bisa lepas dari peran pemerintahan desa serta perangkat desa lainnya. Pemerintahan desa yang dipimpin oleh Penghulu (sebutan untuk Kepala Desa pada tahun 2015- red) melaksanakan pemerintahan d i b a n t u o l e h B a d a n Permusyawaratan Desa (BPD) dan perangkat desa. Dalam rangka mempercepat proses pembinaan Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan, di Kampung Sialang Sakti dibentuk Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kampung (LPMK)
10
dan tim Penggerak PKK Kampung di bidang kewanitaan serta organisasi lainnya. Kemajuan Kampung Sialang Sakti menunjukan bahwa kampung ini memiliki sumber daya manusia yang tinggi. Contoh nya tokoh tua yang telah disebutkan di awal yakni Bagong Suyitno. 'Yitno', sapaan akrab masa kecilnya telah menyabet penghargaan bersama kelompok tani yang didirikannya di tingkat Kabupaten dan Nasional, sehingga beliau sekaligus mendapat penghargaan sebagai Petani Berprestasi Nasional pada Tahun 2011. Tokoh yang sekarang akrab di sapa “Pak de” merupakan salah satu transmigran yang berhasil membawa dirinya sekaligus kampungnya menjadi harum di tingkat provinsi. Ketekunan serta keuletan tak lupa dengan iringan doa kepada Yang Maha Kuasa menjadi pedoman hidup bapak dari lima anak. Karakter yang hangat, ramah namun cukup keras serta pemikiran visioner nya kembali mengingatkan kepada kami bahwa beliau adalah sosok panutan yang harus menjadi contoh warga Negara Indonesia yang lain. Masyarakat Sialang Sakti memiliki tujuan seperti yang tertera pada judul besar di atas yakni “Sialang Sakti, Menuju Masyarakat Mandiri Dan Berakhlak Mulia”, menggambarkan kearifan lokal masyarakat yang mandiri dan berakhlak mulia. Penetapan visi Kampung disesuaikan dengan nilai-nilai kearifan yang menggambarkan integrasi antar warga satu dan lainnya dalam menentukan visi Kampung. Lantas, bagaimana kondisi sosial antar masyarakat kampung Sialang Sakti dihuni dari bermacam-macam
Buku KKN RIU-01 Proď€ l Desa
11
suku dan budaya serta didominasi oleh suku Jawa? Kami hanya dapat mengatakan kehidupan sosial berlangsung secara dinamis. Mengapa dinamis? Karena walau sekarang terlihat rukun dan nyaman, namun pengalaman dan cerita sebelumnya menunjukan adanya konik budaya, bagaimana budaya dari Jawa dengan Sunda berbeda, bagaimana Jawa dengan Batak, dst. Sehingga adanya proses akulturasi serta pemahaman masing-masing pihak (seperti para tokoh tetua) menjadi suatu peristiwa yang menggambarkan persatuan dan kebhinekaan. Inilah keunikan dari Kampung Sialang Sakti tidak lain ialah kualitas masyarakat dimulai dari karakter masyarakat yang ramah dan hangat, spiritualitas yang tinggi, serta kemampuan para tokoh-tokoh tetua di bidangnya masing-masing menjadi pedoman serta tiang penyangga dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat di Kampung Sialang Sakti.
3
Proď€ l Desa Banjar Seminai
Sambutan hangat dari warga Kampung Banjar Seminai kami peroleh mulai dari kami datang, saat kami dalam masa bakti dan juga pada saat menghantarkan kami kembali ke Yogyakarta. Partisipasi warga yang sangat baik dalam membimbing dan mengikuti program, baik dalam perencanaan dan pelaksanaan. Terimakasih kami ucapkan kepada masyarakat kampung Banjar Seminai atas segala partisipasi, dukungan dan kebersamaan serta kehangatan yang diberikan kepada kami, seperti apa yang diharapkan, kami ingin terus berkontribusi untuk Masyarakat Dayun pada umumnya dan masyarakat Kampung Banjar Seminai pada khususnya. -Restu Cinthia A.J., Kormasit Banjar Seminai-
Bonjour, Banjar Seminai
RIU-01 merupakan salah satu unit tim KKN-PPM Universitas Gadjah Mada yang diterjunkan di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.Tim KKN Unit Siak terbagi lagi menjadi empat kelompok sub-unit yang kemudian ditempatkan di empat kampung yang berbeda. Untuk Banjar Seminai ada enam orang peserta KKNUGM dari berbagai kluster. Perjalanan menuju Siak dari kota Yogyakarta sekitar 6 jam yaitu ditempuh dengan jalur udara dan dilanjutkan dengan perjalanan jalur darat, tapi untuk menuju lokasi KKN yaitu kecamatan Dayun membutuhkan waktu lebih. Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang dengan keadaan jalan yang tidak terlalu baik dan juga minim penerangan, kami sampai di Banjar Seminai. Banjar Seminai merupakan salah satu kampung yang terdapat di Kabupaten Siak, Riau yang memiliki luas wilayah sekitar 1663 Hektare dengan jumlah penduduk yaitu 2428 orang. Banjar Seminai merupakan salah satu kampung hasil dari program transmigrasi pemerintah yang dijalankan pada tahun 1995. Kampung Banjar Seminai dipimpin oleh seorang penghulu kampung. Sebagai kampung hasil program transmigrasi, di kampung Banjar Seminai terdapat suku-suku yang bervariasi walaupun mayoritas suku jawa dan melayu. Seperti kampung kebanyakan lainnya yang ada di kecamatan dayun, penduduk Banjar Seminai pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani kelapa sawit yang kemudian dikelola perkelompok dan tergabung dalam kelompok Tani. Luas perkebunan kelapa sawit di kampung ini sangat fantastis yaitu sekitar 1600 hektar.
Buku KKN RIU-01 Proď€ l Desa
12
Luas tersebut sangat mendominasi dibanding sektor perkebunan lainnya seperti karet, kelapa, kopi, coklat dan salak. Selain sebagai petani sawit Kampung ini juga tengah mengembangkan sektor peternakan dengan memanfaatkan rumput serta lahan perkebunan sebagai tempat peternakan sapi. Sistem pertanian yang dibangun adalah sistem pertanian terpadu, yaitu memanfaatkan lahan perkebunan sebagai kandang, limbah perkebunan sawit seperti pelepah sawit yang diolah sebagai pakan serta limbah kotoran sapi yang diolah menjadi pupuk kandang yang kemudian akan dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah-tanah pertanian dan perkebunan kampung Banjar Seminai. Daya tarik tersendiri dan yang menjadi pembeda kampung Banjar Seminai dengan kampung-kampung lainya di kecamatan dayun yaitu Kampung Banjar Seminai mengembangkan pertanian salak. Salak yang dibudidayakan dikampung ini yaitu salakpondo dan produksi dari pertanian tersebut menunjukan hasil yang sangat baik. Sistem budidaya salak pondo di kampung Banjar Seminai selain dilahan pertanian, banyak juga dibudidayakan secara sederhana dipekarangan warga sekitar. Hasil produksi salak pondo kampung Banjar Seminai selain dapat memenuhi kebutuhan buah salak kampung, dapat juga memenuhi kebutuhan dan permintaan salak pondo untuk kecamatan dayun. Dengan Sistem perekonomian yang sudah terbilang maju,
Buku KKN RIU-01 Proď€ l Desa
kampung Banjar Seminai masih belum menggunakan PLN sebagai penyalur listrik untuk kebutuhan mereka, sumber listrik yang dimanfaatkan oleh warga sekitar yaitu PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) yang berimbas pada mahalnya harga satuan listrik per KWh dan hanya dapat menyala pada malam hari. Selain itu sarana transportasi serta penerangan jalan kampung masih sangat memprihatinkan. Kampung Banjar Seminai merupkan kampung kaya dengan pendapatan serta Sumber Daya Masyarakat yang melimpah. Selain itu Banjar Seminai juga memiliki sumber daya manusia yang aktif, tertib dan kreatif baik dari kalangan dewasa, remaja hingga anak-anak. Sehingga dibutuhkan perhatian khusus untuk semakin memajukan daerah tersebut. Menjalani KKN selama 62 hari di kampung Banjar Seminai pelajaran yang didapat adalah rasa syukur dan ikhlas. Bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki, atas fasilitas yang sudah dirasakan selama ini. Jika selama didaerah asal merasakan Listrik yang menyala selama 24 jam, jaringan komunikasi yang lancar dan jalan serta transportasi yang memadai maka di kampung Banjar Seminai rasa sabar akan benar-benar dilatih. Mengalami kecelakaan kecil saat melewati jalanan yang berbatu, sulit mengabari keluarga karena jaringan komunikasi yang kurang baik, menempuh jarak jauh atau mencari tempat tertentu untuk mendapatkan jaringan internet, menempuh jarak berkilokilo meter hanya untuk rapat koordinasi dengan seluruh anggota tim KKN RIU01 menjadi pengalaman yang benar-benar berharga tentang rasa syukur dan rasa ikhlas dalam pengabdian. Tak pernah merasa menyesal, Banjar Seminai memberikan cerita yang tak akan pernah dilupakan. Bonjour, Banjar Seminai.
13
4
Proď€ l Desa Merangkai
Merangkai, kampung yang penuh keramahan Merangkai, kampung yang sungguh menenangkan Merangkai, kampung sakinah pembawa perubahan Merangkai, kampung dengan segudang cerita menyenangkan Merangkai, kampung dengan berliku pengalaman yang diajarkan Merangkai, kampung yang mampu merangkai hati-hati yang berserakan Merangkai, kampung yang membuat rindu untuk kembali ke pelukan -Darmayemi Putri, Kormasit Merangkai-
Buku KKN RIU-01 Proď€ l Desa
14
Kampung Merangkai
Kampung Merangkai merupakan salah satu wilayah yang terletak di Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Kampung ini lebih familliar di kalangan masyarakat dengan sebutan afdeling VII. Kata afdeling berasal dari istilah Belanda, yaitu “kompleks�. Jadi, afdeling VII berarti Kampung Merangkai terletak pada kompleks ke 7 di antara semua kampung yang ada di Kecamatan Dayun. Kampung Merangkai dapat diakses melalui jalan utama Kecamatan Dayun, tepatnya di kilometer 61. Namun, untuk menjangkau wilayah ini, masyarakat harus menempuh jarak sekitar 8 km dari jalan utama tersebut yang mana di sepanjang jalannya terdapat kebun sawit. Masyarakat kampung Merangkai berasal dari berbagai suku, seperti suku Batak, Melayu, dan Jawa yang menjadi mayoritas. Namun, keberagaman suku tersebut tidak menjadi penghalang bagi masyarakat Merangkai untuk dapat berbaur satu sama lain. Hal ini dibuktikkan oleh masyarakatnya yang aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan perlombaan, baik di tingkat Kampung, Kecamatan, Kabupaten, maupun Provinsi. Sumber penghasilan masyarakat berasal dari perkebunan sawit serta peternakan sapi dan ayam. Pada tahun 2015, Kampung Merangkai dipilih sebagai Kampung Binaan Keluarga Sakinah (KBKS) mewakili Kecamatan Dayun. Program ini merupakan salah satu program unggulan pemerintah Kabupaten Siak yang bekerja sama dengan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Siak. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan sumber daya insaniah masyarakat Kabupaten Siak dalam hal pemahaman dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan dari program ini misalnya pengajian rutin (Majelis Taklim), mewajibkan pendidikan di MDA (Madrasah Diniyah Aliyah) dan TPA (Taman Pendidikan Al-Quran), serta pemberantasan buta aksara Arab. Dari program ini, diharapkan Kampung Merangkai dapat menjadi kampung percontohan dari segi keagamaan bagi kampung-kampung lainnya. Kampung Merangkai dengan berbagai keunggulannya, seperti bidang perkebunan, peternakan, dan pendidikan keagamaan, menjadikan tim KKN-PPM UGM 2015 Unit RIU-01 Subunit Merangkai mencanangkan program di berbagai sektor tersebut. Sehingga program tersebut diharapkan mampu berintegrasi demi memajukan Kampung Merangkai.
Klaster
AGRO
Buku KKN RIU-01 Program KKN
15
Limbah Kelapa Sawit Sebagai Sumber Pupuk Organik & Pakan Ternak Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang mempunyai peranan sangat penting dalam upaya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Selain menghasilkan bahan baku untuk bahan industri pengolahan minyak sawit, sumber pangan dan gizi utama dalam menu penduduk serta mampu menciptakan lapangan kerja, kelapa sawit juga menghasilkan limbah. Limbah pabrik kelapa sawit seperti solid terdapat dalam jumlah yang melimpah dan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, oleh karena itu sangat diperlukan upaya memanfaatkan limbah untuk mengatasi pencemaran lingkungan, sekaligus memberikan nilai tambah untuk pabrik pengolahan kelapa sawit. Limbah kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik berupa kompos dari tandan kosong kelapa sawit dan pelepah kering kelapa sawit, untuk tanaman semusim dan tahunan dan sebagai pakan alternatif ternak yang cukup besar prospeknya untuk dikembangkan, misalnya yang bersumber dari bungkil sawit. Di Indonesia sumber pakan ternak ruminansia cukup banyak variasinya, antara lain dari pelepah sawit, dan bungkil sawit . Sumber pakan dari padang penggembalaan sering menghadapi masalah karena adanya persaingan dalam penggunaan lahan. Di masa depan industri pakan ternak sebaiknya lebih diarahkan untuk pemanfaatan limbah, seperti limbah dari kelapa sawit . Bahan pakan limbah perkebunan kelapa sawit dapat berasal dari bungkil inti sawit, solid, dan pelepah serta daun .
Buku KKN RIU-01 Program KKN
16
Dalam sistem produksi peternakan, disamping kualitas bibit, pakan merupakan komponen utama yang menentukan tingkat produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan, baik ditinjau dari segi teknis maupun ekonomis. Dalam berbagai literatur disebutkan, dua faktor penting yang menentukan produktivitas peternakan, yaitu genetik dan lingkungan, dengan tingkat perbandingan 30/70 persen. Dengan kata lain, faktor lingkungan lebih dominan. Dari 70 persen faktor lingkungan itu, lebih dua pertiganya adalah faktor pakan, yang merupakan salah satu kendala dalam pengembangan peternakan di negeri kita . Khusus penggunaan limbah kelapa sawit sebagai bahan pakan ternak, dapat dicampur sebagai bahan tambahan pakan lainnya, atau bisa juga diberikan secara langsung pada ternak, contohnya seperti pada pembuatan pakan tambahan untuk ternak seperti Fermented Complete Feed (FCF) yang terbuat dari pelepah kelapa sawit(sumber serat), bungkil, EM4, air, dedak dan molases (sumber energi), pelepah kelapa sawit yang dicacah dengan mesin pencacah (chooper) dan untuk menghaluskannya lagi bisa dichooper sebanyak dua kali. Disamping itu air, EM4 dan molases dimasukkan keember untuk dilarutkan, EM4 mengandung mikrobia non aktif (masih tidur), untuk mengaktifkannya (membangunkan) mikrobio tersebut dicampur dengan air dan molases, karena molases selain sebagai sumber energi untuk ternak, juga bisa digunakan sebagai sumber energi mikrobia, setelah semuanya terlarut dipercikkan pada pelepah kelapa sawit dan ditambahkan dengan dedak dan bungkil kemudian diaduk rata. Setelah bahan tercampur semua bahan pakan dimasukkan ke dalam drum dan ditutup hingga rapat dalam keadaan anaerob untuk memfermentasikan pakan tersebut, bahan pakan ini dapat difermentasikan selama 2 minggu, pakan ini dapat disimpan dalam waktu yang lama selama tidak dibuka, untuk memeberikannya pada ternak memang sulit karena terkadang ternak tidak sukadengan baunya dan ternak perlu beradaptasi, caranya pakan FCF dicampurkan sedikit demi sedikit atau dalam minggu pertama diberikan segenggam pakan dengan dicampurkan pakan biasanya, kemudian 2 minggu kemudian diberikan 2 genggam pakan FCF dicampurkan pakan biasanya dan seterusnya.
Buku KKN RIU-01 Program KKN
17
Kemudian untuk pembuatan Urea Molases Block (UMB) yang berbentuk mineral block fungsinya untuk tambahan suplemen pakan ternak ruminansia seperti sapi,kambing dan domba tetapi hanya khusus ternak jantan saja karena pakan ini mengandung N, jika diberikan pada ternak betina maka akan mengganggu reproduksinya. Sedangkan yang dari Dinas peternakan membuat blok milton, kekurangan dari blok milton ini kandungannya masih banyak kandungan garam dan mineral, sedangkan yang UMB kandungannya bermacam-macam bahan seperti dedak (sumber energi), bungkil kelapa sawit (sumber protein), molases (sumber energi), mineral premix (sumber mineral), semen (sumber mineral dan untuk perekat pakan agar dalam pencetakan mudah keras), garam (sumber mineral) dan urea (sumber N), urea ini ditambahkan secukupnya jika berlebih tidak baik karna akan menyebabkan ternak tersebut keracunan. Untuk pembuatan UMB, Wajan dan kompor untuk memanaskan adonan molases dengan suhu 50-60 derajat kemudian dimasukkan dedak, bungkil dan bahan lainnya hingga tercampur semuanya, lalu dicetak, setelah dicetak kemudian dikeringkan selama 12 hari dan bisa diberikan oleh ternak dengan menggantungkannya dikandang, nanti ternak tersebut akan menjilatinya. Limbah Sawit Mendukung Program Swasembada Daging Keberadaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit (PKS) mempunyai potensi yang besar untuk mendukung pengembangan peternakan, yaitu dengan tersedianya limbah perkebunan dan pabrik kelapa sawit yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan . Industri kelapa sawit menghasilkan limbah yang berpotensi sebagai pakan, seperti bungkil inti sawit, serat perasan buah, tandan buah kosong, dan solid Bungkil inti sawit mempunyai nilai nutrisi yang lebih tinggi dibanding Iimbah lainnya dengan kandungan protein kasar 15% dan energi kasar 4.230 Kkal/kg Limbah kelapa sawit dapat digunakan sebagai pakan tambahan sumber energi dan protein. Harga limbah kelapa sawit umumnya masih relatif sangat murah. Namun dalam pemanfaatannya perlu dicermati kandungan nutrisi dan bentuk ď€ siknya yang dapat mempengaruhi peman-faatan dan nilai ekonominya, seperti : pelepah/ daun sawit banyak mengandung serat kasar dan lignin (kayu) yang tidak bisa dicerna oleh mikroba dalam rumen ternak.
Buku KKN RIU-01 Program KKN
18
SEKOLAH TANI Generasi Banjar Seminai
Tak pernah terbayang sedikitpun akan memilih tempat ini sebagai tempat untuk mengabdi. 30 Juni, meninggalkan Jogja dengan perasaan yang jauh dari kata lega. Masalah keuangan serta masalah pribadi lainnya membawaku belum mau rasanya meninggalkan jogja. Apa salahnya ingin semua ini selesai terlebih dahulu sebelum pergi. Tanggal 30 juni sore dengan keberangkatan yang melalui transit satu kali di Jakarta sampailah kami di kota ini. Pertama kali menginjakan kaki hawa panas sudah menyeruak dari segala penjuru. Menginap ditempat salah satu anggota tim adalah pilihan kami sebelum berangkat menuju siak dan kecamatan dayun. Aku belum lama mengenal mereka semua, permasalahan dalam kelompok pun sempat membuat aku risih. Tapi suasana buka puasa sore itu sangat memberi kesan, “hai keluarga aku adik baru kalian''. Tanggal 1 juli berangkat menuju dayun perjalanan dengan menggunakan bus serasa melengkapi penderitaan, dalam keadaan berpuasa harus menahan mulut agar tak muntah agar tak batal. Dengan perjalanan yang melelahkan, sampailah kami ditempat dimana cerita ini memasuki babaknya, tepat hampir pukul 11 malam. Suasana Dayun masih seakan menyambut, hangat walaupun malam. Angin yang berhembus kala itu pun gersang. Kami sampai diBanjar Seminai.
Buku KKN RIU-01 Program KKN
19
Tanggal 2 juli 2015, Pagi pertama di Desa Banjar Seminai. Tim KKN Sub-Unit Banjar Seminai berjumlah 6 orang. Masih terlihat baru, dan terasa asing. Seketika mengelus dada, sinyal tidak ada, cuaca panas siang maupun malam, kendaraan tidak ada dan kami diharuskan untuk mendatangi undangan penyambutan oleh Camat, kecamatan Dayun. Hari pertama sudah mulai harus berani berinteraksi dengan warga setempat, bagaimanapun kami butuh kendaraan untuk penyambutan oleh Camat di kantor kecamatan Dayun, semula berď€ kir bahwa ini adalah hal tersulit sepanjang KKN namun dengan memberanikan diri sedikit jangankan satu, kami mampu meminjam hingga tiga sepeda motor untuk keperluan program. Hal pertama yang kami pelajari yaitu Banjar Seminai merupakan salah satu desa hasil transmigrasi yang ada di kabupaten siak, riau. Kampung Banjar Seminai diketuai oleh seorang penghulu kampung. Kondisi awal yang dirasakan oleh tim KKN Sub-Unit Banjar Seminai ketika pertama kali sampai didesa tersebut yaitu desa Banjar Seminai merupakan desa dengan penduduk yang kebanyakan bermata pencaharian sebagai petani sawit. Banjar seminai juga masih memiliki kondisi jalan yang tidak terlalu baik, sinyal yang masih lemah. Potensi alam yang dimiliki selain kebun sawit yaitu perkebunan salak yang tumbuh dengan baik didesa tersebut namun tidak dikembangkan menjadi bentuk olahan lain. Sama seperti peserta KKN lainya seminggu pertama kami diminta untuk melakukan survey permasalahan apa yang ada didesa tersebut Selama satu minggu sesuai kluster. Hasil survey tersebut didapatkan beberapa masalah mengenai pertanian, pengolahan pangan, pemanfaatan limbah pasca panen dan juga adminitrasi desa yang belum lengakap. Dari permasalahan tersebut terbentuklah beberapa program yang kemudian dilaksanakan setiap harinya. Salah satu program yang dilaksanakan yaitu program penyuluhan pertanian. Banyak hal yang tidak mereka ketahui tentang pertanian, sehingga terdapat kecenderungan mereka tidak menyukai kegiatan pertanian. Penyuluhan ini berbentuk sekolah tani yang dikemas secara menarik dan bertujuan untuk menanamkan kecintaan dan memperkenalkan pertanian kepada anak sejak usia dini. Sekolah Tani berbentuk informasi pertanian yang secara langsung disampaikan didepan siswa-siswa kelas 4-6 SDN 04 kampung Banjar Seminai. Penyuluhan berjalan dengan ceria, tak sedikit anak yang benar-benar antusias, tapi ada pula yang masih sibuk dengan urusannya sendiri. Sesi perkenalan antara siswa dan tim KKN pun menjadi pembuka yang manis untuk acara ini. Sesi inini berakhir, dilanjutkan dengan memberi pertanyaan ringan tentang apa itu pertanian. “Apa itu pertanian?â€? tanyaku bersemangat dengan menatap satu persatu wajah-wajah polos itu, semua terdiam. Semula berď€ kir mereka diam karena masih malu, masih takut, masih tak percaya diri untuk menjawab. Namun ternyata mereka memang benar-benar tidak tau. Kami mencoba menjelaskan dengan bahasa yang benar-benar bisa mereka pahami, dan untuk mencapai itu seminggu pertama kedatangan di Banjar Seminai aku mulai mencoba mempelajari logat bicara mereka. Penjelasan demi penjelasan mereka dengarkan dengan seksama, tak jarang mereka memperhatikan sekitarnya ketika kami jelaskan bahwa pakaian, meja, bangku, bedak, buku, pensil hingga sarapan yang mereka makan tadi pagi adalah hasil dari kehebatan Pertanian dan Teknologi Pertanian.
Buku KKN RIU-01 Program KKN
20
“Tau tidak kalau, sabun yang kalian pakai terbuat dari buah sawit yang dipanen ayah?� tanyaku lagi, “kak, mulai besok aku mandi pake brondolan sawit ajalah� celetuk salah satu siswa yang sontak membuat ruangan menjadi penuh dengan tawa. Sesi selanjutnya adalah memberikan waktu peserta untuk menggambar dan memikirkan pertanian di masa ini dan dimasa datang. Kami menyediakan peralatan yang mereka butuhkan, masing-masing siswa diminta untuk menggambarkan sesuai dengan imajinasi mereka dan kemudian bagi yang berani diperbolehkan untuk menyampaikan apa yang telah iya gambarkan. Jauh dari ekspektasi, para siswa semuanya bersemangat untuk menyampaikan hasil imajinasi mereka. Semua siswa berlomba-lomba mengacungkan tangan secepat mungkin agar kami memanggil mereka untuk jadi presenter karyanya. Selesai sesi menggambar kami mencoba sedikit melakukan diskusi ringan, bertanya lagi tentang harapan mereka pada pertanian Indonesia kedepannya, jawaban polos, lucu namun logis mereka utarakan. Lanjutan dari program ini adalah membawa mereka kelapangan guna untuk merasakan bagaimana rasanya bertani secara langsung. Masing-masing anak diberikan peralatan pertanian seperti pacul, polybag, bibit dan pupuk. Mereka diminta untuk membuat kelompok dan bekerja sama untuk menjaga tanaman agar tetap hidup. Tidak lupa pula membersihkan serta mencabut tanaman gulma yang terdapat di pekarangan yang akan digunakan sebagai lahan tanaman pangan. Mula-mula khawatir akan terjadi sesuatu hal buruk seperti kecelakaan dalam program, anak terkena pacul, terkena pecahan kaca atau malah terkena gigitan serangga. Namun atas dukungan pihak sekolah yang meyakinkan bahwa anakanak akan sangat menyukai program ini, maka kegiatan sekolah tani lapangan pun dilanjutkan. Semua kelompok diberikan waktu untuk mencari tanah disekitar sekolah kemudian memasukannya ke poly bag dan kemudian menanam bibit yang telah disediakan, setelah itu polybag yang berisi bibit ditata sebaik mungkin disekitar pekarangan. Setelah sekolah tani perbedaan yang dirasakan adalah anak-anak yang semula merasa jijik dan risih untuk bermain tanah menjadi sangat aktif baik dalam mengolaah tanah dan menanam bibit tanaman. Setelah bertani hal terakhir yang dilakukan adalah bersama-sama mencuci tangan dengan menggunaakan sabun. Sekolah Tani tidak mengajarkan “berani kotor itu baik�, tetapi mengajarkan berani kotor dalam hal sebenarnya seperti bermain tanah menanam tanaman, membuat pupuk adalah kegiatan yang tidak menjijikan tapi menyenangkan, bersenang-senang dengan memanfaatkan kesuburan tanah yang Tuhan sudah sediakan adalah kegiatan positif dan tak harus dihindari malah harus dibudayakan. Sekolah Tani juga mengajarkan tentang kedisiplinan, rendah hati, tak merendahkan pekerjaan positif apapun dan lebih menghargai apa yang sudah mereka miliki. Memberi pandangan bahwa bertani dan pertanian merupakan salah satu sektor terpenting dalam kehidupan dan teknologi pertanian merupakan motor dari kemajuan pertanian tersebut baik pengolahan pra panen, panen hingga pasca panen. Membuat mereka berimajinasi bahwa banyak hal yang bisa mereka lakukan dikemudian hari kelak untuk meningkatkan pertanian di negaranya, memberikan mereka inspirasi bahwa tanah Indonesia benar-benar kaya.
Buku KKN RIU-01 Program KKN
21
Vertikultur
Program dari kluster agro itu ada banyak. Salah satunya adalah vertikultur yang sekarang lagi nge-trend. Vertikultur ini merupakan salah satu program andalan dari kluster agro, khususnya dari anak-anak teknologi pertanian. Vertikultur adalah salah satu perkembangan teknologi tepat guna sebagai solusi dari semakin berkurangnya lahan yang dapat digunakan tempat untuk bercocok tanam. Vertikultur berasal dari kata “vertical culture� atau budaya vertikal. Hal ini karena penanaman yang dilakukan secara vertikal dan tidak banyak memakan lahan. Sebagian besar tanaman yang diberdayakan dengan teknik vertikultur ini adalah sayuran berdaun, seperti selada dan sawi. Namun dapat pula ditanami dengan sayuran lain yang memungkinkan, sesuai dengan media yang digunakan. Media yang digunakan untuk vertikultur ini ada banyak, tak hanya bahan baru, namun juga dapat menggunakan barang bekas yang dapat disulap menjadi tempat menanam, diantaranya adalah paralon, talang air, botol bekas, bambu, bahkan tong dan plastik pun dapat digunakan. Semua jenis tanaman dapat ditanam menggunakan teknologi vertikultur dan pot, seperti tanaman sayur semusim (sawi, selada, kubis, tomat, kucai, pakcoi, kangkung, bayam, kemangi, caisim, seledri, bawang daun, pare, gambas, timun, kemangi, dan kacang panjang) tanaman bunga (anggrek, mawar, melati, azalea, dan kembang sepatu) dan tanaman obat-obatan. Namun vertikultur menggunakan paralon, bambu dan talang yang dibuat secara horizontal kurang sesuai untuk tanaman sayuran jenis buah seperti cabai. terong, tomat, buncis tegak, pare, kacang panjang karena pot tempat tanaman terlalu dangkal sehingga tidak cukup kuat untuk menahan tumbuh tegaknya sayuran.
Buku KKN RIU-01 Program KKN
22
Persyaratan aplikasi teknologi vertikultur yang harus dipenuhi dalam budidaya sayuran di lahan pekarangan yang sempit adalah harus memiliki nilai estetika atau keindahan, sehingga selain dapat menghasilkan sayuran sehat dan bergizi untuk dikonsumsi, juga dapat memperindah halaman rumah. Selain itu persyaratan lainnya adalah bahan harus kuat dan mudah untuk di pindahkan. Program yang kami lakukan dari kluster agro ini lebih kepada pengenalan teknik vertikultur dan pemaparan mengenai manfaat yang dapat diterima dari pengaplikasian teknik ini. Hal pertama yang kami lakukan adalah percobaan pembuatan tempat tanam. Adapun tempat tanam yang kami gunakan pada program ini adalah dengan menggunakan paralon, dengan alasan paralon mudah dibawa-bawa dan bentuknya lebih artistik. Paralon yang kami gunakan untuk membuat satu tiang adalah setinggi 130 cm dengan diameter 4 inchi. Pembuatan media tanam dengan paralon dilakukan untuk melubangi sisi-sisi paralon agar dapat digunakan sebagai tempat tumbuhnya tanaman. Dengan jarak antar lubang sekitar 20-30 cm pada tiap sisi paralon, maka akan terbentuk 24 lubang tanam. Proses pelubangan dilakukan dengan gergaji dengan ukuran tertentu agar seragam tiap lubangnya. Lubang akan terbentuk setelah paralon dipanaskan disekitar hasil gergaji dan di tekuk bagian atasnya ke dalam dan bagian bawahnya ke luar dan tunggu sampai sedikit mengeras. Lalu tadaaa.. jadilah tempat tanam vertikultur kita :D. Pssstt.. sedikit cerita nih, biar jadinya bagus kayak gambar dibawah, panaskan paralon dengan kompor gas, karena apinya biru jadi nggk bikin lebam di paralonnya. Soalnya percobaan pertama kita bikinnya pake lilin jadi lebam-lebam lubangnya soalnya api lilin itu warnanya merah (well, ternyata warna api juga mempengaruhi hasil). Setelah batang paralonnya jadi, tinggal di semen bawahnya agar dapat berdiri sendiri. Sebenarnya bisa juga kalau mau dibuat permanen, tinggal ditanam ke tanah aja, nggak usah di semen lagi. Namun kita memilih di semen sehingga dapat dipindahkan kemana-mana. Sistem irigasi yang digunakan menggunakan paralon ukuran 0.5 inchi yang dimasukkan kedalam paralon besar, setelah sebelumnya dilubangi agar air dapat keluar dari sisi-sisi nya. Tak lupa juga ujung bawah yang ditanam ditutup agar ait tidak tumpah dari bawah. Sehingga setelah nanti ditanam, pemberian air hanya dengan dimasukkan dari ujung atas paralon. Selain itu dapat juga disemprot tanamannya dengan sedikit air agar tetap terlihat segar. Mudah kaaaan. Hal selanjutnya yang kami lakukan adalah mengenalkan teknik vertikultur kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga. Target operasi kami adalah ibu-ibu yang mengelola kebun dasawisma. Karena kami menganggap dengan memberikan ilmu ini kepada mereka, akan dapat berkembang ke lingkup yang lebih luas (maklum, kan ibu-ibu suka arisan, kali aja ntar promosikan vertikultur ini wkwk). Al hasil, dapat lah kita korban operasi dari salah satu ibu-ibu penggerak kebun dasawisma. Lalu kita lakukanlah penyuluhan mengenai perkenalan teknik vertikultur ini kepada ibu-ibu tersebut, setelah sebelumnya kita sedikit bantu-bantu bersihkan kebun dasawismanya. Syukurlah mereka cukup antusias dengan vertikultur ini. Namun pada penyuluhan tersebut, kita juga mengenalkan cara bertanam dengan hidroponik sebagai bahan tambahan cara bercocok tanam. Kedua teknologi yang kami bawa ini sepertinya cukup baru bagi mereka, sehingga mereka sangat tertarik dan ingin mengaplikasikannya dilingkungan dasawisma dan juga dirumah mereka masingmasing. Itu lah sekelumit cerita kami dari klaster agro tentang program vertikultur yang kami bawa ke wilayah KKN di dayun ini, semoga sedikit ilmu yang kami milikidapat bermanfaat bagi masyarakat ditempat kami mengabdi ini. Sekian dan salam AGRO JAYA!!!!!
Buku KKN RIU-01 Program KKN
23
Olahan Salak untuk Banjar Seminai
Seperti halnya kebanyakan desa di kecamatan Dayun, Banjar Seminai memiliki daya tarik tersendiri yang tidak dimiliki desa lainnya, yaitu pertanian salak yang subur yang ditanami skala besar (pertanian) maupun hanya dipekarangan rumah. Banyak sekali keluarga yang menanam buah ini dipekarangan mereka, biasanya salak yang sudah tua atau matang hanya disajikan begitu saja. Daya simpannya yang rendah menyebabkan salak hanya bertahan 2-3 hari. Melihat dari permasalahan tersebut kami membuat suatu olahan yang berbahan dasar salak. Adapun pembinaan yang dilakukan yaitu pembinaan kepengusahaan industri kecil makanan yaitu pelatihan teknis kepada ibu-ibu melalui pendekatan kepada pengurus ibu-ibu PKK. Pelatihan Teknis tersebut berupa pelatihan pembuatan manisan, kerupuk salak pondo serta pengolahan kulit salak menjadi kerajinan berupa bros dan lainnya. Pembinaan tersebut dilakukan dengan harapan kampung Banjar Seminai mampu menciptakan produk olahan khas nya terkhusus olahan dengan bahan baku buah salak. Sebelum memberikan pelatihan teknis, kami berusaha untuk membuat simulasi agar pelatihan yang akan kami berikan berjalan dengan baik dan produk yang dihasilkan jadi. Untuk pembuatan kerupuk salak misalnya yang semula ď€ kir akan berjalan dengan lancar ternyata tidak sesederhana perkiraan awal. Simulasi dilakukan sebanyak 3 kali dan produk jadi pada simulasi akhir. Simulasi pertama dan kedua tidak berjalan dengan baik dikarenakan beberapa kendala diantaranya ulenan yang terlalu keras dan bentukan ulenan yang terlalu tebal. Kendala lainnya adalah ketersediaan listrik yang hanya ada pada malam hari yang menyebabkan olahan harus menunggu sampai pagi untuk di jemur. Setelah simulasi sukses dilaksanakan, hari dimana pelatihan tiba. Seperti biasa kami tidak terlalu berharap akan banyak ibu-ibu yang antusias dengan pelatihan ini, melihat kebiasaan ibu-ibu kampung banjar seminai memiliki aktivitas yang banyak. Pukul 14.00 acara dimulai dan kami sudah bersiap-siap dari jam 12.00 siang, seperti biasa membersihkan aula, menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dan menata kursi sebaik mungkin. Namun diluar ekspektasi, aula dipenuhi ibu-ibu yang antusias akan pelatihan ini walaupun suasana pada saat itu sedang berisik dikarenakan hujan deras. Kami memulai pelatihan teknis dan kemudian mengakhirinya dengan menunjukan hasil produk yang sudah jadi juga yang sudah diolah (hasil jadi berupa kerupuk yang sudah digoreng). Selain itu kami juga menyampaikan materi cara pengemasan produk yang siap jual, hal tersebut masih terasa kurang dikarenakan tidak adanya pelatihan teknis secara langsung yang disebabkan oleh kami tidak mendapatkan kemasan yang akan digunakan. Harapan dari diadakannya pelatihan ini baik secara teknis maupun materi yaitu hal tersebut dapat diterapkan dan bermanfaat bagi para ibu serta desa Banjar Seminai.
Klaster
SOSHUM
Buku KKN RIU-01 Program KKN
24
Muda Berintegritas ! Selamat Pagi, Pasukan Antikorupsi
Sudah bukan hal baru lagi bahwa negara ini sedang berjuang memberantas korupsi yang telah berurat-berakar. Semua orang mengumpat, menyumpah-serapahi koruptor. Tapi sadarkah Anda, korupsi juga kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, bahkan terkadang sengaja kita maklumi?? Ada pepatah yang mengatakan bahwa lebih baik menjadi lilin kecil daripada mengutuk kegelapan dan demi masa, segalanya tak ada yang abadi begitupun kehidupan kita Jaman terus berganti dan tiap gnerasi baru akan hadir menggantikan kita yang mulai menua. Mengingat kondisi Bangsa Indonesia yang tengah berjuang dalam pemberantasan korupsi maka dalam proses pendidikan harus dibentuk sedemikian rupa agar dapat menciptakan generasi yang intelek namun juga harus bersih dan bermoral. Kluster Sosial Humaniora dari RIU-01 punya cerita mengenai pendidikan moral antikorupsi sejak dini. Dilaksanakan di 3 (tiga) subunit dengan konsep dan tujuan yang sama namun berbeda penyajian, Sekolah Antikorupsi membawa kesan dan pesan tersendiri dari masing-masing subunit. sekolah tersebut dipionir oleh 3 orang mahasiswi dari Fakultas Hukum UGM, yakni Nathania Astria Cahyaningtyas, Eka Rachmawati, dan Annisa Nur Fauzia. Sekali lagi... selamat pagi, Pasukan Antikorupsi !!!
A. Teluk Merbau, dengan Pasukan yang penuh daya juang, namun malu berbuat curang!!! Saya malu berbuat curang! Saya generasi antikorupsi! Hati Anda akan bergetar ketika mendengar teriakan Siswa kelas 3 dan 4 SDN 07 Teluk Merbau yang begitu percaya diri untuk menjadi generasi antikorupsi. Kami, kakak-kakak pemateri Kids Against Corruption menjadi berkaca-kaca dibuatnya. Ya, Sekolah Antikorupsi di Teluk Merbau diberi nama Kids Against Corruption, dengan sasaran siswa kelas 3 dan 4 SD. Mengingat waktu yang ada sangat terbatas untuk menanamkan nilai-nilai moral, maka kelas 3 dan 4 SD dipilih sebagai Pasukan Antikorupsi Teluk Merbau dengan alasan kedua jenjang kelas tersebut merupakan masa peralihan dari anak yang bermain sambil belajar menjadi anak yang belajar serius sambil diselingi bermain. Subunit Teluk Merbau menilai bahwa di sinilah penanaman nilai moral sangat dibutuhkan.
Buku KKN RIU-01 Program KKN
25
Kids Against Corruption dilaksanakan dalam 3 pertemuan, setiap hari Sabtu pukul 10.00 WIB s.d. 12.00 WIB, dengan materi yang disampaikan melalui dongeng, permainan, serta diskusi kelompok. Pertemuan
1: kejujuran, keadilan, dan daya juang
Pertemuan juang
2: kepedulian, kerjasama, kesederhanaan, kejujuran, dan daya
Pertemuan 3: kejujuran, tanggung jawab, taat peraturan, pemantapan nilai moral yang telah disampaikan sebelumnya. KKN-PPM UGM mendapat bantuan tenaga dalam memberikan materi kep para siswa. Tim Kukerta UIN SUSKA selalu mengutus anggotanya turun ke lapangan di setiap minggunya. Dengan demikian, pesan antikorupsi kini menggema dari berbagai penjuru...
UGM, UIN SUSKA, dan Pasukan Antikorupsi.... mari teriakkan “Saya malu berbuat curang!!! Saya generasi antikorupsi!!!” B. Sampaikan pada dunia... Salam antikorupsi dari Merangkai Mereka bersorak-sorai antusias. Aku sedikit kelabakan menghadapi mereka. Tapi dalam hati, bunga-bunga bermearan indah. Aku optimis pada mereka, tumpuan negeri ini di masa depan. Pada mereka lah kuletakkan harapan bangsa yang begitu besar : negara yang sejahtera, bebas dari korupsi! Cara terbaik menanamkan nilai adalah dengan menyentuh hati sang pemilik hatinya langsung. Pe-De-Ka-Tee. Sistem permainan edukatif adalah cara terbaik menyampaikan semangat antikorupsi kepada anak Sekolah Dasar. Keberanian dan kejujuran adalah poin utama yang kutanamkan pada mereka, murid kelas 5 SD N 09 Merangkai, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Sekolah Antikorupsi yang diberikan sebanyak 3X pertemuan dengan durasi 90-120 menit per pertemuan. Ini bukan hanya tentang memenuhi tuntutan program, melainkan sekali dayung dua hingga tiga pulau terlampaui. Kecintaan pada anak-anak dan semangat antikorupsi, dua hal yang membuatku semangat menjalankan program “Sekolah Antikorupsi” ini. Generasi muda adalah tumpuan bangsa dan negara di masa depan. Kalau bukan kita yang turun langsung, siapa lagi ?
BERANI JUJUR, HEBAT ! SALAM ANTIKORUPSI ! #MenujuIndonesiaBebasKorupsi
Buku KKN RIU-01 Program KKN
26
C. Ceria, penuh semangat, sahabat kejujuran. Kamilah, Genersi Anti Korupsi Banjar Seminai!! Menjadi generasi bebas korupsi merupakan janji pasukan kecil Banjar Seminai, namun jangan lihat dari kecilnya, lihat dari besarnya kemauan mereka untuk belajar, berjuang menjadi generasi terbaik di masa ini untuk kelak menjadi pemimpin yang bersih yang akan membawa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik, baik dari segi kemajuan teknologi, moral, ekonomi, dan kesejahteraannya.Sekolah Anti Korupsi di Desa Banjar Seminai dilaksanakan di SDN 04 Dayun, dalam kegiatan pengembangan diri bertajuk Belajar Melawan Korupsi dibagi menjadi 3 sesi dengan 1 sesi merupakan kegiatan outbond yang dirancang untuk memperkenalkan dan menanamkan soft skill dan mental yang baik kepada para siswa. Sesi pertama merupakan sesi perkenalan yang dilaksanakan dengan cara presentasi yang menarik kepada para siswa. Di sesi ini mereka dikenalkan dengan apa itu korupsi dan perbuatan yang berkaitan dengan korupsi, mereka juga diajarkan untuk membenci dan menghidari perbuatan korupsi sekaligus tahu bagaimana cara untuk melawan korupsi. Sesi II dilakukan dengan cara studentcentered learning, siswa diajarkan untuk berani menyampaikan pendapatnya mengenai korupsi juga dilatih untuk berani mengemukakan pendapatnya dihadapan publik, Sesi ini diisi dengan games kartu yang “memaksa� para pasukan kecil untuk belajar mengemukakan pendapat dan berargumentasi. Terakhir mereka menuliskan pendapatnya mengenai korupsi. Sesi III adalah sesi untuk menanamkan soft skill, rasa kepemimpinan, kerjasama, kejujuran, disiplin, tenggang rasa, saling menghormati yang ditanamkan dengan cara outbond interaktif untuk membekali siswa soft skill sebagai salah satu senjata untu melawan korupsi. Outbond berlangsung sangat seru dengan adaya 3 pos. Masing - masing pos mengajarkan kerjasama, kepemimpinan, tenggang rasa, rasa saling menghargai , dan kejujuran. Setelah selesainya tiga sesi, dibentuklah duta anti korupsi sebagai kader untuk meneruskan semangat pemberantasan korupsi yang telah ditanamkan sebelumnya. Akhir kata, akan selalu ada 3 jenis generasi, generasi pembangun, generasi penerus, dan generasi pembaharuan atau generasi penghancur, tentu kita selalu berharap tidak akan ada generasi penghancur. Dengan semangat intregitas, akan selalu ada harapan pada generasi penerus kita menjadi generasi penerus yang terus memperbaharui bangsa kita menjadi lebih baik.
With that hope, with that determination let's make tomorrow a brighter and better day :D
Buku KKN RIU-01 Program KKN
27
Pancasila, Bukan Sekedar Pandangan tapi Pedoman “Sila-sila Pancasila saling berkaitan, tidak berdiri sendiri, maka dari itu pandangan hidup bangsa kita bukan lah main-main” itulah sepucuk kalimat yang kami sampaikan dihadapan siswa kelas 11 SMA 01 Dayun mengenai sosialisasi Pancasila, dengan tema besarnya “Mempertahankan Ideologi Pancasila Di Era Globalisasi Dan Modernisasi Saat ini”. Mengapa kami menarik tema besar itu? Iya, karena melihat contoh kasus pergeseran nilai-nilai lokal yang sudah terdepak oleh nilai-nilai kebaratan. Contoh sederhana yang kami berikan kepada siswa SMA 01 Dayun adalah para pemerintah yang sekarang lebih mementingkan kepentingan pribadi dibanding kepentingan bersama dan kapitalisme yang membuat jurang antara si miskin dan si kaya disambungkan dengan makna keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tugas kami dari kluster soshum terutama dalam hal pendidikan. Bagaimana pendidikan mental dan moral harus diajarkan dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai kearifan dari Pancasila yang seharusnya kita terapkan di kehidupan sehari-hari menjadi pedoman untuk bermasyarakat dan bernegara. Sasaran kami kluster Soshum di Kampung Sialang Sakti mulai dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) 01 Dayun, Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Al-Kautsar, Sekolah Menengah Atas (SMA) 01 Dayun, dan Madrasah Aliyah (MA) Al-Kautsar. Dengan materi yang masing-masing sudah dibagi perjenjang, karena kedalaman pembahasan kami bagi juga sesuai dengan kadar pemahaman siswa. Materi kami sampaikan dalam bentuk tulisan dikemas menggunakan presentasi power point diselingi dengan tampilan video mengenai Pancasila agar siswa tidak jenuh. Yang bagusnya sarana untuk menyampaikan materi ada di setiap sekolah/madrasah. Adapun materinya adalah : 1. “Tantangan Pancasila Di Era Globalisasi dan Modernisasi Saat ini” untuk kelas 11 dan 12 yang berisi tentang tantangan yang di hadapi bangsa Indonesia mulai dari dalam maupun luar dan bagaimana menghadapinya. 2. “Arti dan Makna Pancasila” untuk kelas 7,8,9,10,11,12 yang berisi penuturan nilai masing-masing sila Pancasila. 3. “Peran Pancasila Sebagai Orientasi Pembangunan Bangsa” yang berisi pengaplikasian nilai Pancasila dan fungsi Pancasila sebagai orientasi terbentuknya struktur kehidupan sosial yang sesuai dengan nilai Pancasila. Agar materi yang kami sampaikan mengenai para siswa, kami mengajak diskusi dengan melempar pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan materi yang telah disampaikan. Walaupun respon yang didapat awalnya kurang positif dikarenakan hanya takut salah mengutarakan, namun dengan penjelasan serta dorongan dari kami, para siswa satu persatu mulai mengutarakan pendapatnya. Dan akhirnya inilah yang kami inginkan, sebuah respon balik berupa pertanyaan dari siswa sendiri.
Klaster
SAIN TEK
Buku KKN RIU-01 Program KKN
28
ChemFun ChemFun adalah singkatan dari Chemical Fun yang bertujuan untuk edukasi kepada anak-anak mengenai proses pembelajaran menarik menggunakan beberapa bahan kimia untuk mensimulasikan beberapa fenomena alam yg terjadi disekitar kita . Program ChemFun ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan anak-anak dan memacu daya ingin tahu si anak,dengan mempelajari beberapa fenomena kimia yang diringkas secara ringan dan menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh dan tidak berbahaya. Sasaran program ini sendiri adalah anak-anak siswa SD kelas 4-6 ,sesuai dengan kemampuan dan kematangan teori mengenai mata pelajaran ilmu pengetahuan alam. Program Chemfun yang telah dilaksanakan untuk siswa Sekolah Dasar antara lain simulasi terjadinya letusan gunung api dan metode meniup balon tanpa meniup dari mulut . Kedua program ini menggunakan bahan yang sama dan prinsip kerja yang sama, dan tentunya bahan yang digunakan aman untuk anak-anak. Bahan yang digunakan adalah asam cuka konsumsi dan soda kue (natrium bikarbonat) Program ini telah terlaksana di SDN 04 Dayun Kampung Banjar Seminai pada tanggal 1 Agustus 2015 dan SDN 07 Dayun Kampung Teluk Merbau pada tanggal 25 Agustus 2015 . Selama pelaksanaan program ini , kami merasakan besarnya minat dan partisipasi dari adik-adik SD , banyak pertanyaan yang muncul dan memacu rasa ingin tahu mereka misalkan pada saat simulasi gunung berapi, ketika reaksi kimia antara soda kue dengan asam cuka menyebabkan gelembung udara muncul dan meluap keatas yang menggambarkan proses keluar nya lava dari perut bumi. Lantas muncul pertanyaan dari adik-adik, “kak kok bisa muncul gelembung ?� Kemudian diberikan penjelasan mengapa hal itu terjadi,ketika kedua bahan tersebut direaksikan akan menghasilkan gas karbon dioksida. gas ini menghasilkan tekanan yang cukup besar untuk mendorong campuran keluar, jadi begitulah proses pada gunung api tekanan yang dihasilkan perut bumi akan di dorong ke atas sehingga mengakibatkan letusan dan mengeluarkan abu vulkanik.
Buku KKN RIU-01 Program KKN
29
Metode Chemfun ini sangat efektif untuk melatih keaktifan siswa untuk selalu aktif bertanya dan cara penyampaian materi yang diselingi dengan praktikum ini juga baik untuk siswa SD agar dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman namun tetap informatif . Disela pelaksanaan praktikum juga adik - adik SD diberikan beberapa pertanyaan seputar materi ajar untuk mengetahui seberapa paham adik-adik mengenai materi yang disampaikan,dan tidak lupa adik-adik yang berpartisipasi dan bisa menjawab beberapa pertanyaan tersebut diberi reward untuk memacu semangat mereka untuk terus belajar dan berpartisipasi didalam proses belajarnya. Lampiran foto Kemudian kelanjutan dari program ini adalah pengaplikasian reaksi antara soda kue dengan asam cuka yang menghasilkan gas karbondioksida,dimana untuk membuktikan munculnya gas tersebut maka dilakukan percobaan meniup balon dengan gas karbondioksida hasil reaksi soda kue dan asam cuka. Maka gas yang muncul akan terperangkap didalam balon yang menyebabkan balon akan mengembang. Program Chemfun juga dilaksanakan untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu Percobaan mengenai penanganan limbah cair zat warna . Percobaan dilakukan disela pemberian materi tentang kimia lingkungan dan penanganan pengolahan limbah. Percobaan dilakukan menggunakan adsorben karbon aktif dari arang kayu,kemudian zat warna akan terserap oleh adsorben sehingga air menjadi jernih.
Buku KKN RIU-01 Program KKN
30
Papan Informasi Peta Desa Berbicara soal peta merupakan hal yang sangat krusial bagi seorang surveyor. Bagi mereka peta merupakan petunjuk untuk pergi ke tempat-tempat baru yang sebelumnya belum pernah mereka kunjungi. Salah satu kegiatan pokok dari kluster saintek adalah perancangan dan pembuatan peta digital. Kegiatan ini dianggap penting dikarenakan dapat menjadi informasi pertama bagi pendatang menuju suatu tempat. Program ini akan kami laksanakan di 4 desa atau sub unit yang kami tempati. Ke-empat sub unit tersebut adalah Kampung Sialang Sakti, Kampung Merangkai, Kampung Teluk Merbau dan Kampung Banjar Seminai. Peta tersebut akan diletakan di setiap jalan masuk menuju masing-masing kampung. Tiap kampung memiliki daya tariknya masingmasing, seperti halnya Kampung Sialang Sakti dan Banjar Seminai sebagian warganya bercocok tanam dengan tanaman buah-buahan, seperti salak pondoh dan buah naga. Mereka bercocok tanam di lingkungan perkarangan rumah mereka. Meskipun hasil panennya tidak berlimpah namun kampung tersebut telah dikenal oleh masyarakat luar kampung akan buah-buahan tersebut. Setiap hari besar seperti Idul Fitri, tidak sedikit pendatang yang membeli sekaligus memetiknya langsung. Bagi mereka hal itu memiliki sensasinya tersendiri. Berbeda dengan Kampung Teluk Merbau dan Merangkai yang dikenal dengan sapi balinya. Banyak pendatang yang membelinya untuk dijadikan hewan kurban saat Idul Adha. Keterasediaan GPS dalam pembuatan peta itu sangatlah penting. Ploting koordinat melalui GPS untuk mengetahui posisi jalan desa, rumah, maupun bangunan/fasilitas umum lainnya sangat diperlukan untuk menghasilkan peta yang proporsional. Dalam hal ini, kami telah berusaha meminjam GPS Garmin ke Bagian Pertanahan Kabupaten Siak sekaligus permohonan softď€ le peta digital Kabupaten Siak Ke Dinas Tata Ruang Kabupaten Siak. Surat permohonanpun telah kami berikan seminggu sebelum Idul ď€ tri. Dengan rasa penuh harap kami bolak-balik ke siak hanya untuk mengetahui keputusan Kepala Bagian Pertanahan yang sangat sulit sekali ditemui. Terakhir setelah menunggu hingga 2 minggu setelah Idul Fitri kami mendapatkan kabar yang tidak bagus, untuk peminjaman GPS tidak bisa dikarenakan semuanya masih digunakan. Namun untuk softď€ le peta dasar kabupaten siak kami mendapatkannya di Dinas Tata Ruang Kabupaten Siak. Peta digital dengan format .shp pun telah kami dapatkan begitu pula dengan layer lainnya seperti sekab jalan, dll. Bermodalkan peta dasar Kab. Siak juga sebuah GPS GARMIN yang telah kami pinjam sebelumnya di Lab. Geoď€ sika UGM, kamipun melaksanakan niat tersebut hanya di Kampung Bnajar Seminai. Ke tiga desa lainnya seperti Sialang Sakti, teluk Merbau, Merangkai menggunakan peta lokasi desa yang telah dimiliki desa. Kelemahannya adalah peta tersebut tidak bisa disatukan dengan peta dasar Kabupaten Siak yang terdapat batas antar desanya. Akuisisi data di lapangan dan pengolahan langsung menggunakan software ArcGIS membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebab perlu dilakukan konversi koordinat UTM ke degree menggunakan converter online. Sinyal internet yang lemah tidak membatasi kerja kami. Usaha dan kerjasama antar mahasiswa SainTek membuat program ini dapat terlaksana walaupun harus tervorsir hingga minggu terakhir KKN. Semangat buat kita semua demi menghasilkan produk yang bermanfaat bagi khalayak umum diluar sana.
Klaster
MEDIKA
Buku KKN RIU-01 Program KKN
31
Donor Darah Kampung Merangkai Assalamualaikum generasi sehat penerus bangsa‌ Kali ini kami akan memperkenalkan beberapa program unggulan dari program Medika. Kluster Medika dari KKN RIU 01 ini terdiri dari 3 orang yang berasal dari 2 orang Fakultas Kedokteran dan 1 orang Fakultas Kedokteran Gigi. Kami bertiga menjalankan program di empat Kampung yang berlokasi di Dayun, yaitu: Kampung Sialang Sakti, Kampung Merangkai, Kampung Teluk Merbau dan Kampung Banjar Seminai. Berdasarkan informasi dari perangkat-perangkat Kampung dan masyarakat tidak ada masalah kesehatan yang berarti di empat Kampung. Program utama yang kami angkat di Kluster ini adalah Program Donor Darah Massal dan Pembentukkan Ahli Gizi cilik. Latar Belakang dilakukan Program dan Manfaat Donor Darah Donor darah menjadi hal menakutkan bagi warga kampung. Ada yang takut melihat jarum, ada yang takut melihat darah hingga mempunyai trauma pada jarum suntik. Padahal ada banyak sekali manfaat donor darah yang belum diketahui warga kampung, Salah satunya memantau tensi darah. Sebelum dilakukannya donor darah, pendonor dianjurkan untuk istirahat yang cukup sebelum hari H untuk mengontrol tekanan sistol dan diastol agar tetap normal. Seorang yang ingin mendonorkan darah tidak boleh mempunyai tekanan sistol lebih dari 150, sedangkan untuk tekanan diastol tidak boleh lebih dari atau sama dengan 100. Sistol dan diastol adalah detakan pertama dan detakan terakhir yang didengar saat mengukur tekanan darah jika menggunakan tensimeter dan stetoskop. Berbeda dengan pengukur tensi darah yang kekini-kininan, hanya menekan tombol start sembari menunggu tidak lebih dari satu menit tekanan sistol dan diastole serta denyut nadi sudah terekam tanpa perlu menggunakan stetoskop yang membutuhkan kosentrasi dan pendengaran yang baik tentunya. Donor darah secara rutin juga bisa mengontrol berat badan. Seorang diperbolehkan mendonor jika Berat Badan Laki-laki mencapai 55 Kg dan Perempuan 50 Kg. Jadi jika ingin mendonorkan darah harus melakukan program penggemukkan badan bagi si kurus. Sebaliknya donor darah yang rutin juga bisa menurunkan berat badan. Kenapa? Saat darah dikeluarkan sebanyak 1 kolf (400 ml) atau satu kantong bisa membakar kalori sebanyak‌ Jadi donor darah bisa bermanfaat buat keduanya.
Buku KKN RIU-01 Program KKN
32
Masih dengan manfaat donor darah ya.. Donor darah juga bermanfaat bagi kesehatan jantung. Di dalam darah ada kadar Fe (zat besi) yang jika berlebihan mengakibatkan kolestrol tinggi hingga mengakibatkan jantung koroner. Saat dilakukannya donor darah zat besi yang berlebihan di dalam darah dikeluarkan untuk kemudian digantikan dengan darah yang lebih sehat. Hal yang sangat perlu ditekankan tentang manfaat donor darah ini adalah darah yang dikeluarkan akan diproduksi lagi 2 jam pertama setelah darah dikeluarkan (nanti saya cari lagi sumber nya). Jadi para pendonor tidak usah takut kehabisan darah, karena tim kesehatan juga akan memberikan suplemen penambah darah. Tahapan Donor Darah Sudah tau kah kamu apa golongan darahmu? Sebelum dilakukan donor darah ada beberapa tahap yang perlu didahului. Yang pertama adalah pendaftaran. Di meja pendaftaran pendonor disuruh mengisi formulir yang berisi data diri dan screening mengenai riwayat penyakit dan jadwal menstruasi terakhir bagi wanita. Pendonor tidak boleh memiliki riwayat penyakit yang berat seperti sakit jantung, diabetes dan sebagainya. Pendonor wanita hanya diperbolehkan melakukan donor darah jika jadwal menstruasi satu minggu terakhir sebelum hari donor. Tahap selanjutnya adalah mengecek tensi darah, pemeriksaan golongan darah dan pemeriksaan kadar HB (Hemoglobin). Jadi dengan donor darah juga bisa mengetahui golongan dan resus darah. Bagaimanakah cara menentukan golongan darah kita A. B atau O? Jadi, tim medis menyiapkan 3 cairan kimia yaitu reagen anti A, reagen anti B, dan (satu lagi lupa namanya). Ketiga cairan tersebut diteteskan secara terpisah di satu kertas khusus. Tes golongan darah dimulai dengan menusukkan jarum ke salah satu jari untuk kemudian diteteskan di atas 3 cairan tersebut. Nah, penentuan golongan darah dilihat dari terjadi/ tidaknya gumpalan. -
Golongan darah A, jika terjadi penggumpalan di Reagen anti A saja
-
Golongan darah B, jika terjadi penggumpalan di Reagen anti B saja
-
Golongan darah AB, jika terjadi penggumpalan di keduanya yaitu Reagen anti A dan anti B
- Golongan darah O, jika tidak terjadi penggumpalan di keduanya Cukup mudah bukan?
Buku KKN RIU-01 Program KKN
33
Jalannya acara Donor darah dilakukan di dua Kampung, yaitu Kampung Sialang Sakti dan Kampung Merangkai. Menurut perangkat kampung dan warga desa donor darah sudah pernah dilakukan beberapa kali di kampung tersebut, tapi masih banyak warga yang masih takut walaupun menurut penuturan mereka sudah pernah melakukan donor darah. Hal ini sempat menjadi kendala kami, karena saat takut tensi darah meningkat sehingga tidak memenuhi syarat menjadi pendonor. Namun Alhamdulillah kendala bisa segera teratasi setelah tim kesehatan meyakini pendonor dan mempersilahkan istirahat terlebih dahulu selama kurang lebih 15 menit, sehingga tekanan darah bisa kembali normal. Acara yang dimulai dari jam 8 pagi ini berlangsung cukup lancar, walaupun dipagi harinya masih belum ada tanda-tanda kehidupan. Pendonor mulai ramai berdatangan di siang harinya, karena pagi-pagi sekali masyarakatnya yang mayoritas petani ini harus bekerja terlebih dahulu. Beberapa pendonor mengeluh kepala pusing setelah dilakukan donor darah. Kabar baiknya banyak diantara pendonor yang merasakan manfaat langsung dari donor darah, yaitu merasa kepala lebih ringan dan lebih fresh, dan banyak juga yang berniat menjadi pendonor tetap. Alhamdulillah ya.. Harapan ke depannya semoga KKN selanjutnya bisa tetap meneruskan program donor darah ini.
#Kita sehat, mereka selamat
Buku KKN RIU-01 Program KKN
34
Inisiasi Ahli Gizi Cilik Merangkai Inisiasi ahli gizi cilik Merangkai merupakan sebuah program yang membentuk kader cilik yang peduli akan gizi seimbang melalui seleksi . Seleksi dilakukan terhadap kelas 1V, V, dan VI SDN 09 Merangkai .Enak orang siswa yang terpilih nantinya akan menjadi Ahli Gizi Cilik Merangkai . Ahli Gizi Cilik Merangkai yang telah diketahui oleh sekolah ini harapannya mampu menyebarkan informasi gizi dan membangun kesadaran gizi baik kepada teman satu kelasnya maupun kepada seluruh siswa. Pada perencanaan diawal kegiatan inisiasi ahli gizi cilik Merangkai ini dilakukan dua kali pertemuan di hari yang berbeda pada ketiga kelas di atas. Pertemuan pertama yaitu untuk memberikan materi mengenai gizi seimbang, bukan 4 sehat 5 sempurna, tumpeng gizi seimbang ,bagaimana menyusun menu dengan prinsi gizi seimbang dan memilih jajanan yang sehat , praktik pengukuan tinggi badan dan berat badan yang benar, serta engenalkan tentang status gizi yang baik dan cara menghitungnya. Sedangkan pertemuan kedua dilakukan seleksi dengan kriteria penilaiannya berasal dari apa saja materi yang sudah diberikan pada pertemuan sebalumnya. Namun, untuk mempermudah pengondisian para siswa maka terdapat perubahan jadwal yaitu pada pertemuan pertama dimana pemisahan pemberian materi pada masingmasing kelas tersebut. Karena hal tersebut maka waktu yang dialokasikan untuk program ini menjadi lebih banyak. Namun hal ini tidak menjadi suatu permasalahan dalam pelaksanaan program ini secara keseluruhan. Ahli Gizi Cilik Merangkai telah disusun bentuk kepengurusannya seperti posisi ketua, sekretaris dan bendahara. Dengan susunan kepengurusan itu diharapkan mereka mampu dengan mandiri dalam menjalankan program yang akan diberikan selanjutnya. Selain penyebaran informasi gizi ke teman sejawat , program lain yang akan mereka laksanakan adalah mensurvei status gizi siswa kelas I,II, dan III agar diperoleh status gizi SDN 09 Merangkai secara keseluruhan.
-PUISI-
Oleh : Arvian Redya Putra
Telah kurasakan bau dari hujan yang menyentuh tanah “lancang kuning� Tak terdengar gemuruh suara petir yang biasa mengiringi turunnya hujan Ada bermacam-macam hujan di sini Hujan disertai angin kencang hujan disertai gemuruh petir Hujan yang disertai keduanya serta hujan, Hujan biasa yang mengisi sore seakan mengajak kita untuk kembali menikmati mimpi Yang tak nyenyak karena terik panas menyengat di siang tadi. Sembari duduk dengan di temani sebatang rokok Kunikmati setiap hisapan demi hisapan untuk menemani turunnya hujan di sore Kampung Sialang Sakti. Angin malam berbalas nyanyian alam Suara jangkrik mengisi terangnya rembulan Kami di sini merasakan pagi di tanah orang Mengisi hari dengan kegiatan untuk mengabdi pada masyarakat Tak akan kami lupa bahwa, Salah satu dari mereka adalah petani Salah satu dari mereka adalah guru Salah satu dari mereka adalah perantau Salah satu dari mereka adalah peternak Dan banyak dari mereka adalah pekerja keras Mereka mempunyai senyum hangat Mereka mempunyai spritualitas Mereka dengan satu menjadi warga Yang menempati sebuah tempat Sebuah tempat yang dikelilingi oleh pohon sawit Sebuah tempat yang dihuni oleh keramahan Dan saat kurasakan keramahan itu Perpisahan menjadi musuh-ku Sahutan pertemuan diakhiri dengan salam Perpisahan terhadap bagian yang tak akan terlupakan Di temani rintik hujan malam Dengan di iringi nyanyian katak aku termenung diam, melihat esok aku sudah beranjak
TESTIMONI
KKN itu tidak semenatkutkan yang dikira. Bertemu dengan orang-orang baru menjadikan kita lebih dewasa, dan menerima arti dari sebuah perbedaan.
-Rona Yunita, Fakultas Kedokteran Hewan 2011-
Ga ada kata lain selain alhamdulillah, bersyukur banget bisa ketemu sama partner hidup selama 62 hari ini especially buat anak Sialang Sakti. Aku sayang kalian tim KKN RIU-01, semoga kekeluargaan kita tetap langgeng!
Nisa Primasari Arofah, Fakultas MIPA Jurusan Kimia 2012
Kegiatan KKN meyakinkanku bahwa pengabdian merupakan awal perubahan, kerja keras merupakan titik balik dari kemalasan, bukan hanya keluarga, teman dan pengalaman baru yang didapat, tetapi pemahaman terhadap perbedaan yang terjadi di masyarakat termasuk didalam kelompok KKN sendiri harus menjadi perubahan paradigma kita terhadap diri sendiri dan orang lain.
Arvian Redya Putra, Fakultas Filsafat 2011
Berjuta terimakasih atas semua pengalaman berharganya, Tim KKN-PPM UGM Unit RIU-01 Kecamatan Dayun khususnya di Desa Sialang Sakti, semoga terus maju dan berkembang menjadi lebih baik.
Yahya Muhammad, Fakultas Filsafat 2011 Kangen bisa main bulutangkis bareng anak-anak SD disana, kerja kantoran bareng pegawai desa, ngerumpi bareng kk Dwi, jalan-jalan pagi bareng anak-anak, kerja bareng pemuda dan warga desa, cerita horror bareng bu untung, banyak sekali cerita yang terukir selama KKN. Sukses buat adik-adik, jangan menyerah akan keadaan dan kejar impian kalian serta buktikan kalau kalian bisa! Untuk perangkat desa Banjar Seminai, mari bekerja dengan tanggung jawab dan rasa ikhlas, karena yang diharapkan oleh Warga Banjar adalah bekerja dengan benar. Keep Spirit ibu Kades ibu Siti Aminah demi Banjar Seminai yang lebih baik!
Asri Wulandari, Fakultas MIPA Jurusan Geoď€ sika 2012 KKN RIU-01 yang bertempat di Desa Teluk Merbau Kec.Dayun, selama 2 bulan lamanya menjalin silaturrahim bersama dengan orang-orang yang sebelumnya belum begitu dikenal serta masyarakatnya yang sangat open, welcome banget buat mahasiswa KKN. Pokoknya kalau kmu mau mengenal lebih dekat tentang peternakan sapi bali yang diintegrasikan dengan keadaan lingkungan berupa perkebunan kelapa sawit KKN nya disini aja broh.
Eko Setyobudi, Fakultas Petenakan 2011
KKN di Dayun memberikan pengalaman tersendiri bagi saya, bagaimana cara bergaul dan bersosialisasi di masyarakat maupun terlibat dalam aktivitas kemasyarakatan. Pokoknya KKN di Dayun, khusus nya di Desa Merangkai warbyasaaaak sekaliiiii!
Muhammad Nofrizan, Fakultas MIPA Jurusan Ilmu Komputer 2012
Merangkai kisah. Jauh dari zona nyaman, sejenak berpisah. Menjalani ilmu hidup yang menjadikan semakin dewasa dalam menyikapi hidup. Merangkai kasih sayang terhadap sesama ciptaan Tuhan. Merangkai pengalaman yang tak ternilai harganya. Disanalah kami merangkaikan cerita suka duka bersama, di Kampung Merangkai. From Merangkai with Love. <3
Annisa Nur Fauzia, Fakultas Hukum 2012
62 hari yang berkesan guys, I wanna say a lot of thankyou for you all! KKN mengajariku banyak hal, special thanks buat sub-unit tergokil Sialang Sakti, you make me crazy everytime guys, yang awalnya malu-malu, eh, malah jadinya malumaluin. Sudah tidak ada yang perlu ditutup-tutupi dari kita sepertinya hahaha. Semoga hubungan pertemanan kita nggak cuma sampai di hari penarikan saja, terimakasih untuk segala pihak yang sangat berperan penting dalam setiap kegiatan kita, terimakasih telah menerima kami sebagai keluarga sungguh kami sangat tersanjung. Love you all! :*
Suci Ananda, Fakultas Kedokteran Gigi 2012
KKN itu kayak cari harta karun, menjalaninya memang tidak gampang tapi kita banyak mendapatkan hal yang berharga yang sebelumnya kita tidak tahu bahwa hal itu ada. KKN membuatku bisa berjabat tangan dengan diri sendiri, melawan ketakutan, menemukan jawaban, dapat keluarga dan teman baru. And at least I can try to live a life somebody out there will remember.
Eka Rachmawati, Fakultas Hukum 2012
Keluarga, mungkin itulah salah satu kata yang cocok untuk menggambarkan kesan saya selama menjalani KKN-PPM di Desa Merangkai. Banyak pelajaran dan nasihat yang saya peroleh dari warga dan yang paling teringat di ingatan saya adalah keterbatasan bukan halangan untuk menuntut ilmu dan meraih mimpi, semangat adalah energi yang dibutuhkan untuk meraih mimpi tersebut. Terimakasih!
Ade Suprapto Laia Putra, Fakultas MIPA Jurusan Matematika 2012
Putri daerah dan kembali ke daerahnya, bumi lancang kuning untuk menggali lebih dalam berbagai potensi dan permasalahan yang ada merupakan pengalaman luar biasa bagi saya. Alhamdulillah selalama 62 hari bersama kehangatan dan kekompakan keluarga KKN RIU-01, bersama belajar, mengabdi, memberi kontribusi nyata untuk warga Kec. Dayun secara umum dan Kampung Merangkai secara khusus dalam interdisiplin ilmu menjadi kebahagiaan tersendiri tentunya. Salam cinta untuk Merangkai, Dayun, Siak, Riau, Indonesia. <3
Darmayemi Putri, Fakultas Kedokteran Umum Jurusan Gizi dan Kesehatan 2012
KKN RIU-01 : Salah satu titik uji kehidupan paket lengkap, tapi aku suka karena berakhir dengan indah. Glad to know you guys <3 Thankyou for everything we have back then.
Nurul Pertiwi, Fakultas Teknologi Pertanian 2012
Dayun; terbuat dari harapan, kerja keras, keuletan dan kebahagiaan. Asap bukan apa-apa untuk menutupinya, Dayun adalah Do'a yang tak gentar atas musibah. Dayun adalah ketabahan dan kesungguhan mencari jalan keluar. Dayun terbuat dari cinta, kasih sayang dan keringat. Jiwa ini merindukan keramahanmu, tetaplah ulet, arif dan cepat pulih, Dayun-Siak-Riau-Indonesia.
Lestari Sriyanti Simanjuntak, Fakultas Teknologi Pertanian 2012 Saya akan selalu ingat ketika 2 orang Kormater bertanya kepada saya, apa yang saya rasakan selama 2 bulan menjalani hari-hari bersama KKN RIU-01. Saya menjawab â&#x20AC;&#x153;Manis, Asam, Asin....bahkan pahitâ&#x20AC;?. Lantas keduanya kembali bertanya apa itu, dan saya janji mereka akan menemukan jawabannya di Buku ini, dan pada akhirnya semua hal itu akan berubah menjadi manis ketika semuanya telah berakhir. Tidak percaya? Buktinya : 1. Ketika kamu temukan hikmahnya, kamu akan tersenyum, 2. Ketika kamu mengenang masa-masa KKN, kamu pasti tersenyum., dan 3. Belum menemukan hikmahnya dan tersenyum? Coba tunggu 25 tahun lagi Tidak ada satupun yang ingin mengulangi sukaduka selama di lokasi KKN. Biarlah semuanya menjadi kenangan yang sangat indah di hati dan pikiran masing-masing. Terimakasih untuk kita semua, KKN-PPM UGM Unit RIU-01.
Nathania Astria Cahyaningtas, Fakultas Hukum 2012 Awalnya, KKN terasa begitu merepotkan, panik bagaimana caranya menghadapi masyarakat lokal. Tapi setelah 62 hari berlalu, berjuang bersama 21 teman yang lain melaksanakan program KKN yang telah disusun, menghadapi budaya lokal,membiasakan diri dengan kondisi cuaca yang ekstrim, dengan segala halangan dan rintangan selama pelaksanaan, tetap kami taklukkan melalui kerja keras. Terimakasih restu ucapkan untuk keluarga KKN RIU-01, untuk teman-teman subunit Banjar Seminai; Hijrah,Eka,Asri,Syarah dan Tari. Terimakasih untuk sambutan hangat dan kebaikannya selama ini kepada warga kampung Banjar Seminai.
Restu Cinthia Ananda Jayadi, Fakultas MIPA Jurusan Kimia 2012 Merajut cinta itu seperti memasak. Kau harus mampu mengumpulkan segala macam bahan yang dibutuhkan dan mampu mengolahnya dengan baik. Begitu pula halnya dalam merajut cinta dalam KKN-PPM UGM Unit RIU-01 ini. Berjuta pengalaman yang saya rasakan, dan selamanya akan tetap berkesan. Terimakasih kepada Pak Sabar sekeluarga, Pak Wagiman-Bu Darsih sekeluarga serta warga Kampung Merangkai pada umumnya.
Aqmarina Lailani Fitria, Fakultas Teknologi Pertanian 2012 Enam puluh dua hari...membuka mata dari pagi hingga pagi lagi, hamparan ladang sawit yang nampak di depan mata. Suasana desa merangkai, guyub rukun dan makmur, penduduknya pun ramah dan rajin. Bapak-bapak yang berkebun, ibu-ibu yang bertani, anak-anak yang semangat sekolah. Adalah pengalaman yang indah menjadi bagian itu semua. Terimakasih Bapak Muchasol sekeluarga, Bapak Giman sekeluarga, Bapak Sabar sekeluarga,Bapak Suwarno sekeluarga, adik-adik, ibu-ibu pengajian, dasawisma dan semua warga kampung Merangkai. Sesuai semboyan Kampung Merangkai : Bersama keluarga sakinah, membangun generasi bangsa yang madani.
Novi Akhirini, Fakultas Peternakan 2011 Suatu kebanggan bagi saya bisa bergabung dengan tim KKN-PPM UGM Unit RIU-01 yang berlokasi di Dayun, Siak, khususnya Kampung Teluk Merbau. Bagaimana tidak, lokasi yang berada ditengah-tengah lahan kelapa sawit ini ternyata menyimpan harta berupa masyarakat yang keramahannya tiada duanya. Hal yang paling berkesan adalah warga yang selalu mendampingi dan memberikan solusi selama kami mengabdi, serta adik-adik lucu yang haus akan pengetahun serta senang akan kehadiran kami. Semoga KKN selanjutnya tetap ada di Lokasi ini serta dapat lebih mengembangkan potensi yang ada.
Indah Hariyanti, Fakultas Kedokteran Umum Jurusan Ilmu Keperawatan 2011 Simple. Eye-opening. Beautiful. 62 hari menjalani masa KKN bersama teman seperjuangan dari UGM dan UIN SUSKA di Kec.Dayun,Kab.Siak khususnya di Kampung Teluk Merbau, menjadikan pengalaman dan pelajaran hidup yang sangat berharga bagi saya. Untuk selamanya kesempatan sekali seumur hidup ini tidak akan pernah terlupakan. Banyak hal yang terjadi, gembira, sedih, terharu, tercampur menjadi satu. Terimakasih khususnya kepada rekan subunit Teluk Merbau; Eko,Indah,Nathan dan Tiwi dan umumnya unit RIU-01, terimakasih kepada teman-teman dari UIN SUSKA : Dody, Ulfah, Solikhin, Ria, Lenny, Imam, Fitri, Ridwan, Putri, Eka, Rudi dan Anggi. Terimakasih atas keramahan dan kehangatan warga. Terimakasih sekali lagi.
Rian Septiawan, Fakultas Biologi 2012 Benar-benar pengalaman yang tak terlupakan seumur hidup. Kebahagiaan yang terasa mengalahkan segala perasaan negatif yang ada selama menjalani KKN-PPM UGM Unit RIU-01 terutama di subunit Banjar Seminai. Tidak ada kata lain selain terimakasih dan semoga kita dapat dipetemukan kembali di kesempatan yang lain. Dayun, Aku Rindu <3
Syarah Meigaeny Kusumawati, Fakultas Peternakan 2012
Terima kasih Allah SWT yang sudah memberikan pengalaman dan pembelajaran ilmu dalam KKN-PPM UGM kali ini, senang bisa mengenal kalian semua guys, semoga silaturahmi bisa terus terjaga.
Hijrah Ananta, Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur & Perencanaan 2012
BEST MOMEN T
Universitas Gadjah Mada
2016