Ruang #14 Menilik Kembali Ketangguhan Kota

Page 1

ED I SI

14

|

APRIL 2018

MENILIK KEMBALI KETANGGUHAN JOGJA

//Local News:

Mengupas Ringkas Modal Ketangguhan DIY Menghadapi 12 Ancaman Kebencanaan

//OPINI: Keadilan Ruang

//PROJECT CAMPAIGN: Jogja dan Kesadaran Ancaman Bencana


Daftar Isi 2

Daftar isi, Awak Ruang, Salam Redaksi

3

Prolog: Menilik kembali Ketangguhan Jogja

4

Local News: Mengupas Ringkas Modal Ketangguhan DIY

5

Esai Foto: Kita Punya Pilihan

6 7

8 Project Campaign Resensi: Jogja 5,9 10 Skala Richter 11

TTS

Riset: Tsunami Opini

Penerbit : HMTPWK UGM Pelindung : Abdurrahman Faisal M. Pemimpin Umum : Nabila Elvanya Larasati Pemimpin Redaksi : Ardiwiryaman Wibowo Wakil Pemimpin Redaksi : RR Intan Dwi Nuraini Redaksi: 1. Ardiwiryawan Wibowo 2. Baiq Muslida Shafira 3. Carissa Siregar 4. Edy Abdurrahman Syahrir 5. Farhan Anshary 6. Firman Seto Aji 7. Nabila Elvanya Larasati 8. Novita Aini 9. Tirta Hayuning 10.Wika Sagyara 11. Winda Rahmatya

2

RUANG | #13 HMT PWK UGM

Salam Redaksi Assalamualaikum wr.wb Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT karena atas rahmat dan limpahan-Nya kita masih diberikan kesempatan untuk terus berkarya dan RUANG edisi April 2018 bisa hadir ditengah-tengah kita. RUANG edisi ini mengangkat tema besar, yakni “Ketangguhan Jogja” RUANG merupakan wadah kreasi mahasiswa HMT PWK UGM melalui tulisan untuk melakukan social campaign kepada publik agar peka terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar dan dampaknya di masa depan Besar harapan kami agar RUANG dapat terus eksis ditengah-tengah masyarakat dan memberikan banyak manfaat untuk mewujudkan ruang yang baik untuk kehidupan yang akan datang.

Desain Grafis: 1. Ardanto Septian Christadi 2. Deano Damario Putrayurin 3. Deby Rosiananda 4. Elisa Martina 5. Fikri Ahsanul Huda 6. Hanna Audita Putri 7. Nafiari Adinda Puspitarini 8. Nawang Anandhini 9. Adelheid Pasau Tandipayuk 10.Stefanny Aurelia 11. Tisar Endah Ayuningtias 12.Victoria Christanti Makaruwung


PROLOG

KETANGGUHAN KOTA Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kesempatan yang diberikan kepada kita, sehingga buletin Ruang edisi 14 ini masih bisa hadir di tengah-tengah kita semua. Buletin Ruang hadir sebagai salah satu sumber informasi ketataruangan yang diramu dan diracik oleh para perencana muda. Buletin Ruang adalah salah satu wadah untuk bercerita mengenai ruang tempat tinggal kita, berkeluh kesah terhadap apa yang ada, dengan segala kekurangan dan tantangannya, maupun bermimpi serta berbagi ide tentang bagaimana seharusnya ruang tempat tinggal kita terbentuk. Buletin Ruang adalah manifesto dari kepedulian para perencana muda terhadap tempat tinggal kita sekarang.

Buletin Ruang edisi ini membahas tentang ketangguhan kota di Jogjakarta. Kota tangguh adalah kota yang terus berfungsi saat menghadapi berbagai tantangan dan kemudian dapat pulih, tumbuh, dan berkembang dengan lebih baik. Dalam kota yang tangguh, masyarakat yang tinggal dan bekerja di kota – terutama kaum miskin dan rentan – memiliki kapasitas untuk bertahan, beradaptasi, dan tumbuh meski terdapat berbagai guncang. Sistem perkotaan merupakan sistem yang kompleks dan terdiri dari sub-sistem yang saling terkait satu sama lain. Adanya bencana dan tekanan (shock & stresses) pada suatu sistem di perkotaan dapat mempengaruhi keseluruhan sistem di kota tersebut. Ketahanan kota adalah kapasitas individu, masyarakat/ komunitas, institusi, pelaku usaha dan sistem di dalam kota, untuk dapat bertahan, beradaptasi dan berkembang untuk menghadapi tekanan kronis dan guncangan akut. Beberapa konsep ketahanan juga berupaya menyiapkan kota agar bisa kembali dengan kondisi yang lebih kuat darisebelumnya untuk menghadapi tantangan berikutnya di masa mendatang. Buletin Ruang kali ini mengajak pembaca untuk melihat ketangguhan kota di Jogjakarta. Jogjakarta sebagai salah satu kota di Indonesia yang kerap terkena bencana menjadi laboratorium ketangguhan kota yang menarik. Mulai dari Kampung Dome di Prambanan hingga kampung-kampung kota di Malioboro berlomba-lomba mendefinisikan ketangguhan dan mengaplikasikannya di lingkungannya. Isu ini dikupas dengan sudut pandang sehari-hari agar kita juga dapat memahaminya secara lebih mudah. Harapannya dengan ini ketangguhan kota tidak lagi sekedar menjadi definisi dan teori tapi bisa diaplikasikan dalam kehidupan perkotaan.

#14 | RUANG HMT PWK UGM

3


LOCAL NEWS

MENGUPAS RINGKAS MODAL KETANGGUHAN DIY MENGHADAPI 12 ANCAMAN KEBENCANAAN Oleh: Ervina Utami

D

aerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi dengan wilayah regional yang memiliki sejarah kebencanaan yang panjang dan secara geografis, geologis, maupun hidrometeorologis menjadikan DIY berkarakteristik menyimpan 12 ancaman bencana. Keduabelas potensi bencana baik bencana alam atau bencana non alam tersebut antara lain : banjir, epidemik dan wabah penyakit, gelombang ekstrim & abrasi, gempa bumi, tsunami, gagal teknologi, kekeringan, letusan gunung api, angin kencang, tanah longsor, kebakaran, dan bencana sosial. Hal tersebut menuntut masyarakat DIY untuk dapat siap siaga menghadapi kemungkinan datangnya bencana alam, seperti halnya yang disampaikan oleh pihak BPBD DIY. Dari 438 desa yang ada di DIY, 69% di antaranya atau sejumlah 301 desa merupakan desa rawan bencana yang mayoritas terdapat di wilayah Kabupaten Sleman. Pihak BPBD DIY menyampaikan bahwa satu upaya pencegahan, kesiapsiagaan, dan peminimalan risiko bencana adalah melalui peningkatan pengetahuan masyarakat. Pihak BPBD DIY memiliki formula, yaitu ketangguhan di dalam masyarakat = masyarakat dengan kemampuan mitigasi bencana + pemanfaatan potensi lingkungan setempat. Masyarakat sebagai pelaku dan penerima dampak secara langsung dari terjadinya suatu bencana dapat turut meminimalisir resiko korban jiwa serta harta benda, ketika masyarakat yang bersangkutan telah berada pada level tangguh. Seperti halnya yang disampaikan oleh Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun, paradigma penanggulangan bencana telah bergeser dari 'penanganan kedaruratan' ke 'upaya pengurangan risiko bencana' yang di dalamnya mengikutsertakan aspek kesiapsiagaan masyarakat.

4

RUANG | #14 HMT PWK UGM

Ragam ancaman bencana yang tidak sedikit menjadikan DIY membangun ketangguhan dari titiktitik kecil, yakni masyarakatnya. Mitigasi bencana perlu dijadikan bagian dari budaya dan kearifan lokal masyarakat DIY itu sendiri, seperti halnya semangat gotong-royong yang merepresentasikan partisipasi semua stakeholders, semua komponen masyarakat. Dengan 12 ancaman bencana yang ada di DIY ini, pemerintah pun turut mengambil langkah penting seperti halnya meratifikasi berbagai komitmen global yang mencakup peningkatan kapasitas dalam pengurangan risiko bencana yang diberlakukan pula pada level akar rumput, yakni komunitas masyarakat di tingkat desa. Secuil gambaran dari seberapa tangguhnya sudut-sudut DIY terepresentasikan dari Desa Kepuharjo, Kabupaten Sleman (kawasan lereng Merapi), berdasarkan pengalaman dalam menghadapi bencana erupsi gunung api. Dalam buku berjudul “Strategi Menuju Masyarakat Tangguh Bencana Dalam Perspektif Sosial”, Syamsul Maarif dan Dyah Rahmawati Hizbaron menuliskan bahwa ketangguhan di kawasan Merapi didominasi oleh 2 faktor, yaitu internal dan eksternal. Dari 2 faktor tersebut, masyarakat Desa Kepuharjo kemudian lebih menekankan modal sosial dalam rangka menjadi tangguh. Modal ini tercermin pada komitmen bersama dalam rangka melalui bencana secara kolektif, sehingga tercipta suatu solidaritas mekanis (kebiasaan yang berlandaskan struktur budaya dan kewajiban humanis) dan juga solidaritas organik (hubungan yang mendasarkan pada interaksi dalam mencapai tujuan). Sumber : Hermawan, Bayu. 2017. BPBD: Yogyakarta Miliki 12 Potensi Ancaman Bencana. Yogyakarta : http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/11/10/oz6ig8354-bpbd-yogyakartamiliki-12-potensi-ancaman-bencana diakses pada 12 Maret 2018 Maarif, Syamsul dan Hizbaron, Dyah Rahmawati. 2013. Strategi Menuju Masyarakat Tangguh Bencana Dalam Perspektif Sosial. Yogyakarta : http://ugmpress.ugm.ac.id/id/product/lingkungan/strategi-menuju-masyarakat-tangguhbencana-dalam-perspektif-sosial diakses pada 12 Maret 2018


ESAI FOTO

KITA PUNYA PILIHAN Oleh: Tirta Hayuning L

Bahala datang tanpa lelah Membuat kita merasa resah Walau terkadang kita yang salah Karena kita sang penggubah Tentu saja itu mudah Karena menciptakan masalah, Bukanlah sebuah masalah Ketika Tuhan BerďŹ rman, Alam mendengar, dan manusia merasakan Apakah diam merupakan jawaban? Atau menunggu karena sebuah kepasrahan? Sesungguhnya kawan, Kita benar-benar ada pilihan

#14 | RUANG HMT PWK UGM

5


RISET & INFO GRAFIS

TSUNAMI Oleh: Farhan A, Winda R, BM Shafira

P

osisi DIY yang terletak di selatan Jawa mengharuskan provinsi ini harus menghadapi ancaman tsunami yang datang dari Samudera Hindia. Intensitas tsunami yang menerjang dapat mencapai ketinggian lebih dari 19 meter dan menjalar hingga 2 kilometer dari pantai dengan magnitudo sebesar 8,2 MW. Secara historis, pantai selatan Yogyakarta pernah mengalami dua kali tsunami dalam 700 tahun terkahir. Permasalahannya, kini wilayah selatan Yogyakarta tengah mengalami berbagai pembangunan infrastruktur penting; antara lain Jalan Lintas Selatan Jawa (JLSS), Bandara Internasional Kulon Progo, Pelabuhan Tanjung Adikarto beserta Rel Kereta Api yang melengkapi.

6

RUANG | #14 HMT PWK UGM

Faktor ancaman tsunami ini selayaknya menjadi faktor pertimbangan dalam pembangunanpembangunan infrasturktur tersebut. Belajar dari pengalaman yang pernah ada, tsunami telah meluluhlantakkan Bandara di Sendai, Jepang pada tahun 2011. Padahal, bandara tersebut terletak sejauh satu kilometer dari pantai. Bandingkan dengan Bandara Kulon Progo yang hanya berjarak 300 meter. Selain itu, pengalaman di Sumatera juga menunjukkan bahwa tsunami telah menghancurkan jalur logistik yang ada. Sumber : http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/07/mitigasi-tsunami-dilema-di-selatan-jawa https://regional.kompas.com/read/2018/03/13/18575131/pvmbg-tsunami-besar-pernahterjadi-di-selatan-yogyakarta-640-tahun-lalu https://www.viva.co.id/berita/nasional/99775-yogyakarta-tercatat-dua-kali-dilanda-tsunami http://tciindonesia.com/tci-paparkan-6-skenario-mitigasi-tsunami-untuk-bandara-nyia/


#14 | RUANG HMT PWK UGM

7


8

RUANG | #14 HMT PWK UGM


#14 | RUANG HMT PWK UGM

9


10

RUANG | #14 HMT PWK UGM


#14 | RUANG HMT PWK UGM

11


HMT PWK “PRAMUKYA ARCAPADA” UGM hmtpwk.ft.ugm.ac.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.