Ruang #12 Tiga Tahun Pembangunan Jokowi-JK

Page 1

ED I SI

12

|

november 2017

tiga tahun pembangunan jokowi - JK

//Local News: NYIA, MEMBANGUN DARI PINGGIRAN YOGYAKARTA

//OPINI: AWAL ERA BARU INDONESIA

//PROJECT CAMPAIGN: KATA MEREKA TENTANG JOKOWI-JK


Daftar Isi 2

Daftar isi, Awak Ruang, Salam Redaksi

12

Opini: Awal Era Baru Indonesia

3

Prolog: 3 Tahun Pembangunan Jokowi

13

4

Local News: NYIA, Membangun dari Pinggiran Yogyakarta

Project Campaign: Kata Mereka Tentang Jokowi-JK

5

Esai Foto: Juntrungan

6 10

Riset: Refleksi, Evaluasi, dan Kritik Terhadap Tiga Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Profil Komunitas: Tiga Tahun Masa Pemerintahan Jokowi-JK dalam Perspektif PSPPR

14 15

Resensi: The Mahuzes TTS: 3 Tahun Pembangunan Jokowi-JK

2

RUANG | #13 HMT PWK UGM

Setelah melalui proses panjang, akhirnya RUANG #12 dapat sampai di tangan pembaca. Sebagai sebuah majalah akademis, RUANG hadir sebagai wadah kreasi mahasiswa PWK UGM untuk melakukan social campaign melalui tulisan kepada publik untuk mengasah kepekaan terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar dan dampaknya di masa depan. Bertepatan dengan bulan Oktober tahun ini dimana masa pemerintahan Presiden Jokowi genap berusia tiga tahun, RUANG #12 mengangkat tema 3 tahun kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kalla dan mengulas berbagai pandangan dan opini terkait tema tersebut. Besar harapan kami agar RUANG dapat terus eksis ditengah-tengah m a s y a ra k at d a n m e m b e r i k a n banyak manfaat untuk mewujudkan ruang yang baik untuk kehidupan yang lebih baik.

Penerbit : HMTPWK UGM Pelindung : Abdurrahman Faisal M. Pemimpin Umum : Nabila Elvanya Larasati Pemimpin Redaksi : Ardiwiryawan Wibowo Wakil Pemimpin Redaksi : Adelheid Pasau Tandipayuk Redaksi: 1. Ardiwiryawan Wibowo 2. Baiq Muslida Shafira 3. Carissa Siregar 4. Edy Abdurrahman Syahrir 5. Farhan Anshary 6. Firman Seto Aji 7. Nabila Elvanya Larasati 8. Novita Aini 9. Tirta Hayuning 10.Wika Sagyara 11. Winda Rahmatya

Salam Redaksi

Desain Grafis: 1. Ardanto Septian Christadi 2. Deano Damario Putrayurin 3. Deby Rosiananda 4. Elisa Martina 5. Fikri Ahsanul Huda 6. Hanna Audita Putri 7. Nafiari Adinda Puspitarini 8. Nawang Anandhini 9. RR Intan Dwi Nuraini 10.Stefanny Aurelia 11. Tisar Endah Ayuningtias 12.Victoria Christanti Makaruwung


PROLOG

Melihat Kembali Janji Jokowi – JK Oleh: Ardiwiryawan Wibowo

Tanggal 20 Oktober tahun 2017, Jokowi dan Jusuf kalla telah memasuki 3 tahun masa kepemimpinan. Tentunya pada setengah masa baktinya untuk masyarakat Indonesia, sudah terlihat jelas pencapaiannya. Baik itu sedang masa pembangunan maupun sudah setengah jadi. Dalam masa pemerintahannya, Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla mengusut 9 program strategis atau yang biasa kita kenal dengan NAWACITA. Kesembilan program Nawacita tersebut ialah.

P R O L O G

1. Menghadirkan kembali warga negara untuk melindugi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara. 2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah – daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. 4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualias hidup masyarakat Indonesia. 6. Meningkatkan Produktivitas rakyat dan daya saing pasar internasional. 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor – sektor strategis ekonomi domestik. 8. Melakukan revolusi karakter bangsa, melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan. 9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinekaan dan menciptakan ruang – ruang dialog antar warga. Dengan melihat janji dan realisasinya pada saat ini, kita sudah dapat menilai kinerja pemerintahan Jokowi – JK. Untuk meningkatkan kinerja dan juga sebagai masyarakat Indonesia, kita harus kritis dan menagih janji – janji Jokowi, melihat berapa banyak yang sudah benar – benar terealisasi pada saat ini.

#13 | RUANG HMT PWK UGM

3


LOCAL NEWS

NYIA, MEMBANGUN DARI PINGGIRAN YOGYAKARTA Oleh: Winda Rahmatya N

Jokowi telah menghasilkan banyak pembaruan dalam tiga tahun masa pemerintahannya. Nawacita yang menjadi pedoman program pembangunan Jokowi menunjukkan prioritas pencapaian menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Salah satu implementasi dari Nawacita tersebut adalah dengan pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur secara masif menjadi salah satu ciri pemerintahan Jokowi. Buldozer, begitu perumpamaan yang diungkapkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bagi Presiden Joko Widodo. Dalam konteks positif, perumpamaan itu sejalan dengan begitu gencarnya pembangunan infrastruktur mulai dari jalan, pelabuhan, bandara, hingga tol laut. Pembangunan infrastruktur menjadi fokus pemerintah di masa Jokowi ini. Pemerintah Jokowi berambisi membangun konektivitas nusantara dengan membangun infrastruktur yang menghubungkan wilayah-wilayah di Indonesia yang nantinya akan menjadi pemicu pertumbuhan di sektor ekonomi. Mengusung konsep 'membangun dari pinggir', Jokowi berusaha melakukan pemerataan pembangunan dengan melakukan pembangunan di wilayah-wilayah 'pingg iran'. Seper ti halnya pembangunan bandara baru di Kulonprogo, Yogyakarta. Bandara Internasional Yogyakarta akan dibangun di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta menggantikan Bandara Adi Sucipto. Bandara yang akan dibangun di lahan seluas 587 hektar ini sempat menjadi perbincangan hangat

4

Berbagai penolakan dan perlawanan dari warga disekitar site mengawalipembangunan bandara baru ini. Dalam salah satu berita yang dipublikasikan oleh tirto.id, aliansi puluhan organisasi masyarakat sipil yang tergabung dalam Gerakan Solidaritas Tolak Bandara Kulonprogo mendesak Jokowi menghentikan rencana peletakan batu pertama pembangunan Bandara Internasional Kulonprogo karena syaratsyarat legalitas pembangunan yang belum terpenuhi. Terutama karena lokasi pembangunan bandara yang berada di kawasan rawan bencana tsunami yang tertera dalam Perda Kabupaten Kulon Progo Nomor 1 Tahun 2012 Tentang RTRW Kabupaten Kulonprogo. Terlepas dari semua konik yang ada, pada akhirnya pada bulan Agustus tahun ini pembangunan bandara yang disebut sebagai New Yogyakarta International Airport dimulai setelah peletakan batu pertama oleh Jokowi pada Januari lalu. Saat ini PT Angkasa Pura I menyatakan telah memiliki dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal). Bandara ini akan menggantikan Bandara Adi Sucipto yang sudah kelebihan kapasitas dan tidak mampu lagi menampung pesawat dan penumpang. Hingga saat ini, progres pembangunan sampai pada tahap land clearing (pembersihan lahan) yang sudah menyentuh 400 hektare dari total lahan sekitar 500 hektare. Pekerjaan selanjutnya akan dilakukan pada sisi landside (terminal penumpang, jalan akses masuk, dan areal parkir) dan membangun konstruksi runway. Pemerintah menargetkan New Yogyakarta International Airport ini akan beroperasi pada tahun 2019.

RUANG | #13 HMT PWK UGM Foto:www.tataruangpertanahan.com/Ruang


Foto: Deano Damario/Ruang

ESAI FOTO

JUNTRUNGAN Oleh: Nabila Elvanya L

"Sudah dengar kabar terkini?" Media bilang pemimpin kita mau ada akselerasi "Yang mana?" Pendirian bangunan modern di satu sisi, Sisi lain masih banyak leproseri Malah muncul teka-teki Apakah diimbangi pembangunan manusia di tanah ini? Jujur, membayangkan sebentar saja bisa kena konstipasi. Bagaimana kalau semua dilikuidasi? Lalu kita ulang dari introduksi? Memang apa juntrungan pembangunan periode ini? Tak sabar aku menunggu konklusi Tapi Baiknya kita isi dengan pro aksi Benar? Atau salah? Ayo tentukan sendiri #13 | RUANG HMT PWK UGM

5


RISET

Refleksi, Evaluasi, dan Kritik Terhadap Tiga Tahun Pemerintahan Jokowi - JK Oleh: Edy Abdurrahman Syahrir, Firman Seto, Farhan Anshary

6

RUANG | #13 HMT PWK UGM


Foto: kompasiana.com/Ruang

P

embangunan tidak akan pernah ada akhirnya selama disparitas dalam konteks Internal negara Indonesia yang notabenenya masih memiliki masalah yang berasal dari berbagai aspek teratasi. Saat ini di Negara Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo sedang berupaya dalam mendorong percepatan pembangunan Infrastruktur dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa Indonesia pada kancah Internasional. Terbukti melalui pembangunan yang di dasarkan atas Program Nawacita yang terdiri dari sembilan program rencana strategis Nasional yang menghasilkan Tiga hal yang paling besar dan paling dirasakan, yaitu

Pertama menyang kut pembangunan i n f r a s t r u k t u r. S e l a m a t i g a t a h u n i n i , pemerintah telah banyak membangun infrastruktur yang bisa memberi manfaat besar pada kehidupan masyarakat dan perekonomian. Pencapaian besar Kedua, menyangkut keberhasilan dalam mengendalikan harga pangan dan ketersediaannya. Hal ini dilihat dari inasi yang sebelumnya tinggi, sekarang berada di bawah 4%. Sementara itu, pencapaian besar Ketiga menyangkut belanja bantuan sosial. Dimana tiga tahun ini pemerintah telah berhasil membuat penyaluran bantuan sosial lebih baik dan tepat sasaran.

#13 | RUANG HMT PWK UGM

7


Foto: finance.detik.com/Ruang

Dalam rentang waktu selama tiga tahun, Bangsa Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo juga masih mengalami banyak permasalahan dan tantangan yang melilit bangsa ini. Namun, tidak kunjung tuntas di selesaikan sampai ke akar permasalahannya. Bahkan terkesan terlalu terfokus pada pembangunan infrastruktur semata dan kurang memperhatikan persoalan terkait sistem birokrasi dan perpolitikan. Sehingga, menimbulkan banyak terjadinya kejanggalan di NKRI. Misalnya, korupsi. Kasus OTT (Operasi Tangkap Tangan) oleh lembaga KPK, sehingga memberi kesan bahwa angka tindak korupsi di negara ini masih sangat tinggi dan masih terjadi, dan bahkan antar lembaga pemerintah selaku Policy Making atau pemangku kebijakan sekalipun tidak menunjukan kekompakan melainkan saling bersiteru dan mengklaim lembaganya yang paling baik.

8

RUANG | #13 HMT PWK UGM

Foto: politiktoday.com/Ruang


Foto: tirto.id/Ruang

Padahal di awal-awal Pemerintahan Jokowi, masyarakat Indonesia memiliki harapan agar bangsa ini mampu bangkit dari keterpurukan. Namun kenyataannya tidak berbanding lurus dengan kinerja yang di tunjukkan oleh Pemerintah saat ini. Dalam hal kebijakan strategis, Pemerintah tidak hanya menjalankan kebijakan yang “Populis� atau upaya dalam menjunjung tinggi hak-hak dan keutamaan rakyat kecil demi mengejar elektabilitas melalui pencitraan semata, sehingga yang didapat hanyalah pencapaian jangka pendek yang tidak terasa manfaatnya secara jangka panjang.

#13 | RUANG HMT PWK UGM

9


PROFIL KOMUNITAS

Foto: Hello-PET.com

tiga tahun masa pemerintahahan

jokowi-jk

Perspektif PSPPR: Hijrah Ananta Oleh: B.M. Shafira & Tirta H.L.

P

embangunan di masa pemerintahan JokowiJK dilakukan secara komprehensif yakni mencoba meratakan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut terlihat dari program nawacita yang digaung kan yaitu pembangunan dari kawasan pinggiran. Namun untuk pekembangannya dalam tiga tahun ini masih memiliki banyak kekurangan dan belum berjalan sepenuhnya. Akan tetapi apa yang telah dilaksanakan sudah sepantasnya untuk diapresiasi. Dalam melakukan pemerataan pembangunan, masa pemerintahan ini memprioritaskan pembangunan infrastruktur dan pembangunan ekonomi di daerah pinggiran . Terlihat | #13 10 RUANG HMT PWK UGM

pada pembangunan infrastruktur jalan tol, pelabuhan laut, rel kereta dan lainnya. Sampai saat ini pembangunan infrastruktur tersebut memiliki progres yang baik. Akan tetapi, beberapa proyek infrastruktur lainnya masih ada yang mangkrak dan t e r h e nt i y a n g d i a k i b at k a n o l e h b a ny a k h a l . Pemerintahan Jokowi-JK menerapkan konsep problem-solving yaitu berusaha untuk menyelesaikan masalah-masalah yang yang ada. Sebaiknya konsep ini melakukan penjaringan semua masalah (problem) yang ada terkait dengan permasalahan bangsa yang ada baik masalah ďŹ sik maupun non ďŹ sik.


Mulailah sebuah perjalanan dengan tujuan akhir yang jelas. - Joko Widodo

Foto: www.okezone.com

Setelah itu, dibuatlah skala prioritas sesuai dengan urgensi problem tersebut baik dari aspek masa depan. Menurut saya, strategi ini memang benar karena dengan meninjau bonus demograďŹ Indonesia hingga tahun 2030 maka tepatlah dilakukan stimulasi dengan cara pembangunan infrastruktur. Di masa sisa pemerintahan Jokowi-JK, pembangunan selanjutnya harus diiringi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Bagaimanapun baiknya kondisi infrastruktur yang tersedia jika tidak didukung dengan sumber daya manusia maka akan percuma dan sia-sia. Kedepannya diharapkan pemerintah memiliki program yang dapat meningkatkan kualitas kesadaran penduduk Indonesia baik dari segi pendidikan dalam berbisnis, maupun dalam peningkatan kualitas moral bangsa karena hal tersebut masih terasa cukup kurang di Indonesia Di sisa waktu pemerintahannya, saya mencoba untuk melihatnya secara rasional. Saran saya, Jokowi-JK bisa memaksimalkan waktu yang ada untuk merampungkan apa yang menjadi tanggung jawab mereka terkait proyek-proyek yang telah ada dan sudah berjalan. Dibandingkan pindah ke sektor lain dan fokus di sektor lain, ada baiknya untuk menyelesaikan terlebih dahulu pekerjaan yang sudah dimulai hingga akhir. Sehingga pada nantinya tidak ada tumpang tindih pekerjaan yang mengakibatkan pekerjaan tersebut terbengkalai.

#13 | RUANG HMT PWK UGM

11


OPINI

Awal Era Baru Indonesia Oleh: Carissa Siregar

B

ulan Oktober sekilas merupakan bulan yang biasa saja dan tidak berbeda dengan bulan lainnnya. Namun ingatkah kamu, 3 tahun lalu, bulan ini menjadi saksi bisu “awal baru” Indonesia. Ya, 20 Oktober 2014, menjadi awal bagi era pemerintahan Presiden Jokowi. Presiden yang digadang-gadang menjadi presiden idaman semua masyarakat. Masa pemerintahannya pula disebut sebut sebagai masa keemasan pembangunan Indonesia. Dan saat ini, setelah 3 tahun berlalu, perubahan apa yang dapat kita lihat? Apakah masa ini dapat disebut sebagai “awal era baru” Indonesia? Pemerintahan Joko Widodo kowi) - Jusuf Kalla (JK) telah genap berusia tiga tahun. Banyak gebrakan-gebrakan yang telah dilakukan mulai dari deregulasi hingga penyelenggaraan pengampunan pajak (tax amnesty). Pembangunan sejumlah infrastruktur secara maksimal di setiap daerah juga menjadi salah satu perkembangan yang sangat terlihat di masa pemerintahan ini. Hal ini sesuai dengan visi Nawacita Presiden Jokowi yang berkomitmen untuk membangun infrastruktur secara komprehensif.

(Jo

Ada beberapa contoh kasus nyata yang saat ini dapat dilihat langsung oleh masyarakat luas. Salah sat unya adalah telah dimulainya proyek pem bangunan Jalan Trans di perbatasan Indon esia (Kalimantan, NTT, dan Papua) yang selama ini terabaikan oleh pemerintahan sebelumn ya. Selain itu, ada pula pembangunan massal jalan tol yang ada di berbagai provinsi yang terdiri dari Jalan Tol Trans Jawa dan Non Trans Jawa, Jalan Tol Sumatera (Bakauhuni – Aceh sepanjang 2.000 KM), dll. Bahkan Tol Cikopo-Palimanan (CIPALI) sepanjang 116, 75 km yang selama ini tersendat akhirnya selesai pembangunannya selama 6 bulan dan saat ini disebut-sebut sebagai tol terpanjang di Indonesia. Kemudian adanya pembangunan jalur transportasi massal baru di Jakarta, yakni MRT dan LRT yang tertunda selama 24 tahun, yang saat ini telah dimulai pengerjaannya. Pembangunan kedua model transportasi massal ini ditargetkan akan selesai dalam waktu 5 tahun yang diharapkan dapat menjadi solusi permanen untuk mengatasi kemacetan parah yang terjadi selama ini di Jabotabek. Ada pula proyek-proyek pembangunan besar lainnya seperti pembangunan 13 bendungan besar di Indonesia, pembangunan pelabuhan kapal/tol laut, pembangunan trans kereta api di luar Pulau Jawa,

12

RUANG | #13 HMT PWK UGM

pembangunan kilang minyak, pendirian pabrik semen di Papua, pembangunan pembangkit tenaga listrik, serta pembangunan sejuta rumah murah yang dimulai di era pemerintahan Jokowi – JK semakin memperlihatkan totalitas pembangunan yang ada di Indonesia saat ini. Selain dalam bidang infrastruktur, ada juga beberapa tindakan baru di era kekuasaan Presiden Jokowi yang dinilai baik dalam memajukan Indonesia, seperti renegosiasi kontrak Freeport, membubarkan petral sebagai sarang mafia migas, memberikan ganti untung kepada korban lumpur Lapindo, pemberantasan besar-besaran narkoba, memberantas tegas illegal fishing, pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) bagi keluarga kurang mampu, meningkatkan industry ekonomi kratif, perlindungan buruh dan TKI, serta memperkuat KPK dalam menindak tegas korupsi. Dari sedikit pemaparan tersebut, dapat terlihat bahwa memang banyak perubahan dan kemajuan yang terjadi selama masa pemerintahan JokowiJK. Ada banyak kebijakan baru yang semakin memperlihatkan kemajuan Indonesia dalam berbagai bidang. Hal ini semakin terbukti ketika pada tahun 2015, Indonesia ter masuk ke dalam 16 besar negar a berekonomi terkuat dengan cadangan devisa yang naik dan stabil ditengah krisis global yang melanda dunia. Hal ini pula yang membawa Indonesia menjadi negara yang cukup diperhitungkan dalam KTT APEC, dimana pada pertemuan tersebut Jokowi mampu menyakinkan para delegasi Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) CEO Summit 2014 untuk berinvestasi ke Indonesia. Tak dapat dipungkiri bahwa Indonesia sedang dalam proses memasuki masa-masa “era baru” nya. Namun, di sisi lain kita juga tidak dapat hanya menggantungkan harapan saja dalam menggiring Indonesia untuk menjadi lebih baik. Dibalik semua proses tersebut, pasti akan ada hambatan dan rintangan yang dapat mejatuhkan Indonesia dari berbagai sisi. Maka dari itu, kita juga harus terus belajar dan berkembang untuk menjadi lebih baik. Karena masa depan Indonesia ada di tangan kita; yakni memilih berjuang agar era baru ini tetap terus berlanjut atau memilih berpasrah kepada keadaan, yang nantinya membawa era ini menuju kepunahan dan akhirnya menjadi jejak sejarah belaka.


PROJECT CAMPAIGN

20 Oktober 2017:

3 TAHUN MASA JABATAN PEMERINTAHAN JOKOWI DAN JUSUF KALLA Oleh: Novita Aini Putri, Wika Sagyara

D

Mada, juga memiliki opini tentang 3 tahun masa pemerintahan Jokowi-JK ini. Beliau berpendapat bahwa pembangunan dalam 3 tahun ini sudah baik. Hal yang patut diacungi jempol menurut Pak Hadi adalah bagaimana Jokowi mampu membangun tol-tol yang menghubungkan antar kota dan meningkatkan ekonomi nasional, terlepas dari beliau yang merupakan pelopor pembangunan tersebut atau hanya melanjutkan saja. “Saya melihat bahwa dalam 3 tahun ini, banyak sekali pencapaian yang sudah diraih oleh Jokowi-JK. Kalau saya lihat di koran-koran, banyak sekali pembangunan tol-tol yang menghubungkan antar kota. Jadi, menurut saya sudah bagus sih.” Ujar Pak Hadi.

Ilust rasi : Fik ri A hsa nul H

u

da ang /Ru

alam rangka memperingati 3 tahun masa pemerintahan Jokowi-JK, banyak evaluasi d a n d i s u k u s i y a n g d i a d a k a n u nt u k menyampaikan keluh kesah, kritik, dan saran mengenai pembangunan yang terjadi saat ini. Selain dari jajaran akademisi dan politik, opini tentang 3 tahun pemerintahan Jokowi-JK ini juga banyak mengundang komentar dari kalangan masyarakat. Salah satunya adalah Galuh Purnamaningrum, mahasiswi PWK semester 1 ini mencoba berkomentar juga mengenai 3 tahun pemerintahan Jokowi-JK. Menurut Galuh, salah satu hal yang paling Ia soroti dalam 3 tahun ini adalah bagaimana kinerja 'kartukartu sakti' Jokowi. Mulai dari Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, BPJS, dan lain-lain. “Saya sebagai pengguna BPJS cenderung merasa kecewa terhadap kinerja pelayanan rumah sakit kepada pemegang kartu BPJS. Terlihat sekali bagaimana perbedaan pelayanan terhadap pemegang kartu BPJS dan Non-BPJS. Apalagi di rumah sakit-rumah sakit swasta” ujarnya. Kartu-kartu ini, menurut Galuh, sebenarnya memiliki fungsi yang baik terutama untuk meningkatkan pelayanan-pelayanan umum dengan subsidi pemerintah. Akan tetapi, pada poin subsidi pemerintah inilah yang bermasalah karena subsidi pemerintah yang dibayarkan ke rumah sakit datang dalam waktu yang lama sehingga rumah sakit yang mempunyai kebutuhan beragam tentu saja kewalahan dan kekurangan dana. Hal ini menyebabkan rumah sakit memiliki sentimen tersendiri terhadap pemegang kartu BPJS. Selain itu, sebagai mahasiswa baru, Galuh juga merasakan dampak pemerintahan Jokowi-JK satu tahun yang lalu, saat Ia masih duduk di bangku SMA, yaitu dalam hal pendidikan. “Waktu saya masih SMA, banyak sekali ketidakjelasan yang saya rasakan dalam hal pengajaran, terutama melalui metode kurikulum 2013. Kurikulum ini saya rasa sangat aneh karena komponen-komponen penting seperti guru dan bahan ajar belum disiapkan untuk bisa mengawal kurikulum ini. Sehingga saya sebagai pelajar juga merasa aneh dan tidak siap dan menjadikan saya semakin malas belajar. Hehehe.” Tidak hanya Galuh, Bapak Hadi, seorang petugas keamanan di Fakultas Teknik Universitas Gadjah

#13 | RUANG HMT PWK UGM

13 13


RESENSI

THE MAHUZES

Oleh: Nabila Elvanya

F

ilm dokumenter yang diambil pada tahun 2015 ini menceritakan tentang kehidupan Suku Marind beberapa bulan setelah presiden dan wakil presiden yang baru terpilih. The MAHUZEs dengan baik menggambarkan perubahan yang dirasakan masyarakat asli Merauke setelah terjadinya pembangunan yang berdasarkan dari rencana. Film ini menyajikan beberapa potongan media untuk memperkuat perasaan penonton dan merasakan sensasi yang benar-benar terjadi, salah satunya adalah cuplikan video saat Presiden Jokowi datang berkunjung pada Mei 2015. Dalam cuplikan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa di wilayah Kurik, Merauke akan dibangun 2,5 juta hektar sawah untuk mendukung rencana Papua menjadi Lumbung Pangan dan Energi Dunia Berbasis Perusaahaan. Judul film ini diambil dari nama marga Mahuze yang menjadi fokus dalam film ini dan juga menjadi korban atas rencana tersebut. Marga ini, seperti marga lainnya di Merauke, masih bergantung pada hasil alam, khususnya hutan untuk mendapatkan bahan pangan. Suku ini mengkonsumsi sagu yang diambil dari pohon sagu yang merajalela di hutan adat. Mereka sangat percaya bahwa hukum rimba masih berlaku, bahwa barangsiapa yang merusak sagu akan kena hukuman mati karena sagu adalah pemberian alam dan alam adalah empunya kuasa. Oleh karena itu, mereka menolak habishabisan rencana konversi lahan hutan menjadi sawah atau budidaya kelapa sawit. Menurut mereka, jika menanam padi, perlu menunggu waktu 6 bulan baru panen untuk bisa makan. Sedangkan sagu hanya butuh menebang satu pohon kemudian diolah selama 3-4 jam dan hasil olahannya bisa untuk menafkahi satu keluarga untuk 1 hingga 2 bulan. Para videographer turut serta mengambil momen dan mewawancarai para penduduk dengan jeli sehingga dapat disaksikan juga suku yang tergolong konservatif ini masih melakukan musyawarah untuk menyelesaikan perkara ini. Masing-masing keluarga mengirimkan seseorang untuk ikut dalam rapat desa dan rapat itu berlangsung cukup panas karena antar keluarga saling tuduh soal siapa yang memperbolehkan para perusahaan untuk mengambil hutan mereka.

14

RUANG | #13 HMT PWK UGM

Nama/Ruang Mereka juga melaporkan bahwa beberapa Foto: perusahaan sudah membongkar sekitar 30 hektar dari lahan mereka, dengan skema bagi hasil 80:20, dengan perbandingan “20” adalah untuk para penduduk asli. Persyaratan ini berlaku untuk 35 tahun. Yang membuat semua terdiam adalah pernyataan seorang tetua, “Bagaimana nanti nasib anak cucu kita, kalau 0 tahun saja sudah kita rasakan kesengsaraan kita?” Mereka telah melaporkan keberatan tersebut kepihak kepolisian Merauke. Tapi sayangnya, pihak kepolisian tidak membuat laporan khusus. Beruntung berbagai pihak telah melaporkan ke pusat, seperti DPRD Merauke, bupati dan mantan bupati Merauke, dan uskup yang bertugas di sana (karena sebagian besar penduduk memeluk agama Katolik). Hasil mediasi masih menggantung dan sayangnya dalam film ini, tidak diceritakan jalan keluar yang disepakati. Di satu sisi, para perencana dan pemerintah merasa rencana mereka adalah benar. Namun di sisi lain, masyarakat lokal dirugikan. Secara singkat, lahan masyarakat diambil dan mereka dipaksa makan makanan yang selama ini tidak pernah mereka makan. Seorang warga pernah mengungkapkan keberatannya di depan kamera, ”Kalau semua diambil, habis semua, habislah kita, sudah tidak ada lagi Suku Marind, tidak ada lagi orang Merauke, yang ada orang Jawa semua.”


TTS

3 TAHUN PEMBANGUnAN JOKOWI-JK

Mendatar 5. Fokus pembangunan 7. Program yang bertujuan menyatukan pulau-pulau di Indonesia 8. Jumlah program prioritas 9. Hadiah yang biasa diberikan Pak Jokowi

Menurun 1. Ciri khas Pak Jokowi 2. Presiden saat ini 3. Tanggal peringatan 3 tahun masa jabat Jokowi-JK 4. Wakil presiden saat ini 6. Judul agenda prioritas 9. Presiden di periode sebelumnya #13 | RUANG HMT PWK UGM

15


I am willing to work with all parties to reform Indonesia -Joko Widodo-

HMT PWK “PRAMUKYA ARCAPADA” UGM hmtpwk.ft.ugm.ac.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.