1
Buletin
Humas STAIN Pontianak 2013
2
DARI REDAKSI Buletin Civitas Akademika STAIN Pontianak
A
lhamdulillah, Buletin Suluh Humas STAIN Pontianak hadir pada edisi ke tiga ini mudah-mudah dapat mensosialisasikan informasi yang ada di STAIN Pontianak untuk diketahui bersama. Walaupun masih terdapat beberapa kekurangan-kekurangan yang ditemukan pembaca. Pada edisi ini, beberapa kegiatan STAIN Pontianak berkolaborasi dengan instansiinstansi lain. Tentu ini menjadi kemajuan tersendiri dimana STAIN Pontianak terbuka dan mau bekerjasama serta bersinergi dengan pihak lain, terlebih menyonsong alih status STAIN menjadi IAIN Pontianak yang terus berproses. Semangat menuju perubahan terus kami hidupkan melalui langkah-langkah kecil. Buletin ini memuat berbagai informasi terkini seputar kegiatan internal. Beberapa tema kegiatan pada edisi ini STAIN Pontianak dapat bersinergi dengan pihak lain terkait dengan beberapa kegiatan yang digelar bersama. Ragam Kegiatan pelatihan dan perlombaan serta jalan santai yang diadakan PSW STAIN Pontianak, kegiatan yang melibatkan praktisi perempuan, ibu-ibu hingga siswa/i TK, serta pegawai, dosen dan orang-orang yang menjadi bagian dari keluarga besar juga terlibat di dalam kegiatan tersebut. Disamping itu kami juga menampilkan profil PSW sebagai pelengkap informasi utama kami. Pada edisi ini, kami juga banyak menampilkan tema-tema kegiatan yang berkenaan dengan kegiatan kemahasiswaan, seperti kegiatan Roadshow Eagle Awards dari MetroTv Jakarta untuk kedua kalinya digelar dikampus yang menjadi ulasan utama kami, seminar Police & Jasa Raharja go to campus, dan informasi prestasi yang diraih mahasiswa STAIN Pontianak diajang Pemilihan Duta Genre yang diadakan BKKBN Provinsi Kalbar. Tidak ketinggalan pula informasi pembentukan prodi baru Perbankan Syariah, stadium general ekonomi syariah dan tulisan artikel. Untuk itu kami ucapkan selamat membaca dan semoga bermanfaat bagi wawasan kita bersama. Salam Redaksi
Buletin
Humas STAIN Pontianak 2013
SULUH Edisi 3 Mei - Juni 2013
PENANGGUNG JAWAB Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag KETUA Eka Hendry Ar., M.Si SEKRETARIS Firdaus Putra, M.Pd REDAKSI Handes, M.I.Kom TIM PENYUSUN Suhaimi, M.Pd Acan Mahdi, M.Si Reza Fahmi, M.Si Suhardiman, M.Si Aspari Ismail, S.Pd.I LAYOUT Setia Purwadi, S.E.I ALAMAT REDAKSI Kampus STAIN Pontianak Jalan Letjen Soeprapto No.19 Telp./Fax: 0561-734170, Pontianak 78121 Website: www.stainpontianak.ac.id
3
LAPORAN UTAMA:
Roadshow Eagle Awards Metro TV Kedua Kalinya di STAIN Pontianak
5
DAFTAR ISI Profil Pusat Studi Wanita (PSW) STAIN Pontianak
14
Redaksi.................................................................................2 Gelar Wisuda Dua Kali ....................................................6 Wisuda STAIN Pontianak 2013 Masih Didominasi Mahasiswa Tarbiyah...................7 Jasa Raharja, Bersinergi Gelar Seminar Bersama .............................................................8 Studium General Bersama Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah ......................................10 Gallery Foto........................................................................12 Ragam Kegiatan Pusat Studi Wanita (PSW) STAIN Pontianak .................................................. 15 Hamka Optimis Ekonomi Islam Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kerakyatan .........................17 Mahasiswa STAIN Pontianak Terpilih Sebagai Duta Genre BKKBN Kalbar 2013.................20
Banyak Revisi, Visioner?
18
Siapkan Perbankan Syari’ah Jadi Prodi Unggulan .......................................................22
Oleh: Noviansyah
Buletin
Humas STAIN Pontianak 2013
4
LAPORAN UTAMA
Roadshow
Eagle Awards Metro Tv Kedua Kalinya Kunjungi STAIN Pontianak
Eagle Awards Documentary Competition merupakan ajang pencarian sineas muda kreatif dalam pembuatan film dokumenter. Buletin
Humas STAIN Pontianak 2013
LAPORAN UTAMA
E
Ketua STAIN Pontianak sedang menyampaikan kata sambutan dan membuka acara Roadshow Eagle Award
agle Institute Indonesia dari Metro TV bekerjasama dengan STAIN Pontianak menyelenggarakan sebuah program bertajuk Eagle Awards Documentary Competition (EADC) 2013, yaitu program pelatihan dan pembuatan film dokumenter. Dalam penyelenggaraannya EADC 2013 melakukan roadshow ke berbagai Perguruan Tinggi diseluruh wilayah Indonesia. Kampus STAIN Pontianak dipilih sebagai tujuan roadshow untuk yang kedua kalinya di kota Pontianak. Acara dibuka dengan pengenalan program film documenter Eagle Award. Berikutnya, para peserta akan dilatih tentang pembuatan film dokumenter yang akan dibina langsung oleh tim dari Metro TV. Pada acara open ceremony (7/5) Dr. Hamka Siregar, M.Ag., ketua STAIN Pontianak dalam kata sambutannya mengatakan, momentum Eagle Awards Documentary Competition 2013 dengan tema harmoni Indonesia sangat relevan dengan masyarakat Kalbar yang berbeda-beda suku dan agama dan dengan perbedaan tersebut tidak menjadi sebuah ancaman dan kekerasan, oleh karena itu pesan-pesan harmoni Indonesia
sangat perlu. Selanjutnya, Dr. Hamka Siregar menegaskan bahwa STAIN Pontianak sangat terbuka dengan hal-hal seperti ini (Roadshow Eagle Award), untuk melahirkan karya ditengah kehidupan harmoni dan kedamaian dan berharap semangat dan tradisi Eagle Award tetap terjaga sampai ke depan. Pada acara pembukaan, audiens juga disuguhkan Meet the Eagle yakni ajang diskusi interaktif dengan para sutradara dan alumni eagle awards, selanjutnya nonton bareng Film Eagle Awards berupa pemutaran film terbaik eagle dari tahun 2005-2012. Salah satunya yang paling menonjol adalah pemutaran film dukomenter Gaung Sang Penakluk merupakan finalis tahun 2012 yang berasal dari Kalbar. S e l a i n p e m u t a r a n fi l m “Gaung Sang Penakluk” yang disutradari Fransiska Rihardini & Mitchel Silvester Vinco finalis eagle award 2012 asal Kalbar, peserta juga berdiskusi langsung kepada vinco sapaan akrabnya yang juga merupakan alumni Eagle Award pada tahun lalu. Acara tersebut diisi oleh Endah W Sulistianti (Program Manager
Buletin
Eagle Institute Indonesia) yang mengadakan Screening Film & Coaching Clinic. Pelatihan ini merupakan rangkaian acara dari Eagle Award Roadshow 2013 yang mengangkat tema “Harmoni Indonesia.” Adapun beberapa acara yang dijadwalkan pada Eagle Award Roadshow 2013 ini akan menggelar dua rangkaian acara yaitu Screening Film & Coaching Clinic. Pada hari pertama peserta akan diajak untuk screening film (nonton bareng) dokumenter Eagle Award. Sedangkan hari kedua untuk pelatihan pembuatan (coaching) film dokumenter. Melalui program Eagle Awards ini, anak-anak muda diajak untuk peduli dan kritis terhadap keadaan disekitar mereka dan menjadikan mereka para sutradara dokumenter Indonesia, dan melalui pemikiran anak-anak muda, Eagle Awards mencoba mengajak masyarakat untuk melihat berbagai potensi bangsa Indonesia yang ada dibalik banyaknya permasalahan yang sedang dihadapi. Dengan demikian sinergisitas antara Eagle Awards dan anak-anak muda menghasilkan cerita inspiratif dari berbagai sudut pandang yang unik dan tegas.
Humas STAIN Pontianak 2013
5
6
WISUDA
Peserta Wisuda I STAIN Pontianak Tahun 2013
TAHUN KEDUA GELAR WISUDA DUA KALI
U
ntuk kedua kalinya STAIN Pontianak menggelar wisuda sebanyak dua kali dalam setahun, sebelumnya telah dilaksanakan pada tahun 2012 lalu. Gelaran wisudawan dan wisudawati tahap pertama tahun 2013 ini untuk pertama kalinya mewisuda program Pasca Sarjana Stain Pontianak sebanyak 8 orang. Secara lebih rinci ketua panitia wisuda, Drs. H. Sohorman mengatakan wisudawan tahap pertama tahun ini berjumlah 128 mahasiswa. Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) berjumlah 85 Orang; Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) ada 15 Orang. Jurusan Syari’ah Program Studi Ekonomi Islam (EI) berjumlah 16 orang. Jurusan Dakwah, Program studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) berjumlah 3 orang dan Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI) 1 orang. Dikatakan ketua panitia, dalam wisuda tahun akademik 2013-2014 tahap pertama ini menghasilkan lulusan tercepat
Buletin
dan terbaik untuk masingmasing Prodi dan STAIN Pontianak. Juniansyah dan Nuraini menjadi yang terbaik dan tercepat Pascasajana. Yudi Arpandi terbaik PAI dan Rahban Nur Hadi, memperoleh predikat terbaik Tarbiyah, tercepat PAI dan tercepat Tarbiyah dan tercepat STAIN (3 th 2 bln). sementara Ahmad Rathomi, terbaik PBA, Iskandar tercepat PBA. Samuna Amini terbaik EI, dan tercepat Syariah. Romi Yati, terbaik KPI, terbaik Dakwah dan terbaik STAIN (IPK 3,90). Abdullah Tercepat KPI dan tercepat Dakwah. Disamping itu juga akan dikukuhkan 4 (empat) orang dosen yang telah menyelesaikan studi jenjang S3 (Doktor) dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, yaitu Dr. H. Yapandi Ramli, M.Pd; Dr.Rianawati, M.Ag; Dr.Hasbullah Diman, MA dan Dr.Istiqomah, M.A. Pelaksanaan wisuda di rumah adat Melayu Pontianak berlangsung hidmat. Melalui prosesi rapat senat terbuka, secara resmi dibuka oleh Ketua
Humas STAIN Pontianak 2013
Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag
STAIN Pontianak, Dr.H.Hamka Siregar. M.Ag., mewisuda Sarjana S1 tarbiyah, Syari'ah, Dakwah dan pengukuhan Dosen S2/S3 dan tenaga Administrasi S1 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak tahun Akademik 2013/2014. Dalam pidato terbuka, ketua Stain Pontianak mengucap kan selamat kepada wisudawan dan wisudawati yang telah berhasil menyelesaikan studinya. Pada kesempatan yang sama, Dr. Hamka Siregar, M.Ag berharap proses alih status STAIN menjadi IAIN Pontianak cepat terlaksana, sampai saat ini proses tersebut sedang tahap ketiga. Pada tahap pertama Kemenag sudah meloloskan atau memilih lima Stain yang akan beralih status, sedangkan tahap kedua verifikasi di Kemenpan, dan tahap ketiga yakni pembuatan PerPres yang saat ini masih digodok Segneg, ujar Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag menjelaskan. Ketua Stain Pontianak juga menghimbau kepada wisudawan, agar tidak berhenti belajar dan tentunya kita berharap kegiatan wisuda kali ini menjadi wisuda yang terakhir kalinya yang digelar STAIN Pontianak, dan selanjutnya kita akan beralih status menjadi IAIN Khatulistiwa.
SEMINAR
WISUDA STAIN PONTIANAK 2013
Masih Didominasi Mahasiswa Tarbiyah A
lumni STAIN Pontianak masih didominasi lulusan Tarbiyah, begitu pula pada wisuda yang dilaksanakan setiap tahunnya, serta tidak terkecuali pada wisuda mahasiswa tahap pertama pada bulan Mei tahun 2013 masih didominasi jurasan tarbiyah. Ketua jurusan tarbiyah, Drs. Yusdiana, M.Si pada kesempatan memberikan kata sambutan dalam acara yudisium jurusan Tarbiyah menjelaskan, untuk kesekian kalinya STAIN Pontianak menggelar wisuda, wisudawan dan wisudawati kali ini ibarat asmaul husna yakni berjumlah 99 orang yang terdiri dari prodi PAI regular 51 mahasiswa, kelas khusus 8 mahasiswa, kelas kualifikasi 25 orang, dan mahasiswa prodi PBA sebanyak 15 orang. Ketua jurusan tarbiyah mengingatkan kepada mahasiswa jurusan tarbiyah, “ke depan tantangan akan semakin berat, mahasiswa harus lebih tekun belajar mengingat standar penerimaan guru dipemerintahan minimal harus memiliki IPK 3,50�. Untuk itu segenap civitas akademika jurusan tarbiyah juga berupaya meningkatkan kualitas agar kita menjadi lebih baik lagi. Jadi mahasiswa lulusan jurusan tarbiyah tidak hanya unggul dari sisi kuantitasnya tapi juga unggul secara kualitas dan mampu memenuhi standar pendidikan yang diamanatkan dalam undang-undang, ungkap
Suasana Yudisium Jurusan Tarbiyah di gedung UPT STAIN Pontianak
Ketua STAIN Pontianak sedang memberikan ucapan Selamat
Yusdiana. Drs. Yusdiana, M.Si, merasa yakin apabila mahasiswanya mampu menguasai empat kompetensi guru yang sudah dibekalkan, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, dan mampu mengaplikasikan kemampuan dan ilmunya dengan baik maka alumni jurusan Tarbiyah tidak akan mudah kalah bersaing ketika berada di tengah masyarakat. Pada kesempatan yudis ium tersebut, Ketua Jurusan
Buletin
Tarbiyah mengucapkan terima kasih kepada orang tua/wali dari mahasiswa yang telah mempercayakan anaknya sebagai anak didik dan telah mengikuti studi di jurusan Tarbiyah. Sebelum mengakhiri sambutannya, Yusdiana sekali lagi berpesan kepada mahasiswanya setelah menjalani prosesi wisuda nanti, agar mampu mengaplikasikan kompetensi yang dimiliki ketika menjadi alumni kelak ditengah masyarakat.
Humas STAIN Pontianak 2013
7
8
SEMINAR
Para Pembicara pada seminar Police & JR Go To Campus
Jasa Raharja
Bersinergi Gelar Seminar Bersama
P
T. Jasa Raharja Cabang Kalbar bekerjasama dengan Ditlantas Polda Kalbar, Pemprov Kalbar, Dishub Kalbar, Dinas PU provinsi Kalbar, Pontianak Post, dan STAIN Pontianak. Menyelenggarakan seminar Police & Jasa Raharja Go To Campus dengan tema: ”Budaya Keselamatan dan Tertib Berlalu Lintas”. Kegiatan ini diadakan di Gedung UPT Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Buletin
Pontianak. Tidak kurang dari 200 mahasiswa STAIN dan Politeknik Negeri Pontianak dari berbagai jurusan yang menjadi peserta. Mahasiswa dari dua perguruan tinggi ini terlihat antusias mengikuti kegiatan tersebut dari awal hingga dipenghujung acara, Seminar tersebut diselingi dengan stand up comedy dan door price yang memanjakan peserta seminar dengan berbagai macam hadiah
Humas STAIN Pontianak 2013
menarik mulai dari helm, printer, laptop, hingga sepada serta berbagai macam hadiah menarik lainnya. Seminar yang berlangsung dari pukul 8 pagi hingga pukul 2 siang ini, mengangkat tema ”Budaya Keselamatan dan Tertib Berlalu Lintas”. Tujuan diadakan Police & Jasa Raharja Go To Campus adalah untuk lebih memasyarakatkan, serta mengoptimalkan Visi dan Misi Perusahaan kepada masyarakat
SEMINAR
Dr. H. Hermanysah, M.Ag
dan ikut mendukung k egiat an penceg ah an dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas. Bapak Eko Setyanto, Kepala Cabang Jasa Raharja Kalbar dalam sambutannya mengatakan, Police & Jasa Raharja Go To Campus, merupakan kegiatan bersama dalam rangka sinergitas dan akselerasi dalam mendorong terwujudnya secara konkret, tidak saja dalam konteks terbentuknya perubahan mindset akan pentingnya keselamatan berlalu lintas, tetapi juga diharapkan akan terbentuk pelopor-pelopor keselamatan berlalu lintas dikalangan civitas akademika sebagai salah satu unsur stakeholder dibidang lalu lintas. Dikatakan Bapak Eko Setyanto, Jasa Raharja sebagai Badan Usaha Milik Negara yang diamanahkan untuk mengelola Undang Undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan Undang Undang Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Dalam melaksanakan fungsinya tidak hanya memberikan dana santunan kepada korban kecelakaan lalu lintas jalan dan penumpang umum, tetapi
9
Peserta seminar Police & JR Go To Campus
testimoni tertib lalu lintas
secara aktif terus meningkatkan peran dibidang pencegahan kecelakaan dan keselamatan berlalu lintas Pada kesempatan yang sama Bapak Dr. Hermasnyah, M.Ag mewakili STAIN Pontianak memaparkan bahwa kesadaran lalu lintas harus dimulai dari diri sendiri. Diakuinya diera sekarang ini dapat dikatakan pelanggar lalu lintas adalah mayoritas orang berpendidikan dan bersekolah serta mengerti aturan berkendaraan. Dr. Hermansyah, M.Ag, menjelaskan ada nilai yang berbeda diajarkan dibangku sekolah dengan dilingkungan masyarakat. Mengambil sebuah contoh siswa diajarkan tentang etika, peraturan, sikap disiplin dan lain sebagainya. Namun ketika pulang sekolah siswa di jemput oleh orang tua, kakak
Buletin
atau pun abang mereka tidak memberikan contoh dengan tidak melanggar lampu merah atau melanggar rambu lalu lintas yang ada. Dalam kesempatan tersebut, Pembantu Ketua III STAIN Pontianak berharap, sosialisasi dan terus mengkampanyekan kesadaran lalu lintas penting untuk tetap dilaksanakan, agar budaya keselamatan dapat terwujud sebagai suatu kebutuhan yang harus dikembangkan dan dijaga secara bersama-sama. Diakhir acara, Kepala Cabang Jasa Raharja Provinsi Kalbar, memberikan cindra mata berupa gambar gedung kantor pusat jasa raharja kepada narasumber, dan kepada peserta dimeriahkan dengan pengundian Door Prize.
Humas STAIN Pontianak 2013
10 STADIUM GENERAL
Dr. H. Haitami Salim, M.Ag bersama Prof. Dr. Amin Abdullah dan ibu Dr. Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd
Studium General Bersama
Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah
D
alam kata sambutan pada acara pembuka studium general PPs (Program Pascasarjana) STAIN Pontianak (14/5). Direktur PPs STAIN Pontianak menjelaskan diadakannya kegiatan ini dengan mengangkat tema Penguatan peran pendidikan Islam yang rasional-fungsional dalam menginternalisasikan nilai-nilai anti kekerasan dan inklusivisme di masyarakat. ema ini dilatarbelakangi beberapa kasus radikalisme keagamaan yang sering terjadi belakangan ini, dan masih aktual untuk diperbincangkan. Apalagi dalam konteks multikultural
T
Buletin
dan multireligius di Kalimantan Barat yang rentan terjadi konflik. “Tema ini berangkat dari kegelisahan terhadap fenomenafenomena anak bangsa yang akrab dengan tindak kekerasan. Bahkan kekerasan justru terjadi didunia pendidikan. Nyaris setiap hari media massa menyiarkan tentang kekerasan. Pemberitaan orangtua melakukan kekerasan pada anaknya atau kekerasan yang terjadi diantara anak-anak. Guru melakukan kekerasan pada peserta didiknya, tawuran antar pelajar dan lain-lainsebagainya� Papar Dr. H. Haitami Salim, M.Ag Tema yang diangkat panitia
Humas STAIN Pontianak 2013
Direktur Program Pascasarjana (PPs) STAIN Pontianak bersama Prof. Dr. Amin Abdullah
STADIUM GENERAL 11
“
“
stadium general PPs STAIN Pontianak yaitu Penguatan peran pendidikan Islam yang rasionalfungsional dalam mengintegrasikan nilai-nilai anti kekerasan dan inklusivisme. Dalam kesempatan tersebut Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah memberikan materi yang diberi judul “Berbagi Ruang Di Era Multikultural: Pendidikan Agama Anti Kekerasan dan Inklusif”. Dijelaskan Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah, bahwa dalam studi sosial-keagamaan terdapat teori ruang yang perlu dipahami. Berkaitan dengan itu adalah: pertama, tubuh ruang. Seorang muslim perlu adanya kesadaran ruang dalam beragama; kedua, dimensi ruang. Kesadaran dimensi seperti dimensi mayoritas umat Islam di Barat dan atau dimensi ruang mayoritas umat Islam di Timur. Ketiga, sifat. Prinsip multidimensi tetap terbuka dan dinamis. Agama juga perlu imajinasi yang kreatif, jangan hanya keimanan yang statis tapi juga keimanan yang dinamis, Imajinasi yang kreatif tentang hakikat ruang agama, sosial, ekonomi, dan ilmu pengetahuan menjadi penting. Menanggapi pendidikan
Tema ini berangkat dari kegelisahan terhadap fenomena-fenomena anak bangsa dewasa ini yang akrab dengan tindak kekerasan. Sebagian darinya kekerasan justru terjadi didunia pendidikan. Setiap hari media massa juga tidak luput dari menyiarkan kekerasan. Pemberitaan orangtua melakukan kekerasan pada anaknya atau sebaliknya. Guru melakukan kekerasan pada peserta didiknya, tawuran antar pelajar dan lain-lainsebagainya” Papar Dr. H. Haitami Salim, M.Ag agama anti kekerasan, Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah munuturkan bahwa nilai agama itu tidak statis tapi dinamis. Secara konseptual dia mencontohkan agama Islam amat menghargai hak-hak perempuan,
- Foto bersama Panitia dan Prof. Dr. Amin Abdullah - Suasana Seminar yang dilaksanakan di Gedung Rektorat STAIN Pontianak
Buletin
karenanya aksi/secara tindakan juga harus memuliakan hak-hak itu, dan hak-hak manusia secara keseluruhan. Demikian pula ketika dosen-dosen mengajar berpatokan pada silabi, dan tidak menyesuaikan dengan usaha menyelesaikan pada problem sosial masyarakat setempat, supaya nilai-nilai menjadi dinamis. Diakuinya, Aplikasi teori ruang dalam teori hubungan antar agama, tak ada agama yang sama. Agama berbeda-beda, karena itu komunikasi dan dialog menjadi sesuatu yang penting. Kata kunci dari inklusif adalah ketika kita bersedia menerima kritikan dari yang lain. Menurutnya, ada empat komponen dalam pengajaran agama di era multikulturalisme yang perlu dicatat; pertama, iman (harus kuat); kedua, rasionalitas; ketiga, metode (harus menarik dan menyisipkan nilai-nilai multikultural); dan keempat, nilai-nilai (yang harus dinamis; tidak boleh statis). Inilah menjadi tantangan pendidikan Islam ke depan. Basic Character Building (Soft Skills) Bagi Guru/Dosen dan pemimpin era multikultural maka menjadi keharusan.
Humas STAIN Pontianak 2013
12
GALLERY
1
2
5 3
4
Buletin
Humas STAIN Pontianak 2013
6
GALLERY
7
8
9
10
11
12
13
Keterangan Foto: 1. Mitchel Silvester Vinco, finalis Eagle Award 2012 2. Wawancara kru Metro TV dengan mahasiswa STAIN 3. Endah W Sulistiamti, Program Manager Isntitute Indonesia 4. Suasana Pelatihan Jurnalistik yang dilaksanakan oleh PSW 5. Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag sedang membuka acara EADC 6. Salah satu peserta pelatihan Jurnalistik yang sedang bertanya 7. Pembawa acara sedang membacarakan undian doorprize dalam kegiatan jalan santai yang dilaksankan PSW 8. Suasana santai peserta kegiatan PSW menunggu doorprize 9. Piala yang dibagikan kepada para pemenang kegiatan PSW 10. Dra. Yusdiana, M.Pd, sedang menarik nomor undian 11. Ketua STAIN bersama Prof. Dr. Murasa Sarkaniputra 12. Suasana peserta seminar Ekonomi Islam 13. Prof. Dr. Amin Abdullah
Buletin
Humas STAIN Pontianak 2013
13
14
PROFIL LEMBAGA
Pengurus PSW STAIN Pontianak
PROFIL PUSAT STUDI WANITA (PSW) STAIN PONTIANAK
P
Fitri Kusumayanti, M.Si Ketua PSW STAIN Pontianak
Peserta Pelatihan Jurnalistik yang diadakan oleh PSW STAIN Pontianak
Buletin
usat Studi Wanita (PSW) STAIN Pontianak didirikan seiring berubahnya status IAIN Syarif Hidayatullah Cabang Pontianak menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak pada tahun 1997. Pada waktu itu STAIN-STAIN yang lain membentuk lembaga lembaga internal, slah satunya adalah pusat kajian wanita yang dikenal dengan nama Pusat Studi Wanita ( PSW) STAIN Pontianak yang didirikan pada tanggal 1 April 1999, SK yang dikeluarkan nomor 09 dengan ketua PSW Pertama yaitu Ibu Dra. Rusnila Hamid, M. Si pada tahun 2009- 2002, setelah itu dilanjutkan oleh Ibu Dra. Yusdiana, M. Si pada tahun 2002-2008, dilanjutkan lagi oleh Ibu Dr. Lailial Muhtifah M. Pd pada tahun 2008- 2012, pada tahun 2012 PSW Diketuai oleh Ibu Fitri Kusumayanti, M. Si. PSW ini ada untuk mengatasi masalah masalah keperempuanan. Salah satunya adalah trafficking, pemerkosaan, narkoba dan lain lain. Serta dalam politik juga turut andil.
Humas STAIN Pontianak 2013
Tugas PSW STAIN Pontianak adalah melakukan tugas yang di STAIN sebagai lembaga keperempuanan, Pendidikan dan pelatihan, penelitian serta kerja sama baik dalam maupun luar negeri. Tujuan didirikannya PSW adalalah untuk merealisasikan kegiatan akademik dan kegiatan sosial yang mendukung kesetaraan gender dan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan kurikulum, dan pengabdian pada masyarakat dalam perspektif Islam sebagai alat bagi masalah masalah yang dihadapi wanita. Adapun Visi dan Misi Pusat Studi Wanita (PSW) STAIN Pontianak periode 20122014 adalah: “ Terwujudnya relasi yang harmonis, setara dan berkeadilan antara lakilaki dan perempuan” Misi: “ Mendorong usaha bersama untuk mengembangkan dan mensosialisasikan kesetaraan gender dan pemberdayaan gender dan pemberdayaan wanita melalui kegiatan akademik dan kegiatan sosial.
KEGIATAN
15
Ketua Dharma Wanita STAIN Pontianak sedang foto bersama para pemenang lomba
Ragam Kegiatan
Pusat Studi Wanita (PSW) STAIN Pontianak K ajian dan kegiatan seputar gender masih perlu dilakukan terusmenerus dan berkesinambungan dalam upaya menemukan konsep yang sesuai dengan nilainilai Islam. Melalui PSW STAIN Pontianak pada tahun 2013 ini menggelar berbagai macam kegiatan yang bertujuan untuk memajukan kaum perempuan. Secara umum ada beberapa kegiatan yang akan maupun sudah dilakukan oleh PSW STAIN Pontianak di tahun 2013 ini, seperti seminar, diskusi internal, Jalan santai
untuk keluarga besar STAIN Pontianak serta kegiatan mewarnai untuk Siswa/Siswi TK se-kota Pontianak. Fitri Kusumayanti, M.Si ketua PSW STAIN Pontianak mengatakan, beberapa kegiatan yang diusung PSW bertujuan untuk meningkatkan kualitas wanita, anak dan remaja. Peningkatan kualitas disini dimaksudkan adalah meningkatkan kedudukan, peran, kemampuan dan kemandirian wanita dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
Buletin
Guna membedah tema besar yang ada dilingkungan STAIN Pontianak, kegiatan yang dilakukan diklasifikasikan dalam sub tema kecil. Sub tema kecil dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan PSW STAIN Pontianak dimaksudkan agar dapat mencapai tujuan dari masing-masing kegiatan, dan bermuara untuk mendorong kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan. Wujud nyata partisipasi PSW STAIN Pontianak dalam memberdayakan potensi wanita dilakukan dalam bentuk
Humas STAIN Pontianak 2013
16
KEGIATAN
kegiatan pelatihan jurnalistik yang melibatkan aktivis perempuan di beberapa LSM, organisasi perempuan, UKM, dan praktisi perempuan yang ada di kota Pontianak. Meski kajian dan studi gender gencar dilakukan berbagai civitas akademika dan ilmuwan sosial, namun persoalan gender masih menyisakan bias-bias yang harus terus mendapat perhatian. Kegiatan pelatihan jurnalistik yang diadakan PSW STAIN Pontianak, mendorong kaum wanita untuk terampil dan tampil untuk menulis, terutama di media massa. Kegiatan pelatihan ini tidak hanya diikuti dari kalangan aktivis perempuan, akan tetapi juga diikuti mahasiswi dari beberapa perguruan tinggi yang ada di kota Pontianak. Selain itu, bertempat dilantai dasar UPT STAIN Pontianak, dalam rangka memeriahkan hari kartini,
Buletin
anak-anak TK terlihat antusias mewarnai di tempat duduk masing-masing yang tersusun rapi. Kegiatan mewarnai kali ini diikuti siswa/I TK se-kota Pontianak. Selain dalam rangka memeriahkan hari kartini beberapa waktu lalu, lomba mewarnai yang diikuti berbagai siswa-siswi TK ini berjalan seru. Dimana masingmasing peserta tertib dan fokus serta suasana yang meriah dalam kegiatan mewarnai, ini menjadi tontonan yang mengasyikan bagi orangtua peserta dan panitia. Masih dalam semarak hari kartini, PSW STAIN Pontianak melanjutkan rangakaian kegiatan jalan santai yang diikuti keluarga besar STAIN Pontianak tidak kurang dari 500 peserta. Fitri Kusumayanti mengatakan, jalan santai ini sengaja kami rancang dari rangkaian kegiatan PSW STAIN
Humas STAIN Pontianak 2013
Pontianak, tujuan utamanya adalah untuk menjalin silaturrahmi keluarga besar STAIN dari pejabat, pegawai, UKM, dan mahasiswa. Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri dan dibuka langsung oleh ketua STAIN Pontianak, Dr. Hamka Siregar, M.Ag beserta istri. Dalam kesempatan tersebut melalui pengantar singkatnya, ketua STAIN berharap dengan adanya kegiatan ini silaturahmi keluarga besar STAIN Pontianak dapat terjalin lebih dekat lagi. Kegiatan jalan santai ini cukup banyak menyediakan door prize mulai dari hadiah terkecil berupa buku, dan perlengkapan praktis lainnya hingga menyediakan kulkas sebagai hadiah utama. Dari serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan, dalam beberapa waktu kedepan PSW STAIN Pontianak akan menggelar kegiatan lainnya yang sedang dipersiapkan, ujar Fitri Kusumayanti.
LIPUTAN KHUSUS
HAMKA OPTIMIS EKONOMI ISLAM DORONG PERTUMBUHAN EKONOMI KERAKYATAN
I
dealnya ekonomi Islam bukan sekedar menawarkan pedoman-pedoman teoritis dalam membangun sistem ekonomi, ekonomi Islam harus menjadi model dan sebuah metode dalam kerangka tata kehidupan sosial yang memiliki legitimasi tujuan, dan landasan atas pertimbangan etika yang jelas dan dapat bermakna bagi pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Pencerahan pemikiran terhadap pengentasan kemiskinan dengan konsep ekonomi kerakyatan yang berbasis pada model ekonomi Islam merupakan suatu yang natural, alamiah dan fitrah. Ekonomi Islam bukan merupakan konsep pemaksaan atau angan-angan yang seolaholah sebagai alternatif terhadap krisis ekonomi global yang terus mengguncang dunia. Dengan kondisi perekonomian sekarang keberadaan ekonomi Islam bukan hanya alternatif, akan tetapi merupakan jalan keluar terhadap pengentasan kemiskinan dan keterpurukan ekonomi yang terus melanda dibeberapa Negara maju dan di Negara-negara yang sedang berkembang, ungkap Hamka Siregar. Pendekatan terhadap sistem ekonomi Islam ini sangat relevan untuk dialamatkan pada term ekonomi syariah yang lebih popular ditengah masyarakat. Penggunaan konsep ekonomi Islam jika disebut sebagai Ekonomi Islam ada prasangka seolah-olah
ada proses penapian terhadap yang lain, maka namanya disamarkan menjadi ekonomi syariah. Penamaan ekonomi syariah memiliki kesan lebih moderat sedangkan ekonomi Islam seolah-olah ada penapian terhadap yang lain, ujar Hamka menjelaskan. Diakui Hamka Siregar, tapi faktanya memang di negara-negara yang justru notabene bukan negara Islam, tumbuh dan berkembang sistem ekonomi syariah. Ini sesuatu yang anomaly atau terjadi keganjilan-keganjilan, dimana di negeri yang seharusnya ekonomi Islam tumbuh dan subur malah kelihatan tertatihtatih. Secara spesifik Hamka menegaskan, kelihatan aneh orang yang mengaku Islam atau kuliah diperguruan tinggi Islam tidak menerapkan hukum atau syariat Islam. “untuk apa sekian banyak fakultas hukum Islam atau universitas Islam kalau hanya dijadikan wacana saja�, tentu kita berharap penerapan syariah itu adalah sebuah penerapan yang realistik, hanya saja mungkin soal multi tafsir masih diperlukan beberapa pemikiran. Dicontohkannya dalam salah satu kasus, terkesan dengan pemikiran teori limit yang mengutip Syahrul. Dalam pembagian harta waris dalam hukum waris perempuan dapat satu merupakan batas ambang paling bawah, sedangkan lakilaki dapat dua itu merupakan batas atas atau batas maksimal dan boleh dikurangi. Dalam
Buletin
al-Qur’an memang disebutkan perempuan dapat satu dan lakilaki dapat dua. Selama ini terjadi pertarungan antara wacana teks dan konteks atau tafsir mengenai hal tersebut, sehingga terjadi kekerasan dibeberapa tempat. Kehadiran teori limit ini dapat dijadikan jalan tengah, dan sangat ideal sehingga menjadi jalan keluar dan tidak hitam putih. Ulasnya dalam mengungkapkan beberapa alasan memang idealnya dalam Islam mengapa lakilaki dapat dua karna laki-laki merupakan tulang punggung. Sementara dalam kehidupan ekonomi dewasa ini terjadi beberapa pergesaran wanita juga berperan dalam mencari nafkah, sehingga diperlukan tafsir akan hal tersebut. Dengan demikian, konsep ekonomi Islam merupakan sistem ekonomi yang mandiri yang mengacu pada konsep al-Qur’an dan hadits yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat Islam, maka secara otomatis akan mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan dapat manjadi model dalam pengentasan kemiskinan dari kegagalan sistem ekonomi kapital saat ini yang berpihak pada kapitalis, demikian ujar Hamka Siregar, inspirator IAIN Khatulistiwa dalam pengantarnya disela acara stadium general jurusan ekonomi Islam STAIN Pontianak yang juga menghadirkan Murasa Sarkaniputra, dosen pascasarjana UIN Jakarta.
Humas STAIN Pontianak 2013
17
18
ARTIKEL
BANYAK REVISI, VISIONER? Oleh: Noviansyah, S.Pd.I
“
Implementasi kegiatan tanpa revisi POK dan DIPA, hal yang mustahil”. Pandangan atas statement ini tentu saja akan memunculkan dua argumentasi dari kubu yang berbeda yakni pesimistik dan optimistik. Dianggap pesimistik karena sebagian besar unit kerja Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pontianak (sekarang IAIN Pontianak, Perpres 53 Tanggal 30 Juli Tahun 2013) menganggap bahwa setiap kegiatan, anggaran dan akun belanja yang tertuang dalam dokumen Petunjuk Operasional Kegiatan yang populer dikenal “POK” atau Rencana Kerja Anggaran (baca: Modul RKAKL 2014) belum memiliki keajegan (konsistensi) yang pasti, sehingga apapun perubahan akun belanja yang diinginkan
Buletin
dapat disesuaikan dengan “selera” kita melalui revisi POK bahkan jika perlu “berani mati” untuk melakukan revisi DIPA. Sedangkan pandangan optimistik mengasumsikan bahwa, implementasi anggaran dapat dilakukan sesuai dengan rencana yang tertuang dalam POK tanpa harus merevisi, karena perencanaan telah dilakukan secara akurat, proporsional dan bijak, namun ironisnya sangat sedikit yang berpijak menurut pandangan ini. Wow, Klimaks selama 11 Bulan Kronologis disahkannya DIPA Satuan Kerja (Satker) STAIN Pontianak saat ini, bahkan seluruh Satker secara nasional tentunya melalui mekanisme
Humas STAIN Pontianak 2013
yang sama, pola bottom up. Kebutuhan anggaran senantiasa berawal dari Unit Kerja (Sub Bagian, unit pelaksana teknis, Jurusan, Program Studi dan yang linear), karena logikanya hanya Unit-Unit Kerja itu sendiri yang memahami basic needs (kebutuhan dasar) anggaran kegiatan yang dianggap sinergis dengan visi & misi STAIN Pontianak kedepan (Renstra). Dengan demikian, sebenarnya perencanaan telah dimulai ketika kebutuhan anggaran kegiatan diusulkan oleh unit kerja masing-masing. Perencanaan yang dilakukan tentu saja tidak secara spontan atau dadakan. Ada range (rentang/jarak) waktu yang sangat panjang diberikan bagi unit kerja untuk menyusun usulan kegiatan berupa Term
ARTIKEL of Reference/Kerangka Acuan Kerja (TOR/KAK) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Idealnya langkah penyusunan TOR dan RAB telah dilakukan sebelum masa Rapat Kerja (Raker) di bulan Januari/Februari, hingga menjelang penyusunan Pagu Definitif (finalisasi pengesahan anggaran mencapai 99 %) di awal bulan November. Tentu saja, waktu 11 bulan bukan waktu singkat jika kita ingin melakukan pembenahan postur anggaran kegiatan atau revisi, bahkan ketika harus merubah, memunculkan akun belanja baru sekalipun, inilah klimaks yang tepat, setelah “ketok palu” pengesahan DIPA maka menjadi anti-klimaks buat revisi. Jadi ketika DIPA Satker telah di-legitimate per-tanggal 19/20 Desember kelak, berarti secara otomatis POK benarbenar akan menjadi petunjuk operasional kegiatan untuk dilaksanakan. Hindari, Walau Revisi tak seharam Khamar Eh, ternyata revisi boleh ya?! Tentu saja boleh/sah karena di-legitimate Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 32/ PMK.02/2013 Tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun 2013 (setiap tahun anggaran akan diterbitan PMK terbaru). Namun, menurut PMK tersebut, BAB II Ruang Lingkup dan Batasan Revisi Anggaran Pasal 3, bahwa revisi anggaran dilakukan hanya ketika dalam kondisi ; Perubahan/ Penambahan Anggaran APBN tahun berjalan (populer dikenal APBN-P atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan), adanya pengehamatan (berdampak pada pemotongan seluruh atau sebagian anggaran kegiatan) atau kebijakan prioritas pemerintah lainnya. Point yang patut menjadi
“po lice l i n e” d a la m re v is i adalah bahwa dampak revisi tidak mengurangi Anggaran Kegiatan/Paket Pekerjaan on going (berjalan) sehingga menyebabkan pagu menjadi minus, tidak mengurangi biaya operasional Satker, tidak mengurangi tunjangan profesi guru/dosen/guru besar. Jika revisi POK tidak menyentuh point tersebut di atas, so what gitu lo ...?? Namun dalam kondisi tertentu, revisi POK meski tidak menyentuh point tersebut namun sedapat mungkin dieleminir guna menghindari disorientasi upaya pemenuhan “will” (kepentingan) tertentu yang menyebabkan persepsi yang kurang logis dan tak proporsional. Sebagai ilustrasi misalnya : Ilustrasi kegiatan sosialiasi, peserta 30 orang tanggal 31 Nopember 2014 No
Akun Belanja
(SPTJM), Matrik Perubahan Semula-Menjadi, dan ADK (Alat Data Komputer) dalam bentuk soft copy ke Kantor Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPB) Provinsi Kalimantan Barat. Kanwil DJPB akan melaporkan ADK ke eselon I Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. Sebagai feedback Kanwil DJPB akan mendapatkan digital stamp secara online (itupun jika tidak ada masalah dalam sistem aplikasi). Selanjutnya, barulah STAIN Pontianak mendapat konfirmasi pengesahan revisi tersebut. Kompleks, rumit dan sangat birokratis ?! Ya, memang demikian, no excuse ! dan tak ada shortcut untuk itu. Alihalih untuk revisi DIPA, revisi jenis ini membutuhkan masa 1-2 bulan karena Satker wajib menyampaikan perubahan ke Eselon I Kementerian Keuangan secara langsung. Semula (Rp)
Menjadi (Rp)
1
521211 Belanja Barang Operasional Belanja bahan ATK peserta
5.000.000
12.000.000
2
522151 Belanja Jasa Profesi
10.000.000
3.000.000
15.000.000,-
15.000.000,-
Jumlah
Secara logis revisi anggaran kegiatan yang dilaksanakan 1 (satu) hari dengan kebutuhan Bahan ATK peserta yang sangat besar maka bersiaplah kita secara sengaja mengundang perhatian auditor untuk melakukan pendalaman dalam pemeriksaan. Tentunya ini akan menjadi nightmare (mimpi buruk) yang sangat panjang. Dari segi waktu saja, revisi POK membutuhkan waktu minimal 5 (lima) hari kerja , meski ini kewenangan Satker STAIN Pontianak namun diwajibkan tetap harus melaporkan berupa ; Surat Pertanggung Jawaban Mutlak
Buletin
Alangkah bijak ketika usulan kegiatan TOR/RAB unit kerja (lengkap dengan akun belanja yang tepat) telah dianalisa, direview secara mendalam kemudian komunikasikan secara internal unit kerja sehingga siap untuk dituangkan dalam POK tahun anggaran berikutnya. Lebih baik berjibaku merevisi sebelum pengesahan Pagu Definitif dari pada lelah menunggu masa pengesahan revisi tahun anggaran berjalan. Walau tak sebesar dosa minum khamar, eliminir revisi. Semakin banyak revisi maka kita semakin tak visioner. (Nov) Wallahu a’lam***
Humas STAIN Pontianak 2013
19
20
RUANG MAHASISWA
Foto bersama Ketua STAIN Pontianak
Mahasiswa STAIN Pontianak Terpilih Sebagai Duta Genre BKKBN Kalbar 2013
P
emilihan Duta Mahasiswa Generasi Berencana (GenRe), yang diadakan BKKBN Provinsi Kalbar tahun 2013, diikuti mahasiswa/ mahasiswi se Kalimantan Barat di Hotel Dangau, Kubu Raya Senin (8/04) malam, berlangsung cukup meriah. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat Ir.Dwi Listyawardani M.Sc melalui Kepala Bidang Keluarga
Buletin
Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Drs.Gugus Suprayitno M.Si, menjelaskan pemilihan duta mahasiswa GenRe kali ini dipersiapkan untuk bersaing pada pemilihan tingkat nasional. Lebih lanjut Gugus Suprayitno mengatakan, tujuan dari penyelenggaraan Duta Mahasiswa GenRe ini antara lain untuk membantu pemerintah dalam mensukseskan
Humas STAIN Pontianak 2013
program keluarga berencana dan keluarga sejahtera, dan mengkampanyekan Triad KRR, serta mempersiapkan remaja sebagai generasi cemerlang, generasi masa depan yang sehat, berkualitas, sehingga mampu bersaing di era globalisasi. Sebanyak 39 mahasiswa dari kabupaten dan kota se Kalbar dinyatakan lolos seleksi administrasi, masing-masing 22 perempuan dan 17 orang lelaki. Mereka maksimal berusia 22 tahun dan mahasiswa semester 4 yang tergabung dalam Pusat Informasi & Konseling Mahasiswa (PIK-M). Tercatat sejumlah peserta berasal dari PIK-M di kota Pontianak, Kubu Raya, Ketapang dan kabupaten Sintang. Seluruh peserta memasuki masa karantina, mulai dari tanggal 7–8 April dan diinapkan di Hotel Dangau. Adapun perwakilan
RUANG MAHASISWA
masing-masing kampus yang dinyatakan lolos diantaranya dari Universitas Tanjungpura, Universitas Muhammadiyah Pontianak, STIKES Negeri Pontianak, STAIN Pontianak, Politeknik Negeri Pontianak, dan tidak lupa pula dari daerah lain yaitu AKPER Pemkab Ketapang dan AKPER Kapuas Raya Sintang. Agenda rutin yang menjadi gawe Perwakilan BKKBN Propinsi Kalbar ini sebelum pemilihan memberikan pembekalan kepada para peserta mengenai kebudayaan dan kewarganegaraan, public speaking, psikologi dan tentu saja tentang kesehatan reproduksi remaja serta kaitannya dengan program kependudukan dan
keluarga berencana. Dalam acara puncak pemilihan duta Genre, semua peserta tampil maksimal dengan busana menawan dan penuh warna. Dari keseluruhan peserta, dilakukan penyaringan hingga akhirnya tersisa 6 pasang saja. Disini, mereka sudah mulai menerima pertanyaan langsung yang dilontarkan oleh para juri yang memang handal di bidangnya, termasuklah didalamnya ada Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi Kalbar, Dwi Listyawardani. Dari hasil penilaian juri, dieliminasi lagi hingga tersisa 3 putra dan 3 putri saja. Grand Final pemilihan Duta Mahasiswa GenRe ini cukup menegangkan peserta
Buletin
yang tersisa, hingga pada akhirnya pada pemilihan tersebut menobatkan Clarissa dan Angga Ariska sebagai pemenang pertama Duta Mahasiswa GenRe Kalbar tahun 2013. Terpilihnya Angga Ariska mahasiswa STAIN Pontianak sebagai duta Genre BKKBN provinsi Kalbar tahun 2013, selain akan tampil pada pemilihan tingkat nasional nantinya, prestasi ini cukup membanggakan civitas akademika STAIN Pontianak. Ketika berkunjung ke ketua STAIN Pontianak, Angga Ariska didampingi kepala lab. Mikro konseling STAIN Pontianak Dra. Hj. Fauziah, M.Pd., dan rekanrekan mahasiswa, Angga Ariska mendapat ucapak selamat yang disampaikan langsung ketua STAIN Pontianak, Dr. H. Hamka Siregar diruang kerjanya. Dalam bincangbincangnya bersama ketua STAIN Pontianak, Angga Ariska mengaku senang dan tidak menyangka atas keberhasilan dirinya terpilih sebagai duta Genre BKKBN provinsi Kalbar. Dengan persiapan minim dan bermodal kesederhaan tidak menjadi penghalang untuk menjadi yang terbaik.
Humas STAIN Pontianak 2013
21
22
PROMOSI
Siapkan Perbankan Syari’ah Jadi Prodi Unggulan
J
urusan Syari’ah kini tengah berbenah dengan prodi baru, yaitu Prodi Perbankan Syari’ah. Tahun 2012 lalu Prodi Perbankan Syari’ah telah menerima pengalihan mahasiswa baru, tahun ini sudah menerima secara langsung calon mahasiswa baru. Dikatakan Rasiam, MA Ketua Pembentukan Prodi Perbankan Syari’ah (30/5), “diperkirakan pada tahun 2013 ini, Prodi Perbankan Syari’ah akan banyak diminati mahasiswa, kehadiran Prodi Perbankan Syari’ah ini tidak hanya marketable akan tetapi juga untuk menjawab kebutuhan pasar hal ini karne berbanding lurus dengan perkembangan pasar Perbankan Syariah”. Menurutnya, awal pembentukan memang ada beberapa pilihan prodi yang cukup tepat untuk dipilih. Antara lain terdapat beberapa program studi baru yang diusulkan, di Jurusan Syariah misalnya terdapat dua program studi lain yaitu Manajemen Syariah dan Ahwal al Syakhshiyah. Dua program studi ini sudah masuk sidang pertama yaitu periode April tahun 2013, dan insya Allah jika tidak ada kendala, sudah akan ada
Buletin
informasi pada pertengahan tahun ini yaitu kira-kira pada bulan Juli nanti. Akan tetapi jika masih ada koreksi untuk diperbaiki maka akan diusulkan kembali (tentunya setelah perbaikan) dan akan diusulkan kembali agar bisa masuk pada sidang kedua. Sidang kedua ini akan berlangsung pada bulan Agustus 2013 mendatang, paparnya. Dijelaskan Rasiam, MA dibanding dengan dua prodi tadi, Prodi Perbankan Syari’ah lebih cepat mendapat izin operasionalnya, bahkan untuk saat ini sudah berjalan mahasiswa semester 3. Seiring dengan perkembangan pasar dirinya berkeyakinan Prodi Perbankan Syari’ah akan dapat bertahan lebih lama dan harus dimaksimalkan manajemen dan kerjasama dengan stakeholder. Kendati lebih cepat Prodi Perbankan Syari’ah sudah menjalani tahap-tahapan selama pembentukan, dimulai dari pembentukan panitia pembukaan Prodi Perbankan Syari’ah , pembuatan proposal, studi banding ke UIN, UII dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syari’ah Yogyakarta, UIN Jakarta, dan Tazkia Bogor. Selanjutnya beberapa kegiatan
Humas STAIN Pontianak 2013
Rasiam, MA Ketua Pembentukan Prodi Perbankan Syari’ah STAIN Pontianak
workshop kurikulum, terakhir finishing proposal dan studi kelayakan dan diajukan ke Kementrian Agama Pusat Jakarta, cerita Rasiam, MA. Diakuinya, saat ini sudah ada kerjasama dengan pihak perbankan syariah, dengan demikian SDM dari luarkan pun kita libatkan sebagai tenaga pengajar. Prodi Perbankan Syari’ah terbuka untuk umum, bukan hanya untuk tenaga pengajar saja, namun juga mempersiapkan mahasiswa lulusan yang siap terjun ke dunia kerja seiring dengan kebutuhan terhadap tenaga perbankan dengan pengetahuan ekonomi syari’ah yang kiat meningkat dan berbanding lurus dengan meningkatnya aktivtas perbankan syari’ah. Dia optimis, pada tahun pertama prodi tersebut akan mendapat banyak peminat oleh calon-calon mahasiswa baru dan tidak menutup kemungkinan akan menjadi prodi unggulan. Harap Rasiam, MA.
KOLOM
Buletin
Humas STAIN Pontianak 2013
23
24
Buletin
Humas STAIN Pontianak 2013