FAJAR BALI Aktual, Tajam, dan Dinamis
SABTU, 29 juni 2013 | TAHUN XIII
Harga Eceran Rp. 3.000,-
MUDP Desak Perda Desa Pakraman Direvisi
Pak Gubernur Kapan Rumah Kami Dibedah? SETAHUN lalu Fajar Bali pernah memberitakan kondisi rumah tinggal keluarga ini, namun sampai saat berita ini dimuat kondisi rumah tersebut malah semakin memprihatinkan. Dindingnya setahun yang lalu sudah bolongbolong kini kerusakanya kian parah. Demikian juga kondisi lantai tanahnya apalagi di musim penghujan yang tiada henti seperti sekarang ini lengkap sudah derita keluarga ini. Informasi yang dihimpun Fajar Bali di lokasi tersebut, jangankan mendapat bedah rumah, petugas terkaitpun tidak lagi pernah mengunjungi rumah ini untuk didata. Gubuk dengan ukuran 4x 3 meter yang terbagi menjadi 2 kamar ini disesaki 6 orang penghuninya yakni Sumerasti, empat orang anaknya dan satunya lagi menantunya. Gubuk derita ini seakan menjadi saksi bisu yang selalu menemani derita keluarga Ni Ketut Sumerasti (75) warga Dusun Kuwum, Desa Rengdikit, Kecamatan Seririt. Sumerasti yang kesehariannya hanya bisa duduk di rumahnya karena menderita buta
Dinilai sudah usang dan Bali mengalami kemajuan dan perkembangan jaman, Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Provinsi Bali meminta dilakukan revisi Perda Nomor 3 Tahun 2003 tentang Desa Pakraman. DENPASAR-Fajar Bali “Usia perda sudah 10 tahun sehingga masih banyak hal yang sesungguhnya perlu diatur. Walaupun dulu penyusunannya sudah melalui proses berpikir dan pembahasan yang panjang, tidak bisa dipungkiri ada saja yang ketinggalan,” kata Wakil Ketua MUDP Bali, Ida I Dewa Gede Ngurah Swastha. Menurut Swastha dengan direvisi nanti, diharapkan dapat tersusun aturan komprehensif yang sesuai dengan perkembangan zaman dan tuntutan kebutuhan masyarakat di desa adat. Didalamnya termasuk re-
ke hal. 11
FB/IST
Ida I Dewa Gede Ngurah Swastha
visi perda yakni aturan investasi di desa adat (desa pakraman), Lembaga Perkreditan Desa ke hal. 11
FB/BAGUS
Bali Permata Tours TIRTAYATRA KE INDIA
BRKT: MARET, APRIL, JUNI, AGUSTUS, SEPTEMBER SINGAPORE - MALAYSIA 4H/3M AUSTRALIA, JEPANG, KOREA, VIETNAM
Anak SBY ke Bali Menuai Polemik
SINGAPORE 3 H/2M GUNUNGSALAK 2H/1M BANGKOK-PATTAYA 4H/3M JOGYAKARTA 3H/2M HONGKONG 4H/3M BEIJING 4H/3M KUTAI 3H/2M PAKET TOUR KE KAPAL PESIAR - CARIBBEAN CRUISE - HOLLAND AMERICA LINE
BOOKING TICKET PESAWAT & HOTEL
HUB: 0361-7807850 / 7426100, 0361-264915, 08123900846, KETUT SUDIARSA, SE
DENPASAR-Fajar Bali Putra pertama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti mengikuti kegiatan ayahnya di Bali. SBY mengajak seluruh keluarganya menghadiri Bali Save Mangrove, Save Earth (BSMSE) di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Nusa Dua, Bali. Kehadiran Agus Harimurti di acara tersebut menimbulkan polemik. Sebab Agus merupakan perwira aktif TNI AD berpangkat Mayor Infanteri. “Kehadiran Agus di tempat itu tidak pas,” kata Wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin ,
026/VI/FB/W-020
Menikmati Jadi ‘Pelacur’ JAKARTA-Kerap diberi tugas memerankan sosok pelacur di dunia akting membuat artis peran Atiqah Hasiholan terbiasa. Ia pun tak khawatir dengan penilaian orang terhadap citra dirinya. Kekasih aktor Rio Dewanto ini malah mengaku senang dan tertantang ketika sosok tersebut disandangkan di pundaknya. “Enggak khawatir sih. Ketika aku bermain, messagenya yang mau disampaikan apa dulu,” tuturnya ke t i k a d i wawa n c a ra di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail ke hal. 11
Jumat (28/6). Hasanuddin beralasan Agus merupakan perwira dan memiliki jabatan. “Harusnya tidak meninggalkan tugas,” kata Politisi PDIP itu. Hasanuddin mengatakan bila Agus menghadiri suatu kegiatan, sudah semestinya terdapat undangan resmi ke kesatuannya saat ini. “Pertanyaan apakah komandan satuan memerintahkan dia,” katanya. Sebelumnya diberitakan, Presiden Susilo ke hal. 11
FB/IST
014/VI/FB/KTR
Lapas Narkoba di Bangli Segera Dibangun DENPASAR-Fajar Bali Lembaga Permasyarakatan khusus untuk narapidana pengedar dan bandar narkoba segera dibangun di Kabupaten Bangli. Bahkan dapat dipastikan pada tahun 2013 ini, Lapas Narkoba Bangli ini mulai direalisasikan. Proyek di bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) ini rencananya akan digarap secara bertahap dan mulai dibangun tahun ini. “Rangkaian proyek pembangunan lapas narkoba
di Bangli dimulai tahun ini dan akan dilakukan secara bertahap,” kata Kakanwil Kemenkum HAM Provinsi Bali Asep Kurnia, Jumat (28/6) kemarin. Dijelaskannya, Lapas ini nantinya akan dibangun di atas tanah seluas 40.050 M2 (4 hektar lebih) di Banjar Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli. Menurutnya, saat ini di lokasi sudah ada pembuatan tembok keliling dan dalam waktu dekat akan dibangun gedung perkantoran lapas dan ke hal. 11
Heboh, Pohon Pisang Aneh di Pergung
Sukerta Berharap Pertanda Baik Biasanya satu batang pohon pisang memiliki satu tandan dengan satu jantung. Tetapi berbeda dengan pohon pisang yang tumbuh di pekarangan rumah milik I Ketut Sukerta, di Banjar Petapan Kelod, Desa Pergung Kecamatan Mendoyo. Dalam satu tandan memiliki empat jantung. Pertanda apakah ini?
Atiqah Hasiholan
FB/IST
ADA-ada saja. Satu tandan pisang memiliki empat jantung. Padahal, umumnya satu tandan pisang memiliki hanya satu jantung. Tapi itulah yang terjadi dan bisa dilihat pada pohon pisang milik I Ketut Sukerta di Banjar Petapan Kelod, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Dari pantauan Jumat (28/6) kemarin di pekarangan milik Sukerta, terdapat empat pohon pisang yang memiliki keanehan, yakni dalam satu tandan memiliki empat jantung pisang. Tiga pohon di antaranya jenis pisang hijau atau biu buluh dan satunya lagi jenis pisang susu. Tiga pohon pisang aneh jenis pisang hijau tersebut tumbuhnya berdekatan dalam satu areal. Dari masing-masing tandan, pada tiga pohon pisang yang berbuah, ada yang memiliki satu jantung , dua jantung bahkan empat jantung
pisang. Sedangkan pada pisang susu, juga memiliki keanehan, yang lokasinya di sisi utara dari areal pohon pisang hijau. Pada pohon pisang ini, memiliki satu tandan dan tiga jantung pisang. Sukerta (53) yang ditemui Jumat kemarin mengatakan keanehan yang terjadi pada pohon pisang miliknya, sekitar sebulan yang lalu. Selama ini, dia tak pernah merawat secara khusus pohon pisang tersebut lantaran dinilai aneh. Masyarakat pun mulai banyak melihat ke pekarangannya—terutama terhadap pohon pisang jenis pisang hijau dengan memiliki empat jantung pisang. Bahkan sebelumnya, dia tak pernah mendapat firasat apaapa terkait tumbuhnya pisang aneh ini. “Nenten wenten firasat napinapi indik pisange puniki (tidak
ke hal. 11
FB/PRAMONO
PISANG ANEH-Pohon pisang dalam satu tandan memiliki empat jantung pisang di pekarangan rumah milik I Ketut Sukerta di Banjar Petapan Kelod Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo.
001/VI/FB/BGS
ONLINE: www.fajarbali.com
join facebook.com/fajar.bali
METROKOTA
2
FAJA R BALI Sabtu, 29 Juni 2013, Tahun XIII
Pasangan Penculik Bocah Terancam 15 Tahun DENPASAR-Fajar Bali Dua terdakwa kasus penculikan terhadap anak, I Gusti Ngurah Kade Radiasa dan Luh Putu Widya Primandari alias Putu akhirnya diseret ke meja hijau. Akibat perbuatanya, kedua pasangan ini pun terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara. Pada persidangan perdana, jaksa penuntut umum (JPU) Nengah Ardika dalam dakwaanya yang dibacakan dihadapan majelis hakim pimpinan Daniel Pratu memaparkan, kedua terdakwa sekitar tanggal 12 Maret 2013 telah berencana untuk menculik Faiq Azhima. Awalnya, terdakwa Radiasi terlebih dahulu melakukan mengamati situasi tempat mengaji korban selama 7 hari. "Setelah rencana matang, kedua terdakwa langsung mempersiapkan segala sesuatu termasuk menyewa sebuah mobil swiff warna silver dengan nopol DK 1157 B," terang Ardika. Setelah itu, tepatnya tanggal 19 Maret 2013 sekitar pukul 16.00 Wita, Radiasa mengajak Putu menuju rumah korban. Saat itu kedua terdakwa melihat korban sedang berjalan bersama pengasuhnya menuju tempat mengaju di Jalan Darmawangsa, Kampial. "Kemudian kedua terdakwa mengikuti korban hingga ketempat mengaji," tegas JPU. Setelah korban usai mengaji, kedua
terdakwa langsung beraksi. Terdakwa Putu lantas turun dari kendaraan dan menghampiri korban. Setelah bertemu dengan korban, terdakwa Putu langsung berkata "abah (ayah) nitip uang makan di bawah". Usai berkata seperti itu, terdakwa Putu langsung membawa korban kedalam mobil. Sampai didalam mobil kedua terdakwa langsung membawa korban menuju Denpasar. "Dalam perjalanan korban batuk-batuk dan oleh terdakwa dibelikan obat juga makanan di KFC Sesetan," jelas jaksa yang bertugas di Kejari Denpasar itu. Tak lama berselang, terdakwa Radiasa mengirim sms ke ayah korban yang intinya memberitahukan jika anaknya diculik dan meminta tebusan sebesar Rp 1 miliiar. "Terdakwa juga menebar ancaman agar tidak melapor polisi. Jika melapor polisi, maka korban tidak akan selamat," jelas jaksa. Namun, ayah koban napaknya tidak mampu menghiraukan ancaman terdakwa dan melaporkan kasus ini kepolisi. Sehingga kedua terdakwa pun berhasil dimanakan didua tempat yang berbeda. Atas perbuatan itu, kedua terdakwa dijerat dengan dua pasal berlapis yaitu Pasal 83 UU No. 23 tahun 2003 tentang perlindungan anak dan pasal 328 KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke - 1 KUHP dengan ancaman penjara maksilam 15 tahun. W-007
FB/Dok
Pasangan penculik bocah saat direkontruksi di TKP
Bayar Biaya Ortu Sakit, PSK Embat ATM
FB/Hence
DENPASAR – Fajar Bali Berdalih orang tua (ortu) sakit dan butuh biaya, seorang PSK (pekerja seks komersil) bernama Sisca Sedayu, (35) tega mengambil ATM milik temannya, Detha Boedi Ocvianti (28). Tersangka yang “berpraktek” di lokalisasi Gunung Lawu di Jalan Teges Manunggal, Nusa Dua, menggasak uang korban sebesar Rp 25 juta. Tersangka asal Blora Jawa Tengah ini akhirnya ditangkap buser Sat Reksrim Polresta Denpasar pada Selasa (25/6) lalu. Dia mengakui menggasak ATM korban saat berada di kampung halamnya. Menurut Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Encep Syamsul Hayat, korban, Detha Boedi Octavianti melaporkan pencurian ini pada Minggu (9/6) lalu. Korban yang juga “berpraktek” di Lokalisasi Gunung Lawu di Jalan Teges Manunggal, Nusa Dua, Denpasar, mengaku kehilangan uang Rp 25 juta di tabungan, pada Jumat (7/6), saat hendak bertransaksi. Selain kehilangan uang, korban juga melaporkan kehilangan ATM di dalam dompet. “Setelah dicek di Bank, uang
korban diambil sebanyak 18 kali penarikan melalui ATM di daerah Denpasar, Blora dan Wonosobo. Penyelidikan pun dilakukan dan akhirnya petugas mencurigai tersangka Sisca Sedayu sebagai pencurinya. Pasalnya, sebelum uang korban raib, tersangka Sisza sempat pamitan pulang ke kampung halamanya, Blora, Jawa Tengah. Dia berasalan pulang karena orang tuanya sakit keras. “Setelah dia kembali ke Nusa Dua kami langsung tangkap,” tegasnya. Awal diinterogasi, tersangka Sisca membantah mencuri. Namun tersangka tak berkutik setelah petugas menunjukkan bukti hasil penyelidikan. PSK Gunung Lawu ini menerangkan bahwa dia mencuri ATM korban pada 30 Mei lalu saat korban menonton TV di ruang tengah. Keesokan harinya, tersangka Sisca pamitan pulang ke kampung. Bagaimana bisa tersangka mengetahui nomor PIN ATM korban? “Tersangka sempat meminjam HP korban dan di HP tersebut tertera nomor PIN korban,” ujarnya. Setelah tiba di Jawa Tengah, Sisca mengambil uang di ATM beberapa kali hingga total Rp 25 juta. Uang tersebut digunakan untuk membayar biaya rumah sakit orang tuanya Rp 17 juta dan sisanya digunakan untuk membeli susu anaknya, membayar pembantu dan tiket bus Denpasar- Blora. R – 005
Ketua LPD Jero Budiasa Asal Catut Nama
FB/Dok
Iptu Suhartono dan anggota Sat Lantas Polres Badung saat menangkap tiga pengedar narkoba sabu sabu.
Ratusan Polisi Naik Pangkat
Tiga Polantas Dapat Penghargaan DENPASAR – Fajar Bali Sebanyak 1090 anggota Polisi yang berdinas di lingkungan Polda Bali mendapat kenaikan pangkat priode 1 Juli 2013. Kenaikan pangkat diperuntukkan dari jabatan tertinggi Komisaris Besar (Kombes) hingga Brigadir Satu (Briptu, red). Dari ribuan polisi yang naik pangkat, 3 personel diberi penghargaan karena berprestasi menangkap pelaku tindak kriminal. Tiga personel yang diberi penghargaan adalah Iptu Suhartono jabatan KBO Sat Lantas Polres Badung, Bripka Sri Suantara dan Brigadir I Made Sugiarta, keduanya anggota Sat Lantas Polres Badung. Tiga personel ini diberi
penghargaan karena berhasil menangkap tiga pengedar narkoba saat melaksanakan razia di Jalan Raya Mengwitani Banjar Jumpayah, Mengwi, Badung, sekitar sebulan lalu. Tiga polisi berprestasi tersebut membekuk tiga pengedar bernama Beny Hidayat (39), Imam Safei (37), M Fauzi (40) dan mengamankan barang bukti sabu sabu seberat 127,7 gram. “Kapolda Bali langsung memberikan penghargaan kepada tiga personel Sat Lantas Polres Badung yang berprestasi menangkap tiga pelaku narkoba,” ujar Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hariadi, pada Jumat (28/06) kemarin. Kombes Hariadi mengatakan, selain memberikan tiga penghargaan kepda 3 personil yang berprestasi, ada 1090 Polisi
yang naik pangkat dilingkungan Polda Bali. Dari catatan Bid Humas Polda Bali kenaikan pangkat diberikan kepada 2 perwira berpangkat Kombes, 14 perwira berpangkat AKBP (Ajun Komisaris Besar Polisi), 35 Kompol (Komisaris Polisi), 29 AKP (Ajun Komisaris Polisi), 111 Iptu (Inspektur Satu), 24 Ipda (Inspektur Dua). Kenaikan pangkat tersebut juga diikuti personel berpangkat Bintara yakni 245 Aiptu (Ajun Inspektur Satu), 92 Aipda (Ajun Inspektur Dua), 149 Brigadir Kepala (Bripka), 388 Brigadir dan 1 Briptu (Brigadir Satu). Selain itu, 14 perwira dan PNS diberikan penghargaan perwakilan Bintang Bhayangkara Nararya dan Perwakilan Satya Lencana Kesetiaan Perwakilan Satya Lenca Karya Satya. R – 005
DENPASAR – Fajar Bali Kasus korupsi yang satu ini memang terbilang cukup unik. Sebab, kasus LPD Banyalit ini tergolong korupsi raksasa. Karena duit raib hingga miliaran, bahkan ketika terendus permainan Ketua LPD, semua rame – rame tarik duit ternyata kas sudah kosong. Pada sidang kemarin yang sudah masuk agenda pemeriksaan saksi, ditegaskan bahwa ada nama peminjam yang sama sekali tanpa setahu orangnya dipakai oleh pemilik nama Jero Tapakan Budiasa itu. Dalam sidang di Pengadilan Tipikor hadir saksi Komang Sumanata. Ketika hakim pimpinan Gunawan Tri Budiono menanyakan pernahkah Sumanata mengajukan kredit sebesar Rp 2.225.000 (Rp 2,2 juta) di LPD Banyualit, pria berambut gimbal ini mengatakan tidak pernah. Saksi juga mengaku tidak pernah tahu kalau selama ini telah menjadi korban pencatutan nama oleh Budiasa. Namun uangnya diambil oleh Ketua LPD itu, yang saat ini duduk dikursi panas sebagai terdakwa. Selain tidak pernah ditemui oleh Budiasa, juga tidak pernah ada petugas LPD yang datang kepadanya untuk menagih. "Saya sama sekali tidak pernah ngajukan kredit sebesar Rp 2.225.000 dan tidak pernah menjaminkan nama,"ujar saksi polos. Meski begitu, dia juga mengatakan selama itu juga tidak pernah ada petugas LPD yang datang untuk menagih uang itu. Dia menceritakan memang lima kali mengajukan kredit sejak 2001 silam. Ia juga tidak memiliki tabungan atau simpanan di LPD tersebut. Yang pertama kredit Rp 1 juta, setelah lunasi. Kemudian meminjam lagi Rp 1 juta. Tahun 2003 pinjam lagi Rp 1 juta. Setelah lunas, pinjam lagi Rp 2,5 juta. Terakhir, pinjam Rp 10 juta pada tahun 2007. Tapi akhirnya lunas
tahun 2012. Sehingga sekarang tidak ada tunggakan apa-apa lagi di LPD. Saat mengajukan kredit, Sumanata menyerahkan KTP, KK, dan mengisi blanko permohonan. Buruh lepas ini juga menyerahkan jaminan berupa BPKB saat meminjam Rp 2,5 juta, dan sertifikat tanah saat meminjam Rp 10 juta. Hanya dalam waktu satu minggu, ia sudah bisa mencairkan kredit tersebut. Namun kemarin terdakwa berkuncir itu, bisa sedikit bernafas lega karena dari 5 saksi yang disiapkan Jasak Suardi hanya satu saja yang bisa hadir. Seperti diberitakan sebelumnya, mantan Ketua LPD Banyualit Gde Budiasa didakwa tidak pernah mengikuti prosedur yang berlaku di LPD saat mengajukan atau mencairkan kredit. Pasalnya, terdakwa memakai surat permohonan kredit yang belum diisi tanpa proses verifikasi di bagian kredit dengan alasan itu adalah tanggung jawabnya. Sepanjang 2005 hingga 2010, tercatat 46 kali pengajuan kredit baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain dengan total Rp 1,8 miliar lebih Uang pelunasan dari para peminjam tidak pernah disetor ke LPD, namun dipakainya sendiri. Budiasa lantas membuat kredit baru memakai nama-nama orang yang sudah membayar lunas sehingga seolah-olah masih memiliki kredit. Pria yang menjabat Ketua LPD sejak 8 Juli 2004 ini juga menyuruh orang lain mengajukan kredit untuk membayar kaplingan tanah yang dibuatnya sendiri. Uang hasil kredit 8 warga itu lantas diambil dan dipakainya sendiri sebesar Rp 514 juta. Namun dari segi audit manual ada yang menyebutkan kerugian LPD Banyualit sampai Rp 2,3 miliar. Kondisi terendus dan ketika nasabah menarik dananya malah kas LPD sudah kosong. W-007
DENPASAR – Fajar Bali Menyambut HUT Bhayangkara ke 67, Kapolda Bali Inspektur Jenderal Drs.Arif Wa c hy u n a d i , d i d a m p i n g i Waka Polda Bali Brigjen Pol Dewa Putu Anom, membuka kejuaraan menembak di Lapangan Tembak Pemda Badung pada Jumat (28/06). Perlombaan itu diikuti oleh 170 Personil Polda Bali. Dalam sambutanya, Kapolda Bali menegaskan, kejuaraan menembak ini bertepatan dengan HUT Bhayangkara ke-67. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan personil Polri dalam penggunaan Senjata Api (Senpi). Nantinya, para peserta mewakili Bali, diharapkan bisa mengikuti kejuaraan khusus cabang menembak Irjen Arif berpesan kepada seluruh peserta agar konsen dan tertib mengikuti perintah dan Komando Panitia.
“Demi keselamatan kita semua, agar kejuaraan ini dapat berlangsung aman. Ikuti dengan serius sesuai kemampuan yang anda miliki. Setelah pemukulan Gong, Kapolda Bali memulai pembukaan dengan menembakkan Revolver buatan Pindad. Kemudian diikuti Waka Polda Brigjen Pol Putu Dewa Anom, beserta Pejabat Utama Polda Bali. Dalam lomba tersebut masing-masing peserta menggunakan senjata jenis Pistol SNW produk Pindad. Masing-masing peserta mengg u n a ka n 1 5 b u t i r Pe l u r u dengan katagori 5 butir percobaan dan 10 butir sebagai penilaian. Dari kelompok Pejabat Utama kategori 3 terbaik diraih Kombes Pol. Drs. Antam Novambar, Kombes Pol Drs. I Gusti Bagus Suteja dan Kombes Pol. Drs. I Gede Alit Widana,SH Msi. R – 005
Kejuaraan Menembak HUT Bhayangkara ke 67
FB/Hence
021/VI/FB/KTR
Kapolda Bali memulai tembakkan pemula sebagai pembuka kejuaraan menembak memperingati HUT Bhayangkara ke 67
Pe mimp in Umu m/P enanggung Jawab: IGMA Wi snu Mataram P emimpin R edaksi: E manuel D ew ata Oj a R edaktur P elaksana: Ida B agus P utu B agus K oor dinator Liputan: A gung P arami ta Redaktur: Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Blasius Besu, Supriyono Desain Grafis/Tata Letak: Kasturi, Somayasa, Wiadnyana Staf Redaksi: Eliazar Patun, Heru Prasetya, Hery Subagio, Gde Sarjana, Rony P Bagus, Destya Aryanti, Ketut Suarja Sekretaris Redaksi: Ketut Tini Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), IGA Diah (Klungkung), Made Doni ( Ta b a n a n ) , Wa y a n S u m e r t h a (Bangli), Ngurah Maharjana (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Laurensius Leba Tukan (Kupang), Rikar Khandi (Manggarai Barat), Alfan Manah (Manggarai), Hironimus Dale (Manggarai Timur) Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press Direktris: IGA Galuh Ardhaningrat Manajer SDM: IGKA Mertha Yoga Keuangan: IGPA Putri Juliawati Manajer Marketing dan Pengembangan: IB. Sudarsana Sirkulasi: Wayan Sumadita Rekening: Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar No.: 011.02.02.22723.9, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN.
KOTAPLUS Senderan di Jalan Mahendradatta Nyaris Jebol
FAJA R BALI
Sabtu, 29 Juni 2013, Tahun XIII
DENPASAR-Fajar Bali Kondisi senderan yang nyaris jebol itu dikeluhkan salah seorang warga sekitar, Puspawati. Pihaknya merasa takut lewat terutama di sebelah timur Jalan Mahendradatta dari arah utara. Mengingat, senderannya nyaris jebol dan badan jalan juga sudah retak. Para pengguna jalan pun diingatkan agar lebih waspada. “Saya khawatir jebolnya akan merembet ke badan jalan, jika tidak segera ditangani. Apalagi kendaraan yang lewat khususnya dari arah utara tonasenya cukup berat dapat memperparah retaknya badan jalan,’’ tutur Puspawati, ketika ditemui di lokasi, Jumat (28/6) kemarin. Diharapkan, instansi terkait
segera memperbaiki senderan Jalan Mahendradatta yang nyaris jebol tersebut. Jika tidak ditangani dengan cepat maka retaknya senderan tersebut akan merembet ke badan jalan. Apalagi, di tengahtengah badan jalan di sebelah timur Jalan Mahendradatta sudah retak dan bisa lebih lebar lagi retaknya akibat banyak kendaraan truk yang mengakut barang melebihi tonase melintas di jalur tersebut. “Mohon pemerintah segera memperbaiki senderan itu. Saya khawatir setengah badan jalan bisa amblas karena senderan saluran air Tukad Kerupuk sudah tidak kuat menahan beban,’’ harap Puspawti. Retaknya senderan Jalan Mahendradatta-Jalan Gunung
FB/CAR
Senderan sepanjang 25 meter di Jalan Mahendradatta (di sebelah kiri dari arah utara) sebelah selatan traffic light Jalan Gunung Gede, tampaknya tidak kuat menahan gerusan air hujan, sehingga air dari Tukad Kerupuk meluap. Senderan itu pun nyaris jebol.
Senderan Jalan Mahendradatta (di sebelah selatan traffic light Jl. Gunung Gede) terancam ambrol akibat diguyur hujan sejak Kamis (27/6) malam hingga Jumat (28/6) pagi. Gede juga dikhawatirkan oleh warga lainnya, Wayan Sudarma. Terlebih, senderan jalan tersebut cukup tinggi. “Saya berharap Dinas PU Propinsi Bali segera memperbaiki senderan itu. Kalau dibiarkan dan hujan turun lagi saya khawatir ambrolnya bisa lebih panjang,’’ ujar Sudarma, seraya me-
nambahkan, senderan Jalan Mahendradatta tepatnya disebelah selatan Jalan Gunung Gede kurang lebih 25 meter nyaris ambrol. Karena permukaan jalan sudah retak dan senderan miring. Warga pun berupaya memasang ramburambu dengan pot bunga agar kendaraan yang lewat tidak terlalu ke pinggir.
Sosialisasi Pemendagri No 23 Tahun 2013 di Badung
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan Dinas PU Provinsi Bali, Ir. IB Narendra, mengaku sudah melakukan survei ke lokasi terkait senderan Jalan Mahendradatta yang nyaris jebol. Bahkan, pihaknya mengaku akan segera menangani kerusakan tersebut agar retaknya tidak lebih parah. R-004
3 Hujan Semalam, Sejumlah Titik Tergenang Air DENPASAR-Fajar Bali Beberapa titik rawan banjir di Kota Denpasar, Jumat (28/6) kemarin tampak tergenang air. Genangan itu akibat hujan deras yang mengguyur Denpasar dan sekitarnya semalam penuh sejak Kamis (27/6) malam sampai Jumat (28/6) dini hari kemarin. Bahkan, di beberapa lokasi air sampai masuk ke dalam rumah. Seperti yang terlihat di Jalan Tukad Batanghari, Panjer. Padahal, di jalur ini baru saja selesai proyek pembuatan drainase untuk mengurangi banjir di kawasan tersebut. Meski demikian, hujan mengguyur Denpasar semalam, drainase itu tak kuasa menampung luapan air di kawasan itu. Genangan air pun cukup tinggi terlihat hampir di seluruh gang di jalan itu. Paling parah terlihat di Tukad Batanghari VII, Kelurahan Panjer. Air sampai meluap melintasi jalan perumahan Barito. Beberapa rumah di komplek tersebut kemasukan air. Kondisi ini terjadi karena alat pengeruk sungai yang berada di tengah sungai yang sedang melakukan pengerukan. “Tadi airnya sampai masuk rumah, sehingga beberapa perabotan rumah tangga terendam,” ujar warga setempat. Hal yang sama juga terjadi di Jalan Tukad Batanghari VI. Meski tidak sampai masuk ke rumah, air di jalan itu cukup tinggi. Kendaraan yang keluar masuk ke jalur itu sempat tersendat. “Di sini airnya tidak sampai masuk rumah, karena posisinya cukup tinggi. Tetapi air di jalan sudah seperti sungai,” ujar Budiningsih, warga setempat. Genangan air bukan hanya terjadi di kawasan itu, beberapa tempat lainnya juga mengalami hal serupa. Dari pantauan kemarin, beberapa tempat, seperti permukiman di Jalan Tukad Bilok, Jl. Tukad Pakerisan, Jl.Kaliasem, Jalan Gunung Talang, Jalan Tukad Yeh Aya juga tergenang air cukup tinggi. “Paling tinggi 50 cm di Jalan Tukad Bilok,” terang Kepala Dinas PU Kota Denpasar, Ir. IKetut Winartha. Winarta mengatakan, pemicu tergenangnya air di sejumlah tempat itu akibat saluran drainase tersumbat sampah, seperti di Pemecutan Kelod. Buktinya, ketika sampah yang menyumbat saluran bisa dibersihkan, genangan air sudah bisa surut. “Ini karena saluran yang tidak maksimal akibat tersumbat sampah,” ucap Winarta. Namun, penyebab berbeda terjadi di Jalan Tukad Batanghari. Meluapnya air di kawasan itu akibat salah satu bagian alat berat eskavator tertinggal di dalam lorong drainase. Akibatnya, aliran air ke arah selatan tidak lancar. “Itu gara-gara satu alat milik rekanan tertinggal di dalam saluran,” katanya. Genangan air cukup tinggi juga terlihat di Lapangan Puputan Margarana, Renon. Akibat tingginya air di lapangan, sejumlah kendaraan yang dipamerkan dalam salah satu kegiatan di sana, terendam air. Puluhan sepeda motor yang dipajang di bawah tenda, tak luput dari genangan air. Banjir juga menggenangi kawasan lain seperti, di jalan Padma, Kelurahan Penatih dekat kampus Ngurah Rai. Banjir terjadi karena senderan sungai jebol. Demikian halnya di kawasan Jalan Imam Bonjol, Gang Tri Sakti, Banjar Margaya, Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat. Sekitar 250 kamar rumah kos terendam. R-004
Dirjen Bina Bangda Tekankan Pentingnya Perencanaan Bagi Pembangunan
FB/HERY
Dirjen Bina Bangda Kemendagri DR. Drs. Muhammad Marwan disaksikan Bupati Badung A.A. Gde Agung saat membuka Sosialisasi Pemendagri No. 23 Tahun 2013 di Puspem Badung. MANGUPURA – Fajar Bali Badung mempunyai kontribusi terhadap pencapaian target-target pembangunan nasional. Antara lain aspek pertumbuhan ekonomi, pengendalian laju inflasi, penanggulangan pengangguran dan kemiskinan mengingat Badung secara umum telah berada di atas rata-rata nasional. Oleh sebab itu, segenap jajaran birokrasi dengan kemampuan teknokratisnya benar-benar dapat menyu-
bangan dari strategi ditingkat pusat. Lebih lanjut Gde Agung menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Badung memiliki komitmen yang tinggi terhadap perencanaan, karena permasalahan yang kerap muncul akhir-akhir ini pada pelaksanaan APBD sampai ke ranah hukum bukan hanya menyangkut proses output dan outcame-nya saja, akan tetapi proses perencanaan juga turut memberikan andil. Berkenaan dengan hal tersebut Pemkab Badung berupaya menyusun dokumen perencanaan yang transparan, akomodatif, efektif, efisien dan akuntabel sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Komitmen tersebut telah dibuktikan dengan diraihnya penghargaan dibidang perencanaan tahunan yaitu sebagai peringkat I di Provinsi Bali dan peringkat II di tingkat nasional pada penilaian Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2013 yang diselenggarakan oleh Bappenas,” ungkap Gde Agung. W-014
Seminar Sehari Bidan Delima
Bupati : Bidan Ujung Tombak Penurunan AKI dan AKB 117/VI/FB/R-008
FB/HERY
MANGUPURA – Fajar Bali Keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diwarnai rawannya kesehatan ibu dan anak terutama pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir utamanya pada masa bayi (perinatal 0-7 hari). Dengan masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) secara nasional maka pembangunan kesehatan melalui Kementerian Kesehatan RI memprioritaskan program penurunan AKI dan AKB. Untuk itu bidan memiliki peranan sebagai ujung tombak dalam memberikan pelayanan yang sangat besar artinya dalam penurunan AKI dan AKB. Demikian sambutan Bupati Badung yang disampaikan Kadis Kesehatan Gede Putra Suteja saat membuka Seminar Sehari Bidan Delima yang dirangkaikan dengan peringatan HUT Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-62 tahun 2013, di Puspem Badung, Jumat (28/6). Hadir Anggota DPRD Badung I Wayan Reta, Ketua IBI Provinsi Bali Adi Arini, Ketua IBI Kabupaten Badung Ni Nyoman Rusmini beserta anggota. Lebih lanjut dijelaskan, IBI Badung sebagai organisasi profesi telah menunjukkan kontribusi yang sangat besar dalam mendukung program pemerintah di bidang pelayanan kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak. Salah satunya program IBI yang cukup inovatif dalam rangka peningkatan pelayanan kebidanan bagi bidan praktek mandiri adalah program bidan delima.
sun dan mengendalikan arah pembangunan daerah melalui dokumen perencanaan daerah yang matang serta mampu bersinergi dengan sasaran pembangunan di tingkat nasional maupun provinsi. Berkenaan dengan hal tersebut maka RKPD menjadi kunci dan pintu terakhir proses penyusunan APBD sekaligus menjadi jembatan pencapaian rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Terlebih bagi Kabupaten
Badung yang telah berhasil meraih Penghargaan Pangripta Utama Nusantara. Demikian antara lain disampaikan Dirjen Bina Bangda Kemendagri DR. Drs. Muhammad Marwan, MSi dalam membuka Sosialisasi Pemendagri No. 23 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014 di Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Jumat (28/6). Acara ini dihadiri Bupati Badung A.A. Gde Agung, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung Kompyang R. Swandika, Kepala SKPD dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Badung, Bappeda Provinsi Bali dan Bappeda Kabupaten /Kota serta pejabat yang menangani perancanaan di masing-masing SKPD. Bupati Badung dalam sambutannya menjelaskan, pelaksanaan pembangunan di Badung menerapkan 5 prinsip dasar pembangunan yang berkelanjutan yakni Pro Growth, Pro Jobs, Pro Poor, Pro Culture dan Pro Environment dan merupakan pengem-
Kadis Kesehatan Gede Putra Suteja menerima tumpeng dari Ketua IBI Kabupaten Badung Ni Nyoman Rusmini saat pembukaan Seminar Sehari Bidan Delima yang dirangkaikan dengan peringatan HUT Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-62 tahun 2013, di Puspem Badung. “IBI Badung telah melakukan peluncuran bidan delima sebanyak 83 orang, ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi IBI dan Pemkab Badung dalam usaha memberikan pelayanan berkualitas,” jelasnya. Ketua panitia Ni Nyoman Rai Sudani A.Md.Keb,SH melaporkan, tujuan seminar bidan delima ini guna meningkatkan peranan IBI dalam percepatan pencapaian MDGs ke-4 dan ke-5 serta meningkatkan rasa memiliki, kepedulian maupun kecintaan anggota terhadap organisasi IBI sehingga menumbuhkan citra positif IBI di masyarakat, pemerintah dan mitra kerja. Rai Sudani menambahkan seminar bidan delima juga dalam rangka memperingati HUT IBI
ke-62 tahun ini yang mengambil tema “Bidan Membangun Generasi Penerus Bangsa Berkualitas”, “Dunia Membutuhkan Bidan Sekarang dan Selamanya”. Kegiatan serangkaian HUT IBI meliputi mengikuti perayaan IBI Provinsi Bali dan secara serentak bidan praktek mandiri memberikan jasa pelayanan gratis di lokasi masing-masing, seminar sehari bidan delima dengan topik KB pasca salin dan peran zat besi dalam kesehatan reproduksi. Selain itu dilakukan pembinaan dan penilaian bidan delima berprestasi di 6 kecamatan di Badung, bakti sosial IBI dan bidan delima di Desa Abiansemal, kunjungan ke sesepuh IBI serta tirta yadnya. W-014
156/VI/FB/W-020
DAERAH
4 Mutasi Pejabat Tidak Boleh Diam
FAJA R BALI Sabtu, 29 Juni 2013, Tahun XIII
Pemkab Bangun Embung Kapasitas 10.000 M3 Bupati Geredeg Optimis Dapat Atasi Kesulitan Warga Tanah Aron Untuk mengatasi kesulitan air bagi warga Tanah Aron yang ada di pelosok lereng Gunung Agung, Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, SH, tahun ini membangun embung untuk menampung air hujan guna membangkitkan dinamika ekonomi warga di bidang pertanian dan peternakan.
FB/diah
Bupati Candra dalam Acara Mutasi di Ruang Praja Mandala
SEMARAPURA-Fajar Bali Menjelang akhir masa jabatanya, Bupati Klungkung, I Wayan Candra kembali melakukan mutasi. Mutasi ini dilaksanakan terkait kebutuhan mengingat ada beberapa jabatan kosong. Yang mana pejabat sebelumnya telah memasuki masa pensiun. Mutasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Klungkung dilaksanakan Jumat (28/6) kemarin. Acara Pengucapan Sumpah Jabatan dan Pelantikan Pejabat Eselon II, III dan IV dilaksanakan di Ruang rapat Praja Mandala, Kantor Bupati Klungkung. Sebanyak 149 pegawai dimutasi melalui Keputusan Bupati Klungkung Nomor : 821.2/87/BKD Tentang Pengangkatan Pejabat Struktural Eselon II, III dan IV Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Klungkung, tanggal 27 Juni 2013. Bupati Klungkung, I Wayan Candra dalam arahannya mengingatkan para pejabat yang baru dilantik agar tidak diam. Para pejabat ini diharapkan untuk terus mengikuti perkembangan aturan yang ditentukan, mengingat peraturan tersebut setiap saat dapat berubah. “Setiap saat ada peraturan yang berubah, untuk itu ini perlu dipelajari dan dipahami,”lontar Bupati Candra. Selain itu, dalam sambutannya Bupati juga mengatakan mutasi ini merupakan kebutuhan yang mana terdapat beberapa jabatan kosong yang pejabat sebelumnya memasuki masa pensiun. Bupati mengatakan, jabatan ini bukanlah hak, namun merupakan kewajiban sebagai Abdi Negara untuk melayani masyarakat. Di samping itu, Bupati Candra juga meluruskan bahwa mutasi ini tidak ada kaitan politis atau berbau politik. “Ini merupakan mutasi biasa, tidak ada kaitan politik,”imbuh Bupati Candra. Adapun beberapa jabatan kosong yang diisi dalam mutasi kali ini antara lain Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan yang kini dipegang Komang Darmasuyasa mantan Kasatpol PP Kabupaten Klungkung, Kadis Pertanian Perkebunan dan Kehutanan dipegang I Wayan Durma yang sebelumnya menjabat Sekretaris pada Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Klungkung serta beberapa jabatan lainnya. W-019*
Curi 35 Itik, Pelaku Ditipiring
SEMARAPURA-Fajar Bali Keterbatasan ekonomi memang mampu membuat seseorang berbuat nekat, bahkan di luar norma. Seperti yang dilakukan oleh seorang petani, I Wayan Kena (60), asal Desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Lantaran terdesak kebutuhan hidup, Kamis (27/6) pagi, Kena nekat mencuri 35 ekor itik milik I Wayan Maker (70). Aksi tersebut dilakukan di Subak Banjarangkan Dusun Selat, Banjarangkan. Informasi yang berhasil dihimpun di Polres Klungkung, Jumat (28/6) kemarin, Kena dan Maker diketahui memiliki sawah yang berdekatan. Sebelum diketahui hilang, sekitar pukul 04.30 wita, Maker berangkat ke sawah. Saat itu, Maker sibuk memanen padi dan tidak sempat menghiraukan itik-itik peliharaanya. Barulah pada pukul 10.00 wita, usai panen Maker langsung member makan kepada 150 itik peliharaanya. Alangkah terkejutnya Maker, karena setelah dihitung, jumlah bebeknya berkurang 35 ekor. Tanpa menaruh curiga kepada siapa-siapa, Maker pun berusaha untuk mencari itiknya di sekitar sawahnya. Nah, dalam pencarian itulah Maker menemukan ke-35 itiknya ada di kandang milik Wayan Kena. Atas kejadian itu, Maker mengalami kerugian Rp 650 ribu, dan langsung melaporkan pelaku ke Polsek Banjarangkan. Sementara, ketika dikonfirmasi Kapolsek Banjarangkan, AKP I Putu Ardana menyatakan sudah menindaklanjuti kasus tersebut. AKP Ardana menegaskan, dari hasil penyelidikan pelaku (Kena) sudah mengakui perbutanya. Pencurian itu terpaksa dilakukan karena pelaku terhimpit kebutuhan hidup. Atas kasus tersebut, pelaku hanya dikenai tipiring, karena kerugian atas perbuatanya kurang dari Rp 2,5 juta. W-019
AMLAPURA-Fajar Bali Saat meninjau pembangunan awal embung di Tanah Aron, Jumat (28/6) Bupati Geredeg mengatakan, tanah aron memiliki potensi signifikan untuk dikembangkan di bidang ternak dan pertanian arti luas lainnya. Oleh karenanya diinstruksikan kepada SKPD terkait segera membuat perencanaan untuk menyikapi ketersedian air manakala embung telah rampung kelak. Ia optimis dengan ketersediaan air baku kemiskinan di Tanah Aron yang masih menyimpan angka kemiskinan cukup tinggi dapat teratasi. Dikatakan, Embung yang
dibangun di Tanah Aron dengan spesifikasi volume 40 X 60 X 5 dengan kapasitas 10.000 m3, yang akan menyediakan stok air baku untuk berbagai kepentingan warga tanah aron yang kehidupannya terpencil. Selama ini warga mencari air dengan berjalan kaki sepanjang 3 km kearah bawah. Saat ini dengan lokasi embung sekitar 3 km diatas tugu pahlawan tanah aron diharapkan bisa menyuplai air bagi pemukiman warga setempat. Salah seorang warga, Jro Mangku Nengah Karta, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Karangasem atas dibangunnya embung di wilayah tanah
SEMARAPURA-Fajar Bali Prestasi Kabupaten Klungkung di bidang pendidikan dan olahraga terus mengalami peningkatan. Terbukti, tahun ini pelajar dari Kabupaten Klungkung berhasil mewakili Provinsi Bali ke tingkat Nasional dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). Hal ini terlihat setelah Bupati Candra menerima kunjungan 3 siswa di Kabupaten Klungkung yang di wakili oleh 2 siswa dari SMP 4 Nusa Penida dan satu siswa dari SD 1 Jungutbatu di kediamannya Jumat (28/6) kemarin. Pada kesempatan ini para siswa didampingi Kepala Sekolah SMP 4 Nusa Penida I Made Kemoja, serta Guru Pembina
olahraga I Wayan Widana dan I Wayan Sutarka, serta Guru Olahraga SD 1 Jungutbatu Kadek Adnyana. Tujuan kedatangan siswa-siswa tersebut adalah untuk berpamitan dan meminta doa restu mengikuti Kejuaraan tingkat Nasional. Tiga orang siswa SMP dan SD di Kabupaten Klungkung ini mewakili Bali untuk mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional di Kalimantan Timur, yang berlangsung mulai tanggal 30 Juni sampai 6 Juli. Dalam ajang tersebut, Provinsi Bali yang di Wakili Kabupaten Klungkung dari cabang atletik, diantaranya lompat jauh dan lari 60 meter diwakili I Wayan Pradana, Lempar Lembing di wakili Ni Ketut
FB/Ist
aron. Embung geomembran yang dibangun Pemkab. Karangasem untuk mengatasi keterbatasan penyediaan air baku bagi lapisan
masyarakat bagian atas sudah terbukti cukup efektif. Air embung nantinya akan dimanfaatkan warga untuk keperluan minum, memasak,
cuci, ternak dan lainnya. Justru masyarakat bisa tertolong paling tidak dapat mengurangi warga membeli air di musim kemarau. hm*
12 Rumah Terendam Bupati Candra Lepas Atlet O2SN Bupati Kerahkan Tim Klungkung ke Kalimantan Timur Penanganan Bencana
FB/diah
Julianti, keduanya berasal dari SMP 4 Nusa Penida, serta untuk cabang Lari Gawang di wakili oleh I Komang Indrawan dari SD 1 Jungutbatu. Ketika menerima kunjungan siswa tersebut, Bupati Candra yang di dampingi Kadisdikpora Klungkung, NiRingin Candra berpesan kepada anak-anak untuk selalu menjaga kesehatan dengan pola makan yang benar agar bisa berjuang dengan maksimal. Demi peningkatan prestasi serta selalu menjungjung tinggi sportivitas karenai ini bisa menjadi modal bagi para atlet untuk ke jenjang yang lebih tinggi dan tidak lupa Bupati Candra menyampaikan ke pada para atlet agar selalu berdoa. W-019*
Bupati I Wayan Candra dalam Pelepasan Atlet O2SN
Gapura Desa
GIANYAR- Fajar Bali Hujan yang mengguyur Gianyar Kamis (27/6) malam menyebabkan beberapa ruas jalan dan rumah warga banjir serta tanah longsor. Banjir terjadi di Banjar Batanancak Desa Mas Ubud, air meluap FB/Artayasa mencapai 1,5 meter Banjir di Kabupaten Gianyar dan merendam 12 Perbekel Desa Mas Wayan rumah warga. Sementara di Perangsada Desa Gede Darmayuda yang ikut Pering, Blahbatuh terjadi tanah mendampingi Bupati Gianyar longsor yang mengakibatkan 3 meninjau lokasi banjir di Banjar Batan Ancak mengatakan, luasepeda motor hanyut. Bupati Gianyar Anak Agung pan air ini akibat dari tumpukan Gde Agung Bharata langsung sampah dan sisa bahan bangunan turun, Jumat (28/6) pagi dan yang menyumbat aliran sungai memerintahkan instansi terkait Subak Rapuan. Untuk mengantisiuntuk segera melakukan langkah pasi agar tidak terjadi banjir, warga penanganan secepatnya untuk dibantu dengan Pemkab Gianyar melakukan pembersihan dan mengurangi beban warga. Bupati Agung Bharata memer- mengangkat sampah dari sungai. Kepala Pelaksana BPBD Pemkintahkan instansi seperti Dinas PU, DKP dan BPBD untuk segera ab Gianyar A.A. Oka Digjaya yang membantu membersihkan tum- ditemui di lokasi mengatakan supukan sampah yang mengakibat- dah menerjunkan tim reaksi cepat kan air meluap. Bantuan materi BPBD bekerja sama dengan DKP juga diberikan Bupati Agung dan PU bersama warga melakuBharata bagi warga yang rumahn- kan pembersihan sampah. Dua ya terendam air. “Penanganan truk sampah dan truk penyedot harus dilakukan secepatnya un- air sudah disiapkan. “Dihimbau tuk meringankan beban warga, kesadaran masyarakat untuk tidak selanjutnya melakukan langkah membuang sampah ke sungai agar antisipasi agar tidak terulang lagi,” tidak terjadi banjir lagi,” ungkap Oka Digjaya. ungkap Bupati Agung Bharata. Sementara, tanah longsor terAir yang menggenangi rumah warga Br. Batanancak berasal jadi di Banjar Perangsada Pering dari luapan air sungai dan got Blahbatuh Gianyar. Senderan yang tersumbat akibat tumpukan sepanjang 20 meter dan tinggi 4 sampah yang dibawa dari aliran meter yang diatasnya ada garase, sungai subak Rapuan yang ter- Jumat (28/6) dini hari milik I dapat disebelah utara Desa Mas. Wayan Rauh (26) longsor akibat Air menggenangi rumah warga tergerus air aliran subak Pinda mencapai 1,5 meter dan membuat dan Saba. Akibatnya 3 sepeda motor warga sejak pukul 02.00 wita dini hari terbangun dan terpaksa hanyut. Tim Reaksi Cepat BPBD menyelamatkan alat-alat rumah juga sudah memberikan bantuan tangga mereka. Bahkan, beberapa dengan menerjunkan puluhan ternak warga seperti ayam terlihat personil membantu warga yang terkena bencana. W-005 mengambang mati.
Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa
Bupati Geredeg Ajak Warga Tidak Sembarangan Buang Sampah Plastik AMLAPURA-Fajar Bali Membudayakan anti sampah plastik tidak semudah membalik telapak tangan, namun Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, SH, tak pernah menyerah. Selama 7 tahun terakhir aktif mencanangkan anti sampah plastik dan mendorong kesadaran warga untuk melaksanakan gerakan masyarakat anti sampah plastik kini sudah membuahkan hasil. Namun secara keseluruhan masyarakat Karangasem masih perlu stimulasi agar gerakan itu membudaya di semua desa. Untuk itu Jumat (28/6), dilakukan gerakan pemungutan sampah plastik di lokasi Tugu Perjuagan Tanah Aron, Buana Giri, Kecamatan Bebandem diikuti Wakil Bupati I Made Sukerana, Sekda dan segenap pejabat di lingkunagn Pemkab
Karangasem. Bupati I Wayan Geredeg, menegaskan, tumbuhnya kesadarah masyarakat dengan melakukan gerakan pengurangan sampah plastik hendaknya tidak hanya berhenti pada segi gerakan saja, melainkan harus dilanjutkan dengan membudayakan kesadaran anti sampah plastik dalam kehidupan sehari-hari dan melakukan pengolahan secara mandiri. Dikatakan, menyadari adaya bahaya sampah plastik tersebut Pemkab. Karangasem terus mendorong gerakan pengurangan sampah plastik, seraya menginstruksikan Badan Lingkungan Hidup dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Karangasem, untuk membantu membeli sampah plastik untuk meningkatkan motivasi masyarakat melakukan pengurangan
sampah plastik. Dalam era pembangunan dan aktifitas masyarakat yang kian komplek, persoalan sampah khususnya sampah plastik sudah tidak dapat diabaikan. Masalah sampah sudah harus ditangani serius melalui sistim dan tehnis yang tepat. Tanpa demikian maka secara tidak disadari masalah persampahan dapat menjadi kendala dan persoalan rumit yang tidak gampang dipecahkan. Karena kompleksitas masalah sampah itulah, masyarakat perlu dilibatkan secara serius dan kontinyu untuk membiasakan diri menangani sampah dengan baik, membangkitkan semangat gotong-royong kebersihan lingkungan, serta membudayakan memilah sampah organik dan anorganik serta menghentikan budaya cemplung dalam membuang
sampah. Disamping itu dalam menangani sampah secara permanen Pemkab Karangasem juga bekerjasama dengan investor demi mecarikan solusi penanganan sampah plastik itu sendiri. Kabupaten Karangasem telah melakukan langkah positif dengan mencanangkan Karangasem bebas sampah plastik. Penjabarannya dalam jangka pendek membeli sampah plastik seharga Rp. 2.000/kg, jangka menengah membangun unit pengelolaan sampah terpadu (UPST) ditiap Kecamatan dan penyiapan sarana prasarana seperti kendaraan roda tiga pada Desa Adat / Pakraman serta program jangka panjang melalui penguatan kelembagaan dan pebentukan kelompok masyarakat ditiap pengelola UPST mendorong peran
FB/Ist
desa adat/pakraman. Upaya pemerintah tersebut tidak akan berhasil jika tidak didukung masyarakat luas dengan melakukan aksi kebersihan secara rutin dilingkungan masing-masing. “Jika semua masyarakat sudah mengelola sampah sendiri dengan sistim 3R (pengurangan, pemanfaatan kembali dan pendaurulangan, maka kebersihan dan
kesehatan terwujud dalam kondisi hidup yang serasi selaras dan seimbang dengan lingkungan,” tegas Geredeg. Gerakan aksi pengurangan sampah plastik di Desa Pesedahan melibatkan semua elemen masyarakat baik adat maupum lembaga di desa dan mendapat bantuan dari pengusaha ternak serta donatur lainnya. hm*
DAERAH
FAJA R BALI Sabtu, 29 Juni 2013, Tahun XIII
5
Warga Greseh Rusak Rumah Made Gunung Sekitar seratus orang warga Banjar Greseh, Desa Payangan, Kecamatan Marga, Kamis (27/6) malam mendatangi dan merusak rumah Made Gunung (70). Aksi seratusan warga tersebut dipicu lantaran Made Gunung malas bergotong royong, tidak itu saja Gunung juga kerap menangtang warga, dan meludahi warga yang lewat di depanya.
TABANAN-Fajar Bali Kemarahan warga setempat memucak dan melakukan pengerusakan lantaran ulah Gunung menggembok kunci pintu Pura Megada. Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, sekitar pukul 19.00 Wita, Kamis malam (27/6) seratus warga Banjar Greseh, Desa Payangan Kecamatan Marga mendatangi rumah Made Gunung. Tiba di rumah Made Gunung, warga langsung melakukan pengerusakan. Akibatnya beberapa bangunan dirusak seperti balai daja, bale delod, piasan sanggah. Selaini itu warga yang kesal dengan tingkah polah Gunung juga merusak sepeda motor Byson Putih DK 7422 GK, Vario DK 8984 GK, dan sepeda motor prima. Selain itu warga juga merusak tanaman yang ada di halaman rumah milik Made Gunung.
Meski warga beringas tidak ada sampai menimbulkan korban jiwa. Kala itu yang ada di rumah Made Gunung, Ni Wayan Weter, I Wayan Sugiana dan Ni Made Sugiani berserta anaknya Wayan Agus Putra tidak bisa berbuat banyak. Melihat warga mengamuk penghuni rumah langsung kabur menyelamatkan diri. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, hanya saja kerugian yang diderita mencapai Rp 25 Juta. Aksi spontan warga Banjar Greseh dilakukan karena beberapa alasan yakni Made Gunung tidak pernah menaati peraturan banjar seperti tidak pernah ngayah dan gotong royong, Made Gunung juga disebutkan sering menantang warga banjar, dan melakukan aksi meludahi warga yang melintas di depanya. Yang paling membuat warga
FB/doni
kesal, Made Gunung menggembok pintu Pura Puncak. Untuk mengantisipasi kejadian susulan, Made Gunung beserta keluarganya, hingga Jumat (28/6) kemarin berada di Mapolres Tabanan. Sementara itu Jumat siang (28/6) kemarin berlangsung mediasi di Mapolsek Marga yang dihadiri jajaran Muspika Kecamatan Marga, beberapa tokoh masyarakat Greseh, Kepala Desa Payangan. Beberapa poin dicapai dalam
Bupati Putu Arta Kunjungi Seniman Tua Dadong Barak Penari Berko, Ketut Nepo Masih Mampu Menari
Penari tua kesenian berko, Ni Ketut Nepo masih mampu menari dihadapan Bupati Jembrana, Putu Artha, Jumat kemarin.
NEGARA- Fajar Bali Ni Ketut Nepo (85) yang akrab disapa Dadong Barak, seorang penari tua pada kesenian langka Berko asal Lingkungan Pancardawa Kelurahan Pendem Kecamatan Jembrana, ternyata masih mampu menari dan sangat fasih meski tanpa diiringi musik gamelan. Aksi tarian tua yang disuguhkan oleh Ketut Nepo, ketika rumahnya dikunjungi Bupati Jembrana, I Putu Artha bersama Ny Ari Sugianti Artha, Sekda Jembrana Gde Gunadnya, Camat
Jembrana I Wayan Sudana dan sejumlah Kepala SKPD di halaman rumahnya Jumat (28/6) pagi kemarin. Kedatangan bupati bersama rombongan ke rumah seniman tua itu, untuk melihat kondisi Ketut Nepo yang dilaporkan kakinya sakit menderita pecah-pecah. Kedatangan orang nomor satu Jembrana langsung disambut Nepo, dan tak terlihat kalau dadong itu mengalami sakit pada kakinya, karena masih mampu berjalan dengan baik. Namun kedua kakinya menggunakan sepatu dan berkaos kaki. Dihadapan bupati, seniman tua berko itu mengaku sebagai penari berko sejak masih remaja. Suami Nepo, yakni I Nengah Tuntun ternyata juga seorang seniman tabuh berko. Setelah berbincang bincang, Nepo diminta untuk menari. Mulanya dia enggan, namun akhirnya menyanggupi. Seluruh pejabat yang ada di rumahnya terkagum-kagum menyaksikan gerakan tarian berko yang ditampilkan Nepo. Meski sudah tua, dadong tersebut masih lincah menari. “Tarian ini mestinya diiringi gamelan,” ujar Nepo. Menurut Bupati Artha, seniman Ketut Nepo merupakan seniman tua dari sebuah kesenian yang langka di Jembrana yakni Berko. “Kedepan kesenian berko juga perlu kita angkat supaya masyarakat Jembrana tahu,” ujar Artha. Kesenian Berko sudah ada sejak sebelum masa penjajahan Belanda sekitar tahun 1930an dan Nepo bersama suaminya I Nengah Tuntun adalah salah satu pelaku kesenian Berko yang masih hidup. Terhadap sakit kakinya, Bupati Artha minta untuk segera diobati ke pustu atau puskesmas terdekat. Dikesempatan kemarin, Bupati Artha juga membantu bantua dana terhadap Nepo. Tak hanya itu, juga diberikan alat -alat rumah tangga, natura dan selimut. W-003
Ditertibkan Pol PP, Pedagang Pasar Protes
SINGARAJA – Fajar Bali Pedagang di Pasar Anyar Singaraja, tepatnya di kawasan Jalan Durian dan Jalan Semangka, memprotes penertiban yang dilakukan tim gabungan Satuan Polisi Pamong Praja dan Perusahaan Daerah (PD) Pasar
Pojok Desa
Buleleng. Pedagang menuding jika tim gabungan melakukan tebang pilih dalam penertiban. Pantauan Fajar Bali, Jumat (28/6) pagi kemarin, Pol PP menyasar pedagang canang di kawasan Jalan Durian saja. Sementara pedagang di kawasan
Jalan Semangka diberikan waktu sehari untuk membereskan dagangannya. Pol PP berjanji akan datang kembali pada Sabtu (28/6) hari ini untuk melakukan penertiban. Salah satu pedagang yang protes adalah Pak Kuat. Pria yang enggan menyebutkan identitas aslinya itu menuding jika Pol PP tidak memberikan solusi pasca penertiban.”Kenapa hanya kami saja yang ditertibkan, sedangkan yang di Jalan Semangka tidak. Kalau mau ditertibkan, tolong kami juga disediakan lapak
mediasi tersebut. Diantaranya apabila Made Gunung berkenan minta maaf warja banjar bisa memafkanya. Pernyataan maaf itu bisa diwujudkan dalam lisan maupun tulisan. Apabila Made Gunung bisa merubah sikap dan meminta maaf, warga banjar Greseh bisa menerimanya kembali secara bersyarat maupun tanpa bersyarat. Diharapkan warga tidak terjerah oleh hukum apabila Made
Gunung menuntut karena ulah salah satu oknum banjar Greseh yang memanfaatkan posisi Made Gunung. Dalam mediasi tersebut tidak mendapatkan keputusan, dan akan dibicarakan lagi di tingkat Desa Payangan. Perbekel Desa Payangan I Nyoman Sudiarsa mengatakan akan mengambil langkah musyawarah kembali di tingkat Desa. “ Intinya kami akan mencari jalan keluar yang terbaik,” jelas Sudiarsa. W-004
Proses Perbaikan Jalan di Buleleng Saru Geremeng SINGARAJA – Fajar Bali Proses perbaikan jalan di Kabupaten Buleleng saru geremeng. Bahkan, perbaikan jalan belum terlaksana hingga pertengahan tahun 2013 ini. Pemerintah Kabupaten Buleleng berjanji akan menuntaskan jalan dengan aspal hotmix, namun hingga perten- FB/Agus gahan tahun 2013 ini proses pengaspalan belum terlihat. Dinas Pekerjaan Umum Buleleng mengklaim, pemerintah masih dalam tahap tender pengadaan, sehingga pengerjaan proyek belum bisa berjalan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Buleleng, Ketut Yasa saat dikonfermasi Fajar Bali, Jumat (28/6) siang kemarin mengatakan, sampai saat ini ada enam paket pengerjaan yang masuk dalam program pemerintah. Keenam paket itu adalah Bulian-Depeha-Tajun, TamblangBebetin-Sawan, Cempaga-Tigawasa-Sidatapa-Pedawa, SepangTajun, Tukadsumaga-Tingatinga, dan Tajun-Badingkayu. ”Beberapa paket sudah tender, tinggal penghamparan hotmix saja. Memang ada beberapa paket yang belum tender. Kalau tidak salah yang belum tender itu Tukadsumaga-Tingatinga dan di poros SCTP (Sidatapa-Cempaga-Tigawasa-Pedawa-Red). Tendernya ada di ULP (unit layanan pengadaan-Red),”katanya. Untuk tahun ini, Yasa menyebutkan pemerintah mengalokasikan anggaran sedikitnya Rp 35 miliar untuk perbaikan jalan di enam paket pengerjaan itu. Total ada 53 kilometer jalan yang akan dikerjakan dengan penghamparan hotmix, atau yang kerap disebut pemerintah dengan pola tuntas. Pihaknya mengaku Dinas PU Buleleng mengincar perbaikan dengan pertimbangan teknis alias kerusakan yang terbilang parah. “Pertimbangan potensi kawasan juga kami masukkan. Seperti kawasan agro yang ada akses keluar ke pasar,” lanjutnya. W-008 untuk jualan,” pintanya. Kasat Pol PP Buleleng, Putu Harthana membantah jika pihaknya melakukan tebang pilih dalam penertiban. Ia mengaku Pol PP tetap menertibkan sesuai dengan peraturan daerah. Lantaran pedagang di Jalan Durian menggunakan trotoar dan kerap meluber ke jalan raya, sehingga mengganggu arus lalu lintas.”Tidak ada tebang pilih. Besok (hari ini, Red) pedagang di Jalan Semangka kami tertibkan. Kami berikan mereka waktu satu
hari saja membereskan dagangan. Kalau besok masih semerawut, ya kami tertibkan,” ujar pria yang akrab disapa John itu. Dirut PD Pasar Gede Satwika Yadnya menyebut jika pedagang di Jalan Semangka bukan menjadi tanggung jawab PD Pasar. Karena pedagang di kawasan itu menjadi tanggung jawab Banjar Adat Banjar Bali.”Kami tidak bisa menertibkan yang di (jalan) Semangka. Itu bukan wilayah tanggung jawab kami,” kelitnya. W-008
Bupati Tanggapi Pandangan Umum Fraksi TABANAN-Fajar Bali Setelah mendengarkan pandangan umum dari masing-masing fraksi, akhirnya Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menanggapinya lewat tanggapan terhadap tiga Ranperda dalam sidang Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Tabanan I Ketut Suryadi , Jumat (28/6) kemarin di Gedung DPRD setempat. Terhadap rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanakan APBD tahun 2012, pihaknya menyatakan sependapat dengan pandangan umum fraksi-fraksi dewan bahwa laporan keuangan Pemda wajib menyajikan informasi secara lengkap, handal dan dapat dipercaya serta dimengerti sehingga bermanfaat bagi stakeholder dalam pengambilan keputusan agar tidak terjadi lagi penolakan BPK dalam memberikan opini. “ Terhadap pandangan umum fraksi dewan untuk melakukan rapat konsultasi langsung dengan BPK RI, sepenuhnya menjadi kewenangan dewan sesuai dengan paraturan perundangan yang berlaku. Penilaian ini cukup menjadi pengalaman pahit bagi kita sekaligus merupakan tantangan untuk meningkatkan semangat, motivasi dan komitmen kita bersama untuk meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian ( WTP ),” paparnya. Terkait dengan Ranperda tentang bangunan gedung, Bupati perempuan pertama di Bali ini berharap Ranperda ini dapat memberikan payung hukum yang jelas dan tegas bagi pembangunan gedung di Kabupaten Tabanan maupun rencana tata ruang wilayah Provinsi Bali. “ Kami sepakat terhadap arsitektur bangunan bernuansa tradisional Bali, ketinggian bangunan maupun proporsi ruang terbuka hijau dengan ruang terbangun perlu diatur dengan jelas dan hal tersebut sudah diakomodasi dalam Ranperda tentang bangunan gedung yang mengacu pada peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi,” ungkapnya. Terhadap Ranperda tentang retribusi perpanjangan ijin memperkerjakan tenaga kerja asing, menurutnya Ranperda ini wajib dilakukan mencegah penyebaran tenaga asing yang tidak terkendali sekaligus untuk peningkatan pendapatan asli daerah. “ Perpanjangan ijin mempekerjakan tenaga kerja asing di lingkungan Kabupaten merupakan kewenangan pemerintah Kabupaten sehingga nantinya seluruh retribusi akan menjadi sumber pendapatan asli daerah Kabupaten Tabanan,” ujarnya. W-004
Puluhan Pasutri Terima Akte Perkawinan
NEGARA- Fajar Bali Sedikitnya 43 pasangan suami istri (Pasutri) menerima akte perkawinan di Balai Desa Manistutu Kecamatan Melaya, Kamis (28/6). Penyerahan akter tersebut dilakukan secara simbolis oleh Bupati Jembrana Putu Artha didampingi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil I Putu Cahyadi, Camat Melaya I Putu Eka Swarnama dan Bendesa Manistutu. Menurut I Putu Cahyadi mengatakan upaya peningkatan pelayanan masyarakat dalam rangka tertib administrasi kependudukan, pihaknya telah melaksanakan siding atau pencatatan akte perkawinan secara missal. Pola yang dipergunakan dengan melakukan pendekatan dengan masyarakat atau jemput bola. “Selama ini, ada anggapan di masyarakat, jika perkawinan secara adat, sudah dianggap selesai,padahal masih diperlukan pencatatan perkawinan untuk mendapatkan akte perkawinan,” ujar Cahyadi. Sekarang ini, sebanyak 43 pasutri yang mendapatkan akte perwakinan secara missal tanpa dipungut biaya. Sementara Bupati Artha dalam arahannya menjelaskan pencatatan perkawinan ini, merupakan langkah preventif untuk mencegah berbagai kemungkinan yang merugikan. “Seringkali setelah perkawinan adat, tidak dicatatkan secara formal dan bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. Diharapkan melalui program ini masyarakat dapat termotivasi untuk melengkapi dokumen-dokumen kependudukan yang lengkap, agar tidak bermasalah di kemudian har,.” Terangnya Selain itu, Bupati Artha juga menjelaskan kalau Pemkab Jembrana memiliki program asuransi KTP Di tahun 2013 ini jumlah peserta asuransi KTP penduduk Jembrana sebanyak 229.149 dengan total premi Rp. 1.604.043.000,dari program ini bertujuan agar penduduk wajib KTP melengkapi diri dengan identitas KTP yang berlaku. Pada program asuransi KTP jika yang bersangkutan meninggal dunia usia 17 s/d 55 tahun mendapatkan klaim asuransi sebesar Rp. 2.000.000,- dengan ketentuan KTP yang bersangkutan masih berlaku. Sedangkan apabila yang meninggal memiliki KTP seumur hidup mendapat klaim asuransi sebesar Rp. 1.000.000. W-003
Bupati Jembrana Putu Artha ketika menyerahkan akte perkawinan secara simbolis kepada pasutri yang belum punya akte perkawinan di Balai Desa Manistutu Kecamatan Melaya, Kamis (28/6).
Bupati Agung Bharata Hadiri Safari Kesehatan di Desa Petak Kaja GIANYAR- Fajar Bali Bupati Gianyar, A A Gde Agung Bharata didampingi Wabup Gianyar, I Made Mahayastra, Sekkab Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra menghadiri safari kesehatan di Desa Petak Kaja, Jumat (28/6). Safari kesehatan tersebut dalam rangka Peringatan HUT Ke- 67 Bhayangkara yang jatuh pada 1 Juli 2013, dibuka langsung oleh Kapolres Gianyar, AKBP. Hadi Purnomo. Safari kesehatan yang difokuskan di SDN Negeri 2 Petak meliputi pemeriksaan umum, pemeriksaan mata dan pemberian kacamata gratis, pemeriksaan gigi dan mulut, pemeriksaan Telinga Hidung Tenggorokan (THT), pemeriksaan gula darah, pemeriksaan otot jantung, pemeriksaan nutrisi susu dan donor darah
dengan melibatkan puluhan tenaga medis di Lingkungan Pemkab Gianyar. Ketua Panitia Kegiatan, Kompol. Drs. I Gede Sujana mengatakan, dipilihnya Desa Petak Kaja, selain lokasinya terjangkau juga berdasarkan hasil survey Polres Gianyar di desa tersebut cukup banyak terdapat warga yang menderita penyakit mata dan katarak. Sementara warga yang mengikuti safari kesehatan tersebut antar lain, donor darah 25 kantung, pemeriksaan gigi 60 orang, pemberian pasta dan sikat gigi 200 orang, pemeriksaan kesehatan umum 444 orang, pemeriksaan jantung 35 orang, pemberian kacamata gratis 100 orang.Kapolres Gianyar, AKBP. Hadi Purnomo, mengatakan pelaksanaan safari kesehatan ini merupakan salah satu lang-
kah Polri dalam membangun kemitraan dengan masyakarat dan menyentuh seluruh lapisan tanpa deskriminatif. “Kamtibmas akan sulit dicapai tanpa dukungan dari masyarakat,” terang Purnomo. Hadi Purnomo menambahkan, kegiatan safari kesehatan merupakan wujud nyata implementasi tema HUT ke – 67 Bhayangkara tahun 2013 yakni “Sinergitas Kemitraan dan Anti KKN, Wujudkan Pelayanan Prima, Gakkum dan Kamdagri Mantap Sukseskan Pemilu 2014. Bupati Gianyar, A A Gde Agung Bharata sangat menyambut baik kegiatan safari kesehatan tersebut. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk sinergitas antara pihak kepolisian dengan Pemkab. Gianyar, baik
dalam bidang kesehatan maupun keamanan dan ketertiban masyarakat. Agung Bharata menambahkan, pihaknya bersama kepolisian sebagai pengayom masyarakat akan terus meningkat kerjasama untuk mempercepat pencapaian pembangunan dalam arti luas. “Bupati dan polisi itu sama– sama pelayan masyarakat. Bidang keamanan, kesehatan kita juga wajib melayani dan membantu mereka (masyarakat-red),” ungkap bupati Agung Bharata yang dikenal merakyat ini. Kepala Desa Petak Kaja, I Nyoman Payu, menyambut baik kegiatan safari kesehatan yang dilaksanakan oleh Polres Gianyar. Payu berharap pihak kepolisian juga memberikan
FB/Artayasa
Safari kesehatan di Desa Petak Kaja
pelatihan kepada perangkat keamanan desa seperti pecalang, hansip dan kamtibmas sebagai ujung tombak keamanan di tingkat bawah. “Dengan pelatihan tersebut
perangkat desa diharapkan mampu mendeteksi secara dini segala sesuatu yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat” terang Payu.W-005
6
SABTU, 29 JUNI 2013
TAHUN XIII
Gubernur: Membiarkan Orang Miskin Itu Dosa
KUTIPAN Miskin Itu Dosa, Membiarkan Orang Miskin Lebih Berdosa, Membuat Orang Menjadi Miskin, Lebih Berdosa. Dan Pemimpin yang Membiarkan Semua itu Terjadi adalah Dosa Terbesar.
FB/IST
Tidak Ciptakan Proyek Mercu Suar DENPASAR-Fajar Bali Dalam beberapa kesempatan Gubernur Bali mengungkapkan bahwa melanjutkan program Bali Mandara jilid II lebih berat dibanding sebelumnya. Made Mangku Pastika yang akan dilantik nanti pada 28 Agustus mendatang juga mengurai bahwa disamping menghadapi tantangan untuk mensejahtrakan masyarakat Bali sendiri, tantangan berikutnya adalah adanya persaingan di segala bidang dengan dunia luar (globalisasi). Program Bali Mandara jilid II yang meliputi 12 bidang unggulan yang diantaranya Pendidikan, kesehatan, l a p a n ga n kerja, keamanan,
pengembangan seni dan budaya, pariwisata dan aspek lainnya. “Semua program yang saya rencanakan terukur dan jelas termasuk pembiayaannya,” terang Mangku Pastika. Mantan Kapolda Bali ini juga memiliki keyakinan bahwa dalam lima tahun lagi kepemimpinannya semua target itu dapat diselesaikan. Hanya Mangku Pastika dalam setiap pertemuan dengan masyarakat dan akademisi selalu berpesan bahwa mulai tahun 2015 mendatang, Indonesia sudah memasuki area Asian Free Trading Assosiation (AFTA). Di tahun tersebut, menurut Mangku Pastika segala bentuk kegiatan ekonomi akan bersaing bebas dengan negara-negara yang tergabung dalam Asean. “Bisa jadi supir taxi dari Pilipina akan mencari nafkah di Bali dan sebaliknya, bisa jadi dokter dan pengacara nantinya akan bersaing di Bali termasuk para perawat yang ada dari luar. Kitapun (Bali) bisa bekerja ke luar negara wilayah Asean dengan bebas asalkan memiliki kemampuan,” papar Mangku Pastika. Pada kesempatan lain, Mangku
Pastika juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak akan membuat proyek mercu suar. Mengingat sebelumnya, setiap pemimpin selalu meninggalkan proyek mercu suar yang man namanya akan terkait dalam proyek mercu suar tersebut. “Tidak ada sama sekali keinginan saya untuk itu (membuat proyek mercu suar), keinginan saya adalah membuat rakyat Bali sejahtra, berdosa besar bila pemimpin tidak bisa membuat rakyatnya tertawa,” kata Pastika. Disamping dirasa belum waktunya membuat proyek mercu suar tersebut, Mangku Pastika menilai bahwa mensejahtrakan rakyat jauh lebih penting daripada poyek mercu suar tersebut. Pada kesempatan lain, Pastika juga mengungkapkan bahwa bila program Bali Mandara jilid I dan Jilid II sukses dan tujuan mensejahtrakan masyarakat tercapai maka hal itu sudah sangat membahagiakan dirinya. “Bila prgram Bali Mandara itu bisa diwujudkan, maka itulah proyek mercu suar saya, biar masyarakat Bali mengenang saya karena mampu
mengentaskan kemiskinan,” terang Mantan Kapolda yang pernah transmigrasi ke Bengkulu. Untuk masa kepemimpinannya kedepan juga, Mangku Pastika sangat intens dan terus berupaya mengentaskan kemiskinan. Saat dirinya menjabat Gubernur Bali, kemiskinan di Bali berjumlah sekitar 6,2% lebih dan saat ini sudah mampu menjadikan kemiskinan di menjadi 3,9%. “Saya yakin dan tidak lama lagi kemiskinan di Bali menjadi 2% bahkan 1%, walau harus menerjang batu karang,” janti Pastika. Sedangkan yang dijadikan acuan dalam menuntaskan Bali Mandara jilid II adalah kalimat mutiara yang disusun oleh dirinya sendiri. ‘Miskin Itu Dosa, Membiarkan Orang Miskin Lebih Berdosa, Membuat Orang Menjadi Miskin, Lebih Berdosa. Dan Pemimpin yang Membiarkan Semua itu Terjadi adalah Dosa Terbesar’ “Itulah yang akan saya ingat selama saya memimpin Bali kedepan, tugan pemimpin tidak boleh membiarkan rakyat sampai sengsara apalagi miskin,” pungkasnya. W-010
Pastika Kreatif Kelola Cash Flow DENPASAR-Fajar Bali Kemampuan kreatif dalam mengelola keuangan daerah merupakan salah satu kunci sukses pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah yang sangat dibutuhkan untuk membiayai berbagai kegiatan pembangunan. Salah satu kemampuan itu adalah kemampuan mengelola aliran kas atau cash flow daerah dengan memanfaatkan dan mendayagunakan kas yang ada pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) namun belum digunakan menjadi tambahan pendapatan dalam bentuk bunga untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Dan, itulah yang dilakukan Pemprov Bali dibawah kepemimpinan Gubernur Made Mangku Pastika sehingga PAD Bali naik 5,2 miliar rupiah. Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali, Drs. I Ketut Teneng, SP, M.Si mengemukakan, Gubernur Bali Made Mangku Pastika telah melakukan terobosan memanfaatkan dan mendayagunakan dana yang belum dicairkanitu menjadi simpanan deposito pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali atas nama Pemprov Bali. Dari deposito itu Pemprov mendapatkan bunga uang. Dan bunga uang deposito itu yang masuk kas daerah melalui pos penerimaan lain-lain yang sah pada tahun anggaran berikutnya sehingga ia menjadi tambahan PAD pada tahun berikutnya itu. Teneng menjelaskan cukup banyak dana APBD Bali yang dapat dimanfaatkan dan didayagunakan untuk itu. Dana-dana tersebut adalah dana-dana yang berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) telah dialokasikan untuk membiayai kegiatan pembangunan yang waktu pencairannya melebihi jangka waktu deposito bank. Misalnya, sebuah kegiatan pembangunan infrastruktur dialokasikan anggaran Rp100 milyar untuk dicairkan pada bulan April. Sebelum bulan April, dana itu disimpan dalam bentuk simpanan deposito. Dengan demikian, Pemprov mendapatkan bunga selama tiga bulan, yakni bulan Januari, Pebruari dan Maret. Bunga deposito itulah yang menjadi sumber PAD baru. Bunga deposito yang diperoleh Pemprov itu tidak masuk kantong pribadi pejabat pun tidak dialokasikan untuk membeli aset baru. Bunga deposito itu sepenuhnya masuk kembali ke kas daerah melalui pos pendapatan lain-lain yang sah pada tahun anggaran berikutnya. Atas dasar itulah sampai dengan April 2013 ini Pemprov Bali berhasil mendapatkan tambahan PAD sebesar Rp 5,2 miliar. Sebelum Made Mangku Pastika menjadi Gubernur, dana seperti itu tidak disimpan
dalam bentuk deposito tetapi dalam bentuk giro. Akibatnya bunga yang diperoleh Pemprov jauh lebih kecil daripada bunga deposito. Namun menyimpan dana dalam bentuk giro lebih luwes daripada dalam bentuk deposito karena dapat ditarik sewaktuwaktu jika dipandang perlu. Dengan deposito, penarikan tidak bisa lagi dilakukan sewaktu-waktu. Dana hanya bisa ditarik apabila jangka waktu depositonya habis. “Hanya jika perencanaan pembangunan dan perencanaan penggunaan dana disusun dengan baik halitu bisa dilakukan, “urai Teneng seraya mengutip sejumlah perencanaan dalam RKPD Bali 2010 - 2013 yang menyebabkan deposito itu dilakukan. Aapakah dengan deposito itu tidak mempengaruhi kegiatan pembangunan Bali, dengan mantap Teneng mengatakan, tidak sama sekali. Tidak ada satupun kegiatan pembangunan yang terganggu ataupun dikurangi dengan deposito itu. Seluruh rencana kegiatan tetap bisa berjalan sesuai rencana. Hal itu disebabkan karena seluruh perencanaan telah disusun dengan ketat. Dana bantuan keuangan khusus (BKK) untuk kabupaten/kota juga tetap berjalan seperti biasa. Dana-dana untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Bali seperti dana untuk program bedah rumah, dana JKBM, dana Simantri, dana Gerbang Sadu Mandara dan dana lainnya yang sejak awal dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengentaskan kemiskinan juga tetap jalan. Dana bantuan sosial, dana hibah untuk pemberdayaan desa pakraman, subak dan yang lainnya juga tetap berjalan sesuai rencana. Tidak ada gangguan sama sekali. Kegiatan administrasi pun berjalan biasa. Semua itu dapat berjalan dengan baik, kata Teneng, karena semuanya dijalankan diatas ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Perundang-undangan itu antara lain adalah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang mengamanatkan agar Pemprov bersinergi dengan Pemkab/Pemkot diwilayahnya didalam menjalankan fungsi-fungsi umum pemerintahan, pun dengan pemerintah desa yang juga menjadi salah satu daerah otonom. Dengan kenyataan seperti itu, Teneng berkeyakinan, program Bali Mandara yang telah menjadi RPJMD Bali 2008 – 2013 tetap mampu membangun sinergi antara Pemprov dengan Pembak/Pemkot seluruh Bali serta sinergi antar Pemkab/Pemkot di Bali. Bahkan hingga ke tingkat pemerintah desa. R-002/NOM
FB/IST
PAD Provinsi Bertambah 5,2 Miliar
Angka harapan hidup masyarakat Bali melampaui angka nasional adalah berkat program Bali Mandara jilid I yang mampu menumbuhkan gairah ekonomi masyarakat. Kini Gubernur Mangku Pastika meluncurkan Bali Mandara jilid II, diharapkan program ini memberi kemanfaatan lebih bagi Bali.
Capaian Bali Mandara, IPM Bali Lampaui Nasional
DENPASAR-Fajar Bali Program Bali Mandara yang pelaksanaannya memasuki tahun kelima telah membuahkan sejumlah hasil nyata yang terukur dengan pasti. Penurunan angka kemiskinan, terus berkurangnya angka kematian bayi, meningkatnya usia harapan hidup dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang melampaui nasional merupakan sederetan tolak ukur keberhasilan pembangunan Bali dalam lima tahun terakhir. Demikian disampaikan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Drs. I Ketut Teneng,SP,M.Si, Kamis (9/5). Apa yang diungkapkan Ketut Teneng bukanlah isapan jempol belaka. Penurunan kemiskinan misalnya, dalam kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan. “Dari 6,17 persen pada tahun 2008 berhasil ditekan hingga menyisakan angka 3,95 persen pada penghujung tahun 2012,” ujarnya.
Dengan prosentase tersebut, Bali menempati peringkat II nasional setelah DKI Jakarta yang jumlah penduduk miskinnya paling sedikit yaitu sebesar 3,7 persen. Hal positif juga terjadi pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bali yang dalam lima tahun terakhir terus menunjukkan peningkatan. IPM merupakan sebuah ukuran yang mencerminkan tingkat usia hidup (longevity), pengetahuan (knowledge), dan standar hidup layak (decent living) di sebuah daerah. Dari tahun ke tahun, IPM Bali meningkat cukup signifikan. Pada tahun 2008, IPM Bali tercatat sebesar 70,98 persen, selanjutnya pada tahun 2009, 2010 dan 2011 meningkat menjadi 71,52 persen, 72,28 persen dan 72,84 persen. Bahkan pada tahun 2010 dan 2011, IPM Bali melampaui nasional yang kala itu tercatat sebesar 72,27 persen dan 72,77 persen. Selain itu, usia harapan
hidup masyarakat Bali juga terus meningkat. Mulai dari 70,61 persen pada tahun 2008, meningkat menjadi 70,64 persen dan 70,67 persen pada tahun 2009 dan 2010. Sedangkan pada tahun 2011, usia harapan hidup meningkat menjadi 70,78 persen. Indikator keberhasilan lainnya adalah penurunan angka kematian bayi. Pada tahun 2009, angka kematian bayi tercatat mencapai 8,84 persen per 100 ribu dari bayi yang dilahirkan. Selanjutnya pada tahun 2012, angka tersebut bisa ditekan hingga 6,37 persen. Sajian angka-angka tersebut, menurut Teneng, merupakan bukti nyata dari keberhasilan berbagai program Bali Mandara yang dilaksanakan Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Sejumlah program yang cukup populer dan manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat diantaranya Jaminan Kesehatan Bali Man-
dara (JKBM), Bedah Rumah, Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri), beasiswa miskin untuk SD hingga perguruan tinggi, Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) dan sejumlah program lainnya. Menurut Ketut Teneng, meskipun sudah berjalan dengan cukup baik dan membuahkan hasil nyata, ke depannya berbagai program itu akan terus disempurnakan hingga bisa memenuhi harapan masyarakat secara lebih luas. Untuk itu, dia sangat berharap peran aktif berbagai kalangan untuk ikut mengawal dan mengawasi pelaksanaan berbagai program pro rakyat tersebut. Tanpa peran aktif dan dukungan masyarakat dan berbagai komponen, berbagai program tersebut tidak akan membuahkan hasil maksimal tanpa dukungan dan peran serta aktif masyarakat. Pemprov Bali pun tak alergi terhadap berbagai saran, masukan maupun kritik yang membangun. R-002
SABTU, 29 JUNI 2013
7
TAHUN XIII
Pemprov Siap Hijaukan 14.434 Hektar Lahan Kritis FB/DOK
Kebun Bibit Rakyat Untuk Masyarakat di Lahan Kritis
Tekad Pemprov Bali menghijaukan lahan kritis di Bali adalah bagian dari program Bali menuju Green Province yang dicanangkan satu paket dengan program Bali Mandara. Demi meransang partisipasi dan apresiasi masyarakat terhadap perlunya lingkungan hijau, pesepakbola dunia bersama SBY dan Gubernur Made Mangku Pastika beberapa hari lalu menanam pohon di areal Tahura.
Walau Pulau Bali dipandang sebagai Pulau Sorga atau Pulau Dewata, namun didalamnya masih tersipmpan lahan kritis. Lahan kritis ini ada di sejumlah kabupaten dan terluas di Bali bagian utara yakni Kabupaten Karangasem dan Buleleng termasuk Kabupaten Jembrana.
DENPASAR-Fajar Bali Dari data yang dimiliki Dinas Kehutanan Pemprov Bali, terdapat luas hutan yang dimiliki 130.686 hektar lebih. Dari semua lahan tersebut, seluas 14.434 hektar masih kritis dan
sedang dalam penanganan sejak tahun 2004 lalu. Bahkan Kadis Kehutanan, Gede Nyoman Wiranatha mengatakan untuk pengembangan dan penghijauan itu, seluruh komponen dilibatkan mulai dari
Pemerintah Pusat, Provinsi Bali dan kabupaten. Wiranatha sendiri menjelaskan bahwa lahan kritis di Bali dibedakan dalah dua lokasi, dimana ada lahan kritis yang berada di kawasan hutan dan lahan kritis sebagai milik warga masyarakat. diungkapkan bahwa dari 55.313 (2004) hektar lahan kritis tersebut tidak semuanya ada di kawasan hutan, “Dari 55 ribu hektar itu, hanya 22 ribu hektar berada di kawasan hutan dan 32 ribu hektar lebih berada di luar kawasan, yang mana itu
DENPASAR-Fajar Bali Berbeda dengan Dinas Kehutanan yang berusaha menghijaukan hutan di bali, Dinas Pertanian Pemprov Bali juga melakukan langkah yang berbeda dengan tujuan berbeda untuk menghijaukan dan memproduktifkan lahan kritis di Bali. sedangkan menurut data dari Dinas Pertanian, Bali sendiri memiliki sekitar 131,59 hektar lebih dan lahan ini berada padategalan, kebun dan pekarangan rumah. “Selain hutan yang tandus kita (Bali) juga masih memiliki lahan kering dan yang itu akan kita optimalisasi,” terang Kadis Pertanian, IB Wisnuardana. Dari keadaan tersebut, Wisnuardana mengatakan salah satu program Bali Mandara adalah mendukung program peningka t a n p e nda p a t a n petani. Program tersebut ada-
lah pengembangan budidaya tanaman di lahan kering. Program ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Pertanian dan Tim Direktorat Perbenihan Hortikultura turun langsung ke Bali untuk memverifikasi tempat pengembangan buah. Dari verifikasi tanggal 4 sampai 6 Juni lalu, daerah yang terpilih adalah Kecamatan Busungbiu, Kecamatan Gerokgak, Kecamatan Kubu, dan Nusa Penida, Klungkung. Sedangkan pengembangan lahan kering di Nusa Penida akan di tanam Jeruk Keprok Tejakula dengan pengembangan seluas 144 hektar atau setara 75.540 pohon. Pohon inipun mendapat perhatian khusus karena pohon jerik ini belum terbebas dari CVPD. Diharapkan kepada masyarakat yang nantinya menemukan adanya gejala CVPD,
diharapkan melapor ke dinas pertanian terdekat agar dapat diambil tindakan sebelum penyakit itu meluas. “Animo masyarakat sdangat tinggi, apalagi Nusa penida yang sudah ingin mengembangkan jeruk, sedangkan bibit itu sudah terbebas dari penyakit CVPD,” tambah Wisnuardana. Dengan dikembangkannya Jeruk Keprok di Nusa Penida maka diharapkan daerah itu sudah terisolaso penyakit CVPD. Disisi lain, untuk Tianyar Barat dan Desa Ped dikembangkan pula tanaman Naga Sari sebanyak 1.500 pohon. Bantuan ini lengkap dengan penyangganya dan pupuk organik. “Kita harapkan buah Naga Sari ini bisa berkembang di Tianyar ataupun di Ped, sehingga kelompok tani yang lain bisa mengembangkan lebih lanjut,” tutup Wisnuardana.W-010
DENPASAR-Fajar Bali Penguatan adat dan budaya menjadi hal yang sangat prinsip dalam pembangunan daerah Bali. Karena, adat dan budaya berkaitan erat dengan keberlangsungan sektor pariwisata sebagai lokomotif perekonomian masyarakat Pulau Dewata. Memahami hal tersebut, Pemprov Bali dibawah kepemimpinan Gubernur Made Mangku Pastika, mengaktualisasikan komitmennya dalam memperkuat adat dan budaya Bali melalui kerja keras dan sejumlah program nyata. Hal tersebut diungkapkan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Drs. I Ketut Teneng,SP,M.Si, Selasa (30/4). Diuraikan Ketut Teneng, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Pemprov Bali melaksanakan sejumlah program yang terkait dengan penguatan adat dan budaya. Program tersebut antara lain pemberian bantuan bagi desa pakraman, tunjangan bendesa adat, perbaikan pura dan bantuan untuk subak serta subak abian. Lebih dari itu, Pemprov Bali juga mengalokasikan anggaran untuk membantu krama dalam nangun yadnya seperti ngaben massal. Penataan pura, penataran pemangku, pemberian penghargaan bagi seniman dan pemantapan prajuru desa pakraman juga men-
jadi fokus perhatian Pemprov Bali. Menurutnya, upaya penguatan adat dan budaya tersebut memerlukan kerja keras dan upaya nyata, tak bisa dilakukan dengan hanya bermodalkan wacana dan mental priyayi. Karena, ujung tombak dari berbagai program tersebut adalah ketersediaan anggaran yang memadai. Kreativitas dan efisiensi dalam pengelolaan anggaran menjadi hal yang sangat penting agar bisa memberi porsi dana yang makin besar untuk program penguatan adat dan budaya. Lebih lanjut dia membeber fakta bahwa Pemprov Bali mengalokasikan anggaran cukup besar dalam setiap tahunnya untuk program ini. Pada tahun 2010, Pemprov Bali mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 154,33 milyar. Pada tahun 2011, 2012 dan 2013, dana yang dialokasikan terus mengalami peningkatan yaitu berturut-turut sebesar Rp. 159,6 milyar, Rp. 164,05 milyar dan Rp, 265,021 milyar. Dari sekian item tersebut, Desa Pakraman sebagai benteng budaya Bali mendapat porsi anggaran terbesar yaitu Rp. 80,91 milyar pada tahun 2010 dan masing-masing sebesar Rp. 81,4 milyar pada tahun 2011 dan 2012. Sedangkan pada tahun 2013, anggaran
yang dikucurkan sebesar Rp. 148 milyar. Peningkatan alokasi anggaran itu sejalan dengan peningkatan bantuan untuk tiap desa pakraman. Pada tahun 2008 hingga 2009, tiap desa pakraman dibantu Rp. 50 juta. Selanjutnya pada tahun 2010 hingga 2012, bantuan ditetapkan sebesar Rp. 55 juta. Tak berhenti sampai di sana, makin memperkuat komitmennya terhadap desa pakraman, di tahun anggaran 2013 Pemprov Bali meningkatkan bantuan desa pakraman hingga menjadi sebesar Rp. 100 juta. Selain peningkatan dari segi jumlah, Pemprov pun berupaya mencari pola pencairan yang memudahkan pihak desa pakraman dengan tetap berpegang pada aturan yang berlaku. Pola pencairan bantuan tahun ini agak berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya, administrasi yang harus dipenuhi lebih menjelimet karena bantuan diberikan dalam bentuk bansos, sehingga proses pencairannya pun agak lambat. Sementara pada tahun 2013, bantuan diberikan dalam bentuk BKK (Bantuan Keuangan Khusus). Perubahan model penyaluran bantuan ini sudah dibahas jauh hari sebelumnya yang didasarkan pada aspirasi para bendesa. R-002
Kembangkan Jeruk Keprok dan Naga Sari
Bantuan Adat Terus Meningkat Hingga Rp. 265 M/tahun
milik masyarakat berupa tegalan atau pekarangan rumah,” terang Wiranatha. Wiranatha juga menyebutkan dari semua kabupaten/kota di Bali, Gianyar, Jembrana dan Tabanan tidak memiliki lahan kritis yang berada di luar kawasan hutan atau lahan milik warga, sedangkan lahan kritis yang paling luas dimiliki oleh Kabupaten Karangasem seluas 23.453 hektar. Sedangkan selus 17.960 hektarnya non kawasan hutan. “Dengan penghijauan baik oleh pemerintah dan masyarakat sendiri secara swadaya, kita
harap sisa lahan kritis di akhir 2013 ini hanya 14.500 hektar,” terang Wiranatha lagi. Dalam kurun waktu lima tahun sejak 2009 sampai saat ini, Dinas Kehutanan sudah merealisasi penghijauan atau menangani lahan kritis di kawasan hutan seluas 3.508 hektar lahan kritis. Sedangkan penanganan non kawasan hutan lebih dari 30.000 hektar lebih. Untuk rehabilitasi mangove yang direncanakan 300 hektar sudah terealisasi 22 hektar. Disisi lain, Dinas Kehutanan juga mengembangkan pembenihan
bibit secara rutin untuk 45 hektar hutan tiap tahunnya. “Dinas Kehutanan juga mengembangkan aneka guna hutan dengan beragam tanaman/kayu seluas 1.625 hektar dari 5.350 hektar yang direncanakan,” papar Wiranatha. Khusus untuk tahun 2013 ini, Pemprov Bali menyediakan 751.940 aneka bibit pohon yang dialokasikan untuk 1.243 hektar lahan. Program ini untuk mendukung penanaman 1 milyar pohon pada kawasan lahan kritis di Bali. dari keseluruhan bibit pohon tersebut,
aneka tanaman yang dikembangkan adalah pohon Mahoni, Suar, Gmelina, Cempaka, Rijasa, Majegau, Ampupu, Sonokeling dan jenis kayu lainnya. Untuk mendukung penghijauan atau gerakan 1 milyar pohon itu, Dinas Kehutanan memberdayakan UPT KPH Bali Timur, Bali Tengah dan Bali Barat. “Bila sesuai rencana, maka setidaknya 5.877 riu pohon kita tanam di tahun 2013 ini, sedangkan program lainnya adalah memelihara yang sudah ditanam tahun-tahun sebelumnya,” tutup Wiranatha.W-010
Program Langsung untuk Rakyat Sudah Banyak Terealisasi
DENPASAR-Fajar Bali Upaya untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tersebar di sembilan kabupaten/kota secara terus menerus dilakukan Pemprov Bali dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Selain sinergi pendanaan dalam bentuk Bantuan Keuangan Khusus (BKK) melalui Kabupaten/Kota, Pemprov Bali juga melaksanakan sejumlah program yang manfaatnya bisa dinikmati langsung oleh masyarakat. Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), Bedah Rumah, Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri), Beasiswa bagi siswa dan mahasiswa kurang mampu, bantuan desa pakraman dan subak serta Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) merupakan sederetan program Pemprov Bali yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat luas. Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Drs I Ketut Teneng,SP,M.Si, Senin (29/4). Menurut Teneng, keberpihakan Pemprov Bali pada upaya peningkatan kesejahteraan rakyat tercermin dari besarnya alokasi dana untuk membiayai berbagai program pro rakyat. Untuk JKBM misalnya, mulai tahun 2010 dialokasikan anggaran sebesar Rp. 181,25 milyar. Selanjutnya pada tahun 2011, 2012 dan 2013, dana yang dialokasikan berturut-turut sebesar Rp. 182,55 milyar, Rp. 235,95 milyar dan Rp. 242,97 milyar. Selanjutnya ada program bedah rumah, pada tahun 2010 dan 2011 Pemprov Bali merealisasikan dana masing-masing sebesar Rp. 24,57 milyar dan Rp. 32,61 milyar. Sementara pada tahun 2012 dan 2013, program bedah rumah dialokasikan anggaran sebesar Rp. 43,30 milyar dan Rp. 31,12 milyar. Hingga tahun 2013, kata Ketut Teneng, Pemprov Bali telah berhasil merealisasikan 5.578 unit bedah rumah yang tersebar di Kabupaten/Kota. Untuk membangkitkan sektor pertanian, Pemprov Bali menggulirkan Program Simantri. Pada tahun 2009 dan 2010 program ini menyerap dana APBD sebesar Rp. 2 milyar dan Rp. 8 milyar. Sedangkan pada tahun 2011 hingga 2013, anggarannya berturut-turut sebesar Rp. 30 milyar, Rp. 25 milyar dan Rp. 15 milyar. Dengan alokasi dana sebesar itu, hingga saat ini telah terbentuk 400 unit Simantri di seluruh Bali. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) juga menjadi fokus perhatian Pemprov Bali yang diaktualisasikan dalam pemberian beasiswa bagi siswa dan mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Untuk itu, Pemprov Bali mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 29,52 milyar dan Rp. 34,14 milyar
FB/DOK
pada tahun 2009 dan 2010. Sementara pada tahun 2011 dan 2012 alokasi dana untuk beasiswa naik menjadi Rp. 45,42 milyar dan Rp. 55,05 milyar. Pada tahun 2013, Pemprov Bali membuat sebuah terobosan baru yaitu meluncurkan Kartu Beasiswa Miskin (KBM) bagi siswa SD hingga SMA/ SMK se-Bali yang berasal dari keluarga kurang mampu. Untuk program ini, Pemprov Bali mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 128,92 milyar lebih bagi 104.605 siswa kurang mampu mulai dari tingkat SD,SMP,SMA/SMK yang tersebar di seluruh Bali. Dengan pola KBM, bantuan disalurkan melalui rekening sekolah, selanjutnya diberikan kepada siswa yang berhak serta total dimanfaatkan untuk kebutuhan siswa yang bersangkutan. Perinciannya, siswa SD mendapat bantuan sebesar Rp. 620 ribu/tahun dan SMP Rp.890 ribu/tahun. Bagi anak SD dan SMP, beasiswa antara lain bisa dimanfaatkan untuk biaya personal seperti pembelian buku, pakaian, biaya transport atau uang saku. Sadangkan untuk SMA dan SMK, masing-masing dialokasikan anggaran Rp. 2 juta dan Rp. 3,2 juta untuk tiap anak pertahunnya. “Bagi anak-anak SMA/SMK, uang itu bisa digunakan untuk pembayaran iuran sekolah/komite sekolah, biaya praktek, biaya personal serta pembel-
Ketut Teneng
ian buku, pakaian, biaya transport atau uang saku,” urainya. Selanjutnya untuk penguatan adat dan budaya, Pemprov Bali juga menyalurkan bantuan untuk Desa Pakraman, Subak dan Subak Abian. Untuk desa pakraman, bantuannya berturutturut dari tahun 2009 dialokasikan dana sebesar Rp. 72,65 milyar. Sedangkan pada tahun 2010 hingga 2012 masing-masing sebesar Rp. 81,065 milyar dan pada tahun 2013 bantuan meningkat menjadi Rp. 148,10 milyar. Sementara untuk subak dan subak abian, pada tahun 2009 dan 2010 dikucurkan bantuan masing-masing Rp. 46,90 milyar. Selanjutnya tahun 2011 dan 2012 dibantu sebesar Rp. 54,22 milyar dan tahun 2013 meningkat menjadi Rp. 70,295 milyar. Mempercepat penuntasan kemiskinan, pada tahun 2012 Pemprov Bali juga meluncurkan program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu dengan alokasi anggaran mencapai Rp. 82,62 milyar. Program ini menyasar desa yang tingkat kemiskinannya di atas 35 persen, dengan sasaran 82 desa pada tahun 2012. Dalam program ini, tiap desa menerima kucuran dana sebesar Rp. 1 milyar 20 juta yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi kreatif guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. R-002
PENDIDIKAN
8 Taruhan Kredibilitas PT
Akreditasi harus Berpihak pada Realita Mangupura - Fajar Bali Akreditasi sebagai alat kontrol eksternal atas kualitas pengelolaan institusi haruslah berpihak kepada realita dan implementasi di lapangan. Tidak jarang terjadi penilaian untuk akreditasi dilakukan secara subjektif. Pada akhirnya menurunkan kredebilitas Perguruan Tinggi (PT) terkait. Penjelasan itu diekmukakan, Pembantu Ketua II, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (Stie) Tratma mulya, Ni Luh Putu Agustini Karta, KJumat di ruang kerjannya, Jumat (28/6). Menurut Agustioni Karta, akreditasi melibatkan dua pihak terkait yakni asesor lembaga akreditas (BAN PT) dan asesi dari lembaga pendidikan yang biasanya diwakili oleh Kaprodi dan Puket. Akreditasi prodi merupakan proses rutin yang dilakukan dalam kurun waktu lima tahun. PT yang komit dengan kualitas pelayanan, cenderung meningkatkan performansi lembaganya. Namun tidak selamanya upaya peningkatan ini dinilai searah oleh asesor. Sehingga hasil yang diharapkan berbanding terbalik dengan kenyataannya. Dia mebenarkan, ada kelalaian dan rasa bersalah dari asesor, ada kegetiran dari asesi, ada tanggung jawab yang muncul sebagai respon atas protes internasional. Bahkan duplikasi biaya yang ditanggung oleh kedua belah pihak. Belum terhitung pengorbanan phsycologis yang dilakukan oleh lembaga beserta segenap cipitas akademikanya . Sebagai seorang akademisi yang sangat komit dengan pelayanan dalam implementasi program kerja lembaga, kami sangat detail dalam dokumentasi, file dan melaksanakan program kerja secara tepat waktu. Demikian pula rambu-rambu hukum penyelenggaraan perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah semua diikuti sesuai aturan yang berlaku. Akreditasi tahun 2005-2010, prodi Manajemen STIE Triatma Mulya meraih peringkat B. Agustini Karta juga mengemukakan, pembangunan sarana fisk berupa gedung, perpustakaan, fasilitas lain semakin ditingkatkan, ujarnya. Selain itu, pengayaan kurikulum menuju KBK, prestasi mahasiswa di tingkat nasional meningkat. Program pengabdian masyarakat juga dilaksanakan secara realistis dan bermanfaat bagi masyarakat. Di samping itu STIE Triatma Mulya telah membuka join venture dengan Stenden University Belanda sejak tahun 2008. Setelah divisitasi pada bulan Juli 2010, hasil akreditasi yang diumumkan bulan Oktober 2010 menetapkan status akreditasi STIE-TM menjadi C gendut dengan point 297, hanya dibutuhkan 4 point supaya bertahan di B. Penurunan hasil ini membuat Stenden University Belanda berteriak dan protes atas semuanya. Kenapa meningkatan yang dilakukan dalam pengelolaan yang kasat mata berkembang mengarah internasional, ternyata dinilai sebaliknya oleh BAN PT, Stenden University menyatakan “bila status akreditasi turun, maka kerjasama terancam bubar”. Kontroversi ini ternyata membuat BAN PT mempertimbangkan kembali keputusan yang telah diambil. Beberapa kali kami berkoordinasi dan mengajukan banding atau keberatan atas kejadian itu. Syukuralah pimpinan BAN PT saat itu yakni Bapak Sutrisno, berkenan mereview kembali hasil kerja para asesor yang beliau kirim, tuturnya. Ags/R-008
Imtihan Santri di Ponpes Darussalam NEGARA- Fajar Bali Belasan santri mengikuti Imtihan Santri (Wisuda Santri) di Pondok Pesantren Darussalam Desa Pengambengan Kecamatan Negara, Kamis (27/6) malam. Kegiatan Imtihan Santri tersebut yang dihadiri Habib Sholeh Bin Aci selaku penceramah dari Banyuwangi Jawa Timur. Bahkan dalam kegiatan tersebut hadir pula Bupati Jembrana Putu Artha yang sekaligus memberikan bantuan secara simbolis kepada Ketua Ponpes Darussalam yang juga selaku pengsuh, Ustad Sya’Rani Yasin senilai Rp 5juta. Ustad Syarani Yasin mengatakan kegiatan Imtihan Santri merupakan kegiatan rutin setiap tahun. Untuk tahun ini, yang berhasil diwisuda yakni gabungan dari beberapa TPQ di Pengambengan seperti RPQ Ibnu Salam TPQ Baitul Hamid serta TPQ AT-Ataqwa. Seluruhnya sebanyak 12 santri. Ponpes ini katanya sudah didirikan sejak 28 tahun lalu. Hingga kini, Ponpes Darussalam memiliki sebanyak 76 santri atau siswa. Santri yang bertempat tinggal di asrama ponpes sebanyak 26 santri, sedangkan tinggal di rumahnya masing-masing. “Untuk santri yang tinggal di asrama, merupakan tanggungan
FB/Pram
Bupati Jembrana Putu Artha ketika menghadiri Imtihan Santri atau Wisuda Santri di Ponpes Darussalam Desa Pengambengan, Kamis (27/6) malam.
kami sepenuhnya,” terangnya. Bagi siswa atau santrinya, memiliki prestasi akan diberikan penghargaan berupa tropy,piagam dan Al Qur’an.
mengedepankan tradisi semata, melainkan lebih terhadap semangat untuk memotivasi para santri terhadap nilai-nilai Agama Islam. Ilmu yang diper-
Ditulis Secara Manual
DENPASAR-Fajar Bali Lulusan SMP, SMA/SMK di Denpasar kini boleh berlapang dada, karena blanko ijazah telah diberikan Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Denpasar kepada masingmasing sekolah. Sebelum blanko ijazah dikirim ke masing-masing sekolah,
Unwar- THK- Peguyuban Hotel Atasi Sampah
Unwar-THK-paguyuban hotel bersinergi menyulap batok kelapa menjadi briket
DENPASAR – Fajar Bali Sinergisitas kepedulian lingkungan antara Universitas Warmadewa (Unwar) dengan Yayasan Tri Hita Karana (THK) bersama paguyuban hotel yang tergabung dalam THK, berlangsung di ruang teater gedung G lantai 11 Unwar
Sementara, Bupati Artha mengatakan kegiatan Imtihan Santri ini merupakan yang sangat penting diselenggarakan. Kegiatan ini tak hanya
oleh patut diamankan dengan baik, berahlak dan menjaga nama baik almamater serta tetap menghormati bagi guru yang mengajar. W-003
Blanko Ijazah Sudah Dikirim Kesetiap Sekolah
Batok Kelapa = Briket
FB/Heru
FAJA R BALI
Sabtu, 29 Juni 2013, Tahun XIII
Jum’at ( 28/6). Adalah pembuatan briket yang dikerjakan oleh pihak Unwar yang akan menjadi percontohan pertama bagi hak paguyuban hotel THK, yang intens dalam acuan lingkungan hidup dengan pemberian award sebagai acuan dari kebersihan, pengelolaan lingkungan.
Ketua THK Wisnu Wardana pada intinya mengatakan, bahwa pihaknya menyambut gembira dengan adanya usaha pengelolaan lingkungan lewat pembuatan briket. “ Kami dengan pihak paguyubana hotel yang tergabung dalam THK dengan jumlah 120 hotel baik berbintang, melati, sampai villa, tentu menyambut gembira dengan pengeloaan sampah batok kelapa yang dijadikan briket, atau arang ini,” jelasnya. Sementara oleh Ketut Toye Adnyana, manajer operasional pengelolaan wisata di Tanah Lot sebagai projek pembuatan briket, mengatakan bahwa sejauh ini dengan adanya pengelolaan briket dari batok kelapa yang selama ini menjadi sampah utama di Tanah Lot, maka harapan akan meningkatkan kedatangan wisatawan yang sejauh ini terus menunjukan peningkatan. “ Perhari kedatangan wisatawan ke tanah lot sampai 18 ribu orang. Dan problem utama sampah adalah batok kelapa. Maka dengan adanya proyek ini kita tentu sambut dengan senang,” paparnya. Sedang oleh Ketua Yayasan Korpri Universitas Warmadewa AA Wisnumurti, menambahkan, bahwa sejauh ini pihaknya masih dalam taraf membuat percontohan briket. ‘ Dari hasil lab, dikatakan bahwa briket ini aman, tidak menggangu kesehatan. Selanjutnya kita akan mencoba menyetok poduk ini bagi paguyuban hotel dalam lungkup THK, “ ungkapnya. W-017
siswa yang akan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi, kini diperbolehkan menggunakan surat keterangan dari Kepala Sekolah (Kasek). Tidak perlu ragu, karena tidak terdapat blanko ijazah yang palsu, dan blanko ijazah tersebut diterbitkan khusus berdasarkan regulasi yang berlaku. Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabiddikmen) Disidikpora Denpasar, Drs., I Wayan Supartha, M.,pd., kepada Fajar Bali Jumat (28/6) mengatakan, pada ijazah menggunakan stempel dan juga sidik jari yang berhak atas ijazah tersebut. Blanko ijazah menggunakan jenis kertas terentu yang tidak bisa dipalsukan. Sementara bagi sekolah yang belum terakreditasi, ijazah ditandatangi Kasek induk, salah satu di antaranya, ijazah lulusan SMK Farmasi Bintang Persada harus ditandatangani kepala SMK Farmasi Saraswati, ujar Suparta. Sistem
penulisan nama dan nilai pada ijazah dilakukan secara manual atau tulisan tangan, dan nilai pada ijazah yakni nilai hasil Ujian Nasional (UN), sehingga benar-benar asli. Selain tentang blanko ijazah, Supartha juga mengutarakan tentang mempersiapkan setiap sekolah untuk menghadapi kurikulum baru 2013. Sosialisasi tentang kurikulum baru ini sudah dilaksanakan. Setiap sekolah telah mulai mensosialisasikan melalui workshop, dan anggaran untuk sosialisai sesuai dengan kebijaksanaan tiap sekolah. Disidikpora tetap memberikan motiovasi agar sosialisasi ini dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan. Selain itu Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) juga telah menyampaikan tentang sistem Elektronik Pemantauan Implementasi Kurikulum (EPIK) 2013. Detail sekolah sasaran di Bali
FB/Blas
I Wayan Supartha
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) BALI KEPMENDIKNAS NO. 58/D/O/2005
1. Program S1 Keperawatan No. : 923/D/T/2007 2. Program D III Keperawatan No. : 924/D/T/2007 3. Program D III Kebidanan No. : 3039/D/T/2007 MENERIMA MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2013/ 2014 JALUR PMDK UNTUK : PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS (S1 KEPERAWATAN NERS) PROGRAM D III KEPERAWATAN (AKADEMIK KEPERAWATAN) PROGRAM D III KEBIDANAN (AKADEMI KEBIDANAN) PERSYARATAN : 1. Untuk Program Sarjana (S1) Keperawatan Ners a. Lulusan SMA Jurusan IPA b. Lulusan SMK Jurusan Kesehatan 2. Program Diploma III Keperawatan a. Lulusan SMA Jurusan IPA & IPS b. Lulusan SMK Jurusan Kesehatan 3. Program Diploma III Kebidanan a. Lulusan SMA Jurusan IPA & IPS b. Lulusan SMK Jurusan Kesehatan c. Khusus untuk D III Kebidanan hanya menerima perempuan saja 4. Persyaratan Administrasi: a. Fotocopy raport Semester I s.d V yang telah dilegalisir sebanyak 2 rangkap b. Surat rekomendasi dari Kepala Sekolah masing-masing c. Membawa raport asli d. Pas foto 3 x 4 = 4 lembar (berwarna/ hitam putih) e. Usia maksimal 26 tahun f. Tinggi badan sekurang-kurangnya 1) Pria = 155 cm 2) Wanita = 150 cm 5. Jadwal Pendaftaran : a. Tanggal : 14 Januari s/d 6 April 2013 b. Tempat : Kampus II STIKES Bali (Jln. Tukad Balian No.180 Renon Denpasar) c. Waktu : Pkl. 08.30 – 13.00 Wita 6. Biaya Pendaftaran : a. Program S1 Keperawatan b. Program Diploma c. Pilihan 2 Program Studi
154/V/FB/R-008
untuk SMAN, 29 sekolah, dan data ini masih dalam proses verifikasi. Detail sekolah di Bali untuk SMPN, 46 sekolah, juga data masih dalam proses verifikasi. Detail sasaran sekolah di Bali untuk SDN, 74 sekolah, dan data masih dalam proses verifikasi. Khusus di Denpasar, terdapat 6 SMAN, 4 SMPN dan 13 SDN. R-008
: Rp. 300.000 : Rp. 250.000 : Rp. 500.000
7. Fasilitas : a. Gedung milik sendiri b. Laboratorium Keperawatan dan Kebidanan c. Laboratorium Biomedik d. Laboratorium Bahasa Inggris e. Lab Komputer & Internet Hotspot 24 Jam f. Perpustakaan Digital g. Asrama (wajib bagi mahasiswa putri D III Keperawatan, sedangkan bagi mahasiswa putri S1 Keperawatan Ners dan D III Kebidanan disesuaikan dengan kapasitas asrama) h. Parkir luas, photocopy center & kantin i. Telah melakukan pertukaran mahasiswa dan dosen dengan BCNNV Thailand, Saint Louis College Thailand dan Curtin University of Technology Australia j. Telah melakukan kerjasama dengan Yayasan Jepang Bina Mandiri Asean untuk penyaluran tenaga kerja ke luar negeri. k. Lulusan Stikes Bali dipersiapkan untuk bekerja di luar negeri 8. Untuk Pendaftaran Jalur Reguler & Konversi melalui Tes Tulis : Dimulai tanggal 17 April s/d 6 Juli 2013 9. Informasi lebih lanjut : a. Telp. : (0361) 895 6208 b. Website : www.Stikes-Bali.ac.id Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bali Ketua, Ttd Drs. I Ketut Widia, BN.Stud.,MM NIP. 195109041979031001
010/I/FB/R-008
EKOWISATA
FAJA R BALI
Sabtu, 29 Juni 2013, Tahun XIII
9
BLSM Disinyalir Tak Tepat Sasaran Penyaluran bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) disinyalir tak tepat sasaran. Banyak warga mampu pun ikut menerima bantuan sebesar Rp150 ribu sebagai kompensasi kenaikkan BBM.
FB/IST
DENPASAR-Fajar Bali Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali menuding hal ini terjadi lantaran tidak akuratnya data rumah tangga miskin (RTS) di masing-masing kabupaten/kota di Bali. “Terjadinya penyimpangan, itu karena kabupaten/ kota tidak melakukan proses pencocokan dan penilaian. Hanya Kabupaten Badung yang melakukan tahapan itu, sehingga data penerima sesuai dengan sasaran,” ungkap Kepala BPS Provinsi Bali, Gede
Suarsa, Jumat (28/6). Suarsa mengakui, jika pendataan penerimaan BLSM di Bali yang tercatat 151,924 rumah tangga sasaran (RTS) dilakukan 2011 lalu. Hasil survei ini dilanjutkan dengan melakukan pencocokan dan penelitian di kabupaten/ kota lewat musyawarah desa, sebelum disetorkan ke Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) di bawah sekretariat Wapres. “Pencocokan dan penelitian dilakukan 2012, jika hasil sur-
vei yang dilakukan BPS salah dalam menentukan RTS bisa diperbaiki lewat musyawarah desa. Proses ini yang tidak dilakukan oleh pemeritah kabupaten/kota, sehingga data yang tercatat di TNP2K salah,” ujarnya. Menurutnya, tolak ukur menentukan RTS adalah kemampuan ekonomi, perumahan, kesehatan dan indikator lainnya, sesuai aturan yang telah ditetapkan. “Jika memang ada penerima bantuan tidak tepat sasaran,
peluang untuk memperbaiki data penerima masih memungkinkan melalui musyawarah desa. Setelah dilakukan penyocokan dan penelitian setor ke TNP2K agar direvisi,” tegasnya. Seperti pernah diberitakan, saat penyaluran BLSM yang ditinjau oleh Menteri ESDM Jero Wacik, dia nampak terkejut ketika mengetahui penerima BLSM memiliki telepon genggam. Penerima BLSM adalah masyarakat miskin dan tidak
mampu. Salah satu indikator miskin dan tidak mampu adalah tidak memiliki telepon genggam. Keterkejutan Jero berulang. Pada saat memanggil penerima kedua, dia kaget ketika penerima BLSM berpakaian rapi dan bersih. Padahal jika merujuk definisi miskin dan tidak mampu, umumnya penerima lainnya didominasi warga berpakaian lusuh. Jumlah anggaran BLSM di Bali sekitar Rp 45,5 miliar untuk 151.000 RTS. W-006
Akhir 2013, Inflasi Bali Sentuh 8,20 Persen
FB/RONY
Dwi Pranoto
DENPASAR - Fajar Bali Meski indikator ekonomi global masih belum menunjukkan kondisi yang menggembirakan sehubungan dengan kontraksi ekonomi Eropa pada triwulan 2013 lalu, ekonomi Indonesia mampu tumbuh hingga 6,02 persen. Pada triwulan II 2013, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan diperkirakan mampu bertahan pada level 5,9 persen. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional, ekonomi Bali mampu tumbuh mencapai level 6,71 persen pada triwulan I tahun ini. Sementara, pada triwulan II nanti akan diperkirakan tumbuh mencapai 6,85 persen. ”Di triwulan II ekonomi Bali diperkirakan mencapai 6,85 persen,” kata Dwi Pranoto Kepala Perwakilan Region III Bank Indonesia (BI) Bali Nusa Tenggara (Nusra) seusai semi-
nar ekonomi dengan tajuk Akselerasi Pembangunan Ekonomi Yang Inklusif Dengan Penguatan Keuangan Inklusif Jumat kemarin (27/6). Sementara itu, tingkat inflasi tahunan di Bali pada Mei 2013 lalu sedikit lebih rendah dibandingkan nasional yang mencapai 5,43 persen. Namun, katanya, dinamika pergerakan inflasi akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan meningkatkan tekanan inflasi pada akhir tahun hingga mencapai 8,20 persen. Dwi menambahkan, sejauh ini kondisi ekonomi baik nasional maupun regional masih menggembirakan. “Kondisi ekonomi kita secara nasional maupun regional masih menggembirakan,” ujarnya. Lebih jauh Dwi mengatakan, kinerja ekonomi Bali diikuti oleh penurunan angka kemiskinan dari 4,18 persen pada Maret 2012 lalu menjadi 3,95 persen pada September 2012.
Harga BBM Indonesia dengan Negara Lain Jangan Dibandingkan JAKARTA-Fajar Bali Ketua Penelitian Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Ahmad Syafrudin, meminta pemerintah tidak membanding-bandingkan harga bahan bakar minyak (BBM) dengan harga BBM negara lain. Menurut pria yang akrab disapa Puput itu, Pemerintah Indonesia kerap berbicara ke publik kalau tarif BBM yang diterapkan di Indonesia paling murah apabila dibandingkan DIKONTRAKKAN Restaurant Daerah UBUD Hubungi : 087 861 21 9783 081 999 01 3939
dengan negara maju maupun berkembang lainnya. “Tidak etis kalau pemerintah selalu memberi kesan BBM bersubsidi di sini paling murah dibandingkan dengan negara lain,” kata Puput di dalam diskusi publik Subsidi BBM dan Kejahatan Konstitusi, di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (28/6). Puput mengatakan, tarif BBM yang diterapkan negara lain lebih mahal karena diimbangi dengan kualitas yang
tinggi. Ia memberikan contoh, harga bensin di Amerika Serikat dipatok dengan 3,9 dollar AS atau setara dengan Rp 8.900 per liter. Namun, BBM yang dijual AS berkualitas kategori 4 berdasarkan standar World Wide Fuels Charter (WWFC). WWFC menetapkan kualitas BBM dengan kategori 1,2,3,4, di mana semakin tinggi angka penanda kategori, maka kualitasnya juga semakin baik. BBM kualitas tersebut untuk
“Namun kita tetap perlu meningkatkan kerja keras mengingat terdapat peningkatan tipis pada indeks Gini Bali yang menggambarkan pemerataan pembangunan yakni meningkat 0,41 pada 2011 menjadi 0,43 di 2012,” jelasnya. Data terkini menunjukkan, terjadinya peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap layanan lembaga keuangan khususnya di Provinsi Bali. Hal ini ditunjukkan oleh rasio rekening Dana Pihak Ketiga (DPK) per jumlah penduduk Bali meningkat dari 53,62 persen pada 2011 menjadi 58,06 persen. Rasio ini lebih tinggi dari angka nasional yakni 50,74 persen. Begitupun dengan rasio kredit per jumlah penduduk juga mengalami peningkatan dari 8,77 persen di 2011 menjadi 9,07 persen jauh lebih rendah dibandingkan rasio nasional yang mampu di angka 16,19 persen. W-011
menggerakkan kendaraan berstandar Euro 4. “Sedangkan kualitas premium di Indonesia yang sekarang sudah Rp 6.500 per liternya, tidak masuk di kategori 1 pun menurut standar WWFC,” kata Puput. Pemerintah bersama Pertamina, kata dia, menggunakan acuan yang tidak setara kualitas dalam menetapkan tarif BBM bersubsidi. Seharusnya, pemerintah menyesuaikan kualitas BBM (fuels quality adjustment) dengan kebutuhan teknologi sebelum mengambil kebijakan menaikkan tarif BBM. Saat ini, kata dia, teknologi kendaraan di Indonesia menggunakan Standar Euro 2.
Oleh karena itu, ia mengimbau pemerintah bersama Pertamina untuk memenuhi kebutuhan BBM kendaraan standar Euro 2 tersebut dengan meng-upgrade kualitas premium dan solar sehingga memenuhi standar. Ia menyebutkan, apabila pemerintah berniat untuk mengumpulkan uang dari sektor migas, sebaiknya ditempuh dengan cara yang tidak menyusahkan masyarakat. Ia mencontohkan, pemerintah bisa menerapkan pajak emisi (emission tax, carbon tax) sebagai tambahan pajak BBM yang telah diterapkan. Selain itu, Puput juga mengimbau agar pemerintah menetapkan tarif BBM sesuai dengan kualitas, mutu, dan sumber crude oil. KP
????
Mau Usaha TANPA RUGI… . .
KERIPIK SINGKONG Pedas
BALAREA
Membuka Peluang Usaha Tanpa Modal Untung Hingga Jutaan/bln, Cocok Untuk Anak Sekolah/Mahasiswa/Ibu Rumah Tangga/Karyawan.
MANGUPURA-Fajar Bali Sudah lama digadanggadang, akhirnya Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Badung akan segera meluncurkan pajak online. Rencananya, sistem yang diharapkan dapat menekan ‘kebocoran’ ini akan diterapkan Agustus 2013 ini. Namun, sayangnya sistem ini belum bisa diterapkan untuk seluruh wajib pajak. Dispenda menyatakan, sistem online ini akan diterapkan secara bertahap. Pasalnya, tak mudah menerapkan sistem yang FB/DOK menggunakan IT canggih I Wayan Adi Arnawa tersebut. “Rencananya awal Agustus ini sudah bisa diterapkan. Sehingga per 1 September nanti bisa diketahui hasilnya, apakah ada perubahan atau tidak,” ujar Kepala Dispenda Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa, Jumat (28/6). Adi menjelaskan, dalam penggunaan sistem pajak online, Dispenda memerlukan perangkat lunak guna memonitoring para wajib pajak. Sistem ini nanti akan dipasang pada tiaptiap wajib pajak dan langsung terkoneksi dengan operator di Dispenda. Dengan sistem ini, segala aktifitas transaksi pada masing-masing wajib pajak, baik di hotel maupun di restoran dapat terpantau. Jika tidak ada halangan, lanjut Adi Arnawa, para vendor atau supplier yang bersedia bekerjasama dengan Pemkab Badung, akan memasang sistem ini pada beberapa hotel dan restoran yang ditunjuk langsung Dispenda. Sayang, Dispenda tak menyebut nama-nama hotel dan restoran yang dimaksud. “Tempatnya di mana itu rahasia. Kami yang nanti akan menentukan,” tegasnya sembari menyebut pemasangan sistem monitoring bisa saja terbentur masalah signal. Makanya, pihak vendor akan turun untuk mengecek kesiapan itu. Adi optimis, dengan sistem monitoring seperti ini akan menangkal kebocoran-kebocoran pajak yang ditengarai banyak terjadi. “Dengan sistem ini, wajib pajak tidak bisa macammacam lagi. Karena staf di Dispenda saat penghitungan STPD (surat tagihan pajak daerah) akan kelihatan apakah curang atau tidak, sebab kami sudah punya salinannya sebagai pembanding,” tegasnya. Selanjutnya, pejabat asal Pecatu mengungkapkan, tahun 2013 ini sistem baru tersebut belum bisa diterapkan 100 persen. Penerapan baru bersifat uji coba. Jika dari evaluasi sistem ini berhasil, baru akan dilajutkan tahun depan. Itu pun, pemesanan perangkat lunak yang dibutuhkan tergantung kemampuan daerah. Soalnya, akomodasi wisata di Badung jumlahnya ratusan. “Sekarang masih uji coba. Kalau berhasil, tahun 2014 akan diterapkan secara bertahap. Intinya kami sangat komit untuk program ini. Karena demi transparansi pungutan pajak di Badung,” tandasnya. Untuk diketahui, PAD Kabupaten Badung, sampai sekarang masih didominasi dari sektor pariwisata. Khususnya sektor Pajak Hotel dan Restoran (PHR) dan retribusi. Di tahun 2013 saja total penerimaan pajak dari sektor ini mencapai Rp 1,87 triliun. Wacana ini sebenarnya sudah digulingkan tahun 2012 silam. Dan baru bisa terealisasi tahun ini, itu pun tak bisa dilakukan 100 persen. W-006 PEMBATALAN LELANG
Berkenaan dengan pelaksanaan lelang eksekusi hak tanggungan debitur a.n Ida Bagus Made Pawana, ST, M.Si, yang sedianya dilaksanakan pada : Hari/Tanggal Pukul Tempat
: Kamis/04 Juli 2013 : 10.00 Wita : Kantor PT. BPR LEGIAN , Jalan Gajah Mada No. 125-127 Denpasar
Bersama ini kami sampaikan bahwa pelaksanaan lelang tersebut diatas DIBATALKAN. Dikarenakan debitur telah melunasi kewajibannya. Demikian yang kami sampaikan, Terima kasih. Denpasar, 29 Juni 2013 PT. BPR LEGIAN Ttd
Direktur Utama
190/VI/FB/KTR
160/VI/FB/GLH
DIBUTUHKAN ACCOUNTING
Perusahaan surat kabar yang sedang berkembang di Bali, membutuhkan seorang Accounting berpengalaman dengan syarat sebagai berikut: 1. Pria / Wanita 2. Pendidikan Min. D1 2. Usia Maks. 30 Tahun 3. Jujur dan teliti
168/VI/FB/KTR
Agustus, Badung Terapkan Pajak Online
192/VI/FB/KJS
Bagi yang berminat segera hubungi: HARIAN UMUM FAJAR BALI Jl. Indrajaya No. 8 Ubung Kaja - Denpasar Telp. (0361) 411283 E-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.com
Alamat : Pecatu Resort, Jln. Arjuna Blok C7 No. 15 Dreamland Telp : (0361) 9288442 151/V/FB/KTR
193/VI/FB/KJS
166/VI/FB/IGR
018/I/FB/KTR
191/VI/FB/KJS
10 Percasi Memberi Mandat 17 Pecatur
OLAHRAGA
Sabtu, 29 Juni 2013, Tahun XIII
Anggota TNI Harus Terdepan Dalam Tertib Berlalulintas Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya menegaskan, anggota TNI harus menjadi tauladan masyarakat sebagai pengguna jalan yang baik, mematuhi aturan yang berlaku. Pangdam menegaskan itu, ketika membuka Jambore Otomotif Bali 2013, di lapangan Niti Mandala Denpasar, Jumat (28/6/2013).
I Gede Komang Sutrisna DENPASAR – Fajar Bali Pengprov Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indonesia) Bali menindaklanjuti amanat anggota mengirim sang juara hasil Kejuaraan Provinsi Catur Bali 2013, ke level nasional. Ketua Umum Pengprov Percasi Bali, I Gede Komang Sutrisna menjelaskan, Bali di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) di Jakarta, 29 Juni hingga 6 Juli mendatang, memberi mandat 17 pecatur, kategori junior dan senior putra-putri. “Selain penjabaran program nasional, merupakan tindaklanjut hasil pembinaan untuk beradu otak di level nasional. Dari hasil ini akan menjadi landasan kemana arah pembinaan selanjutnya,”ujar Ketua Pengprov Percasi Bali, Komang Sutrisna, Jumat (28/6/2013). Lebih lanjut dikatakan, selain pecatur yang menorehkan prestasi level atas Bali, juga terdapat pecatur yang dikirim oleh Pengkab/ pengkot sebagai ajang pemanasan sebelum tampil pada Porprov Bali ke-11, di Denpasar, September mendatang. Sebut saja, Iswar Ade (Denpasar), Fauzan (Tabanan) dan Hasean Pangabean (Badung). Sedangkan dibagian senior yang tercatat sebagai juara pada Kejurprov yakni Masternasional (MN) Suyud Hartoyo (Badung) dan pecatur putri, Hana Apriliana asal Denpasar. Mengenai bidikan prestasi di Kejurnas, Komang Sutrisna mengatakan, kalau bicara tim Bali telah membuktikan meraih perak pada PON di Riau, tapi tidak menjadi ukuran pada Kejurnas ini. “Kami tetap menanti prestasi yang terbaik dari pecatur andalan Bali,”ujar Sutrisna, yang menambahkan, Bali juga berpeluang menggaet prestasi di kategori junior mengingat peta kekuatan hingga kini belum terlihat, tidak seperti kategori senior, hampir bisa diketahui kekuatan baik secara perorangan maupun tim.R-007
DENPASAR – Fajar Bali Dalam tertib berlalulintas, anggota TNI wajib menjadi yang terdepan memberi contoh kepada masyarakat pengguna jalan, begitu pula anggota Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bali. Panglima menilai aktivitas IMI merupakan bukti nyata bahwa organisasi otomotif tak sekedar berkutat pada kepentingan organisasi tapi global untuk masyarakat luas. Karena itu, Pangdam menyambut baik digelarnya Jambore Otomotif ini, sehingga masyarakat mengetahui secara kasat mata apa yang diperbuat IMI sebagai cabang olahraga anggota KONI. “Selain prestasi IMI juga bergerak dalam berbagai aksi sosial, dan telah dilakukan berkaitan dengan HUT Kodam IX/ Udayana,”ujar Pangdam Wisnu Bawa Tenaya.
IMI juga peduli dengan kearipan lokal, terbukti dalam Jambore, juga memberi tempat kepada masyarakat untuk menjajakan kuliner ‘ala’ Bali. Sementara itu, Ketua Umum Pengprov IMI Bali, Nyoman Seniweca menjelaskan kegiatan ini melibatkan 1500 peserta dari anggota klub roda dua dan empat di Bali. Sedangkan kegiatan selama dua hari meliputi, lomba wisata rally, moto cross, slalom, modifikasi mobil, adventure, dan lomba foto otomotif. Tak ketinggalan pula kegiatan safety riding, pameran mobil/ motor, offroad serta free style. Setiap kegiatan IMI tetap menempatkan bakti sosial dan donor darah sebagai agenda wajib. “Kegiatan ini akan kami evaluasi pada Rapat Anggota IMI Bali, untuk tindaklanjut ke depannya,”katanya. R-007
DENPASAR – Fajar Bali Jendral berbintang dua, putra Bali yang kini memimpin di jajaran Kodam IX/Udayana, yakni Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, mengajak seluruh lapisan ma-
syarakat untuk tidak melupakan kearipan lokal di setiap kegiatan yang digelar. Meski hujan tak henti pada pembukaan Jambore Otomotif Bali 2013, Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, Jumat (28/6/2013) memerintahkan anggotanya naik panggung khusus untuk memberi semangat anggota IMI Bali, dengan menyanyikan lagu-lagu bernuansa Bali seperti Selem-Selem Manis, dan beberapa lagu lainnya, yang membuat para undangan memberi aplos. Wisnu Bawa Tenaya, setelah melihat stand pameran pada kesempatan itu juga menyempatkan mencicipi kuliner Bali. “Seperti ini (kuliner,red) jangan ditinggalkan disetiap event. Artinya jika bisa merangkul mereka akan lebih bermanfaat,”tegasnya. Dukungan Pangdam terhadap Jambore Otomotif Bali 2013 sangat luar biasa, kendati hujan tak mengurangi niat menyukseskan program IMI Bali. “IMI kan telah membuktikan
Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, bersama Ketua Umum Pengprov IMI Bali, Nyoman Seniweca, saat membuka Jambore Otomotif Bali 2013, di lapangan Niti Mandala Denpasar.
Jangan Lupa Mengangkat Kearipan Lokal
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI, Wisnu Bawa Tenaya bersama anggota mendendangkan lagulagu bernuansa Bali pada pembukaan Jambore Otomotif Bali 2013, di lapangan Niti Mandala Denpasar, Jumat (28/6/2013).
keterlibatan pada HUT Kodam, diantaranya bersama-sama melakukan bersih-bersih dan penghijauan mangrove, pantas kalau kami mendukung program
tersebut,”katanya. Tapi yang jelas menurut Jendral berbintang dua itu, IMI telah memperlihatkan bukan sekedar organisasi olahraga otomotif,
roda dua dan empat, tapi juga kategori organisasi sosial yang aktivitasnya selalu menyentuh kepada kepentingan masyarakat luas.R-007
Bupati Lepas Atlet O2SN Menuju Kaltim
013/VI/FB/IGR
serta official agar berjuangan demi nama Jembrana, baik saat mengikuti pertandingan maupun dalam bertindak dan
bersikap selama di Kaltim. “Kami harap persiapkan mental yang tangguh menghadapi pertandingan dengan
tetap menjunjung nilai-nilai sportifitas olahraga, sehingga mencapai puncak prestasi yang membanggakan dan mengharumkan nama daerah,”pinta Artha. Bahkan Bupati Artha berjanji akan menyiapkan bonus bagi atlet Jembrana yang berhasil memperoleh medali di O2SN Kaltim. Atlet pencak silat I Putu Wahyu Pratama, mengaku bertekad untuk menyumbangkan medali emas untuk Bali, khususnya Jembrana. “Saya akan berjuang keras untuk kontingen Bali, target saya medali emas,”ujar Wahyu pelajar SMAN 1 Pekutatan. Pada ajang O2SN di Bali, dia mengaku memperoleh medali emas. Pertandingan O2SN di Kota Samarinda dan Balikpapan Kaltim, akan berlangsung mulai 30 Juni hingga 6 Juli 2013. W-003/R-007
DENPASAR – Fajar Bali Kejuaraan Provinsi (kejurprov) Bulutangkis, Sabtu (29/6/2013) merupakan agenda pamungkas tahunan yang digelar Pengprov PBSI Bali, di GOR Sarwa Guna, Denpasar. Binpres Pengprov PBSI Bali, Anak Agung Ngurah Ketut Nadi Putra, menjelaskan, sebayak 30 partai pertandingan digeber terdiri atas 15 partai pertandingan semifinal, serta 15 partai pertandingan final. “Seluruhnya tuntas sekaligus penutupan. Bagi sang juara kejurprov menjadi masukan
untuk Pelatprov bulutangkis Bali,”kata Nadi Putra, Jumat (28/6/2013). Khususnya juara di nomor – nomor tunggal, terutama pemula, remaja dan taruna putra dan putri, para pebulutangkis Pelatprov bulutangkis, masih mendominasi kemenangan. Hasil pertandingan di kategori remaja putra, unggulan pertama, Kadek Bayu dari Badung, tak terbendung, melangkah ke babak berikutnya, setelah menyingkirkan andalam Karangasem, Putu Gitiawan dua games 21 – 8 dan 21 – 8.
Sedangkan, di tunggal pemula putri, unggulan dua, Lina pebulutangkis dari Denpasar kembali menang, dengan menundukkan Rani juga pebulutangkis Denpasar, dengan skor 21 – 3 dan 21 – 3. Kemudian di tunggal pemula putra, unggulan pertama, Komang Triana dari Badung, mengalahkan utusan Karangasem, Brahmana, dengan skor 21 – 3 dan 21 – 8. Sementara unggulan kedua di kategori itu, Ananda Wikrama dari Badung menang atas pebulutangkis Denpasar, Surya Putra dari Denpasar 22 – 20 dan 21 – 10. R-007
Bupati Jembrana Putu Artha ketika melepas 12 atlet pelajar mewakili Bali yang akan berlaga di ajang O2SN di Kalimantan Timur, Jumat (28/6/2013) kemarin.
006/VI/FB/R-008
NEGARA- Fajar Bali Dua belas atlet kalangan pelajar asal Jembrana mengusung kebesaran Bali pada Olympiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Jumat (28/6/2013) dilepas Bupati Jembrana Putu Artha Mereka akan bergabung dengan tim O2SN Bali tampil di multi event olahraga kalangan pelajar di Kalimantan Timur (Kaltim). Pelajar putra-putri terbaik Jembrana ini, merupakan juara di ajang O2SN di tingkat provinsi Bali tahun 2013 . Di level Bali, Jembrana berhasil menorehkan 6 emas, 2 perak, dan 5 medali perunggu. Pada kegiatan sama tahun 2012 lalu, Jembrana hanya mendapatkan 2 emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Artinya, di tahun 2013 ini, Jembrana mengalami peningkatan dalam perolehan medali. Bupati Artha berharap selaku duta pelajar dan pelatih
Hari Ini, Partai Seminal dan Final
NASIONAL Pemilu 2014 ‘Nyoblos’, Densus 88 Ikut Cari Tak Lagi ‘Nyontreng’ Dinamit Hilang
FAJAR BALI
Sabtu, 29 Juni 2013, Tahun XIII
Kepala Biro Penerangan Mabes Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, mengatakan, kepolisian ikut mengerahkan Detasemen Khusus 88 Antiteror untuk mengusut dan mencari kasus hilangnya 250 dinamit milik perusahaan tambang batu, PT Batu Sarana Persada.
JAKARTA-Fajar Bali Boy mengatakan, pelibatan Densus tersebut sebagai bukti keseriusan Polri mengusut hilangnya bahan peledak tersebut dan mengantisipasi barang tersebut jatuh ke kelompok teroris. “Densus bekerja untuk membantu dan untuk mengumpulkan fakta-fakta di lapangan. Tujuannya agar bahan peledak tersebut tidak disalahgunakan,” kata Boy di kantornya, Jumat (28/6). Boy mengatakan pelibatan Densus bukan mengindikasikan kasus dinamit hilang tersebut berkaitan dengan jaringan teroris. Namun, kata dia, polisi memprediksi dinamit tersebut dapat saja disalahgunakan, seperti untuk kegiatan teror. “Sementara ini kami belum
melihat ada indikasi keterkaitan teroris. Tapi kami tetap memprediksi kemungkinan-kemungkinannya tetap membahayakan masyarakat,” kata Boy. Kamis lalu dua dus dinamit milik PT Batu Sarana dinyatakan hilang. Dinamit tersebut diduga hilang saat dalam pengiriman dari tempat PT MNK, distributor PT Dahana, di Subang, Jawa Barat, pada Rabu, 26 Juni 2013, ke Cijerug, Bogor. Bahan peledak itu dikirim menggunakan empat truk, memuat sebanyak 30 ribu kilogram amonium nitrat, 2.000 kilogram dinamit, dan 4.000 detonator listrik. Mulanya, hanya ada dua truk pengangkut dinamit yang berangkat dari Subang dengan melintasi Jakarta Utara menuju gudang PT Batu
Sarana Persada di kawasan Marunda. Dari Marunda, truk itu menuju Bogor. Tapi, truk pengangkut dinamit bertambah jadi empat. Setelah di Bogor, diketahui sebanyak dua dus dinamit tanpa detonator yang berada di atas iringan truk paling belakang telah hilang. Kasus ini pun dilapor-
kan ke Polda Jawa Barat. Boy mengatakan, Polda Jawa Barat mengusut kasus tersebut dibantu Polda Metro Jaya, Bareskrim Polri, dan Densus 88 Antiteror. “Kami tidak meremehkannya. Kami juga meningkatkan kewaspadaan. Kami menyikapi secara serius,” kata Boy. TP
Tidak Lewati Jalan Tol
Sarbagita juga melayani para penumpang umum. “Ada sekitar 8 ribu karyawan bandara yang ada di sana. Mereka (karyawan) pasti menginginkan karena tak ingin kendaraannya kena panas atau hujan,” ujar Punia Asa saat ditemui di sela - sela acara Pembinaan Pengusaha Angkutan Pariwisata dan Sewa di Denpasar, Jumat (28/6). Lebih jauh Punia Asa mengungkapkan, untuk saat ini armada Sarbagita yang masuk ke bandara adalah yang berukuran sedang. Namun, jika ada bantuan armada lagi dari Kemente-
rian Perhubungan (Kemenhub) tentu akan menggunakan yang berukuran besar. “Untuk sekarang masih menggunakan bus yang sedang. Kalau ada armada baru dari kementerian, kita akan gunakan yang ukuran besar,” beber Punia Asa. Punia Asa menegaskan bahwa, Sarbagita tidak akan melewati jalan tol di atas perairan. Sarbagita yang akan masuk ke bandara sambungnya, hanya akan melewati rute yang selama ini sudah ditentukan . “Tidak melewati jalan tol, tapi melewati rute
yang digunakan selama ini,” terangnya. Terkait pembangunan infrastruktur yang saat ini sedang dilakukan di sekitar bandara, Punia Asa mengatakan bahwa sebenarnya KPPU telah menghimbau agar Sarbagita masuk setelah proyek tersebut selesai. Namun, ada desakan dari DPRD Bali agar Sarbagita masuk bandara segera direalisasikan. “KPPU sebenarnya menyarankan agar sarbagita masuk setelah proyek selesai. Tapi DPRD mendesak untuk segera merealisasikan,” ungkap Punia Asa. W 011
Bali Save Mangrove, Save Earth (BSMSE) di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Nusa Dua, Bali. Pesepakbola dunia asal Portugal itu hadir dalam kapasitas sebagai Duta Mangrove Bali. Menanggapi polemik tersebut, Sutan Bhatoegana melihat kehadiran Agus Harimurti di acara tersebut wajar-wajar saja. Tidak perlu dipermasalahkan. Sebab kehadiran Agus tidak lain dalam
rangka ikut mendukung pemerintah dalam mengampanyekan lingkungan hidup. “Saya kira seorang perwira juga kan tidak ada salahnya dan harus ikut mendukung pemerintah dalam mengampanyekan lingkungan hidup,” ujar Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana. Selain itu, Ketua Komisi VII DPR ini juga yakin sulung Pres-
iden itu sudah mendapat izin dari pimpinan untuk ikut dalam acara tersebut. “Seorang Agus itu pasti juga sudah mendapatkan izin dari atasannya dalam rangka kampanye tentang LH,” jelasnya. “Jadi bagi kita tidak menjadi masalah kalau itu untuk kepentingan nasional, siapapun dia semestinya yang kita lihat dari sisi positipnya saja,” tambah Sutan. TN
sudah hampir tinggal dua puluh tahun di dalam gubuk yang juga tanpa penerangan itu menceritakan bahwa dalam kesehariannya anak-anaknya yang menjadi tulang pungguh dalam menata dan mengisi hari-harinya itu mendapatkan penghasilan sekitar Rp 100 ribu keempat orang anaknya untuk memenuhi kehidupan bersama keluarganya yang berjjumlah enam orang. Mereka hidup di gubuk yang berdiri di atas tanah miliknya dengan luas satu are. ” Tyang lacur sajaan pak (saya sangat miskin Pakred),” ucapnya kepada Fajar Bali. “Semenjak kami punya anak, kami tidak bisa men-
ingkatkan penghidupan kami, anak kami tidak ada yang sekolah bahkan hingga kini kami digubuk ini hanya ada satu dipan (tempat tidurred). Sedangkan anak kami tidur di kamar sebelah diatas tanah dengan beralaskan karpet kumal, “akunya “Kami sangat berharap Bapak Gubernur Mangku Pastika, berkenan membantu kami dalam bentuk bedah rumah, “ harap nenek renta itu sambil mengusap air matanya yang tiada henti menetes. Kondisi tersebut dibenarkan Kepala Dusun Kuwum, Desa Rengdikit, Kecamatan Seririt Putu Aria Nyeneng saat ditemua Fajar Bali, beberapa hari yang
lalu. Nyeneng mencerikatan bahwa di Dusun tersebut ada dua warga miskin yang benar-benar memerlukan uluran tangan pemerintah untuk bedah rumah. Pertama keluarga Sumerasti dan satunya lagi keluarga Made Kawit (46) yang kondisi rumahnya tidak jauh beda dengan rumah milik Sumerasti. “ Kami memaklumi bahwa masih banyak warga lain yang menunggu giliran untuk mendapat bedah rumah dari pemerintah terutama dari pemerintah Provinsi Bali,” ujarnya. “Namun kami juga sangat berharap warga kami menjadi prioritas karena kondisi rumahnya sama sekali tidak layak huni,” tambah Nyeneng. SUD
akan keluar Rp 5 M lebih, tetapi anggaran total belum tahu termasuk anggaran untuk blok hunian. Namun master plan lapas sudah ada. Tinggal ada pembahasan lebih lanjut, termasuk soal anggaran. Yang jelas lapas itu akan dibangun bertahap dan anggarannya semua dari APBN,” katanya. Begitu juga soal kapan target rampungnya, Asep belum bisa memastikan. “Kami belum bisa targetkan kapan selesai total. Kalau anggarannya ada, kami harapkan 2014 bisa rampung. Kalau anggarannya belum pasti, ya akan dibangun bertahap,” terangnya. Dijelaskannya pula, tujuan pembangunan lapas narkoba ini untuk mengurangi kekroditan di sejumlah lapas di Bali seperti Lapas Kerobokan karena selama ini napi narkoba digabung dengan napi umum lainnya. “Rutan dan lapas di Bali sudah overkapasitas. Sesuai
arahan pusat, napi narkoba akan disediakan lapas khusus di Bangli. Nanti semua napi narkoba yang tersebar di lapas dan rutan seluruh Bali akan dipindahkan ke lapas narkoba di Bangli.”SDM lapas seperti kepala lapas dan staf sudah kami siapkan. Tinggal menunggu lapas selesai dibangun,” tutupnya. Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali Kombes (Pol) I Gusti Ketut Budiartha berharap lapas narkoba ini segera bisa dirampungkan. Pihaknya memandang keberadaan lapas narkoba sangat penting juga untuk menekan peredaran narkoba yang sudah menjadi rahasia umum dan masih kerap terjadi di lapas di Bali seperti Lapas Kerobokan. “BNN senang dengan diwujudkannya pembangunan lapas narkoba di Bangli. Ini bisa menjadi solusi menekan
dan minimalisir permasalahan narkoba khususnya yang masih terjadi di lapas di Bali,” ujarnya. Lebih lanjut dikatakan, pihaknya terus berupaya mencegah dan memberantas peredaran gelap narkoba di Bali. Pihaknya juga mendorong upaya rehabilitasi bagi pemakai atau pecandu narkoba. Bahkan BNN menerapkan kebijakan dekriminalisasi bagi orang-orang yang murni pecandu narkoba, bukan pengedar. Artinya BNN tidak mengkriminalisasi (memproses hukum) mereka yang khusus hanya pecandu, tidak termasuk pengedar, apalagi bandar narkoba. “Upaya ini sekarang mulai digalakkan BNN. Menyelesaikan masalah narkoba tidak bisa hanya dengan penangkapan dan memenjarakan karena permasalahan cukup kompleks, jadi perlu ada upaya rehabilitasi juga,” ujarnya.W-010
Boy Rafli Amar
FB/IST
Mulai 1 Juli, Sarbagita Masuk Bandara
DENPASAR-Fajar Bali Rencana sosialisasi dan uji coba armada transportasi Sarbagita masuk ke Bandara Ngurah Rai,Tuban, Badung 1 Juli 2013 mendatang dilakukan untuk meng cover para karyawan maupun karyawati di kawasan tersebut. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi Informatika (Diskominfo) I Dewa Putu Punia Asa mengatakan, tak hanya melayani perjalanan para karyawan sekitar 8 ribu orang namun
Anak SBY ke Bali Menuai Polemik DARI HALAMAN 1 Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak istri Ani Yudhoyono dan kedua anaknya Edhie Baskoro Yudhoyono dan Agus Harimurti Yudhoyono untuk foto bareng dengan bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, di sela kegiatan menanam Mangrove di Bali, Rabu lalu. SBY dan Ronaldo menghadiri
Kapan Rumah Kami Dibedah? DARI HALAMAN 1 mata kiri sambil menunggu keempat anaknya serta satu menantunya yang bekerja sebagai buruh tani anggur. ”Keadaan keluarga kami seperti ini, mata saya buta sebelah, saya tidak bisa bekerja tinggal menunggu anak kami yang bekerja sebagai buruh tani anggur milik orang lain,”katanya dengan mata yang berkaca saat di temui Fajar Bali di rumahnya setahun yang lalu. Kini cerita yang sama juga terlontar lagi dari mulut nenek renta ini. Lebih jauh nenek yang berstatus janda lantaran suami tercintanya telah meninggal beberapa tahun silam menceritakan dirinya yang
JAKARTA-Fajar Bali Para pemilih dalam Pemilu 2014 tak lagi mencontreng pilihannya. Mekanisme teknis pemberian hak suara kembali ke cara lama, yaitu mencoblos foto caleg atau foto pasangan calon presiden dan wakil presiden. Cara ini sama dengan Pemilu 2004. “Terkait dengan teknis, ada beberapa perubahan dalam Pemilu 2014. Salah satunya pemberian hak suara tidak lagi dilakukan dengan cara mencentang, tetapi kembali dengan cara mencoblos,” kata anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ida Budhiati, Jumat (28/6). Ida mengungkapkan, untuk menyosialisasikan cara baru ini, pihaknya gencar melakukan sosialisasi agar tak ada pemilih tak bingung saat berada di bilik suara. Sebelumnya, anggota KPU Sigit Pamungkas menyatakan, pihaknya akan meluncurkan kelompok relawan demokrasi sehat. Para relawan itu berasal dari anggota masyarakat yang memiliki komitmen yang sama dengan KPU, yakni mewujudkan pemilu yang lebih baik.
“Mereka ini akan menjadi agen sosialisasi KPU di tengah-tengah masyarakat,” kata Sigit, Kamis. Sigit menambahkan, sosialisasi pemilu memang diperlukan bagi masyarakat. Menurutnya, tidak semua anggota masyarakat memahami substansi pemilu dan teknis kepemiluan itu sendiri. Dengan demikian, perlu adanya sebuah tim yang dapat memberikan sosialisasi itu secara berkelanjutan. Terlebih, KPU pusat tidak selalu terjun ke lapangan untuk memberikan sosialisasi langsung kepada masyarakat. Sementara, terkait peraturan dana kampanye,Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah rampung membahasnya. “Kami sudah selesai membahas di internal. Setelah ini kami akan bawa ke DPR,” kata anggota KPU, Juri Ardiantoro, di kantornya, Jumat (28/6). Tak banyak poin yang diubah oleh Komisi terkait aturan dana kampanye. Aturan masih sama seperti naskah yang diedarkan KPU dua bulan lalu. Calon legislator tetap diharuskan melaporkan penggunaan dana kampanye ke
KPU. Beberapa poin krusial dalam naskah tersebut, antara lain Komisi mengharuskan calon legislator melaporkan kegiatan kampanye, termasuk laporan keuangan kepada KPU maupun partai. Poin ini banyak ditentang lantaran tak tercantum dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif. Komisi tetap mengharuskan donatur melaporkan hitungan surat keterangan pajak saat menyumbangkan dana bagi partai dan calon legislator. Donatur juga wajib menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak. Ketentuan ini dicantumkan agar Komisi bisa melihat profil ekonomi donatur, yakni apakah sesuai dengan besar dana yang disumbangkan ke partai atau tidak. KPU, kata Juri, akan berupaya mempertahankan poin-poin tersebut dalam rapat konsultasi dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Lagipula, kata Juri, anggota Dewan wewenangnya terbatas hanya pada memberi saran. “Keputusan akhir tetap ada pada KPU,” ujarnya TP
DARI HALAMAN 1
jung pada penyelesaian di ranah hukum. Sepanjang persoalan hukum adat murni, itu menjadi kewenangan MUDP Bali untuk menyelesaikan dan tidak boleh ada intervensi negara. Ia menambahkan, masukanmasukan yang didapat dari peserta semiloka tersebut kemudian akan dijadikan bahan pertimbangan untuk mengajukan usulan revisi perda kepada pihak eksekutif dan legislatif Bali. Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bali, Made Arjaya mengaku sependapat dengan MUDP bahwa memang perlu dilakukan revisi karena terdapat berbagai isu penting di desa pakraman yang memerlukan pengaturan kembali. “Desa pakraman jangan membiarkan LPD ditarik-tarik menjadi lembaga keuangan mikro, koperasi, BPR dan Badan Usaha Milik Desa. LPD memang sudah memiliki payung hukum berupa perda, tetapi lembaga
itu posisinya di dua perda yakni di Perda LPD sendiri dan Perda Desa Pakraman, sehingga berpotensi menimbulkan konflik,” jelas Arjaya. Diterangkan Arjaya, selama ini karena desa pakraman tidak merupakan subjek hukum yang dapat mempunyai hak milik atas tanah, maka tidak dapat mendaftarkan hak miliknya ke Badan Pertanahan Kabupaten/ Kota untuk mendapatkan sertifikat. Akibatnya kepemilikan tanah desa adat di Bali jadi mengambang. Bahkan Arjaya juga berpesan agar Tabuh Rah atau ritual yang mirip dengan tajen itu diatur dalam Perda yang disusunnya nanti, sehingga jelas apa yang boleh dan tidak boleh. “Tabuh rah di setiap desa di Bali berbeda-beda penerapannya, kalau memungkinkan ritual itu bisa juga untuk menunjang pariwisata, tentu saja tidak boleh ada unsur judinya seperti tajen,” harap Arjaya.W-010
menjerat negeri ini. Atiqah berujar ada bahwa tokoh perempuan yang diperankan kali ini cukup berbeda dengan peran sebelumnya. “Kali ini berbeda, makanya aku excited. Aku perankan pelacur yang memang memilih jadi pelacur, menikmati. Ria mungkin gambaran perempuan yang dianggap buruk. Tapi, aku akan
coba buka mata penonton untuk lebih lihat dengan jelas siapa sebenarnya yang perusak moral itu,” paparnya lagi. Ia juga berjanji akan tampil berbeda pada teater yang dipentaskan pada 3-6 Juli itu. “Ria ini menikmati jadi pelacur, dia melakukan operasi payudara. Nanti di pementasan, dada aku akan besar sekali,” ungkapnya. NT
bukan sebaliknya. Terkait hal ini, Sukerta pun akan menanyakan ke orang pintar. “Mudah-mudahan ini pertanda baik,” ulangnya dengan penuh harap. Te r l e p a s d a r i a p a k a h tumbuhnya pisang aneh ini pertanda baik atau buruk, yang jelas sampai saat ini
b a nya k m a s ya ra k a t ya n g datang melihatnya. Mereka tidak saja warga sekitar Petapan Kelod, tetapi juga dari desa lain. Bahkan t i d a k s e d i k i t o ra n g ya n g memohon sesuatu di pohon pisang aneh itu, seperti mohon kesembuhan dan sebagainya. W-003
MUDP Desak Perda Desa Pakraman Direvisi (LPD), hingga penyelesaian kasus-kasus adat. “Memang sudah ada Perda LPD, tetapi bagi kami banyak hal yang diatur belum memuaskan. Harapan kami itu bisa disatukan saja dalam Perda Desa Pakraman karena sesungguhnya LPD sebagai lembaga keuangan tidak bisa dipisahkan dari desa adat,” jelasnya, Jumat (28/6) kemarin. Diharapkan juga, Perda kedepan juga mengatur laju investasi yang makin marak masuk ke desa pakraman, jika diatur dalam perda, maka hak dan kewajiban antara desa pakraman dengan investor menjadi lebih jelas. “Masyarakat bisa sejahtera dengan adanya investasi dan investor pun aman untuk mengembangkan usahanya,” jelasnya lagi. Swastha juga melihat dalam penyelesaian kasus-kasus adat, tidak sedikit yang harus beru-
Menikmati Jadi ‘Pelacur’ DARI HALAMAN 1
Marzuki, Jakarta, beberapa waktu lalu. Dalam pementasan teater bertajuk Titik Terang, Atiqah dipercaya memerankan tokoh bernama Ria. Lewat karakter itu, jelas Atiqah, ia ingin menyampaikan pesan moral bagaimana kemiskinan masih
Sukerta Berharap Pertanda Baik DARI HALAMAN 1
ada firasat apa-apa mengenai tumbuhnya pisang ini,red),” kata Sukerta menceritakan soal pisang yang tumbuh di perakarannya ini. Mengenai pertanda apa ini, Sukerta pun belum tahu. Dia hanya berharap ini pertanda baik,
Lapas Narkoba di Bangli Segera Dibangun DARI HALAMAN 1 juga dapur yang direncanakan menelan dana Rp 5 M. “Bangunan gedung kantor dan dapur kami targetkan rampung 2013 ini. Saat ini masih dibahas dan akan ditenderkan,” tambahnya. Tahap selanjutnya yakni pembangunan blok hunian napi yang direncanakan mulai dikerjakan tahun 2014. Nantinya ada blok hunian pria berupa bangunan 2 lantai dengan luas 2.514 M2 dan blok hunian napi wanita berupa bangunan 2 lantai dengan luas 1.088 M2. “Dengan luasan tersebut, blok hunian diperkirakan dapat diisi oleh kurang lebih 400 warga binaan pemasyarakatan,” paparnya. Mengenai berapa total anggaran yang disiapkan untuk pembangunan Lapas itu, Asep belum bisa memastikan karena hal itu masih dibahas di pusat. “Anggaran untuk tahun 2013
11
026/VI/FB/MHM
0361 411283
Pesona
PKB
FAJA R BALI
Sabtu, 29 Juni 2013 Tahun XIII
PKB dalam Jepret Kamera
FOTO-FOTO: HERU, CAR
Jadwal PKB SABTU, 29 Juni 2013 Waktu Tempat Kegiatan Waktu Tempat Kegiatan Waktu Tempat Kegiatan
: 10.00 wita : Kalangan Ratna Kanda : PementasanKeseniandarikantorPariwisataKab,Jember : 14.00 wita : Wantilan : Kesenian Prembon dari Sanggar Tugek Kab, Badung : 17.00 wita : Depan Kalangan Ayodya, Stage Kriya, Ksirarnawa : Lomba Baleganjur Kab Bangli, Denpasar Timur, Klungkung Waktu : 20.00 wita Tempat : Wantilan Kegiatan : Parade Drama Gong Kab, Jembrana Waktu : 20.00 wita Tempat : Gedung Ksirarnawa Kegiatan : Pementasan Kesenian Arja Suta Centre Gamelan Orchestra Waktu : 20.00 wita Tempat : Panggung terbuka Ara Candra Kegiatan : Pementasan Musik Bali oleh Pramusti Bali
Semarak, berwarna, dan mengundang perhatian penonton. Begitulah kirakira pelukisan suasana saat kesenian-kesenian unik ditampilkan dalam ajang Pesta Kesenian Bali yang ke-35 ini. Memang, sejak dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan ditandai pemukulan Gong Beri, sudah banyak kesenian yang tampil di ajang pesta budaya ini. Tak tanggung-tanggung kesenian Kalimantan sampai Papua pun ‘diimpor’ ke Bali. Ini sebagai pertanda, PKB kaya warna, majemuk, heterogen, dan mampu memberi ruang berkesenian, berkreatifitas, dan mendialogkan budaya-budaya daerah dengan elok tanpa prasangka. Bahkan sempat ada yang nyeletuk, momen ini tak hanya bisa disebut Pesta Kesenian Bali, tapi juga Pesta Kesenian Indonesia, saking heterogen. Tentu, perjalanan hajatan budaya ini tak senantiasa berjalan mulus dan aman-aman saja. Banyak jalan berkelok, bergerigi, tanjakan-tanjakan curam yang dilalui. Selain itu ‘piring-piring kotor’ usai hajatan ini pun bersiap menanti dan dibersihkan. Namanya saja pesta, memang selalu dinamik, penuh hingar bingar, dan lintang pukang. Terlepas dari persoalan-persoalan yang tercecer, Pesta Kesenian Bali ini patut untuk dinikmati, dimaknai, dijaga, diserap, sebagai upaya menjaga gerbang peradaban, identitas, dan satu lagi: pengrasa Bali di tengah ‘jilatan-jilatan’ produk budaya modernitas. ***
Tema Taksu Perlu Ditafsirkan DENPASAR-Fajar Bali Tema Pesta Kesenian Bali (PKB) yang ke-35 tahun 2013 ini memang cukup menjadi tantangan bagi penyelenggara dan para seniman duta daerah. Pasalnya, tema ini masih abstrak dan umum sehingga perlu diterjemahkan dan ditafsirkan lagi maksudnya. Bahkan, menurut Prof Dr I Made Bandem, pementasan yang ditampilkan pada Pesta Kesenian Bali masih banyak tidak terkait tema “taksu” yang diangkat. “Saya melihat sesungguhnya tema taksu atau vibrasi spiritual ini sangat umum sehingga masih perlu ditafsirkan secara lebih detail lagi. Ini kekurangan dari panitia atau dewan kurator tidak begitu tegas membuat tafsiran tema taksu yang begitu luas,” katanya di Denpasar, Jumat (28/6).
Akibat sangat umumnya tema itu, ia melihat dari beberapa pementasan yang telah ditampilkan pada PKB sejak 15 Juni 2013 di Taman Budaya Denpasar, juga menjadi umum atau tidak spesifik karena penafsiran tema diserahkan kepada perwakilan kabupaten/kota. Mantan Rektor ISI Denpasar itu mencontohkan, saat menampilkan pementasan topeng jika mengarah pada tema semestinya diungkap juga makna di balik kekuatan topeng. “Harusnya panitia atau dewan kurator membuat tema yang lebih spesifik sehingga seniman yang datang betul-betul siap menunjang tema yang diangkat,” ujarnya. Demikian juga dengan kesenian daerah luar Bali yang turut memeriahkan PKB, ia mengharapkan dapat mendukung tema sehingga masyarakat Bali bisa belajar apa yang ditampilkan itu secara kreatif dan
Prof Bandem
FB/RONY
Menu Andalan Warung Paon, Tampak Pengujung Menikmati Masakan Warung Paon
ON /R
DENPASAR - Fajar Bali Pesta Kesenian Bali (PKB) yang sedang berlangsung di Tam an B u daya A rt Centre, Denpasar juga menampilkan beberapa jenis kuliner. Tak hanya masakan tradisional Bali dengan berbagai inovasi, namun event tahunan tersebut juga disemarakkan dengan berbagai varian masakan modern. Salah satu stand kuliner yang menampilkan masakan inovasi yakni Warung Paon. Owner Warung Paon I Ketut Ardhana mengatakan, menu andalan dari standnya adalah Ayam Guling, Tipat Kuah Ayam Guling dan Sate Serapah. “Bali kan selama ini identik dengan makanan Babi Guling. Jadi saya berinovasi dengan menciptakan Ayam Guling,” ujar Ardhana saat ditemui di Denpasar kemarin (28/6). Cara pembuatan kata Ardha-
FB
Inovasi Masakan Tradisional Bali
K U L INER
Y
Ayam Guling Ala Warung Paon
inovatif. “Kesenian luar daerah kalau sudah kreatif dan inovatif akan mempunyai wibawa dan kedatangannya ke Bali tidak hanya sekadar mempromosikan diri,” sebutnya. Di sisi lain, Bandem memandang kesenian rekonstruksi yang ditampilkan sekarang pada PKB masih dalam tataran bentuk dan adaptasi, belum sampai menggali pada kesenian yang benar-benar asli. “Kami harapkan ke depan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, lembaga penelitian, atau kampus lain turut pula menjadi pusat data kesenian-kesenian Bali,” katanya. Bandem juga menunggu lahirnya karya-karya seni kolosal yang baru pada PKB karena sudah waktunya dapat ditampilkan seni alternatif setelah pelaksanaannya yang berusia 35 tahun itu. W-010
na, t a k jauh berbeda dengan cara pembuatan babi guling. Hanya saja, penggiling untuk memasak Ayam Guling Warung Paon menggunakan sebuah alat. “Kalau babi guling kan pakai alat berupa besi. Kalau Ayam Guling warung kami menggunakan alat yang lebih fleksibel,” sebutnya.
Untuk 1 porsi menu andalannya ini, Ardhana menyebut bervariasi. 1 porsi Ayam Guling dijual seharga Rp 20 ribu dan Tipat Kuah Ayam Guling dijual Rp 12 ribu perporsinya. “Setiap harinya selalu habis,” katanya. Tuj uan dar i ikut ser ta Warung Paon ini ungkap Ardhana agar menu tradisional khas Bali bisa lebih dikenal
dan kedepannya bisa ikut berperan di dunia pariwisata. “Tak hanya pengunjung lokal saja yang menikmati menu di warung kami. Wisatawan asing juga pernah mencicipi,” ujarnya. Keuntungan Warun Paon dalam PKB ke 35 kali ini juga cukup bagus. Rata - rata dirinya memperoleh keuntungan sekitar 20 hingga 30 persen setiap harinya. “Perhari ada pemasukan sekitar Rp 2 juta,” beber Ardhana. W-011
TACE TEHNOLOGI CANGGIH MEMBUNUH SEL KANKER GANAS
P
erkembangan penyakit kanker dan perkembangan tehnologi saling kejar mengejar. Ilmu pengetahuan yang berkembang pesat saat ini berusaha memecahkan misteri tumbuhnya sel kanker yang semakin mengkhawatirkan. Tehnologi Intervensi dapat memberikan alternative pengobatan untuk pasien kanker ganas saat ini. Dengan tehnik intervensi pasien kanker tidak dilakukan pembedahan/tanpa operasi, tapi hasilnya lebih efektif karena obat yang diberikan langsung ke sumber sel kanker yang sedang tumbuh. Bisa
dikatakan lebih efesien dari kemoterapi konvesional yang dilakukan melalui infus saat ini, karena dengan tehnik intervensi obat kemo yang diberikan dosisnya relatif lebih kecil. Keungulan lain dari tehnik ini
adalah tidak timbul efek samping seperti rambut rontok, mual muntah, pusing, dan kulit keriput kehitaman. Tehnik ini dikerjakan oleh dokter spesialis radiologi intervensi di dalam ruangan khusus dan peralatan yang
canggih. Dengan selang kateter yang sangat kecil dimasukkan melalui pembuluh darah pelipatan paha maka dokter mengarahkan obat kemo ke fedding artery yang menyuplai makanan ke pusat tumbuhnya sel kanker. Dengan tehnologi digital modern maka perjalanan caterter dan obat kemo yang dimasukkan melalui pembuluh darah dapat dipantau melalui monitor dan dapat dilihat langsung oleh pasien dan keluarganya. Sepertihalnya pengobatan kanker yang lain, tindakan TACE (Trans Arterial Chemo Embolisation) juga
dilakukan berseri artinya pemberian obat tidak cukup sekali tindakan, tergantung dari stadium kankernya, biasanya 3 kali bisa juga lebih. Tehnologi ini juga bisa digunakan oleh dokter radiologi untuk kasus stroke acute pembuntuan, dengan pembukaan kembali pembuluh darah yang tersumbat pada stroke acute sehingga kelumpuhan bisa di cegah. Sedangkan untuk kasus luka membusuk oleh karena ganggren pada Diabetes melitus juga dilakukan rekanilisasi pembuluh darah yang menyempit, sehingga amputasi bisa dihindari.
Informasi selengkapnya dapat menghubungi RS BaliMed Denpasar Bali Contac Person: Sandri 081999132328/082144878012/PIN BB 24E5B1B8. 171/VI/FB/IGR