FAJAR BALI Aktual, Tajam, dan Dinamis
Kamis, 11 juli 2013 | TAHUN XIII
Harga Eceran Rp. 3.000,-
Isi Rekomendasi ‘Nyaplir’ Rekomendasi Eksekutif Terkesan Buru-buru Rekomendasi DPRD Bali nomor 660/14278/DPRD tentang pengelolaan Tanjung Benoa yang ditujukan kepada Gubernur Bali tertanggal 20 Desember 2012 dianggap sejumlah anggota dewan berbeda alias nyaplir. Sebab materi yang tertuang dalam hasil kajian sementara Komisi III dan Komisi I DPRD Bali berbeda dengan materi rekomendasi DPRD Bali.
014/VI/FB/KTR
Pikiran Politik Megawati Penuh Misteri
DENPASAR-Fajar Bali Pendapat itu diungkapkan anggota Komisi l DPRD Bali, Made Supartha kepada wartawan, Rabu (10/7) kemarin. Dikatakan, adanya perbedaan itu diduga akibat permainan atau
manipulasi oknum tertentu. Supartha pun kemudian menyebut rekomendasi dewan itu bisa menjadi celah hukum, dan ternyata rekomendasi inilah yang kemudian dijadikan rujukan oleh ke hal. 11
Suryantha Putra
FB/dok
MOHON KESELAMATAN –Apa pun dibangun di Bali, pasti disertai dengan pembangunan sebuah tempat suci atau minimal sebuah pelinggih. Tujuannya tentu untuk memohon keselamatan. Demikian halnya dengan Jalan Tol Diatas Perairan (JDP) yang menghubungkan Tanjung Benoa-Ngurah Rai dan Benoa. Di ruas jalan ini juga dibangun pelinggih dan Rabu (10/7) kemarin diupacarai dengan dihadiri oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika.
JAKARTA-Fajar Bali Lembaga survei selalu menempatkan sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di tempat teratas sebagai kandidat calon presiden yang dikehendaki rakyat. Namun, PDI-P bergeming. Seluruh kader kompak menyatakan keputusan pilpres berada di tangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Bagaimana jalan pikiran Megawati atas surveisurvei yang selalu menjagokan Jokowi ini? Gubernur Jawa Tengah terpilih yang juga kader PDI-P, Ganjar Pranowo, mengaku pikiran Megawati penuh misteri. “Dari awal masuk ke politik, pemikiran Mbak Mega ini penuh misteri. Kami kader kadang-kadang kaget dengan keputusannya,” ujar Ganjar di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (10/7).
ke hal. 11
FB/ist
Wacana Wabup Badung Terus Bergulir
Megawati
FB/ist
Pak Gubernur Bali Mandara Harus Didukung Infrastruktur PROGRAM Bali Mandara yang akan memasuki jilid II, harus didukung dengan infrastruktur jalan yang representatif. Penyempurnaan atau perbaikan jalan akan mendorong keberhasilan program besutan Gubernur Bali Made Mangku FB/ari Pastika ini terutama Nyoman Ardana dalam peningkatan derajat ekonomi masyarakat. Demikian disampaikan tokoh masyarakat Kapal, Badung, I Nyoman Ardana. Menurutnya, akses jalan yang menjadi penghubung antar kabupaten perlu ditambah. “Akses jalan antar kabupaten sangat penting untuk memperlancar kegiatan ekonomi ke hal. 11
Bali Permata Tours TIRTAYATRA KE INDIA
BRKT: MARET, APRIL, JUNI, AGUSTUS, SEPTEMBER SINGAPORE - MALAYSIA 4H/3M AUSTRALIA, JEPANG, KOREA, VIETNAM
SINGAPORE 3 H/2M GUNUNGSALAK 2H/1M BANGKOK-PATTAYA 4H/3M JOGYAKARTA 3H/2M HONGKONG 4H/3M BEIJING 4H/3M KUTAI 3H/2M PAKET TOUR KE KAPAL PESIAR - CARIBBEAN CRUISE - HOLLAND AMERICA LINE
BOOKING TICKET PESAWAT & HOTEL
HUB: 0361-7807850 / 7426100, 0361-264915, 08123900846, KETUT SUDIARSA, SE 026/VI/FB/W-020
Harus Ada Tolok Ukur yang Jelas
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem dibantu masyarakat membersihkan longsoran yang menimbun badan jalan.
FB/maharjana
BPBD Bersihkan Bekas Longsoran
AMLAPURA-Fajar Bali Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Karangasem melakukan pemantauan kondisi terakhir pasca longsor di tiga belas titik longsor yang melanda tiga kecamatan, yakni Rendang, Selat dan Sidemen. Pemantauan yang dilakukan Rabu kemarin itu sekaligus mendata kerusakan yang ditimbulkan longosor serta menghitung total
kerugian yang ditimbulkan. Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Komang Sutirtayasa mengaku untuk sementara masih fokus mengatasi persoalan seperti menyingkirkan meterial yang menutup beberapa badan jalan agar arus lalulintas lancar. Dikatakan semua badan jalan yang sempat tertimbun longsor seperti di Dusun Iseh, Sidemen, Padang Aji, dan Dusun Yang Api,Selat, sudah kembali bisa
dilalui kendaraan sejak pukul 15.00 wita Selasa lalu. “Setelah pengecekan baru diketahui kerugian yang diakibatkan longsor,”ungkapnya. Tim BPBD dibantu pemadam kebalaran, PMI dan Disos serta masyarakat bahu membahu melakukan perbaikan dan memindahkan menterial yang menimbun beberapa ruas badan jalan. Sebelumnya ke hal. 11
MANGUPURA-Fajar Bali Siapa pengganti I Ketut Sudikerta sebagai wakil Bupati Badung di internal Golkar terus berkembang. Tokoh senior Golkar pun mulai angkat bicara. Ketut Sukirta,SH misalnya, minta agar pengisian jabatan wabup yang ditinggalkan Sudikerta memprioritaskan pertimbangan strategis FB/ari AA Muncan partai demi kemenangan Golkar pada pemilu 2014. Permintaan Ketut Sukirta ini, diamini tokoh senior Golkar lainnya, AA Gde Muncan. Tokoh Golkar gaek asal Sempidi ini menyatakan sependapat dengan Sukirta. Bahkan mantan Sekretaris DPD II Golkar Badung dan mantan anggota DPRD Badung tiga periode ini, wantiwanti agar persoalan wabup ini tidak sampai memecah belah di internal Golkar. Justru kader harus melihat peluang ini sebagai peluang emas untuk kepentingan partai, bukan untuk kepentingan pribadi apalagi golongan. Untuk itu, semua kader Golkar harus merapatkan barisan dan mendukung mereka yang paling pantas dan pas untuk jabatan itu.
ke hal. 11
Tawur Gentuh dan Melaspas Mengawali Dioperasikannya JDP Bali
Gde Agung: JDP Menjadi Destinasi Baru Pariwisata Jalan Tol Diatas Perairan (JDP) yang menghubungkan Tanjung Benoa-Ngurah Rai dan Benoa, Rabu (10/7) kemarin diupacarai dengan upacara Tawur Gentuh dan Melaspas.Upacara ini dipuput oleh tiga sulinggih yakni Ida Pedanda Gde Putra Bejing, Griya Ciwa Tegal Jingga Denpasar, Ida Pedanda Griya Budha Jelantik Gunung Sari Ubud dan Ida Resi Bujangga Griya Gelogor Denpasar. PADA kesempatan itu hadir Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Majelis Utama Desa Pekraman Provinsi Bali, Pimpinan PHDI Provinsi Bali, Bupati Badung A.A Gde Agung, Wali Kota Denpasar Rai Mantra,Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali, Direksi PT. Jasa Marga Bali
Tol, Direksi Konsusium, Direksi Sindikasi Bank, DPRD Provinsi Bali, Mangku Khayangan Jagat se-Bali, Mangku Khayangan Tiga se-Desa Adat Tanjung Benoa, dan undangan lainnya. Dalam kesempatan tersebut, Bupati
kepada seluruh masyarakat Badung khususnya dan Bali umumnya serta semua pihak atas doa restu dan dukungannya dari Rangkaian Karya Peme- awal proses pembangunan jalan tol yang laspas Jalan pertama kalinya di Bali ini, sampai dengan Upacara Tawur Gentuh dan Melaspas. Tol Diatas Tawur Gentuh dan Melaspas sendiri, Perairan menurut Bupati Gde Agung, bertujuan (JDP) yang mengharmonisasikan energi fisik, memmenghubungkan berikan aura/taksu, getaran spiritual untuk jalan tol yang telah dibangun ini, sehingga Tanjung Benoa-Ngu- dengan demikian kesukertaan sekalarah Rai dan niskala bisa tercapai. Bagi Kabupaten Badung, demikian Benoa. Bupati menambahkan, adanya pembangunan jalan tol ini sangat besar sekali manfaatnya—terutama untuk memperFB/hery lancar lalulintas Badung Selatan dari Badung A.A.Gde Agung,SH selaku tuan ru- persimpangan Patung Dewa Ruci ke Nusa mah Upacara Tawur Gentuh dan Melaspas Dua dan Nusa Dua ke Bandara Ngurah Rai JDP juga mendapat kehormatan mendem Tuban. Lebih-lebih sebentar lagi Kabupaten Badung akan menjadi Tuan Rumah pedagingan di Pura Padma Sari. Bupati menyampaikan, ucapkan terima Konferensi Tingkat Tinggi APEC 2013. ke hal. 11 kasih dan apresiasi sebesar-besarnya
001/VI/FB/BGS
ONLINE: www.fajarbali.com
join facebook.com/fajar.bali
METROKOTA
2
Amlapura-Fajar Bali I Nyoman Siar (60) warga Banjar Pelisan, desa Tianyar, Kubu, pelaku pembantaian kakak kandungnya sendiri diadili di PN Amlapura, Rabu (10/7) kemarin. Dalam dakwaan yang dibacakan JPU Ketut Sudiarta, terungkap terdakwa Siar membunuh kakak kandungnya sendiri yakni Wayan Orta alias Wayan Matri (65) secara sadis (26/4) lalu menggunakan sebilah kapak di rumah korban Orta di Pelisan, Kubu. Terdakwa mengkampak kepala kakaknya dan pukulan kapak kedua diarahkan ke bagian lehernya hingga tewas. Setelah membunuh korban, diantar anak dan Perbekel Ketut Trimula, terdakwa menyerahkan diri ke Polsek Kubu. Siar mengaku terpaksa menghabisi nyawa kakak kandungnya secara sadis, karena tanah warisan dijual sendiri oleh korban. Hasil menjual tanah selain dipakai berjudi dan hura-hura. Siar mengaku menasihati kakaknya agar tak menghabiskan atau menjual tanah warisan. Bukanya menuruti nasihat tersebut, sebaliknya korban malah menyerang Siar dengan golok. ”Tangan saya luka saat menangkis serangan,” ungkap Siar memperlihatkan bekas luka ditanganya. Siar yang tersulut emosi lantas balik ke rumah mengambil kapak yang biasa dipakainya mencari kayu bakar dipakai menyerang korban hingga tewas dengan kepala, serta bagian dagu remuk. (M-002)
Pembunuh Ditangkap di Bandara Tuban
Dikeler ke Polsek Dentim
DENPASAR-Fajar Bali Warga negara Korea bernama Kuk Bong Yi alias Erick akhirnya resmi ditetapkan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Pasalnya, sejak dilaporkan atas kasus penggelapan senilai hampir Rp 3 miliar, terlapor belum sekalipun menunjukkan niat baik untuk memenuhi panggilan polisi. Hal ini seperti disampaikan kuasa hukum pelapor, I Gusti Putu Putra Yudi. Diketahui dalam perkara ini, Erick dilaporkan seorang wanita yang juga asal Korea, Kyong Hui Kim. "Setelah kami melaporkan kasus ini, terlapor sama sekali tidak pernah terlihat. Dan dari SP2HP yang kami terima, status terlapor saat ini sudah menjadi DPO," kata Yudhi, kepada wartawan di PN Denpasar, Rabu (10/7) kemarin. Yudhi menuturkan, pihaknya dan juga rekan-rekan pelapor tidak keberatan membantu polisi untuk melaporkan posisi terlapor. “Karena terlapor sudah menjadi DPO,
maka siapa pun boleh mencari. Setelah ketemu, kan bisa dilaporkan ke polisi dimana pun. Nah, Pelapor (Kyong Hui Kim) sebagai klien kami juga akan membantu," tegas Yudhi. Dia menuturkan, kasus ini berawal saat terlapor diberi tanggung-jawab menjadi Direktur di PT. Bali Bias Putih yang bergerak dibidang akomodasi pariwisata. "Sebagai direktur, terlapor memiliki kewenangan yang sangat luas. Termasuk melakukan jual beli saham. Namun tentunya semua harus dilaporkan kepada komisaris yang dijabat oleh pelapor," tegas pengacara muda ini. Namun tanpa sepengetahuan pelapor selaku komisaris, terlapor diamdiam melakukan transaksi jual saham kepada Patrick Adrian Anwar senilai Rp 2.816.230.127. Celakanya, kata Yudhi lagi, transaksi jual beli saham ini tidak pernah dilaporkan terlapor kepada pelapor.
"Padahal pembeli sudah membayar. Tapi transaksi ini tidak pernah dilaporkan," jelasnya. Kecurangan ini terendus saat Patrick Adrian Anwar bersurat ke PT. Bali Bias Putih terkait pembelian saham yang totalnya hampir Rp 20 miliar itu pada tanggal 31 Mei 2013 lalu. "Jadi saat Patrick Adrian Anwar melayangkan surat, klien kami terkejut karena merasa tidak pernah ada laporan dari terlapor terkait transaski jual beli saham ini," tandasnya. Karena merasa dipencundangi oleh Erick, Kyong Hui Kim, pada 12 Juni lalu melaporkan kasus ini ke Polsek Densel. Hingga kini terlapor tidak diketahui keberadaanya hingga polisi pun mencantumkan nama terlapor sebagai DPO. Sementara itu Kanit Reskrim AKP I Gusti Ngurah Yudistira yang dikonfirmasi kemarin, membenarkan perihal Kuk Bong Yi alias Erick masuk DPO. W-007
DENPASAR – Fajar Bali Pertemuan para Kepala Negara yang tergabung dalam Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC,) rencananya akan berlangsung pada Bulan Oktober di Nusa Dua. Guna memperlancar arus lalu-lintas yang akan dilalui para delegasi, jajaran Dit Lantas Polda Bali mensurvei lajur dari mulai kawasan Tohpati - Dewa Ruci hingga Nusa Dua. Direktur Lalu-lintas Polda Bali Kombes Pol. Benone Jesaja Louhenapessy SIK yang ditemui di sela – sela survey mengatakan, kegiatan survey ini merupakan komitmen awal dari Forum Lalu – lintas dan Angkutan Jalan dan Kementerian PU yang telah menggelar rapat teknis sebelumnya. Forum lalulintas ini tergabung dalam Badan Pelaksanaan Jalan Nasional, Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten, Jasa Marga, Dinas PU Provinsi dan Kabupaten dan
lainnya. “Survei ini kita dimulai dari Tohpati - Bundaran Dewa Ruci dan Nusa Dua,” jelas Kombes Benone. Diterangkannya, pihaknya sudah mempersiapkan sejak awal arus yang akan digunakan pada pelaksanaaan APEC. Beberapa Spot (titik) yang sudah diidentifikasi, akan diubah dan diperbaiki. Misalnya, dibundaran Dewa Ruci, ada beberapa lajur yang akan ditambah dan dikurangi yang tidak sesuai planning awal. “Kita sudah identifikasi dan kita sepakat untuk mencari solusi, baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang,” tegasnya. Kedepan nantinya, menurut Kombes Boneno, forum ini akan menetapkan dan mengusulkan seperti apa solusinya. “Nantinya, kita juga akan sosialisasi ke masyarakat terkait
adanya penutupan rute. Karena sebelumnya masyarakat sudah pernah melewati, jadi biar masyarakat tidak lagi melewati jalan itu,” ungkapnya didampingi Kasat Lantas Polresta Denpasar Kompol Putu Dedi Ujiana. Guna mengatasi kemacetan yang selama ini rentan terjadi, pihaknya juga akan bersama-sama mencari solusi dengan menugaskan anggota dilapangan. Setidaknya, Kepolisian bekerjasama dengan Dinas Perhubungan akan saling bahu - membahu mengatasi kemacetan. “Masalah kemacetan nanti akan kita diinventaris bersama dari hasil survey dan akan kita umumkan. Dalam waktu satu dua mingu ini,” ulasnya. Kombes Boneno mengatakan barier atau yang lazim disebut pembatas bersifat sementara, juga akan menjadi pertimbangan. Apakah barier ini bisa memperlancar arus lalulintas ataukah
FB/Eliazar
Tilep 3 Miliar, Warga Korea DPO
Pembantai Kakak Kandung Diadili
APEC Tiga Bulan Lagi, Dit Lantas Polda Survei Jalan Raya
FB/Hence
DENPASAR – Fajar Bali Usai turun dari pesawat di Bandara Tuban, Selasa (09/07) malam, jajaran Polsek Dentim langsung membekuk Paulus Ngara, pelaku pembunuhan terhadap John Onyen Lego (40) di Jalan Soka Banjar Kertapura Kesiman Kertalangu, Denpasar pada Senin (08/07) lalu. Lelaki asal Sumba NTT ini kini masih menjalani pemeriksaan di Polsek Dentim. Sementara, polisi terus memeriksa saksi saksi terkait kejadian. Menurut Kapolsek Denpasar Timur, AKP M Ikhwan Lazuardi, tersangka Paulus Ngara diamankan setelah mendarat di Bandara Ngurah Rai pada Selasa (9/7) pukul 24.00 Wita. Dia mengatakan, tersangka sebelumnya kabur ke Lombok usai membunuh korban. Kemudian polisi memancing melalui pacarnya benama Lidya untuk datang kembali ke Denpasar. “Dia katanya mau datang ke Denpasar karena tidak tahan di Lombok. Setelah di Bandara dia kita tangkap,” tegasnya. Dalam pengakuannya, tersangka sempat kembali ke kosan pacarnya di Jalan Soka. Setelah ganti baju tersangka berjalan kaki menuju Padanggalak Sanur dan tiduran dipantai. Hingga Rabu, (10/07) sekitar pukul 02.00 dini hari, Paulus menumpang truk dan kabur ke Lombok. “Pisaunya masih dicari. Karena dari keterangannya pisau dibuang disekitar Padanggalak, Sanur,” tegasnya. Pembunuhan ini berlatar belakang pertemuan tersangka dengan mantan pacarnya pada Senin (08/07) sekitar pukul 20.00 wita didepan Banjar Kertapura, Kesiman Kertalangu, Denpasar. Disana sudah ada tiga teman tersangka, yakni Rinto, Andi Weli dan Okto.Di kamar tersebut terjadi cekcok mulut antara Lusiana dengan tersangka Paulus. Pertengkaran diawali kecemburuan Lusiana karena tersangka sudah punya pacar bernama Lydia. Merasa dirinya terpojok, Lusiana kemudian menghubungi teman “curhatnya” John Onyen untuk datang ke rumahnya. Nah, John Onyen pun datang dengan membawa badik dan kemudian terlihat cekcok dengan tersangka Paulus. Bahkan korban juga meminta agar tersangka untuk tidak lagi mengganggu Lusiana karena tersangka sudah punya pacar. Merasa nyawanya terancam, tersangka Paulus pergi ke rumah temannya di sebelah banjar Kertapura dan mengambil pisau. Keributan pun memanas dan te r s a n g k a Pa u l u s menusukkan pisau ke pinggang korban dan tembus ke jantung. Melihat korbannya terkapar bermandikan darah, te r s a n g k a Pa u l u s dan rekan rekannya FB/Hence kabur. R – 005 Usai Ditangkap di Bandara, Tersangka
FAJA R BALI Kamis, 11 Juli 2013, Tahun XIII
Forum Lalulintas dan Angkutan Jalan mensurvei jalan raya di bundaran Tuban-Nusa Dua menyusul perhelatan APEC di Nusa Dua Oktober nanti.
bisa menunda kemacetan. “Nanti ada barier yang akan bersifat sementara untuk diberlakukan. Itu nanti dianggap sebagai trayek out. Kita akan
lihat apakah barier yang ada saat ini bisa memperlancar dan penundaan penundaaan kemacetan itu semakin berkurang,” jelasnya. R – 005
Saling Cekik, Jadi Korban dan Terdakwa
DENPASAR-Fajar Bali Terdakwa kasus penganiayaan, Ni Luh Manik Seniwati akhirnya bisa tersenyum lebar. Pasalnya, kasak-kusuk seputar dijebloskanya ibu beranak 3 itu ke penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) akhirnya tidak terbukti. Setelah menunggu kurang lebih lima jam, tersangka yang didampingi Ngurah Artana akhirnya bisa kembali kerumah. Memang sebelumnya, baik tersangka maupun pengacaranya sempat emosi saat menunggu kepastian. "Saya sudah dari jam 10 pagi disini, tapi kepastian belum ada," kata Artana. Tak hanya itu, pengacara yang selalu tampil all out disetiap persidangan itu pun mengaku tidak terima karena harus menunggu lima jam hanya untuk mencari kepastian. "Masak hanya tanda tangan saja susah sekali. Kita sampai harus menunggu lima jam," terangnya. Beda halnya dengan kubu Nuril Ayini korban dan juga sekaligus tersangka dalam perkara ini. Diketahui, dalam perkara ini kedua tersangka saling lapor dan bahkan keduanya juga sama-sama menjadi korban.
Nuril bersama suaminyan Jhon Mariata terlihat santai meski juga sama harus menunggu lima jam lamanya. Awalnya, Nuril terlihat tegang karena mendengar kabar akan ditahan. Seperti diketahui, keduanya dijadikan tersangka atas kasus pengaiayaan. Kasus ini terjadi pada 10 September 2012 silam sekira pukul 09.30 wita bertempat di Jl. Danau Bratan Gang IX/I No.21, Sanur. Saat itu tersangka Ni Luh Mani Seniwani dengan Nuril Ayini, terjadi adu mulut. Kejadian berawal saat Nuril Ayini sedang sembahyang dan melintas didepan kamar Luh Manik. "Nah saat itulah terjadi adu mulut antara Nuril dengan Luh Manik," kata JPU Haris Widi Asmoro. Tidak sampai disitu, tak puas dengan adu mulut, Nuril mendekati dan mendorong Luh manik hingga jatuh sambil menekan leher Luh Manik dengan lutut. "Luh Manik mencengkram betis Nuril hingga mengalami luka," tegas jaksa yang bertugas di Kejari Denpasar itu. Atas perbuatanya itu, keduanya yang berkasnya dipisah dikenakan Pasal 351 ayat (1) KUHP. W-007
Dugaan Korupsi Perbekel Kalianget
Akhirnya, Terdakwa Mengaku Gunakan Dana Desa
021/VI/FB/KTR
DENPASAR-Fajar Bali Terdakwa kasus dugaan korupsi, perbekel Kalianget, Kecamatan Seririt, Buleleng, Putu Santika akhirnya menyerah dan mengaku telah menggunakan dana desa untuk keperluan pribadi sebesar Rp 31 juta. Selain itu dia juga mengakui bahwa dirinya telah mengeluarkan dana di luar APBDes. Hal ini terungkap pada persidangan, yang digelar Rabu (10/7) kemarin di pengadilan Tipikor, Denpasar. Dihadapan majelis hakim pimpinan Hasoloan Sianturi terdakwa mengatakan ada dua jenis kegiatan yang anggarannya diluar APBDes sebesar Rp 54 juta. "Saya juga memakai Rp 31 juta untuk keperluan pribadi," aku Santika. Dua jenis kegiatan yang dimaksud Santika adalah lomba desa dan pembinaan pada 2009 dan 2010 silam. Terdakwa men-
gaku memberanikan diri untuk mengeluarkan anggaran karena diminta untuk mengikuti lomba oleh Pemkab Buleleng. Padahal sebagai, menjabat Perbekel seharusnya tidak boleh mengeluarkan anggaran diluar yang diprogramkan dalam APBDes. Dia mengatakan pula, dengan adanya anjuran itu, pihaknya tidak bisa menolak karena ada SK dari Kabupaten. Namun dia mengakui, kesalahanya adalah pada biaya lomba. "Biayanya seharusnya kurang lebih Rp 10 juta, tapi akhirnya membengkak sampai 29 juta," lanjut Santika. Ia mengaku mengambil dana pembangunan gapura desa untuk menutupi anggaran kegiatan lomba sekaligus pembinaan. Akibatnya, hingga kini gapura desa tidak terealisasi. Meski demikian, desa yang dipimpinnya akhirnya meraih juara 4 dan mendapatkan hadiah satu unit komputer.
Menurut Santika, komputer itu kini menjadi inventaris desa. Tak hanya untuk lomba desa, Santika juga mengaku telah mengeluarkan anggaran diluar APBDes untuk membeli AC dan kursi putar. Santika beralasan, dirinya tetap membeli AC karena merasa kepanasan saat berkantor hingga pukul 2 siang. Sementara kursi putar dibeli dengan alasan kursi lama kerap membuat celananya robek karena paku yang ada di kursi itu. Hakim pun sempat menyindir Santika lantaran menyebut harga kursi putar itu hanya Rp 800 ribu. "Rp 800 ribu kok hanya. Apa menurutmu sedikit Rp 800 ribu itu?," sindir Hakim yang tak mampu dijawab oleh terdakwa. Selain mengakui perbuatannya, pria yang juga berprofesi sebagai petani anggur ini menyatakan telah mengembalikan dana Rp 31 juta yang ia pakai
untuk keperluan pribadi. Itupun dengan cara meminjam pada orangtuanya. Sementara dana lain yang mencapai Rp 54 juta belum dikembalikan lantaran kondisi ekonomi Santika tidak memadai. Selama menjabat sebagai Perbekel, gajinya disebut kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarga khususnya membiayai dua anak dan istri yang tidak bekerja. Seperti diberitakan sebelumnya, Santika didakwa menilep dana desa yang bersumber dari APBDes hingga mencapai Rp 85 juta lebih sepanjang 2009 hingga 2011. Akibatnya ada banyak program yang belum tuntas bahkan tidak terlaksana sama sekali. Ia juga meminjam dana desa sebesar Rp 31,5 juta dengan alasan kasbon sejak 2009 hingga 8 Maret 2012. Sidang akan berlanjut minggu depan dengan agenda tuntutan jaksa. W-007
Pe mimp in Umu m/P enanggung Jawab: IGMA Wi snu Mataram P emimpin R edaksi: E manuel D ew ata Oj a R edaktur P elaksana: Ida B agus P utu B agus K oor dinator Liputan: A gung P arami ta Redaktur: Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Blasius Besu, Supriyono Desain Grafis/Tata Letak: Kasturi, Somayasa, Wiadnyana Staf Redaksi: Eliazar Patun, Heru Prasetya, Hery Subagio, Gde Sarjana, Rony P Bagus, Destya Aryanti, Ketut Suarja Sekretaris Redaksi: Ketut Tini Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), IGA Diah (Klungkung), Made Doni ( Ta b a n a n ) , Wa y a n S u m e r t h a (Bangli), Ngurah Maharjana (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Laurensius Leba Tukan (Kupang), Rikar Khandi (Manggarai Barat), Alfan Manah (Manggarai), Hironimus Dale (Manggarai Timur) Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press Direktris: IGA Galuh Ardhaningrat Manajer SDM: IGKA Mertha Yoga Keuangan: IGPA Putri Juliawati Manajer Marketing dan Pengembangan: IB. Sudarsana Sirkulasi: Wayan Sumadita Rekening: Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar No.: 011.02.02.22723.9, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN.
KOTAPLUS 3 Tim GDN Badung Sidak Kehadiran Pegawai
FAJA R BALI
Kamis, 11 Juli 2013, Tahun XIII
Sudikerta: Kedisiplinan Disegala Aspek Menjadi Prioritas
Tim Gerakan Disiplin Nasional (GDN) Kabupaten Badung untuk kesekian kalinya melakukan sidak ke seluruh unit-unit kerja di Lingkungan Pemkab Badung. Sidak kali ini memprioritaskan satuan kerja di Badung Utara.
MANGUPURA – Fajar Bali Sidak dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Sudikerta didampingi Inspektur Kabupaten Badung Wisnu Bawa Temaja beserta staf Rabu, (10/7). Wabup. Ketut Sudikerta langsung melakukan sidak di Kantor Desa Getasan, dan Pangsan Petang yang dilanjutkan ke Puskesmas Abiansemal I, Kantor Perbekel Abiansemal Dauh Yeh Cani. Sidak kali ini menurunkan full team GDN Inspektorat. Selain menekankan masalah kehadiran pegawai, kedisiplinan dan administrasi juga pelaksanaan beberapa proyek pembangunan. Wabup Sudikerta juga in-
Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi gerbang sebuah keberhasilan pembangunan di Badung sepertinya sudah menjadi harga mati. “Dengan pencapaian penghargaan yang telah diraih K a b u p a te n B a d u n g ya i t u WTP berturut-turut 2 tahun terakhir ini kedisiplinan baik administrasi, kehadiran dan kinerja pegawai menjadi tolak ukur dari keberhasilan sebuah pembangunan yang nyata dan ini sangat penting untuk sebuah pembuktian kepada masyarakat dan publik. Terhadap kendala yang dihadapi akan segera ditindaklanjuti dengan pembenahan baik dari segi SDM maupun sarana dan prasarana,” katanya. Lebih lanjut Sudikerta menyampaikan, dengan kedisiplinan, penampilan yang elegan, tegas, cepat serta berpenampilan baik dan rapi juga sangat dibutuhkan SDM yang bertanggung jawab, berkualitas bersih, tegas dan tanggap terhadap kerja dan kinerjanya dapat memberikan suasana yang nyaman bagi masyarakat yang memerlukan pelayanan “ tegas Sudikerta. W-014*
gin menyerap aspirasi dari para pegawai dalam melaksanakan tugasnya, sehingga apapun yang menjadi kendala bisa cepat ditindaklanjuti. “Sidak yang dilaksanakan Tim GDN Inspektorat Badung ini tidak selesai sampai disini saja, namun akan berlanjut ke seluruh SKPD-SKPD yang lain di Pemerintahan Kabupaten Badung,” kata Sudikerta. Dari sidak tersebut Sudikerta menekankan, selain administrasi, absensi pegawai dan kehadiran serta pelayanan publik juga menjadi prioritas untuk dibenahi. Dari pantauan tersebut beliau menekankan khususnya kedisiplinan dan kehadiran pegawai yang merupakan
FB/HERY
Wabup Sudikerta didampingi Inspektur Wisnu Bawa Temaja perbaiki atribut pegawai saat sidak di Kecamatan Petang.
Pengelolaan Arsip Desa Sangeh dan Tumbak Bayuh Dinilai Provinsi
lenggaraan pemerintahan yang merupakan satu kesatuan proses yang konsisten dan berkelanjutan. “Untuk mengetahui pemerintahan yang terorganisir, terintegrasi, bersih dan bertanggungjawab dapat dilihat dari
MANGUPURA – Fajar Bali Terbentuknya BPPT di Kabupaten Badung salah satunya karena adanya komitmen yang kuat dari Bupati Badung A.A. Gde Agung untuk meningkatkan citra pelayanan publik yang penekanannya tidak saja pada tersedianya fasilitas-fasilitas infrastruktur baik itu dibidang pendidikan, kesehatan maupun kebinamargaan, termasuk pula citra pelayanan publik melalui pelayanan perijinan. Setelah beroperasi selama 2 bulan, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Badung dengan 67 karyawan dan memberikan pelayanan sebanyak
266 pelayanan perijinan, dikunjungi Sekretaris Daerah Kabupaten Badung Kompyang R. Swandika, Rabu (10/7). Dalam kunjungan ini juga didampingi Kepala BKD Badung, Asisten Administrasi Umun Setda Kab. Badung, Kabag Aset, Kabag Umum, Kabag Ortal. Kompyang Swandika diselasela kunjungan mengungkapkan kunjungan ini bukan bertujuan melakukan sidak akan tetapi untuk melihat dan mendengarkan langsung proses pelayanan kepada publik sehingga dapat memperoleh masukan-masukan yang berguna untuk meningkatkan pelayanan perijinan maupun non perijinan.
Dalam kunjungan tersebut Kompyang Swandika dengan didampingi Kepala BPPT I Made Sutama menyempatkan berbincang-bincang dengan beberapa orang yang sedang mengurus perijinan di antaranya IMB. Pada umumnya mereka senang dengan pelayanan yang dilakukan oleh pegawai BPPT yang ramah. Kepala BPPT Made Sutama dalam kesempatan tersebut mengucapkan terimakasih kepada Sekda Kab. Badung yang sudah turun untuk melihat langsung pelayanan yang dilakukan oleh stafnya. “BPPT baru 2 bulan beroperasi, akan tetapi kami mencoba untuk memberikan pelayanan terbaik
sesuai dengan prosedur walaupun ada beberapa kendala seperti kurang tenaga ahli serta sarana prasarana,” ungkap Sutama. Sementara itu Asisten Administrasi Umun Setda Kab. Badung menyampaikan, evaluasi terhadap kinerja yang telah dilaksanakan BPPT adalah sudah banyak yang bisa dilaksanakan dalam usia 2 bulan, walaupun belum optimal, perlunya penampilan petugas perijinan diperhatikan, terkait peningkatan pelayanan BKD siap untuk memfasilitasi. Kompyang Swandika menutup kunjungan dengan menekankan pada 5 hal penting yang harus diperhatikan dalam melakukan
DENPASAR-Fajar Bali Kepercayaan pemerintah pusat kepada pemerintah Kota Denpasar dalam merevitalisasi pasar tradisional terus berlanjut. Satu per satu pasar tradisional kini mendapat perhatian untuk segera direvitalisasi. Setelah sukses merevitalisasi Pasar Agung, Peninjoan, kini Pemerintah Kota Denpasar kembali meluncurkan program revitalisasi pasar tradisional lainnya, yakni Pasar Tradisional Nyanggelan, Panjer Denpasar Selatan. Bahkan, Walikota Denpasar, IB. Rai Dharmawijaya Mantra telah meletakkan batu pertama pembangunan Pasar Tradisional Nyanggelan, Rabu (10/7) kemarin. Program revitalisasi pasar tradisional ini di samping menggunakan dana APBD Denpasar juga mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perdagangan sebesar Rp 5 miliar. Kepercayaan pemerintah pusat kepada Pemerintah Kota Denpasar ini diawali dari keberhasilan revitalisasi Pasar Agung Peninjoan, Denpasar Utara yang dijadikan model revitalisasi pasar tradisional di tanah air. Melalui revitalisasi pasar tradisional ini, Walikota Rai Mantra berharap mampu meningkat-
kan kapasitas dan peran pasar tradisional sebagai pusat belanja bagi masyarakat dalam mencari barang keperluannya. Saat ini keberadaan pasar tradisional yang menjual semua kebutuhan masyarakat perlu ditingkatkan kualitas dan fungsinya. Lain halnya di pasar modern yang tidak dapat memenuhi semua kebutuhan masyarakat. Seperti alat-alat keperluan upacara tidak dijual di pasar modern. Karenanya, pemerintah berusaha keras untuk terus meningkatkan peran dan kapasitas pasar tradisional. “Kami berharap dengan program revitalisasi pasar tradisional ini akan mampu mendorong keberadaan pasar tradisional bersaing dengan pasar modern, serta menjadi pilihan yang utama bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan keperluan hidupnya. Dengan program ini juga diharapkan agar pasar tradisional menjadi pasar yang ramah, sehat dan segar,” tandas Rai Mantra. Program revitalisasi pasar tradisional, lanjut Rai Mantra, ternyata hasilnya sangat positif. Pasar tradisional menjadi lebih bersih, sehat, dan bebas bau serta becek pada saat musim hujan. Seperti Pasar Agung, Peninjoan yang telah mendapatkan pro-
gram revitalisasi dari kementrian Perdagangan sebesar Rp 7 milliar. Setelah direvitalisasi Pasar Agung telah ditinjau komisi III DPR RI dan mendapat apresiasi positif, bahkan dijadikan model revitalisasi pasar tradisional di tanah air. Apresiasi positif tersebut kini kembali diberikan pemerintah pusat berupa bantuan Rp 5 milliar untuk merevitalisasi Pasar Desa Nyanggelan, Panjer Kecamatan Denpasar Selatan. Dalam revitalisasi ini rencananya Pasar Nyanggelan dijadikan pasar semi modern. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan los yang mampu menampung
121 lapak, 50 unit kios, warung, pekerjaan Landscape/taman, serta kantor pengelola pasar. Pembangunan pasar diperkirakan memerlukan waktu 160 hari, yang dikerjakan oleh rekanan PT. Karya Nirmala sebagai pemenang tender. Dari 35 Pasar Desa di Kota Denpasar, 14 pasar di antaranya telah direvitalisasi di bawah binaan BPM dan Pemdes Kota Denpasar. Jumlah tersebut belum termasuk 16 Pasar yang dikelola Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar. Untuk 16 pasar yang dikelola PD Pasar, baru 6 pasar yang direvitalisasi, sejak tahun 2008. R-004
FB/HERY
MANGUPURA – Fajar Bali Tata kelola kearsipan yang baik akan sangat mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang baik pula. Arsip sangat dibutuhkan sebagai alat bukti hukum paling sah. Juga sebagai pertanggungjawaban penye-
tata kelola kearsipan”. Demikian sambutan Bupati Badung yang disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Badung IB Yoga Segara saat menerima Tim Penilai Provinsi Bali lomba kearsipan tingkat desa/kelurahan kabupaten/kota se-Bali di Kantor Perbekel Desa Sangeh, Rabu (10/7). Lebih lanjut diungkapkan, Pemkab Badung sangat mendukung lomba kearsipan ini sebagai salah satu tugas pokok pemerintah menurut UU No. 43 tahun 2009 tentang kearsipan dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih serta dalam menjaga dinamika gerak maju masyarakat bangsa dan negara. “Kedepannya arsip yang tercipta harus dapat menjadi sumber informasi, acuan dan bahan pembelajaran masyarakat,” jelasnya. Ketua Tim Penilai Provinsi
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Badung IB Yoga Segara saat menerima Tim Penilai Provinsi Bali lomba kearsipan tingkat desa/kelurahan kabupaten/kota se-Bali di Kantor Perbekel Desa Sangeh
diwakili IB Bagiadi mengatakan, program arsip masuk desa sudah dicanangkan Presiden RI sejak 2009 lalu. Ini dimaksudkan bahwa arsip merupakan dokumen hukum yang penting menuju good goverment. “Kami melihat bahwa Pemkab Badung telah mengarah kesana, ini dibuktikan dari tata kelola kearsipan di Badung sudah baik sehingga Badung mampu meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian,” katanya. Ditambahkan, tujuan lomba ini bukan semata-mata mencari juara, namun bagaimana kedepan dapat mempersiapkan tenaga-tenaga pengelola arsip yang profesional ditingkat desa sehingga dapat memberikan pelayanan prima bagi masyarakat. “Mari kita menata arsip dengan sungguh-sungguh, karena sesuai UU 43 tahun 2009 yang didukung PP 28 tahun 2012
apabila arsip vital tidak dikelola dengan baik akan ada sanksinya,” imbuh IB Bagiadi. Sementara itu Kepala Kantor Arsip Kab Badung A.A. Ngr. Ag. Sastrawan melaporkan, dalam lomba tahun ini Kabupaten Badung diwakili oleh Desa Sangeh, Abiansemal dan Desa Tumbak Bayuh, Mengwi. Melalui lomba kearsipan ditingkat Desa/Kelurahan ini diharapkan aparat pemerintah khususnya di desa/ kelurahan mempunyai pandangan dan pemahaman yang sama terhadap arsip, tentang nilai guna arsip sebagai bukti otentik pertanggung jawaban hasil kerja pemerintah desa/kelurahan. Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Badan Kehormatan DPRD Badung IB Sunartha, Tim Pembina Kearsipan Kab Badung, perwakilan dari Kecamatan Abiansemal dan Mengwi, Perbekel Desa Sangeh Ida Bagus Made Anom Karang. W-014
pelayanan perijinan di antaranya dalam melakukan pengurusan ijin agar mematuhi aturan-aturan atau hukum yang berlaku, memperhatikan Standar Operasional Prosedur atau SOP, memperhatikan tranparansi, ketaatan dalam waktu pelayanan serta etika dalam melaksanakan pelayanan seperti ramah tamah, sopan santun serta tidak melupakan senyum dalam mengawali pelayanan. W-014
Sekda Swandika Kunjungan ke BPPT Badung
Nihil Sanggahan, KPU Siapkan DCS Jadi DCT DENPASAR–Fajar Bali Daftar Calon Sementara (DCS) untuk DPRD Kota Denpasar yang telah dipublikasikan beberapa waktu lalu, tampaknya tidak akan mengalami perubahan, dan akan segera ditetapkan menjadi DCT (Daftar Calon tetap) yang akan bertarung dalam Pileg 2014 mendatang. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Denpasar kini mulai melakukan verifikasi faktual atas pengumuman sebagai persiapan berkas untuk penyusunan Daftar Calon Tetap (DCT) yang akan diumumkan Agustus mendatang. “Tidak ada perubahan nama yang telah diumumkan dalam DCS. Selama sosialisasi masa sanggah yang kami berikan, tidak ada satu pun tanggapan dari masyarakat yang masuk ke KPUD Kota Denpasar,” ungkap Pokja Pencalegan KPUD Kota Denpasar, Dra. I Gusti Ayu Diah Yuniti, M.Si, Rabu (10/7) kemarin. Selain itu, sampai waktu yang diberikan sebelumnya tidak satu pun tanggapan atau sanggahan baik yang disampaikan langsung ke masing-masing induk partai. “Kalau ada langsung ke partai, partai juga harus melakukan klarifikasi. Buktinya sampai sekarang tidak ada klarifikasi ke KPU. Artinya sanggahan dari masyarakat tidak ada, sampai batas waktu sosialisasi yang diberikan kemarin itu,”jelas Diah Yuniti. Diah Yuniti juga menjelaskan, untuk persiapan pileg 2014 mendatang, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan berkas untuk penyusunan nama-nama yang akan dimasukkan dalam DCT. “Sekalipun pada DCS tidak ada sanggahan, tentu secara protap tetap penyusunan DCT ini dilakukan. Hanya prosesnya akan lebih cepat, karena tidak ada perubahan nama,”imbuhnya. Sebagaimana diketahui, KPUD memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan tanggapan atau sanggahan terkait 372 nama caleg yang masuk DCS. Kesempatan itu ditutup per Kamis (27/6) lalu. Hingga akhir waktu yang diberikan, tak satu pun masyarakat yang memberikan sanggahan. Karenanya, nama-nama yang masuk DCS sebanyak 372 orang dari 12 partai politik peserta pemilu dipastikan dengan mulus melenggang masuk dalam DCT untuk memperebutkan 45 kursi DPRD Kota Denpasar. R-004
FB/CARMYAKA
Rai Mantra Letakkan Batu Pertama Revitalisasi Pasar Nyanggelan
Walikota IB. Rai Dharmawijaya Mantra meletakkan batu pertama pembangunan Pasar Tradisional Nyanggelan, Panjer, Denpasar Selatan
006/VI/FB/R-008
4
DAERAH PPL Pertanian Menipu Ratusan Juta
FAJA R BALI
Kamis, 11 Juli 2013, Tahun XIII
Warga Banjar Kawan, Bangli, I Wayan Sudastra, 45 yang kini sebagai petugas PPL Pertanian Pusat dilaporkan telah melakukan tindak pidana penipuan terhadap kelompok ternak Merta Sari di Desa Ulian, Kintamani.
BANGLI-Fajar Bali Modus operandinya yakni dengan mengaku bisa mencarikan bantuan untuk kelompok pertanian. Namun sebelum bantuan itu cair, kelompok terlebih dahulu disuruh menyerahkan uang hingga ratusan juta dengan dalih sebagai uang administrasi dan memuluskan bantuan agar segera cair. Buntutnya bantuan itu hingga kini tak kunjung cair. Hingga bendahara Kelompok tani, Wayan Andeg (48), melaporkan kasus ini ke Polres
Bangli. Informasi yang dihimpun Fajar Bali di Mapolres Bangli, Rabu (10/7) menyebutkan, sekitar tahun 2011 pelaku ini mengiming-ngimingi atau menginformasikan ada bantuan dari Departemen pertanian Pusat. Bantuan untuk tahap pertama sekitar Rp 375 juta, tahap kedua 225 juta dan tahap ketiga 175 juta. Iming-iming ini disampaikan kekelompok Tani Gabungan Merta Sari, Desa Ulian, Kintamani, karena sebelumnya
pelaku sempat sukses mengurus bantuan Simantri dari Provinsi seluruh bantuannya diterima. “Lantaran pernah bantuan Simantri diterima, kelompok tani ini kembali tergiur dengan iming-iming pelaku,” ujar salah seorang perwira di Polres Bangli kemarin. Pelaku berusaha meyakinkan kelompok ini, bantuan dari Departemen Pertanian Pusat itu bisa dialihkan kepada kelompok Tani ini. Tak lepas atas bantuan orang dalam yang juga istrinya sendiri karena kerja di Lingkungan Provinsi Bali. Terlebih bantuan itu sebenarnya jatuh ke wilayah NTT. Karena dananya terbilang kecil, akhirnya dialihkan ke Bali. Sudah tentu harus membuat semacam proposal yang ditujukan ke
Departemen Pertanian Pusat. Kasatreskrim Polres Bangli, AKP I Gusti Sudarma Putra membenarkan peristiwa penipuan itu. “Pelaku sudah kita mintai keterangan guna mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tegas Sudarma Putra. Kata perwira asal Sidemen Karangasem ini, dari pengakuan pelaku bantuan tahap pertama itu dikatakan sebesar Rp 375 juta. Dari total bantuan tersebut dikatakan bakal cair sekitar bulan September 2012. Informasi pelaku ini akhirnya diterima mentah-mentah karena dijanjikan bakal menerima bantuan yang lumayan banyak. Tanpa berpikir panjang mereka menyerahkan uang administrasi yang diminta pelaku sebesar total Rp 264.700.000.
Transaksi uang administrasi itu, dilakukan sampai hitungan 14 traksaksi. Dengan modus, bilang berangkat ke Jakarta, uang administrasi dan uang oleh-oleh untuk mempercepat bantuan. Karena kelompok tani ini ingin bantuan itu cepat keluar, pihak bendahara berusaha memenuhinya. “Padahal minta uang terus mendadak, namun bendahara kelompok tani mau menyerahkan uang. Sampai sempat minjem uang di LPD,” terang Sudarma Putra. Uang kelompok tani sebesar Rp 37 juta, uang pribadi bendahara Rp 200 juta dan dipinjamkan di LPD sebesar Rp 160 juta. Ini dikatakan semata untuk uang administrasi dan keperlu-
annya lain untuk memuluskan bantuan itu. Ujung-ujungnya bantuan hingga sekarang tak kunjung cair. Hingga melalui Bendahara Kelompok Tani atas nama Wayan Andeg, 48, melaporkan kasus ini ke Polres Bangli. “Jangankan bantuan uang tahap pertama, uang kelompok Tani saja tak bisa dikembalikan pelaku,” tandas Mantan Kasat Narkoba Polres Bangli ini. Namun dalam penyerahan sejumlah uang untuk keperluan administrasi itu tanpa isi kwitansi. Tetapi pelaku mengakui sendiri perbutannya saat diperiksa di Polres. Uniknya lagi, bahkan pelaku sempat berusaha mengelabuhi kelompok tani. Menyatakan uang bantuan dari
Departemen Pusat sudah cair. Dana itu sudah masuk lewat rekening pribadinya. Namun semua itu hanya akal-akalan pelaku, agar kelompok petani tak melaporkan kasus ini. Bahkan, sepak terjang pelaku tak berakhir sampai disini. Dengan beragam modus lain, pelaku juga diketahui melakukan penipuan. “Saya dengar korbannya banyak. Tak hanya kelompok petani. Namun masyarakat korban lain masih enggan untuk melapor. Contoh dikatakan kerjasama bisnis, dikelola pelaku, ujungujungnya tak jelas juntrunya,” papar Sudarma Putra, sembari menambahkan pelaku dijerat kasus penipuan dengan pasal 378 KUHP dengan ancaman 4 tahun. W-002
SEMARAPURA-Fajar Bali Angin puting beliung menerjang kawasan pesisir di Banjar Segara, Desa Kusamba, Dawan, Klungkung, Rabu (10/7) dini hari. Akibat terjangan angin tersebut tiga rumah, satu warung dan kantor kelompok nelayan segara I mengalami kerusakan. Hingga kemarin siang, warga masih sibuk memberihkan puing-puing genteng yang berserakan. Tiga rumah warga yang mengalami kerusakan diantaranya milik, Ni Wayan Gadeng, Ketut Lastra, dan Wayan Sregig. Rumah-rumah warga ini terletak di bibir pantai dan dalam lokasi yang berdekatan. Demikian juga dengan bangunan kantor kelompok nelayan segara 1 dan warung kecil milik
Ketut Wati. Rumah Gadeng dan Sreging mengalami kerusakan di bagian plafon dan genteng berterbangan, warung Wati barang jualanya rusak, sedangkan kantor kelompok segara I, asbesnya lepas. Menurut penuturan Ni Wayan Gadeng, terjangan angin putting beliung itu terjadi pada pukul 03.30 wita. Saat itu, seluruh anggota keluarganya, yakni suami I Wayan Kari dan kedua cucunya, Putu Dewi dan Made Lentari. Dini hari itu, Gadeng merasakan terjangan angin sangat keras, dan berputar-putar di atas rumahnya. Sehingga menyebabkan atap serta asbes rumahnya jebol, listrik di kawasan itu juga langsung padam. Lantaran takut,
Gadeng tidak berani melihat ke luar rumahnya, ia beserta suami dan kedua cucunya bersembunyi di pojok kamar. Setelah angin puting beliung hilang, Gadeng pun menyampaikan hujan deras langsung turun. Atap rumah dan plafonya yang sudah jebol, membuat air hujan langsung mengguyurnya. Sehingga Gadeng dan keluarganya memutuskan untuk beristirahat di bangunan yang lainnya. Rupanya kejadian mencekam itu tidak hanya dialami oleh Gadeng, warga lain di sekitar kawasan tersebut juga menggalami hal yang sama. Sebagian besar rumah warga mengalami kerusakan di bagian atap dan plafon. Sedangkan khusus di warung milik Ketut Wati, putting
beliung mengakibatkan barang daganganya banyak berterbangan. Bahkan karena, tertimpa pecahan genteng, banyak minuman mineralnya yang mengalami kerusakan. “Saya tidak tahu persis kejadianya, tapi saat saya datang ke warung jam enam pagi, sudah lihat banyak yang rusak,” ujar Wati. Pasca kejadian ini, warga di Banjar Segara langsung melangsungkan bersih-bersih. Mereka bersama-sama merapikan bagian rumah yang diterbangkan angin. Genteng-genteng yang terbang langsung dirapikan, sedangkan warga lainya juga terlihat mengecek bangunan rumah mereka. W-019
Diterjang Putting Beliung, 5 Bangunan Warga Pesisir Rusak
Warga Nampak Membersihkan Rumah Pasca Diterjang Putting Beliung
Angin Kencang, Hektaran Padi di Klungkung Tumbang SEMARAPURA-Fajar Bali Agin kencang serta hujan deras yang menerjang wilayah Kabupaten Klungkung, menjadi petaka bagi para petani. Hektaran padi di tiga kecamatan di Kabupaten Klungkung tumbang. Ironisnya, tak sekadar tumbang, padi-padi siap panen itu juga terendam air hujan atau air bah. Akibatnya, hasil penen petani dipastikan menurun drastis, bahkan baying-bayang merugi pun mulai menghantui petani Klungkung. Kondisi ini melanda petani di Kecamatan Klungkung, Dawan, hingga ke Banjarangkan. Sejak seminggu lalu, hujan disertai angin kencang mulai mengguyur tanaman padi warga. Akibatnya, padi-padi yang sudah mulai menguning tersebut rebah, dan biji-bijinya rontok. Parahanya, sejumlah lahan petani juga terendam air hujan ataupun air laut yang naik akibat gelombang tinggi. Wayan Wendra seorang petani di Desa Gelgel, Klungkung, Rabu (10/7) kemarin menyatakan kalau kejadian seperti ini baru pertama kali ia alami. Kondisnya sangat tidak menguntungkan, menurut perhitunganya sekarang seharusnya belum memasuki musim hujan. Namun, kenyataanya cuaca sangat
FB/Diah
Seorang Petani Mengecek Tanaman Padinya yang Tumbang
tidak menentu, bahkan air hujan membuat tanaman padinya rebah. Wendra pun mengaku hasil penen padinya sekarang menurun drastis, bahkan hanya setengah dibadingkan hasil panen yang dulu. “Kalau sekarang kondisinya tidak menguntungkan seperti yang dulu, cuacanya tidak menentu. Biasanya tidak ada hujan sekarang malah hujan dan banyak padi saya rebah, hasil penen juga setengah dari yang dulu,” tutur Wendra.
Hal senada juga disampaikan oleh Dewa Suamba seorang petani asal Desa Jumpai. Jika dulu sawahnya yang seluas 25 are bisa menghasilkan 1,5 ton padi, sekarang hanya menghasilkan 500 kg saja. Suamba pun harus cepatcepat memanen padinya, karena kondisinya yang terendam air hujan bisa berakibat lebih buruk. Yakni berasnya bisa berubah warna menjadi merah, atau bisa juga rontok. Sehingga
Gapura Desa
tidak bisa dipanen, dan menjadi makanan bebek. “Sekarang saya harus penen cepat-cepat, kalau tidak begitu nanti berasnya merah, karena kena hujan terus,” ujar Suamba. Menghadapi situasi demikian, para petani pun berharap instansi terkait segera mengambil tindakan. Apalagi cuaca tidak menentu, tidak hanya mengakibatkan produksi menurun, tapi juga mempengaruhi kualitas padi. W-019
Pengurus Pratisentana Bandesa Manik Mas Dikukuhkan
GIANYAR- Fajar Bali Keluarga besar Pratisentana Bandesa Manik Mas (PBMM) Kabupaten Gianyar melaksanakan acara pengukuhan pengurus Kecamatan dan Kabupaten, Selasa (9/7) malam di Wantilan Pura Taman Pule Mas, Ubud, Gianyar. Kegiatan yang dirangkai dengan penarikan punia kupon berhadiah ini dihadiri Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata. Pengukuhan kepengurusan dilaksanakan setelah kepengurusan lama sudah selesai masa jabatannya dan kini dikukuhkan pengurus untuk periode. 2013 – 2018. Pengurus Kabupaten dilantik oleh Ketua Umum Pusat I Nengah Darmi dan pengurus kecamatan dilantik oleh Ketua PBMM Kabupaten Gianyar I Ketut Darma. Pengukuhan dihadiri warga PBMM seluruh Bali. “Pengukuhan pengurus ini menjadi agenda lima tahunan PBMM sekaligus sebagai ajang menyatukan pikiran dan mempererat tali persaudaraan,” ujar Ketua Panitia Wayan Suwija. Ketua PBMM Kabupaten Gianyar I Ketut Darma mengatakan, dengan pengukuhan ini diharapkan pengurus yang baru bisa menerapkan programprogram yang telah disusun se-
FB/Artayasa
FB/Diah
Pengukuhan Pengurus Kecamatan dan Kabupaten Bendesa Manik Mas
hingga visi dan misi PBMM bisa tercapai. Ditambahkan, warga PBMM di Gianyar saat ini 2015 KK. Dan, tugas pengurus kecamatan untuk mendata kembali warga PBMM dan membentuk kepengurusan tingkat desa. “PBMM adalah organisasi social budaya dan bukan organisasi politik, untuk itu diharapkan pengurus baru mampu melaksanakan tugas sebaik-baiknya sesuai dengan AD/ ART ,” ungkap I Ketut Darma. Bupati Agung Bharata pada kesempatan itu mengatakan merasa bangga warga Pratisentana Bandesa Manik Mas telah mampu bersatu membentuk kepengurusan tiap kecamatan dan
Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa
Dadia Ersania Pesedahan Gelar Ngeroras Massal AMLAPURA-Fajar Bali Untuk pertama kalinya setelah ratusan tahun semeton warih Airlangga Pratisentana Shri Nararya Kresna Kepakisan Dadia Ersania Pesedahan Manggis nangun yadnya, pitra puja Atma Wedana Ngroras, Nuntun, Ngepok, Me-otonan lan Natak tiis Metatah, dimana puncak upacara jatuh pada hari Minggu tanggal 14 Juli 2013. Manggala Prawartaka Karya Mk. I Nyoman Oka, Rabu (10/7) menjelaskan, upacara nangun yadnya untuk menyucikan Ida Betara Kawitan, melalui upacara Ngeroras Nuntun yang dirangkaikan dengan, Ngepok, Metatah sudah merupakan tekad pratisentana semeton dadia untuk bisa dilaksanakan secara massal. Sudah sangat lama bahkan ratusan tahun belum pernah nangun yadnya bakti kepada leluhur
berupa pembersihan panca tan matra melalui upacara ngroras, nuntun dan ngenteg linggih. Hal ini juga bertujuan untuk kembali menyegarkan keberadaan persatuan dan kebersaman semeton, khususnya keluarga Dadia Ersania di Desa Pakrman Pesedahan, sebagai wujud bakti kepada leluhur. Upacara Ngeroras lan Nuntun yang baru mampu dilaksanakan untuk nangiang kawitan sareng sami berjumlah 54 puspa lingga, distanakan di piyadnyan – petak yang dilengkapi dengan uperengga upakara seperti catur niri, 2 bukur dan menggunakan lantaran kebo. Seluruh perangkat upakara dibuat oleh Tapini karya sementara uperengga lainnya dibuat oleh krama dadia secara swadaya dan mandiri. Krama dadia ersania yang sebelumnya bernama dadia kaler
kangin desa Pesedahan, sangat merasakan manfaat nangun yadnya dimana rasa pasemetonan kembali bangkit, bagai disepuh untuk menjalankan amanat leluhur ngempon kahyangan Betara Kawitan. Menurut penelusuran sejarah dari beberapa lontar terkait bahwa semeton Dadia Kaler Kangin Pesedahan Wit warih saking Raja Air Langga dari keturunan Shri Nararya Kresna Kepakisan di Bali. Saat masa lalu kesah ke Pesedahan untuk turut diajak bersama ngempon Ida Sesuhunan ngiring keberadaan Ida Betara Lingsir yang berstana di Pura Kahyangan jagat Rambut Petung Pesedahan, yang ada didalam Lontar Padma Bhuwana. Eed upakara yadnya diawali dengan melaksanaka Dharma Wecana, untuk memberikan pencerahan kepada krama terkait makna bakti
kepada leluhur dengan nara sumber Ida Pandita Nabe Tri Daksa Nata dari Geria Giri Pura Jagat Santhi Ababi, Kecamatan Abang. Dalam Dharma Wecanenya Ida Pandita Nabe Tri Daksa Nata menyatakan, nangun yadnya kepada leluhur khususnya dalam membersihkan, menyucikan dan ngelinggihang pengelingsir menjadi dewa pitara, adalah wujud bakti untuk kesentosaan pratisentana. Antara pratisentana dengan leluhur merupakan satu kesatauan rangkaian terkait karma dharmaning kahuripan, untuk senantiasa memperbaiki kualitas kehidupan sekala saat ini. Para pemangku, sulinggih maupun tapini yadnya, harus memahami dan mengerti arti simbol upakara yadnya sehingga tidak keliru dan salah dalam melaksanakan sastra agama. Hm*
FB/IST
kabupaten. Acara yang dihadiri warga PBMM se- Bali ini menandakan selalu ingat pada kawitan atau leluhur. Setelah pengukuhan pengurus, diharapkan bisa merancang program yang tepat dan baik yang nantinya mampu dilaksanakan oleh semua warga PBMM khususnya di Kabupaten Gianyar serta bersama-sama mengajegkan Bali. Pada penarikan kupon dimeriahkan lawak “Duo Liku” yang mengocok perut warga PBMM dengan banyolannya. Sejumlah hadiah disediakan seperti sepeda motor, sepeda gunung, kulkas, TV, dan hadiah hiburan. W-005
DAERAH
FAJA R BALI Kamis, 11 Juli 2013, Tahun XIII
5
Penunggak Pajak Perlu Diproses Hukum Banyaknya tunggakan pajak dari pihak restoran dan hotel di Kabupaten Buleleng membuat Ketua Komis B DPRD Buleleng Putu Mangku Budiasa geram. Tunggakan pihak Wajib Pajak (WP) berdampak terhadap pendapatan daerah merosot. Karenanya, Mangku Budiasa menegaskan, bagi penunggak pajak pendapatan daerah agar diproses secara hukum.
SINGARAJA – Fajar Bali Penegasan itu disampaikan Mangku Budiasa saat pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2012 di DPRD Buleleng, Rabu (10/7) kemarin. Menurut politisi asal Desa Selat Sukasada ini progres
penanganan piutang pajak tahun 2012 terlihat belum optimal. Bahkan dari piutang 4 miliar lebih piutang tahun 2011 hanya mampu ditangani sebesar Rp 500 juta. ”Saya yakin kalau Wajib Pajak (WP) itu tidak diproses mereka akan santai santai saja sehingga para penagih pajak di lapangan tidak punya bergaining kepada para WP penungak pajak tersebut,” ujar Mangku Budiasa. M a n t a n p e rb e ke l D e s a Selat itu juga mencontohkan beberapa keberhasilan daerah yang menerapkan p e n e ga ka n h u ku m d a l a m menagih piutang. P i h a k nya p u n m e n a n yakan janji untuk memasang plang penunggak pajak bagi wajib pajak yang tidak mengindahkan kewajibannya. ” B i l a p e rl u b a g i Wa j i b Pajak yang belum membayar
pajak dibuatkan pelang b a h w a ya n g b e r s a n g k u tan belum melunasi pajak dan pasang didepat hotel, Restoran atau perusahaan yang bersangkutan sehingga semua masyarakat atau pengunjung mengetahui mana hotel, restoran atau yang l a i n nya b e l u m m e l u n a s i pajak,”harapnya. Menanggapi harapan itu Sekretaris Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Buleleng, Gusti Agung Ambarawati, menjelaskan, berbagai pendekatan telah dilakukan guna menagih piutang pajak. Pemasangan pelang bagi penunggak pajak juga belum dilakukan mengingat pendekatan yang dilakukan selama ini masih dianggap efektif. ”Kami belum memasang plang penunggak pajak karena pendekatan yang kami lakukan masih efektif,”terangnya. Sebelumnya Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana melalui Sekda Buleleng Dewa Ketut Puspaka dalam tanggapannya menyatakan bahwa progres penanganan piutang pajak tahun 2012 b a r u m a m p u m e n a n ga n i sekitar Rp 500 juta dari piutang sebesar Rp 4,6 miliar di tahun 2011. W-008
TABANAN-Fajar Bali Harga BBM yang melambung ternyata belum seimbang dengan penghasilan petani di Tabanan. Buktinya ketika kenaikan harga BBM, harga gabah petani hanya Rp 4 ribu per Kg. Idealnya harga gabah petani Rp 5 ribu per kg. Hal itu dilontarkan Ketua Sabanthara Pekaseh Kecamatan Marga, Wayan Sukanada. Dikatakanya meningkatnya harga BBM berimbas pada peningkatan biaya pengolahan dan perawatan tanaman. Sehingga kalau dihitung harga BBM Rp 6500 per liter tidak mampu menekan biaya produksi petani kecil. “Idealnya harga gabah petani Rp 5 ribu per kg,” jelasnya. Meski demikian pihaknya selaku petani tidak bisa berbuat banyak kecuali tetap mengolah lahan yang kian semakin tidak berdaya. Pihaknya berharap ada regulasi yang jelas terkait kenaikan harga BBM terhadap harga gabah petani. “Memang petani selalu berada di posisi yang sulit,” tandasnya. Meski demikian, sebagaian petani yang kini sudah mulai beralih ke pertanian organik berharap harga gabah organik berbeda dengan harga gabah non organik. “ini harus jelas, berapa harga gabah organik dan berapa harga gabah non organik,” tandasnya. Karena sejatinya petani membutuhkan kepastian, kalau memang tidak ada perbedaan harga petani akan setengah hati beralih ke pertanian organik. “Perbedaan harga gabah organik dan non organik akan mampu memacau dan memotivasi petani terjun ke pertanian organik secara murni,” pungkasnya. W-004
Temu Wirasa MUDP-Pemkab Tabanan
Bahas Kelanggengan Desa Pakraman FB/Agus
Putu Mangku Budiasa
Awal Puasa Ramadhan, Bahan Kolak Diserbu
FB/PRAMONO
I Ketut Juniawan
Jaga Kesehatan Lingkungan, Juniawan Wakili Bali NEGARA- Fajar Bali Komit mengawasi serta menjaga kesehatan lingkungan dan air bersih untuk masyarakat, I Ketut Juniawan SKM terpilih sebagai Tenaga Kesehatan Masyarakat ketingkat nasional setelah terpilih ditingkat Provinsi Bali. Terpilihnya mewakili Bali, setelah adanya Surat Keputusan dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, No : 446/Yankes tertanggal 17 juni 2013. Juniawan sekarang ini bertugas sebagai tenaga pengawas kesehatan lingkungan dan air bersih di Kecamatan Mendoyo. Tak hanya Juniawan yang lolos sampai provinsi, ada lagi tiga tenaga kesehatan terbaik dari Jembrana ke tingkat provinsi yakni tenaga dokter diperoleh dr. Gusti Ngurah Putu Adnyana, Tenaga Paramedis diwakili Ni Ketut Ayu Sulistiani, Amd.Keb, serta Tenaga Gizi, Ruth Thruitje Tanamal. Juniawan mengaku senang terpilih mewakili Bali ke tingkat nasional. Dia sebagai tenaga kesehatan tak pernah terbayang bisa sampai ketingkat nasional. Dia sendiri mengaku sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejak tahun 1989 lalu. “Selama ini saya menjalani sebagai petugas pengawas kesehatan lingkungan dan air bersih di kecamatan Mendoyo sesuai dengan komitmen
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan baik,”ujar suami dari Ni Komang Yuliani yang juga seorang bidan. Tak hanya menjaga dan mengawasi kesehatan lingkungan, dirinya juga membantu masyarakat di pedesaan yang kurang mampu serta tak memiliki sarana untuk MCK, terurama WC. “Saya melihat masih banyak masyarakat yang belum memiliki sarana WC di masyarakat desa,” ujarnya.Karena itu, berpacu untuk memberikan bantuan untuk membuatkan WC, terurama bagi masyarakat yang kurang mampu. Terkait itu,Kadis Kesehatan Jembrana, dr Putu Suasta ketika dikonfirmasi Rabu (10/7) kemarin mengatakan ada sebanyak empat petugas kesehatan yang masuk ke tingkat Provinsi Bali. Dari empat orang tersebut, satu petugas kesehatan maju sebagai nominasi ketingkat nasional sebagai wakil dari Bali.”Kami bersyukur, kami dapat lolos ke tingkat nasional,” terangnya. Petugas kesehatan lingkungan, memiliki peran serta factor penentu dalam kreteria penilaian. “tak hanya berprestasi di tempat kerjanya, tetapi juga factor di lingkungan tempat tinggalnya juga menjadi tolok ukur sebagai pegawai negeri sipil,” ujarnya. W-003
NEGARA- Fajar Bali Di awal puasa bulan Ramadhan, permintaan pembeli terhadap bahan-bahan untuk kolak, seperti kolang kaling dan cincau serta bahan lainnya, meningkat tajam. Biasanya setiap bulan Ramadhan, untuk berbuka puasa selalu menyuguhkan kolak sebagai makanan pembuka berbuka. Lantaran permintaan bahan-bahan kolak makin meningkat membuat sejumlah pedagang kewalahan melayaninya. Beberapa los pedagang bahan kolak, yakni kolang kaling dan cincau, Rabu (10/7) diserbu banyak pembeli. Kebanyakan dari mereka, membeli bahan
kolak tersebut dipakai untuk berbuka puasa. “Kolang kaling tersebut, saya beli untuk bahan membuat kolak dan dipakai untuk menu berbuka puasa,” ujar Husna, salah satu pembeli. Hal yang sama juga dikatakan Kamila,salah pembeli yang lainnya di Pasar Umum Negara. Dia juga mengaku membeli kolang kaling untuk membuat kolak pakai berbuka. Meningkatnya jumlah permintaan terhadap bahan-bahan kolak di awal puasa, mencapai seratus persen lebih. Ismiati, salah seorang penjual bahan membuat kolak ketika ditemui di Pasar Negara kemarin mengaku bahan-bahan
untuk kolak, di awal puasa cukup meningkat tajam. Kendati jumlah permintaan meningkat tajam, tetapi dirinya tidak pernah menaikan harga khususnya untuk bahan untuk membuat kolak. Sementara ini harga untuk kolang kaling masih dijual seharga Rp 10 ribu perkilopnya. Sedangkan rumput laut dijual dengan harga Rp 7 ribu perkilonya. Untuk harga cincau sekisar Rp 10 ribu perkilonya dan untuk dawet sekisar Rp 2 ribu perbungkusnya. Tak hanya itu, bahan kolak lainnya seperti tape dijual seharga Rp 2 ribu sampai Rp 5 ribu perbungkusnya. W-003
jadi berdampak pada perubahan musim yang tidak pasti. Untungnya, di Kabupaten Tabanan hasil pertanian dan produksi masih bagus dan stok beras juga masih dalam kondisi normal. Kalaupun ada kenaikan harga di pasaran, hal itu lebih disebabkan karena kenaikan harga BBM. “ Hasil dan produksi pertanian kita masih bagus, stok beras juga masih dalam kondisi normal. Kita juga akan mengadakan panen raya dalam waktu dekat. Namun tidak bisa dipungkiri, kenaikan harga BBM tetap berdampak pada kenaikan harga hasil pertanian kita,” imbuhnya.Terkait serangan hama tikus, Budana menambahkan, lahan pertanian di Tabanan terutama di dataran rendah
TABANAN-Fajar Bali Majelis Utama Desa Pakraman ( MUDP ) Bali menggelar acara temu wirasa dengan jajaran pemerintah Kabupaten Tabanan, majelis madya, majelis alitan dan bendesa adat se-kabupaten Tabanan, Rabu (10/7) kemarin. Acara yang bertujuan untuk menjaga keamanan, ketertiban dan kedamaian Bali serta keajegan desa pakraman tersebut dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya di Gedung Kesenian I Ketut Mario Tabanan. Acara tersebut dihadiri pula oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tabanan IGM Purnayasa, Kapolres Tabanan AKBP Dekananto Eko Purwono, Sekkab Tabanan, MUDP Provinsi Bali serta jajaran SKPD di lingkungan Pemkab Tabanan. Bupati Tabanan dalam sambutan tertulis dibacakan Wabup Sanjaya mengatakan sejarah mencatat keberadaan desa pakraman dari masa Bali kuno merupakan denyut nadi kehidupan orang Bali. “Pemahaman tentang desa pakraman tumbuh di atas nilai-nilai kearifan lokal dan mampu menarik perhatian bangsa lain. Melalui mereka kita jadi paham bahwa orang Bali hidup selaras dan belum banyak timbul permasalahan adat,” ujarnya. Ketika terjadi reformasi desa pekraman mulai melakukan reaktualisasi dan reeksistensi. Atas dasar tersebut pemerintah Provinsi kemudian mengeluarkan Perda No 3 Tahun 2001 tentang desa pekraman dengan harapan ada pengaturan yang lebih jelas dan sinkronisasi atas jalannya pembangunan di Bali. “Dengan dikeluarkan Perda yang mengatur tentang desa pekraman ternyata permasalahan yang menyangkut tentang desa pekraman belum bisa diselesaikan dengan baik seperti kasus sengketa tapal batas tanah yang banyak terjadi akhir-akhir ini,” imbuhnya. Pihaknya menyambut baik terselenggaranya kegiatan ini seraya berharap dengan pertemuan seperti ini akan terbangun sebuah kesadaran bahwa ketika berbicara mengenai desa pekraman tidak hanya membicarakan eksistensi diri sendiri tetapi juga membicarakan nasib anak cucu kita. Dalam kesempatan tersebut Wabup Sanjaya juga mengucapkan apresiasi serta penghargaan yang setinggitingginya terhadap kepolisian, MUDP Kabupaten serta Provinsi dan pihak-pihak terkait yang telah sukses menyelasaikan berbagai permasalahan desa pekraman yang terjadi di Kabupaten Tabanan. “ Dalam waktu tiga tahun terkahir begitu banyak permasalahan desa pekraman yang telah kita hadapi, namun permasalahan tersebut bisa kita selesaikan satu persatu berkat kerjasama yang baik dari seluruh komponen terkait,” ungkapnya. Sementara ketua panitia acara yang juga ketua MUDP Kabupaten Tabanan I Wayan Tontra mengatakan temu wirasa yang digelar merupakan tindak lanjut dari rapat MUDP se Provinsi Bali yang dilaksanakan bulan Mei yang lalu. Temu wirasa yang diikuti oleh 375 peserta tersebut diharapkan mampu mempererat jalinan silaturahmi antara perangkat adat dengan jajaran pemerintah. “ Mudah-mudahan acara ini bisa menyambung kembali jalinan silaturahmi kita semua untuk bersamasama menjaga keajegan desa pekraman di Bali guna mewujudkan Bali yang aman, damai dan tertib. Karena membangun Bali agar sesuai dengan harapan kita bersama membutuhkan komitmen semua pihak,” tandasnya. W-004
FB/Doni FB/PRAMONO
para penjual bahan kolak di Pasar Umum Negara diserbu pembeli, Rabu kemarin
Petani Diminta Waspadai Serangan Hama Tikus TABANAN-Fajar Bali Petani diharapkan selalu waspada terhadap berbagai serangan hama, terutama hama tikus dalam menghadapi musim hujan kali ini. Karena perkembangbiakan hewan yang satu ini cukup pesat di musim penghujan. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Tabanan I Nyoman Budana Rabu ( 10/7 ) kemarin. Menurut Budana, sejauh ini musim hujan tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil pertanian di Kabupaten Tabanan. “ Semua masih dalam kondisi stabil, tapi kami tetap menghimbau para petani agar selalu waspada terhadap berbagai serangan hama,” ujarnya. Perubahan iklim yang ter-
Harga Gabah Belum Puaskan Petani
seperti di daerah Kerambitan, masih rentan terhadap serangan hama yang satu ini. Berbagai upaya telah dilakukan, namun musim hujan sangat berpengaruh terhadap perkembangbiakan hewan yang satu ini. “ Kami telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi serangan hama tikus baik secara skala maupun niskala. Namun di musim hujan biasanya serangan hama tikus akan lebih besar, karena perkembangbiakannya lebih pesat terutama di daerah dataran rendah seperti Kerambitan. Untuk daerah dataran tinggi kami pastikan akan lebih aman,” paparnya. Disinggung tentang pertanian organik, dirinya men-
gatakan semuanya masih dalam proses karena dibutuhkan kajian yang lebih mendalam. Mewujudkan “Tabanan Go Organik” tidak semudah yang diwacanakan, karena ada beberapa aspek yang harus dipenuhi. “ Mewujudkan Tabanan Go Organik adalah harapan kita bersama. Kita melakukannya secara bertahap, mudah-mudahan beberapa tahun mendatang harapan ini bisa kita wujudkan,” ujarnya. Saat ini subsidi pupuk organik baik dari pemerintah Provinsi maupun pemerintah pusat masih terus diberikan. Ada beberapa aspek yang harus dipenuhi agar suatu tanaman bisa dikatakan bersifat organik seperti, aspek ling-
k o j o P a Des
kungan yang harus menunjang, sumber air di hulu juga harus terbebas dari zat-zat kimia, dan tanaman tersebut juga harus disterilkan dulu dari pupuk yang dipakai sebelumnya, dimana lamanya penyesuaian mencapai 2-3 tahun. “ Ada beberapa aspek yang harus dipenuhi agar tanaman bisa dikategorikan sebagai tanaman organik. Jika pupuk yang dipakai sebelumnya masih berbahan kimia butuh waktu 2-3 tahun untuk menyesuaikan tanahnya. Kami optimis Tabanan akan bisa go organik, tinggal bagaimana kesabaran para petani kita saja dalam mengolah lahannya,” tandasnya. W-004
Longsor, Air Subak Terputus BANGLI-Fajar Bali Hujan deras menyebabkan longsor di sejumlah titik di Bangli. Tetapi yang cukup parah terjadi pada jalan propinsi, di Desa Tamanbali, Bangli. Bahu jalan yang sudah dibeton, longsor dan tergerus semua. Diduga akibat kualitas beton yang buruk. Longsor terjadi, Selasa, kemarin dini hari, mencapai panjang 5 meter dengan tinggi sekitar 18 meter padabahu jalan. Menyebabkan badan jalan terancam. Bahkan masih ada potensi longsor, ke samping dan dan k e arah badan jalan. Sampai berita ini ditulis belum ada rambu-rambu yang dipasang untuk antisifasi kecelakaan sebagaimana diharapkan masyarakat. Karena bila pengendara lengah, mereka bisa nyemplung ke sungai di lokasi itu. Lebih parah lagi dampaknya kepada subak sekitar. Dimana longsor itu menyebakan putuskan jaringan irigasi yang dibuat dengan piva. Pipa terputus, air subak terbuang ke sungai dimaksud. Selain longsor, Tamanbali ketika hujan memang identik dengan sampah. Tumpukan sampah, sudah mulai mewarnai Tamanbali. Hal itu disebabkan oleh sampah kiriman dari hulu. Sepanajang got tak ada titik pembungan, sehingga semua sampah dan air hujan dari hulu memblkudak pada titik-titik di hilir saja.Salah seorang warga Tamanbali Dewa Nyoman Raka kepada Fajar Bali, Rabu (10/7) mengatakan pada titik longsor itu agar segera diberi rambu, agar pengendara tak terjebak. “Longsoran di tikungan kalau lengah pengendara fatal udah,” ujar Rai. Dia juga berharap soal air subak yang terputus, bisa ditanggani segera oleh yang berwenang, agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi tanaman petani. Lantas menyangkut sampah, dia sendiri mengaku telah bosan membicarakan samapah, karena tak pernah ada penanganan kasus tersebuty dari tahun ke tahun. “Tamanbali sudah menjadi identik dengan sampah, saya udah malas komentar soal itu”, tambah Rai sembari menambahkan semestinya pada got itu dibuatkan sejumlah titik pembuangan agar air tak semuanya tumpah di hilir. W-002
6
KAMIS, 11 JULI 2013 | TAHUN XIII
Puncak Evaluasi Pembangunan Pertanian Badung Utara Festival Budaya Pertanian 2013
lalu F e s tival Budaya Pertanian Badung Utara yang pertama sukses digelar. Dan dalam waktu dekat ini, Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan akan kembali menggelar even serupa untuk yang kedua kalinya. Bagaimana respon masyarakat Badung Utara atas kembali terselenggaranya acara tersebut? Terima kasih. Memang benar, pada tahun lalu tidak sedikit yang mengucapkan selamat atas suksesnya penyelenggaraan Festival Badung Pertanian Badung Utara. Bahkan saya juga dapat memastikan bahwa even itu sudah sesuai harapan, dan juga mendapat respon sangat luar biasa dari masyaraka t
Ir. I G.A.K. Sudaratmaja, MS.
K
abupaten Badung melalui Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, akan kembali menggelar Festival Budaya Pertanian Kabupaten Badung 2013, bertema ‘SEGARA GUNUNG, Raksa Lan Rasa’. Acara yang masih akan dipusatkan di areal Jembatan Tukad Bangkung ini, digelar pada 25-28 Juli 2013.
FB/HERY
Sejauh mana kesiapan Festival Budaya Pertanian Badung yang kedua tersebut, serta apa saja target serta sasarannya? Mari kita ikuti wawancara tim Fajar Mangupura bersama Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung, Ir. I G.A.K. Sudaratmaja, MS. Selamat Siang Pak, tahun
khususnya warga yang ada di Badung Utara. Untuk tahun lalu, juga bisa dikatakan sebatas uji coba terhadap ide, pemikiran, terobosan agar adanya hiburan serta membuka peluang market pertanian di Badung Utara. Dan apa yang dilakukan ternyata mendapat respon yang cukup baik,
dalam artian, masyarakat, kalangan petani serta komponen pariwisata menyambut dengan baik. Ini terbukti dari banyaknya komentar yang disampaikan bahwa pelaksanaan even 2 hari pada waktu itu dianggap terlalu singkat. Untuk itulah, dari pelaksanaan 2 hari di tahun lalu, kini akan diperpanjang menjadi 4 hari sesuai keinginan masyarakat. Dengan banyaknya antusias tersebut, maka dapat dipastikan even ini kita anggap sudah mampu membangkitkan pencitraan di Badung Utara. Kemudian sudah barang tentu, secara logika semestinya even yang kedua ini harus lebih baik dari sebelumnya. Ini adalah merupakan kewajiban kita untuk melaksanakan lebih baik, karena itu harapan kita semua, sehingga pelaksanaannya nanti bias sesuai keinginan masyarakat.
Lalu bagaimana dengan kesiapan Festival Budaya Pertanian yang kedua ini. Apa saja kelebihannya dari tahun sebelumnya, serta apakah juga ada peningkatan target kontrak kerja dengan buyer? Festival ini digelar sebagai salah satu upaya pemerintah Kabupaten Badung menyeimbangkan perekonomian antara Badung Utara dengan Badung Selatan. Dengan demikian, kami pun tidak main-main mempersiapkan semuanya. Hal ini bisa dilihat dari cakupan kegiatan yang makin meluas, dimana Kabupaten lain juga sudah dilibatkan seperti Bangli, Buleleng, Denpasar, dan terakhir juga Tabanan kemungkinan akan diundang juga. Untuk peminat peserta pameran juga mengalami peningkatan. Ini bisa dilihat dari jumlah stand pameran yang dulunya hanya 16 stand, sekarang sudah menjadi jadi 24 stand pameran. Kemudian yang memang paling terpenting dari kegiatan ini, adalah barang tentu menciptakan market seluasluasnya. Target pun harus bertambah, jika dulu nilai kontrak 1,4 Miliar, maka sekarang ini
setidaknya kami yakin akan ada transaksi yang nilainya mencapai 2-3 miliar. Bisa dijelaskan, peningkatan target dimaksud ada di sektor kontrak apa saja? Yang jelas kita akan tetap mengutamakan ikon Badung Utara, yakni hasil dari perkebunan kopi. Disini untuk kualitas ekspor kopi ‘HS’ yang dulunya terjalin kontrak pembelian hanya 1 kontainer, kini akan terjadi peningkatan kontrak menjadi 3 kontainer. Kemudian juga untuk pupuk organic, akan ada kontrak sekitar 1600 ton dimana harga per kilonya Rp 700, totalnya sekitar Rp 1,12 miliar. Dan kita juga patut bangga, karena untuk pupuk organic juga kita ambil dari petani kita sendiri.
Selain kontrak tadi, apakah kedepannya masih ada peluang kontrak kerja lain yang menguntungkan petani Badung Utara? Tentu saja ada. Peluang terbesarnya ada di Pupuk Organik kita, dimana pupuk subsidi yang di kelola pupuk Kaltim akan kita arahkan untuk mengambil 30 persen dari nilai subsidi yang ada di Kabupaten Badung. Kita pastikan Perusahaan Pupuk Kaltim harus mengambil produk lokal. Disinilah peran kita sebagai pemerintah daerah memperjuangkan para petaninya, dan kesempatan itu tinggal beberapa langkah lagi untuk selanjutnya tinggal mencari kesepakatan saja. Kemudian peluang besar kerjasama dengan perusahaan Bali Gumitir, yang mengelola penjualan tanaman Gumitir. Disini kita melihat peluang tinggi pada pelaksanaan APEC nanti, dimana saat even APEC tentunya akan ada pengalungan bunga. Disanalah saya melihat akan diperlukan bunga gumitir sekitar 2,5 ton,
dan petani kita saat ini sudah menanam untuk keperluan upacara dan lainnya. Perusahaan Bali Gumitir inilah yang sekarang kita giring untuk bekerjasama dengan petani kita. Dalam beberapa pertemuan, kami tekankan bila Bali Gumitir mendapat kontrak di APEC, maka sudah seharusnya mereka mengambil dari petani Badung, mengingat kegiatannya juga dilakanakan di wilayah Badung. Dan patut ber-
syuk u r , karena mereka pun juga sudah setuju, tinggal tandatangan kontraknya saja.
Terlepas dari keuntungan yang didapat para petani setempat. Sudah sejauh mana Sinergi Desa Wisata di daerah Badung Utara, apakah juga telah mendapat respon positif ? Dalam Festival ini, sinergi Desa Wisata juga telah dirasakan secara langsung. Selain merasa diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Badung, mereka juga berkesempatan mulai meluaskan promosinya. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya wisatawan asing, yang pada saat itu turut meramaikan acara seperti dalam lomba-lomba yang digelar pada Festival yang pertama. Artinya, Festival ini sejatinya sudah sangat totalitas dilakukan oleh Dinas Pertanian, Kebudayaan dan Kehutanan Badung. Bukti dari totalitas
tersebut bisa terlihat ketika semua turut berpartisipasi dalam kegiatan Festival ini.
Jika pada Festival Budaya Pertanian kali ini agendanya jauh lebih padat, dengan target memperluas pangsa pasar. Tentunya bersinggungan dengan budgeting, sejauh mana perhatian pemerintah Kabupaten Badung? Bila menyinggung aspek pembiyaan, saya akui untuk even ini kita mendapatkan semacam prioritas dari Pemerintah Kabupaten Badung. Artinya Pemerintah sebenarnya sudah melihat inovasi yang kita miliki dan dinilai cukup baik, dan harus dikui memang untuk pembiayaannya pun tahun ini ditambah oleh pemerintah, mengingat cakupan untuk kegiatan juga meluas, melibatkan Kabupaten lain. Untuk itu kami pun patut berterima kasih atas kepercayaan Bapak Bupati Gde Agung dan Kepala Bappeda Wayan Suambara. Karena bagaimanapun juga, dengan festival ini sebagai agenda tetap, maka kedepannya akan ada target tahunan yang perlu dikejar. Contohnya, teman kita di perkebunan pun kini punya target untuk bisa terus menambah kontrak dengan buyer. Dan semua itu dampaknya pun ke petani juga, yang harus menyiapkan sesuai permintaan buyer. Untuk pertanyaan terakhir, jika yang kedua sudah melibatkan Kabupaten lain, lantas bagaimana harapan kedepannya.Apakah keberadaan Festival ini nantinya juga akan melibatkan Propinsi lain? Tak terbantahkan, Gengsi festival ini sudah terbangun dimana Kabupaten lainnya sangat mengapresiasi dan menyebut penyelenggaraan even itu merupakan ide yang brilian. Jadi tidak menutup kemungkinan, kedepannya akan melibatkan Propinsi lain. Dan sesuai harapan kami selaku penyelenggara, Festival yang kedua ini rencananya akan di buka oleh Gubernur Bali. Sedangkan target di tahun ke-3, kita berencana
Industri Pertanian Untuk Industri Pariwisata UPAYA Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan mengawinkan Pertanian dengan Pariwisata, melalui Festival Budaya Pertanian Badung Utara sangat diapresiasi oleh Kepada Dinas Pariwisata Badung, Cok Raka Darmawan. Menurut dia, peluang untuk mensinergikan Pertanian dengan Pariwisata sangat terbuka lebar, mengingat Badung Utara memiliki potensi yang sangat luar biasa. “Tentu dari sisi pariwisata melihat sesuatu yang sangat berpengaruh besar. Pertama meningkatkan perkembangan pertanian. Kedua karena disitu daerahnya pertanian, termasuk agro wisata juga dikembangkan disana, tentu lokasi diadakan even tersebut sudah sangat tepat. Dari sisi pariwisata, kita mengenalkan potensi yang dimiliki disana untuk dikembangkan menjadi daya tarik wisata,” kata Cok Raka Darmawan. Salah satu cara untuk mempromosikan daerah tujuan wisata yang ada di wilayah Badung, adalah tentunya dengan gencar melakukan promosi serta mengadakan Festival semacam itu. Meski diakui Cok Raka, untuk saat ini sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Badung, memang masih lebih banyak melirik ke ekostisam pantainya. Hanya saja, tak bisa pula menutup mata apalagi tidak sedikit
wisatawan asing yang justru sengaja mencari tujuan wisata bernuansa pegunungan yang masih alami. “Memang prosentasenya masih belum begitu banyak, tapi bukan berarti potensi wisata alam yang kita miliki di Badung Utara itu tidak memiliki peluang yang besar. Justru alternatif yang di Utara harus dimaksimalkan, fasilitas serta infrastruktur nya juga sudah lumayan baik. Sebagaimana diketahui, untuk penataan infrastruktur jalan, penataan bentang destinasi Desa Wisata, sudah kita mulai dan kita siapkan dengan baik. Nantinya Badung Utara juga bisa dikemas dalam paket tour sebagai daya tarik spesifik,” lanjut dia. G e n c a r nya m e l a ku ka n promosi sebagai destinasi alternatif, akan dilakukan agar tidak hanya di Badung Selatan saja yang berkembang. Kawasan pegunungan yang sangat asri, lanjut dia, juga telah dipromosikan untuk wisatawan. Memperkenalkan atau mempromosikan Badung Utara telah dilakukan Dinas Pariwisata dengan menggandeng selurung asosiasi kepariwisataan, biro-biro perjalanan dan bahkan sampai pula dipromosikan ke luar negeri. “Karena pariwisata perkembangan sudah sangat pesat, maka sekarang bagiamana kita harus berupaya agar in-
dustri pertanian, produksi pertanian juga dapat dikembangkan. Kita harus melihat dengan jeli pangsar pasarnya, pemasaran hasil produksinya ke industri pariwisata,” jelas Raka Darmawan. Dengan langkah memperkenalkan hasil produksi pada umumnya, kepada industri pariwisata yang dimiliki Badung Selatan. Menjadi salah satu target terdekat, agar perniagaam atau pemasarannya tidak kalah bersaing dengan hasil industri dari luar Badung. Dengan even seperti ini, lanjut dia, maka akan bersentuhan langsung dengan masyarakat Badung Utara. Di Festival itulah terjadi pertemuan langsung antara Petani dengan pengusaha maupun wisatawan. “Setahu saya Festival tersebut sangat lengkap, ada seminar, ada pula pertemuan langsung yang berimbas menguntungkan kedua pihak. Sangat positif dan kami Dinas Pariwisata sangat mendukung Festival itu,” paparnya. Bahkan sebelum even itu dibuka, Dinas Pariwisata juga turut berperan mengundang asosiasi pariwisata. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan potensi yang dimiliki Badung utara kepada komponen pariwisata.Sedangkan untuk even berikutnya, Cok Raka Darmawan memastikan keberadaan Desa Wisata sudah siap. Baik itu dari sisi
kemampuan atau SDM yang dimiliki, sampai kesiapan sarana dan prasarananya. “Pemerintah Kabupaten Badung sangat memperhatikan perkembangan pariwisata baik itu di Selatan maupun di Utara. Dan Tukad Bangkung sendiri sebenarnya juga sudah
FB/HERY
menjadi ikon di Badung Utara. Keseriusan pemerintah juga dibuktikan dengan pembuatan master plan untuk Tukad Bangkung, dan apabila setelah tahun ini, maka pembangunan fisiknya akan segera diwujudkan,” pungkas Cok Raka Darmawa. W-014
Kepala Dinas Pariwisata Badung, Cok Raka Darmawan
KAMIS, 11 JULI 2013 | TAHUN XIII
7
Dulu ‘Metajen’ Kini Jadi Petani Sukses
Memotivasi Petani, Bangga Menjadi PETANI
D
igelarnya Festival Budaya Pertanian di Badung Utara, Ketua DPRD Kabupaten Badung Nyoman Giri Prasta, yang tidak lain tokoh masyarakat Badung Utara, memberikan apresiasi setinggitingginya ke Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung. Pria yang juga tokoh masyarakat Badung Utara ini berharap,
dengan diadakannya Festival semacam ini, maka akan membangkitkan atau memotivasi para Petani di Badung Utara agar bisa bangga menjadi seorang Petani. “Bahwasannya di Kabupaten Badung ini memang amat sangat penting menggelar Festival Budaya Pertanian semacam ini. Khususnya di Badung Utara, melalui Festival tersebut akan memberikan motivasi ke para Pet-
ani agar kedepannya mereka bisa merasa bangga menjadi Petani,” ujar Politisi asal Desa Plaga ini. Selain memotivasi Petani, diharapkan pula nantinya akan terjadi pergerakan di semua lini. Artinya tidak hanya di wilayah Selatan, yang notabene jauh lebih maju karena perkembangan pariwisatanya. Di Badung Utara pun, disebutnya memiliki potensi yang sangat luar biasa, apalagi
jika sekedar untuk memajukan perekonomian masyarakatnya. “Selain untuk membangkitkan bagaimana masyarakat petani menjadi maju. Disamping itu pula, bagaimana mengenalkan Badung Utara sebagai daerah konservasi, daerah pegunungan untuk berperan aktif, dalam hal melaksanakan pembangunan yang ada di kabupaten Badung,” tegas Giri Prasta. W-014
Badung Perkuat Sinergi Antar Sektor Ekonomi
KABUPATEN Badung dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi mencapai 7,15% tahun 2012 memiliki kontribusi besar terhadap geliat ekonomi dan bisnis di Bali. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut didorong oleh tingginya aktivitas pembangunan infrastruktur
berskala besar guna menunjang event-event internasional pada tahun 2013. Demikian dikatakan I Wayan Suambara,SH., MM Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Badung belum lama ini. Suambara menambahkan, laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini di satu sisi memberikan peluang besar untuk membangkitkan aktivitas bisnis oleh masyarakat di berbagai sektor. Walau demikian momentum ini tidak akan dapat mendorong geliat bisnis masyarakat bila para pelaku bisnis tidak dapat meningkatkan daya saingnya. Khusus di Kabupaten Badung, sesuai kebijakan Bupati Gde Agung maka momentum pertumbuhan yang tinggi tersebut telah dilakukan untuk meningkatkan SDM pelaku bisnis serta pengembangan potensi bisnis sesuai potensi yang dimiliki Kabupaten Badung, terangnya.
SEKTOR Pariwisata masih primadona dan menjadi andalan untuk di Kabupaten Badung. Pemkab Badung pun saat ini sangat berkomitmen menguatkan sinergi antara sektor andalan (pariwisata) dengan sektor ungulan (sektor pertanian, industri kecil dan UKM). Sinergi yang dimaksudkan disini adalah sinergi yang nantinya diharapkan mampu menggerakkan berbagai potensi daerah, menjadi dasar penentuan tema pembangunan daerah di tahun 2014 mendatang yakni ‘Peningkatan Sinergitas Pengelolaan Potensi Daerah Untuk Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Serta Daya Saing Daerah’. “Ketika sektor pertanian dan UKM, dapat bersinergi dengan sektor pariwisata, maka
diharapkan usaha mikro, kecil dan menegah yang berbasis di Desa dapat menjadi motor penggerak roda perekonomian masyarakat yang selanjutnya dapat berkontribusi juga untuk memperkuat perekonomian daerah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta daya saing daerah,” ujar Kepala Bappeda Litbang Badung I Wayan Suambara,SH.MM. Mengingat Sektor Pariwisata sangat berkontribusi besar terhadap pembangunan Kabupaten Badung, maka tentunya pemerintah daerah pun akan berusaha untuk meningkatkan Daya Saing Kepariwisataan dan Pelestarian Budayanya. Untuk merealisasikan itu semua, Wayan Suambara membeber program strategis untuk kegiatan prioritas di sektor
FB/DOK
I Wayan Suambara
Meningkatkan Pelestarian Budaya Pertanian
Pada sektor pariwisata, imbuh Suambara, upaya menggerakkan geliat bisnis yang berbasis masyarakat dilakukan dengan mengembangkan pariwisata perdesaan, sehingga masyarakat setempatlah yang akan menjadi pemilik usaha serta penerima manfaat langsung dari aktivitas pariwisata. Sektor pertanian dan industri kerajinan juga terus digenjot karena merupakan satu mata rantai dengan industri pariwisata. “Pemerintah berupaya agar pertanian dan industri kerajinan juga dapat menjadi sektor unggulan, karena masih banyak potensi yang dapat dikembangkan,” jelasnya. Untuk memberdayakan sektor pertanian telah dilakukan diversifikasi produk unggulan pertanian seperti asparagus dan kopi di Petang. Promosinya p a r iw i s a t a dan budaya di tahun 2013 ini, diantaranya promosi pariwisata di dalam dan di luar negeri dengan alokasi anggaran; publikasi kepariwisataan badung m e l a l u i VC D / DVD dan cetak brosur; mengikuti live saving world championship di Australia; penataan obyek wisata kawasan luar Pura Uluwatu; penataan dan pengembangan Desa Wisata yang di fokuskan di Desa Pangsan dan Kiadan serta pembuatan toilet pada obyek-obyek wisata di Kabupaten Badung. W-014
difasilitasi melalui Festival Pertanian Badung Utara. Sedangkan untuk membangkitkan industri kerajinan telah dilakukan melalui pembukaan akses pasar industri kerajinan masyarakat Jagapati, Angantaka dan Sedang oleh industri. Kini terdapat Memorandum of Understanding antara dekranasda, pemkab, kelompok perajin dan dunia usaha untuk membeli produk ukiran perajin. Dengan pola sinergi dan konektivitas ini maka diharapkan momentum pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan geliat aktivitas bisnis yang akan berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, terang Suambara. W-014
TIDAK sedikit yang beranggapan, menjadi petani tidak akan bisa membawa kesejahteraan bagi keluarganya. Tapi tunggu dulu, lihatlah terlebih dahulu kisah salah satu sosok petani asparagus yang satu ini. Dia adalah Nyoman Sudarta, sebelum sampai sesukses sekarang ini sebagai petani asparagus, dia justru lebih dikenal sebagai penjudi sabung ayam ‘tajen’. Berangkat dari pengalaman kelam, dirinya pun mencoba peruntungannya menjadi petani asparagus. Keseriusan menekuni profesi barunya sebagai petani, yang kemudian juga didampingi oleh Dinas Pertanian dan Dinas UMKM Kabupaten Badung, Pria bertubuh kurus itu kini mampu menghasilkan Rp. 400 ribu per hari dari hasil memanen asparagusnya. “Kini saya patut berbangga, karena penghasilan dari bertani asparagus dapat dinikmati keluarga, dan sangat menguntungkan,” kata Nyoman Sudarta. Kembali dijelaskan Sudarta, penghasilannya yang didapat tersebut berkat kerja kerasanya mengelola lahan seluas 35 are. Hasil tersebut, lanjut dia, diprediksi bisa akan jauh lebih tinggi lagi pada tahun mendatang. Kenapa demikian? Karena lahan yang dikelolanya akan menghasilkan asparagus jauh lebih banyak lagi di tahuntahun berikutnya. “Saya mulai bertani tahun 2010, dan dari tahun ke tahun hasilnya terus meningkat. Dan saya pun sangat yakin, tahun depan hasilnya akan jauh lebih tinggi lagi,” ujarnya dengan nada bangga. Lantas bagaimana dengan dukungan pemerintah Kabupaten Badung, khususnya untuk para petani di wilayah Petang? Dia pun meyakinkan, Pemkab Badung sangat serius memperhatikan keperluan ataupun kebutuhan petani. Selain pendampingan, Badung disebutnya berperan aktif memasarkan produk perta-
FB/HERY
Petani Asparagus Nyoman Sudarta
nian yang ada di wilayahnya. “Kami (petani) sudah selayaknya berterima kasih kepada Pemkab Badung yang dengan serius memperhatikan nasib petani di wilayah kami. Dan kedepannya kami harapkan keseriusan tersebut akan terus berlanjut,” tutupnya. Untuk diketahui, pemberdayaan ekonomi kerakyatan di Badung Utara sudah mulai membuahkan hasil. Hal itu bisa terlihat di hasil pertanian khususnya di wilayah One Village One Product (OVOP). “Saya ingin seperti OVOP tersebut (khusus mengenai
asparagus) supaya lebih diperluas lagi jangkauannya. Jika sekarang baru 25 hektar, saya menginginkan tahun depan meningkat sekitar 50 hektar,” ujar Bupati sembari menambahkan, inilah cerminan bagaimana adanya link yang kuat antara pariwisata dengan pertanian. Karena hasil dari asparagus sudah bisa diserap oleh, hotel berbintang seperti Grand Hyatt, Nusa Dua Beach, termasuk Tiara Dewata, bahkan ada juga yang dikirim ke Jakarta, jadi pemasarannya sangat memanjikan. W-014
Kilas Balik Festival Budaya Pertanian Pertama
Bentuk Nyata Sinergitas Pertanian dengan Pariwisata
KAWASAN Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, berubah jadi lautan manusia saat Festival Budaya Pertanian Badung Utara yang pertama tahun lalu. Bermacam-macam kesenian ditampilkan, mulai dari fragmentari hingga ogoh-ogoh. Masingmasing kecamatan tak hanya menyuguhkan kesenian saja, melainkan juga produk-produk pertanian yang ada di daerahnya. Mungkin karena selama ini Badung terkenal dengan sektor pariwisatanya, ada saja pengunjung yang keheranan akan potensi pertanian yang dimiliki kabupaten dengan bentang geografis berbentuk keris tersebut. Selama festival berlangsung, pengunjung juga bisa mengamati, menikmati serta membeli produk-produk pertanian unggulan yang pastinya masih fresh ataupun olahan makanan minuman. Stand-stand disediakan di sepanjang area festival. Dalam sambutannya pada waktu itu, Bupati Gde Agung mengatakan, festival budaya pertanian merupakan salah satu bentuk terobosan atau inovasi baru dalam rangka membangkitkan dan memotivasi pembangunan sektor pertanian khususnya dan pembangunan kawasan Badung Utara pada umumnya. Dijelaskannya, walaupun pembangunan di Badung telah dilakukan secara proporsional sesuai dengan potensinya, namun tidak dipungkiri masih terlihat adanya kesenjangan dari aspek ekonomi. “Oleh karena itu, manakala dikotomi kesenjangan antara Badung Utara dan Selatan mencuat menjadi aspirasi dan apresiasi publik, maka Festival Budaya Pertanian ini pula menjadi salah satu jawabannya,” ujar Gde Agung. Ditegaskannya, saat ini Badung tengah melakukan inventarisasi pusaka budaya dalam berbagai bentuk. Inventarisasi dilakukan dalam rangka memperkuat karakter budaya unggul (cultural of excellent) di Badung dalam berbagai bidang yang sejalan dengan lima dasar keseimbangan yang diisyaratkan dalam MDGs dan lima prinsip dasar pembangunan berkelanjutan di Badung. “Bercermin dari kedua konsep tersebut, ternyata Festival Budaya Pertanian sudah mengakomodasi substansi keduanya,” tegasnya. Selain kental dengan tema budaya, festival ini juga tidak lepas dari isu modern. Seperti kegiatan temu bisnis dalam bentuk MoU, pameran, sarasehan, pengenalan kuliner khas Badung utara, pendidikan dan hiburan. Festival ini juga diharapkan sekaligus menjadi pendidikan dan hiburan. “Dengan festival ini otomatis akan terjadi interaksi antara wisatawan dengan masyarakat, nah inilah bentuk nyata sinergitas pertanian dengan pariwisata,” kata Gde Agung. W-014
FB/HERY
PENDIDIKAN
8 Jelang Dies dan Wisuda ISI Denpasar Gelar Sederetan Kegiatan
FB/Heru
DENPASAR-Fajar Bali ISI Denpasar akan menggelar Menjelang dies natalis X dan wisuda sarjana seni XI, ISI Denpasar menggelar sederatan kegiatan. Dari ragam kegiatan itu, lomba seni rupa, pertunjukkan, seminar dan malam keakraban keluarga besar ISI Denpasar. Sederatan kegiatan tersebut akan dimulai pada(12/7), hingga puncak dies natalis dan wisuda pada ( 28/7) 2013. Rektor ISI Dr. Gde Arya Sugiartha SSKar MHum, dalam keterangannya mengatakan, bahwa ada banyak keistimewaan dalam kegiatan dies natalis dan wisuda tahun ini. “ Ini awal tugas saya sebagai rektor terkait sederetan kegiatan, hingga puncak dies natalis dan wisuda. Selebihnya ini adalah satu dasawarsa ISI Denpasar yang tentunya bisa untuk instropeksi, apa yang sudah kita buat selama 10 tahun ini di ISI Denpasar,” imbuhnya. Menyambut dies dan wisuda dengan total sebanyak 150 wisudawan ( dua pasca sarjana), seperti juga akan dilaksanakan kegiatan tirtayatra yang akan digelar di Pura Puncak Penebel Kabupaten Tabanan pada 12 Juli 2013. Selanjutnya pada Minggu (14/7) acara jalan santai dan lomba olahraga yang diikuti oleh keluarga besar ISI Denpasar. Selasa 22 Juli, pada pagi hari, digelar pembukaaan pameran seni rupa. “ Karya terbaik dari hasil tugas akhir mahasiswa akan tampil pada ajang pameran. Sugiartha juga membenarkan, puncak dies natalis, dilaksanakan malam hiburan. Yang dikemas sebagai malam keakraban keluarga besar ISI. Sekaligus penyerahan hadiah bagi pensiunan ISI. Dekan FSRD Made Rinu menambahkan, bahwa dalam kegiatan itu pihaknya juga akan menggelar kegiatan dari pameran seni rupa,kriya, fotografi, interior dan lainnya. Juga berbagai lomba mewarnai gambar tingkat TK, melukis untuk siswa SD kelas 4 dan 6, sampai tingkat SMA. Dan sejauh ini sudah kami persiapkan, Sementara itu, Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ( FSP), Ketut Garwa, mengatakan, akan menggelar kegiatan seperti lomba karya cipta, dramatari, hingga pentas tari Siwanataraja. Made Subrata PR lll ISI menambahkan, serangkaian dies natalis dan wisuda, juga dihiasi lomba menyanyi solo lagu Bali tingkat perguruan tinggi se- Bali. Dalam kegiatan itu juga akan digelar seminar yang akan diisi oleh pembicara para tokoh darai Prof. Dr. Drs. I Wayan Merta Suteja, BA dengan makalah, “Sejarah da Permasalahan Lembaga Pendidiakn Kesenian di Bali”. Prof Dr Made Bandem, dengan makalah, “Pendidikan Penguatan Ilmu dan Seni di ISI Denpasar untuk Menuju Pusat Unggulan. Prof. Dr. I Wayan Wita Sp PJ, akan mengetengahkan tentang “Kebijakan Dasar Pendidikan Serta Strategis Pengembangan ISI Denpasar”. Prof Dr. I Wayan Rai S,MA, bicara soal “Pengabdian pada Masyarakat dan Kerjasama dalam Mewujudkan ISI Sebagai Pusat Unggulan”. Dalam Bidang Seni dan Budaya, Prof. Dr. I Wayan Dibia SS MA bicara soal “Penciptaan dan Pengkajian Seni Menuju ISI Denpasar Sebagai Pusat Unggulan dalam Bidang Seni dan Budaya”. Dalam acara seminar juga akan diluncurkan buku berjudul Sekar Jagad Bali, yakni biografi dari sekitar 50 seniman,” selanya. Ketut Murdana bersama Rektor ISI Gde Arya W-017 Sugiartha
FAJA R BALI
Kamis, 11 Juli 2013, Tahun XIII
Pelantikan IKAMAHI Dibarengi Upacara Mejaya-jaya DENPASAR – FAJAR BALI Universitas Hindu Indonesia (UNHI) yang beralamat di jalan Sanggalangit, Tembau, Denpasar melakukan pelantikan tiga organisasi sekaligus. Organisasi itu yakni Ikatan Alumni Mahasiswa UNHI (IKAMAHI), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Pura Maha Widya Mandira didalam kampus pada Rabu kemarin (10/7) sekitar pukul 17.30 wita. Pelantikan kali ini terasa berbeda. Sebelumnya pelantikan dilakukan di dalam ruangan dan kini pelantikan dilakukan dengan prosesi upacara mejaya – jaya. Prosesi kali ini dihadiri oleh Ketua Panitia Pelaksana I Kadek Satria, S.Ag, Ketua IKAMAHI I Ketut Sae Tanju, SE, dan puluhan calon yang sah untuk dilantik. Upacara yang dipuput oleh Sulinggih Ide Pedande Wayahan Keniten dari Griya Tengah, Bendul, Klungkung selaku juga guru besar di UNHI berjalan dengan lancar. Selanjutnya acara diisi dengan laporan Ketua Panitia, sambutan IKAMAHI, dan arahan dari Direktorat UNHI Drs Ide Bagus Made Mertha, Mpd. “Dalam konsep Hindu setiap sesuatu yang dibentuk itu ha-
rus melalui proses ritual. Ikatan Alumni Mahasiswa UNHI ini memang baru terbentuk tahun ini. Dari lima puluh tahun yang sudah lewat UNHI belum punya ikatan alumni yang sah”, jelas I Kadek Satria. Menurutnya, dibentuknya ikatan alumni ini dari ide para ketua – ketua BEM tiga tahun terakhir, kemudian melakukan diskusi dan akhirnya sepakat membentuk ikatan alumni yang sah. Dengan alasan alumni ini sangat penting sebagai sebuah intitusi. “Dulu kami mempunyai ikatan alumni, tetapi tidak terkoordinasi dengan baik. Kami berharap ikatan alumni ini sah dalam hal legalitas formal dan legalitas spiritual karena ikatan ini sebagai lembaga pelaksanaan”, tuturnya. Tujuan dibentuknya organisasi ini, lanjut Satria adalah membangun tali persaudaraan antarsesama alumni UNHI di manapun berada. Selain itu, tak luput dengan melaksanakan Tri Darma perguruan tinggi. “Semoga dengan prosesi upacara ini, apa yang menjadi tujuan dan harapan kami bisa berjalan dengan baik”, tambahnya. M-003
FB/Bagus
Suasana saat pelantikan IKAMAHI di Universitas Hindu Indonesia. (Insert) I Kadek Satria.
Dipersiapkan untuk ke Industri
Stipar Triatma Jaya Tingkatkan Aspek Ilmiah dan Praktik MANGUPURA-Fajar Bali Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata (Stipar) Triatma Jaya Dalung, Badung, sebagai pendukung pariwisata Bali, melalui lulusan, kini terus melakukan pembaharuan sesuai kebutuhan industri. Upaya-upaya untuk meningkatkan aspek ilmiah termasuk menggelar seminar serta
mengakuratkan praktik industri, merupakan komitmen yang tak dapat ditawar-tawar. Keterangan itu disampaikan Kepala Hubungan Masyarakat (Humas ) dan Pemasaran Stipar Triatma Jaya, Dra., Ni Luh Komang Candra Dewi, MM., belum lama berselang, terkait peningkatan kualitas Stipar Triatma
Jaya. Stipar Triatma Jaya memiliki Program Studi (Prodi), D IV Bisnis Hospitapitaliti, S1 Akomodasi dan Katering, Convensi, Incentive dan Pameran atau MICE. D III Divisi Makanan dan Minuman, DIII Akomodasi Perhotelan. D III Manajemen Usaha Perjalanan Wisata dan D III Manajemen Perhotelan. Untuk menghasilkan lulusan agar mudah memperoleh pekerjaan sesuai bidangnya, untuk manajemen perhotelan, Stipar menggunakan kurikulum yang dirancang khusus dengan penekanan pada keterampilan dan keahlian di bidang food and beverage, room divisions dan event management. Dilengekapi dengan pengetahuan manejerial yakni, human resources, fiancé, marketing, teknologi informasi , serta ketramapilan lainnya. Sedangkan Manajemen pariwisata, kurikulum dirancang dengan penekanan pada keterampilan dan kehalian dalam
mengelola obyek wisata, tour and travel. Guiding, ticketing, ground handling, cargo dan ivent management. Juga dilegkapi dengan pengetahuan manejerial yakni, human resources, finance, marketing, teknologi informasi serta keterampilan lainnya. Khusus kompetensi lulusan, mahasiswa memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk menjabat pada level supervisor atau midlle maneger di industri perhotelan dan pariwisata. Mahasiwa mampu merencanakan dan menciptakan peluang bisnis di bidang tersebut. Mahasiswa memiliki kompetensi bahasa Inggris dan bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya. Serta penguasaan teknologi informasi sebagai salah satu kebutuhan pokok pada industri pariwisata dan perhotelan. Candra Dewi membenarkan, tentang prospek lulusan, mahasiswa lulusan Prodi Perhotelan dan Pariwisata, memiliki peluang
kerja yang sangat luas. Peluang tersebut, pada tingkat supervisory dan manejerial, baik di dalam maupun luar negeri. Untuk pngelolaan, hotel, erstoran, bar dan kafe, catering service, kapal, pesiar. Event organizer dan MICE, airlines dan travel agent, tourist information center, cargo company, exepedition serta lainnya. Guna lebih mengeksiskan lulusan, Stipar juga melaksanakan program magang, sehingga mahasiswa mendapat pengalaman bekerja melalui program magang selama 1-2 semester di hotel-hotel berbintang di dalam dan luar negeri. Serta di industri-industri pariwisata sepereti, travel agent, airlines, airport dan lainnya. Stipar Triatma Jaya juga membantu alumni untuk konsultasi tentang bimbingan karir dan membrikan informasi lowongan kerja yang tersedia, ujar Candra Dewi. R-008
Terdapat 5 Siswa Fukara
341 Siswa Diterima di SMPN 1 Tabanan
082/VII/FB/W-020
FB/Doni
TABANAN-Fajar Bali Sebanyak 341 siswa di terima SMPN 1 Tabanan dalam pengumuman penerimaan siswa baru yang digelar Rabu (10/7) kemarin.
154/V/FB/R-008
Jumlah tersebut merupakan hasil potensi akademik menggunakan nilai nem yang diterima yakni nilai tertinggi 29,35 sedangkan terendah 26.00.
187/VII/FB/KTR
S e d a n g k a n s i s wa b e r prestasi yang berhasil masuk ke SMPN 1 Tabanan sebanyak 15 orang dan 5 orang dari siswa miskin (fukara red). Pantauan di saat penerimaan siswa di SMP N 1 Tabanan kemarin berjalan aman dan lancar. Siswa yang diterima didominasi oleh siswa dari SD Swasta, seperti SD Saraswati dan SD Imaculata, Tabanan. Beberapa siswa juga ada yang berasal dari luar kecamatan Tabanan. “Syukur Pak anak saya diterima, nilainya 27,25,”jelas salah satu orang tua murid asal Kecamatan Penebel. Sementara itu salah satu pendaftar asal Tabanan Selatan, mengaku diterima di dua sekolah, yakni di SMPN 1 Tabanan dan SMPN 2 Tabanan. Namun ia lebih sreg memilih sekolah di SMPN 2 Tabanan. “Anak saya malah milih sekolah di SMPN 2 Tabanan padahal diterima di SMPN 1 Tabanan,” jelas ayah murid tersebut. Meski diterima di dua sekolah, bapak tiga anak ini menyerahkan sepenuhnya kepada putranya untuk memilih sendiri sesuai dengan keingiannya. “ Padahal dua kakaknya sekolah di SMPN 1 Tabanan,” jelas sang ayah. Sementara itu pengumuman peneriman siswa baru juga ditempel di SMPN 2 Tabanan. Dalam pengumuman tersebut, nilai tertinggi yang diterima 28.30 sedangkan nilai terendah 25.10 yang jumlahnya 318. Sedangkan siswa berprestasi sebanyak 27 dan siswa miskin 16 orang. W-004
EKOWISATA Pelaksanaan BBTF Terus Digeber
9
FAJA R BALI
Kamis, 11 Juli 2013, Tahun XIII
Menteri Pertanian Klaim Stok Pangan Cukup
JAKARTA – Fajar Bali Menteri Pertanian Suswono mengklaim pasokan bahan baku hingga saat ini dalam keadaan aman. Dia meminta agar masyarakat tidak perlu panik dengan kenaikan harga yang terjadi saat ini. “Jika panik, akan membuat harga semakin naik,” kata Suswono setelah rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu, (10/7). Suswono mengatakan, kenaikan harga pada beberapa komoditas, seperti daging ayam dan telur, merupakan siklus bulanan, tapi kenaikan saat ini sudah tidak wajar. “Nanti harganya akan menurun pada pekan ketiga dan akan jatuh setelah Lebaran,” katanya. Hari ini, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menggelar rapat koordinasi terkait pasokan pangan menjelang hari raya keagamaan. Menurut Hatta, pada awal bulan puasa ini telah terjadi kenaikan harga yang signifikan untuk lima komoditas, yaitu cabai rawit, bawang merah, daging ayam ras, telur, dan daging sapi. Kenaikan paling tinggi terjadi pada cabai rawit dan bawang merah, dengan kenaikan di atas 50 persen. Hatta mengatakan pemerintah akan berusaha menurunkan harga, yaitu dengan membuka keran impor. “Itu langkah untuk stabilkan harga karena, seperti bawang merah, pada Agustus panennya mundur,” katanya. Untuk cabai rawit, Hatta mengatakan suplai berkurang akibat faktor cuaca. Sedangkan komoditas lain, seperti beras, stok dan suplainya tetap aman. “Bahkan beras berlebih,” katanya. TP
Gubernur Pastika Sarankan Bekerjasama dengan BPPD Bali DENPASAR - Fajar Bali Persiapan pelaksanaan Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) yang rencananya akan diselenggarakan tahun depan pada 10 hingga 14 Juni 2014 terus dimatangkan. Ketua tim panitia Fredy Manca beserta para pengurus Association Of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali yang diketuai I Ketut Ardana rabu (9/7) mendatangi Gubernur Bali Made Mangku Pastika untuk menyampaikan hasil rapat dari panitia. Di hadapan Gubernur Bali, para panitia BBTF menyampaikan tujuan pokok dari kegiatan ini sekaligus dalam rangka mempromosikan Bali. Freddy mengungkapkan, BBTF ini di dalam pelaksanaan nanti akan dirangkaikan dengan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXVI tahun 2014. Dalam acara ini pihak panitia menginginkan agar Bali menjadi salah satu tempat pertemuan antara para buyers dari luar dengan industri - industri pariwisata yang ada di Indonesia. BBTF ini katanya juga meru-
pakan program yang diputuskan dalam Musda ASITA Bali beberapa waktu lalu yang harus dilaksanakan. Selain itu, Freddy menargetkan untuk mengincar para buyers luar khususnya negara - negara ASEAN dan Cina. Sebanyak 100 buyers berasal dari internasional hosted sedangkan buyer dari Indonesia sebanyak 200 buyers dengan seller yang hadir. Selain industri pariwisata dari Bali, juga akan hadir industri pariwisata dari daerah lainnya baik hotel maupun dari biro perjalanan wisata. “Kita targetkan buyers asal negara ASEAN dan Cina,” ujarnya. Freddy juga menyampaikan dalam kegiatan BBTF 2014 ini, didahului dengan kegiatan road show baik dalam maupun luar negri. Salah satunya yang sudah pasti akan dilaksanakan yakni road show ke 3 kota di luar negri yaitu Guangnzhou, Zhen Zhen dan Singapura pada tanggal 8 hingga 14 september 2013 nanti. Sedangkan road show dalam negeri sendiri pasti dilaksanakan pada 27
FB/RONY
Para Pengurus ASITA Bali dan Panitia BBTF Foto Bersama Gubernur Bali Mangku Pastika
September 2013 di Bandung, Jawa Barat. Dalam kegiatan yang rencananya akan bertema Gateway To Indonesia Creative Tourism ini kata Freddy nantinya direncanakan akan digelar di dua tempat yakni Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) untuk kegiatan travex dan dirrect promotion berpusat di pertokoan Beachwalk, Kuta, Sementara itu, Gubernur Bali Mangku Pastika menang-
gapi dengan mengatakan sudah seharusnya kegiatan seperti ini dilangsungkan di Bali. “Saya mendukung kegiatan ini. Ini harus lebih dikoordinasikan lagi,” ucapnya. Selain itu, Gubernur Bali Mangku Pastika menghimbau kepada panitia agar melakukan koordinasi dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali agar nantinya menjadi jelas dan nyambung. “Kalau sendiri repot nantin-
ya. Kalau sama - sama, saya kira itu akan lebih ringan supaya ada kesatuan dalam kegiatan ini,” saran Pastika. Untuk memantapkan sinergitas antara pihak panitia pusat dan daerah, Mangku Pastika juga menyarankan untuk segera berkoordinasi dengan pusat mengingat waktu yang tersedia masih banyak. Selain itu, Mangku Pastika berharap agar kegiatan seperti ini mampu mencakup area yang lebih besar dan luas. W-011
GH Holdings Realisasikan Moto “Dari Bali Membangun Negeri”
tama kalinya di Kota Negara. Perayaan tahun 2013 ini serasa spesial dengan berbagai pencapaian melalui transformasi pertama yang dimulai pada tahun 2010, hingga transformasi keempat pada tahun 2013 ini. Menurut Ir.Gede Agus Hardy-
MANGUPURA-Fajar Bali Pembangunan hotel Trans Resort di Jalan Sunset Road, Kuta dikeluhkan warga sekitar. Warga merasa terganggu karena pengerjaan proyek tersebut. Salah satu warga, I Nengah Sukanata (50) yang rumahnya bersebelahan dengan proyek bersurat ke Bupati Badung dan Ketua DPRD Badung mengadukan proyek yang disebut-sebut milik konglomerat Chairul Tanjung. Dalam surat tertanggal 24 Juni 2013, Sukanata yang juga pemangku Pura Campuan Batur Cakti Kelawasan Kerobokan,
meminta perlindungan bupati dan dewan, terkait pekerjaan proyek hotel Trans yang berada di samping rumahnya di Lingkungan Mertanadi, Kelurahan Kerobokan Kelod. Menurutnya, proyek tersebut sangat mengganggu lingkungan, selain menimbulkan kebisingan, alat-alat berat yang beroperasi menyebabkan getaran keras sehingga tembok rumah dan tempat suci retakretak. Bahkan, pengoperasian tower pengangkut material yang berputar-putar di atas rumah warga dan pura ke-
luarga, menyebabkan kejadian tertimpanya atap rumah dan pura keluarga oleh ceceran beton dan material lainnya. “Kami pasrah dan kecewa, bahkan sakit hati. Kemanakah kami harus mengadu,”demikian tulis Sukanata dalam surat pengaduannya. Ia pun berharap bupati dan dewan dapat memberikan perlindungan kepada dirinya bersama tujuh kepala keluarga lainnya yang bernasib serupa. Di dewan surat ini didisposisikan ke Komisi B untuk ditindaklanjuti. Ketua Komisi B I Made Sum-
FB/IST
DENPASAR-Fajar Bali Hari ini Kamis, 11 Juli 2013 adalah momen yang penting bagi Grup Hardy’s/GH Holdings. Pada tanggal yang sama ditahun 1997, salah satu anak perusahaan GH Holdings, PT. Hardys Retailindo (HardysRetail) hadir untuk per-
awan selaku Presiden Direktur sekaligus Founder GH Holdings, kegiatan peringatan HUT GH Ke16 Holdings dilaksanakan secara sederhana di Head Office GH Holdings Buildings, Jalan Tukad Pakerisan 100 X, Panjer dan juga diseluruh Branch Outlet HardysRetail di Bali dan Jawa Timur. “Peringatan lebih bertujuan untuk memaknai perjalanan GH Holdings dari awal mula berdiri hingga saat ini menjadi salah satu Holdings Company besar di Bali” jelasnya. Diakui pengusaha yang akrab disapa Gede Hardy ini, pertumbuhan dan pencapaian GH Holdings hingga tahun 2013 ini tidak lepas dari peran serta dan kerja keras seluruh insan GH Holdings untuk melaksanakan transformasi dengan pedoman 5 Asas GCG, 9 Budaya Perusahaan, 5 Nilai Perusahaan, 5 Strategi HardysHoldings, 7 Strategi HardysRetail, 5 K dan 5 Program Go Green. “Transformasi keempat GH Holdings ini merupakan salah satu tonggak penting kami dalam
Gede Hardy, Presiden Direktur GH Holdings didampingi Ibu Ketut Rukmini Hardy selaku Komisaris Utama dalam sebuah kesempatan bersama Jajaran Direksi Bank Bukopin Syariah, salah satu dari 11 Bank Nasional dan Regional yang bekerjasama dengan GH Holdings.
upaya untuk menjadi market leader pada bidang usaha masing-masing anak usaha, dan menjadi perusahaan lokal pertama yang akan melakukan Initial Public Offering (IPO) tahun 2016 nanti melalui anak perusahaan PT. Hardys Retailindo, sehingga moto Dari Bali Membangun Negeri bisa kita realisasikan secara maksimal”, tegasnya. Hal senada juga disampaikan Komisaris Utama, Ketut Rukmini Hardy, SP. Menurut beliau pertumbuhan bisnis GH Holdings merupakan buah kerja keras dari seluruh insan GH Holdings dan kecintaan Pelanggan Setia Hardys. ”Seluruh insan GH Holdings mulai dari SPG, karyawan, management hingga ke pengurus perusahaan (Direksi dan Komisaris) memiliki peran yang besar membangun perusahaan dan kami yakin GH Holdings akan terus bertumbuh seiring dengan transformasi yang dilaksanakan secara konsisten”, imbuhnya. GH Holdings saat ini menaungi 8 core business utama yakni;
ertha yang dikonfirmasi terpisah, mengakui adanya surat pengaduan warga terkait akitivitas hotel Trans di Jalan Sunset Road. “Ya sudah ada pengaduan dari warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat aktivitas proyek,”ungkap Sumertha, Rabu (10/7). Ditanya soal tindaklanjut dewan terkait persoalan itu, politisi PDI Perjuangan asal Pecatu ini menyatakan segera akan melakukan sidak ke lokasi. Akan tetapi jadwal sidak masih menyesuaikan dengan agenda dewan yang sangat padat. W-006
Proyek Hotel Trans Resort Dikeluhkan
HardysRetail (PT.Hardys Retailindo), HardysLand (PT. Hardys Propertindo), HardysHotel (PT. Hardys Hotel Indonesia), HardysAgro (PT.Bali Agro Lestari), HardysFunzone (PT. Sarana Rekreasi Keluarga Indonesia), HardysInvestment (PT. Hardys Corpora), HardysTrans (PT. Sarana Transportasi Indonesia) dan HardysAdvertising (PT. Sarana Media Advertindo) dengan target Capex tahun 2013 sebesar Rp. 1,3 Trilyun. “Saya mewakili Komisaris dan Direksi GH Holdings, mengucapkan terimakasih atas dukungan dari seluruh stakeholder, terutama pemerintah daerah, perbankan dan Pelanggan Setia Hardy’s di Bali dan Jawa Timur, yang telah mendukung dan mendorong perkembangan GH Holdings hingga mampu bertumbuh secara maksimal hingga saat ini. Semoga melalui perayaan HUT GH Holdings ke 16 kali ini bisa menjadi momentum untuk meraih kejayaan GH Holdings”, tutupnya. RL
PENGUMUMAN LELANG ULANG
Sehubungan dengan pengumuman lelang kedua tanggal 7 Juni 2013 pada surat kabar harian Bali Tribun, PT Bank Syariah Mandiri Cabang Denpasar selaku Pemegang Hak Tanggungan I berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan, dengan jasa menggunakan jasa pralelang PT Balai Lelang Mandiri Prasarana melalui perantara KPKNL Denpasar akan melaksanakan penjualan lelang ulang dimuka umum pada :
Hari/tanggal Pukul Tempat
: Kamis, 18 Juli 2013 : 10.00 Wita : Kantor PT Balai Lelang Mandiri Prasarana Jalan Tukad Petanu No. 9C Panjer - Denpasar
Objek Lelang: 1. Debitur a.n. I Wayan Adi Swara, Jalan A. Yani Utara (Perum A. Yani Permai B. 14), Kel. Peguyangan, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar, berupa: 1 (satu) bidang tanah berikut bangunan diatasnya sesuai dengan SHM No. 4859/Kel. Peguyangan, Surat Ukur No. 00720/Peguyangan/2005 tanggal 14-06-2005, seluas 100 m2 a.n. RILIA MARLIANTY, terletak di Jalan A. Yani Utara (Perum A. Yani Permai B. 14), Kel. Peguyangan, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar, Provinsi Bali, dengan nilai limit Rp500.500.000,00 dan uang jaminan Rp200.000.000,00.
Syarat-Syarat Lelang : 1. Objek lelang/aset properti tersebut, dijual lelang dengan kondisi apa adanya (as is), dan kepada peserta lelang dianggap telah mengetahui/memahami kondisi objek lelang; 2. Peserta lelang diwajibkan menyetorkan uang jaminan penawaran ke Rekening No. 264471810 a.n. Rekening Penampungan Lelang KPKNL Denpasar di Bank BNI Cabang Denpasar Gajahmada, yang sudah efektif selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum pelaksanaan lelang; 3. Penawaran lelang dilakukan dengan cara lisan semakin meningkat; 4. Peserta lelang/kuasanya harus hadir pada saat pelaksanaan lelang; 5. Pelaksanaan lelang tetap dilaksanakan walaupun hanya diikuti oleh 1 (satu) orang peserta lelang; 6. Pemenang lelang yang ditunjuk wajib membayar bea lelang 2% dan harga lelang selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah pelaksanaan lelang, apabila tidak melunasi bea lelang dan harga lelang, maka dinyatakan batal dan uang jaminan disetorkan ke kas negara; 7. Peserta lelang yang tidak memenangkan lelang dapat mengambil kembali uang jaminannya tanpa potongan dengan menunjukkan bukti setor dan Kartu Identitas diri (KTP/ SIM); 8. Karena satu dan lain hal, pihak Penjual dan/atau Pejabat Lelang dapat melakukan pembatalan/penundaan lelang terhadap objek lelang tersebut diatas, dan pihak-pihak yang berkepentingan/peminat lelang tidak dapat melakukan tuntutan/keberatan dalam bentuk apapun kepada pihak Penjual dan/atau Pejabat Lelang. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi PT Bank Syariah Mandiri Cabang Denpasar, Jalan Teuku Umar No. 177 Denpasar Telp. (0361) 231999; Kantor PT Balai Lelang Mandiri Prasarana, Jalan Tukad Petanu No.9C Panjer – Denpasar Telp (0361) 2730330, atau KPKNL Denpasar Telp. (0361) 229151 Denpasar, 11 Juli 2013 Kepala PT Bank Syariah Mandiri Cabang Denpasar ttd Herry Hernowo
195/VII/FB/KTR
DIBUTUHKAN ACCOUNTING
Perusahaan surat kabar yang sedang berkembang di Bali, membutuhkan seorang Accounting berpengalaman dengan syarat sebagai berikut: 1. Wanita 2. Pendidikan Min. SMA/SMK 2. Usia Maks. 30 Tahun 3. Jujur dan teliti
192/VI/FB/KJS
013/VI/FB/IGR
DIKONTRAKKAN Restaurant Daerah UBUD Hubungi : 087 861 21 9783 081 999 01 3939
Bagi yang berminat segera hubungi: HARIAN UMUM FAJAR BALI Jl. Indrajaya No. 8 Ubung Kaja - Denpasar Telp. (0361) 411283 E-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.com
168/VI/FB/KTR
????
Mau Usaha TANPA RUGI… . .
KERIPIK SINGKONG Pedas
BALAREA
Membuka Peluang Usaha Tanpa Modal Untung Hingga Jutaan/bln, Cocok Untuk Anak Sekolah/Mahasiswa/Ibu Rumah Tangga/Karyawan. Alamat : Pecatu Resort, Jln. Arjuna Blok C7 No. 15 Dreamland Telp : (0361) 9288442 151/V/FB/KTR
160/VI/FB/GLH
018/I/FB/KTR
191/VI/FB/KJS
166/VI/FB/IGR
193/VI/FB/KJS
POLITIK
10
FAJA R BALI
Kamis, 11 Juli 2013 Tahun XIII
Panwaslu Soroti DPT Versi KPUD
Lirik Baliho Rasa dan Bagus di Zone Terlarang
Menyusutnya jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) dalam Pilkada Kabupaten Klungkung mulai mendapat sorotan. Tidak terkecuali dari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Klungkung. Sehari setelah ditetapkan oleh KPUD, Rabu (10/7) kemarin, Panwaslu mulai mengintruksikan jajaranya melakukan verifikasi terhadap jumlah DPT di seluruh Kabupaten Klungkung.
SEMARAPURA-Fajar Bali Tak hanya itu, Panwaslu juga mulai menyoroti baliho atau atribut partai yang dipasang di daerah (zone) terlarang. Ketua Panwaslu Klungkung, Komang Artawan menyampaiikan setelah DPT ditetapkan oleh KPUD, pihaknya baru dapat mengambil tindakan pengawasan. Oleh karena itu sejak kemarin, Pantia Pengawas Lapangan (PPL) sudah mulai melakukan pendataan. Jumlah PPL di Kabupaten Klungkung dikatakan sesuai dengan jumlah desa yang ada, yakni 59 orang. Setiap PPL akan melakukan pendataan di desa masing-masing. Menurut Artawan, jika ditemu-
kan pemilih yang tercecer, pihaknya akan segera mencatatnya. Oleh karena itu, jumlah DPT yang ditetapkan oleh KPUD, masih bisa berubah lagi. Waktu pendataan yang dilakukan oleh Panwaslu pun, akan dilakukan selama dua minggu. Setelah itu, data yang diperoleh akan direkomendasikan ke KPUD Klungkung. Selain masalah DPT, Artawan mengaku sudah mulai menindak baliho serta atribut partai yang bermasalah. Utamanya, baliho atau atribut yang dipasang di fasum (fasilitas umum) yang dikategorikan zone terlarang. Zone terlarang di Kabupaten Klungkung meliputi, kawasan Catur Muka ke
POLITISI Jadi Capres Luar Jawa, Marzuki Alie Tak Terbebani JAKARTA-Fajar Bali Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie menyatakan tak terlalu khawatir dengan isu Jawa dan luar Jawa untuk menjadi calon presiden. Menurut Marzuki, semua warga Indonesia memiliki latar belakang sama, yakni pernah dijajah Hindia Belanda. “Kita ini kan keturunan sama semua, hanya dulu ditempatkan di Sumatera dan di Indonesia timur,” kata Marzuki di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/7). Lagi pula, lanjut dia, semua orang merupakan keturunan Adam dan Hawa. “Kebetulan saja ditempatkan di wilayah tertentu.” Sebelumnya, Marzuki mengaku diminta Presiden SBY untuk mempersiapkan diri menjadi calon presiden. Demokrat berencana melakukan konvensi selama delapan bulan untuk menjaring calon presiden yang akan diusung pada pemilihan umum tahun depan. Beberapa nama disebut berminat mengikuti konvensi, seperti Gita Wirjawan, Pramono Edhie Wibowo, dan Mahfud Md. Marzuki menyatakan, jika dikotomi Jawa dan luar Jawa masih ada, berarti masyarakat belum memahami konsep keberagaman dalam sebuah negara kesatuan. Dia menyatakan, di Sumatera, juga banyak orang Jawa. Jika ada yang berpikir per wilayah, dia menambahkan, yang terjadi adalah saling usir di berbagai daerah. Marzuki sedang mempertimbangkan melakukan survei awal untuk menentukan popularitasnya. Menurut dia, konvensi membuatnya berpikir secara cerdas untuk memetakan kelemahan dan kekurangan serta menetapkan isu dan strategi kampanye. Ia mengaku belum memetakan daerah mana saja yang tingkat popularitasnya tinggi dan daerah mana yang rendah. Menurut dia, survei itulah yang akan memetakan kekuatannya untuk maju sebagai calon presiden. “Saya lagi memikirkan itu,” kata dia. TP
barat, sekolah, ataupun rumah sakit. Untuk saat ini, Artawan mengaku sudah melayangkan rekomendasi ke KPUD, terkait dua baliho yang dipasang di zone terlarang. Yakni baliho Rasa (Tjokorda Raka Putra- Putu Tika Winawan) dan Bagus (Tjokorda Bagus OkaIda Bagus Adnyana). Dua baliho
berukuran besar tersebut dipasang di tembok rumah warga yang tergolong zone terlarang. “Untuk dua baliho yang dipasang di kawasan terlarang, sudah kami rekomendasikan ke KPUD. Kami hanya memberikan rekomendasi, nanti yang mengeksekusi adalah KPUD,” jelas Artawan.
SEMARAPURA-Fajar Bali Demi menjaga keamanan selama perhelatan Pilkada, Kapolres Klungkung AKBP Ni Wayan Sri Yudatni Wirawati menggelar acara tatap muka. Kegiatan itu menghadirkan Bupati Klungkung, I Wayan Candra, unsur Muspida, Ketua KPUD, A.A Gde Parwata, Ketua Panwaslu, Komang Artawan, serta tokoh masyarakat. Tak ketinggalan, pimpinan Organisasi Masyrakat (Ormas) juga mengikuti tatap muka yang dilangsungkan di ruang Nusa Penida, Polres Klungkung, Rabu (10/7) kemarin. Ketua tim pemenangan keempat pasang kandidat Bupati dan Wakil Bupati Klungkung nampak mengikuti acara tersebut. Kapolres menegaskan, bahwa disamping untuk mendengarkan masukan serta saran dari para tokoh, acara itu juga bertujuan untuk menciptakan sebuah kesepakatan bersama. Terutama, kesepakatan untuk men-
jaga keamanan sehingga Pilkada Klungkung dapat berjalan dengan damai. “Tujuan dilangsungkanya tatap muka ini adalah untuk menyampaikan informasi, dan mengajak seluruh tim pemenangan untuk sepakat melangsungkan Pilkada yang damai,” jelas Kapolres AKBP Ni Wayan Sri Y.W. Ada lima poin yang diajukan dalam kesepakatan bersama tersebut. Pertama, mengenai kesiapan seluruh kalangan untuk mentaati segala ketentuan yang berlaku. Kedua, kesepatakan untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Ketiga, kesanggupan untuk mengendalikan dan mengawasi massa pendukung masing-masing kandidat. Keempat, tidak melakukan intervensi dan taat hukum ketika ditemukan pelanggaran. Poin kelima, seluruh komponen diharapkan dapat menerima dengan penuh kesadaran dan jiwa kesatria atas putusan KPUD tentang penetapan
JAKARTA-Fajar Bali Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan akan mengumumkan Daftar Pemilih Sementara (DPS) di setiap kelurahan mulai Kamis,11 Juli 2013. “Para calon pemilih diharapkan mengecek nama mereka di DPS, yang namanya belum tercantum harap segera melapor ke Panitia Pemungutan Suara di kelurahan masing-masing,” kata Husni Kamil Malik, Ketua Komisi Pemilihan Umum, kemarin. Laporan dari para calon pemilih, kata dia, akan ditindaklanjuti oleh KPU dengan melakukan supervisi. “Petugas di daerah akan lakukan melakukan pencocokan,” tambahnya. Saat disinggung mengenai
kendala sebelum DPS ditetapkan, Husni mengatakan kendala utama adalah pengiriman data melalui online. “Di beberapa daerah kondisi jaringan internet belum siap.” Selain itu, Husni menambahkan, kendala lain adalah adanya jadwal pencocokan dan penelitian data yang berbenturan dengan jadwal Pilkada. “Tapi kendala ini sudah kami minimalisasi,” ujarnya. Alur penetapan DPS diawali dengan data penduduk dari Kementrian Dalam Negeri. Kemudian KPU melalui panitia pemutakhiran data melakukan pencocokan dan penelitian untuk menyesuaikan data. Hasilnya kemudian menjadi DPS. TP
Sedangkan Ketua KPUD Klungkung, A.A Gde Parwata ketika dikonfirmasi terkait jumlah DPT, menyampaikan bahwa hal itu wajar. Jika berpatokan pada Pilgub 15 Mei lalu, Parwata melihat ada sekitar 29 persen ketidakhadiran pemilih ke TPS. Ketidakhadiran warga itu di-
yakini karena alasan tertentu. Seperti pemilih yang meninggal dunia, ataupun pindah domisili, tapi masuk dalam DPT Pilgub. Sedangkan kini, KPUD Klungkung sudah menggunakan sistem stiker, jadi Parwata yakin datanya lebih akurat. Setiap rumah kepala keluarga ditempeli stiker khusus
oleh KPUD. Sehingga akan mudah melacak, jika ada KK yang belum terdaftar sebagai pemilih dalam Pilkada nanti. “Dengan meggunakan stiker lebih akurat, data kita berbasis fakta. Sistem yang kita gunakan akan cocok dengan pemilu legislative nanti,” jelas Parwata. W-019
Amankan Pilkada, Kapolres Buat Kesepakatan Bersama
Hari Ini, KPU Umumkan DPS Pemilu 2014
FB/IST
Marzuki Alie
FB/DIAH
Baliho Rasa dan Bagus yang terpasang di kawasan zone terlarang.
FB/DIAH
Kapolres Klungkung, Ni Wayan Sri Yudatni Wirawati, dalam Acara Tatap Muka hasil penghitungan suara. itu, pada Pilkada tahun ini, Bupati Bupati Candra juga menyambut Candra juga berharap Kabupaten antusias acara tatap muka serta Klungkung kembali memperoleh kesepatakan bersama tersebut. predikat hijau. Yakni predikat yang Melalui tatap muka ini, Bupati disandang karena sangat minim Candra berharap pada Pilkada 23 pelanggaran saat Pilkada dibandAgustus 2013 semua komponen ingkan dengan Kabupaten lain. mentaati kesepakatan bersama. “Harapan kita semua, setiap kegSehingga tercipta Klungkung yang iatan Pilkada akan berjalan dengan damai, aman, dan tertib. Di samping damai, karena Klungkung adalah
daerah hijau. Artinya, sangat minim pelanggaran dibandingkan dengan Kabupaten lan,” ujar Bupati Candra. Selain mengingatkan Klungkung berpredikat hijau, Bupati Candra juga sempat memberikan sumbangan pendapat, mengenai isi poin kelima dalam perjanjian bersama. Bupati menyampaikan, bahwa isi poin kelima hendaknya ditambahkan dengan “sesuai ketentuan hukum yang berlaku”. Sehingga poin kelima kesepatakan bersama berbunyi, “menerima dengan penuh kesadaran dan jiwa kesatria atas putusan KPUD tentang penetapan hasil penghitungan suara, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku”. Sebab menurut Bupati Candra, setelah adanya putusan dari KPUD, pihak-pihak yang tidak menerima, masih bisa melakukan gugatan ke MK. Usulan Bupati Candra itupun, disetujui oleh semua tokoh yang hadir, dan langsung dicetak. Rencannya, kesepakatan bersama itu akan ditandatangani oleh seluruh ketua tim pemenangan serta Bupati Candra. Sehingga dapat digunakan sebagai bukti nyata, bahwa semua komponen sepakat untuk menciptakan Pilkada yang damai. W-019
KPU Sulsel Diduga Simpangkan Dana Rp 2,8 M MAKASSAR-Fajar Bali Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan mengungkapkan temuan baru dalam kasus dugaan korupsi di Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Selatan. Kata Asisten Pidana Khusus, Chaerul Amir, temuan itu terungkap setelah penyidik memeriksa dua pejabat pengadaan barang di KPU, Sahabuddin dan Muhammad Saleh Tahir. “Ada penggunaan anggaran Rp 2,8 miliar yang diduga tidak sesuai prosedur,” kata Chaerul, Rabu. Menurut Chaerul, Sahabuddin dan Saleh diperiksa sebagai saksi perkara dugaan mark up anggaran pengadaan barang KPU Sulsel. Temuan itu diperoleh secara tidak sengaja oleh penyidik kejaksaan. Namun, Chaerul tidak menjelaskan proses ketidaksengajaan itu. “Dana Rp 2,8 miliar itu digelontorkan tanpa melalui proses lelang. Dan dibagi-bagikan untuk membiayai 34 paket pekerjaan,” ujar Chaerul. Sejumlah pekerjaan itu adalah
sewa kendaraan roda empat sebesar Rp 276 juta, cetak buku, penerbitan keputusan komisi, jasa seminar, pembuatan striker, dan baju sosialisasi. Selain tarif sewa kendaraan, Chaerul tidak merinci secara detail nilai anggaran setiap pekerjaan. Namun kejaksaan memastikan realisasi anggaran itu sangat berpotensi terjadi penyimpangan. “Penggunaan dana jumbo tanpa melalui proses lelang telah melanggar Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa,” kata dia. Dalam pemeriksaan, Sahabuddin mengatakan bila penggunaan dana merupakan kebijakan dari pimpinan Komisi Pemilihan Umum. Alasannya, waktu pengadaan barang sangat sempit sedangkan barangbarang itu mendesak untuk digunakan. “Kebijakan itu semata-semata untuk mempermudah pengadaan barang,” kata Sahabuddin. TP
197/VII/KTR
196/VII/KTR
NASIONAL
FAJAR BALI Kamis, 11 Juli 2013, Tahun XIII
KPK Tak Akan Ungkap Detail Pemeriksaan Sri Mulyani
Pemerintah Beri Subsidi untuk Pemudik Bermotor
Tim Pengawas Kasus Bank Century DPR mengadakan rapat dengan Komisi Pemberantasan Korupsi mengenai kelanjutan kasus dana talangan Bank Century Rp 6,7 triliun. Rencananya, rapat ini dilakukan secara tertutup. JAKARTA-Fajar Bali “Rapat dilakukan tertutup karena ada yang ingin ditanyakan teman-teman Timwas,” kata Wakil Ketua DPR Pramono Anung di kompleks parlemen, Senayan, Rabu (10/7). Dia menyatakan tak etis menyampaikan beberapa substansi materi yang ingin ditanyakan oleh Timwas Century. Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Zulkarnain hadir dalam rapat ini. Abraham mengatakan KPK beberapa waktu lalu tak hadir bukan karena tak berniat memenuhi undangan. Adapun hari ini Abraham menyatakan khusus datang ke rapat ini, sedangkan pemimpin KPK yang lain sudah ada agenda tersendiri. Abraham menjelaskan, ia akan menerangkan perkem-
bangan penanganan kasus Century, termasuk penggeledahan Bank Indonesia. Namun dia tidak akan menyampaikan secara detail ihwal perkembangan kasus ini, termasuk pemeriksaan Sri Mulyani di Amerika Serikat. “Secara makro boleh,” kata dia. Tim Pengawas Kasus Century Dewan Perwakilan Rakyat pada Rabu, 19 Juni 2013, juga menggelar rapat tertutup dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Anggota Tim Pengawas Century dari Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo, mengatakan rapat kala itu mendengar keterangan dari pimpinan KPK soal perkembangan pengusutan kasus Century. “Hari ini rapat tertutup,” kata Bambang melalui pesan BlackBerry. TP
Gubernur Bali mengeluarkan SK Gubenur Bali bernomor: 2138/02-C/HK/2012 tentang Pemberian Izin dan Hak Pemanfaatan Pengembangan dan Pengelolaan Wilayah Perairan Teluk Benoa Provinsi Bali yang diterbitkan tertanggal 26 Desember 2012. Bahkan, tambahnya, surat Kajian Sementara Komisi III dan Komisi I yang ditujukan kepada Ketua DPRD Bali tertanggal 20 Desember 2012 dibandingkan dengan Surat Rekomendasi DPRD Bali kepada Gubernur Bali tertanggal 20 Desember 2012, sangat berbeda. Materi kedua surat itu tidak sesuai alias nyaplir. Anehnya kedua surat itu tanggalnya sama dan selang waktu dengan keluarnya SK Gubernur hanya 6 hari sehingga kesannya rekomendasi itu memang dikebut agar SK izin reklamasi cepat keluar. Poin dari Surat Kajian Sementara Komisi III dan Komisi I berbunyi “Melihat pemaparan LPPM Unud, maka kami DPRD Provinsi Bali memandang perlu dilakukan langkah-langkah yang komprehensif guna menanggulangi permasalahan tersebut, seperti membuat pulau penyangga, asal dengan kajian akademis dan uji lab pantai/ tsunami. “Sementara poin dari Rekomendasi DPRD Bali berbunyi “Berdasarkan surat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bali tanggal 10 Desember 2012 Nomor 005/4149/Bappeda perihal presentasi Feasibility Study
(FS) Rencana Pemanfaatan dan Pengembangan Kawasan Perairan Teluk Benoa oleh PT Tirta Wahana Bali Internasional, serta pemaparan dari Tim LPPM Universitas Udayana Bali, maka dari itu DPRD Provinsi Bali mendukung eksekutif untuk menindaklanjuti kajian dari tim LPPM Unud dalam menanggulangi dan mengamankan Pulau Bali dari bahaya tsunami serta diharapkan dalam pembangunannya tidak terjadi pengerusakan lingkungan dan pelaksanaannya harus sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.” Dewan juga telah melakukan peninjauan lapangan tanggal 17 Desember 2012 yang menyatakan bahwa kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil di selatan Pulau Bali merupakan kawasan yang paling rawan bencana tsunami. Selain karena geografis dan geologis, yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia—di mana membujur busur Sunda dan adanya pertemuan lempeng Eurasia dan lempeng Hindia-Australia, juga karena faktor kepadatan penduduk dan aktifitas ekonomi yang padat. Ini kemudian dirujuk oleh Gubernur Bali mengeluarkan SK Gubenur Bali bernomor : 2138/02-C/HK/2012 tentang Pemberian Izin dan Hak Pemanfaatan Pengembangan dan Pengelolaan Wilayah Perairan Teluk Benoa Provinsi Bali yang diterbitkan tertanggal 26 Desember 2012. Ternyata kecurigaan adanya perbedaan materi dalam kajian
Sri Mulyani
FB/ist
sementara Komisi I dan Komisi III benar adanya. Ketika Surat Kajian Sementara Komisi III dan Komisi I yang ditujukan kepada Ketua DPRD Bali tertanggal 20 Desember 2012 dibandingkan dengan Surat Rekomendasi DPRD Bali kepada Gubernur Bali tertanggal 20 Desember 2012 materi kedua surat itu tidak sesuai alias nyaplir. Anehnya kedua surat itu tanggalnya sama dan selang waktu dengan keluarnya SK gubernur hanya 6 hari sehingga kesannya rekomendasi itu memang dikebut agar SK izin reklamasi cepat keluar. Poin dari Surat Kajian Sementara Komisi III dan Komisi I berbunyi “Melihat pemaparan LPPM Unud, maka kami DPRD Provinsi Bali memandang perlu dilakukan langkah-langkah yang komprehensif guna menanggulangi permasalahan tersebut, seperti membuat pulau penyangga, asal dengan kajian akademis dan ujilab pantai/ tsunami.”Sementara poin dari Rekomendasi DPRD Bali berbunyi “Berdasarkan surat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bali tanggal 10 Desember 2012 Nomor 005/4149/Bappeda perihak presentasi Feasibility Study (FS) Rencana Pemanfaatan dan Pengembangan Kawasan Perairan Teluk Benoa oleh PT Tirta Wahana Bali Internasional, serta pemaparan dari Tim LPPM Universitas Udayana Bali, maka dari itu DPRD Provinsi Bali mendukung eksekutif untuk menindaklanjuti kajian dari tim LPPM
Unud dalam menanggulangi dan mengamankan Pulau Bali dari bahaya tsunami serta diharapkan dalam pembangunannya tidak terjadi pengerusakan. lingkungan dan pelaksanaannya harus sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.” Sementara itu salah satu anggota dewan yang enggan namanya dikorankan mengatakan, mestinya yang dijadikan dasar dan materi penyusunan rekomendasi oleh Ketua Komisi III dimintakan tanda tangan Ketua DPRD Bali.”Jadi kami menduga apa yang tertuang dalam surat kajian sementara Komisi III dan komisi I dan hasil penyusunan rekomendasi yang disampaikan ke Ketua DPRD Bali berbeda,” pungkasnya. Ketua Komisi III, Suryantha Putra mengatakan ada yang salah kaprah dalam rekomendasi. “ Maksud dari rekomendasi itu adalah agar Pemprov Bali melajutkan dan mengkaji kajian Unud dengan membuat kajian pembanding yang juga dilengkapi dengan uji lab tsunami dan uji lab pantai,” katanya. Yang dipertanyakan kenapa dalam materi rekomendasi dewan tidak tegas dinyatakan dewan ingin Gubernur Bali mengkaji lagi kajian Unud itu dan membuat kajian pembanding sehingga tidak ada multi tafsir. Namun, tambahnya,apapun itu, dewan akan melakukan kajian sebagai pembanding, bukan lagi soal ijin reklamasi. Mengingat belum ada uji lab,” tambahnya.W-010
Harus Ada Tolok Ukur yang Jelas DARI HALAMAN 1 Kepada sejumlah wartawan, Selasa, mantan anggota Komisi A DPRD Badung ini mulai melihat adanya wacana yang dimunculkan sekedar meramaikan tanpa arah yang jelas. Kalau ini dibiarkan, maka akan terus berkembang menjadi wacana yang kurang produktif justru bisa merugikan partai. “Siapapun boleh berwacana, tapi wacana yang disampaikan harus terukur dan ada parameternya sehingga tidak asal wacana apalagi sudah menyebut nama
JAKARTA-Fajar Bali Komisi V DPR menyetujui usulan pemerintah untuk memberikan subsidi senilai Rp 25 miliar bagi pemudik Lebaran 2013 yang menggunakan sepeda motor. Subsidi ini diberikan bagi pemudik yang akan membawa motornya untuk mudik melalui kereta api, laut, dan angkutan darat. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan menjelaskan, dari subsidi sebesar Rp 25 miliar tersebut, Ditjen Perhubungan Darat mendapat porsi Rp 8,907 miliar, Ditjen Perhubungan Laut Rp 7,45 miliar, dan Ditjen Perkeretaapian Rp 8,64 miliar.
Menurut Bambang, Kementerian Perhubungan menyatakan telah menyiapkan angkutan darat, kereta api, dan kapal untuk mengangkut total 216.705 motor para pemudik Lebaran mendatang. “Untuk transportasi darat, sepeda motor yang bisa diangkut mencapai 20.000 unit dengan 40.000 penumpang,” ujar Bambang dikutip dari laman Sekretariat Kabinet di Jakarta, Rabu (10/7). Awalnya, Kementerian Perhubungan mengajukan permohonan subsidi senilai Rp 124 miliar untuk angkutan motor saat masa mudik Lebaran melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Perubahan 2013 (APBN-P 2013). Namun, yang disetujui dewan yang membidangi sektor transportasi ini hanya Rp 25 miliar. “Subsidi sebesar Rp 25 miliar tersebut pun menurut saya cukup realistis mengingat keterbatasan waktu untuk penyerapan anggaran,” tambahnya. Bambang memaparkan, untuk mengangkut sepeda motor dengan menggunakan kereta api, dibutuhkan anggaran Rp 250.000 per unit serta biaya operasional pengembalian kereta Rp 200.000 per unit. Dengan demikian, mengangkut satu sepeda motor menggunakan kereta api diperlukan biaya Rp 450.000 per unit. KP
JAKARTA-Fajar Bali Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)memeriksa Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Didik Mukrianto. Didik merupakan Ketua Panitia Kongres Demokrat 2010, yang memilih Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Demokrat. Belakangan, Anas ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan gratifikasi pembangunan Pusat Olahraga Hambalang. “Saya akan ditanya soal statusnya Mas Anas. Nanti poinnya akan saya sampaikan setelah
pemeriksaan,” ujar Didik saat hadir di KPK, Rabu. Menurut Didik, dirinya bakal dimintai keterangan seputar Kongres Demokrat, 21-23 Mei 2010. “Dalam perspektif itu, kan, saya Ketua Panitia Kongres,” ujar Didik. Dia membantah jika ada aliran dana dari pihak luar partai untuk kongres yang berlangsung di Bandung itu. Sumber mengungkapkan, sejumlah perusahaan negara diduga ikut menyumbang untuk memenangkan Anas. Se-
bagai imbalan, perusahaanperusahaan yang sebagian besar bergerak di bidang konstruksi itu memperoleh berbagai proyek di kementerian dengan bantuan Muhammad Nazaruddin. Nazaruddin adalah Bendahara Umum Demokrat pada masa kepemimpinan Anas. Sebagian perusahaan yang diduga ikut menyetor adalah PT Waskita Karya, PT Nindya Karya, PT Pengembangan Perumahan (PT PP), PT Adhi Karya, serta PT Bio Farma. . TP
DARI HALAMAN 1
Pilkada Jawa Tengah. Menurut Ganjar, banyak media yang mendukung calon petahana Rustriningsih. Namun, akhirnya Mega menunjuk dirinya maju bersama kader PDI-P lainnya pada Pilkada Jawa Tengah. Tidak hanya Ganjar yang berbicara hal itu, Sekretaris Fraksi PDI-P Bambang Wuryanto juga merasakan hal yang sama. Menurut Bambang, kedekatan tidak menjamin seseorang akan dipilih Megawati. “Banyak orang sudah merasa dekat dengan Ibu Mega, tapi akhirnya tidak dipilih juga,” ujar Bambang, Selasa. Tidak jauh-jauh, dia mengambil contoh Pilkada DKI Jakarta yang kemudian dimenangkan
Jokowi. Banyak orang melihat Megawati dekat dengan Fauzi Bowo yang saat itu adalah kandidat petahana. Menurut Bambang, Megawati bahkan sempat mengundang Foke, sapaan Fauzi, ke ulang tahun putri proklamator itu di kediaman pribadinya. “Ibu Mega bahkan meminta secara pribadi Foke untuk mendoakan dia. Pulang-pulang dari situ, Foke sudah merasa dapat rekomendasi dari Ibu Mega. Demikian juga dengan anggapan kami. Eh ternyata, Ibu Mega pilih Jokowi,” ucapnya. Kedua politisi PDI-P tersebut yakin, Mega akan memberikan kejutan lainnya dalam Pemilu 2014. Tidak ada yang tahu apa itu. Yang tahu hanya Megawati. KP
pula, setiap dibuka akses jalan baru, di sekitarnya akan tumbuh kawasan bisnis, sehingga akan membawa kesan kumuh. Sebagai alternatif, kata Ardana, Bali harus mulai memikirkan membangun jalan yang ramah lingkungan. “Polanya harus diubah membuat jalan yang ramah lingkungan, salah satu alternatif membuat jalan melayang diatas
persawahan atau diatas air,” ujarnya. Menurutnya, jalan melayang ini sangat dimungkinkan dengan tetap berpedoman pada adat budaya Bali. Ditandaskan lagi, dengan semakin terbuka akses jalan khususnya jalan antar kabupaten, pertumbuhan ekonomi akan semakin berkembang pesat. W-006
lat—Rendang akibat tertimbun longsor. Akibatnya kendaraan termasuk truk angkutan galian C tak bisa melintas hingga menimbulkan kemacetan sepanjang 10 Km. Longsoran tanah juga men-
impa rumah dan sanggah serta pekarangan warga. Kemarin cuaca di Karangasem masih hujan namun tidak selebat dua hari sebelumnya. Meski demikian tidak ditemukan adanya longsoran baru.M-002
KPK Periksa Ketua Panitia Kongres Demokrat 2010
Isi Rekomendasi ‘Nyaplir’ DARI HALAMAN 1
sehingga kesanya subyektif,” kata Muncan. Sebagai ilustrasi, AA Muncan menyebutkan, banyak kader menyatakan si A paling tepat menduduki jabatan wabup, si B paling pas untuk jabatan itu dan si C merupakan kader paling berkualitas. Tapi satu pun tidak ada parameter dan tolok ukurnya. Apa kriteria si A dikatakan paling tepat, lantas si B paling pas dan si C kader paling berkualitas?. Semestinya kalau sampai berani menyebutkan seseorang itu paling tepat, harus disertakan tolok ukurnya
sehingga bisa dibandingkan dengan yang lain. “Selama ini memang belum ada parameternya. Apa ukurannya kader dikatakan berkualitas? Apakah karena dia duduk di struktur atau memperoleh suara banyak ketika pemilu 2009 lalu. Semestinya yang seperti ini jangan diabaikan sehingga wacana yang berkembang bisa memberikan edukasi (pendidikan) kepada masyarakat,”terang Muncan. Muncan mengapresiasi Sukirta, yang berharap kadernya memikirkan pertimbangan strategis partai. Art-
inya, siapapun kader yang akan dipercaya menduduki jabatan Wabup Badung harus dipikirkan untung ruginya. Jangan sampai karena hanya ingin merebut kursi wabup, mengahalalkan segala cara dan mengabaikan kepentingan partai. “Satu hal yang paling penting ketentuan undang-undang dan peraturan terkait pengisian wabup ini harus dipahami, termasuk ketentuan KPU yang menyangkut soal caleg jangan sampai merugikan partai,” tandasnya. W-006*
karena semua yang kita lakukan diawali dengan upacara yadnya/ spiritual/penyucian lingkungan. “Semoga pembangunan jalan tol ini benar-benar memberikan manfaat bagi kita semua dan kesejahteraan rakyat krama Bali khususnya, Bangsa Indonesia umumnya. Demikian juga dalam pengoperasiannya selalu diberikan keselamatan, kelancaran, keharmonisasian dan kerahayuan. Pembangunan jalan tol ini guna mengurai kemacetan yang terjadi di wilayah Bali Selatan juga untuk mendukung penyelenggaraan even-even Nasional, Regional dan Internasional yang digelar di Bali. Dalam pengoperasian jangka panjangnya benar-benar bisa memberikan sumbangan
bagi suksesnya pembangunan di Bali, bagi peningkatan kesejahteraan Bali secara menyeluruh. “Mengenai nama jalan dan tarif masuk jalan tol menjadi kewenagan Presedien/Pusat. Namun demikian Gubenur Bali akan mencoba mengusulkan dua nama yakni Jalan Tol Sukarno Hatta dan Jalan Tol Bali Mandara. Setelah itu pada Senin (29/7) mendatang akan diadakan uji kelayakan selama satu bulan. Jalan ini menurut rencana akan diresmikan Rabu, 14 Agustus mendatang yang juga bertepatan dengan HUT Provinsi Bali. Komisaris PT. Jasa Marga Bali Tol I Wayan Blayu Suarjana melaporkan pembangunan jalan tol
ini disamping mengedepankan kontruksi pembangun fisik juga tidak terlepas dari tatanan kehidupan agama Hindu di Bali yang sebelum pemancangan tiang pertama, diawali dengan upacara pemarisuda/penyucian pada tanggal 21 Desember 2011. Pembangunan jalan tol dilaksanakan selama kurang lebih empat belas bulan mulai awal April 2012 sampai dengan Juni 2013. Saat ini telah dilaksanakan proses serah terima dengan para kontraktor, setelah ini dilanjutkan proses kelaikan jalan dari Kementerian PU Cq. Badan Pengatur Jalan Tol untuk diputuskan apakah jalan tol ini bisa/tidak dioperasikan untuk umum.W-014*
Pikiran Politik Megawati Penuh Misteri
Ganjar mengakui, memang Mega kerap melibatkan pengurus DPP PDI-P ketika mengambil suatu keputusan. Namun, seluruh keputusan tetap dilakukan Megawati. Ganjar memberikan contoh saat penetapan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, DPP PDI-P sudah mengeluarkan satu nama Fauzi Bowo sebagai cagub yang akan diusung. Namun, akhirnya Megawati memiliih Jokowi. Suami Megawati, almarhum Taufiq Kiemas, ujar Ganjar, juga tidak selalu bisa menebak jalan pikiran Mega. “Waktu Pilkada DKI, Pak TK pilih Fauzi Bowo, beda dengan Ibu Mega,” imbuhnya. Hal serupa juga terjadi pada
Bali Mandara Harus Didukung Infrastruktur DARI HALAMAN 1 masyarakat. Saya yakin semakin mudahnya akses jalan, pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat,” ujarnya. Satu sisi, Ardana mengakui, untuk membuka akses jalan baru memerlukan lahan dan ini tidak mudah karena Bali sudah padat penduduk. Lagi
BPBD Bersihkan Bekas Longsoran
DARI HALAMAN 1 hujan lebat sempat melumpuhkan jalur utama yang juga sentra ekonomi Karangasem yakni jalur Selat—Klungkung dan jalur Se-
Gde Agung: JDP Menjadi Destinasi Baru Pariwisata DARI HALAMAN 1 “Dengan adanya jalan tol ini nantinya akan menjadikan suatu destinasi pariwisata baru bagi Badung khususnya dan Bali umumnya,”harap Gde Agung. Sementara itu,Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan,Bali dibangun berdasarkan satu kesatuan cosmis/ hukum semesta Satyam Ciwam Sundharam yang artinya kebenaran, kesucian dan keindahan sebagai dasar peradaban dan kebudayaan Bali yang melahirkan kreatifitas yang sangat tinggi, termasuk penataan tata ruang Bali. Perumusan tentang skala dan niskala. Inilah yang menjadi taksu Bali selama ini,
11
026/VI/FB/MHM
0361 411283
12
Pesona
PKB
FAJA R BALI
Kamis, 11 Juli 2013 Tahun XIII
Anak Panti Asuhan Berkreasi dengan Hati
I
stilah wirasa memang tidak bisa dilepaskan dalam laku berkesenian orang Bali. Karena selain wiraga, berkesenian mesti melibatkan wirasa – sebuah penyelaman estetik di dalam diri. Entah karena apa, wirasa inilah yang ditangkap ketika menyaksikan pentas anak-anak Panti Asuhan Benih Kasih Banyupoh.
DENPASAR-Fajar Bali Anak-anak Panti Asuhan Benih Kasih Banyupoh yang tergabung dalam grup musik Suara Hati Selasa (9/7) mampu menunjukkan karya seni lewat tari-tarian dan kolaborasi
musik daerah di Indonesia. Keterbatasan anak-anak panti tersebut tidak dijadikan halangan untuk berkreatifitas. Ketua Grup Musik Suara Hati, Kadek Philip mengatakan anggota grup musik yang
dirintis sejak tahun 2009 tersebut selain dari anak-anak Panti Asuhan juga ikut bergabung anak-anak sekitar Banjar Karangsari, Desa Bayupoh, Gerokgak, Buleleng. “Kali ini mereka memainkan beberapa jenis alat musik dari berbagai etnis budaya yang ada di Indonesia. Ini menjadi sebuah kolaborasi dengan melantunkan lagu daerah melalui aransemen melodi yang kreatif,” jelasnya. Tidak hanya anak-anak Bali, di
Panti Asuhan juga ada beberapa anak-anak Nusantara seperti Jawa dan daerah Timor yang berusaha memainkan alat musik daerah lain. Diawali dengan tari kreasi Angsoka kolaborasi Bali dan Jawa, penonton yang memenuhi Kalangan Angsoka, Art Centre Denpasar merasa terhibur yang dilanjutkan dengan penampilan Manuk Dadali khas Jawa. Penampilan ketiga dipentaskan kombinasi kecak dengan gambang
suling yang dilanjutkan oleh tabuh tetangisan daerah Bali yang merupakan ungkapan perasaan yang tidak dapat dibedakan antara suka dan duka. Lanjut Kadek Philip, anak-anak tersebut belajar untuk berkreatifitas, membina diri dalam banyak keterampilan demi masa depan yang mandiri. “Terpenting adalah bagaimana mereka bisa belajar hidup untuk memberi daripada menerima tanpa mengabaikan diri sendiri,” ujarnya.
Kolaborasi demi kolaborasi dipentaskan, giliran tabuh dan tari Janger Bali ditampilkan dan memberi sebuah arti kehidupan penuh semangat dalam menjalin persahabatan. Nyanyian Putri Cening Ayu mengungkapkan kerinduan terhadap keutuhan keluarga serta nyanyian satya Herdayah yaitu sebuah kejujuran hati dari anak-anak benih kasih. Dua lagu terakhir, yaitu Ratu Anom dan Gundul-Gundul Pacul diiringi oleh duet suling dan gitar.W-017
Anak-anak Panti Asuhan Benih Kasih Banyupoh menunjukkan bakatnya di ajang Pesta Kesenian Bali. Mereka tampak berkreasi dan berkesenian dengan hati.
Jadwal PKB
FB/HERU
KAMIS, 11 JULI 2013 Waktu : 11.00 wita Tempat : Kalangan Angsoka Kegiatan : Kesenian Rekonstruksi Arja Godongan dari Kab, Tabanan Waktu : 14.00 wita Tempat : Kalangan Ayodya Kegiatan : Pementasan Kesenian dari KPAP Gentra Seba STBA Bandung Waktu : 20.00 wita Tempat : Wantilan Kegiatan : Parade Arja dari kab, Buleleng Waktu : 20.00 wita Tempat : Panggung Terbuka Arda Candra Kegiatan : Parade Gong Kebyar Dewasa dari Buleleng, dan Gianyar
PKB dalam Jepret Kamera
Pers Room, Tempat Wartawan Nongkrong DENPASAR- Fajar Bali Pers Room. Ya, ini ruang untuk wartawan peliputan Pesta Kesenian Bali ke XXXV tahun 2013 yang berada di satu ruangan bawah gedung Ksirarnawa. Disitu ada satu komputer, dengan meja dan kursi yang cukup banyak, meski sebelumnya ada meja cukup panjang dekat perangkat komputer, tapi beberapa hari ini entah kemana tidak ada ditempat lagi. Rutinitas yang ada disitu, antara lain tempat berkumpulnya awak media setelah meliput baik siang dan malam. Oleh panitia humas PKB, Nyoman Wija, dikatakan ada kuisioner budaya berupa lembaran pertanyaan seputar pementasan yang ada. Mulai nama sanggar dan asalnya, tanggal pementasan dan sebagainya. “Sedang isi penilaian oleh wartawan antara lain dari originalitas ide garapan, keindahan,
Keliling Stand
FB/HERU
artistik, keserasian dan kaitan lainnya pada pentas tersebut, tentunya ini juga untuk bahan evaluasi kedepannya, ” jelas Wija. Pada siang hari sekitar pukul 13.00 wita
sudah tersedia sekitar 15 bungkus nasi plus lauknya dan air minum gelas untuk makan siang para awak media yang kebetulan ada disitu. “Kadang habis, kadang juga masih
sisa, ”kata para wartawan. Kemudian menjelang sore hari, tersedia pula kotak kue dengan jumlah yang sama, juga untuk para wartawan. Bicara kemudian dengan perangkat komputer yang walau hanya ada satu namun cukup membantu, setidaknya pula agak nampak bahwa ini adalah ruang untuk wartawan peliput PKB. Sementara para awak media kebanyakan juga sudah canggih –canggih alias mereka lebih banyak membawa peralatan sendiri berupa laptop. Para awak media tentunya juga berterima kasih hingga sejauh ini pihak panitia PKB untuk urusan ini, sudah cukup memberikan atensinya. Kedepan harapan semua untuk bisa lebih baik dalam kerjasama ini demi suksesnya event besar PKB yang kita cintai bersama. W-017
PKB Jadi Ajang Promosi Produk UKM
FB/RONY
Hujan yang cukup lama dari Selasa (9/7) membuat beberapa areal Pesta Kesenian Bali XXXV dipenuhi air. Tak hanya di beberapa stand di luar gedung, namun air hujan ikut membuat lantai tepat di depan ruangan Press Room yang disediakan panitia menjadi licin. Tak ingin sesuatu terjadi, pihak panitia pun memberikan temporary sollution (solusi sementara) dengan menempatkan sebuah ember hitam tepat di lokasi yang bocor. Pemandangan ini pun sempat menjadi pemandangan di antara pengunjung PKB yang mulai tampak sepi.
DENPASAR - Fajar Bali Pesta Kesenian Bali (PKB) di dalam pelaksanaannya memang menjadi tempat promosi bagi para pengrajin produk kerajinan. Dalam 1 bulan, Art Centre, Denpasar selalu dipenuhi oleh pengunjung dari seluruh Bali baik yang datang untuk menyaksikan pertunjukkan pentas seni dan budaya maupun yang hanya sekedar melihat dan membeli berbagai kerajinan yang ditawarkan. Salah satu pengrajin, I Wayan Suantara ikut serta memanfaatkan celah promosi industri kerajinan kecil yang terbungkus dalam PKB. “Tujuan utama saya ikut PKB ini karena untuk promosi,” katanya saat ditemui Rabu kemarin (10/7). Pengrajin yang mengkhususkan memproduksi industri kerajinan emas dan berlian ini mengakui, dalam keikutsertaannya yang ke 5 kalinya ini, PKB merupakan arena yang tepat sebagai ajang promosi bagi para pengrajin industri kecil di Bali. Pria kelahiran Kintamani, Bangli 40 tahun silam ini mengungkapkan, konsumen setianya ada juga yang berasal dari luar Bali seperti Kota Jakarta dan Surabaya. Namun lanjut Suantara, pasar hasil kerajinannya masih didominasi
I Wayan Suantara di Stand PKB oleh lokal Bali. “Sekitar 75 persennya orang lokal. Sisanya dari Jakarta dan Surabaya,” ujarnya. Owner Suditara Jewellery yang berlokasi di Jalan Puspem Badung ini memprediksi, dalam PKB ke XXXV kali ini terjadi
penurunan keuntungan mencapai 10 persen. Hal ini ditengarai dari minimnya event - event pementasan yang ada di dalam Gedung Ksiranawa. “Kalau dulu dulu, di dalam gedung (Ksirarnawa) ini selalu ada pertunjukkan
FB/RONY
dan pastinya ramai penonton. Kalau sekarang jarang,” ucapnya. Suantara mencatat, selama 5 kali dirinya mengikuti PKB selalu mendapatkan keuntungan berkisar 20 hingga 30 persen dari modal. Namun, untuk PKB
tahun ini, keuntungan tidak akan bisa mencapai jumlah tersebut. “Saya 5 kali ikut PKB. Semuanya dapat untung, cuma PKB tahun ini ada penurunan sekitar 10 persen lah,” katanya. Pada PKB 2013 ini Suantara menilai pelaksanaan PKB masih tetap sama dari tahun ke tahun. Yang ditampilkan hanya itu - itu saja, monoton. “Tidak ada inovasi dari pihak penyelenggara untuk menampilkan sesuatu yang baru. Setiap tahun gregetnya sama,” bebernya. Namun dari sisi fasilitas yang diberikan kepada para peserta stand mendapat apresiasi dari Suantara. Ia mengatakan, fasilitas yang diberikan kepada sudah mengarah perbaikan yang lebih bagus. “Dibandingkan PKB sebelumnya yang saya pernah ikuti, fasilitas PKB kali ini cukup bagus,” ujarnya. Kedepan dirinya berharap, agar pelaksanaan PKB ini lebih memberdayakan dan mengutamakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). “Tidak masalah siapa yang mau mengelola PKB, pemerintah atau swasta. Yang penting, UKM tetap diberdayakan dan diutamakan serta mendapat perhatian dari pemerintah,” saran Suantara. W-011