Neighborhood Edisi 5

Page 1

圀 䄀 刀 吀 䄀  倀 䔀 刀 䔀 一 䌀 䄀 一 䄀

⼀ ⼀ 䴀攀 氀 愀 渀最欀 愀 栀  䈀攀 爀 猀 愀 洀愀 䔀瘀 愀氀 甀愀猀 椀   吀 攀渀最愀栀  吀 愀栀甀渀

⼀ ⼀ 䤀 猀 猀 甀攀   漀 昀   吀 栀攀   䴀漀渀琀 栀

⼀ ⼀ 伀瀀椀 渀椀

䤀 渀欀氀 甀猀 椀 瘀 椀 琀 愀猀   匀 攀洀甀  䬀漀琀 愀  夀 漀最 礀 愀欀愀爀 琀 愀

䬀漀琀 愀  䤀 渀欀氀 甀猀 椀 昀 Ⰰ   䄀瀀愀  䌀甀洀愀  匀 攀欀攀搀愀爀   䬀愀琀 愀㼀

⼀ ⼀ 䬀愀 戀愀 爀   倀攀 爀 攀 渀挀 愀 渀愀

圀漀爀 氀 搀  唀爀 戀愀渀  䘀漀爀 甀洀 倀攀渀最 愀氀 愀洀愀渀  䬀攀爀 樀 愀  倀爀 愀欀琀 椀 欀

䔀搀椀 猀 椀   㔀 䴀愀爀 攀琀   ㈀ ㄀㠀 䐀椀 瘀 椀 猀 椀   䴀攀搀椀 愀  ☀  䤀 渀昀 漀爀 洀愀猀 椀 䠀䴀吀倀圀䬀  唀䜀䴀






Melangkah Bersama HANTARU

Hari Agraria Nasional dan Tata Ruang kali ini diadakan dengan serentetan acara selama seminggu. HANTARU dimulai dengan kegiatan Radio Swarung x HANTARU dengan tema “Sultan Ground�. Bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November2017, Radio Srawung berdiskusi perihal pahlawan tata ruang. Lalu, dilanjutkan dengan topik peran komunitas Petarung dalam isu yang sedang terjadi di Kota Yogyakarta. Kegiatan HANTARU dilanjutkan dengan social campaign di Malioboro untuk memperkenalkan HANTARU kepada masyarakat dan menjelaskan betapa pentingnya ruang dan penataannya bagi kehidupan kita. Kegiatan HANTARU ditutup dengan kunjungan ke desa binaan, yaitu Desa Turi, Tegalrejo. Divisi pengabdian masyarakat dan kawan-kawan PWK UGM lainnya mensosialisasikan permaculture kepada masyarakat Desa Turi.

HEARING PRODI Divisi Hubungan Masyarakat mengadakan hearing prodi yang dihadiri teman-teman berbagai angkatan dan perwakilan dari prodi, yaitu Pak Sani, Bu Yori, Bu Ratna, Pak Deva, dan Pak Irsyad. Hearing prodi ini bertujuan untuk menampung kritik dan saran mahasiswa terhadap fasilitas maupun pelayanan akademik dari prodi.

6

NEIGHBOURHOOD | #5 HMT PWK UGM

Oleh: Stefanny Aurelia

KADERISASI PWK 2017

Setelah melakukan berbagai macam proses kaderisasi, mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) angkatan 2017 turut serta di acara Basemap yang dilaksanakan pada tanggal 25-26 November 2017. Basemap adalah acara yang diinisiasikan oleh Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia yang bertujuan untuk mengenalkan dan mengakrabkan seluruh elemen HMT PWK 'Pramukya Arcapada'. Acara yang berlangsung 2 hari ini terdiri dari berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan rasa kekeluargaan antar mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota UGM, baik itu di angkatan 2017 itu sendiri maupun dengan angkatan-angkatan di atas mereka. Selain itu, Basemap diharapkan mampu berfungsi sebagai wadah bagi angkatan-angkatan 2016 ke atas untuk berbagi pengalaman dan wawasan dalam menjalani kehidupan akademis dan non-akademis dengan mahasiswa PWK 2017. Acara Basemap ditutup dengan apresiasi seni oleh mahasiswa PWK angkatan 2017 yang mengangkat tema pentingnya literasi, emansipasi, dan hak-hak wanita di Indonesia yang dikemas dengan alur cerita yang ringan dan mudah dipahami. Pertunjukan ini mendapat pujian dan apresiasi dari para penonton, mengatakan bahwa tema yang dibawa oleh pertunjukan ini sangat bermakna dan berpengaruh, apalagi di masa kini.


Berbagai latihan rutin dilaksanakan Divisi Minat dan Bakat. Pertama, latian rutin badminton yang dilaksanakan di SMP 1 Yogyakarta mulai pukul 08.00 hingga 10.00 WIB. Kedua, latian rutin basket yang dilaksanakan di GOR Kridosono Kota Baru di waktu yang sama. Ketiga, latihan rutin futsal di jakat 7 Futsal. Terakhir, ada kelas fotograď€ 'Nebula' yang diawali dengan pemberian materi dan praktek langsung di kawasan Benteng Vrederburg dan Pasar Beringharjo. Kelas ini dimentori oleh Rifky, Mooi, dan Deano dari angkatan 2015, diikuti teman-teman 2014, 2015, 2016 , dan 2017.

LARUT DAN NEBULA

#5 | NEIGHBOURHOOD HMT PWK UGM

7


RERESIK DAN TAMANISASI SEKRE Kegiatan ini merupakan program kerja dari divisi Cakra Buana. Reresik sekre telah dilaksanakan pada 1 Desember 2017 dan 25 Februari 2018. Kegiatan ini diikuti oleh setiap angkatan PWK UGM yang merasakan manfaat adanya sekre. Mulai dari pekarangan, lantai 1, bahkan langit-langit lantai 2 turut dibersihkan. Kegiatan tamanisasi juga dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2017. Tamanisasi dilakukan di bagian belakang sekre.

EVALUASI TENGAH KUNJUNGAN HMPWK TAHUN (ETT) UNS

Setelah mengumpulkan aspirasi para anggota HMTPWK terhadap kinerja kepengurusan HMTPWK selama setengah periode melalui tampar HM, dilaksanakan Evaluasi Tengah Tahun (ETT) pada tanggal 22 Februari 2018. Acara ini diprakarsai oleh Badan Pengawas Himpunan dalam memenuhi tugas mereka dalam meninjau seberapa jauh keberhasilan kinerja berdasarkan program kerja yang dijalankan oleh pengurus himpunan. Setiap divisi memiliki kritik dan saran masing-masing. ETT bermanfaat agar setengah perjalanan kabinet bisa lebih baik lagi.

Kemudian penutup minggu ini (3/12) sebelum memasuki minggu tenang, HMTPWK UGM menerima kunjungan dari teman-teman HMPWK UNS pada tanggal 3 Desember 2018. Acara kunjungan berlangsung dari pukul 11 siang dan diisi dengan sambutan serta pemaparan dari masingmasing himpunan. Ada juga tanya jawab seputar proker dan akademik yang cukup seru selama acara berlangsung. Kunjungan himpunan ini ditutup dengan foto bersama dan makan siang.

8

NEIGHBOURHOOD | #5 HMT PWK UGM


Foto: Lagos Villes/google image

Kota Inklusif, Apa Cuma sekedar kata? Oleh: Elisa Martina S. Akhir-akhir ini kota inklusif sering menjadi hot topic di berbagai percakapan yang bukan hanya dikalangan mahasiswa perencana bahkan juga di kalangan elemen-elemen yang secara langsung maupun tidak langsung bersinggungan dengan keberadaan sebuah kota. Kota inklusif bahkan sering hadir dan mungkin menjadi suatu poin penting yang tidak pernah absen di dalam kajian-kajian yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak pernah puas akan kerja keras sebuah kota dan perangkatnya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggal didalamnya. Sebelum lebih jauh mendalami mengenai betapa pentingnya sebuah kota yang inklusif sudah sewajarnya untuk mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan sebuah kota inklusif. Inklusifitas kota merupakan sebuah proses untuk berusaha menghilangkan penghalang baik sebagian maupun secara keseluruhan akses terhadap sistem ekonomi, sosial dan budaya yang ada di dalam sebuah kota. Menurut nexcity.org dalam tulisannya kota yang inklusif merupakan kota yang secara politik memberikan penghargaan kepada warganya dengan setara, yang termarginal didengarkan suaranya serta diberikan kesempatan terlibat dalam proses perencanaan dan penganggaran dalam sebuah kota serta memiliki akses yang baik terhadap layanan dasar kehidupan. Menurut World Bank ada 3 hal yang mendukung terbentuknya sebuah kota yang inklusif; yang pertama adalah Spacial Inclusion yang mencakup ketersediaan infrastruktur dan sarana prasarana yang menunjang kegiatan masyarakat sehari-hari. Yang kedua merupakan Social Inclusion yang berisi tentang kesetaraan hak | #5 9 NEIGHBOURHOOD HMT PWK UGM

dan partisipasi semua warga terutama yang termarjinal karena warga yang termarjinal identik dengan kemiskinan yang menciptakan ketimpangan sosial dan kerusuhan dalam sebuah kota. Yang ketiga merupakan Economic Inclusion. yakni kemampuan kota untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan kesempatan kepada semua warga kota untuk menikmati pertumbuhan ekonomi. Selain memiliki sisi yang inklusif, sebuah kota juga memiliki ke-eksklusifan yang merupakan proses terhalangnya (baik secara sebagian maupun sepenuhnya) warga kota untuk mendapatkan akses terhadap sistem sosial, budaya serta ekonomi yang merupakan kunci dalam integrasi dalam kehidupan masyarakat. Burchardt, Le Grand, & Piachaud (1999, p. 227) menegaskan bahwa tidak ada warga yang mengeksklusikan dirinya, karena keadaan tereksklusi merupakan keadaan warga yang tinggal di suatu tempat atau menjadi bagian sebah komunitas namun terhalang oleh berbagai faktor keadaaan yang diluar kemampuannya. Kota yang inklusif merupakan kota yang menjadi dambaan banyak orang, dan masih menjadi tugas utama banyak pihak termasuk kita para mahasiswa untuk mencari bagaimana cara mewujudkan sebuah kota inklusif yang ideal untuk diterapkan diberbagai negara terutama di tanah air Indonesia. Karena kota merupakan tempat yang berisi banyak kompleks termasuk ambisi serta mimpi juga harapan orang-orang. Mau dibawa kemana perkembangan sebuah kota ditentukan oleh orang yang ada didalamnya. Akankah menjadi istana nan megah buat orang-orang berkuasa, atau hanya menjadi mimpi di siang bolong bagi orangorang yang tinggal di bawah langit gelap atap perumahan kumuh yang mendambakan langit biru serta keadilan untuk mendapatkan hak-haknya menjadi warga dalam sebuah kota.

#5 | NEIGHBOURHOOD HMT PWK UGM

9


Ulfah Choerunnisa N. (PWK 2014)

Juara II LKTIN 11th ALCOFE (Annual Conference of Economic Forum) UNS Ajeng Pramastri, Vivin Setyo, Ni Luh Putu Hendiliana Dewi (PWK 2014)

Juara I Future Plan Competition 2017 UNIBRAW

PWK BANGGA Wida Rosyidah, Reza Dwi Mulya (PWK 2014)

Juara I Week of Writing, Grand Festival BEM FE UNJ Wida Rosyidah (PWK 2014)

Juara Harapan I FIF Youth Innovation ASTRA 10

NEIGHBOURHOOD | #5 HMT PWK UGM


#5 | NEIGHBOURHOOD HMT PWK UGM

11


12

NEIGHBOURHOOD | #5 HMT PWK UGM


#5 | NEIGHBOURHOOD HMT PWK UGM

13


8 14

NEIGHBOURHOOD | #5 HMT PWK UGM





HMTPWK UGM PHOTO GALLERY



䠀䴀吀  倀圀䬀  ᰠ倀爀 愀洀甀欀礀 愀  䄀爀 挀 愀瀀愀搀愀ᴠ  唀䜀䴀 眀眀眀⸀ 栀洀琀 瀀眀欀⸀ 昀 琀 ⸀ 甀最 洀⸀ 愀挀 ⸀ 椀 搀


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.