Edisi Desember 2015 Buletin Serantau, merupakan media informasi yang terbit setiap bulan. Buletin ini dibuat oleh beberapa Pekerja Indonesia di Malaysia sebagai ruang untuk saling belajar dan berbagi informasi antar sesama pekerja migran Indonesia di Malaysia. Informasi versi online bisa diakses diakses di www.buruhmigran.or.id
Berita Utama Audit BPK RI, KBRI Kuala Lumpur Diberondong Pertanyaan oleh Komunitas BMI Oleh: Ridwan Wahyudi Sesi foto bersama Komunitas BMI Malaysia dengan BPK dan Pejabat, serta staff KBRI Kuala Lumpur
Kuala Lumpur-Dalam setiap penyelenggaraan pelayanan atas pembangunan, fungsi pengawasan atas pelayanan adalah perkara yang prinsip. Metode audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) melalui proses partisipatif dengan melibatkan berbagai pihak dan komponen masyarakat untuk memberikan masukan sehingga menghasilkan rekomendasi yang berimbang kepada pemerintah terkait dengan pelayanan dan perlindungan WNI di luar negeri. Inilah maksud dan tujuan BPK RI mendatangi KBRI Kuala Lumpur pada hari Jumat, (20/11/2015). Selain memeriksa keuangan, BPK RI mengaudit kinerja dan performa KBRI Kuala Lumpur dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya untuk melayani dan melindungi warga negara Indonesia di luar negeri, yaitu Malaysia. Selain Malaysia, BPK juga mengaudit organisasi perwakilan pemerintah di negara-negara penempatan BMI lainnya, seperti Arab Saudi, Hong Kong Special Adminstrative Region, Singapore, dan lain-lain. Beberapa elemen peguyuban masyarakat Indonesia di Malaysia diundang hadir untuk memberikan komentar atas pelayanan KBRI Kuala Lumpur, yang selanjutnya informasi itu akan diklarifikasi kepada KBRI Kuala Lumpur.
Halaman 1 | Buletin Serantau | Edisi Desember 2015
Mereka yang diundang adalah Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara-JP), Forum Komunikasi Muslimah Malaysia (Fokma), Ikatan Keluarga Madura (IKMA), Ikatan Pekerja Muslim Indonesia (IPMI), Komunitas Photographer Indonesia, Migrant Care, Persatuan Masyarakat IndonesiaMalaysia (Permay), Pusat Sumber Daya Buruh Migran (PSD-BM) dan Serantau (media komunitas BMI di Malaysia). Alex Ong dari Migrant Care menyoroti tentang kebijakan KBRI Kuala Lumpur yang menyetujui monopoli pemulangan BMI overstayers dengan biaya yang sangat besar bagi mereka. Seharusnya hal itu tidak sepatutnya Iman resources memonopoli dan menerapkan biaya seenaknya. (Baca selengkapnya: Pemulangan Buruh Migran PATI di Malaysia Dikelola Perusahaan Swasta). Hal tersebut ditanggapi oleh Dino Nuwahyudin, selaku koordinator konsuler KBRI Kuala Lumpur bahwa program pemulangan adalah kebijakan pemerintah Malaysia (Baca selengkapnya, Dubes Malaysia: UU-nya Mengatakan Diswastakan, Semua ini Bisnis).