Buletin Serantau, merupakan media informasi yang terbit setiap bulan. Buletin ini dibuat oleh beberapa Pekerja Indonesia di Malaysia sebagai ruang untuk saling belajar dan berbagi informasi antar sesama pekerja migran Indonesia di Malaysia. Informasi versi online bisa diakses diakses di www.buruhmigran.or.id
Berita Utama
Pemulangan TKI Tanpa Dokumen di Malaysia Disusupi Calo Oleh: Zamroni
Suasana antrian para Pekerja Migran asal Indonesia yang berstatus Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI) saat mengurus kepulangan melalui IMAN Resources (dokumentasi Zamroni)
Persoalan terbesar yang dihadapi pekerja Indonesia di Malaysia adalah dokumen. Penempatan tanpa prosedur, perdagangan orang, penahanan dokumen oleh majikan, agen, maupun perusahaan membuat pekerja asal Indonesia terjebak dalam status Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI) di Malaysia. Seperti diungkapkan Sigit, perwakilan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia dalam acara e-blusukan Presiden Jokowi, bahwa hanya sekitar 900.000 TKI yang tercatat resmi di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, data tersebut berbeda dengan data Imigrasi Malaysia yang mencatat 1.800.000 pekerja Indonesia di Malaysia, Halaman 1 | Buletin Serantau | Edisi Desember 2014
bahkan Sigit menduga jumlah TKI di Malaysia lebih besar dari data KBRI maupun Imigrasi Malaysia, yakni mencapai 3.000.000 jiwa. Apabila melihat data tersebut, bisa dipastikan terdapat banyak PATI asal Indonesia di Malaysia. Menanggapi lonjakan PATI tersebut, Pemerintah Malaysia mengeluarkan kebijakan memulangkan PATI secara sukarela dengan biaya denda sebesar RM 300 (sekitar Rp.1.080.000) ditambah dengan spesial pass sebesar RM 100 (sekitar Rp.360.000,-), jadi total yang harus dibayar seorang TKI berstatus PATI adalah sebesar RM 400 atau sekitar Rp.1.440.000.Program ini disambut baik oleh pekerja asing tanpa ijin dari berbagai negara untuk pulang ke negara masing-masing. (bersambung halaman 3)