FAJAR BALI
senin, 18 november 2013 | TAHUN XIV
Aktual, Tajam, dan Dinamis
Harga Eceran Rp. 3.000,-
Dinas Pertanian ‘Kampanye’ Buah Lokal 401/XI/KTR
Di tengah maraknya kampanye politik, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali juga seolah tak mau kalah. Sejak Jumat (15/11) hingga Minggu (17/11) kemarin, Dinas Pertanian Tanaman Pangan gencar ‘kampanye’ buah lokal melalui Festival Agribisnis 2013.
DENPASAR-Fajar Bali Pembukaan acara yang difokuskan di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar ini disaksikan oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Ida Bagus Wisnuardana, Asisten III Setda Pemprov Bali, I Made Santha, serta anggota Komisi II DPRD Bali, I Nyoman Sugawa Korry. Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, IB Wisnuardana menyampaikan, dibukanya Festival Agribisnis bertujuan untuk memasyarakatkan produk pertanian lokal. Sekaligus untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi petani dalam memasarkan hasil pertaniannya. Festival ini juga menjadi sebuah pembuktian, bahwa produksi buah lokal tidak kalah saing dengan produk impor. Baik dari segi kualitas maupun kandungan vitaminnya. Oleh karena itu, Wisnuardana berharap, kampanye buah lokal ini tidak hanya mendapat perhatian selama festival, melainkan dapat terus dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari . Sementara, Asiten III Setda Provinsi Bali, I Made Santha yang mewakili Gubernur Bali, I Made Mangku ke hal. 11
Candi bentar
Oleh: A. PARAMITA
Ironi Kebebasan
D
i balik tajamnya perbedaan sikap politik antara Soekarno dan Soeharto, ternyata kedua mantan pemimpin republik Indonesia ini memiliki garis kesamaan: melarang kebebasan pers di tanah air. Pers Indonesia di rezim mereka mengalami krisis yang luar biasa. Sedikit saja menyentil kebijakan pemerintah, tak tanggung-tanggung institusi pers akan dibredel, dihabisi. Tak hanya soal bredel, surat izin penerbitan pers dicabut, para jurnalis yang kritis dimasukkan daftar hitam, bahkan dipenjarakan. Mulut dan pikiran mereka
SURVEI
Elektabilitas Ical Sulit Tembus 2 Digit
Lomba gebogan dalam Festival Agribisnis 2013.
JAKARTA-Fajar Bali Peneliti dari Indonesia Budget Center (IBC) yang juga aktivis Indonesia Corruption Watch, Apung Widadi, menilai proses liberalisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disinyalir akan digunakan para elit politik untuk mencari dana politik untuk pemilu 2014. Hal ini terkait dengan uji materi
Gubernur Pastika
Perlu Tim Independen Awasi Bali Mandara
FB/DOK
Cok Budi Suryawan
Program Bali Mandara terus mendapat sorotan. Oleh karena program ini sangat diidam-idamkan oleh masyarakat. Tak jarang pula dalam pelaksanaannya, program ini menemukan banyak
ke hal. 11
ke hal. 11
Parpol Incar Dana Politik dari BUMN (judicial review) terhadap UU Keuangan Negara dan UU Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Mahkamah Konstitusi yang akan memisahkan BUMN dari rezim keuangan negara. “Putusan ini akan menimbulkan kontroversi karena menyebabkan BUMN tidak bisa diaudit oleh BPK,” kata Apung di Jakarta,
Minggu (17/11). Salah satu modus yang akan digunakan, kata Apung, adalah melalui proses IPO (Initial Public Offering) dari BUMN ke swasta. Hal ini digunakan oleh para elit politik sebagai salah satu sumber dana utama pemenangan pemilu. Dalam kesempatan yang sama, ke hal. 11
014/VI/KTR
Gubernur Komit, Renovasi Tangga Pura Lempuyang
ke hal. 11
Pak Gubernur
FB/DIAH
JAKARTA-Fajar Bali Elektabilitas calon presiden Partai Golkar, Aburizal “Ical” Bakrie terus menurun. Berdasarkan survei yang dilakukan Lembaga Klimatologi Politik (LKP) terakhir, elektabilitas Ical hanya ada di tingkat 9,2 persen pada bulan NovemFB/IST ber 2013. Aburizal Bakrie LKP melakukan pemantauan terhadap survei elektabilitas Ical setiap lima bulan sekali sejak November 2012. Pada saat itu, elektabilitas Ical hanya 7,1 persen. Elektabilitas pengusaha Bakrie Grup itu kemudian meningkat signifikan pada Maret 2013 yakni sebesar 10,6 persen. Namun peningkatan elektabilitas ini tidak berlangsung lama. Pada Juli 2013, elektabilitas Ical kembali turun menjadi 9,5 persen.
FB/DOK
DENPASAR-Fajar Bali Terlepas dari pro-kontra penetapan 11 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika memastikan bahwa penataan Pura-pura di Bali tetap menjadi tanggung jawab Pemprov Bali. Oleh karena itu, Gubernur mengapre-
siasi usulan anggota DPRD Bali, Ni Made Sumiati untuk merevitalisasi sejumlah sarana di kawasan suci. Di antaranya, tangga menuju Pura Lempuyang yang nyaris selama 23 tahun tidak pernah direhab. Di samping itu, sejumlah Penyengker dan Padma Tiga di Pura Besakih juga segera akan diperbaiki.
Ribuan Penderita HIV/AIDS di Bali Belum Terlacak Dari tahun ke tahun, penderita HIV/AIDS di Bali terus mengalami peningkatan. Upaya preventif yang sudah dilakukan oleh berbagai instansi seolah belum membuahkan hasil. DENPASAR-Fajar Bali Komisi IV DPRD Bali pun memberi prioritas untuk kasus ini. Terbukti, di tahun 2014, anggaran yang dikucurkan
I Ketut Suarjaya
FB/IST
untuk penanganan HIV/AIDS di Bali dialokasikan sebesar Rp 6 miliar. Dengan dianggarkannya dana sebesar Rp 6 miliar di tahun 2014, Komisi IV DPRD Bali meminta agar pemerintah fokus untuk menangani kasus HIV/ AIDS. Demikian juga dengan penanganan rabies di Bali. Hal itu diungkapkan oleh, Bendahara Komisi IV DPRD Bali, I Wayan Rawan Atmaja, Minggu (17/11) kemarin. “Dana enam miliar di tahun 2014 ke hal. 11
Hal itu terungkap ketika anggota Komisi I DPRD Bali, Ni Made Sumiati memaparkan mengenai sejumlah fasilitas pura yang rusak berat, dalam rapat gabungan pembahasan RAPBD 2014. Sumiati memaparkan, tangga menuju Pura Lempuyang di Kabupaten Karangasem nyaris selama 23 tahun ke hal. 11
Bali Permata Tours TIRTAYATRA KE INDIA
BRKT: MARET, APRIL, JUNI, AGUSTUS, SEPTEMBER SINGAPORE - MALAYSIA 4H/3M AUSTRALIA, JEPANG, KOREA, VIETNAM
SINGAPORE 3 H/2M GUNUNGSALAK 2H/1M BANGKOK-PATTAYA 4H/3M JOGYAKARTA 3H/2M HONGKONG 4H/3M BEIJING 4H/3M KUTAI 3H/2M PAKET TOUR KE KAPAL PESIAR - CARIBBEAN CRUISE - HOLLAND AMERICA LINE
BOOKING TICKET PESAWAT & HOTEL
HUB: 0361-7807850 / 7426100, 0361-264915, 08123900846, KETUT SUDIARSA, SE 026/VI/W-020
302/X/KTR
ONLINE: www.fajarbali.com
join facebook.com/fajar.bali
METROKOTA
2
FAJA R BALI Senin, 18 November 2013, Tahun XIV
DENPASAR – Fajar Bali Kasus dugaan korupsi yang menjerat Caleg Demokrat Dapil Jembrana Ketut Suardi, memang sudah disidangkan. Dalam keterangan beberapa saksi mulai terungkap jika dana ternyata tidak diambil oleh Ketua Koperasi Serba Usaha (KSU) Lestari Ketut Suardi. Melainkan dana itu diambil oleh salah satu Kabid di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) Ketut Arimbawa. Setelah diambil, dana itu lantas diserahkan kepada Bendahara Koperasi Suadnyana. Artinya dana itu sama sekali tidak diketahui oleh Bendahara. Dengan keterangan saksi-saksi itu, tim kuasa hukum Suardi berencana akan melaporkan Ketut Arimbawa. Hal ini seperti dituturkan Gede Indria, salah satu kuasa hukum Suardi saat dihubungi via telepon, kemarin. Dia juga mengatakan jika saat ini pihaknya sedang menyusun laporan yang nantinya akan ditujukan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali yang ditembuskan ke Kejari Jembrana juga Kejaksaan Agung (Kejagung). "Yang paling awal adalah melaporkan Ketut Arimbawa masih bebas," ujarnya. Setelah itu, Kata Indria, pihaknya juga akan mendesak agar Bendahara Koperasi Lestari yang menerima yakni Suadnyana, segera dijadikan tersangka dan
dijebloskan juga ke penjara. “Arimbawa juga mesti disidik dan dijadikan tersangka,"turur Indria. Dia mengatakan, desakan tertulis ini bukan tanpa dasar. Lantaran dalam dua kali sidang mendengarkan keterangan saksi, muncul saksi Sekda Jembrana sebagai mantan Kadis Perindagkop Gunada mengatakan wajib Ketua Koperasi yang mencairkan dana itu. Namun kenyataannya, Arimbawa mengakui bahwa yang mencairkan dia dengan Suadnyana (bendahara Koperasi) dalam sidang pertama terkait saksi. Lebih rinci lagi dalam sidang kedua dengan agenda saksi adalah kasir yang mencairkan, yaitu Luh Mayani mengatakan bahwa pihaknya ditekan dan dipaksa oleh Arimbawa dengan kekuatan jabatannya saat itu untuk mencairkan. Mencairkan dana panjar atau talangan, yang sama dengan dana dimohon lewat proposal Rp100 juta. “Dengan demikian jelas sudah bahwa yang menjadi dalang adalah Arimbawa, tapi kok dia tidak dijadikan tersangka," ungkapnya. Dikatakan pula, Luh Mayani mencairkan dana Rp 100 juta ke Arimbawa atas permintaan Arimbawa, sampai – sampai Bendahara Tama Yasa mengaku dilangkahi. Kemudian Arimbawa menyerahkan duit itu ke Ben-
dahara KSU Lestari Suadnyana, tanpa sepengetahuan Suardi sebagai terdakwa. “Kasus ini penuh dengan muatan politik,"tegas dia.
NUSA DUA - Fajar Bali Peristiwa tragis menimpa seorang turis asal China bernama Cheng Haoran (19). Turis tersebut tewas tenggelam di kolam renang utama Hotel Westin Nusa Dua, pada Sabtu (16/11) siang. Kejadian yang menghebohkan Hotel bintang 5 itu terjadi sekitar pukul 10.25 wita. Berawal saat orang tua korban bernama Cheng Riol (44) berada di kamar Hotel. Sementara korban pergi berenang di kolam renang utama. Namun saat memulai berenang, korban pemanasan terlebih dulu. Selanjutnya, korban menceburkan diri ke kolam renang. Ironinya, usai menceburkan diri, korban tidak munculmuncul kepermukaan. "Korban tenggelam usai menceburkan diri,"ujar sumber petugas Polsek Kuta Selatan Minggu (17/11) kemarin.
Melihat korban tidak muncul kepermukaan, salah seorang petugas Hotel melakukan pertolongan dan ikut menceburkan diri. Saat diangkat ke darat kondisi korban dalam keadaan pingsan. Selanjutnya, pihak Hotel membawa korban ke rumah sakit. Malang tak dapat ditolak, saat dalam perawatan intensif tim dokter, nyawa korban tidak bisa diselamatkan lagi. Aparat kepolisian Polsek Kuta Selatan yang menerima informasi korban tewas tenggelam di Hotel Westin langsung olah TKP. Kolam renang Hotel yang merenggut nyawa turis China itu kini dipasang garis pembatas atau Police-line. Dikonfirmasi, Kapolsek Kuta Selatan Kompol Wayan Nuriata membenarkan tewasnya turis asal China di kolam renang Hotel Westin. Dia mengatakan dari hasil penyelidikan petugas tidak
ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. "Setelah kami selidiki, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,"ujar Kompol Nuriata, pada Minggu (17/11) kemarin. Menurut Kompol Nuriata, jasad korban kini diinapkan di RSUP Sanglah, Denpasar. Hanya saja keluarga korban tidak memperbolehkan pihak kepolisian melakukan otopsi. Terpisah, Marketing Komunikasi Hotel Westin Nusa Dua, Dewi membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan, pihak hotel dan kepolisian sudah melakukan kordinasi terkait kejadian ini. “Kami sudah melakukan kordinasi dengan pihak kepolisian,” jelasnya sambil mengatakan jika korban dan keluarganya sudah beberapa hari menginap di hotelnya. R -005
Lantas kenapa terdakwa sempat mengembalikanduit ke kas daerah? Ditanya begitu, pengacara asal Buleleng itu menjawa ini sebuah tanggung-jawab dari Suardi sebagai Ketua Koperasi. Selain itu langkah mengembalikan dana ini langkah kooperatif terdakwa, sebagai Ketua KSU Lestari. Ini nantinya menjadi catatan majelis juga, fakta persidangan dengan keterangan saksi dan sikap Suardi yang sudah rela mengembalikan duit yang dia terima. “Jadi, dengan mengembalikan bukan berarti terbukti mengambil. Ini semata-mata hanya sebagai tanggung-jawab terdakwa sebagai Ketua Koperasi,"pungkasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Koperasi yang dipimpin Suardi tahun 2004 mendapatkan pinjaman dari pemerintah. Namun dana ini bermasalah, hingga akhirnya Suardi diseret dalam kasus dugaan korupsi. Sebelum masuk proses persidangan Suardi mengembalikan dana Rp 100 juta itu ke kas daerah. Sampai sidang pertama Suardi tidak ditahan, hingga akhirnya sidang kedua Suardi diputuskan untuk ditahan oleh hakim.W-007
Turis Asal China Tewas di Kolam Renang Westin
FB/DOK
PH Suardi Siap Laporkan Arimbawa
Petugas Kantor Pelayanan Bea dan Cukai belum lama ini memusnahkan barang barang eletronik sitaan milik Negara, salah satunya puluhan HP. Diketahui pula HP Black Market kini merajai pasaran dan dijual bebas disejumlah toko di Denpasar dan sekitarnya. Sungguh mengenaskan, hingga kini belum ada tindakan apapun dari aparat keamanan di Bali.
Mata Korban Disulut Api Rokok
Murid SD Disiksa Orang Tua Murid KUTA SELATAN – Fajar Bali Kekerasan terhadap murid SD terjadi disebuah sekolah diseputaran Jimbaran, Kuta Selatan, pada Sabtu (16/11) pagi. Salah seorang orang tua murid terpaksa dilaporkan ke Polisi karena melakukan kekerasan terhadap anak murid SD dengan cara sadis. Yakni menyulut api rokok ke bagian mata korban hingga mengalami pembengkakan. Kasus ini dilaporkan ke Polisi oleh orang tua murid bernama Nader Sanaei (48) tinggal di Jalan Nuri B4/25 Perum Gading Jimbaran, Kuta Selatan. Sedangkan pelaku yang dilaporkan yakni orang tua salah seorang murid bernama Alit. Dalam kesaksiannya di kantor polisi, pelapor mengatakan
bahwa anaknya mengalami kekerasan saat berada di sekolah. Anak pelapor dipukul dengan tangan kosong dan bagian matanya bengkak akibat disulut api rokok. Anak pelapor mengaku yang melakukan perbuatan itu yakni salah seorang orang tua murid bernama Alit. Menurut pelapor seperti yang diceritakan anaknya, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (16/11) sekitar pukul 07.30 wita. “Saat itu anaknya belum belajar dan bermain di halaman sekolah. Namun terlapor datang dan memegang kepala korban,” ujar sumber petugas pada Minggu (17/10) kemarin. Kronologis penganiayaan
Sasar Wilayah Kuta Selatan
Tiga Pelaku Narkoba Digulung KUTA SELATAN – Fajar Bali Dalam sehari, pada Kamis (14/11), Sat Narkoba Polresta Denpasar menggulung tiga pemakai narkoba. Tiga tersangka satu diantaranya perempuan ini ditangkap di wilayah Kuta Selatan berikut barang bukti sabu sabu dan ganja kering. Ketiga tersangka yakni Hendra Sulatumena (28) tinggal di Jalan Merdeka Raya nomor 33 kamar nomor 1, Kuta Selatan, I Ketut Angga Juniarta (28) tinggal di Jalan Uluwatu Gg Mahgada nomor 4, Kuta Selatan dan Putu Eka Yudhi Pahlawa (19) tinggal di Melasti nomor 8A Kuta Selatan. Sumber Sat Narkoba Polresta Denpasar menyebutkan, tiga tersangka merupakan target target lama jajaran kepolisian. Pengejaran terhadap para pelaku dilakukan serempak pada Kamis (14\11). Tersangka yang lebih dulu ditangkap yakni tersangka Hendra Sulatumena sekitar pukul 13.00 wita. Lantaran sudah menjadi target, jajaran kepolisian melakukan penggeledahan di kamar kontrakan tersangka di Jalan Merdeka Raya nomor 33 kamar nomor 1 Kuta Selatan. Setelah digeledah, petugas menemukan sebuah kotak rokok yang didalamnya berisi 1 buah lintinngan kertas warna putih yang berisi daun, biji dan batang ganja seberat 0,46 gram. "Setelah diinterogasi tersangka dan barang bukti dibawa ke Polresta Denpasar,” ucap sumber petugas Polresta Denpasar, pada Minggu (17\11) kemarin. Setelah menangkap tersangka Hendra Sulatumena, petugas sat Narkoba Polresta Denpasar kem-
bali mengamankan satu pemakai narkoba bernama I Ketut Angga Juniarta 18 di rumahnya langsung di Jalan Uluwatu Gg Mahgada nomor 4 Kuta Selatan sekitar pukul 14.30 wita. Pengerebekan dilakukan petugas setelah menerima informasi dari masyarakat bahwa tersangka memiliki narkoba dikamarnya. Hasilnya tidak sia-sia, di kamar tersangka petugas menemukan 4 buah plastik klip bening berisi sabu sabu seberat 0,2 gram dan 1 buah Blackberry. Masih di wilayah Kuta Selatan, petugas Sat Narkoba kembali menangkap pelaku penyalahgunaan narkoba bernama Putu Eka Yudhi Pahlawa di rumahnya di Jalan Melasti nomor 8A Kuta Selatan sekitar pukul 15.00 wita. Tersangka yang satu ini disebut sebut sulit tertangkap. Bahkan, saat dikejar petugas, selalu bisa menghindar. Namun berkat kelihaian sat Narkoba Polresta Denpasar, petugas menciduk di rumahnya tanpa perlawanan. Di kamar tersangka Putu Eka Yudhi Pahlawa, petugas menyita 2 buah plastik bening berisi sabu sabu berat 0,12 gram1 buah HP berikut nomor kartunya. Sumber petugas mengatakan, tiga tersangka yang ditangkap bersamaan ini diduga dari kalangan pemakai berat. Indikasi Bandar maupun pengedar terungkap setelah mereka diperiksa penyidik Sat Narkoba Polresta Denpasar. Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP I Made Sarjana saat dikonfirmasi belum membenarkan penangkapan itu. “Saya cek dulu ke Sat Narkoba,” ujarnya, Minggu kemarin. R - 005
itu berawal saat terlapor datang dan memegangi kepala korban dengan tangan kanan. Sedangkan tangan kirinya mengarahkan api rokok yang sedang menyala ke bagian mata kiri korban hinga abu rokoknya terjatuh dan mengenai mata. Akibat percikan api kecil tersebut mengenai bawah kelopak mata korban dan menyebabkan pembengkakan. Belum diketahui latar belakang penyiksaan yang dialami korban, namun ada dugaan terlapor marah karena anaknya disakiti oleh korban. Sehingga terlapor tidak terima dan menuntut balas. Kejadian yang tidak terpuji itu akhirnya dilaporkan korban kepada orang tuanya dan
sejurus kemudian dilaporkan ke Polsek Kuta Selatan pada malam harinya. Kapolsek Kuta Sel atan Kompol Wayan Nuriata yang dikonfirmasi belum membenarkan kejadian. Pasalnya, kasus kekerasan terhadap murid SD itu tidak ditangani di Polsek Kuta Selatan. “Mungkin dilaporkan ke Polresta Denpasar. Coba cek ke s a n a ,” u j a r nya M i n g g u (17/11) kemarin. Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Beny Murjayanto belum memberikan komentar terkait kekerasan terhadap murid SD tersebut. “Nanti saya cek,” katanya pada Minggu (17/11) kemarin. R – 005
DENPASAR - Fajar Bali Nasib Emmanuel O Hejerika (37), warga negara Republik Sierra Leone, Afrika Barat yang telah dijatuhi hukuman mati dalam penyelundupan heroin sampai saat ini masih terkatung-katung. Pasalnya, setelah pria berkulit hitam itu mengajukan permohonan peninjauan kembali (PK) ke PN Denpasar, sampai saat ini kasus itu belum juga disidangkan. Salah satu sumber kuat di Kejari Denpasar saat dikonfirmasi Minggu (17/11) membenarkan sempat menjemput dan mengantarkan Emanuel O'Hejerika ke pengadilan untuk mengajukan PK. Namun sampai saat ini permohonan PK itu belum juga disidangkan. Padahal pengajuan permohonan PK itu sudah dilakukan beberapa bulan yang lalu. "Saya memang sempat mengantarkan Emanuel O'Hejerika ke pengadilan untuk mengajukan PK. Namun sampai sekarang kok permohonan PK itu belum pernah disidangkan," ujarnya seraya meminta agar namanya tidak dikorankan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa seorang napi menurut hukum diberikan hak oleh undang-undang untuk mengajukan PK. Apalagi napi yang dijatuhi hukuman mati seperti Emanuel O'hejerika. "PK itu adalah hak, siapa tahu dengan mengajukan PK bisa lolos dari hukuman mati," tandasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Emanuel O'hejerika adalah salah satu napi yang telah dijatuhi pidana mati karena kasus penyelundupan heroin seberat 396,6 gram. Warga asing berkulit hitam itu ditangkap petugas Bea Cukai Bandar Udara Ngurah Rai Bali pada 14 Januari 2004 lalu, setelah
ketahuan membawa narkoba jenis heroin seberat 396,6 gram. Heroin sebanyak itu terbungkus dalam 31 kapsul yang ditelan oleh Emmanuel O'Hejerika. Petugas yang menangani perkara, akhirnya berhasil mengeluarkan kapsul narkoba sebanyak itu dari dalam perut terpidana. Emmanuel O'Hejerika yang kemudian dijajukan ke persidangan di PN Denpasar, tercatat dijatuhi hukuman mati. Hukuman ini kemudian dikuatkan oleh majelis hakim baik pada tingkat banding maupun kasasi. Melihat putusan sudah sampai tingkat kasasi, warga negara asing itu akhirnya mengajukan upaya hukum terakhir yakni PK. Selain Emanuel O'Hejerika juga ada napi asing lain yang dijatuhi pidana mati. Diantaranya Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Pentolan "Bali Nine" itu sebelumnya sempat mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi tentang penjatuhan hukuman mati di Indonesia, namun ditolak. Andrew Chan dkk mulai tingkat pengadilan pertama sampai kasasi MA, tetap dijatuhi vonis mati serta dinyatakan bersalah melanggar pasal 82 ayat (3) huruf A UU RI No. 22 tahun 1997 tentang Psikotropika dan pasal 78 ayat (1) huruf b UU RI No. 22 tahun 1997. Merekaditangkapditerminalkeberangkatan Internasional Bandara NgurahRai,17April2005karenasecara tanpa hak dan melawan hukum membawa narkotika gol I. Selain itu kasus yang terbaru yang dijatuhi hukuman mati adalah Lindsay. Wanita berkebangsaan Inggris ini dijatuhi hukuman mati karena terbukti menyelundupkan narkotika ke Indonesia dalam jumlah yang cukup banyak. W-007
PK Warga Afrika Masih Ngambang
Pe mimp in Umu m/P enanggung Jawab: IGMA Wi snu Mataram P emimpin R edaksi: E manuel D ew ata Oj a R edaktur P elaksana: Ida B agus P utu B agus K oor dinator Liputan: A gung P arami ta Redaktur: Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Blasius Besu, Supriyono Desain Grafis/Tata Letak: Kasturi, Somayasa, Wiadnyana Staf Redaksi: Eliazar Patun, Heru Prasetya, Hery Subagio, Gde Sarjana, Rony P Bagus, Destya Aryanti, Ketut Suarja Sekretaris Redaksi: Ketut Tini Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), IGA Diah (Klungkung), Made Doni ( Ta b a n a n ) , Wa y a n S u m e r t h a (Bangli), Ngurah Maharjana (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Laurensius Leba Tukan (Kupang), Rikar Khandi (Manggarai Barat), Alfan Manah (Manggarai), Hironimus Dale (Manggarai Timur) Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press Direktris: IGA Galuh Ardhaningrat Manajer SDM: IGKA Mertha Yoga Keuangan: IGPA Putri Juliawati Manajer Marketing dan Pengembangan: IB. Sudarsana Sirkulasi: Wayan Sumadita Rekening: Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar No.: 011.02.02.22723.9, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN.
KOTAPLUS 3 Disayangkan, Aksi Boikot Anggota Bangar FAJA R BALI
Senin, 18 November 2013, Tahun XIV
Pembahasan RAPBD Denpasar Dua Kali Tertunda
Pembahasan RAPBD Kota Denpasar tahun anggaran 2014 tampaknya mengalami sedikit ‘hambatan’. Pasalnya, baru kali ini terdengar sebagian anggota Badan Anggaran (Bangar) DPRD Kota Denpasar melakukan aksi boikot. Mereka tidak menghadiri rapat pembahasan yang telah dijadualkan.
DENPASAR-Fajar Bali Aksi para wakil rakyat yang akan menentukan postur anggaran itu akhirnya dikecam masyarakat. Salah satunya, seorang pengamat Kebijakan Publik yang juga Dosen Unud, Putu Rumawan Salain. “Sangat
disayangkan, anggota Bangar DPRD Kota Denpasar sampai melakukan aksi boilot seperti itu,” ungkap Rumawan, Minggu (17/11) kemarin. Rumawan pun mengatakan, tidak semestinya anggota dewan bersikap seperti itu, apa-
lagi memboikot rapat sampai dua kali. “Perlu dipertanyakan apa sebenarnya keinginan anggota Bangar sampai memboikot rapat yang telah diagendakan. Sebagai wakil rakyat semestinya memperlancar programprogram yang telah diagendakan. Apalagi ini membahas APBD yang sangat berdampak kepada masyarakat. Kasihan rakyat apalagi bagi para pelaku UMKM akan sangat merasakan,” tandas Rumawan. Jika kondisi ini terus berlangsung, pihaknya khawatir akan mengganggu programprogram pembangunan yang telah dirancang Pemkot Denpasar. Rumawan yang juga meru-
Putu Rimawan Salain
bahwa tahun 2014 mendatang merupakan tahun politik, namun sikap sebagian anggota Bangar justeru akan menjadi bumerang. “Saya menduga sikap seperti tiu merupakan bagian dari upaya meningkatkan posisi tawar, menjelang tahun politik 2014,” ucapnya. Salah seorang anggota Banggar yang ikut memboikot rapat membantah jika ada muatanmuatan tertentu. Menurutnya ada alasan tertentu yang membuat empat fraksi menolak untuk mengikuti rapat. “Permintaan kami hanya agar ada rapat pendahuluan yang melibatkan fraksi-fraksi lain sebelum rapat internal, tapi permintaan kami tidak ditanggapi,”kata salah
FB/CAR
pakan Ketua Dewan Pendidikan Kota Denpasar menyadari
Puputan Margarana Tolok Ukur Sejarah
dung diwakili Wakil Ketua DPRD Badung I Made Sunarta, Kepala Badan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera I Made Lison Kadis Perhubungan Informasi dan Komunikasi I Wayan Weda Dharmaja Kabag Pembangunan Bayu Kumara, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kab. Badung, para SKPD dilingkungan Pemkab Badung dan Kota Denpasar, Ketua Markas Daerah LVRI beserta sesepuh pejuang. Sekda Badung Kompyang R. Swandika menyampaikan, serah terima Panji-Panji Surat Sakti Pahlawan Nasional Brigjen TNI (ANM) I Gusti Ngurah Rai sebagai penjawantahan mengenang kembali semangat heroik dan pantang menyerah dengan tekad “Merdeka atau Mati” yang dilakukan para pahlawan kusuma bangsa yang tergabung dalam Pasukan Ciung Wanara, guna mempertahankan kemerdekaan jagat Bali yang tercinta ini. Peristiwa sejarah yang telah mengorbankan putra terbaik anak bangsa yang lebih dikenal dengan Puputan Margarana,
merupakan peristiwa heroik yang dialami masyarakat Bali dan menjadi tolok ukur sejarah perlawanan rakyat Bali terhadap penjajah dalam mendirikan Negara Republik Indonesia, masyarakat yang hidup dalam revolusi fisik perjuangan kemerdekaan sangat merasakan penderitaan dan pahit getirnya dijajah bangsa lain. “Sebagai Generasi pewaris dan penerus cita-cita kemerdekaan, secara jujur dan kesatria, kita semua harus mengakui bahwa sesungguhnya kita belum dapat dan mampu menjaga meneruskan dan mewariskan apa yang kita terima dari para pejuang yakni melindungi dan menjaga keutuhan bangsa dalam kerangka menuju masyarakat yang berkeadilan sosial, makmur, sejahtera dan merata disemua bidang dan aspek kehidupan,“ ucapnya. Lebih lanjut disampaikan, seluruh segenap bangsa merupakan pewaris kemerdekaan dan penerus cita-cita pahlawan kusuma bangsa, berbekal se-
MANGUPURA-Fajar Bali Kasus korupsi parkir Bandara Ngurah Rai sebesar Rp28 miliar yang melibatkan oknum managemen PT Penata Sarana Bali, ternyata berimbas kepada Pemkab Badung. Atas kasus ini, Pemkab pun dirugikan miliaran rupiah dari hasil penerimaan pajaknya. “Akibat korupsi tersebut, penghasilan dari pajak parkir hilang sekitar Rp5,6 miliar,” ungkap Kepala Dispenda Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa. Arnawa menjelaskan, angka
Rp 5,6 miliar itu didapat dari 20 persen jumlah uang yang ditilep oknum PT PSB. Yang mana, sebelum 2012 pajak parkir sebesar 20 persen. “Jadi kami perkirakan pajak yang hilang sekitar Rp 5,6 miliar,” tegas Arnawa baru-baru ini. Disinggung kenapa sampai kecolongan? Menurut Arnawa hal itu sangat bisa terjadi. Pasalnya, tidak ada monitoring khusus bagi pengelola parkir bandara. Dimana yang mengawasi adalah internal PT Angkasa Pura I. Terkait hal ini, Arnawa
juga mengaku sudah dipanggil Kejaksaan Agung (Kejagung) di Jakarta. “Sekitar enam bulan lalu saya dipanggil Kejagung sebagai saksi. Saya sendiri juga kaget kok bisa dipanggil Kejagung sebagai saksi,” ujar mantan Kasatpol PP ini. Selama di Kejagung dia mengaku dicecar sejumlah pertanyaan tentang pengelolaan dan pembayaran pajak parkir. Namun, Arnawa menyatakan tidak banyak memberikan jawaban. Dia mengaku tidak tahu menahu tentang kongkalikong
pengelolaan parkir. “Saya jawab apa adanya saja, saya tidak tahu. Saya bilang juga malah Pemkab Badung dalam hal ini dirugikan,” tukasnya. Atas dasar fakta tersebut, kini Dispenda semakin bersemangat menerapkan parkir online di bandara dan di sejumlah pusat perbelanjaan besar lainnya di wilayah Badung. “Kami akan coba rancang Perda (peraturan daerah) parkir online. Tidak bisa tergesa-gesa juga, harus pelan-pelan,” pungkasnya. W-006
FB/HERY
MANGUPURA–Fajar Bali Sebagai generasi muda penerus cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia, sudah seharusnya tetap memegang teguh, seraya menancapkan di lubuk hati yang paling dalam/ semangat puputan. Pasalnya kemerdekaan yang kita raih dan kita nikmati sekarang ini, bukan dibeli dan bukan pula merupakan hadiah, melainkan ditebus dengan tetesan darah, jiwa raga dan genangan air mata. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kab. Badung Kompyang R. Swandika saat acara Serah Terima Panji-Panji Surat Sakti Pahlawan Nasional Brigjen TNI (ANM) I Gusti Ngurah Rai dari Kota Denpasar ke Kab. Badung, yang dilanjutkan dengan Penandatanganan Berita Acara Serah Terima dan Pelepasan Peserta Napak Tilas, Minggu (17/11), di lapangan Puspem Badung, Mangupraja Mandala. Hadir pula Wali Kota Denpasar yang diwakili Asisten II I Wayan Gunawan, Angota DPRD Kota Denpasar, Ketua DPRD Ba-
mangat puputan dan pantang menyerah. “Mari kita tunjukakan kesejatian sebagai pembela bangsa untuk terus menerus menggali potensi diri untuk bersama-sama membangun demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Ini sangat penting karena para peserta napak tilas akan melaksanakan long marth menempuh etape perjalanan panjang menyelusuri route gerilya perjuangan pimpinan markas besar umum dewan perjuangan rakyat Indonesia Sunda Kecil I Gusti Ngurah Rai. Semua kita lakukan dalam kerangka memupuk, menanamkan, menghayati dan melestarikan jiwa semangat dan nilai-nilai perjuangan 1945,” imbuhnya seraya menambahkan, Kabupaten Badung tetap eksis melestarikan kegiatan “Napak Tilas” karena melalui kegiatan semacam ini kami ingin menunjukkan dharma bhakti, penghormatan dan penghargaan tertinggi sebagai anak bangsa kepada para pejuang yang telah mewariskan kemerdekaan republik ini. “Gelorakan terus nilai-nilai puputan margarana, tumbuhkan sikap kesatria dan keprawiraan serta selalu mawas diri dalam menyikapi situasi dan kondisi yang berkembang,” ajaknya Napak tilas kali ini diikuti sebanyak 60 regu atau kurang lebih 650 orang dari SMP, SMK, SMA dan Organisasi Pemuda se-Badung. Peserta napak tilas akan melaksanakan long marth menempuh etape perjalanan panjang menyelusuri route gerilya perjuangan dengan start dari Lapangan Puspem Badung menuju Desa Sading, Desa Darmasaba, Desa Blumbungan sampai berakhir di Monumen I Gusti Ngurah Rai Desa Carangsari. Malamnya diadakan sarasehan di Puri Carangsari yang juga tempat disemayamkannya Petaka/ Panji-panji Surat Sakti Pahlawan Nasional. Besoknya dan esoknya dilajutkan acara serah terima dari Kab. Badung ke Kab. Tabanan. W-014
Pelepasan panji oleh Sekda Badung Kompyang R. Swandika didampingi Wakil Ketua DPRD Kab. Badung I Made Sunarta dan para tokoh pejuang Badung di Lap. Puspem Badung.
seorang anggota Banggar yang enggan disebutkan namanya, Minggu kemarin. Selain itu ada kebijakan yang dianggap hanya menguntungkan pihak tertentu saja, karena itulah mereka menolak untuk mengikuti rapat. Setelah aksi mogok ini, pada Senin hari ini direncanakan ada pertemuan dengan fraksi-fraksi di DPRD Denpasar. Itu berarti permintaan sebelumnya sudah dikabulkan oleh ketua DPRD. “Informasinya seperti itu, sebetulnya kalau permintaan kami disetujui sejak Kamis kemarin kan tidak perlu sampai harus ada aksi (boikot) seperti ini,” jelasnya, seraya menyebut hal ini adalah bagian dari din-
amika demokrasi saja serta bagian dari kontrol terhadap lembaga. Seperti diketahui, sebagian besar anggota Bangar DPRD Kota Denpasar memboikot rapat pembahasan RAPBD Kota Denpasar tahuyn anggaran 2014 yang sudah diagendakan Badan Musyawarah. Rapat yang semestinya dihadiri 26 anggota Bangar, hanya dihadiri sembilan orang plus Ketua DPRD Denpasar yang juga Ketua Bangar I Wayan Darsa. Anggota yang hadir mayoritas dari Fraksi PDI-P dan seorang dari Fraksi Gabungan. Sedangkan anggota Bangar dari Fraksi Golkar, Demokrat, Indonesia Raya, tidak menghadiri rapat. R-004
Kopi Kintamani Lirik Hotel Berbintang
MANGUPURA-Fajar Bali Kopi Bali khususnya kopi Kintamani memiliki citarasa khas. Namun sayang kopi yang banyak ditanam di dataran tinggi seperti Kintamani dan Petang ini belum mampu bersaing dengan kopi luar. Belum banyak penikmat kopi yang mengenal dan merasakan sensasi rasa kopi Kintamani ini. Untuk itu melalui even Nusa Dua Festival (NDF), Kopi Kintamani mencoba menggapai market industri pariwisata. Para pelaku industri kopi lokal pun berharap bisa masuk dalam industri hotel bintang lima di Bali. “Kopi Kintamani memiliki karakteristik dan citarasa yang khas. Namun kita selalu kalah bersaing dengan kopi luar. Kita memiliki banyak keuanggulan dibanding kopi dari luar,” ujar Marketing Manager Koperasi Tani MPIG Kopi Kintamani Bali, Komang Sukarsana, Minggu (17/11) kemarin di ajang Nusa Dua Fiesta (NDF) 2013. Koptan ini pun menampilkan sejumlah produksi dan proses pembuatan kopi Kintamani. Ia menyatakan, kehadirannya dalam NDF merupakan kesempatan Kopi Kintamani masuk dalam industri pariwisata di Bali. “Kita tahu BTDC merupakan kawasan hotel
bintang lima yang banyak menerima tamu asing. Kita sangat berharap bisa masuk di market hotel bintang 5,” katanya Selama ini, katanya, kopi Bali belum bisa menembus market hotel bintang lima. Bahkan, menurutnya, lebih memilih kopi luar daripada kopi lokal. “Hotelnya di Bali kenapa harus pakai kopi luar. Kita tak kalah kok dengan kopi luar. Bahkan kopi Kintamani sudah mendapat sertifikat,” tandasnya. Disebutkan, para petani kopi di Bali sampai saat ini masih menghadapi persoalan klasik terkait pasar. Bahkan hasil panen Tahun 2012 lalu hingga saat ini belum bisa terjual. Namun demikian pihaknya pun menyadari ada beberapa kelemahan yang memang harus carikan jalan keluar. Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) yang kemudian membentuk Koperasi Tani (Koptan) MPIG Kintamani Bali memiliki jumlah anggota 64 subak dengan petaninya 3.600 terseber di 3 kawasan, kinatamani, petang dan sukasada. “Kita berharap melalui MPIG ini persoalan petani kopi di Bali bisa diselesaikan,” tandasnya. Nusa Dua Fiesta (NDF) Tahun 2013 menjadi etalase dan
promosi bagi banyak industri dan pemerintah. Even yang telah memasuki even ke-16 ini dan mengusung tema “Wana Lelangunan” menjadi jendela ke market internasional. Maklum saja, even yang digelar oleh BTDC ini mengingat dikunjungi wisatawan asing dan domestik. Tercatat peserta tahun ini yang ikut dalam pameran NDF meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 48 peserta menjadi 56 peserta. Jumlah peserta berasal dari industri perhotelan 12 peserta, pemda 10 peserta, bank 4 serta sisanya dari peserta umum dan UKM. “Jumlah peserta pameran meningkat hingga 20 persen,” ujar Ketua Panitia NDF 2013, Ida Bagus Abdhi, Minggu (17/11). Disebutkan, hingga hari ketiga pelaksanaan NDF 2013 hampir semua program berjalan dengan lancar. Jumlah pengunjung sejak hari pertama terus meningkat. “ Jumlah pengunjung rata-rata per hari sekitar 10.000 orang. Apa yang kita rencanakan berjalan dengan lancar,” sebutnya. Even NDF 2013 memang memiliki kesan bagi peserta pameran. Tujuan mereka jelas bagaimana promosi dan memperlebar market ke tingkat internasional. W-006
MANGUPURA-Fajar Bali Pelaku usaha wisata menyatakan tak keberatan atas rencana Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Badung memasang alat perekam transaksi guna menekan kebocoran pajak. Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Badung bahkan berharap penerimaan pajak dapat optimal dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan di Badung. “Kami tidak keberatan dengan pemasangan alat perekam transaksi itu. Justru kami berharap penerimaan pajak bisa seoptimal mungkin dimanfaatkan untuk pembangunan. Yang penting jangan dikorupsi saja,” ungkap Ketua PHRI Badung Gusti Ngurah Rai Surya Wijaya, Minggu (17/11). Dia pun menegaskan tak khawatir dengan pemasangan alat perekam transaksi itu. Pasalnya, selama ini para pengusaha sudah transparan dan rajin membayar pajak tiap bulan. Namun demikian, kata Wijaya, perlu ada kajian komprehesif telebih dahulu bagaimana positif dan negatifnya dari
pemasangan alat ini. “Saat menghadiri undangan Dispenda nanti, saya akan mengupas habis rencana pemasangan alat perekam transaksi ini. Kebetulan juga saya sebagai nara sumber,” tegasnya. Diberitakan sebelumnya, Kebocoran pajak khususnya dari sektor pajak hotel dan restoran yang dikhawatirkan selama ini ternyata memang terjadi. Selama ini sejumlah hotel dan restoran diduga melakukan kecurangan dengan cara memanipulasi pelaporan transaksi keuangan tamu dan pengunjung. Benar saja, ulah nakal pelaku usaha ini terungkap saat Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Badung memasang alat khusus pemantau transaksi. Kepala Dispenda Kabupaten Badung, Wayan Adi Arnawa menyampaikan, menekan kebocoran PHR (pajak hotel dan restoran), pihaknya telah memasang 17 alat pemantau transaksi di 17 restoran. Dengan alat ini, Dispenda bisa langsung memantau setiap transaksi dari kantor
Dispenda di Puspem Badung. Semua transaksi direkam selanjutnya diteruskan kepada petugas khusus yang memonitor server. Hasilnya pun cukup mengejutkan. “Meski baru uji coba, tapi hasilnya cukup signifikan. Misal restoran yang biasanya bayar pajak hanya Rp 100 juta per bulan, setelah dipasang alat harusnya mereka bayar Rp 200 juta lebih. Ini benar-benar gila, banyak ternyata pajak yang lost (hilang, Red)” tandas Arnawa, Jumat (15/11).namun, mantan Satpol PP Badung ini ogah membeberkan restoran mana saja yang sudah dipasangi alat ini. “Itu (restoran yang dipasang server, Red) tidak bisa kami sebutkan,” ucapnya. Meski begitu, kata. Adi, masih ada kendala karena tidak tidak mudah menanamkan server kepada semua hotel dan restoran. Apalagi hotel dan restoran berbintang yang sudah mempunyai pelanggan tetap. Namun, dia memperediksi pemasangan server seluruhnya bisa dilakukan pada 2015. W-006
PHRI Tak Keberatan Dipasang Alat Perekam Transaksi
Korupsi Parkir Bandara, Badung Dirugikan
Penutupan Festival Seni Budaya Kabupaten Badung 2013
MANGUPURA–Fajar Bali Setelah dilaksanakan selama 19 (sembilan belas) hari, Festival Seni Budaya (FSB) Kabupaten Badung 2013 ditutup oleh Bupati Badung Anak Agung Gde Agung pada Sabtu (16/11) kemarin. Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Ketua DPRD Kab. Badung Made Sunarta, Ketua TP PKK Kab. Badung Ny. Ratna Gde Agung, Ketua Darma Wanita Persatuan Ny. Kompyang Swandika, Kepala SKPD , para pe-
jabat dan karyawan /karyawati di lingkungan Pemkab Badung serta masyarakat . Ketua Panitia Festival Budaya Kab. Badung 2013 IB. Anom Bhasma Dalam sambutannya menyampaikan” FSB Badung 2013 telah berjalan dengan baik walau sedikit ada celah-celah kekurangannya, namun secara keseluruhannya telah berjalan dengan baik dan lancar seperti apa yang diharapkan. Semoga melalui
HAK JAWAB
Menyusul berita Fajar Bali pada Jumat 8 November 2013 terkait penyegelan dan pemutusan jaringan tower Telkomsel di JL. Gatsu VI, gang Angkasa, Dangin Puri, Denpasar yang dilakukan Sat Pol PP Kota Denpasar, pihak Telkomsel membantah bahwa tower bukan milik dari Telkomsel. Demikian disampaikan Corporate Communication Telkomsel Pandu Maulana.
Festival Seni Budaya Badung yang dirangkai dengan HUT Kota Kab. Badung ke - 4 ” MANGUPURA” ini tetap menjadi tolak ukur langkah kreatif berkesenian kedepan bagi generasi muda, yang terinspirasi untuk menjaga warisan budaya leluhur hari ini dan dimasa mendatang. Tentunya setelah dilaksanakan berbagai lomba tradisional Bali, yang di kemas dengan apik nan cantik ada peserta yang memperoleh juara dan ada yang tidak, namun bukanlah juara yang terpenting tetapi bagaimana para peserta bisa memahami apa yang tertuang dalam kehidupan berkesenian dan memaknai arti hari jadi ibukota Kabupaten Badung MANGUPURA dan bisa mengimplementasikan dalam kehidupan dan pembangunan Kab. Badung dengan jiwa dan semangat kede-
pannya. Sebelum memberikan sambutan Bupati Badung Anak Agung Gde Agung didampingi Sekab. Badung Kompyang R. Swandika melakukan pemotongan tumpeng HUT Ibu Kota Kab. Badung ”Mangupura” ke- 4 Potongan tumpeng diberikan kepada tokoh seniman Kab. Badung Nyoman Catra yang telah melahirkan ide-ide nan cermerlang untuk kesenian di Kab. Badung dan Bali. Bupati Badung dalam sambutannya menyampaikan” dengan terselenggarakannya FSBB 2013 dan dirangkai dengan HUT Ibukota Kabupaten Badung Mangupura ke- 4 yang telah berjalan dengan lancar dan sukses berharap dengan kehadiran FSBB akan terus lahir para seniman-seniman muda yang kreatif yang dapat menjaga seni dan Budaya Bali untuk pem-
FB/HERY
Dengan Seni dan Budaya Ajegkan Bali
Pemotongan tumpeng untuk memperingati hari jadi Ibukota Mangupura ke 4 dan penyerahan hadiah kepada salah satu pemenang lomba Festival Seni Budaya Badung ke-7 Tahun 1013. bangunan Kabupaten Badung yang Santhi dan Jagaditha. ”FSB Badung merupakan wadah untuk berkreasi dan mengembangkan bakat-bakat yang ada dalam jiwa manusia di Badung dan dapat memberikan yang terbaik demi ke ajegan seni dan budaya Bali ” tegasnya. Acara dilanjutkan dengan
peenyerahkan hadiah kepada juara-juara Lomba Festival Seni Budaya Kab. Badung 2013 oleh Bupati Badung Anak Abung Gde Agung yang didampingi Wakil Ketua DPRD Kab. Badung Made Sunarta, Sekda Badung Kompyang R. Swandika, Ketua TP PKK Kab. Badung Ny. Ratna Gde Agung, Ketua Dharma Wanita Persatuan
Ka. Badung Ny. Kompyang R. Swandika,Kadis Kebudayaan Badung IB. Anom Bhasma serta para tokoh seniman Kab. Badung. untuk peserta yang berhasil memperoleh juara pada lomba pada FSB Badung 2013 akan menjadi duta Badung dalam Feastival Kesenian Bali Tingkat Provinsi Bali Tahun 2014 nanti. W-014
DAERAH
4
Ajang Mingguan CFD Kian Digandrungi
GIANYAR- Fajar Bali Kegiatan Car Free Day (CFD), yang digelar setiap minggu di Gianyar masih masih menjadi ajang, rekreasi dan olahraga bagi masyarakat di Kabupaten Gianyar. Terbukti masih ramainya masyarakat hadir pada acara CFD (17/11) di seputar Taman Kota Gianyar. I Nyoman Lasia pembina bakti negara, selepas mengisi acara, menyampaikan CFD setiap hari minggu semakin digandrungi anak anak sekolah, arena cfd secara tidak langsung dijadikan wahana oleh mereka untuk mengembangkan bakat dan potensi diri ataupun keterampilan dan ekstra, anak anak termomotivasi untuk tampil mengisi kegiatan cfd dengan menampilkan kelebihan potensi diri masing masig, seperti halnya tadi penampilan anak anak smp negeri 1 tegalalang (bayad) memukau teman teman sebayanya bahkan orang dewasa yang hadir dicfd, mereka memperagakan kemahiran bela diri pencak silat bhakti negara yang dikemas dengan gamelan musik bali dan kontemporer, jurus jurus yang diperagakan sangat jelas menampakan bahwa mereka tidak hanya faktor hoby ataupun bakat tapi keseriusan dan disiplin mereka dalam berlatih. Salah seorang pengunjung CFD, Made Basudewa berharap kegiatan yg dilaksanakan selama CFD, lebih kratif dan innovatif untuk makin menarik minat masyarakat untuk hadir dalam CFD. W-005
Sekda Klungkung, Ketut Janapria mengakui pada anggaran perubahan APBD 2013 ini, Pemkab Klungkung menambah tenaga kontrak baru. Tenaga kontrak ini ditempatkan di berbagai SKPD dari Dinas Kesehatan, Pendidikan dan tenaga umum. “Ya, benar ada penambahan tenaga kontrak, jumlah riilnya saya lupa, tetapi sekitar 50an,” terang Ketut Janapria belum lama ini.
SEMARAPURA-Fajar Bali Pejabat asal Banjar Pangi, Desa Pikat ini juga menyebutkan, tenaga kontrak ini sudah masuk pendataan dan tinggal menunggu SK dari Bupati untuk ditetapkan sebagai tenaga kontrak. Disebutkan Janapria tenaga kontrak tersebut datang dari berbaga disiplin ilmu dari jenjang pendidikan S1 sampai ke Diploma.
Dijelaskan Janapria bahwa ada tenaga kontrak dari Dokter umum sebanyak dua orang, bidan dan perawat. Sedangkan ada juga tenaga kontrak yang ditempatkan di pendidikan sebagai guru ataupun tenaga administrasi termasuk di tempatkan di DPRD Klungkung. Ket ika dit anya ap akah saat ini Pemkab Klungkung kekurangan tenaga PNS un-
tuk mengerjakan semuanya itu, Sekda Klungkung, Ketut Janapria beralasan apa dasarnya menyebut itu kelebihan atau kekurangan. “Ini sudah diputuskan, tinggal menunggu SK. Kalau mau penjelasan lebih lanjut silahkan tanya ke Pak Bupati,” tambah Janapria. Bahkan ketika ditanya apakah pengangkatan tenaga kontrak itu sudah sesuai dengan kebutuhan, Janapria juga menjawab agar media bertanya kepada Bupati Klungkung. Menyinggung kebenaran ada pengangkatan tenaga kontrak tersebut ada aroma pasal 60 jutaan, Janapria langsung menjawab tegas bahwa hal tersebut untuk dirinya tidak ada dan sangat tidak setuju. “Saya sangat tidak setuju ada pasal-pasal itu, lalu siapa yang bermain dalam h a l i n i ,” J a n a p r i a b a l i k bertanya.W-010
Ketut Janapria
FB/SARJANA
Nusa Penida dan Kusamba Nyepi Segara Seminar Internasional Weda
Suasana menjelang Nyepi Segara di Pelabuhan Banjar Bias, Kusamba
aktifitas di seluruh Pantai Kusamba tertutup untuk umum, sehingga praktisnya baik kapal barang ataupun angkutan umum tidak masuk dari Nusa Penida,” terang Mudra. Dijelaskannya juga, bahwa angkutan dari Nusa Penida biasanya keluar melalui Padangbay ataupun Sanur. Sedangkan pantai Kusamba juga tertutup untuk umum, sehingga masyarakat dan wisatawan tidak bisa datang ke pantai dengan alasan apapun. “Sedangkan kalau angkutan barang, biasanya sudah dilakukan sebelumnya sehingga di pelabuhan Kusamba tidak ada penumpukan barang. Sedangkan pada Selasa (19/11) Nyepi Segara di Nusa Penida, sehingga praktisnya seluruh warga Nusa Penida tidak diijinkan ke pantai apalagi melakukan aktifitas berlayar. Sedangkan untuk menghormati Warga Nusa Penida yang melaksanakan upakara di Pura Batu Medau, Warga Kusamba juga ikut melaksanakan Nyepi Segara sebatas tidak mencari ikan didekat perairan Nusa Penida, namun aktifitas pelabuhan tertutup. “Semua angkutan kan melayani penyeberangan ke Nusa Penida, sehingga pelabuhan semuanya ditutup,” terang Mudra. Dari pantauan Minggu kemarin, di Pelabuhan Banjar Bias hanya nampak buruh kapal menaikkan barang untuk ke Nusa. Barang yang diangkut ini berupa Tabung Gas ukuran 3 kg, dan beberapa kebutuhan rumah tangga. Sedangkan barang yang datang dari Nusa penida hanya berupa barang rongsokan. “Kedua wilayah sudah biasa dengan Nyepi Segara, sehingga kapan barang harus diangkut, masyarakat sudah siap,” tutup Mudra.W-010
FB/SARJANA
GIANYAR-Fajar Bali Kabupaten Gianyar kembali menyabet penghargaan sebagai Kabupaten Sehat (Swasti Saba) di tahun 2013 ini. Penghargaan yang diberikan pemerintah pusat karena dinilai menjadi daerah yang bersih, nyaman, aman dan sehat. Penghargaan diterima Asisten II Setda Gianyar, I Ketut Suweta dari Menteri Kesehatan RI dr. Nafsiah Mboi pada acara ramah tamah Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-49 di Hotel Merlyn Park Jakarta, Kamis (14/11) malam. Asisten II Setda Gianyar, I Ketut Suweta ketika dimintai keterangannya pada hari Minggu (17/11) mengatakan predikat sebagai Kabupaten Sehat juga pernah diraih Gianyar pada tahun 2007 dan 2011. Gianyar tahun ini meraih penghargaan Kabupaten Sehat katagori Swasti Saba Padapa setelah memenuhi tiga tatanan penilaian yakni sebagai kawasan permukiman sarana dan prasarana sehat, kawasan tertib lalu lintas dan pelayanan transportasi, kawasan industri dan perkantoran Sehat. Gianyar menerima penghargaan bersama 96 kabupaten/ kota seluruh Indonesia. Dari Bali hanya tiga kabupaten/ kota yang meraih penghargaan yakni Gianyar, Denpasar dan Badung. Kata Suweta penghargaan ini tidak semata keberhasilan pemerintah saja, tetapi hasil kerja keras dan partisipasi masyarakat dalam membangun kehidupan masyarakat yang bersih dan sehat. Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektor (SKPD) serta adanya dukungan dari Forum Kabupaten Sehat, kecamatan dan Pokja kesehatan di masing-masing desa dengan sistem Total Manajemen. Ssektor kesehatan memang menjadi program prioritas Pemkab Gianyar. Penguatan puskesmas menjadi salah satu upaya yang telah dilakukan sehingga kualitas pelayanan dapat ditingkatkan. Tidak hanya peningkatan kualitas puskesmas, Pemkab Giayar juga terus mendorong pembenahan rumah sakit mulai dari manajemen hingga fasilitas sarana dan prasarana. Selain itu, pemerintah terus melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat dalam upaya melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). “Ke depan, Pemkab Gianyar akan terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat agar kesejahteraan masyarakat dapat terwujud sesuai visi menuju Gianyar BAGUS (Bersih, Asri, Giat, Berbudaya dan Sejahtera),” kata Suweta yang saat menerima penghargaan didampingi jajaran Dinas Kesehatan dan Forum Gianyar Sehat. Sementara, Menkes dr. Nafsiah Mboi menyatakan, penghargaan Kabupaten/Kota Sehat diharapkan bisa memberi motivasi bagi pemerintah kota/kabupaten maupun masyarakat untuk membangun kepedulian di bidang kesehatan. Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak ditentukan oleh hasil kerja keras sector kesehatan saja akan tetapi dari berbagai upaya, dukungan, dan kontribusi sektor lain di luar kesehatan baik di pusat maupun daerah. ”Sinergi peran pusat dan daerah dalam mengatasi masalah kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah sangat penting,” katanya. Penetapan penerima penghargaan Kabupaten/kota Sehat setelah dilaksanakan verifikasi oleh tim provinsi dan selanjutnya dilakukan verifikasi ulang oleh Kementerian Kesehatan berdasarkan indikator yang telah ditetapkan. W-005
Senin, 18 November 2013, Tahun XIV
50-an Tenaga Kontrak Tunggu SK Bupati
SEMARAPURA-Fajar Bali Dalam waktu yang hampir bersamaan, antara Banjar Bias, Kusamba dengan Piodalan di Pura Batu Medau, Desa Suana, Nusa Penida melaksanakan Nyepi Segara. Untuk Desa Kusamba yang melaksanakan Upacara Ngusaba melaksanakan Nyepi Segara pada Senin (18/11) hari ini dan Nyepi Segara di Nusa Penida jatuh pada Selasa (19/11). Sehingga otomatis perairan Kusamba tertutup dua hari begitu pula dengan Nusa Penida. Nyepi Segara ini bertujuan untuk mengharmoniskan antara daratan dan lautan dan kedepannya para nelayan diberikan kemamuran. Salah satu warga Banjar Bias, Nengah Mudra (45) menjelaskan bahwa Ngusaba di Kusamba dilaksanakan selama sebelas hari dan puncaknya pada Purnamaning Kalima yang jatuh pada Minggu (17/11) kemarin. Sedangkan Nyepi Segara dilaksanakan pada Senin, (18/11) hari ini. “Sehingga
Plh. Bupati Buka Festival Seni Qasidah Rebana
SEMARAPURA-Fajar Bali Festival Seni Qasidah Rebana tingkat Kabupaten Klungkung Tahun 2013 yang diselenggarakan oleh Pengurus Lembaga Seni Qasidah Indonesia Kabupaten Klungkung (DPD LASQI) dibuka oleh Plh. Bupati Klungkung Ketut Janapria. Acara ini digelar di MTs/MII Hasanudin, Klungkung (17/11) Minggu kemarin. Festival Seni Qasidah tersebut juga dihairi oleh wakil dari Kepala Kantor Kementerian Agama, Ketua dan Pengurus Seni Qasidah Indonesia Kabupaten Klungkung, para Alim Ulama, Tokoh Masyarakat dan para Seniman dan Budayawan. Dalam laporan Ketua Panitia Festival Saiful Hadi menyampaikan bahwa Festival seni Qasidah Rebana Tahun 2013 ini diikuti oleh 6 Majlis Taklim yang tergolong katagori dewasa dan 6 Katagori anak/remaja untuk di seluruh wilayah Kabupaten Klungkung. sedangkan dari Dewan Juri dalam penilaian Festival ini didatangkan dari Kabupaten Karangasem untuk menghindari pilih kasih dalam penilaian. Sedangkan untuk anggaran dalam penyelenggaraan Festival ini diperoleh dari bantuan pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung serta sisa saldo dari dana bantuan Pemerintah Pusat untuk kontingen Seni Qasidah Rebana tingkat Provinsi Tahun lalu.
Gapura Desa
FB/SARJANA
Gianyar Sabet Penghargaan Kabupaten Sehat
FAJA R BALI
Plh. Bupati Klungkung, Ketut Janapria membuka Festival Seni Qasidah Rebana Klungkung
Dalam sambutannya, Plh. Bupati Ketut Janapria menyampaikan dengan adanya Festival Seni Qasidah Rebana Kabupaten Klungkung tahun 2013 ini, kita menyadari bahwa seni budaya Islam memiliki arti strategis sebagai bagain dari pembinaan umat Islam, oleh karenanya harus terus dikembangkan. Seniman-seniman muslim yang ada perlu lebih banyak berdialog, bertukar kreatifitas untuk terus mengembangkan berbagai jenis seni budaya yang bernafaskan islam yang sesuai dengan perkembangan jaman, namun tetap berpegangan pada nilai-niali ajaran Islam.W-010
Ungkap Tabir Rahasia Weda
Seminar internasional weda bahwa terdapat hubungan anGIANYAR-Fajar Bali Seminar Internasional Weda tara karakter, sifat, hubungan, menghadirkan narasumber ber- lokasi, dan peristiwa Ramayana taraf dunia, dan narasumber itu dengan struktur dan fungsi fisimengungkap habis soal tabir ologi manusia. Sedangkan, Prof. I Wayan rahasia kita suci agama Hindu tersebut. Seminar itu dihadiri Dibia lebih menekankan pada ratusan peserta, dari unsur Ithiasa Ramayana dari sudut akademisi, pelajar, mahasiswa pandang pentas tari yang diKepala SKPD, pengusaha dan laksanakan masyarakat Bali. masyarakat umum. Serta dimulai Ramayana sudah diakui dunia, sejak dimulai pukul 09 . 00 wita dan merupakan bagian yang hingga pukul 14 . 00 wita.. tidak terpuisahkan dari Catur (4) Seminar hasil kerjasama an- Weda. Catur Weda terdiri dari 36 tara Pemkab Gianyar, Yayasan cabang atau aspek. Itihasa meruMaharishi Vedic Vishwa Pra- pakan sebuah aspek yang ada shasan (MVVP) Bali dan World dalam Weda. dalam itihasa inilah Hindu Parisad ini dilaksanakn terdapat dua cerita yaitu, Ramadi Balai Budaya Gianyar, Sabtu. yana dan Mahabharata. “MenPendiri Yayasan MVVP Bali, gungkap tabir rahasia Weda Anak Agung Gde Sugiantara dan Ramayana merupakan inti mengatakan seminar merua- topik seminar kali ini,” ungkap pakan kerjasama antara Pemkab Sugiantara. Gianyar, Yayasan MVVP Bali dan Lebih lanjut diceritakan, World Hindu Parisad. Dengan seminar bertujuan untuk menmenghadirkan narasumber in- gungkapkan kebenaran dari ithiternasional yang sudah biasa asa Ramayana yang terstruktur mengajar Weda ke 50 negara di didalam fisiolagi tubuh manusia dunia. Narasumber pertama yai- dan kebenaran bahwa struktur tu, pengikut Maharishi, Maharaj ilmu pengetahuan Weda adalah Adi Raj Rajaraam dan Prof. Tony identik dengan struktur dan Nader, MD-Ph.D. asal Belanda, fungsi-fungsi fisiologi tubuh didampingi narasumber dari manusia. Universitas Udayana, Prof. Dr. Kepala Dinas Pendidikan dan I Wayan Dibya, serta dr. I Gusti Olahraga, I Dewa Gede Alit MuNgurah Gunadi. diarta mengatakan sangat menPengikut Maharishi, Maharaj gapresiasi seminar internasional Adi Raj Rajaram membawakan yang digelar Yayasan MVVP Bali. topik mengungkap tabir rahasia Generasi muda Gianyar sangat Weda dan Ramayana, terstruk- diharapkan bisa melaksanakan tur pada fisiologi tubuh manu- ajaran Weda secara baik, salah sia dalam rangka pengenalan satunya dengan mengerti arti jati diri menuju Bali jagadhita. yang terkandung dalam Weda Materi tersebut telah dijadikan maupun Ramayana. Karena Rabuku oleh Tony Nader, pada mayana bisa diterapkan dalam bukunya dijelaskan hubungan kehidupan sehari-hari. “Segala satu-ke-satu dari struktur dan kegiatan positif akan kami dufungsi antara 40 aspek literatur kung sesuai kapasitas dan keWeda dan 40 bagian fisiologi mampuan yang ada.” jelas Dewa manusia, Selain itu dikatakan Mudiarta. W-005
FB/ARTAYASA
Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa
Renovasi Bale Banjar Rampung DENPASAR-Fajar Bali Bertepatan dengan Purnama Kalima, Redite Kliwon Pujut, Minggu (17/11) kemarin, ratusan krama Banjar Jayagiri, Desa Dangin Puri Kelod, Denpasar Timur mengikuti upacara Pemelaspasan, Rsi Gana, Mendem Pedaging Lan Peresmian Bale Banjar setempat. Prosesi upacara dihadiri langsung Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra sekaligus mendem pedagingan dan menandatangani Prasasti. Hadir juga dalam kesempatan ini Bendesa, Kelian Adat dan Kepala Dusun Banjar Jayagiri beserta tokoh agama setempat. Sebelum Walikota Rai Mantra mendem pedagingan dan menandatangani
Prasasti acara di awali dengan tarian Rejang Dewa yang di bawakan oleh anak-anak desa setempat, Baris Gede dan Topeng. Ketua Panitia Gede Nurjaya yang ditemui diselasela upacara mengatakan renovasi Bale Banjar Jayagiri ini dilakukan mengingat bangunan ini kondisinya sudah rapuh. Karena itu atas hasil musyawarah warga Banjar Jayagiri diputuskan untuk dilakukan renovasi dengan biaya yang diambil dari sumbangan warga Banjar Jayagiri yang memiliki 402 KK secara keseluruhan. Dengan total biaya keseluruhan baik dari bangunan fisik Bale Banjar kurang lebih Rp 727 juta dan untuk upacara 175 juta. Dikatakannya dudonan
karya sudah dimulai 15 Nopember lalu dengan upacara Ngulat Ngambe dan puncaknya berakhir pada 17 Nopember 2013 kemarin.. Upacara ini dipuput oleh Ida Pedanda dari Griya Sari, Tegal. “Kami bersama warga mengucapkan terimakasih kepada warga Banjar Jayagiri dan semua pihak yang telah memberikan bantuan hingga selesainya pembangunan Bale Banjar ini,” ucapnya. Nurjaya juga mengaku sangat bersyukur dapat melangsungkan upacara yang dinanti-nanti sejak lama yang memerlukan dana cukup besar. Pihaknya pun merasa bahagia dan bangga Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dapat hadir menyaksikan upacara
FB/CAR
Warga Jayagiri Gelar Upacara Mlaspas lan Rsi Gana
Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra menandatangani Prasasti Bale Banjar Jayagiri yang di dampingi Kelian Adat dan Kepala Dusun Banjar Jayagiri
Pemelaspasan ini dan telah memberikan perhatian serta Dana Punia sebagai stimulan kepada warga Banjar Jaya-
giri. “Dengan dilangsungkan upacara ini kami berharap tercipta suasana harmonis antarwarga Banjar Jayagiri
dan mampu meningkatkan srada bakti kepada Ida Hyang Widhi Wasa,” terang Nurjaya. R-004
DAERAH
FAJA R BALI Senin, 18 November 2013, Tahun XIV
5
Ironis, Camat Protes Masyarakat Lakukan Fogging Swadaya
POTRET FAJAR BULELENG
Dua Orang Terserang DB Dua orang warga masyarakat Dusun Munduk, Desa Banjar, Kecamatan Banjar yang ada di wilayah Santal menjadi korban serangan nyamuk Demam Berdarah (DB). Kedua warga yang menjadi korban serangan nyamuk mematikan itu yakni Kadek Antara dan Koang Ardika yang kini berbaring lemas di RSUD Singaraja. SINGARAJA – Fajar Bali Menyikapi hal itu warga masyarakat Desa Banjar yang mengatas namakan perkumpulan Lingga Yoni melakukan Fogging secara swadaya yang menyasar wilayah Santal, Minggu (17/11) pagi kemarin. Fogging bukan hanya menyasar rumah-rumah warga melaikan juga di beberapa perkebunan warga yang dekat dengan pemukiman yang dicurigai tempat berkebangnya nyamuk mematikan itu. Di tengah berlangsungnya fogging, Camat Banjar, Gusti Ngurah Nuradi yang seharusnya memberikan dukungan kepada masyarakat yang peduli dengan lingkungan, malah protes terhadap masyarakat setempat.
FB/Agus
Fogging swadaya yang dilakukan masyarakat Desa Banjar
Protes Camat Nuradi langsung ditujukan kepada Kadus Dusun Munduk Ida Bagus Swidnya. Nuradi menganggap pelaksanaan fogging itu membuat malas masyarakat untuk menjaga lingkungannya guna melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSM). Ironisnya, Nuradi tidak mengetahui masyarakat yang terkena demam berdarah.”Kenapa dilakukan fogging? Kalau ada masyarakat yang terkena de-
mam berdarah apakah sudah benar kena demam berdarah disini. Jangan dulu lakukan fogging selidiki dulu tempat digigitnya warga oleh nyamuk demam berdarah. Jangan asalan di lakukan fogging saja,”kata Nuradi. Kadus Munduk membalas serangan yang dilontarkan Camat Nuradi dengan mengatakan bahwa pelaksanaan fogging yang dilakukan merupakan murni dengan swadaya.”Kami melakukan fogging ini atas swadaya bu-
kan yang lain karena kami peduli dengan masyarakat,”balas Swidnya. Bahkan Swidnya menuntut kepedulian seorang camat dengan masyarakat sangat diragukan karena beberapa kejadian yang ada di Desa Banjar Camat Nuradi tidak pernah turun ke lapangan. ”Terus terang pak camat tidak pernah peduli dengan masyarakatnya dia lebih sering menutup kaca. Tidak pernah turun kemasyarat,” sindirnya. Warga masyarakat yang ada di
wilayah Santal yang mendengar perdebatan antara kadus dengan camat menjadi marah besar dan berniat untuk mendatangi kantor camat banjar untuk melayangkan tuntutan kepedulian seorang camat. ”Kami sangat menyayangkan seorang pejabat yang tidak pernah peduli dengan masyarakatnya. Apa harus masyarakat mati baru diambil tindakan pencegahan?,”protes Gusti Marga. Bahkan Marga mengatakan sebagai seorang camat seharusnya mengatakan terimakasih kepada masyarakat karena tanggung jawab pemerintah sudah merasa diringankan oleh masyarakat yang peduli dengan lingkungan dengan melakukan fogging. ”Seharusnya camat bersyukur masyarakat sudah mau membantu pemerintah untuk melakukan fogging dengan swadaya,”terangnya. Ratusan warga yang ada di Dusun Munduk juga memprotes keras ulah Camat Nuradi.”Kenapa camat seperti ini, kami semua warga masyarakat Munduk protes. Kegiatan ini seharusnya dilakukan oleh pemerintah namun setelah ada yang melakukan secara swadaya kenapa camat protes,”cetus Gusti Pastika yang juga keluarga besar Camat Nuradi. Warga pun mengancam akan melakukan demo ke kantor camat Banjar guna meminta kepedulian terhadap seorang camat. W-008
FB/Agus
Pengecetat beberapa patung di setiap perempatan kota Singaraja
Gencarkan Penataan Kota Singaraja Menjelang memasuki tahun anyar 2014 yang tinggal satu bulan, kabupaten buleleng terus melakukan penataan terhadap perkotaan. Bukan hanya dilakukan penataan terhadap pohon perindang jalan dan taman jalan namun pemerintah kabupaten buleleng melakukan perbaruan terhadap seluruh patung yang ada di setiap perempatan kota Singaraja dengan melakukan pengecetan. Tak tertinggal patung Singa Amararaja yang merupakan simbul kota Singaraja yang ada di pertigaan jalan utama yakni di depan kantor bupati buleleng juga dicet. Beberapa orang melakukan pengecetan patung yang menjadi lambang kota pendidikan itu. W-008
Bupati Eka Hadiri Persembahyangan di Pura Luhur Muncak Sari
Kusamba,” jelas Roby. Dilarangnya rongsokan masuk ke Sanur dengan alasan bahwa wilayah Pantai Sanur termasuk kawasan pariwisata, agar tidak merusak pemandangan. Dijelaskannya bahwa barang tersebut diambilnya di seputaran Desa Jungutbatu dan Lembongan. Sedangkan Roby sendiri mengambil barang ke Nusa Penida setiap minggu sekali. Dari seminggu sekali ke Nusa Penida itu, Roby mendapatkan barang berupa plastik sekitar 700 kg, besi rongsokan sekitar 2 ton, kardus sekitar 1 ton. “Hanya karena sudah langganan dan barangnya sudah pasti ada, kami mau datang ke Nusa, untungnya tipis sekali, kalah ongkos angkut,” terang Roby. Disebutnya untuk angkut barang rongsokannya di kapal dikenai Rp 800ribu, sedangkan dikenai lagi ongkos buruh yang naik turunkan barang. Sehingga total biaya angkutan di laut bisa mencapai Rp 2juta. “Kami hanya kalah ongkos angkut, sehingga untungnya tipis, padahal di Nusa masih ada barang lagi,” jelasnya.W-010
Perbaikan jalan yang dilakukan masyarakat dengan menambal jalan berluang dengan semen
SINGARAJA – Fajar Bali Jalan pedesaan di Dusun Munduk, Desa Banjar utamanya jalan yang ada di Banjar Atas dan jalan yang ada di wilayah pengembangan Santal mengalami rusak parah. Sayangnya, hingga kini belum ada perbaikan dari pemerintah. Karenanya, warga masyarakat Santal turun tangan melakukan perbaikan jalan yang berlubang dengan menambal menggunakan semen, Minggu (17/11) kemarin. Hal itu dilakukan ratusan
HUT Kota Tabanan Ke-520
prihatin terhadap jalan yang rusak tanpa ada perbaikan dari pemerintah daerah.”Kami melakukan perbaikan jalan karena jalan yang diwilayah kami mengalami rusak parah. Padahal jalan ini menghubungkan dua desa yakni Desa Banjar dengan Desa Rangdu, Kecamatan Seririt namun hingga kini belum pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah sehingga kami melakukan penambalan dengan jalan swadaya,”ungkap koordinator perbaikan jalan Nyoman Ardika. Ardika mengaku warga masyarakat yang ada di wilayah Santal telah melakukan penambalan terhadap jalan sudah lima kali dengan panjang jalan perbaikan mencapai dua kilometer. ”Kami sudah melakukan perbaikan terhadap jalan ini sudah lima kali dan bahkan jalan yang sudah bisa kami perbaiki meskipun dengan menambal menggunakan semen dengan panjang kurang lebih dua kilometer,” ungkapnya. Dewa Panji yang juga tokoh masyarakat setempat mengaku, perbaikan jalan yang berlubang merupakan sumbangsih dari masyarakat setempat.”Kami
BATATA Kembali Digelar, Diikuti Tracker Asing Lima Negara
FB/Doni
TABANAN-Fajar Bali Dalam rangka memeriahkan HUT Kota Tabanan ke 520, Bhayangkara Trail Adventure Tabanan (BATATA) Kembali digelar untuk kedua kalinya. Kegiatan yang bertajuk International Trail Adventure pada 23 November mendatang selain diikuti ribuan tracker nasional, tracker asing dari 5 negara yakni Australia, Inggris, Irlandia, Jerman dan Amerik ikut menjajal rute Tabanan. Kapolres Tabanan AKBP Dekananto selaku penanggungjawab ajang BATATA ke- 2 mengatakan pihaknya mentarget 3000 peserta dari seluruh Indonesia dari Aceh sampai Papua .
Hngga Minggu ( 17/11) kemarin peserta yang sudah mendaftar 2500. “Peserta dari negara asing yang sudah mendaftar sebanyak 30 tracker,” jelasnya. Pihaknya berharap peserta terus bertambah hingga hari H pelaksanaan tanggal 23 November mendatang , dan mentarget 3000 peserta terpenuhi. Dikatakan ajang BATATA ke-2 merupakan salah satu kegiatan dalam rangka ikut memeriahkan HUT Kota Tabanan yang ke 520. Selain itu BATATA ke-2 juga bertujuan untuk memberikan ruang kepada para pembalap, tracker agar bisa mengekpresikan dirinya di jalur yang benar. “Ini juga sebagai upaya untuk
meralisasikan program pelopor keselamatan berlalulintas,” tandasnya. BATATA ke-2 juga merupakan kerjasama Pemkab Jajaran kepolisian dengan Pemkab Tabanan. Sejatinya,kata Kapolres Dekananto, pihaknya mentarget jumlah peserta sebanyak 3000 peserta. Sebagai salah satu syarat untuk memecahkan rekor muri, yang masih di pegang Badung dengan jumlah peserta 2.800. “Hari ini yang sudah mendaftar sudah 2.500 peserta. Kita tunggu sampai hari H. Mudah-mudahan mencapai 3000,” jelasnya. Sedangkan untuk tahun lalu, pesertanya yang ikut sebanyak 1200. Masih menurut Kapolres Dekananto yang didampingi Wakil Bupati I KG Sanjaya dan ketua Panitia, AKP I Ketut Sukarba, para peserta akan dilepas start dan finish di Objek Wisata Tanah Lot. Dari Tanah Lot, para peserta melewati 12 Desa yakni Belalang, Pangkung Tibah, Sudimara, Perakukan, Kerambitan, Mambang, Gadungan, Gunung Salak, Tanggung Titi, Beraban, dan Megati. “Rute yangdilalui sepanjang 137 KM , mulai dari pesisir pantai, menuju ke wilayah pegunungan dan kembali lagi finish ke wilayah Pantai yakni
di Tanah Lot ,” jelas Dekananto. Sedangkan untuk hadiah total yang disediakna panitia sebesar Rp 275 Juta. Hadiah pertama Rp 100 Juta, Kedua Rp 75, dan Ketiga Rp 50 juta, sedangkan untuk hadaih biburan masing –masing Rp 5 Juta. Wakil Bupati Tabanan IKG Sanjaya menambahkan, even BATATA berperan besar mempromosikan pariwisata Tabanan. Karena pesertanya berasal dari seluruh Indonesia, bahkan ada pesreta dari luar negeri. “ Even Batata pertama sungguh positif dan memberikan kontribusi nyata bagi pariwisata Tabanan. Kini Batata kedua efeknya pun luar biasa,” tandas Sanjaya. Ia meyakini, even ini setiap tahun digelar, meskipun nantinya Kapolres Tabanan selaku penggagas kegiatan sudah tidak bertugas lagi di Tabanan. “Karena kami yakin even ini mampu memberikan evek yang luar biasa kepada Tabanan,” tandasnya. Sementara itu, beberapa peserta dari Kalimantan Timur sudah mulai tiba di Tabanan. Begigujuga dengan peserta yang berasal dari Irian Jaya, sudah dalam perjalanan dan akan tiba menjelang hari H. Beberapa kepala daerah, juga menyatakan hadir dalam even Batata ke-2. W-004
TABANAN-Fajar Bali Bertepatan dengan Saniscara Wage Wuku Medangsia, Sabtu (16/11), Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menghadiri persembahyangan di Pura Luhur Muncak Sari, Desa Sangketan, Penebel, Tabanan. Pujawali yang jatuh setiap 6 bulan sekali di pura Dang Khanyangan tersebut diharapkan kerahayuan jagat Tabanan dan Bali pada umumnya dapat terwujud. Hadir pula pada persembahyangan tersebut Asisten I Setda Tabanan Wayan Yatnanadi, para camat dan SKPD di Lingkungan Pemkab Tabanan. Pujawali di Pura Luhur Muncak Sari ini merupakan piodalan yang rutin digelar setiap 6 bulan sekali. Pemedek dari seluruh Bali pun membanjiri persembahyangan yang nyejer selama 3 hari, dimana puncaknya jatuh pada Rabu (13/11) dan berakhir (nyineb) pada Minggu (17/11). Salah satu pemangku di Pura Luhur Muncak Sari Jero Mangku Wayan Suarka mengatakan, setiap pujawali berlangsung, selalu dibanjiri para pemedek. Pemedek tidak hanya berasal dari Tabanan namun juga dari Kabupaten/ kota lain di Bali. “Setiap pujawali di pura ini, pemedek yang melakukan persembahyangan tidak hanya berasal dari Tabanan namun juga dari luar Tabanan,” ungkapnya. Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti berharap melalui persembahyangan bersama ini kerahayuan Jagat Tabanan dan Bali pada umumnya dapat terwujud. Pihaknya selalu mengingatkan kepada semua SKPD untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi, sehingga permasalahan yang ada dapat dipecahkan bersama. “Saya tekankan kepada semua pihak untuk selalu meningkatkan kebersamaan dengan mengedepankan komunikasi dan koordinasi, sehingga apa yang menjadi visi Tabanan sejahtera, aman dan berprestasi dapat terwujud,” paparnya. Pada kesempatan yang sama Bupati beserta rombongan juga melaksanakan persembahyangan di Pura Kubontingguh Tabanan dan memberikan sarin canang sebagai bentuk kepedulian pemerintah. W-004
mudian kami turun bersama dan melakukan perbaikan jalan. Meskipun jalan ini kami perbaiki dengan menambal jalan yang berlubang namun kami merasa puas karena jalan yang kami lalui nyaman tidak ada rintangan jalan berlubang,”tuturnya. Pihaknya mengharapkan uluran dari pemerintah daerah untuk melakukan perbaikan terhadap jalan yang rusak agar segera dilakukan.”Harapan kami Cuma satu pemerintah daerah agar memberikan uluran untuk melakukan perbaikan terhadap jalan yang ada di wilayah kami. Jalan ini merupakan jalan yang menghubungkan dua desa sehingga hal ini sangat perlu dilakukan perbaikan untuk aktifitas masyarakat kami,”akunya. Kadus Dusun Munduk Ida Bagus Swidnya mengaku bangga dengan usaha yang dilakukan oleh warganya sendiri melakukan perbaikan jalan berlubang dengan menambal. Meskipun hal ini hanya dilakukan dengan menabal namun usaha masyarakat seperti ini sudah sangat terpuji,”puji Swidnya. W-008
Genjot Kinerja ULP, Pemkab Ajak Diskusi Gapensi
SINGARAJA – Fajar Bali Upaya Pemkab Buleleng dalam mewujudkan pemerintahan Clean Governence dan Good Goverment tampaknya semakin menuju arah positif setelah membentuk Unit Layanan Pengadaan (ULP) serta menggunakan LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) untuk menjamin akuntabilitas serta transparansi pengadaan barang dan jasa. Secara khusus Pemkab Buleleng mengundang Asosiasi Pengusaha Jasa Konstruksi Kabupaten Buleleng untuk mengevaluasi serta mendengar masukan terkait proses pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Buleleng. Dalam pertemuan yang diselenggarakan di ruang rapat Bupati Buleleng, beberapa hari kemarin, dihadiri Assisten Administrasi Umum Setda Buleleng Gde Darmaja, Kepala Inspektorat Putu Yasa, Kepala bagian Perlengkapan dan Asset daerah Nyoman Sukarma, pengurus ULP serta perwakilan pengusaha jasa konstruksi yang dipimpin Nyoman Suasana. Melalui ketuanya, Gapensi menyatakan belakangan ini pihaknya merasa dirugikan dengan adanya permasalahan proyek pengaspalan jalan yang tidak tuntas sehingga mencemarkan nama kontraktor di Buleleng. ”Jujur saja dengan adanya kontraktor luar yang melarikan diri membuat nama
FB/Agus
SEMARAPURA-Fajar Bali Walau sebagai Kepulauan di Klungkung, Nusa Penida juga menghasilkan banyak rongsokan. Baik rongsokan kertas, kardus bekas, besi atau plastik. Bersyukur pula, ada warga lokal yang menggeluti usaha ini dan menjadikannya uang. Sedangkan barang yang sudah terkumpul ini diambil oleh agen di Sanur. Salah satu agen rongsokan yang tinggal di Sanur, Mas Roby (34) mengatakan bahwa dirinya sudah sejak umur 14 tahun menggeluti usaha rongsokan. Sedangkan untuk mengambil barang rongsokan di Nusa Penida baru dilakukannya sejak setahun lalu. Awal mulanya dirinya ikut kapal dari Nusa Penida dan kembali lagi membawa barang dari Nusa Penida ke Sanur. Dituturkannya, ketika Desa Sanur menutup pelabuhannya untuk masuknya barang rongsokan, maka seluruh agen Denpasar terpaksa membawa barang rongsokan lewat Pelabuhan Banjar Bias, Desa Kusamba. “Kami dilarang masuk bawa rongsokan di Sanur, kami terpaksa masuk lewat
FB/Agus
Jalan Rusak, Warga Urunan Tambal Dengan Semen Rongsokan Nusa Penida warga masyarakat Santal karena melakukan hal ini apabila ada Dilarang Masuk Pelabuhan Sanur sebagian masyarakat merasa bantuan dari masyarakat ke-
Diskusi yang dilakukan pemerintah kabupaten buleleng dengan Gapensi
kontraktor lokal Buleleng ikut negative,”sesal Suasana. Untuk itu, pria yang akrab dipanggil Jenggo menyarakan agar kedepannya ULP membuatkan regulasi khusus yang lebih ketat kepada kontraktor luar yang ikut dalam tender proyek di Kabupaten Buleleng.”Setiap kontraktor luar juga harus mempunyai kantor cabang di Buleleng, jadi biar jelas pertanggung jawabannya ketika ada masalah,”tegasnya. Hal ini pun disambut positif, Pemkab Buleleng melalui Gde Darmaja menyatakan permasalahan ini menjadi masukan untuk bisa mewujudkan pelayanan yang terbaik. Pihaknya menegaskan selama ini ULP telah bekerja maksimal sesuai dengan regulasi yang tertuang pada Perpres 70 tahun 2013 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah.
”Aturan tersebut dasar kami dalam setiap proses pengadaan, kami sekaligus berharap kontraktor lokal mampu bersaing baik dalam peningkatan SDM dan manajemen keuangan yang sehat,”tegasnya. Pernyataan ini sekaligus menjadi motivasi kepada kontraktor lokal untuk lebih mampu bersaing secara sehat. Sebagai perbandingan untuk tahun anggaran 2013 dari 56 proyek pengadaan barang dan jasa yang terlaksana, 34 diantaranya bisa diambil oleh kontaktor lokal Buleleng. ”Persentasenya masih 60 % dan 40% untuk pengusaha lokal Buleleng, itu yang akan kita terus dorong sehingga kue pembangunan Buleleng lebih banyak dinikmati masyarakat Buleleng,” harap Darmaja. W-008
6
SENIN, 18 NOVEMBER 2013 | TAHUN XIV
Meminimalisir Pelanggaran Alat Per
Sat Pol PP Badung Tingkatkan Pengawasan dan Penindaka
emerintah Kabupaten Badung melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Badung, tidak akan menoleransi pemasangan alat peraga kampanye calon legislatif (caleg), yang tidak sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 15 Tahun 2013. Untuk penertiban atau penindakan pembongkaran alat peraga, Sat Pol PP Kabupaten Badung dalam hal ini akan selalu senantiasa bekerjasama dan berkoordinasi dengan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Badung dan KPU Badung. Sedangkan untuk landasan hukum berkaitan dengan penertiban pun juga sudah jelas, seperti diamanatkan dalam PKPU Nomor
15 Tahun 2013, yang mengatur tentang pemasangan alat peraga kampanye pemilihan umum (pemilu) caleg, yang tak boleh dilakukan sembarang tempat. Dalam aturan itu disebutkan, alat peraga kampanye harus dipasang di satu lokasi strategis yang ditentukan oleh KPU bersama Pemda setempat. Dan berdasarkan PKPU yang baru ini, alat peraga kampanye hanya menuliskan nama serta nomor urut para caleg ditambah visi misi partai. Alat peraga harus tanpa disertai foto, kecuali foto pengurus partai. Seperti apa perkembangan maraknya alat peraga kampanye di wilayah Kabupaten Badung? Berikut wawancara tim Fajar Mangupura bersama Kepala
Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Badung, I Ketut Martha, SH. Sejauh mana kesiapan Sat Pol PP Badung, menjelang Tahun Politik 2014? Sat Pol PP Kabupaten Badung selain selalu siap menghadapi tugas rutin, juga kami pastikan Sat Pol PP Badung siap mengemban tugas-tugas yang berkaitan dengan politik. Jadi pada intinya adalah, kami akan selalu siap mengemban tugas mewujudkan Kabupaten Badung yang berkaitan tentang keamanan, ketertiban dan penegakan Peraturan Daerah (Perda), dan atau peraturan lainnya. Bentuk kesiapan yang dimaksud, didasari dengan adanya
PKPU NO. 15 TAHUN 2013
3 unsur pokok yaitu, Pertama adalah Personel, dari segi jumlah sudah cukup, kemampuan mengatasi perkembanganperkembangan yang terjadi di masyarakat juga selalu ditingkatkan, melalui pembinaanpembinaan dan kesamaptaan. Kedua, bahwa Sat Pol PP telah didukung dengan tersedianya prasarana dan sarana yang memadai, dimana kita ketahui bahwa Sat Pol PP sampai ke tingkat Kecamatan, telah didukung sarana mobil dan sepeda motor, baik di induk maupun di Kecamatan. Ketiga, berkaitan financial. Bahwa Pemkab Badung telah mengalokasikan anggaran, baik untuk operasional maupun untuk kesejahteraan staff Sat Pol PP Badung itu sendiri.
Tentang Perubahan Atas PKPU No. 01 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Poin PASAL 17 berbunyi sebagai berikut:
(1) Kampanye Pemilu dalam bentuk pemasangan alat peraga di tempat umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf d, diatur sebagai berikut: a. alat peraga kampanye tidak ditempatkan pada tempat ibadah, rumah sakit atau tempat-tempat pelayanan kesehatan, gedung milik pemerintah, lembaga pendidikan (gedung dan sekolah), jalan-jalan protokol, jalan bebas hambatan, sarana dan prasarana publik, taman dan pepohonan; b. Peserta Pemilu dapat memasang alat peraga kampanye luar ruang dengan ketentuan; 1. Baliho atau papan reklame (billboard) hanya diperuntukan bagi Partai Politik 1 (satu) unit untuk 1 (satu) desa/kelurahan atau nama lainnya memuat informasi nomor dan tanda gambar Partai Politik dan/atau visi, misi, program, jargon, foto pengurus Partai Politik yang bukan Calon Anggota DPR dan DPRD; 2. Calon Anggota DPD dapat memasang baliho atau papan reklame (billboard) 1 (satu) unit untuk 1 (satu) desa/kelurahan atau nama lainnya; 3. Bendera dan umbul-umbul hanya dapat dipasang oleh Partai Politik dan calon Anggota DPD pada zona atau wilayah yang ditetapkan oleh KPU, KPU/KIP Provinsi, dan atau KPU/KIP Kabupaten/Kota bersama Pemerintah Daerah. 4. Spanduk dapat dipasang oleh Partai Politik dan Calon Anggota DPR, DPD dan DPRD dengan ukuran maksimal 1,5 x 7 m hanya 1 (satu) unit pada 1 (satu) zona atau wilayah yang ditetapkan oleh KPU, KPU/KIP Provinsi, dan atau KPU/KIP Kabupaten/ Kota bersama Pemerintah Daerah. 5. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 1, angka 2, angka 3 dan angka 4 berlaku 1 (satu) bulan setelah Peraturan ini diundangkan.
3. KPU, KPU/KIP Provinsi, KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK, PPS, dan PPLN berkoordinasi dengan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, dan Kantor Perwakilan Republik Indonesia untuk menetapkan lokasi pemasangan alat peraga untuk keperluan kampanye pemilu; 4. Penetapan sebagaimana dimaksud pada huruf c memuat lokasi dan penyediaan media pemasangan alat peraga kampanye yang dilakukan oleh KPU, KPU/KIP Provinsi, dan atau KPU/KIP Kabupaten/Kota; 5. Pemasangan alat peraga oleh Peserta Pemilu baik partai politik, calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan/atau DPRD Kabupaten/ Kota atau calon anggota DPD hanya diperkenankan dilakukan dalam media pemasangan alat peraga yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud huruf d. (2) Peserta Pemilu wajib membersihkan alat peragakampanye paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari/tanggal pemungutan suara. (3) KPU, KPU/KIP Provinsi, dan atau KPU/KIP Kabupaten/Kota berwenang memerintahkan Peserta Pemilu yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a dan ayat (2) untuk mencabut atau memindahkan alat peraga tersebut. (4) Dalam hal Peserta Pemilu tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3),Pemerintah Daerah setempat dan aparat keamanan berdasarkan rekomendasi Bawaslu, Bawaslu Provinsi atau Panwaslu Kabupaten/Kota berwenang mencabut atau memindahkan alat peraga kampanye dengan memberitahukan terlebih dahulu kepada Peserta Pemilu tersebut.
Oleh karenanya, sekali lagi saya katakan, kami siap mengemban tugas berbasis anggaran dan berbasis kerja. Bagaimana dengan keberadaan alat-alat peraga kampanye, di wilayah Kabupaten Badung saat ini? Kita ketahui bersama, bahwa sekarang tahun 2014 adalah tahun politik. Dan fenomena yang saat ini sudah terlihat adalah semua caleg dari tingkat Kabupaten, Propinsi dan Pusat sudah berlomba memasang baliho untuk tujuan makin dikenal dan menarik simpati. Tetapi bagaimana kita ketahui, jika kemudian itu berkaitan dengan ranah politik maka tentunya itu menjadi tugas pokok Panwaslu
FB/HERY
dan KPU Badung. Hanya saja memang mengingat KPU dan Panwaslu Badung personilnya tidak akan memadai untuk melakukan pengawasan, pengamanan dan pengeksekusian yang dikatagorikan melanggar, maka KPU dan Panwaslu Badung sudah bersurat memohon ke Pemkab Badung untuk minta bantuan didukung penertibannya. Dukungan dimaksud berupa personel, sarana dan prasarananya. Bentuk kesiapan Sat Pol PP yang dimaksud seperti apa, dan implementasinya di lapangan? Berangkat dari surat permohonan Panwalu dan KPU Badung ke Pemkab Badung, maka Bupati Badung AA Gde Agung sudah
Memperkuat Koordinasi, Panwaslu, KPU dan Sat Pol PP
Panwaslu: Badung Daerah Percontohan, Pemasangan Alat Peraga Sesuai Aturan
FB/HERY
P
Tim Gabungan yang dipimpin Kepala Satpol PP Ketut Martha, saat menertibkan baliho alat peraga kampanye yang semrawut dikawasan Kecamatan Mengwi
memerintahkan kepada kami (Sat Pol PP), Kesbanglinmas dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Badung untuk berkoordinasi dengan Panwaslu dan KPU Badung. Hasilnya pun sudah dapat kami buktikan, ketika KPU dan Panwaslu melaporkan adanya pelanggaran kepada Sat Pol PP Badung, maka saat itu juga kami langsung bergerak melakukan pembongkaran, yang tentunya pada saat eksekusi juga didampingi oleh KPU dan Panwaslu Badung. Tidak hanya itu saja, bila kemudian berkaitan dengan pelanggaran yang ada di tingkat Kecamatan, kami pun juga tetap berkoordinasi dengan Panwaslu Kecamatan, dan KPU Kecamatan serta dengan Komandan Regu (Danru) Pol PP kami di tingkat Kecamatan. Intinya setiap penurunan atau pembongkaran alat peraga kampanye, kami selalu mengajak Panwaslu dan KPU Badung. Mungkin bisa diperjelas, untuk yang masuk dalam katagori melanggar? Perlu kami sampaikan disini, apabila konteknya atau ranahnya politik, kami pastikan selalu akan berkoordinasi atau bersinergi dengan Panwaslu dan KPU. Dan bilamana Panswaslu dan KPU menunjuk bahwa alat peraga kampanye dimaksud menyalahi aturan, maka saat itu juga kami bergerak untuk melakukan penertiban atau pembongkaran. Intinya penindakan yang dilakukan Sat Pol PP memang menunggu koordinasi Panwaslu dan KPU, karena itu ranahnya politik. Namun bilamana ditemukan Baliho ataupun spanduk yang masuk dalam ranahnya provit maka kita akan bergerak sendiri. Bila kemudian menyinggung katagori melanggar, tentunya yang lebih paham tentang itu semua adalah Panwaslu dan KPU. Artinya Panwaslu dan KPU yang menentukan, yang disebut melanggar, kalau Panwaslu mengatakan salah, maka kita bongkar. Dan kami Sat Pol PP Badung, juga sudah menyampaikan ke Panwaslu kapanpun laporan itu masuk, maka kami selalu siap menindaklanjutinya. Untuk sekedar catatan, sampai saat ini penindakan yang kita lakukan bersama-sama sudah mencapai rata-rata per harinya 80 baliho. Bagaimana dengan titik rawan pelanggaran, ada di daerah mana? Dari hasil pemantauan kami, daerah yang paling rawan atau daerah yang paling banyak terjadi pelanggaran kampanye ada di wilayah Abiansemal, Mengwi, ter-
Pembongkaran alat peraga yang menyalahi aturan, menjadi salah satu upaya Sat Pol PP Badung untuk menjadikan Badung sebagai daerah percontohan pemasangan alat peraga kampanye sesuai aturan JIKA melihat mekanisme yang ada, tugas Panwaslu Kabupaten Badung adalah melakukan pengawasan. Apabila ditemukan alat peraga yang tidak sesuai peraturan, maka kemudian pelanggaran tersebut akan dilaporkan atau direkomendasikan ke KPU Badung. Setelah laporan pelanggaran tersebut berada di KPU Badung, maka menjadi tugas KPU untuk menyam-
paikan temuan Panwaslu tersebut ke Partai Politik bersangkutan. “Mekanismenya seperti itu, jika kemudian pelanggarannya telah dilaporkan ke Partai Politik terkait, dan tidak ada reaksi, maka menjadi tugas bersama termasuk menggandeng Pol PP Badung untuk dilakukan penertiban dan pembongakaran. Intinya Kabupaten Badung disini menjadi daerah percontohan,
berkaitan pemasangan alat peraga kampanye yang sesuai aturan,” jelas Ketua Panwaslu Kabupaten Badung, Ketut Arka. Ketika mekanisme sudah ada, maka lanjut Ketut Arka, yang kemudian terjadi di lapangan adalah itu saling memantau siatuasi yang terjadi di wilayah Kabupaten Badung sesuai kewenangan masingmasing. “Menjaga koordinasi. Disamping itu juga kita tetap melakukan kontrol apa yang sudah kami rekomendasikan, apakah sudah dilakukan dengan aturan main atau tidak. Namun semuanya itu tetap melalui jalur komunikasi dengan pihak-pihak terkait,” sebut Arka. Lantas apa saja bentuk katagori pelanggaran dari pemasangan alat peraga kampanye dimaksud? Menurut Arka, pelanggaran atribut atau alat peraga kampanye yang dipasang ditempat yang tidak tepat. Dan semuanya itu menurut Arka sudah tercantum dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No. 15 Tahun 2013, tentang Pedoman Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. W-014
SENIN, 18 NOVEMBER 2013 | TAHUN XIV
raga Kampanye
Rakor Penertiban Alat Peraga Kampanye DEMI tertibnya pemasangan artribut alat peraga kampanye dengan kerjasama yang baik antara SatPol PP. KPU dan Panwaslu dalam pembersihan perangkat kampanye dan pemasangan atribut para caleg yang melanggar aturan dengan Rapat koordinasi Penertiban pemasangan baliho di Kabupaten Badung dipimpin Kasat Pol. PP Ketut Martha hadir dalam acara tersebut ketua KPU Kab. Badung Agung Nakula. Paswaslu Kab. Badung Ketut Artha bersama anggota, pejabat terkait para Dandru dan staf Pol. PP di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung. Senin, (11/11) kemarin. Dalam pertemuan tersebut SatPolPP sangat mendukung kegiatan ini dengan istilah 3P Kajian pemasangan perangkat kampanye seperti baliho dan spanduk caleg diharapkan sesui dengan peraturan dan perundangundangan yang berlaku. Bulan Nopember menjadi bulan yang baik strategis dalam menyambut HUT Mangupura ke 4 yang jatuh pada 16 Nopember 2013 nanti untuk
g a u n U u a n n u k i n i
k i
, u i i -
pertemuan berkaitan dengan makin maraknya alat peraga kampanya di wilayah Kabupaten Badung. Pada pertemuan itu, poin pertama, kenapa saya mengundang, pada waktu itu sehabis kita bergerak 2 kali di wilayah Abiansemal dan Mengwi justru kemudian sempat mandeg. Dari sanalah kemudian ada pesan dari Bupati Badung AA Gde Agung, yang melihat telah banyak terjadi pemasangan alat peraga kampanye. Saat itu kami diperintah untuk lebih intensif, dan setelah itu maka saya undang supaya kita bisa menggerakkan Panwaslu di tingkat Kecamatan. Poin utama dari pertemuan tersebut, Panwaslu Kecamatan, dan Danru-Danru kami yang ada di Kecamatan bisa bergerak bersama melakukan pemantauan dan penindakan. Intinya Panswaslu Kabupaten bisa langsung memerintahkan Panwaslu di Kecamatan, agar bergerak bersama dengan kita di Satpol PP tingkat Kecamatan. Artinya Panwaslu Kecamatan juga diperbolehkan menentukan mana yang salah, dan bisa langsung koordinasi dengan Pol PP Kecamatan. Lantas untuk mengantisipasi maraknya pemasangan alat peraga kampanye, sudah siapkan SDM yang dimiliki Sat Pol PP Badung? Saya katakana tadi, untuk gerakan dan melihat kondisi lapangan kami selalu siap. SDM, sarana prasarana sudah siap. Bahkan kami juga telah memiliki Pasukan Reaksi Cepat (PRC) cepat menanggapi perintah, cepat bergerak, cepat eksekusi, taat aturan dan
tidak arogan. Untuk di lapangan kami selalu libatkan tiap Kecamatan 10 orang, dan juga akan di back up dari induk. Paling tidak setiap harinya 30 orang selalu bergerak. Namun juga tergantung situasi di lapangan, kalau memang perlu ya kami tambah. Mungkin ada pesan yang ingin disampaikan oleh Sat Pol PP Kabupaten Badung? Dalam rangka mewujudkan Kabupaten Badung yang betulbetul berwawasan lingkungan. Maka khusus untuk menjelang akhir tahun, dimana banyak bermunculan Baliho dengan ucapan Natal dan Tahun Baru, kami mohon kepada masyarakat maupun Ormas-ormas yang akan memasang Baliho semacam itu, untuk lebih memperhatikan tata lingkungan yang baik. Jagalah aturan dan jangan sampai mengganggu lalu lintas dan kebersihan. Kemudian untuk Caleg yang akan memasang baliho berisi ucapan hari raya, bilamana sudah lewat kami berikan batas waktu H+7 untuk dibongkar, kalau tidak dibongkar sendiri maka tugas kami untuk membongkarnya. Semua itu kami lakukan agar wilayah Kabupaten Badung tidak semrawut, artinya diperintahkan atau tidak itu sudah menjadi tugas kami untuk menjaga ketertiban, keamanan dan kenyamanan wilayah Kabupaten Badung. Yang juga tak kalah pentingnya, kalau memasang ucapan hari raya, diharapkan jangan jauh-hari hari memasangnya, karena paling tidak H-7 dan H+7 harus sudah dibongkar. Dan ingat, jagalah kerapiannya, ikuti aturan yang sudah ada.
Pengambilan sumpah Pelantikan dan Pembentukan Pengawas Pemilu Lapangan di Hotel Made Bali sempidi. dibutuhkan dalam menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya. Ketua Panwaslu Kabupaten Badung I Ketut Arka mengatakan, pelaksanaan pemilu telah dekat, untuk itu diharapkan Pengawas Pemilu Lapangan yang baru dilantik agar dapat bekerja secara langsung untuk mengawasi semua tahapan Pemilu sehingga Pemilu dapat berjalan lancar, Luber dan Jurdil. Sementara itu Ketua Banwaslu Provinsi Bali I Ketut Rudia menyampaikan, tahap Pemilu Legislatif tahun 2014 telah memasuki
tahapan Kampanye, untuk itu para Pengawas Pemilu Lapangan yang telah dilantik sudah berhadapan dengan tugas yang cukup berat. Oleh karena itu dituntut bekerja keras dalam melakukan pengawasan, demi terselenggaranya Pemilu yang berkwalitas dan bermartabat. Terwujudnya Pemilu Legislatif tahun 2014 yang berkualitas dan bermartabat sangat ditentukan oleh peran serta sinergitas antara berbagai pihak terkait seperti; Banwaslu/ Panwaslu beserta jajaran dan KPU. W-014
partai-partai politik untuk mendukung kegiatan penertiban pemasangan perangkat kampanye yang mendapat dukungan dari penertiban Pemerintah Kabupaten Badung. PolPP sebagai perpanjangan tangan Bupati untuk melaksanakan tugas penertiban alat peraga kampanye para caleg sepanjang lokasi
dari Badung Utara sampai Badung Selatan. Ini diharapkan mendapat dukungan dari semua pihak untuk ketertiban dan kebersihan. Komitmen semua pihak untuk membuat Badung bersih dari alat peraga yang melanggar untuk diberangus untuk menyambut HUT Mangpura ke 4. W-014
tim yustisi Pemkab Badung . Pembongkaran terhadap baliho dan spanduk terkait ucapan hari raya Galungan dan Kuningan dilaksanakan karena sudah batas akhir, dimana kegiatan ini dilakukan setelah tim sebelumnya mengadakan komunikasi dan pemberitahuan terlebih dahulu, baik melalui surat maupun media . Kegiatan ini juga merupakan implementasi salah satu dari pelaksanaan Tri Hita Karana yakni hubungan manusia dengan lingkungan yang diwujudkan melalui pembersihan spanduk maupun reklame yang mengurangi keindahan jalan. Lanjut dikatakan bahwa Tim juga bekerja sama dengan anggota Satuan Polisi Pamong Praja seluruh kecamatan se kabupaten Badung. Kegiatan ini juga dalam rangka mendukung dan mewujudkan Badung yang bersih, hijau dan berbunga. “Kami harapkan upaya ini mendapat dukungan seluruh masyarakat, terlebih Badung merupakan daerah destinasi wisata, dimana kebersihan dan kenyamanan sangat berdampak/berpengaruh kepada kunjungan wisatawan dan Kabupaten Badung juga sering dijadikan tempat penyeleng-
garaan kegiatan berstandar Nasional maupun Internasional,” katanya. Dalam kesempatan itu pula Tim juga menertibkan spanduk atau baliho dari para calon legeslatif yang pemasangannya masih belum mencerminkan keindahan lingkungan dan belum sesuai dengan ketentuan . Mudah-mudahan para pemilik menyadari dan memahami hal tersebut serta memberikan dukungan untuk kegiatan ini. “Dalam penertiban kita selalu melakukan pendekatan dengan pemilik, guna memberi pengertian terkait pemasangan baliho, reklame/iklan yang benar, bila ada pelanggaran kita adakan evaluasi, kita tegur, kita akan terus pantau, kita terus bina dan lakukan tindakan atas pelanggarannya, “ tegasnya. Himbauan kepada semua masyarakat/ormas khusunya di Kabupaten Badung yang memasang baliho yang berhubungan dengan hari ulang tahun atau hari raya supaya ada permakluman ke Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Badung, dan apabila jangka waktunya sudah habis diharapkan supaya dibuka kembali. W-014
Penertiban Baliho Ucapan Selamat Hari Raya
Penertiban yang dikhususkan ke baliho-baliho atau spanduk yang berhubungan dengan ucapan hari raya galungan dan kuningan yang sudah lewat TIM Penertiban Pemkab Badung yang dimotori Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung melakukan penertiban/pembersihan baliho, spanduk dan kegiatan lain di wilayah Kab. Badung serentak di enam kecamatan yang diawali dari kecamatan Mengwi. Penertiban merupakan langkah penegakan Peraturan Daerah (Perda) No. 4 tahun 2001 tentang Kebersihan dan Ketertiban Umum serta Perda No. 4 tahun 2006 tentang Pajak
Reklame. “Penertiban kali ini di khususkan ke baliho-baliho/ spanduk yang berhubungan dengan ucapan hari raya galungan dan kuningan yang sudah lewat”. kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Badung, I Ketut Martha, SH yang didampingi Kabid Penyidikan Ketut Muliasa saat memimpin penertiban bersama Tim Penertiban Reklame/Iklan. Ketut Martha menyampaikan penertiban ini dalam rangka penegakan peraturan daerah
Puluhan Alat Peraga Kampanye di Kecamatan Mengwi Di Tertibkan
Pelantikan Pengawas Pemilu Lapangan Badung
UNTUK melaksanakan pengawasan pada setiap tahapan Pemilu agar dapat mengurangi terjadinya pelanggaran, Panwaslu Kabupaten Badung menyelenggarakan Pelantikan dan Pembentukan Pengawas Pemilu Lapangan (PPL). Acara ini dihadiri Bupati Badung diwakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Badung I Made Witna, Tripika Kecamatan yang ada di Kabupaten Badung, Ketua Panwas Kabupaten Badung dan Ketua Banwaslu Provinsi Bali. Pada kesempatan tersebut Bupati Badung dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Kesbangpollinmas I Made Witna menyampaikan, bahwa disetiap Desa wajib dibentuk Pengawas Pemilu Lapangan (PPL), dan pembentukannya telah dilakukan melalui beberapa tahapan. Panwaslu mempunyai tugas mengawasi tahapan penyelenggaraan Pemilihan DPR, DPD, dan DPRD dfi wilayah masing-masing sesuai tingkatannya. Sebagai Kepala Daerah Kabupaten Badung, sudah sepatutnya membantu Panwaslu Kabupaten Badung, Panwaslu Kecamatan serta Pengawas Pemilu Lapangan se-Kabupaten Badung, berupa sarana dan prasaranayang
pencanangan hari bersihbersih terhadap pemasangan alat peraga seperti baliho dan spanduk di kabupaten Badung. Dalam hal ini peran KPU menjadi ruang pos bagi oprasional teknis dalam dalam penertiban alat peraga kampanya para caleg dan membuat kesepakatan dengan
FB/HERY
, n u n u t d t k u P i u n m n
I Ketut Martha, SH.
Rapat koordinasi Penertiban pemasangan baliho di Kabupaten Badung dipimpin Kasat Pol.PP Ketut Martha
Upaya Menegakkan Kesepakatan Bersama 21 Agustus 2013
PEMILIHAN Umum Legeslatif atau Pileg 2014 sudah mulai terlihat gaungnya. Hampir disemua tempat di Kabupaten Badung, sudah dipasang alat peraga kampanye baik berupa ����������� baliho maupun spanduk oleh parpol maupun para caleg. Maraknya pemasangan alat peraga kampanye terkesan asal pasang bahkan beberapa diantaranya di paku pada pohon perindang, membuat kawasan pemasangannya menjadi semrawut dan kumuh. Hal tersebut disampaikan Kepala Satpol PP Kabupaten Badung, I Ketut Martha, saat melakukan penertiban alat peraga kampanye yang melanggar kesepakan bersama dengan tim gabungan dari Satpol PP, DKP, Kesbangpollinmas, Dispenda, KPUD Badung dan Panwaslu di Kecamatan Mengwi. Ketut Martha menambahkan, kewenangan penertiban alat peraga kampanye adalah wewenang dari KPU dan Panwaslu. “Pemerintah Kabupaten Badung melalui Satpol PP, Badan Kesbangpollinmas, Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan Dispenda siap membantu penertiban Baliho tersebut asalkan ada permintaan dari KPU maupun Panwaslu. Satpol PP memamg penegak
Perda, tetapi untuk permasalahan alat peraga kampanye ranahnya ada di KPU dan Panwaslu,” tegas Ketut Marta. Ketua KPU Kab. Badung Ida Ayu P Sri Widnyani mengungkapkan, penertiban alat peraga kampanye kali ini hanya menyasar pada alat peraga kampanye yang melanggar kesepakatan bersama tanggal 21 Agustus 2013. “Untuk penertiban alat peraga kampanye yang tidak sesuai dengan PKPU No 15 Tahun 2013 harus mendapatkan rekomendasi dari Bawaslu, “ ungkap Sri Widnyani. Sementara itu Pokja Kampanye KPUD Badung, I Gst. Ngurah Agung Eka Darmadi, memaparkan bahwa pada tanggal 21 Agustus 2013 sudah dilaksanakan kesepakatan bersama dengan para caleg dan partai politik dan ditandatangani masing-masing caleg. Salah satu isinya tentang lokasi dan media pemasangan alat peraga kampanye. Kemudian ditindaklanjuti dengan Rakor tanggal 2 Oktober 2013 antara KPUD Badung, Pemkab. Badung, Panwaslu dan pimpinan parpol terkait penertiban alat peraga dan pada tanggal 7 Oktober 2013 dilaksanakan monitoring terhadap pemasangan alat peraga kampanya.
FB/HERY
-
FB/HERY
FB/HERY
t n a P i n a u , n t p u n u t t u U
masuk juga di wilayah Kuta Utara yang bahkan bisa dikatakan paling tinggi angka pelanggarannya. Sementara untuk wilayah Kuta, yang notabene daerah pariwisata dipastikan paling sedikit pelanggaran. Mungkin selain karena daerah tersebut daerah pariwisata, juga karena aturan di Kuta sudah sangat ketat berkaitan dengan Baliho, spanduk dan semacamnya Kemudian yang juga harus dipertegas disini, saya meminta agar Panwaslu jangan bosanbosan menyampaikan teguran kepada Parpol dan Caleg yang dianggap telah melanggar. Untuk sanksi apa, silahkan Panwaslu yang memiliki kewenangan. Dan setidaknya kami berhargap Panwaslu Badung harus berstatemen ke Media, selain agar lebih jelas mengenai aturan yang ada saat ini juga supaya Panwaslu dapat mensosialisasikan, dimana yang boleh dan mana yang tidak. Dan semuanya itu sudah tercantum dalam kesekapatannya saat pertemuan beberapa waktu lalu. . Sejauhmana koordinasi Sat Pol PP Badung dengan Partai Politik yang ada di Kabupaten Badung? Kalau kami berkoordinasi ke Partai Politik, tentunya dalam kaitan apabila baliho Caleg yang berisi ucapan hari raya, dan jika tidak berisi ucapan, maka itu tugas Panwaslu. Karena apabila diketemukan alat peraga kampanye, tapi kemudian berisikan ucapan hari raya, maka disanalah menjadi tugas kami untuk menertibkannya Namun tentunya dalam proses penertiban tersebut, kami tetap kedepankan koordinasi terlebih dahulu melalui cara bersurat ataupun menelpon secara pribadi. Yang pasti, dalam koordinasi tersebut, saya meminta kepada yang bersangkutan untuk segera menurunkannya, dan kalau tidak maka kita dari Sat Pol PP yang akan turun langsung untuk melakukan pembongkaran. Dari semua gambaran tadi, yang patut digaris bawahi adalah berkaitan dengan Baliho, spanduk dan lainnya ada katagorinya masingmasing, ada ranah politik dan non politik, meski demikian kami tetap mengedepankan komunikasi sebelum melakukan penindakan langsung. Instansi terkait di Pemkab Badung, beberapa waktu lalu telah melakukan pertemuan dengan Panwaslu dan KPU Badung. Bisa dijelaskan poinpoin yang didapat dari hasil pertemuan tersebut? Memang benar, kami dari Sat Pol PP Badung yang mempunyai gagasan, agar dilakukan
FB/HERY
Menjalin Koordinasi Menyamakan Persepsi
an
i s k u
7
Tim Gabungan saat menertibkan alat peraga kampanye “Tanggal 10 Oktober 2013, KPUD didesak oleh Partai politik untuk segera menertibkan alat peraga kampanye yang dianggap melanggar kesepakatan bersama 21 agustus 2013,” tambahnya. Penertiban alat peraga kampanye kali ini menyasar kecamatan Mengwi. Tim dibagi menjadi 3 tim dengan menyasar daerah kapal sampai Sembung, Terminal Mengwi sampai Beringkit dan perba-
tasan Perean sampai dengan Sembung. Hasilnya puluhan alat peraga kampanye ditertibkan. Uniknya ada beberapa caleg menurunkan balihonya sendiri. Kegiatan penertiban ini akan terus dilanjutkan, dan dimohonkan agar parpol dan caleg menghormati hasil kesepakatan bersama dengan memasang alat peraga kampanye sesuai dengan aturan yang berlaku dan bukan memasang di sembarangan tempat. W-014
PENDIDIKAN
8 Persaingan Tenaga Kerja Perhotelan Semakin Ketat DENPASAR-Fajar Bali Arus globalisasi termasuk perdagangan bebas 2015 mendatang akan berimbas terhadap persaingan di antara pencari kerja yang cenderung kedepannya akan semakin ketat. Tenaga kerja Indonesia tidak hanya bersaing sesama pencari kehidupan asal dalam negeri saja, melainkan juga akan berhadapan dengan tenaga kerja mancanegara terutama kawasan Asia, unFB/SUARJA gkap Ketua Sekolah Tinggi Ketua STPBI Sudjana ketika Pariwisata Bali Internasional memberikan sambutan pada (STPBI), I Made Sudjana, SE, p e m b u ka a n “ Co s t Co n t ro l MM, CHT, CHA, pada pembuTraining and Development”, di kaan “Cost Control Training Denpasar, Sabtu (16/11) and Development”, di Denpasar, Sabtu (16/11) yang lalu.Oleh karena itu, sebagai anggota masyarakat pencari penghidupan di lembaga pendidikan perhotelan harus dapat mengantisipasinya sedini mungkin. Para pencari kerja tersebut sebelum merebut peluang kerja di sejumlah sarana akomodasi diharuskan memiliki sertifikat kompetensi, seiring dengan keahlian masing-masing, tegasnya. Ia menjelaskan, tingkat prosentase calon pekerja dan karyawan di kawasan ASEAN yang telah mengantongi sertifikasi kompetensi, masih sangat kecil bahkan tidak lebih dari dari 2 persen bila dibanding total keseluruhan pekerja di kawasan negara-negara yang sebagian rumpun Melayu itu. Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan kepada baik calon pekerja maupun karyawan yang telah mampu mendapatkan penghidupan dari perusahaan agar segera meningkatkan kualitasnya dengan mengejar sertifikasi kompetensi yang sesuai dengan minimal setandar nasional, ungkapnya. Sudjana yang juga Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional (STPBI) tersebut menuturkan, mengantisipasi minimnya calon tenaga kerja Indonesia yang memiliki sertifikasi kompetensi maka Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) mempercayakan kepada SPB sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) lembaga pelatihan. Para instrukur sebelum memberikan pendidikan dan pelatihan diharuskan memiliki sertifikasi kompetensi baik berstandar nasional maupu n internasional. Sementara itu, Ketua “Hotel Finance Profesional Association”, Shaza G. Sarjana, mengemukakan dalam mengantisipasi persaingan diantara tenaga kerja perhotelan khususnya yang berkaitan dengan keuangan di sebuah hotel dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja tersebut. Para tenaga kerja yang menggeluti processing, kredit, kasir dan lain-lainnya sebelum mengikuti uji kompetensi telah melakukan pelatihan, tukasnya. Sebanyak 40 tenaga kerja perhotelan yang kegiatan sehariharinya mengurusi tentang keuangan di sarana akomodasi yang tersebar di Bali tersebut mengikuti pendidikan dan pelatihan di Sekolah Perhotelan Bali (SPB). Kegiatan yang direncanakan akan berlangsung 10 kali pertemuan itu, merupakan hasil kerja sama antara “Hotel Finance Profesional Association”, dengan SPB. Program peningkatan kualitas tenaga kerja perhotelan dilaksanakan setiap hari Sabtu pagi hingga sore hari di auditorium SPB-STPBI Denpasar, tukasnya. K-01
STIKes Wira Medika PPNI Bali Ramaikan PPT Bali Nusra 2013
FB/SUARJA
KSR-PMI STIKes Wira Medika PPNI Bali, Firdaus (inzert), ketika tampil pada PPT Bali Nusra 2013, di GOR Ngurah Rai, Denpasar, Sabtu (16/11),
DENPASAR-Fajar Bali Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Wira Medika PPNI Bali, dalam kegiatan sehari-harinya tidak hanya berkutat mengikuti pembelajaran di bangku kuliah saja, melainkan banyak diantaranya mengikuti berbagai kegiatan sosial lainnya. Generasi muda yang masih aktif mengikuti pendidikan di lembaga pendidikan kesehatan yang kini telah cukup dikenal masyarakat tersebut, ikut ambil bagian meramaikan Pekan Pendidikan Tinggi (PPT) Bali Nusra 2013, ungkap Koordinator Pameran dari STIKes Wira Medika PPNI Bali, Z.Firdaus Wardhana, SE, MM, di Denpasar, Sabtu (16/11) yang lalu. Menurutnya, mahasiswa gemblengan dari para dosen di lembaga pendidikan kesehatan yang berlokasi di kawasan Jalan Kecak Denpasar tersebut, meramaikan pameran lembaga pendidikan tinggi di wilayah Kopertis Wilayah VIII itu, dengan menampilkan pementasan seni drama. Generasi muda yang tergabung KSR-PMI Kusuma Mandala STIKes Wira Medika PPNI Bali tersebut, menghibur pengunjung PPT Bali Nusra 2013 dengan menampikan ceritra tentang pertolongan pertama pada kecelakaan. Penampilan seni yang dipertontonkan oleh mahasiswa perguruan tinggi kesehatan tersebut melibatkan 16 orang personil, ungkapnya. Ide cerita yang digagas oleh Budi Wira Utama salah seorang mahasiswa anggota KSR-PMI Kusuma Mandala STIKes Wira Medika PPNI Bali itu, diawali adanya perkelahian diantara pemuda yang sedang mabuk. Tidak lama kemudian beberapa diantaranya menjadi korban karena terluka kena sabetan senjata tajam, nah disanalah datang petugas kesehatan memberikan pertolongan terhadap korban, ungkapnya. Beberapa jenis pertolongan pertama yang dilakukan adalah mengantisipasi derasnya aliran darah dari luka korban dan memberikan bantuan kepada korban yang patah tulang, tegasnya. Firdaus kembali mengemukakan, pada kegiatan PPT Bali Nusra tahun 2013 ini perguruan tinggi kesehatan tersebut memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan termasuk pengecekan tensi dari para pengunjung. Partisipasi lembaga kesehatan itu, meramaikan PPT Bali Nusra 2013, melibatkan sejumlah mahasiswa dan dosen, tuturnya. Selain memperlihatkan tingkat kemampuan mahasiswa dan dosen dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pengunjung, keluarga besar STIKes Wira Medika PPNI Bali juga memperkenalkan keberadaan perguruan tinggi kesehatan itu termasuk sarana-prasarana dan proses pembelajaran kepada masyarakat di Indonesia termasuk Denpasar. Menyinggung tentang minat para remaja untuk menempa ilmu di STIKes Wira Medika PPNI Bali, Firdaus mengemukakan sangat tinggi, pasalnya setiap tahun ajaran generasi muda umur belasan tahun berebut agar bisa kuliah di lembaga pendidikan kesehatan itu. Ia mencontohkan, tahun akademik 2013/2014 yang lalu pihak menerima pendaftar sekitar 552 orang, namun karena mencari infut yang berkualitas sehingga beberapa diantaranya terpaksa tidak diterima, tegasnya. Generasi muda usia belasan tahun yang telah dinyatakan menjadi mahasiswa STIKes Wira Medika PPNI Bali sebanyak itu mengikuti program studi Keperawatan (S1), Analis Kesehatan (D3), Ners, dan lain-lainnya, tuturnya. K-01
FAJA R BALI Senin, 18 November 2013, Tahun XIV
Pacu Prestasi, Mahasiswa Digelontor Beasiswa
Bupati Jembrana, Putu Artha ketika menyerahkan beasiswa kepada Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK), Sabtu (16/11) Jembrana I Putu Artha. PembeNEGARA- Fajar Bali Sekitar 645 mahasiswa asal rian beasiswa tersebut dikhuJembrana digelontorkan bea- suskan bagi mahasiswa asal Jemsiswa dari Pemkab Jembrana, brana yang memiliki prestasi. Bupati Artha mengatakan di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana, Sabtu setiap mahasiswa yang memiliki (16/11). Total penggelontoran prestasi menerima beasiswa beasiswa mencapai Rp 1,9 mili- sebesar Rp 3 juta persemesyar tersebut dilakukan Bupati ter masing-masing mahasiswa.
BPNB Bali, NTB, NTT Seminarkan Budaya Upacara Penti
DENPASAR- Fajar Bali Seminar verifikasi ritual Penti Weki Peso Beo Reca Rangga Walin Tahun merupakan lanjutan kegiatan dari penelitian atau pendataan budaya di wilayah kerja BPNB Badung (Bali NTB NTT). Seminar dibuka Kadisparbud Kabupaten Manggarai Valentinus N. Sene, dan mengundang 50 orang tua adat, tua golo, mahasiswa, masyarakat se-kabupaten Manggarai. Tim peneliti dari BPNB Badung terdiri dari Drs. I Wayan Sudarma, I Made Sumarja, S.S, I Putu Putra Kusuma Yudha, S. Sos, I Made Budiana yang kemudian didukung oleh staf dari Dinas Parwisatabudaya (Parbud) kabupaten Manggarai, dalam melakukan verifikasi ulang terhadap data yang telah diperoleh dilapangan. Dimana penelitian lapangan sendiri telah dilakukan pada tanggal 7-17 September 2013. Dari verifikasi ini diperoleh beberapa masukan-masukan baru mengenai ritual penti weki peso beo reca rangga walin taun,dan diharapkan dari verifikasi ini, data yang diperoleh merupakan data yang valid dan disetujui oleh semua pihak. Upacara Penti merupakan upacara yang pada prinsipnya bertujuan untuk memohon keselamatan atau syukuran kepada Mori Jari Dedek (Tuhan Pencipta) dan kepada arwah nenek moyang atas semua hasil jerih payah yang telah diperoleh dan dinikmati, juga sebagai tanda celung cekeng wali ntaung (musim yang berganti dan tahun yang beralih).
FB/HERU
acara upacara Penti
“ Hal ini menegaskan bahwa upacara penti memiliki arti penting bagi masyarakat etnis Manggarai karena ritual ini dapat dihubungkan dengan berbagai aktivitas yang dipandang bermakna bagi kehidupan mereka,” ujar tim peneliti dari BPNB. Ditambahkan, berkaitan dengan penti, dalam budaya Manggarai terdapat lima prinsip yang harus dijaga keseimbangan dan keselarasannya yaitu lingko (kebun), wae teku (mata air), natas labar (halaman rumah), compang (altar persembahan/sesajian) dan mbaru gendang (rumah tinggal). “ Pelaksanaan penti selalu terkait dengan refleksi atas kelima sendi kehidupan tersebut secara integral. Jika ada ketidakseimbangan dalam kehidupan, melalui acara Penti, warga kampung kemudian mencari kekuatan dan perlindungan kepada lima sendi kehidupan tersebut,” imbuhnya. Karena itu upacara penti terpusat pada barong lodok, barong wae, barong compang, libur kilo dan puncaknya akan diselenggarakan di rumah adat (mbaru gendang). Upacara seperti ini diangkat dari filosofi orang Manggarai, gendang one lingko pe’ang. mbaru bate’ka eng-uma bate duat. Wae bate teku natas bate labar. Upacara penti, selain sebagai upacara syukuran kepada Tuhan dan leluhur, juga memiliki kepentingan untuk manusia yang masih hidup. “ Banyak norma adat yang sudah hilang, dapat dihidupkan kembali. Demikian pula dalam relasi didalam keluarga dapat diperbaharui kembali (penti weki). Membangun persaudaraan sejati tanpa memandang kaya dan miskin. Selain itu tetap menjaga keutuhan dan kelanjutan pewarisan nilai-nilai budaya Manggarai. Dengan merayakan penti, masyarakat Manggarai tidak mungkin kena nangki dari para leluhur (ai boto nangki du uma main itu itang) agar kesalahan yang bertautan dengan kebun jangan sampai terbukti,” pungkasnya. W-017
FB/PRAMONO
mahasiswa yang berprestasi di
Persyaratan untuk memperoleh beasiswa bagi mahasiswa yang memiliki nilai/IPK (Indek Prestasi Komulatif) yakni 3,0 bagi mahasiswa umum.Sedangkan bagi mahasiswa kedokteran, IPK nya harus mencapai 3,3. Penggelontoran beasiswa ini, ternyata mampu melahirkan
mahasiswa yang berprestasi. Pihaknya berharap supaya prestasi para mahasiswa asal Jembrana yang kuliah di luar Jembrana dapat terus meningkatkan prestasinya. Artha menegaskan, program pemberian beasiswa ini, bukanlah untuk memanjakan mahasiswa. Namun seperti amanat UUD 1945,yang tertuliskan dalam pembukaannya yakni ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai itu, Pemkab memprograman wajib belajar 12 tahun. Artinya pendidikan bagi warga Jembrana minimal sampai SMA. Selain itu, Artha juga mengaku mendapat penyampaian dari orang tua mahasiswa melalui SMS. Namun ada beberapa yang masih mengeluh,karena uang beasiswa itu tak diizinkan oleh anaknya untuk dipakai beli buku dan bayar uang kost. “Ada orang tua mahasiswa mengaku, karena anaknya bilang, kalau pak bupati memberi uang berbentuk beasiswa untuk cari nilai. Kalau beli buku dan sewa kost itu tanggungjawab orang tua,” tu-
tur Artha disambut tepuk tangan dan tawa mahasiswa. Khusus untuk mahasiswa yang kuliah di Denpasar, pihaknya akan menyiapkan asrama sebanyak 10 kamar. Program itu, bekerjasama dengan Universitas Udayana (UNUD). Bagi yang boleh tinggal di sana, akan dilakukan seleksi dengan memprioritaskan bagi mahasiswa yang kurang mampu. Bahkan untuk tahun 2014, Bupati Artha akan mendirikan Perguruan Tinggi Negeri yang bekerjasama dengan Politeknik. Bagi mahasiswa yang telah tamat, mampu menjadi dosen di Perguruan Tinggi Negeri Jembrana (Pertina). Untuk lahan, telah disiapkan seluas 4 hektar serta gedungnya. Pihaknya akan memanfaatakan Gedung Diklat di Desa Baluk, Negara. Sementara itu salah seorang mahasiswa Ni Putu Meyra Citradewi mengatakan sangat bangga dan bersyukur bisa memperoleh beasiswa. Mahasiswa Undiksa Singaraja semester tiga ini sangat berterima kasih apa yang diberikan oleh Pemkab Jembrana. W-003
Sebanyak 82 Mahasiswa STISIP Margarana Diyudisium
FB/DONY
Ketua STISIP Margarana sedang meyudisium calon wisudawan
TABANAN-Fajar Bali STISIP Margarana Tabanan menggelar acara yudisium yang diikuti sebanyak 82 Mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa yang diyudisium berpropesi sebagai pegawai negeri sipil. Ketua STISIP Margarana Tabanan Drs I Wayan Madra Suartana MSi, mengatakan Yudisium mahasiswa STISIP Margarana Tabanan tahun ini diikuti sebanyak 82 mahasiswa. Sebelum diwisuda menjadi sarjana, para yudisiawan akan melangsungkan persembahyangan bersama dan tabur bunga di Taman Pujaan Bangsa (TPB) Margarana, Selasa (19/11) sore. Acara wisuda digelar di Denpasar tanggal 28 November 2013
mendatang. Kepada seluruh yudisiawan, Madra Suartana berpesan agar mengamalkan ilmu pengetahuan yang diberikan oleh kampus, tunjukan diri sebagai kandidat yang mampu bersaing secara kompetitip guna meningkatkan diri dan kesejahteraan hidup melalui karir jabatan atau kegiatan di ranah publik,” buktikan diri mampu dan bisa melakukanya,” tandasnya. Madra juga meminta kepada seluruh yudisiawan untuk menampilkan diri dalam perubahan paradigma dari gerak fisik mengarah ke olah pikir yang analitik, keluwesan dalam bergaul sehingga mampu beriteraksi dalam keadaan dan kondisi dimanapun
dan apapun. “ Jaga martabat diri sendiri, keluarga dan juga almamater dalam berkiprah dalam kancah perjuangan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Bukan menonjolkan diri bahwa telah memiliki ijasah sarjana akan tetapi tunjukan kemampuan diri bahwa perbuatan adan sudah setara dengan ilmu seorang sarjana,” tegasnya lagi. Madra menambahkan, hingga kini STISIP Margarana Tabanan terus melakukan perbaikan kualitas akademik dan meningkatkan kualitas tenaga pengajar. “Almamater kami banyak yang berkiprah di dunia politik, birokrasi dan ada juga yang bertugas di TNI dan Kepolisian,” jelas mantan anggota KPUD Tabanan ini. Karena peminat STISIP Margarana dari berbagai latarbelakang, ada politisi, birokrasi, TNI dan Polri, dan mahasiswa dari umum. “Kita tidak melihat warna dari mahasiswa yang terpenting setelah tamat menimba ilmu di STISIP Margarana Tabanan para yudisiawan mampu menjadi sumber daya manusia handal di segala bidang,” jelasnya. W-004
Pagar Tembok SMPN 3 Mendoyo Jebol NEGARA- Fajar Bali Pagar tembok di SMPN 3 Mendoyo terlihat jebol, Jumat (15/11) kemarin. Sekolah yang berlokasi di wilayah banjar Bale Agung desa Yehembang kecamatan Mendoyo tersebut, baru menyelesaikan pembangunan pagar temboknya, sebulan yang lalu. Kini pagar tembok tersebut masih dalam tahap pemeliharaan pihak rekanan. Tampak, tanah penyangga pagar tembok sekolah tersebut amblas. Kemudian ujung pagar tersebut berlubang sekitar berdiameter dua meter. Terlihat besi penyangganya terlampau kecil dan sesungguhnya tak semestinya dipasang di konstruksi pagar tembok sekolah. Menurut sejumlah warga, jebol temboknya tersebut sudah terjadi tiga hari yang lalu. Diduga, jebolnya pagar tersebut karena sering terkena air dan sering terjadi air hujan tergenang, ditambah lagi konstruksinya rapuh. Sementara Kepala SMP Negeri 3 Mendoyo I Nengah Supriadi
ketika dikonfirmasi mengatakan, karena tak kuat menahan air hujan, lantara tak ada saluran drainase.Hal ini sudah dilaporkan ke dinas terkait dan dipihak rekanan. Masalah ini sudah dicek oleh dinas terkait dan rekanannya. Menurutnya pagar alas tersebut masih dalam tahap pemeliharaan Di sisi lain, sejumlah orang tua murid mengaku jebolnya karena diduga kualitas pekerjaan proyek tersebut buuruk. Banyak yang menilai, proyek ini kurang mendapat pengawasan. W-003
FB/PRAMONO
kondisi pagar tembok SMPN 3 Mendoyo, yang jebol
402/XI/KTR
POLITIK
FAJA R BALI
Senin, 18 November 2013, Tahun XIV
9
Parpol di Bangli Kian Pulgar
Parpol-parpol di Bangli kini terus menggarap pemilihan Perbekel (Pilkel),sehingga kemenangan Pilkel tersebut sepertinya menjadi kemenangan parpol dimaksud. Bahkan akibat adanya campur tangan oknum dan atau parpol, suasana Pilkel menjadi lebih memunculkan riak-riak, kalau tak boleh dikatakan kisruh.
Tunggangi Pilkel untuk Meraih Suara
BANGLI-Fajar Bali Perbekel Desa Jehem, Tembuku, Bangli I Made Widana, SM.Hk yang kini masih aktif hanya beberapa bulan lagi, menyusul telah dilaksanakannya Pilkel belum lama ini, mengatakan proses Pilkel di desanya ditunggani parpol dan atau oknum Caleg. Karena itu kemenangan yang diraih (Perbekel) yang muncul seakan menjadi kemenangan Parpol atau politisi tersebut.”Pilkel di sini benar-benar hancur, ditunggangi kepentingan
sang politisi, peta politik di sini menjadi berubah seketika, saking gencarnya politisi tersebut menggarap sampai malam-malam.Sampai-sampai ada politisi yang mengkampanyekan calon Perbekel kami ke masyarakat”, ujar Widana. Dia mengatakan itu bukan semata karena kecewa, atas anaknya yang tak lolos menjadi Perbekel, namun Widana lebih pada kepentingan yang besar yakni keadaan desa yang menjadi lebih baik. Menurut dia konteks Pilkel,
secara logika politik tak patut dimainkan oleh parpol dan atau Caleg. Desa bukan milik parpol dan milik Caleg, namun desa tetap milik desa yang mestinya Pilkel lahir dari hati nurani masyarakat desa. Pilkel lainnya di Bangli juga diduga ditunggangi oknum politisi dan parpol. Apakah semuanya ditunggangi caleg dan parpol? Belum tentu juga. Di Desa Yangapi, Tembuku, menurut I Nyoman Sutami, Pilkel di sana yang bakal digelar nanti bakal bebas dari tunggangan parpol. Karena menurut mantan Perbekel yang juga aktif di PDIP ini, tak mungkin hal itu dilakukan,
JAKARTA-Fajar Bali Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Saiful Ma’sum mengingatkan agar masyarakat tidak selalu memuji Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi. Dalam hal ini, menurut Saiful, media juga berperan. Saiful pun mencontohkan seperti Adolf Hitler, yang pernah dipuja-puji dan suatu ketika jatuh pada masa kepemimpinannya. “Jokowi juga manusia biasa.
Hitler dulu kayak gitu, dielu-elukan, setelah itu bisa jatuh,” kata Saiful di Jakarta, Minggu (17/11). Saiful sendiri mengaku suka dengan sosok Jokowi. Namun, dia meminta masyarakat tidak mengultuskan Jokowi. Jokowi tetap manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan. Saat ini, lanjut Saiful, masyarakat seolah menutup mata dengan pandangan negatif soal Jokowi. Menurut dia, media juga harus netral dalam
pemberitaan soal kepemimpinan Jokowi. “Saya termasuk suka Jokowi, tapi tidak suka media yang mendewakan Jokowi. Biarkan orang menghujat Jokowi,” katanya. Sementara itu, pengamat politik Hanta Yudha menilai perilaku masyarakat memang bisa berubah. “Sekarang Jokowi dipuji-puji, nanti masyarakat bisa memaki orang yang sama,” kata Hanta. Popularitas maupun elektabili-
lantaran ada dua calon yang keduanya aktif di parpol yang sama.”Sekarang kiranya tak ada peran parpol , parpol pasti serba salah, mau unggulkan yang mana,” ujar suami Ni Wayan Suartini yang anggota DPRD Bangli. Kini di Bangli tengah musimnya Pilkel, setelah Yangapi, nanti bakal digelar di Tembuku, selanjutnya di Desa Undisan, Tembuku, Bangli. Namun sumber Fajar Bali yang lain mengatakan sah-sah saja ketika politisi bermain di Pilkel, karena Pilkel juga menjadi ruang politik. “Perbekel jabatan politik, sementara caleg dan parpol juga ada di ruang politik, sah-sah saja ketika mereka bermain di Pilkel. Yang terpenting menurut dia politisi dalam bermain mesti elegan, tidak sampai menimbulkan huru-hara di desa bersangkutan. D i t a m b a h k a n nya b a n -
tas Jokowi memang selalu berada di peringkat atas dalam sejumlah survei. Jokowi saat ini digadanggadang menjadi calon presiden 2014. Menurut Hanta, sosok atau figur seseorang saat ini memang lebih kuat dibanding partai politik itu sendiri. Dia mengatakan, dalam pilpres mendatang, pemilih harus cerdas. Jangan hanya melihat popularitas seseorang. “Maka, kualitas dan kecerdasan pemilih kita diperlukan,” ujar Hanta. KP
Dipuji, Jokowi Bisa Saja Seperti Hitler
yaknya politisi bermain di Pilkel karena saking sudah dekatnya Pileg (9 April 2014). Semakin jauh jarak antara Pilkel dan Pileg, diyakini semakin kecil bermainnya politisi di Pilkel. Dikatakan politisi
kini sedang melakukan ujian awal, bila berhasil bermain di Pilkel, hal tersebut dijadikan acuan untuk peraihan kursi di legislatif nanti.”Sah-sah saja mereka bermain di Pilkel”, ujar sumber ini. W-002
193/VI/FB/KJS
BINGUNG
?
Mau Pasang DIBUTUHKAN Wartawan IKLAN 419/XI/AGN
Redaktur
SYARAT WARTAWAN Pendidikan SMA/SMK Umur Maksimal 30 tahun Mampu Bekerja Tim Suka Bertualang Berpengalaman Menulis
SYARAT REDAKTUR Pendidikan S1 Umur Maksimal 35
tahun Mampu Bekerja Tim Berpengalaman Menguasai Bahasa Indonesia dengan Baik
PERCAYAKAN KEMAJUAN
BISNIS ANDA
DENGAN
BERIKLAN DI
FAJAR BALI Jika berminat kirim CV/Lamaran ke Harian Umum Fajar Bali Jalan Indrajaya Nomor 8, Ubung Kaja. Email berita_fajar@yahoo.co.id. Hub. (0361) 411283 018/I/FB/KTR
192/VI/FB/KJS
Hubnngi
MARKETING KAMI (0361) 411283
160/VI/FB/GLH
227/VI/FB/AG
013/VI/FB/IGR
166/VI/FB/IGR
229/VII/IGR
021/VI/FB/KTR
252/VIII/IGR
237/VII/IGR
EKONOMI
10 HIPMI Bali Dipimpin ‘Srikandi’ Pengusaha Sukses DENPASAR - Fajar Bali Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bali dalam masa kepengurusan 2013 - 2016 dipimpin seorang pengusaha wanita yang terbilang sukses. Pemilihan ketua maupun kepengurusan baru ini dilakukan secara voting terbuka dan bertempat di Ruang Tirta Gangga Bank Indonesia Region III Bali Nusa Tenggara. Ketua terpilih yakni I Gusti Agung Ayu Indatrimafo Yudha mendapatkan dukungan dari 7 DPC HIPMI Bali. Dalam pemilihan tersebut, DPC HIPMI Kabupaten Badung, Gianyar, Bangli, Karangasem, Buleleng, Tabanan dan Jembrana. Sementara, calon lainnya yakni I Putu Yuliarta hanya mendapat dukungan dari DPC HIPMI Kota Tabanan dan Klungkung. Ketua terpilih I Gusti Agung Ayu Indatrimafo Yudha yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi HIPMI Bali ini merupakan seorang wanita pengusaha yang bergerak di bidang jasa pariwisata. Beberapa usaha yang dijalani Ayu yakni usaha jasa rafting, kemudian usaha jasa wisata gajah dan kuda di Bali. Sedangkan untuk Putu Yuliartha dikenal sebagai pengusaha muda yang bergerak dalam usaha handicraf seperti kerajinan keramik tulis. Dua kandidat ini samasama memiliki basis dukungan tersendiri di wilayahnya. “Ini adalah tahapan ketiga setelah sebelumnya masa pendaftaran, kampanye dan sekarang pemilihan,” ujar Mantan Ketua HIPMI Bali Putu Pasek Sandoz Prawirottama dalam sambutannya di Denpasar belum lama ini. Dua kandidat ini sebelumnya memperebutkan 45 suara peserta dalam pemilihan tersebut. “Kedua kandidat ini adalah kader-kader yang sangat potensial,” terang Sandoz. Sandoz sendiri sudah tidak maju lagi mencalonkan diri sebagai ketua organisasi pengusaha muda ini. Hal itu terkait dengan batasan kepengurusan dalam Hipmi maksimal menjabat hanya satu kali periode saja. “Aturan satu periode ini sebagai upaya kaderisasi dan penyegaran di organisasi,” ungkapnya. “Tugas mereka setelah terpilih nanti harus lebih mampu mensinergikan HIPMI sebagai motor penggerak perekonomian di masyarakat,” kata Sandoz. W-011
Pariwisata di Daerah Pesisir Mesti Tunduk Peraturan
MANGUPURA - Fajar Bali Dalam menjaga ekosistem laut, sektor pariwisata di daerah pesisir dalam pengembangannya harus tunduk pada peraturan. Hal ini untuk menjaga keseimbangan mengingat pengembangan pariwisata di daerah pesisir saat ini sudah diminati para investor maupun aktifitas masyarakat. Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau - Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia Sudirman Saad mengatakan, peraturan - peraturan yang dibuat pemerintah dalam hal ini untuk menjaga keberlangsungan kawasan tersebut. “Saat ini kecendrungan masyarakat maupun investor membangun kawasan wisata di pesisir atau di laut. Ini kenyataannya menjadi tren masa kini,” ungkap Sudirman di sela-sela workshop Kawasan Konservasi Perairan yang diadakan terkait pelaksanaan Nusa Dua Fiesta (NDF) 2013 di Nusa Dua, Sabtu (16/11). Sudirman melanjutkan, untuk pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut saat ini mengacu pada Undang Undang (UU) Nomor 27 Tahun 2007. Di dalam UU tersebut tambahnya, pemanfaatannya haruslah berdasarkan zone wilayah. Salah satu pemanfaatan daerah pesisir maupun kawasan konservasi untuk kepentingan pariwisata, semisal membangunan infrastruktur penunjang wisata terang Sudirman dibolehkan, namun tetap ada zona - zona atau wilayah yang ditentukan. “Untuk zona inti, kawasan konservasi itu sama sekali tidak boleh dimanfaatkan untuk keperluan apapun, jadi itu zona steril,” katanya. Menurut Sudirman, dengan kemajuan teknologi saat ini untuk membangun pemukiman atau pengembangan pariwisata di daerah pesisir atau pulau-pulau kecil, semua itu dapat terwujud. “Namun demikian, saya tekankan agar tidak sampai merusak lingkungan dan ekosistem di wilayah sekitarnya,” sarannya. Sudirman dalam kesempatan ini mencontohkan, untuk pengembangan pariwisata di daerah Raja Ampat, Papua, kalau ada investor yang tertarik mengembangkan sektor kepariwisataan itu sangat memungkinkan, tetapi perlu ada master plan. “Master plan itu sangat penting untuk keberlanjutan sektor kepariwisataan, sehingga lingkungan sekitarnya tetap lestari,” ujarnya. Master plan yang dimaksud ini kata Sudirman, adalah misalnya pembangunan resort tidak mesti membangun penampungan limbah dimasing - masing lokasi tersebut, melainkan bisa dibangun di satu tempat tertentu. “Jadi semuanya pembangunan resort tersebut pembuangan limbahnya di satu tempat, termasuk juga infrastruktur lainnya,” sebut Sudirman. W-011
Awalnya Serbu Bali, Kini Turis Mencari Gentong ke Lombok Ekspor gerabah dari Banyumelek Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yakni gentong berukuran besar lewat Bali mulai berkurang. DENPASAR- Fajar Bali Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin banyak dikunjungi turis dalam dan luar negeri, sehingga perdagangan luar negerinya juga lancar sehingga transaksinya bisa langsung Demikian dikatakan, pemilik toko yang menjual aneka jenis gerabah di kawasan wisata Kuta, Made Sukada, Minggu (17/11/2013). Gerabah buatan Lombok masih menjadi incaran para kolektor barang seni luar negeri dan dulunya masuk pasar ekspor lewat Bali, namun sekarang mulai berkurang, karena pem-
beli langsung bertransaksi lewat daerah itu sehingga tidak lagi di Bali. Barang seni asal Lombok cukup bagus karena diproduksi memanfaatkan rancang bangun (desain) yang semakin berkembang setelah mendapat pembinaan dari tim ahli dari Jerman dan Belanda, sehingga mampu mengikuti selera konsumen luar negeri. Gerabah etnik ukuran besar yang dipajang di toko-toko seni di sepanjang jalur wisata Tohpati di Jalan Ida Bagus Mantra hingga ke Nusa Dua, hampir semuanya adalah produksi perajin dari daerah Banyumelek Lombok. Sementara itu, gerabah produksi masyarakat Bali yang ukurannya lebih kecil dengan nilai seni tinggi juga banyak yang diboyong oleh masyarakat internasional, terutama warga Italia, Spanyol dan Jerman. “Barang seni buatan masyarakat Bali bentuknya lebih kecil karena dihiasi ornamen
I Made Simon
FB/AGUNG
FB/IST
seni budaya Bali, harganya jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan gerabah buatan dari Lombok yang diproduksi secara polos,” kata Made.
Kepala Biro Humas Pemprov Bali, Ketut Teneng membenarkan bahwa realisasi ekspor aneka barang gerabah yang dipasarkan ke luar negeri perolehan
devisanya berkurang terakhir ini antara lain akibat resesi ekonomi global.KP
Kaje Kauh juga terlihat warga bergotong royong mengecat serta memperbaiki pos kamling di lingkungan setempat. Tidak itu saja, lapangan bola Volly yang persis berada di depan Bale Banjar Kaje Kauh juga tidak luput dari sentuhan tangan –tangan dari PT Holcim. Bahkan terlihat pemuda-pemudi bergotong –royong untuk membersihkan lapangan olahraga tersebut. Serta pembatas wilayah Banjar tersebut juga tak luput dari sentuhan PT Holcim. “Kami sangat berterima kasih dengan adanya program dari PT Holcim ini, karena Pos Kamling yang sebelumnya agak kotor kini mulai terlihat bersih,” kata Kepala Lingkungan Pekandelan, Kelurahan Abianbase, I Nyoman Suntha. Ia mengatakan dengan adanya bantuan ini, seluruh tokoh masyarakat termasuk pemuda di Kelurahan Abianbase mensupport penuh kegiatan ini. Kedepan diharapan program pembangunan seperti ini ditingkatkan, karena sangat berguna bagi masyarakat setempat. Sementara itu, Officer Project
PT Artha Konsumen (X.COM) yang secara resmi ditunjuk oleh PT Holcim untuk aksi membangun bersama dibagi dengan sejumlah kegiatan yakni program edukasi yang telah dilaksanakan pada tanggal 9 November 2013. Program ini memberikan bekal pengetahuan standar keahlian dalam membangun rumah impian.“Pada acara ini juga diadakan talk show antar pakar bangunan dengan warga,” jelasnya. Pada program ini khusus di Banjar Kaja Kauh diadakan pembangunan sekaligus kerja bakti untuk membersihkan lapangan Bala Volley, Bale Bengong batas Banjar Kaje Kauh serta pos Kamling. “Rrestorasi atau renovasi ini dilombakan,” katanya. Terpenting dalam penilaian lomba ini adalah kerjasama dalam membangun. Intinya kekompakan jadi penilaian utama. Disamping juga faktor kebersihan. Penilaian ini dilakukan pada tanggal 20 November 2013, selanjutnya dilaksanakan pengumuman pemenang sekitar tanggal 30 November. “Dalam
waktu jeda ini pihak PT Holcim juga membuka pelayanan gratis smart phone dan payung apabila membeli semen paling minim 5 sak, dan pelayanan ini dbuka di Bale Banjar Kaja Kauh,” jelasnya. Saat ini, hanya dua kelurahan yang mendapatkan yakni Kelurahan Sidakarya, Denpasar dan Kelurahan Abianbase Gianyar. Untuk tempat lainnya nanti akan dilakukan survey sebelum program ini dilaksanakan. Seperti diketahui kalau aksi membangun bersama ini bertujuan untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, indah dan nyaman, sehingga terwujud harmonisasi dalam masyarakat. Berkaitan dengan hal itu, PT Holcim Indonesia melalui program aksi membangun bersama bertekad mendukung dan mempasilitasi guna menciptakan lingkungan yang bersih, indah dan nyaman. “Rasa gotong -royong tak boleh hilang, kami mengajak segenap komponen masyarakat termasuk perangkat RT dan RW untuk membangun bersama,” ujarnya. W-005
JAKARTA – Fajar Bali Bank Indonesia (BI) akan menerbitkan uang rupiah cetakan baru pada 17 Agustus 2014. Ada beberapa perbedaan mendasar dengan uang rupiah cetakan lama. Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas mengungkapkan uang model baru yang akan diterbitkan pada 17 Agustus 2014 tersebut memiliki beberapa ciri. “Pertama ada frase NKRI, pada uang kertas atau logam ada tulisan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ungkap Ronald, di acara Pencanangan Gerakan Ekonomi Syariah di Lapangan Silang Monas, Minggu (17/11) kemarin.
Ronald mengatakan ciri kedua pada uang baru yang diterbitkan tersebut adalah adanya tanda tangan Menteri Keuangan (Menkeu). Pada cetakan lama, atau yang kini beredar belum ada tanda tangan Menkeu.“Sebelumnya uang rupiah hanya ada tanda tangan Gubernur Bank Indonesia dan Deputi Gubernur Indonesia, dalam uang baru tersebut ada tanda tangan Menteri Keuangan,” ujar Ronald. Ronald menambahkan selain itu ada beberapa ciri lainnya yang nantinya akan tercetak di uang tersebut mulai dari gambar pahlawan dan gambar lainnya serta akan ada berbagai sistem pengamanan
agar tak mudah dipalsukan. “Pengamannya apa saja tentu itu rahasia Bank Indonesia, tidak boleh disebutkan nanti bisa membuat orang bisa memalsukan, uang baru nanti itu tetap dalam bentuk uang kertas bukan plastik,” katanya. Perusahaan yang ditunjuk mencetak uang baru NKRI adalah Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri). Peruri sudah menjadi langganan BI dalam hal memenuhi pesanan mencetak uang. “Undang-Undang mengamanatkan pencetakan uang BI menunjuk kepada BUMN, ya tetap Perum Peruri,” tutup Ronald. NT
Warga Gianyar Respon Positif Prorgam PT Holcim
FB/ARTHAYASA
Pemuda dan Pemudi Abianbase melakukan gotong-royong. bali beraksi dengan programnya GIANYAR- Fajar Bali Seteleh sebelumnya melaku- restorasi lingkungan pada hari kan aksi program talk show di Sabtu (16/11). Sejumlah warga masyarakat Bale Banjar Kaja Kauh, Kelurahan Abianbase, Kecamatan Kelurahan Abianbase terlihat Gianyar, PT Holcim Indonesia bergotong-royong membersihyang bergerak dalan bidang kan lingkungannya, seperti misal bangun membangun ini kem- dilingkungan Pekandelan, Banjar
Talenan Kayu Asam ‘Siki’ Tetap Eksis
Bonsai Indah, Koleksi Terlengkap di Bali
DENPASAR-Fajar Bali Para pecinta Bonsai, akan terpenuhi keinginan memiliki tanaman yang dikerdilkan ini pada stand Bonsai Indah di Jl. Hayam Wuruk Denpasar. Pemilik stand Bonsai Indah, I Made Simon bahkan mengklaim koleksinya terbesar dan terlengkap dengan berbagai macam jenis, bentuk dan ukuran bonsai. “Para penghobi bonsai akan dimanjakan dengan koleksi yang dimiliki di Bonsai Indah,”ucap Made Simon, Minggu (17/11) kemarin. Bonsai Indah menurutnya sebagai pioner di Bali. Disamping sebagai mata pencaharian, juga hobi serta bisa berkumpul sesama pencinta bonsai dan saling tukar pengalaman. “Kami menyediakan jenis bonsai santegi dan vikus, bunut, beringin, kimeng, kawista, asem, anting putri dan masih banyak lagi jenis yang lain,”imbuhnya. Menurutnya, jenis Santegi dan Vikus, didatangkan dari luar Bali seperti dari Sumba, Sulawesi, Irian import dari Taiwan masih diburu oleh para pecinta bonsai. Di Bali sekarang sudah mulai membudidayakan tanaman bonsai seperti jenis beringin, budidaya dilakukan untuk menyeimbangkan penggalian yang dilakukan. “Untuk menyeimbangkan pengalian yang dilakukan di Bali pada khusunya sekarang sudah mulai dilakukan pembudidayaan bonsai terutamanya untuk jenis beringin,” jelas Pengusaha kelahiran 1 januari 1965 ini. Sedangkan untuk harga yang ditawarkan mulai Rp. 1.00 ribu sampai ada yang satu pohon menembus harga mencapai Rp. 3.00 juta. Sedangkan pendapatan rata-rata perbulan dari usaha ini mencapai Rp 20 Juta sampai Rp 30 juta. Terkait penjualan, jenis tanaman mahal jadi masyarakat sedikit memilih-memilih untuk membelinya. “ Untuk kendala yang saya hadapi dalam menjalani usaha ini terkait penjualanya, karena harga dari bonsai-bonsai ini cukup mahal, jadi para pembeli sedikit memilihmilih,” kata Simon. Usaha bonsai ini juga bisa menyerap tenaga dan menciptakan lapangan kerja lebih banyak, seperti misalnya, desainer bonsai, penjual pot, penjual media seperti tanah dan tukang angkat. Semuanya bisa diberdayakan. M-004
FAJA R BALI Senin, 18 November 2013, Tahun XIV
FB/AGUNG
GIANYAR-Fajar Bali Talenan salah satu alat dapur yang selalu menyertai para ibu rumah tangga saat memasak khususnya di Bali sangat diperlukan terutama pada kegiatan mebat atau meolahan, saat ada upacara adat. Melihat kebutuhan akan Talenan yang masih dicari oleh beberapa masyarakat, I Ketut Siki pemilik sekaligus pembuat Talenan asal Desa Trunyan, Bangli menangkap peluang tersebut untuk dijual. Talenan berbahan baku Kayu Klagi (Asam.red) produksi ‘Siki’ menyediakan berbagai bentuk dan kini tetap eksis. “ Kayu Jenis Asam dipilih karena kuat dan juga tahan lama pada saat digunakan nantinya. Sedangkan untuk saat ini bahan baku pembuat Talenan dari Kayu Asam kebanyakan didatangkan dari daerah Karangasem khusunya di Desa Culik,” kata Siki, Minggu (17/11) kemarin. Kayu Asam ini didatangkan setiap dua minggu atau bisa dikirim sesuai ketersediaan bahan baku. Talenan milik Siki ini harganya mulai Rp. 5.000,- ukuran terkecil, dan Rp. 10.000,ukuran sedang , bahkan sampai Rp. 100.000,-per bijinya yang berukuran besar. “Harganya sesuai ukuran,” papar Wanita yang sudah membuka usahannya selama 15 tahun ini. Ia menjelaskan, produksi Talenan banyak terjual jika mendekati hari Raya galungan
dan Kuningan. “Kalau Galungan dan Kungingan bisa terjual 50 biji,”ucapnya. M-004
Uang NKRI akan Beredar Tahun Depan
420/XI/KTR
421/XI/KTR
11 NASIONAL KY Nilai Dewan Etik MK Bermasalah Ketua KPK Berharap Jenderal Hoegeng Jadi Teladan Para Pemimpin
FAJAR BALI
Senin, 18 November 2013, Tahun XIV
JAKARTA-Fajar Bali Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad berharap mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Imam Santoso bisa menjadi teladan atau contoh bagi para pemimpin di negeri ini. Menurutnya, Hoegeng adalah sosok pemimpin yang jujur, berani, dan sederhana. “Kita tidak perlu menjadi Hoegeng. Tapi yang terpenting sikap kejujuran dan kesederhanaan Hoegeng jadi suri taulandan kita semua. Bagaimana sikap kita, akan dicontoh bawahan,” kata Abraham dalam acara peluncuran buku “Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan” di Toko Buku Gramedia, Pondok Indah Mall, Jakarta, Minggu (17/11). Abraham kemudian menceritakan kisahnya ketika bertemu beberapa anggota polisi. Menurutnya banyak polisi yang baik, namun terpaksa menuruti perintah atasan jika diminta menyetor sejumlah uang. “Pak Abraham kami ini mau berubah jadi polisi baik. Tapi bagaimana bisa, ketika kita jadi Kapolres terus kita harus ditarget. Harus setor sana-sini,” kata Abraham mengutip perkataan
JAKARTA-Fajar Bali Ketua Komisi Yudisial bidang Rekrutmen Hakim, Taufiqurrahman Syahuri menuding badan pengawasan Dewan Etik bentukan Mahkamah Konstitusi bermasalah. Pembentukan Dewan Etik berdasarkan Peraturan MK, menurut dia, tak memiliki dasar hukum kuat karena tak tercantum dalam perundangundangan. “Pendanaan Dewan Etik dari mana?” kata Taufiqurrahman, akhir pekan lalu. “Kalau dari anggaran MK, dasarnya apa? Kementerian Keuangan tak akan bisa memberikan dana pada badan yang tak memiliki dasar hukum kuat.” Dewan Etik, menurut dia, adalah bentuk dan bukti pengacuhan MK terhadap Peraturan Pengganti Undang-undang nomor 1 tahun 2013 tentang Penyelamatan MK. Badan Pengawas ini terus kukuh dibentuk para hakim MK meski dalam perppu sudah terfasilitasi melalui pasal pembentukan Majelis
Pastika mengungkapkan, pertanian adalah sektor andalan Bali setelah pariwisata. Dengan demikian, sudah sepantasnya mulai sekarang semua pihak dapat mendukung kampanye buah lokal ini. Apalagi, dengan memanfaatkan buah lokal, diyakini dapat memberikan multi fungsi
DARI HALAMAN 1
FB/IST
Abraham Samad polisi, dalam acara yang juga dihadiri oleh Kapolri Jenderal Sutarman itu. Abraham berharap di tangan Sutarman institusi Polri dapat menjadi lebih baik. Ia meminta Sutarman untuk memberantas praktik-praktik tersebut. “Saya berharap, di tangan Pak Sutarman, dengan tangan besinya digunakan secara positif,” kata
Abraham. Abraham mencontohkan kisah Hoegeng yang berani melaporkan kasus-kasus korupsi. Selain itu, Hoegeng juga berani menolak perintah atasan yang dianggapnya tidak baik. Sementara itu, Sutarman mengatakan kisah Jenderal Hoegeng sangat menginspirasi. Sutarman mengaku terketuk
hatinya dan ingin agar para bawahannya juga dapat meniru Hoegeng. Dia meminta bawahannya juga membaca buku karangan, Suhartono itu. “Terbitnya buku ini akan berikan inspirasi kepada saya dan akan saya sampaikan kepada anggota saya untuk wajib baca buku ini,” kata Sutarman. KP
bagi masyarakat Bali. Di antaranya, dapat meningkatkan lapangan pekerjaan di bidang pertanian, serta melestarikan adat dan budaya Bali. Santha juga mendukung penuh festival agribisnis ini, sebab dapat memberikan peluang besar pemasaran produk pertanian lokal. Selanjutnya, agar produk pertanian lokal kian dikenal, Pemprov Bali
akan mewajibkan restoran, hotel-hotel di Bali memanfaatkan buah serta produk pertanian asli Bali. Festival agribisnis ini diikuti oleh perwakilan dari seluruh Kabupaten/Kota di Bali. Masing-masing kabupaten diberikan tempat khusus untuk memamerkan produk khas pertanian di wilayah mereka. Di samping pula, memasarkan
bibit-bibit tanaman khas Bali, yang sudah nyaris tidak pernah terlihat lagi. Sementara, khusus untuk pemanfaatan buah lokal, dalam pembukaan festival ini juga digelar lomba membuat gebogan. Gebogan yang sudah dikerjakan juga dipamerkan, sehingga mengundang perhatian dari para pengunjung yang hadir. W-019
dibandingkan kader-kader Golkar lainnya, termasuk Jusuf Kalla (15,2 persen), Priyo Budi Santoso (13,9 persen), dan Akbar Tandjung (7,9 persen) sebagai capres. Namun, Ical harus berjuang keras menghadapi kompetitor capres lainnya. “Memang kalau dibandingkan kandidat lain, berbanding terbalik elektabilitas Ical dengan yang lain. Bahkan elektabilitas ARB semakin tertinggal,” ucapnya.
Metodologi Adapun, survei nasional LKP ini dilaksanakan pada tanggal 1-10 November 2013 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasinya yakni seluruh calon pemilih dalam Pemilu 2014 atau seluruh penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan/atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah. Jumlah sampel sebesar 1.070 responden, diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multistage
randon sampling). Margin of error +/- 3 persen dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dengan responden dengan menggunakan kuesioner. Untuk uji validitas, tim peneliti LKP melakukan spot check sebesar 10 persen dari total sampel. Usman mengklaim bahwa penelitian yang dilakukan LKP kali ini bersumber dana swadaya. KP
Hal ini, menurut Donal, disebabkan potensi partai politik untuk mengeruk dana politik dari Anggaran Belanja Pendapatan Negara (APBN) semakin sedikit. “Jadi karena sumber logistik dari proyek-proyek APBN semakin dipersempit KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), mereka mencari sum-
ber dana lain melalui BUMN,” terangnya. Berdasarkan penelusuran IBC pada tahun 2012, ada 140 BUMN dengan total aset mencapai Rp 3.500 triliun. Aset tersebut, katanya, juga terus tumbuh sebesar 15,2 persen per tahun dalam kurun waktu empat tahun terakhir (2009-2012).
Apabila Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan terhadap uji materi tersebut, maka BUMN tidak lagi bisa diaudit oleh BPK maupun diawasi oleh DPR. “Tak hanya itu, korupsi di BUMN juga tidak bisa lagi dijerat dengan UU Tindak Pidana Korupsi,” tandasnya. KP
Penyengker dan Padma Tiga di Pura Besakih segera direhab. Seperti Penyengker di Penataran Agung, Pesucian Batara Turun Kabeh, Pelinggih di Titi Gonggang dan Tegal Penangsar juga perlu mendapat perhatian. Di samping itu juga usulan untuk membangun wantilan di Pura Dalem Puri, sehingga dapat dimanfaatkan para pemedek ketika hujan turun. “Tangga
menuju Pura Lempuyang, 23 tahun tidak pernah dibenahi, PU bisa cek ke sana,” ujar Sumiati. Menanggapi usulan Sumiati tersebut, Gubernur Pastika mengaku sangat sependapat. Oleh karena itu, dirinya menginstruksikan Dinas PU agar segera melakukan pengecekan ke Pura Lempuyang dan Besakih. Usai melakukan pengecekan, maka perkiraan dana yang akan
dihabiskan dapat segera tersusun. Terlebih lagi, saat ini Pura Lempuyang juga sudah menjadi perhatian para wisatawan mancanegara. “Saya sangat sependapat dan akan mengecek kembali. Tangga menuju Pura Lempuyang memang pantas untuk diperbaiki, Kadis PU segera cek ke sana,” tegas Gubernur Pastika. W-019
100 kasus per bulannya. Namun, Suarjaya mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya pencegahan, termasuk penyediaan kondom gratis. Untuk saat ini, Bali masih menduduki urutan ke-6 penderita HIV/AIDS terbanyak di Indonesia. Sedangkan jika dilihat dari perbandingan rasio penduduk, Bali sekarang ada di peringkat ke-3 setelah Papua dan Papua Barat. Parahnya, Suarjaya memprediksi jumlah penderita HIV/AIDS di Bali mencapai 26.000 ribu jiwa. Sayang, saat ini yang sudah terdeteksi hanya berkisar pada angka 8000 kasus. Dengan de-
mikian, berarti masih ada ribuan penderita HIV/AIDS yang belum terdeteksi dan kemungkinan jumlah ini terus akan bertambah. “Penyebaran HIV/AIDS ini memang seperti fenomena gunung es, bahkan hasil zero survei kita menunjukkan positif HIV/AIDS sangat tinggi. Tapi kami belum dapat menyentuh semua, baru delapan ribuan yang kita dapatkan. Masih banyak yang belum tersentuh dan ini masih menjadi PR kami. Kalau semua bisa terdata, maka akan lebih mudah untuk mencegah penularan, karena HIV/AIDS ini penularannya mu-
dah sekali, baik melalui hubungan seks, jarum suntik, dari ibu ke bayi, ataupun transfusi darah,” jelas Suarjaya. Mengenai dana Rp 6 miliar yang dianggarkan pada tahun 2014 mendatang, akan diprioritaskan untuk pemeliharaan VCT sebesar Rp 3 miliar. Selanjutnya, Rp 2 miliar untuk sosialisasi ke desa-desa, dan Rp 1 miliar untuk KPA Bali. Sosialisasi ke desa tetap menjadi jalan pencegahan yang paling efektif, sebab sebagian besar penularan HIV/AIDS bermula dari kafe remang-remang yang ada di pedesaan. W-019
Elektabilitas Ical Sulit Tembus 2 Digit DARI HALAMAN 1
“Temuan LKP, elektabilitas Ical sebagai capres sulit menembus angka dua digit,” ujar CEO LKP Usman Rachman dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (17/11). Meski tidak melakukan survei komparasi elektabilitas Ical dengan capres lain, LKP menyandingkannya dengan survei yang dilakukan lembaga survei lain. Ical, ucap Usman, bisa saja unggul
Parpol Incar Dana Politik dari BUMN DARI HALAMAN 1 peneliti hukum Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz mengatakan bahwa sumber pendanaan partai politik yang bermasalah menjadi alasan utama bagi partai politik untuk mencari dana politik dari BUMN.
Kehormatan Hakim Konstitusi. Dewan Etik sangat diragukan dapat independen dan menjalankan tugas secara efektif. Beda dengan Majelis Kehormatan Hakim Konstitusi yang berisi tokoh independen dan memiliki sekretariat eksternal. Salah satu alasannya adalah sekretariat Dewan Etik yang berada di bawah Sekretariat Jenderal MK. Karena itu, dia mengganggap Dewan Etik tak dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat.
FB/IST
Hakim MK, melalui Sekjen, dapat mempersulit dan menghalangi adanya laporan pelanggaran etik atau perilaku dari masyarakat. Menurut dia, pejabat sekjen adalah anak buah hakim MK. Sekjen memiliki akses dan kuasa untuk menahan atau menyembunyikan laporan masyarakat tentang salah satu hakim MK dari jangkauan Dewan Etik. “MK harusnya dewasa dengan membiarkan pengawasan eksternal melalui MKHK. Tak usah berkukuh buat DE.” TP
Ironi Kebebasan
Dinas Pertanian ‘Kampanye’ Buah Lokal DARI HALAMAN 1
Taufiqurrahman Syahuri
dibungkam dengan bayonet dan peluru-peluru tajam pet ugas. Keb eb asan pers diberangus, kebenaran hanya milik pemerintah. Suarasuara tertindas lenyap disapu dentuman senjata. Tapi zaman jungkir baliknya pers itu tak kekal! Era reformasi 1998 yang diiringi pemberontakan mahasiswa membuka lembaran baru skenario pers di tanah air. Keluarnya Undang-undang No 40 Tahun 1999 tentang Pers menjadi legitimasi yuridis sebuah era baru yang disebut kebebasan pers. Pada era ini, setiap orang memiliki hak mengeluarkan gagasan dan ide, hak berpendapat, hak berserikat yang menjadi landasan demokrasi – publik menjadi sentrum orientasi. Selama berpuluh-puluh tahun masa ini dielu-elukan, dicitacitakan setelah diberangus rezim otoriter. Sayang era yang dicita-citakan ini menyembulkan dilema, bahkan memunculkan ketakutan-ketakutan baru. Pers ibarat kuda liar yang keluar kandang setelah betahuntahun dikurung. ‘Kuda’ liar ini akan menendang siapa saja, tak peduli batasan-batasan etis dan hukum. Pers menjadi kekuatan baru para penguasa ekonomi, para pemilik modal, untuk merebut ruang-ruang kekuasaan.
Khitah pers menjadi jembatan informasi dan pengibar ‘bendera’ demokrasi bagi masyarakat, hanya menjadi kalimat hiasan. Singkatnya, pers terjebak dalam dinamika internal. Terkurung dalam gejolak emosional pemilik modal yang ingin menguasai segala lini dengan produk pers. Implikasinya, terjadi perceraian hubungan relasional antara pers dan publik. Masyarakat merasa terasing dengan produk pers, gundah dengan era kebebasan pers yang diperjuangkan dengan darah selama berpuluh tahun ini. Bahkan, masyarakat pembaca mengalami – pinjam istilah Bourdie – kekerasan simbolik yang luar biasa. Baik disadari ataupun tidak. Sementara pers sibuk membuat ‘parodi’ baru. Repot dengan pertarungan-pertarungan politis dan ekonomi dengan menjadikan media sebagai senjata. Tak jarang pers merekayasa realitas untuk memuluskan misinya menggiring opini publik. Masyarakat dipaksa untuk ikut terlibat dengan urusan internal pers. Dengan membawa nama publik, aspirasi masyarakat, pers bertarung merebut kekuasaan itu. Mengerikan, memang. Tapi, tenang saja. Kekacauan informasi yang dibuat pers akan membuka kecerdasan publik. Lambat laun, publik akan
semakin cerdas memandang media massa. Mereka akan selalu curiga dan berjarak dengan informasi yang disemburkan pers. Pers akan mengalami demistifikasi. Tak lagi dianggap satu-satunya produk pengkoar kebenaran. Ini terjadi manakala pers melupakan khitahnya sebagai agen pencerah publik. Pada saat itu juga, pers menghadapi ‘seleksi alam’. Publik pembaca menjadi eksaminator bagi produk pers. Mana produk pers yang menyesatkan, mengadu domba publik, dan menyebar fitnah, akan mendapat sangsi sosial. Ini sebagai ‘hukuman’ bagi media massa yang masih terjebak dalam urusan internal. ‘Hukuman’ bagi pers yang sibuk menebar caci maki. Bahkan sering ‘caci maki’ itu tidak merupakan representasi publik, melainkan representasi sikap internal pengelola pers terhadap kekuasaan. Ujung-ujungnya, akibat perseteruan pers dengan pemerintah demi perebutan kekuasaan ini, persoalan mendasar publik jadi terlupakan. Publik pun akan menjadi terasing dengan apa yang dibacanya. Lama-kelamaan, publik yang akan mengasingkan diri dari produk pers. Tentunya dengan cara menolak berlangganan bagi media massa cetak dan mematikan televisi bagi media elektronik. Lalu mereka berucap: selamat tinggal! ***
program Bali Mandara di lapangan. Menurut mantan Bupati Gianyar ini, usulan untuk membentuk tim pengawas independen bukan tanpa alasan. Mengingat, selama ini Program Bali Mandara sudah sangat bagus dan pro rakyat. Hanya saja dalam penyaluran serta realisasinya di kabupaten sering memunculkan masalah. Baik dianggap tak tepat sasaran, ataupun belum tersalur hingga ke orang yang memang membutuhkan. Berkaca dari
hal itulah, Cok Budi berharap, Pemprov Bali segera membentuk sebuah tim yang khusus memantau penyaluran program Bali Mandara di masing-masing kabupaten. “Program Bali Mandara bagus, tapi di bawah masih banyak keluhan. Kartu JKBM masih banyak yang tidak dapat, bedah rumah masih perlu dicek betul. Sebaiknya kita bentuk tim pengawas di masingmasing kabupaten, semacam tim independen,” ujar Cok Budi Suryawan. W-019
Perlu Tim Independen Awasi Bali Mandara
DARI HALAMAN 1 kendala di lapangan. Kendala itu seperti masih sulitnya mendapatkan kartu JKBM, pelayanan JKBM yang kurang maksimal di masing-masing rumah sakit, masih adanya biaya tambahan JKBM, dan kurang tersosialisasinya program Jaminan Kredit Daerah. Menyikapi beberapa persoalan itu, anggota Komisi I DPRD Bali berkali-kali mengusulkan agar dibuatkan tim independen yang mengawasi pelaksanaan
Gubernur Komit, Renovasi Tangga Pura Lempuyang DARI HALAMAN 1 tidak pernah direhab. Kondisi tangga saat ini sudah rusak berat. Bahkan untuk lebih meyakinkan, Sumiati menyarankan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bali untuk langsung mengecek ke sana. Di samping tangga Pura Lempuyang, kader PDIP ini juga mengusulkan agar sejumlah
Ribuan Penderita HIV/AIDS di Bali Belum Terlacak DARI HALAMAN 1 sudah dianggarkan untuk menangani HIV/AIDS. Kita minta pemerintah fokus untuk penanganan hal itu, jangan baru ada kasus baru ditindak lanjuti. Begitu juga masalah rabies. Meski di Bali sudah mengalami penurunan mengenai terjangkitnya penyakit ini, namun Bali harus tetap waspada,” tegas Atmaja. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Ketut Suarjaya, ketika dikonfirmasi mengakui bahwa kasus HIV/AIDS di Bali terus meningkat. Parahnya, kasus ini bisa meningkat hingga
026/VI/FB/MHM
12
senin, 18 NOVEMBER 2013 | TAHUN XIV
TESTIMONI
Untung ada Beasiswa BSM TABANAN-Fajar Bali Beasiswa untuk siswa miskin (BSM) yang digelontor pemerintah provinsi Bali, sangat besar dirasakan oleh siswa yang memang kondisi ekonominya pas-pasan. Terlebih beasiswa BSM sangat besar manfaatnya dirasakan oleh siswa-siswa SMK, yang dalam kegiatan proses belajar mengajar lebih ditekankan pada praktik. Sehingga membutuhkan biaya yang lebih ketika harus mengikuti praktik di sekolah. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu penerima beasiswa BSM, Ni Made Juli Andani. Siswa kelas 2 SMK Pariwisata Margarana, FB/DONY Tabanan ini sudah merasaNi Made Juli Andani kan manfaat dari beasiswa BSM yang diterimanya. Beasiswa BSM yang diterimanya di kelas 1, lalu sangat membantu biaya sekolah. “Waktu itu semua biaya sekolah saya ditanggung oleh beasiswa BSM. Juga termasuk SPP, pokoknya ditanggung semua,” jelasnya gembira. Kegembiraan itu juga dirasakan oleh 224 teman-temanya yang lain yang juga menerima beasiswa BSM. “Kami berharap beasiswa BSM ini berkelanjutan. Karena sangat membantu meringankan beban orang tua. Mengingat sekolah di SMK harus mengikuti praktek dan semua itu butuh biaya,” tambah siswi jurusan tata boga ini. Ia pun berharap, beasiswa tidak hanya di kelas 1 saja,kalau bisa sampai lulus sekolah. “Harapan kami, beasiswa BSM dilanjutkan sampai kelas 3,” katanya penuh harap. Sementara itu kepala SMK Pariwisata Margarana Tabanan, Kepala SMK Pariwisata Margarana Tabanan, I Ketut Sukantha Artha Wibawa S.Sos mengatakan, untuh tahun 2012 lalu, SMK Pariwisatan Margarana Tabanan mendapatkan beasiswa BSM sebanyak 225 orang siswa. Per orang mendapatkan Rp 3.200.000 sudah dipotong pajak. “Kami terus berusaha untuk mengajukan proposal, agar anak-anak kami tetap mendapatkan beasiswa sehingga program pemerintah terlaksana dan orang tua murid pun terbantu,” tandasnya. W-004
Gerbangsadu Bangkitkan Perekonomian Masyarakat Jehem
BANGLI-Fajar Bali Perekonomian masyarakat Desa Jehem, Tembuku, Bangli kini menjadi bangkit. Masyarakat miskin yang sebelumnya tak berdaya, tak mampu untuk berusaha, terkendala modal kini bisa mendapatkan modal pinjaman sangat lunak, dengan bunga 1 persen sampai 1,1 persen telah bisa menghidupkan dunai usaha. Muaranya adalah adanya peningkatan pendapatn, hingga meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Bahkan sekaligus dapat meningkatkan FB/SUMERTA pendidikan masyarakat Jehem. I Made Widana, Sm.Hk Perbekel Desa Jehem, I Made Widana, Sm.Hk kepada Fajar Bali ketika ditanya soal Gerbangsadu serta dampaknya bagi kehidupan masyarakat setempat, dia mengatakan program Gerbangsadu tersebut bisa menggarirahkan berbagai sektor. Sektor pertanian kini menjadi lebih bergairah, karena petani dapat memanfaatkan dana pinjaman lunak, serta dengan pengembalian pinjaman saat panen. Peternak dapat beternak dengan nyaman tanpa dibayangi beban pengembalian pinjaman dan bunga. Mereka bisa kembalikan pinjaman setelah ternak terjual.Pengembalian bermusim tersebutt tanpa pengenaan bunga tambahan, tetapi bunga tetap. Kini semakin tumbuh kembang peternakan babi, ayam dan sapi di Desa Jehem.”Bunganya sangat rendah, selain itu mereka dapat kemudahan, tanpa harus mengembalikan dengan cepat, tetapi bisa mengembalikan setelah panen atau kalau ternak setelah ternaknya dijual. Semisal kalau dana pinjaman itu digunakan untuk bisnis babi, mereka sekarang beli bibit babi, dua tahun lagi babinya dijual, saat itu mereka kembalikan pinjaman”, ujarnya. Dikatakan Dana Gerbangsadu yang dikelola sejak tahun 2012, senilai Rp. 1.000.020.000 juta. Dari dana tersebut, Rp. 20 juta untuk dana operasional, Rp. 200 juta untuk pembangunan infra sutruktur. Infra struktur tersebut diarahkan pada pembangunan jalan beton (betonisasi) jalan-jalan menuju ke sawah. Panjang jalan yang sudah bisa dibeton sekitar 2,5 km. Kedaan jalan itu bisa memperlancar transportasi ke sawah, meski sebatas penggunaan kendaraan roda dua. Dari Rp.800 juta, Rp.75 juta digunakan untuk pembelian pakan ternak bagi peternak, sisanya dicairkan dalam bentuk simpan pinjam. Mereka yang berhak meminjam yakni rumah tangga miskin (RTM) ,yang berjumlah 440 KK dari jumlah 2.160 KK. Sedangkan untuk masyarakat non RTM. Dari dana yang dikelola tersebut kini sudah memperoleh sisa hasil usaha (SHU) sebesar Rp. 30 persen, dan itu menjadi pendapatan asli desa (PAD), sehingga pihak desa bisa memiliki anggaran yang cukup untuk pembangunan di desa. Mantan pegawai Kesbanglinmaspol Pemkab Bangli yang juga Bendesa Pakraman Jehem ini mengatakan Gerbangsadu telah bisa menggairahkan berbagai sektor, dengan mulai meningkatnya sektor perekonomian. “Masyarakat yang dulu malas , tak berdaya karena kurang modal usaha, kini menjadi aktif dan sibuk beraktivitas”, ujarnya. Ketika ditanya dampaknya bagi pendidikan, dia mengatakan dampaknya sudah sangat jelas di bidang pendidikan. Meskipun dia belum bisa menunjukkan bukti secara kuantitatif, tetapi secara kualitatif Widana mengakui dan meyakini dampak positifnya bagi pendidikan.”Kami sih belum bisa memaparkan secara kuantitatif, tetapi secara kualitatif pendidikan di desa kami sudah menjadi lebih baik. Kalau perekonomian sudah membaik, lanjut dia sudah pasti dunia pendidikan menjadi lebih maju. Semisal kalau sebelumnya mereka tak bisa bayar SPP untuk anaknya, tetapi dengan hasil usaha lebih baik dari sebelumnya, maka siswa yang sudah diambang putus sekolah menjadi tidak. Siswa yang tak bisa beli baju sekolah menjadi bisa, sudah jelas dampak positifinya bagi pendidikan”, ujarnya. Widana yakin kalau ke depan dampaknya semakin lebih baik, asalkan pengelolaannya dengan managemen yang baik. Hanya saja bunga rendah itu telah membuat cemburunya lembagalembaga pengelola keuangan di desa seperti LPD dan koperasikoperasi. Sejak adanya pinjaman lunak itu, eksistensi koperasi dan LPD mengendor.”LPD dan koperasi cemburu, mereka merasa tak mampu melempar kredit dengan bunga serendah itu”, ujar Widana mengakhiri. W-002
Gapoktan Sarwa Ada Makin Eksis Tingginya Permintaan Kewalahan Produksi Pupuk Organik GIANYAR-Fajar Bali Membangun Desa Secara Berkelanjutan dengan SIMANTRI (Sistem Pertanian Terintegrasi ) sangat penting dalam pembangunan desa saat ini. Simantri adalah upaya terobosan dalam mempercepat adopsi alih teknologi pertanian kepada masyarakat perdesaan. Simantri mengintegrasikan kegiatan sektor pertanian dengan sektor pendukungnya baik secara vertikal maupun horizontal sesuai potensi masing-masing wilayah dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal yang ada. Inovasi teknologi yang diintroduksikan berorientasi untuk menghasilkan produk pertanian organik dengan pendekatan ”pertanian tekno ekologis ”. Kegiatan integrasi yang dilaksanakan juga berorientasi pada pengembangan usaha pertanian tanpa limbah (zero waste) dan menghasilkan 4 F (food, feed, fertilizer dan fuel). Kegiatan utama adalah mengintegrasikan usaha budidaya tanaman dan ternak, dimana limbah tanaman diolah untuk pakan bermutu (makanan ternak) dan cadangan pakan pada musim kemarau dan limbah ternak (faeces, urine) diolah menjadi bio gas, bio urine, pupuk organik dan bio pestisida. Program ini sudah berhasil diterapkan oleh Gapoktan Sarwa Ada, (Simantri 030) Banjar Tebuana, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, sampai saat ini kewalahan memproduksi pupuk organik karena tingginya permintaan konsumen. “Ya permintaan kompos sangat tinggi, kami kekurangan kotoran sapi, “ kata Ketua Gapoktan Sarwa Ada, I Nyoman Merta. Rata-rata kompos yang dijual dengan harga Rp 500 per kilogram itu tak mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Keberhasilan usaha kompos dan ternak sapi ini, kata Merta tak terlepaskan dari dukungan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika. “Sejak tahun 2010 kami diberikan bantuan Simantri melalui Gapoktan sarwa ada,” jelasnya. Bantuan dana sebesar Rp 80 juta itu pihaknya belikan sapi sebanyak 21 ekor. Dalam perjalanan sapi itu terus berkembang, bahkan saat ini beranak. Selain itu, atas keberhasilannya dalam menjalankan program tersebut, pihaknya
FB/ARTAYASA
Sapi Simantri (030) Tegalalang semakin eksis dalam memproduksi pupuk organiksempat mendapatkan juara. “Kami mendapatkan hadiah dua sapi, dan hadiah itu diberikan langsung oleh Gubernur Bali di Banjar Tebuana,” katanya. Saat ini, usaha pertanian kopi dan perternakannya terus berkembang. “Rangsangan bantuan program Simantri ini sangat membangkitkan gairah petani seperti saya,” jelas pria yang membawahi 53 anggota kelompok tani tersebut. Terkait perkembangan yang begitu pesat, Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika udah dua kali menyambangi kelompok ternaknya yang berada di daerah terpencil itu. Ia juga menjelaskan dalam keseharian satu orang dalam kelompok itu memegang satu sampai dua sapi. Dan mereka umumnya mencari rumput di sawahnya masing-masing. Diharapkan, agar usahanya itu terus berkembang sehingga mampu memenuhi kebutuhan
hidup keluarga masing-masing anggota. Sebelumnya upaya untuk memotivasi masyarakat mengelola Simantri secara baik dilakukan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan jajarannya dengan memberikan penghargaan kepada Simantri terbaik hasil pemilihan terhadap Simantri dari 9 kabupaten/kota yang dilaksanakan di Gapoktan Sarwa Ada (Simantri 030), Desa Taro, Tegallalang, Gianyar. Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan dengan adanya penilaian Simantri, para petani dan peternak dapat berusaha lebih baik lagi. “Jangan berhenti berinovasi, mari lakukan dengan penuh keseriusan dan kesungguhan hati karena ini semua demi kesejahteraan petani juga,” ucap Pastika. Ia juga meminta tidak apriori terhadap Simantri apalagi mempertentangkannya dengan subak. “Wajar
saja ada yang agak pesimis, ada yang mengaitkan kok bukan subak yang diberdayakan tetapi malah gapoktan. Saya berpendapat gapoktan itu kan tinggalnya di subak, wilayahnya di situ juga. Anggota gapoktan juga anggota subak,” ujarnya. Mantan Kapolda Bali ini berharap ke depannya ada usaha swadaya dari masyarakat sehingga bantuan dari pemerintah lebih ringan dan bisa menghasilkan lebih banyak Simantri. “Daripada sekarang dia pelihara dua ekor sapi hanya sapinya itu yang punya harga, kotorannya tidak punya harga, kencingnya tidak punya harga, biogasnya juga hilang menguap,” ucapnya. Hasil penilaian Tim Penilai Provinsi menempatkan Gapoktan Sarwa Ada (Simantri 030) berhasil meraih peringkat I sehingga berhak mendapatkan piagam penghargaan dan bibit sapi sebanyak 4 ekor. W-005
Tingkatkan Ekonomi Gapoktan Merta Harapkan Simantri Berlanjut
NEGARA- Fajat Bali Program Simantri yang menjadi salah satu program Bali Mandara Pemerintah Provinsi Bali, tampaknya sangat terasa di masyarakat, terutama pada masyarakat di pedesaan. Tentunya dengan mendapat gelontoran program simantri, warga di desa yang terhimpun dalam kelompoknya atau gapoktan, dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Harapan tersebut menjadi salah satu tujuan dari Gapoktan Merta Lingkungan Mertasari Kelurahan Loloan Timur Kecamatan Jembrana. Kendati harapan tersebut masih belum terealisasi, mengingat beberapa bulan lalu, kandang sapi milik gapoktan yang terdiri dari 21 anggota ini, diterjang angin puting sehingga kondisi kandangnya rusak parah. Atap kandangnya hancur dan hingga kini belum mendapat perbaikan dari Pemerintah Provinsi. Ketua Gapoktan Merta, Komang Susrama ketika ditemui di rumahnya, Minggu (17/11) kemarin mengatakan karena kandang tempat sapinya mengalami kerusakan yang cukup parah, sehingga beberapa ekor sapinya untuk sementara ditaruh di tempat anggotanya. Itupun sudah melalui koordinasi dengan Pemerintah Provinsi. Sedangkan ada lima ekor yang masih ditempat di kandang,dengan kondisi kandang masih darurat. “Karena kena bencana putting beliung, sehingga sejumlah
Bale Parum NEGARA- Fajar Bali Salah satu program Pemprov Bali yakni program Jaminan K redit Daerah (Jamkrida) Bali Mandara cukup menyentuh pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Program yang dapat memberikan jaminan kredit bagi kalangan Usaha Menengah Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi ini, juga dirasakan bagi usaha kecil yang layak dibantu, untuk meningkatkan ekonominya,
FB/PRAMONO
Komang Susrama di lokasi kandang sapinya yang masih rusak akibat diterjang angin Putting Beliung beberapa bulan yang lalu. sapi, kami taruh di rumah anggota. sudah dijanjikan akan segera turun. Namun bagi yang tak memiliki lahan Meski sempat diterjang bencana, untuk menempatkan sapi, masih di Susrama bersama anggota tetap ingin taruh di kandang,” ujarnya. Agar kan- agar program simantri yang diperolehndangnya kembali baik, pihaknya telah ya bisa terus berlanjut. “Harapan saya, mengajukan proposal ke dinas terkait program simantri ini tetap berlanjut,” di Pemprov Bali melalui dinas pertanian ujarnya. Dengan program simantri ini, Jembrana. Namun hingga sekarang katanya akan dapat meningkatkan taraf memang belum terealisasi, kendati pun hidup terutama ekonomi di kelompokn-
ya bisa meningkat. Sebagian pekerjaan yang dilakoni anggotanya, ada yang bertani dan sebagai buruh. Bahkan ada juga masuk terdaftar KK miskin. “Gapoktan ini tetap jalan, hanya karena terkena bencana alam, jadi memang belum ada hasil,” ujarnya. Susrama memaparkan program simantri yang diperolehnya mulai Nopember 2012 dan baru membangun kandangnya. Selanjutnya, pada bulan Januari 2013, baru ada sapinya. Selama ini, untuk bio urinenya sudah dilakukan pemasangan dan telah jalan, namun belum ada hasilnya. Sedangkan untuk biogasnya sudah jalan untuk penerangan lampu di kandang dan kompor. Tapi karena kondisinya sudah hancur, sehingga belum dapat dilakukan produksi lagi. Melihat kondisi seperti ini, pihaknya sudah mengajukan permohonan untuk perbaikan kandang serta tempat bio urinenya kepada Pemerintah Provinsi Bali. Harapannya agar segera bisa secepatnya terealisasi, agar apa yang menjadi program simantri untuk kemandirian dan peningkatan masyarakat terutama di desa, bisa terwujud. “Kami tetap berharap, program ini tetap berlanjut, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,”ujarnya. Untuk pengawasannya selama ini, sudah kerap dilakukan dari PPL serta dokter hewan yang berkaitan dengan kesehatan sapi. W-003
Sebelas Koperasi Baru Diajukan Mendapatkan Jamkrida terutama meningkatkan usahanya. Untuk di Jembrana, Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) Jembrana, I Dewa Udiana ketika dikonfirmasi melalui ponselnya kemarin mengatakan untuk sekarang ini ada sebanyak 11 koperasi yang baru diajukan ke Pemerintah Provinsi Bali, untuk mendapatkan bantuan Jaminan Kredit Daerah. Pihaknya
hanya mengajukan atau memohonkan, kepada pihak provinsi. Selanjutnya yang menilai dan akan mengucurkan sepenuhnya kewenangan Pemprov melalui BPD Bali. Koperasi atau usaha kecil yang belum memiliki jaminan, akan dapat dibantu oleh Jamkrida. Semuanya juga diusulkan melalui BPD. Artinya pihak pemohon dalam ini koperasi memohon kepada BPD, dengan jumlah nilai usulan-
nya yang bervariasi. Menurut Dewa Udiana, kesebelas koperasi tersebut tak hanya tersentral di satu desa atau kecamatan saja,tetapi ke sebelasnya menyebar hampir di seluruh Jembrana. Setelah mengetahui adanya program yang cukup menyentuh demi peningkatan perekonomian rakyat, sejumlah koperasi maupun sejumlah usaha kecil ingin mendapatkan bantuan. Rata-rata, para peda-
gang maupun usaha kecil termasuk juga koperasi, ingin terbantu seperti dengan Jamkrida. Namun katanya, tidak hanya sebelas koperasi ini saja akan difasilitasi untuk diajukan mendapatkan jamkrida, tetapi juga tidak tertutup kemungkinan kepada unit usaha kecil atau menengah yang lainnya. “UMKM bisa juga diusulkan untuk mendapatkan, tetapi tetap harus memiliki neraca,” terangnya. W-003