B U L E T I N
EDISI : DESEMBER 2018 JANUARI 2019
versi online akses di : www.buruhmigran.or.id
SERANTAU Media informasi yang terbit setiap bulan. Buletin ini dibuat oleh beberapa Pekerja Indonesia di Malaysia sebagai ruang untuk saling belajar dan berbagi informasi antar sesama pekerja migran Indonesia di Malaysia.
Saling belajar & berbagi informasi
Pertemuan organisasi pekerja migran Indonesia dan Filipina membicarakan persoalan yang dihadapi pekerja migran di Malaysia, Minggu, 13/01/2019
BERITA UTAMA
Pekerja Migran Sektor Rumah Tangga di Malaysia Rentan Disiksa dan Ditipu Oleh Desi Lastati
P
ekerja migran di sektor rumah tangga rentan terhadap praktik diskriminasi, seperti penyiksaan dan penipuan. Faktor penyebabnya adalah tidak adanya jaminan hari libur, minimnya pemahaman mengenai hak-hak pekerja migran, serta hak berserikat di negara penempatan yang belum dijamin undangundang. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Ridwan Wahyudi, Program Manager Infest Yogyakarta, yang menjabarkan berbagai masalah yang dihadapi pekerja migran sektor rumah tangga dalam pertemuan Consultation Meeting-Organizing Indonesian Domestic Workers yang diselenggarakan oleh International Domestic Workers Federation (IDWF), Minggu, 13/01/2019.
tidak memperoleh perlindungan sosial,� ujar Ridwan Wahyudi. Pertemuan yang melibatkan pekerja migran sektor rumah tangga dari Indonesia dan Filipina, serta beberapa NGO dan Serikat Buruh Malaysia tersebut merupakan ajang untuk saling bertukar informasi isu-isu terkini mengenai pekerja migran beserta permasalahan yang dihadapi. Glorene, dari Tenaganita (NGO di Malaysia) memaparkan bahwa undang-undang untuk mengubah istilah pelayan menjadi pekerja masih belum cukup untuk memberikan jaminan perlindungan hukum kepada pekerja.
“Beberapa permasalahan yang dihadapi pekerja migran sektor rumah tangga adalah jam kerja yang sangat panjang, kerja lebih dari satu rumah, belum ada regulasi tepat untuk gaji minimum, pekerja tidak memiliki akses komunikasi, terisolasi, serta
“Undang-undang tidak menjamin perlindungan karena situasi pekerja masih terisolir sehingga pemerintah tidak bisa mengawasi secara penuh,� ungkap Glorene. Sementara Alex Ong dari Migrant Care menuturkan beberapa usulannya kepada pemerintah bersambung ke halaman 3
Buletin Serantau | Edisi Desember 2018 - Januari 2019
1