EDISI 1 APRIL 2016
1
2
EDISI 1 APRIL 2016
DAFTAR ISI
4
IBROH Belajar dari Ibrahim
6
ADAB Menjaga Konsistensi Kemenangan
8
WAWANCARA Ricky Adrinaldi, Ketua ODOJ Tilawah Qur’an Menjadi Kebiasan Umat
12
KONSULTASI SYARIAH Zakat Profesi
26
FINANCIAL PLANNER Mengapa Harus Asuransi Syariah?
15
MUTIARA HADITS
28
16
TAFSIR QUR’AN Meneruskan Tradisi Kebaikan
POTRET DONATUR Dr Norman Heryadi: Mendidik Sedekah dengan Teladan
30 18
KESEHATAN Waspada Demam Berdarah Dengue pada Anak
RUMAHKU INSPIRASIKU Membangun Rumah Islami
34
TAFSIR HADITS Belajar dari Ibunda Hajar
PARENTING Qurban dan Karakter Responsif
36
ALBUM
40
KEPEMIMPINAN Empat Bekal Kepemimpinan Nabi Yusuf as
22 24
KISAH SUKSES Lena Fitriana: Ibu Tangguh dari Ciomas Bogor
COVER RICKY ADRINALDI SUMBER FOTO ARSIPARMANSYAH.WORDPRESS.COM DESAIN COVER M FADHIL NABHAN
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
1
SURAT PEMBACA
TESTIMONI UNTUK IZI MUDAH BERZAKAT VIA IZI Menyalurkan zakat melalui IZI memberikan saya banyak kemudahan. Di manapun dan kapan pun saya bisa menyetorkan langsung melalui ATM yang terdekat dan mengirimkan bukti transfer melalui WA. Mariyana Dwi Lestari, Donatur IZI
ZAKAT ADALAH KEWAJIBAN Membayar zakat merupakan kewajiban yang perlu dilakukan. Melalui Laznas IZI mempermudah bagi siapa saja yang ingin menunaikan kewajiban tersebut dengan aman dan terpercaya. Ria Devita Djs, Donatur IZI
2
TRANSFER ZAKAT LEWAT BANK Saya menyalurkan zakat lewat transfer bank. Karena paling nyaman. Bisa kapan saja dan dimana saja. Konfirmasi transfernya cukup via WA. Setelah beberapa hari, kuitansinya saya terima via email. Popy Maylisa, Donatur IZI
PROGRAM IZI MENARIK Alhamdulillah, hadirnya IZI memudahkan saya menyalurkan zakat. Programprogram yang ditawarkan IZI juga menarik. Semoga tak bosan terus menebar manfaat untuk umat. Aris Rohman, Donatur IZI
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
KABAR DARI IZI
Assalamu’alaikum Wr .Wb. Alhamdulillah, atas izin-Nya kita dapat bersua kembali via majalah INIZIATIF ini, pembaca yang dimuliakan Allah SWT. Kami percaya telah banyak kegiatan yang Anda lakukan selama ini dan semoga tidak ada sedikit pun aktivitas yang kita kerjakan sia-sia, kecuali semuanya membawa manfaat, baik bagi pribadi, keluarga, lingkungan kita dan dicatat sebagai amal yang akan menjadi pemberat timbangan kita di akhirat kelak, Aamiin yaa Rabbal alamin. Saudaraku, majalah INIZIATIF yang saat ini ada di tangan Anda adalah edisi ke-3 kami menemani Anda. Baru beberapa waktu lalu kita melewati bulan penuh kemuliaan, Ramadhan. Suatu rentang waktu yang sangat indah sehingga orang-orang beriman pun terpanggil melakukan ketaatan dan kebaikan. Mengisi hari-harinya dengan rangkaian ibadah baik yang hablumminallah (hubungan kepada Allah) maupun hablumminannas (hubungan dengan sesama manusia dan makhluk hidup lainnya). Pertanyaannya? Bagaimana setelah Ramadhan berlalu? Jangan-jangan, seusai shalat Idul Fitri, semua perilaku dan perbuatan buruk kita kembali muncul menorehkan tinta hitam pada kertas putih nan suci yang baru saja kita raih. Titel “manusia suci” pun seketika melayang. Semangat beribadah yang menggebu-gebu meraih kebaikan selama Ramadan, seketika sirna ditelan kesibukan
mengejar dunia. Konsistensi dalam beribadah dan beramal kebaikan memang penting kita jalankan sepanjang tahun, tak terbatas hanya pada bulan Ramadhan saja. Apalagi, tak ada seorang pun yang mengetahui kapan akhir perjalanan hidupnya? Kapan ajal akan menjemputnya? Karena itu, Muslim yang beriman harus selalu bersiap diri menjemput kematian yang datanganya tak diketahui itu. Untuk itu, tak ada cara lain untuk kita kecuali bersungguhsungguh dalam ketaatan dan menjauhkan diri dari yang dilarang dan diharamkan Allah dan Rasul-Nya. Di edisi ke-3 ini, kami juga mengangkat tema-tema yang menarik lainnya pembaca, budiman. Anda bisa membacanya di berbagai rubrik kami, seprti di rubrik ibrah, adab, tafsir qur’an, tafsir hadits, parenting, kesehatan, kisah sukses, potret dai, dan rubrik-rubrik lainnya. Kami berharap, semoga kita bisa lebih maksimal dan meningkat lagi ketakwaan kita, baik pribadi dan sosial sehingga kita termasuk orang-orang yang selalu mendapat keridhaanNya hingga akhirat kelak, amin. Terakhir, seperti kata pepatah Tak Ada Gading yang Tak Retak. Kami percaya apa yang telah kami sajikan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kami juga menerima dengan terbuka segala masukan konstruktif dari Anda, pembaca demi kesempurnaan majalah kesayangan kita ini. Selamat membaca.■ Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
DITERBITKAN OLEH LAZNAS Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) REDAKTUR AHLI: Rivai Hutapea, PENANGGUNG JAWAB: Cecep M. Ismail PEMIMPIN REDAKSI: Rizqi Rohmat Fahmi Hidayat, KONTRIBUTOR: Wildhan Dewayana, ST, M.Si., Dr. H. Agus Setiawan, Lc. MA., Dr. Saiful Bahri, MA., Dr. Oni Sahroni, MA., Dr. Pardan Prasetyo, M.Pd., Ghofar Rozaq Nazila, dr. Arie Dian Fatmawati, Sp. A dan Rahmawati Dimyati, SAB, AAAI-K, AIIS IKLAN DAN PROMOSI: Seprian Dwi Karyansyah dan Feriyanto, Cecep Y. Pramana SIRKULASI: Silmy Amalia, KANTOR PUSAT IZI: Jl Raya Condet No 54 D-E Batu Ampar Jakarta Timur 13520, TELEPON: 021-877 87 325, FAKSIMILE: 021-877 87 603, SMS CENTER: 085 8887 23456, WHATSAPP: 0812 1414 789, EMAIL: salam@izi.or.id, WEBSITE: www.izi.or.id, KANTOR PERWAKILAN IZI: Jawa Timur 031-5023995, Jawa Tengah 024-7475140, Bandung 022-720-5501, Yogyakarta 0274-561525, Kalimantan Timur 0542-7586620, Sulawesi Tengah 0451-455-473, Sulawesi Tenggara 0401-319-5763 Sulawesi Selatan 0411-8960-711, Ambon 0911-3827-345, Bengkulu 0736-26425, Lampung 0721-8013400 Sumatera Barat 0751-779260, Riau 0761-8416191, Sumatera Utara 061-8229273
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
3
IBROH
BELAJAR dari Ibrahim
S
aat Ismail mencapai usia remaja, Nabi Ibrahim as bermimpi mendapat perintah untuk menyembelih Ismail, anaknya. Ujian ini sungguh teramat berat bagi Nabi Ibrahim. Namun, akhirnya berangkat juga beliau menuju ke Makkah menceritakan mimpinya tersebut kepada putranya, Ismail. Ternyata Ismail mengeluarkan jawaban yang sungguh tak diduga Ibrahim. “Wahai ayah, laksanakanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepadamu.� Singkat cerita, di saat ujung parang tajam yang diletakkan di leher Ismail siap ditebaskan, seketika parang tersebut berubah menjadi tumpul dan tidak kuasa menyembelih Ismail. Dalam keadaan bingung tersebut, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih seekor kambing yang telah tersedia di sampingnya. Inilah sekilas cerita tentang Nabi Ibrahim dan Ismail. Kisah ini menjadi dasar umat Islam menyembelih hewan qurban hingga saat ini. Setidaknya ada beberapa ibrah (pelajaran) yang bisa kita ambil dari kisah haru perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih Ismail, anaknya tersebut. Pertama, ketaatan merupakan pembuka pertolongan Allah SWT. Kecintaan Nabi Ibrahim kepada anaknya Ismail, terbukti tidak melebihi kecintaannya kepada Allah SWT. Bagi Ibrahim, perintah Allah berada di atas segalanya. Itulah alasannya mengapa Nabi
4
Ibrahim tetap menjalankan perintah-Nya menyembelih Ismail, anak kesayangannya. Bukan karena Ibrahim tidak cinta kepada Ismail, putra tunggal yang lama dinantikan kehadirannya, tapi karena ketaatannya kepada perintah Allah SWT. Ketaatan Ibrahim kepada-Nya tersebut, berbuah manis: Allah mengganti Ismail dengan seekor domba dan menerima penqurbanannya. Kesediaan Ismail disembelih ayahnya juga adalah bentuk ketaatan Ismail kepada perintah Tuhannya. Saat ini, berbagai ujian menimpa umat Islam dunia, tak terkecuali di negeri ini. Di dunia politik, ekonomi, bahkan kesejahteraan, negeri-negeri Islam, terpuruk. Tak hanya itu, perilaku menyimpang dan buruk juga menyelimuti anak-anak kita saat ini. Sikap hedonis, perilaku menyimpang, seperti minumminuman keras, narkoba dan lainnya menjadi bagian life style mereka. Hal ini disebabkan karena umat Islam menjauhi ajaran Allah dan Rasul-Nya. Bahkan, kita lebih taat kepada ajakanajakan ajaran di luar Islam. Bila kita ingin bahagia, selamat dunia dan akhirat sebagaimana Nabi Ibrahim, Rasulullah, para sahabat dan umat-umat terdahulu, maka tidak ada jalan lain, kecuali taat dan menjalani semua perintah al-Qur’an dan sunnah Rasul-Nya. Kedua, jujur dalam menjalani sesuatu. Nabi Ibrahim dan Ismail adalah sosok orang-orang yang jujur. Bila mau, Nabi Ibrahim bisa saja menolak perintah
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
menyembelih anaknya. Terlebih lagi, perintah tersebut didapatnya melalui mimpi. Namun, Nabi Ibrahim jujur kepada dirinya sendiri dan mengakui bahwa mimpi seorang nabi adalah perintah. Ibrahim as menjalani perintah menyembelih anaknya karena hal itu datang dari Allah SWT untuk menguji keimanannya. Di zaman serba canggih seperti saat ini, begitu mudahnya kita bisa mendapatkan orang-orang yang pintar dan cerdas. Mereka yang bergelar sarjana, baik S1, S2 dan S3 juga begitu melimpah di negeri ini. Setiap tahun, ribuan sarjana diwisuda dari berbagai perguruan tinggi. Namun, sayangnya sangat sedikit, bahkan sulit mencari dan menemukan orang-orang yang jujur. Kalaulah ada, jumlahnya bisa dihitung dengan jari, tidak sebanding dengan jumlah penduduk. Bahkan, ketidakjujuran telah mengepung kita dari segala penjuru. Tak heran bila kasus-kasus korupsi yang menggerogoti keuangan negara terus menerus terjadi. Berapa banyak pula para pejabat di negeri ini masuk penjara lantaran perilaku ketidakjujuran mereka. Karena itu, tidak mengherankan bila negeri kita berada di peringkat teratas angka korupsinya, tak hanya di Asia juga di dunia. Hal ini disebabkan karena banyak uang negara lenyap dikorup orang-orang yang tidak jujur dan tak bertanggung jawab. Benarkah bila
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
sejumlah pihak menyebut negeri kita darurat korupsi. Kita sangat menghargai upaya berbagai pihak menekan angka korupsi dengan membuat perundang-undangan yang ketat atau mendirikan lembaga melawan korupsi. Namun, upaya tersebut akan sia-sia bila penanaman kejujuran ke setiap diri masyarakat, tidak dilakukan alias diabakan. Dan kejujuran tidaklah datang begitu saja, melainkan telah ditanamkan ke dalam diri setiap orang sejak kecil, bahkan sejak ia masih dalam kandungan. Ketiga, bersabar dalam menghadapi segala ujian berat. Seperti halnya Nabi Ibrahim dan Ismail, segala ujian yang datang hendaknya kita sikapi dengan mengedepankan kesabaran. Ujian yang berat tidak lantas membuat kita cepat berputus asa hingga terjerumus menjalani perbuatan negatif yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Sabar tak sebatas saat menerima ujian berat. Kita juga semestinya bisa bersabar dalam menegakkan yang ma’ruf dan mencegah yang munkar. Karena tidak ada jalannya kebenaran dan kebaikan tegak dengan singkat, melainkan setelah diusahakan dengan kerja keras dan waktu yang lama. Hal serupa juga saat mencegah kemunkaran, butuh waktu lama dan kerja yang tidak sedikit sebelum kemunkaran tersebut berkurang, bahkan menjauh dari kita. Semoga Allah menenguhkan iman dan Islam kita hingga ajal menjemput.■Oleh Erha
5
ADAB
Menjaga Konsistensi Kemenangan
H
arus diakui, tidaklah mudah menjaga konsistensi amal kebaikan pasca Ramadhan hingga sebelas bulan berikutnya. Namun demikian, hal itu bukan berarti tidak bisa. Karena kenyataannya, banyak juga saudara-saudara kita yang mampu menjaga amal ibadah tersebut dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pertanyaannya, semangat Ramadhan seperti apa yang harus kita pertahankan dalam sebelas bulan berikutnya? Inilah beberapa nasihat para ulama agar ghirah ibadah kita tetap terjaga pasca Ramadhan. ✎ SELALU MERASA DIAWASI ALLAH Selama Ramadhan, kita begitu yakin Allah SWT senantiasa mengawasi kita sepanjang waktu. Terbukti, ketika berpuasa, kita tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa meski tidak ada orang yang melihat, karena kita yakin Allah SWT melihatnya. Pasca Ramadhan, keyakinan ini seyogianya tetap dihidupkan agar kita bisa istiqamah beribadah, melakukan
6
amal kebaikan dan menjauhi perbuatan yang dilarang Allah SWT. Sehingga, kita akan terjaga dari perbuatan tercela karena kita yakin Allah SWT selalu mengawasi kita kapan pun dan di manapun kita berada. ✎ MENYIRAMI HATI DAN JIWA YANG KERING Pada bulan Ramadhan hati dan jiwa kita yang kering ini tersirami dengan berbagai motivasi amal, seperti dilipatgandakannya pahala, ampunan dan keberkahan Allah, malam yang lebih baik dari seribu bulan, serta bonus-bonus lain yang sangat memikat. Kebiasaan baik di Ramadhan hendaknya berlanjut pasca Ramadhan karena kita membutuhkannya sepanjang tahun. Jika pada Ramadhan setiap malam shalat Tarawih atau Qiyamullail, setelah Ramadhan kita disunahkan shalat Tahajud, Hajat, Istikharah dan Witir. Begitu juga tadarus tetap kita jalankan. Termasuk amal kebaikan lain yang bisa menyirami hati dan jiwa yang keras, seperti berzikir, berdoa, sedekah dan lainnya.
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
✮ MENGOBATI AKHLAK YANG KURANG TERPUJI Dengan berpuasa kita dilatih untuk mengendalikan empat nafsu, yaitu nafsu perut, farji, amarah dan berbicara. Jika Ramadhan kita bisa menjaga moralitas dengan baik, kita juga dituntut untuk menjaganya setelah Ramadhan agar kita menjadi hamba yang rabbani. Rasulallah Saw bersabda, ”Jaminlah kepadaku enam dari diri kalian, maka akan aku menjamin bagi kalian surga, penuhilah jika kalian berjanji, tunaikan jika diberi amanah, jujurlah jika bicara, jagalah pandangan kalian, jagalah farji kalian, dan jaga tangan kalian.” (HR Muslim)
✮ MENJAGA KEMENANGAN IMAN ATAS KEKUFURAN. Keimanan adalah kehidupan hati seseorang yang mendapatkan pancaran nur rabbani yang menerangi kehidupan. Dengan nur rabbani ini, seorang Muslim akan mengetahui tujuan hidupnya, makna kehidupan, mengetahui halal dan haram. Sehingga, ia bisa kontinyu, produktif dan selalu memiliki energi besar untuk membangun masyarakat dan negaranya. Berbeda dengan watak kekufuran yang selalu menyeret manusia pada kehancuran, tindakan anarkis dan mandul dalam memproduksi kebaikan.
✮ MEMBANGUN JIWA BERKORBAN Orang yang berpuasa Ramadhan ia telah mengorbankan nafsu, makan, minum dan syahwat. Sehingga, puasa mengajarkan kita menjadi orang yang siap berkorban di jalan Allah SWT. Nilai yang mulia ini, sangatlah kita perlukan untuk mensukseskan rencana-rencana kita ke depan. Karena itu, jiwa berkorban harusnya terus tumbuh dan berkembang dalam diri kita sepanjang tahun.
✮ MENJAGA KEMENANGAN AKHIRAT ATAS DUNIA Puasa Ramadhan adalah sarana untuk mencetak manusia bertakwa. Dengan terciptanya manusia-manusia bertakwa, dengan izin Rabb Yang Maha Kuasa, kaum Muslimin mampu membangun obsesi dan cita-cita terbesarnya, yaitu memprioritaskan kebahagiaan ukhrawi yang abadi ketimbang terjebak pada kesenangan dunia yang sementara. Hal ini nampak jelas selama Ramadhan di mana kaum Muslimin bisa menahan diri dari sesuatu yang diharamkan, yang syubhat dan meninggalkan yang mubah. Kemenangan obsesi akhirat yang abadi atas dunia yang sementara juga bermakna luasnya nikmat ukhrawi ketimbang sempitnya dunia. ■ Erha Dari berbagai sumber.
✮ MENGASAH KEPEKAAN SOSIAL Ramadhan juga mengasah kepekaan kita terhadap permasalahan sosial di sekitar kita. Hal ini tercermin pada kewajiban zakat fitrah, zakat maal, infak dan sadaqah. Hal ini adalah bentuk solidaritas kita terhadap sesama Muslim. Dengan demikian Ramadhan tidak hanya mencetak orang shaleh secara pribadi, tapi juga shaleh secara sosial.
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
7
WAWANCARA
Ricky Adrinaldi, Ketua ODOJ
Tilawah Qur’an Menjadi Kebiasan Umat
L
ima tahun atau sepuluh tahun yang lalu, membiasakan membaca Qur’an (tilawah Qur’an) secara masif, mungkin sulit, bahkan terbayang pun tidak. Kalau pun bisa terlaksana, biayanya relatif mahal. Tapi, saat ini, hal tersebut bisa dijalankan. Dengan memanfaatkan
media sosial, seperti WhatsApp (WA), penyetoran tilawah Qur’an pun bisa dilakukan dengan mudah. Metode dan gerakan penyetoran tilawah Qur’an via sosmed inilah yang saat ini gencar dikampanyekan oleh komunitas One Day One juz (ODOJ). Apa landasan dan tujuan komunitas ODOJ ini didirikan, apa pula rahasia sehingga ODOJ menjadi gerakan yang diterima banyak masyarakat serta apa saja kendala yang terjadi di lapangan, kru INIZIATIF mewawancarai penggagas sekaligus pendiri komunitas ODOJ Ricky Adrinaldi. Berikut petikannya. Sejak kapan ODOJ berdiri? Alhamdulillah, 11 November 2016 nanti, ODOJ genap berusia 3 tahun. Relatif masih sangat muda dan membutuhkan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat agar ODOJ bisa diterima semua lapisan. Alhamdulillah, saat ini ODOJ telah berbadan hukum berstatus perkumpulan terdaftar dan resmi diakui keberadannya di Indonesia.
8
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
Apa yang menjadi cita-cita dibentuknya ODOJ? Yang ingin dicita-citakan dari awal adalah agar tilawah sehari satu juz menjadi kebiasaan seluruh umat Muslim di Indonesia, bahkan seluruh dunia. Hal ini juga yang menjadi visi komunitas ODOJ, yaitu 190 juta jiwa kaum Muslimin Indonesia dapat istiqamah ODOJ. Kami bersyukur, alhamdulillah, ratusan ribu umat telah mendaftar di komunitas ini. Pengurus ODOJ pun telah tersebar di seluruh Indonesia dan ada 22 negara di luar Indonesia bersedia memfasilitasi visi komunitas ini. Namun, demikian masih sangat banyak lagi umat yang ingin kita ajak membiasakan diri mereka membuka al-Qur’an, mentadabburi, mendalami, menghafalkan dan mengamalkannya. Bagaimana asal muasal ODOJ dibentuk? ODOJ berawal dari keprihatinan atas kebiasaan tilawah al-Qur’an yang semakin menurun ba’da Ramadhan di kalangan Muslim. Umat Islam semakin kurang berinteraksi dengan al-Qur’an karena kesibukan dan rutinitas mereka yang bertambah. Padahal, dalam hadits yang diriwayatka oleh at-Tirmidzi disebutkan setiap Muslim diharapkan bisa
ODOJ berawal dari keprihatinan atas kebiasaan tilawah al-Qur’an yang semakin menurun ba’da Ramadhan di kalangan Muslim. Umat Islam semakin kurang berinteraksi dengan al-Qur’an karena kesibukan dan rutinitas mereka yang bertambah. INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
mengkhatamkan al-Qur’an dalam satu bulan. Hal ini pula yang menjadi landasan gerakan ODOJ. Pada tahun 2007, Bhayu Subrata mengampanyekan ODOJ via SMS dan blogspot. Pada tahun 2009, Widodo Pratama menyosialisasikan facebook ODOJ yang dilike sekitar 2000 orang. Pada September 2013, Mbak Nurkholifa, alumni ITS, menggunakan WhatsApp sebagai media setoran tilawah pada guru ngajinya agar istiqamah sehari sejuz. Dengan cepat, metode ini tersebar melalui teman-teman beliau di Jakarta, Depok (alumni Rumah Qur’an) dan Bandung. Kapan Anda sendiri kenal WhatsApp? Pada 14 Oktober 2013. Mbak Fatmawati memperkenalkan metodeWhatsApp ini pada saya. Kemudian saya membentuk grup 01 Ikhwan tanggal 15 Oktober dan baru terkumpul 30 orang pada tanggal 01 November 2013. Barulah mulai tilawah tanggal 02 Nov 2013. Kemudian, terbentuk beberapa grup ODOJ dengan beberapa admin ikhwan dan akhwat. Admin-admin tersebut
9
kemudian dikumpulkan dalam satu grup, lalu disepakati agar kebaikan ini kita seriuskan lagi menjadi Gerakan One Day One Juz dengan target masyarakat Muslim seluruh Indonesia. Kami menyadari, untuk membesarkan sebuah gerakan kebaikan dibutuhkan promosi dan kampanye yang masif dan terus menerus paralel dengan managemen pengelolaan yang baik. Dimulai dari cara pendaftaran yang mudah, penomeran grup untuk pendataan, pembuatan website sebagai tools promosi online, disertai akun-akun medsos untuk mempermudah akses komunikasionline. Pak Fattah Yasin berjasa sekali dalam mempromosikan ODOJ di awal-awal gerakan ini. Selanjutnya, kami bersepakat untuk mengadakan Soft Launching tanggal 1111-2013 sebagai awal perkenalan pada masyakarat umum tentang komunitas ini. Dengan semakin banyaknya lembaga-
10
lembaga dan pihak-pihak yang ingin bekerja sama dengan ODOJ, maka disepakati bahwa ODOJ memerlukan status badan hukum untuk legalitas kelembagaan. Maka dibuatkalah Perkumpulan Terdaftar dengann nama Komunitas One Day One Juz. Alhamdulillah, ketika Grand Launching pada tanggal 4 Mei 2014 di Masjid Istiqlal dihadiri lebih dari 50.000 ODOJer yang ingin silaturahim dan bertemu langsung dengan ODOJer sesama grup. Semoga mereka istiqamah. Apa kendala yang Anda temui mengelola komunitas ODOJ ini? Lebih kepada masih kurang optimalnya jalur pendaftaran ODOJ yang cepat dan mudah karena keterbatasan infrastruktur. Semoga dalam waktu dekat bisa teratasi dengan dibuka selebarlebarnya semua jalur yang ada untuk pendaftaran.â–
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
11
KONSULTASI SYARIAH
Zakat Profesi
D
ewasa ini, rata-rata pendapatan setiap orang bersumber dari kegiatannya sebagai tenaga profesional atau sebagai kayawan. Ada dua kategori pekerjaan yang menghasilkan upah/pendapatan, yaitu setiap pekerjaan yang dilakukan langsung (al-Mihan al-Hurrah), baik pekerjaan yang mengandalkan pekerjaan otak, seperti pengacara, penulis, intelektual, dokter, konsultan, pekerja kantoran dan sejenisnya (alMihaniyyun), maupun pekerjaan yang mengandalkan tangan atau tenaga, misalnya para pengrajin, pandai besi, tukang las, mekanik bengkel, tukang jahit, buruh bangunan dan sejenisnya (ashabul hirfah). Juga setiap pekerjaan yang dilakukan sebagai bagian dari lembaga, baik pemerintah maupun swasta (kasb al-‘amal), seperti karyawan dan lain sebagainya. Jadi karakteristik profesi adalah
12
segala jenis pekerjaan selain bertani, berdagang, bertambang, beternak, pekerjaan yang lebih banyak bergerak di bidang jasa atau pelayanan, pekerjaan itu pada umumnya dilaksanakan berdasarkan basis ilmu dan teori tertentu. Imbalan atau penghasilannya berupa upah atau gaji dalam bentuk mata uang, baik bersifat tetap maupun tidak tetap. Semua jenis penghasilan yang didapatkan oleh para tenaga profesional tersebut, bila memenuhi syarat nishab dan haul, maka harus dikeluarkan zakatnya. Kedua bentuk pendapatan tersebut, yang menjadi profesi dan pendapatan pada umumnya ada di masyarakat kita, khususnya di Indonesia. Pendapatan dalam fikih disebut sebagai maal mustafad, maksudnya zakat penghasilan atau zakat profesi (alMaal al-Mustafad) adalah zakat yang dikenakan pada setiap pekerjaan atau keahlian profesional tertentu, baik yang dilakukan sendirian maupun bersama dengan orang/lembaga lain, yang mendatangkan penghasilan (uang) halal yang memenuhi nishab (batas minimum untuk wajib zakat). Contohnya adalah pejabat, pegawai negeri atau swasta, dokter, konsultan, advokat, dosen, makelar, olahragawan, artis, seniman dan sejenisnya. Zakat profesi (maal mustafad) ini
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
bukan bahasan baru, para ulama fikih telah menjelaskan dalam kitab-kitab klasik, di antaranya kitab al-Muhalla (Ibnu Hazm), al-Mughni (Ibnu Quddamah), Nail al-Athar (asy-Syaukani), Subul as-Salam (ash-Shan’ani). Menurut mereka, setiap upah/gaji yang didapatkan dari pekerjaan itu wajib zakat (wajib ditunaikan zakatnya). Di antara para ulama yang mewajibkan zakat profesi adalah Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud, Mu’awiah, ash-Shadiq, al-Baqir, an-Nashir, Daud Umar bin Abdul Aziz, alHasan, az-Zuhri, dan al-Auza’i. Dalam bukunya, al-Islam wa alaudha’ al-iqtishadiyah, Syeikh al-Ghazali menjelaskan bahwa setiap pendapatan kaum profesi itu wajib zakat karena ayatayat yang mewajibkan zakat terhadap setiap harta tanpa memilah jenis dan bentuknya. Kewajiban ini juga sesuai dengan maqashid diberlakukannya zakat, yaitu semangat berbagi dan memenuhi hajat dhuafa dan kebutuhan dakwah. Sesuai pula dengan kaidah umum zakat, bahwa zakat diberlakukan untuk hartawan yang telah memenuhi nishab. Oleh karena itu, tidak mungkin zakat diwajibkan kepada petani yang mendapatkan penghasilan setahun, sementara seorang karyawan mendapatkan satu kali penghasilan sama dengan penghasilan petani dalam setahun. Zakat profesi, memiliki ketentuan terkait nishab, kadar zakat dan waktu mengeluarkannya. Beberapa ulama kontemporer berpendapat
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
Diasuh oleh Dr Oni Sahroni, MA, Alumni Al-Azhar University, Anggota DSN MUI, Pengawas IZI bahwa nishab dan waktu mengeluarkan zakat profesi diqiyaskan dengan zakat pertanian, yaitu dikeluarkan setiap bulan senilai 653 Kg beras, sedangkan kadar zakat dianalogikan dengan zakat emas dan perak yaitu 2,5 %. Dengan analogi yang unik tersebut, maka nishab zakat profesi adalah senilai 653 Kg beras dan dikeluarkan setiap bulan (saat mendapatkan penghasilan) sebesar 2,5 %. Pendapat inilah yang menjadi pilihan banyak lembaga-lembaga zakat di tanah air. Dari aspek nishab, diqiyaskan dengan zakat pertanian karena ada kemiripan (syabah) antara zakat profesi dengan zakat pertanian, yaitu baik
13
petani ataupun tenaga profesional itu mengeluarkan zakatnya setiap kali panen/mendapatkan upah. Sebaliknya jika dianalogikan dengan emas, maka kurang berpihak kepada mustahik karena tingginya nishab akan semakin mengurangi jumlah hartawan wajib zakat. Pada saat yang sama membuka kesempatan kepada hartawan untuk membiasakan diri berzakat dan membersihkan harta dan diri mereka. Dari aspek kadar zakat, diqiyaskan dengan zakat emas dan perak yaitu 2,5 %, karena Jenis dan sifat yang dizakatkan lebih mirip dengan emas dan perak dimana keduanya termasuk harta (karena penghasilan keduanya berupa uang). Dan jika dianalogikan dengan zakat pertanian itu akan memberatkan muzaki karena tarifnya adalah 5 %. Sedangkan dari aspek waktu mengeluarkan zakat profesi, itu dikeluarkan setiap mendapatkan penghasilan karena empat hadits yang diriwayatkan oleh Sahabat Ali ra, Ibnu Umar ra, Anas ra dan Aisyah ra yang menegaskan kewajiban haul untuk seluruh harta wajib zakat. Tetapi menurut ulama hadits, keempat hadits tersebut itu dhaif dan tidak bisa menjadi sandaran hukum. Begitu pula beberapa hadits yang menegaskan kewajiban haul dalam mal mustafad (zakat profesi) itu juga haditsnya dhaif. Oleh karena itu, para shahabat, tabi’in dan ulama Hanafiah, Malikiah, Syafi’iyah dan
14
Hanabilah berbeda pendapat tentang syarat haul dalam zakat profesi, sebagian mensyaratkan haul dan sebagian yang lain tidak mensyaratkan haul. Pendapat yang kuat (rajih) adalah zakat profesi wajib ditunaikan setiap kali mendapatkan gaji/upah (tanpa menunggu haul) karena tidak ada nash yang shahih atau hasan dan tidak ada ijma’ ulama yang mewajibkan haul dalam mal mustafad, maka kembali kepada nash-nash yang umum. Pendapat yang tidak mewajibkan haul lebih dekat dengan maqashid syariah, yaitu semangat berbagi dan nilai sosial (muwasah) dan lebih bermanfaat bagi fakir miskin dan mudah ditunaikan. Dan sebaliknya mensyaratkan haul akan membiarkan para hartawan tenaga profesional tanpa kewajiban zakat kepada dhuafa. Juga pendapat ini lebih adil, karena petani dengan penghasilan tertentu (nishab) itu diwajibkan zakat, maka seorang tenaga profesional dengan penghasilan jauh lebih besar dari petani itu seharusnya lebih diwajibkan. Oleh sebab itu, pendapat ini adalah pendapat pertengahan yang memperhatikan mashlahat muzaki dan mustahiq.â–
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
MUTIARA HADITS
Orang Muslim adalah Saudara bagi Muslim Lainnya Dari Ibnu Umar ra Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Orang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, dia tidak menganiayanya dan tidak juga meninggalkannya tanpa pertolongan. Barangsiapa memenuhi hajat saudaranya, maka Allah akan memenuhi hajatnya, dan barangsiapa melapangkan suatu kesusahan saudara Muslimnya, maka Allah akan melapangkan baginya suatu kesusahan dari kesusahan di hari kiamat, dan barangsiapa menutupi aib seorang Muslim, maka Allah menutupi aibnya di hari kiamat.” (HR Bukhari) Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seorang hamba menutupi aib orang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di akhirat.” (HR Muslim) Dari Tsauban, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Janganlah menyakiti hamba-hamba Allah, jangan pula mencela mereka, dan janganlah mencari-cari aib mereka, karena barangsiapa mencari-cari aib saudara Muslimnya, maka Allah akan membuka aibnya dan memalukannya walaupun dia berada di dalam rumahnya.” (HR Ahmad)
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
15
TAFSIR QUR’AN
Meneruskan Tradisi Kebaikan Oleh Dr Saiful Bahri MA Alumni Al-Azhar University/Korps Dai IZI “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS Fussilat: 30)
J
anji Allah pada ayat di atas sangat luar biasa. Dan syarat untuk mendapatkannya sekilas terlihat mudah. Cukup dengan mengatakan “Tuhanku Allah”. Namun, sebenarnya bagian tersulit adalah kata berikutnya, istiqamah. Yaitu menjaga agar konsekuensi dari pernyataan tersebut terus bertahan dalam diri seorang Mukmin yang mengatakannya. Sebagai contoh sederhana adalah seperti ikrar kita saat bertakbir, Allahu akbar dalam sehari semalam. Ikrar tersebut diucapkan mengiringi berbagai gerakan shalat. Dalam shalat wajib saja sehari semalam, setidaknya seseorang akan mengatakannya sebanyak 85 kali. Diiringi dzikir sebanyak 33 x 5 = 165. Artinya dalam sehari semalam seorang Mukmin mengikrarkan kebesaran Allah – setidaknya- sebanyak 250 kali. Namun, fakta yang terjadi pengaruh ucapan tersebut kadang sangat kecil atau bahkan tiada. Allah yang Maha Besar tersebut menjadi mengecil dan bahkan menghilang. Hal tersebut dikarenakan
16
tiadanya istiqamah dan komitmen yang kuat dari yang mengucapkannya. Saat ia sakit, seharusnya Allah lah yang pertama diingat. Saat ia memerlukan bantuan apa saja. Saat ia bahagia, sedih dan sebagainya, seharusnya Allah adalah yang pertama kali diingat dan disebut. Padahal secara rutin Allah telah merekayasa kita untuk secara sadar atau tidak mengucapkan takbir dengan bilangan yang sebenarnya cukup banyak. Demikian halnya dengan rekayasa kebaikan yang Allah latih kepada umat ini selama bulan Ramadan lalu. Berbagai tradisi kebaikan dengan secara rutin mudah dilakukan oleh kebanyakan umat Islam. Puasa, menjadi biasa karena diwajibkan dan dilakukan secara bersama dan masif. Membaca al-Qur’an, menjadi rutinitas kebaikan di sela-sela waktu. Meski
Meski zakat maal sudah ditunaikan, masih bisa untuk membiasakan bersedekah, sambil menyiapkan proyek kebaikan lain yang akan segera datang. INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
lelah atau penat, seseorang akan berusaha menyapa al-Qur’an setiap saat di bulan Ramadan. Demikian halnya sedekah, menolong orang, shalat malam dan berbagai kebaikan lainnya. Semua terasa mudah untuk dilakukan, karena Allah memfasilitasi rekayasa kebaikan tersebut secara komunal. Maka tindak lanjut kebaikan tersebut perlu dioptimalkan secara individu. Ibarat perusahaan yang ingin menaikkan kualitas pegawainya, maka akan mengadalan diklat dan pelatihan. Selama berlangsungnya diklat sudah tentu ada banyak pelatihan peningkatan kualitas. Jika setelah usainya pelatihan, kemampuan staf masih biasabiasa saja atau bahkan cenderung menurun, maka pelatihan tersebut bisa disebut gagal. Demikian halnya bulan Ramadan yang Allah jadikan sarana diklat peningkatan kualitas seorang Mukmin. Jika perusahaan mungkin akan –ikut– merugi dengan kondisi staf yang stagnan atau menurun, maka sesungguhnya penurunan dan stagnasi seorang Mukmin pasca Ramadan sama sekali takkan merugikan siapa-siapa selain dirinya sendiri. Maka, berbagai tradisi kebaikan yang sudah dibiasakan untuk dilakukan selama Ramadan sebaiknya kita teruskan dengan baik. Sapalah alQur’an sesibuk apapun kondisi. Sempatkan puasa sunnah meski hanya sekali atau tiga hari dalam sebulan, atau setiap pekan sekali atau dua kali. Meski tak bisa setiap malam, luangkan beberapa menit saja untuk menunaikan dua rakaat qiyam. Meski
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
zakat maal sudah ditunaikan, masih bisa untuk membiasakan bersedekah, sambil menyiapkan proyek kebaikan lain yang akan segera datang. Menyiapkan hewan terbaik untuk qurban. Jika kita teruskan merawat tradisi kebaikan ini, maka niscaya Allah akan menepati janji-Nya kepada orang-orang yang istiqamah, yaitu akan membebaskannya dari kesedihan masa lalu dan kecemasan masa depan. Dan sudah tentu balasan utamanya akan lebih luar biasa, yaitu surga.â–
17
KESEHATAN
WASPADA
Demam Berdarah Dengue Pada Anak
M
emasuki musim hujan, Indonesia mengalami peningkatan drastis penderita demam berdarah dengue (DBD). Penyakit DBD merupakan penyakit akibat infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014, DBD dapat ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia dan hampir setiap tahun menyebabkan epidemi pada musim hujan. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini
18
antara lain adanya semua serotipe virus dengue di Indonesia, iklim tropis yang mendukung kehidupan virus dan vektor nyamuk, masih adanya air bersih yang tertampung sebagai media pertumbuhan larva nyamuk Aedes aegypti, serta peningkatan curah hujan. Manifestasi Klinis DBD lebih sering terjadi dan dapat lebih berbahaya jika dialami oleh anak. Secara teoritis, seorang anak dapat mengalami infeksi dengue lebih dari
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
satu kali, karena virus dengue mempunyai empat serotipe. Pada anak, respons imun terhadap infeksi virus dengue belum sempurna sehingga hasil akhir infeksi adalah kerusakan dinding pembuluh darah dan perembesan plasma darah. Manifestasi klinis DBD sangat luas, yaitu dari infeksi tanpa gejala, gejala ringan, sampai gejala berat bahkan kematian. Banyak faktor yang mempengaruhi berat-ringannya manifestasi infeksi dengue, antara lain faktor usia, status gizi, serotipe virus, serta adanya komorbiditas penyakit lain. Hal yang berbahaya dari DBD adalah perdarahan yang berat dan renjatan (kurangnya cairan dalam pembuluh darah yang mengganggu perfusi ke jaringan tubuh). Orang tua disarankan membawa anaknya berobat ke fasilitas kesehatan jika anak mengalami hal berikut: ❑ Demam berlangsung lebih dari 3 hari, tidak turun setelah pemberian obat penurun panas. ❑ Demam disertai bintik-bintik merah di kulit yang tidak hilang dengan penekanan. ❑ Demam disertai perdarahan spontan dari mulut, hidung, atau tempat lain yang tidak biasa. ❑ Demam yang disertai penurunan kadar trombosit, penurunan kadar leukosit, dan peningkatan hematocrit. ❑ Terdapat penderita DBD di sekitar tempat tinggal atau sekolah. ❑ Anak cenderung tidur dan sulit dibangunkan, meracau, ujung – ujung jari teraba dingin saat bebas
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
Oleh dr Arie Dian Fatmawati SpA
demam (kemungkinan anak mengalami renjatan). ❑ Demam yang disertai dengan tanda bahaya DBD, seperti muntah-muntah yang sering, sakit perut hebat, atau buang air kecil yang berkurang atau tidak ada dalam 4-6 jam terakhir. Anak sebaiknya segera dibawa berobat jika mengalami hal tersebut, untuk mencegah anak jatuh dalam kondisi yang lebih berat. Jika anak telah mengalami renjatan, maka pasokan oksigen ke berbagai jaringan tubuh berkurang dan menyebabkan kerusakan organ. Pada kondisi ini penyakit akan lebih sulit ditangani. Penderita DBD perlu dipantau secara terus-menerus, terutama pada fase kritis (hari bebas demam). Pada beberapa penderita yang dirawat, tujuan perawatan adalah untuk menjamin pemantauan dan menjaga volume cairan pembuluh darah yang memadai.
19
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan darah pada anak dengan demam sebaiknya dilakukan paling tidak pada hari ke-3 sampai ke-4 sejak timbul demam. Pemeriksaan yang disarankan adalah hemoglobin, hematokrit, trombosit, leukosit dan hitung jenis. Antigen terhadap dengue dapat diperiksa dengan NS1 (hari sakit ke 1 – 2), sedangkan antibodi terhadap dengue (IgM Dengue) dapat diperiksakan sejak hari sakit ke 5. Kadar trombosit yang rendah (trombositopenia) tidak selalu berarti DBD, apalagi bila kadarnya belum di bawah 100.000 /uL. Penyakit infeksi virus lain yang tidak spesifik, immune thrombocytopenic purpura (ITP), sepsis, dan infeksi jamur juga menyebabkan trombositopenia. Tata Laksana Saat anak demam dapat diberikan obat penurun demam paling cepat setiap empat jam sekali. Sebelum dibawa berobat, anak dapat diberikan cairan rumah tangga sebanyak yang anak mampu. Cairan yang dianjurkan untuk penderita DBD adalah cairan yang mengandung mineral (cairan isotonik kaleng, air putih dengan garam dan gula, atau oralit). Pemberian jus jambu, angkak, atau kurma untuk penderita DBD belum terbukti bermanfaat secara ilmiah dan belum bisa dijadikan pedoman. Tidak ada larangan untuk memberikan cairan tersebut kepada penderita DBD. Namun, perlu diperhatikan bahwa pada anak yang sedang sakit, pemberian minuman yang
20
bercitarasa tajam dapat memancing muntah. Muntah yang berlebihan dapat memperburuk kondisi anak. Pencegahan DBD dapat dicegah dengan penggunaan kelambu saat tidur dan lotion anti-nyamuk, pemberantasan sarang nyamuk, pemeriksaan jentik nyamuk di bak mandi, penyemprotan cairan insektisida (fogging), dan gerakan 3 M (mengubur barang bekas, menutup tempat penampungan air, dan menguras bak air). Fogging yang efektif merupakan salah satu cara menurunkan populasi nyamuk. Namun, perlu diperhatikan dosis insektisida yang digunakan, perhitungan arah angin, dan perhitungan radius daerah cakupan. Fogging sebaiknya dilakukan pada pagi hari pukul 07.00 – 10.00 dan sore hari pukul 15.00 sampai 17.00. Bila dilakukan pada siang hari, nyamuk sedang tidak beraktivitas dan asap fogging mudah menguap karena udara siang yang panas. Fogging sebaiknya tidak dilakukan pada keadaan hujan. Saat ini, vaksin DBD sudah tersedia dan dalam waktu dekat akan diedarkan di Indonesia. Pemberian vaksin tidak lantas mengurangi upaya pencegahan DBD. Dengan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya infeksi DBD, keikutsertaan masyarakat dalam usaha pencegahan, dan adanya vaksin, maka diharapkan angka kesakitan dan kematian anak akibat DBD di Indonesia dapat diturunkan.â–
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
21
PARENTING
Qurban dan Karakter Positif
S
etiap kali hari raya Idul Adha datang, kita selalu terkenang dengan ragam karakter kebajikan berqurban Nabi Ibrahim as dan keluarganya. Kepribadian responsif dalam menaati dan menjalankan segala perintah Allah SWT menjadikan keluarga Ibrahim sebagai keluarga terbaik, wonderful family, yang menjadi rujukan abadi bagi umat manusia. Ritualitas qurban memiliki dua dimensi karakter responsif, vertikal dan horisontal. Pertama, dimensi karakter vertikal dalam bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim dan Ismail memberikan contoh relasi seorang
22
hamba yang sangat tsiqah, patuh menjalankan segalah perintah Ilahi. Berkat keimanan, keikhlasan, kesabaran dan kecintaan ini, Allah SWT menyelamatkan Ismail dan mengangkat derajat Nabi Ibrahim sebagai teladan bagi umat manusia. Kedua, dimensi karakter horisontal dimana dengan ibadah qurban, kita dituntut memiliki relasi dan empati yang kuat dengan masyarakat, khususnya kaum duafa dan fakir miskin. Dagingdaging qurban yang dipotong dan dibagikan kepada para fakir, anak yatim dan masyarakat akan mencipta sebuah harmoni kepedulian yang luas.
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
KEPRIBADIAN RESPONSIF Ada tiga karakter responsif yang dapat menjadi ‘character strength’, karakter kebajikan yang bisa diambil dari kisah Nabi Ibrahim dan keluarganya. Pertama, karakter demokratis. Inisiatif Ibrahim meminta pendapat anaknya ketika diperintah menyembelih Ismail adalah wujud demokratisasi, mau mendengar saran dan masukan dari pihak lain. Dalam urusan keluarga, orang tua perlu memberikan ruang dialog musyawarah agar terbangun kultur penghormatan kepada hak-hak orang lain. Sehingga terlahir rasa kasih sayang dan cinta yang erat dalam keluarga. Kedua, karakter keikhlasan. Sikap Nabi Ibrahim dan Ismail yang amat responsif tersebut lahir dari rasa ikhlas
Penumbuhan dan pembiasaan karakter responsif harus diawali dalam lingkup terkecil keluarga kita. Anak-anak selain harus dibekali kemampuan skill problem solving dan kreativitas, juga harus ditanamkan jiwa kepeduliannya. Aktivitas pemotongan dan penyaluran hewan qurban bisa menjadi salah satu wasilah penting agar anak-anak mencintai dunia kepedulian sosial (charity). INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
Oleh Dr Pardan Prasetyo MPd Direktur Buahati Islamic School (BHIS), Jakarta dan cinta yang dalam kepada-Nya. Bagi orang tua, pendidik atau guru, karakter ikhlas ini menjadi muwashafat yang conditio sine quo non agar mampu memberikan stimulus kebajikan kepada para siswa dan anak-anaknya. Ketiga, karakter kepedulian. Momen Idul Qurban adalah wujud kristalisasi kepribadian yang peduli akan situasi sosial kekinian dan kedisinian. Kepribadian yang khairunnas anfa’uhum linnas, bermanfaat secara horisontal kepada semua orang. Karakter ‘kemanfaatan’ ini dapat kita pupuk sejak dini, baik di keluarga maupun institusi pendidikan agar anak-anak kita memiliki jiwa sosial yang luhur dan empatik. Penumbuhan dan pembiasaan karakter responsif harus diawali dalam lingkup terkecil keluarga kita. Anak-anak selain harus dibekali kemampuan skill problem solving dan kreativitas, juga harus ditanamkan jiwa kepeduliannya. Aktivitas pemotongan dan penyaluran hewan qurban bisa menjadi salah satu wasilah penting agar anak-anak mencintai dunia kepedulian sosial (charity). Terpupuknya karakter responsif dalam menjalani setiap ibadah sejak dini akan memudahkan langkah kita meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Wallahu a’lam. ■
23
FINANCIAL PLANNER
Mengapa Harus Asuransi Syariah?
A
llah SWT mengajarkan kepada hamba-Nya agar mempersiapkan diri menghadapi datangnya masamasa sulit yang akan terjadi di masa yang akan datang. Kesulitan yang timbul bisa bebagai macam, di antaranya kekurangan bahan pangan dan bencana yang bisa menimpa diri, keluarga dan harta benda kita. Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dibuat untuk hari esok (masa depan). Dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mengetahui yang kamu kerjakan.� (QS al-Hasyr-18) Asuransi merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk mengalihkan risiko finansial yang dihadapi oleh seseorang sebagai akibat dari suatu peristiwa kerugian yang dialaminya kepada pihak lain (perusahaan asuransi). Peran dari Perusahaan Asuransi adalah membantu mengembalikan posisi keuangan dari peserta asuransi kepada kondisi sesaat sebelum terjadinya
24
kerugian, sehingga peserta asuransi dapat kembali melanjutkan kehidupannya setelah peristiwa kerugian yang dialaminya. Saat ini kita mengenal Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah, namun dalam prakteknya banyak hal yang membedakan jalannya operasional dari kedua jenis asuransi tersebut. Perbedaan mendasar yang membedakan antara Asuransi Konvensional dengan Asuransi Syariah, meliputi: 1. Pengelolaan Risiko Konsep dari Asuransi Syariah adalah Risk Sharing, di mana sekumpulan orang akan saling membantu dan tolong menolong, saling menjamin dan bekerja sama dengan cara mengumpulkan dana hibah (tabarru). Sedangkan di dalam asuransi konvensional berlaku sistem Transfer of Risk, di mana risiko dipindahkan/dibebankan oleh tertanggung (peserta asuransi) kepada pihak perusahaan asuransi.
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
2. Sistem Perjanjian Di dalam Asuransi Syariah hanya digunakan akad hibah (tabarru) yang didasarkan pada sistem syariah dan dipastikan halal. Sedangkan di dalam asuransi konvensional akad yang dilakukan cenderung sama dengan perjanjian jual beli. 3. Pengelolaan Dana Dalam Asuransi Syariah, kontribusi/ premi yang berasal dari peserta akan dikelola oleh Perusahaan Asuransi ke dalam dana tabarru dan akan dikelola untuk membayar klaim kepada peserta lain yang mengalami kerugian. Apabila tidak terjadi klaim, maka dana tersebut akan dikumpulkan sebagai cadangan dana tabarru dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk mendatangkan keuntungan bagi para pemegang polis asuransi, dan bukan menjadi milik Perusahaan Asuransi. Sedangkan dalam asuransi konvensional, perusahaan asuransi akan menentukan jumlah besaran premi dan berbagai biaya lainnya yang ditujukan untuk menghasilkan pendapatan dan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi perusahaan itu sendiri. 4. Investasi Hal ini juga menjadi sebuah perbedaan yang besar dalam asuransi
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
Oleh Rahmawati Dimyati, SAB, AAAI-K, AIIS Claim & Treaty Reinsurance Manager, PT Asuransi Jasindo Syariah
syariah dan konvensional. Di dalam asuransi syariah, investasi tidak bisa dilakukan pada berbagai kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip syariah dan mengandung unsur haram dalam kegiatannya. Sedangkan Asuransi Konvensional, bebas melakukan investasi sesuai perundangundangan dan tidak terbatas pada halal dan haram instrumen investasi yang digunakan. 5. Dewan Pengawas Syariah (DPS) Pada Asuransi Syariah wajib memiliki Dewan Pengawas Syariah yang bertugas sebagai pengawas dalam menjalankan bisnisnya agar sesuai dengan prinsip syariah, sedangkan pada Asuransi Konvensional tidak memiliki DPS. Setelah mengetahui perbedaan mendasar antara Asuransi Konvensional dengan Asuransi Syariah, tentunya kita bisa lebih mudah memilih instrumen perlindungan yang lebih aman dan sesuai dengan syariat Islam. Karena segala sesuatu yang telah diatur dalam syariat Islam, Insya Allah akan membawa maslahat buat umat Islam itu sendiri. â–
25
KISAH SUKSES
Lena Fitriana
IBU TANGGUH DARI CIOMAS BOGOR
D
itinggal wafat sang suami karena sakit jantung dan darah tinggi, tak membuat Lena Fitriana ini, sedih berkepanjangan. Meski ditinggal sendiri mengurus keenam orang anaknya, perempuan yang teguh menjalankan ibadah ini, cukup tegar, bahkan ia mampu bangkit dari kesulitan yang melilit. Selepas tidak lagi mendapatkan bantuan kemandirian dari Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), Lena Fitriana (42) yang tinggal di Jalan Lalagon Pagelaran Gg Haji Lasim Kp Kreteg RT 003 RW 03 Desa
26
Padasuka, Ciomas, Bogor ini mencukupi kebutuhan hidup keluarganya dengan membuka warung sembako di depan rumahnya. Tekad dan semangat yang kuat untuk hidup dan membesarkan anak-anaknya menjadikan dirinya seorang ibu yang tangguh. Kesulitan demi kesulitan yang datang, coba dihadapinya dengan pikiran jernih dan tanpa putus asa. Bahkan, ia mempunyai cita-cita besar keenam anaknya bisa bersekolah yang tinggi. Sejak ditinggal wafat suami Februari 2016 lalu, Lena yang awalnya hanya ibu
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
rumah tangga ini, mendapat bantuan dari Laznas IZI. Bantuan ke keluarga Lena berupa biaya pendidikan untuk anakanaknya, pembelian kebutuhan harian, serta bantuan kemandirian selama beberapa bulan. Tak ingin selalu tergantung dengan orang lain, Lena kemudian memanfaatkan bantuan kemandirian dari IZI ini untuk menopang biaya hidup ia dan keluarganya sehari-hari dengan mendirikan warung kecil di depan rumahnya. Setelah beberapa bulan berjalan, kondisi ekonomi keluarga Lena pun semakin membaik. Saat Tim Layanan Mulia Mustahik (LAMMUS) IZI, Muriyanto berkunjung ke rumah Ibu Lena Fitriana di Ciomas, Bogor, Kamis (21/7/2016) untuk menyalurkan bantuan Paket Lebaran Keluarga Dhuafa, Bu Lena dan keluarganya terlihat tegar dan bersemangat. “Kami bersyukur dan takjub dengan perjuangan beliau,” kata Muriyanto. Kepada Muriyanto, Lena bercerita, setelah tidak lagi mendapatkan bantuan dari IZI, ia membuka warung kecilkecilan di depan rumahnya. Meski tidak berlebihan, namun penghasilan dari membuka warung tersebut cukup untuk
Beberapa kebutuhan masyarakat dijual di warung Bu Lena. Di antaranya adalah sembako, makanan ringan (snack), indomie rebus, kopi, nasi uduk, jus, minuman dingin, dan lainnya. INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
menopang kehidupan mereka sehari-hari. “Alhamdulillah, sekarang saya tidak lagi tergantung dari bantuan tetangga,” kata Lena, seraya mengucapkan terima kasih atas bantuan para donatur IZI kepadanya. Keyakinan kepada-Nya dan semangat hidup yang tinggi, terutama untuk keenam anaknya inilah yang menjadi pemicu dirinya tetap tegar meski ujian berat terus menghadang. Saat kaum Muslimin bergembira merayakan hari raya Idul Fitri lalu misalnya, Lena Fitriana tetap membuka warungnya untuk berjualan kebutuhan masyarakat. Beberapa kebutuhan masyarakat dijual di warung Lena. Di antaranya adalah sembako, makanan ringan (snack), indomie rebus, kopi, nasi uduk, jus, minuman dingin, dan lainnya. Dari penuturan Lena, rata-rata pendapatan sehari yang diperoleh mencapai 70.000 sampai 150.000 rupiah. Di hari raya Idul Fitri lalu, pendapatannya mencapai 250.000 rupiah per hari. Dari pernikahannya dengan almarhum M Imam Syamsuddin, Lena mendapatkan amanah enam orang anak. Keenam orang anaknya, yaitu Rosa Oktiviana (17) kelas 10 SMAN 1 Dramaga, M Farhan Syamsuddin (14) kelas 3 SMPN 2 Ciomas, Laras Rahmawati (10) kelas 4 SDN 06 Ciomas, Jihan Maharani (8) kelas 2 SDN 06 Ciomas, Nadin (5) belum sekolah dan Fani Safira (18 bulan). Keyakinan yang kuat kepada-Nya dan semangat hidup yang tinggi Lena menjalani hidup, patut ditiru dan diteladani siapa pun. Semoga kita mampu meniru ketangguhan Lena. ■ (Mury / IZI Pusat)
27
POTRET DONATUR
Dr Norman Heryadi Dokter Spesialis Forensik RS Hasan Sadikin, Bandung
Mendidik Sedekah dengan Teladan
A
dalah Dr Norman Heryadi. Dokter spesialis forensik RS Hasan Sadikin yang juga adalah dosen FK Universitas Padjajaran (Unpad) ini mulai mengenal PKPU sejak tahun 1999 berawal dari kampus. Laki-laki kelahiran Cimahi 6 September 1952 ini mulai merutinkan berzakat/infak ke PKPU sejak PKPU membuka cabangnya di Bandung. Meski rutin menyetorkan zakat atau infaq ke PKPU, namun hal itu tidak mengurangi porsi zakat atau infaqnya ke masyarakat, khususnya di lingkungan
28
tempat tinggalnya. Bila masuk pesan SMS dari Norman yang berbunyi, “Bu minta tolong dijemput�, petugas PKPU bergegas mendatangi rumah atau kantor Norman untuk menjemput Zakat Infaq Shadaqah (ZIS) beliau. Pak Norman, begitu laki-laki yang taat menjalankan ibadah ini biasa disapa menjadi role model bagaimana sedekah (ZIS) menjadi sebuah kewajiban yang harus segera ditunaikan, baik saat kita memiliki kelebihan ataupun saat sedang kekurangan. Karena pada
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
RUMAHKU INSPIRASIKU
A
da yang perlu diperhatikan dalam aspek arsitektur dalam desain rumah, yaitu:
1. Cross ventilation. a. Memastikan rumah sehat dilalui angin yang telah Allah sediakan. b. Membuat keceriaan yang optimal dalam membangun mood penghuni. 2. Natural lighting. a. Penggunaan energi listrik yang
30
berbayar seminimal mungkin. b. Siang hari tidak perlu menyalakan lampu yang berbiaya. c. Menghasilkan kualitas pencahayaan alami yang sempurna dan jatuhnya bayangan yang dinamis sesuai alur cahaya matahari sekaligus pengingat waktu shalat. d. Membangun kesadaran akan waktu yang merupakan aset termahal dari manusia.
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
3. Kiblat Orientation. a. Berupaya untuk menentukan orientasi arah kiblat dalam penataan ruang dan fungsi dalam rumah. b. Arah tempat tidur dan toilet yang terorientasi sesuai dengan arahan Rasulullah Saw. c. Membangun kesadaran akan visi kesatuan umat Islam yang satu dan berorientasi pada satu tujuan, yaitu ridha Allah SWT. d. Semua sunnatullah dari partikel atom terkecil sampai angkasa raya akan thawaf/berotasi sesuai dengan arahan-Nya. 4. Water Concervation. a. Kehidupan dimulai dari air, semua Allah tumbuhkan dengan air, sehingga air adalah materi penting dalam alam semesta dan kehidupan kita. b. Allah memberi kita limpahan air yang sudah semestinya kita olah menjadi manfaat. c. Mulai mengelola air dalam skala yang memungkinkan, dengan konsep reuse, reduce dan recycle. Itu bagian dari apa yang diharapkan dari Mukmin. 5. Waste management a. Produksi sampah kita menjadi permasalahan yang serius. b. Desain rumah semestinya lengkap dengan gagasan untuk processing waste yang dihasilkan. c. Composting adalah sesuatu yang
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
Oleh Ghofar Rozaq Nazila, President Director of Relife Property Group
sederhana mampu diwujudkan dalam hunian yang islami. d. Reduce, reuse dan recycle sampah adalah tuntutan sebuah hunian dan kawasan yang islami. 6. Memperhatikan hijab (syariatullah). a. Hijab adalah bagian dari syariah yang telah Allah tentukan sehingga sebuah kebutuhan bagi kita untuk merancang rumah berdasar konsep hijab. b. Pintu depan rumah seyogianya tidak langsung membuka hijab rumah apabila terbuka. Perlu disampingkan akan lebih efektif untuk tujuan ini. c. Penzoningan ruang Publik, semi dan privat juga kunci dalam desain ini. d. Ruang tamu yang merupakan zona publik bisa terhijab dari kamar tidur yang privat. e. Dengan layout hijab ini, penghuni akan nyaman dan bebas, merdeka di rumah sendiri. 7. Material yang bermakna dzikir (dzikrullah). a. Semua material yang dari alam akan lebih kuat dalam mengingatkan kita pada pencipta
31
alam, Allah Rabbul ‘Alamin. b. Keindahan adalah bersumber dari alam dan semua buatan manusia pasti kalah dan lekang dengan waktu. c. Keindahan hakiki juga dihasilkan dari inspirasi alam. d. Gunakan material alam: kayu, batu, air, tanah, maka kita akan mendapat komposisi terbaik dalam membangun estetika. e. Tidak harus material mahal untuk cantik, tapi kayu bekas dimakan rayap, kayu bekas perahu, kayu bolong dan cacat, kayu limbah yang lain, adalah kekayaan desain yang akan menjadi paripurna di tangan seorang
perancang yang handal. Demikian pula dengan semua batu alam dan tanah liat. Kita bisa jadikan inspirasi utama dalam berzikir kepada Allah. Karena semua material tersebut menyimpan makna dan proses kehidupan berskala waktu. Pembaca yang berbahagia, pada kesimpulannya, rumah islami adalah rumah yang terbangun nilai-nilai Islam di dalamnya. Dalam skala kehidupan personal, keluarga inti dan keluarga besar, tetangga, lingkungan kota dan bahkan skala peradaban. Semoga dapat menjadi inspirasi kita semua.■
“BOOK your room NOW and get FREE ROMANTIC DINNER at SVARGA Resort Lombok! FREE Romantic Dinner at Salza Resto of SVARGA Resort ONLY for reservations made via www.svargaresort.com until May 31st, 2016. Staying period is May 1st - May 31st, 2016. It’s a chance to experience the beauty of Lombok with your loved on through the exquisite view of SVARGA Resort.”
32
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
LAPORAN KEUANGAN
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
33
TAFSIR HADITS
Belajar dari Ibunda Hajar
K
ita sering terpesona dengan jawaban Nabi Ismail as saat sang Ayah menceritakan mimpinya. Allah berfirman: “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar”. (QS Ashaffat:102) Subhanallah, alangkah shalehnya Nabi Ismail as. Beliau masih muda, namun
34
memiliki keimanan yang luar biasa. Beliau mempersilakan ayahnya untuk melaksanakan perintah Allah SWT. Padahal, perintah itu mengorbankan dirinya. Tapi pernahkah kita merenung kan siapakah yang berperan menjadikannya shaleh seperti itu? Jawabannya adalah sang Ibunda Hajar. Beliau ridha kepada Allah SWT. Ditinggal oleh suaminya di suatu lembah yang tiada tumbuhan. Beliau mampu menekan perasaan rindu. Padahal, tidak ada kabar sekian tahun perihal suaminya. Hajar tentu repot membesarkan anak seorang diri. Berperan sebagai single parents. Hajar dan Ismail tentu nya memiliki kebutuhan makan dan minum. Namun, Hajar ridha kepada Allah SWT. Tidak keluar kata-kata tidak baik akan suaminya, Ibrahim as. Hal ini menjadikan Ismail as tidak ada kesan buruk akan ayahnya. Sehingga saat sang Ayah datang. Kemudian di malam hari Dia bermimpi bahwa dirinya menyembelih anaknya. Sedangkan mimpi seorang Nabi adalah wahyu. Diutarakanlah mimpi
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
itu pada sang Anak. Nabi Ismail pun menjawab dengan jawaban yang begitu shaleh. Itulah buah ridha kepada Allah SWT. Sahabat al-Abbas bin Abdil Muththalib ra meriwayatkan dari Nabi saw bahwasanya Beliau bersabda, “Akan merasakan manisnya iman, seorang yang ridha Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai rasul.” (HR Muslim No 150 dan at-Tirmidzi No 2623) Makna Ridha Ridha bermakna menerima semua realita takdir dan ketentuan Allah dengan senang hati, ikhlas, lapang dada,
Sahabat Ibnu Abbas pernah bercerita: Ketika Rasulullah saw menemui sahabat – sahabat Anshor, Beliau bertanya, “Apakah kamu orang-orang Mukmin?” Mereka diam, maka berkatalah Umar, “ Iya, ya Rasulullah”. Nabi saw bersabda lagi, “Apakah tanda keimanan kalian?” Mereka berkata, “Kami bersyukur menghadapi kelapangan, bersabar menghadapi bencana dan ridha dengan qada’ ketentuan Allah”. Kemudian Nabi saw bersabda lagi, “Mereka adalah orangorang Mukmin yang benar, demi Tuhan Ka’bah”. INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
Oleh Dr H Agus Setiawan Lc MA Alumni Al Azhar University Dewan Syariah IZI bahagia, tanpa merasa kecewa atau marah. Walaupun ketentuan Allah tersebut tidak sesuai dengan keinginan kita dan kadang membawa kita pada kesedihan. Sahabat Ibnu Abbas pernah bercerita: Ketika Rasulullah saw menemui sahabat – sahabat Anshor, Beliau bertanya, “Apakah kamu orang-orang Mukmin?” Mereka diam, maka berkatalah Umar, “ Iya, ya Rasulullah”. Nabi saw bersabda lagi, “Apakah tanda keimanan kalian?” Mereka berkata, “Kami bersyukur menghadapi kelapangan, bersabar menghadapi bencana dan ridha dengan qada’ ketentuan Allah”. Kemudian Nabi saw bersabda lagi, “Mereka adalah orang-orang Mukmin yang benar, demi Tuhan Ka’bah”. Ridha tidak sama dengan pasrah. Ketika sesuatu yang tidak diinginkan datang menimpa kita, kita memang dituntut untuk ridha menerimanya. Namun, kita tetap dituntut untuk selalu berusaha. Di hari raya Idul Adha ini, kita bisa banyak belajar dari keluarga Nabi Ibrahim as. Khususnya, bagaimana sikap ridha kepada Allah SWT. Wallahu a’lam.■
35
ALBUM
BANTU ZAHRA WUJUDKAN IMPIANNYA MEMILIKI MATA Berawal dari informasi melalui media jejaring sosial, Tim LAPORS (Layanan Pendamping Orang Sakit) LAZ Nasional Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) lakukan kunjungan sekaligus survei kepada pasien bernama Azzahra Shalahudin yang terkena kanker mata dan tinggal di Batuceper Tangerang Banten. Nurdin ayah Azzahra mengatakan, mata kanan Zahra terkena kanker mata stadium V dan sudah menjalar ke mata kiri stadium IV. “Dokter menganjurkan untuk operasi pengangkatan mata sebelah kanan pada hari Kamis tanggal 12 November 2009 dan mata kiri dilakukan kemoterapi 8 siklus selama setahun,” kata Nurdin. Kini, Zahra menjalani pengobatan operasi laser dan redcam selama 6 bulan sekali untuk mengurangi sel kanker. Salurkan zakat, infaksedekah melalui rekening BNI Syariah Zakat 121.555.3331, BCA Zakat 5395.500.900 atau Mandiri Infaq 122.002.70.000.10, BCA Infaq 5395.100.600. ■ (Wulan/Slamet/Jakarta)
RATUSAN ANAK YATIM IKUT BUKA BERSAMA BNI SYARIAH DAN IZI SUMUT
BANTU USAHA MIKRO, IZI LAMPUNG GULIRKAN PROGRAM KUMM Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Lampung menggulirkan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program Kelompok Usaha Mandiri Masyarakat (KUMM) pada Sabtu (23/7/2016). Program KUMM ini merupakan program pemberdayaan masyarakat dimana dalam satu daerah dibentuk suatu kelompok dengan beragam usaha mikro, namun sulit berkembang dikarenakan keterbatasan modal. Melalui program ini, masyarakat dengan usaha kecil akan dibantu pembiayaan tambahan modal usaha sebesar Rp25 juta. ■ (Farah/Linda/ Lampung)
36
Bank BNI Syariah dalam bulan Ramadhan 1437 H bersama Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Sumatera Utara menggelar buka bersama anak yatim dan dhuafa yang dikemas dalam acara ‘Berbagi Hasanah Di Bulan Penuh Berkah, Berbuka Dengan 1000 Insan Hasanah’, Minggu (19/ 6/2016).Acara buka puasa bersama yang diadakan dalam rangga Milad BNI Syariah ke-6 ini cukup meriah. Sebanyak 200 anak yatim yang ada di Kota Medan bersama masyarakat umum ikut berbuka puasa di Masjid Agung Jalan Diponegoro. ■ (Deni/ Sumut)
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
AMBULANCE IZI ANTAR DIKI HAMDANI KE MAGELANG JAWA TENGAH Musibah datang tak mengenal tempat dan waktu. Di Ramadhan bulan mulia ini, Kamis pagi tiba-tiba musibah datang mengenai Diki Hamdani. Seorang pemuda berumur 19 tahun dari Magelang yang mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.Akibat kecelakaan ini, ia mengalami patah kaki dan luka-luka di badan. Pihak kerabat korbanlah yang lantas menghubungi Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) untuk mengantar pasien dari daerah Meruya ke Magelang, Jawa Tengah. Alhamdulillah, tim IZI yang memang selalu standby memenuhi panggilan tugas langsung merespon permintaan ini dengan cepat. ■(Sudiana/Jakarta)
WALIKOTA BALIKPAPAN LEPAS 160 ANAK YATIM BELANJA BARENG IZI KALTIM Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Kalimantan Timur menggelar kegiatan Belanja Bareng Yatim, Minggu (27/6) pagi yang bertempat di Giant Ekstra MT Haryono. Sebanyak 160 anak yatim dhuafa mendapat kesempatan untuk berbelanja kebutuhan lebaran. Acara dihadiri langsung oleh Kepala IZI Perwakilan Kaltim Muhammad Ardhani, Walikota Balikpapan Rizal Effendi, beberapa donatur serta mitra kerja IZI Kaltim di antaranya BDI Total dan MT Salsabila juga dihadiri Management Giant Ekstra. Tiap anak mendapat voucher belanja senilai Rp270 ribu. “Mudahmudahan anak kita bahagia lebaran kali ini dan puasanya lancar,” ujar Pak Walikota.■( (Rahmad/Balikpapan)
62 YATIM DHUAFA IKUT BELANJA BERSAMA PT ALSTOM ENERGI Salah satu program layanan Lembaga Amil Zakat Nasional Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Jawa Timur adalah ‘Belanja Bareng Yatim’ bersama anak yatim dan dhuafa, Sabtu (25/6). Pada Ramadhan 1437 H ini, PT Alstom Energi bersama IZI memberikan keceriaan kepada anak 62 yatim dan dhuafa untuk ikut belanja bersama. Semua peserta berasal dari daerah Semampir yang merupakan daerah eks lokalisasi Dolly, Krembangan dan daerah Bratang. Mereka merasa senang karena bisa belanja bersama-sama. Yang menarik pada kegiatan Belanja Bareng Yatim ini adalah semua peserta turut didampingi karyawan PT Alstom Energi yang ingin merasa lebih dekat dengan anak-anak yatim dan dhuafa tersebut. ■ (Misria/Surabaya) INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
37
IZI JABAR AJAK PULUHAN YATIM BELANJA DI MALL Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Jawa Barat melalui Unit Karawang mengadakan kegiatan Belanja Bareng Yatim (BBY). Puluhan anak yatim dari beberapa daerah di Karawang berkesempatan berbelanja kebutuhan lebaran mereka secara mandiri di Hypermart Technomart, Karawang, Minggu (26/6/2016). Koordinator IZI Unit Karawang Dody Haryanto mengatakan bahwa dirinya merasa senang karena dapat meneruskan amanah dari para donator untuk membahagiakan anak-anak yatim di bulan Ramadhan ini. “Saya berharap akan ada banyak lagi anak-anak yatim yang bisa berbahagia dengan kegiatan BBY ini,” kata Dody.■(Mega/Karawang)
SINERGI UMAT UNTUK KEMANDIRIAN BANGSA Bertempat di Gedung Balai Sudirman, Jl Dr Saharjo Menteng Dalam Tebet, Jakarta Selatan, 12 Lembaga Islam di antaranya BAZNAS, MUI, Dompet Dhuafa, ICMI, Forum Saling Sapa, Rumah Zakat dan PPPA menggelar Halal Bihalal Akbar 1437 Hijriah, Rabu (27/7/2016). Hadir pula berbagai lembaga, seperti ESQ 165, Masyarakat Ekonomi Syariah, Sinergi Foundation, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) dan Forum Zakat (FOZ). Ketua Panitia Halal bi Halal Akbar, Ahmad Juwaini berharap pertemuan dapat meningkatkan tali persaudaraan, kerja sama dan sinergi. Tokoh yang hadir di antaranya Presiden Indonesia ketiga Bacharuddin Jusuf Habibie, Mantan Ketua MPR RI Amien Rais dan Mantan Ketua DPR RI Akbar Tanjung, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Ketua Umum ICMI, Prof Didin Hafidhudhin, Prof Jimly Asshiddiqie, pendiri Pondok Pesantren Daarul Quran Ustadz Yusuf Mansur, Ary Ginanjar, Syafi’i Antonio serta sejumlah tokoh lainnya.■ (Arjuna/IZI/FOZ)
38
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
39
KEPEMIMPINAN
Empat Bekal Kepemimpinan Nabi Yusuf as Oleh Wildhan Dewayana, ST, MSi Direktur Utama Inisiatif Zakat Indonesia
K
epemimpinan adalah topik yang selalu aktual sepanjang masa mengingat urgensinya dalam kehidupan. Selain sebagai pembawa risalah Allah, Nabi Yusuf as juga adalah sosok pemimpin otentik. Momentum kepemimpinan Nabi Yusuf as dapat ditelaah dalam Surah Yusuf sejak awal ayat 54. “Dan raja berkata, ‘ Bawalah Yusuf kepadaku agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat kepadaku “. (QS Yusuf:54) Bagian paling penting dari potongan episode ini terdapat di pengujung ayat 54 hingga akhir ayat 55. Allah SWT menerangkan empat kunci sukses kepemimpinan Nabi Yusuf as. “Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi orang yang berkedudukan lagi dipercaya (makiinun-amiinun) pada sisi kami. Berkata Yusuf, ‘ Jadikanlah aku bendaharawan negara, sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan (hafiidzhun-aliimun)’”. (QS Yusuf 54-55) Makiinun-amiinun adalah dua kunci pertama yang menggambarkan padunya dua komponen penting yang menjadi modal dasar kepemimpinan sekaligus sumber dayanya yang utama, yaitu posisi dan kekuasaan. Dengan keduanya kepemimpinan akan menemukan otoritas formalnya sekaligus sumber daya yang cukup untuk mengaktivasi setiap rencana
40
yang telah dirancang dengan kekuatan penuh dan masif. Hafiidzhun-aliimun adalah dua kunci sisanya yang menggambarkan kapasitas, kredibilitas, sekaligus kelihaian serta seni memimpin. Aliimun menggambarkan penguasaan seorang pemimpin terhadap landscape pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Hafiidzhun memiliki arti yang luas. Dalam konteks ayat, Sayyid Quthb menafsirkannya dengan menjaga nyawa dari kematian, menjaga negara dari kehancuran, dan menjaga masyarakat dari fitnah kelaparan. Dalam terminologi kepemimpinan kontemporer, hafiidzhun dapat diartikan sebagai seluruh praktek kepemimpinan yang bertujuan untuk menjaga kinerja arus misi utama. Kouzes-Posner dalam salah satu riset empiris lintas negara yang dilakukannya selama bertahun-tahun menyimpulkan 5 praktek kepemimpinan efektif universal yang mendukung efektivitas kepemimpinan jika dilakukan terus-menerus, yaitu menantang proses (Challenging the process), menginspirasikan visi bersama (Inspiring a shared vision), memberdayakan orang lain bertindak (Enabling others to act), mencontohkan caranya (Modeling the way), menyemangati jiwa (Encouraging the heart). Wallahu a’lam bishshawab■ INIZIATIF EDISI 3 I SEPTEMBER 2016
EDISI 1 APRIL 2016
3
4
EDISI 1 APRIL 2016