FAJAR BALI EDISI 3 DESEMBER 2012

Page 1

SENIN, 3 DESEMBER 2012 TAHUN XIII

Redaksi: Telp./Fax: (0361) 411283, E-mail: berita_fajar@fajarbali.co.id, berita_fajar@yahoo.co.id, Website: http://www.fajarbali.co.id Harga Eceran Rp. 3.000,-

Simakrama Gubernur Bali digelar di Wantilan Pura Luhur Bedha, Desa Pakraman Bedha, Tabanan, Sabtu (1/12).

Pastika Sudah Lama Ditarget ‘Rontok’ ‘Tim Black Champain’ Masih Bergerilya Ada yang menarik dalam simakrama Gubernur Bali yang digelar di Wantilan Pura Luhur Bedha, Desa Pakraman Bedha, Tabanan, Sabtu (1/12). Wakil Ketua DPRD Bali Ketut Suwandi yang turut menghadiri simakrama tersebut terang-terangan menyebut bahwa sejak lama ada pihak tertentu yang ingin agar Gubernur Bali Made Mangku Pastika ‘rontok’. Upaya itu dilakukan dengan berbagai black champain (kampanye hitam) yang menyerang pribadi Mangku Pastika maupun program-program Pemprov yang dibidaninya seperti Bali Mandara.

TABANAN-Fajar Bali Dihadapan ratusan warga yang mengikuti simakrama Gubernur Mangku Pastika tersebut, tokoh Golkar Bali ini menegaskan, sudah sejak lama tim black champain disebar oleh pihakpihak tertentu di masyarakat dengan target utama agar nama baik Mangku Pastika jadi rusak. Pihak-pihak ini punya target,

jika makin banyak rakyat Bali termakan oleh berbagai black champain terhapap Mangku Pastika, niscaya kepercayaan rakyat terhadap Mangku Pastika kian menipis. Target inalnya kata Suwandi, adalah agar popularitas dan elektabilitas Mangku Pastika untuk maju lagi sebagai calon Gubernur pada Pilgub Bali 2013, semakin sulit.

‘Selama ini, banyak orang lewat media tertentu, menilai bahwa program Bali Mandara itu jelek. Tetapi apa yang dituduhkan itu, yang menyatakan bahwa program Bali Mandara itu jelek, ya sangat sarat muatan politis. Sudah lama ada tim khusus black champain yang sengaja disebar oleh beberapa pihak, untuk merusak nama baik pak Mangku

Pastika,” tandasnya. Ia juga menyebut beberapa contoh lain black champain yang disebar pihak tertentu tersebut, misalnya menyebar isu kalau gubernur dikatakan mengeluarkan ijin pasar oleholeh yang dinilainya sangat lucu. “Saya tegaskan ijin pasar oleh-oleh dikeluarkan oleh Bersamb. ke hal. 11

Gapoktan Tumang Gubernur Sambut Pembuatan Patung Kebo Iwa Sejahtera TABANAN-Fajar Bali Gubernur Bali Mangku Pastika mengapresiasi serta mendukung pembuatan patung Kebo Iwa yang rencananya akan diletakkan di pelataran depan Pura Puseh Bedha Desa Pakraman Bedha, Kecamatan Tabanan. Hal itu terungkap ketika Gubernur Mangku Pastika mengunjungi Pura Puseh Desa Pakraman Bedha sesaat sebelum melakukan simakrama di Wantilan Desa Pakraman Bedha Tabanan, Sabtu (1/12) pagi. Gubernur Pastika didampingi Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Tabanan I Made Dirga, Sekkab Tabanan Nyoman Wirna Ariwangsa serta Bendesa Adat Desa Pakraman Bedha Nyoman Surata melihat langsung miniatur Patung Kebo Iwa. Bersamb. ke hal. 11

Juara I Simantri

jadi lebih mudah dan praktis. “Bayangkan saja saya sampai tandatangan 6 kali untuk sebuah proposal, dikali ribuan proposal yang masuk, sampai kebuyutan tangan saya neken siang malam,” imbuh Pastika. Bahkan di Tahun 2012 ini sebesar Rp 416 miliar anggaran digunakan untuk Bansos Hibah sehingga 14% APBD digunakan untuk hal tersebut. Berkaitan dengan bedah rumah, bila saat ini masih ada 20.000 rumah tidak layak huni di Bali dan setiap tahunnya dibangun sekitar 5.000 rumah, maka di tahun 2018 mendatang tidak ada lagi

GIANYAR-Fajar Bali Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tumang Sejahtera (096) untuk Tahun 2012 mendapatkan predikat terbaik. Atas prestasinya itu, Gapoktan ini berhak atas hadiah 4 ekor sapi yang dikembangkan lagi agar menghasilkan pupiuk organik dan bio urine. Pemberian penghargaan dan penyerahan sapi dilakukan langsung oleh Gubernur Mangku Pastika didampingi Bupati Gianyar, Cokorda Arta Ardana Sukawati, Minggu (2/12) kemarin. Penyerahan hadiah di Desa Saba, Blangsinga Blahbatuh, Gianyar kali ini juga diikuti oleh 8 Gapoktan lain yang juga mendapat penghargaan oleh Mangku Pastika. Pemenang kedua adalah Gapoktan Dharma Pratiwi (174), Desa Lukluk, Mengwi Badung berhak atas 3 ekor sapi. Juara ketiga adalah Gapoktan Bulan Palapa (105), Desa Landih, Kintamani, Bangli, Juara Harapan I, Gapoktan Sumber Tani Utama (017), Desa Sumberkima, Gerokgak Buleleng. Juara Harapan II, Gapoktan Sri Lumbung, Desa Selumbung, Manggis Karangasem, Juara Harapan III, Gapoktan Sawo Kabeh, Desa Dawan Kelod, Dawan, Klungkung, Juara Harapan IV adalah Gapoktan Tri Buana, Selemadeg Barat, Tabanan, Juara Harapan V adalah Gapoktan Padang Sejahtra, Desa Padangsambian Denpasar dan juara paling buncit adalah Gapoktan Sapi Bulit Desa Dangin Tukadaya, Jembrana. Dalam sambutannya usai penyerahan hadiah, Mangku Pastika mengatakan bahwa sampai akhir 2012 ini, Bali telah memiliki 325 unit Simantri. Diharapkannya nanti akan terbentuk 1.000 Simanrri di seluruh Bali sehingga bisa mewujudkan Bali Go Green dan Bali sebagai Pulau Organik. Bahkan sebelumnya pula, Mangku Pastika menjelaskan bahwa 10 Gapoktan telah mendapat serti ikasi nasional atas pengembangan pupuk organik pada wilayah pertanian yang mereka kelola. “Bali saat ini sudah mendapat pengakuan nasional untuk pengembangan pupuk

Bersamb. ke hal. 11

Bersamb. ke hal. 11

Gubernur Mangku Pastika saat mengunjungi Pura Puseh Desa Pakraman Bedha, Sabtu (1/12) pagi.

Tabanan Didorong Jadi Kabupaten Organik

Bali Permata Tours

TABANAN-Fajar Bali Gubernur Mangku Pastika berharap Kabupaten Tabanan sebagai lumbung pangan di Bali bisa berkembang menjadi Kabupaten Organik, sehingga produksi pangan lebih berkualitas dan memiliki nilai jual yang tinggi. Hal itu dikatakan Gubernur saat gelar simakrama dengan warga Tabanan di Wantilan Pura Luhur Bedha, Desa Pakraman Bedha, Tabanan, Sabtu (1/12). Diakui Mangku Pastika bahwa pada awal-awal produksi pangan menurun, namun sejalan dengan perbaikan kualitas tanah maka produksi pangan semakin

meningkat dan berkualitas sejalan dengan penggunaan pupuk organik. “Ini juga untuk mewujudkan Bali sebagai Pulau Dewata, “Bali sebagai pulau kahyangan dan tidak boleh ada orang miskin di Bali, masa pulau Dewata ada orang miskin,” papar Pastika diikuti tawa hadirin. Bahkan dengan program Simantri tersebut, Gubernur Sumatera Barat pada Desember ini akan datang langsung ke Bali guna mempelajari Program Simantri dan JKBM. Persoalan bantuan sosial (Bansos) dan Hibah, Gubernur Pastika mengaku saat ini sedang mencari pola atau cara agar proses pencairan bantuan tersebut men-

TIRTAYATRA KE INDIA

BRKT: MARET, APRIL, JUNI, AGUSTUS, SEPTEMBER SINGAPORE - MALAYSIA 4H/3M AUSTRALIA, JEPANG, KOREA, VIETNAM

SINGAPORE 3 H/2M GUNUNGSALAK 2H/1M JOGYAKARTA 3H/2M BANGKOK 4H/3M KUTAI 3H/2M HONGKONG 4H/3M BOOKING TICKET BEIJING 4H/3M PESAWAT & HOTEL HUB: 0361-7807850 / 7426100, 08123900846 KETUT SUDIARSA, SE

Sentil Tabanan didorong jadi Kabupaten Organik Biar cepat, jangan hanya didorong tapi ditarik juga seperti gerbong Rekomendasi PDIP untuk Puspayoga sudah di saku Mega Siap gerak...! Menunggu demokrasi yang datang dari saku

Kisah Penemuan Kasus HIV/AIDS Pertama di Bali (2 habis)

HIV/AIDS di Bali Sub Tipe AE, Penularan Lebih Mudah Pertemuan dengan pasien penderita ODHA jadi rentang awal perjalanan Tuti sebagai relawan kemanusiaan melalui Yayasan Citra Usadha. Sebelum ajal menjemput turis Belanda itu, wanita bermata sipit ini diberikan kesempatan untuk menganalisis secara medis. A. Paramita-Denpasar “Silakan buk dokter pelajari penyakit saya ini mumpung saya masih hidup” kata turis itu kepada Tuti. Namun, karena belum pernah memahami secara mendalam,

Ketut Tuti Parwati saat memberikan data pengidap HIV/AIDS di Bali

wanita berwajah imut ini pun melongok geleng-geleng kepala. Ia hanya bisa memberikan obat ala kadar untuk mengobati penyakit luar saja. Hingga akhirnya, turis itu memejamkan mata untuk selamalamanya. Sepeninggal pria Belanda itu membuat rasa penasaran Tuti terhadap HIV/AIDS malah semakin membatu. Ketika ada tawaran dari Dinas Kesehatan untuk studi selama sebulan ke Australia, Tuti langsung merasa sreg dan menyetujui tanpa ragu-ragu. Ia pun hengkang pada akhir bulan Desember 1987 bersama rekan dokter dari Jakarta dan Surabaya. “Untung suami mendukung perjalanan saya”, cetus wanita berkacamata ini. Sampai di salah satu rumah sakit di Sidney, Tuti mendadak terhenyak. Ternyata di

negeri Kangguru itu ada berderetderet penderita HIV/AIDS, bahkan jumlahnya sampai ribuan orang. “Wouw penderita AIDS di situ banyak sekali. Sama persis seperti penderita AIDS di Bali saat ini yang mencapai 6 ribu orang”, tuturnya heran. Di sana Tuti tak hendak plesiran seraya menikmati suasana alam negeri Kangguru. Ia fokus menyelami penyakit HIV/AIDS yang sudah menjadi persoalan dunia. Sebulan di negara tetangga Tuti Parwati kembali ke Tanah Air dengan beberapa pengetahuan di otaknya perihal penyakit mematikan itu. Akhirnya, ia pun mulai melakukan riset awal di Bali. Pertama-tama ibu dua anak ini dengan dibantu beberapa mahasiswa kedokteran Udayana mengumpulkan 450 orang dari Bersamb. ke hal. 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
FAJAR BALI EDISI 3 DESEMBER 2012 by hu fajarbali - Issuu