2015 MIROTA KAMPUS
Portofolio Design
Angger K Khamaisya Dimas Widyanto Hijrah Ananta
SUSTAINABLE URBAN PARK MIROTA KAMPUS
CONTENT : Site Plan Sustainable Park Car Parking Underground Parking Rainwater Harvesting Feasible Study
SUSTAINABLE PARK/ING MIROTA KAMPUS DESIGN 2015
GRAND DESIGN CONCEPT
Sustainability an integrated concept
Social
Eco
no
mi
c-
-Bettre Community Interaction -Comfortable Shopping Area
So
nt
ro
l-
a oci
cia
l
vi En
S
Economic
Environment
Economic - Env.
-Increase Profitability -Eficiency Capital Uses -Decrease Maintenance Cost
e nm
-Recycle Water -Reuse Water -Make Better Air Quality
Economic Growth
part 1 : TAMAN MIROTA KAMPUS part 2 : PARKIR MOBIL part 3 : UNDERGOUND PARKING
Meningkatkan income Mirota Kampus dengan beberapa arahan desain dan revitalisasi site lokasi, seperti membangun sistem parkir Underground motor & sepeda untuk meningkatkan daya tampung parkir, serta mengoptimalkan penggunaan halaman depan Mirota Kampus sebagai taman, penerapan metode Rain Water Harvesting sebagai salah satu cara menghemat tingkat konsumsi air.
Ecological Balance Desain taman Mirota Kampus juga dibuat dengan konsep perencanaan “Water Sensitive Urban Design� yang diwujudkan dengan adanya komponen Rain Water Harvesting untuk menghemat tingkat konsumsi air yakni dengan memanfaatkan air hujan, serta tutupan lahan taman dilengkapi dengan Grass Blok untuk meningkatkan resapan air hujan di area Mirota Kampus.
Social Equitability Desain taman selain digunakan untuk meningkatkan estetika sebagai daya tarik Mirota Kampus, tapi juga dijadikan tempat interaksi sosial pengunjung MK, taman dilengkapi dengan foodcourt dan playground untuk memfasilitasi pengunjung yang ingin makan atau sekedar menikmati keindahan taman agar lebih betah dan comfortable ketika berbelanja di Mirota Kampus.
SUSTAINABLE PARK/ING MIROTA KAMPUS DESIGN 2015
GRAND DESIGN TAMAN MIROTA KAMPUS
G
rand design Taman Mirota Kampus ini terintegrasi dengan taman parkir mobil dan parkir underground pada tahap sebelumnya. Konsep yang digunakan pada design taman ini adalah Sustainable Concept yang memperkuat 3 aspek; yaitu ekonomi, ekologi, dan sosial.Taman ini memiliki beberapa section yang memiliki fungsi tersendiri guna mendukung kegiatan serta meningkatkan aspek efektif dan eď€ sien pada sebuah taman.
EKONOMI Desain foodcourt mini dibuat untuk mendukung fungsi ekonomi, agar Taman Mirota Kampus ini dapat membuahkan keuntungan bagi para pedagang yang dapat berjualan di area taman.
EKOLOGI
SOSIAL
Fungsi ekologi atau lingkungan turut berkembang dengan adanya penanaman vegetasi di seluruh area Taman Mirota Kampus, penggunaan rumput juga membuat penyerapan air menjadi semakin baik. Konsep water harvest juga diterapkan untuk mengumpulkan air dan menghindari adanya genangan air di saat hujan. Dan air yang ditampung dapat digunakan kembali untuk zero system energy.
Pembuatan jalur pedestrian memudahkan aksesibilitas dan menambah tingkat interaksi antar individu, didukung dengan tempat berkumpul seperti foodcourt mini dan bangku taman. Sehingga, dapat menciptakan fungsi sosial pada sebuah tempat, khususnya taman. Dengan adanya jalur pedestrian, secara tidak langsung dapat menciptakan budaya berjalan kaki khususnya bagi mahasiswa dan pelajar yang sering beraktivitas di sekitar kawasan Mirota Kampus.
SUSTAINABLE PARK/ING MIROTA KAMPUS DESIGN 2015
SITEPLAN.
PARKIR MOBIL
Input Kendaraan 6m
3m
1,5 m
Mirota Cafe
1,5 m
RENCANA TAMAN
MIROTA KAMPUS
Ouput Kendaraan
U Pohon Grass Block Aspalt Aspalt
SUSTAINABLE PARK/ING MIROTA KAMPUS DESIGN 2015
Jalur Keluar Alternatif & Bongkar Barang
U
Ramah Pejalan Kaki dan Difabel Design parking ini mengutamakan kenyamanan akses terhadap Mirota Kampus. Dimana seluruh pengguna transportasi mobil yang memarkinkan mobilnya dapat dimudahkan untuk berjalan kaki menuju ke mirota maupun keluar dari mirota kampus tanpa harus melewati trotoar. Selain itu, secara ekonomis ini akan meningkatkan minat pembeli dari luar kawasan mirota maupun dalam kawasan Mirota Kampus.
RAIN WATER HARVESTING SYSTEM Sustainable Park Area
Rain
Water Flow
Benets Under Ground Parking
Car Parking
Water Harvesting System
Grassblock Aspalt
Sand & Limestone SmallGravel Medium Gravel Filter
Input Pipe (Capiller Pipe)
Storage Stabilizer Storage
Output Pipe
Water Harvesing System merupakan salah satu konsep water sensitive urban design yang bertujuan untuk memanfaatkan debit air hujan untuk digunakan kembali sebagai Re-Use and Recycle Water, salah satunya untuk kebutuhan air bersih pada Mirota Kampus. Sebagai berikut disamping adalah konsep pem”filter”an air yang mengalir dari bagian atas. Menggunakan grass block sebagai penyerap utama. dimana dari grassblock ini dilihat untuk mendapat air hujan yang baik. Lalu,Sistem filter air ini menggunakan beberapa material yang ramah lingkungan. Kapur, pasir, dan kerikil, yang secara efek penjernihan dapat menyaring air limpasan maupun air hujan secara baik.
Water Flow
SUSTAINABLE PARK/ING MIROTA KAMPUS DESIGN 2015
Energy-Conserving Design Air Purier Recycled, Reclaimed, Reuse Low Carbon Footprint Development of Green Jobs Renewal Energy Resources
1
2
3
Site Plan 3 4
2 1 5
5
4
Sebagai salah satu solusi mengatasi persoalan tentang ruang parkir yang terbatas di Mirota Kampus, serta memberikan nilai estetika dan efektitas penggunaan ruang yang ada maka kami merekomendasikan pembangunan “Underground Parking System” dengan luas area mencapai 822,3 m2, berikut rincian keunggulan dan keuntungan dengan adanya Underground Parking : Daya tampung parkir sebanyak 183 sepeda motor dan 25 sepeda. Sistem sirkulasi parkir satu pintu masuk dan satu pintu keluar untuk menghindari crossing antar kendaraan dan juga mengurangi tingkat kemacetan di jalan sekitar Mirota kampus. Dilengkapi dengan tangga penghubung di bagian tengah antara parkir underground dengan taman di atasnya. Parkir motor dan sepeda nantinya akan menggunakan underground parking, karenanya lahan eksisting yang ada bisa dimanfaatkan sepenuhnya untuk dijadikan taman sehingga meningkatkan nilai estetika muka depan Mirota Kampus.
Sirkulasi Parkir ENTER
UPPE FLOO R R
Parkir adalah keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang bersifat sementara (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996, 1)
From Top Perspection
From Side Perspection
EXIT
SUSTAINABLE PARK/ING MIROTA KAMPUS DESIGN 2015
FEASIBLE STUDY UNDERGROUND PARKING
Mirota Kampus
GAMBARAN UMUM PROYEK
BENEFITS (KEUNTUNGAN)
Nama Proyek : Mirota Kampus Underground Parking Lokasi Proyek : Mirota Kampus Jl. Cik Ditiro, Kota Yogyakarta 2 Luas Area : 822,3 m Spesikasi biaya (Cost) : Dasar data yang digunakan yaitu harga satuan pekerjaan konstruksi di Kabupaten
Purworejo tahun 2013 yang kemudian disesuaikan menggunakan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) tahun 2014 untuk mengetahui standar harga konstruksi wilayah Kota Yogyakarta, serta mengabaikan faktor inasi, 2 depresi, dll. Maka diketahui standar harga gedung bertingkat per m di wilayah Kota Yogyakarta sebesar Rp 2 5.414.841,00 /m (Termasuk biaya pemasangan utilitas underground parking).
Sumber : www.mappi.or.id
Daya Tampung : 183 unit sepeda motor dan 25 sepeda.
a. Daya tampung parkir Mirota Kampus meningkat menjadi 183 unit sepeda motor dan 25 sepeda, berdampak pada meningkatnya income Mirota Kampus dari parkir kendaraan pengunjung. Asumsi minimal pengunjung Mirota Kampus sekitar 300 orang dengan rincian 80% menggunakan sepeda motor (SM), 10% kendaraan umum/jalan kaki 5% mobil pribadi (M), dan 5% sepeda SM = 80% x 300 =240 unit 240 x 1000 = 240.000 M = 5% x 300 = 15 unit 15 x 2000 = 30.000 b. Fasilitas parkir menjadi lebih aman (safety), terlindungi, dan aksesible. Kelebihan ini bisa dijadikan latar belakang yang layak untuk meningkatkan tarif parkir kendaraan, misal sepeda motor yang bertarif Rp 1000,00 /Unit menjadi Rp 2000,00/Unit. SM = 240 x 2000 =480.000 M = 30.000 c. Halaman bagian depan yang awalnya merupakan tempat parkir dan memiliki nilai ekonomis rendah, nantinya akan dibuat taman yang dilengkapi dengan outdoor cafe dan komersial yang disewakan, dengan total income ( I ) minimal sekitar Rp 200.000.000,00 /Tahun. I = 200.000.00 d. Meningkatnya daya tampung parkir serta ditambah dengan daya tarik baru berupa taman menarik dan fresh berdampak pada meningkatnya jumlah pengunjung Mirota Kampus. Income tambahan pengunjung (ITP) yang diperoleh adalah (Jumlah pengunjung tambahan X keuntungan dari tiap pengunjung) ITP = 20.000 x 10.000 ITP = 200.000.000,00
Asumsi Biaya perawatan (maintenance) meliputi perbaikan utilitas, pengecatan marka, pembuatan signage PERHITUNGAN : baru total sekitar Rp 5.000.000,00 /Tahun a. Parkir : Rp 510.000,00 Asumsi tambahan pengunjung : Adanya fasilitas taman dan underground parking diharapkan bisa menarik b. Sewa cafe & komersil : Rp 200.000.000,00 20.000 orang/tahun atau 54 orang/hari, dengan asumsi keuntungan rata-rata dari tiap pengunjung Rp c. Tambahan pengunjung : Rp 200.000.000,00 10.000,00 per pengunjung MK. Jadi total Benet (income) per tahun dengan adanya project undergroun dan taman ini adalah Rp Tarif parkir eksisting di MK : (1) Sepeda Motor Rp 1.000,00; (2) Mobil Rp 2.000,00 400.510.000,00
METODE ANALISIS PROYEK : Benet and Cost Ratio (BCR) dan Break Even Poit (BEP) Benefits Keterangan : Jika nilai BCR>1, maka proyek layak BCR = untuk dilakukan, sedangkan jika nilai BCR<1 maka Cost proyek tidak layak karena kurang protable.
COST (BIAYA) a. Biaya konstruksi (BK) pembangunan BK = 5.414.841,00 x 822,3 BK = 4.452.623.754,3 Total Biaya Konstruksi Rp 4.452.643.754,00 b. Biaya perawatan rutin (BPR) BPR = 5.000.000 Total Biaya Perawatan Rutin Rp 5.000.000,00 Total Cost : Rp 4.457.643.754,00
B = Rp 400.510.000,00; C = Rp 4.457.643.754,00
Berdasarkan perhitungan diatas nilai BCR<1, nilai tersebut menunjukan project tidak feasible(layak) jika dibandingkan dalam waktu 1 tahun karenanya dibutuhkan analisis jangka panjangnya yakni analisis Break Even Poit (BEP), mengenai kapan proyek tersebut balance, artinya input = output nya, perhitungan dilakukan tanpa memasukan variabel maintenance pada sektor Cost/Biaya.
Jika ditambahkan dengan biaya maintenance maka waktu BEP akan berubah menyesuaikan karena ada tambahan aspek Cost/Biaya.
Adanya tambahan biaya maintenance sebesar Rp 55.585.000,00 menjadikan nilai BEP berubah nilainya menjadi 12. Jadi Break Even Point (BEP) akan terjadi pada tahun ke 12 setelah pembangunan underground parking dan taman dilaksanakan.
SUSTAINABLE PARK/ING MIROTA KAMPUS DESIGN 2015
DOKUMENTASI
SUSTAINABLE PARK/ING MIROTA KAMPUS DESIGN 2015