FAJAR BALI
INDONESIA
KERJA NYATA
KAMIS, 4 AGUSTUS 2016 l Tahun XVI
Harga Eceran : Rp. 3.000,-
Jembrana Mulai Bangun Kebun Raya
Selamat Pagi
Pak Gubernur
n Bupati Artha Letakkan Batu Pertama n Diproyeksikan Selesai Selama Tiga Tahun
Desa Padangan Minta Bedah Rumah DESA Padangan Kecamatan Pupuan merupakan salah satu desa yang membutuhkan bantuan bedah rumah. Tahun ini saja Desa Padangan Pupuan mengusulkan 10 bantuan bedah rumah untuk FB/DONY RTS (Rumah Tangga I Wayan Warditha Sasaran). Hal itu diungkapkan Perbekel Desa Padangan Ir I Wayan Warditha. Mantan anggota DPRD Tabanan 1999-2004 dan mantan anggota DPRD Provinsi Bali 2004-2009 ini mengatakan pihaknya telah mengusulkan 10 bantuan bedah rumah ke provinsi Bali. “Kami usulkan 10 bantuan bedah rumah ke pemerintah provinsi Bali. Harapan kami bisa terealisasi di tahun 2017,” terangnya. Ia sangat berharap usulan dari Desa Padangan, Kecamatan Pupuan menjadi prioritas. Sehingga masyarakat yang diusulkan tidak terlalu lama menunggu. Karena memang kondisi 10 RTS yang diusulkan itu sangat KE HAL. 11
K
abupaten Jembrana terus beranjak menata daerahnya. Rabu (3/8) kemarin Bupati Jembrana I Putu Artha meletakkan batu pertama pembangunan Kebun Raya Jagatnata di areal kawasan Pura Jagatnata Jembrana. Peletakan batu pertama yang turut disaksikan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan Ketua DPRD Jembrana I Ketut Sugiasa beserta sejumlah pejabat Pemkab Jembrana itu akan menjadi sejarah penting bagi pembangunan pelestarian dan konservasi alam di Jembrana. Pasalnya konsep pembangunan Kebun Raya Jagatnata berbeda dengan kebun raya pada umumnya di Indonesia.
FB/PRAMONO
PELETAKAN-Bupati Jembrana Putu Artha ketika melakukan peletakan batu pertama di areal kawasan Pura Jagatnata Jembrana, Rabu (3/8) kemarin.
Rochineng: Sekali Tampil Harus Berhasil
satu-satunya kebun raya di Bali yang dikelola langsung oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana. Selain dengan tanaman usada dan tanaman langka, juga akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas umum yang bangunannya bernuansa alam dan ornamen Bali. Kebun Raya Jagatnata juga ditujukan sebagai
NEGARA-Fajar Bali Kebun Raya Jagatnata dibangun dengan konsep tematik yang nantinya akan lebih mengutamakan penanaman pohonpohon untuk keperluan sarana upakara termasuk pelestarian tanaman-tanaman langka di Jembrana bahkan Bali sekalipun. Tidak itu saja, Kebun Raya Jagatnata akan menjadi
KE HAL. 11
Usung Rochineng, KBM Resmi Terbentuk PILKADA BULELENG
2017
DENPASAR-Fajar Bali Setelah molor berbulanbulan, akhirnya Koalisi Buleleng Mandara (KBM) resmi dibentuk. Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) disalah satu restoran di kawasan Renon Denpasar pada hari Minggu yang lalu. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris DPD Partai Golkar Bali I Ny-
oman Sugawa Korry. “Tiga malam yang lalu, di Restoran Madam Tan, ketuaketua partai tingkat provinsi dan kabupaten saja,” kata Sugawa Korry, Rabu (03/7) kemarin. Dalam penandatanganan tersebut, KBM telah sepakat untuk mengusung Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali, Ketut Rochineng sebagai calon bupati Buleleng pada Pilkada Buleleng 2017 mendatang dari KBM. “(Rochineng) sudah diputuskan di tingkat koalisi partai pengusung,” jelasnya. Sementara itu, Sekretaris
Pura Dalem Batuyang Nyaris Ludes Terbakar
Ketut Rochineng
FB/HERU
DPD I Partai Demokrat Provinsi Bali Wayan Adnyana membenarkan jika KBM untuk Pilkada Buleleng 2017 telah resmi ter-
Wayan Adnyana
FB/HERU
bentuk. Dirinya yang hadir mewakili Ketua DPD Partai Demokrat Bali yang sedang ke luar didampingi Nengah
Pringgo, Ketua DPC Demokrat Buleleng Luh Gede Herryani ikut dalam pertemuan tersebut. Sedangkan dari partai politik lainnya hadir di antaranya Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta, Sekretaris Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, Ketua DPD II Golkar Buleleng, Putu Singyen, Ketua DPW PKS Bali, H. Mudjiono, dan Ketua DPC PAN Buleleng, Suwandi Dwi Warsono. “Saya hadir mewakili Pak Ketua, bersama Pak Pringgo, dan Ketua DPC Buleleng, Bu Luh De. Kalau dari Golkar ada Pak
KE HAL. 11
JELANG PILGUB BALI
Sudikerta-Koster Dianggap Sulit Dipasangkan Masing-Masing Punya Investasi Sosial-Politik
FB/SARJANA
Pemadam Kebakaran Gianyar bersama warga memadamkan api di Pura Dalem Batuyang, Batubulan kemarin. GIANYAR-Fajar Bali Pura Dalem Desa Adat Batuyang, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati nyaris ludes dilalap si jago merah Rabu (3/8) kemarin. Tiga pelinggih beratapkan ijuk terbakar. Kebakaran ini disebabkan pembakaran sampah di timur ateral pura, sekitar pukul 11.00 Wita. Warga sekitar melakukan pemadaman dengan peralatan seadanya, sembari menunggu pemadam kebakaran. Informasi lapangan menyebutkan bangunan yang terbakar yakni Gedong Palinggih Sesuhunan, Palinggih Bhatara Yama, bangunan Bale Pelik. Diawali dari salah seorang warga, Ni Made Budawati (31) yang kebetulan melintas dan melihat perciKE HAL. 11
026/VI/W-020
ONLINE: www.fajarbali.com
DENPASAR-Fajar Bali Munculnya Ketua DPD Partai Golkar Bali Ketut Sudikerta dan Ketua DPD PDI-P Bali Wayan Koster yang telah menyatakan diri untuk maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2018 mendatang, diharapkan sebagian pihak agar terjadi koalisi diantara keduanya. Pengamat politik dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, Dr. Nyoman Subanda mengatakan, kedepan kedua nama tersebut yang sama-sama diusung oleh dua partai besar akan tetap
FB/IST
Nyoman Subanda
FB/IST
Ketut Sudikerta
beradu pada Pilgub 2018. Mengingat, realitas politik di Bali sangat memungkinkan apabila kedua figur tersebut terus berhadapan. Apalagi, keduanya juga memiliki modal politik dan investasi sosial yang
Wayan Koster
BALI MANDARA MAHALANGO
Khawatir Punah, Tari Klasik Penyalonarangan Dipentaskan DENPASAR-Fajar Bali Angin kencang dan mendung tebal menyambut penampilan Sanggar Tari Manik Metu, Banjar Tatasan Kelod, Desa Pakraman Tonja, Denpasar Utara, Rabu (3/8) malam di Bali Mandara Ma-
halango (BMM) III. Meski demikian, areal panggung terbuka Ksirarnawa tetap jadi tujuan utama pengunjung Taman Budaya Provinsi Bali. Demikian juga anggota sanggar, tetap antusias menampilkan
KE HAL. 11
FB/IST
seimbang. “Pilgub itu proses demokrasi, harus ada pelajaran politik yang bisa didapatkan masyarakat. Jika keduanya berduet, tidak ada lagi
KE HAL. 11
FB/DIAH
Pementasan Tari Klasik Penyalonarangan di panggung terbuka Ksirarnawa.
Gugah Kepedulian Sosial Masyarakat
Ny. Ayu Pastika Serahkan Bantuan Bedah Rumah Ketua Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika tidak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian sosial terhadap keluarga kurang mampu yang ada di sekitarnya. Imbauan ini disampaikannya disela–sela acara penyerahan bantuan bedah rumah bagi Nyoman Sudarta (52) yang merupakan warga miskin asal Banjar Kutri, Desa Singapadu, Gianyar, Rabu(3/8).
FB/IST
MENYAPA-Ny. Ayu Pastika saat menyapa Pande Sudarsana anak keluarga miskin penerima bedah rumah yang menderita lumpuh.
GIANYAR-Fajar Bali “Saya mengimbau kepada masyarakat untuk terus mengembangkan kepedulian sosial, turut bertanggung jawab atas kesulitan yang tengah dihadapi warga di sekitarnya, dan tergerak membantu meringankannya,” ujar istri orang nomor satu di Bali tersebut. Ditambahkan Ayu Pastika upaya pengentasan kemiskinan tidak saja menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga seluruh lapisan masyarakat. “Sedikit bantuan yang diberikan pasti berarti, meski tidak dengan materi dan uang, bisa dengan tenaga,” bebernya. Ia juga berharap kedepannya semakin banyak perusahaan baik BUMN, BUMD maupun swasta
Layouter: Dejerie
yang menyalurkan bantuan CSR (Corporate Social Responsibility). “Semakin banyak yang peduli, semakin banyak yang terbantu, itu artinya semakin cepat pula upaya pengentasan kemiskinan yang kita lakuan,” cetusnya. Sementara itu Nyoman Sudarta (52) warga penerima bedah rumah mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan BK3S Provinsi Bali. Suami dari Ketut Metri (45) ini mengatakan ia dan keluarganya selanjutnya tidak bersusah payah lagi berpikir untuk membangun rumah yang layak bagi keluarganya. Ia menuturkan selama ini ia dan keluarganya tinggal di rumah yang jauh dari KE HAL. 11
join facebook.com/fajar.bali
Semarak Fajar Bali
FAJA R BALI
KESAN & HARAPAN
Semoga Selalu Proporsional dan Membangun SAYA berharap Fajar Bali tetap menjadi mitra pemerintah dalam menginformasikan perencanaan dan hasil pembangunan sampai pelosok desa. Selain itu, Fajar Bali mesti menyerap informasi di lapangan, termasuk kritik dan saran untuk pembangunan daerah khususnya Kabupaten Klungkung. Kritik yang dilakukan media juga diperlukan untuk perbaikan ke depan. I Nyoman Suwirta Pada usia ke-16, semoga (Bupati Klungkung) media Fajar Bali tetap menjadi media kontrol bagi masyarakat untuk menyampaikan hal positif maupun negatif secara proposional. Sekali lagi, selamat Ulang Tahun Fajar Bali.
Terus Ikut Sukseskan Program Pemerintah
DIUSIANYA yang genap 16 tahun, Fajar Bali saya harapkan ikut mengawal seluruh pembangunan serta kemajuan Buleleng dan Bali pada khususnya. Selama ini media Fajar Bali sudah banyak ikut melibatkan diri guna memajukan suatu wilayah seperti halnya dalam pengentasan kemiskinan selain memberikan pencerahan kepada para masyarakat Bali melalui pemberitaan-pemberitaan yang berimbang. Putu Agus Suradnyana Terus terang kalau Fajar Bali (Bupati Buleleng) bukan saya melihat orangnya, namun dalam segi kreatifitas media itu sendiri dimana Fajar Bali telah ikut membantu pemerintah daerah atau Provinsi dalam membangun dan memajukan wilayah. Kedepannya kami harapkan Fajar Bali bisa menyempurnakan lagi. Selamat Ulang Tahun Fajar Bali, semoga tetap bisa memberikan serta menyajikan pemberitaan sesuai dengan motto Fajar Bali sendiri yakni Aktual, Tajam dan dinamis.
Berita Aktual dan Terpercaya Kasatreskrim Polresta Denpasar
“Fajar Bali merupakan koran yang selalu profesional, terdepan dan transparan serta terpercaya dalam pemberitaan. Dan selalu humanis dalam penyampaian. Pemberitaan Fajar Bali selama ini merupakan berita aktual, terdepan dan terpercaya yang setiap saat ditunggutunggu oleh masyarakat. Selamat Ulang Tahun Fajar Bali, semoga semakin berKompol Reinhard Habonaran Nainggolan sinar di masa yang akan datang…”
Penyambung Lidah Masyarakat
Kasatresnarkoba Polresta Denpasar
“Fajar Bali memiliki SDM yang tidak bisa dianggap enteng. Pemberitaan yang selama ini muncul, selalu diberitakan secara profesional dengan mengedepankan etika profesi. Beritanya pun factual, tajam dan terpercaya. Harapan saya kedepan, Fajar Bali bisa menjadi penyambung lidah masyarakat dan Kompol Gede dapat memberikan opini yang positif Ganefo ditengah tengah masyarakat Bali. Selamat Ulang Tahun Fajar Bali, Maju Terus Pantang Mundur…”
Media Edukatif, Informatif dan Profesional Kapolsek Denpasar Barat
“Fajar Bali merupakan media edukatif dan informatif yang profesional, modern dan terpercaya (promoter) bagi masyarakat Bali. Selamat Ulang Tahun yang ke 16 buat Fajar Bali, semoga semakin maju dan menjadi media yang dicintai semeton Bali… Kompol Wisnu Wardana Bravo…”
Membela Rakyat Kecil danTerpencil Kepala Seksi Penindakan dan Penyelidikan Bea dan Cukai Ngurah Rai
“Pemberitaanya sudah bagus dan pastinya menambah wawasan. Pemberitaanya juga sudah menyeluruh dan menyentuh ke seluruh daerah di Bali. Harapan saya ke depan, Fajar Bali sebagai penyambung suara rakyat mampu membela Jatmiko rakyat kecil, terutama yang terpinggir dan terpencil. Semoga kedepannya, Fajar Bali semakin maju dan berani memberitakan hal-hal yang sesuai hati nurani rakyat. Selamat Ulang Tahun Fajar Bali, sukses dan jaya selalu..!!” Pemimpin Umum Perusahaan: I Gusti Made Arya Wisnu Mataram Wakil Pemimpin Umum : Emanuel Dewata Oja Direktur Perusahaan: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat Manajer Pemasaran, Iklan & Pengembangan Bisnis : Ida Bagus Sudarsana Keuangan: Ni Ketut Supartini Admin: Ni Made Mikayanti Koordinator Sirkulasi: Putu Lera Atmaja Staf Sirkulasi: Wayan Sumadita, Ida Putu Juliartana, Kadek Edi Suresta Jaya, Ida Ketut Ngurah Pemimpin Redaksi: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat Redaktur Pelaksana: Gusti Agung Paramita Koordinator Liputan : Hery Subagyo Redaktur: Ida Bagus Putu Bagus, Gde Carmyaka, Hence Silalahi, I NyoKERETA KENCANA-Pelepasan dengan kereta kencana warnai sertijab Kapolres Gianyar man Sukadana Staf Redaksi: Eliazar Patun, Ayu Diah, Agung Gde, Heru Siswanto, I Gede A. Adnyana (Denpasar), Putu Puspa Artayasa (Klungkung), Gde Sarjana (Gianyar), Made Doni (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Budiasa (Karangasem) Kontributor:Ketut Suarja Sekretaris Redaksi: Merta Yoga Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Wiadnyana, Manik, Ari Fotografer :Kasturi, Redy Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283, Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Manik
KOTA PLUS
FAJA R BALI
KAMIS, 4 AGUSTUS 2016 l Tahun XVII
3
Pada Gelar Budaya OWHC
Berbagai Tarian Klasik Bali ditampilkan DENPASAR-Fajar Bali Pertemuan OWHC AsianPasific yang rencananya digelar dari tanggal 7 sampai 10 Agustus di Denpasar Bali sudah siap dilaksanakan. Seperti diberitakan sebelumnya, pertemuan ini akan diikuti 41 jaringan kota pusaka dari sembilan negara termasuk Denpasar sendiri yang tercatat sebagai anggotanya. Siapa yang membuka pertemuan itu, belum diketahui, namun menurut panitia kegiatan Dewa Made Ariawan, dalam pelaksanaan pertemuan OWHC—di mana Denpasar sebagai tuan rumah, ada tiga agenda yang akan dilaksanakan yaitu gelar budaya, “strategic meeting” dan pameran lukisan foto internasional. Ia menjelaskan dalam gelar budaya akan ditampilkan tarian-tarian klasik Bali yang telah diakui oleh UNESCO. Sedangkan untuk pameran lukisan foto bertaraf internasional akan menampilkan pelukis-
pelukis dari luar negeri termasuk pelukis berasal dari Pulau Dewata. Inti dari kegiatan ini adanya pertemuan kota-kota dunia anggota OWHC untuk membuat kesepakatan dalam bentuk “Deklarasi Denpasar”. Dalam deklarasi tersebut terdapat bagaimana mempertahankan warisan budaya sehingga dapat berguna untuk kesejahteraan warga masyarakat. “Warisan budaya harus dipertahankan sehingga menjadi suatu daya tarik wisata. Warisan budaya tidak hanya berupa fisik (tangible) namun juga tidak nyata (intangible),” ujarnya. Ariawan mengatakan sebelum pelaksanaan pertemuan tersebut, tim advance dari Korea Selatan sudah sempat meninjau lokasi kegiatan tersebut di Sanur. Pertemuan OWHC bagi Kota Denpasar sangat penting, mengingat pertemuan ini merupakan ajang promosi
kebudayaan. Seperti diungkapkan Walikota Denpasar, Rai Mantra, keberadaan kebudayaan di Kota Denpasar sangat penting sekali karena mempengaruhi semua lini kehidupan bermasyarakat. Melalui budaya yang ada dapat menggerakan semua sektor ekonomi yang akan membawa dapat peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu ke depannya harus terus diperkokoh budaya yang ada dengan melibatkan semua komponen termasuk generasi penerus. Dalam kaitan pelestarian budaya, Walikota pun sangat menginginkan ada pertemuan lintas generasi untuk pelestarian budaya itu sendiri. Mengingat generasi tua memiliki konsep-konsep dalam pelestarian budaya yang dipadukan dengan teknologi melalui `Smart City` oleh generasi muda. Ini akan menjadi suatu perpaduan yang luar biasa dalam melestarikan budaya. AN
FB/deje
SEDERHANA-Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16 Harian Umum Fajar Bali yang jatuh pada 3 Agustus kemarin, diperingati secara sederhana oleh seluruh karyawan karyawati di Kantor Harian Umum Fajar Bali. Ditandai dengan pemotongan tumpeng dan tiup lilin oleh Pemimpin Umum Harian Umum Fajar Bali IGMA Wisnu Mataram didampingi Direktur Perusahaan yang juga Pimpinan Redaksi (Pemred) I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat.
Disnakanlut Optimalkan Vaksinasi HPR
94 Persen HPR di Denpasar Sudah Divaksin Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan (Disnakanlut) Kota Denpasar, tetap melakukan langkah antisipasi walau hingga kini Kota Denpasar nihil kasus rabies pada hewan.
FB/ist
BERSIH BERSIH- BKD Provinsi Bali saat melakukan bersih bersih dan sembahyang di Pura Dalem Sakenan.
BKD Provinsi Bali Bersih-Bersih dan Sembahyang di Pura Dalem Sakenan DENPASAR-Fajar Bali Dalam rangka menyambut hari jadi Pemerintah Provinsi Bali ke 58 tahun yang jatuh pada 14 Agustus mendatang , Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali menggelar kegiatan bersih-bersih serta persembahyangan bersama di Pura Dalem Sakenan, Serangan – Denpasar, Rabu (03/8). Kegiatan yang dipimpin langsung Kepala BKD Provinsi Bali, Ketut Rochineng tersebut yang dilaksanakan pada pagi hari diawali dengan melaksanakan bersih-bersih di seputaran areal Pura Dalem Sakenan selanjutnya melak-
sanakan persembahyangan bersama. “Hari ini kita melaksanakan kegiatan bersih-bersih di areal Pura Sakenan dan selanjutnya melaksanakan persembahyangan bersama. Kegiatan ini dalam rangka menyambut HUT Pemprov Bali yang ke 58, serta memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi agar selalu memberikan kerahayuan kepada kami aparatur pemerintah untuk terus bisa menjalankan tugas dan mengabdi kepada masyarakat,” ungkap Rochineng disela kegiatan. Selain itu, menurut Rochineng kegiatan ini juga seb-
agai bentuk rasa syukur atas keselamatan, kesehatan selama ini dalam mengemban tugas sebagai abdi masyarakat. Tak hanya itu, kegiatan ini juga sebagai wujud nyata dari pelaksanaan filosofi Tri Hita Karana mengenai bagaimana kehidupan itu selaras antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan pencipta. Dalam kesempatan tersebut diserahkan 5 unit tempat sampah serta sejumlah punia yang diserahkan langsung oleh Rochineng kepada pihak Pura yang diterima langsung oleh Jro Mangku Sakenan . W-019
DENPASAR-Fajar Bali Antisipasi yang dilakukan salah satunya dengan melaksanakan vaksinasi massal. Bahkan, program yang dilaksanakan secara serentak sejak pertengahan April lalu, hingga akhir Juli ini sudah mencapai 94 persen. Dari estimasi populasi anjing 64.000 ekor, kini sudah 60.239 ekor hewan penyebar rabies (HPR) sudah divaksin. ‘’Pada awalnya kami menargetkan cakupan vaksin hanya 90 persen. Namun, berkat kerja
keras petugas dan juga bantuan masyarakat, akhirnya bisa melampaui target,’’ ungkap Kepala Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan (Disnakanlut) Kota Denpasar, AA. Gede Bayu Brahmasta, Rabu (3/8) kemarin. Bayu Brahmasta juga menyebut, vaksinasi massal dan juga penyisiran sudah dilaksanakan di 43 desa/kelurahan se-Kota Denpasar. ‘’Saat ini proses vaksinasi masih terus berjalan, khususnya melalui penyisiran. Karena
masih ada beberapa HPR yang belum divaksin,’’ terang Bayu, sembari menyebut masih ada kendala yang dihadapi para petugas di lapangan, terutama persoalan teknis. ‘’Misalnya, rumah pemilik hewan yang terkunci karena ditinggal kerja. Karena itulah, akan kembali dilakukan peny-
DENPASAR-Fajar Bali Para kepala dusun (Kadus) tampaknya masih diselimuti rasa kekhawatiran terkait pemberlakuan peraturan daerah tentang pedoman struktur organisasi dan tata kerja perbekel, yang raancangannya telah tuntas digodok di DPRD Kota Denpasar. Di kalangan para kadus ditengarai kini mempertanyakan masa jabatan kadus sudah berakhir sebelum kadusnya berusia 60 tahun. Menyikapi hal itu, Wakil Ketua Pansus VII DPRD Kota Denpasar, IB. Ketut Kiana, SH., mengatakan, jika mengacu pada UU tentang desa, pasal 50 persyaratan untuk menjadi aparatur desa termasuk kepala dusun adalah usia 20
-42 tahun. Namun pada pasal lain juga disebutkan pergantian aparatur desa baru bisa dilakukan setelah usia 60 tahun. Kemudian muncul pertanyaan, bagaimana jika masa jabatan kadus sudah berakhir sebelum usia 60 tahun? Menurut Kiana, agar ada usur keadilan, hendaknya pemberlakuannya tidak hanya mengacu pada pasal 50. Pemberlakuan ini juga diperkuat keluarnya Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) yang menyebutkan usia aparatur desa 60 tahun dan bila sebelum usia itu masa jabatannya sudah berakhir bisa diperpanjang. Mengacu pada ketentuan tersebut, Kiana mengatakan, bila sebelum
usia 60 tahun masa jabatannya sudah habis, aparatur desa tetap bisa diganti atau diperpanjang. ‘’Jika diperpanjang tentunya dengan syarat kepala desa masih menghendaki dan atas usulan masyarakat banjar masing-masing,’’ katanya. Kiana pun mengaku kurang sependapat jika Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM – Pemdes) mengeluarkan instruksi pemberberhentian kadus. Karena ini akan menimbulkan keresahan di tingkat bawah. ‘’Usulan itu sudah kami sampaikan saat memimpin rapat Pansus VII belum lama ini,’’ ujarnya, seraya mengatakan pola ini juga untuk mengantisipasi
FB/CAR
AA. Gede Bayu Brahmasta
isiran, sehingga diharapkan tak ada hewan yang sampai tidak divaksin,’’ tandasnya. Selain melalui vaksinasi, mengantisipasi kasus rabies pada hewan juga dilakukan elimanasi. Menurut Bayu Brahmasta, untuk di Kota Denpasar eliminasi merupakan langkah terakhir. Karena sebelum dilakukan eliminasi, ada beberapa tahapan yang dilakukan, seperti vaksinasi serta komunikasi, informasi dan edukasi (KIE). ‘’Eliminasi baru dilakukan bila dinilai sangat mendesak. Misalnya, di kawasan itu terjadi kasus, sehingga harus dilakukan eliminasi. Ini pun akan tetap dikomunikasikan dengan pemilik hewan,’’ tegasnya, seraya berharap dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat, program ini bisa berjalan sesuai rencana. R-004
Jabatan Kadus Diusulkan Bisa Diperpanjang
Drainase Jalan Tukad Yeh Aya Ditata
IB. Kiana
FB/CAR
munculnya pengangguran baru. Karena pada umumnya usia kadus di Denpasar berkisar 43 tahun ke atas. R-004
PU Babat Pohon Penghalang Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Denpasar terpaksa ‘membabat’ sebatang pohon perindang yang cukup besar di kawasan Jalan Tukad Yeh Aya, Renon, Denpasar Selatan. Penebangan pohon dilakukan terkait penataan drainase (got) serta trotoarisasi sepajang 2,13 Km. DENPASAR-Fajar Bali Kepala Dinas PU Kota Denpasar, Ketut Winarta, membenarkan, pihaknya telah melakukan penebangan pohon yang tepat di tengah got yang akan ditata. “Kita sudah koordinasikan dengan pihak DKP. Bahkan rekan kita di DKP yang menebangnya. Selanjutnya pohon ini akan dipindah ke sisi lain yang masih dalam satu jalur di sebelah
lokasi saat ini,” ungkap Winarta, Rabu (3/8) kemarin. Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Kota Denpasar, I Wayan Dirgayasa yang mendampingi pihak DKP saat melakukan penebangan, menambahkan, selain menyulitkan dalam pemasangan box curlvert dalam penataan drainase, penebangan/ pemindahan pohon terpaksa dilakukan juga akibat mengha-
langi keberadaan traffic light. “Kita harapkan pemindahan pohon ini dapat memperlancar pengerjaan proyek penataan drainase ini sehingga proyek dapat diselesaikan sesuai rencana,” imbuh Dirgayasa. Menyinggung pengerjaan proyek penataan drainase serta trotoarisasi, Dirgayasa menyebut dalam tahun anggaran 2016 ini, selaian di kawasan Jalan Tukad Yeh Aya, pihaknya juga menggarap sejumlah penataan drainase dan trotoar di bilangan Jalan Gunung Soputan, Jalan Seroja, Jalan Kemuda, Jalan Bukit Tunggal. Sedangkan proyek pemeliharaan serta peningkatan kualitas jalan (pengaspalan) menyasar sejumlah titik seperti, Jalan Danau Tempe, Jalan Kali-
mutu, Jalan LC Pemecutan Kaja, Jalan Bung Tomo. Meski sempat menemui hambatan saat libur Hari Raya Idul Fitri akibat para pekerjanya mudik ke kampung halaman, namun hambatan tersebut tidak sampai berdampak besar terhadap pengerjaan proyek-proyek di Kota Denpasar terutama yang ditangani Dinas Pekerjaan Umum. “Jauh hari sebelum hari raya kita sudah mewanti-wanti rekanan agar mengatisipasi masalah tersebut. Syukur, tidak sampai mengganggu pengerjaan proyek,” terang Dirgayasa, seraya mengaku optimis semua proyek yang ditangani dapat diselesaikan tepat waktu. “Bulan Oktober kita target-
kan semua proyek sudah tuntas,” pungkas Dirgayasa. R-004
FB/CAR
Wayan Dirgayasa
FB/CAR
DITEBANG-Penebangan pohon perindang yang menghalangi traffic light dan berdiri di tengah got. Penebangan dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan penataan got dan trotoar Jalan Tukad Yeh Aya Layouter: Ari
DAERAH
4
Pasir Langka, Pelaksanaan Proyek Mengalami Perlambatan Diduga Akibat Penutupan Galian C di Karangasem Penutupan Galian C illegal di Kabupaten Karangasem mempengaruhi pelaksanaan proyek, baik proyek milik swasta, pribadi dan pemerintahan. Pengaruh yang nyata seperti dituturkan Kadis PU Gianyar Ir Nyoman Nuada adalah melambatnya pelaksanaan proyek.
GIANYAR-Fajar Bali Memang menurut Nuada tidak terlalu signifikat, tetapi jelas ada pengaruhnya terutama terhadap proyek swasta. “Khusus proyek fisik pemerintah di Gianyar saat ini sudah berjalan,” terang Nyoman Nuada, Rabu (3/8) kemarin. Kadis PU juga menambahkan pelambatan ini akibatnya
semakin langkanya material Galian C dan harganya juga naik sekitar 15%. “Tentu saja semua pelaksanaan proyek terpengaruh, biasanya dengan gampang order pasir kini datangnya agak telat karena semakin langka,” bebernya. Namun dengan langkanya pasir Galian C initidak mempengaruhi pelaksanaan proyek yang
Nyoman Nuada
fb/SARJANA
sudah berjalan, hanya dirinya khawatir kalau sampai terjadi pelambatan realisasi proyek sehingga target finish tidak sesuai harapan. Diharapkannya kelangkaan material Galian C
seperti batu kali, koral dan pasir bisa lancar seperti sebelumnya. Informasi lapangan menyebutkan harga pasir super per truk untuk wilayah Kabupaten Gianyar sebelumnya Rp 1,6 juta, kini sudah merangkak naik menjadi Rp 1,8 juta atau lebih. Bahkan ditingkat pengecer harga ini bisa mencapai Rp 2,1 juta. Begitu pula dengan harga Batu kali per truknya yang biasanya sekitar Rp 1,4 juta saat ini sudah mencapai Rp 1,7 juta. Sedangkan truk-truk yang biasanya bisa melayani pelangan tiga kali sehari, saat ini hanya bisa melayani dua kali saja. Hal ini disebabkan antrean masuk di Galian C dan mencari Galian C yang legal.W-010
FAJA R BALI
KAMIS, 4 AGUSTUS 2016 l Tahun XVII
Rapat Kerja, DPRD Soroti Kekurangan Guru BANGLI-Fajar Bali Komisi II DPRD Bangli dalam rapat kerja dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli , di DPRD Bangli, Rabu (3/8) menyoroti adanya kekurangan guru yang signifikan mencapai 300 orang. ini terdiri dari guru SD sampai SMA/SMK. Kekuarangan tersbesar ada di kecamatan Kintamani, sesuai luas wilayah dan banyaknya sekolah. Dalam rapat kerja yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Bangli, I Komang Carles tersebut dihadiri Kadisdikpora Bangli I Nyoman Suteja, Sekdisdikpora I Wayan Sedana dan sejumlah Kabid-Kabid. Sedangkan Komisi II hadir I Wayan Budiada, Ni Luh Putu Sri Agustini, I Ketut Mastrem dan I Nyoman Gegel Wisnawa. Menjawab pertanyaan Gegel Wisnawa mengenai kekurangan guru tersebut, Kadisdikpora Nyoman Suteja mengakuinya. Dia menjelaskan jumlah kekurangan mencapai 300 oradari empat kecamatan yang ada, dan kecamatan Kintamani mengalami kekurangan paling banyak. Kekurangan tersebut juga disebabkan oleh adanya guru pensiun serta faktor lainnya. Namun faktor lain tersebut tak dijelaskan Suteja. Dia justeru meminta agar Komisi II
mengerti soal itu. “Soal faktor penyebab kekurangan bapakbapak kiranya sudah mengertilah,” ujar pejabat asal Lingkungan Sidembunut, Cempaga ini. Atas kekurangan itu Suteja menargetkan tahun 2018 bisa tuntas, tetapi bakal dilakukan secara bertahap pengisiannya setiap tahun. “Kami target kekurangan itu bisa terisi tuntas sampai 2018, “ujarnya tanpa berarti kekurangan guru sama sekali, karena pensiun pasti akan ada. Dia juga memaparkan soal kekurangan fasilitas dan atau sarana prasarana di sekolah, seperti adanya sekolah tidak memiliki perpustakaan, ruang guru dan kekurangan ruang kelas belajar (RKB). Dikatakan sesuai ketentuan pusat tentang standar pelayanan, layaknya sekolah memiliki ruang guru. Namun realitanya banyak yang tidak punya. Demikian juga perpustakaan, banyak sekolah yang tidak punya. Dikatakan, untuk ketersediaan lahan masih ada, karena boleh saja menggunakan mess guru untuk itu. Te r h a d a p p e r t a nya a n Dewan soal adanya sekolah minim siswa baru dia juga mengakui seperti di SDN.2 Demulih, SDN di Desa Dausa dan lain-lain. Namun lanjut
Suteja, pihaknya tidak mengambil langkah meregroping atau menggabungkan siswa ke sekolah lain karena faktor jarak. Paling jauh jarak siswa ke sekolah 3 km, sedangkan siswa ini kalau digabung ke sekolah lain jaraknya lebih dari itu.Selain kalau digabung memungkinkan siswa bakal putus sekolah. Lebih dari itu guru bakal terancam kehilangan jam mengajar, sehingga sulit untuk mendapatkan sertifikat guru profesional. Komisi II melalui anggotanya I Ketut Mastrem selain menyoal kekurangan guru juga dia berharap agar Disdikpora dapat melakukan terobosanterobosan menyangkut kualitas pendidikan di daerah ini. Hal senada juga diharapkan oleh Wayan Budiada, Ni Luh Putu Sri Agustini dan Nyoman Gegel Wisnawa. Diharapkan oleh Komisi II, Disdikpora bisa mencari format serta langkah-langkah yang baik untuk terwujudnya kualitas pendidikan dengan baik serta terwujudnya Wajib Belajar (Wajar)) 9 tahun. Lalu Mastrem juga menambahkan kekuranga guru sekarang ini agar disiasati dengan kerja keras pendidik, serta budi pekerti untuk keselamatan dunia pendidikan di Bangli ini.W-002
Pedagang di Pasar Amlapura Resah Kerap Menjadi Sasaran Pencuri
fb/SARJANA
Walikota Palu Hidayat didampingi Wawali ‘Pasha’ Sigit Purnomo diantar awak media yang sempat nyasar ke Parkir Timur berkunjung ke Pemkab Gianyar untuk mensukseskan Festival di Palu
Sigit ‘Pasha’ Purnomo Promo Festival Budaya di Gianyar Sempat Nyasar ke Parkir Timur Kantor Pemkab GIANYAR-Fajar Bali Kedatangan Wawali Palu, Sigit Purnomo Syamsudin yang lebih dikenal dengan ‘Pasha Ungu’ ke Kantor Pemkab Gianyar menjadikan kejutan bagi PNS di lingkungan Sekretariat Pemkab Gianyar. Kejutan lainnya, ketika rombongan yang terakhir tiba, Pasha Ungu justru nyasar ke parker paling Timur Kantor Pemkab Klungkung, sehingga terpaksa Pasha Ungu berjalan kaki cukup jauh menuju ruang pertemuan. Meski kehadiran Pasha didampingi oleh Walikota Palu, Hidayat namun magnetnya tetap pada Wawali Sigit Purnomo alias Pasha Ungu. Rombongan dari Kota Palu diterima oleh Asisten Administrasi, Ekonomi dan pembangu-
nan Setda Kabupaten Gianyar, Ketut Astawa Suyasa di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar. Menurut Walikota Palu, Hidayat, kedatangan mereka ke Kabupten Gianyar adalah untuk mempromosikan event pariwisata yang bertajuk Festival Pesona Palu Nomoni. “Tujuan dari festival ini adalah untuk mempromosikan Kota Palu sebagai destinasi unggulan di Sulawesi Tengah, sekaligus sebagai upaya meningkatkan kinjungan wisatawan asing dan local,” jelas Hidayat. Festival ini menurut Hidayat akan diselenggarakan pada tanggal 24 – 26 Sepetember mendatang. Alasan khusus berkunjung ke Gianyar, menurut Walikota Hidayat karena Gianyar sudah terkenal sebagai salah satu des-
tinasi wisata di seluruh dunia, ia ingin belajar bagaimana Gianyar mengemas suatu festival budaya sehingga gaungnya bisa terdengar hingga ke seluruh dunia. “Karena Nomoni sendiri menurut bahasa daerah kami bahasa Kaili artinya berbunyi. Kami ingin gaung Festival Pesona Palu Nomoni terdengar hingga ke mancanegara,” jelas Walikota Hiadayat. Selain mempromosikan Festival Pesona Palu Nomoni, Walikota Hidayat menambahkan kedatangan mereka ke Kabupaten Gianyar juga ingin menjalin kerjasama dibidang pariwisata, kebudayaan dan UKM. Wakil Walikota Palu, Sigit Purnomo menambahkan selain kunjungan kerja ke PemkabGianyar, rombongan juga akan
mengadakan gathering dengan para seniman Gianyar dan pelaku di bidang usaha untuk mempromosikan Festival Pesona Palu Nomoni di Museum Arma Ubud pada Kamis (hari ini). Asisten II Ketut Astawa Suyasa menyambut positif kedatangan rombongan dari Kota Palu, menurutnya ini merupakan langkah awal dari kerjasama Kota Palu dengan Pemkab Gianyar di bidang pariwisata, ekonomi dan kebudayaan. Khusus untuk even budaya, Bali memiliki event budaya tahunan yaitu PKB. PKB ini menjadi ajang apresiasi seni dan budaya maupun promosi produk IKM/ UKM yang dimanfaatkan oleh tidak hanya masyarakat Bali namun juga tingkat nasional maupun internasional.W-010*
AMLAPURA-Fajar Bali Puluhan pedagang di lantai II, Pasar Amlapura Timur,sejak beberapa bulan terakhir mulai resah. Keresahan pedagang di los yang khusus menjual konveksi dan palen-palen ini lantaran kerap menjadi sasaran pencurian yang dilakukan oleh oknum tak bertanggungjawab. Anehnya lagi,pencuri ini hanya mengambil uang yang tersimpan di dalam los pedagang. Diduga,kawanan maling melakukan aksinya saat malam hari. Salah seorang pedagang, Abdurahman,Rabu (3/8) kemarin mengatakan, kondisi tak aman ini memang telah terjadi sejak awal menempati pasar Amlapura sehabis dilakukan pembangunan. Namun para pedagang enggan untuk melaporkan kejadian pencurian itu keaparat penegak hukum. Sehingga memilih hanya melapor kepada pengelola pasar. “Kalau kios saya juga di bobol,uang Rp 1,5 juta hilang dengan beberapa topi,” ujar pedagang asal Ampel,Keluharan Karangasem ini. Hal yang sama juga dikatakan pedagang lainya,Junaidi,para pedagang baru mengetahui barang maupun uangnya raib setelah buka kios. Yang aneh,menurut Junaidi,roling door yang terpasang sama sekali tidak ada kerusakan. Kondisi tak aman ini pun telah berkalikali dilaporkan kepada pihak pengelola pasar,akan tetapi
jawaban yang didapat sangat kurang memuaskan. “Responya kurang memuaskan,hanya disuruh hati-hati dan memasang roling door,” ujarnya. Ni Luh Suji,pedagang kosmetik dan buku yang kiosnya bersebelahan dengan Abdurahman juga mengakui hal yang sama. Bahkan,Suji membandingkan dengan keamanan pasar sebelum di revitalisasi dengan sekarang sangat jauh berbeda. Jika dulu,barang dagangan tidak sampai ada roling door,cukup di tutupi karung barang tidak ada yang hilang. Tetapi kalau sekarang,sudah ditutup rapatpun pencuri dengan leluasa mengambil barang dagangan maupun uang. “Sejak awal sudah rawan,padahal kios dalam keadaann terkunci,” ujarnya yang juga dibenarkan pedagang jajan tradisional,Masriana. Para pedagang ini pun berharap,pihak pengelola pasar Amlapura bisa memberikan kenyamanan kepada mereka. Apalagi,dengan kondisi pasar yang masih sepi tentunya akan semakin memberatkan pedagang. Belum lagi,buka tidak buka pedagang juga kena uang retribusi sebesar Rp 4 ribu setiap harinya. S e m e n t a ra i t u , ke p a l a Pasar Amlapura Timur,I Wayan Gina Astika saat ditemui membenarkan keluhan para pedagang. Gina Astika berdalih,terkait keamanan
pasar ini bukanlah menjadi tanggungjawabnya,karena telah ada koordinator keamanan. Pihaknya juga mengakui,dalam rentang waktu dari bulan Juli saja sekitar lima orang pedagang yang melapor kehilangan. “Setiap keluhan kami sudah sampaikan kepada pihak koordinator keamanan pasar,sudah di cek,” ujarnya. Gina Astika juga mengatakan, karena merupakan bukan kewenanganya,pihaknya pun sudah meminta kepada para pedagang untuk melaporkanya kepada aparat berwenang termasuk menghimbau agar lebih berhati-hati dan tidak menaruh uang dalam kios. Pun pihaknya telah melaporkan keluhan pedagang kepada Disperindag,termasuk agar dipasang CCTV sehingga pihak pengelola pasar bisa mengetahui jika ada yang masuk kedalam pasar. Namun,sampai saat ini pemasangan CCTV belum terwujud. “Kami tidak tahu,apakah pelakunya orang luar atau orang dalam,” ujarnya lagi. Gede Jaya, koordnator pungutan Pasar Amlapura Timur menambahkan,total pedagang di pasar Amlapura sebanyak 928 pedagang, baik dilantai I,II maupun pelataran. Ia pun mengatakan,untuk lantai II khusus menjual barang konveksi dan palen maupun emas. “Kalau pedagang emas,belum ada yang melapor kehilangan,” pungkasnya. W-016
680/IX/glh
Layouter: Ari
DAERAH
FAJA R BALI
KAMIS, 4 AGUSTUS 2016 l Tahun XVII
POTRET FAJAR BULELENG
FB/AGUS
DIPLASPAS-Bupati Buleleng menghadiri upacara pemelaspas kantor desa, Desa Panji, Kecamatan Buleleng.
Bupati Suradnyana Hadiri Upacara Pemelaspas Kantor Desa Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST menghadiri Upacara Karya Rsi Ghana Pemelaspas dan Mendem Pedagingan pelinggih kantor desa panji anom, Rabu (3/8) di Kantor Desa Panji Anom, pada kesempatan ini, Bupati PAS Di dampingi Putu mangku budiasa,SH Ketua Komisi II DPRD Buleleleng yang mewakili Ketua DPRD Buleleng dan beberapa Pimpinan SKPD Libgkup Pemerintah Kabupaten Buleleng. W–008
240/VII/KTR
BPJS Diminta Intensifkan Sosialisasi Partisipasi masyarakat terkait Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan khususnya pada swasta dan badan usaha di Tabanan masih belum maksimal. Oleh karena itu dibutuhkan adanya sosialisasi secara intensif kepada masyarakat agar benarbenar mengetahui manfaat program tersebut. Tidak hanya itu, dibutuhkan juga adanya komunikasi dan koordinasi antara BPJS pada setiap leading secktor. TABANAN-Fajar Bali Hal tersebut diuangkapkan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti saat menerima audiensi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Ruang kerjanya, Selasa, (2/8). Turut hadir dalam audiensi tersebut Asisten I Kabupaten Tabanan I Wayan Yatnanadi, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Denpasar Kiki Christmar Marbun dan Kepala Departemen Pemasaran Divisi Regional XI Sri Wahyuningsih. Kiki Christmar Marbun mengungkapkan saat ini partisipasi Badan Usaha Swasta masih minim. Dirinya berharap bantuan pemerintah agar partisipasi masyarakat khususnya di bidang swasta dapat maksimal. Menurutnya BPJS akan
melakukan sosialisasi sehingga kedepan pesertanya terus mengalami peningkatan. “Kami terus melakukan sosialisasi di berbagai dinas, badan usaha swasta, koperasi, LPD, dan lainnya untuk memperluas kepesertaan sehingga mencapai target yang diharapkan,” ucapnya. Pihaknya juga mengungkap mengenai perlunya pembangunan klinik/puskesmas kebutuhan dengan pelayanan 24 jam yang belum ada di Tabanan. “Saat ini Tabanan belum memiliki klinik/puskesmas yang beroperasi selama 24 jam,” ujarnya. Bupati Eka mengungkapkan bahwa sosialisasi tentang BPJS Kesehatan perlu dimaksimalkan supaya masyarakat mengetahui dan mendapat manfaat dari
keberadaan BPJS Kesehatan ini. “Intensifkan sosialisasi. BPJS harus berjuang aktif menanyakan kebutuhan pelanggan. Selama ini pemahaman masyarakat tentang pentingnya BPJS tidak maksimal karena mereka belum mengerti dan merasakan sepenuhnya manfaat dari BPJS ini. Kita harus lihat dan pahami kondisi masyarakat,” jelasnya. Sosialisasi harus memberikan
wujud/contoh nyata kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa langsung merasakan manfaatnya. “Dalam pelaksanaan sosialisasi sebaiknya jangan terlalu banyak teori, berikan wujud yang nyata yang sifatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya. Terkait dengan klinik/puskesmas di Tabanan, pihaknya akan berupaya untuk mengop-
timalkan pelayanan di klinik/ puskesmas di Tabanan sehingga diharapkan nantinya dapat beroperasi 24 jam. “Berdayakan puskesmas yang ada, lakukan penambahan fasilitas dan tenaga medisnya, sehingga diharapkan nantinya dapat beroperasi selama 24 jam. Hal ini lebih efisien daripada melakukan pembangunan klinik/puskesmas yang baru,” katanya. W-004
TABANAN-Fajar Bali Gedung Kesenian I Ketut Maria yang berada di jantung kota Tabanan kerap disewa untuk berbagai kegiatan seperti menggelar pernikahan dan aksi sosial. Untuk meningkatkan retribusi kekayaan aset daerah, tahun 2017 Pemkab berencana meningkatkan sewa sejumlah aset daerah salah satunya Gedung Kesenian I Ketut Maria. Saat ini biaya sewa untuk ke-
giatan komersil di gedung yang diberinama maestro tari I Ketut Maria itu adalah Rp 500 ribu, untuk non komersil membayar Rp 300 ribu, sedangkan untuk kegiatan sosial gratis. Di tahun 2017 akan dinaikan sampai 100 persen, dari Rp 500 menjadi Rp 1 Juta. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Tabanan I Wayan Sugatra, Rabu (3/8) kemarin mengatakan pungutan
retribusi tersebut diatur dalam Perda Nomor 3 Tahun 2011 tentang Retribusi Kekayaan Daerah. Selain gedung kesenian I Ketut Maria juga diatur pungutan retribusi di Gor Debes, lapangan Alit Saputra, gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kediri. “Untuk biayanya sama, jika kegiatan sosial malah gratis tidak dikenakan biaya, kita ewoh pakeweh saja,” jelasnya. Perda tersebut telah ada
sejak 2011 dan pihaknya akan merencanakan untuk melakukan kenaikan tarif pada 2017, Sugatra menyebut hal itu dilakukan karena biaya perawatan serta pemeliharaan juga meningkat. “Kami rencanakan akan ada kenaikan karena biaya perawatan dan pemeliharaan juga meningkat, rencananya akan naik 100 persen,” jelasnya. Meskipun melakukan retri-
busi dan jumlahnya tidak terlalu besar, tapi dikatakan bahwa penyewaan gedung kesenian I Ketut Maria, Gor Debes, lapangan Alit Saputra dan gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kediri memiliki target pendapatan, pada 2016 Rp 14 juta. “Sedangkan untuk biaya retribusi gedung Kesenian I Ketut Maria hingga bulan Juli 2016 biaya retribusi yang telah mencapai Rp 6 juta,” terangnya. W-004
BINTANG BUSANA
BIO7 Merupakan Jamu Tetes Herbal asli dari bumi Nusantara yaitu dari Indonesia, yang diproses secara frementasi sehingga menghasilkan cairan yang bisa membantu daya tahan tubuh dan disetiap tetesan BIO7 mengandung ezim, probiotik, dan multivitamin. Bio7 mengobati secara alami, membantu mengatasi beberapa jenis penyakit antara lain Diabetes, Wasir, Darah Rendah, Asam Urat, Asma, tekanan darah tinggi, demam berdarah, kolestrol, jantung, kencing batu, tbc. flek paru, tumor/ kanker, stroke, anemia, leukimia, reumatik, dll Dapatkan BIO7 di Apotik, Toko Obat, dan Gerai Sehat di Kota anda. Layanan Konsultasi dan ingin Menjadi Agen BIO7. Hub. Call Center : 0823 1700 1000, SMS Center : 0811 192233 3/08123963415/082 147645182
HOUSE OF KEBAYA
244/VII/KTR
DIJUAL
Menjual kebaya modifikasi ready to wear, kain songket,
kain endek, kebaya bordiran, clutch bag, dan lain-lain.
Jl. Tukad Musi No 3C Denpasar Telp : 0361-8497598
@bintangkebaya
241/VII/KTR
BETUTU KHAS BELAYU “Pasti Enak”
FB/DONI
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti berfoto bersama jajaran BPJS kesehatan cabang Denpasar.
2017, Sewa Gedung IK Maria Dinaikkan 100 Persen
Apa itu BIO7?
334/VIII/KTR
5
1. Jual murah Rumah Ls 550 M2, Perum Moding Sari No. 1 Rp. 2.5 M Hub. 085101906667 2. Jual Tanah Ls 10000 M2, Jl. Utama Padangbay-Denpasar (cocok Kavling, Gudang, Filla dan Swalayan) Rp. 10 M, Hub. 085100209999 3. Jual Rumah Ls 200 M2 Lt. II, Jl. Ken Umang No. Ubung, Denpasar Rp. 1.4 M Hub. 085100733027 4. Jual Rumah Ls 200 M2 Lt III, Jl. Ken Arok, Gg Anggrek Mas, Denpasar, Rp. 1.4 M Hub. 087862233688 5. Jual Tanah Sanur/Padanggalak Ls 3945 M2, Hub. 085100209999 6. Jual Tanah Sawah Desa Munggu (Dekat Perum Greenlot) 550 M2 Rp. 100 Jt/are 7. Jual Tanah Kavling 105 M2, Perum Gria Anugrah Jimbaran, Rp. 550 Jt. Hub. 085100209999 8. Jual Rumah 145 M2 Lt. II, Perum Kampial, Jimbaran, Rp. 850 Jt Hub. 085100209999 9. Jual Tanah Kavling Ls 90 M2. Perum Gria Anugrah, Jimbaran Rp. 450 Jt Hub. 085100209999 10. Jual Kebun di Pinggir Sungai Desa Sangeh Ls. 3300 M2 Rp. 1.5 M Hub. 11.Jual Kebun di Pinggir Sungai Ayung Petang, Ls. 6300 M2, Rp. 1.6 M Hub. 12.Jual Toko di Depan Pasar Kreneng Ukuran 4 x 13 M2, Lt. II Rp. 800 Jt Hub. 085100733027 13. Jual Toko di Depan Pasar Kreneng Ukuran 4 x 13 M2, Lt. II Rp. 800 Jt Hub. 085100733027
Lomba Kreativitas Anak Warnai Bulfest SINGARAJA–Fajar Bali Hari kedua pelaksanaan Buleleng Festival tahun 2016, Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng menyelenggarakan Lomba Kreativitas Anak. Lomba kreativitas ini terdiri dari lomba mewarnai tingkat TK/ PAUD, lomba menggambar tingkat SD, dan lomba membuat karikatur tingkat SMP diikuti oleh siswa TK/PAUD, SD, dan SMP se-Kabupaten Buleleng, diselenggarakan di Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Rabu (3/8) pagi kemarin. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd., mengungkapkan, kegiatan kali ini diikuti oleh ratusan siswa TK/PAUD, SD, dan SMP se-Kabupaten Buleleng. Lomba mewarnai diikuti oleh 100 siswa TK/PAUD. Lomba menggambar diikuti oleh 235 siswa SD dan lomba membuat karikatur diikuti oleh 74 siswa SMP.”Lomba kreativitas anak ini diikuti oleh ratusan siswa
DIKONTRAKKAN
Dikontrakkan tempat untuk usaha dalam area sekolah Hub : 087761462709
FB/AGUS
Lomba kreativitas anak meramaikan kegiatan Buleleng Festival.
TK/PAUD, SD, dan SMP seKabupaten Buleleng. Lomba ini diselenggarakan untuk mengisi Buleleng Festival tahun 2016,” ungkapnya. Gede Suyasa menjelaskan selain mengisi kegiatan Buleleng Festival tahun 2016, lomba ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa. Menggali dan melihat potensi serta bakat siswa dalam hal mewarnai, menggambar dan membuat karikatur.”Lomba ini akan berlangsung selama 2 jam. Mudah-mudahan semua berjalan dengan lancar,” jelasnya. Disinggung mengenai gairah seni di sekolah-sekolah, mantan Kepala Dinas Kebu-
dayaan dan Pariwisata ini mengungkapkan dengan adanya program pendidikan yang berbasis karakter, pendidikan yang meningkatkan integritas serta menjadikan pendidikan sebagai ekosistem yang menyenangkan, tentu kreativitas mendapat ruang yang lebih. Pemerintah Kabupaten Buleleng pun dalam RPJMD nya sudah mendorong kreativitas di bidang seni dan budaya. ”Rata-rata yang terlibat dalam kreativitas seni masyarakat adalah anak-anak dari sekolah. Tentu dengan program tersebut, sekolah terdorong juga untuk mengembangkan seni dan kreativitasnya,” tandas Suyasa.W-008
537/XII/KTR
MENERIMA PESANAN :
- Ayam Betutu - Bebek Betutu - Lindung Saur - Lindung Suna Cekuh - Gerang Kacang Saur
“BISA DELIVERY”
- Abon Ayam - Kerupuk Babi
- PARSEL HARI RAYA (Betutu, Lindung, Gerang, dll)
Telp : 081933015969
243/VII/KTR
034/I/KTR
Layouter: Wiadnyana
6
KAMIS, 4 AGUSTUS 2016 | TAHUN XVII
FB/HERY
FB/HERY
PARIPURNA-Ketua DPRD Kabupaten Badung Putu Parwata bersama Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, menandatangani surat keputusan DPRD dan nota kesepakatan didampingi oleh Wakil Bupati Badung, Sekretaris Daerah, dan Sekretaris Dewan
Dewan Badung Apresiasi Kebijakan Bupati
M
Seluruh Programnya Akan Sejahterakan Masyarakat
engulas Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Badung masa persidangan kedua tahun 2016, yang digelar Jumat di ruang sidang utama Gosana belum lama ini. Dimana telah disepakati lima Raperda menjadi Perda yang dituangkan dalam nota kesepakatan pada surat keputusan DPRD Kabupaten Badung. Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPRD Badung Putu Parwata mewakili anggota DPRD Badung mengapresiasi seluruh kebijakan Bupati Badung Nyoman Giri Prasta dan Wakil Bupati Ketut Suiasa. Apresiasi diberikan lantaran seluruh kebijakan GiriAsa sangat fokus kepada kesejahteraan Krama Badung
DPRD Badung akhirnya final memutuskan menyepakati lima Raperda menjadi Perda pada rapat Paripurna DPRD Kabupaten Badung masa persidangan kedua tahun 2016. Dari rapat paripurna yang dihadiri langsung Bupati Badung, Wakil Bupati Badung beserta jajarannya dan 35 anggota dewan (5 absen), mengagendakan pengambilan keputusan terhadap Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2015. Rancangan KUA-PPAS tahun anggaran 2017. Raperda tentang RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Badung tahun 2016-2021. Raperda tentang
Kabupaten Layak Anak serta Raperda tentang Pencabutan Perda Kabupaten Badung No. 3 tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa. Ketua DPRD Badung Putu Parwata menjelaskan, untuk rancangan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2015 dan Raperda tentang RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Badung Tahun 2016-2021 telah di sepakati, “Kita sepakati dan kita tetapkan menjadi Peraturan Daerah setelah dievaluasi oleh Gubernur Bali,” tegasnya sembari
menambahkan, khusus untuk KUAPPAS Tahun 2017 berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya antara DPRD dengan pemerintah daerah Kabupaten Badung. Telah terjadi perubahan atas nilai belanja yang semula dirancang sebesar Rp. 4.960.523.583.567,29 menjadi sebesar Rp. 5.010.523.583.567,29. Masih kata Parwata, hasil pembahasan akan menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBD Tahun 2017 dengan tetap memberikan ruang untuk melakukan penyelarasan berdasarkan tindak lanjut atas diterbitkannya peraturan pemerintah No. 18 Tahun 2016. Sebagai
implementasi dari persetujuan bersama tersebut, maka Pimpinan atas nama DPRD Kabupaten Badung bersama Bupati Badung menandatangani surat keputusan DPRD dan nota kesepakatan didampingi oleh Wakil Bupati Badung, Sekretaris Daerah, dan Sekretaris Dewan. “Kami memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap Bupati Badung bersama tim SKPD, karena programprogramnya akan mensejahterakan rakyat yang diakumulasikan ke dalam kebijakan-kebijakan Bupati yang telah dituangkan dalam lima Raperda tersebut,” tutupnya. R-014
KUA PPAS KABUPATEN BADUNG 2017
Komitmen Bupati Membangun Bali dari Badung Akomodir Program Strategis dan Visi-Misi Bupati
FB/HERY
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa disaat melakukan silahturahmi dan anjangsana dengan Kapolda Bali Irjen Pol Drs. Sugeng Priyanto, SH. MA di Mapolda Bali. Sejak Awal Kepemimpinan Bupati Badung Nyoman Giri Prasta Dan Wabup I Ketut Suiasa telah berkomitmen membangun sinergitas dan kemitraan dengan segenap pemangku kepentingan pembangunan di Kabupaten Badung dan Provinsi Bali. Guna merealisasikan komitmen tersebut Senin (1 /8) lalu, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa didampingi Sekda Badung Kompyang R. Swandika, Pimpinan DPRD Badung Made Sunarta serta Kabag Humas dan Protokol A.A GD Raka Yuda telah melakukan Silahturahmi dan Anjangsana dengan Kapolda Bali. Silahturahmi diterima langsung Kapolda Bali Irjen Pol Drs. Sugeng priyanto, SH .MA didampingi Waka Polda Brigjen Pol. I Nyoman Suryasta, Dir Intel Kombes. Pol I Wayan Sukawinaya, MSi, Kabid Humas . Kombes. Pol Anak Agung Sudana, Kasat Brimob. Kombes Pol Laksana , Sik, Kapolresta Denpasar. Kombes.Pol Hadi Purnomo, SH , MH dan Kapolres Badung , AKBP. Ruddi Setiawan, SH, Sik. Pada kesempatan tersebut Kapolda menyatakan Kepolisian siap membangun komunikasi, sinergitas dan kerjasama dengan pemerintah daerah. “Situasi kondusif sangat dibu-
tuhkan dalam menopang kegiatan pembangunan. Bila ada persoalan dengan aspek keamanan, sedini mungkin bisa diinformasikan ke kami,”kata Kapolda. Sejauh ini lanjut Kapolda, kemanan Bali sangat kondusif walau pun masih ada kejadian-kejadian tetapi masih bisa ditangani. Kapolda juga telah memerintahkan seluruh kapolres/ kapolresta untuk menjaga keamanan dan stabilitas masing-masing wilayahnya. Lebih lanjut dikatakannya, dukungan operasional yang diberikan pemerintah daerah baik itu Pemprov Bali, maupun pemerintah kabupaten dikembalikan lagi untuk masyarakat. Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten pada tahun 2017 memberikan bantuan untuk pembangunan gedung serba guna Polresta Denpasar dengan anggaran Rp 8,6 miliar lebih dan Pembangunan Kantor Polsek Petang senilai Rp 3,5 miliar lebih. Pemkab Badung juga membantu anggaran pembangunan gedung serba guna Kodim 1611/Badung dengan anggaran Rp 4,1 miliar lebih. “Dukungan operasional yang diberikan pemerintah daerah, semenuhnya dikembalikan kemanfaatannya untuk masyarakat. Dimana aspek ke-
amanan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat,” tegas Kapolda, Sementara itu, komitmen membangun Bali dari Badung kembali ditegaskan oleh Bupati Badung Giri prasta, menurutnya selain menyisihkan Pajak hotel dan restoran sekitar 15 % yang menacapai angka lebih dari 350 Milyar diarahkan kepada proinsi bali dan 6 pemerntah kabupaten di Bali , juga berkomitmen untuk mendukung tugas operasional aparat kemanan termasuk jajaran Polda bali dalam melaksanakan tugas tugas pengamanan wilayah, dalam upaya cipta kondisi Trantibmas yang aman dan mantap di Provinsi Bali. “Kami pemerintah kabupaten Badung siap memberikan dukungan akan kebutuhan pihak kepolisian untuk menjaga keamanan,”kata Bupati Giri Prasta. Saat ini lanjut Bupati telah telah terbentuk tim patroli atas kerjasama Pemkab Badung melalui Pol PP, dengan Polresta Denpasar, Polres Badung dan Dandim 1611/ Badung. Tim ini secara rutin melakukan patroli ke khususnya Kuta Selatan, Kuta dan Kuta Utara. “Kita tidak ingin ada kesan Badung dikuasai preman. Makanya patroli dengan melibatkan aparat kemanan kita gencarkan,”ujar Bupati. Masih terkait keamanan wilayah, bupati mengungkapkan diwilayah Kuta dipasang CCTV pada 115 titik. Kedepannya diharapkan sistim yang ada di Kabupaten Badung bisa dihubungkan dengan sistim milik Polda Bali. “Tahun 2017 kita akan membangun gedung teknologi informasi dalam kaitannya Badung menuju smart city. Semua data mengenai Badung akan tersimpan pada server termasuk rekaman CCTV. Kami harapkan sistim ini bisa terhubung dengan milik Polda Bali,”pungkasnya. Acara silaturahmi ini diakhiri dengan pemberian cinderamata dari Kapolda Bali yang diterima Bupati Badung. R-014
Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) APBD Kabupaten Badung tahun anggaran 2017 dipastikan telah mengakomodir program strategis dan visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Badung. KUA dan PPAS ini juga sangat linier dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana Kab. Badung tahun 2016-2021. Hal tersebut terungkap pada rapat kerja antara DPRD Badung dengan Pemkab Badung (Eksekutif) membahas Rancangan KUA PPAS 2017 di Kantor DPRD, Puspem Badung, belum lama ini. Rapat Kerja dipimpin Ketua DPRD Badung Putu Parwata serta dihadiri para Wakil Ketua dan Anggota DPRD Badung, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Sekda Badung Kompyang R. Swandika serta Pimpinan SKPD. Menurut Ketua DPRD Badung Putu Parwata, pembahasan KUA PPAS 2017 ini merupakan tindaklanjut dari agenda sidang paripurna khususnya terhadap KUA PPAS TA 2017. Pembahasan ini bertujuan untuk penajaman KUA PPAS yang nantinya akan ditetapkan menjadi APBD Badung Tahun Anggaran 2017 sekaligus tahun
FB/HERY
Rapat kerja antara DPRD Badung dengan Pemkab Badung (Eksekutif) membahas Rancangan KUA PPAS 2017 di Kantor DPRD, Puspem Badung, Selasa (26/7). pertama Bupati dan Wabup. Badung menetapkan KUA dan PPAS. Dalam pembahasan ini diberikan kesempatan kepada anggota DPRD untuk memberikan pertanyaan, masukan serta usulan demi penyempurnaan KUA PPAS. “Salah satu yang Dewan tanyakan adalah sejauhmana KUA PPAS tersebut sudah mengakomodir program strategis Bupati dan Wabup yang tertuang dalam visi dan misi Bupati Badung serta apakah semuanya sudah masuk pada RPJMD Semesta Berencana,” kata Parwata. Wabup Suiasa menjelaskan, KUA dan PPAS ini merupakan
gambaran tentang kebijakan fiskal untuk tahun 2017. Dalam KUA PPAS ini juga mengakomodir kebijakan-kebijakan imlementatif tentang konsep-konsep aspiratif yang sifatnya politis. Sudah pasti juga dimasukan substansi-substansi yang sudah didasari serapan aspirasi yang dimulai dari adanya Musrenbang Desa, Kecamatan dan Kabupaten yang mengakomodir kepentingan masyarakat. Selain itu juga mengakomodir serapan yang dilakukan anggota DPRD yang bersumber dari kegiatan reses. “Juga terdapat satu kebijakan strategis dan sangat penting
serta mendesak dilakukan untuk memenuhi kebutuhan baik yang sifatnya dari perintah atasan, juga berdasarkan kebijakan strategis kita yang merupakan kelanjutan yang dilakukan sebelumnya, sehingga dalam hal ini memang dalam konteks top down-nya juga kita laksanakan,” jelasnya. Terkait dengan pertanyaan Dewan, Kepala Bappeda Litbang I Wayan Suambara sebagai Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) memberi penjelasan bahwa rancangan KUA PPAS 2017 yang sudah diajukan kepada DPRD diyakini sepenuhnya sudah mengakomodir program strategis Bupati dan Wakil Bupati yang agenda pelaksanaanya adalah berada pada tahun pertama RPJMD 2016-2021. “Perlu dipahami bahwa Bupati dan Wabup banyak punya program strategis. Ada pelaksanaanya di tahun 2017 sudah tuntas, ada dilakukan 2017 dan berlanjut hingga tahun 2021, ada pula baru akan mulai di tahun 2018. Kami yakinkan sudah terakomodir, karena semua kegiatan yang kita laksanakan di Pemkab Badung dengan dana APBD harus linier mulai dari KUA PPAS, APBD dengan payung besarnya RPJMD,” terangnya. R-014
Bupati Dorong Perekonomian Masyarakat Dengan Mengoptimalisasikan Peran Pasar Tradisional
Ilustrasi Pasar Desa Adat Blahkiuh Secara umum, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi makro di Kabupaten Badung menunjukkan trend positif yang nampak dari berbagai indikator
FB/HERY
makro serta aktivitas perekonomian masyarakat yang semakin berkembang dan menyentuh langsung pada pengembangan sektor riil. Meningkatnya perek-
mbangan aktivitas perekonomian Kabupaten Badung, khususnya pada sektor riil berdampak langsung terhadap pendapatan daerah dan tingkat kesejahteraan masyarakat Badung. Beberapa program dan kegiatan dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat di sektor riil dirancang melalui: program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif, program perkembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UMKM, program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil menengah, serta program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi. Untuk mendukung program-
program tersebut diatas, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta menyebut akan fokus pada program dan kegiatan yang berorientasi pada pengembangan, pemberdayaan dan proteksi terhadap perekonomian masyarakat melalui: optimalisasi peran pasarpasar tradisional sebagai simpul perekenomian masyarakat, pembinaan pasar tradisional, pembinaan lembaga perkreditan desa, pembinaan badan usaha miliki desa, pengendalian inflasi daerah serta membangun kembali pasar adat Legian pasca kebakaran yang diawali penyusunan Detail Engineering Design (DED) pada perubahan APBD tahun anggaran 2016 ini. R-014
Badung Mangupura, Kirang
KAMIS, 4 AGUSTUS 2016 | TAHUN XVII
Fokus Perhatian Bupati Badung, Pengembangan Pengelolaan Sampah dan Pelestarian Lingkungan Hidup PENATAAN RUANG
Untuk mewujudkan tata r u a n g w i l aya h K a b u p a te n Badung yang tertata secara berkelanjutan, pemerintah Kabupaten Badung taat asas dan konsisten melaksanakan peraturan daerah Kabupaten Badung nomor 23 tahun 2013 tentang rencana tata ruang wilayah Kabupaten Badung tahun 2013-2033. Sebagai penjabaran Perda tersebut, maka pada tahun 2017 dirancang kegiatan penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL) kawasan perkotaan Jimbaran serta kajian penyediaan RTH publik di Kabupaten Badung yang merupakan rencana rinci sebagai pedoman operasional dalam pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di Kabupaten Badung. Salah satu program strategis yang dirancang Bupati Badung Nyoman Giri Prasta sampaikan adalah merancang untuk menambah ruang terbuka hijau publik sekaligus sebagai destinasi wisata buatan yaitu pembangunan taman publik interaktif (Taman Bung Karno) yang diawali dengan penyusunan studi kelayakan pada tahun 2017.
LINGKUNGAN HIDUP
Upaya penanganan, pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup menjadi fokus perhatian Bupati Badung Nyoman Giri Prasta pada tahun 2017 yang diimplementasikan melalui kegiatan: pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui program TPST 3R (Reuse, Reduce, Recycle), program penanganan sampah plastic (Gelatik dan Gotik), pengelolaan ruang terbuka hijau, pengendalian pencemaran lingkungan dan peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup. Berkenaan dengan penanganan permasalahan lingkungan tersebut diatas, pada tahun 2017 dialokasikan anggaran mencapai Rp 45.118.927.520,00 yang diarahkan untuk program dan kegiatan sebagai berikut:
7
Menuju Badung Smart City Mewujudkan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
FB/HERY
SALAM GOTIK-Wakil Ketua TP PKK Nyonya Kristiani Suiasa berfoto bersama Ketua Gatriwara Kabupaten Badung usai pembukaan pelatihan pengolahan sampah didampingi Kementrian LHK, perwakilan Aqua Danone dan Kadis DKP.
PROGRAM PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan dengan total anggaran sebesar Rp. 33.923.263.350,00. Penanganan sampah di Kabupaten Badung dilakukan secara sinergis antara dinas kebersihan dan pertamanan dengan masyarakat. Volume sampah yang ditangani oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung pada tahun 2015 mencapai 165,3 ton per hari atau sekitar 79,5% dari total produksi sampah di Kabupaten Badung yang mencapai 207,8 ton per hari. Sedangkan sisanya sekitar 20,5% penanganannya dilakukan dalam skala Desa oleh masyarakat. Sampai tahun 2016 pemerintah Kabupaten Badung telah membangun sebanyak 19 unit TPST yang dilengkapi dengan peralatan pengolahan sampah berupa mesin pencacah sampah dan mesin pengayak sampah. Pengelolaan TPST tersebut dilaksanakan oleh 19 kelompok pengelola sampah mandiri (KPSM) meliputi TPST Banjar Sawangan, TPST Tambyak Lestari Pecatu, TPST Ungasan, TPST Jimbaran Lestari, TPST Tunjung Mas Peminge, Seminyak Clean,
TPST Teja Lestari Dalung, TPST Desa Kapal, TPST Mengwi, TPST Penarungan, TPST Sobangan, TPST Sangeh, TPST Desa Taman dan TPST Desa Petang. Dalam rangka mendukung kinerja pengolahan persampahan tersebut, pada tahun 2017 telah dialokasikan anggaran untuk pengadaan Dump Truck sebanyak 2 unit, engkle dump sebanyak 1 unit, traktor barber trash 1 unit, truk tangga, truk tangki, truk armroll dan pick up dump masing-masing 1 unit dengan anggaran sebesar Rp. 5.329.651.950,00.
P RO G R A M P E N G E LO LAAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)
Dalam rangka pengelolaan ruang terbuka hijau dialokasikan anggaran sebesar Rp. 8.196.884.120,00 untuk kegiatan pemeliharaan taman, pengadaan dan penanaman pohon jepun perindang, pemeliharaan areal Taman Kota Hanoman Sempidi, Taman Dewa Ruci, Taman Ngurah Rai Tuban, dan Taman Telajakan sepanjang Pantai Kuta-Legian. Pembangunan Taman, Patung, tata lampu dan penamaan Taman Intersection Uluwatu II di Kelurahan
Jimbaran, penataan taman dan tata lampu taman di Simpang Sekar Jepun Kelurahan Benoa serta Festival Flora dan Flori di Kabupaten Badung.
PROGRAM PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
Penanganan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dilakukan secara preventif melalui kegiatan penilaian dokumen lingkungan, pengawasan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Pembuatan reactor biogas rumah tangga, pengadaan alat lubang resapan air hujan (biopori), monitoring dan evaluasi limbang B3 (bahan berbahaya beracun) dan limbah cair, inventarisasi emisi gas rumah kaca (GRK), pemantauan dan penelitian kualitas air, pemantauan dan penelitian kualitas udara, penetapan daya tampung beban pencemaran sungai, identifikasi status kerusakan lahan produksi biomassa dan pendataan limbah cair dan limbah padat pada usaha dan atau kegiatan yang memiliki dokumen, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.045.312.850,00.
PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS DAN AKSES INFORMASI SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
Ketersediaan database lingkungan sangat erat kaitannya dan menjadi penting dalam upaya penanganan lingkungan melalui kegiatan penyusunan status lingkungan hidup (SLHD), penyusunan indeks kualitas lingkungan hidup di Kabupaten Badung, kajian lingkungan hidup strategis di Kabupaten Badung, penyusunan buku profil Adipura dan pemutakhiran data usaha dan kegiatan yang memiliki dokumen lingkungan.
PROGRAM REHABILITASI DAN PEMULIHAN CADANGAN SUMBERDAYA ALAM
Komitmen menjaga kelestarian lingkungan melalui rehabilitasi dan pemulihan kualitas lingkungan hidup terus ditingkatkan yang didukung oleh kegiatan program kampung iklim, monitoring, evaluasi dan pelaporan menuju Indonesia Hijau dan penyusunan DED pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 420.841.800,00. R-014
Penelitian dan pengembangan (Litbang) merupakan salah satu instrument pembinaan penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk meningkatkan kinerja yang dilaksanakan berdasarkan visi, misi, strategi dan kebutuhan daerah, memberikan penguatan kebijakan daerah serta memberikan penguatan sistem inovasi daerah. Untuk mewujudkan visi, misi melalui perumusan kebijakan daerah dengan kegiatan, antara lain mengkaji isu-isu strategis terkait dengan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan akan dilaksanakan pengkajian terhadap pembangunan sentra pemasaran dan promosi hasil pertanian dan kerajinan rakyat. Dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta berkomitmen untuk memberikan pengenalan dan penerapan teknologi tidak hanya dilakukan pada sistem manajemen pemerintahan daerah, namun juga dalam bidang pendidikan. Sebagai wujud implementasi dari janji Bupati pada saat kampanye Pilkada, maka pada tahun 2017 telah dirancang anggaran pengadaan laptop sebanyak 17.632 unit untuk siswa kelas 5 dan 6 SD Negeri di Kabupaten Badung, dengan total anggaran sebesar Rp 114.764.000.000,00. Sarana teknologi ini diharapkan dapat menjadi pintu masuk bagi siswa maupun sekolahsekolah untuk menerapkan proses belajar mengaja yang berbasis teknologi informasi sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan lebih atraktif, dinamis, efektif dan efisien. Pada tahun anggaran 2017, dalam rangka meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi telah dialokasikan anggaran sebesar Rp. 8.859.258.789,00 yang diarahkan untuk kegiatan antara lain: pemeliharaan tower dan infrastruktur jaringan intranet/internet, pemeliharaan CCTV, pengadaan dan pemasangan jaringan CCTV pada kawasan strategis, pembangunan masterplan smart city serta penerapan teknologi informasi dan komunikasi di Kabupaten Badung. Salah satu program strategis dalam mewujudkan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi di Kabupaten Badung menuju Badung Smart City, maka pada tahun 2017 Bupati Badung Nyoman Giri Prasta telah merancang pembangunan gedung pusat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Kabupaten Badung. Gedung tersebut, akan dilengkapi dengan sarana prasarana berbasis teknologi informasi dan komunikasi sehingga diharapkan menjadi pusat pengendali dan monitoring secara online penyelenggaraan pelayanan publik dan pemerintahan berbasis elektronik (e-government). Selanjutnya dalam upaya mendukung pengembangan penguasaan, pemanfaatan dan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi, serta menumbuh kembangkan kreatifitas dan inovasi dalam pengelolaan seluruh potensi unggulan di Kabupaten Badung, telah dilaksanakan kegiatan pengembangan Iptek secara berkelanjutan serta memberikan apresiasi kepada seluruh karya para kelompok masyarakat maupun perorangan yang telah berhasil mengembangkan dan menerapkan teknologi untuk masyarakat luas dengan menganugerakan penghargaan Silpakara Nugraha. R-014
Percantik Perwajahan Kota Khususnya di Wilayah Kuta Salah satu target Bupati Badung Nyoman Giri Prasta adalah melakukan penataan utilitas kabel yang membuat perwajahan kota khususnya di wilayah Kuta menjadi semrawut. Sebagaimana diketahui, di tahun anggaran 2016 ini, sedang digarap proyek jalan dan drainase yang terintegrasi dengan jaringan utiltas. Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta sendiri sempat melakukan peninjauan proyek yang menelan anggaran Rp 25 miliar tersebut. Untuk menurunkan utilitas kabel yang saat merusak perwajahan kuta, Bupati Giri Prasta menyatakan siap menata wajah Kuta yang saat ini terganggu dengan keberadaan utilitas yang menggantung diudara. “ Dengan konsep pembangunan berdasarkan Tri Hita Karana, kita ini perwajahan Kuta sebagai ikon pariwisata Badung benar-benar bersih dari utilitas yang berada di udara. Kita akan buat semua utilitas berada di bawah tanah. Ini akan laksanakan secara bertahap,”kata Giri Prasta disela-sela peninjauan yang dihadiri anggota DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Badung Ida Bagus Surya Suamba, Camat Kuta Gede Rai Wijaya, Lurah Kuta Wayan Daryana serta perwakilan PLN. Dalam tahapan ini lanjut bupati, pemerintah terlebih dahulu menyiapkan ‘rumah’ untuk utilitas tersebut. Untuk tahun 2016 ini telah dikerjakan proyek utilitas terpadu sepanjang 3 km, dengan nama kegiatan Peningkatan Jalan
dan Drainase Simpang PantaiPopis II, Jalan Pantai Kuta, Jalan Legian, Jalan Raya Pantai KutaPopis II, Tegal Wangi dengan nilai kontrak Rp 25.241.177.457. “Kalau nanti ‘rumahnya’ sudah siap, selanjutkan kita akan tetapkan Perda Utilitas Terpadu. Mau tidak mau, pemilik utilitas harus menempatkan utilitasnya pada tempat yang telah kita siapkan,”tegas bupati. Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga IB Surya Suamba yang didampingi Kabid Jalan dan Jembatan Sang Nyoman Oka Permana menjelaskan, proyek drainase dan utilitas terpadu ini yang dikerjakan dengan system clean contraction telah mencapai 50 persen. Proyek ini melewati tiga wilayah dengan panjang 3 km. Meliputi Jalan Benesari sepanjang 700 meter, Jalan Poppies sepanjang 1.800 meter dan Jalan Tegal Wangi sepanjang 500 meter. Karena utilitas dilokasi proyek tidak begitu banyak maka ukuran box hanya 80 cm x 80 cm. Akan tetapi untuk jalan-jalan utama yang utilitasnya sangat banyak, ukuran box mencapai 1,5 m x 2 meter. “Ukuran box kita sesuaikan dengan kondisi utilitasnya,”imbuh Surya Suamba. Bila sudah tuntas, utilitas publik bias masuk seperti kabel Telkom termasuk kabel untuk fiber oftik, dan untuk kawasan tertentu juga bias dimanfaatkan untuk penambatan pipa PDAM. Namun terlebih dahulu pemerintah harus menyiapkan dasar hukumnya berupa perda. R-014
Langkung Nunas Sinampura
Bupati Badung Giri Prasta disaat meninjau drainase bersama anggota DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti, Kadis Bina Marga dan Pengairan Ida Bagus Surya Suamba di Kuta. FB/HERY
Layouter: Wiadnyana
PENDIDIKAN
8 Senator Wedakarna Dukung Pendirian Sekolah Hindu di Monang-Maning
Apresiasi Pergantian Odalan Jadi Satu Kali Setahun di Pura Taman Kumuda Sari
FB/IST
SATYAGRAHA - Senator DPD RI Dr. Shri I Gusti Arya Wedakarna MWS III Bersama Tokoh dan Pengempon Pura Taman Kumuda Sari serta kaum Ibu Hindu Dharma di Desa Tegal Kertha dan Tegal Harum, Denpasar Barat
DENPASAR-Fajar Bali Senator DPD RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III mendapat kehormatan untuk hadir dalam upacara ngenteg linggih di Pura Taman Kumuda Sari yang berlokasi ditengah perumahan monang maning Denpasar. Rasa salut dan bahagia disampaikan oleh Gusti Wedakarna saat mengetahui bahwa upacara odalan berdasarkan wuku (tiap 6 bulan sekali) dirubah kini berdasarkan sasih (tiap 1 tahun sekali). Hal ini merupakan sikap umat hindu yang harus ditiru. “Sejak dulu saya meminta pada umat Hindu untuk menyederhanakan upacara. Salah satu caranya dengan merubah hari wali atau odalan pura pura di Bali yang begitu banyak jumlahnya. Saya mendukung jika ada umat yang merubah hari wali dari 6 bulan jadi satu tahun. Seperti apa yang dicontohkan pura ini. Sangat revolusioner. Ini satyagraha,” ungkap Wedakarna. “Saya menilai upacara disini masih dikategori sederhana. Apalagi pura ini dibangun bersamaan dengan Jagatnatha oleh swargi IB Mantra. Dan jika reformasi ini dimulai dari Denpasar maka ini hal tepat. Saya mendukung dan berharap purapura di Bali berani merubah tradisi menuju efisiensi. Saya dapat masukan dari para Sulinggih, dalam agama Hindu yang tidak bisa dirubah adalah Kitab Suci Weda, karena Weda adalah wahyu Tuhan. Tapi yang namanya raja purana atau resi purana sekalipun bhisama, bisa disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Jika kita tidak berani merubah diri maka Bali akan hancur seperti Majapahit. Majapahit hilang karena gengsi para raja dan resinya terhadap perubahan. Tak heran Islamisasi masuk dengan mudahnya. Merubah bukan berarti menghilangkan tapi menyederhanakan dan mengefesiensikan,” ungkap Gusti Wedakarna. Terkait dengan keberadaan Monang Maning, pihaknya tertarik untuk mendorong umat setempat membangun Hindu Center yakni pusat pendidikan Hindu. “Salah satu cara untuk membayar Jengah krama Hindu terhadap hasil Survey Maarif Institute yang menempatkan Denpasar sebagai Kota Islami adalah dengan menunjukkan jati diri simbol Hindu yakni dengan mendirikan simbol Hindu khususnya sekolah Hindu. Di monang maning ini banyak sekolah Islam tapi tidak ada sekolah Hindu, lalu dimana letak keadilannya. Maka dari itu saya dorong pembangunan sekolah Hindu disini. Kita segera realisasikan apalagi sudah ada Permenag RI 2014 tentang sekolah Hindu. Saya akan bantu Pemkot,” ungkap Gusti Wedakarna. Dalam kesempatan itu Gusti Wedakarna juga mensosialisakan Piagam Tantular yang merupakan piagam penolakan tentang Desa dan Wisata Syariah di Bali yang telah disepakati oleh komponen Bali. (humas)
Mundurnya Puluhan Orang Penyuluh Bahasa Bali
Mental Sarjana Perlu Dievaluasi Beragam penilaian mulai muncul, terkait mundurnya 65 orang penyuluh Bahasa Bali. Salah satunya hadir dari seorang pengamat sosial dan pendidikan Drs. IB. Putu Sudiarta, S.PD, M.Si. Disebutkan dengan tegas, mental sarjana perlu dievaluasi, sebab salah satu indikasi pengunduran diri mereka adalah kurangnya semangat juang melestarikan budaya Bali.
DENPASAR-Fajar Bali Beberapa hari terakhir media massa di Bali ramai memberitakan mundurnya 65 orang penyuluh Bahasa Bali. Fakta ini membuat salah seorang pengamat sosial dan pendidikan Drs. IB. Putu Sudiarta, S.Pd, M. Si angkat bicara. Mental sarjana perlu dievaluasi, sebab salah satu indikasi pengunduran diri mereka adalah kurangnya
UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/ III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit
semangat juang melestarikan budaya Bali, kata IB Putu Sudiartana, belum lama ini di Denpasar. “Sebabnya bisa karena faktor mental sarjana yang tak punya semangat juang, bisa pula aturan dan mekanisme yang belum tepat,” ujarnya. D i t a m b a h k a n n ya , m e kanisme yang dimaksud, Pemprov Bali seharusnya menempatkan para penyuluh di dae-
FB/DOK
Drs. IB Putu Sudiarta,S.Pd., M.Si
rah kelahiran mereka, Sebab budaya dan bahasa Bali di satu kabupaten dengan kabupaten lainnya berbeda. “Misalnya, penyuluh yang berasal dari Buleleng ketika ditempatkan di Jembrana akan menemui benturan budaya karena budaya
Bali beragam,” pungkas Kepala SDN 2 Ubung ini. Pria yang akrab disapa Gus Sudi ini, tak memungkiri dari 716 orang yang telah lolos seleksi tak semuanya mempunyai kecakapan dan niat untuk berjuang melestarikan bahasa Bali. “Apalagi yang tak mempunyai pengalaman berorganisasi, mereka akan sulit berada di daerah baru dan berjuang melestarikan budaya,” katanya. Sembari menambahkan disinilah baru terasa manfaat pengalaman beroganisasi. Selain hal tersebut, kata Gus Sudi, hal lain yang menindikasikan mundurnya penyuluh bahasa Bali tersebut disebabkan karena teori dan praktik seringkali berbeda. Pemerintah dalam hal ini Pemprov Bali menginginkan para penyuluh
tersebut siap ditempatkan dimana saja, namun kenyataannya mereka yang mundur dan tidak siap dengan aturan tersebut. Saat acara Simakrama, Sabtu (30/7), Gubernur Made Mangku Pastika, sempat menyampaikan menyesalkan penguduran diri Penyuluh bahasa Bali yang telah lulus seleksi tersebut. Menurut Pastika, mereka yang mundur tak mau ditugaskan di luar daerah mereka, padahal sudah menandatangani surat pernyataan siap ditempatkan di mana saja. Gubernur juga mempertanyakan militansi dan fighting spirit para sarjana tersebut dan mengaitkannya dengan pola asuh orang tua yang memanjakan anaknya yang melahirkan mental jago kandang. M-009
SMK PGRI 3 Badung Gandeng Tim ‘BAP’ Visitasi Akreditasi Program Keahlian Jasa Boga
FB/DOK
Drs. I Made Tambun, M.Pd.H
MANGUPURA-Fajar Bali SMK PGRI 3 Badung (Griska) baru saja merayakan usianya yang ke enam. Pihak sekolah
terus melakukan pembenahan di segala lini. Misalnya, mengajukan akreditasi terhadap program keahlian Jasa Boga. Tim assessor dari Badan Akreditasi Provinsi (BAP) turun melakukan visitasi yang berlangsung selama dua hari tanggal 3-4 Agustus 2016. Kata Drs. I Made Tambun, M.Pd., Rabu (3/8). Tambun menambahkan, pengajuan akreditasi program keahlian jasa boga dilakukan, setelah memenuhi minimal delapan standar yang ditentukan “Ada delapan standar penilaian antara lain standar isi, proses, kompetensi kelulusan, tenaga pendidik, sarana dan prasarana, penilaian, dan pembiayaan. Ini yang harus
dipenuhi. Kami berharap jurusan Jasa Boga lulus dan mendapat akreditasi A,” ujarnya. Jika program keahlian jasa boga mendapatkan nilai A maka, lanjutnya, semua program keahlian di Griska memperoleh akreditasi A. Sebelumnya, kata Tambun, dua jurusan lain yakni Multimedia dan Akomodasi Perhotelan mendapat Akreditasi A atau amat baik. “Kami telah meluluskan dua angkatan uuntuk Jasa Boga,” ucap pria yang mahir Bahasa Inggris ini. Ia menuturkan, seiring meningkatnya antusiasme masyarakat yang ingin menempuh pendidikan di lembaga yang ia pimpin, seolah menjadi tuntutan bagi
pihaknya untuk melakukan perubahan. “Saya selalu tekankan, kita jangan anti perubahan,” katanya. Pembenahan yang sudah dilakukannya, antara lain menambah kapasitas ruang belajar, meningkatkan kompetensi guru serta akreditasi seperti yang sedang berlangsung tersebut. Kepala sekolah asal Desa Canggu itu memberi pendapat tentang prinsip BMW (Bekerja, Melanjutkan, Wiraswasta) yang dianut oleh SMK. Menurutnya, sebaiknya dibalik menjadi WBM (Wiraswasta, Bekerja, Melanjutkan). Pasalnya, jika kemampuan wirausaha kita tingkatkan, otomatis menciptakan peluang kerja, sehingga ketika melan-
jutkan bisa dengan biaya sendiri. “Menurut saya, BMW diubah menjadi WBM, kayaknya lebih pas,” tuturnya. Implementasi nyata lain yang dilakukan Griska antara lain mengembangkan bussines centre seperti restaurant dan laundy. Yang mana, kata Tambun, pengelolaannya diserahkan kepada siswa di bawah pengawasan guru. Menurutnya, bussines centre ini sesuai dengan visi misi Griska membangun jiwa wirausaha muda. “Lokasi bussines centre sementara di dekat sekolah. ke depannya, kami berniat mengembangkannya di wilayah pariwisata,” tandas pria ramah ini. M-009
STAHN Mpu Kuturan Audensi ke DPRD Buleleng Pendidikan Harus Berharap Dapat Bantuan Pembangunan Gedung Dilengkapi Keterampilan
DOMPET Dana Punia
(Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014)
FAJA R BALI
KAMIS, 4 AGUSTUS 2016 l Tahun XVII
Muhadjir Effendy
FB/IST
terbuka tetapi juga SMP satu atap. “Kami menyiapkan juga SMP satu atap yang diintegrasikan dengan SD. Konsepnya untuk mengganti SMP terbuka. Jumlahnya sekira 4.600 sekolah, tetapi dibangun sekolah satu atap. Mereka juga akan dibekali dengan keterampilan,” kata Hamid. Pihak Kemdikbud juga menyiapkan SMP satu atap untuk wilayah tertinggal, terluar dan terpencil sekira 5.000 sekolah. Dengan demikian, Hamid berharap semakin besar kesempatan bagi anak-anak Indonesia untuk mengenyam pendidikan. Lomojari 2016 terdiri dari dua kategori yakni akademik dan keterampilan. Bidang akademik diikuti 32 SMP terbuka dari 31 SMP terbuka di Indonesia dan luar negeri. Sementara pada bidang keterampilan, diikuti 45 SMP terbuka dari seluruh Indonesia. “Semoga lomba tersebut dapat membuat peserta didik SMP Terbuka dan SMP Satu Atap bersemangat dan berprestasi serta dapat menyalurkan minta dan bakat mereka,” harap Hamid. NT
JAKARTA-Fajar Bali Pendidikan menengah idealnya dibekali dengan keterampilan. Dengan begitu, lulusan pendidikan menengah dapat bekerja jika tak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan selanjutnya. “Di luar negeri, siapa yang mempekerjakan anak SMA itu melanggar undang-undang, yang berhak bekerja adalah yang sudah lulus dan mengambil kursus. Tapi di Indonesia tidak mungkin, kadang tamat SMP dan SMA sudah bekerja,” DAFTAR NAMA PENYUMBANG ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) NO. NAMA JUMLAH Muhadjir Effendy saat membuka Lomba Motivasi Pelajar UPT Dinas Pendapatan Prov. Bali Kab. Buleleng Mandiri (Lomojari) 2016 di 6856 Drs.Putu Suka Redaya 50,000 Jakarta belum lama ini. 25,000 6857 I Made Ardana, S.Sos Untuk itu siswa yang 6858 I Gst. Ayu Mirahwati, SH 25,000 mengenyam pendidikan di 6859 I Gst Ngurah Darmika, SE 25,000 15,000 6860 I Ketut Sudarsa, S.Sos sekolah menengah henda6861 I Nyoman Surja Dismara, S.Sos 15,000 knya juga dibekali dengan 15,000 6862 Nyoman Suardana, SH keterampilan, sehingga bisa 6863 Rusdiyono, S.Sos 15,000 bekerja jika tak bisa melan6864 Ida Bagus Nyoman Armadi 15,000 15,000 6865 I Made Armika jutkan pendidikan. “Keter6866 LuhPutu Sukarmini 15,000 ampilannya harus dibekali, 15,000 6867 I Dewa Ketut Sujana Kemdikbud memberikan 6868 Sugiarto Sutomo 15,000 pilihan alternatif pendidikan 6869 I Putu Ariasa 15,000 15,000 6870 Kadek Lilik Bagiardi, SH bagi siswa yang juga ingin 6871 Putu Eka Ariyanti, SH 15,000 mendapatkan keterampilan 15,000 6872 I Putu Sumargiana, SE yakni dengan SMP terbuka 6873 Made Yuni Handayani,SE 15,000 dan satu atap,” tambah dia. 6874 Made Agus Andika Wardana, SH 15,000 15,000 6875 Luh Mas Andriyani, ST Model sekolah seperti 6876 Ni Luh Sutarmi 15,000 itu, kata Mendikbud, harus 15,000 6877 Gede Kartika diperbanyak karena san6878 Kadek Wikusuma 15,000 gat dibutuhkan masyarakat 6879 Made Indrawan 15,000 15,000 6880 I Wayan Gede Ari Sudana terutama di luar Jakarta. 6881 Gede Widiada 15,000 “Mereka juga anak bangsa, 15,000 6882 I Made Suarsana alangkah disayangkan jika 6883 I Nyoman Wardi 15,000 hanya segelintir yang bisa 6884 I Ketut Sedeng 15,000 1,975,000 6885 Inspektorat Provinsi Bali menikmati pendidikan,” im buhnya. Total Rp2,475,000 Sementara itu, Dirjen Pe n d i d i ka n D a s a r d a n Jumlah Yang Diterima Hari ini 2,475,000 441,175,000 Saldo Per 02 Agustus 2016 M en en ga h Kem d i kb u d , Total Keseluruhan 443,650,000 Hamid Muhammad, men366,478,506 Sudah Disumbangkan gatakan Kemdikbud tidak Total Sisa Saldo 77,171,494 hanya membangun SMP
SINGARAJA – Fajar Bali Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Kabupaten Buleleng audensi ke Pimpinan DPRD Buleleng, Selasa (2/8) lalu. Rombongan yang dipimpin dipimpin Rektor Prof. Dr. Drs. I Made Suweta,Msi beserta jajarannya diterima langsung Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna,SH didampingi Setwan DPRD Buleleng Gede Wisnawa,SH di ruang Ketua DPRD Buleleng. Menurut Prof.Dr. Drs I Made Suweta, Msi, maksud dan tujuan mengadakan audensi dengan DPRD Buleleng untuk meminta bantuan pembangunan gedung dan meminta bantuan dokumen hibah tanah kepada Pemkab Buleleng. “Kita datang kesini untuk memohon adanya bantuan yang kami hadapi sekarang seperti masalah gedung dan yang lainnya. Kami berharap kedepannya kami cepat memiliki gedung yang dari dulu kami harapkan,” katanya. Menurut data yang diutarakan, tanah yang dipakai sekarang merupakan tanah Pemkab Buleleng yang dulunya di hibah pinjamkan, namun sampai saat ini surat bukti hibah tersebut belum diketemukan sehingga dalam mengajukan proposal pembangunan gedung ke Kementrian Agama belum bisa dilaksanakan. Untuk itu Prof.Dr. Drs I Made Suweta, Msi meminta pertimban-
FB/IST
STAHN Mpu Kuturan Audensi Dengan Pimpinan DPRD Buleleng
gan dan dukungan kepada DPRD Buleleng agar bisa memfasilitasi penerbitan surat tersebut. “Sangat menambah semangat kami, apabila Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Kabupaten Buleleng sebagai lembaga baru diberikan dukungan oleh bapak Ketua DPRD Buleleng. Dukungan yang kami harapkan tentunya akan ikut mengawal masalah tanah STAHN yang selama ini masih belum jelas mengenai surat peminjaman dengan Pemkab Buleleng dan mendukung adanya sekolah dari PAUD sampai sekolah tinggi yang berbasis Agama Hindu,” jelasnya. Sementara itu Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, SH menyambut baik dengan adanya Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Kabupaten
Buleleng ini. Kedepannya diharapkan akan menjadi sebuah harapan untuk umat Hindu yang ada di Kabupaten Buleleng sehingga nantinya akan muncul sumberdaya manusia yang lebih berkompeten di bidang Agama Hindu. Harapannya dengan adanya Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Kabupaten Buleleng ini bisa mempengaruhi generasi muda untuk menguatkan jati diri kita sebagai Agama Hindu.”Kedepannya kami juga punya program untuk adanya sekolah yang berbasis Agama Hindu mulai dari PAUD sampai perguruan tinggi yang mungkin dari Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Kabupaten Buleleng bisa bersama sama menjalankan program ini,” harapnya.W-008
Layouter: Ari
EKONOMI
FAJA R BALI
KAMIS, 4 AGUSTUS 2016 l Tahun XVII
Pengusaha Cargo Keluhkan Beratnya Syarat Perijinan
VALAS MATA UANG
KURS JUAL
USD AUD CHF CAD GBP EUR JPY HKD SAR SGD
13210 10091 13735 10125 17680 14876 131,54 1745 3607 9908
KURS BELI 13020 9866 13440 9875 17270 14551 127,79 1645 3407 9658
Sumber: bni
Indeks Demokrasi Indonesia Naik 3,70 Poin DENPASAR-Fajar Bali Pembangunan demokrasi dan politik merupakan hal yang penting dan terus diupayakan oleh pemerintah. Namun, untuk mengukur pencapainnya baik di tingkat daerah maupun pusat bukan sesuatu hal yang mudah, pembanggunan demokrasi memerlukan data empirik untuk dapat dijadikan landasan pengambilan keFB/gde agung bijakan dan perumusan Adi Nugroho strategi yang spesifik dan akurat. Guna memberi gambaran mengenai perkembangan demokrasi politik di Indonesia maka, sejak tahun 2009 Badan Pusat Statistik (BPS) bersama stake holder lain seperti, Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), United Nations Development Programme (Undp) dan Tim Ahli yang merumuskan pengukuran Indeks Demokrasi Indonesia (IDI). IDI adalah indikator komposit yang menunjukkan tingkat perkembangan demokrasi di Indonesia, dengan tingkat pencapaianya diukur berdasar pelaksanaan dan perkembangan tiga aspek demokrasi yaitu, Kebebasan Sipil (Civil Liberty), hak-hak politik (Political Right) dan lembaga-lembaga Demokrasi (Institution of Democracy). Adapun tujuan dari IDI adalah untuk mengukur secara kuantitatif tingkat perkembangan demokrasi, dari indeks tersebut akan terlihat perkembangan demokrasi sesuai dengan ketiga aspek yang diukur. Selain itu IDI juga dapat memberikan gambaran perkembangan demokrasi di provinsi-provinsi seluruh Indonesia, IDI tidak hanya melihat gambaran demokrasi yang berasal dari sisi kinerja pemerintah atau birokrasi saja akan tetapi, juga melihat perkembangan demokrasi dari aspek peran masyarakat, lembaga legislatif (DPRD), partai politik, lembaga peradilan dan penegak hukum. Sedangkan jika dilihat untuk IDI Bali 2015, Kepala BPS Bali, Adi Nugroho, Rabu,(3/8) di Renon, Denpasar mengatakan, sebesar 79,83 dari skala 0 sampai 100, angka tersebut naik sebesar 3,70 poin dibandingkan dengan IDI Bali 2014 sebesar 76,13. “Meskipun mengalami peningkatan, tingkat demokrasi Bali masih tetap berada pada kategori sedang (kualitas kinerja demokrasi di Bali masih tergolong sedang),” jelasnya. Angka IDI Bali yang merupakan indeks komposit tersebut dipengaruhi perubahan tiga aspek demokrasi yang diukur yakni, Kebebasan Sipil (Political Rights) yang naik 2,26 poin dari 92,16 pada 2014 menjadi 94,42 pada 2015, hak-hak politik (Political Rights) yang naik cukup tinggi 16,15 poin dari 61,27 pada 2014 menjadi 77,42 pada 2015, sementara itu aspek Lembaga Demokrasi (Institution of Democracy) turun 14,25 poin dari 79,56 pada 2014 menjadi 65,31 pada 2015. “Secara metodologis dalam pengumpulan data digunakan 4 sumber data berupa, review surat kabar lokal, review dokumen (Perda, Pergub dan lain-lain), Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara mendalam,” pungkasnya. M-004
9
Beratnya syarat perijinan usaha yang ditetapkan pemerintah menuai keluhan ratusan pengusaha cargo di Bali. Bahkan sejumlah persyaratan dirasakan bisa mematikan usaha pengiriman barang itu, lantaran harus menyiapkan modal investasi minimal Rp 25 miliar.
DENPASAR-Fajar Bali Hal itu disampaikan, Ketua Wilayah DPW ALFI (ILFA) Provinsi Bali, Bagus Jhon Sujayana, saat Sosialisasi Permenhub No.74 tahun 2015 tentang Penyenggaraan dan Pengusahaan Jasa Pengurusan Transportasi yang dihadiri sekitar 150 anggota Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) - Indonesia Logistics and Forwarders Association (ILFA) Provinsi Bali di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Rabu (3/8) di Renon, Denpasar. Dijelaskan, keluhan pengusaha cargo itu memang beralasan karena akibat beratnya syarat tersebut banyak akhirnya yang tidak berijin. Karena itu, pihaknya memberi
pengertian seluruh anggota bersama instansi terkait mengenai perubahan perijinan yang persyaratan sangat berat sehingga, sulit dipenuhi. “Perjuangan ALFI hanya ingin diberikan kemudahan oleh pemerintah, seperti persyaratan modal investasi 25 miliar itu agar direvisi. Sehingga, perlu ada sinkronisasi pihak terkait. Apalagi Kementerian yang menentukan perijinan sudah memberikan kewenangan yang dilimpahkan kepada Gubernur,” sebutnya. Selain dari sisi permodalan yang memberatkan juga ada persyaratan lain yang juga sangat sulit dipenuhi. Salah satunya soal pengaturan tenaga ahli dan pemenuhan tenaga teknis yang lebih berat dari se-
Mulai 2017, Sewa Gedung IK Maria Dinaikan 100 Persen TABANAN-Fajar Bali Gedung Kesenian I Ketut Maria yang berada di jantung kota Tabanan kerap disewa untuk berbagai kegiatan seperti menggelar pernikahan, aksi sosial. Untuk meningkatkan retribusi kekayaan aset daerah, tahun 2017 Pemkab berencana meningkatkan sewa sejumlah aset daerah salah satunya Gedung Kesenian I Ketut Maria. Saat ini biaya sewa untuk kegiatan komersil di gedung yang diberinama maestro tari I Ketut Maria itu adalah Rp 500 ribu, untuk non komersil membayar Rp 300 ribu, sedangkan untuk kegiatan sosial gratis. Di tahun 2017 akan dinaikan sampai 100 persen, dari Rp 500 menjadi Rp 1 Juta. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Tabanan I Wayan Sugatra, Rabu (3/8) kemarin mengatakan pengutan retribusi tersebut diatur dalam Perda Nomor 3 Tahun 2011 tentang Retribusi Kekayaan Daerah. Selain gedung kesenian I Ketut Maria juga diatur pungutan retribusi di Gor Debes, lapangan Alit Saputra, gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kediri. “Untuk biayanya sama, jika kegiatan sosial malah gratis tidak dikenakan biaya, kita ewoh pakeweoh saja,” jelasya. Perda tersebut telah ada sejak 2011 dan pihaknya akan merencanakan untuk melakukan kenaikan tarif pada 2017, Sugatra menyebut hal itu dilakukan karena biaya perawatan serta pemeliharaan juga meningkat. “Kami rencanakan akan ada kenaikan karena biaya perawatan dan pemeliharaan juga meningkat, rencananya akan naik 100 persen,” jelasnya. Meskipun melakukan retribusi dan jumlahnya tidak terlalu besar, tapi dikatakan bahwa penyewaan gedung kesenian I Ketut Maria, Gor Debes, lapangan Alit Saputra dan gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kediri memiliki target pendapatan, pada 2016 Rp 14 juta. “Sedangkan untuk biaya retribusi gedung Kesenian I Ketut Maria hingga bulan Juli 2016 biaya retribusi yang telah mencapai Rp 6 juta,” terangnya. W-004
mampu sehingga, banyak yang tidak berijin. Seharusnya tidak perlu membutuhkan modal
belumnya. “Akibat persyaratan itu, nyatanya sekarang banyak perusahaan cargo yang tidak
Dishub Didesak Tindak Tegas Angkutan Sewa Tak Berijin gan seharusnya dalam hal ini, bisa bertindak tegas khususnya pada ratusan mobil tak berijin, seperti misalnya yang ada di Airport Ngurah Rai,” ujarnya.
FB/gde agung
Wayan Suata
DENPASAR-Fajar Bali Kepala Biro Angkutan Sewa Organda Badung, Wayan Suata, Rabu (3/8) di Renon, Denpasar menyayangkan langkah Dishub Bali khususnya terkait dengan, masih adanya angkutan online tanpa ijin beroperasi, sedangkan yang berijin ditindak tegas. “Dinas Perhubun-
Fraksi Demokrat DPRD Kota Denpasar
Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Denpasar
Selamat HUT Ke-16
Selamat HUT Ke-16
Mengucapkan
FB/gde agung
Bagus Jhon Sujayana
sebesar itu, kita usulkan agar diturunkan menjadi 1,3 miliar dengan modal investasi 1 miliar sedangkan sisanya 300 juta sebagai biaya operasional,” katanya. Disamping itu, pengusaha cargo tidak perlu harus memiliki seluruh sarana dan prasarana penunjang usaha cargo. Karena selama ini, aturan itu juga sangat memberatkan. “Kita seharusnya bersifat mengintegrasikan sarana yang ada. Karena, untuk sarana gedung, transportasi kita bisa sewa tidak harus menjadi pemilik. Masak pesawat kita juga harus miliki? Kan sangat berat,” keluhnya. Sebelumnya ALFI Bali sudah memperjuangkan agar modal yang dipersyaratkan bisa diturunkan. Hal itu juga sudah disepakati oleh 212 anggota ALFI agar tidak ada usaha cargo yang liar. “Kita berharap persyaratan diperingan, sehingga usaha yang liar bisa dipangkas termasuk yang belum berijin bisa ditertibkan. Sehingga, yang berijin bisa bekerja dengan tenang. Namun jika tetap tidak berijin agar ditindak dengan tegas,” tutupnya. M-004
Mengucapkan
Setidaknya dalam hal ini Dishub Bali dapat mengundang pengusaha yang miliki ijin di setiap rapat konsolidasi. “Ini penting, agar ada keseimbangan antara angkutan yang berijin dan yang tidak berijin,” jelasanya. Perseteruan antar pengurus Organda Bali yang sebelumnya sempat alami perpecahan akibat dari polemik angkutan online di Bali dirinya pribadi meminta maaf. “Saya mengklarifikasi atas kejadian yang mengakibatkan konflik antar pengurus organisasi yang membidangi transportasi di Organda Bali,” sebutnya. Terkait dengan hal tersebut pihaknya menginginkan,
khususnya ditubuh Organda Bali dapat satu suara serta bisa bersatu lagi baik itu dari, DPP, DPD maupun DPC. “Intinya saya meminta maaf kepada DPC, DPD maupun DPP Organda Bali. Saya sangat menginginkan Organda kembali bersatu lagi dan tidak ada konflik khususnya, terkait dengan masalah angkutan yang ada di Bali,” ucapnya. Suata berharap, Organda Bali bisa kompak dan sepakat mengurusi masalah angkutan di Bali secara bersamasama, termasuk menyangkut angkutan online yang kini menuai kontroversi. “Selama ini konflik yang terjadi akibat miss komunikasi kita di Organda. Klarifikasi dan persamaan persepsi ini juga sudah disampaikan, sebelumnya saat rapat pleno Organda Bali di Kantor Hino Denpasar,” pungkasnya. M-004
Segenap Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Denpasar
Mengucapkan Selamat HUT Ke-16
Ketua
I Gusti Ngurah Gede, SH
Ketua Ir. AA. Susruta Ngurah Putra
Sekretaris I Made Sukarmana, SH
Ketua I Kadek Agus Arya Wibawa, SE., MM
Sekretaris I Wayan Suadi Putra, ST
Wakil Ketua I Wayan Mariyana Wandira, ST
Wakil Ketua Drs. AA. Ketut Asmara Putra
Wakil.Ketua I Made Muliawan Arya, SE
Fraksi Golkar DPRD Kota Denpasar
Fraksi HANURA DPRD Kota Denpasar
Fraksi GERINDRA DPRD Kota Denpasar
Selamat HUT Ke-16
Selamat HUT Ke-16
Selamat HUT Ke-16
Mengucapkan
Sekretris Ketua I Putu Oka Mahendra, SE Drs. I Wayan Duaja
Mengucapkan
Ketua IB. Ketut Kiana, SH
Sekretaris I Nyoman Tamayasa
Mengucapkan
Ketua I Ketut Budiarta, AMd. Par
Sekretaris I Bagus Made Wirajaya, SH Layouter: Ari
10
POLITIK Siapa Berpeluang Jadi Pendamping Sudikerta dan Koster?
FAJA R BALI
KAMIS, 4 AGUSTUS 2016 l Tahun XVII
Suara
PARLEMEN
Harapkan Bisa Selesaikan Permasalahan Pendidikan Bali SA M PA I s a a t in i p e r masalahan pendidikan di Bali masih menjadi momok tersendiri di kalangan masyarakat. Dengan adanya pergantian Menteri Pendidikan dari Anies Baswedan kepada Muhadjir Effendy, diharapkan mampu memberikan solusi yang yang bisa menyelasaikan permasalahan pendidikan di Bali. Anggota Komisi IV DPRD FB/HERU Bali I Gede Suamba menI Gede Suamba gatakan, selain masalah peralihan kewenangan SMA/SMK, persoalan lain yang masih terjadi di Bali yakni banyaknya Sekolah Dasar (SD) yang kekurangan tenaga pengajar atau guru. “Kita di Bali itu masih kekurangan guru, khususnya di SD,” kata Gede Suamba saat ditemui di Ruangan Komisi IV DPRD Bali, Denpasar, Rabu (3/8) kemarin. Menurutnya, seharusnya setiap SD diisi rata-rata oleh 5 tenaga pengajar ditambah satu kepala sekolah. Jadi, total keseluruhan tiap SD kekurangan lebih ada 9 tenaga pengajar. Akan tetapi di Bali, jumlah tersebut belum bisa terpenuhi. Kebanyakan SD hanya terisi 4 pengajar yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), sisanya hanya sekedar pegawai honorer atau pun abdi sekolah yang cuma digaji alakadarnya saja. Sehingga menjadi pertanyaan tersendiri di masyarakat, apakah nantinya semua abdi sekolah tersebut akan bersemangat dan bersedia membantu kegiatan belajar mengajar. “Tapi kenyataannya di beberapa wilayah di luar Denpasar, cuma rata-rata empat guru negeri saja. Inikan suatu permasalahan juga, untungnya kita masih memiliki tenaga abdi sekolah. Untungnya saja, mereka semangat. Apakah mereka mau seperti itu seterusnya?,” jelas politisi asal Pupuan Tabanan ini. Persoalan lainnya menyangku masih kecilnya penghasilan yang diterima oleh para tenaga pengajar honorer yang ada di Bali. Dari pantauannya, ada tenaga pengajar honorer di beberapa daerah yang hanya menerima gaji Cuma Rp. 150 ribu per bulan. Upah tersebut dirasa sangat jauh dari kata layak bagi seorang pendidik. Selain itu, Bali yang mayoritas menganut agama Hindu juga kekurangan tenaga pengajar agama Hindu. Sehingga ini harus menjadi perhatian khusus bagi semua pihak, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Misalnya saja dengan memberikan Pendidikan Kilat (Diklat) kepada para guru. “Makanya dengan adanya Menteri Pendidikan yang baru betul-betul obyektif menilai usulan daerah-daerah, khususnya kekurangan guru itu sendiri. Diharapkan dengan adanya regulasi yang baru, para guru bisa fokus kepada para muridmurid,” tutupnya. M-005
Bisa Muncul “Kuda Hitam” Meski Pilgub Bali 2018 masih dua tahun lagi, namun nuansa rivalitas PDIP versus Koalisi Bali Mandara (KBM) sebagaimana dipertontonkan pada Pilgub Bali 2013 lalu, sangat kental terasa. Apalagi, PDI-P dan KBM, sama-sama sudah mengelus jago bakal calon gubernur mereka masing-masing. Pertanyaannya, lantas siapakah yang akan menjadi pendamping dari kedua jago tersebut?
DENPASAR-Fajar Bali PDI-P sudah mulai unjuk kekuatan dengan memperkenalkan Wayan Koster sebagai bakal calon gubernur. Sedangkan Partai Golkar sebagai motor penggerak KBM sudah bulat mengusung Ketut Sudikerta yang juga ketua DPD Golkar Bali. Hanya saja, belum ada gambaran tentang figur yang menjadi tandem dari kedua bakal calon gubernur tersebut. Sejauh ini, PDI-P hanya memberi sinyal bahwa bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung pada Pilgub 2018 mesti berasal dari kader PDI-P sendiri. Selain itu, juga harus mewakili representasi kewilayahaan antara Bali Selatan dan Bali Utara. Sementara Koster yang juga ketua DPD PDI-P Bali
dianggap sebagai representasi kewilayahan Bali Utara. Dengan begitu, pendamping Koster mesti berasal dari wilayah Bali Selatan atau setidaknya dari Bali Timur. Sedangkan untuk pendamping Sudikerta sebagai bakal calon wakil gubernur, relatif lebih fleksibel. Tidak mesti harus berasal dari kader salah satu parpol yang tergabung dalam KBM. Namun asalkan merupakan figur yang bisa menjadi representasi keterwilayahan Bali Utara atau Bali Timur. Pasalnya, Sudikerta yang juga wakil gubernur Bali berasal dari wilayah Bali Selatan. Namun yang jelas, pendamping Sudikerta dan Koster mesti memiliki tingkat elaktibilitas atau keterpilihan yang tinggi. Karena dengan persaingan yang
Fraksi Demokrat DPRD Kota Denpasar
FB/BUDIASA
PARIPURNA-Wabup Karangasem I Wayan Artha Dipa (paling kiri) menghadiri rapat paripurna DPRD Karangasem, Rabu (3/8) di Amlapura. AMLAPURA-Fajar Bali Semua fraksi DPRD Karangasem menyetujui pembahasan Ranperda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang diajukan Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri belum lama ini. Hal itu terungkap saat DPRD Karangasem menggelar rapat paripurna pemandangan
umum fraksi-fraksi di Gedung DPRD Karangasem, Amlapura, pada Rabu (3/8) kemarin. Hanya saja, sejumlah fraksi masih memberikan catatan kepada Bupati Karangasem. Rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD I Nengah Sumardi dan dihadiri Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa ini diawali dengan pembacaan
BANDUNG-Fajar Bali Dalam survei opinion leader yang digelar Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dinilai paling mampu melawan kandidat in-
kumben, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Bahkan Ridwan Kamil mampu mengungguli Ahok dalam hal komunikasi politik. Ridwan Kamil menanggapi dengan mengatakan hasil survei
begitu ketat pada pilgub 2018 nanti, posisi wakil tidak bisa hanya sebatas sebagai pelengkap semata. Justru sebaliknya malah bisa mendongkrak perolehan suara. Sementara dari sejumlah nama figur yang beredar sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Bali, tidak tertutup kemungkinan berpeluang untuk ditandemkan dengan kedua jago bakal calon gubernur tadi. Mereka adalah I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (DPD RI), Pasek Suardika
pemandangan umum fraksi Bhinneka. Dalam pemandangan umumnya, I Ketut Sulandra mengatakan,fraksi Bhinneka memberikan sejumlah catatan. Menurut fraksi Bhinneka, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi diperlukan adanya investasi untuk mengembangkan potensi yang ada. Hal ini akan membuka usaha-usaha baru sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan. “Kajian terhadap potensi wilayah yang memerlukan investasi, begitu pula dalam menanggulangi kemiskinan agar lebih fokus menyentuh faktor penyebab kemiskinan yang mendasar,” kata Sulandra. Sementara fraksi Golkar memiliki pendapat , dengan semakin tingginya angka pengganguran,diharapkan Pemkab Karangasem membuka lapangan kerja dan mencari terobosan baru di sektor jasa, industry, perdagangan dan pariwisata. Pembukaan usaha baru tersebut diharapkan akan dapat mengurangi pengangguran. “Pemberian bantuan sarana dan prasarana kepada
tersebut menjadi poin evaluasi dirinya untuk bekerja melayani rakyat lebih baik. "Saya melihat hasil survei sebagai evaluasi untuk bekerja lebih baik dan berupaya mempertahankannya," kata Ridwan Kamil di Bandung, Rabu
PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG
Mengucapkan
Selamat HUT Ke-16
Selamat HUT Ke-16
Ketua
FB/DOK
(DPD RI), Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (Walikota Denpasar) dan Mayjen (TNI) Wisnu Bawa Tenaya (mantan Pangdam IX/Udayana). Kemudian juga ada nama A.A Gde Agung (mantan Bupati Badung) dan Tjokorda Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace (mantan Bupati Gianyar). Belakangan juga muncul nama Made Mudarta (Ketua DPD Demokrat Bali) dan Ida Bagus Putu Sukarta (Ketua DPD Gerindra Bali). Hanya saja, berkaca dari
sejumlah pengalaman peristiwa politik, seringkali jelang detik-detik akhir penentuan atau last minute terjadi halhal yang di luar prediksi dan kalkulasi politik. Misalnya muncul tokoh sebagai kuda hitam yang sebelumnya tidak pernah diperhitungkan samasekali. Hal ini juga terjadi pada Pilgub 2013 lalu, dengan kemunculan nama Dewa Nyoman Sukrawan sebagai calon wakil gubernur untuk mendampingi AAN Puspayoga yang diusung oleh PDI-P. R-007
para pelaku UKM termasuk pelatihan, pembinaan dan tempat pemasaran hasil produk UKM,” ujar I Nyoman Sumadi. Fraksi NasDem melalui juru bicaranya, I Kadek Sujana Yasa lebih menyoroti bidang pendidikan. Hal itu untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan wajib belajar 9 tahun yang pada RPJMD 2016-2021 diarahkan untuk pembangunan infrastruktur pendidikan. “Di samping juga mengatasi kekurangan jumlah guru agar tetap menjadi perhatian pemerintah,” ujarnya. Sedangkan fraksi Demokrat mengharapkan, draft RPJMD agar mempergunakan bahasa yang mudah dipahami masyarakat awam. Selain itu, isuisu strategis hendaknya juga di kupas secara tuntas sehingga tidak terkesan mengabaikan persoalan yang masih terjadi. Demokrat juga mengharapkan, RPJMD hendaknya tetap memberikan penekanan kepada peningkatan infrastruktur. “Indek Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu
indikator tingkat kesejahteraan masyarakat. Hal ini juga perlu dibenahi dan dilakukan sinkronisasi program masingmasing sektor,” jelas I Gede Bendesa Mulyawan. Putu Deni Suryawan Giri dari fraksi Gerindra menyampaikan, untuk mewujudkan visi misi Bupati Karangasem, salah satunya agar benar-benar melakukan tata kelola pemerintahan yang berkarakter modern, bukan feodal. Selain itu, berkarakter melayani bukan untuk dilayani dengan memperpendek birokrasi serta mempercepat proses pelayanan kebutuhan masyarakat. “Membuat program-prorgam padat karya yang bisa menggerakan roda ekonomi,” sarannya. Persetujuan pembahasan lebih lanjut juga diutarakan oleh fraksi PDI Perjuangan. Melalui I Komang Sudanta, fraksi PDI Perjuangan meminta agar RPJMD merujuk hasil konsultasi DPRD dengan pihak eksekutif dimana dalam penyusunan RPJMD harus mengacu pada PP Nomor 18 Tahun 2016. W-016
Ungguli Ahok dalam Survei, Ridwan Kamil Berniat ke Jakarta?
Mengucapkan
Wayan Adnyana
Wayan Koster
Semua Fraksi Dewan Setujui Pembahasan RPJMD Karangasem
Ahok Bantah Tak Konsisten Soal Jalur Politik JAKARTA-Fajar Bali Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akhirnya memilih jalur partai politik untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI 2017. Padahal sebelumnya Ahok mengatakan akan melaju lewat jalur independen dengan dukungan relawan Teman Ahok, dengan syarat pengumpulan satu juta kartu tanda penduduk (KTP) FB/IST tercapai. Ahok Di tengah jalan, tiga partai, yakni NasDem, Hanura, dan Golkar, merapat untuk mendukung Ahok. Gubernur DKI itu akhirnya memilih jalur partai. Berbagai pihak menuding Ahok tak konsisten dengan jalur yang dipilihnya. Beberapa bahkan menganggap Ahok mengkhianati pendukungnya yang ingin ia maju lewat jalur independen. Menanggapi itu, Ahok berkelit. Menurut Ahok, selama menjadi pejabat, dia konsisten bekerja secara transparan dan meminta pejabat lain untuk pembuktian harta terbalik. Tapi dia membantah bila disebut tidak konsisten terkait dengan pilihan kendaraan politiknya. "Saya konsisten cara berpolitik yang elegan, yang jujur dan terbuka. Itu yang saya lakukan," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/8) kemarin. Nama Ahok hingga kini masih moncer dalam beberapa survei tentang pemilihan Gubernur DKI. Terakhir, Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia merilis survei opinion leader untuk kandidat yang akan maju dalam pemilihan Gubernur DKI pada 2017. Dalam survei itu, Ahok menjadi tokoh yang paling direkomendasikan untuk maju menjadi DKI-1. Sebanyak 79,74 persen memilih Ahok untuk kembali dicalonkan. TP
Ketut Sudikerta
Putu Agus Suradnyana, ST Bupati Buleleng
Dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG Wakil Bupati Buleleng
(3/8) kemarin. Meski dinilai mampu menandingi Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta, hasil survei tersebut tidak membuat keputusan Ridwan Kamil berubah. Dia tetap bertahan di Bandung hingga masa jabatannya habis pada 2018. "Saya tidak akan ke Jakarta. Tapi, kalau masih dimasukin ke survei ya terserah," ujarnya. Ridwan Kamil menjelaskan, meski banyak yang memintanya ikut dalam Pilkada DKI Jakarta, dukungan tersebut tidak harus dimanfaatkan. "Saya sering sampaikan, saya tetap bekerja sesuai semangat dan dinamika di Bandung. Politik itu tidak semata-mata memperebutkan kekuasaan, tapi pendidikan demokrasi dan pelayanan aspirasi publik," tuturnya. Diberitakan sebelumnya, Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia merilis hasil survei opinion leader untuk kandidat Gubernur DKI Jakarta menjelang pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Salah satu hasilnya, terdapat tiga nama yang paling direkomendasikan para pakar untuk menduduki kursi DKI-1. Prioritas pertama adalah
Gubernur DKI Jakarta inkumben, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang dipilih 79,74 persen responden. Berada pada posisi kedua ada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, yang dipilih 38,88 persen responden. Pada posisi ketiga, ada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang dipilih 38,67 persen responden. Hasil itu didapat berdasarkan survei dalam dua tahap. Tahap pertama adalah focus group discussion (FGD). Tahap kedua, wawancara dengan pakar yang akan berpartisipasi dalam survei ini, yakni pakar politik, pakar tata kota, pakar ekonomi, dan jurnalis. "Survei ini berbeda dengan survei untuk menakar elektabilitas,” demikian kicau akun Twitter resmi LPP UI, Senin (1/8) lalu. Dalam hasil itu, Ahok dipandang sebagai kandidat yang paling memiliki visi, disusul Risma dan Ridwan Kamil. Ahok juga memimpin dalam kategori pengambil keputusan tidak populer. Ahok juga unggul dalam elektabilitas top of mind dengan 47 persen. Ridwan Kamil unggul dalam komunikasi politik. Sedangkan Risma unggul jauh dalam aspek karakter (personality). TP Layouter: Wiadnyana
11 SAMBUNGAN Jokowi: Yang Tak Masuk Djarot Pastikan Tak Ada Akal, Coret dari RAPBN Nama Ahok ke Megawati
FAJA R BALI
KAMIS, 4 AGUSTUS 2016 l Tahun XVI
JAKARTA-Fajar Bali Ketua DPP PDI-P bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Djarot Saiful Hidayat menegaskan tidak ada nama petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada enam nama bakal calon gubernur yang diusulkan kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. “He-he-he enam nama itu kan nama-nama dari hasil pendaftaran (penjaringan). Ya otomatis (Ahok) enggak ada (dalam enam nama tersebut),” kata Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/8). Pasalnya, Ahok sama sekali tidak mendaftar pada penjaringan yang dilaksanakan di DPD PDI-P DKI Jakarta maupun DPP PDI-P. Tak hanya itu, nama Djarot juga tidak termasuk dalam enam nama tersebut. Mantan Wali Kota Blitar itu menjelaskan, enam nama tersebut merupakan tokoh-tokoh yang mendaftar dalam penjaringan DPPPDI-P. “Kalau saya kan diusulkan
oleh internal, diajukan ke DPP. Kalau saya internal, otomatis lolos,” kata Djarot. Ia meminta publik bersabar menunggu keputusan partai dengan kursi mayoritas di DPRD DKI Jakarta tersebut. PDI-P memiliki sebanyak 28 kursi dan dapat mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sendiri. “Saya belum bisa mengira-ngira sebelum secara khusus dibahas oleh DPP dan Ketua Umum PDI-P,” kata Djarot. Belum Ada Daftar Hari pertama dibukanya kesempatan bagi bakal calon independen untuk menyerahkan data KTP sebagai syarat dukungannya maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta telah ditutup, Rabu (3/8), pukul 16.00 WIB. Pada hari pertama ini, tak ada satupun bakal calon yang datang ke Kantor KPU. “Pada hari pertama ini ternyata belum ada pasangan
calon yang menyerahkan syarat dukungannya. Karena sudah pukul 16.00, maka kegiatan pada hari ini ditutup,” kata Ketua KPU DKI Soemarno kepada para petugasnya. Dibukanya kesempatan bagi bakal calon independen untuk menyerahkan data KTP dijadwalkan akan berlangsung hingga Minggu (7/8). Menurut Soemarno, belum adanya calon independen yang datang pada hari pertama merupakan hal yang wajar. Sebab, ia menyebut pada setiap pelaksanaan pilkada, ada kecenderungan bakal calon akan mendaftar pada hari-hari terakhir. Ia memprediksi hal yang sama juga berlaku pada pilkada tahun ini. “Ada kecenderungan ramai pada hari-hari terakhir. Dua hari terakhir sebelum penutupan itu biasanya ramai dan mungkin sekarang ini juga mengikuti kebiasaan sebelumnya,” ujar Soemarno. Meski potensi tak adanya bakal calon independen yang
datang kembali terjadi, Soemarno menyatakan pihaknya akan tetap membuka kesempatan bagi bakal calon independen untuk menyerahkan data KTP pada Kamis (4/8/2016). Mengacu pada aturan yang berlaku, ia pun sudah menginstruksikan para petugas untuk tetap datang dan bersiap sejak pukul 08.00. “Kami akan tetap melakukan kegiatan seperti sekarang ini, dimulai jam 08.00 sampai dengan jam 16.00. Tiap hari seperti itu sampai dengan tanggal 7. Kami harus selalu siap setiap hari karena enggak tahu kalau tiba-tiba ada yang datang,” ucap Soemarno. Penyerahan data KTP calon independen menjadi proses pembuka dalam rangkaian persiapan menuju pelaksanaan Pilkada DKI 2017 yang dijadwalkan akan digelar pada Februari. Setelah diserahkan, data KTP nantinya akan diverifikasi secara faktual pada 21 Agustus hingga 3 September 2016. KP
Usung Rochineng, KBM Resmi Terbentuk DARI HALAMAN 1
Wagub, Pak Sugawa, Pak Singyen, dari PKS ada Ketua Pak Haji Mudjiono, Ketua DPWnya, PAN itu yang hadir ketua DPC Buleleng, mewakili Pak Jengiskhan yang diluar kota” ungkapnya ketika ditemui di Ruang Fraksi Demokrat DPRD Bali. Menurut dia, selain digelar untuk pembahasan mengenai koalisi, pertemuan tersebut juga dianggap sebagai salah satu wujud menyamakan persepsi dalam menghadapi Pilkada Buleleng yang akan berlangsung pada Bulan Februari 2017 nanti. Sehingga kedepannya, KBM menjadi semakin solid dalam mengusung calon. “Yang jelas kita menyadari sebagai partai kecil tidak bisa mengusung sendiri. Tentu kita kalau mau mengusung harus berkoalisi bersama partai lain. Nah, itu kita pada diskusi itu, melihat keterbatasan waktu pendaftaran yang semakin
dekat, yakni pada awal bulan September 2016 mendatang. Sehingga kita memutuskan untuk melakukan MoU koalisi. Ya walaupun belum lengkap kami mengambil sikap itu,”paparnya. Dirinya juga menambahkan walaupun pihaknya bersama beberapa partai lainnya telah sepakat menjalin koalisi, namun tak menutup peluang bagi partai politik lain untuk ikut bergabung. Asalkan, memiliki kesepahaman dan persamaan persepsi dalam menghadapi Pilkada Buleleng 2017 mendatang. Namun, ia sangat menyayangkan terkait tak hadirnya Partai Gerindra pada pertemuan tersebut. Meskipun demikian, Adnyana yang juga anggota Komisi III DPRD Bali mengaku akan tetap menunggu Partai Gerindra untuk segera bergabung. “Partai lain juga kita cari yang searah selama ini. Golkar, Gerindra, PAN. Memang sebagian besar sudah sepakat untuk koalisi. Ya namun beberapa par-
tai lain karena kesibukan tidak datang artinya baru empat partai itu yang hadir,” tambahnya. Dipilihnya Rochineng sebagai calon bupati pada Pilkada Buleleng 2017, Adnyana menganggap bahwa figur seorang Rochineng dianggap memiliki kemampuan, jaringan, dan biaya. Sehingga dengan adanya modal tersebut, Rochineng dirasa sangat pas untuk menandingi calon incumbent. “Nah kita lihat Pak Rochineng memenuhi syarat semuanya. Memiliki kemampuan, memiliki jaringan dan ongkos. Itu yang penting. Kita tinggal deklarasi saja,” tegasnya. Hanya saja, lanjutnya, pada pertemuan tersebut tak ada pembahasan terkait siapa yang nantinya akan diusung sebagai calon wakil bupati Buleleng untuk mendampingi Ketut Rochineng pada Pilkada Buleleng 2017 mendatang. “Masih kami pertimbangkan dan liriklirik dulu. Tapi kami masih
resmikan dulu calon Buleleng I nya. Ya banyak lah,” paparnya. Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Ketut Rochineng mengaku makin semangat mengikuti pertarungan Pilkada Buleleng. Apalagi jika KBM sudah terbentuk dan akan mengusung dirinya. Rochineng juga menyebut dirinya sudah gencar melakukan pergerakan di lapangan. Dukungan kepada dirinya pun semakin banyak baik dari kepala desa, bendesa adat, dan organisasi sosial. Selain itu, Rochineng juga telah merangkul para seniman dan artis Bali. “Saya tambah semangat bergerak. Dukungan sudah banyak pada saya,” paparnya ketika dihubungi via telpun. Rochineng juga siap dipaketkan dengan siapa saja, asalkan sama-sama memiliki tujuan untuk menang dan berkeinginan ngayah untuk membangun Buleleng. “Jadi motto saya itu sekali tampil harus berhasil”, tutupnya. M-005
egaskan tidak mau lagi menjadi wakil. Makanya dia mau jadi Bali 1. Koster juga demikian. PDIP menginginkan mengusung kader-kader, karena sebagai partai terbesar di Bali,”tegasnya. Faktor Kedua, baik Koster maupun Sudikerta merupakan pucuk pimpinan tertinggi partai besar di daerah. Secara otomatis, dukungan yang diberikan oleh akar rumput, kader hingga pengurus akan mengalir deras. Dengan adanya dukungan tersebut, maka partaipun ingin mendapatkan hasil dan posisi terbaik. Faktor ketiga, kedua nama itu juga sudah sangat dikenal oleh masyarakat Bali pada umumnya. “Dukungan itu menjadi modal keduanya untuk bertarung. Keduanya tidak ingin mencederai dukungan yang ada. Artinya mereka dekat dengan masyarakat. Mereka cukup dikenal baik oleh masyarakat,” tandasnya. Faktor yang terakhir, dengan kekuatan finansial baik Koster dan Sudikerta juga terbilang
seimbang. Begitu juga dengan modal politik, sama-sama mumpuni. Misalnya saja Koster yang duduk sebagai anggota DPR RI selama 3 dengan perolehan suara tinggi. Dengan program dari Pusat, Koster mampu memfasilitasi bantuan tersebut sehingga tepat sasaran turun ke masyarakat. “Koster sudah tiga periode jadi anggota DPR RI, terpilih dengan jumlah suara yang tinggi. Elektabilitasnya tinggi. Perguruan Tinggi, Sekolah dan Banjar sangat mengenalnya, karena banyak membantu memfasilitasi bantuan dari pusat,” jelasnya. Sama halnya dengan Ketut Sudikerta yang sering turun ke masyarakat dengan kapasitasnya sebagai Wakil Gubernur Bali. Apalagi ditunjang dengan adanya program Bali Mandara yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Bali. Hanya saja, keputusan terakhir nantinya akan tergantung pada “Bapak” dan “Ibu” yang menjadi Pimpinan tertinggi partai.
“Di PDIP, keputusan itu ada di tangan Megawati sepenuhnya. Walaupun sudah ada dukungan dari arus bawah, tapi Megawati bisa mengambil keputusan berbeda. Novanto bisa saja nanti melobi Megawati soal calon gubernur Bali. Apalagi Golkar sudah mencalonkan Jokowi sebagai Presiden,” tutupnya. Sementara itu, Pengamat sosial dan politik dari LSM Bali Sruti, Dr. Luh Riniti Rahayu berpandangan jika duet antara Sudikerta dengan Koster sangat kecil untuk terwujud. Kalaupun nantinya terwujud, maka kemungkinan terbesarnya, Sudikerta akan menjadi wakil kembali. “Koster tidak mungkin mau jadi cawagub, karena PDIP sebagai partai peraih suara terbanyak tidak mungkin mau kadernya jadi cawagub. Nah, kalau golkar itu memungkinkan (Sudikerta jadi Cawagub). Bila Golkar mau jadi cawagub PDIP, Golkar pasti dapat kuenya. Bila jadi cagub, belum tentu dapat kue kekuasaan di Bali,” tutupnya. M-005
Sudikerta-Koster Dianggap Sulit Dipasangkan DARI HALAMAN 1
lawan yang seimbang untuk menantangnya. Sampai sekarang belum ada calon menyaingi keduanya. Proses demokrasinya tidak berjalan seperti yang diharapkan. Tidak ada pembelajaran demokrasi untuk masyarakat,” jelasnya. Dengan bertarungnya Ketut Sudikerta yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali dan Wayan Koster sebagai Anggota Komisi X DPR RI akan menentukan siapa yang nantinya lebih moncer dalam berkarir politik. Pasalnya, keduanya akan dianggap sangat menentukan karir politik kedua partai tersebut di daerah. Jika melihat kondisi politik yang ada saat ini, pada dasarnya memang sulit untuk dipasangkan bersama. Kondisi ini pertama, didasarkan pada kebulatan tekad kedua figur tersebut. Apalagi, Ketut Sudikerta selama ini “spesialis” posisi wakil, sehingga ada niatan untuk naik tahta. “Sudikerta sudah men-
Ny. Ayu Pastika Serahkan Bantuan Bedah Rumah
DARI HALAMAN 1 layak, dengan lantai tanah, dan dinding terbuat dari kayu dan bambu. Keluarga ini memiliki 2 orang anak yakni Komang Santadarma (25) dan Pande Sudarsana (15). Namun sayang anak bungsunya Pande Sudarsana tidak bisa menikmati harinya seperti remaja lainnya. Pande hanya bisa terbaring kaku di atas kursi roda sejak umur 5 tahun karena menderita lumpuh yang gejala awalnya berupa panas tinggi dan step. Ketiadaan biaya membuat penyakit Pande Sudarsana tidak tertangani dengan baik. Ia juga mengaku tidak bisa menggunakan JKBM dikarenakan tidak masuk dalam data puskesmas tempat dirinya berobat yakni di Puskesmas Negari padahal
dirinya telah memiliki Kartu JKBM. Oleh karena itu, ia sangat mengharapkan bantuan pemerintah untuk upaya pengobatan anaknya tersebut. “Terimakasih atas bantuan yang diberikan ibu Ayu Pastika dan BK3S Provinsi Bali. Selanjutnya tiang dan keluarga bisa tinggal di rumah yang lebih nyaman dan baik. Tyang mohon agar pengobatan anak tiang bisa juga dibantu,” ujarnya. Pembangunan bedah rumah ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Ketua BKKKS Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika didampingi oleh Ketua K3S Kabupaten Gianyar Ny. Surya Adnyani Mahayastra, Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali I Nyoman Wenten. Sudarta dan keluarga juga memperoleh bantuan sembako dari Dinas Sosial Provinsi Bali. W-010*
JAKARTA-Fajar Bali Presiden Joko Widodo mengingatkan para menteri dan pimpinan lembaga negara untuk sebisa mungkin menghemat belanja anggaran yang akan diajukan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017. Jokowi meminta para menteri untuk tidak memasukkan belanja yang tak masuk akal. “Coba diihat satu per satu, dilihat secara detail sampai satuan tiga,” ujar Jokowi saat memimpin rapat paripurna mengenai draf nota keuangan dan postur RAPBN 2017, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/8). “Hal-hal yang kira-kira enggak masuk akal dan kira-kira angkanya terlalu tinggi, coret! Ganti yang masuk logika,” kata Jokowi. Untuk bisa menghemat anggaran, Jokowi mengingatkan agar para menteri dan pimpinan lembaga fokus pada program-program yang memang menjadi prioritas pemerintah. Program tersebut antara lain percepatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan, serta upaya penanggulangan kemiskinan. “Jangan lepas dari programprogram prioritas yang telah kita rencanakan dan kita buat selama ini,” kata Jokowi. Selain menekankan peng-
FB/IST
Presiden Joko Widodo hematan anggaran, Jokowi juga meminta para menteri dan pimpinan lembaga me-
nyusun RAPBN dengan memperhatikan kondisi ekonomi nasional dan global. KP
pendukung lainnya. Pembangunan Kebun Raya Jagatnata akan semakin memperkuat keberadaan Pura Jagatnata. Pasalnya kedepan tidak akan ada lagi kendaraan bermotor yang boleh masuk ke areal pura karena telah disiapkan lahan parkir yang sangat memadai baik untuk kendaran roda dua maupun roda empat. Umat Hindu yang akan melaksanakan ritual keagamaan juga akan disiapkan pintu khusus yang langsung terakses ke pura. Bupati Artha mengungkapkan, pembangunan Kebun Raya Jagatnata terlaksana berkat dukungan masyarakat Jembrana dan bantuan berbagai pihak baik itu dari pusat seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), termasuk perjuangan tokoh-tokoh masyarakat Jem-
brana dan Bali yang memiliki akses di pusat. Bupati Artha berkeyakinan dengan terbangunnya Kebun Raya Jagatnata akan menjadi destinasi baru kepariwisataan di Jembrana. “Kebun Raya Jagatnata akan memberikan dampak positif bagi kemajuan perekonomian, yang muaranya nanti akan mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Jembrana,” ujar Bupati Artha. Selain itu Bupati menekankan, supaya pembangunan yang dilakukan benar-benar dikerjakan sesuai dengan Detail Engineering Design (DED), yang telah ditetapkan. “ Pengerjaannya harus dilakukan dengan cermat dan benar, sebab ini akan menjadi sejarah bagi anak cucu kita kedepan “ pungkas Bupati. W-003*
yang berada di Kecamatan Pupuan,” terangnya. Sejauh ini kata politisi PDIP Tabanan ini, Desa Padangan terakhir kalinya mendapatkan bantuan bedah rumah di tahun 2013 lalu. Sedangkan tahun
2014 dan 2015 belum mendapatkan bantuan, padahal setiap tahun Desa Padangan mengusulkan bantuan bedah rumah baik itu ke pemerintah kabupaten Tabanan maupun ke provinsi Bali. W-004
wita, Sanggar Tari Manik Metu secara berturut-turut menyajikan Tari Barong, Topeng Bang, Jauk, serta Telek. Berbeda dengan penyalonarangan lainnya, saat tampil di BMM III, anak-anak binaan Sanggar Manik Metu hanya fokus menampilkan tarian saja. Tidak disertai dengan penokohan cerita Calonarang. “Perbedaan dengan pementasan Calonarang, kalau Calonarang ada cerita yang khusus yang disampaikan. Kalau ini, cuma tariannya saja, geraknya lebih banyak dibandingkan vokal. Di tempat lain, Tari Telek itu punya banyak versi yang beda-beda. Di Banjar Tatasan saja berbeda dengan yang di wilayah Ubung dan Pedungan. Sekarang kami berupaya untuk menampilkan yang khas dari daerah kami,” imbuhnya.
Sebagai tari sakral, tari-tari dalam Penyalonarangan ini tentu tak bisa dipentaskan sembarang waktu. Untuk di Banjar Tatasan Kelod, hanya dipentaskan ketika piodalan (upacara agama) yang dilaksanakan saat Purnama Kepitu. Oleh karena itu, ketika tampil di BMM III, Sanggar Tari Manik Metu menggunakan Barong dan Rangda duplikatnya saja. Sebagai puncak penampilan, Sanggar Tari Manik Metu menyajikan Dwa Paraning Gumi. Tari ini mengandung kisah pemurtian Durga menjadi Panca Durga. Hal itu membuat seisi alam Bhur, Bwah, Swah menjadi kedurmagalan. Siwa kemudian memerintahkan Sang Hyang Tri Semaya untuk turun ke dunia dalam wujud Barong, Topeng Bang, dan Telek. W-019
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencada Daerah Kabupaten Gianyar Anak Agung Oka Digjaya. “Sekitar 30 menit api berhasil dipadamkan,” jelas Digjaya. Dikatakannya, bangunan sebagian besar beratapkan ijuk sehingga dengan mudah terbakar. Sementara itu Kapolsek Sukawati AKP I Wayan Wisnawa MSi, saat dikonformasi mengungkapkan diduga api mucul akibat percikan api dari pembakaran sampah yang lokasi tidak
jauh dari arel pura. Keterangan dari beberapa saksi disekitar lokasi bahwa sekitar pukul 09.00 wita disebelah timur Pura Dalem ada kegiatan pembersihan semak-semak dengan cara dibakar. Rencana lokasi tersebut dibuat proyek berupa senderan. “Sebelum senderan tersebut dikerjakan dilakukan pembersihan semak-semak oleh buruh dengan cara membakar,” terang AKP Wisnawa. Diperkirakan kerugian akibat kebakaran ini mencapai Rp 150 Juta. W-010
Jembrana Mulai Bangun Kebun Raya DARI HALAMAN 1
wahana penelitian, konservasi dan edukasi. Mengawali pembangunan Kebun Raya Jagatnata Tahun 2016 ini Pemkab Jembrana telah menyiapkan anggaran mencapai Rp. 4,3 Milyar, untuk membangun Gerbang Utama dan Pagar yang berornamen khas Bali, jalan sirkulasi, areal parkir, planter box, bangunan pusat informasi alias Tourism Information Centre (TIC), plat deker dan landscape. Pembangunan yang diproyeksikan akan selesai selama tiga tahun tersebut, pada tahun 2017 nanti biayanya akan dibantu dengan APBN yang jumlahnya mencapai Rp. 50 Milyar, untuk pengadaan tanaman dan pembangunan sarana
Desa Padangan Minta Bedah Rumah DARI HALAMAN 1 layak diberikan bantuan bedah rumah. “Mudah mudahan bapak Gubernur Made Mangku Pastika melancarkan usulan warganya
Khawatir Punah, Tari Klasik Penyalonarangan Dipentaskan DARI HALAMAN 1 Tari Klasik Penyalonarangan. Ketua Sanggar Manik Metu, Nyoman Sadia menuturkan sejak 2 bulan terakhir intens mempersiapkan penampilan untuk BMM III. Tari Klasik Penyalonarangan ini sengaja dipilih sebagai bentuk upaya pelestarian. Sadia khawatir, jika tak diberikan ‘panggung’ tari-tari sakral penyalonarangan ini kian dilupakan. Bahkan, bukan hal yang mustahil, jika tari-tari tersebut punah. “Untuk masa yang akan datang, kami berharap penampilan tari-tari sakral ini bisa ditampilkan oleh generasi muda. Sehingga tidak punah, tari-tari klasik ini harus benar-benar dilestarikan,” paparnya usai tampil sebagai penari barong. Tampil sejak pukul 20.00
Pura Dalem Batuyang Nyaris Ludes Terbakar DARI HALAMAN 1
FB/IST
kan api sudah ada dibagian atap salah satu palinggih Pura Dalem yang beratapkan ijuk. Melihat kejadian tersebut Budawati berteriak kepada warga sekitar untuk memadamkan api. Warga sekitar dan krama banjar dengan cepat berusaha memadamkan api meski dengan pelaratan yang sederhana. Sekitar pukul 11.15 Wita dua unit Pemadam Kebakaran Gianyar tiba dipimpin langsung
Layouter: Dejerie
12 FAJA R BALI
KAMIS, 4 AGUSTUS 2016 | TAHUN XVII
Pengrajin Desa Kemenuh Bangkit dari Keterpurukan Gerbangsadu Bangkitkan Perekonomian Warga Kemenuh
S
iapa tak kenal Desa Kemenuh Sukawati? Sebelum bom Bali meledak, desa ini sangat menikmati gemerincing dolar. Para pengrajin naik daun – bisa dikatakan sejahtera. Namun sejak pariwisata terguncang, ekonomi kreatif Desa Kemenuh lesu. Barisan warga miskin pun muncul. Syukur, program Gerbangsadu membawa nutrisi baru – membangun kembali ekonomi desa Kemenuh yang sempat remuk redam. Gerbangsadu melalui BUMDesa jadi solusi di tengah keterpurukan ekonomi.
DESA Ke-
Dewa Nyoman Neka
menuh, Kecamatan Sukawati saat booming pariwisata hampir tidak terdapat KK miskin. Namun setelah Bom Bali 2002 lalu, ketika sektor pariwisata mulai remuk redam, terutama pada penjualan barang kerajinan, perekonomian diwilayah ini juga mengalami penurunan yang dampaknya adalah munculnya kemiskinan.
Kerajinan handicraf sempat melejit sebelum terjadi Bom Bali di Kuta. Hal ini diungkapkan Perbekel Kemenuh, Dewa Nyoman Neka. Dijelaskan Dewa Nyoman Neka, ekonomi kreatif seperti kerajinan ukir kayu dan kerajinan sejenisnya juga mengalami penurunan pemesanan, sehingga sebagian warga yang bergelut pada sektor kerajinan beralih kembali ke sektor pertanian. “Pada awalnya rata-rata warga disini (Kemenuh) adalah petani, ketika pariwisata naik daun, sebagian warga
mencoba peruntungan, namun Neka membeberkan, di Desa Kemenuh sampai saat ini terdapat 9.758 jiwa dengan 1.800 KK. Dari 1.800 KK tersebut, yang tercatat sebagai warga tidak mampu sebanyak 460 KK. Yang mengejutkan lagi, warga yang semula bergelut dibidang pariwisata ini kembali menekuni pertanian. “Bahkan lahan sawah itu sebagian besar bukan miliknya alias sebagai penyakap,” bebernya. Sehingga sebagian warga yang ingin memiliki
FB/SARJANA
pekerjaan terpaksa kembali sebagai buruh bangunan dan ada yang sebagai pemasang batu sikat. Selain itu, di Desa Kemenuh sendiri terdapat sekitar 300 warga yang masih menekuni pekerjaan sebagai pedagang. Bahkan menurut penuturan Perbekel ini, ada warga yang menyulap Art Shop miliknya menjadi penginapan kecil. “Sampai saat ini ada sekitar 15 penginapan yang sudah beroperasi dan sebelumnya merupakan art shop yang di
FB/SARJANA
renovasi menjadi penginapan,” bebernya. Dengan masuknya Program Gerbangsadu dari Pemprov Bali, menurut Dewa Nyoman Neka, menjadikan harapan baru bagi warga yang termasuk sebagai RTS. “Sambutannya sangat baik, dari laporan yang masuk, seluruh anggaran yang ada hampir semuanya sudah terserap,” bebernya. Ditambahkan, ketika memberikan pemahaman bahwa dana Gerbangsadu adalah pinjaman dan dikhususkan untuk warga yang tergolong tidak mampu mengalami kesulitan. Hal lain yang menurutnya masih mengganggu adalah masih ada warga yang bermental miskin dan selalu berharap bantuan pemerintah. “Saya kira, kalau ada kemauan dan niat untuk berusaha merubah kondisi ekonomi dengan dana Gerbangsadu sekarang inilah saatnya, kesempatan berusaha masih terbuka lebar,” jelas Dewa Nyoman Neka. Sementara itu, menurut penuturan Ketua BUMDesa Dirga Yusa Kemenuh, berkat adanya Gerbangsadu, warga yang sebelumnya menggeluti usaha hadycraf yang terpuruk saat lesunya pariwisa-
ta beberapa waktu lalu, kini bangkit lagi. “Ada sekitar 50an warga yang memanfaatkan untuk usaha handycraf, saat ini sudah menggunakan dana Gerbangsadu,” bebernya. Dimana rata-rata modal yang dibutuhkan dari Rp 5 juta sampai 15 juta. Dana ini dibelikan peralatan handycraf dan bahan-bahan seperti cat, kuas, kompresor untuk pengecatan. Sedangkan bunga pinjaman sampai saat ini dipatok hanya 0,5% yang tujuannya meringankan beban peminjam. Bahkana Sukadana sendiri menyebut dengan masuknya dana Gerbangsadu, usaha handycraf di Desa Kemenuh mulai bangkit lagi. Mengingat warga yang semula mengajak dua atau tiga tenaga kerja kini tenaga kerjanya bertambah bisa sampai 6 orang. Kerajinan handycraf ini biasanya pesanan dari Kecamatan Tegalalang atau kecamatan lainnya. Dirinya juga berupaya mendorong warga lain yang termasuk RTS bisa memanfaatkan modal yang berasal dari Gerbangsadu. “Sampai saat ini belum ada kendala, namun ada saja warga yang tidak termasuk RTS menginginkan modal, namun sesuai aturan hal ini tidak diperbolehkan,” tutupnya. W-010
Usaha Handycraf Bangkit, Perajin Kayu Sumringah
Wayan Sukadana yang mengepalai BUMDes Dirga Yusa sedang memverifikasi laporan yang masuk FB/SARJANA
FB/SARJANA
Ketut Narsa (jongkok) yang menikmati Dana Gerbangsadu menjalankan usahanya. SALAH satu warga Desa Kemenuh yang menikmati bantuan dana Gerbangsadu adalah Ketut Narsa (55) asal Banjar Tengkulak. Ketut Narsa meminjam permodalan Gerbangsadu sebesar Rp 15 juta. Dana ini digunakan untuk modal pesanan handycraf dari Desa Tegalalang. “Kami mencoba meminjam modal Rp 15 juta, ini untuk pembelian bahan dan peralatan cat (mulas) patung kayu yang sudah setengah jadi,” terang Ketut Narsa. Dituturkan, sebelum mendapat bantuan dana Gerbangsadu dirinya hanya sebagai petani penyakap. Bersama istrinya Wayan Ratni bekerja menyakap sawah milik orang, sehingga hasilnya tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-harinya. “Sebelumnya kami sebagai penyakap sawah, namun hasilnya tidak seberapa, walau demikian sebagai penyakap tidak kami tinggalkan,” jelas Narsa. Di samping itu, saat ini kondisi lahan sawah yang dikerjakannya itu, saluran irigasinya dalam perbaikan sehingga sementara waktu lahan sawahnya dibiarkan terlantar sambil menunggu saluran irigasi selesai diperbaiki. Sebelumnya pada saat pariwisata melejit sebelum tahun 2000an, dirinya juga sebagai pekerja di handycarf. Bersamaan dengan lesunya pariwisata, pekerjaan di handycraf juga ditinggalkan dan terpaksa menjadi petani penyakap. “Banyak teman yang nasibnya seperti saya, ada yang sebagai buruh bangunan, ada ke tukang ukir dan buruh pengecatan,” tuturnya. Beruntung sosialisasi masuknya dana Gerbangsadu dirinya ikut hadir. Sehingga tanpa pikir panjang dirinya mencoba untuk meminjam dana tersebut untuk memperbesar volume usahanya. “Kalau sebelum ada dana Gerbangsadi kami biasa ngebon di toko bangunan, sehingga kesulitan modal,” bebernya. Saat ini dengan modal dana Gerbangsadu sebesar Rp 15 juta, semua peralatan dan bahan yang digunakannuntuk handycraf sudah ada di genggaman. Selain mengucapkan terimakasih sudah dibantu modal dari dana Gerbangsadu, dirinya juga mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Bali yang sudah memberikan bantuan ke Desa Kemenuh. Dirinya yang juga bersama 50an warga lainnya yang menekuni profesi yang sama juga berharap bantuan seperti Gerbangsadu bisa terus dilanjutkan ke desa-desa lainnya.W-010
BUMDesa Kemenuh Dikhususkan Simpan Pinjam 50% Digunakan Ibu Rumah Tangga PENGELOLAAN BUMDes Kemenuh selama ini memang dipercayakan kepada Wayan Sukadana. Ketika ditemui belum lama ini, Sukadana menjelaskan bahwa anggaran yang dikelola BUMDesa Kemenuh atau BUMDesa Dirga Yusa Kemenuh, digunakan untuk usaha simpan pinjam. Di Kantor BUMDesa sendiri terdapat usaha poto copy. Dari dana yang diterima Program Gerbangsadu pada Juni 2016 ini, hanya 20 juta saja yang digunakan untuk pekerjaan fisik, “Padahal aturannya sebesar 200 juta, kita hanya melakukan renovasi kantor BUMDesa saja,”
jelas Sukadana. Dari Total Rp 1,02 miliar, selain Rp 20 juta digunakan untuk biaya administrasi, Rp 20 juta juga digunakan untuk rehab kantor BUMDesa, sehingga dana yang digunakan untuk simpan pinjam di BUMDesa sebesar Rp 980 juta. “Semua anggaran kita fokuskan untuk simpan pinjam dan bersyukur sampai saat ini semua anggaran bias terserap,” terang Sukadana. Anggaran tersebut sampai saat ini dimanfaatkan oleh 186 KK yang termasuk dalam katagori RTS. Sebagiannya sedang dalam proses verifikasi dari Klian Banjar, mengingat
pengguliran dana ini baru dimulai pada awal bulan Juli ini. Menurut Sukadana, dana pinjaman terkecil sebesar Rp 1 juta dan pinjaman maksimal sebesar Rp 20 juta. Selain dirinya melakukan verifikasi ke rumah pengguna dana Gerbangsadu, Klian Banjar juga ikut melakukan verifikasi sehingga pemberian Gerbangsadu tepat sasaran. “Kita tidak ingin penggunaan dana itu bermasalah dan akan merembet ke penerima lainnya sehingga pengelolaannya terganggu,” beber Sukadana. Dijelaskan Sukadana, dari 186 pengguna dana Gerbangsa-
du tersebut kebanyakan ibu rumah tangga. Dimana ibu rumah tangga ini menggunakan dana Gerbangsadu untuk modal membuat dagangan canang atau penjualan kembang rampai. “Hampir 50% yang menggunakan dana Gerbangsadu ini untuk penguatan modal usaha dagangan rumah tangga seperti dagang canang, bunga atau kembang rampai, bahkan ada yang membuat usaha jual BBM,” terang Sukadana. Dari pantauannya, semua yang menggunakan dana tersebut sudah menjalankan usahanya dengan baik. Sampai Juli
2016 ini, beberapa pengguna sudah ada yang tahap pengembalian angsuran yang pertama. “Akhir Juli ini sudah ada yang tahap pengembalian modal angsuran pertama, ada beberapa yang sudah mengangsur dan sebagiannya masih berproses,” beber Sukadana. Selain digunakan oleh ibu rumaha tangga, dana Gerbangsadu juga digunakan oleh peternak ayam, itik termasuk pengrajin usaha handycraf. “Kalau yang peternak tidak banyak, tidak lebih dari 20 orang, namun sisanya dimanfaatkan oleh pengrajin handycraf,“ bebernya. W-010
an bahan kayu Albesia. Selain berani mengambil orderan lebih banyak, Ketut Repot yang memang sehari-hari pekerjaannya menerima orderan finishing patung, juga menambah tenaga kerja guna membantu lancarnya pekerjaan yang diambilnya. Ketut Repot sendiri sebelumnya hanya bekerja bersama istrinya, Made Ariani mengambil pekerjaan mulas patung yang didatangkan dari Desa Tegalalang atau wilayah Ubud. “Kami sangat bersyukur dengan adanya perhatian pemerintah kepada warga tidak mampu, kami bersama rekan
lainnya juga lebih semangat untuk menjalankan usaha mulas,“ terang Ketut Repot di rumahnya. Disebutnya, selain dirinya tertarik menggunakan dana Gerbangsadu, bahwa bunga yang diberikan untuk pinjamannya itu juga rendah. “Kami baru berani meminjam karena bunganya rendah, hanya 0,5%,“ bebernya. Sedangkan dana yang dipinjam hanya sebesar Rp 3 juta saja, itupun karena memberanikan diri. Dituturkan pula oleh Ketut Repot, dirinya hanya mengambil orderan finishing patung kayu Albesia itu tidak lebih dari 100 patung. Dimana ke-
sulitan permodalannya adalah membeli bahan berupa cat, gas elpiji dan peralatan laiinya untuk finishing. “Kalalu dulu saya bon cat dan barang lainnya di toko bangunan, dapat bayaran finishing baru bayar bon di toko bangunan, terkadang juga bonnya lama,“ tuturnya. Bahkan untuk bon di toko bangunan selain tidak boleh lama, juga tidak bisa mengambil barang yang banyak. Bahkan Ketut Repot juga berencana memperbesar volume usahanya, juga dengan mengajak siswa SMA selepas sekolah, bila tidak ada kegiatan atau pekerjaan sekolah. W-010
Berkat Gerbangsadu, Berani Ambil Orderan Lebih
FB/SARJANA
Ketut Repot (topi) mulai mengembangkan usaha finishing patung berkat Dana Gerbangsadu. BERKAT bantuan dana Gerbangsadu, salah satu warga Banjar Tengkulak Kaja Kauh,
Ketut Repot (39) akhirnya berani mengambil orderan finishing (mulas) patung deng-
Layouter: Wiadnyana