Buletin Serantau, merupakan media informasi yang terbit setiap bulan. Buletin ini dibuat oleh beberapa Pekerja Indonesia di Malaysia sebagai ruang untuk saling belajar dan berbagi informasi antar sesama pekerja migran Indonesia di Malaysia. Informasi versi online bisa diakses diakses di www.buruhmigran.or.id
Berita Utama
Pemulangan TKI Tanpa Dokumen di Malaysia Disusupi Calo Oleh: Zamroni
Suasana antrian para Pekerja Migran asal Indonesia yang berstatus Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI) saat mengurus kepulangan melalui IMAN Resources (dokumentasi Zamroni)
Persoalan terbesar yang dihadapi pekerja Indonesia di Malaysia adalah dokumen. Penempatan tanpa prosedur, perdagangan orang, penahanan dokumen oleh majikan, agen, maupun perusahaan membuat pekerja asal Indonesia terjebak dalam status Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI) di Malaysia. Seperti diungkapkan Sigit, perwakilan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia dalam acara e-blusukan Presiden Jokowi, bahwa hanya sekitar 900.000 TKI yang tercatat resmi di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, data tersebut berbeda dengan data Imigrasi Malaysia yang mencatat 1.800.000 pekerja Indonesia di Malaysia, Halaman 1 | Buletin Serantau | Edisi Desember 2014
bahkan Sigit menduga jumlah TKI di Malaysia lebih besar dari data KBRI maupun Imigrasi Malaysia, yakni mencapai 3.000.000 jiwa. Apabila melihat data tersebut, bisa dipastikan terdapat banyak PATI asal Indonesia di Malaysia. Menanggapi lonjakan PATI tersebut, Pemerintah Malaysia mengeluarkan kebijakan memulangkan PATI secara sukarela dengan biaya denda sebesar RM 300 (sekitar Rp.1.080.000) ditambah dengan spesial pass sebesar RM 100 (sekitar Rp.360.000,-), jadi total yang harus dibayar seorang TKI berstatus PATI adalah sebesar RM 400 atau sekitar Rp.1.440.000.Program ini disambut baik oleh pekerja asing tanpa ijin dari berbagai negara untuk pulang ke negara masing-masing. (bersambung halaman 3)
Salam Serantau Salam solidaritas..! Para pembaca yang budiman, perkenalkan “SERANTAU” merupakan buletin atau media informasi yang dibuat oleh beberapa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia baik dari pekerja pabrik, pekerja rumah tangga, kontruksi, dan pekerja sektor lain. Buletin ini bertujuan untuk saling belajar dan saling berbagi informasi sesama pekerja Indonesia di Malaysia. Kami akan menyampaikan informasi yang bersumber dari hal-hal yang kami lihat, kami dengar, dan kami alami di Malaysia. Kami juga akan berbagi panduan bagi para Pekerja Indonesia di Malaysia. Harapan kami melalui buletin ini para pekerja Indonesia dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan di Malaysia. Buletin ini lahir bertepatan dengan hari buruh migran internasional, 18 Desember 2014. Kami segenap tim serantau mengucapkan Selamat Hari Migran Internasional untuk seluruh buruh migran di seluruh dunia. Pada edisi perdana kali ini, kami menyajikan berita utama seputar pemulangan BMI tanpa dokumen dan liputan pertemuan jejaring pekerja migran di Jakarta yang membahas revisi UU 39/2004 tentang PPTKILN. Selain itu, kami juga menyajikan rubrik panduan, suara rantau, cerpen, puisi dan hiburan. Kawan-kawan pekerja Indonesia dapat mengirim informasi atau hal-hal yang dialami selama bekerja di Malaysia, selain itu kami juga menerima puisi, cerpen, dan humor untuk mengisi rubrik hiburan di Buletin Serantau. Semuanya dapat dikirim melalui email kami di serantau@buruhmigran.or.id Semoga kelahiran “Buletin Serantau” dapat memberi manfaat untuk pembaca sekalian. Sekian dan selamat membaca.
Tim Redaksi Serantau Koordinator Keuangan Sekretaris Tim Redaksi Editor Kontributor Email Website
: Zamroni : Desi : Muhammad Rifa’i : Abdi, Emma, Nasrikhah, Andik : Ridwan Wahyudi : Umy Syafaah, Tyas Maulita : serantau@buruhmigran.or.id : www.buruhmigran.or.id
Buletin ini didukung oleh program Pusat Sumber Daya Buruh Migran (PSD-BM), kerja sama Infest Yogyakarta dan Yayasan Tifa.
Halaman 2 | Buletin Serantau | Edisi Desember 2014
Berita Utama
Iklan pemulangan Pekerja Migran asal Indonesia yang berstatus Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI) melalui IMAN Resources yang ada di website http://www.imantki.com menegaskan Syarikat IMAN dilantik oleh KBRI Kuala Lumpur, hal ini sekaligus menegaskan bahwa penyerahan proses kepulangan TKI PATI kepada pihak swasta yang bersifat komersil merupakan wujud dari lemahnya diplomasi Pemerintah Indonesia.
Sayangnya PATI asal Indonesia masih banyak yang enggan mengambil kesempatan tersebut. Hal ini dikarenakan proses pemulangan yang diserahkan kepada pihak swasta yang membebani biaya tinggi, serta pembiaran aksi pemerasan oleh calo. “Iman Resources (IR) tidak dibentuk oleh Malaysia dan KBRI. Itu murni kebijakan KDN. Di sisi lain IR juga sebagai Perwakilan luar negeri (Perwalu) kelompok PPTKIS Merah Putih yang didukung oleh Kementerian Tenaga Kerja,”ujar Hermono via WhatsApp, yang disampaikan melalui Iqbal Lalu Muhammad, Wakil Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu. Penandatanganan kerja sama IR dengan Merah Putih disaksikan oleh Menteri KDN dan Menakertrans. Terkait dengan program pemulangan TKI ilegal itu sepenuhnya program IR yang disahkan oleh KDN. Keterlibatan KBRI hanya sebatas menyediakan SPLP dengan harga RM15. Menurut Jardi, salah satu TKI di Malaysia, Proses pulang melalui Iman dirasa sangat berat dari segi biaya maupun proses. Biaya yang ditanggung oleh PATI menjadi dua kali lipat dari biaya yang ditetapkan oleh imigrasi Malaysia, yaitu RM 820 setara dengan Rp.2.900.000 (belum termasuk tiket pesawat/kapal laut, pengurusan SPLP, dll). Dari segi proses pengurusan dokumen juga susah harus mengantri panjang bahkan harus menginap di teras kantor IMAN untuk mendapatkan nomor antrian lebih awal. Selain itu, banyak calo yang memegang nomer antrian dan meminta PATI membayar uang sebesar RM 150 untuk mendapatkan nomer antrian tersebut.
Halaman 3 | Buletin Serantau | Edisi Desember 2014
Hal ini tidak sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Dino Nurwahyudin selaku konselor KBRI Kuala Lumpur pada sesi diskusi (28/9/14) bahwa ditunjuknya IMAN adalah untuk meningkatkan pelayanan PATI asal Indonesia dalam mengurus dokumen kepulangan ke negara asal, namun pada kenyataannya kebijakan tersebut sangat membebani TKI. Akibat pelayanan buruk, pungli calo, dan beban biaya yang besar, tidak sedikit PATI asal Indonesia yang lebih memilih menunggu razia polisi Malaysia atau nekat pulang melalui jalur “pelabuhan tikus” yang sangat berisiko (kapal bisa ditenggelamkan polisi Malaysia, seperti kasus-kasus yang pernah terjadi). Saat ini, TKI PATI di Malaysia hanya berharap agar pemerintah Indonesia berani dan tegas dalam diplomasi dengan pemerintah Malaysia, agar TKI yang tidak memiliki dokumen tersebut menemukan jalan mudah untuk pulang tanpa ada keterlibatan, pihak swasta yang bersifat komersil, oknum-oknum nakal, serta calo yang menjadikan TKI tanpa dokumen selayaknya sapi perah. Versi online di: http://buruhmigran.or.id/2014/12/26/punglipemulangan-tki-tanpa-dokumen-di-malaysia/
Berita Utama
Nusron Wahid, Kepala BNP2TKI (baju hitam di tengah) foto bersama para peserta pertemuan jejaring Diaspora, perwakilan BMI dari berbagai negara penempatan. (sumber foto: Dominic Lumban Gaol)
Menunggu Realisasi Janji Nusron Wahid Oleh: Aisy Laztati Kian hari, kian beragam masalah yang dihadapi Buruh Migran Indonesia (BMI). Sejak proses pemberangkatan, penempatan, hingga kepulangan, diwarnai berbagai persoalan yang memposisikan BMI sebagai pihak yang dirugikan. Sudah bertahuntahun, kasus demi kasus terjadi, peraturan demi peraturan dibuat oleh pemerintah, namun sampai saat ini proses revisi Undang-Undang No.39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (PPTKILN) tidak kunjung serius dibahas baik oleh pemerintah maupun wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pada 12-15 Desember 2014, Yayasan Tifa bekerja sama dengan Yayasan Dunia Viva Wanita dan Jejaring Diaspora Indonesia mengadakan lokakarya (workshop) untuk membahas revisi Undang-Undang No.39 Tahun 2004. Kegiatan ini turut mengundang perwakilan BMI dari berbagai negara penempatan seperti Malaysia, Singapura, Arab Saudi, Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, hingga Belanda. Halaman 4 | Buletin Serantau | Edisi Desember 2014
Pertemuan juga dilakukan untuk merespon berbagai rencana kebijakan pemerintahan yang baru serta memperkuat usulan jejaring BMI dalam proses perubahan UU 39 Tahun 2004. Pernyataan Presiden Jokowi untuk menghapus Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) juga menjadi diskusi hangat dalam pertemuan ini. KTKLN selama ini dianggap sebagai alat pemerasan kepada BMI. Melalui KTKLN BMI dipaksa membeli premi asuransi, membayar pemeriksaan medis, dan membuat BMI berhadapan dengan para calo. KTKLN juga menjadi teror bagi BMI di bandara keberangkatan, jika mereka tidak membuat kartu tersebut, maka diancam tidak bisa bekerja di luar negeri dan tiket pesawat akan hangus. “Gagasan menghapus KTKLN memang layak untuk didukung, namun jejaring BMI butuh mengawal kebijakan penggantinya, agar tidak melahirkan pungli baru.� papar Andik, perwakilan dari BMI Malaysia.
Berita Utama Pertemuan tersebut turut dihadiri Nusron Wahid selaku Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Pada kesempatan tersebut BMI mengutarakan segala permasalahan yang mereka hadapi kepada Nusron Wahid, dari persoalan biaya penempatan yang terlalu mahal, calo-calo yang memeras uang BMI, kinerja buruk perwakilan pemerintah di berbagai negara, jaminan sosial, keselamatan kerja BMI serta proses pemulangan BMI tanpa dokumen yang sampai saat ini masih sangat sulit. Kepada peserta pertemuan diaspora, Nusron Wahid berjanji akan memperbaiki sistem pemberangkatan calon buruh migran ke luar negeri meliputi biaya penempatan yang lebih murah, potongan gaji lebih sedikit, pemberantasan calo, mengontrol PPTKIS dengan lebih baik melalui pendataan yang melibatkan pengurusan hingga tingkat desa, serta rencana perbaikan sistem pengaduan di Crisis Center BNP2TKI.
Indonesia sebagai negara dimana TKI memberikan sumbangan besar bagi devisa Negara sudah saatnya mendapatkan perlindungan dan payung hukum yang tegas. Seperti halnya yang dilakukan oleh pemerintah Filipina dalam melindungi warganya yang bekerja di luar negeri. Apa yang diungkapkan Nusron Wahid hanya akan menjadi wacana jika tidak ada koordinasi yang baik antar lembaga-lembaga terkait, baik Kemterian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Luar Negeri, dan kementerian lain yang terkait, serta komitmen dari presiden. Selain itu, BMI juga perlu mengawasi proses-proses penyusunan kebijakan, sehingga apa yang mereka perjuangkan bisa diwujudkan dalam undangundang baru yang lebih melindungi hak-hak perlindungan bagi BMI.
Versi online di: http://buruhmigran.or.id/2014/12/26/menunggu-realisasi-janji-nusron-wahid/
Nusron Wahid, Kepala BNP2TKI (kanan) dalam pertemuan jejaring Diaspora menyatakan karena terlalu berat, maka Ia tidak memprioritaskan penanganan persoalan TKI Malaysia dalam program jangka pendek, namun Ia berjanji akan mempelajari detail persoalannya. (sumber foto: Dominic Lumban Gaol) Halaman 5 | Buletin Serantau | Edisi Desember 2014
Berita Utama
Suara Perwakilan BMI Malaysia di Pertemuan Diaspora Oleh: Nasrikah Sarah antara lain perombakan pelayanan TKI di KBRI dan KJRI melalui mekanisme lelang jabatan, adanya instansi di bawah Presiden yang bertugas memonitor kinerja para menteri terkait dengan ketenagakerjaan dan melibatkan perwakilan TKI, menempatkan klinik kesehatan 24 jam di KBRI dan KJRI, menyediakan fasilitas pendidikan untuk anak-anak buruh migran dan membantu akses kewarganegaraannya, penyediaan pengacara probono di negara penempatan, adanya tempat pengaduan di setiap bandara Selama pertemuan delegasi Tenaga Kerja Indonesia baik di negara penempatan maupun di (TKI) di Malaysia diwakili oleh Desi dari PSD-BM Indonesia yang bersifat terbuka dan bisa Malaysia, serta Andik dan Nasrikah dari Persatuan diawasi publik. TKI Malaysia Anti Diskriminasi (PERTIMAD). Dalam sesi diskusi, Andik menyampaikan persoalan yang Pada Minggu (14/12/14), pukul 16.00 WIB, Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid hadir dan dihadapi TKI di Malaysia. memberi gambaran tentang langkah yang diambil pemerintah mengenai “Beberapa isu yang saya sampaikan antara lain akan kondisi di daerah perbatasan yang rawan terjadi penempatan dan perlindungan TKI, yakni perdagangan orang, carut-marut diplomasi penyelesaian masalah sejak dari hulu pemulangan TKI tanpa dokumen, kinerja KBRI dan penempatan di dalam negeri. KJRI di Malaysia yang buruk, kasus permit bebas (perusahaan di permit berbeda dengan perusahaan “80 persen masalah ada di Indonesia. Kami tempat bekerja, sehingga TKI berisiko, karena tanpa akan mengirim staff BNP2TKI untuk belajar kontrak kerja dan jaminan perlindungan), sistem ketenagakerjaan di Filipina.” papar penahanan paspor oleh majikan, butir kontrak kerja Nusron Wahid. Nusron juga mengajak yang tidak melindungi pekerja, hingga status permit perwakilan peserta melanjutkan diskusi 6P yang habis tahun ini, dan berbagai persoalan biaya penempatan di Kantor BNP2TKI. lain” ungkap Andik. Versi online di: Diskusi pada hari kedua (13/12/14), beberapa http://buruhmigran.or.id/2014/12/26/suaradesakan untuk disampaikan kepada pemerintah, perwakilan-bmi-malaysia-di-pertemuandiaspora/ Jum’at (12/12/2014), perwakilan pekerja migran Indonesia dari berbagai negara penempatan seperti Malaysia, Jepang, Singapura, Belanda, Taiwan, Hong Kong, Macau, Arab Saudi, dan Korea Selatan memadati ruang pertemuan Hotel Palomotel Jakarta Selatan. Mereka menghadiri lokakarya (workshop) “Perumusan Gagasan Bagi Revisi UU 39/2004 oleh Pekerja Migran Indonesia”. Acara tersebut diselenggarakan atas kerja sama Yayasan TIFA, Jejaring Diaspora Indonesia dan Yayasan Dunia Viva Wanita.
Halaman 6 | Buletin Serantau | Edisi Desember 2014
Inspirasi Rantau
Campur Sari Sukowati, Karya Kreatif TKI Malaysia Oleh: Muhammad Rifa'i Shah Alam,- Bekerja menjadi Buruh Migran Indonesia (BMI) atau yang biasa dikenal dengan TKI tidak menjadikan cita-cita seseorang putus di tengah jalan. Kelompok kesenian Campur Sari Sukowati di Syah Alam, Selangor, Malaysia merupakan satu contoh yang patut diteladani TKI dimanapun berada. Kelompok Campur Sari Sukowati lahir pada 2012 dan dipimpin oleh Zaki, TKI Malaysia yang bekerja di Pabrik MetTube Selangor. Hingga saat ini (2014) personel Campur Sari Sukowati berjumlah 5 orang yang semuanya bekerja sebagai TKI, antara lain Mohammad Zaki (keyboard), Hary Setiawan (kendang), Diyono (gitaris), Cholik Raharjo (MC/additional player), Memey Lestari (penyanyi). Campur Sari Sukowati sering tampil dalam berbagai acara, seperti acara syukuran, perayaan hari raya, perpisahan (pesta kecil saat ada TKI akan pulang kampung), dan lain-lain. Halaman 7 | Buletin Serantau | Edisi Desember 2014
Mereka juga sering tampil di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur dalam acara pentas seni dan perayaan hari ulang tahun RI di Taman Titi Wangsa, Kuala Lumpur, Malaysia. "Untuk memanggil Campur Sari Sukowati biayanya cukup terjangkau, hanya Rm 250 atau sekitar Rp.900.000,-. Sebetulnya biaya ini cukup minim, biaya ini hanya untuk transportasi saja. Kami masih perlu banyak latihan agar bisa lebih baik lagi dalam menyajikan hiburan," tutur Zaki, pimpinan Campur Sari Sukowati. Latihan biasa mereka lakukan di hostel yang disediakan oleh perusahaan temap mereka bekerja. Waktu latihan pun menyesuaikan waktu luang, selepas bekerja atau memanfaatkan hari libur. Bagi seluruh anggota Campur Sari Sukowati, pendapatan dari pentas bukanlah tujuan utama, melainkan kepuasan dan peluang untuk menyalurkan hobi lah yang mereka cari. (bersambung halaman 8)
Inspirasi Rantau
Para anggota Campur Sari Sukowati saat latihan. Latihan biasa dilakukan di sela-sela libur kerja.
Berbagai lagu bisa mereka nyanyikan sesuai selera permintaan penonton, mulai dari lagu pop, dangdut, hingga lagu campur sari. Penonton juga dapat bernyanyi dan berjoget bersama mereka di atas panggung. “Saya bersama kawan-kawan merasa senang sekali dapat pentas dan menghibur sesama TKI diberbagai kesempatan. Harapan kami, kelompok Campur Sari ini bisa berlanjut setelah kembali ke Indonesia, agar hobi kami tetap tersalurkan dan bisa menjadi mata pencarian. Sehingga kami tak perlu kembali ke Malaysia,� ungkap Cholik Raharjo (32), salah satu anggota Campur Sari Sukowati.
Lagu-lagu Indonesia sangat digemari para TKI, daripada lagu Malaysia, walaupun mereka dulu dikenal sebagai raja pop Asia Tenggara, musik Indonesia tetap tak tergantikan, karena banyak lagu-lagu dan band pendatang baru yang memiliki daya tarik tersendiri bagi pecinta musik. Campur Sari Sukowati memberikan penawar rindu para TKI akan tanah air tercinta. Kerinduan kampung halaman sedikit terobati, kelelahan saat bekerja tidak terasa karena hadirnya mereka. Tempat berkumpul dan bersilaturahmi untuk mempererat rasa persaudaraan. Bagi para pekerja Indonesia di Malaysia yang ingin mengundang Campur Sari Sukowati bisa menghubungi: +60183292522 (zaki)
Suami Cemburuan Al kisah Suami yang cemburuan sedang pergi bekerja ke luar kota, jadi dia sering menghubungi istrinya melalui telepon. Suami : Sayang kamu dimana? Istri : Di rumah sayang.. Suami : Beneran? Istri : Iya sayang, ini lagi masak di dapur Suami : Coba nyalakan blender Istri : (nyalakan blender) erreerererreeeerrr... Suami : Ok my love, aku kerja dulu yaa, good bye Hari berikutnya.... Suami : Halo Istriku, kamu dimana sayang? Istri : Di rumah, biasa, lagi masak cin. Suami : Sungguh? Istri : Yes darling.... Suami : Coba nyalakan blender! Istri : (nyalakan blender) reerrrreereerrrrr... Suami : Ok honey aku kerja dulu yaa, Good bye.
Halaman 8 | Buletin Serantau | Edisi Desember 2014
Hari berikutnya suami memutuskan pulang ke rumah tanpa memberitahu istrinya. Sesampai di rumah sang suami hanya menemukan anaknya yang sedang bermain sendirian.Bertanyalah sang suami pada anaknya yang bernama Joko. Suami : Joko Mamamu di mana? Joko : Gak tau pah..!, sudah dua hari mama pergi bawa blender belum pulang. Suami : (Gubraaakkkk suami kejang-kejang).
Panduan Rantau
Panduan Mengurus Asuransi Kesehatan Pekerja Pabrik di Malaysia Oleh: Emma Kecil Mungil Bagi teman teman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia yang bekerja di pabrik, pasti mendapatkan asuransi jiwa dan kesehatan dari perusahaan. ini karena Pemerintah Malaysia sudah mengatur dan mewajibkan setiap perusahaan untuk mengasuransikan para pekerja yang mereka rekrut. Pengalaman saya bekerja di Western Digital Malaysia, perusahaan ini mengansurasikan seluruh pekerjanya di AIA Insurance. Namun para pekerja asal Indonesia hanya tahu cara menggurus layanan kesehatan di Klinik atau sarana kesehatan skala kecil , sementara untuk penyakit berat yang harus dirujuk ke rumah sakit, mayoritas pekerja belum mengetahui prosedurnya. Berikut pengalaman saya mengurus rujukan layanan kesehatan ke rumah sakit dengan menggunakan asuransi dari perusahaan: 1.Pastikan terlebih dahulu memeriksakan keluhan atau penyakit di klinik-klinik yang menjadi mitra perusahaan (Klinik Panel). Jika anda belum mengetahui daftar nama klinik yang bekerja sama dengan perusahaan maka anda dapat bertanya bagian Human Resouces (HR). 2.Tunjukan kartu asuransi kepada petugas klinik kemudian tunggu antrian untuk mendapat layanan kesehatan. 3.Jika dirasa pihak klinik tidak mampu menangani keluhan atau penyakit anda maka mintalah surat rujukan untuk pengobatan lanjutan di rumah sakit. Anda dapat bertanya pada pihak klinik terkait rumah sakit mana saja yang dapat memberikan rujukan.
Halaman 9 | Buletin Serantau | Edisi Desember 2014
4.Bawalah surat rujukan dari klinik ke rumah sakit yang sudah ditentukan dengan membawa karrtu asuransi. Sebagai informasi biaya pendaftaran di rumah sakit harus dibayar terlebih dahulu oleh pekerja (pengalaman saya biaya ini sebesar 350 RM) baru pihak rumah sakit memberikan resit klaim yang dapat di ajukan ke HR untuk diganti. 5.Jika situasi darurat seperti kecelakaan baik dalam linmgkungan kerja atau saat libur maka penanganan akan didahulukan daripada administrasi. Perlu diketahui seluruh biaya rumah sakit (administrasi, obat obatan, perawatan, kamar dan lain lain) akan ditanggung oleh pihak asuransi. Pada prinsipnya asuransi kesehatan ini berlaku sesuai masa kontrak kerja. Nilai asuransi yang didaftarkan oleh perusahaan yang beralamat di Petaling Jaya, Selangor ini adalah senilai 40 ribu Ringgit Malaysia (RM) atau sekitar 140 juta Rupiah dengan ketentuan klaim yang telah ditetapkan pihak asuransi. Beberapa hal yang tidak bisa ditanggung oleh asuransi antara lain layanan kesehatan untuk kecantikan ( operasi plastik, sedot lemak, pemasangan kawat gigi, dan lain lain) serta biaya konsultasi dengan dokter spesialis atau pakar kesehatan (misal pekerja WDM berkonsultasi tentang kemungkinan penyakit kanker pada dokter spesialis maka biaya konsultasi tidak ditanggung asuransi dan asuransi hanya menangung ketika proises pengobatan). Panduan ini saya tulis agar pekerja pabrik asal indonesia di Malaysia tidak takut dan bingung saat menghadapi musibah (sakit atau kecelakaan kerja) baik yang menimpa diri sendiri ataupun orang lain. Semoga bermanfaat.
Panduan Rantau
Panduan Mengurus Dependent Visa Anak TKI di Malaysia Oleh: Umy Syafaah Jika Anda memiliki anak yang baru lahir di Malaysia, maka Anda dapat mengurus suratsurat yang diperlukan untuk keperluan anak berdasarkan peraturan pemerintah yang sudah berlaku. Berikut ini adalah prosedur tentang pengurusan surat-surat kelahiran anak bersama dengan paspornya. Sewaktu anak Anda lahir, maka rumah sakit akan memberikan sejumlah surat-surat detail, yang mana surat tersebut harus Anda bawa ke Jabatan Pendaftaran Negara (JPN) terdekat. Dokumen yang dibutuhkan untuk JPN adalah surat pengakuan bersalin dari rumah sakit, dan pemberitahuan mengenai kelahiran hidup. Dokumen yang diperlukan untuk memproses akta kelahiran di JPN Malaysia adalah : 1. Copy paspor suami dan istri 2. Copy visa yg masih berlaku 3. Copy akta nikah 4. Copy kartu rawatan semasa hamil Bawa semua berkas tersebut ke pejabat pendaftaran negara Malaysia dalam waktu 14 hari selepas bersalin JPN. Untuk wilayah Kuala Lumpur, JPN berada di Maju Junction di sebelah pertokoan Pertama sebelah Sogo jalan TAR. Langkah berikutnya adalah mendaftarkan di KBRI, Selain membuat akte lahir di JPN Malaysia, kita harus membuat akte lahir juga di KBRI, adapun persyatanya sebagai berikut ini; Original dan copy akta lahir Malaysia, Copy surat nikah, Copy paspor ayah dan Ibu + visa/permit yang masih berlaku, Pas foto anak ukuran paspor berlatar merah.
Setelah Surat Pengakuan Lahir jadi, baru bisa mengurus paspor untuk anak. Persyaratan yang dibutuhkan untuk mengurus paspor anak antara lain sebagai berikut: 1. Surat Pengakuan akte Lahir dari KBRI 2. Copy akte lahir Malaysia 3. Copy surat nikah 4. Copy paspor ayah dan ibu beserta visa yang masih berlaku 5. Formulir isian pembuatan paspor 6. Pas foto anak ukuran passport berlatar merah 2 lembar Pada peraturan yang baru, saat kita ingin membuat paspor untuk anak, kita diharuskan membawa anak tersebut ke KBRI untuk di foto. Prosesnya lebih cepat dengan cara datang langsung ke Loket 11, di foto dan lalu boleh mengambil paspornya keesokan harinya. Langkah Mengurus Dependent Pass Anak Ketika proses pengurusan paspor untuk anak telah selesai dapat dilanjutkan dengan membuat izin permit tinggal di Malaysia dengan mengikut langkah-langkah berikut ini: 1.Mengurus surat pengantar dari perusahaan (covering letter) ditujukan ke Departemen Imigrasi Putrajaya untuk proses dependent visa 2.Membuat Surat kuasa dari perusahaan untuk orang yg ditugaskan memproses dependent visa, jika yg memproses kita sendiri berarti dituliskan identitas kita. (kedua surat di atas bisa disatukan dalam satu surat). Surat ditujukan kepada: Ketua Pengarah Imigresen, Pejabat Ketua Pengarah Imigresen Malaysia, Bahagian Pas Penggajian Tingkat 3 (podium), Blok 2G4, Precint 2, Pusat Pentadbiran kerajaan Persekutuan, Putrajaya.
Versi online di: http://buruhmigran.or.id/2014/12/24/tata-cara-mengurus-dependent-visa-anak-tki-di-malaysia/ Halaman 10 | Buletin Serantau | Edisi Desember 2014
Panduan Rantau (Lanjutan) Panduan Mengurus Dependent Visa Anak TKI di Malaysia 3.Mengisi formulir DP 11. Bisa ambil langsung dari imigresen dan kemudian diisikan oleh employer serta employer (+cop resmi) 4.Melampirkan beberapa dokumen berikut: • Copy akta lahir dari Malaysia dan akta lahir dari Indonesia • Copy paspor anak semua halaman (sebenarnya bisa halaman muka saja, karena paspornya baru) • Foto anak ukuran pasport 1 keping • Copy pasport ayah (employee) halaman muka dan halaman yg ada visanya masih berlaku • Copy surat nikah (sebaiknya yg sudah dilegalisir KBRI) Antarkan surat dan dokumen-dokumen di atas ke lantai 3, loket pas penggajian (eksekutif), immigration office, precint 2, Putrajaya. Jangan sampai lupa untuk mengambil tanda terima, kemudian tunggu selama 7 hari kerja.
Setelah 7 hari kerja, datanglah kembali ke loket informasi/pengambilan nomor. Tanyakan apakah permohonan visa dependent diluluskan. Kalau memang diluluskan, segera ambil nomor antrian untuk ke kasir (pembayaran) bayar dan tunjukkan paspor anak kita dan dapatkan tanda terima. Salinan tanda terima dan halaman muka paspor, kemudian serahkan ke bagian pencetakan visa. Tunggu dalam 1-2 jam untuk pencetakan visa. Sekadar informasi, loket imigrasi sudah dibuka pukul 8 pagi, semakin pagi semakin cepat dan lebih dipermudah. Sampai di lantai 3, loket pas penggajian, segera ambil nomor antrian (sesuaikan tombol yang diinginkan). -Semoga bermanfaat-
Cintaku Indonesia Karya: Umy Syafaah Indonesiaku, aku sendiri di sini Memaku derita diatas kata bekerja Indonesiaku, aku sendiri di sini Diamati tak berani mengamati Dijejali kata nista, tak berani bersuara Indonesiaku, tolong aku di sini Rindu negri, ingat harga diri Rindu ibu, ingin di cintai Rindu handai taulan, inginku berteman Indonesiaku, aku merana jadi pahlawan devisa Wahai pemimpin Indonesiaku tercinta Jangan lupa tengoklah saudaraku Semua di sini yang sedang berjuang Demi sesuap nasi di negeri orang... Banyak dari mereka yang gugur Dianiya... Jangan kau terlambat membelanya yang lebih menyedihkan lagi Buruh perempuanlah yang banyak jadi korbanya Jika pejuang gugur di medan tempur Buruh migran gugur teraniyaya Halaman 11 | Buletin Serantau | Edisi Desember 2014
Mereka sama-sama pahlawan Pahlawan kemerdekaan dan pahawan devisa Jika pahlawan gugur Bintang jasa tersemat di dada buruh migrant gugur?? Bintang apa yang mereka dapatkan? Sementara beribu-ribu nyawa menanti ajal di ujung padang. Wahai cintaku Indonesia Lihatlah aku sendiri disini Berjuang demi sebuah kesuksesan Aku kuat karena niat Aku nekat karena cinta Wahai cintaku Indonesia Aku ingin kembali bersamamu Ingin ku semai benih cinta kasihku Dan ingin ku teriak untukmu Bahwa aku, kamu dan kita semua cinta indonesia.
Sastra Rantau
Nyanyian Hujan Karya: Tyas Maulita dan Muhamad Danie Rintik-rintik turun menjelma Menggubah melodi tanpa irama Kecipak kaki kecil pengelana Riuh butiran air mendera Deru angin menyapa Segala terasa sama nada Memanggil rindu pada kasih beta Dari situ terukir cerita Kasih dan rindu sang pengelana Berjalan ditengah hujan yang ada Bersama tetesan air mata. Dia sedang berduka Merindui kasih beta yang telah tiada Bersatu bersama nyanyian hujan nya Dua malam tiada reda
Dalam gelap aku berdoa Semoga limpahan rahmatNya Tiada bertukar bencana Terkenang gubuk di huma Tempat bersemayam kasih beta Salam rindu buat ibunda Pagi ini hujan masih nyata Dan aku terlampau jauh darinya Lewat nyanyian hujan yang ada Kukirimkan salam buatnya Salam rinduku buat ibunda Bahwasanya aku tiada lupa Hari ini hari apa Desember duapuluh dua *sekian*
Kemenlu: http://kemlu.go.id/ (web utama) http://ppid.kemlu.go.id/ (pusat informasi) Kemenakertrans: http://kualalumpur.kemlu.go.id/ (KBRI Kuala Lumpur) http://depnakertrans.go.id (web utama) http://jdih.depnakertrans.go.id (dokumen hukum) http://johorbahru.kemlu.go.id/ (KJRI Johor Bahru) http://ppid.depnakertrans.go.id (pusat informasi) http://penang.kemlu.go.id/ (KJRI Penang) http://kotakinabalu.kemlu.go.id/ (KJRI Kinabalu) http://kuching.kemlu.go.id/ (KJRI Kuching) BNP2TKI: http://bnp2tki.go.id (web utama) Lain-lain: http://ppid.bnp2tki.go.id (pusat informasi) www.imantki.com (IMAN Resources) http://jdih.bnp2tki.go.id/ (dokumen hukum) www.buruhmigran.or.id (info TKI) www.pantaupjtki.com (info&pengawasan PJTKI)
Daftar Website Penting
Halaman 12 | Buletin Serantau | Edisi Desember 2014
Suara Rantau
Ilustrasi korban tindak kejahatan seksual (sumber: www.pixabay.com)
Wati, Potret Malang Pekerja Migran Perempuan di Malaysia Oleh: Nasrikah Sarah Wati (32), bukan nama sebenarnya, adalah potret perjuangan buruh migran. Perempuan asal Jombang, Jawa Timur ini berangkat ke Malaysia sebagai wisatawan (1/5/13) melalui bandar udara Senai, Malaysia dengan tiket pulang pergi. Ia merencanakan bekerja di Malaysia karena iming-iming temannya yang menjanjikan pekerjaan di kantor dan akan dibuatkan permit kerja. Namun sayang, setibanya di Malaysia, Ia diserahkan pada seorang penduduk tempatan, dikurung dan hanya dijadikan budak seks. Permit yang dijanjikan tidak kunjung Ia terima. Keadaan sangat buruk dialami Wati berlangsung selama 6 bulan. Wati tidak tahan dan berhasil melarikan diri dari rumah tempat Ia disekap, lalu kabur ke Butterworth, Penang, Malaysia. Ia kemudian bertemu seseorang yang menjanjikan permit kerja. Wati kemudian diproses, Ia dibawa ke Thailand untuk cop paspor keluar Malaysia sebagai syarat untuk pengurusan permit kerjanya. Halaman 13 | Buletin Serantau | Edisi Desember 2014
“Tapi sama saja, kejadian buruk kembali saya alami, saya diserahkan ke rumah seseorang dan disanalah peristiwa tragis terulang lagi. Saya kembali disekap di sebuah rumah dengan sesorang lelaki cacat mental berumur sekitar 35 tahun. Saya baru mengetahui kalau kenalan saya tersebut adalah seorang agen. Karena tidak tahan saya pun ingin berhenti tetapi agen tersebut memberitahu kalau mau berhenti, saya harus membayar ganti rugi sebesar RM 4,800.00 atau setara dengan Rp 17,1 juta.� ungkap Wati dengan mata berbinar. Merasa tidak sanggup membayar biaya sebesar 17 juta lebih, Wati yang tidak mendapatkan gaji selama 6 bulan, berupaya untuk kabur. Wati memutuskan lari dari rumah dengan cara terjun dari ketinggian kurang lebih 17 meter.
Suara Rantau
“Sungguh kuasa dan keajaiban Tuhan, saya loncat dari ketinggian sekitar 17 meter, di bawah adalah tanah berlumpur, walau seluruh tubuh sangat sakit, namun saya selamat,” papar Wati. Sambil menahan sakit, dengan membaca surat Yasin, Wati coba bangkit sambil merangkak dan memanjat tembok tetangga dan terjatuh sekali lagi di kolam ikan. Sebab tidak berdaya lalu dia sembunyi di taman sambil menunggu dan berharap ada seseorang yang akan membantunya. “Saat itu hujan sangat deras, saya bertanya dalam hati kenapa tidak ada seorang pun yang tahu kalau ada orang yang bernasib seperti ini. Semalaman saya tidur bersama katak dan sama sekali tidak bisa merasakan tubuh saya sendiri karena saya lumpuh. Wallahu’alam atas izin Allah saya selamat karena ditolong tukang kebun keesokan harinya, lalu saya dibawa ke klinik terdekat.” ungkap Wati dengan matanya yang berbinar sembari mengingat situasi tragis tersebut.
Hasil diagnosis dokter, Wati mengalami patah tulang belakang dan serpihan tulang ada yang masuk kedaging. Walaupun mengalami berbagai situasi buruk di Malaysia, Wati masih bersyukur, karena masih diberi kesempatan hidup sebab dia tahu masih banyak lagi Wati-Wati lain di Malaysia yang bernasib malang. Menurut Wati pilihan manjadi TKI ke Malaysia adalah keterpaksaan, karena tuntutan kebutuhan untuk menghidupi keluarga di Indonesia. Kisah Wati adalah sebuah potret dimana negara gagal menyediakan lapangan pekerjaan yang layak dan membiarkan warga negaranya untuk memilih jalan berisiko, migrasi terpaksa ke negeri sebrang. Kini Wati tetap memilih bekerja di Johor Malaysia, berkat bantuan seseorang, Ia pun dapat bekerja di tempat yang layak dengan permit yang sah.
Versi online di: http://buruhmigran.or.id/2014/12/26/wati-potret-malang-pekerja-migran-perempuan-di-malaysia/
Daftar Alamat Penting 1. KBRI Malaysia: Jl. Tun Razak No. 233 50400 Kuala Lumpur, Malaysia. Tel : +603-21164000, 21164200 Fax : +603-21417908, 21423878 Email: info@kbrikualalumpur.org
5. KJRI Penang: 467 Jl. Burma Pulau Pinang 10350, Malaysia. PO BOX 502. Tel:+60-42267412,2274686.Fax:+60-4-2275587, 2271370. Email : info@kjripenang.org.my
2.KJRI Kota Kinabalu Sabah: Lorong Kemajuan, Karamunsing, Kota Kinabalu Sabah 88817 Malaysia. Tel : +60-88-218600, 218258, 218518, 219110, 215170. Fax : +60-88-215170. Email :indocon@indocon.po.my
6. LSM Tenaganita: NO 38, Jalan Gasing, 46000, Petaling Jaya, Selangor Darul Ehsan Tel: (603) 7770 3691 / 7770 3671 Fax: (603) 7770 3681 Email: general@tenaganita.net, Website: www.tenaganita.net
3. KJRI Johor Bahru: 723 Jl. Taat, Off Jalan Tun Abdul Razak, 80100, Johor Bahru, Johor. Tel : +60-197-902-000. Fax +60-197-751-572 . Fax : +60-197-751-573. Email : kjrijb@tm.net.my
7.Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jln. Pengadegan Utara I No. 01 RT 08/RW 06, Pancoran, Jakarta. 12270. Phone/fax. +622179193879 Email: sekretariat@sbmi.or.id Website: www.sbmi.or.id
4. KJRI Kuching: No 21 Lot 16557 Block 11 MTLD Tabuan Stutong, Kuching, Sarawak. Tel : +60-82-460-734, 461-734. Fax : +60-82456-734. Email : kjri@streamyx.com
Halaman 14 | Buletin Serantau | Edisi Desember 2014
Tim Serantau Pada edisi perdana kali ini, perkenankan kami memperkenalkan profil masing-masing anggota tim Buletin Serantau
Zamroni,
Lahir di Pati Jawa Tengah, lelaki yang hobi sepak bola ini bekerja di Infocast Sdn Bhd di Kepong Baru. Dia bekerja sejak 25 Maret 2005, kini Ia tinggal di Bandar Sunway Petaling Jaya窶適uala Lumpur. Dia mempunyai pengalaman kerja yang menyedihkan. Bekerja melalui Agen Swalip, Ia hanya digaji 29 RM per hari. Gaji itu tak sesuai dengan perjanjian kerja, yaitu 40 RM perhari. Ia pun keluar dari perusahaan. Zamroni memiliki cita-cita ingin menjadi pengusaha, sehingga bisa menciptakan lapangan kerja bagi para pemuda desa di masa depan.
Emawati
kelahiran 31 Maret 1992. Hobinya membaca, menulis, dan mendengarkan musik. Perempuan yang biasa disapa Ema ini bekerja di salah satu perusahaan elektronik bernama Western Digital Malaysia. Selain bekerja, Ia juga kuliah di Universitas Terbuka Kuala Lumpur. Ema merupakan pribadi yang tekun, bertanggung jawab, tangguh, dan sedikit gaduh alias rempong. Ia menyukai jurnalistik dan dunia modeling.
Muhammad Rifa'i,
Pemuda kelahiran Karanganyar 1987. Ia memiliki hobi seputar dunia otomotif dan fotografi. Lelaki berambut modis ini biasa disapa Rifa'i, Dia merupakan salah satu pekerja migran asal Indonesia di Pabrik Tembaga, Selangor, Malaysia. Selain bekerja Ia juga belajar di Universitas Terbuka Kuala Lumpur. Melalui Buletin Serantau, Rifa'i ingin berbagi informasi dan tips bagi sesama pekerja migran asal Indonesia di Malaysia.
Nasrikah Sarah, Perempuan tangguh kelahiran Tulung Agung 21 Agustus 1979. Ia memiliki hobi traveling, wisata kuliner, dan fotografi. Sembari bekerja di DSM Enterprise, Malaysia, Ia aktif berbagi informasi dan tips di Group Facebook Persatuan TKI Malaysia Anti Diskriminasi (PERTIMAD). Selain bekerja, Ia juga belajar di Open University Indonesia di Kuala Lumpur, Jurusan Sastra Inggris.
Abdiyanto, Kelahiran Tuban, 23 Mei 1987. Di Malaysia Ia bekerja di sektor renovasi bangunan. Ia aktif berbagi informasi dan tips di Group Facebook Persatuan TKI Malaysia Anti Diskriminasi (PERTIMAD).
Tyas Maulita, pekerja migran asal Wonosobo ini selama bekerja di Malaysia gemar menulis kisah tentang dunia kecilnya di blog pribadi tukangketikindonesia.blogspot.com. Perempuan kelahiran 15 Maret 1989 ini juga gemar menulis karya sastra, puisi dan cerpen.
Halaman 15 | Buletin Serantau | Edisi Desember 2014
Tim Serantau Desi Lastati, lahir di Temanggung 17 desember 1990. Saat ini sudah empat tahun bekerja di Malaysia sebagai pekerja rumah tangga. Hobi tulis menulis sejak masih duduk di bangkus SMA. Untuk berkorespondensi bisa memalui aisylaztatie@gmail.com. Saat ini, perempuan yang jago masak-memasak ini berkesempatan untuk belajar di Universitas Terbuka Indonesia di Malaysia.
Mohamad Anom, Pria kelahiran Lamongan 2 April 1981 ini adalah dedengkot organisasi Persatuan TKI Malaysia Anti Diskriminasi (PERTIMAD). Di Malaysia Ia bekerja sebagai buruh bangunan. Hobinya mendengar musik dan tidur pagi alias begadang. Hingga saat ini Ia memiliki tekad yang kuat untuk menyuarakan hak-hak para pekerja migran Indonesia. Cita-citanya sangat mulia, yakni ingin menjadi aktivis yang murni, murni membela kebenaran, tanpa kepentingan apapun.
Umiyati, biasa di panggil Umy atau Nyiet-nyiet. Dia lahir di Magelang pada tanggal 5 mei 1985. profesinya saat ini sebagai pekerja rumah tangga serba bisa. Umy memiliki kepribadian yang sederhana, komunikatif, ramah, dan mudah bergaul dengan siapa saja. Umy bercita-cita ingin menjadi pengusaha sukses dan membahagiakan keluarga. Quotenya: Jadikan diri layak, dapatkan yang terbaik.
Ridwan Wahyudi (30) adalah pemuda asal Banyuwangi yang saat ini kuliah di Universiti (Universitas, -red) Kebangsaan Malaysia (UKM). Meskipun tidak bakat memancing, Ia mengaku hobi memancing. Sebelum aktif di Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), lelaki yang biasa disapa Yudi ini merupakan korban perdagangan manusia ke Korea Selatan. Belajar dari kisah kelam penempatannya sebagai buruh migran, sejak tahun 2005 Yudi aktif untuk membantu sesama TKI.
Halaman 16 | Buletin Serantau | Edisi Desember 2014