Analisis Persampahan di Desa Margahayu Tengah, Kabupaten Bandung

Page 1

PL 2231 Pengantar Infrastruktur Wilayah dan Kota

PERSAMPAHAN

Desa Margahyu Tengah, Kab. Bandung M. Ihsan Yudanto

15416004

Azkabellajati Syefera 15416054

Linggar Yelita A.

15416014

Scholastica G. D.

15416056

Dezaida Alliendra R. 15416030

Rizka Fitria T. Ahmad Rizqullah

15416080 15416084

Yahya Haytsam

15416098

M. Abizard Leonard Christy

15416038 15416044


Outline Bahasan

Latar Belakang

Gambaran Umum Wilayah

Kondisi Eksisting

Analisis Perbandingan

Kondisi Ideal


Latar Belakang Desa Margahayu Tengah merupakan desa yang memiliki jumlah penduduk terpadat ke2 di Kecamatan Margahayu

Padatnya jumlah penduduk akan menyebabkan banyaknya kegiatan masyarakat. Kegiatan tersebut akan sebanding dengan banyaknya produksi sampah yang dihasilkan Ketidaksesuain proses pengelolaan sampah dapat menyebabkan dampak negatif yaitu; gangguan kesehatan, bencana alam seperti banjir, dan hal yang tidak diinginkan lainnya

“Sehingga pada kesempatan kali ini kami akan memaparkan hasil observasi kami mengenai proses pengelolaan sampah di Margahayu Tengah beserta tinjauan terhadap literatur terkait.�


Gambaran Umum Wilayah Peta Deliniasi Wilayah

Pola Ruang -Dataran Rendah -Kawasan Campuran -Daerah Perbatasan -Bebas Banjir

• Lokasi 4 RW (RW 4,8,9,12) Desa Margahayu Tengah, Margahayu, Kab.Bandung • Luas: 115 Ha • Batas Wilayah

Fasilitas Umum

Utara: Margasuka, Babakan Ciparay

-Kantor Pemerintahan -Sekolah -Puskesmas, Posyandu -Pertokoan -TPS -Lapangan Olahraga -Taman & Pemakaman

Selatan: Margahayu Selatan, Margahayu Timur: Rahayu, Margaasih Barat: Sukamenak & Sayati, Margahayu • Jumlah penduduk: 17.296 jiwa • Kepadatan Penduduk: 151 jiwa/ha Sumber: Profil Desa Margahayu Tengah dan Rupa Bumi Indonesia , 2018


Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Timbulan Sampah

Pewadahan, Pemilahan, dan Pengolahan di Sumber

Pengumpulan

Pemilahan dan Pengolahan

Pemindahan

Pengangkutan

Pembuangan Akhir

Sumber: SNI 19-2454-2002 tentang Tata cara teknik operasional pengelolaan sampah pekotaan


Pengelolaan Persampahan

Sumber: Hasil Observasi, 2018

Diangkut gerobak

Diangkut mobil sampah


Timbulan Sampah Timbulan sampah yang muncul bersumber dari rumah tangga (domestik)

IDEAL

Tujuan diadakannya pewadahan yaitu untuk menghindari terjadinya Sampah Berserakan sehingga tidak berdampak buruk kepada kesehatan, kebersihan lingkungan, dan estetika.

EKSISTING Masih ditemukannya Sampah Berserakan di pinggir jalan maupun di sekitar permukiman warga, walaupun telah ada wadah sampah.

Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 3 Tahun 2013


Pewadahan Sampah Eksisting

Ideal KARAKTERIS TIK WADAH

BENTUK

SIFAT

BAHAN

VOLUME

PENGADAAN

POLA PEWADAHAN INDIVIDUAL

POLA PEWADAHAN KOMUNAL

Kotak silinder, container, bin (tong) yang tertutup, kantong plastik

Kotak, silinder, container, bin (tong) yang tertutup

Ringan, mudah dipindahkan dan dikosongkan

Ringan, mudah, dipindahkan, dan dikosongkan

Logam, plastik, fiberglass, kayu, bambu, rotan

Logam, plastik, fiberglass, kayu, bambu, rotan

Permukiman dan toko kecil : (10-40) L Kantor, toko besar, hotel, rumah makan: (100-500) L

Pribadi, instansi, pengelola

Sumber: SNI 19-2454-2002

• Sebagian besar masyarakat tidak memiliki tempat sampah/tong sampah di depan rumahnya, namun menggunakan plastik atau pun wadah lain seperti karung untuk mengumpulkan sampah rumah tangga untuk diangkut. • Belum adanya pemilahan sampah yang dilakukan masyarakat saat mengumpulkan sampah pada wadah sampah.

Pinggir jalan dan taman: (80-40) L Permukiman dan pasar (100-1000) L

Instansi, pengelola

Sumber: Hasil Observasi, 2018


Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah IDEAL • Pengumpulan sampah di permukiman dilaksanakan oleh lembaga yang ditunjuk organisasi masyarakat • Pengumpulan dilakukan dengan gerobak/motor/mobil dengan bak terbuka • Pengumpulan sampah diangkut ke TPS atau TPST terpadu

Pengangkutan dilakukan dengan menggunakan gerobak atau truk/mobil sampah

Sistem pengumpulan sampah per RW oleh orang yang ditunjuk langsung oleh RW

EKSISTING

Sampah dikumpulkan di TPST di RW 2

1SNI

3242-2008 Tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukiman 2Modul Persampahan, Program Studi Teknik Lingkungan FTSL ITB

“Teknis pengumpulan yang dilaksanakan telah memenuhi standar


Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah Eksisting

Ideal •

Pengumpulan dan pengangkutan sampah dari

Pengangkutan dilakukan 1-2 kali seminggu untuk setiap RW

Pengangkutan dilakukan setelah dilakukan pemisahan antara

sumbernya minimal 2 hari sekali (sampah organik)

sampah basah dan sampah kering dari setiap rumah, namun

dan 3 hari sekali untuk anorganik 1

hanya ada sedikit masyarakat yang melakukan pemilahan

Satish Kolvankar merekomendasikan adanya

sampah

pengumpulan sampah yang ditentukan hari pengambilannya berdasarkan jenis sampah seperti sampah kering2 •

RW

Hari

Pukul

Pemerintah desa telan menghimbau pemilahan

4

Selasa

Pagi - 14.00

sampah menjadi sampah organik, sampah anorganik,

8

Selasa dan Jumat

08.00 dan 13.00

9

Minggu

08.00 dan 14.00

12

Kamis

07.00 dan 14.00

dan sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)3 .

1SNI

3242-2008 Tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukiman H., 2016. Case Study of Mumbai: Decentralised Solid Waste Management. Procedia Environmental Sciences, 35, pp.101-109. 3 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Penyelenggaraan Persampahan 2Iyer,

Tabel Jadwal Pengangkutan Sampah

Sumber: Hasil Wawancara, 2018


Sarana Pengangkut Sampah IDEAL Dalam lingkup Kecamatan/Desa, harus memiliki alat pengumpul berupa Gerobak Sampah dengan dimensi 2 m2 Sumber: SNI 19-2454-2002

EKSISTING Terdapat Gerobak Sampah sebagai alat pengumpul sampah yang sesuai dengan peraturan.


Tempat Pembuangan Sementara (Ideal) KLASIFIKASI TPS

TIPE

TIPE

TIPE

I II

III

Sumber: SNI 3242:2008

KELENGKAPAN FASILITAS • Ruang Pemilahan • Gudang • Tempat pemilahan sampah (dilengkapi landasan container) • • • • •

Ruang pemilahan (10m2) Pengomposan sampah organic (200m2) Gudang (50m2) Tempat pemindahan sampah dilengkapi landasan container (60m2) Luas lahan kurang lebih 60-200 m2

• • • • •

Ruang pemilahan (30m2) Pengomposan sampah organik (800m2) Gudang (100m2) Tempat pemindah sampah dilengkapi dengan landasan container (60m2) Luas lahan > 200 m2


Tempat Pembuangan Sementara (Eksisting) • • • •

Ruang Pemilahan: 50m2 Pengomposan sampah organik: 110m2 Gudang: 100 m2 Tempat pemindahan sampah dilengkapi dengan landasan container 180 m2 • Luas Lahan 1050 m2

“Maka termasuk pada klasifikasi TPS Tipe III”


Pengolahan Sampah • Pengolahan sampah yang berbeda untuk tiap jenis sampah, seperti sampah rumah tangga, sampah

kebun, dan sampah konstruksi, yang kemudian terbagi kembali menjadi sampah yang berbahaya dan tidak berbahaya (Preseden : Shuzou, China)3 •

Dapat diterapkan konsep zero waste dalam pembangunan manusia untuk mereduksi output dari satu kawasan dalam metode Learn to Earn Model, meskipun Desa Margahayu Tengah bukan merupakan kawasan slum berkepadatan tinggi, melainkan kompleks permukiman berkepadatan sedang4

3Meng,

X., Wen, Z. and Qian, Y., 2018. Multi-agent based simulation for household solid waste recycling behavior. Resources, Conservation and Recycling, 128, pp.535-545. S.M., El-Haggar, S.M. and Nassar, K., 2016. Slum development using zero waste concepts: construction waste case study. Procedia Engineering, 145, pp.1306-1313.

4Elgizawy,


Pengolahan Sampah Ideal • Pengolahan dilakukan dengan sistem 3R1 • Daur ulang sampah dilakukan dengan pengomposan dan daur ulang sampah anorganik1 • Pembakaran dilakukan pada insinerator untuk mengurangi polusi sebagai output pembakaran2 1SNI

Eksisting • •

• •

Pengolahan sampah dilakukan di TPST RW 02 Sampah basah diolah menjadi pupuk organik dan sampah kering dilakukan recycle atau reuse Sampah residu yang tidak bisa diolah beberapa dibakar atau diangkut ke TPA Rajamandala (maksimal 10% dari kuota) dan diangkut 2-3 bulan sekali Mesin pengolah sampah : mesin press untuk sampah kertas dan botol Mesin giling untuk sampah plastik Insinerator untuk membakar sampah residu Biogaster untuk menghasilkan gas dari sampah Menurut Kepala Desa Margahayu Tengah disediakan Bank Sampah, namun belum ada keterangan lebih lanjut

3242-2008 Tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukiman 19-2454-2002 Tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan

2MSNI

Teknis pengolahan di TPST telah memenuhi standar yang ada di SNI 3242-2008 tentang tata cara pengolahan sampah di permukiman dan SNI 19-2454-2002 tentang tata cara teknik operasional pengelolaan sampah perkotaan.


Pembuangan: TPA ➢ Sarimukti, (Rajamandala) Cipatat, Kabupaten Bandung Barat

Sumber: Okezone News, 2018 Sumber: https://kaahil.wordpress.com, 2018


Infografis


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.