FAJAR BALI EDISI 3 DESEMBER 2012

Page 1

SENIN, 3 DESEMBER 2012 TAHUN XIII

Redaksi: Telp./Fax: (0361) 411283, E-mail: berita_fajar@fajarbali.co.id, berita_fajar@yahoo.co.id, Website: http://www.fajarbali.co.id Harga Eceran Rp. 3.000,-

Simakrama Gubernur Bali digelar di Wantilan Pura Luhur Bedha, Desa Pakraman Bedha, Tabanan, Sabtu (1/12).

Pastika Sudah Lama Ditarget ‘Rontok’ ‘Tim Black Champain’ Masih Bergerilya Ada yang menarik dalam simakrama Gubernur Bali yang digelar di Wantilan Pura Luhur Bedha, Desa Pakraman Bedha, Tabanan, Sabtu (1/12). Wakil Ketua DPRD Bali Ketut Suwandi yang turut menghadiri simakrama tersebut terang-terangan menyebut bahwa sejak lama ada pihak tertentu yang ingin agar Gubernur Bali Made Mangku Pastika ‘rontok’. Upaya itu dilakukan dengan berbagai black champain (kampanye hitam) yang menyerang pribadi Mangku Pastika maupun program-program Pemprov yang dibidaninya seperti Bali Mandara.

TABANAN-Fajar Bali Dihadapan ratusan warga yang mengikuti simakrama Gubernur Mangku Pastika tersebut, tokoh Golkar Bali ini menegaskan, sudah sejak lama tim black champain disebar oleh pihakpihak tertentu di masyarakat dengan target utama agar nama baik Mangku Pastika jadi rusak. Pihak-pihak ini punya target,

jika makin banyak rakyat Bali termakan oleh berbagai black champain terhapap Mangku Pastika, niscaya kepercayaan rakyat terhadap Mangku Pastika kian menipis. Target inalnya kata Suwandi, adalah agar popularitas dan elektabilitas Mangku Pastika untuk maju lagi sebagai calon Gubernur pada Pilgub Bali 2013, semakin sulit.

‘Selama ini, banyak orang lewat media tertentu, menilai bahwa program Bali Mandara itu jelek. Tetapi apa yang dituduhkan itu, yang menyatakan bahwa program Bali Mandara itu jelek, ya sangat sarat muatan politis. Sudah lama ada tim khusus black champain yang sengaja disebar oleh beberapa pihak, untuk merusak nama baik pak Mangku

Pastika,” tandasnya. Ia juga menyebut beberapa contoh lain black champain yang disebar pihak tertentu tersebut, misalnya menyebar isu kalau gubernur dikatakan mengeluarkan ijin pasar oleholeh yang dinilainya sangat lucu. “Saya tegaskan ijin pasar oleh-oleh dikeluarkan oleh Bersamb. ke hal. 11

Gapoktan Tumang Gubernur Sambut Pembuatan Patung Kebo Iwa Sejahtera TABANAN-Fajar Bali Gubernur Bali Mangku Pastika mengapresiasi serta mendukung pembuatan patung Kebo Iwa yang rencananya akan diletakkan di pelataran depan Pura Puseh Bedha Desa Pakraman Bedha, Kecamatan Tabanan. Hal itu terungkap ketika Gubernur Mangku Pastika mengunjungi Pura Puseh Desa Pakraman Bedha sesaat sebelum melakukan simakrama di Wantilan Desa Pakraman Bedha Tabanan, Sabtu (1/12) pagi. Gubernur Pastika didampingi Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Tabanan I Made Dirga, Sekkab Tabanan Nyoman Wirna Ariwangsa serta Bendesa Adat Desa Pakraman Bedha Nyoman Surata melihat langsung miniatur Patung Kebo Iwa. Bersamb. ke hal. 11

Juara I Simantri

jadi lebih mudah dan praktis. “Bayangkan saja saya sampai tandatangan 6 kali untuk sebuah proposal, dikali ribuan proposal yang masuk, sampai kebuyutan tangan saya neken siang malam,” imbuh Pastika. Bahkan di Tahun 2012 ini sebesar Rp 416 miliar anggaran digunakan untuk Bansos Hibah sehingga 14% APBD digunakan untuk hal tersebut. Berkaitan dengan bedah rumah, bila saat ini masih ada 20.000 rumah tidak layak huni di Bali dan setiap tahunnya dibangun sekitar 5.000 rumah, maka di tahun 2018 mendatang tidak ada lagi

GIANYAR-Fajar Bali Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tumang Sejahtera (096) untuk Tahun 2012 mendapatkan predikat terbaik. Atas prestasinya itu, Gapoktan ini berhak atas hadiah 4 ekor sapi yang dikembangkan lagi agar menghasilkan pupiuk organik dan bio urine. Pemberian penghargaan dan penyerahan sapi dilakukan langsung oleh Gubernur Mangku Pastika didampingi Bupati Gianyar, Cokorda Arta Ardana Sukawati, Minggu (2/12) kemarin. Penyerahan hadiah di Desa Saba, Blangsinga Blahbatuh, Gianyar kali ini juga diikuti oleh 8 Gapoktan lain yang juga mendapat penghargaan oleh Mangku Pastika. Pemenang kedua adalah Gapoktan Dharma Pratiwi (174), Desa Lukluk, Mengwi Badung berhak atas 3 ekor sapi. Juara ketiga adalah Gapoktan Bulan Palapa (105), Desa Landih, Kintamani, Bangli, Juara Harapan I, Gapoktan Sumber Tani Utama (017), Desa Sumberkima, Gerokgak Buleleng. Juara Harapan II, Gapoktan Sri Lumbung, Desa Selumbung, Manggis Karangasem, Juara Harapan III, Gapoktan Sawo Kabeh, Desa Dawan Kelod, Dawan, Klungkung, Juara Harapan IV adalah Gapoktan Tri Buana, Selemadeg Barat, Tabanan, Juara Harapan V adalah Gapoktan Padang Sejahtra, Desa Padangsambian Denpasar dan juara paling buncit adalah Gapoktan Sapi Bulit Desa Dangin Tukadaya, Jembrana. Dalam sambutannya usai penyerahan hadiah, Mangku Pastika mengatakan bahwa sampai akhir 2012 ini, Bali telah memiliki 325 unit Simantri. Diharapkannya nanti akan terbentuk 1.000 Simanrri di seluruh Bali sehingga bisa mewujudkan Bali Go Green dan Bali sebagai Pulau Organik. Bahkan sebelumnya pula, Mangku Pastika menjelaskan bahwa 10 Gapoktan telah mendapat serti ikasi nasional atas pengembangan pupuk organik pada wilayah pertanian yang mereka kelola. “Bali saat ini sudah mendapat pengakuan nasional untuk pengembangan pupuk

Bersamb. ke hal. 11

Bersamb. ke hal. 11

Gubernur Mangku Pastika saat mengunjungi Pura Puseh Desa Pakraman Bedha, Sabtu (1/12) pagi.

Tabanan Didorong Jadi Kabupaten Organik

Bali Permata Tours

TABANAN-Fajar Bali Gubernur Mangku Pastika berharap Kabupaten Tabanan sebagai lumbung pangan di Bali bisa berkembang menjadi Kabupaten Organik, sehingga produksi pangan lebih berkualitas dan memiliki nilai jual yang tinggi. Hal itu dikatakan Gubernur saat gelar simakrama dengan warga Tabanan di Wantilan Pura Luhur Bedha, Desa Pakraman Bedha, Tabanan, Sabtu (1/12). Diakui Mangku Pastika bahwa pada awal-awal produksi pangan menurun, namun sejalan dengan perbaikan kualitas tanah maka produksi pangan semakin

meningkat dan berkualitas sejalan dengan penggunaan pupuk organik. “Ini juga untuk mewujudkan Bali sebagai Pulau Dewata, “Bali sebagai pulau kahyangan dan tidak boleh ada orang miskin di Bali, masa pulau Dewata ada orang miskin,” papar Pastika diikuti tawa hadirin. Bahkan dengan program Simantri tersebut, Gubernur Sumatera Barat pada Desember ini akan datang langsung ke Bali guna mempelajari Program Simantri dan JKBM. Persoalan bantuan sosial (Bansos) dan Hibah, Gubernur Pastika mengaku saat ini sedang mencari pola atau cara agar proses pencairan bantuan tersebut men-

TIRTAYATRA KE INDIA

BRKT: MARET, APRIL, JUNI, AGUSTUS, SEPTEMBER SINGAPORE - MALAYSIA 4H/3M AUSTRALIA, JEPANG, KOREA, VIETNAM

SINGAPORE 3 H/2M GUNUNGSALAK 2H/1M JOGYAKARTA 3H/2M BANGKOK 4H/3M KUTAI 3H/2M HONGKONG 4H/3M BOOKING TICKET BEIJING 4H/3M PESAWAT & HOTEL HUB: 0361-7807850 / 7426100, 08123900846 KETUT SUDIARSA, SE

Sentil Tabanan didorong jadi Kabupaten Organik Biar cepat, jangan hanya didorong tapi ditarik juga seperti gerbong Rekomendasi PDIP untuk Puspayoga sudah di saku Mega Siap gerak...! Menunggu demokrasi yang datang dari saku

Kisah Penemuan Kasus HIV/AIDS Pertama di Bali (2 habis)

HIV/AIDS di Bali Sub Tipe AE, Penularan Lebih Mudah Pertemuan dengan pasien penderita ODHA jadi rentang awal perjalanan Tuti sebagai relawan kemanusiaan melalui Yayasan Citra Usadha. Sebelum ajal menjemput turis Belanda itu, wanita bermata sipit ini diberikan kesempatan untuk menganalisis secara medis. A. Paramita-Denpasar “Silakan buk dokter pelajari penyakit saya ini mumpung saya masih hidup” kata turis itu kepada Tuti. Namun, karena belum pernah memahami secara mendalam,

Ketut Tuti Parwati saat memberikan data pengidap HIV/AIDS di Bali

wanita berwajah imut ini pun melongok geleng-geleng kepala. Ia hanya bisa memberikan obat ala kadar untuk mengobati penyakit luar saja. Hingga akhirnya, turis itu memejamkan mata untuk selamalamanya. Sepeninggal pria Belanda itu membuat rasa penasaran Tuti terhadap HIV/AIDS malah semakin membatu. Ketika ada tawaran dari Dinas Kesehatan untuk studi selama sebulan ke Australia, Tuti langsung merasa sreg dan menyetujui tanpa ragu-ragu. Ia pun hengkang pada akhir bulan Desember 1987 bersama rekan dokter dari Jakarta dan Surabaya. “Untung suami mendukung perjalanan saya”, cetus wanita berkacamata ini. Sampai di salah satu rumah sakit di Sidney, Tuti mendadak terhenyak. Ternyata di

negeri Kangguru itu ada berderetderet penderita HIV/AIDS, bahkan jumlahnya sampai ribuan orang. “Wouw penderita AIDS di situ banyak sekali. Sama persis seperti penderita AIDS di Bali saat ini yang mencapai 6 ribu orang”, tuturnya heran. Di sana Tuti tak hendak plesiran seraya menikmati suasana alam negeri Kangguru. Ia fokus menyelami penyakit HIV/AIDS yang sudah menjadi persoalan dunia. Sebulan di negara tetangga Tuti Parwati kembali ke Tanah Air dengan beberapa pengetahuan di otaknya perihal penyakit mematikan itu. Akhirnya, ia pun mulai melakukan riset awal di Bali. Pertama-tama ibu dua anak ini dengan dibantu beberapa mahasiswa kedokteran Udayana mengumpulkan 450 orang dari Bersamb. ke hal. 11


2 Menikahkan Orang Tidak Beragama, Pendeta Digugat DENPASAR - Fajar Bali Kasus hukum yang satu ini memang tergolong sangat unik dan mungkin baru terjadi kali ini. Seorang Pendeta digugat karena diduga menikahkan orang yang tidak beragama. Lucunya, yang menjadi penggugat adalah orang yang dinikahkannya, Keak Rui Ting Kelly (warga singapura). Kelly melalui kuasa hukumnya, Michael Wisnoe Barata mengajukan gugatan terhadap pendeta Gede Eka Santosa ke PN Denpasar karena tidak terima dinikahkan secara Kristen Protestan. “Kelly ini bisa dikatakan tidak punya agama, karena Kelly hanya menyebut dia beragama Free Thinker,” jelas Michael. Dikatakan Michael, Kelly sejatinya tidak tahu kalau dia dan suaminya Fong Keen Mun dinikahkan secara Kristen Protestan. Wanita asal Singapura itu baru mengetahui jika dia dinikahkan secara Kristen Protestan setelah menerima semua dokemen pernikahan. “Seharusnya kalau memang mau dinikahkan secara Kristen Protestan, Agama Kelly yang Free Thinker itu harus dikonversi dulu ke Agam Kristen Protestan yang tentu saja harus sesuai prosedur atau aturan secara Protestan. Tapi hal ini tidak dilakukan malah langsung dinikahkan,” jelas Michael. Celakanya lagi, dalam gugatan itu tertulis, sejatinya tergugat sebagai Pendeta telah mengetahui bahwa penggugat bukan beragama Kristen Protestan. “Tapi penggugat tetap saja melangsungkan perkawinan tersebut menurut Agama Kristen Protestan,” ungkap pengacara yang berkantor di Jakarta itu. Dikatakan pula, sebelum kasus ini bergulir di pengadilan, penggugat pernah mencoba meminta tergugat untuk membatalkan pernikahan. Namun usaha itu tidak membuahkan hasil. “Sementara catatan sipil pada prinsipnya dapat menyetujui pembatalan perkawinan dengan catatan ada koreksi dari tergugat,” tandasnya. Akibat dinikahkan tidak sesuai dengan ajaranya, keluarga penggugat tidak menerima perkawinan itu. Parahnya lagi, penggugat juga diasingkan oleh masyarakat setempat. Karena itu, penggugat memohon kepada hakim yang menyidangkan kasus ini untuk meyatakan bahwa perkawinan penggugat tidak sah dan tidak mengikat. Selain itu, penggugat juga memohon kepada majelis hakim agar tergugat membuat surat permohonan maaf kepada tergugat secara tertulis di surat kabar. “Dalam surat gugatan itu kami juga mohon kepada majelis hakim untuk menghukum tergugat membayar ganti rugi seluruh biaya pengurusan perkawinan dan biaya untuk membatalkan perkawinan sebesar Rp. 400.000.000,” tandas Michael. W-007

Dituntut 1,5 Tahun, Sven Ajukan Pembelaan

DENPASAR-Fajar Bali Meski sudah dituntut relatif ringan, warga negara Jerman, Sven Hauke Landthaler (31) yang tertangkap basah menyimpan sabu-sabu seberat 0,1 gram dalam tasnya, tetap saja tidak terima. Dia ngotot akan mengajukan pembelaan. Kuasa hukum Sven, Teddy Raharjo SH mengatakan, tidak terima kliennya dituntut 1,5 tahun penjara. Sebab, versi Teddy, Sven seharusnya tidak dituntut hukuman penjara. Alasanya, pria yang berprofesi sebagai koki itu pernah ditangkap di negaranya dan masih menjalani masa pengobatan alias rehabilitasi. “Sven itu masih sakit, jadi disini jelas orang sakit itu tidak boleh di penjara,” kata Teddy, Minggu (2/12) kemarin. Karena itu, Teddy mengatakan tidak sependapat dengan jaksa penuntut umum yang menyatakan perbuatan terdakwa Sven masuk dalam unsur-unsur Pasal 127 ayat (1) UU RI. No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. “Kalau dari fakta persidangan malah lebih mengarah ke Pasal 128 UU RI. No 35 tahun 2009. Sebab orang yang terbukti pengguna itu harusnya direhabilitasi, bukan dipenjara,” tandasnya. Seperti diketahui, Sven oleh jaksa penuntut umum (JPU) Bayu Dunarko dituntut hukuman selama hukuman 18 bulan penjara. Terdakwa yang kedapatan membawa sabu seberat 0,1 hanya dinyatakan terbukti sebagai penyalahgunaan narkotika sebagaimana tertuang dalam pasal 127 ayat (1) UU RI. No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Nasib Sven tidak sebaik rekannya, Haerani yang sudah diputus lebih dahulu. Diketahui, Haerani oleh JPU Yuli hanya dituntut 14 bulan. Kemudian oleh majelis hakim wanita yang bekerja di salah satu Event Orgenaizer (EO) itu divonis sama dengan tuntutan JPU. W-007

METROKOTA

FAJA R BALI Senin, 3 Desember 2012, Tahun XIII

Bandar Bola Adil di Sesetan

DENPASAR – Fajar Bali Jajaran Sat Judi Susila Polresta Denpasar tak pernah berhenti memberantas perjudian di wilayah Denpasar dan sekitarnya. Seperti yang dilakukan terhadap dua bandar judi bola adil ini, I Wayan Redu (43) dan Anton Suseno (40). Keduanya diciduk saat menggelar judi bola adil di Jalan Pemelisan Banjar Suwung Batan Kendal, Sesetan Denpasar. Dari lokasi pengerebekan petugas menemukan barang bukti perlengkapan judi bola adil dan uang tunai ratusan juta rupiah. Menurut Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Ambariyadi Sik, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap dua tersangka terkait perjudian yang dilarang oleh undang undang itu. Penangkapan terhadap dua tersangka berlangsung setelah pihaknya menerima laporan dari masyarakat menyusul kegiatan perjudian bola adil di Jalan Pemelisan Banjar Suwung Batan Kendal, Sesetan, Denpasar, sekitar pukul 01.00 dinihari. Dua tersangka tak berkutik setelah petugas buser menge-

Dua tersangka gelar judi bola adil ditangkap buser Polresta Denpasar

pung arena perjudian bola adil tersebut. Belasan pemain judi yang ikut dalam arena perjudian, melarikan diri begitu melihat polisi datang. Hanya dua tersangka yang

kedapatan menggelar judi bola adil. Yakni Wayan Redu (43) tinggal di Jalan Kresek Gang Barakuda nomor 15 Dusun Suwung Batan Kendal Sesetan, Denpasar dan Anton Suseno

Dua Pemuda Ditikam Pemuda Berandalan

Denpasar - Fajar Bali Peristiwa penusukan terjadi di depan SPBU, Jalan Gatot Subroto Barat, Denpasar Barat (Denbar), Minggu (2/12) dini hari kemarin. Dua orang pemuda, I Putu Yuliarta (19) dan I Ketut Agus Jesen (18) ditusuk oleh orang tak dikenal. Kini, dua korban masih menjalani perawatan di rumah sakit di Wangaya, Denpasar. Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Ambariyadi menyebutkan penusukan terjadi saat dua korban kongkow di SPBU bersama teman temannya sembari melihat kendaraan bermotor. “Korban duduk duduk

bersama temennya sambil melihat lihat lalu-lalang sepeda motor,” jelasnya pada Minggu (02/12). Tiba tiba, seorang tak dikenal datang dan mengamuk mengusir dengan membawa pisau lipat. Korban I Putu Yuliarta, pemuda asal Banjar Ubud, Getasan, Petang, Badung, bersama teman-temanya lari, namun pelaku terus mengejar. Apes, korban yang berada paling belakang terkena tusuk bagian punggung sebelah kanan. Kemudian teman-teman korban membawa korban ke RSUP Sanglah. Nasib samaa

juga menimpa Ketut Agus Jesen. Pemudaa stress tadi juga mengamuk dan menusuk korban pada bagian punggung sebelah kanan. Akibatnyan korban asal Jalan I Gusti Ngurah Rai, Banjar Abing, Sulangi, Petang, Badung, dilarikan ke rumah sakit Wangaya, Denpasar. Kompol Ambariyadi menerangkan, dua korban sudah dirawat di RS Wangaya, Denpasar. Sementara ini, pihaknya masih mengejar pelaku dengan memeriksa para saksi dilokasi kejadian. Kasus ini dilaporkan ke Polsek Denpasar barat. R -005

DENPASAR-Fajar Bali Putusan perkara Direktur

PT Mobilla Inti Utama (MUI) hingga kini berjalan timpang. Itu akibat kinerja Jaksa Penuntut Umum (JPU) Yudi Hendarto, Rochida Alimartin, I Ketut Sukada, Rindayani dan Eko Pranyoto yang belum menyetorkan memory banding. Demikian dituturkan salah satu kuasa hukum terdakwa, Gede Agus Kusuma SH. “Seminggu setelah putusan, JPU hanya mendaftarkan banding. Tapi sampai sekarang, JPU belum menyetor memori banding. Padahal sudah lewat dua minggu,” katanya. Diketahui terdakwa Rudi Hartono divonis satu tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) yang diketuai Nursyam. Karena JPU belum menyetor memori banding, Gede Kusuma menandaskan dirinya juga belum bisa membuat kontra memori banding. “Kalau begini jadinya menghambat proses hukum dan sangat merugikan klien kami (Rudi Hartono,-red). Harusnya, kalau lewat dua minggu, jangan diterima,” sebutnya. Seperti diketahui, majelis hakim menjatuhkan hukuman satu tahun penjara dikurangi masa penahanan, ditambah pidana denda Rp 50 juta subsider dua bulan. Serta diwajibkan membayar penggantian kerugian negara Rp 10 juta dengan cara menarik sebagian uang yang dititipkan dan sisanya dikembalikan kepada terdakwa Rudi

Hartono. Sebagaimana fakta persidangan yang dijadikan pertimbangan amar putusan, terdakwa Rudi selaku rekanan terbukti melakukan perbuatan korupsi bersama Sunarta selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Dalam kegiatan pengadaan dan pemasangan peralatan pengujian emisi kendaraan bermotor sebanyak dua paket. Untuk ditempatkan di Kabupaten Badung dan Bangli dalam kurun waktu April 2008 hingga Januari 2009 yang sumber dananya dari APBN 2008 sebesar Rp1,517 miliar. Perbuatan terdakwa sebagai rekanan tidak melaksanakan ketentuan dalam Keppres Nomor 80 Tahun 2003 dan Perpres Nomor 8 Tahun 2006. Selain itu, terdakwa terbukti sengaja berkongkalikong dengan PPK sehingga PT MIU ditetapkan sebagai pemenang lelang dengan nilai kontrak Rp1.498.750.000. Selanjutnya, projek ini menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Karena ada dugaam banyak harga alat-alat dalam seperangkat peralatan uji kendaraan bermotor tersebut yang di-markup alias digelembungkan yang rata-rata mencapai 100 persen dari harga semestinya. Sehingga negara mengalami kerugian Rp 770.702.708,30, juga kualitas proyek pun tidak memenuhi standar. W-007

JPU Belum Setor Memori, Putusan Berjalan Timpang

 Pemimpin Umum /Penanggung jawab: IGM Wisnu Mataram  Pemimpin Redaksi: Emanuel Dewata Oja Redaktur Pelaksana: Ida Bagus Putu Bagus  Redaktur: Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Gst Agung Paramita, Blasius Besu, Supriyono  Desain Grafis/Tata Letak: Kasturi, KS. Astana, Wimphy. A Saputra  Staf Redaksi: Suarja, Eliazar Patun, Heru Prasetya, Hery Subagio, Gde Sarjana, Rony B. H  Sekretaris Redaksi: Ketut Tini  Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), IGA Diah (Klungkung), Made Doni (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Destia Ariyanti, Laurensius Leba Tukan (Kupang)  Rikar Khandi (Manggarai Barat), Binjamin Gabus (Kontributor Manggarai Barat )  Alfan Manah (Manggarai)  Hironimus Dale (Manggarai Timur)  Biro NTB : Amirullah (Kepala Biro), Dedi Shopan Shopian, Nur Imansyah, Tarpi’in, Sarafudin, Mahdi (sirkulasi) Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama

tinggal di Jalan Tukad Nyali no 20, Sanur. Polisi menyita barang bukti berupa 1 buah papan bola adil,16 buah bola karet ,1 buah perlak, dan uang se-

jumlah Rp 928 ribu rupiah. Dalam perjudian tersebut, I Wayan Redu bertugas sebagai tukang melepas bola dan Anton Suseno sebagai tukang bayar. R – 005

Turis Cina Tewas Tenggelam di Kolam

DENPASAR – Fajar Bali Villa Holcyon yang terletak di Jalan Karang Mas, Jimbaran, pada Sabtu (01/12) dini hari geger. Seorang turis asal Cina, Feng An (32) ditemukan tewas mengambang di kolam renang. Korban diduga tewas tenggelam karena tidak bisa berenang. Kematian turis asal Cina itu tentu saja membuat penghuni Villa gempar. Pasalnya, Feng ditemukan di dasar kolam renang sedalam 2,30 meter. Sementara kasus ini masih diselidiki jajaran Polsek Kuta selatan guna mengakuratkan penyelidikan. Kematian Feng di dasar kolam dibenarkan Kapolsek Kuta Selatan Kompol Gede Ganefo. Menurutnya, kasus ini masih diselidiki mencari penyebab kematian korban, apakah murni kecelakaan ataukah ada motif lain. Yang jelas, kata mantan Kapolsek Denpasar selatan ini, pihaknya menerima laporan penemuan mayat di Villa Holcyon yang terletak di Jalan Karang Mas Jimbaran. Begitu menerima informasi tersebut, pihaknya langsung mengecek kematian korban dan memeriksa saksi saksi, termasuk saksi keluarga korban. Menurut keterangan saksi saksi, korban Feng An, turis Cina bernomor pasport E05351727, cek in di Villa Holcyon pada 1 Desember sekitar pukul 19.30 Wita.

“Korban datang bersama rombongannya dari Cina dan menginap di Vila tersebut,” terangnya pada Minggu (02/12). Berawal kedatangan korban bersama istrinya, Liu Dan (31) dan 2 orang temannya datang menginap di Villa No B1. Sedangkan 6 orang lainnya menempati Villa A 2. Sejurus kemudian, sekitar pukul 20.30 Wita, korban ditinggal oleh istri dan teman temanya menuju ke SPA Palentino yang berdomisili di Jalan By Pass Ngurah Rai Nusa Dua. Kembali ke Vila sekitar pukul 23.30 Wita, sang istri kaget tidak melihat suaminya di kamar. Kabar kehilangan korban pun tersiar. Feng dicari disekitaran Vila, tetap saja tidak ditemukan. Tapi Liu Dan kaget setelah melihat suaminya tenggelam di dasar kolam renang dengan kedalaman 2,30 meter. Karuan saja, Liu Dan menjerit dan berteriak meminta bantuan teman temannya. “Istri korban lari berteriak mencari security kemudian diangkat ke pinggir kolam dalam keadaan meninggal dunia,” jelas Kapolsek. Menurut Kapolsek setelah ditemukan tewas, jasad korban kini diinapkan di kamar jenasah RS Sanglah. Keluarga korban menerima kematian dan menganggapnya sebagai musibah. R – 005

Kompol Gede Ganefo

Press.  Manajer SDM: IGK A Mertha Yoga.  Keuangan: IGPA Putri Juliawati  Manajer Marketing: IGA Galuh Ardaningrat  Manajer Pengembangan dan Sirkulasi: IB. Sudarsana  Rekening: Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar No.: 011.02.02.22723.9, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan :Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax. (0361) 411283 e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id. telp. sirkulasi (0361) 411283, 7887790. Tarif Iklan : Umum BW : Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC : Rp. 50.000 mm/klm, Keluarga/ Sosial : Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/ Neraca : Rp. 20.000 mm/klm, Advetorial : Rp. 15.000 mm/klm, Baris : Rp. 20.000 /baris, Iklan Umum Hal Utama : Naik 200% dari tarif iklan umum, Tarif Iklan Jakel (Coat Ad) : 300% dari tarif iklan umum. Percetakan: PT. Temprina .

WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN.


KOTAPLUS

Senin, 3 Desember 2012, Tahun XIII

Dewan Badung Tinjau Proyek Jalan Culag-calig MANGUPURA – Fajar Bali Pemerintah Kabupaten Badung sangat serius dengan pembangunan infrastruktur jalan. Tidak hanya pihak eksekutif, kalangan legislatif (DPRD Badung) juga sangat mengatensi seluruh pembangunan infrastruktur yang ada di wilayah Kabupaten Badung. Hal ini dibuktikan oleh Wakil Ketua DPRD Badung, Drs. Made Sunarta, MM. Tepatnya pada Jumat (30/11) lalu, pria yang juga mantan Bendesa Adat Abianbase ini turun langsung meninjau paket proyek senilai Rp 5,18 miliar. Dari paket yang terdiri atas tiga proyek jalan tersebut, salah satunya adalah proyek jalan Culag-calig sepanjang 1,8 kilometer. Sebagaimana dijelaskan, jalan tersebut menjadi salah satu jalan alternatif dari Mengwitani Selatan menuju Pura Desa, Mengwi Tengah, yang menghubungkan dua desa yakni Desa Saren Kangin menuju Culag-calig. Pembangunannya diharapkan pula akan bermanfaat bagi warga terutama menjadi jalan alternatif ketika ada upacara piodalan. Selain melakukan kunjungan, Sunarta juga meminta kepada pelaksana proyek untuk tetap menjaga kualitas proyek di tengah terbatasnya waktu pengerjaan. Dan untuk diketahui proyek senilai Rp 5,18 miliar ini dianggarkan pada APBD perubahan 2012. “Meskipun waktunya agak

Wakil Ketua DPRD Badung I Made Sunarta saat meninjau proyek jalan Culag-calig, Mengwi. Sementara itu, Perbekel Mengwitani Made Rai Sukadana didampingi Kelian Banjar Dinas Lebah Gunung Ketut Nesa yang menyambut kedatangan Wakil Ketua DPRD Badung menyatakan, jalan ini sudah menjadi dambaan warga sejak 8

sempit, kami tetap minta pelaksana menjaga mutu proyek,” ujar Sunarta sembari mengingatkan, saat ini memasuki musim hujan. “Diharapkan Januari jalan ini bisa selesai sehingga bisa dimanfaatkan sesuai kepentingannya oleh masyarakat,” imbuhnya.

tahun yang lalu. “Proyek ini bisa terealisasi, karena difasilitasi oleh Bapak Made Sunarta,” katanya. Sukadana pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan DPRD Badung yang telah memfasilitasinya.

“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah dan DPRD Badung,” imbuhnya. Ditambahkan Sukadana, untuk tanah yang digunakan jalan tersebut adalah sebagian merupakan milik warga. Warga merelakan tanahnya digunakan untuk fasilitas jalan dan hingga kini pun warga khususnya di Banjar Lodapura dan Delod Peken masih tetap membayar pajak tanah tersebut. Paket proyek Rp 5,18 miliar tersebut terdiri atas tiga proyek jalan. Ketiga ruas jalan itu Culagcalig sepanjang 1,8 km dengan lebar 5 meter, Jalan Celuk 1,5 km dengan lebar 4 meter, dan Jalan Penarungan 1,150 kilometer selebar 4 meter. Selain jalan Culag-calig ini, proyek lainnya adalah proyek banjar di Lingkungan Banjar Dinas Lebah Gunung senilai Rp 400 juta. Selain bantuan pemerintah, sebagian proyek merupakan swadaya masyarakat. Lingkungan Banjar Dinas Lebah Gunung terdiri atas 3 banjar adat yakni Gunung Sari, Taman Sari, dan Batur Sari. Menurutnya, hampir semua jalan telah terhotmik. Karena itu, pihaknya berharap, pada 2013 proyek diarahkan kepada penataan gang-gang yang ada. Selain itu, dia juga telah melakukan penataan lingkungan berupa penamaan jalan dan gang. “Kami berharap pada 2013, semua gang telah menggunakan paving,” ujarnya. @hery

Badung Gelar Pelatihan Tangkal Tsunami DENPASAR - Fajar Bali Banyaknya penduduk yang ada di wilayah pesisir Pantai Badung Selatan yang meliputi Nusa Dua, Tanjung Benoa, Kuta, Seminyak, Legian, Tuban membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali merasa perlu melatih mereka untuk mengantisipasi berbagai bencana alam di antaranya gempa dan tsunami. “Dengan pelatihan ini, diharapkan mereka dapat mengantisipasi kejadian alam yang akan terjadi nanti,” ujar Kepala BPBD Bali Dewa Made Indra didampingi Kepala BPBD Kabupaten Badung Gusti Ngurah Adnyana saat ditemui Fajar Bali sesaat diadakannya Gladi Lapang Gempa Bumi Dan Tsunami 2012 di Lapangan Kelurahan Tanjung Benoa, Badung Minggu (2/12). Pelatihan ini diikuti oleh berbagai unsur dan masyarakat yang ada di wilayah Tanjung Benoa. “Di sini mereka diberikan pelatihan bagaimana cara mengantisipasi gempa yang berpotensi tsunami dan di wilayah - wilayah mana saja yang bisa menjadi tempat berlindung mereka,” ujarnya. Indra menambahkan, pembekalan dan pelatihan ini diberikan agar masyarakat tahu bahwa Kelurahan Tanjung Benoa sudah menandatangani MoU kepada 7 hotel berbintang yang ada di sekitar Tanjung Benoa tentang tempat yang bisa didatangi saat bencana tsunami datang di antaranya Hotel Ramada. “Salah satu tugas terpenting BPBD adalah mengurangi resiko bencana untuk pengurangan resiko bencana kedepannya,” sebut Indra. Dirinya juga mengungkapkan bahwa, berdasarkan kajian para ahli, Bali termasuk wilayah yang rawan tsunami. Indra menambahkan, kapan datangnya bencana tsunami tersebut semua tidak ada yang mengetahuinya. “Kita tidak tahu kapan datangnya namun kita harus sigap mengetahui cara mengantisipasinya,” ujarnya. Sementara itu, Lurah Tanjung Benoa I Wayan Kembar memaparkan bahwa Gladi Lapang Gempa Bumi dan Tsunami 2012 ini diikuti sekitar 400 warga. “Dalam gladi kali ini, kami berharap para warga kami tahu bagaimana cara mereka menyelamatkan diri saat bencana terjadi,” ujarnya. Dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Provinsi Bali I Made Jendra, Gubernur Bali Mangku Pastika menyambut baik dan mendukung gladi penanggulangan bencana ini. Oleh karena itu, menjadi tugas pemerintah termasuk pemerintah daerah untuk melakukan upaya - upaya guna melindungi dan membantu masyarakat dari ancaman dan dampak bencana. Menurut Pastika sebagaimana dibacakan Jendra sudah seharusnya semua potensi ancaman bencana beserta karakteristiknya harus diidenti ikasi dengan baik untuk selanjutnya dilakukan upaya - upaya pengurangan risiko bencana melalui kegiatan penanggulangan bencana yang terencana, terpadu, terkoordinir dan menyeluruh serta melibatkan 3 pilar yakni pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. M-001

Sekda Kota Denpasar, A.A Ngurah Rai Iswara melepas peserta jalan santai serangkaian HUT IKMS ke-49

Rai Iswara Lepas Gerak Jalan IKMS DENPASAR-Fajar Bali Serangkaian HUT Ikatan Keluarga Minang Saiyo (IKMS) ke49, IKMS menggelar gerak jalan santai yang melibatkan ratusan peserta dari warga setempat. Sekda Kota Denpasar AA Ngurah Rai Iswara, mendapat kehormatan melepas peserta gerak jalan, Minggu (2/12) kemarin, di Gedung Serbaguna IKMS Bali Jl. Gunung Lebah Perumnas Monang-Maning Denpasar Barat. Hadir juga dalam kesempatan tersebut Camat Denpasar Barat IB Joni Arimbawa beserta instansi terkait lainnya. Ketua Panitia Penyelenggara, Syahrial, di sela-sela acara mengatakan, HUT IKMS yang ke-49 ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan olah raga di antaranya lomba mancing, te-

nis lapangan, volly, futsal, serta Bulu tangkis. Puncak perayaan HUT IKMS yang ke-49 akan diselenggarakan pada tanggal 25 Desember mendatang. Jalan Sehat yang diikuti oleh tiga ratus peserta, dengan rute start dari Jl. Gunung Lebah menuju Jl. Gunung Rinjani, Jl. Gunung Lempuyang, Jl. Gung Sari, dan inish kembali ke Jl.Gunung Lebah. “Dengan adanya kegiatan seperti ini kami berharap potensi yang ada di masyarakat dapat lebih tersalurkan untuk hal-hal yang positif dalam mendukung program pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah,” kata Syahrial, seraya menambahkan panitia menyediakan sejumlah door price seperti TV LCD, Sepeda Gunung, Handphone, serta hadiah hiburan menarik

lainnya. Sekda Kota Denpasar, AA Ngurah Rai Iswara menyambut baik kegiatan yang diadakan IKMS ini. “Kegiatan ini sangat baik untuk menjalin rasa persatuan di kalangan warga, serta dapat menyehatkan badan,” kata Rai Iswara. Di samping itu menurutnya dalam memeriahkan HUT perlu ditanamkan kepada generasi muda untuk meningkatkan rasa patriotisme dan rasa cinta tanah air dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang positif. Sekot Rai Iswara juga mengajak masyarakat agar bisa berprilaku untuk hidup lebih bersih dan sehat dengan meningkatkan kebersihan di lingkungan tempat tinggal masing-masing sehingga bisa tercipta lingkungan yang bersih dan sehat. R-004

Denpasar Festival Kembali Digelar Dirancang Tak Eksklusif, Libatkan Peran Masyarakat DENPASAR-Fajar Bali Kawasan Patung Catur Muka (titik nol kilometer Kota Denpasar) akan kembali menjadi pusat berlangsungnya sebuah perhelatan besar yakni Denpasar Festival. Denpasar Festival (Denfest) yang digelar setiap penghujung tahun, selain dimaksudkan untuk memeriahkan momen akhir tahun juga dijadikan ajang penampilan puncak-puncak kebudayaan dan kreativitas masyarakat Kota Denpasar. Hingga memasuki penyelenggaraan kelima kalinya tahun 2012 ini, Denfes tetap dirancang sebagai ajang kreativitas masyarakat Kota Denpasar yang tidak eksklusif namun masyarakat dapat ikut menikmati dan berperan secara aktif. Karenanya

pemilihan tempat penyelenggaraannya mempergunakan jalan atau on street di seputaran Patung Catur Muka yakni di Jalan Gajah Mada dan Jalan Veteran, serta sekitar Lapangan Puputan Badung. Dengan mengadakan festival setahun sekali di jalanan, Pemkot Denpasar ingin mengajak masyarakat kota Denpasar untuk berinteraksi dalam menampilkan hasil-hasil kreasi terbaik masyarakat. Kabag Humas dan Protokol Pemkot Denpasar IB. Rahoela didampingi Kasubag Pemberitaan Dewa Gede Rai, Minggu (2/12) kemarin mengatakan Denpasar Festival merupakan perayaan akhir tahun, terbuka untuk umum yang menampilkan keragaman dan kekayaan ekspresi serta kreativitas yang lekat dengan masyarakat Kota Denpasar. Diharapkan Denfes akan memberikan nuansa yang berbeda dan tercipta suasana harmonisasi yang begitu dekat antara berbagai komunitas di Kota Denpasar mulai dari Pemer-

IB. Rahoela intah Kota Denpasar, masyarakat, seniman, UKM hingga kalangan pelajar, pemuda serta anak-anak. Untuk menghindari munculnya kesan monoton, kata Rahoela Denpasar Festival tiap tahun terus menampilkan tema yang berbeda dan pengemasan yang lebih kreatif. Tema Denfest tahun ini yakni “Kreta Angga Wihita” yang kalau

di Indonesiakan berarti “Kotaku Rumahku”. Tema ini, lanjutnya, mengandung makna bahwa kota ini adalah milik semua masyarakat, oleh karenanya masyarakat dari manapun etnis dan latar belakangnya wajib untuk menjaganya dan memeliharanya layaknya menjaga rumah sendiri. Denpasar Festival akan di-

laksanakan mulai tanggal 28-31 Desember 2012, dengan menampilkan ragam seni budaya, ragam kuliner, ragam textile, ragam lorikultura, ragam kreativitas komunitas dan ragam potensi unggulan Kota Denpasar. Rahoela pun menjelaskan, dalam rangka mewujudkan ibu kota Provinsi Bali ini sebagai tujuan wisata dengan menjadikan acara itu sebagai sarana promosi wisata, sekaligus aset berharga menunjang bidang tersebut. “Kami saat ini terus melakukan persiapan bekerja sama dengan berbagai instansi terkait lainnya guna menyukseskan kegiatan itu,” tandas Rahoela. Ditambahkan, selama 4 hari digelar, Denfes akan menampilkan beragam kegiatan mulai dari Tarian Kolosal, Lounching Game On Line, Peragaan Busana, Lomba Burung Perkutut, Penobatan Duta Endek, Bursa Tanaman Hias, Parade Drum Band, Pameran Komputer Braile, hingga berbagai hiburan mulai dari seni tradisional hingga seni modern. @Car

3 Peringati Hari AIDS Sedunia

Wakil Bupati I Ketut Sudikerta didampingi Anggota DPRD Badung Wayan Puspa Negara, Kepala KPP Badung Ida Ayu Yustri Indahgustari dan Camat Kuta Wayan Wijana saat menghadiri Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2012 di Aula Gedung Lotring Kuta.

Sudikerta : Hapus Stigma Buruk Bagi Pengidap AIDS MANGUPURA – Fajar Bali Yel-yel remaja Badung yakni “Remaja Badung, melangkah bersama membangun Badung. Tepati janji Stop AIDS” dikumandangkan ratusan siswa pelajar SMP dan SMA/SMK se- Badung saat Wakil Bupati Badung I Ketut Sudikerta memasuki aula Gedung Lotring dalam rangka membuka Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2012 di Kabupaten Badung yang dipusatkan di Gedung Lotring Kuta Sabtu (1/12) lalu. Adapun tema Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2012 yakni “Lindungi Perempuan dan Anak dari HIV/AIDS”. Hadir dalam peringatan tersebut Anggota DPRD Kab. Badung I Wayan Puspa Negara, Pimpinan SKPD terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung, Camat se- Badung, Lurah dan Perbekel seBadung, Perwakilan Komisi Penanggulangan AIDS Prov. Bali, PMI Kab. Badung, Perwakilan Rotari Club Nusa Dua, Perwakilan perusahaan-perusahaan yang telah memiliki Pokja AIDS ditempat kerja serta hadir pula dari kelompok pupulasi kunci yang rentan terhadap penularan HIV/AIDS. Dalam sambutan Bupati Badung yang dibacakan oleh Wakil Bupati I Ketut Sudikerta sekaligus sebagai Ketua pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kab. Badung mengungkapkan melalui momentum Peringatan Hari AIDS Sedunia 2012 diharapkan masyarakat semakin sadar akan bahaya AIDS serta menumbuhkan kepedulian akan pentingnya perlindungan perempuan dan anak dari HIV/AIDS. “Dengan kesetaraan gender hapus stigma dan diskriminasi serta Berikan dukungan moral dan moril bagi yang terkena HIV/AIDS” tegasnya. Lebih lanjut dikatakan permasalahan HIV/AIDS bukan semata tugas dan kewajiban pemerintah akan tetapi diperlukan komitmen dan kepedulian masyarakat, kerjasama lintas sektor, strategi yang terkoordinasi dan sinergi dengan memberdayakan populasi kunci sebagai populasi beresiko tinggi tertular HIV serta adanya dukungan dan partisipasi dari dunia usaha. Sementara itu Ketua Panitia Peringatan Hari AIDS Sedunia 2012 Kabupaten Badung yang juga merupakan Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan Ida Ayu Yustri Indahgustari melaporkan dalam serangkaian Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2012 di Kabupaten Badung telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan seperti sosialisasi HIV/AIDS pada tanggal 14 November 2012 bertempat di Gedung Lotring Kuta, gebyar informasi dan pembagian media KIE di 6 kecamatan dan dilanjutkan dengan kegiatan pembagian “kondom” di lokasi beresiko tinggi. W-014

Songsong MDGs, Berbuat Sehat untuk Masyarakat DENPASAR-Fajar Bali Peringatan Hari AIDS se-Dunia yang dirangkaikan dengan hari Kesehatan Nasional ke-48 dapat dijadikan momen penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sehingga dapat berorientasi berbuat sehat untuk masyarakat, serta nantinya dapat menyongsong Millennium Development Goals (MDGs) pada bidang kesehatan yang diharapkan tuntas pada 2015 nanti. Penegasan itu disampaikan Sekda Kota Denpasar, A.AN Rai Iswara pada peringatan Hari AIDS Sedunia dan Hari Kesehatan Nasional, Sabtu (1/12) di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung. Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar Nyonya Antari Jaya Negara, Ketua Dharma Wanita Persatuan Denpasar Nyonya Kerti Rai Iswara, Kadis Kesehatan dr. Luh Putu Sri Armini, Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Denpasar I Gusti Agung Laksmi Dharmayanti, serta Kelompok Siswa Peduli AIDS (KSPAN). Dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Rai Iswara menyerukan kepada Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, dan Puskesmas terus meningkatkan sarana prasarana, dan Sumber Daya Manusia sebagai penunjang dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pemkot Denpasar menurut Rai Iswara dalam memperbaiki derajat kesehatan masyarakat telah mencanangkan program JKBM Plus yang bekerja sama dengan ASKES Denpasar. Rai Iswara juga mengharapkan kepada masyarakat untuk terus berupaya meningkatkan koordinasi komunikasi dengan instansi terkait sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan. “Diharapkan kepada generasi muda dalam menanggulangi tingginya kasus AIDS di Denpasar dapat terus menggetoktularkan pemahaman tentang AIDS kepada masyarakat, sehingga dampak dari virus ini dapat kita tanggulangi,” ujar Rai Iswara. Sementara Kadis Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini mengatakan tujuan dari kegiatan kali ini untuk meningkatkan semangat, kepedulian, dan komitmen gerakan nyata yang harus diperjuangkan seluruh komponen masyarakat. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan launching Website Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar yang nantinya dapat mempercepat respon masyarakat, sehingga dapat mencegah infeksi baru serta dapat mengurangi dampak terhadap virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia ini. R-004

Sekda Rai Iswara didampingi Kadis Kesehatan, Sri Armini, Ketua WHDI Kota Denpasar, Nyonya Antari Jaya Negara, menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba serangkaian peringatan Hari AIDS se-Dunia di Kota Denpasar.


daerah

4

FAJAR BALI Senin, 3 Desember 2012, Tahun XIII

Komisi IV DPR RI Janji Gelontor 1 M

Atasi Limbah Pemindangan Cemari Laut Kusamba

Nelayan di Desa Kusamba, Dawan, Klungkung nampaknya sudah dapat bernafas lega,pasalnya keluhan mereka terkait pembuangan limbah pemindangan ikan ditanggapi langsung oleh Komisi IV DPR RI. Terbukti, Jumat (30/11) rombongan komisi IV DPR RI yang dipimpin oleh HM Romahurmurziy beserta 13 orang anggotanya meninjau langsung ke lokasi pembuangan limbah pemindangan ikan. Di antara 13 anggota tersebut, terlihat pula dua orang anggota DPR RI yang berasal dari Bali, yakni Gusti Ketut Adiputra dan Anak Agung Jelantik Sanjaya. Bupati Candra Menyerahkan Bantuan di Balinuraga

Bupati Candra Serahkan Bantuan ke Warga Balinuraga Lampung Selatan SEMARAPURA-Fajar Bali Pasca tragedi yang dialami oleh warga entis Bali di Desa Balinuraga, Way Panji, Lampung Selatan, Bupati Klungkung I Wayan Candra bersama Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gede Agung dan beberapa SKPD lainnya menyerahkan bantuan, Jumat (30/11). Kedatangan rombongan Bupati Klungkung diterima oleh Wakil Bupati Lampung beserta jajarannya dan hadir pula PHDI Kabupaten Lampung Selatan, Nengah Maharta. Kedatangan Bupati Klungkung disambut sangat antusias oleh warga Balinuraga, ini terlihat dari ramainya warga Balinuraga yang memadati Balai Desa Balinuraga tempat Bupati Klungkung beserta rombongan diterima. Warga Balinuraga di Lampung Selatan berjumlah 700 KK yang terdiri 90% warga Klungkung. Kedatangan Bupati Candra beserta rombongan bertujuan untuk melihat secara langsung kondisi warga Balinuraga setelah tragedi kemarin. Dari keterangan Ketua PHDI di Kabupaten Lampung Selatan, hampir sebagain besar warga Balinuraga kehilangan harta bendanya dan rumah yang ludes dibakar. Dari Tragedi tersebut 9 warga Balinuraga tewas, 8 diantaranya berasal

dari Nusa Penida. Sementara, warga yang rumahnya mengalami kerusakan sekarang tinggal di tenda di halaman rumah yang terbakar tersebut. Meskipun demikian, mereka tetap menjalankan kegiatan sehari –hari. Selain melihat keadaan Warga Balinuraga secara langsung, Bupati Candra juga menyerahkan Bantuan, yang terkumpul dari sumbangan Pegawai Pemkab. Klungkung beserta dengan sumbangan Bupati Klungkung secara pribadi sejumlah Rp 250 juta. Selain bantuan tersebut, Bupati juga menyerahkan bantuan yang digalang oleh LSM di Klungkung, para seniman dan juga para Jurnalis di Klungkung. Bantuan tersebut, berjumlah Rp 46,5 juta, seluruhnya diterima langsungg oleh Ketua PHDI Balinuraga. Dalam sambutannya, Ketua PHDI di Desa Balinuraga menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan baik berupa material maupun moral. Dengan harapan agar kejadian seperti ini tidak terjadi sampai ketiga kalinya, cukup ini yang terakhir kalinya. Ketua PHDI juga menghimbau kepada warga Balinuraga supaya jangan hanya membangun rumah dan Pura yang megah, tetapi kita membangun hati kita yang besar dengan keadaan seperti ini.

Sementara, dalam sambutannya Bupati Lampung Selatan yang dibacakan Wakil Bupati Lampung selatan menyampaikan bahwa konflik sosial yang terjadi beberapa waktu lalu, menimbulkan duka yang mendalam bagi segenap masyarakatnya. Berbagai korban dan kerugian sudah tidak terhitung lagi akibat musibah tersebut. Namun pemerintah akan terus mengupayakan solusi terbaik guna membantu masyarakat, sebagai bentuk kepedulian kepada sesama. Bupati Candra, menyampaikan bahwa ia merasa prihatin atas kondisi warga Balinuraga. “Saya datang ke sini dengan perasaan yang sangat prihatin, saya berharap tidak terjadi kejadian seperti ini lagi. Saya baru bisa hadir di sini karena begitu banyak pekerjaan yang harus dilakukan, dan pada waktu kejadian ini saya baru selesai menyelesaikan pendidikan dan pelatihan di Harvard University,” tutur Bupati Candra. Bupati Candra juga menghimbau kepada warga Balinuraga agar menjaga sikap di rantauan, dan harus punya rasa malu terhadap diri sendiri. Bupati juga sempat melakukan dialog dengan beberapa warga di sana serta memberikan motivasi mengenai psikologis warga Balinuraga yang masih merasakan trauma dengan kejadian di sana. @diah

AMLAPURA-Fajar Bali Festival Karangasem yang yang digelar untuk pertama kali hendaknya mampu mengakomodir kombinasi nuansa seni lokal dalam pelaksanaan dan mengisi gelar parade untuk mengangkat apresiasi seniman tradisional yang keberadaannya cukup banyak di Karangasem. Demikian diutarakan Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana, SH saat membuka Festival Karangasem I di Lapangan Candra Bhuwana Amlapura. Dikatakan, upaya mengakomodir kekayaan potensi nuansa seni lokal pada kegiatan Festival Karangasem dimaksudkan untuk memberi aksen inovatif dalam parade seni tabuh. Kegiatan parade angklung dan bleganjur dinilai berdampak positif dalam pengembangan seni budaya yang ada di Karangasem, ditengah kian tergerusnya seni budaya dari kehidupan modern sekaligus derdampak pada industri pariwisata karena merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Membangun kebudayaan terutama mengembangkan dan melestarikan nilai budaya tidak semudah yang dibayangkan dalam pelaksanaannya harus didukung masyarakat terutama kalangan generasi muda. Melalui event Karangasem Festival

akan memberikan kesempatan bagi generasi muda dan para sekaa menampilkan kemampuannya berkreatifitas sekaligus memotivasi sekaa-sekaa guna meningkatkan kemampuannya. Disamping itu event tersebut juga mendorong keikutsertaan seni lokal sebagai unsur seni nasional dalam pembangunan karakter bangsa khususnya seni budaya serta bakal menyeleksi 3 penyaji terbaik untuk dipersiapkan sebagai duta Karangasem ditingkat Propinsi. Ditambahkan, event seni yang baru pertama kali dilaksanakan dinilai sangat positif memberi dampak bagi industri pariwisata dan pelestarian nilai budaya Bali. Selain dapat memberi ruang kiprah bagi masyarakat, wahana hiburan yang sehat juga berdampak produktif dan kesejahteraan bagi masyarakat, sekaligus sebagai langkah dalam menggairahkan kepariwisataan untuk dikembangkan terus dimasa mendatang. Ia optimis dengan melibatkan masyarakat, pihak swasta dan pemerintah maka pembangunan kepariwisataan Karangasem menjadi milik masyarakat Karangasem dalam mengimplementasikan tujuan pembangunan Karangasem Jagadhita Ya Ca Iti Dharma.

Kepala Disbudpar I Wayan Purna, S.Sos, sebelumnya melaporkan, Festival Karangasem yang pertama kali digelar adalah sebagai upaya untuk penggalian, pelestarian dan pengembangan seni budaya di Kabupaten Karangasem yang diisi Parade Angklung dan Parade Bleganjur. Adapun dasar pelaksanaan festival Karangasem adalah Perda No 16 tahun 2012 tentang perubahan APBD 2012dan Perbup No. 42 tahun 2012 tentang Perubahan kedua atas Perbup No. 53 tahun 2011 tentang Penjabaran APBD 2012. Sedangkan maksud dan tujuannya adalah selain untuk menggali, melestarian dan mengembangkan seni budaya khususnya bidang seni tabuh juga meningkatkan potensi dan kreatifitas seniman dalam mengembangkan, mengapresiasikan serta menyalurkan bakat seni tabuh serta menumbuhkembangkan bakat dan minat kalangan remaja dalam parade bleganjur. Kegiatan parade dilaksanakan dua hari dari tanggal 29 - 30 November 2012 dengan rute jalan-jalan utama sekitar Lapangan Chandra Bhuwana Amlapura untuk mencari 3 penyaji terbaik dan saat penutupan diisi pula dengan hiburan lawak kerjasama dengan swasta. @hm

Festival Karangasem Harus Mampu Akomodir Nuansa Seni Lokal

Gapura Desa

SEMARAPURA-Fajar Bali Rombongan DPR RI juga turut menggandeng Dirjen P2HP Kementrian Kelautan RI, Ir. Saut Parulian Hutagalung. Kedatangan rombongan tersebut disambut oleh Sekda Kabupaten Klungkung, Ketut Janapria dan Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelatan (PPK) Klungkung, IGN Badi Wangsa. Para nelayan yang turut hadir dalam kunjungan kerja anggota dewan itu, sempat menyampaikan keluhan mereka kembali. Salah satunya adalah, Komang Suedep asal Banjar Pancingan, Kusamba, yang menyampaikan kegembiraannya atas kedatangan anggota DPR RI tersebut. Menurut Suedep, limbah pemindangan ikan memang sudah harus segera ditanggulangi. Limbah yang mengalir selama bertahun-tahun ke lautan mempengaruhi hasil tangkapan ikan para nelayan. Jumlah ikan di perairan kusamba menjadi

berkurang, karena sudah tercemar oleh limbah pemindangan ikan. Di samping Suedep, Kepala Kampung Kusamba, Hambali yang ikut menyaksikan kedatangan rombongan DPR RI itu juga sempat melontarkan kekecewaanya. Menurutnya, banyak masalah ataupun persoalan yang dialami oleh para nelayan telah diperbincangkan, namun sayang hingga kini belum ada solusi nyata. Di samping masalah pembuangan limbah ke laut, masalah lain yang sedang dihadapi oleh warga Kusamba adalah aroma pemindangan yang menyengat, hingga mengakibatkan banyak pengunjung yang mengeluh. Mereka yang ingin melihat lokasi pemindangan, sering kali mengurungkan niatnya, karena tidak tahan dengan aroma limbah ikan yang amis dana sangat menyengat. Di sela-sela peninjauannya,

HM Romahurmurziy berjanji akan mengucurkan bantuan dana sebesar Rp 1 M untuk membangun instalansi pembuangan limbah yang ramah lingkungan. “Saya berharap agar nantinya pencemaran ini segera bisa diatasi,karena laut merupakan bagian dari pemindangan ini yang berkait langsung. Jika ini tidak diatasi dikawatirkan nantinya bahan baku ikan yang ditangkap akan semakin menjauh dan sulit ditangkap,” ujar HM. Romahurmurziy. Di samping itu, ia juga menyatakan kelak akan dibangun lokasi instalasi limbah yang menggunakan lahan milik pemprov seluas 5 are. Lokasi yang tidak jauh dari Tempat Pemindangan Ikan (TPI) itu juga sempat ditinjau secara langsung oleh rombongan DPR RI. Mereka juga sempat berdialog dengan para pemindang, dan memperhatikan proses pemindangan ikan dan juga pembuangan limbahnya. W-019

Wabup Sukerana Buka Festival Karangasem Media Promosi Pariwisata

AMLAPURA-Fajar Bali Guna meningkatkan gaung kepariwisataan, Pemkab. Karangasem melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) merintis event promosi wisata dengan menggelar Karangasem Festival di lapangan Chandra Bhuwana Amlapura dibuka Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana, SH dengan membunyikan Angklung Kocok, beberapa waktu lalu. Kepala Disbudpar I Wayan Purna, S.Sos, melaporkan, Festival Karangasem yang pertama kali digelar adalah sebagai upaya untuk penggalian, pelestarian dan pengembangan seni budaya di Kabupaten Karangasem yang diisi Parade Angklung dan Parade Bleganjur. Adapun dasar pelaksanaan festival Karangasem adalah Perda No 16 tahun 2012 tentang perubahan APBD 2012dan Perbup No. 42 tahun 2012 tentang Perubahan kedua atas Perbup No. 53 tahun 2011 tentang Penjabaran APBD 2012. Sedangkan maksud dan tujuannya adalah selain untuk menggali, melestarian dan mengembangkan seni budaya khususnya bidang seni tabuh juga meningkatkan potensi dan kreatifitas seniman dalam mengembangkan, mengapresiasikan serta menyalurkan bakat seni tabuh serta menumbuhkembangkan bakat dan

I Made Sukerana minat kalangan remaja dalam parade bleganjur. Kegiatan parade dilaksanakan dua hari dari tanggal 29 - 30 November 2012 dengan rute jalan-jalan utama sekitar Lapangan Chandra Bhuwana Amlapura untuk mencari 3 penyaji terbaik dan saat penutupan diisi pula dengan hiburan lawak kerjasama dengan swasta. Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana, SH mengatakan, kegiatan parade angklung dan bleganjur berdampak positif dalam pengembangan seni budaya yang ada di Karangasem, ditengah kian tergerusnya seni budaya dari kehidupan modern sekaligus derdampak pada

industri pariwisata karena merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Membangun kebudayaan terutama mengembangkan dan melestarikan nilai budaya tidak semudah yang dibayangkan dalam pelaksanaannya harus didukung masyarakat terutama kalangan generasi muda. Dikatakan, melalui event Karangasem Festival akan memberikan kesempatan bagi generasi muda dan para sekaa menampilkan kemampuannya berkreatifitas sekaligus memotivasi sekaa-sekaa guna meningkatkan kemampuannya. Disamping itu event tersebut juga mendorong keikutsertaan seni lokal sebagai unsur seni nasional dalam pembangunan karakter bangsa khususnya seni budaya serta bakal menyeleksi 3 penyaji terbaik untuk dipersiapkan sebagai duta Karangasem ditingkat Propinsi. Ditambahkan, event seni yang baru pertama kali dilaksanakan dinilai sangat positif memberi dampak bagi industri pariwisata dan pelestarian nilai budaya Bali. Selain dapat memberi ruang kiprah bagi masyarakat, wahana hiburan yang sehat juga berdampak produktif dan kesejahteraan bagi masyarakat, sekaligus sebagai langkah dalam menggairahkan kepariwisataan untuk dikembangkan terus dimasa mendatang. @hm

Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa

Bedah Lontar Ciwa Gama, Jadikan Desa Adat Partner Membangun Karangasem

Lembaga Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kabupaten Karangasem terus gencar melakukan kegiatan sosialisasi hasil-hasil pesamuan Majelis Agung maupun memberikan pencerahan kepada krama dan prajuru desa adat berkeliling Kecamatan. Dalam pertemuan di Balai Masyarakat Desa Adat Sengkidu Kecamatan Manggis, Minggu (2/12), dibuka Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, SH. Penyarikan Majelis Alit Desa Adat Sengkidu yang juga Bendesa Adsat Desa Pakraman setempat mengatakan, jumlah Desa` Adat / Pakraman di Kecamatan Manggis sebanyak 19 Desa Pakraman didukung 78 Banjar Adat hingga saat ini banyak melakukan pergantian Bendesa sehingga sebagian besar baru yang perlu mendapat tuntutan dan bimbingan dari MMDP, terutama eterkait tehnis pertanggungjawaban Bansos, pembuatan proposal serta tata kella desa pakraman yang sangat dibutuhkan dalam melaksanakan perasional. Desa` Pakraman Sengkidu selama ini telah melaksanakan misi pemerintah seperti pembersihan sampah plastic, mendukung pariwisata, mencegah narkba dan terrisme maupun program generasi muda lainnya. Bahkan atas dukungan masyarakat Desa Adat/

Pakraman Sengkidu telah berhasil menuai prestasi sebagai Juara Lmba Desa` Adat tingkat Prpisi Bali tahun 2007 dan Juara Desa sadar Lingkungan tingkat Prpinsi tahun 2012. Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, SH mengatakan, banyak aspek pembangunan yang kini sedang dan terus digarap serius untuk mewujudkan tersedianya hak-hak dasar masyarakat seperti infrastruktur dasar dibidang air, jalan, pasar, kesehatan dan pendidikan. Kecamatan Manggis yang relatif merata taraf kesejahteraan masyarakatnya, diharapkan senantiasa mendukung kebijakan pembangunan yang dijalankan Pemkab Karangasem. Ia menyebut infrastruktur jalan di Karangasem misalnya, sudah berhasil memperoleh investasi pembangunan dari pusat puluhan milyar ru[piah seperti untuk membangu pengembangan sarana kesehatan RSUD Karangasem, Pasar Seni dan Pasar Amlapura Timur yang diupayakan bekerjasama dengan Pisat Investasi Pemerintah (PIP) melalui skala pinjaman sehingga sehingga dapat mendorng kemajuan ekonomi daerah. Bahkan untuk terus membantu masyarakat di Kecamatan Abang dan Kubu dialokasikan sejumlah program terobosan seperti Gerbangsadu, dan program yang menyentuh

masyarakat miskin lainnya. Majelis Madya dewasa ini dihadapkan pada kompleksitas tantangan Desa Pakraman yang makin terhimpit berbagai persoalan di bidang parahyangan, pawongan maupun palemahan. Salah satu hal yang wajib mendapatkan perhatian adalah dibidang palemahan seperti perbatasan antara desa adat, penyusunan awig-awig, upacara massal dsb. Sebagai lembaga tradisional yang berkarakter religius, Desa Adat / Pakraman di bentuk melalui pencerminan dan pembakuan nilai-nilai ajaran Agama Hindu dalam kehidupan sosial dikalangan masyarakat adat di Bali.

Karakteristik Sosial Religius itu ditandai dengan adanya Pura Kahyangan Tiga yaitu Pura Desa / Bale Agung, Pura Puseh dan Pura Dalem. Purapura tersebut pada umumnya ada pada setiap Desa Adat / Desa Pakraman. Dalam implementasi nilai-nilai agama Hindu di Bali, dikenal adanya landasan konseptual yang mencerminkan hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan sesamanya, dan hubungan manusia dengan alam lingkungannya, yang di kenal dengan Tri Hita Karana. Ditambahkan, pentingnya memproteksi Desa Pakraman dengan

awig-awig yang kuat dan mampu melindungi krama dari berbagai trend perkembangan kearah negatif seperti masalah teroris, narkoba dan HIV-AIDS. Faktor perantara seperti Café, Club Malam maupun Diskotik harus diantisipasi untuk tidak ditolerir keberadaannya di Karangasem, karena tidak sejalan dengan kebijakan pariiwisata spiritual yang dikembangkan. Ia mengingatkan segenap prajuru adat harus senantiasa waspada dalam menjaga keamanan wilayahnya dari berbagai trik penghancuran Bali. Oleh karenanya selain harus bersinergi dengan Perbekel dan Kelian Banjar Adat untuk mengeleminir ruang gerak oknum yang hendak mengoyak Bali yang makin dikenal didunia Internasional. Setiap tahun pemkab Karangasem bakal berupaya eterus meningkatkan alkasi dana hibah Bansos kepada Desa pakraman maupun Banjar Adat untuk menpang berbagai kewajiban mutlak seperti pembangunan pisik parahyangan dan pelaksanaan pengaci-Aci yang merupakan kunci keajegan Bali. Ketua Majelis Madya Desa Pakraman Karangasem I Wayan Arthadipa, SH, MH mengatakan, kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan keliling Kecamatan merupakan salah satu program

MMDP untuk melakukan komunikasi dua arah dengan Desa Pakraman dalam menjelaskan berbagai aspek secara kelembagaan sekaligus. Desa Adat yang bersendikan agama Hindhu serta berbuah seni budaya sudah selayaknya bangkit dan dapat mengambil peran dalam mendorong kemajuan Desa Adat / Pakraman dalam menuntun umat. Untuk itu wadah lembaga umat MMDP bakal berupaya untuk melakukan fasilitasi membantu berbagai kepentingan umat khususnya dalam menangani permasalahan yang dihadapi. Sejumlah program pencerahan yang sudah dilakukan dengan menerbitkan sari lontar Tetenger Jagat, Lontar Padma Bhuwana, Lontar Ciwa Gama dan berbagair produk lainnya. Petajuh Bendesa Madya Ida Wayan Jelantik Oyo menambahkan, permasalahan pemuput yadnya hendaknya tidak dikontradiksikan satu dengan yang lain, karena terkait kewenangan manggalaning yadnya, sejarah masingmasing serta aspek lainnya yang perlu dipahami secara utuh, tidak sepotongsepotong. Untuk itu membicarkan masalah tersebut tidak cukup dalam waktu singkat tetapi memerlukan waktu khusus untuk membahas masalah tersebut sehingga pemahamannya mendasar. @hm


FAJAR BALI Senin, 3 Desember 2012, Tahun XIII

daerah

5

Komunitas Alpharian Gelar Gathering Bali I’m in Love

Kelompok di Dua Kecamatan Digelontor Dana Hibah NEGARA- Fajar Bali Pemberian bantuan sosial (bansos) pada periode keempat ini, diberikan pada kelompok di Kecamatan Mendoyo dan Kecamatan Pekutatan. Pencairan bansos tersebut dilakukan di dua tempat dan diserahkan langsung oleh Bupati Jembrana Putu dan Wakil Bupati Jembrana, Made Kembang Hartawan, Jumat (30/11). Untuk di Kecamatan Mendoyo, kucurannya dilaksanakan di gedung serba guna Kelurahan Tegal Cangkring. Sedangkan di Kecamatan Pekutatan, digelar di Balai Desa Pulukan. Realisasi pengucuran dana hibah tersebut untuk di

Mendoyo senilai Rp 196 juta kepada 70 kelompok, dan di Pekutatan mendapatkan Rp 58 juta. Kelompok yang mendapatkan dana hibah itu, di antaranya kelompok masyarakat (Pokmas), agama dan kesenian. Terhadap pencairan dana tersebut, Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan mengatakan untuk sekarang ini, diakui telah banyak proposal yang sudah diajukan ke masyarakat ke Pemkab Jembrana. Tetapi disarankan, supaya para kelompok masyarakat (Pokmas) bila menghendaki mendapatkan bantuan, supaya melewati mekanisme yang berlaku. Arti-

nya proposal yang dibuat, harus ditujukan kepada Bupati Jembrana dan didalamnya harus dicantumkan berapa Rencana Anggaran Belanjanya (RAB). Selain itu, struktur dalam kepengurusan kelompok itu juga harus jelas serta yang mengetahui oleh bendesa atau kepala desa. “Semua proposal yang diajukan akan diperiksa, karena itu bila memohon pengajuan jangan hanya sekedar buat atau cobacoba saja,” terangnya. Kembang juga menerangkan soal aturan didalam pencairan bansos. Aturan tersebut tertuang dalam Permendagri No 32 tahun 2012 yang direvisi No

Bupati Jembrana Putu Artha dan Wakil Bupati Jembrana, Made Kembang Hartawan ketika memberikan dana bantuan sosial berupa dana hibah kepada kelompok masyarakat di Kecamatan Mendoyo dan Pekutatan. 70 tentang tata cara pencairan bansos, mensyaratkan proposal harus ditujukan terlebih dahulu. Selanjutnya dilakukan kajian dan baru dicairkan. Pencairan yang diterapkan sekarang, berbeda dengan pola atau aturan yang dilakukan tahun sebelumnya, sehingga terkesan lambat. “Kami hanya ingin taat aturan dan tidak ada masalah dikemudian hari,” ujar Kembang. Hal yang sama juga dikatakan Bupati Jembrana I Putu Artha. Dia berharap bantuan tersebut harus di berdasarkan musyawarah dari seluruh anggota kelompok dan harus sesuai dengan proposal yang diajukan. Bupati juga mengingatkan bantuan sosial ini, dan sepenuhnya dapat membiayai selutuh yang diharapkan. Karena itu, perlu adanya partisipasi dari peran masyarakat dan tak hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah saja. W-003

Raskin Dipotong, Warga Bila Protes Lantaran raskin (beras untuk warga miskin) yang diterima warga Banjar Dinas Kanginan, Desa Bila, Kecamatan Kubutambahan, dipotong oleh pihak yang tidak bertanggung jawab membuat warga setempat protes. Warga yang semestinya berhak menerima raskin sebanyak 15 kg per bulan, menerima hanya sepertiganya saja. SINGARAJA-Fajar Bali Setidaknya empat kepala keluarga di Banjar Dinas Kanginan melancarkan protes tersebut. Sejak enam bulan terakhir, mereka selalu menerima beras jatah raskin yang jumlahnya tidak sesuai dengan yang tercantum dalam kartu pembagian beras. Dalam kartu itu disebutkan bahwa setiap pemegang kartu berhak membeli 15 kilogram raskin seharga Rp 1.600 per kilogram, setiap bulannya. Jangka waktu yang diberikan terhitung

sejak bulan Juli sampai dengan bulan Desember 2012. Namun bukannya bisa membeli seberat 15 kg, warga miskin yang mendapat kartu hanya berhak membeli lima kilogram setiap bulannya. Itu pun beratnya tidak genap lima kilogram, dan diperkirakan hanya sekitar 4,2 sampai 4,6 kilogram saja per kepala keluarga. Untuk para janda bahkan hanya bisa membeli maksimal dua kilogram per bulan. Warga Banjar Dinas Kanginan, Ketut

Mardia mengatakan, semestinya dirinya berhak membeli 15 kilogram beras miskin. Namun ia dijatah lima kilogram saja, karena konon telah menjadi kesepakatan dalam rapat di tingkat desa.”Katanya disuruh bagi rata dengan warga-warga yang lain. Padahal hak kami yang warga miskin ini kan 15 kilogram per bulan. Tetangga yang jandajanda ini malah maksimal dua kilogram per bulan,” ujar Mardia, Sabtu (1/12) kemarin. Hal serupa diungkapkan Nyoman Rusning. Wanita ini juga tidak mendapat haknya secara penuh. “Maunya kupon saya ini dirobek, tapi saya nggak berikan, soalnya saya nggak nerima seperti yang disebutkan dalam kupon,”ujarnya seraya menunjukkan nomor identitas rumah

tangga penerima bantuan beras raskin. Klian Banjar Dinas Kanginan, Gede Wijata mengatakan, warganya yang berhak menerima beras miskin sebenarnya ada 127 kepala keluarga. Namun dalam kesepakatan dalam musyawarah desa, akhirnya disepakati bahwa beras itu juga akan dibagikan kepada warga lainnya, sehingga pemegang raskin itu tidak menerima bantuan secara penuh seberat 15 kilogram. “Supaya tidak ada sentilan bahwa orang-orang itu saja yang dapat bantuan. Ini sudah kesepakatan warga, baru Minggu lalu saya rapat dengan warga dan tidak ada keluhan. Di Banjar Dinas Kawanan juga seperti dusun kami,” jelas Wijata saat ditemui di Kantor Perbekel Bila. W – 008

Lomba Mancing Lestarikan Perairan Subak

SINGARAJA – Fajar Bali Guna melestarikan perairan subak dan menjaga lingkungan, Asosiasi Pengusaha Lele Singaraja (Apules) menggelar lomba mancing di bendungan Banyumala, Desa Sambangan, Minggu (2/12) kemarin membuat Bendungan Banyumala Singaraja ‘kebanjiran’ para mancing mania. Seribu kupon yang disediakan panitia habis hanya dalam hitungan menit.”Saya sediakan seribu kupon semuanya habis dengan hitungan menit saja. Dengan adanya ini saya melihat antusias masyarakat yang sangat tinggi,”ungkap Putu Tutik Kusuma Wardani. Dalam pelaksanaan mancing mania yang diselenggarakan terlihat ratusan para peserta mancing mania memadati bendungan Banyumala dari sejak pagi pemancing mania dari seluruh kecamatan di Buleleng mendatangi bendungan banyumala di Jalan srikandi gang Lely. Bahkan dalam pelaksaan lomba mancing itu meskipun jalan yang dilewati oleh para mancing mania sedikit ‘megaburan’ alias rusak namun kerusakan jalan yang belum sempat diperbaiki pemkab Buleleng tidak menyurutkan langkah para pemancing mania menuju salah satu bendungan milik pemkab buleleng. Inisiator acara mincing, Putu Tutik Kusuma Wardani didampingi suaminya Gede Darma Wijaya dan ketua APULES, Yuliana Ekawati menjelaskan, pemilihan Bendungan Banyumala guna menyelaraskan antara hobi dan kelestarian lingkungan. Apalagi subak saat ini telah mendapatkan perhatian dunia.”Dalam pelaksanaan ini kami selaku warga Buleleng juga ingin melakukan pelestarian terhadap lingkungan bahkan perairan subak dengan melaksanakan lomba mincing di bendungan ini. W - 008

GIANYAR-Fajar Bali Komunitas Alpharian yang resmi berdiri sejak 20 Nopember 2008 dan dimotori oleh Faizal Ortho sebagai Founder merupakan sekelompok anak muda dengan latar belakang hoby yang sama sebagai penggemar dunia fotografi pengguna kamera Minolta dan Sony Alpha. Menurut Ketua Panitia Alpharian Gathering “Bali I`m in love” Riza Edwindra, kegiatan yang diadakan setiap dua tahun sekali tersebut selain untuk berburu foto sekaligus juga untuk mengenal secara langsung budaya Bali sehingga bukan sekedar dapat informasi dari orang lain atau media. Selain para anggota bisa saling bertukar informasi tentang penggunaan kamera, tips fotografi, dan menghasilkan foto berprestasi. Hingga saat ini tercatat 3.000 anggota Komunitas Alpharian yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan beberapa negara Asia & Australia, yang saling bertukar pikiran, sharing ilmu fotografi tanpa melihat member baru atau lama, selain berinteraksi lebih dekat dengan cara

membentuk komunitas Alpharian di masingmasing daerah/kota. Mereka juga melakukan jumpa darat, wokshop, bahkan hunting bersama. Hingga saat ini anggota Alpharian . Bagian pemasaran Sony, Danu Sagoro mengatakan, ajang tersebut sekaligus untuk memperkenalkan kamera terbaru dan tercanggih dari Sony khususnya untuk para fotografer profesional. Adalah Sony Alpha-99, kamera generasi ketiga jenis digital refleksi lensa tunggal (DSLR) yang diproduksi Sony dan dapat digunakan oleh fotografer dan videographer yang resmi diluncurkan pada 22 Nopember 2012 di Jakarta. Kamera DSLR 24,3 Mpix tersebut memiliki beberapa kecanggihan, di antaranya sensor gambar dengan kualitas lebih baik, “full frame”, video “full HD”, dan lebih ringan dijinjing. Selain DSLR, Sony juga memperkenalkan dua jenis kamera saku yaitu NEX-5R dan NEX-6 yang masing-masing memiliki fitur canggih seperti perangkat koneksi nirkabel (Wifi) sehingga memudahkan transfer gambar ke komputer dalam waktu singkat. *Dien

Komunitas penggemar fotografi "Alpharian" mengadakan Alpharian Gathering "Bali I`m in love" di Bali Culture Centre, Ubud, Kabupaten Gianyar

Pojok Desa Pasar Jadi Roda Ekonomi Masyarakat Tiga BANGLI-Fajar Bali Letak geografis Desa Tiga, Kecamatan Susut yang berada di titik segitiga emas,antara Bangli-Gianyar-Klungkung, bahkan juga Karangasem, memberika peluang bagi Desa Tiga untuk bias berkembang , terutama dari sektor ekonomi. Dengan letak yang srategis itu pula menjadikan Kayuambua (dusun di desa Tiga) bisa memiliki pasar umum yang berkembang pesat. Sekaligus pasar tersebut menjadi urat nadi perekonomian masyarakat setempat. Pengaruh pasar memang begitu besar dalam mengembangkan berbagai potensi yang ada.Adanya pasar besar di kayuambua, benarbenar menjadikn roda pereknomian masyarakat setempat. Berbagai potensi bisa berkembang, yang ujungu j u n g nya b i s a menghasilkan barang yang menjadi kebutuhan dengan harapan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat. Perbekel desa Tiga, I Kadek Budiartawan kepada Fajar Bali, Minggu (2/12) ketika ditanya pengaruh pasar terhadap p e re ko n o m i a n masyarakat, dia mengakui adanya. Keberadaan pasar tradisonal yang memiliki tingkat transaksi yang tinggi , berpengaruh sangat besar bagi pengembangan ekonomi asyarakat setempat. Dikatakan keberadan pasar Kayuambua, terlepas dari status pasar tersebut, memang menjadi tempat sirkulasi barang dalam volume besar,pun jasa pasar tersebut dimanfaatkan dari berbagai kalangan dan daerah sperti Klungkung, Karangasem, Bangli dan Gianyar. Dengan letak desa dan atau pasar di lintasan segitiga ea situ diakui sebagai potensi untuk pengembangan ekonomi masyarakat Tiga.”Pasar sekaligus berfungsi sebagai sub terminal agrbisnis yang dapat menampung hasil-hasil prtanian dan peternakan di seluruh wilayah desa Tiga”ujarnya. Dikatakan selain ada pasar Kayuambua, di desa Tiga juga ada pasar hewan. Keberadaan pasar hewan ini dinilainya bisa merangsang tumbuhnya gairah masyarakat untuk mengambil peluang dari sana. Makanya di Tiga tumbuh pesat keompok ternak, baaik ternak sapi dan ternak babi, selain ternak ayam yang memang sudah ada sejak lama. Dikatakan mata pencaharian masyarakat

dominan sebagai pedagang, baik sebagai pedagang di pasar Kayuambua dan pasar hewan. Dominasi kedua adalah sebagai penyedia barang, barang apapun yang menjadi kebutuhan pasar, seperti hasil produksi pertanian, kerajinan rumah tangga, dan sebagai penyedia jasa. Dominasi berikutnya adalah sebagai peternak. Dikatakan daari jumlah penduduk yang mencapai 5.300 jiwa, 85 persen menggantungkanhidup sebagai petani dan peternak yang menjual langsung hasil pertaniannya di pasar tersebut. Sisanya 15 persen sebagai pedagang tetap di pasarKayuambua.

Dan adanya pasar sbagai pemicu tumbuhnya berbagai sector usaha, salah satunya sektor industry pengolahan hasil-hasil pertanian yang dinilai memberikan multy player efect yang besar terhadap sektor-sektor lainnya.”Pasar memang seakan jadi roda ekonomi masyarakat di sini”, ujar peternak ayam yang dikenal sukses besar ini. Dia menyimpulkan bahwa pendapatan masyarakat bisameningkat, ditopang oleh keberadaan pasar sebagaai empat sirkulsi barang dan jasa itu.Dengan demikian taraf hdup masyarakat Tiga bisa meningkat. Namun demikian dia berharap, agar masyarakatnya lebih jeli melihat peluang. Halhal apa yang perlu ditumbuhkembangkan sehingga bisa menangkap peluang keberadaan pasar. Hal apa yang menjadi kebutuhan pasar agar senantiasa diatensi untuk bisa ditangkap sebagai peluang untuk meraih untung. Apalagi aktifitas pasar Kayuambua tak hanya 3 kali sehari seperti masa silam, namun tiaap haari. Bahkan transaksi berlangsung sampai malaam hari dan mulai juga malam hari. “Kami harap masyarakat lebih jeli melihat peuang di pasar,” harapnya. W-002


6

SENIN, 3 DESEMBER 2012 TAHUN XIII

Mengatasi Kekroditan Kuta

Dewan Desak UPT Dishubkominfo Segera Dibentuk Sebagai daerah pariwisata, kekroditan kendaraan di Kuta menjadi ancaman. Namun, hingga kini persoalan tersebut belum teratasi. Kalangan DPRD Badung mendesak Unit Pelaksana Teknis Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (UPT Dishubkominfo) Badung secepatnya dibentuk di Kecamatan Kuta. MANGUPURA-Fajar Bali “Kami minta UPT Dishubkominfo di Kuta segera dibentuk,” ujar anggota DPRD Badung I Wayan Puspa Negara, Minggu (2/12). Dengan terbentuknya UPT di Kuta, diharapkan mampu mengatasi kekroditan lalu lintas di kawasan pariwisata Kuta ini. Politisi asal Legian ini menjelaskan, UPT ini bertugas untuk membantu operasional kelancaran lalu lintas di kawasan Kuta dengan menempatkan petugas operasional 24 jam pada kawasan strategis dan rawan macet. Di antaranya Jalan Raya

Legian, Pantai Kuta, Jalan Bakung Sari, Jalan Raya Kuta, Jalan Dewi Sartika, Jalan Raya Seminyak, Jalan Arjuna, Jalan Melasti, Jalan Padma, Jalan Abimanyu, Jalan Patih Jelantik, Jalan Sriwijaya dan Jalan Kayuaya. Dengan kehadiran UPT, kata Puspa, diharapkan mampu menggugah kesadaran masyarakat untuk tertib lalu lintas. Dikatakan, semakin cepat UPT ini dibentuk akan semakin baik. “Saya amat sangat setuju dan mendukung penuh percepatan pembentukan UPT Dishubkominfo ini,” tegas

MUSIK

Tohpati Wujudkan Konser Big Band

JAKARTA-Fajar Bali Suara Tohpati Ario Hutomo (41) di seberang telepon terdengar bersemangat. Persiapan konser berformat big band yang dijajakinya sekitar setahun terakhir ini kian matang. Dua belas musisi jazz akan menggelar konser bertajuk “Tohpati Berkarya” di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 12 Desember 2012. Dalam format big band, gitaris ini akan melibatkan 13 instrumen tiup, yakni 4 trompet, 4 trombon, dan 5 saksofon. Meski begitu, tentu saja permainan gitar akan menjadi eksplorasi tersendiri. Tohpati juga akan mendapuk enam bintang tamu untuk mewarnai penampilannya, seperti Ruth Sahanaya, Bams, dan Shakila. “Shakila sebenarnya sekarang tinggal di Amerika Serikat, dan kebetulan banget akan ke Jakarta. Jadi, senang sekali bisa ajak dia sekalian,” kata Tohpati tentang penyanyi yang populer lewat lagu garapan Tohpati, “Lukisan Pagi”. Format ensambel big band dalam konser jazz selama ini identik dengan warna swing yang kental dan cenderung old school. Namun, Tohpati membocorkan, nuansa yang lebih modern akan lebih mewarnai penampilannya. “Akan lebih banyak funk, groove, dan enggak terlalu banyak swing,” ujar Tohpati. Bontot, begitu ia biasa disapa, mengakui, persiapan konser memakan waktu sekitar setahun karena ia kerap teralihkan menggarap aneka proyek musik. Melalui konser itu, selain ingin merentangkan perjalanan karier bermusiknya, Tohpati juga ingin menawarkan suatu alternatif bagi pencinta musik, terutama jazz. “Konser nanti itu adalah pertama kalinya saya tampil dalam format big band,” ujar Tohpati dengan suara penuh hasrat. (kom)

Puspa. Markas UPT nanti, kata dia, adalah di posko Pemadam Kebakaran Badung di Jalan

Kunti Seminyak. Sementara itu, Kepala Dishubkominfo Badung I Made Sutama secara terpisah

menyatakan UPT tersebut akan dibentuk tahun 2013. Anggaran untuk pembentukan UPT, ope-

rasional dan SDM juga telah disiapkan pada APBD 2013. “Tahun 2013 akan dibentuk.

Anggarannya sudah masuk di APBD 2013, tapi jumlah saya lupa,” jelas Sutama. W-006

Hotel The Stone Tambahkan Ornamen Bali MANGUPURA-Fajar Bali Setelah mendapat sorotan banyak pihak, akhirnya Hotel The Stone menambahkan Ornamen Bali pada bangunannya. Pihak rekanan The Stone juga akan menyesuaikan tinggi bangunan sesuai perintah Dinas Cipta Karya (DCK). “Pada prinsipnya kami akan mengikuti petunjuk DCK. Saat ini kami sedang dalam tahap penambahan bangunan dengan ornamen Bali. Untuk ketinggian kami akan sesuaikan,” ungkap Erwan Dwiyansyah perwakilan PT Citra Putra Realty selaku Pemborong Hotel The Stone, Minggu (2/12). Erwan menyatakan, pembangunan hotel The stone masih berjalan. Menurutnya, penambahan ornamen Bali merupakan tahapan yang saat ini sedang dikerjakan. Untuk ketinggian bangunan, pihaknya akan melakukan penyesuaian. Menyangkut landasan helikopter atau helipad, Arwan mengaku sudah mengurus izinnya. Dikatakan, heliped ini diperuntukkan bagi tamu VIP atau VVIP untuk menghindari kekroditan, selain itu juga digunakan untuk membantu tim SAR apabila terjadi kondisi darurat untuk penyelamatan. Sementara anggota Komisi C DPRD Badung, I Wayan Puspa Negara mengatakan, pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap pembangunan The Stone. “Ya kalau memang sudah mengikuti ketentuan, tidak ada persoalan lagi. Tapi kita akan pantau terus. Kita akan dorong untuk melakukan pembenahan-pembenahan,” ujarnya. Ditegaskan, sesuai Perda Nomor 4 tahun 1974 tentang bangun-bangunan, setiap bangunan harus mengadopsi gaya arsitektur ornamen Bali. Ia berharap, hotel The Stone yang belakangan menjadi sorotan segera memperbaiki sesuai aturan. Menyangkut holiped, Puspa meminta pihak The Stone melakukan sosialisasi kepada warga sekitar. “Paling tidak kalau ada pendaratan warga sekitar diberitahu 2 hari sebelumnya,” tandasnya. Bendesa Adat Legian, IGN Sudiarsa menyatakan, satu sisi Kuta Tengah memang memerlukan fasilitas helipad yang belum dimiliki. Namun, pihaknya meminta supaya keberadaan helipad tidak mengganggu warga sekitar. “Kita di Kuta juga memerlukan hotel yang memiliki fasilitas helipad, jadi saat dalam kondisi darurat dapat diminta bantuannya,” ucapnya seraya menambahkan Legian mengundang investor ‘kuat’ untuk berinvestasi, tapi dalam koridor pengendalian. W-006

Mulai rapi, lesehan Pantai Lebih Gianyar

Setelah Ditata, Kuliner Pantai Lebih Mulai Beroperasi GIANYAR- Fajar Bali Wisata Kuliner Pantai Lebih mulai operasi setelah dua bulan ditata oleh Desa Pekraman setempat. “Ya dua bulan kami tidak jualan, karena ada penataan, “ kata I Wayan Panya, salah seorang penjual masakan ikan di Pantai Lebih, Minggu (2/12). Ia mengaku kendatipun mengalami kerugian karena selama dua bulan tidak jualan, namun dirinya mengaku tenang. Sebab kepastian soal kontrak tempat jualan yang sebelumnya tidak menentu kini sudah jelas. “Sebelumnya setiap tahun bayar kontrak, kini tenang karena kontrak pasti selama 10 tahun,” jelasnya. I Made Yudiantara, pedagang yang lain mengatakan setelah tertata nampak lesehan lebih

bersih. Bukan itu saja, pemilik Warung Made itu mengaku para pelanggannya sudah mulai berdatangan. Dengan penataan ini, pihaknya membayar kontrak sebesar Rp 20 Juta selama 10 tahun. Hal ini, menurutnya sudah masuk akal, dan tidak terlalu mahal. I Made Kacaran salah seorang nelayan setempat mengatakan dengan ditatanya wisata Lebih, ada antusias wisatawan untuk datang berlibur. Menurutnya, jika ramai sudah barang tentu mempengaruhi pendapatan masyarakat setempat. Sayang, jelas Kacaran, pihaknya tidak bisa memasok ikan banyak. Karena memang pencarian ikan di laut berkurang hasilnya, akibat sedikitnya ikan di laut. Penyebabnya banyak pengebom ikan yang bergentayangan di kawasan laut Lebih.W-005

Gairahkan Perajin Emas dan Perak, Masyarakat Celuk Bangun Pasar Seni GIANYAR- Fajar Bali Pembangunan pasar seni Perak dan Emas di Banjar/Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar merupakan inisiatif masyarakat setempat. “ Pasar itu kini dikelola oleh Desa Adat”, kata I Kadek Marjana, salah satu tokoh masyarakat setempat. Ia mengatakan pembangunan pasar seni kerajinan perak dan emas sebagai inisiatif bersama warga masyarakat Banjar Celuk yang sebagian besar merupakan pengerajin perak dan emas. Trend membanjirnya produk kerajinan perak dan emas dari luar daerah yang masuk ke Bali khususnya Desa Celuk, menimbulkan persaingan bisnis tidak sehat yang pada akhirnya merugikan pengerajin itu sendiri. Dengan menyatukan para perajin melalui sebuah pasar bersama di bawah naungan banjar adat, diharapkan dapat memacu kreativitas desain produk, penyamaan kualitas produk perak, serta meningkatkan kepercayaan wisatawan akan produk perak yang dihasilkan pengerajin setempat. Selain lesunya pasar, harga perak yang semakin melambung juga menjadi salah satu kendala yang dihadapi pengerajin.

Marjana menambahkan dalam bangunan satu lantai berukuran 6 x 20 meter menampung 57 stand pengerajin yang keseluruhannya berasal dari Desa Celuk Sukawati. Untuk menggairahkan kembali pasar kerajinan perak dan emas yang pernah menjadi ikon Desa Celuk, Sukawati serta menghindari persaingan bisnis yang tidak sehat, Warga Banjar Celuk berinisiatif membangun Pasar Seni Kerajinan Perak dan Emas Celuk. Pasar yang terletak di Jalan

Raya Celuk bersebelahan dengan Open Stage Putra Barong Celuk, sebelumnya dibuka secara resmi oleh Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati Rabu malam (28/11). Acara pembukaan juga dihadiri, pengurus banjar, Penglingsir Puri Gianyar, A.A.G Agung Bharata. Pada kesempatan itu, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi Bali, Sang Putu Subaya mengharapkan keberadaan pasar seni ini dapat menjadi obyek alternatif yang dapat dikunjungi para

wisatawan. Subaya sangat menyayangkan persaingan bisnis dan teknik marketing yang tidak sehat dan telah merugikan tidak saja pengerajin tapi para pramuwisata dan bisnis pariwisata secara keseluruhan. Untuk menghindari persaingan pada tingkat harga, Ketua HPI Bali menyarankan pengusaha dan perajin lebih kreatif dalam menciptakan desain serta kualitas produk dengan tetap mempertahankan ciri khas Celuk yang tidak dimiliki daerah lain. Penguasaan bahasa juga menjadi

faktor penting dalam menarik minat pembeli khususnya wisatawan asing sebagaimana HPI Bali yang kini membawahi 11 divisi bahasa asing. Bupati Gianyar, Cok Ace mengatakan lesunya industri perak Celuk disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya semakin majunya pendidikan formal masyarakat dapat mendorong siapa saja untuk dapat menguasai teknik kerajinan dan pengolahan perak. Faktor Globalisasi juga berperan dalam mendorong bebasnya aliran produk asing yang masuk dan merusak pasar dalam negeri. Selain strategi posisioning yang dilakukan melalui pembukaan pasar seni perak, pengusaha dan perajin perlu menerapkan strategi branding melalui penguatan ciri khas Perak Celuk. Strategi diferensiasi perlu dilakukan perajin dalam menciptakan produk perak yang inovatif. Pemerintah telah membuat program Klinik HKI yang dapat dimanfaatkan pengerajin dan pengusaha dalam mendaftarkan paten desain kerajinan peraknya. Terkait naiknya harga bahan baku perak, pemerintah siap menerima masukan masyarakat untuk mengurangi pajak bahan baku perak.W-005


Senin, 3 Desember 2012, Tahun XIII

EKONOMI

7

Boediono:

Indonesia Mesti Cepat Adaptasi Teknologi Wakil Presiden RI Boediono mengatakan, Indonesia patut mencontoh Jepang yang mengembangkan inovasi teknologi untuk kemajuan bangsanya. “Buat negara seperti Indonesia, barangkali langkah tercepatnya melalui adaptasi teknologi yang ada untuk memenuhi kebutuhan bangsa,” kata Boediono saat berpidato di hari terakhir acara Indonesia-Japan Innovation Convention di gedung Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Minggu (2/12). JAKARTA-Fajar Bali Menurut Boediono, Indonesia saat ini sedang berusaha lepas dari pembangunan yang bertumpu pada bahan mentah, dan mulai masuk dari pengetahuan, pengembangan inovasi, dan kreativitas sebagai sumber pertumbuhan ekonomi. “Banyak tantangannya, salah satu caranya kerjasama produktif dengan negara-negara yang lebih maju,” ujarnya. Mengutip laporan Bank Dunia pada 2010, kata Boediono, transformasi teknologi menjadi inovasi pada dasarnya merupakan tugas swasta dan para wirausahawan. Namun jumlah wirausahawan di Indonesia masih kecil. Berdasarkan survey 2008

oleh Bank Dunia, angkanya baru 1,56 persen dari total penduduk. Bandingkan, katanya, dengan Malaysia dan Thailand yang sudah mencapai 4 persen, serta Singapura sebanyak 7,2 persen. “Indonesia jelas butuh banyak wirausahawan yang mampu berinovasi,” kata Boediono. Mantan Perdana Menteri Jepang yang menjabat sebagai Presiden Japan Indonesia Association (JAPINDA), Fukuda Yasuo mengatakan, memajukan inovasi merupakan tema atau permasalahan yang sangat vital untuk dunia di abad 21. Upaya itu memerlukan strategi dan penanganan yang melibatkan kalangan politik, akademisi, pengusaha, birokrat, dan masyarakat.

“Masyarakat internasional abad 21 diprediksikan harus menghadapi berbagai tantangan yang tidak pernah dialami, seperti kekurangan sumber daya energi serta perusakan lingkungan, di samping menghadapi ledakan jumlah penduduk di tengah terbatasnya sumber daya alam,” katanya di acara yang sama. Fukuda mencontohkan pengalaman Jepang yang pada 1970-an mengalami pertumbuhan ekonomi

Wapres Boediono tinggi di atas 10 persen menerus selama 10 tahun. Dampak negatifnya sebagai raksasa kedua di dunia, Jepang dilanda masalah polusi dan kerusakan lingkungan lainnya. “Jepang akhirnya dapat mengatasiberbagaipermasalahantersebut dengan memanfaatkan kekayaan hasil pertumbuhan ekonomi serta teknologi yang kami miliki, serta melalui berbagai inovasi teknologi,” katanya. Fukuda menambahkan, In-

donesia dan juga negara-negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi amat pesat pada abad 21, menghadapi berbagai permasalahan di bidang lingkungan, sumber daya energi dan lainnya. “Masalah harus dipecahkan sambil tetap melanjutkan pertumbuhan ekonominya. Sehingga diperlukan kecepatan yang lebih tinggi lagi dalam menangani permasalahan-permasalahan tersebut,” katanya. (tem)

Jelang Natal dan Tahun Baru, Pasokan Listrik Bali Aman DENPASAR - Fajar Bali Menyambut hari raya Natal dan Tahun Baru, Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Bali menjamin pasokan listrik aman dan masyarakat di Pulau Dewata tidak perlu khawatir terjadi pemadaman. “Saat ini pasokan listrik yang tersedia masih aman bahkan sampai perayaaan tahun baru nanti,” terang Humas PLN Distribusi Bali Agung Mastika di Denpasar Minggu kemarin (2/12). Menurutnya, untuk suplai

pasokan listrik dari sejumlah pembangkit listrik di Bali beserta kabel laut adalah sebanyak 690 megawatt. Jumlah ini masih lebih tinggi dibandingkan beban puncak penggunaan listrik saat ini di Pulau Dewata, yakni sebesar 664 megawatt. “Sekitar 30 persen dari penggunaan listrik paling banyak di kawasan Badung Selatan khususnya Nusa Dua, yang selama ini dikenal sebagai kawasan wisata dengan banyak hotel berbintang,” ungkapnya.

Lebih jauh Mastika mengatakan, beban puncak di wilayah tersebut mencapai 170 megawatt. Sebelumnya Agung berharap, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng dipercepat, karena di sana memiliki manfaat yang sangat besar dalam peningkatan daya ataupun pasokan listrik. “Kami berharap pembangunan PLTU Celukan Bawang segera dipercepat dan segera diselesaikan

karena manfaatnya sangat besar sekali bagi kemandirian wilayah

ini terhadap pasokan listrik,” harapnya. M-001

TEKNOLOGI Segera Hadir Ponsel Elastis Bayangkan bila Anda dapat memperlakukan ponsel anda seperti sehelai kertas. Digulung, dijatuhkan, diselipkan ke dalam ransel, maupun diinjak namun tetap tidak rusak. Para peneliti sedang mengembangkan ponsel semacam itu -yang wujudnya tipis layaknya kertas dan dapat ditekuk. Prototipenya telah ada dan menarik banyak perhatian dalam berbagai pameran peralatan teknologi. Menurut desas-desus di kalangan teknologi, tahun depan kita sudah menyaksikan peluncuran ponsel yang dapat dibengkokkan ini untuk pertama kali. Berbagai perusahaan, antara lain LG, Philips, Sharp, Sony dan Nokia, sedang mengembangkan teknologinya. Namun ada laporan menyebutkan bahwa Samsung akan menjadi perusahaan pertama yang akan mewujudkannya. Samsung memilih ponsel pintar yang memiliki OLED (Organic Lights Emitting Diode -suatu semikonduktor yang memancarkan sinar teknologi yang leksibel. Samsung yakin bahwa ponsel ini akan “sangat populer di kalangan konsumennya di seluruh dunia.” Layarnya akan dapat “dilipat, digulung dan lebih banyak lagi; dan memungkinkan daya tahan yang tinggi melalui penggunaan lapisan plastik yang lebih tipis, lebih ringan dan lebih leksibel daripada teknologi LCD yang konvensional. Namun ada berbagai teknologi lain yang dapat membuat ponsel pintar Anda dapat ditekuk atau dibengkokkan. Bagaimanapun, konsep menciptakan elektronika yang leksibel dan merakitnya pada plastik yang juga leksibel telah dibahas sejak tahun 1960-an. Pada tahun 2005, Philips mendemonstrasikan prototipe pertama display yang dapat digulung. (kom)

OTOMOTIF Honda Target CB150R StreetFire 15.000 Unit per Bulan JAKARTA-Fajar Bali Meski belum resmi diluncurkan, PT Astra Honda Motor (AHM) sudah mulai membuka informasi terhadap model tebarunya C B 1 5 0 R StreetFire yang pertama kali diperlihatkan di ajang Jakarta Motorcycle Show (JMCS), November lalu. Sepeda motor sport 150 cc ini ditargetkan penjualannya minimum 15.000 unit per bulan. Hal tersebut disampaikan Johannes Loman, Wakil Presiden Direktur Eksekutif AHM di Bandung, akhir pekan lalu. “Saya melihat animonya luar biasa, bisa-bisa target perlu saya tambah lagi dari semula 15.000 unit per bulan,” komentar Loman. Kalau benar tercapai, bukan tidak mungkin StreetFire bisa mengganggu dominasi Yamaha V-Ixion di segmen sport. “Kami akui memang masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, dengan CB150R StreetFire, kami coba selesaikan,” jelas Loman. Honda memastikan peluncuran CB150R pertengahan bulan ini (Desember 2012). Salah satu poin penting yang wajib dipertimbangkan matang-matang Honda untuk sukses di segmen ini, soal harga. Dari data Nilai Jual Beli Kendaraan Bermotor Samsat, StreetFire dihargai Rp 16,9 juta. Dengan patokan ini, sepeda motor yang ditempelkan kode “CB15A1RRF” ini akan bermain di level Rp 20 jutaan per unit. (kom)

Isuzu Indonesia Berambisi Geser Mitsubishi pada 2015 PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) punya ambisi besar menjadi pemimpin penjualan kendaraan komersial di seluruh Indonesia menggeser posisi Mitsubishi dalam tiga tahun ke dapan (2015). Kebetulan, semangat ini dilakukan dengan mendapat dorongan penuh dari Jepang yang menunjuk Indonesia sebagai basis produksi truk untuk kawasan Asia Tenggara. IAMI juga siap merealisasikan investasi segar senilai

PENGUMUMAN PT. Bali Anacardia, suatu perseroan berkedudukan di Denpasar - Bali, telah melakukan penurunan modal dasar dari Rp 43.000.000.000,menjadi Rp 1.000.000.000,- melalui akta RUPS No. 56 tanggal 27 November 2012 di buat di hadapan Dini Handanayatie, SH., Notaris di Semarang. Demikian Pengumuman ini kami sampaikan untuk memenuhi peraturan perundang undangan yang berlaku. Denpasar, 3 Desember 2012 Direksi PT. Bali Anacardia

Rp 1,5 triliun untuk mendirikan pabrik baru di Karawang berkapasitas 80.000 unit per tahun. “Saat ini kami sudah membeli lahan berdekatan dengan pabrik baru Daihatsu dan sudah persiapan ground braking (pemancangan tiang pertama) dengan target produksi 2014,” komentar Wakil Presiden Direktur IAMI, Yohannes Nangoi di Bandung, akhir pekan ini. Dijelaskan, basis produksi Isuzu di Jepang ditujukan untuk memasok model-model dengan teknologi tinggi ke negara maju. Pabrik kedua di Thailand disiapkan untuk memproduksi D-Max juga untuk ekspor. “Indonesia, menjadi basis produksi truk ringan dan akan diekspor ke negara-negara berkembang,” beber Nangoi. Isuzu juga siap memaksimalkan penjualannya di Indonesia dengan memanfaatkan jaringan 88 dealer, 170 bengkel resmi dan 1.600 bengkel rekanan. Nangoi menambahkan, di negara lain

DICARI SEBANYAKBANYAKNYA GURU YANG PENUH CINTA KASIH UNTUK ANAK USIA 1-6 TAHUN.

HUB. 0361 7435044

Isuzu selalu berhasil menjadi pemimpin pasar kendaraan komersial, hanya di Indonesia saja tidak terjadi. “Dengan produk berkualitas yang dimiliki Isuzu dan pen-

galaman Astra yang sampai kini memimpin pangsa pasar seluruh kendaraan di Indonesia, kami rasa bisa mencapai target jadi nomor satu 2015,” tutup Nangoi. (kom)


8

Ketua STPBI Sudjana, ketika mewisuda mahasiswa STPBI

STPBI dan SPB Wisuda 560 Tenaga Profesional

DENPASAR-Fajar Bali Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional (STPBI), Sekolah Perhotelan Bali (SPB), dan SPB-Airline Trening Center (ATC), merupakan lembaga pendidikan tinggi vokasi di daerah tujuan wisata terkenal di Indonesia, tahun 2012 ini mewisuda 560 tenaga professional. Sejumlah tenaga profesional yang diwisuda itu, bidang kepariwisataan, perhotelan, kapal pesiar dan penerbangan. Para lulusan yang dilepas sebanyak itu terdiri dari beberapa program studi di antaranya program unggulan kapal pesiar ( 1 tahun), program tingkat dasar ( 1 tahun), tingkat menengah (2 tahun) dan program tingkat atas (3 tahun), program Diploma IV manajemen perhotelan, dan program singkat airline, ungkap Ketua STPBI dan Direktur SPB, I Made Sudjana, SE, MM, CHT, CHA, di Denpasar, Sabtu (1/12), di Nusa Dua, Bali. Ia menjelaskan, mahasiswa yang telah menamatkan proses pembelajaran di perguruan tinggi yang berlokasi di Jalan Kecak Denpasar yang diwisuda sebanyak itu, didominasi oleh lulusan dari SPB tercatat 519 orang, STPBI tercatat 31 orang, dan SPBATC hanya 10 orang. Para remaja penerus bangsa yang diwisuda tersebut sebagian besar menggeluti pendididikan dan latihan di bidang kapal pesiar, akomodasi, tata hidangan, tata graha, tata boga, dan lainnya. Jumlah wisudawan/wisudawati sebanyak itu, sebagian besar diantaranya telah mendapatkan pekerjaan sedangkan, sisanya masih dalam tahap menunggu panggilan dari beberapa industri seperti hotel dan kapal pesiar, tegas Sudjana. Menyinggung tentang jumlah mahasiswa yang saat ini masih mengenyam pendidikan dan latihan di STPBI dan SPB Denpasar, dia mengemukakan secara keseluruhan tercatat sekitar 1300 orang. Dari jumlah sebanyak itu menurutnya Sudjana, didominasi mahasiswa program tingkat menengah (middle level) atau program 2 tahun, tingkat dasar (basic level) atau 1 tahun, program unggulan kapal pesiar, diploma IV manajemen perhotelan. Tingginya minat para generasi muda umur belasan tahun untuk mengikuti pendidikan di lembaga pendidikan yang bernaung dibawah yayasan Dharma Widya Ulangun itu, karena para lulusan sebelumnya memiliki kualitas yang mampu memenangkan persiangan, sehingga tidak banyak diantaranya yang menganggur, tegasnya. Para penerus bangsa yang telah mengikuti pendidikan dan latihan di SPB, digembleng oleh para instruktur dan dosen yang berkualitas. Selain dibuktikan dengan jenjang pendidikan minimal S2, juga instruktur yang telah memiliki keahlian khusus dibidang perhotelan. Sudjana menambahkan, mahasiswa juga dididik oleh beberapa dosen luar negeri seperti Prof Jan Hendrik, LLM, PHd (seorang professor dari Belanda), Leni Van Ameijde, MA, Magaret Blanch (Australia), DR. Bruce Wayder CHA, MBA, DBA dari Kanada. Selain itu, tambah Sudjana, STPBI dan SPB saat ini telah menjalin kerjasama dengan sejumlah lembaga pendidikan baik di dalam maupun luar negeri, diantaranya ITN for JI program, An apprentice program ing USA, Vatel International Bussiness School & Tourism Management Los Angeles, for MBA program, Swiss Contact for the development of Flores, dan lain-lainnya. Pada kesempatan itu, pihaknya mengharapkan kepada wisudawan dan wisudawati agar terus berusaha dan berjuang untuk merebut peluang-peluang kerja, bahkan bila perlu para lulusan agar mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Sebutan kompeten hendaknya benar-benar dibuktikan dengan tindakan nyata bukan hanya selogan saja. Sementara itu, Ketua Yayasan Dharma Widya Ulangun, Drs. Nyoman Gde Astina, M.Pd, CHT, CHA, menjelaskan, yayasan akan terus meningkatkan fasilitas-fasilitas praktek para mahasiswa baik dari segi kualitas maupun kuantitas . Yayasan Dharma Widya Ulangun telah berusaha semaksimal mungkin untuk melengkapi fasilitas praktek mahasiswa berupa ruang praktek “mock up room” dengan beberapa tipe kamar hotel berbintang lima, contoh kamar kapal pesiar, laboratorium Spa, penambahan Kichen Lab, laundry, bar, front office, dan meeting room. Dan fasilitas “Maritime Training Centre”, sedang dalam tahap pembangunan dan sejak tahun 2012 telah dimanfaatkan. “Apabila fasilitas tersebut telah dirampungkan, sehingga para lulusan yang memerlukan sertifikat BST tidak perlu lagi memerlukan pelatihan di tempat yang jauh, tetapi cukup di SPB saja, tegasnya. Tidak jauh berbeda Koordinator Kopertis Wilayah VIII, Prof. DR.Ir. Nyoman.Sucipta, men gemukakan bahwa dunia pendidikan khususnya Perguruan Tinggi tidak lagi mengembangkan system pendidikan seperti sebelumnya namun ke depan harus mengembangkan pendidikan berbasis riset dan pengabdian kepada masyarakat. Pasalnya lembaga pendidikan tinggi dengan mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat akan bisa menggali potensi yang berkembang di masyarakat sekaligus hasil penelitian tersebut juga bisa sebagai acuan melaksanakan pembangunan. Oleh karenanya pihaknyha mengharapkan kepada para dosen khususnya di Kopertis Wilayah VIII agar terus berupaya meningkatkan jumlah penelitian baik secara kualitas dan kuantitas. Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk), I Wayan Subagia, mengemukakan secara umum para lulusan khususnya di bidang perhotelan dan kapal pesiar di Bali saat ini telah mampu bersaing di dunia kerja. Hal tersebut bisa dibuktikan tidak banyaknya para penerus bangsa itu yang menaganggur walaupun ada beberapa yang tidak bekerja karena alasan tertentu. Namun walaupun demikian, pihaknya mengharapkan kepada para lulusan yang diwisuda saat ini, agar terus berupaya meningkatkan kualitas, sehingga mampu memperkecil prosentase pengangguran di Bali, ungkapnya. SWJ

Senin, 3 Desember 2012, Tahun XIII

FAJA R BALI

Gubernur Bali Gelontor Rp 1 M untuk PT Bernapaskan Hindu TABANAN-Fajar Bali Dunia pendidikan memang menjadi program prioritas Gubernur Bali I Made Mangku Pastika dalam mewujudkan visi dan misi Bali Mandara ( Maju, Aman, Damai dan Sejahtera ). Beberapa program pendidikan yang sudah berjalan selama ini, adalah pemberian bantuan dana opersional kepada siswa SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi(PT). Yang tidak kalah menariknya, Gubernur Bali sudah menggelontorkan dana bagi PT yang bernapaskan Hindu di Bali masing-masing Rp 1 Milyar. Hal itu terungkap dalam Simakrama Guberur Bali I Made Mangku Pastika yang digelar di Wantilan Desa Pakraman Bedha, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, Tabanan, Sabtu (1/12). Simakrama dihadiri Wakil DPRD Provinsi Bali Ketut Suwandi, anggota DPRD Provinsi Bali Made Arjaya, IGM Suryantha Putra, Komang Gede Putra Astawa, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Ketua F-PDIP Tabanan I Made Dirga dan ratusan masyarakat Tabanan. Pada Simakrama itu, 15 warga melontarkan pertanyaan, dan salah satu penanya, dr Wayan Suarjaya asal Kecamatan Penebel, Tabanan mengatakan selama ini banyak anak-anak pemangku dan prajuru Desa Pakraman yang pendidikanya masih tergolong sangat minim. Adakah program pemerintah daerah yang memberikan semacam

beasiswa kepada anak-anak pemangku dan prajuru Desa Pakraman, sehingga mamapu mengenyam pendidikan sampai PT. Menjawab pertanyaa tersebut, Gubernur Bali Made Mangku Pastika dengan lugas memaparkan, selama ini pemerintah provinsi Bali telah memberikan dana bantuan kepada siswa untuk SD dan SMP. Sedangkan untuk siswa SMA dan SMK telah digelontor dana dan khusus untuk SMA sebesar Rp 400 ribu dan untuk SMK Rp 500 ribu. “Dulu kita salurkan lewan Komite Sekolah. Sekarang kita rubah siswa yang menerima langsung membuat rekening di BPD. Uangnya bisa langsung masuk ke siswa,” jelas Gubernur Pastika. Bantuan juga diberikan kepada PT di Bali yang bernapaskan Hindu, Seperti Udayana, Mahendradata, Saraswati, Warmadewa. “Kita gelontor masing-masing dana sebesar Rp 1 Milyar,” tandasnya. Tidak sebatas itu saja, Pemprov Bali juga menyediakan beasiswa bagi fakultas minim peminat seperti Pertanian dan Peternakan. “Ini sudah kita lakukan, “ jelas mantan Kapolda Bali ini. Sekedar mengingatkan, Gubernur Bali Mangku Pastika juga mengatakan, ketika menjabat sebagai Kapolda Bali selama 2 tahun lebih, ia juga telah merekrut 2 ribu orang Bali menjadi polisi. “Bahkan ada satu desa di Pupuan waktu itu tidak ada polisinya. Kemudian saya rekrut menjadi polisi,” paparnya. W-004

I Made Mangku Pastika

Seminar Kedua, ISBI Papua Segera Terwujud

Rektor ISI Denpasar, Rai S, memandu’ tarian Papua dan Bali dipentas pejabat ISI dan Papua DENPASAR -Fajar Bali Untuk mengaktualkan pendirian Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Papua, maka telah digelar seminar tahap kedua. Seminar itu diadakan di Gedung Natya Mandala Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar,Sabtu (1/12). Seminar kedua pendirian ISBI Papua ini, merupakan lanjutan dari kegiatan Seminar I yang telah dilaksanakan di Papua se-

minggu sebelumnya. Ada pun agenda dari seminar Pendirian ISBI Papua tahap kedua ini, memaparkan hasil penyusunan dokumen pendirian ISBI Papua. Seminar yang dihadiri kurang lebih 250 peserta ini, terdiri dari panitia tim pendirian yang berasal dari Papua mau pun Denpasar, tim peneliti dan kurikulum, Ketua STSI Bandung, beberapa undangan dari dinas terkait, serta dosen, pegawai, dan maha-

siswa dilingkungan ISI Denpasar. Pembukaan Seminar dilakukan oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S, M.A, beserta Rektor Universitas Cendrawasih, Drs. Fetus Simbiak, M.Pd, ditandai dengan pemukulan gong dan alat musik tradisional Papua, tifa. Usai pembukaan, secara spontan masing-masing perwakilan dari Papua dan Denpasar menyajikan tarian. Perwakilan dari Papua menyuguhkan tari Bali dan per-

wakilan dari Denpasar menarikan tari Papua (saling tukar budaya nusantara red), sehingga disambut denbgan semngat oleh peserta. Rektor ISI Denpasar, Prof. Rai mengungkapkan rasa terimakasih atas kedatangan tim dari Papua serta undangan lainnya yang telah menyediakan waktunya untuk menghadiri acara seminar ini. “Hal ini membuktikan bahwa dukungan akan pendirian ISBI Papua sangat luar biasa, baik dari pemerintah pusat mau pun daerah, sehingga diharapkan ISBI Papua harus segera terwujud,” tambah Prof Rai. Rektor Unversitas Cendrawasih juga mengungkapkan bahwa kampusnya juga siap membantu SDM berupa tenaga pengajar untuk membantu ISBI Tanah Papua, sebagai satu-satunya perguruan tinggi seni di bagian timur Indonesia. Seminar kali ini terbagi dalam dua diskusi panel, diskusi panel pertama membahas tentang Rencana Pengembangan ISBI Papua oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S, M.A, dilanjutkan dengan Bentuk kelembangaan dan Statuta ISBI Papua yang dibawakan oleh Dr.

Kerjasama dengan ITS

I Gede Arya Sugiartha, SS.Kar.,M. Hum. Diskusi panel kedua membahas mengenai Kurikulum Program Studi (PS) dilingkungan Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) ISBI Papua oleh I Dewa Ketut Wicaksana, SSP.,M.Hum; Kurikulum PS di lingkungan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISBI Papua oleh Prof. Dr. I Nyoman Artayasa, M.Kes, serta Kurikulum PS dilingkungan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) ISBI Papua oleh Prof. Dr. I Made Suastika, SU; dan selaku moderator adalah Prof.Dr. I Nyoman Suarka, M.Hum. Usai menggelar diskusi panel dan sesi tanya jawab, di bagian akhir acara dibacakan perumusan hasil seminar, kemudian ditutup dengan sambutan singkat oleh Sekretaris Daerah Provinsi Papua yang diwakili oleh Kadis Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua, Drs. James Modouw, yang mengungkapkan, bahwa pemerintah Papua sangat mendukung didirikannya ISBI Papua.” Terimakasih atas segenap upaya yang telah dilakukan oleh Tim Pendirian ISBI Papua dan Rektor ISI Denpasar selaku penanggung jawab pelaksana. Semoga ISBI Papua segera terwujud. W-017

Lulusan UTI Mampu Berkompetitif di Masyarakat DENPASAR-Fajar Bali Universitas Teknologi (UTI) Denpasar, terus meningkatkan kualitas untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu berkompetitif di era globalisasi, dan berguna begai masyarakat, bangsa dan negara. Rektor UTI, Drs., I Wayan Dayung, SH, MM., mengatakan, UTI memiliki kampus di Denpasar yang letaknya sangat strategis yang mudah dijangkau transportasi umum.

Selain mahasiswa yang masih segar, UTI juga menerima calon mahasiswa yang sudah bekerja. Karena kuliah dilaksanakan pada pagi, siang dan sore hari. Setiap tahun UTI yang bekerja sama dengan Intitut Teknologi Surabaya (ITS) ini, mewisuda sarjana baru, sebagai sarjana yang sujana untuk memberikan swadarmanya kepada masyarakat. Dosen yang ikut mendukung proses belajar mengajar (PBM ) di UTI, rata-rata sudah berkuali-

fikasi S2, bahkan terdapat sejumlah dosen yang berkualifikasi S3. Selain itu juga didukung infrastruktur untuk perkulihaan yang representatif, sesuai dengan persyaratan pada sebuah perguruan tinggi (PT). Dayung juga mengemukakan, jumlah mahasiswa yang menimba ilmu di UTI setiap tahun terus meningkat, dan lulusan rata-rata sudah diterima di dunia kerja, bahkan terdapat juga sebagai entrepreneur, yang mamapu menyerap tenaga kerja. UTI selain menyelaggarakan Tri Dharma PT, juga menggelar workshop tentang entrepreneurship, sehingga lulusan dapat menjadi job maker dan tidak saja Sebagi job sicker. UTI hingga saat ini memiliki Fakultas Komputer, dengan Program Studi (Prodi), Teknik Informatika Konsentrasi Teknik Informatika. Fakultas Ekonomi dengan Prodi Ekonomi Pembangunan, Konsentrasi Keuangan dan Perbankan. Prodi Manajemen, Konsentrasi Manejemen Perusahaan. Prodi Manejemen, Konsentrasi Manejemen Akutansi. Selain itu terdapat juga Fakultas Hukum, Konsentrasi Ilmu Hukum. Fakultas Sasatra,

I Wayan Dayung Prodi Sastra Inggris, Konsentrasi, Sastra Inggris. Fakultas Sospol, Prodi Ilmu Administrasi Negara, Konentrasi Administrasi Publik dan Pemerintahan. Fakultas Pertanian, Prodi Teknologi Hasil Pertanian, Konsentrasi Teknologi Pertanian Agrobisnis. Fakultas Peternakan, Prodi Peternakan, Konsentrasi Teknologi Peternakan. Fakultas Komunikasi, Prodi Ilmu Komunikasi, Konsentrasi Public Relation. Fakultas Teknologi Industri, Prodi Desain

Produk, Konsentrasi Desain Produk dan Grafis. Fakultas Terknik, Prodi Teknik Sipil, Konsentrasi Teknik Sipil dan Perencanaan. Dayung juga membenarkan, UTI membuka kelas eksekutif untuk program S1, kuliah Jumat dan sabtu. Khusus paket transfer dari D3 ke S1, menrima mahsiswa transfer dari semua jurusan dan dapat ditransfer kesemua jurusan. Persyaratan untuk kelas transfer, pernah kuliah D3 di atas semester 6 untuk semua jurusan. Transfer paket regular (TPR) kuliah Senin sampai dengan Jumat, termasuk percepatan. Transfer Jumat dan Sabtu, kuliah Jumat dan Sabtu. Untuk non kelas regular diberikan kesempatan kepada karyawan atau pegawai baik negeri mau pun swasta, dari SMA/SMK/MA, Diploma I,II dan III. Pendaftaran mahasiswa diberlakukan setiap saat karena menggunakan sistem periode non semsteran. UTI juga akan mempersiapkan diri untuk menerima mahasiswa baru tahun akademik 2013/2014. Mahasiswa UTI tidak hanya berasal dari Bali, tetapi juga dari luar Bali, ujar Dayung. R-008


9

Senin, 3 Desember 2012, Tahun XIII

Paket Gusti Bantah Dugaan Penyuapan FIVA Centre Desak Mendagri Copot Paket Gusti LABUAN BAJO-Fajar Bali Hingga kini isu jabatan Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat cacat hukum kian memanas. Ketidaksahan jabatan yang diemban oleh pasangan Bupati, Drs. Agustinus Ch Dulla, dan Wakil Bupati Gasa Maksimus itu, lantaran keduanya atau yang disebut paket GUSTI diduga melakukan tindakan pelanggaran hukum yakni money politik yang terjadi dibeberapa kecamatan. Seperti Kecamatan Welak, Kecamatan Lembor dan Kecamatan Sanonggoang. “Untuk apa kita mepertahankan pemimpin yang sudah terang-terang telah melanggar hukum. Kalau dilihat dari visi-misi mereka menegakan supremasi hukm, amat tidak serasi dengan perbuatan mereka. Karena menurut kami lebih baik dicopot saja

Bupati dan wakil Bupati Manggarai Barat ini” jelas Nikolaus Kelani, Koordinator FIVA Centre, Minggu (02/12), di Labuan Bajo. Selain informasi money politik, dugaan penyuapan pun berkembang beberapa hari terakhir ini. Terutama sejak paket FIVA melakukan demonstrasi pada tanggal 28/11/2012. Menangapi tudingan dugaan penyuapan tersebut, Wakil Bupati Manggarai Barat, Gasa Maksimus, Minggu (02/12), membantah kalau paket GUSTI melakukan penyuapan ke Mendagri, guna mengamankan jabatan mereka. “Untuk apa kami melakukan tindakan penyuapan terhadap Mendagri. Lebih baik uang sebesar itu, kami gunakan untuk membangun infrastruktur pedesaan, juga sarana umum lainnya.

Pada prinsipnya kam I menjalankan sesuai perintah Undang-Undang, dan kami tidak pernah melakukan hal tersebut kepada Mendagri. Semuanya bias kita buktikan didepan hukum kalau memang kami melakukan tindakan penyuapan tersebut,”jelasnya. Dia berharap, masyarakat Manggarai Barat tidak mudah percaya dengan informasiinformasi yang belum jelas. Karena itu bisa menganggu kenyamanan kehidupan masyarakat. “Tugas kami adalah menjaga kenyamanan dan harmonisitas kehidupan masyarakat Manggarai Barat seutuhnya. Intinya jangan terprovokasi dengan isu yang belum tahu asas kebenaranya” tegas Gasa. Menyikapi informasi penyuapan tersebut, Koordinator FIVA Centre, Marsel Luk-

man mengaku bahwa dirinya sangat sependapat dengan Pemda Mabar. “Perjuangan kami bukan untuk memenangkan Paket FIVA sebagai Bupati dan Wakil Bupati Mabar. Tetapi lebih dari itu, Kami mau menunjukkan kepada masyarakat bahwa supremasi hukum itu perlu ditegakkan. Kalau ada kata-kata kami saat demo itu tidak berkenan di hati Pemda Mabar, terutama yang membuat Pa Bupati dan Wakil Bupati merasa tersinggung, atas nama seluruh FIVA Centre kami mengucapkan permohonan maaf. Semoga saja kita tetap menjaga kenyaman Manggarai Barat, dengan tetap menempatkan hukum sebagai pilar demokrasi kita, terutama dalam berbagai kegiatan dan kebijakan politik” ungkap Marsel. (RAD)


10

Senin, 3 Desember 2012, Tahun XIII

Suasana pertandingan Bridge Menpora Cup III di GOR Lila Bhuana Denpasar, Minggu (2/12) malam.

Gaerah Tak Cukup, Perlu Coach Berkualitas Kesungguhan Pengprov Gabsi Bali meningkatkan kualitas atlet dinilai luar biasa. Namun itu tak cukup, mereka perlu polesan yang mendalam dengan menghadirkan Coach (pelatihred) nasional.

DENPASAR – Fajar Bali Keterlibatan pemain di gelaran nasional seperti Kujurnas Bridge Menpora Cup III, hanya mempengaruhi sedikit kemampuan mereka, berbeda bila menghadirkan pelatih untuk memoles dengan tenggang waktu tertentu. Demikian dikatakan Ketua

Konsentrasi Terpecah

DENPASAR – Fajar Bali Pengprov Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) Bali dihadapkan pada event nasional dan asean yang perlu mengurah tenaga dan pikiran. Rentang waktu yang berdekatan antaran Kejurnas Bridge Menpora Cup III, dan Kejuaraan Gridge antarr klub se-Asean, 7 hingga 9 Desember, membuat event yang pertama tak banyak peminat dibanding kegiatan sama tahun seTjandrawati Sugita belumnya. “Banyak peserta yang pilih mengikuti kejuaraan antar klub se-Asean, sehingga Menpora Cup hanya melibatkan 16 tim,”ujar Keetua Umum Pengprov Gabsi Bali, Tjadrawati Sugita, Minggu (2/12) malam di GOR Lila Bhuana Denpasar. Dari hasil akhir, tim Bali tak mampu bersaing di Menpora Cup, hanya menempatkan juara III di piala Bupati Badung. Keterlibatan atlet Bali, kata Tjadrawati Sugita, diharapkan bisa menambah jam terbang dan mental bertanding. “Memang benar untuk bisa mengikuti perkembangan bridge diperlukan pelatih yang berkualitas. Masalah ini menjadi pemikiran kami di tingkat pengurus,”katanya. R-007

Harian Pengprov Gabsi DKI Jakarta, Tery, di GOR Lila Bhuana Denpasar, Minggu (2/12) malam. “Gabsi Bali bila menginginkan kualitas atlet diperlukan pelatihan khusus dengan mendatangkan pelatih nasional. Program ini dinilai lebih cepat meresap dibanding langsung mengikuti

kejuaraan,”ujar Tery. Gelaran kali ketiga Menpora Cup III, cabang bridge yang berlangsung 1 hingga 2 Desember itu, juara I diraih tim Alunand plus Jakarta. Tim ibukota juga merebut juara III atas nama tim Mutiara Energy, dan juara II direbut Semangat Baru asal Sulawesi

Selatan. Untuk juara bridge berpasangan, Piala Bupati Badung Juara I didapat pasangan Manado, pasangan dari Bandung juara II, dan Juara III pasangan Denpasar. Kemudian, atlet terbaik digenggam Komang Adi dan Dedek Otavian dari Undhiksa

Singaraja. “Perkembangan yang saya lihat dengan kasat mata adalah munculnya atlet-atlet baru, bila keadaan ini dibina dengan baik, tak menutup kemungkinan ke depan muncul pemain kualitas,” uj ar Ketua Harian Gabsi DKI Jakarta. R-007

Gabsi Positif Merapat ke Nariana Nurianto, Dipercaya Lagi Nahkodai IWbA Bali

Ketua Umum KONI Bali, Made Nariana bersama Sekum Gabsi Bali, Michael Bolly DENPASAR– Fajar Bali Dukungan kepada Made Nariana untuk kembali memimpin KONI Bali, terus mengalir. Pengprov Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) Bali

menyatakan tekadnya untuk mengusung Made Nariana mengendalikan KONI Bali periode 2013-2017, pada Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI Bali, 23 Januari men-

datang, di GOR Lila Bhuana Denpasar. Dukungan kemenangan itu bukan sekedar pribadi tapi atas nama organisasi Gabsi. Menurut Sekum Gabsi Bali, Michael Bolly, sebelum memutuskan merapat ke Made Nariana, terlebih dahulu melakukan pertemuan dengan seluruh pengkab/pengkot Gabsi se-Bali. “Sebelumnya kami sudah melakukan koordinasi dengan seluruh pengurus Gabsi seBali, dan sepakat mengusung kembali Made Nariana memimpin KONI Bali empat tahun ke depan,”tegas Michael Bolly, Minggu (2/12) kemarin. Bukan tanpa alasan, penetapan pilihan itu berdasarkan hasil yang telah digapai Nariana bersama kabinetnya dalam mempertahankan peringkat 9 nasional. “Kami di Gabsi nggak mau membeli kucing dalam karung. Artinya kalau sudah terbukti kenapa harus mencari orang baru, yang masih diragukan hasilnya, sementara kelemahan bisa diperbaiki,”pungkasnya. R-007

DENPASAR – Fajar Bali Haji Nurianto untuk kali kedua dipercaya menahkodai cabang olahraga Woodball dibawah naungan Pengprov Indonesia Woodball Association (IWbA) Bali, periode 2012-2016. Pengusaha itu terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) yang berlangsung di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Sabtu (1/12). Keberhasilan Nurianto mengembangkan olahraga asal Taiwan ini membawa dirinya dipercaya kembali. Cabor ini tergolong masih baru, Woodball tahun 2007 merambah ke Bali, kemudian masuk dalam laga Asian Beach Games (ABG) I/2008 di Bali. Setelah aksi perdana di ABG I, IWbA Bali tancap gas, selain acapkali mewakili Indonesia di level asia, Bali juga terlibat di event kepelatihan internasional, diantaranya Maryoto Subekti membawa bendera Indonesia sebagai

Haji Nurianto pelatih di timnas woodball Oman, tahun 2010. Bersamaan dengan aktivitas nasional dan internasional, IWbA Bali merambah ke kabupaten/ kota plus ke kalangan pelajar yang diyakini sebagai gudangnya atlet. Bukan itu saja, cabor ini juga dipastikan tampil di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XI, sebelumnya sebanyak dua kali mengikuti rangkaian eksibisi di Porprov, sebagai bentuk kewajiban cabor yang akan dipertandingkan secara resmi di multi event olahraga dua tahunan se-Bali. Langkah konkrit yang dilakukan Nurianto pada periode empat tahun lalu, menjadi dasar pengkab/pengkot IWbA Bali memberi kepercayaan dirinya untuk mengemban amanat memimpin cabor ini empat tahun ke depan. Hal lain disampaikan Nurianto, kegaerahan pembinaan di cabor Woodball juga membangkitkan semangat komunitas cabor ini membuat peralatan seperti Malet (steak pemukul) di kecamatan Kerambitan Tabanan. “Saya berharap Bali nantinya tak sekedar gudangnya atlet Woodball, tapi juga penghasil peralatan olahraga ini yang mampu memenuni kebutuhan para atlet tak hanya Bali tapi secara nasional,”pintanya, yang menuturkan selama ini peralatan Woodball masih ketergantungan dari Taiwan, lahirnya cabor Woodball. Program yang disasar selanjutnya, tetap menggelorakan cabor Woodball kesemua lapisan masyarakat. Selaku Ketua Umum terpilih Pengprov IWbA Bali, Nurianto dibantu Maryoto Subekti, I Dewa Gde Ari (Tabanan), diberi waktu dua pekan untuk menyelesaikan susunan kepengurusan IWbA Bali periode 2012-2016. Sasaran menasional, membawa cabang olahraga ini bisa berkiprah di multi event olahraga empat tahunan pada PON XIX/2016 di Bandung, Jawa Barat. R-007


NASIONAL

FAJAR BALI Senin, 3 Desember 2012

Tahun XIII

11

99% PDIP Usung Puspayoga Calon Gubernur yang bakal diusung PDIP Bali semakin mengerucut kepada A.A. Puspayoga. Hal itu ditegaskan salah seorang kader PDIP Bali yang dikenal cukup dekat dengan Puri Satria, Adenan. “Dulu saya bilang calon berikutnya untuk Puspayoga, sekarang rekomendasi sudah 95% ditangan,” jelas Adenan optimis, Minggu (2/12) kemarin. Adenan juga mengatakan bahwa rekomendasi saat ini benar-benar sudah ada di saku Ketua Umum, Megawati Soekarno Putri dan hanya tinggal men-

girimkan ke Bali. Namun menurutnya rekomendasi tersebut sampai ke Bali pada waktu yang tepat dan pas. “Saat ini mungkin waktunya belum pas dan tepat, nanti pertengahan Desember ini pasti sampai di Bali,” terang Adenan lagi. Ditambahkan Adenan, persoalan ributnya persoalan rekomendasi hanyalah ribut oleh koran atau media saja. Padahal sesungguhnya menurut Adenan yang juga ernah menjadi anggota DPRD Bali, bagi DPP PDIP hal tersebut disikapi dengan wajar dan biasa-biasa

saja, “Di DPP tidak ada yang ribut-ribut kok, semuanya biasa saja. Karena yang dipikirkan bukan Bali saja, ada daerah lain yang juga akan Pilgub,” tambah Adenan. Persoalan nama-nama yang muncul di media seperti Koster-Rai Mantra, Mangku Pastika-Cok Rat atau Puspayoga-Sudiantara (Punglik) itu menurutnya hanya wacana iseng yang dilempar oleh media karena sudah kehabisan cara untuk mendorong rekomendasi agar bisa keluar. “Itu kan hanya bikin

ramai saja, biar koran laku, biar ramai di obrolan banjar. Sebenarnya tidak ada yang membahas nama-nama itu di DPP lagi,” imbuhnya. Bahkan Adenan juga mengatakan sampai saat ini (kemarin) tidak ada satupun kandidat yang meloby ke DPP PDIP untuk menggolkan namanya menjadi Calon Gubernur atau calon Wakil Gubernur Bali dari PDIP Bali. Disebutkannya rekomendasi yang jatuh kepada Puspayoga yang bertandem dengan Cokorda Arta Ardana

Pers Masih Terancam JAKARTA-Fajar Bali Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD melihat saat ini kebebasan pers sudah lebih maju ketimbang saat pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru. Namun, kebebasan itu tidak diiringi dengan perlindungan terhadap perkerja pers. Pers dinilai masih terancam posisinya oleh tiga kekuatan yang ada. “Kebebasan pers sangat bergantung pada orde politiknya. Pada saat negara sangat demokratis maka kebebasan pers itu muncul dengan baik. Saat ini kebebasan pers memang jauh lebih baik, tapi tetap saja masih ada tiga ancaman terhadap pers,” ujar Mahfud, Minggu (2/12/2012), dalam acara diskusi kongres Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) di Hotel Millenium, Jakarta. Mahfud mengatakan tiga ancaman bagi pers itu datang pertama dari negara. Meski pemerintah tidak melakukan kekerasan

Mahfud MD langsung terhadap insan pers, berkurang,” kata Mahfud. tapi terkesan adanya pembiAncaman kedua datang dari aran terhadap kekerasan yang para pemilik modal. Pemilik diterima pers. “Ada pembiaran modal mendistorsi informasiterhadap tindak kekerasan yang informasi yang tayang di media dilakukan kelompok masyarakat massa. Padahal, masyarakat meanarkis terhadap pers, meski miliki hak mendapatkan inforancaman state (negara) sudah masi dengan bebas. “Wartawan

misalnya punya temuan bagus tapi tidak boleh tayang. Tergantung peristiwa itu angle apa dan dilihat perusahaan ini milik siapa,” kata Mahfud. Untuk menangkal ancaman dari pihak pemodal itu, Mahfud mengungkapkan satusatunya kunci adalah adanya kesadaran bersama bahwa intervensi seperti ini tidak sehat. Ancaman ketiga terhadap pers, kata Mahfud berasal dari kelompok masyarakat yang melakukan tindakan anarkis seperti terorisme, pembunuhan, penembakan, hingga surat ancaman. Menurut Mahfud, ketiga jenis ancaman itu masih muncul karena Undang-undang pers yang ada saat ini hanya memberikan peluang atas keterbukaan. “UU pokok pers tidak memuat pasal perlindungan, hanya keterbukaan. Selain itu, ada tumpang tindih hukum antara KUHP sebagai lex generalis dengan UU Pers,” kata Mahfud. VVN

Pastika Sudah Lama Ditarget ‘Rontok’ .......................................................................... dari hal. 1 Kabupaten / Kota, bukan gubernur yang mengeluarkan. Gak mungkin kan mantan Kapolda dan BNN cari keuntungan di pasar oleh-oleh. Isu yang perlu diluruskan agar masyarakat mengerti dan tidak termakan isu yang salah,” tandasnya. Terkait hal itu, Suandi juga menyarankan agar masyarakat tidak hanya menggali informasi dari satu media saja, Melain-

kan masih ada media lainya yang bisa dijadikan bahan perbandingan dan lebih kredibel. Terhadap berbagai kritikan dan cemoohan terhadap program Bali Mandara, Suandi secara khusus menyatakan apresiasinya yang sangat tinggi terhadap program Bali Mandara yang menurutnya sangat berpihak pada rakyat. Dikatakan, ia yang hidup di tiga jaman dan merasakan 6

Gubernur, bisa menilai prestasiprestasi yang dibuat para gubernur tersebut. Gubernur Made Mangku Pastika kata dia, adalah Gubernur yang paling bagus dan mendapatkan nilai 9,5. Kontan saja pernyataan Politisi Golkar ini mendapatkan aplaus dari para peserta simakrama. “Saya hidup di tiga jaman yakni orde lama, orde baru dan orde reformasi.

Pernah merasakan Enam Gubernur. Kalau saya nilai kinerja Gubernur Pastika dapat nilai 9,5 ,”tegasnya. Tidak bisa dipungkirinya, program-program Bali Mandara seperti Simantri, Gerbangsadu, Bedah Rumah, Jamkrida, Samsat Online, Transarbagita sangat dirasakan masyarakat Bali. “Sudah saatnya program ini diteruskan,” tandasnya. @W-004

Gapoktan Tumang Sejahtera Juara I Simantri ........................................................... dari hal. 1 organik, dan saya berharap bila 1.000 Simantri kita miliki maka pengakuan internasional dapat kita raih,” harap Pastika bangga. Bahkan dengan sistem pertanian dengan Simantri, maka hal tersebut disebut The Wedik Agriculture Sistem atau sistem pertanian yang berdasarkan Weda (Kitab Suci Hindu). Pada kesempatan itu pula Mangku Pastika mengucapkan terimakasih kepada para Bupati/ Walikota yang telah mengerti dan mendorong petaninya untuk ikut mengembangkan Simantri selain

sudah dinikmati hasilnya dan anak muda saat ini sudah mulai gemar bertani. “Simantri adalah langkah awal untuk menuju Bali Organik, dukungan dari bupati/ walikota seBali juga kami harapkan sehingga cita-cita Bali sebagai Pulau Organik benar-benar nyata,” tutup Mangku Pastika. Bupati Gianyar, Cokorda Arta Ardana Sukawati dalam kesempatan itu mengatakan bahwa di Gianyar saat ini sudah memiliki 44 Gapoktan (Simantri). Diharapkannya bantuan Smantri bisa meningkat mengingat Gianyar

sudah bisa melaksanakan Program Simantri, “Terbukti dengan adanya Gapoktan di Gianyar selalu langganan juara dari tahun ke tahun,” ucap Cok Ace bangga. Ketua Kelompok Tumang Sejahtra, Made Astawa yang meraih Juara I Simantri 2012 mengatakan pada awalnya Simantri tersebut memelihara 24 ekor sapi dan saat ini sudah berkembang menjadi 37 ekor sapi. Sedangkan hasil dari pupuk organik tersebut sudah digunakan pada lahan 15 hektar pada sawah untuk pengembangan pupuk organik.

Salah satu bukti keberhasilan pertaniannya adalah harga gabah yang dulunya Rp 3.800 saat ini sudah bisa menjadi Rp 4.000/ kg. disamping itu, hasil pupuk organiknya sudah dibeli oleh petani dari Desa Aan, Klungkung. Dalam penutup penjelasannya, Made Astawa bersama selurh kelompok dan warga Desa Saba berharap Mangku Pastika memimpin Bali lagi di 2013 sampai 2018, “Programnya bagus dan bersedia turun kebawah, kami berharap agar maju lagi memimpin Bali,” tutupnya.@W-010

HIV/AIDS di Bali Sub Tipe AE, Penularan Lebih Mudah .............................................. dari hal. 1 seantero daerah di Bali sebagai sampel penelitian. Setelah diambil darahnya untuk diteliti, ternyata dari 450 orang Bali itu ada satu orang sudah positif terkena HIV/AIDS. Penyakit ini akan merongrong organ tubuh selama rentang waktu 8 tahun. “Pertama saya hanya ingin tahu keterlibatan Bali dengan penyakit itu. Ternyata saya kecolongan. Ada satu orang Bali sudah positif AIDS”, paparnya. Tahu ada keterlibatan Bali dengan HIV/AIDS, pada tahun 1989 Tuti Parwati berencana melakukan penelitian lebih mendalam lagi. Beruntung riset itu di dukung oleh Ford Foundation. Tuti penasaran, apa sebab orang Bali mengidap penyakit pembunuh itu. Tak tanggungtanggung, ia bersama beberapa relawan mahasiswa melakukan survey ke tempat hiburan di kisaran Kuta, Kabupaten Badung – sentra pariwisata tempat manusia seluruh dunia berdiaspora. Di sana dengan menggunakan pendekatan sosiologis, Tuti mengumpulkan para pekerja seks komersil dan pelaku homoseksual. “Sulit memang bercengkrama dengan mereka. Metode saya saat itu membuatkan mereka acara ulang tahun. Tujuannya agar mereka bisa berkumpul dan dijadikan sampel penelitian”, ungkap Tuti. Ketika diambil sampel darah beberapa pekerja seks dan pelaku homoseksual itu, ternyata hampir 60% positif mengidap HIV/AIDS. Ini tentu sungguh mencengangkan bagi Tuti. Ia lantas membuat gerakan-gerakan penanggulangan, menyusun materi-materi untuk penyuluhan ke seluruh daerah di Bali. “Saya berharap virus itu tidak menyerang semua masyarakat Bali. Pencegahan adalah salah satu upaya yang mesti dilakukan”, tegas ibu yang doyan nyetir sendiri ini.

Selama bertahun-tahun melakukan penelitian, penyuluhan, dan penanggulangan, wanita bertubuh sintal ini tak jua menemukan hasil. Di Rumah Sakit Sanglah penderita AIDS malah semakin bergelimang. “Saya sempat meneteskan air mata ketika melihat anak muda kesakitan lalu meninggal begitu saja. Saya benar-benar tak bisa berbuat apa, karena obatnya belum ada”, kisahnya dalam tatapan mata sayu. Saking jengah, Tuti Parwati kembali berkoar sana-sini menyampaikan pada masyarakat Bali bahwa ada penyakit pembunuh bernama AIDS. Untungnya, ia mendapat apresiasi dari anak muda dan bersedia jadi relawan kemanusiaan menanggulangi bahaya itu. Sampai pada tahun 1992, Tuti Parwati mendirikan sebuah yayasan bernama Citra Usadha. Nah, di yayasan itulah Tuti Parwati mulai gencar melakukan penanggulangan dan penelitian lanjutan. Di balik kesibukan itu, ia juga selalu menyempatkan diri ke Sanglah mengobati pasien. “Saya benar-benar tak mengenal waktu. Pergi pagi pulang malam”, babarnya. Di mata rekan bernama Made Evo Suarmiartha, Tuti adalah seorang wanita jibaku. Ia tidak hanya seorang ibu rumah tangga, guru besar, dan dokter saja. Melainkan pejuang kemanusiaan melawan HIV/ AIDS. Dari perjuangan dengan melakukan sosialisasi dan penanggulangan, ia tak hanya mengingatkan masyarakat Bali akan keberadaan penyakit sadis itu, tapi juga menyelamatkan ratusan nyawa manusia. “Ibu Tuti Parwati benar-benar inspirasi bagi saya. Komitmennya menanggulangi HIV/AIDS bukan isapan jempol. Ia punya cita-cita menyelamatkan ribuan nyawa manusia. Dari yayasan ini cita-

cita itu mulai berkobar”, cetus antropolog Udayana ini. Toh, perjuangan berdarahdarah Tuti Parwati tak senantiasa membuat para pemimpin pulau irdaus ini tersentuh. Kafe-kafe siluman tetap saja banyak berdiri. Lokalisasi penjaja pekerja seks komersial ikut jua menjamur. Pemerintah enteng saja memberikan ijin. Narkoba dan obat terlarang lain selalu lolos dari “mata elang” petugas keamanan. Padahal, itu semua bisa memancing penyebaran HIV/AIDS jadi semakin merajalela. Pemerintah di titik ini hanya sibuk ‘bernyanyi’ memberantas HIV/ AIDS. Tapi tetap saja melakukan pembiaran terhadap daerahdaerah ‘hitam’ itu. Tak begitu dengan Tuti Parwati. Ia ibarat punya tangan “tuhan” yang senantiasa menyelamatkan nyawa manusia. Gerakan yang dilakukan tanpa perhitungan ekonomis dan imbalan apapun. Semua itu untuk kemanusiaan dan, tentu saja juga ilmu kedokteran. Hingga akhirnya, dari penelusuran dan penelitian selama puluhan tahun, Tuti menelorkan disertasi berjudul Sub-Tipe HIV/ AIDS di Indonesia yang diujikan di Universitas Udayana. Disertasi ini kelak membawanya jadi guru besar. Ia menemukan bahwa di Indonesia, khususnya di Bali, dominan masyarakat mengidap HIV/AIDS sub-tipe AE. Tipe ini lebih dikarenakan pemakaian narkoba melalui jarum suntik dan melakukan hubungan seksual. “Tipe AE penularannya lebih mudah lho”, ujarnya. Tak hanya di Indonesia, sub-tipe AE juga sudah menjalar ke seluruh negara Asia seperti Indocina, Thailand, dan Malaysia. Berbeda dengan di Eropa, pengidap HIV/AIDS lebih di dominasi sub-tipe B, yang disebabkan karena melakukan hubungan seksual sesama jenis. Dengan hasil penelitian itu,

Tuti Parwati berupaya memperkecil kemungkinan merebaknya AIDS sub-tipe itu di Bali. Ia kembali melakukan sosialisasi dan penanggulangan ke tempat hiburan malam bersama rekan di Yayasan Citra Usadha. Cita-citanya cuman satu: menyelamatkan Bali dari ancaman lose generation karena penyakit itu. Perjuangan Tuti seperti tak ada henti-hentinya. “Setengah hidup saya abdikan untuk menanggulangi penyakit HIV/AIDS ini”, ungkapnya. Hingga pada tahun 2002, Tuti pun nyaris merasa lega karena sudah ada obat mengatasi penyakit busuk itu. Obat itu bernama ARV (anti retro virus). “Sebenarnya, obat ini sudah ada di luar negeri sejak tahun 1996, namun baru masuk ke Indonesia pada tahun 2000, saya tak tahu kenapa”, papar ibu almarhum Riano Prama Satya ini. Toh telah ada obatnya, Tuti tetap khawatir virus itu terus mengancam nyawa masyarakat. Kecuali masyarakat Bali mesti merubah sikap, perilaku dan cara berpikir mereka. Apabila prilaku, kebiasaan buruk memakai narkoba, dan melakukan hubungan seks seenaknya terus dilakukan, maka HIV/ AIDS akan senantiasa jadi ancaman sekaligus pembunuh. “Sayangilah diri Anda mulai dari sekarang. Sekali lagi tak ada manusia kebal akan AIDS”, sarannya tegas. Hingga di penghujung tahun 2012 ini, saat para politisi sibuk sosialisasi merebut simpati publik, begitu pula saat oknum pejabat negara disibukkan dengan kasus korupsi, perjuangan Tuti Parwati melakukan penanggulangan HIV/AIDS justru terus menggelegak. Setidaknya, bagi wanita bermata sipit ini, menyelamatkan nyawa manusia dari virus HIV/AIDS lebih penting daripada berebut harta benda. Dicatat lho…(***)

Sukawati dinilainya sebagai igur yang low pro il. “Mereka (Puspayoga-Cok Ace) tidak pernah meminta jabatan, namun diberi amanah dan bersedia mengabdi,” tutur Adenan lagi. Bagaimana dengan Mangku Pastika? Sebuah sumber di Partai Golkar Bali mengatakan Mangku Pastika sudah semakin mantap dicalonkan Partai Golkar. Bahkan dengan rencana koalisi tersebut, Partai Golkar saat ini sudah berancang-ancang deklarasi buat Mangku Pastika. Hanya permasala-

hannya siapa yang bertandem dengan Mangku Pastika masih disembunyikan. “Ya, kian mantap di Golkar dan koalisi. Dimana yang sudah memastikan koalisi adalah Hanura, Demokrat dan Gerindra,” terang sumber yang tidak mau disebut namanya. Sedangkan deklarasi sendiri menurutnya masih menunggu kesiapan Mangku Pastika sendiri dan pada saat deklarasi itulah nama tandem Mangku Pastika diumumkan. “Sudah tidak ada persoalan lagi, tinggal deklarasi saja,” tutup sumber ini.W-010

Gubernur Sambut Pembuatan Patung Kebo Iwa .................... dari hal. 1 Dalam kesempatan tersebut Mangku Pastika mengungkapkan, Kebo Iwa merupakan sosok heroik yang selalu menginspirasi dirinya sejak dia masih duduk di bangku Sekolah Rakyat (SR). Sosoknya yang tangguh nindihin gumi Bali pada jamannya, menjadikan sosok seorang Kebo Iwa pantas dijuluki sebagai pahlawan Bali sejati.” Saya dukung pembuatan patung Kebo Iwa di tempat ini, apalagi masyarakat Tabanan memang memiliki jiwa kepahlawanan yang sangat kuat, pada jaman penjajahan telah terjadi perang puputan di Kabupaten ini yaitu Puputan Margarana .Mudah-mudahan pembuatan patung ini bisa menginspirasi seluruh masyarakat untuk senantiasa berjuang dengan penuh semangat mengisi pembangunan seperti yang dilakukan para pahlawan kita dalam merebut kemerdekaan,”ujarnya. Pihaknya menambahkan, sebagai generasi penerus bangsa sudah wajib hukumnya bagi kita semua untuk mengenang serta menghargai jasa pahlawan, seperti membuatkan mereka sebuah patung, yang menandakan generasi penerusnya tidak pernah melupakan keberadaan para pahlawan. Sehingga anak cucu di kemuadian hari tahu bahwa kemerdekaan yang berhasil diraih bangsa ini memerlukan perjuangan yang luar biasa. Loyalitas yang dimiliki Kebo Iwa terhdap rajanya juga bisa dijadikan sebuah panutan bagi masyarakat kita.” Jiwa loyal yang dimiliki kebo Iwa bisa menjadi panutan bagi kita semua, karena sebagus apapun program yang dimiliki seorang pimpinan apabi-

la tidak mendapat dukungan dari rakyatnya rasanya percuma saja, karenanya hubungan yang baik dan solid antara pemerintah dan masyarakatnya harus tetap terjalin agar pembangunan bisa berjalan maksimal. Dan saya himbau kepada seluruh pimpinan seperti Bupati dan yang lainnya agar senantiasa berpikir ke depan dan visioner, karena rakyat sekarang sudah sangat cerdas dan mereka membutuhkan igur yang pantas untuk dicontoh” imbuhnya. Hal senada juga disampaikan Bupati Eka Wiryastuti, pihaknya merasa bangga karena kinerja serta komitmen pemkab Tabanan untuk selalu menghargai dan menghormati jasa pahlawan dengan membuatkannya sebuah patung mendapat respon positif dari Gubernur Mangku Pastika. Menurutnya, selama ini Pemkab Tabanan sudah membangun beberapa buah patung sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan asal Tabanan seperti patung Wagimin dan Debes. Pembuatan patung Kebo Iwa di Desa Pakraman Bedha merupakan wujud bakti masyarakat Tabanan terhadap jasa seorang Kebo Iwa yang begitu luar biasa nindihin gumi Bali dari serangan tentara Majapahit pada tahun 1330. “Kami mengucapkan terima kasih karena bapak Gubernur sudah memberikan respon positif terhadap pembuatan patung Kebo Iwa di Desa Pakraman Bedha Tabanan. Hal ini kami lakukan sebagai wujud pembangunan secara skala niskala juga sebagai bentuk penghormatan kami terhadap jasa beliau,”paparnya.

Sementara Bendesa Adat Desa Pakraman Bedha Nyoman Surata mengungkapkan, pembangunan patung Kebo Iwa sudah direncanakan sejak lama oleh warga Bedha untuk menghormati jasa beliau. Menurut sejarah konon pada tahun 1330, Kebo Iwa membangun sebuah benteng pertahanan sepanjang 500 meter di areal Pura Puseh Bedha sampai di beji bawah pura. Benteng ini berfungsi sebagai pertahanan Bali barat dari serangan tentara Majapahit. Karena itulah akhirnya pembuatan patung Kebo Iwa dilakukan di tempat ini. Menurutnya, sendi bangunan itu masih ada sampai sekarang dan dikeramatkan oleh warga setempat. Patung yang dibuat setinggi 2,25 Meter tersebut dibuat oleh warga lokal asal Tabanan I Ketut Subur bekerjasama dengan pematung asal Jogja yang mengerjakan kerangka perunggunya. “Patung Kebo Iwa ini dibuat dari perunggu setinggi 2,25 meter dan dikerjakan oleh pematung lokal asal Tabanan I Ketut Subur. Setelah jadi patung akan dilinggakan di pelataran depan Pura Puseh dalam sebuah gedong terbuka,” paparnya Surata juga menyatakan rasa terima kasihnya karena niat suci warganya untuk membangun patung ini ternyata mendapat tanggapan serta reaksi positif dari Gubernur Bali dan Bupati Tabanan. Jika tidak ada aral melintang, rencananya 4 bulan mendatang,bertepatan dengan Buda Kliwon Pahang, patung Kebo Iwa sudah bisa diresmikan. W-004

Tabanan Didorong Jadi Kabupaten Organik .............................. dari hal. 1 rumah tidak layak huni di Bali. “Semakin cepat dunia usaha membantu melalui CSR maka persoalan bedah rumah semakin cepat teratasi,” bebernya. Bahkan dengan persoalan penyakit HIV/ Aids, Mangku Pastika mengaku terinspirasi dengan lagu Song Bererong, bahwa hal itu adalah awal dari sebuah petaka pada sebuah keluarga. Bahkan Bali saat ini menduduki peringkat ke tiga setelah DKI, Papua untuk Aids. “Tapi ada penyakit yang susah diobati seperti penyakit Amarah, Iri, Dendam dan Sombong, ini tergolong penyakit berat, apalagi pejabat yang punya penyakit ini,” ledek mangku Pastika. Pada kesempatan itu, Mangku Pastika berharap kepada setiap warga Bali agar ikut menKANKER PAYUDARA

gawasi pembangunan di bali sebagai wujud rasa memiliki, “Setiap sen uang yang digunakan harus dipertanggung jawabkan dan masyarakat wajib mengawasi dan mengontrol penggunaan APBD. Sedangkan setiap masyarakat juga berhak atas bantuan sesuai dengan potensi atau kebutuhannya,” jelas Mangku Pastika. Persoalan bisnis yang dilakukan Mangku Pastika seperti yang dituduhkan, dirinya juga membantah bahwa tidak ada bisnis atau saham pada Pasar Oleh Oleh Krisna. Juga Mangku Pastika membantah tuduhan memiliki transportasi MAI Transport, padahal sebenarnya dimiliki oleh Putu Agus Suradnyana (Bupati Buleleng). “Saya juga dibilang punya banyak

truk dan saham di Bali Zoo, ya, inilah cara untuk mendeskritkan saya. Maklum namanya juga usaha menjelekkan saya, ini kan menjelang Pilgub,” jawab Mangku Pastika ringan. Mangku Pastika juga mengungkapkan bahwa Bali harus segera memiliki tempat bagi wisatawan lanjut usia. Bahkan untuk mewujudkannya harus tersedia lahan sapai 100 hektar lebih guna menunjang fasilitas tersebut. Dikatakannya, banyak wisatawan asing dalam hal ini Asia, Jepang, Taiwan dan Eropa berkeinginan sebagai wisatawan lansia di ali. “Ini haris segera kita garap, wisatawan Lansia itu tidak akan macam-macam dan bawa uang banyak,” tutup Mangku Pastika.@W-010

Jangan Putus Asa Dulu Semua Penyakit Pasti Ada Ramuan / Obatnya

KANKER GANAS

PAKAR HERBALIS SUPRANATURAL

SPESIALIS PENYAKIT KANKER DAN TUMOR TANPA OPERASI

Alamat Praktek : Jl. Palapa XI – Sidakarya DPS. Telp. 0361-8950577, 7448097 HP. 081 835 6255

TABIB ABU HUSEIN

SUDAH PENGALAMAN BUKA PRAKTEK SELAMA 29 TAHUN DAN TELAH RIBUAN PASIEN KANKER DAN TUMOR DISEMBUHKAN TANPA HARUS DIOPERASI DI INDONESIA SAMPAI KEMANCA NEGARA TELAH MENDAPAT PENGAKUAN DARI MASYARAKAT LUAS & STATUSNYA BETUL-BETUL TELAH DIAKUI OLEH BANGSA LAIN JARANG ADA PASIEN YANG GAGAL DISEMBUHKAN.

LANGSUNG DITANGANI OLEH PAKARNYA YANG SUDAH PROFESIONAL UNTUK : Tersedia Ramuan Khusus Super Kejantanan dan Keperkasaan Pria Wanita Super / Jos Untuk : *TUMOR JINAK/RADANG *TUMOR HATI/OTAK *TUMOR KANDUNGAN *TUMOR MATA/RAHANG-HIDUNG *KANKER MULUT RAHIM *TUMOR RADANG TENGGOROKAN *KANKER PROSTAT / USUS *KENCING MANIS/DIABETES *KANKER PAYUDARA *KENCING BATU/BATU GINJAL *KANKER LEHER/RADANG *KANKER HATI/DARAH/LIDAH *HERNIA / KHOLIB RADANG *KANKER GETAH BENING/DARAH *TUMOR TULANG-KULIT *KANKER OTAK/TULANG *TUMOR RAHIM/HIDUNG *KISTA KANDUNGAN/MION *TUMOR GANAS/LEHER

*PERUT SERING NYERI WAKTU HAID (SAKIT) *KANKER SERVICK *TOMOR BUAH DADA *TUMOR PERUT-OVARIUM

*BENJOLAN DI BADAN *WASIR *DAGING TUMBUH *TELOID *HEPATITIS B-C *GONDOK KELENJAR *AMANDEL *KUTIL DI BADAN *HERPES *ANEMIA *HIV-AIDS *GAGAL GINJAL *LUMPUH

* Memperbesar Alat Vital (Panjang / Paten) * Lemah Syahwat / Cepat Loyo / Tahan Lama / Kuat * Mani Encer * Haid Tidak Lancar Herbal * Datang Bulan Tidak Cocok dari100% rempah-rempah alami tanpa efek samping * Menyemburkan Sperma * Ejakulasi Dini / Cepat Keluar

* Sex Kurang Bergairah Biar Perkasa Diranjang * Istri Susah Orgasme * Keputihan Cina dan Ramuan Arabic. Ramuan Yang Kami Gunakan Alami (Herbal) tanpa Eefek Samping * Sperma Kurang Subur * Rahim Biar Kuat Cara TABIB ABU HUSSEIN mengobati pasien Tumor Perut di rumah alamat praktek Jl. Palapa XI Sidakarya telah banyak Pasien Kanker & Tumor yang sudah disembuhkan oleh Tabib Abu Hussein * kandungan Kurang Subur / Tertutup lemak ditempat prakteknya dirumah. * Tumor Lidah Tumor Usus Tumor Hidung Kanker Kelamin Tumor Otak Cepat Bisa Hamil 30 Hari perut langsung isi Jarang ada yang GAGAL (Banyak orang berhasil) Sistem Pengobatan Kami Menggunakan Metode Reflexiologi, Bekam, Ramuan India, Ramuan

LANGSUNG DITANGANI OLEH PAKARNYA YANG SUDAH PROFESIONAL UNTUK : KONSULTASI GRATIS HUBUNGI : PUSAT PENGOBATAN ALTERNATIF SUPRANATURAL

TABIB ABU HUSSEIN / www.tabib-hussein.com E-mail : info@tabib-hussein.com ALAMAT PRAKTEK : JL. PALAPA XI SIDAKARYA

DI DEPAN PERUMAHAN LIVA KAVLING I SIDAKARYA – DENSEL-BALI-INDONESIA TELP : (0361) 7448097 / FAX (0361) 8950577 HP. 081 835 6255 – 081 999000022 BUKA SETIAP HARI MINGGU BUKA

: JAM 09.00 S/D 20.00 MALAM : JAM 09.00 S/D 01.00 SIANG

KAMI JUGA MENYEDIAKAN KAPSUL/RAMUAN SERBUK : Kapsul Tinggi badan 1 bulan 4-8 cm untuk usia 30 Tahun ke bawah, ingin langsing 2 minggu Turun 6 kg Gempur Lemak Diperut Bergaransi Resmi Gemuk Badan 3 Minggu Naik 5-7 kg beratnya (tanpa efek samping)

TABIB ABU HUSEIN SIAP MELAYANI PASIEN YANG SAKIT SAMPAI SEMBUH TOTAL Tabib Abu Hussein juga menangani problem anda seperti; Diguna-guna Anti Selingkuh Memikat Jodoh Memisah Wil / Pil Biar usaha tidak diganggu DLL Tidak buka cabang di tempat lain

Mengobati semua jenis penyakit Kulit & Kelamin

Biaya pengobatan terjangkau untuk umum SASARAN : DARI PASAR SANGLAH, TIGA KALI LAMPU MERAH, BELOK KIRI JL. SIDAKARYA, ± 400M MASUK JALAN SIDAKARYA BELOK KANAN JALAN KE PALAPA CARI JALAN PALAPA XI, LIHAT PAPAN NAMA TABIB ABU HUSSEIN DI PALAPA XI MASUK DI DEPAN PERUMAHAN LIVA KAVLING I, RUMAH PRAKTEK

F

IZIN PRAKTEK : 314/IP/ITH/2000.39/THI/2000 IZIN KEJARI NO : B-1334/P.1.10/DPS.5/04/2007 IZIN DINKES NO : 448.3/2.PT.19.1.09

PESAN TABIB ABU HUSSEIN, YAKINKAN DIRI ANDA UNTUK BEROBAT KE TABIB ABU HUSSEIN. INSYA ALLAH 3 S / D 5 HARI MINUM RAMUAN HERBAL TABIB ABU HUSSEIN PASTI SUDAH ADA PERUBAHAN. AMIEN.


Berlangganan Fajar Bali Hub : (0361) 789 7791 087 861 515 191

POLITIK

12

POLITISI

Dekat dengan PKB

JAKARTA –Fajar Bali Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyambut baik wacana yang digulirkan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang akan membuka peluang untuk mengusung Mahfud sebagai capres dalam Pemilu 2014 mendatang. Mahfud juga mengaku jika dirinya sama sekali tidak bisa dipisahkan dengan partai tersebut. “Secara historis saya tidak bisa dipisahkan (dengan PKB). Jabatan publik dipoeroleh melalui PKB,” kata Mahfud kepada wartawan usai mengisi acara di Hotel Millenium, Jakarta, Minggu (2/12). Meskipun semenjak menjabat sebagai Ketua MK Mahfud telah melepaskan posisinya di PKB, namun kedekatan emosional dengan partai berbasis Nahdatul Ulama (NU) tidak bisa serta merta menghilang. “Formal dari Hakim Konstitusi Mahfud MD sampai sekarang tidak punya partai. Karena ikatan emosional (dengan PKB) itu tidak bisa disembunyika,” tegasnya. Sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengaku telah melakukan pembahasan terkait peluang partai berbasis Nahdatul Ulama (NU) itu untuk mengusung Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD sebagai capres dalam Pemilu 2014 mendatang. Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan utama PKB untuk mengusung Mahfud sebagai capres karena selama ini Mahfud dikenal sebagai seorang figur yang bersih dan jauh dari isu kasus-kasus tertentu. “Mahfud dianggap sebagai salah satu orang yang relatif bersih,” kata Ketua DPP PKB Abdul Malik Haramain saat berbincang dengan wartawan hari ini. Selain itu, Mahfud juga dinilai cukup memiliki kedekatan emosional yang tinggi dengan PKB. Pasalnya, pria asal Madura itu sempat tercatat sebagai salah satu kader dari PKB. “Selain karena Mahfud hari ini memang on fire, kedua memang Mahfud itu salah satu kader terbaik PKB. Meskipun secara resmi dia tidak lagi di PKB, namun ikatan emosional dan sejarah Mahfud masih PKB,” ujar Malik. Seperti diberitakan sebelumnya, munculnya nama Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD sebagai salah satu figur yang dinilai sangat layak untuk diusung sebagai capres pada Pemilu 2014 mendatang mendapat respon positif dari beberapa partai politik. Salah satu partai yang juga pernah membesarkan Mahfud, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengaku telah melakukan pembahasan untuk kemungkinan akan mengusung Mahfud sebagai capres dalam Pemilu mendatang. (put)

JAKARTA-Fajar Bali Menteri Dahlan Iskan tak gentar menghadapi ancaman tuntutan yang mungkin dikenakan padanya. “Silahkan saja, memang saya ada potongan (takut),” katanya di Kementerian BUMN, kemarin. Ia pun menceritakan bahwa ketika berumur 23 tahun ia pernah dikejar-kejar polisi. “Dulu pas rangkaian Malari tahun 1974 saya kan (pernah) dipolisikan,” katanya. Musabanya ia ikut berdemonstrasi Malari. Pe r i s t iwa M a l a r i (Malapetaka Limabelas Januari) adalah

peristiwa demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan sosial yang terjadi pada 15 Januari 1974. Peristiwa itu terjadi saat Perdana Menteri (PM) Jepang Tanaka Kakuei sedang berkunjung ke Jakarta (14-17 Januari 1974). Mahasiswa merencanakan menyambut kedatangannya dengan berdemonstrasi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Seperti diketahui buntut menyetor nama pemeras perusahaan BUMN, suami Nafsiah Basri ini kerap diancam dilaporkan ke pihak berwajib. Selain Dahlan Dirut Merpati Rudy Setyopurnomo juga terancam dilaporkan oleh ang-

gota komisi keuangan I Gusti Ray Agung Wirajaya. Tuduhan pemerasan berawal dari laporan Dahlan kepada badan kehormatan dua pekan lalu. Dahlan menyerahkan tujuh nama anggota DPR yang diduga memeras. Empat nama sudah disebutkan yakni Idris Laena, Sumaryoto, M Ichlas El-Qudsi dan Achsanul Qosasi. Sedangkan tiga lainnya LM, ATP dan IGARW. Dua nama telah direvisi yakni ATP, yang diduga Andi Timo dan M Ichlas El-Qudsi. Dengan adanya laporan terhadap dirinya Dahlan berujar santai. “Tidak terganggu tuh.(tem)

Demokrat Diminta Tak Tempatkan Pionir Gagap Politik JAKARTA-Fajar Bali Peneliti Kajian Budaya dan Pengamat Sosial Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati menilai kasus Sutan Bhatoegana merupakan pembelajaran politik Partai Demokrat. “Partai Demokrat partai baru, ini pembelajaran, bukan partai kalau tanpa pendukung, harus mampu merebut kasih dari publik. Ini malah jadi bumerang,” tegasnya, Sabtu (1/12). Kedepannya lanjut Devie, partai

Dahlan Iskan

harus buat sistem rekrutmen yang jelas dan merevitalisasi kader. Bukan menempatkan pionir yang masih gagap politik. “Banyak kader belum fasih komunikasi politik. Tak cukup sekedar tobat nasuha, tak cukup dengan sujud. Kita beri kesempatan kepada Sutan, wujudkan ungkapan maaf, contohnya jika tampil di media tampil dengan bahasa baik, dan menyejukkan,” tandasnya. Seperti diketahui, Sutan Bhatoega-

na menjadi sorotan warga Nahdiyin setelah melontarkan pernyataan kontroversial. Politikus kelahiran Pematang Siantar itu menuding pemerintahan Gus Dur jatuh akibat terlibat skandal Bruneigate dan Bullogate. Pernyataan itu terlontar dalam sebuah diskusi di DPR beberapa waktu lalu. Akibatnya, ribuan pencinta Gus Dur pun melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. (ozn)

Empat Jenderal Berpeluang Nyapres Hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) tentang tokoh yang lolos uji sebagai calon presiden 2014 masih memunculkan sejumlah figur berlatar belakang militer. Hal ini membuktikan bahwa capres dari kalangan militer masih berpeluang menjadi kuda hitam.

Jend (purn) Endriartono Sutarto

Letjen (Purn) Prabowo Subianto

JAKARTA-Fajar Bali Tokoh-tokoh yang diunggulkan tersebut antara lain Mantan Panglima TNI Jend (Purn) Endriartono Sutarto, Menko Polhukan Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto, Ketua Dewan Pembina Gerindra Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo, atau Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Pramono Edhie Wibowo yang masih aktif di TNI. “Diakui militer kuat , kita juga jangan lupa 32 tahun Indonesia dipimpin oleh militer, dan saat SBY memimpin 10 tahun militer. Karena itu menurut saya, capres yang berasal dari militer masih akan kuat di 2014,” kata pengamat politik dari Charta Politica, Yunarto Wijaya, Sabtu (1/12). Menurut Yunarto, masyarakat masih menilai sosok pemimpin militer sebagai sosok yang tegas dalam memimpin. “Ini berkaitan dengan masyarakat kita yang majemuk dan luasnya teritorial kita,” jelas dia. Di antara nama-nama capres yang berasal dari kalangan militer, kata dia, sosok Endriartono memiliki keunggulan dibandingkan calon lainnya, meskipun mantan Panglima TNI ini tak memiliki

popularitas dibandingkan dengan calon asal militer lainnya. “Kalau kita melihat survei sudah terlihat, Prabowo diakui sebagai tokoh militer dan dia memiliki popularitas, sebab dia sudah memiliki investasi politik sejak dia mencalonkan diri sebagai cawapres di Pemilu lalu,” ujarnya. Kendati, Yunarro menilai, Prabowo masih memiliki kelemahan yakni masyarakat masih menganggapnya sebagai tokoh orde baru. “Berbeda dengan Endriartono Sutarto, sosok ini bisa menjadi kuda hitam di pilpres 2014, asalkan bisa mendapatkan kendaraan politik. Kelebihan Endriartono itu image-nya masih bersih. Jadi, itu mungkin keuntungan Endriartono,” katanya. Kelemahannya, Yunarto mengakui, tingkat popularitas dari Endriartono masih rendah, sehingga harus dilihat bagaimana pengenalan dia ke masyarakat.“Itu tantangannya, Endriartono harus lebih banyak melakukaninvestasi politik dan mengenalkan diri ke masyarakat. Tantangan lainnya adalah kendaraan politik. Kalau Prabowo sudah ada Gerindra. Prabowo dan Wiranto juga memiliki Investasi politik, keduanya pernah ikut Pemilu,” katanya. (VVn)

Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto

Jenderal Pramono Edhie Wibowo

Parpol Berbasis Agama Sebaiknya Berkoalisi JAKARTA-Fajar Bali Anggota MPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Lukman Edy mengusulkan partai politik-partai politik berbasis agama bisa membangun koalisi permanen untuk bersama-sama mengusung calon presiden 2014. “Saya ajukan solusi melalui koalisi. Satu-satunya yang mungkin berkoalisi adalah parpolparpol berbasis agama (pba) untuk bersama-sama mengusung capres (alternatif),” kata anggota MPR F-PKB Lukman Edy dalam

diskusi Empat Pilar Negara di gedung MPR/DPR/DPD Senayan Jakarta, kemarin.. Diskusi yang mengambil tema “Calon Presiden Alternatif, antara wacana dan peluang” menghadirkan pembicara Wakil Ketua MPR A Farhan Hamid, Anggota MPR Lukman Edy dan pengamat politik Teguh Santoso. Menurut Lukman Edy, partaipartai nasionalis besar seperti Partai Demokrat, Partai Golkar dan PDI-P hampir pasti akan mengusung calon-calonnya sendiri.

JK-Mega Sebaiknya Jadi Guru JAKARTA –Fajar Bali Pertemuan Jusuf kalla dan Megawati saat pernikahan anak Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Tjahjo Kumolo, mengindikasikan kalau keduanya siap maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Menurut Direktur Eksekutif The Sun Institute, Andrianto, JKMega masih pantas untuk maju dalam Pilpres 2014 mendatang. Walaupun, keduanya sudah tua untuk maju sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). “Pantas pantas saja, itu kan hak konstitusional mereka (JK-Mega) selama diakui UU,” kata Andrianto, melalui pesan singkatnya, Sabtu (1/11). Namun begitu, Andrianto mengatakan, baik JK maupun Mega sebaiknya tidak maju kembali dalam Pilpres 2014, mengingat usia mereka yang tidak muda lagi. “Saya rasa sesuatu yang fatalistik apabila dua tokoh gaek muncul seb-

Senin, 3 Desember 2012 Tahun XIII

Dahlan Tak Gentar Hadapi Tuntutan DPR

RUU Ormas Melangkahi Kemenkumham

JAKARTA-Fajar Bali Pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Organisasi Masyarakat menunjukan pengaturan yang semakin salah arah dan tumpang tindih. Pasalnya, saat ini Kementerian Hukum dan HAM juga tengah mempersiapkan RUU Perkumpulan. Dengan adanya RUU Ormas itu, Kementerian Dalam Negeri yang mengusulkan RUU tersebut dianggap telah melangkahi Kementerian Hukum dan HAM yang sudah bergerak terlebih dulu menyiapkan RUU Perkumpulan. Hal ini diungkapkan Direktur Advokasi Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Ronald Rofiandri, dalam siaran pers, Minggu (2/12). Ronald menyoroti pasal 54 RUU Ormas yang bermaksud mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi peraturan tentang badan hukum perkumpulan yang hingga kini masih diatur dalam Staatsblad 1870 Nomor 64 tentang Perkumpulan-Perkumpulan Berbadan Hukum. “Padahal RUU Perkumpulan sendiri sudah sejak lama disiapkan oleh Kementerian Hukum dan HAM. Terlebih lagi RUU Perkumpulan sudah masuk dalam Prolegnas 2010-2014 Nomor 228. Pengaturan RUU Ormas yang didorong oleh Kemendagri ini seperti menihilkan kerja persiapan penyusunan RUU Perkumpulan yang telah dilakukan oleh Kemenkumham,” ujar Ronald. Selain itu, RUU Ormas terkesan mendorong kembalinya politik sebagai panglima di atas hukum dengan bermaksud membawahi Perkumpulan dan Yayasan yang merupakan kewenangan Kemenkumham. Jika RUU Ormas disahkan, berbagai Yayasan dan Perkumpulan yang bergerak di bidang sosial akan terseret ke ranah politik di bawah pengawasan Kementerian Dalam Negeri, khususnya Dirjen Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). Ronald menilai kalaupun Kemendagri melalui Dirjen Kesbangpol bermaksud untuk menggunakan pendekatan politik kepada organisasi bentukan masyarakat, maka seharusnya hal itu hanya boleh diterapkan pada organisasi sayap (onderbouw) partai politik. Hal ini pun tertuang pada pasal 12 huruf j Undang-undang Nomor 2 tahun 2008 tentang Partai Politik. (tem)

FAJA R BALI

agai kandidat capres,” imbuhnya. Seharusnya, kata dia, tidak boleh lagi ada capres dan cawapres yang gagal mencalonkan kembali. “Arena Pilpres terlalu istimewa jangan sampai cuma menjadi ajang kontestasi atau idol,” tuturnya. Menanggapi masih tingginya elektabilitas JK-Mega yang dirilis oleh berbagai lembaga survei, Andrianto menjelaskan Pilpres merupakan sebuah momentum yang tidak hanya mengacu pada popularitas semata. Aspek edukasi dan moral hazaard juga sangat berpengaruh. Untuk itu, Andrianto menyarankan agar JK-Mega sebaiknya tidak mencalonkan lagi dan lebih tampil sebagai seorang guru yang memiliki filosofi Tut Wuri handayani. “Saya menyarankan keduanya jangan jadi tokoh biasa jadilah tokoh luar biasa dengan menjadi king makers saja,” tambahnya. Isu akan berduetnya Megawati Soekarnoputeri dengan Jusuf Kalla pada Pemilu Pres-

iden 2014 mendatang semakin santer diberitakan. Terlebih saat keduanya tampak akrab duduk satu meja pada acara resepsi pernikahan anak Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo hari ini. Mega dan JK duduk di sebuah meja bundar sembari menikmati hidangan makanan. Tampak pula, duduk di samping Mega, Gubernur DKI Joko Widodo bersama istrinya. Selain itu, Menpera Djan Farid juga terlihat di sebelahnya. Saat meninggalkan acara resepsi pernikahan anak Sekjen PDI Perjuangan, para awak media pun mendekati Wakil Presiden era Kabinet Indonesia Bersati Jilid I itu. Para wartawanpun menanyakan kemungkinan untuk berduet dalam pemilihan presiden 2014 juga dibicarakan. JK hanya tertawa lepas mendengar pertanyaan tersebut. “Bicara biasa saja, biasa,” timpal JK meninggalkan Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu. Dia mengaku

Oleh karena itu tambahnya capres alternatif hanya mungkin akan muncul jika parpol berbasis agama tersebut bisa berkoalisi. “Parpol berbasis Agama (pba) ini butuh koalisi karena diambang kebangkrutan. Parpol pba saat ini sudah diambang kebangkrutan,” kata Lukman Edy. Lebih lanjut Lukman rekomendasikan ada empat parpol pba yang bisa berkoalisi yakni;PKS, PAN, PPP dan PKB. Untuk menuju koalisi tersebut tambah Lukman maka mulai sekarang harus segera lakukan kon-

solidasi, pertemuan-pertemuan para ketua umumnya untuk membicarakan visi Indonesia ke depan. Pertemuan-pertemuan tersebut tambahnya juga bisa dilakukan untuk merumuskan agenda pasca transisi, merumuskan calon pemimpin alternatif. “Dan yang penting merumuskan syarat-syarat rekrutmen calon cawapres. Karena nanti parpol-parpol menengah ini akan gontok-gontokan soal cawapres,” kata Lukman Edy. Lukman menyarankan untuk mencari capres

Jusuf Kalla bersyukur lantaran masih menempati posisi sebagai kandidat yang layak dipilih sebagaimana dilansir survei LSI beberapa hari yang lalu. “Hasil survei ya saya berterima kasih atas semua dukungan itu,” ucapnya. Namun, JK membantah bahwa pertemuan dirinya bersama Mega di pernikahan tersebut CMYK

maupun cawapresnya bisa dilakukan dengan cara konvensi. Lukman menjelaskan bahwa untuk munculnya calon-calon alternatif salah satunya dibukanya kemungkinan calon alternatif. Namun, tambahnya ini akan menemui jalan buntu karena pasal 6 UUD 45, dengan tegas menyatakan pencalonan presiden harus diusulkan parpol atau gabungan parpol. “Jadi harus ada amandemen UUD 45, tapi pasal soal capres alternatif ini tidak direspon parpol. Jadi buntu,” kata Lukman. (rpb)

Megawati juga membahas hasil survei LSI. “Enggak, enggak bicara survei,” kata dia. Keduanya, memang nampak berbicara lama pada acara tersebut. Namun, JK menegaskan tidak ada pembicaraan tentang keduanya berduet dalam pemilihan presiden 2014 mendatang. “Belum-belum,” tegasnya.

Pantauan Waerawan, Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputeri itu terlihat memakai baju cokelat sementara Ketua PMI, JK memakai batik berkelir berwarna cokelat pula. Dalam acara pernikahan anak Tjahyo Kumolo itu dihadiri tokoh penting negeri ini. (osn)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.