RENCANA KERJA ORGANISASI INDONESIA AIR TRAFFIC CONTROLLERS ASSOCIATION TAHUN 2016 Dicetak dan dipublikasi oleh: PR & PUBLICATION DIVISION Gedung MER – Kantor Pusat AirNav Indonesia Jln. Ir. H. Juanda - Tangerang Banten-Indonesia Situs resmi : www.iatca.or.id Phone|Fax Mobile E-mail
: +62 21 5991 2471 : +62 812 5709 277 (Izazi) : secretary@iatca.or.id
COPYRIGHT: Materi yang tertulis di dalam dokumen ini merupakan hak cipta IATCA. Tidak ada bagian dari dokumen ini boleh dicetak ulang, disunting, dimodifikasi, diformat ulang maupun disebar melalui berbagai media baik elektronik maupun fisik termasuk photocopy, tanpa melalui ijin tertulis dari IATCA.
i|RKO IATCA TAHUN 2016
IATCA EXECUTIVE BOARD
Dari kiri ke kanan - Berdiri : Ahmad Izazi, Iwan Ardiansyah, I Nyoman Oka Wirana, Setio Anggoro dan Ali Husein Bahweres. Duduk : Wahyu Tirtaji dan Suwandi
iii | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
TIM BIDANG HUMAS & PUBLIKASI
TIM BIDANG PROSEDUR
PENGURUS DDP IATCA 2016 – 2019
TIM BIDANG PROFESIONAL
TIM SEKRETARIAT
TIM BIDANG KEUANGAN
iv | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
TIM BIDANG SOSIAL
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................... v DAFTAR ISI......................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix I.
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................ 1 A. Gambaran Umum ......................................................................................... 1 B. Sejarah Singkat ............................................................................................ 2 C. Struktur Organisasi ...................................................................................... 3 D. Perangkat Organisasi ................................................................................... 5
II. BAB II : EVALUASI PROGRAM 2015/2016 ........................................... 10 A. Evaluasi Program Dan Keuangan 2015/2016 ............................................ 10 B. Posisi Keuangan ......................................................................................... 10
III. BAB III : PROGRAM KERJA 2016 ......................................................... 15 A. Strategi Organisasi ..................................................................................... 15 B. Amanah Munas .......................................................................................... 19 C. Program Kerja 2016 ................................................................................... 23
IV. BAB IV : PROYEKSI ANGGARAN 2016 ................................................ 40 A. Periode Anggaran 2016 .............................................................................. 40 B. Asumsi ....................................................................................................... 40 C. Proyeksi Pendapatan 2016 ......................................................................... 41 D. Anggaran Beban Operasional 2016 ........................................................... 45 vi | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
V. BAB V : PROYEKSI KEUANGAN........................................................... 51 A. Proyeksi Laba-Rugi 2016 .......................................................................... 52 B. Proyeksi Arus Kas 2016 ............................................................................. 53 C. Proyeksi Posisi Keuangan .......................................................................... 54
vii | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Struktur Organisasi IATCA ................................................................ 4
viii | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Daftar aset ............................................................................................. 12 Tabel 2.2 Neraca Awal (per 28 April 2016) ......................................................... 10 Tabel 3.1 Daftar Pembagian Penanggung Jawab Amanah Munas ....................... 22 Tabel 4.2 Proyeksi Pendapatan 2016 (dalam ribuan) .......................................... 41 Tabel 4.3 Proyeksi Penerimaan Iuran Wajib Anggota 2016 ................................. 43 Tabel 4.4 Beban Operasional DPP Tahun 2016 (dalam ribuan) .......................... 45 Tabel 4.5 Beban Pegawai Tahun 2016 (dalam ribuan) ......................................... 47 Tabel 4.6 Beban Perlengkapan Tahun 2016 (dalam ribuan) ................................. 47 Tabel 4.7 Beban Pemeliharaan Tahun 2016 (dalam ribuan) ................................ 48 Tabel 4.8 Beban Penyusutan Tahun 2016 (dalam ribuan) .................................... 49 Tabel 4.9 Beban Utilitas Tahun 2016 (dalam ribuan)........................................... 49 Tabel 4.10 Beban Umum Tahun 2016 (dalam ribuan) ......................................... 50 Tabel 5.1 Proyeksi Laba-Rugi Organisasi Tahun 2016 (dalam ribuan) ............... 52 Tabel 5.2 Proyeksi Arus Kas Organisasi Tahun 2016 (dalam ribuan).................. 54 Tabel 5.3 Piutang Tunggakan Iuran Wajib 2014 - 2015 ....................................... 14 Tabel 5.4 Proyeksi Posisi Keuangan Tahun 2016 (dalam ribuan) ........................ 55
ix | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Kerja Organisasi (RKO) IATCA tahun 2016 merupakan RKO pertama Kepengurusanan DPP IATCA periode 2016 – 2019 dibawah kepemimpinan Bpk. Suwandi. Periode RKO ini tidak setahun penuh namun mulai 1 Juni hingga 31 Desember 2016 dikarenakan periode kepengurusan DPP baru efektif setelah pengukuhan tanggal 13 Mei 2016. Program utama selama Kepengurusan ini adalah fokus kepada pemenuhan pewujudan 21 Amanah Munas ke-6, penguatan tata kelola organisasi dan meningkatkan soliditas anggota IATCA melalui komunikasi yang transparan dan efektif demi mencapai visi dan misi organisasi. Beberapa Amanah Munas akan langsung diaplikasikan, berbarengan dengan penguatan pondasi organisasi seperti program database anggota, penyempurnaan perangkat organisasi, komunikasi dan kehumasan yang masif, dan lain sebagainya. Pada RKO periode ini, IATCA diproyeksikan mengalamai kerugian operasional, namun arus kas diharapkan selalu positif. Hal ini disebabkan oleh perubahan sistem keuangan ( antara lain penganggaran dan pencatatan). Kami berharap dengan sistem keuangan modern yang sesuai dengan prinsipprinsip akuntansi, IATCA akan semakin kredibel, transparan dan mampu mengelola organisasi lebih baik.
x|RKO IATCA TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN I.
BAB I : PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM Nama Organisasi : Indonesia Air Traffic Controllers Association (IATCA) Berdiri
: 29 Juli 1999
Afiliasi
: International Federation of Air Traffic Controller’s Associations (IFATCA)
Misi
: 1. Menjadi mitra pemerintah dalam upaya pembangunan nasional dibidang penerbangan. 2. Memperkenalkan IATCA kepada masyarakat umum melalui karya-karya positif para anggotanya sebagai kontribusi nyata organisasi dalam pembangunan nasional. 3. Aktif menjalin kerjasama yang baik dengan seluruh pemangku
kepentingan
organisasi
nasional
dan
internasional. Visi
: Menjadikan IATCA sebagai Organisasi Profesi yang Profesional, Berwibawa dan Bermartabat di tingkat Nasional maupun Internasional.
1|RKO IATCA TAHUN 2016
Tujuan
: 1. Meningkatkan profesionalisme Pemandu Lalu Lintas Penerbangan Indonesia sebagai kontribusi dalam pembangunan nasional 2. Menunjang
terciptanya
keselamatan,
kelancaran,
keteraturan dan efisiensi penerbangan. 3. Mengembangkan hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antar Pemandu Lalu Lintas Penerbangan dan petugas Air Traffic Service lainnya serta anggota organisasi yang sejenis atau terkait. 4. Memperjuangkan
kepentingan
dan
kedudukan
Pemandu Lalu Lintas Penerbanga Indonesia sesuai dengan harkat dan martabat serta etika profesi. 5. Mendorong partisipasi keluarga besar pemandu lalu lintas penerbangan indonesia (ATC) dalam kegiatan sosial
B. SEJARAH SINGKAT Berdiri sejak 29 Juli 1999, Indonesia Air Traffic Controllers Association atau disingkat IATCA adalah asosiasi profesi pemandu lalu lintas penerbangan Indonesia yang beranggotakan lebih dari 1.500 Air Traffic Controller yang tersebar diseluruh nusantara. IATCA memiliki 36 Cabang
2|RKO IATCA TAHUN 2016
(Dewan Pengurus Cabang/DPC) yang merupakan perpanjangan tangan Dewan Pengurus Pusat dibawah pimpinan Presiden/Ketua Umum IATCA. IATCA dikukuhkan sebagai organisasi profesi ATC Indonesia pada tanggal 30 Juli 1999 oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara saat itu, Bpk. Soenaryo Yosopratomo kemudian ditetapkan secara resmi oleh Menteri Perhubungan saat itu Bpk. Agum Gumelar melalui Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP. 142 Tahun 2000 tentang IATCA. Setiap 3 (tiga) tahun sekali, IATCA menggelar Musyawarah Nasional (Munas) yang merupakan organ tertinggi organisasi untuk membahas program IATCA kedepan, memutakhirkan perangkat organisasi dan memilih Ketua Umum IATCA yang baru. Munas IATCA yang terakhir dilaksanakan adalah Munas ke-6 yang diadakan pada tanggal 6 –8 April 2016 di Surabaya. Salah satu keputusan pada Munas ini adalah terpilihnya Rekan Suwandi sebagai Ketua Umum/Presiden IATCA periode 2016 – 2019. Munas ke-6 ini juga menghasilkan 21 rekomendasi program kerja, yang disebut Amanah Munas, yang merupakan benang merah prioritas kepengurusan IATCA ke depan.
C. STRUKTUR ORGANISASI IATCA dipimpin oleh seorang Ketua Umum yang dipilih melalui Musyawarah Nasional (Munas) setiap 3 (tiga) tahun sekali. Munas juga memilih Dewan Kehormatan Profesi dan menetapkan Dewan Pembina 3|RKO IATCA TAHUN 2016
Organisasi dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi. Selanjutnya untuk membantu kepengurusan, Ketua Umum terpilih bertindak sebagai formatur tunggal dalam memilih pengurus DPP khususnya Sekretaris Jenderal, dan Bendahara Umum sebagai Pengurus Inti serta para Ketua Bidang yang disebut dengan Executive Board. Sementara Dewan Pengurus Cabang dipilih melalui mekanisme Musyawarah Cabang setiap 3 (tiga) tahun sekali yang dilakukan di masingmasing lokasi. Gambar 1.1 Struktur Organisasi IATCA
4|RKO IATCA TAHUN 2016
D. PERANGKAT ORGANISASI 1.
Susunan Dewan Kehormatan Profesi (Honorary Council) Berdasarkan Keputusan Munas nomor. 010/MUNAS VI/IV/2016 Tanggal 08 April 2016 susunan Dewan Kehormatan Profesi adalah sebagai berikut: a) Ketua
:
Aminarno Budi Pradana
b) Anggota
:
1. Yaddy Supriyadi 2. Elfi Amir (Tevi)
2.
Susunan Dewan Penasehat Organisasi (Board of Advisory) Berdasarkan Anggaran Rumah Tangga (ART) IATCA Bab VIII Dewan Penasehat Organisasi Pasal 36 tentang Anggota Dewan Penasehat Organisasi susunan Dewan Penasehat Organisasi antara lain: a.
Menteri Perhubungan
b.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara
c.
Direktur Utama AirNav Indonesia
d.
Bpk. Muhammad Irsan (Ketua Umum IATCA Periode 2013 – 2016)
5|RKO IATCA TAHUN 2016
3.
Susunan Pengurus DPP IATCA Berdasarkan Keputusan DPP nomor SKEP.001/KAU/IV/2016 tentang Pengangkatan Pengurus DPP IATCA Periode Tahun 2016 - 2019 susunan Pengurus DPP IATCA adalah sebagai berikut: a) Ketua Umum
: Suwandi
b) Sekretaris Jenderal
: Wahyu Tirtaji
c) Anggota Sekretariat
: Dheny Purwo Hariyanto Moch. Ichwan Aliefido Anastyan Ramadhan Idham Azhar
d) Bendahara Umum
: Setio Anggoro
e) Anggota Bid. Keuangan
: Vega Lesmana Bravo Starco Mega Resti Wulandari Rizwan Noor Hasfrian
f) Ketua Bidang Profesional
: Iwan Ardiansyah
g) Anggota Bid. Profesional
: R. Diyan Subismo Bagus Santoso Ulul Azmi Rizkan R. Hidayat Diah Paramitha
h) Ketua Bidang Prosedur
6|RKO IATCA TAHUN 2016
: I Nyoman Oka Wirana
i) Anggota Bidang Prosedur
: Maulana Chairul Muchlisin Rahmad Yanuar Wawan Hernawan Frisdian Noor Hayati Rino Laharto
j) Ketua Bidang Humas & Pub. : Ahmad Izazi k) Anggota Bid Humas
: Mohamad Romy Merdi Tiara Uriko Andi Irdiansyah Achmad M. Iqbal Irva Damayanti
l) Ketua Bidang Sosial
: Muh. Ali Husein Bahweres
m) Anggota Bid Sosial
: M. Inwan Nuddin Suri Fikriansyah M. Mundir Maria Trivina S.Y. Rizqi Baehaqi Adam Abimanyu Harudini
4. Daftar Ketua DPC a) Aceh
: Putra Perkasa Lodar
b) Ambon
: Rachmat Mahardhika
c) Bali
: Md Ngurah Suji A A, SH
7|RKO IATCA TAHUN 2016
d) Balikpapan
: Suryanto
e) Bandung
: I Putu Edi J.P
f)
: Waskhito Tri Hutomo
Banjarmasin
g) Batam
: Angga Fachzona
h) Bengkulu
: Ricky Raymona R.
i)
Biak
: Ariesta Dwi Sulaksono
j)
Curug
: Ardiansyah
k) Gorontalo
: Wawan Setiawan
l)
: Achmad Zakaria
Jakarta
m) Jambi
: Ardiaksa Sapta Armada
n) Jayapura
: Rozikin
o) JogJakarta
: Dedy Indarkho
p) Kendari
: Iman Sujaya
q) Kupang
: Indra Gunawan
r)
Lampung
: Mohamad Iqbal Firdaus
s)
Makassar
: Yuyun Nugraha
t)
Manado
: Pauline Nur'aningsih
u) Mataram
: Bara Jiwangganata
v) Medan
: Abdul Rahman
w) Merauke
: Charles Ellisa.R.M
x) Padang
: Wahyudi Hidayat
y) Palangkaraya
: Dendy Mahendra
8|RKO IATCA TAHUN 2016
z) Palembang
: Eko Farisa
aa) Palu
: Amnan Adi Widayat
bb) Pangkalpinang : Bagus W Rahmatulloh cc) Pekanbaru
: M. Fauzi
dd) Pontianak
: Fani Sagita
ee) Samarinda
: Nanda Dwi Pramita
ff) Semarang
: Ganesh Dono Prabowo
gg) Sorong
: Hadi Mulya
hh) Surabaya
: Chaeruddin
ii) Tanjungpinang : Tri Yoga Wichasono jj) Tarakan
: Setio Utomo
9|RKO IATCA TAHUN 2016
BAB II
EVALUASI PROGRAM 2015/2016 II. BAB II : EVALUASI PROGRAM 2015/2016
A. EVALUASI PROGRAM DAN KEUANGAN 2015/2016 Evaluasi atas program dan keuangan tahun 2015/2016 sudah tercantum dalam Laporan Pertanggungjawaban Ketua DPP Periode 2013 – 2016 yang telah dibacakan dan diterima di Munas ke-6 IATCA pada tanggal 6 – 8 April 2016. Peralihan kepengurusan DPP Periode 2013 – 2016 dan DPP Periode 2016 – 2019 terjadi pada medio April/Mei 2016, sehingga Rencana Kerja Organisasi ini memiliki periode anggaran 1 Juni 2016 hingga 31 Desember 2016. Untuk itu selanjutnya kami sampaikan posisi keuangan berdasarkan beberapa dokumen peralihan kepengurusan
B. POSISI KEUANGAN 1. Neraca Awal Berdasarkan data serah terima kas, data iuran, dan data aset, neraca awal per tanggal 30 April 2016 adalah sebagai berikut: a. Saldo kas IDR : Rp 148.199.397,00 b. Saldo kas USD : USD$ 4,500.00 (asumsi USD$1 = Rp 13.400) c. Piutang Iuran
: Rp 423.360.000
d. Nilai buku aset : Rp 0,00
10 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
Tabel 2.1 Neraca Awal per 30 April 2016 (dalam ribuan) DESKRIPSI
2015
30-Apr-16
1
2
AKTIVA Aktiva Lancar Kas dan Setara Kas Piutang Iuran Aktiva Lancar
n/a
208.499 423.360 631.859
Aktiva Tetap
n/a
-
TOTAL AKTIVA
n/a
631.859
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek
n/a
-
Liabilitas Jangka Panjang
n/a
-
TOTAL LIABILITAS
n/a
-
EKUITAS Modal Disetor Saldo Laba Yang Telah ditetapkan penggunaannya Yang Belum ditetapkan penggunaannya Laba Periode Berjalan TOTAL EKUITAS
n/a
631.859 631.859
LIABILITAS DAN EKUITAS
n/a
631.859
-
Penjelasan lebih rinci untuk data aset dan piutang iuran dijelaskan pada sub bab berikut.
2. Data aset IATCA belum memiliki kebijakan akuntansi tentang perlakuan aset, sehingga aset yang diserahterimakan dan dicatat dari Pengurus DPP sebelumnya, kami depresiasikan berdasarkan masa manfaat yang lazim untuk mendapatkan nilai buku saat ini. Berdasarkan daftar aset yang
11 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
diserahterimakan, aset yang menurut kami dapat didepresiasikan adalah Mobil Suzuki APV yang dibeli tahun 2008. Namun masa ekonomis yang lazim bagi kendaraan bergerak adalah 5 (lima) tahun, sehingga, untuk kepentingan akuntansi maka nilai buku saat ini untuk Mobil Suzuki APV adalah nilai residual (salvage value). Sementara aset elektronik/peralatan kantor lain dalam daftar serah terima selebihnya
merupakan aset
bernilai
kecil
(dibawah Rp
10.000.000,-), sehingga kami anggap telah dibiayakan pada tahun pembelian. Aset lainnya yang berupa meja, kursi, peta, alat kantor yang menurut kami nilainya tidak material serta kondisinya kurang baik, tidak kami catat. Berikut daftar rinci aset yang diserahterimakan: Tabel 2.2 Daftar aset yang diserahterimakan No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama Barang
Jumlah Tipe/Merk
CPU Dispenser Fax Kamera DSLR Keyboard Layar Monitor Mobil Modem Wifi Mouse Pencetak ID (ID Printer) Printer Proyektor Scanner Scanner Barcode Telephone
12 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1
Tahun Perolehan
Canon
Suzuki APV Speedy
2008
Keterangan telah dibiayakan telah dibiayakan telah dibiayakan telah dibiayakan telah dibiayakan telah dibiayakan nilai residual telah dibiayakan telah dibiayakan telah dibiayakan telah dibiayakan telah dibiayakan telah dibiayakan telah dibiayakan telah dibiayakan
3. Piutang Iuran Wajib Anggota Berdasarkan data yang diterima dari pengurus sebelumnya kemudian diperhitungkan dengan jumlah anggota yang dilaporkan pada Munas ke-6 (rincian pada tabel 5.3) diperoleh perhitungan asumsi tunggakan Rp 423.360.000 (empat ratus dua puluh tiga juta tiga ratus enam puluh ribu rupiah) didapatkan. Hal ini dilakukan karena data pembayaran iuran didapat hanya berdasarkan lokasi DPC tanpa detail jumlah anggota dan nama anggota yang membayar. Data ini selanjutnya akan kami konfirmasikan pada waktu penagihan ke DPC untuk mendapatkan keakuratan data. Untuk itu sangat diharapkan kontribusi dan komitmen dari anggota khususnya
Pengurus
DPC
untuk
dapat
membantu
mendetailkan dan menyelesaikan kewajiban masing-masing.
organisasi Hal ini
selaras dengan program Sekretariat dalam melakukan pendataan ulang jumlah anggota IATCA. Kedepan untuk menghindari hal yang sama terjadi kembali, untuk pembayaran iuran wajib tahun 2016 DPC diwajibkan menyertakan nama anggota yang membayar atau untuk memudahkan, pembayaran iuran dilakukan melalui pemotongan langsung dari payroll (gaji) untuk setiap anggota IATCA.
13 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
Tabel 2.3 Piutang Tunggakan Iuran Wajib 2014 - 2015 NO
DPC
JUMLAH ANGGOTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
ACEH AMBON BALI BALIKPAPAN BANDUNG BANJARMASIN BATAM BIAK CURUG JAKARTA JAMBI JAYAPURA KENDARI KUPANG LAMPUNG MAKASAR MANADO MATARAM PADANG PALANGKARAYA PANGKALPINANG PEKANBARU PONTIANAK SAMARINDA SEMARANG SORONG SURABAYA TANJUNGPINANG TARAKAN YOGYAKARTA TOTAL
18 18 66 38 12 28 23 25 30 376 20 26 17 36 13 196 22 28 25 24 21 32 39 21 25 15 78 25 21 14 1332
14 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
TAGIHAN 6.480.000 6.480.000 23.760.000 13.680.000 4.320.000 10.080.000 8.280.000 9.000.000 10.800.000 135.360.000 7.200.000 9.360.000 6.120.000 12.960.000 4.680.000 70.560.000 7.920.000 10.080.000 9.000.000 8.640.000 7.560.000 11.520.000 14.040.000 7.560.000 9.000.000 5.400.000 28.080.000 9.000.000 7.560.000 5.040.000 479.520.000
TAHUN 2014 SUDAH BAYAR 7.920.000 24.840.000 12.960.000 7.320.000 2.040.000 6.120.000 109.800.000 5.760.000 3.890.000 6.840.000 7.140.000 2.280.000 7.200.000 6.240.000 9.360.000 8.460.000 8.520.000 9.000.000 7.200.000 5.400.000 10.000.000 6.480.000 5.400.000 4.380.000 284.550.000
KURANG BAYAR 6.480.000
720.000 4.320.000 2.760.000 6.240.000 2.880.000 10.800.000 25.560.000 1.440.000 5.470.000 5.820.000 2.400.000 70.560.000 720.000 3.840.000 180.000 11.520.000 5.040.000 7.560.000 1.800.000 18.080.000 2.520.000 2.160.000 660.000 199.530.000
TAGIHAN 6.480.000 6.480.000 23.760.000 13.680.000 4.320.000 10.080.000 8.280.000 9.000.000 10.800.000 135.360.000 7.200.000 9.360.000 6.120.000 12.960.000 4.680.000 70.560.000 7.920.000 10.080.000 9.000.000 8.640.000 7.560.000 11.520.000 14.040.000 7.560.000 9.000.000 5.400.000 28.080.000 9.000.000 7.560.000 5.040.000 479.520.000
TAHUN 2015 SUDAH BAYAR 6.360.000 23.040.000 11.880.000 7.920.000
100.830.000 7.920.000 2.700.000
6.480.000 6.120.000 7.560.000 7.920.000 6.120.000 8.760.000 8.040.000 3.240.000 28.080.000 6.960.000 5.760.000 255.690.000
KURANG BAYAR 6.480.000 120.000 720.000 1.800.000 4.320.000 2.160.000 8.280.000 9.000.000 10.800.000 34.530.000 7.200.000 1.440.000 3.420.000 12.960.000 4.680.000 70.560.000 1.440.000 3.960.000 1.440.000 720.000 1.440.000 11.520.000 5.280.000 7.560.000 960.000 2.160.000 2.040.000 1.800.000 5.040.000 223.830.000
TOTAL PIUTANG 12.960.000 120.000 720.000 2.520.000 8.640.000 4.920.000 14.520.000 11.880.000 21.600.000 60.090.000 8.640.000 6.910.000 3.420.000 18.780.000 7.080.000 141.120.000 2.160.000 7.800.000 1.440.000 900.000 1.440.000 23.040.000 10.320.000 15.120.000 2.760.000 2.160.000 18.080.000 4.560.000 3.960.000 5.700.000 423.360.000
BAB III
PROGRAM KERJA 2016 III. BAB III : PROGRAM KERJA 2016
A. STRATEGI ORGANISASI IATCA belum memiliki rencana jangka panjang organisasi maupun program strategis jangka panjang.
Sambil berusaha menyusun rencana
jangka panjang untuk dibahas pada Rakernas mendatang, pada rapat pertama Pengurus DPP IATCA periode 2016 – 2019, Executive Board memberikan pernyataan mengenai arah kedepan organisasi dari sisi masing-masing bidang selama 3 (tiga) tahun kepengurusan ini. 1. Ketua Umum Ketua Umum mengarahkan agar Kepengurusan DPP IATCA 2016 – 2019 fokus kepada pemenuhan pewujudan Amanah Munas ke-6, penguatan tata kelola organisasi dan meningkatkan soliditas anggota IATCA melalui komunikasi yang transparan dan efektif demi mencapai visi dan misi organisasi.
15 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
2. Sekretaris Jenderal Sekjen memiliki perhatian khusus akan kelengkapan dan akurasi data anggota IATCA serta sistem administrasi dan kesekretariatan. Dengan data yang lengkap dan akurat diharapkan IATCA dapat menjadi counterpart
AirNav
dalam
meningkatkan
kesejahteraan
dan
berkontribusi positif membangun sistem pola karir dan pendidikan ATC. Sekretariat akan memaksimalkan fungsi informasi teknologi untuk mendesain sistem administrasi dan database yang efektif dan efisien. Hal ini termasuk mendukung pola komunikasi akurat dan terpercaya melalui website resmi organisasi.
3. Bendahara Umum Laporan keuangan merupakan faktor penting dalam meningkatkan kepercayaan anggota kepada organisasi. Selain itu laporan keuangan juga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kinerja organisasi. Untuk itu program keuangan akan fokus membangun sistem keuangan DPP IATCA yang akuntabel, transparan dan tangguh (robust). Puncak dari akuntabilitas laporan keuangan adalah penilaian Wajar Tanpa Pengecualian dari Kantor Akuntan Publik (KAP) yang bonafid. Bendahara Umum berharap pada kepengurusan ini setidaknya IATCA akan mulai melakukan audit independen laporan keuangan organisasi oleh KAP.
16 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
Hal lain yang cukup krusial adalah meningkatkan pondasi kemampuan keuangan organisasi demi independensi dan kemandirian organisasi.
Untuk itu salah satu program jangka panjang yang akan
dimulai dari sekarang adalah mewujudkan dana abadi IATCA (endowment).
4. Ketua Bidang Profesional Bidang Profesional mengemban tantangan yang cukup berat dengan banyaknya Amanah Munas yang menjadi tugas dan tanggung jawab Bidang Profesional khususnya untuk kajian-kajian kesejahteraan dan profesionalitas ATC. Profesionalitas merupakan jantung organisasi, untuk itu Bidang Profesional fokus untuk meningkatkan kualitas SDM anggota IATCA baik melalui publikasi internal secara berkelanjutan maupun pelatihan atau seminar yang akan dilakukan setidaknya sekali dalam setahun. Bidang Profesional juga akan menjalin kerjasama dengan para stakeholder penerbangan untuk penyelenggaraan pelatihan guna men ingkatkan profesionalitas anggota, misalnya dengan KNKT untuk investigasi, Airliners untuk pemahaman teknis dari sisi pilot dan lain sebagainya. Selain itu Bidang Profesional akan melakukan publikasi di media public sebagai bukti eksistensi dan peran serta organisasi profesi yang
17 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
aktif dalam merespon isu-isu penerbangan dengan harapan bahwa hal tersebut dapat mengangkat nama IATCA sebagai salah satu organisasi profesi yang disegani. Bidang profesional juga melihat bahwa pengenalan organisasi lebih dini kepada calon ATC mempunyai kontribusi positif pada penguatan SDM IATCA khususnya dan ANSP pada umumnya. Lebih jauh lagi, demi jaminan kualitas ATC yang lebih baik, Bidang Profesional akan mulai menginisiasi keterlibatan IATCA dalam hal rekrutmen calon ATC baik dengan AirNav Indonesia maupun lembaga penyelenggara pendidikan ATC.
5. Ketua Bidang Prosedur Semakin
tingginya implementasi
teknologi
satelit
di dunia
penerbangan, khususnya dibidang air traffic management, membuat fokus Bidang Prosedur pada pengurusan ini adalah pada penguatan pemahaman dan keahlian teknis anggota IATCA khususnya pada kajian aeronautika dan implementasi Performance Based Navigation (PBN) 6. Ketua Bidang Humas & Publikasi Fokus Bidang Humas dan Publikasi IATCA pada kepengurusan ini adalah mengembalikan eksistensi organisasi melalui pola komunikasi yang akurat, kaya informasi dan konsisten kepada internal dan eksternal. Bidang Humas akan mengoptimalkan penggunaan saluran-saluran
18 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
komunikasi baik formal maupun informal seperti media sosial demi membangun hubungan dan kepercayaan dari anggota dan stakeholder IATCA. Salah satu impian yang akan berusaha diwujudkan oleh Bidang Humas dan Publikasi adalah menerbitkan buku sejarah IATCA sebagai penghargaan kepada para pendiri organisasi serta mengaransemen dan merekam ulang Mars dan Hymne IATCA kedalam bentuk rekaman yang lebih indah dan elegan.
7. Ketua Bidang Sosial Kegiatan sosial akan berperan penting dalam membangun soliditas dan kekompakan antar anggota IATCA.
Melalu kegiatan sosial dan
penyampaian informasi sosial yang lancar, diharapkan dapat menggugah rasa kesadaran dan kesetiakawanan anggota IATCA.
B. AMANAH MUNAS Pemenuhan/penyelesaian amanah Munas merupakan prioritas program kerja DPP IATCA periode 2016 – 2019. Untuk mencapai visi dan misi organisasi pada setiap Musyawarah Nasional (Munas) ditetapkan AD/ART sebagai pedoman organisasi dan merumuskan Amanah Munas sebagai acuan penyusunan program kerja.
Pada Munas VI, ditetapkan Amanah Munas
antara lain:
19 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
1. Membentuk Tim Perumus Control Allowance yang hasilnya akan diberikan kepada Perum LPPNPI. 2. Meninjau ulang peraturan TLR terkait tata cara pemberian TLR dan mengusulkan agar pejabat struktural ber-lisence dan rating diberikan TLR 3. Mengusulkan kepada Perum LPPNPI agar Direktorat Operasi berganti nama menjadi Direktorat Manajemen Lalu Lintas Penerbangan. 4. Tetap konsisten dalam bersikap dan memperjuangkan penolakan terhadap bentuk organisasi BLU 5. Melakukan langkah preventif dan kuratif dalam menghadapi pengaduan konsumen terhadap pelayanan navigasi penerbangan. 6. Mendorong terbentuknya Majelis Profesi Penerbangan sesuai dengan amanah Undang Undang Nomor 1/2009 tentang Penerbangan. 7. Mengoptimalkan peran bidang hukum IATCA dengan bekerjasama dan membuat MOU dengan YLKI, POLRI, Bareskrim dan Direktorat terkait di Perum LPPNPI. 8. Membuat Laporan tertulis atas kegiatan yang diikuti IATCA pada IFATCA Annual World Conference dan Asia Pacific Regional Meeting. 9. Melakukan bedah aturan yang dikeluarkan oleh Regulator, dimulai dari Advisory Circular 69 (AC-69). 10. Mengadakan pertemuan ATC-PILOT forum yang lebih bersifat kepada pencarian solusi atas permasalahan yang terjadi di lapangan.
20 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
11. Membuat kerangka kerja atas upaya pengambilalihan Wilayah Udara di atas Kepulauan Natuna (sektor A, B dan C) yang outputnya bisa disinergikan dengan rencana kerja pemerintah. 12. Membentuk Tim Perumus untuk membuat pola karier ATC yang hasilnya akan diberikan kepada Perum LPPNPI. 13. Membentuk Tim Perumus untuk mengkaji batas usia pensiun ATC hingga 65 tahun yang hasilnya akan diberikan kepada Perum LPPNPI. 14. Mengusulkan kepada Perum LPPNPI agar dalam melakukan Investigasi terhadap Accident/Incident yang terjadi melibatkan IATCA dalam prosesnya. 15. Memberikan dana santunan Rp 5.000.000,- kepada anggota yang meninggal. 16. Pembuatan manual host Munas (paling lambat sebelum Rakernas 7) 17. Penyusunan konsep kaderisasi sebagai cetak biru keanggotaan IATCA 18. Membentuk Koordinator Wilayah berdasarkan pembahasan Focus Group yang dibentuk untuk membahas tugas pokok & fungsi Koordinator Wilayah. 19. Mengusulkan penyesuaian iuran berdasarkan RKO & unjuk kinerja DPP. 20. Menyusun prosedur keuangan khususnya terkait dengan mekanisme pembayaran iuran dan mekanisme pelaporan keuangan DPP. 21. Membagi Komisi Sidang dalam Rakernas menjadi 3 kelompok yaitu administrasi, teknik & prosedur dan profesional.
21 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
Mengacu pada daftar Amanah Munas diatas, untuk setiap amanah/tugas ditetapkan bidang yang bertindak sebagai penanggung jawab dan sebagai pendukung/support seperti pada tabel 3.1 dibawah ini. Kode 3 huruf untuk masing-masing bidang/posisi adalah: Ketua Umum (PRE); Sekretaris Jenderal (SEC), Keuangan (FIN), Profesional (PRO), Prosedur (PRC), Humas dan Publikasi (PRP) dan Sosial (SOC). Tabel 3.1 Daftar Pembagian Penanggung Jawab Amanah Munas
Keterangan: = penanggung jawab = pendukung/support
22 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
C. PROGRAM KERJA 2016 Program kerja bidang yang merupakan turunan arahan dan strategi yang yang ditentukan: 1.
Sekretariat Organisasi IATCA yang telah terbentuk sejak tanggal 29 Juli 1999 dan pada saat ini pengelolaan kesekretariatan cenderung mengalami stagnasi dan kurang dapat menjawab perkembangan jaman dan teknologi. Sudah saatnya IATCA dengan usia yang mendekati 17 tahun harus
sudah
bisa
menjawab
tantangan
tersebut.
Pengelolaan
kesekretariatan akan menjadi cerminan bagus atau tidaknya organisasi tersebut dijalankan. Semua aspek yang berhubungan dengan aktifitas perkantoran harus sudah mulai dilakukan perubahan secara total dan sistematis agar dapat berjalan dengan baik dan benar serta mempunyai nilai lebih. Kesersediaan ruang sekretariat yang sudah ada saat ini tidak dapat lagi mempresentasikan IATCA sebagai organisasi profesi ATC yang dekat dengan keteraturan, penggunaan high technologies, menggunakan sarana berbasis IT dan ketaatan pada aturan serta dipercaya dalam memberikan pendapatnya. Pengelolaan administrasi perkantoran yang masih dikelola secara tradisional menjadi masalah tersendiri pada saat pencarian dokumen. Pengelolaan database juga menjadi permasalahan yang menyebabkan kontrol terhadap pembayaran iuran anggota tidak
23 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
dapat dilaksanakan secara maksimal. Pelaksanaan rapat organisasi dan keikutsertaan dalam kegiatan pertemuan domestic dan internasional belum dapat dikelola dengan baik yang menyebabkan mendapat penilaian dari para anggota IATCA bahwa manfaat menghadiri pertemuan tersebut tidak dapat dirasakan sampai kepada anggota IATCA. Konsolidasi antar pengurus DPP dan DPC harus terus ditingkatkan dan dijalankan secara efektif agar soliditas organisasi IATCA dapat terwujud secara utuh untuk menuju organisasi yang professional dan mandiri. Kontribusi organisasi IATCA harus dapat dirasakan oleh para anggota dan perusahaan dalam mewujudkan pelayanan navigasi penerbangan yang bermutu. Dalam
mendukung
pencapaian
perbaikan
pengelolaan
kesekretariatan, maka Sekretaris Jenderal beserta tim Sekretariat mempunyai program Strategis Initiative pada tahun 2016 – 2019 sebagai berikut : a. optimalisasi tata kelola administrasi perkantoran berbasis IT, pendataan anggota dan modernisasi database keanggotaan iatca Pembuatan ID Card Pengembangan IT
24 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
b. Peremajaan Ruang Sekretariat Pemenuhan perlengkapan sekretariatan Pengoperasian kantor baru Pemenuhan utilitas sekretariatan c. Peningkatan Penyelenggaraan Rapat Organisasi; Penyelenggaraan Rapat DPP Menghadiri APRM IFATCA 33rd Mongolia Menghadiri undangan pihak eksternal d. Dukungan Dalam Konsolidasi Antar Pengurus Dan Antar Anggota. Pemberian tunjangan pulsa kepada para pengurus Kunjungan Kerja Ketua Umum
2.
Bidang Keuangan Pada tahun pertama Kepengurusan ini, penekanan program bidang keuangan adalah membangun pondasi keuangan organisasi yang kuat baik dengan penguatan sistem dan prosedur dan meningkatkan kemampuan keuangan organisasi. Sementara itu program pengumpulan dana abadi baru akan dimulai pada tahun 2017, setelah pemahaman akan karakter biaya organisasi semakin tinggi dan sistem prosedur keuangan sudah solid. Untuk mencapai tujuan tersebut, program kerja bidang keuangan tahun 2016 antara lain:
25 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
a. Penyusunan prosedur-prosedur keuangan organisasi Dengan tujuan utama agar laporan keuangan organisasi dapat diaudit oleh KAP, yang perlu dimiliki adalah perangkat peraturan keuangan yang komprehensif dan auditable. Hal ini juga akan menjadi warisan yang berguna kedepan sehingga perlakuan keuangan DPP IATCA dimasa mendatang akan selalu akuntabel dan transparan. b. Membangun sistem keuangan yang akurat, otomatis dan efisien Akuntabilitas dan transparansi juga dibangun melalui sistem keuangan
yang
akurat
dan
otomatis,
terutama
dengan
mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi untuk efektifitas pelaksanaan transaksi dan akuntansi. Misalnya dengan menggunakan cash management system (CMS) fasilitas dari bank maka waktu dan tempat transaksi bisa lebih fleksibel, namun tetap aman. Untuk sistem akuntansi, direncanakan menggunakan sistem akuntansi Accurate dari CPSsoft, dengan pertimbangan sistem ini cukup solid dan familiar digunakan. Untuk kemudahan akses sistem akuntansi ini kami berencana menggunakan fasilitas remote access. c. Meningkatkan kolektibilitas iuran dan uang pangkal anggota Berdasarkan catatan Pengurus DPP Periode sebelumnya terdapat lebih dari Rp 400.000.000 (empat ratus juta rupiah) piutang anggota yang belum tertagih. Hal ini menggambarkan tingginya hambatan
26 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
penagihan iuran. Untuk itu Tim Keuangan akan mendesain sistem penagihan yang memudahkan namun akurat serta mengejar piutang yang tinggi. Salah satu hambatan yang teridentifikasi adalah data anggota yang masih belum akurat, dimana daftar piutang yang ada adalah piutang DPC bukan anggota.
Tim Keuangan akan bekerja sama dengan
Sekretariat untuk mendapatkan data yang benar, untuk selanjutnya digunakan sebagai basis penagihan. d. Meningkatkan keahlian keuangan tim Bidang Keuangan DPP Bidang keuangan merupakan bidang yang rigid sehingga diperlukan pemutakhiran pengetahuan dan keahlian agar tim Keuangan DPP dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.
3.
Bidang Profesional Sebagaimana diketahui bahwa SDM adalah faktor terpenting dalam sebuah organisasi. Hal ini dikarenakan SDM lah yang berperan sebagai driver yang akan menentukan bagaimana jalannya sebuah organisasi. Berawal dari pemikiran tersebut, maka bidang Profesional berpandangan bahwa IATCA akan besar apabila kualitas SDM ATC nya tinggi. Untuk meningkatkan kualitas SDM ATC, dibutuhkan program nyata berupa :
27 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
a. Publikasi artikel internal sebagai materi self development di kalangan anggota IATCA., dan b. Seminar/ Diskusi Terbuka setidaknya setahun sekali dengan materi yang berhubungan dengan pelayanan LLP atau yang dapat meningkatkan kerja pelayanan yang diberikan. Dengan program peningkatan kualitas tersebut, diharapkan ATC Indonesia mempunyai cara pandang yang lebih luas terhadap profesinya dan memberikan suatu nilai tambah terhadap pelaksanaan pelayanan lalu lintas penerbangan. Selain itu, dipandang perlu untuk memberikan pembelajaran kepada publik terhadap isu-isu penerbangan dengan publikasi kajian penerbangan yang akan dipublikasikan melalui media publik. Hal penting lainnya yang menjadi perhatian bidang Profesional adalah pembentukan karekter sejak dini dengan menjadikan para taruna ATC sebagai sasarannya. Hal ini bertujuan agar tertanam kesadaran pada masing-masing diri bahwa setiap tingkah laku dan pola pikir yang dihasilkan akan berpengaruh terhadap nama baik profesi ATC serta menanamkan tanggung jawab untuk bersama-sama membesarkan profesi dan organisasi profesi. Untuk itu, salah satu program yang akan dilaksanakan adalah dengan memberikan kuliah umum untuk calon ATC sebagai pembekalan awal di STPI dan ATKP-ATKP.
28 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
Terakhir
yang
menjadi
tugas
bidang
Profesional
adalah
meelakukan kajian Control Allowance sebagai salah satu amanah MUNAS VI.
4.
Bidang Prosedur Organisasi Profesi seperti IATCA hendaknya lebih berpijak kepada peningkatan profesionalisme para anggotanya termasuk pengetahuan dan kemampuan individual anggota. Dengan profesionalisme yang tinggi maka individu akan mendapat penghargaan dan pengakuan yang tinggi, begitu pula organisasi yang memayungi individu tersebut. Kata profesionalisme memang mudah diucapkan namun sangat sulit untuk mendefinisikan secara kongkrit. Kita lebih mudah melihat hal-hal yang besentuhan langsung terhadap kebutuhan dan keinginan kita. Seperti keinginan atau tuntutan penghargaan yang lebih tinggi dengan meminta kenaikan gaji, tunjangan atau sejenisnya. Namun banyak teori yang menunjukan bahwa dengan profesionalisme yang tinggi (kemampuan, pengetahuan, output) maka dengan sendirinya penghargaan tersebut akan diberikan secara otomatis. Untuk itu Bidang prosedur DPP IATCA memandang bahwa kemampuan dan pengetahuan anggota harus selalu ditingkatkan terutama menyangkut prosedur dan regulasi di bidang Penerbangan khususnya Navigasi Penerbangan. Teknologi di bidang Navigasi penerbangan akhir-
29 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
akhir ini berkembang dengan cepat dan apabila kita tidak mengantisipasi dengan tepat maka kita hanya akan menjadi penonton tanpa mendapat keuntungan yang maksimal. Bidang Prosedur IATCA memandang era Navigasi penerbangan yang akan datang (beyond 2018) adalah bertumpu pada satelite based dan PBN. Teknologi ini disamping lebih andal dan akurat tentu akan sangat effisien. Secara gradual alat bantu navigasi yang berbasis darat dapar dihilangkan yang berarti penghematan terhadap biaya investasi, perawatan dan kalibrasi. Tujuan program kerja tahun 2016 ini antara lain : a. Peningkatan pengetahuan anggota tentang safety awareness terutama dalam hal pengawasan obstacle tumbuh disekitar bandara yang dapat berpengaruh terhadap prosedur penerbangan di bandara tersebut. b. Meningkatkan pengetahuan anggota tentang Performance Based Navigation sehingga menumbuhkan kepercayaan diri angggota dalam memberikan pelayanan LLP khususnya penggunaan PBN procedure. c. Menyebarkan informasi dan umpan balik dari anggota terhadap beberapa regulasi dalam dunia penerbangan khususnya navigasi penerbangan seperti AC 69, Peraturan Menteri Perhubungan nomoer PM 55 Tahun 2016 tentang Tata Kenavigasian Udara dan lain sebagainya. Sehingga IATCA dapat memberikan pandangan dan
30 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
usulan perubahan apabila perlu terhadap regulasi yang telah dikeluarkan pemerintah.
5.
Bidang Humas & Publikasi Setelah melewati enam kali Musyawarah Nasional dan memasuki usia 17 tahun, IATCA sebagai organisasi profesi masih belum begitu dikenal di dunia luar dan informasi-informasi yang disampaikan belum menyentuh secara lengkap dan langsung kepada Anggotanya. Beritaberita di dunia penerbangan acap kali menyudutkan para Air Traffic Controller ketika terjadi sesuatu case/masalah disebabkan karena ketidaktahuan, kekurangpahaman dan tidak adanya jembatan informasi antara para pengamat/nara sumber dan organisasi. Kesenjangan dan kevakuman yang mengakibatkan ketidakperdulian anggota profesi juga disebabkan karena minimnya informasi yang diberikan kepada anggota dari organisasi. Bidang Humas dan Publikasi memandang bahwa sudah saatnya Organisasi memperkenalkan diri kepada dunia luar dan selalu memberikan berita/informasi yang sudah, sedang dan akan dilakukan sehingga anggota mengetahui dengan pasti apa yang dikerjakan oleh organisasi.
31 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
Untuk itu dalam Rencana Kerja Organisasi Tahun 2016, Bidang Humas dan Publikasi lebih menitikberatkan kepada Promosi Organisasi baik ke dalam maupun ke luar. Ke dalam organisasi, Bidang Humas dan Publikasi ingin meraih dan mendapatkan kembali kepercayaan anggota dengan cara memberikan sesuatu yang konkrit dan melakukan pelatihanpelatihan kepada seksi Humas di DPC yang ada. Ke luar organisasi, Bidang Humas dan Publikasi ingin lebih mendekatkan diri kepada para stakeholder yang nantinya diharapkan IATCA dapat menjadi counterpart dan menjadi salah satu sumber berita dalam dunia penerbangan. Untuk menuju kepada semua hal tersebut Program Kerja Bidang Humas dan Publikasi untuk Tahun 2016 adalah ; a. Memberikan pelatihan kepada anggota tentang kehumasan dan memberikan pelatihan kepada wartawan
media cetak, media
elektronik, media web. b. Melakukan promosi tentang IATCA kepada masyarakat. c. Melakukan
kegiatan-kegiatan
untuk
meraih
dan
mendapatkan
kepercayaan dari anggota. d. Melengkapi sarana dan prasarana yang akan mendukung kinerja Bidang Humas dan Publikasi.
32 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
Program Kerja tersebut akan dilakukan oleh Bidang Humas dan Publikasi dengan beberapa rencana aksi sebagai: a. Eduwarta kepada Wartawan Memberikan pengetahuan tentang IATCA pada khususnya dan Air Traffic Control pada umumnya melalui sarasehan, forum diskusi dilanjutkan dengan fieldtrip ke operation room b. Pelatihan Softskill anggota IATCA Memberikan pengetahuan tentang bagaimana menjadi Humas dan Publikasi sebagai garda terdepan untuk mempromosikan organisasi dan memberikan informasi yang baik dan benar c. Pemberian ucapan kepada organisasi kolega yang berulang tahun Sarana promosi organisasi dan menjalin hubungan yang baik kepada kementerian, perusahaan, asosiasi, serikat pekerja atau airlines. d. Pembuatan Leaflet Promosi IATCA Sebagai sarana promosi organisasi melalui selebaran dengan penjelasan yang singkat, akurat dan jelas.. e. Pembuatan Buku AD/ART, IATCA Manual, Kode Etik Memutakhirkan perangkat peraturan organisasi dan upaya sosialisasi kepada anggota mengenai sumber resmi berbagai peraturan organisasi f. Pembuatan Kalender 2017 Sebagai media promosi kepada rekan kerja/stakeholder.
33 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
g. Merekam ulang lagu Mars dan Hymne IATCA Agar Mars dan Hymne yang diperdengarkan lebih representatif sesuai dengan maksud dan tujuan dibuatkannya Mars dan Hymne IATCA. h. Pembuatan dan updating collateral tools Membuat official amenities organisasi seperti video profile organisasi, merchandise dan kit agar bisa digunakan oleh anggota dengan standard dan design yang sama.
Dapat dipertimbangkan juga pembuatan
signature kit versi IATCA yang bisa dijual kepada anggota (kalender, note book, dan lain sebagainya). i. Standarisasi seragam resmi IATCA Menstandarisasi seragam (dress code) IATCA menggunakan jasa desainer profesional untuk mewujudkan desain seragam IATCA yang fashionable dan update., dimana nantinya seluruh anggota akan mempunyai seragam dengan desain yang sama baik dalam hal penjahitan, ukuran logo, ukuran font, warna dan bahan baju. j. Pembuatan logo baru IATCA. Menyesuaikan dengan kondisi dan perkembangan jaman dan ingin logo IATCA terlihat lebih elegan dan eye catching. Program Kerja ini akan dijalankan setelah Rakernas untuk meminta persetujuan anggota. k. Pembuatan Kartu Nama IATCA Sebagai sarana representasi pengurus IATCA dengan kolega dan stakeholder.
34 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
l. Penyampaian profil organisasi di lembaga diklat (join program Bidang Profesional) Memberikan kuliah umum di lembaga approve school seperti STPI dan ATKP yang ada di Indonesia kepada Taruna/Taruni jurusan PLLP agar nantinya mereka lebih mengetahui tentang organisasi sebelum memasuki dunia pekerjaan. m. Pembuatan photo Executive Board dan Pengurus DPP Meningkatkan citra organisasi sebagai organisasi modern, profesional dan mutakhir. n. Perayaan Ulang tahun ke 17 IATCA (join program Bidang Sosial) Sebagai sarana promosi dan infomasi organisasi kepada dunia luar. Rencananya perayaan 17 tahun IATCA akan dipusatkan di ex tower Kemayoran bekerjasama dengan Komunitas SaveKMO Tower. 6.
Bidang Sosial a. Pemberian Santunan Bagi Anggota IATCA Program kerja ini adalah merupakan salah satu dari Amanat Munas VI IATCA sesuai dengan Keputusan Musyawarah Nasional VI IATCA Nomor: 007/MUNAS VI/IV/2016 Tentang Penetapan Rekomendasi Komisi B Sebagai Program Kerja DPP IATCA Periode 2016-2019.
Pemberian Dana Santunan Bagi Anggota IATCA
bertujuan untuk menumbuhkan rasa kesetiakawanan Sosial Anggota
35 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
IATCA ketika terdapat anggota yang meninggal dunia.
Program
kerja ini memiliki mekanisme sebagai berikut : 1). Besaran dana santunan sebesar Rp. 5.000.000 (Lima Juta Rupiah) 2). Pemberian sumbangan lain di luar dana santunan dari DPP IATCA diperbolehkan apabila Dewan Pengurus Cabang akan memberikan sumbangan sendiri melalui mekanisme yang telah disepakati oleh anggotanya. 3). Anggota yang mendapat santunan adalah anggota biasa yang meninggal bukan disebabkan oleh hal yang merusak citra IATCA. b. Kesetiakawanan dan Kepedulian Sosial (Pengiriman Karangan Bunga) Kesetiakawanan dan kepedulian sosial (pengiriman karangan bunga) bertujuan untuk menunjukan eksistensi DPP IATCA kepada anggota ketika terdapat kejadian Duka Cita maupun Suka Cita yang dialami oleh anggota IATCA. Mekanisme program kerja ini sebagai berikut : 1). Memperhatikan anggaran yang disetujui pada rapat RKO DPP IATCA maka jumlah maksimal kegiatan ini dapat dilakukan adalah sebanyak 2 (dua) kali dalam satu bulan. 2). Program kerja ini dapat dilakukan lebih dari 2 (Dua) kali dalam satu bulan apabila mendapat kebijakan khusus dari Ketua Umum IATCA dan/atau atas Permintaan Kepala Bidang Sosial.
36 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
3). Pengiriman Karangan Bunga memperhatikan kondisi Geografis, Jarak dan waktu tempuh yang dibutuhkan serta kemampuan rekanan DPP IATCA dalam pengiriman karangan bunga. 4). Apabila terdapat kejadian yang bersamaan atau hampir bersamaan (Suka cita dan Duka cita) terhadap anggota IATCA maka yang menjadi Prioritas adalah pengiriman karangan bunga untuk kejadian Duka Cita 5). Program Kerja Pengiriman karangan bunga yang dilakukan oleh Bidang Sosial DPP IATCA apabila berkaitan dengan anggota IATCA itu sendiri dan atau keluarga inti (Suami/ Istri dan anak) 6). Kesetiakwanan dan kepedulian sosial selain dalam bentuk pengiriman karangan bunga dapat berupa Uang Cash sesuai dengan harga karangan bunga sebagai bentuk uang kerohiman. c. Kegiatan Sosial Dalam Rangka HUT IATCA dan Halal Bi Halal Kegiatan Sosial Dalam Rangka HUT IATCA bertujuan untuk memperingati hari jadi IATCA, untuk mempertegas kembali tujuan dan fungsi IATCA serta untuk menunjukan bakti nyata IATCA selain kepada anggota IATCA juga terhadap masyarakat. Dalam HUT IATCA disarankan agar DPP IATCA membuat tema HUT IATCA termasuk design backdrop HUT IATCA demi keseragaman di seluruh DPC (akan dikoordinasikan dengan bidang HUMAS).
37 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
Sedangkan kegiatan Halal Bi Halal adalah usaha untuk menumbuhkembangkan
kebersamaan
serta
untuk
menjalin
komunikasi antara Pengurus DPP dan DPC IATCA. d. Buka Puasa Bersama Kegiatan Buka Puasa Bersama bertujuan untuk meningkatkan kualitas keimanan dan rasa kebersamaan antar sesama Pengurus DPP dan DPC IATCA. Mekanisme program kerja ini sebagai berikut: 1). Dilakukan ke beberapa DPC sebagai “safari ramadhan� pengurus DPP IATCA 2). Waktu menyesuaikan e. Gathering Kegiatan Gathering (Pendampingan) bertujuan untuk menyiapkan personil yang akan melakukan Sites Survey bersama Mitra IATCA guna mempersiapkan gathering IATCA dengan mitra. Mekanisme program kerja ini sebagai berikut: 1).
IATCA hanya menyiapkan personil untuk site survey
2).
Personil dimaksud pada huruf (a) diatas menjadi dedicated person
untuk
membantu
Panitia/Mitra
IATCA
untuk
terselenggaranya kegiatan gathering 3).
Beban biaya yang timbul terhadap kegiatan Gathering akan menjadi beban mitra IATCA, dan akan diusahakan pendekatan ke Mitra untuk kegiatan gathering.
38 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
f. Kegiatan Olahraga Di Kawasan Regional (Goodwill Games) Kegiatan Olahraga di kawasan regional (goodwill games) bertujuan untuk menghadiri undangan event Goodwill Games yang diadakan oleh Asosiasi ATC di negara kawasan regional dan untuk update
informasi
mengenai
ATC
dikawasan
Regional
serta
mempererat hubungan antara IATCA dengan ATC’er Negara tetangga di kawasan regional. Mekanisme program kerja ini sebagai berikut : 1). DPP IATCA bekerja sama dengan DPC menyiapkan personil untuk menghadiri kegiatan Goodwill Games 2). Seragam (training, baju dan jaket) disiapkan oleh DPP IATCA Bidang Sosial g. Ibadah bersama (Jelang Natal/perayaan natal bersama) Kegiatan Ibadah bersama (Jelang Natal/perayaan natal bersama) bertujuan untuk pembinaan rohani bagi anggota IATCA yang beragam Nasrani dengan mengadakan ibadah bersama terpusat disalah satu DPC dan dihadiri oleh personil dari DPP IATCA. Mekanisme program kerja ini sebagai berikut: 1). Ibadah bersama terpusat disalah satu DPC yang ditentukan 2). Dihadiri personil DPP IATCA.
39 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
BAB IV
PROYEKSI ANGGARAN 2016 IV. BAB IV : PROYEKSI ANGGARAN 2016
A. PERIODE ANGGARAN 2016 Peralihan Kepengurusan DPP Periode 2016 – 2019 dari Kepengurusan DPP Periode sebelumnya dilakukan pada akhir April 2016 selanjutnya Kepengurusan lengkap dilantik tanggal 13 Mei 2016 sehingga periode anggaran RKO 2016 adalah mulai 1 Juni 2016 hingga 31 Desember 2016.
B. ASUMSI Sebagai basis proyeksi keuangan 2016 berikut asumsi yang digunakan: 1.
Asumsi Eksternal Asumsi eksternal mengacu pada asumsi makro yang tercantum pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2016: a) Pertumbuhan ekonomi: 5,5% b) Inflasi: 4,7% c) Nilai tukar dollar: Rp 13.400/USD d) Suku bunga surat perbendaharaan negara (SPN) 3 bulan: 5,5%
40 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
2.
Asumsi Internal a) Saldo akhir yang diserahkan oleh Pengurus DPP Periode 2013 – 2016 digunakan sebagai saldo awal proyeksi keuangan, hal ini termasuk memperhitungkan biaya dan pendapatan yang terjadi sebelum serah terima kepengurusan DPP baru. b) Jumlah sebaran anggota IATCA untuk perhitungan pendapatan sesuai dengan pendataan jumlah anggota pada Munas ke-6. c) Tidak ada penyesuaian besaran iuran anggota dan uang pangkal anggota baru
C. PROYEKSI PENDAPATAN 2016 Berdasarkan asumsi diatas diproyeksikan pendapatan tahun anggaran 2016 sebesar Rp 491.292.000 (empat ratus sembilan puluh satu juta dua ratus sembilan puluh dua ribu rupiah), dengan rincian sebagai berikut: Tabel 4.2 Proyeksi Pendapatan 2016 (dalam ribuan) DESKRIPSI
2015
2016
DEVIASI
1
2
3 ( 2:1)
PENDAPATAN Iuran Anggota Uang Pangkal Anggota Sponsorship Pendapatan Lain-Lain
359.892 70.000 61.400
PENDAPATAN
491.292
41 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
1. Iuran Wajib Iuran wajib adalah iuran yang dibayarkan oleh anggota IATCA kepada DPP IATCA.
Sesuai dengan hasil keputusan Munas ke-5
IATCA, iuran wajib anggota adalah sebesar Rp 360.000/tahun. Sementara itu hasil Munas ke-6 menyebutkan bahwa penyesuaian iuran akan
dibahas
pada
Rakernas
mendatang
setelah
DPP
IATCA
mempresentasikan rencana keuangan dan kebutuhan anggaran. Berdasarkan data Munas ke-6 IATCA di Surabaya, jumlah anggota IATCA yang terdaftar di 36 DPC adalah 1496 orang.
Dari laporan
keuangan Pengurus periode sebelumnya baru 11 (sebelas) DPC yang telah membayar iuran tahun 2016. Sehingga proyeksi pendapatan dari iuran anggota berdasarkan data pembayaran dan jumlah anggota adalah sebesar Rp 359.892.000,- (tiga ratus lima puluh sembilan juta delapan ratus sembilan puluh dua ribu rupiah) dengan rincian sebagai berikut:
42 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
Tabel 4.3 Proyeksi Penerimaan Iuran Wajib Anggota 2016 (dalam ribuan) NO
DPC
POSISI 1 MEI 2016 JUMLAH ANGGOTA TAGIHAN SUDAH KURANG BAYAR BAYAR 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Aceh Ambon Bali Balikpapan Bandung Banjarmasin Batam Bengkulu Biak Curug Gorontalo Jakarta Jambi Jayapura Kendari Kupang Lampung Makasar Manado Mataram Medan Padang Palangkaraya Palembang Palu Pangkalpinang Pekanbaru Pontianak Samarinda Semarang Sorong Surabaya Tanjungpinang Tarakan Ternate Wamena Yogyakarta
TOTAL
18 18 66 38 12 28 23 10 25 30 15 376 20 26 17 36 13 196 22 28 95 25 24 31 13 21 32 39 21 25 15 78 25 21
2
14
6.480 6.480 23.760 13.680 4.320 10.080 8.280 3.600 9.000 10.800 5.400 135.360 7.200 9.360 6.120 12.960 4.680 70.560 7.920 10.080 34.200 9.000 8.640 11.160 4.680 7.560 11.520 14.040 7.560 9.000 5.400 28.080 9.000 7.560 5.040
1496
538.560
43 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
3
4 (2 - 3)
5.760 23.760
378
112.350
16.408
1.200
10.800
7.560
1.380 5.400
6.120
191.116
6.480 720 13.680 4.320 10.080 8.280 3.222 9.000 10.800 5.400 23.010 7.200 9.360 12.960 4.680 70.560 7.920 8.880 34.200 9.000 11.160 4.680 11.520 14.040 7.560 7.620 28.080 9.000 1.440 5.040
359.892
2. Uang Pangkal Uang Pangkal adalah uang pendaftaran masuk keanggotaan IATCA. Berdasarkan
Munas
ke-6,
besaran
uang
pangkal
adalah
Rp
100.000/anggota. Pada periode ini diasumsikan tidak ada anggota baru yang masuk.
3. Donasi dan Sponsorship Donasi merupakan bantuan atau sumbangan dari pihak internal dan eksternal IATCA yang sifatnya tidak mengikat. Pada saat penyusunan RKO ini, Panitia Pelaksana Munas ke-6 IATCA berencana menyerahkan sisa dana penyelenggaraan Munas ke-6 sebesar Rp 70.000.000. (tujuh puluh juta rupiah).
4. Pendapatan Lain-lain Pendapatan lain-lain merupakan pendapatan yang tidak termasuk dari sumber tersebut diatas misalnya dari kegiatan kewirausahaan.
Pada
periode ini pendapatan lain-lain diproyeksikan dari menyewakan mobil Suzuki APV milik DPP IATCA senilai Rp 24.000.000 (dua puluh empat juta rupiah) dan dari biaya pencetakan Kartu Anggota baru (ID IATCA) senilai Rp 37.400.000 (tiga puluh juta empat ratus ribu rupiah).
44 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
D. ANGGARAN BEBAN OPERASIONAL 2016 Berdasarkan data dari Laporan Pertanggungjawaban DPP Periode 2013 – 2016, realisasi beban operasional organisasi tahun 2015 adalah sebesar Rp 270.000.000 (dua ratus tujuh puluh juta rupiah). Total Beban Operasional Tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp 598.330.000 (lima ratus sembilan puluh delapan juta tiga ratus tiga puluh ribu rupiah) atau lebih besar 122% dari beban operasional 2015 dengan detail sebagai berikut: Tabel 4.4 Beban Operasional DPP Tahun 2016 (dalam ribuan) DESKRIPSI
2015
2016
DEVIASI
1
2
3 ( 2:1)
Biaya Pegawai
n/a
54.450
Biaya Perlengkapan
n/a
108.500
Biaya Pemeliharaan
n/a
-
Depresiasi
n/a
-
Biaya Utilitas
n/a
3.500
Biaya Umum
n/a
431.880
Pajak
n/a
-
TOTAL BIAYA
270.000
598.330
122%
Peningkatan kebutuhan biaya tahun 2016 yang hanya 7 bulan jauh melampaui biaya tahun 2015 dikarenakan beberapa hal berikut ini: IATCA belum memiliki pola dan karakteristik biaya (baseline) yang stabil karena pencatatan keuangan periode-periode sebelumnya lebih kepada sistem debet/kredit.
45 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
Pola biaya yang dimaksud diatas adalah biaya rutin (overhead) dan biaya program kerja bidang. IATCA belum memiliki akun biaya (chart of account/CoA) yang definitif sehingga sulit mengidentifikasi biaya yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Biaya RKO 2016 mungkin juga belum menggambarkan pola biaya tahunan IATCA karena hanya memiliki periode 7 bulan, namun dengan konsistensi penganggaran, pencatatan dan pelaporan diharapkan dalam beberapa tahun kedepan kita bisa mendapatkan karakteristik dan pola biaya (baseline) IATCA. Lebih jauh selanjutnya kami bahas biaya per kelompok akun: 1.
Beban Pegawai Beban pegawai tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp 54.450.000 (lima puluh empat juta empat ratus lima puluh ribu rupiah) yang digunakan untuk membayar pegawai sekretariat, tunjangan pengganti pulsa untuk Pengurus dan Diklat dengan rincian sebagai berikut:
46 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
Tabel 4.5 Beban Pegawai Tahun 2016 (dalam ribuan) DESKRIPSI
2015
2016
DEVIASI
1
2
3 ( 2:1)
Biaya Pegawai Gaji dan upah Tunjangan Pulsa Tunjangan Hari Raya Diklat
24.500 16.450 3.500 10.000
Biaya Pegawai
2.
n/a
54.450
Beban Perlengkapan Beban
perlengkapan
tahun
2016
dianggarkan
sebesar
Rp
108.500.000 (seratus delapan juta lima ratus ribu rupiah) yang akan digunakan untuk pembelian ATK rutin dan non rutin, Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kendaraan IATCA, peralatan kantor untuk persiapan kantor baru DPP, pencetakan kop surat, kalender dan lain sebagainya, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 4.6 Beban Perlengkapan Tahun 2016 (dalam ribuan) DESKRIPSI
2015
2016
DEVIASI
1
2
3 ( 2:1)
Biaya Perlengkapan Perlengkapan Bahan Bangunan Perlengkapan BBM Perlengkapan Kep. A.T.K. dan Cetakan Umum Perlengkapan Kantor Perlengkapan Telekomunikasi Perlengkapan Keperluan Lain - Lain Biaya Perlengkapan
47 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
5.200 71.900 31.400 n/a
108.500
3.
Beban Pemeliharaan Pada tahun 2016, belum ada beban pemeliharaan yang dianggarkan, dengan asumsi bahwa biaya pemeliharaan untuk mobil milik IATCA dibebankan oleh penyewa. Tabel 4.7 Beban Pemeliharaan Tahun 2016 (dalam ribuan)
DESKRIPSI
2015
2016
DEVIASI
1
2
3 ( 2:1)
Biaya Pemeliharaan Beban Pemeliharaan Bangunan dan Lapangan Beban Pemeliharaan Bangunan Gedung Beban Pemeliharaan Alat Komunikasi Beban Pemeliharaan Instalasi dan Jaringan Beban Pemeliharaan Kendaraan Beban Pemeliharaan Mekanikal Beban Pemeliharaan Kebersihan Beban Pemeliharaan Lainnya Biaya Pemeliharaan
4.
n/a
-
Beban Penyusutan Pada tahun 2016, belum ada beban penyusutan yang dianggarkan karena tidak ada lagi aset IATCA yang terdepresiasi.
48 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
Tabel 4.8 Beban Penyusutan Tahun 2016 (dalam ribuan) DESKRIPSI
2015
2016
DEVIASI
1
2
3 ( 2:1)
Depresiasi Beban Penyusutan Bangunan & Lapangan Beban Penyusutan Bangunan dan Gedung Beban Penyusutan Alat Komunikasi Beban Penyusutan Asset Instalasi & Jaringan Beban Penyusutan Kendaraan Beban Penyusutan Aset Lain Lain Depresiasi
5.
n/a
-
Beban Utilitas Beban utilitas dianggarkan Rp 3.500.000 (tiga juta lima ratus ribu rupiah) yang merupakan biaya pengeluaran telepon dan internet kantor sekretariat. Tabel 4.9 Beban Utilitas Tahun 2016 (dalam ribuan) DESKRIPSI
2015
2016
DEVIASI
1
2
3 ( 2:1)
Biaya Utilitas Pemakaian Air Pemakaian Listrik Pemakaian Komunikasi (Telepon) Pemakaian Utilitas lainnya Biaya Utilitas
6.
3.500 n/a
3.500
Beban Umum Beban Umum dianggarkan sebesar Rp 431.880.000 (empat ratus tiga puluh satu juta delapan ratus delapan puluh ribu rupiah) dengan rencana
49 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
pengeluaran terbesar untuk biaya perjalanan dinas dalam negeri, pembelian bunga untuk ucapan suka dan duka cita serta biaya untuk kegiatan perayaan ulang tahun ke-17 IATCA. Tabel 4.10 Beban Umum Tahun 2016 (dalam ribuan) DESKRIPSI
2015
2016
DEVIASI
1
2
3 ( 2:1)
Biaya Umum Beban Perjalanan Dinas dalam negeri Beban Perjalanan Dinas luar negeri Beban Outsourcing Tenaga Kerja Beban Olahraga Beban Binrohmas Beban Asuransi Aset Beban Asuransi Lainnya Beban Honor Internal Beban Honor Eksternal Beban Konsultan Beban KAP Beban Promosi Beban Hubungan Masyarakat Beban Rapat Dinas Internal Beban Rapat Dinas Eksternal Beban Konsumsi/Permakanan Beban Sewa Tanah Beban Sewa Gedung Beban Sewa Peralatan Beban Sewa Kendaraan Beban Pengiriman Beban Umum Lainnya Biaya Umum
7.
162.450 32.100 1.530 20.000 13.100 34.000 15.250 14.000 11.000 17.000 15.950 3.500 92.000 n/a
431.880
Beban Pajak Pada tahun 2016, belum ada beban pajak yang dianggarkan, karena pajak tahun 2016 untuk mobil milik IATCA telah lunas dibayar sebelum peralihan Pengurus DPP.
50 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
BAB V
PROYEKSI KEUANGAN V. BAB V : PROYEKSI KEUANGAN Meskipun IATCA bukanlah organisasi bertujuan laba, namun penyusunan proyeksi laporan keuangan atas program bidang dan pendapatan tetap merupakan pangkal dari pembuatan rencana kerja organisasi. Karena tujuan dari penyusunan proyeksi laporan keuangan adalah untuk mengetahui kemungkinan yang terjadi dimasa yang akan datang atas perencanaan yang akan dibuat. Proyeksi laporan keuangan sangat penting untuk organisasi yang memiliki harapan horizon hidup yang panjang sebagaimana halnya perusahaan, karena dengan proyeksi tersebut IATCA sebagai organisasi dapat mengetahui tingkat keberhasilan dari perencanaan yang dibuat secara terarah dan terukur. Proyeksi laporan keuangan 2016 memiliki periode anggaran Mei – Desember 2016, sesuai dengan masa peralihan pengurus DPP masa bakti 2016 2019. Proyeksi laporan keuangan ini terdiri dari proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan proyeksi posisi keuangan (dulu disebut neraca). Salah satu keterbatasan dalam penyusunan proyeksi laporan keuangan 2016 ini adalah kelengkapan dan akurasi data historis (data keuangan periode sebelumnya) serta keterbatasan waktu dan sumber daya bagi kami untuk mengusut kebelakang atas data yang ada, sehingga minimnya pembandingan/ komparasi antara proyeksi keuangan 2016 dan realisasi yang terjadi tahun 2015.
51 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
A. PROYEKSI LABA-RUGI 2016 Proyeksi laba rugi merupakan bagian dari proyeksi laporan keuangan yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban organisasi sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Pada tahun anggaran 2016
diperkirakan IATCA akan rugi operasional sebesar Rp 103.949.000 (seratus tiga juta sembilan ratus empat puluh sembilan ribu rupiah), dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.1 Proyeksi Laba-Rugi Organisasi Tahun 2016 (dalam ribuan) DESKRIPSI
2015
2016
DEVIASI
1
2
3 ( 2:1)
PENDAPATAN TOTAL PENDAPATAN
491.292
BIAYA Biaya Pegawai
n/a
54.450
Biaya Perlengkapan
n/a
108.500
Biaya Pemeliharaan
n/a
-
Depresiasi
n/a
-
Biaya Utilitas
n/a
3.500
Biaya Umum
n/a
431.880
Pajak
n/a
-
TOTAL BIAYA
270.000
LABA (RUGI) KOTOR
598.330 (107.038)
PENDAPATAN/BIAYA LAINNYA Selisih Kurs Bunga Bank Penjualan Aset
3.089 -
TOTAL PENDAPATAN/BIAYA LAINNYA
3.089
LABA (RUGI) BERSIH
52 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
(103.949)
122%
Kerugian operasional ini terjadi karena peralihan kepengurusan terjadi pada medio April/Mei 2016 sehingga proyeksi pendapatan hanya berasal dari tunggakan iuran anggota tahun 2016 sementara proyeksi biaya dari program bidang maupun biaya rutin sisa tahun 2016 melampaui proyeksi pendapatan tersebut.
Meski secara operasional rugi, namun arus kas selalu dalam
keadaan positif, artinya mampu membiayai operasional seperti dijelaskan pada sub bab proyeksi arus kas 2016. Kedepan dimana pola dan karakteristik biaya organisasi semakin stabil, diharapkan proyeksi keuangan dapat membantu sebagai masukan dalam pengambilan keputusan seperti penentuan besaran iuran, target organisasi yang tercantum dalam amanah Munas dan lain sebagainya.
B. PROYEKSI ARUS KAS 2016 Proyeksi arus kas merupakan bagian dari proyeksi laporan keuangan yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) dalam suatu periode tertentu. Saldo kas akhir tahun 2016 diproyeksikan sebesar Rp 210.391.000 (dua ratus sepuluh juta tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah), atau naik 1 persen dari saldo kas awal pada peralihan pengurus seperti dirinci pada tabel 5.2. Kenaikan tersebut berasal dari selisih penerimaan operasional dan pengeluaran operasional. Penerimaan operasional dapat melampaui pengeluaran operasional karena selain dari pendapatan 2016 juga diasumsikan menerima pembayaran piutang anggota (tunggakan iuran wajib) yang perkirakan tertagih 25% dari 53 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
total tunggakan sejak tahun 2014 hingga 2015 sebesar Rp 423.360.000 (empat ratus dua puluh tiga juta tiga ratus enam puluh ribu rupiah). Tabel 5.2 Proyeksi Arus Kas Organisasi Tahun 2016 (dalam ribuan) DESKRIPSI
2015
2016
DEVIASI
1
2
3 ( 2:1)
ARUS KAS OPERASIONAL Kas Masuk Operasional
600.221
Kas Keluar Operasional
(598.330)
ARUS KAS OPERASIONAL
1.891
ARUS KAS INVESTASI Kas Masuk Investasi
-
Kas Keluar Investasi
-
ARUS KAS INVESTASI
-
ARUS KAS PEMBIAYAAN Kas Masuk Pembiayaan
-
Kas Keluar Pembiayaan
-
ARUS KAS PEMBIAYAAN
-
PERUBAHAN ARUS KAS
1.891
SALDO KAS AWAL
208.499
SALDO KAS AKHIR
208.499
210.391
1%
C. PROYEKSI POSISI KEUANGAN Posisi
keuangan
merupakan
potret
atau
gambaran
keadaan
keuangan IATCA dalam satu periode tertentu yang ditunjukkan oleh nilai kekayaan (harta) dan utang organisasi yang tercermin dari neraca organisasi tersebut. Sesuai dengan data aset, piutang dan modal awal saat peralihan, serta proyeksi laba (rugi) dan arus kas, diproyeksikan total aset dan ekuitas pada tahun 2016 sebesar Rp 527.911.000 (lima ratus dua puluh tujuh juta sembilan ratus sebelas ribu rupiah) dengan rincian sebagai berikut:
54 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
Tabel 5.3 Proyeksi Posisi Keuangan Tahun 2016 (dalam ribuan) DESKRIPSI
2015
Neraca Awal 30/04/2016
2016
DEVIASI
1
2
3
4 ( 3:2)
AKTIVA Aktiva Lancar Kas dan Setara Kas Investasi Jangka Pendek Piutang Iuran Piutang Lain-lain Persediaan Biaya Dibayar Di Muka Pajak Dibayar Di Muka Aset Lancar Lainnya Aktiva Lancar
208.499 423.360 631.859
210.391 317.520 527.911
-
-
631.859
527.911
-
-
Liabilitas Jangka Panjang Pinjaman Jangka Panjang Liabilitas Jangka Panjang
-
-
TOTAL LIABILITAS
-
-
Aktiva Tetap Bangunan Lapangan Bangunan Gedung Alat Komunikasi Instalasi & Jaringan Kendaraan Aset Lain Lain Aktiva Tetap TOTAL AKTIVA LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Pinjaman Jangka Pendek Liabilitas Jangka Pendek
-
1% -25%
-16%
-16%
EKUITAS Modal Disetor Saldo Laba Yang Telah ditetapkan penggunaannya Yang Belum ditetapkan penggunaannya Laba Periode Berjalan TOTAL EKUITAS
631.859 631.859
631.859 (103.949) 527.911
-16%
LIABILITAS DAN EKUITAS
631.859
527.911
-16%
55 | R K O I A T C A T A H U N 2 0 1 6
0%
Indonesia Air Traffic Controllers Association Gedung MER - Kantor Pusat Airnav Indonesia Jln. Ir. H. Juanda, Neglasari - Tangerang BANTEN – 15121 Tel. : 021 – 55912471 Fax : 021 – 55912471 eMail : secretary@iatca.or.id www.iatca.or.id