Buletin
SERUNI
Edisi #1 | Juni 2014
Seruan untuk Buruh Migran Indonesia
Seruni Banyumas Buka Pengaduan Kasus Secara Online Masih minimnya kesadaran masyarakat untuk melapor. Mendorong paguyuban peduli buruh migran dan perempuan Seruni Banyumas untuk membuka pengaduan kasus secara online, yang bisa diakses melalui website http://seruni.or.id. “Masyarakat masih banyak yang belum tahu kemana mereka harus melapor, jika ada anggota keluarganya yang tersangkut kasus saat bekerja di luar negeri. Karena itu seruni mencoba menginisiasi pengaduan secara online yang bisa diakses siapa saja,� ungkap Narsidah Sanwi(36), salah satu pegiat Seruni Banyumas. Dengan dibukanya layanan pengaduan kasus secara online, para pegiat seruni banyumas berharap layanan ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat, khususnya di wilayah kabupaten banyumas.
Halaman 1 | Buletin Seruni | Edisi #1 Juni 2014
Suswoyo(40), salah satu pegiat seruni banyumas menambahkan, “dengan adanya layanan secara online, diharapkan bisa mempermudah pengaduan masyarakat jika ada masalah yang terjadi,� tuturnya di sekretariat seruni banyumas. Pengaduan kasus online ini sangat mudah diakses oleh masyarakat, karena mereka bisa melakukannya tanpa harus datang langsung ke sekretariat seruni banyumas. Hanya tinggal memasukan data-data anggota keluarga yang tersangkut masalah di luar negeri, pada kolom yang sudah disediakan di halaman website seruni banyumas yang beralamat di http://seruni.or..
Kabar Utama
Sumber gambar : UNIFEM
Pentingnya Memiliki Keterampilan dan Perencanaan Keuangan Bagi TKI Oleh: Lili Purwani Menjadi seorang buruh migran atau yang biasa disebut sebagai TKI, kadang menjadi sebuah pilihan terakhir, karena sangat minimnya ketersediaan lapangan pekerjaan di Indonesia. Namun sayangnya, menjadi TKI tidaklah semudah yang orang bayangkan, karena banyak permasalahan yang sebetulnya dihadapi oleh para TKI. Setelah memutuskan menjadi buruh migran pun, ternyata banyak sekali resiko yang bisa menimpa mereka. Narsidah Sanwi(36), salah satu pegiat Seruni Banyumas menuturkan, “Para bruruh migran sering kali harus dihadapkan dengan pelbagai persoalan. Dari awal ketika perekrutan, pemberangkatan, ketika berada di tempat kerja hingga saat kepulangan�. Setelah pulang ke kampung halaman pun, sebagian besar para TKI kembali dihadapkan dengan permasalahan yang sama ketika sebelum mereka berangkat, yaitu masalah ekonomi. Banyak dari mereka yang tidak bisa mengelola keuangan dengan baik dan cenderung konsumtif. Mereka tidak punya perencanaan keuangan dan keterampilan yang memadai untuk berwirausaha. Karena itu sering terjadi, para TKI akan memilih untuk kembali bekerja di luar negeri. Untuk menjawab persoalan tersebut, paguyuban peduli buruh migran dan perempuan Seruni Banyumas,
Halaman 2 | Buletin Seruni | Edisi #1 Juni 2014
telah memberikan pelbagai pelatihan keterampilan di komunitas TKI. Dengan adanya pelatihan ini, bisa menjadi sebuah bekal keterampilan yang dapat digunakan oleh para mantan TKI di kampung halamannya.
“Pelatihan yang diberikan kepada para mantan TKI ini, seperti pelatihan pembuatan kesed dari kain perca, pembuatan handycraft berbahan dasar kertas karton dan limbah serbuk gergaji kayu, pelatihan budidaya ikan gurameh, serta pelatihan ternak kambing dan ternak bebek,� ungkap lili Purwani, ketua paguyuban Seruni Banyumas. Dari pelbagai pelatihan yang telah diselenggarakan oleh Seruni ini, para TKI dapat memilih pelatihan yang sesuai dengan minat mereka untuk bekal memulai usaha. Dengan berwirausaha, para TKI dapat memperoleh penghasilan untuk menopang ekonomi keluarga, sehingga mereka tidak bergantung pada peluang kerja di luar negeri lagi.
Potret Buruh Migran
Migrasi Aman, Sebuah Harapan Oleh: Sus Woyo Indonesia mempunyai penduduk No 5 terbesar di dunia, setelah Republik Rakyat Cina, Rusia, Amerika Serikat, dan India. Banyaknya penduduk, sudah barang tentu akan berpengaruh terhadap situasi lapangan pekerjaan, permasalahan lapangan kerja menjadi hal yang sangat kompleks di negara ini. Ketika persoalan ekonomi mendera sebuah keluarga, dan pemenuhan kebutuhan meningkat. Sementara seorang suami sebagai kepala keluarga yang mempunyai kewajiban mencari nafkah, belum bisa atau belum cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini pastinya akan menimbulkan suatu masalah.
Alternatif menjadi buruh migran, terutama di sektor informal, seperti Pembantu Rumah Tangga dan tenaga kasar lainnya. Adalah jalan keluar yang menarik bagi para perempuan untuk mencoba membantu pemenuhan kebutuhan rumah tangga, yang tidak atau belum mampu tercukupi oleh suami. Maka berduyun-duyunlah orang mendaftarkan diri untuk bekerja di luar negeri. Data dari BNP2TKI menunjukan bahwa jumlah buruh migrant Indonesia di luar negeri sebanyak 6 juta orang, dengan besaran remitensi sekitar 70 milyar dollar pertahun. Dan 90 persen dari 6 juta itu, bekerja di sektor informal, terutama pembantu rumah tangga. Dan mereka tersebar di Malaysia, Arab Saudi, Hongkong, Singapura dan Brunei Darussalam, serta negara-negara lainnya. Maraknya kasus-kasus yang terjadi pada buruh migran, seperti penganiayaan oleh majikan, gaji tak dibayar, dibohongi pihak PJTKI, Halaman 3 | Buletin Seruni | Edisi #1 Juni 2014
tak menyurutkan langkah banyak perempuan Indonesia untuk terus pergi ke luar negeri. Alasan untuk berpenghasilan lebih dari sekedar makan, adalah alasan yang masuk akal untuk mendorong pergi ke luar negeri. Karena kondisi penghasilan di dalam negeri belum memungkikan orang untuk cepat-cepat memiliki rumah, apalagi meng-kuliah-kan anak. Sisi sumber daya manusia sering terabaikan. Persoalan hukum, asuransi, kultur negara tujuan dan masalah teknis lainnya, sering tak terpikirkan oleh para calon buruh migran. Dari sinilah keberadaan pendamping sangat dibutuhkan. Peran serta pemerintah, itu sebuah kepastian. Kelemahan pada sisi sumber daya manusia sangat terlihat. Maklum, sebagian besar dari para BMI, 90 prosen adalah bekerja di sektor informal. Tepatnya sebagai peĂąata laksana rumah tangga. Dan kebanyakan dari mereka tingkat pendidikannya rendah. Banyak kasus-kasus yang menimpa para buruh migran kebanyakan mentah di pengadilan. Salah satu faktornya adalah lemahnya sisi SDM dari para BMI. Kondisi seperti inilah yang menjadikan para buruh migran rentan sekali terhadap berbagai masalah. Perhatian pemerintah terhadap kualitas sumber daya manusia memang perlu ditingkatkan lagi. BLK, yang selama ini menjadi “kawah candra dimukaâ€?nya calon BMI, benar-benar harus ditambah kualitasnya. Kehadiran lembaga-lembaga swasta, yang peduli terhadap nasib buruh migran, juga perlu diapresiasi dan disambut positif oleh elemen masyarakat dan pemerintah. Dan sudah selayaknya, organisasi-organisasi wanita seperti PKK, Muslimat NU, Aisyiah Muhammadiyah dan lainnya, ikut berperan aktif dalam hal ini. Paling tidak, ketika sinergi telah terjalin diantara berbagai elemen masyarakat, sosialisasi tentang buruh migrant bisa berjalan dengan baik. Sehingga harapan kita semua, yang menginginkan adanya migrasi aman akan bisa terwujud dengan segera, karena penghentian pengiriman TKI, belumlah menjadi satu-satunya solusi yang paling jitu, karena masih banyak hal yang harus disiapkan dan diperjuangkan oleh Negeri ini.
Informasi Buruh Migran
Paralegal untuk Perlindungan TKI Oleh: Narsidah Sanwi Seperti kita ketahui permasalahan tentang TKI di negara ini sudah cukup kompleks, dari sebelum pemberangkatan, ketika berada di luar negeri, hingga kembali ke daerah asal TKI. Pada setiap tahapannya banyak TKI yang dirundung permasalahan. Sayangnya masalah yang menimpa para TKI masih jarang yang dilaporkan kepada pemerintah atau pihak-pihak terkait lainnya. Tidak dilaporkannya masalah TKI tersebut dikarenakan TKI maupun keluarganya tidak memiliki keberanian dan informasi yang cukup, kemana harus melaporkan masalah tersebut. Selain itu juga karena tidak adanya pendamping yang memberikan penguatan sekaligus membantu proses penyelesaian masalah TKI. Jika menyewa pengacara tentu biayanya akan mahal, kerena masih jarang ada pengacara yang mau membantu penyelesaian masalah TKI tanpa dibayar. Selain itu juga pengacara kebanyakan memilih praktek di perkotaan, jarang sekali ada pengacara yang praktek di pedesaan. Untuk itu diperlukan seorang paralegal atau pendamping bagi TKI dan keluarganya. Yang tahu dan bisa mendampingi TKI atau keluarganya ketika terjadi sebuah permasalahan. Apa itu paralegal, menurut (DJRavindran) paralegal adalah seseorang yang memiliki sikap motivasi serta kemauan untuk : 1. Melaksanakan program-program pendidikan masyarakat kelompok masyarakat, dalam hal ini TKI sehingga TKI menyadari yang dirugikan dan menyadari hak-haknya; 2. Memfasilitasi terbentuknya organisasi rakyat sehingga mereka bisa menuntut dan memperjuangkan hak-hak mereka; 3. Membantu melakukan mediasi untuk menyelesaikan masalah pada TKI.
Halaman 4 | Buletin Seruni | Edisi #1 Juni 2014
Seorang paralegal sebenarnya diperbolehkan memberikan pendampingan kepada siapa saja yang membutuhkan, akan tetapi dalam kontek ini kita akan berbicara paralegal untuk TKI. Modal utama seorang paralegal adalah memiliki kepedulian, kesediaan mendengar, mau meluangkan waktu, mempunyai keinginan untuk memfasilitasi atau membantu penyelesaian masalah. Sedangkan modal yang lain adalah : Pengetahuan atau informasi tentang seluk beluk TKI yang meliputi, informasi tentang proses rekruitmen, proses pemberangkatan, penampungan, kondisi di tempat kerja dan berbagai informasi hukum yg berhubungan dgn kerja-kerja para TKI 1. Kemampuan Memberikan Penguatan dan Pemberdayaan melalui Konseling. 2. Kemampuan melakukan Mediasi 3. Kemampuan Merujukkan 4. Bekal Mental yang kuat. Langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh seorang paralegal yaitu: Memberikan konseling, Mendengar secara aktif, memperlihatkan empati, tetap sabar dan kalem, tulus, meminta klarifikasi (menanyakan kembali), menggunakan pertanyaan terbuka, tidak mempersoalkan saat korban diam tidak bicara sepatah katapun, memperlihatkan bahasa tubuh yang baik. Selain itu, paralegal juga butuh menciptakan rasa aman bagi pihak yang didampingai, memberikan informasi dengan tepat, melakukan pengumpulan data awal terhadap kasus-kasus yang terjadi sebelum ditangani, membantu dalam membuat surat-surat, mengumpulkan bukti-bukti yang dibutuhkan dan informasi lain yang relevan dengan masalah yang dihadapi, membimbing melakukan mediasi, menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait, serta membuat dokumentasi.
Informasi Buruh Migran
Siapa saja yang bisa menjadi Paralegal? Siapapun yang peduli pada persoalan TKI, bisa menjadi pendamping permasalahan TKI (Paralegal), seperti: Pemuka Masyarakat, Perangkat Desa, Pemuda Desa, Kelompok Masyarakat Adat, Tokoh Agama, Serikat Buruh, Guru Sekolah , Mahasiswa dll
Apa saja masalah TKI yang membutuhkan pendampingan Paralegal?
Lalu, bagaimana Pendampingan yang dilakukan Paralegal?
Masalah Pra Pemberangkatan: Persoalan yang biasa dihadapi calon TKI antara lain: gagal berangkat, penahanan dokumen, dituntut ganti rugi/ tebusan, terlalu lama dipenampungan, pemalsuan dokumen, perekrutan secara ilegal, diberangkatkan secara ilegal, terjerat hutang.
1. Melakukan wawancara untuk menganalisa permasalahan sesuai dengan peraturan yang ada untuk mengetahui pelanggaran yang telah terjadi. Analisa kekuatan dan kelemahan permasalahan tersebut.
Masalah saat di tempat kerja/negara tujuan: Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), penahanan dokumen, sakit, meninggal dunia, paspor di tahan oleh majikan, tidak di gaji, gaji ditahan oleh majikan , pulang dengan biaya sendiri Masalah ketika kepulangan: Dituntut ganti rugi, penahanan dokumen, depresi, pemerasan oleh oknum bandara dan atau oknum sopir travel bandara
Apa saja kemungkinan yang terjadi dalam proses pendampingan? Jika mediasi berhasil akan tercapai kesepakatan antara TKI atau keluarga TKI dan pihak-pihak yang terlibat biasanya dengan PT atau PPTKIS. Jika mediasi mengalami jalan buntu atau mentok, laporan dapat ditindaklanjuti ke tingkat yang lebih tinggi, misalnya DPRD, BP3TKI Propinsi, BNP2TKI atau Kementerian. Jika diperlukan bisa bekerjasama dengan media atau menggunakan orang-orang yang berpengaruh. Biasanya permasalahan ini akan mendapat respon positif.
Halaman 5 | Buletin Seruni | Edisi #1 Juni 2014
2. Mengumpulkan bukti-bukti pendukung. Membuat kronologi permasalahan. Melaporkan kepada pihak-pihak yang terkait (Disnaker, PPTKIS, BP3TKI, BNP2TKI, Menakertrans, Meneg PP, Deplu). 3. Mediasi (paralegal bisa meminta kepada Dinas Tenaga Kerja agar difasilitasi untuk proses mediasi, jika dinas yang berwenang tidak bersedia paralegal bisa meminta kepada DPRD komisi D). Sebelum mediasi dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan briefing untuk mendorong TKI atau keluarga TKI agar berani melakukan swabela (pembelaan terhadap diri sendiri) selain itu agar dapat mengambil keputusan yang terbaik Mediasi kadang tidak cukup hanya sekali karena PT biasanya tidak mau rugi.
Jika permasalahan tersebut terjadi di negara penempatan atau di luar negeri, yang dilakukan seorang paralegal adalah menghubungi pihak-pihak terkait yang ada disana seperti : Perwakilan di luar negeri (KBRI/KJRI) dan LSM atau organisasi yang peduli terhadap permasalahan buruh migran ataupun secara perorangan. Selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait secara intensif untuk tindak lanjut permasalahan agar dapat terselesaikan.
Rekam Jejak
Seruni Mengudara Bersama RRI Purwokerto Isu tentang Buruh Migran, makin mendapat sambutan dari pelbagai pihak. Persoalan BMI yang seolah tak kunjung selesai, sementara permasalahan kenegaraan yang semakin kompleks, menjadikan banyak lembaga baik pemerintah maupun non pemerintah semakin terlihat serius melirik kelompok masyarakat ini.
Tiga Pegiat SERUNI, diantaranya ketua Paguyuban SERUNI, Lili Purwani, Sekretaris Paguyuban Narsidah, dan Divisi Publikasi dan Dokumentasi, SusWoyo hadir di studio RRI Purwokerto, Jl. Jenderal Soedirman 427 Purwokerto. Acara yang dikemas secara interaktif dengan melibatkan masyarakat pendengar, mengambil topik ‘pendampingan buruh migran’.
Kamis (17/04/14) Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Purwokerto meminta paguyuban buruh migran satu-satunya di wilayah Banyumas ini, untuk siaran dalam program 1 (satu) FM 93,1 MHz dan Am 756 KHz secara interaktif dengan tajuk “Dinamika Kita”.
Dalam acara yang disiarkan secara langsung, selama satu jam itu, cukup banyak mendapat apresiasi dari pendengar. Ada yang bertanya tentang keberadaan Seruni, masalah banyaknya TKI yang dihukum di Arab Saudi, bagaimana keterlibatan PT dalam banyak kasus dan lain-lain.
“Ini salah satu bentuk kerjasama antara seruni dengan lembaga penyiaran publik, untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang ketenagakerjaan, khususnya buruh migran Indonesia,” ungkap Lili Purwani, salah satu pegiat seruni banyumas.
SERUNI dan RRI juga akan bekerjasama untuk pembuatan iklan layanan masyarakat (ILM dan Spot Iklan) terkait tentang migrasi yang aman. “Seruni diminta secepatnya untuk segera membuat rancangan untuk iklan layanan masyarakat seputar buruh migran, yang akan secara berkala disiarkan oleh RRI Purwokerto,” tutur Narsidah Sanwi, sekretaris paguyuban peduli buruh migran dan perempuan Seruni Banyumas.
Halaman 6 | Buletin Seruni | Edisi #1 Juni 2014
Reportase Buruh Migran
Dorongan Orangtua, Alasan Banyak Remaja Menjadi TKI Faktor ekonomi sering kali menjadi alasan bagi kebanyakan buruh migran, yang memaksa mereka untuk memilih bekerja ke luar negeri. Namun sebenarnya masih banyak alasan lain yang pada akhirnya mendorong mereka menjadi buruh migran, salah satunya adalah dorongan dari orangtua atau orang-orang terdekat. Salah satu buruh migran remaja Siti Khayatul Hikmah (19), menceritakan keputusannya untuk bekerja di Taiwan pada tahun 2013. "Saya tadinya cari-cari kerja di sini saja tapi keluarga menyuruh saya buat berangkat ke luar negeri. Selain itu, orang-orang yang pernah ke luar negeri juga menyarankan untuk jadi TKI saja,� kata Hikmah, begitu dia biasa disapa, remaja yang lulus SMA tahun 2012 ini. Menurutnya, orangtua menyuruh bekerja di luar negeri karena gaji sebagai pekerja yang hanya lulusan SMA di Indonesia tidak besar. Selain itu kesuksesan beberapa tetangganya yang pernah bekerja sebagai buruh migran juga menjadi alasan, sehingga keluarganya terus mendorong agar mau menjadi buruh migran. "Sejauh ini saya betah-betah saja, majikan juga baik. Kontrak kerja saya 3 tahun di sini. Saya bekerja seperti ini biar nanti bisa beli rumah dan mobil sendiri kalau sudah pulang ke Indonesia,� imbuhnya. Selain Siti Khayatul Hikmah, masih banyak remaja di Banyumas yang memilih bekerja menjadi buruh migran. Salah satunya Triani (23), remaja yang bekerja di Malaysia sejak 2005 ini hanya mengenyam pendidikan sampai tingkat SMP.
Halaman 7 | Buletin Seruni | Edisi #1 Juni 2014
Triani menuturkan, "Orangtua yang menyuruh bekerja di luar negeri, saya juga sudah nggak semangat meneruskan sekolah setelah SMP. Jadi saya setuju saja, lagian pengen cepet-cepet bantu keuangan orangtua juga", ungkap Triani, yang dihubungi via jejaring sosial. Dia menambahkan bahwa penghasilan orangtuanya juga tidak cukup untuk membiayai sekolahnya bila lanjut ke SMA. "Kalau bekerja di Indonesia dengan pendidikan SMP nanti gajinya sedikit, beda jauh sama gaji di luar negeri", tambah Tri yang sampai sekarang masih di luar negeri, tetapi sudah menetap di malaysia dengan suami asal malaysia. Pendapat orangtua Triani juga tidak berbeda jauh. Maryamah (49), Ibu kandung dari Triani ini sangat mendukung anaknya untuk bekerja di luar negeri. "Sekolah tinggi-tinggi juga untuk apa, kalau sekarang saja sudah bisa mencari uang. Lagian banyak juga orang-orang yang sukses hasil bekerja di luar negeri. Anak saya juga alhamdulillah sukses di sana dan sekarang malahan sudah menikah dengan orang malaysia asli,� ujar Maryamah dengan raut bangga saat ditemui di rumahnya pada Sabtu (31/5).
Ia berpendapat bahwa pendidikan sampai SMP sudah cukup untuk bekal anaknya bekerja kelak. "Saya senang karena sekarang anak saya sudah bahagia di Malaysia, walaupun kadang juga pengen kumpul-kumpul lagi,� imbuhnya.
Informasi Buruh Migran No
Jika Anda ingin menjadi TKI/TKW baiknya melalui prosedur yang sesuai aturan dan melalui PT yang resmi, atau terdaftar dan memiliki ijin dari pemerintah. Jika terjadi masalah, keluarga dapat meminta pertanggungjawaban kepada PT yang memberangkatkan. Di bawah ini daftar PPTKIS di Banyumas yang terdaftar di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans).
Nama PPTKIS/Kepala Cabang
Alamat
Nomor SK
1.
PT. SENTOSA KARYA MANDIRI WAHYU HIDAYAT
Ds Banjarsari Kidul RT 05/01, Sokaraja, Banyumas. Hp. 085227128896
No. 1821/2013 Tgl. 22 April 2013
2.
PT.SOFIA SUKSES SEJATI SITI NURKHAMAMI
Jl. Sulatan Agung Rt. 03/10 kr klesemi, Kec. Purwokerto Selatan, Banyumas Hp. 085842549169
No. 696/2014 Tgl. 10 Pebruari 2014
3.
PT. SRITI RUKMA LESTARI KUSWANDI KUDRAT
Ds. Gumelar, RT 01/01, Palumbungan, Kec. Gumelar,,Banyumas, HP 081327125444
No. 2147/2012 Tgl. 11 Juli 2012
4.
PT. DIAN YOGA PERDANA PUJI HARTONO
JL. Sultan Agung No. 12 Karangrau Telp. 081327198836
2287/2012 Tgl. 30 Juli 2012
5.
PT. SANJAYA PUTERA PERKASA EKA VEBIANA
Ds. Adisana,Rt o1/01 Kebasen, Banyumas Hp. 085227704558
4527/2012 Tgl. 16 Oktober 2012
6.
PT. ARWANA CITRA LESTARI SRI SUMIATI
Jl. Jend Sutoyo Gang 5 No 8, Purwokerto, Banyumas Telp. 085747560891
1760/2013 Tgl. 18 April 2013
7.
PT. LEYVI PERKASA BERSAUDARA AKHSIN MUNIF
Ds. Jipang Rt.01/04 Kec. Karanglewas, Kab.Banyumas 082136896653
254/2013 Tgl.17 Januari 2013
8.
PT. ANUGERAH DANTAS BANGKIT WAHYU INDRA
Jl. Jend Suprapto No.23 Sokaraja Wetan, Sokaraja, Kab. Banyumas
255/2013 Tgl. 17 Januari 2013
9.
PT. SUKSES MANDIRI UTAMA MUSTOLICH
Desa Pasir Kidul Rt.02/02, Kec.Purwokerto Barat, Banyumas
563/869/2006 Tgl.05 April 2006
10.
PT. ARNI FAMILY SUROTO
Jl. Pelajar Imam, Ds Pamijen rt 03/01 Sokaraja, Kab.Banyumas, Hp.085647900320
808/2013 Tgl 19 Pebruari 2013
11.
PT.SEKAR TANJUNG LESTARI
Jl.Prof M Yamin No. 50 A Purwokerto, Kab. Banyumas
1818/2013 Tgl. 22 April 2013
12.
PT. PUTRA JABUNG PERKASA A.JACKY
Jl. Turmudi, No. 8 Rt 03/02, Sokaraja Lor, Kab.Banyumas Telp. 081315689992
2806/2012 Tgl. 2 Juli 2012
13.
PT. MILENIUM NAGAMAS Yosep Untung Susilo
Sumpiuh, Rt.004/001 Kec. Sumpiuh Kab.Banyumas Telp. 081548231039
7130/2013 Tgl. 19 Des 2013
14.
PT. LINTAS CAKRAWALA BUANA Warisno
Jl. Raya Buntu-Sumpiuh, km 5, Rt.03/06, Kecila, Kemranjen, Bms. 081393696691
268/2014 Tgl. 17 Jan 2014
15.
PT. ALGONIY AFLAH ABADI Sarbini Nawawi
Desa Kaliwedi Rt.05/01, Kebasen, Banyumas. 081318816495
1498/2011 Tgl. 24 Maret 2011
16.
PT. MANGGA DUA MAHKOTA Turcham AZ
Ds. Karangduren, Rt 02/03 Kec. Sokaraja, Kab. Banyumas. 081327361620
923/2014 Tgl. 20 Feb 2014
17.
PT.WAHANA KARYA SUPLAINDO Nurul Jolechan
Jl. Sidodadi, No. 8A, Rt. 02/07 Kec. Sokaraja, Kab. Banyumas. 181391465629
1636/2014 Tgl. 2 April 2014
18.
PT.BALANTA BUDI PRIMA Fx Sugeng Supriyadi
Sumpiuh, Rt.004/001 Kec. Sumpiuh Kab.Banyumas, 181323269394
2047/2014 Tgl. 28 April 2014
19.
PT.ABDUL PRAMA JAYA SUKAT
20.
PT.ASAMULIA INDO MANPOWER TOTO SUMARNO
Ds. Pangebatan Rt.01/05 Kec. Karang Lewas Kab. Banyumas
563/1530/2008 Tgl. 11 Juni 2008
21.
PT SAHABAT RUTRA PANDAWA Drs.JAMES LIONG
Jl. Ragasemangsang No. 31 Rt. 01/02 Sokanegara, Kab.Banyumas, Telp. 0281-643521
563/1864/2006 Tgl. 05 April 2006
22.
PT. PINISY SUMBER DAYA SUSANTO/HERRY MA’AS
Jl. Prof. M. Yamin VII No. 38 Rt 06/04 Karang Pucung, Purwokerto selatan. Banyumas
563/3157/2006 Tgl.16 Mei 2006
23.
PT BUMI MAS INTER NUSA NURCHOLIS HAMZAH
Jl. Raya Wangon Timur No. 1953 Rt. 002/0014 Ds. Kelapa Gading ,Kec. Wangon, Kab. Banyumas
563/1613/2009 Tgl.1 Juni 2009
24.
PT MITRA SOLUSI INTERGRASI WAGINO
Jl. Veteran No. 36 Rt. 003/002 Rejasari Kec. Purwokerto Barat, Kab. Banyumas
563/2904/2008 Tgl24September 2008
563/158/2007 Tgl. 17 April 2007
Tim Media Buletin ini merupakan media informasi bersama Pimpinan Redaksi Suswoyo yang dikelola Paguyuban Peduli Buruh Migran Editor Yudi Setiyadi dan Perempuan SERUNI Banyumas. Tim Reporter Shevita Dwiyani Sekretariat: Lili Purwani Halaman 8 | Buletin Seruni | Edisi #1 JuniRT.01/RW.03 2014 Desa Datar Kecamatan Sumbang, Narsidah Banyumas 63183 | Telepon.081542993677 Rahmat Email: seruni.seru@gmail.com | www.seruni.or.id