Edisi II Mei 2022
PLANO MAGZ.
“Reklamasi”
S alam Re daksi
1
Halo Guys!
K
ami segenap redaksi 'Planomagz' mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas izinnya kami dapat menerbitkan Planomagz edisi 2. Pada edisi sebelumnya telah dibahas tentang Pemindahan Ibukota Negara, Kota Bersejarah, serta Fenomena-Fenomena Terkait Mahasiswa. Nah di edisi kali ini kami mengangkat “Reklamasi Center Point of Indonesia (CPI) Makassar” sebagai topik utama. Tidak hanya itu, kami juga mengangkat topik. Semoga kedepannya planomagz dapat memberikan informasi dan bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Selamat Membaca!
2
Andi Muh. Darul Ramadhany (Ketua HMJ-T.PWK Periode 2022)
“
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
P
uji syukur atas kehadirat Allah SWT dan Rasulullah SAW atas berkah dan kemuliaan-Nya sehingga HMJ-T.PWK UINAM Periode 2022 kembali bisa menerbitkan PlanoMagz edisi 2 Tahun 2022, yang merupakan majalah yang dibuat sebagai media dan informasi dalam lingkup planologi dan wadah unjuk kreatifitas diri bagi mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota UIN Alauddin Makassar dalam peningkatan pembahasan isu atau informasi terkini. . Berbicara mengenai literasi penataan ruang, tidak banyak kita jumpai saat ini terlebih pada media-media umum, sehingga publikasi planomagz kiranya perlu ada untuk merefleksikan kembali daya kritis kita sebagai mahasiswa dan sebagai perencana. Melalui Planomagz dengan tema yang diangkat yakni "Reklamasi" diharapkan menjadi bahan bakar teman-teman dalam memahami berbagai persoalan lingkungan dan sekitarnya, yang hal itu pula memiliki berbagai keterkaitan dalam berbagai bidang, sehingga penataan ruang kembali pada hakikatnya tanpa ego-politik dan sebagainya.
Tentunya, ucapan takzim dan terimakasih saya haturkan kepada Jurusan Teknik PWK UINAM, Pembina, internal pengurus beserta Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO) HMJ-T.PWK UINAM Periode 2022, Dewan-dewan senior serta adik-adik. Last but not least, untuk keluarga dan segala pihak yang terkait ikut andil membantu dalam publikasi ini. Akhir kata, semoga kedepannya literasi tata ruang tetap ada dan menjadi kesadaran publik di negeri ini.
“ 3
Rival Maulana Rasjid (Koordinator Divisi Media & Informasi)
Salam Media
“
ndonesia adalah negara kepulauan yang rentan terhadap efek perubahan iklim, berisiko tinggi Imasyarakat kehilangan daratan akibat kenaikan paras laut. Kelompok marginal khususnya nelayan kecil dan yang tinggal di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil merupakan salah satu penerima dampak sehingga reklamasi di Indonesia merupakan salah satu opsi yang dapat dipilih untuk Pemerintah Indonesia. Dengan reklamasi yang baik dan benar, suatu lahan juga dapat ditingkatkan nilai gunanya, bahkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di sekitarnya. Reklamasi di Pantai Losari, Makassar sebagai contoh, dipilih sebagai opsi pengembangan lahan karena keterbatasan lahan di Kota Makassar. Reklamasi telah mengubah wajah kota dari kesan kumuh menjadi kota pesisir bersih sekaligus menjadi pusat wisata dan atraksi kota yang baru sehingga menambah manfaat bagi masyarakat dan pelaku usaha. Perhatian masyarakat tentang reklamasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil cenderung meningkat pada dekade terakhir. Hal tersebut sejalan dengan perkembangan media sosial yang pesat dan mendorong masyarakat lebih cepat dalam bertukar informasi. Tentu saja pemahaman yang baik oleh masyarakat merupakan salah satu kunci sukses pembangunan, dan pemerintah menjadi salah satu pihak yang wajib menyediakan penjelasan utuh bagi masyarakat. Penyusunan Planomagz edisi 2 ini merupakan salah satu upaya information delivery oleh HMJ-T.PWK Periode 2022 UINAM mengenai apa dan bagaimana sih reklamasi itu. Dikemas dalam bentuk majalah dan dilengkapi gambar-gambar menarik, kami berharap majalah ini akan memberi gambaran bahwa reklamasi bukan merupakan hal yang asing dan baru di Indonesia. Semoga Planomagz Edisi 2 ini bermanfaat bagi seluruh masyarakat terkhusus mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, dan kami mengharapkan saran dan masukan terhadap Planomagz Edisi 2 ini.
“ 4
Daftar Isi -Salam Redaksi -Sepatah Kata -Daftar Isi -Redaksi -Reklamasi -Kota Bersejarah -Dunia Kampus Seperti Apa? -Funfact
5
1 3 5 6 7 12 18 21
Re daksi
Andi Muh. Darul Ramadhany (Ketua HMJ-T.PWK Periode 2022)
A. Nurul Mutmainnah (Pemimpin Redaksi)
Rival Maulana Rasjid (Koordinator Divisi Media & Informasi)
Tim Riset
Andi Ummusafaat
Milta Nurul Adha
Chairunnisa P. Marsyam
Alwarda Harris
Ika Wahdaniyah
Andi Sugiawarti Putri
Megah Rezki Amaliah
Nurul Inayah Ramadhani
Hanni Nabila
Editor
Muh. Asrul Syahid
Muh. Baboel Surya
6
Rahmat Setiadi
D efinisi Reklamasi
R
eklamasi dari asal katanya “reclamation” berarti memperbarui. Reklamasi diartikan sebagai upaya perluasan daratan atau tanah yang dibuat untuk dapat dimanfaatkan. Menurut. Dalam KBBI, disebutkan reklamasi merupakan proses perluasan tanah dengan memanfaatkan Kawasan yang tidak berguna sebelumnya. Tanah yang digunakan untuk reklamasi disebut landfill. Tanah yang digunakan biasanya digali dan diperkuat dengan maksimal agar tidak terjadi perubahan bentuk atau deformasi.
Reklamasi pantai merupakan salah satu contoh dari upaya manusia untuk menjawab keterbatasan lahan di perkotaan seiring terus bertambahnya kebutuhan akan ruang akibat peningkatan jumlah penduduk dan beragam aktivitas. Selain manfaat yang dihasilkan,proses reklamasi pun sering kali belum berjalan dengan baik karena menimbulkan berbagai masalah termasuk masalah sosial. Saat ini, reklamasi telah dilakukah di beberapa wilayah Indonesia, dan salah satu reklamasi yang menarik untuk diperhatikan adalah yangterjadi di Kota M a k a s s a r, y a i t u p e m b a n g u n a n C e n t e r Point of Indonesia di Kawasan Pantai Losari. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 4 Tahun 2015 tentang Penataan Ruang Kota Makassar Tahun 2015-2034, ditetapkan kawasan Center Point of Indonesia (CPI) sebagai Pusat Global Bisnis Terpadu.
Pembangunan Center Point Of Indonesia (CPI) dibangun di kawasan dengan luas total 600 h e k t a r, t e r d i r i d a r i p u s a t b i s n i s d a n pemerintahan, kawasan liburan, hotel-hotel kelas dunia yang dilengkapi dengan Lapangan golf dengan view ke laut lepas dan pemandangan ke pulau di Teluk Makassar.
7
Sumber: Aktual.com
Tujuan Reklamasi
R
eklamasi adalah hal yang dilakukan dengan tujuan besar. Kegiatan reklamasi memiliki tujuan
1. Perbaikan lahan rusak
Gelombang besar yang menerjang pesisir pantai seringkali merusak area sekitar. Maka reklamasi bertujuan untuk memulihkan lahan yang mengalami kerusakan akibat gelombang dan menghindari kerusakan di hari kemudian.
2. Tindakan preventif terhadap erosi
Erosi merupakan pengikasan lahan yang kerap kali terjadi di pesisir pantai. Mengingat dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh erosi, maka reklamasi pantai merupakan tindakan yang tepat untuk mencegah adanya erosi karena membuat daerah tersebut menjadi lebih kuat.
3. Memperluas lahan
Perluasan lahan merupakan tujuan utama dari kegiatan reklamasi. Dewasa ini, jumlah lahan di kota-kota besar semakin berkurang. Ditambah dengan populasi penduduk yang semakin meningkat. Reklamasi merupakan salah satu jalan yang dapat diambil untuk mengoptimalkan daerah perairan yang tak terpakai.
8
Permasalahan Reklamasi Center Point of Indonesia (CPI) Makassar
W
ahana Lingkungan Hidup Indonesa (Walhi) SulSel anggap reklamasi dan pembangunan Center Point of Indonesia (CPI) di Pantai barat Makassar ini banyak kekurangan dan kejanggalan, lantaran tidak miliki izin apapun. 1. Tidak memiliki izin prinsip dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, tetapi dokumen mengenai pembangunan Center Point of Indonesia (CPI) sudah ada. 2. Rencana zonasi belum dirancang dan belum direncanakan, tetapi Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) sudah ada. Pemkot Makassar maupun Pemprov Sulsel dinilainya tidak memiliki acuan untuk melakukan reklamasi di kawasan CPI. Pemkot Makassar maupun Pemprov Sulsel dinilainya tidak memiliki acuan untuk melakukan reklamasi di kawasan CPI. Kemudian PEMPROV membuat yang namanya kawasan strategis provinsi dan memasukkan CPI di dalamnya. Dengan demikian, adanya upaya sistematis untuk melegalkan dan memudahkan pembangunan CPI dengan lancer
9
Dampak Reklamasi
D
alam perkembangan selanjutnya kawasan tersebut dimanfaatkan untuk pembangunan fasilitas perkotaan dan permukiman. Proses reklamasi pantai pada kenyataannya belum berjalan dengan baik sehingga dikhawatirkan menimbulkan dampak negatif seperti semakin banyaknya material yang hanyut, sehingga terjadi pendangkalan perairan, dan bila ini terus berlangsung akan mengancam ekosistem pantai. Resiko ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan kesimpulan bahwa reklamasi di Kawasan Pantai Losari menimbulkan dampak pencemaran yang disebabkan oleh sampah yang dibuang di sembarang tempat dan yang melakukan hal tersebut tidak lain adalah para pengunjung dan para pedagang serta karena limbah dari perhotelan, perumahan hingga dampak dari reklamasi CPI (Fuadi, 2021). Dengan mengetahui dampak lingkungan yang terjadi pasca reklamasi, maka dalam penlitian ini akan mengambil lokus dampak sosial yang terjadi akibat pembangunan CPI.Seperti semua hal lain, reklamasi memiliki dampak postif dan damppak negatif bagi masyarakat dan lingkungan.
A. Dampak Positif B. Dampak Negatif Pembangunan Center Point of Indonesia (CPI) dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Makassar dan Sulawesi Selatan. Pembangunan ini pun diharapkan dapat mengurangi kesenjangan antara Wilayah Barat Indonesia (WBI) dan Wilayah Timur Indonesia (WTI) dimana per Triwulan II 2021 kontribusi PDB Nasional masih didominasi Pulau Jawa sebesar 57,92% dan Pulau Sumatera sebesar 21,73% (BPS, 2021).Pertumbuhan ekonomi tersebut dapat diwujudkan di antaranya dengan berbagai potensi ekonomi yang akan dihasilkan, yaitu sebagai berikut: 1. Berkembangnya Sektor Bisnis dan Hiburan 2. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 3. Bertambahnya Lapangan Kerja 4. Peningkatan Sektor Pariwisata 5. Berkurangnya Risiko Tsunami Menarik Investor
Dampak negatif pembangunan Center Point of Indonesia (CPI) berdasarkan aspek sosial dan perspektif ekonomi secara umum adalah menurunnya tingkat perekonomian masyarakat di sekitar kawasan pembangunan (kawasan pesisir) akibat mata pencahariannya terganggu oleh aktivitas pembangunan. Akibatnya, mereka semakin terperangkap dalam kelas sosial yang rendah. Secara lebih rinci, dampak negatif pembangunan CPI adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya Kesenjangan Ekonomi 2. Tertekannya Profesi Nelayan 3. Menurunnya Kualitas Hidup (Sandang, Pangan, Papan) Nelayan
10
Metode Reklamasi 1. Metode Drainase
3. Metode Timbunan
Dilakukan jika kondisi pantaui memiliki ketinggian lebih rendah dibandingkan permukaan sekitarnya. Sehingga nantinya akan disejajarkan menggunakan tumpukan tanah dan pasir
Dilakukan dengan menimbun area perairan dengan tanah pasir hingga terbentuk lahan baru
2. Metode Polder
4. Metode Polder dan Timbunan
Dilakukan dengan membuang air laut menggunakan pompa diiringi dengan pembuatan tanggul sehingga daerah yang mongering tidak dimasuki air laut
Merupakan gabungan metode polder dan timbunan
Rekomendasi Rencana Sosial
Pembangunan Center Point of Indonesia (CPI) di pesisir pantai Kota Makassar memberikan dampak sosial terutama bagi masyarakat pesisir. Bagi masyarakat pesisir keberadaan CPI ini memberikan dampak negatif dengan hilangnya mata pencaharian masyarakat pesisir (nelayan, buruh angkut, petani tambak, penjual pisang epe, pelaku UMKM) di sekitar pembangunan CPI sehingga menurunkan pendapatan dan meningkatkan kesenjangan sosial.
Oleh karena itu, perencanaan sosial diperlukan untuk membantu memberikan pelayanan publik dan kompensasi sosial kepada masyarakat terdampak agar bisa mengembalikan kembali kesejahteraan masyarakat terdampak tersebut. a. Masalah Sosial Ekonomi Pembangunan CPI b. Tujuan dan Sasaran Rencana Sosial c. Arah Kebijakan Rencana Sosial d. Peningkatan Pendapatan Masyarakat Terdampak e. Peningkatan Kapasitas Masyarakat Terdampak
f. Pemenuhan Hak-Hak Dasar masyarakat terdampak (Pangan, Sandang, Papan) g. Pemberdayaan masyarakat terdampak h. Penguatan Jaringan Industri Kreatif Rumahan i. Kelompok Penerima Manfaat Rencana Sosial
11
Kota Bersejarah
Di Kota Bersejarah kali ini, kita mengangkat Tana Toraja sebagai topik utama, dimana Tana Toraja merupakan sebuah Kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan yang mengandung segudang sejarah dan cerita yang menarik, yuk simak lebih lanjut
Kabupaten
TANA TORAJA Sout Sulawesi, Indonesia 12
TANA TORAJA
P
embentukan Kabupaten Tana Toraja melalui proses sejarah yang cukup panjang. Pada awalnya, daerah ini hanya dikenal dengan sebutan "Tondok Lepongan Bulan, Tana Matarik Allo". Dalam arti harafiahnya digambarkan sebagai suatu negeri yang bentuknya bulat bagaikan matahari dan bulan. Secara filosofis, artinya daerah ini sebuah negeri yang bentuk pemerintahan dan masyarakatnya merupakan satu kesatuan yang bulat , utuh dan tak dapat dipisahkan. Pada jaman penjajahan Belanda sekitar tahun 1926, Tana Toraja dijadikan sebagai Onder Afdeeling antara Makale-Rantepao. Tana Toraja juga dibawahi secara langsung oleh Selfbestuur atau pemerintahan kerajaan Luwu yang terdiri dari 32 landschap dan 410 kampung. Setahun setelah Indonesia merdeka, Onder Afdeeling Makale-Rantepao dipisahkan dari daerah Swapraja Luwu berdasarkan Besluit Lanschap Nomor 105 tanggal 8 Oktober 1946. Disitulah kemudian Toraja terpisah dari Luwu. Tana Toraja kemudian berdiri sendiri dan dibawahi pemerintahan yang disebut Tongkonan Ada'. Tongkonan adalah rumah adat yang dijadikan sistem pemerintahan. Tongkonan merupakan satuan komunitas atau komunal yang lengkap dengan sistem pemerintahannya. Tongkonan sendiri biasa digunakan masyarakat Toraja untuk upacara adat dan tempat kumpul keluarga. Kemudian pada tanggal 31 Agustus tahun 1957, berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 3 tahun 1957, status Swapraja Tana Toraja berubah menjadi Kabupaten Daerah Tingkat II Tana Toraja dengan Bupati Kepala Daerah pertama bernama Lakitta. Pada tahun 1961 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Nomor 2067A, administrasi pemerintahan berubah dengan penghapusan sistim distrik dan diganti dengan pembentukan pemerintahan kecamatan, sehingga Kabupaten Daerah Tingkat II Tana Toraja menjadi 9 Kecamatan dan 135 Kampung dengan luas wilayah 3.205,77 kilo meter persegi.
13
Setelah diberlakukannya, Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, Kabupaten Daerah Tingkat II Tana Toraja berubah menjadi Kabupaten Tana Toraja, yang terdiri dari 15 Kecamatan dan 238 Desa. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan peningkatan pembangunan serta pendekatan pelayanan kepada masyarakat, maka berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tana Toraja 6 Tahun 2005, terjadi pemekaran Kecamatan dan Kelurahan/Desa menjadi 40 Kecamatan, 87 Kelurahan dan 223 Lembang. Seiring berjalannya waktu, pada 21 Juli 2008 ditetapkanlah U n d a n g - U n d a n g N o m o r 2 8 Ta h u n 2 0 0 8 t e n t a n g Pembentukan Kabupaten Toraja Utara di Provinsi Sulawesi Selatan. Hal tersebut berdasarkan aspirasi masyarakat yang menginginkan peningkatan pembangunan dan pendekatan pelayanan kepada masyarakat. . Nah, itu dia penjelasan singkat mengenai Tana Toraja dari segi sejarah administrasi. Berikut beberapa fakta menarik lainnya tentang Toraja. .
14
Asal Usul Suku Toraja Asal usul Suku Toraja berasal dari Teluk Tonkin yang terletak di antara Vietnam Utara dan Cina Selatan. Awalnya, imigran asal Teluk Tonkin ini tinggal di wilayah pantai yang ada di Sulawesi, namun mereka pindah ke dataran tinggi yang sampai saat ini masih didiami oleh Suku Toraja. Disebutkan juga bahwa masyarakat yang mendiami Tana Toraja ini adalah hasil percampuran dari penduduk lokal yang memang tinggal di dataran tinggi Sulawesi Selatan dengan para imigran dari Teluk Tongkin-Yunnan, Cina Selatan. Mereka berlabuh di sekitar hulu sungai, yakni daerah Enrekang, kemudian membangun permukiman.
15
Budaya Suku Toraja Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, beberapa masyarakat Suku Toraja masih menganut kepercayaan Aluk To Dolo. Buku Tongkonan Mahakarya Arsitektur Tradisional Suku Toraja (2017) oleh Weni Rahayu menyebutkan bahwa Aluk Todolo merupakan agama/aturan dari leluhur yang diturunkan dari generasi ke generasi oleh Sang Pencipta yakni Puang Matua. Dalam kepercayaan ini manusia diwajibkan menyembah, memuja, dan memuliakan Puang Matua dengan melakukan ritual, antara lain sajian, persembahan, dan upacara-upacara. Biasanya suku Toraja memberikan babi ataupun ayam sebagai persembahan kepada para Dewata atau Dewa sebagai pemelihara utusan Puang Matua. Upacara-upacara adat lain yang sering dilakukan oleh Suku Toraja ialah rambu solo yang merupakan upacara adat pemakaman dan rambu tuka yang merupakan upacara untuk merenovasi rumah adat.
16
Patung Yesus Tertinggi di Dunia Patung Yesus Kristus Memberkati atau Patung Yesus Buntu Burake adalah patung Yesus Kristus yang terletak di puncak Bukit Buntu Burake di , Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Patung Yesus di Tana Toraja, dibangun pada Mei 2015 atas inisiasi dari Gubernur Sulawesi Selatan yang menghabiskan dana sebesar Rp. 22 milyar. Tujuan awal pembangunan patung ini adalah untuk meningkatkan daya tarik wisatawan sekaligus memberikan alternatif wisata religi di Tana Toraja. Hal ini terbukti berhasil karena setelah pembangunannya, pada tahun 2016 kunjungan wisatawan ke Tana Toraja meningkat sebanyak satu juta wisatawan. Akses menuju Patung Yesus Memberkati cukup mudah karena dapat dijangkau dengan motor atau mobil dari pusat Kota Makale sejauh 4 Km. Biaya masuk lokasi ini hanya Rp. 10.000,- per orangnya. Karena berlokasi diatas gunung, untuk menuju Patung Yesus Memberkati harus melewati 500 anak tangga. Keberadaan patung ini semakin mempopulerkan Tana Toraja yang sekarang tak sebatas sebagai destinasi wisata budaya saja, namun juga destinasi wisata religi. Patung ini kian populer setelah pada tahun 2018 lalu pemerintah setempat membangun sebuah jembatan kaca yang menghabiskan dana Rp. 4 miliar dalam pembangunannya. Meski Patung Yesus Memberkati ini merupakan simbol bagi Agama Nasrani, namun yang berkunjung di tempat ini tidak hanya umat Nasrani saja. Keindahan bentang alam disekitar patung membuat banyak wisatawan lintas agama ramai berkunjung. Panorama Kota Makale tampak indah jika dilihat dari Gunung Buntu Burake. Suasana damai dan tenang selaras dengan keberadaan Patung Yesus Memberkati yang seolah seperti memberkati Kota Makale dari ketinggian.
17
DUNIA KAMPUS SEPERTI APA? Hai Sobat! Tahukah kalian bahwa sistem pembelajaran di SMA dan di Perguruan tinggi (Kampus) berbeda lohh. Bagi kalian para mahasiswa baru, masa awal memasuki dunia kampus pastilah memberikan kesan tersendiri.Kalian ingin tahu kan dunia kampus itu seperti apa, yuk simak bacaan berikut ini
18
Sistem Belajar dan Mengajar Sobat, jangan sekali-kali membawa kebiasaan kalian di sekolah ke dalam kampus yah. Karena keduanya memiliki sistem belajar yang berbeda. Di kampus, dosen hanya menjadi manajer kelas, bukan lagi menjadi sumber utama pengetahuan. Tugas dosen hanya membekali mahasiswa dengan buku rujukan, dan mahasiswa dituntut aktif sendiri untuk mencari pengetahuan dari berbagai sumber. Apalagi kebanyakan kampus saat ini memberi mata kuliah dengan cara diskusi, bukan lagi dengan belajar satu arah.
Sistem Penilaian Nah, Tidak ada istilah tinggal kelas di dalam dunia kampus, karena penilaian akademik menggunakan sistem Satuan Kredit Semester (SKS). Hal inilah yang menuntut seorang mahasiswa agar lebih cerdas mengelola dan mengatur tata nilai bagi dirinya sendiri. Bobot SKS yang tercecer atau berantakan akan menyulitkan mahasiswa untuk lulus tepat waktu. Sebagai informasi, untuk lulus strata satu, seorang mahasiswa harus menyelesaikan paling tidak 144 bobot SKS.
Mahasiswa Dituntut Aktif Ada anekdot mengatakan, kelas di kampus hanya memberikan 5 persen pengetahuan, 95 persen lainnya didapat justru di luar kelas. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah, oleh karenanya seorang mahasiswa tidak hanya dituntut pintar, tetapi juga memiliki kepribadian dan aktif dalam kegiatan organisasi mahasiswa (ormawa), seperti teater, kelas fotografi, BEM, atau Lembaga Dakwah Kampus. Jadi mahasiswa tanpa aktif di ormawa sama halnya dengan membuat sayur tanpa garam.
19
Mahasiswa Jadi Garda Terdepan Pembangun Bangsa Tak hanya aktif di dalam kampus, seorang mahasiswa juga perlu aktif di luar lingkungan kampus dengan ikut aktif dalam organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Islam atau Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia. Pengalaman di luar kampus tentu akan memberikan pengatahuan yang lebih besar lagi, yang menjadikan seorang mahasiswa cakap dalam segala hal termasuk ilmu kepemimpinan.
Mahasiswa Dituntut Mandiri Mandiri dan disiplin merupakan faktor penting yang harus dimiliki seorang mahasiswa selain pintar secara akademik tentunya. Tanpa kemandirian dan disiplin, seorang mahasiswa akan terjerembab dalam dunia hitam sebagai “mahasiswa abadi”. Cerdas mengelola waktu, dan pintar menentukan kapan aktif di ormawa dan kapan harus fokus dalam tugas akhir menjadi hal penting yang perlu dimiliki seorang mahasiswa.
20
FUNFACT C openhagen
Copenhagen adalah ibu kota dan kota terbesar di Denmark dengan jumlah penduduk kawasan urban 1.263.698 jiwa dan kawasan metropolitan sebesar 2.013.009 jiwa. Nama ini berasal dari kota Kobmandshavn, yang berarti “Pelabuhan Saudagar”. Kopenhagen terletak di tepi sungai Sont. Copenhagen diakui secara global sebagai contoh praktik terbaik perencanaan kota. Pusat kota serba guna yang berkembang pesat ditandai dengan arsitektur kontemporer yang mencolok, ruang publik yang menarik, dan aktivitas manusia yang berlimpah. Hasil desain ini sengaja dicapai melalui perencanaan ulang yang cermat pada paruh kedua abad ke-20, dengan kontribusi penting baik arsitek internasional terkemuka maupun gelombang arsitek baru Denmark yang sukses. Desain kota telah memprioritaskan perbaikan fasilitas pengolahan limbah kota yang telah menghasilkan kualitas air yang lebih baik dan menciptakan arsitektur yang berkelanjutan yang mencakup membangun sistem drainase yang berkelanjutan, mendaur ulang air hujan, membuat atap hijau, dan mengelola limbah secara efisien. Rencana kota juga menekankan membangun jalan-jalan dan alun-alun yang mempromosikan bersepeda dan berjalan kaki. Copenhagen: Denmark dinobatkan sebagai negara paling bahagia di dunia berdasarkan studi yang dilakukan PBB sejak 2012. Setiap hunian yang dibangun memerhatikan kualitas hidup penghubi. Kompleks hunian ini memiliki konsep unik. Berbeda dengan kompleks rumah pada umumnya yang dibuat padat serta berjajar, Garden City dibuat melingkar. Brondby Garden City merupakan hunian sekaligus ruang kota dengan pengaturan sirkuler yang unik. Hunian di kompleks ini memiliki halaman yang luas. Uniknya, halaman tersebut dapat digunakan untuk menanam tanaman. Di tengah hiruk pikuk kota yang padat, hunian seperti ini tentu sangat cocok sebagai tempat tinggal. Ide pembangunan kompleks tersebut disetujui pada 1964. Rancangan Brondby Haveby bukan tanpa
21
pengaturan, uniknya tata ruang tersebut dibuat untuk memudahkan para penghuni saling berinteraksi.
Copenhagen, Kota Terbersih dan Terhijau di tahun 2014 Tahun 2014, predikat kota terhijau dan terbersih disabet oleh kota Copenhagen. Ibukota dari negara Denmark ini berambisi ingin mengurangi emisi karbon hinga 0 persen pada 2025. Nantinya, bahan bakar akan diganti dengan teknologi biomassa, seperti batu bara, pembangunan 100 turbin, dan pembangunan gedung-gedung yang mengambil konsep hijau. Pada tahun 2025, 75 persen jalan-jalan di kota ini akan diubah menjadi jalur pejalan kaki, transportasi umum, dan sepeda. Tidak hanya itu, pemerintah setempat juga berencana memasang 600 ribu meter persegi panel surya pada setiap gedung di Kota Copenhagen. Selain itu, menurut The 2016 Global Green Economy Index by Dual Citizen Inc. Ibukota negara Denmark ini dinobatkan sebagai Kota Terhijau di Dunia. Copenhagen adalah kota yang dikelilingi oleh air dan taman-taman. Selain karena air di pelabuhan-pelabuhan Copenhagen yang bersih dan taman-taman kota yang asri, faktor lain yang menjadikan Copenhagen dinobatkan menjadi Kota Terhijau di Dunia adalah tradisi naik sepeda yang dilestarikan oleh warga Copenhagen itu sendiri. Pemerintah Denmark telah menghabiskan dana sebanyak $143 juta sejak tahun 2005 untuk mendukung gerakan bersepeda di kota-kotanya. Mereka mendorong warga yang melakukan komuter untuk lebih memilih sepeda sebagai transportasinya. Jembatan khusus untuk pejalan kaki dan pesepeda adalah salah satu infrastruktur tambahan yang menjadikan kota ini sangat menarik. Faktanya hanya 29% warga Copenhagen yang memiliki kendaraan mobil. Dengan meningkatnya arus lalu lintas pesepeda (naik 15% dibanding tahun 2015), arus kendaraan bermotor semakin berkurang (turun 1% dibanding tahun 2015). 36% warga Copenhagen memilih bersepeda ke kantor ketimbang naik kendaraan lainnya.Faktor-faktor inilah yang menjadikan kota Copenhagen sebagai kota yang eco-friendly atau disebut juga eco-City. Eco-City adalah konsep yang menawarkan kota yang sehat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Konsep ini mengajarkan untuk kembali ke alam dan menghemat energi, mendorong kota menghadirkan ruang terbuka hijau sebanyak mungkin, dan manajemen kota yang seimbang pada aspek lingkungan, ekonomi, sumber daya alam, dan manusianya sendiri.
22
Terima Kasih.
PLANO MAGZ.