Warta Buruh Migran Nomor II Edisi Oktober 2010

Page 1

| Edisi II | Oktober 2010

Warta Buruh Migran Klik www.buruhmigran.or.id

Salam Redaksi

Sekilas Peristiwa

Memanusiakan Buruh Migran Bekerja di luar negeri bukanlah keinginan setiap buruh migran. Jelas mereka tidak mau jika bekerja kemudian tidak digaji, atau dikejar-kejar aparat imigrasi, disiksa dan dilecehkan secara seksual oleh majikan, bahkan kadang pulang tanpa nyawa. Persoalan ini bersumber dari sempitnya peluang kerja di dalam negeri. Khususnya bagi mereka yang hanya memiliki pendidikan rendah dan minim kemampuan (skill). Jika pemerintah mampu menyediakan lapangan kerja, mereka pasti memilih bekerja di dalam negeri, meskipun dengan upah lebih kecil. Pemerintah selama ini banyak diuntungkan oleh para buruh migran. Pada tahun 2009 saja, sumbangan devisa negara yang berasal dari TKI mencapai US$6, 617 milyar. Akan tetapi, imbalan fasilitas yang mereka terima sangat tidak sebanding. Pemerinah (Disnaker dan BNP2TKI) tidak menjalankan tugas pengawasan dan memberikan perlindungan maksimal. Untuk lebih memanusiakan TKI, revisi UU No. 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri harus segera dilakukan oleh Komisi IX DPR RI. Setiap penundaan revisi, berarti pula telah sengaja memperpanjang penderitaan TKI. Mereka juga warga negara Indonesia, sehingga harus dilindungi negara

Tim Redaksi Penanggung Jawab Yossy Suparyo Muhammad Irsyadul Ibad Pimpinan Redaksi Muhammad Ali Usman Tim Redaksi Fika Murdiana Hilyatul Auliya Fathulloh Kontributor 14 PTK Mahnettik Alamat Redaksi Jl.Veteran Gg.Janur Kuning No.11A Pandean Umbulharjo Yogyakarta, Telp/Fax:0274-372378 E-mail:redaksi@buruhmigran.or.id Portal: http://buruhmigran.or.id Penerbitan buletin ini atas dukungan:

Seluruh tulisan dan foto dalam buletin ini dilisensikan dalam bendera Creative Common (CC). Siapapun bisa mengutip, menyalin, dan menyebarluaskan sebagian atau keseluruhan tulisan dengan menyebutkan sumber tulisan dan jenis lisensi yang sama, kecuali untukkepentingan komersil.

Halaman 1 | Warta Buruh Migran | Oktober 2010

Dokumentasi: PTK Mahnettik Cilacap

Membedah Persoalan Buruh Migran Kampung Laut, PTK Mahnettik Cilacap Gelar Diskusi Kampung Cilacap- Jauh jarak tempuh dan sulitnya transportasi menuju Kampung Laut tidak menyurutkan semangat pegiat Pusat Teknologi Komunitas (PTK) Rumah Internet untuk TKI (Mahnettik) dan aktivis Lembaga Kajian Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (LAKPESDAM-NU) Cilacap untuk menggelar diskusi kampung di Kecamatan Kampung Laut. Berkendara kapal tradisional sederhana, para aktivis ini membutuhkan 40 menit waktu tempuh untuk sampai ke kampung tersebut. Kampung Laut adalah salah satu pengirim buruh migran Indonesia (BMI) dari Kabupaten Cilacap. Letak daerah yang terpencil dan sulit akses ekonomi membuat banyak penduduknya berangkat menjadi BMI. Kebanyakan penduduk Kampung Laut bermata pencaharian nelayan. Semakin sulitnya pencarian ikan di wilayah Segara Anakan telah menciptakan pola migrasi penduduk. Sebagian besar BMI dari kampung ini berangkat ke Taiwan dan beberapa negara lainnya, termasuk Malaysia. Diskusi Kampung di Kampung Laut dimulai pada pukul 10.00 WIB (28-09-2010). Turut hadir pula pada kegiatan tersebut, Suwarjo, Kepala Seksi (Kasi) Penempatan Nakertrans Cilacap dan enam Tenaga Kerja Sarjana (TKS) pendamping buruh migran. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memetakan persoalan-persoalan yang dialami oleh BMI dari Kampung Laut. Migrasi untuk mencari sumber ekonomi di Kampung Laut tidak terlepas dari berbagai persoalan, seperti halnya di daerah lain. Misalnya, kasus pemecatan, kontrak kerja yang tidak jelas, dan tidak terdatanya warga yang menjadi BMI. Bersambung hal 2...


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.