Pembuatan Pupuk Organik Padat
sriwahyono.blogspot.com
I. Prinsip Dasar Pupuk organik padat adalah pupuk organik yang secara fisik berbentuk padat. Pupuk jenis ini digunakan dan dibutuhkan sebagai salah satu komponen pendukung utama agar kegiatan budidaya dan konsep pertanian organik berlangsung baik. Pupuk organik padat memiliki peran yang sangat besar dalam mengembalikan kesu足 buran tanah, terutama berkaitan dengan sifat fisik tanah, sifat kimia tanah, dan sifat biologi tanah.
2
II. Manfaat 1. Pupuk organik padat akan
menyediakan unsur-unsur kimia dalam tanah, makro maupun mikro. 2. Daya serap tanaman terhadap unsur hara juga meningÂkat, karena pupuk organik mampu menjaga kelembaban tanah, sehingga pelarutan unsur hara dapat berjalan baik. 3. Pertumbuhan akar sempurna. Pemberian pupuk organik akan meningkatkan kegemburan tanah, sehingga perakaran tanaman akan mudah menembus struktur tanah yang remah. 4. Pupuk organik padat menyediakan material organik sebagai sumber energi bagi aktivitas mikroorganisme tanah.
3
III. Bahan Membuat Pupuk Organik Padat • Pengompos; yaitu mikroba decomposer. Tersedia di pasaran, misalnya dengan merk dagang EM4 atau harmoni BS atau kembang biakkan sendiri. • Penambah energi mikroba berupa molase/glukosa yang terdapat pada tetes tebu atau gula pasir. • Bahan penyedia unsur hara makro dan mikro, seperti; kotoran ternak atau kotoran unggas, jerami padi, sekam atau merang, dan dedak. Sekam padi sebaiknya dibuat arang sekam terlebih dahulu agar kualitas pupuk organik yang dihasilkan cukup bagus.
4
• Bahan
tambahan atau pendukung yang diperlukan adalah bahan organik yang mengandung unsur NPK tinggi, misalnya daun bambu jika mudah didapat sebagai pendambah unsur phosphor (P), batang atau pelepah pisang sebagai penambah unsur kalium (K), daun pegagan sebagai penambah unsur nitrogen (N), tanaman kacang-kacangan sebagai penambah unsur nitrogen (N), azolla atau paku air sebagai penambah unsur NPK, blotong sebagai penambah unsur phosphor (P), daun gamal sebagai penamah unsur nitrogen (N) dan kalium (K), daun lamtoro sebagai penambah unsur nitrogen (N) dan kalium (K), dan bahan organik lain, misalnya sisa-sisa rumah tangga.
5
IV. Komposisi Bahan Pembuatan Pupuk Organik Padat
Komposisi bahan-bahan organik adalah kotoran ternak atau unggas seba足nyak 40%, jerami padi 30%, bahan organik lain 10%, sekam bakar 10%, dedak 10%. Untuk membuat 1 ton pupuk organik padat, dibutuhkan campuran berupa kotoran ternak atau unggas 400 kg, jerami padi 300 kg, bahan organik lain 100 kg, sekam bakar 100 kg, dedak 100 kg. Sehingga jumlah keseluruhan bahan 1.000 kg. Untuk membuat pupuk organik padat dengan campuran bahan sebanyak 1 ton, maka dibutuhkan mikroba atau bakteri dekomposer sekitar 1 liter dan tetes tebu atau molase 1 liter. Jika molase susah didapat,
6
bisa digantikan menggunakan gula pasir sebesar 250 g. Kemudian tambahkan air 50-100 liter agar tercapai kadar air 3040%.
V. Cara Membuat Pupuk Organik Padat • Potong semua bahan yang
berukuran besar dengan ukuran potongan kurang lebih 15 cm. Jika memiliki mesin pemotong, akan mempercepat pekerjaan. Campur semua bahan hingga merata. • Campurkan mikroba dekomposer dengan molase atau gula pasir, kemudian larutkan dalam 50-100 liter air. • Siramkan larutan mikroba tersebut pada campuran bahan yang sudah disiapkan hingga merata. • Bahan organik yang sudah disiapkan digelar diatas lantai ubin atau tanah kering yang beratap. Tinggi
7
gundukan bahan organik sebaiknya tidak lebih dari 35 cm, • Tutup gundukan menggunakan karung goni atau terpal. • Pertahankan suhu selama proses fermentasi stabil pada angka 50°C. Pengecekan suhu dilakukan setiap hari. Jika terlalu tinggi, bukalah karung goni tersebut kemudian gundukan diaduk. Jika suhu terlalu tinggi, maka proses pengomposan tidak akan berhasil dan mengakibatkan bahan organik rusak atau membusuk. • Setelah 10-15 hari, pupuk organik padat telah jadi dan siap digunakan.
VI. Bokashi
bokashidirect.co.uk
8
Bokasi juga merupakan pupuk organik dalam bentuk padat. Berikut beberapa cara membuat bokhasi. 1. Bokashi Jerami Bahan: • Jerami 200 kg termasuk berbagai jenis rumput/pupuk hijau dipotong-potong dalam ukuran 5 s/d 10 cm. • Dedak 10 kg. • Sekam 200 kg. • Gula pasir 10 sendok makan. • BIOAKTIVATOR 200 ml (20 sendok makan). • Air secukupnya. CARA PEMBUATAN
1. Larutkan bioactivator dan gula ke dalam air.
2. Jerami, sekam dan dedak dicampur secara merata.
3. Siramkan larutan bioactivator perlahan-
lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai
9
30%. Bila adonan dikepal deÂngan tangan, air tidak keluar dari adonan dan bila kepalan dilepas adonan akan terurai. 4. Adonan digundukkan di atas tempat yang kering dengan ketinggian adonan antara 15 s/d 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari. 5. Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ÂşC. Jika suhu leÂbih dari 50ÂşC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukÂan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam. 6. Setelah 4 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.
10
2. Bokashi Pupuk Kandang Bahan: • Pupuk kandang. • Dedak 10 kg. • Sekam 200 kg. • Gula (10 sendok makan). • BIOAKTIVATOR 200 ml (20 sendok makan). • Air secukupnya. CARA PEMBUATAN 1. Larutkan BIOAKTIVATOR dan gula ke dalam air. 2. Pupuk kandang, sekam dan dedak dicampur secara merata. 3. Siramkan larutan BIOAKTIVATOR perlahan-lahan ke dalam adonan merata sampai kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan doikepal dengan tangan air tidak keluar dari adonan dan bila kepalan dilepas, maka adonan akan merekah. 4. Adonan digundukkan di atas tempat yang kering dengan ketinggian tumpukan 15 s/d 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari. 5. Pertahankan suhu gundukan adonan 40
11
s/d 50 ºC. Jika suhu lebih dari 50ºC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi karung goni. Suhu yang tinggi dapat merusak bokashi karena terjadi pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam. 6. Setelah 4 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik. 3. Bokashi Ekspres 24 Jam Bahan: • Jerami kering/daun-daun kering/sekam/ serbuk gergaji atau bahan apa saja yang bisa difermentasi sebanyak ± 200 kg. • Bokashi yang sudah jadi 20 kg. • Dedak 20 kg. • Gula pasir 5 sendok makan. • BIOAKTIVATOR 200 ml (20 sendok makan).
12
• Air secukupnya. Cara Pembuatan
1. Larutkan BIOAKTIVATOR dan gula ke dalam air.
2. Jerami kering (atau bahan-bahan apa
saja yang bisa difermentasikan) dicampur merata dengan Bokashi yang sudah jadi dan dedak. 3. Siramkan larutan BIOAKTIVATOR perlahan-lahan merata ke dalam adonan sampai kandungÂan air adonan mencapai 30%. Bila adonan dikepal deÂngan tangan air tidak keluar dari adonan dan bila kepalan dilepas, maka adonan akan merekah. 4. Adonan digundukkan di atas tempat yang kering dengan ketinggian tumpukan 15 s/d 20 cm, kemudian ditutup karung
13
goni selama 3 s/d 4 hari.
5. Pertahankan suhu gundukan adonan
40 s/d 50 ยบC. Jika suhu lebih dari 50ยบC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi karung goni. Suhu yang tinggi dapat merusak bokashi karena terjadi pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam. 6. Setelah 24 jsm, Bokashi Expres telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk orgaik. Cara Penggunaan 1. Bokashi Jerami dan Bokashi Pupuk kandang baik dipakai untuk melanjutkan fermentasi penutup tanah (mulsa) dan bahan organik lainnya di lahan pertanian, juga banyak digu-
14
nakan pada tanah sawah karena ketersediaan bahan yang cukup. 2. Bokashi Pupuk Kandang dan Bokashi pupuk kandang – Tanah baik dipakai untuk pembibitan dan menanam bibit yang masih kecil. 3. B o k a s h i Ekspres baik digubanakan sebagai penutup tanah (mulsa) pada tanaman sayursayuran dan buah-buahan.
15