FAJAR BALI Aktual, Tajam, dan Dinamis
SABTU, 16 november 2013 | TAHUN XIV
Harga Eceran Rp. 3.000,-
Diusulkan Hibah 500 Juta untuk 17 Subak Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Ketut Suastika mengusulkan agar subak-subak di Bali yang diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia mendapat bantuan hibah masing-masing Rp 500 juta. DENPASAR-Fajar Bali Diakuinya 17 subak di Bali sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD), memang sering memunculkan tanda tanya di
masyarakat. Khususnya mengenai tindak lanjut dari pemerintah pusat maupun provinsi terhadap penghargaan tersebut. Menjawab pertanyaan itu,
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Ketut Suastika mengusulkan agar subak-subak tersebut mendapat reward khusus, yakni berupa bantuan hibah sebesar Rp 500 juta untuk masing-masing subak. Usulan ini dikemukakan dalam rapat dengan Komisi II DPRD Bali, bersama sejumlah mitra kerjanya. Secara rinci, Suastika menyampaikan, 17 subak yang di-
akui oleh UNESCO ini, 14 di antaranya terdapat di Jatiluwih, Tabanan dan 3 di Kabupaten Gianyar. Berdasarkan aspirasi masyarakat, saat ini seluruh subak di Bali membutuhkan revitalisasi saluran irigasi, dan Pura Khayangan Subak. Tak hanya itu, khusus untuk 17 subak yang diakui UNESCO ini juga menjadi sorotan di wilayahnya masing-masing. Sebab, selama ini pemerin-
tah terkesan belum memberikan apa-apa, setelah mereka berhasil meningkatkan kebanggaan dunia terhadap Bali. Oleh karena itu, Kadisbud mengusulkan agar ke-17 subak itu diberikan bantuan dana hibah. Menurut Suastika, usulan ini juga sudah sempat dibahas dalam program Kementrian Kebudayaan dan Pendidikan RI. Setidaknya, masing-masing ke hal. 11
014/VI/KTR
NASIONAL
Bhinneka Tunggal Ika Hanya Jadi Kata Pemanis JAKARTA-Fajar Bali Setiap tanggal 16 November, dunia memperingati Hari Internasional untuk Toleransi guna menegaskan kembali pentingnya mempromosikan dan menjamin toleransi. Meskipun lembaga Perserikatan BangsaBangsa (PBB) UNESCO sudah mengadopsi peringatan tersebut sejak tahun 1995, Indonesia baru memperingatinya pada tahun 2008. Ini juga menjadi momen bagi Indonesia untuk berintrospeksi diri. “Di sebuah dunia di mana persamaan hak asasi manusia dihargai, seharusnya penghargaan terhadap sesama manusia meningkat. Tapi yang terjadi justru kekerasan atas nama agama meningkat,” ujar Wakil Ketua Badan Pengurus Setara Institute Bonar Tigor Naipospos mengawali pembicaraan di kantornya, Jakarta, Jumat (15/11). Menurut Bonar, meningkatnya praktik intoleransi tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga menjadi kecenderungan di dunia. Berdasarkan catatan Setara Institute selama periode Januari hingga November ke hal. 11
FB/DIAH
Rancangan UMP Kecil, FSPM Mesadu ke Dewan
Pak Gubernur
DENPASAR-Fajar Bali Kisruh penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) kini merambah hingga ke Bali. Jumat (15/11) kemarin, Komite Regional Fed-
FB/ARTAYASA
Pasien DB ketika dirawat di RS Ganesha, Desa Celuk, Kecamatan Sukawati
Biaya Tambahan JKBM Dikeluhkan Warga Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar terserang Demam Berdarah (DB). Mereka mengeluhkan beban biaya
ke hal. 11
Bali Permata Tours TIRTAYATRA KE INDIA
BRKT: MARET, APRIL, JUNI, AGUSTUS, SEPTEMBER SINGAPORE - MALAYSIA 4H/3M AUSTRALIA, JEPANG, KOREA, VIETNAM
SINGAPORE 3 H/2M GUNUNGSALAK 2H/1M BANGKOK-PATTAYA 4H/3M JOGYAKARTA 3H/2M HONGKONG 4H/3M BEIJING 4H/3M KUTAI 3H/2M PAKET TOUR KE KAPAL PESIAR - CARIBBEAN CRUISE - HOLLAND AMERICA LINE
Komisi IV DPRD Bali didampingi Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi saat menerima pengaduan FSPM.
BOOKING TICKET PESAWAT & HOTEL
HUB: 0361-7807850 / 7426100, 0361-264915, 08123900846, KETUT SUDIARSA, SE 026/VI/W-020
erasi Serikat Pekerja Mandiri Bali, menyampaikan aspirasi ke Kantor DPRD Bali. Mereka menuntut agar Dewan Pengupah Provinsi Bali urung mengusulkan UMP Bali
sebesar Rp 1.321.500,00. Alasannya sederhana, lantaran UMP itu, dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan hidup para pekerja. Upah ideal yang dituntut
Warga Karangasem Diminta Tak Berharap Air Proyek Pipanisasi
DENPASAR-Fajar Bali ‘Badai’ yang mengguncang kepemimpinan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg mendapat sorotan anggota DPRD Bali. Apalagi, pasca nama bupati dua periode ini terseret dalam kasus dugaan korupsi proyek pipanisasi. Melihat fenomena ini, anggota Dewan Provinsi Bali Dapil Karangasem, Ni Made Sumiati berharap masyarakat tenang. Tetap mengutamakan asas praduga tak bersalah, sebelum ada keputusan hukum tetap. Dirinya juga meminta masyarakat Karangasem tak terlalu berharap datangnya air bersih dari proyek bermasalah ini. “Tetap ada asas praduga tak bersalah, sebelum ada kekuatan hukum tetap,” cetus Srikandi PDIP ini. Sebagai warga asli Karangasem, Sumiati mengaku tidak terkejut dengan mencuatnya kasus ini. Sebab, sejak dirinya belum menjabat sebagai ang-
gota dewan, proyek ini kerap menjadi ‘buah bibir’. Bahkan, di saat ia masih tercatat sebagai aktivis, pihaknya sering menyoroti proses penjajakan proyek senilai Rp 29 miliar ini. Sekitar tahun 2008 silam, Sumiati mengaku getol mengingatkan, agar semua pihak mengecek kembali kelayakan proyek ini. Utamanya efektifitas dan efisiensi, serta daya dukung untuk operasionalnya, seperti debit air, dan masalah kelistrikan. Tak berhenti di sana, dari awal Sumiati menilai proyek pipanisasi tersebut sudah tidak layak. Namun, entah apa yang terjadi, sehingga akhirnya proyek ini menjadi layak dan mulai ditenderkan sejak tahun 2010. “Masalah pipanisasi sudah sejak dulu, bahkan sebelum saya jadi DPRD. Dari dulu sudah saya bilang, tolong cek kelayakan dulu,” tegas Sumiati. Nah, di saat dugaan korupsi
sudah tercium KPK seperti sekarang ini, Sumiati berharap semua pihak mengikuti mekanisme. Demikian juga dengan Bupati Geredeg, disarankan untuk memastikan status, apakah masih saksi atau sudah tersangka. Tak hanya itu, sebagai acuan pertimbangan hukum, Geredeg disarankan untuk menyiapkan data-data yang valid. “Kalau memang tidak benar, Pak Bupati bisa melawan dengan didampingi pengacara atau pembela dan didukung oleh data yang valid,” ujarnya. Sedangkan, untuk warga Karangasem utamanya yang tinggal di daerah kering seperti Kubu dan Seraya, diminta untuk tidak berharap banyak dari proyek pipanisasi. Sebab, air sifatnya diperlukan setiap hari, tidak bisa menunggu proyek kelar. Oleh karena itu, untuk saat ke hal. 11
oleh para pekerja berkisar Rp 1,7 juta hingga Rp 2,1 juta. Meski dilatari hujan gerimis, Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM) Bali rupanya tak membat-
alkan aksi. Audiensi yang digagas oleh FSPM ini diterima langsung oleh Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Nyoman Parta didampingi angke hal. 11
Rona Ingin Serius Kuliah
Tia Sari Purnama Dewi
FB/IST
Susah memang memberi penilaian terhadap wanita satu ini. Ia memiliki wajah jelita, seksi, dan tentunya masih muda. Ditambah ia getol menyelami dunia entertainment, khususnya di bidang modeling. Tak heran jika kaum Adam sering kesemsem ketika melihat wanita bernama lengkap Tia Sari Purnama Dewi ini. Apalagi kalau Tia menunjukkan aksinya berlenggak lenggok di atas panggung. Uh, jantung lelaki bisa copot dibuatnya. Dalam dunia modeling, Tia tergolong wanita yang cukup diperhitungkan. Ia bak ‘tukang sihir’ yang selalu membuat penonton berkaca-kaca. Ia mengaku awal mula ke hal. 11
290/IX/IGR
ONLINE: www.fajarbali.com
join facebook.com/fajar.bali