Vol. III No. 2 April 2017
PRODUCTIVE IN LATER LIFE: UNDERSTANDING ACTIVE AGEING IN SOUTH KOREA AND INDONESIA Muhammad Iqbal1 and Cresti Eka Fitriana2 1 2
Department of Social Welfare, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia A Graduate of International Development Studies, Hankuk University of Foreign Studies, Seoul, South Korea
ABSTRAK Dibandingkan dengan Eropa, studi terkait penduduk manula di Asia, khususnya di ASEAN dan Asia Timur, telah berkembang dengan cepat. Korea Selatan dan Indonesia, misalnya, dikategorikan sebagai masyarakat menua dengan jumlah penduduk manula yang diperkirakan sebesar 12,7% dan 8,03% dari jumlah total penduduk di tiap negara tersebut. Perubahan demografis ini telah membawa dampak sosial dan ekonomi di kedua negara tersebut. Walaupun Korea Selatan dan Indonesia berbeda dalam hal komposisi demografi dan kebijakannya terhadap penduduk manula, kedua negara itu punya kemiripan dalam pendekatannya menangani isu-isu manula. Berbeda dengan paradigma tradisional, adanya usia manula aktif telah memunculkan konsep independensi dalam berbagai bidang, termasuk kesehatan, ekonomi, dan lainlainnya. Di Korea Selatan, konsep usia manula aktif bukan saja tertuang dalam bentuk konsep namun juga telah dipraktekkan dalam bentuk nyata. Korea memiliki konsep strategi “99-88-234” yang berarti “hidup secara aktif hingga usia 99 kemudian meninggal di hari keempat setelah dua atau tiga hari sakit”. Strategi ini menjadi dasar dan pedoman dalam menerapkan kebijakan dan layanan sosial terhadap manula di Korea. Berbagai program termasuk program perekrutan kerja, program magang buat para manula, program kegiatan sukarela, program rumah manula, dan program universitas buat manula telah mendukung berbagai program yang diciptakan untuk para manula aktif di Korea. Namun, para manula aktif di Korea tetap menghadapi kesulitan dalam hal kurang tersedianya pasar kerja khusus buat para manula, belum lagi tingginya tingkat bunuh diri di kalangan mereka. Dibandingkan dengan Korea Selatan, Indonesia memiliki perbedaan dalam hal bagaimana masyarakat Indonesia mengalami penuaan atau semakin banyaknya jumlah manula. Walaupun Indonesia masih dalam tahap awal menjadi masyarakat dengan populasi manula yang tinggi, Indonesia telah mengeluarkan agenda terkait hal ini dalam Rencana Pembangunan
1