Majalah izi april2016edisi01

Page 1



DAFTAR ISI

8

IBROH Menghidupkan Kembali Amal Islam

10

ADAB Memuliakan Orang Tua

14

WAWANCARA Wildhan Dewayana, ST, Msi Direktur Utama IZI: Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Menawarkan Value yang Lebih Segar dengan 100% Shariah Compliance

20

ALBUM

22

KONSULTASI SYARIAH Meminjam dengan Tambahan Pinjaman

26

TAFSIR QUR’AN Pemimpin Orang-orang Bertaqwa

COVER: Wildhan Dewayana, ST, MSi DESAIN COVER: M Fadhil Nabhan

EDISI 1 APRIL 2016 201

28

KESEHATAN Makanlah Sambil Duduk Jika Ingin Sehat dan Langsing

30

PARENTING Wonderful Family Solusi Ancaman LGBT

32

KISAH SUKSES Emma Agustina: Bantuan Donatur Bantu Mereka Ukir Prestasi

34

KEPEMIMPINAN Membangun Tim Handal dengan Kebaikan Berlimpah

36

POTRET DONATUR Puti Lenggo Geni Hati Tenang Setelah Mengeluarkan Zakat

38

TAFSIR HADITS Orang Terbaik adalah yang Terbaik bagi Keluarganya

1


SURAT PEMBACA

TESTIMONI UNTUK MAJALAH IZI David Chalik, Artis

Dapat Membuat “Easy” Para Muzaki

“Assalamualaikum, selamat atas berdirinya badan amil zakat nasional IZI semoga IZI dapat membuat “easy” para muzaki dalam membayarkan zakatnya dan menjadi penggerak perekonomian untuk membangun ummat Islam Indonesia dan bangsa Indonesia.”

A.R. Prayogo, Pegawai Ditjen Pajak Pusat

Semoga IZI Bisa Menjadi Lembaga Zakat yang Terpercaya dan Profesional

“Semoga IZI bisa menjadi lembaga zakat yang terpercaya dan profesional. Bisa menginspirasi dan menjadi pusat edukasi pengetahuan tentang zakat dan infaq, serta menumbuhkan kesadaran muslim di Indonesia dalam berzakat dan berinfaq. Utk memudahkan masyarakat, ditambah rekening zakatnya agar masyarakat lebih leluasa memilih bank tujuan utk menyalurkan zakat dan infaqnya.”

Dimas Maulana Putra,

Business Owner Washcube Premium Laundry

IZI Menjadi Salah Satu Solusi Permasalahan dalam Mengurangi Kemiskinan

“Harapan saya dgn kehadiran lembaga zakat IZI ini menjadi salah satu solusi permasalahan dalam mengurangi kemiskinan tentunya

2

semakin masif dalam hal pencerdasan mengenai zakat kepada seluruh muzakki. Dan semoga IZI selalu Sukses dan terus bertumbuh menjadi lembaga besar, komitmen dalam hal edukasi tentang pentingnya zakat, dan tentunya Keberkahan atas hasil kerja cerdas dan kerja kerasnya demi terciptanya masyarakat yang madani.”

Chaidir Johan, Ketua LAZ

CMNP

Semoga Majalah IZI Menjadi Jembatan Informasi yang Sangat Dibutuhkan Umat

Puji syukur alhamdulilah, kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta karuniaNya kepada kita semua atas penerbitan perdana majalah IZI ini. Ditengah problem umat Islam saat ini diantaranya yang berupa kebodohan dan kemiskinan merupakan isu yang mendasar dan sentral yang senatiasa dan harus diberdayakan keadaannya secara terus menerus , maka kehadiran majalah IZI adalah merupakan sebuah jembatan informasi yang sangat dibutuhkan oleh umat. Karena dengan kehadiran majalah ini diharapkan dapat membuka mata umat Islam bahwa sesungguhnya kita mempunyai tanggung jawab sosial yang harus ditunaikan. Harapan kami dengan kehadiran majalah IZI ini kedepannya dapat meningkatkan kecerdasan dan ‘melahirkan’ muzaki-muzaki yang baru. ■

EDISI 1 APRIL 2016


EDISI 1 APRIL 2016

3


KABAR DARI IZI

Assalamu’alaikum, Apa kabar pembaca Iniziatif yang dimuliakan Allah SWT? Semoga Allah SWT Yang Maha Agung membimbing dan menuntun langkah kita di jalan-Nya, jalannya para nabi, rasul dan orangorang shaleh, amin ya Rabbal Alamin. Pembaca yang dirahmati Allah SWT, kami bersyukur dapat menerbitkan dan menghadirkan Iniziatif kepada Anda. Majalah yang berada di tangan Anda ini adalah edisi perdana kami menyapa dan menemani hari-hari Anda, pembaca . Ke depan Insya Allah, kami akan terbit secara rutin memberikan berbagai berita yang informatif, inovatif, edukatif dan mencerahkan untuk Anda. Alhamdulillah, kami bersyukur, pada 30 Desember 2015 lalu, Kementerian Agama RI telah mengeluarkan izin kepada Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) sebagai lembaga Amil Zakat Nasional Inisiatif Zakat Indonesia (IZI). Dengan keluarnya izin tersebut, IZI bisa beroperasi untuk menghimpun, mengelola dan mendayagunakan dana umat untuk kemaslahatan umat dan negeri ini. Untuk itu, dibutuhkan manajemen yang rapi, SDM yang handal, sarana dan prasana yang mendukung serta media

informasi yang efektif dan baik yang berfungsi sebagai jembatan memberikan infomasi timbali balik, baik dari IZI, para donatur, instansi terkait, para klien dan masyarakat. Agar target dan tujuan dari IZI bisa tercapai dengan baik. IZI melahirkan dan menghadirkan Iniziatif kepada Anda, pembaca untuk menjawab tantangan tersebut. Sebagai jembatan dan pelayan informasi, baik dari IZI, para donatur, instansi terkait, para klien, kolega dan masyarakat, tentu saja tugas Iniziatif cukup berat. Namun, diiringi dengan tekad yang kuat, kerja keras dan cerdas serta selalu bersandar kepada-Nya, kami percaya jalan kemudahan akan terbuka lebar. Atas izin-Nya dan dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, kami luncurkan majalah Iniziatif ini untuk Anda. Sebagai jembatan informasi, edukasi, pembelajaran, semoga seluruh konten yang kami sajikan di Iniziatif, menambah khazanah pengetahuan Anda. Seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak, kami menerima masukan konstruktif dari Anda. Selamat datang Iniziatif. Wassalamu’alaikum.

PENANGGUNG JAWAB Cecep M Ismail PEMIMPIN REDAKSI Rizqi Rohmat Fahmi Hidayat KONTRIBUTOR Wildhan Dewayana ST MSi , Dr H Agus Setiawan Lc MA, Dr Saiful Bahri MA, Dr Oni Sahroni MA, Dr Pardan Prasetyo MPd, Puti Lenggo Geni, Emma Agustina IKLAN DAN PROMOSI Seprian Dwi Karyansyah, Feriyanto SIRKULASI Silmy Amalia KANTOR PUS AT IZI Jl Raya Condet No 54 D-E Batu Ampar Jakarta Timur 13520 TELEPON 021-877 87 325 FAK SIMILE 021- 877 PUSA FAKSIMILE TSAPP 0812 1414 789 EMAIL salam@izi.or.id WEBSITE www.izi.or.id 87 603 SMS CENTER 085 8887 23456 WHA WHAT wa TTeng eng ah 024-7475140, Bandung 022-720KANT OR PER WAKILAN IZI: Ja wa Timur 031-5023995, Ja engah Jaw Jaw KANTOR PERW ah wesi TTeng eng Daer ah Is time wa YYogy ogy ak art a 0274-561525, Kaliman engah alimanttan Timur Timur,, 0542-7586620, Sula Sulaw 5501,Daer Daerah Istime timew ogyak akart arta wesi TTeng eng a 0401-319-5763 Sula wesi Sela Selattan 0411-8960-711, Ambon 0911-38270451-455-473, Sula Sulaw engggar ara Sulaw 345, Bengkulu 0736-26425, Lampung 0721-8013400 Sumatera Barat 0751-779260, Riau 0761-8416191, Sumatera Utara 061-8229273

4

EDISI 1 APRIL 2016


EDISI 1 APRIL 2016

5


IBROH

Menghidupkan Kembali

Amal Islam

I

slam pernah menorehkan tinta emas dalam lintasan sejarah dan peradaban dunia. Di mana pernah suatu kurun, risalah kenabian ini menguasai dua pertiga dunia. Kekuasaan Romawi, Persia dan Yunani yang dikenal digjaya saat itu, bertekuk lutut di bawah kekuasaan Islam. Kebaikan dan kemaslahatan Islam pun menyebar luas dari Jazirah Arabia tempat awal kelahirannya, hingga ke Eropa. Bahkan, puluhan dan ratusan tahun kemudian, pengaruhnya masih terasa menyebar ke berbagai pelosok dunia, hingga ke negeri kita, Indonesia. Itulah masa di mana para sahabat Nabi Muhammad Saw, hidup. Di masa para kader dakwah Islam pertama binaan Muhammad Saw, Islam ber-

6

jaya dan berhasil menorehkan tinta emas dalam peradaban dunia. Sungguh suatu generasi Islam yang luar biasa, yang istimewa, generasi yang tidak pernah akan terlahir kembali setelah itu. Karena keistimewaan generasi sahabat Nabi saw tersebut tak berlebihan bila cendekiawan Muslim dunia Sayyid Quthub menyebut mereka dalam buku beliau Ma’alim fi ath-Thariq sebagai generasi awal yang unik dan menawan. Suatu generasi yang memiliki prestasi peradaban luar biasa yang belum pernah terlampaui oleh generasi-ge-

EDISI 1 APRIL 2016


nerasi mana pun sesudahnya. Lantas, apa keunikan para sahabat Nabi Saw ini sehingga mereka disebut sebagai generasi awal yang unik dan menawan? Satu di antaranya yang cukup dominan adalah pensikapan mereka terhadap firman Allah dan Rasul-Nya. Di mata mereka, al-Qur’an dan Sunnah tak sekadar pesan biasa yang tak bermakna. Lebih dalam dari itu, Qur’an dan Sunnah telah menjadi pegangan dan pedoman hidup sehari-hari mereka. Tak ada satu persoalan hidup dijalani, kecuali disandarkan kepada petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Islam telah menjadi menjadi way of live generasi awal Islam tersebut. Meski saat itu secara popularitas ideologi dan agama Romawi, Persia dan Yunani cukup menguasai dan menggiurkan, namun hal itu sama sekali tidak menggoyahkan keyakinan mereka untuk tetap berpegang teguh pada petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya Saw. Tak sekadar menarik hati, Islam telah mendarah daging dalam diri para sahabat. Tak hanya itu, di mata para sahabat Nabi saw, al-Qur’an dan Sunnah Rasul tidak sebatas materi untuk konsumsi intelektual mereka semata atau sesuatu untuk dibangga-banggakan kepada khalayak. Tapi, benarbenar suatu perintah yang datangnya dari Allah Yang Maha Kuasa kepada makhluknya untuk segera dilaksanakan dan diamalkan, tanpa terkecuali dan banyak bertanya. Sami’na wa atha’na, kami dengar dan kami taati. Itulah mengapa saat itu Madinah pernah dibanjiri khamar, arak dan minuman keras lainnya. Bukan karena mereka tidak menyukai khamar, minuman yang telah menjadi

EDISI 1 APRIL 2016

kegemaran bangsa Arab turun temurun. Bukan pula karena merepotkan mereka. Mereka membuang khamar yang ada di rumah-rumah mereka ke selokan-selokan di Madinah karena telah turun ayat tentang pelarangan khamar. Para sahabat menumpahkan khamar karena ketaatan mereka kepada perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Saat itu, Madinah digambarkan banjir dengan arak, minuman keras yang dibuang oleh para sahabat, Ketaatan menjalani perintah Allah dan Rasul-Nya, tak hanya ditunjukkan oleh para sahabat saat itu. Contohnya, ketika perintah menutup aurat diturunkan, tanpa buang waktu dan berdebat, para Muslimah bersegera menutup aurat mereka dengan berbagai penutup kepala yang ada di rumah mereka. Yang memiliki bahan kain di rumah, mereka potong kain tersebut untuk dijadikan hijab, penutup diri mereka. Sahabat nabi saw lainnya, menutup aurat mereka dengan taplak meja, korden atau kain apa saja yang tersedia di rumah yang bisa dipakai untuk menutup diri mereka. Mereka gegap gempita menyambut perintah Allah SWT dan Rasul-Nya untuk menutup diri dan berhijab, tanpa bertanyatanya apa latar belakang dan maksud

7


IBROH

perintah Allah tersebut. Perintah tersebut mereka jalani dengan kesungguhan hati, bukan dengan keterpaksaan, subhanallah. Taat menjalani perintah Allah dan RasulNya inilah yang menjadikan para sahabat Nabi Saw terhormat di mata Allah dan RasulNya. Sikap ini pula yang membuat mereka tercatat sebagai generasi unik dan menawan yang mampu menorehkan tinta emas dalam lintasan sejarah dan peradaban dunia. Lantas, bagaimana dengan kita saat ini? Ketaatan kita menerima dan menjalani perintah Allah dan Rasul-Nya, berbanding terbalik dengan generasi awal Islam tersebut. Saat ini, kita terlalu banyak bertanya, bahkan terlalu banyak memperdebatkan perintah Allah dan Rasul-Nya. Islam dijalani menurut selera dan hawa nafsu, bukan karena kesadaran penuh mengharap ridha Ilahi. Kita juga mempelajari Islam sekadar untuk kesenangan intelektual belaka. Akibatnya, menumpuk ilmu keislaman di kepala, namun lemah dalam amal, pelaksanaan dan perbuatan sehari-hari. Padahal, dahulu, dalam

8

urusan amal, para sahabat nomor satu. Mereka tidak akan menambah perintah Allah, sebelum mampu menjalani perintah sebelumnya. Karena itu, wajar bila saat ini secara umum, posisi kaum Muslimin terpuruk di berbagai belahan dunia. Umat Islam menjadi kaum yang terpinggirkan. Negeri-negeri Muslim terbelit banyak problem. Bahkan, ini yang cukup memprihatinkan, di sejumlah belahan dunia, umat Islam saling berselisih satu dengan lainnya. Sudah terlalu lama umat Islam terpuruk, saling gontok-gontokan satu dengan lainnya. Saatnya, kaum Muslimin bangkit dari keterpurukan tersebut. Saatnya pula kita berubah ke arah lebih baik. Inilah saatnya, umat Islam mengukir sejarah emas seperti yang pernah diukir generasi awal Islam. Seperti halnya para sahabat, pegang teguh dan bersegeralah menyambut seruan dan perintah Allah dan Rasul-Nya. Hidupkan kembali amal Islam, insya Allah, kemuliaan kaum Muslimin kembali akan bersinar. â– Oleh Erha EDISI 1 APRIL 2016


EDISI 1 APRIL 2016

9


ADAB

Memuliakan

T

Orang Tua

idak ada seorang pun yang memungkiri peran besar orang tua kepada anakanaknya. Sejak di alam kandungan, masa balita, anak-anak, remaja hingga dewasa, cinta orang tua kepada anaknya tak lekang di makan zaman. Sayangnya, saat ini karena kesibukan dan lain hal, tak jarang dari kita melupakan adab-adab terhadap orang tua hingga tak mendapat keridhaannya. Berikut adalah adab-adab anak terhadap orang tua sebagaimana diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. 1. Tidak duduk di depan orang tua sedangkan mereka berdiri. Dalilnya hadits Jabir bin Abdillah ra,

10

“Rasulullah Saw mengaduh (karena sakit), ketika itu kami shalat bermakmum di belakang beliau, sedangkan beliau dalam keadaan duduk, dan Abu Bakar memperdengarkan takbirnya kepada orang-orang. Lalu, beliau menoleh kepada kami, maka beliau melihat kami shalat dalam keadaan berdiri. Lalu, beliau memberi isyarat kepada kami untuk duduk, lalu kami shalat dengan mengikuti shalatnya dalam keadaan duduk. Ketika beliau mengucapkan salam, maka beliau bersabda, kalian baru saja hampir melakukan perbuatan kaum Persia dan Romawi, mereka berdiri di hadapan raja mereka, sedangkan mereka dalam keadaan EDISI 1 APRIL 2016


duduk, maka janganlah kalian melakukannya. Berimamlah dengan imam kalian. Jika dia shalat dalam keadaan berdiri, maka shalatlah kalian dalam keadaan berdiri, dan jika dia shalat dalam keadaan duduk, maka kalian shalatlah dalam keadaan duduk�. (HR Muslim, No 413) Para ulama mengatakan dilarangnya hal tersebut karena merupakan kebiasaan orang kafir Persia dan Romawi. Maka hendaknya kita menyelisihi mereka. 2. Lebih mengutamakan orang tua daripada diri sendiri atau itsar dalam perkara duniawi. Hendaknya kita tidak mengutamakan diri kita sendiri dari orang tua dalam perkara duniawi seperti makan, minum, dan perkara lainnya. Sebagaimana hadits dalam Shahihain mengenai kisah yang diceritakan oleh Rasulullah Saw mengenai tiga orang yang

EDISI 1 APRIL 2016

“Jika para sahabat berbicara dengan Rasulullah, mereka merendahkan suara mereka dan mereka tidak memandang tajam sebagai bentuk pengagungan terhadap Rasulullah.� (HR al-Bukhari 2731) terjebak di dalam gua yang tertutup batu besar, kemudian mereka bertawasul kepada Allah dengan amalan-amalan mereka, salah satunya berkata, “Ya Allah sesungguhnya saya memiliki orang tua yang sudah tua renta, dan saya juga memiliki istri dan anak perempuan yang aku beri mereka makan dari mengembala ternak. Ketika selesai menggembala, aku perahkan susu untuk mereka. Aku selalu dahulukan orang tuaku sebelum keluargaku. Lalu, suatu hari ketika panen aku harus pergi jauh, dan aku tidak pulang kecuali sudah sangat sore, dan aku dapati orang tuaku sudah tidur. Aku perahkan untuk mereka susu sebagaimana biasanya. Lalu, aku bawakan bejana berisi susu itu kepada mereka. Aku berdiri di sisi mereka, tapi aku enggan untuk membangunkan mereka. Dan aku pun enggan memberi susu pada anak perempuanku sebelum orang tuaku. Padahal anakku sudah meronta-ronta di kakiku karena kelaparan. Dan demikianlah terus keadaannya hingga terbit fajar. Ya Allah, jika Engkau tahu aku melakukan hal itu demi mengharap wajahMu, maka bukalah celah bagi kami yang kami bisa melihat langit dari situ. Maka Allah pun membukakan sedikit celah yang membuat mereka bisa melihat langit darinya�.

11


ADAB

3. Tidak memandang orang tua dengan pandangan yang tajam atau tidak menyenangkan dan tidak meninggikan suara ketika berbicara dengan mereka. Dalil di atas adalah hadits al-Musawwir bin Makhramah ra mengenai bagaimana adab para sahabat Nabi Saw terhadap Nabi Saw. “Jika para sahabat berbicara dengan Rasulullah, mereka merendahkan suara mereka dan mereka tidak memandang tajam sebagai bentuk pengagungan terhadap Rasulullah.” (HR al-Bukhari 2731) Merendahkan suara dan tidak memandang dengan tajam kepada merupakan akhlak yang mulia dan sikap penghormatan yang tentu sangat layak untuk kita jalani kepada orang tua. Karena merekalah orang yang paling layak mendapatkan perlakuan yang paling baik dari kita. 4. Tidak mendahului mereka dalam berkata-kata.

12

Di antara adab yang mulia kepada orang tua adalah tidak mendahului mereka dalam berkata-kata dan mempersilakan serta membiarkan mereka berkata-kata terlebih dahulu hingga selesai. Lihatlah bagaimana Abdullah bin Umar ra menerapkan adab ini. Beliau berkata, “Kami pernah bersama Nabi Saw di Jummar, kemudian Nabi bersabda, ada sebuah pohon yang ia merupakan permisalan seorang Muslim. Ibnu Umar berkata: sebetulnya aku ingin menjawab: pohon kurma. Namun karena ia yang paling muda di sini maka aku diam. Lalu, Nabi Saw pun memberi tahu jawabannya (kepada orang-orang): ia adalah pohon kurma” (HR al-Bukhari 82, Muslim 2811) Ibnu Umar ra melakukan demikian karena adanya para sahabat lain yang lebih tua usianya walau bukan orang tuanya. Tentunya, adab ini lebih layak lagi diterapkan kepada orang tua kita sendiri.■ Oleh Erha EDISI 1 APRIL 2016


EDISI 1 APRIL 2016

13


WAWANCARA

Wildhan Dewayana, ST, MSi Direktur Utama IZI

Inisiatif Zakat Indonesia (IZI)

Menawarkan Value yang Lebih Segar dengan 100% Shariah Compliance

D

engan keluarnya izin dari Kementerian Agama RI pada 30 Desember 2015 lalu, maka resmilah Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) sebagai lembaga amil zakat nasional menghimpun, mengelola dan mendayagunakan dana zakat umat untuk pelayanan, kemaslahatan umat dan negeri. Target dari Kementerian Agama RI yang mensyaratkan setiap lembaga amil zakat mampu menghimpun dana umat minimal 50 trilyun setahun, tidaklah bisa dipandang sebelah mata. Lantas, apa upaya IZI agar bisa mencapai target tersebut? Di masa transisi ini, bagaimana upaya managemen IZI meyakinkan para donatur PKPU untuk bisa migrasi ke IZI? Di tengah menjamurnya lembaga-lembaga amil zakat

14

nasional, apa pula program unggulan yang dibuat IZI agar para donatur kelas Muslim perkotaan Indonesia tertarik menyalurkan dana zakat, infaq dan sadaqahnya ke IZI? Berikut wawancara Direktur Utama Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Wildhan Dewayana Mled kepada redaksi Magizine. Berikut petikannya:

EDISI 1 APRIL 2016


Pada 30 Desember 2015 lalu, keluar izin Kementerian Agama RI kepada IZI sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional. Bisa diceritakan apa urgensinya izin ini bagi IZI, khususnya untuk kemaslahatan umat? UU yang baru tentang pengelolaan zakat, yaitu UU No 23/2011, mensyaratkan izin operasional bagi yayasan atau organisasi masyarakat yang hendak mengelola zakat di Indonesia. Izin operasional sendiri berjenjang, dari skala nasional hingga kota/kabupaten dengan syarat/ketentuan dan konsekuensinya masing-masing. Alhamdulillah, IZI telah memperoleh izin operasional sebagai lembaga Amil Zakat skala nasional. Itu artinya regulasi telah memberikan kewenangan penuh kepada lembaga ini untuk dapat melayani masyarakat, dalam konteks menghimpun, mengelola, dan mendayagunakan dana zakat serta dana sosial keagamaan lainnya di seluruh wilayah tanah air. Bisa dijelaskan, apa tujuan utama berdirinya IZI sebagai lembaga amil zakat nasional? Pemikiran tentang perlunya mendesain sebuah lembaga yang fokus mengelola zakat muncul sudah cukup lama di managemen PKPU, seiring dengan dinamika yang dialaminya, terutama pasca bencana Tsunami Aceh, Desember 2004. Momentum Tsunami Aceh menjadi lahan pembelajaran yang sangat dahsyat bagi PKPU, sekaligus telah membawanya dalam perspektif yang lebih luas dalam melihat aktivitas di dunia filantropi. Saat itu, kami juga memiliki kesempatan berhubungan dengan lebih banyak kalangan, terutama sesama NGO dari berbagai latar belakang dan misi sosial yang EDISI 1 APRIL 2015 2016

dibawanya, baik dari dalam maupun luar negeri. Wujud konkrit dari hasil proses pembelajaran dan interaksi itu juga yang mendorong PKPU memperoleh special consultative status dari PBB tahun 2008 dan registerasi internasional lain dari Uni Eropa tahun 2013. Di satu sisi ini merupakan laverage bagi PKPU. Namun, di sisi lain membawa kerumitan-kerumitan lain bagi managemen, misalnya, bagaimana mengelola positioning lembaga dan mengkomunikasikannya kepada publik yang kini sudah sangat beragam. Jadi, dari perspektif ini, bagi managemen PKPU, sebetulnya lahirnya UU 23/2011 adalah moment of the truth yang mempertemukan keinginan dengan kesempatan. Lahirlah Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) yang sebelumnya hanya merupakan suatu unit pengelola zakat selevel departemen di struktur PKPU. IZI diharapkan betul-betul menjadi lembaga pengelola zakat yang otentik. Bisa dijelaskan bagaimana bentuk relasi antara PKPU dan IZI? PKPU dan IZI adalah dua lembaga dengan entitis hukum yang berbeda dan managemen yang terpisah. Keduanya memiliki positioning dan segmentasi garapan yang berbeda. PKPU akan menjadi International NGO dengan fokus pada isu-isu kemanusiaan dan filantropi secara umum, di Indonesia maupun dunia. Lebih cair karena akan didedikasikan untuk kalangan yang lebih luas no borders no boundaries. IZI akan fokus menjadi lembaga pengelola zakat skala nasional untuk segmen kelas menengah Muslim Indonesia. Tentu saja IZI bukan sekadar unit zakat PKPU yang berganti baju. Tapi

15


WAWANCARA

menawarkan value yang sama sekali baru, lebih segar, modern, namun 100% shariah compliance, sesuai sasaran ashnaf dan maqashid (tujuan) syariah. PKPU dan IZI akan terus melakukan sinergi di lapangan, terutama dalam mendorong perkembangan sektor filantropi Indonesia dan dunia. Bagaimana IZI membangun image sebagai lembaga amil zakat nasional yang amanah dan terpercaya di mata masyarakat? Hasil survei kami dengan Markplus tahun lalu di 8 kota di Indonesia kepada para donator/pembayar zakat menyebutkan bahwa hal paling penting bagi mereka dalam menentukan penilaian kepada sebuah lembaga zakat adalah transparansi/ akuntabilitas. Kedua, efektivitas program. Ketiga, kemudahan. Jadi, semua strategi, policy, desain proses bisnis, dan program yang dijalankan harus mengorbit pada ketiga aspek tersebut. Tentu saja yang juga penting adalah kepatuhan terhadap syariah dan regulasi. Alhamdulillah, untuk hal yang terakhir ini, UU yang baru juga telah mensyaratkan secara khusus proses audit yang akan dilakukan oleh pihak Kementrian Agama terhadap seluruh lembaga pengelola zakat resmi dengan frekuensi cukup tinggi, minimal 2x dalam setahun. Tentu kami harus sungguh-sungguh menyiapkan semua hal yang terkait dengannya. Jika dicermati di struktur organisasi IZI yang telah disahkan, saat ini telah dibentuk pos baru yang kami sebut “Unit Kepatuhan” langsung di bawah Direktur Utama. Ini sematamata untuk menunjukkan komitmen yang kuat dari managemen IZI terhadap aspek tersebut.

16

Saat ini bermunculan pula banyak LAZ, baik lokal maupun nasional, bagaimana IZI merespon fenomena ini? Ini proses yang sangat alamiah dan wajar di sektor manapun yang sedang bertumbuh. Semakin ramai mudah-mudahan semakin akseleratif dan menjadikan sektor ini di tanah air semakin matang, bukan hanya dari aspek realisasi penghimpunan dana, tapi juga lainnya seperti infrastruktur pengelolaan, efektivitas pendayagunaan dana, supply well-trained amil, riset-riset akademis, terobosan-terobosan dalam managemen, dukungan sistem perbankan, platform ICT, dan lain-lain. Dengan fenomena ini juga masyarakat akan semakin kritis terhadap kinerja pengelolaan lembaga zakat. Lembagalembaga watch dog zakat saya kira juga akan semakin banyak. Otoritas mungkin akan lebih banyak mengeluarkan regulasi dan penataan. Lembaga-lembaga sejenis akan terus terkonsolidasi dan memandang semakin pentingnya sinergi. Perhatian kampus dan media juga akan semakin besar. Akan semakin ramai. Ini perkembangan positif. Sektor filantropi Islam akan semakin menjadi pilihan “profesi”. Darah-darah segar akan semakin banyak masuk ke dunia zakat. Insya Allah fase baru dan generasi baru pengelola zakat akan tiba dan mestinya akan jauh lebih berkualitas dari kami-kami generasi awal yang lebih banyak dibesarkan oleh “alam”. Tentu saja semua akan menimbulkan berbagai implikasi dan harus diantisipasi dengan seksama. Harus diakui bahwa dibanding sektor lainnya, bahkan yang paling dekat sekalipun, seperti sektor keuangan syariah, sektor zakat masih harus banyak mengejar ketertinggalan. Dari perspektif ini, kita akan semakin paham mengapa IZI harus fokus di EDISI 1 APRIL 2016


WAWANCARA

sini. Ke depan akan banyak kerja-kerja besar menanti. Secara umum, berapa besar potensi zakat yang dapat dihimpun dan dikelola di negeri ini? Yang sering disampaikan di berbagai media, termasuk oleh Ketua Umum Baznas lebih dari 200 trilyun setahun. Itu hitungan agak kasar kelihatannya berbasiskan PDB tahun 2010. Jadi, angkanya bisa lebih besar lagi sekarang. Belum jika kita juga menghitung dari potensi infak, sadaqah. Apalagi riset juga menunjukkan bahwa bangsa kita pada dasarnya adalah bangsa yang dermawan, bahkan ketika dalam kondisi sulit sekalipun. Angka penghimpunan zakat terus meningkat dari tahun ke tahun tidak terpengaruh oleh kenaikan harga BBM atau gejolak ekonomi lainnya. Mungkin karena ‘size’-nya masih kecil juga. Bagaimana realisasinya selama ini? Tahun kemarin yang tercatat resmi di Forum Zakat (FOZ) di angka sekitar 4 trilyun. Masih kecil. Mungkin angkanya realnya memang tidak terlalu tepat karena tidak semua tercatat secara resmi. Penghimpunan zakat masih terserak di berbagai lembaga di luar FOZ dan penyaluran secara personal, langsung oleh para muzaki. Angka itu setidaknya menunjukkan posisi lembaga-lembaga pengelola zakat di mata masyarakat. Tahun ini Pak Jaja, Mantan Direktur Pemberdayaan Zakat Kemenag menargetkan angka penghimpunan zakat di tanah air sekitar 5 Trilyun. Apa kendala utama sehingga target penghimpunan zakat belum sesuai target secara nasional? EDISI 1 APRIL 2016

Secara formal, terkait status kelembagaan pengelola zakat. Kita tidak pernah tahu angka realnya karena belum semua semua pihak yang menghimpun dana zakat di tanah air sudah terdata di Kementerian Agama. Itu mungkin salah satu tujuan yang diharapkan dari pemberian izin operasional kepada lembaga pengelola zakat seperti disyaratkan undang-undang yang baru. Secara formal, terkait status kelembagaan pengelola zakat. Kita tidak pernah tahu angka realnya karena belum semua semua pihak yang menghimpun dana zakat di tanah air sudah terdata di Kementerian Agama. Itu mungkin salah satu tujuan yang diharapkan dari pemberian izin operasional kepada lembaga pengelola zakat seperti disyaratkan undang-undang yang baru. Secara substansial, seperti dalam riset yang saya sebutkan sebelumnya, dari sisi pihak lembaga pengelola zakat, mungkin dianggap masih belum bisa dengan sungguh-sungguh membangun transparansi/akuntabitas yang seperti diharapkan masyarakat, programprogramnya dirasa masih belum efektif menyasar segmen mustahik dan menyelesaikan permasalahannya, serta masih lemahnya infrastruktur yang memberikan kemudahan dalam penunaikan zakat. Walaupun sebagai praktisi zakat, saya berani mengatakan bahwa untuk ketiga aspek tersebut sudah mengalami banyak sekali kemajuan. Itu buah dari kerja keras teman-

17


WAWANCARA

teman juga yang seringkali harus mengekstrak ide, merencanakan, menguji coba, mensosialisasikan, mencari dukungan resources dan teknologi sendiri. Dari sisi muzaki, bisa jadi karena kurangnya pemahaman tentang zakat atau kurang mengetahui keberadaan lembaga pengelola zakat yang dapat membantu mereka dalam menunaikan kewajiban hartanya dengan lebih efektif. Peran pemerintah juga penting dalam menciptakan iklim dan penataan zakat yang lebih baik ke depan. Seberapa banyak dana zakat dari masyarakat yang bakal dapat dihimpun IZI tahun 2016 ini? Kami targetkan khusus dari zakat sekitar 70 milyar, insya Allah. Kami memasang target yang moderat saja karena di tahun pertama masih banyak hal yang harus dibenahi. Angka itu kira-kira naik sekitar 30% dari penghimpunan zakat sebelumnya yang berhasil dihimpun oleh PKPU di tahun 2015. Dari Kementrian Agama sendiri mensyaratkan komitmen lembaga amil zakat skala nasional untuk menghimpun dana tidak kurang dari 50 milyar setahun. Program unggulan apa saja yang sudah disiapkan IZI untuk mencapai target penghimpunan zakat tersebut? Sebagian program-program yang dijalankan oleh PKPU kami teruskan dengan perbaikan di sana-sini. Dalam jangka pendek kami memiliki program rumah singgah pasien bagi masyarakat miskin. Sebagian dari biaya kesehatan telah dicover oleh pemerintah melalui berbagai programnya. Untuk pasienpasien dhuafa dan keluarganya yang berasal dari pelosok, dari daerah, yang jauh dari

18

rumah sakit rujukan padahal harus berobat secara intensif biasanya tidak terperhatikan, terlunta-lunta karena tidak ada biaya untuk menyewa tempat tinggal dan mengcover akomodasinya selama perawatan. Ini yang akan kami garap. Untuk tahap pertama akan dibuka di sekitar RSCM dengan fasilitas untuk 18 pasien dan keluarganya. Menyusul akan dibuka di sekitar RS Harapan Kita/Dharmais dengan kapasitas tidak jauh berbeda dari yang di RSCM. Itu sebagai tahap awal, sambil nanti terus kami evaluasi program dan efektivitasnya. Sangat mungkin dikembangkan. Asessment kami menunjukkan kebutuhan mustahik terhadap hal ini sangat tinggi. Ke depan IZI akan semakin fokus menggarap program-program pendidikan dan layanan mustahik langsung. Keduanya kami desain agar dapat dengan sungguhsungguh memuliakan para dhuafa dan memberikan solusi tuntas atas permasalahannya. Pendidikan adalah kunci perubahan. Harus menjadi prioritas. Sedangkan layanan mustahik langsung sangat penting diperhatikan karena mereka adalah para dhuafa

Berawal dari keyakinan bahwa jika seseorang memudahkan urusan sesama, maka Allah SWT akan memudahkan urusannya, insya Allah. Oleh karenanya IZI bertekad untuk mengedukasi masyarakat sehingga meyakini bahwa mengeluarkan zakat itu mudah, membangun infrastruktur pelayanan agar zakat dapat ditunaikan juga dengan mudah. EDISI 1 APRIL 2016


WAWANCARA

yang berada dalam kondisi kritis dharuriyah, entah karena tidak bisa makan, kehilangan orang tua (yatim), sakit berat, terlilit hutang, cacat, jompo, dan lainnya. Untuk program ini layanan yang disediakan bukan hanya di kantor, tapi juga luar kantor (mobile service), kami akan proaktif, mendekatkan lembaga ini dengan para mustahik. Karena itu wasiat Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana telah dipraktikkan oleh para sahabatnya. Dalam tinjauan maqashid syariah, mereka yang harus terlebih dahulu diprioritaskan. Jadi, basis program IZI memang dibangun dalam kerangka ashnaf dan maqashid. Tentu dengan mekanisme dan SOP yang ditetapkan. Ada berapa banyak donatur IZI dan berapa target donatur akan dicapai tahun 2016 ini? Dalam system database PKPU kira-kira ada sekitar 100 ribuan data donatur. Sebagian besar di antaranya adalah pembayar zakat. Tahun ini tantangan kami melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para donatur lama kami agar bisa bermigrasi ke IZI. Jika itu dapat dilakukan dengan baik sebetulnya lebih dari ¾ target penghimpunan IZI tahun ini sudah bisa dilewati, insya Allah. Apa keuntungan yang bakal masyarakat dan para donatur IZI dapatkan bila menyalurkan zakat di IZI? Bisa dijelaskan. Core value IZI dalam berkhidmat bagi umat – sesuai kemiripan pelafalan namanya – adalah ‘mudah’ (easy). Tagline yang diusungnya adalah ‘memudahkan, dimudahk an’ dahkan’ an’. Berawal dari keyakinan bahwa jika seseorang memudahkan urusan sesama, maka Allah SWT akan memudahkan urusanEDISI 1 APRIL 2016

nya, insya Allah. Oleh karenanya IZI bertekad untuk mengedukasi masyarakat sehingga meyakini bahwa mengeluarkan zakat itu mudah, membangun infrastruktur pelayanan agar zakat dapat ditunaikan juga dengan mudah, merancang program-program yang efektif yang dapat menghantarkan kehidupan para mustahik agar menjadi jauh lebih mudah. Inilah parameter utama dalam mengukur kinerja pengabdian IZI bagi masyarakat. Secara formal, dengan sebagai lembaga pengelola zakat berizin, IZI dapat mengeluarkan bukti setor zakat (BSZ), yang bisa diurus ke kantor pajak sebagai biaya pengurang pajak. Insya Allah masyarakat juga akan semakin tentram karena UU mensyaratkan lembaga amil zakat resmi harus lolos proses audit keuangan dan syariah yang akan dilakukan oleh pihak Kementrian Agama setahun minimal 2x, agar izin operasionalnya tidak dicabut. Bagaimana kesiapan SDM, organisasi, kinerja IZI dalam menghimpun dan mengelola dana zakat masyarakat ini? Kami sedang bekerja keras untuk menyiapkan semua. Program 100 hari kami ada 5, yaitu pengurusan legal, sosialisasi, penyelesaian masa transisi PKPU-IZI, aktvitas edukasi dan penghimpunan, penyaluran, dan pembangunan supporting system yang mendukung proses bisnis yang diinginkan, termasuk penyiapan para amil IZI, baik di kantor pusat maupun cabang. Insya Allah kami menargetkan paling lambat bulan Mei 2016, akan dilakukan grand launching IZI agar masyarakat semakin kenal lembaga ini dan selanjutnya berkenan menerima kami sebagai bagian dari kerja-kerja amal shalehnya. ■

19


ALBUM

Berbagi Kepedulian untuk Leni Fitriana

Program Latahzan dari Izi Kaltim

Leni Fitriana yang kesehariannya bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) ini hanya bisa pasrah saat suaminya M Imam Syamsuddin meninggal awal Februari 2016 lalu karena sakit jantung dan darah tinggi. Sepeninggal suami, Leni harus berjuang sendiri untuk memenuhi

Lembaga Amil Zakat Nasional Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) perwakilan Kalimantan Timur menghadirkan Program Layanan Antar Jenazah (LATAHZAN). Layanan Antar Jenazah (LATAHZAN) IZI terbuka bagi masyarakat umum dan tidak menerapkan tarif. “Masyarakat antusias, namun karena keterbatasan armada, pelayanan kami belum maksimal,” kata Rahmad Bahari, Koordinator Pendayagunaan IZI Kalimantan Timur. Bagi masyarakat Balikpapan dan sekitarnya yang ingin memanfaatkan layanan ini, bisa menghubungi Hotline 08520.111. 2003 (layanan call 24 jam) atau datang langsung ke kantor IZI Perwakilan Kalimantan Timur, di Jl Soekarno Hatta Km2 No 12 Muara Rapak, Balikpapan. (Rahmad/Rizqi/Balikpapan) ■

kebutuhan hidup keenam anaknya dengan mengandalkan bantuan dari tetangganya dan sisa tabungan yang dipunya. Sebenarnya Leni berniat untuk membuka usaha sendiri atau berdagang tetapi karena dirinya harus mengurus anak-anaknya yang masih kecil. Membantu mereka yang kurang beruntung adalah kewajiban setiap orang yang mampu. Bantuan Anda membuat mereka tersenyum. Mari berbagi kepedulian. (Asmadiredja/Bogor)■

Hijabersmom Semarang Peduli Kesehatan

Hijabersmom Community Semarang (HmC) bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Undip dan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Cabang Jawa Tengah mengadakan acara Layanan Kesehatan Keliling kepada 143 penerima manfaat. Acara dimulai pukul 09.00 – 13.00 WIB bertempat di RW IV Kelurahan Kembangsari, Semarang Tengah pada Selasa (16/2). Hadir dalam acara ini Ibu Siti Adam selaku Ketua HmC Semarang, dr Tun Paksi, SPA sebagai perwakilan dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dan Bapak Djoko Adhi selaku Kepala IZI Jateng. Pelayanan terdiri dari konsultasi dokter spesialis anak dan spesialis penyakit dalam, penimbangan dan pemberian PMT balita, pengobatan umum dan medical check up kepada masyarakat. “Kegiatan ini adalah program pertama IZI Jateng setelah mendapat legalitas Kementerian Agama,” tutur Djoko Adhi, Kepala IZI Jateng. (Abhy/Rizqi/Semarang)■

20

EDISI 1 APRIL 2016


MajelisTaklim Bandara Pattimura dan IZI Maluku Gelar Santunan Beasiswa

Majelis Taklim Bandara Pattimura bekerja sama dengan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) cabang Maluku menggelar launching program Beasiswa Sinergi Pengelolaan Zakat Profesi Program yang digelar di aula Bandara Pattimura, Kamis (21/1). Program ini bertujuan untuk membantu siswa-siswi dhuafa yang memiliki prestasi di sekitar Bandara Pattimura, Ambon. Sebanyak 24 anak menerima program ini. “Alhamdulillah, respon masyarakat cukup baik dengan program ini,” kata Kepala Cabang IZI Maluku Muhammad Ikbal Hulihulis. (Iqbal/Rizqi/Ambon)■

Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Resmi Menjadi LAZ Skala Nasional

Untuk mengoptimalkan pengelolaan dan pelayanan zakat sesuai UU Zakat No 23 tahun 2011, Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU, melakukan spin off atau pemisahan pengelolaan zakatnya kepada Inisiatif Zakat Indonesia (IZI). IZI diharapkan dapat meneruskan, mengembangkan aktivitas pengelolaan zakat dan semua hal yang melekat sebelumnya yang telah dikelola PKPU selama 16 tahun. Penyerahan Surat Keputusan Menteri Agama oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Prof Dr H Machasin berlangsung pada Senin (4/1) di Ruang Direktur Jenderal Bimas Islam, Kementerian Agama, Jakarta. Turut hadir Wildhan Dewayana selaku Direktur Utama LAZ IZI, Nana Sudiana selaku Direktur Pendayagunaan IZI, Rully Barlian Thamrin selaku Direktur Edukasi dan Kemitraan IZI, Suharyanto selaku Direktur Operasional IZI dan Sri Adi Bramasetia selaku Dewan Pembina IZI. “Selamat atas keluarnya izin lembaga zakat nasional,” kata Machasin. (Rizqi/Putri/Jakarta)

IZI Sumatera Utara Bantu Ibu Penjual Es Kelapa

Lembaga Amil Zakat Nasional IZI Sumatera Utara membantu seorang ibu penjual es kelapa di sekitar area Asrama Haji Embarkasi Medan, Selasa (16/2). Siti demikian ibu beranak lima ini telah 16 tahun berdagang es kelapa. Saat dikunjungi oleh tim Pendayagunaan IZI Sumut, Jamaluddin, tampak warung es kelapanya itu sudah sedikit kumuh, kurang bersih dan tidak terawat. Kunjungan Jamaludin tersebut dalam rangka penyaluran bantuan kepada Siti. “Menjadi kepedulian bagi kami di IZI membantu Bu Siti, sosok ibu tangguh yang sampai saat ini terus menghidupi keluarganya meski usianya telah 56 tahun,” ungkap Jamaluddin. Sebaliknya, Siti pun berharap dengan bantuan yang diberikan ini dapat memperbaiki warung dagangannya sedikit demi sedikit. (Madhany/Rizqi/Medan)■ EDISI 1 APRIL 2016

21


KONSULTASI SYARIAH

Meminjam dengan Tambahan Pinjaman

Diasuh oleh Dr Oni Sahroni, MA, Alumni Al-Azhar University, Anggota DSN MUI, Pengawas IZI

Assalamu’alaikum, Semoga Ustadz sehat afiat. Saya ingin bertanya, saya pernah meminjam sejumlah dana kepada seseorang. Pada saat pelunasan, saya memberikan jumlah tertentu sebagai hadiah atas jasanya meminjamkan kepada saya. Bagaimana hukum hadiah tersebut menurut syariah? Hardianto, Bogor Wa’alaikumussalam, Bapak Hardianto yang dirahmati Allah SWT, hadiah atau kelebihan pinjaman dibedakan

22

menjadi tiga bentuk. Pertama, menerima tambahan pinjaman (hadiah) yang disyaratkan. Seluruh ulama sudah konsensus (ijma’) bahwa simpan pinjam dengan tambahan yang disyaratkan itu, diharamkan. Ibnu Quddamah menjelaskan ketentuan hukum ini, “Para ulama sepakat bahwa setiap pinjaman yang disyaratkan ada tambahannya itu, diharamkan. (Ibnu Quddamah, al-Mughni ma’a Syarh al-Kabir, 4/36). Hal ini sesuai juga dengan kaidah fikih, “Setiap pinjaman yang memberikan manfaat (kepada kreditur) itu termasuk riba’. Oleh karena

EDISI 1 APRIL 2016 2015


itu, setiap pemberian hadiah yang diberikan debitur kepada kreditur sesuai dengan perjanjian pada saat akad, maka hadiah ini adalah bunga (riba) yang diharamkan. Kedua, menerima tambahan pinjaman (hadiah) tanpa disyaratkan. Ada banyak dalil yang menjelaskan bahwa meminjam dengan tambahan pinjaman tanpa disyaratkan dalam akad itu boleh menurut Islam, bahkan termasuk husn al-qadha (sebaik-baiknya pelunasan). Hadits Rasulullah Saw dari Jabir ra, ia berkata, “Aku mendatangi Rasulullah Saw yang mempunyai hutang terhadapku, kemudian ia membayar hutangnya dan menambahnya”. (Shahih al-Bukhari 3/153) Ibnu Hazm menjelaskan, diriwayatkan dari Sufyan bin Uyainah dari Ismail bin Khalid dari bapaknya, ia berkata, “Hasan bin Ali membayar hutangnya kepadaku dan dia menambahnya menjadi 80 dirham”. (Ibnu Hazm, al-Muhalla, 8/91) Ketiga, memberikan hadiah sebelum melunasi hutang. Hadits Rasulullah Saw dari Abi Burdah bin Abi Musa, ia berkata, “Saya datang ke Madinah, kemudian saya bertemu dengan Abdullah bin Salam, ia berkata kepadaku, kamu sedang berada di daerah yang penuh dengan praktik riba. Jika engkau memiliki piutang terhadap seseorang, kemudian ia menghadiahkan kepadamu tabn atau syair atau qut, maka jangan engkau ambil, karena itu termasuk riba. (Shahih Bukhari, Kitab Manaqib, Bab Manaqib Abdullah bin Salam, No Hadits 3530) Hadits di atas menunjukkan bahwa pihak yang meminjamkan tidak boleh menerima hadiah dari pihak peminjam, karena ini termasuk riba. Dengan penjelasan tersebut di atas, bisa disimpulkan bahwa hadiah yang Bapak berikan kepada kreditur itu termasuk kategori yang kedua. Maka hadiah tersebut bukan termasuk riba, tetapi bagian sedekah dan husnul qadha, EDISI 1 APRIL 2016 2015

karena tidak pernah disepakati dalam transaksi pinjaman dan diberikan di akhir (saat pelunasan). Wallahu a’lam.

Peruntukan Dana non-Halal Assalamu’alaikum, Saya bekerja di lembaga keuangan konvesional. Pada beberapa kesempatan, saya mendapatkan dana yang tidak jelas kehalalannya. Padahal saya menggunakan gaji saya untuk keluarga dan terkadang kebutuhan sosial. Yang ingin saya tanyakan, apa yang dimaksud dana non-halal? Bagaimana hukum dana halal bercampur dengan dana non halal? Bagaimana peruntukan dana non halal? Bolehkah dana non halal disalurkan untuk beasiswa pendidikan atau kebutuhan konsumtif. Terima kasih atas jawaban Ustadz. Maryanto, Jakarta Wa’alaikumussalam, Bapak Maryanto yang dirahmati Allah SWT, dana non-halal adalah setiap pendapatan yang bersumber dari usaha yang tidak halal (al-kasbu al-ghairi al-mayru’). Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI menjelaskan beberapa kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariah, di antaranya: ❇ Usaha lembaga keuangan konvensional, seperti usaha perbankan konvensional dan asuransi konvensional. ❇ Melakukan investasi pada emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi, tingkat (nisbah) utang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya.

23


KONSULTASI SYARIAH

❇ Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang terlarang. ❇ Produsen, distiributor, serta pedagang makanan dan minuman yang haram. ❇ Produsen, distributor dan atau penyedia barang-barang ataupun jasa yang merusak moral atau bersifat mudharat. (Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Edisi Revisi 2006, Jakarta, diterbitkan atas kerja sama DSN – Bank Indonesia, Cetakan 2006 hal 274) Menurut pendapat yang rajih, jika dana yang halal lebih dominan dari pada dana nonhalal, maka keseluruhan dana tersebut menjadi halal karena dalil-dalil berikut: ❇· Kaidah fikih: ‘Hukum mayoritas sama seperti hukum keseluruhan’. Kaidah tentang tafriq shafqah (memisahkan transaksi halal dari transaksi yang haram). ❇ Mashlahat: Raf’ul haraj wal hajah alammah (meminimalisir kesulitan dan memenuhi hajat umum), di antaranya, lingkungan dan pranata ekonomi masih belum islami, regulasi tidak memihak LKS, masyarakat yang belum paham ekonomi syariah, industri konvensional yang mendominasi, sehingga transaksi dengan konvensional menjadi hal yang tidak bisa dihindarkan · Muro’at qowa’id al-katsrah wa al-ghalabah, maksudnya standar hukum adalah bagian lebih dominan. ❇ Umum al-balwa, maksudnya dana halal yang bercampur tersebut menjadi sulit. Banyak para ulama yang menegaskan tentang hal ini, beberapa ulama di antaranya: ❇ Ibnu Nujaim berkata, “Jika terjadi di sebuah negara, dana halal bercampur dengan dana haram, maka dana tersebut boleh dibeli dan

24

diambil, kecuali jika ada bukti bahwa dana tersebut itu haram.” ❇ An-Nawawi berkata, “Jika terjadi di sebuah negara, dana haram yang tidak terbatas bercampur dengan dana halal yang terbatas , maka dana tersebut boleh dibeli, bahkan boleh diambil kecuali ada bukti bahwa dana tersebut bersumber dari dana haram, jika tidak ada bukti, maka tidak haram. Tetapi meninggalkan perbuatan tersebut itu dicintai Allah SWT.” Para ulama menjelaskan bahwa dana nonhalal tidak dimanfaatkan oleh pemiliknya, dan harus disedekahkan kepada pihak lain. Maksudnya, pendapatan non halal hukumnya haram. Oleh karena itu, tidak boleh dimanfaatkan oleh pemiliknya (pelaku usaha haram tersebut) untuk kebutuhan (hajat) apa pun, baik secara terbuka ataupun dengan cara hilah, seperti digunakan untuk membayar pajak. Pendapatan non halal harus diberikan atau disalurkan kepada pihak lain sebagai sedekah. Sebagaimana penjelasan dalam Standar Syariah AAOIFI Bahrain sebagai berikut. Pendapatan non-halal tidak boleh dimanfaatkan untuk kegiatan apa pun, walaupun dengan cara hilah, seperti digunakan untuk membayar pajak. Sesuai juga dengan kaidah fikih, “Setiap pendapatan yang tidak bisa dimiliki, maka (pendapatan tersebut) tidak bisa diberikan (kepada pihak lain)”. Tentang penyaluran dana non-halal, mayoritas ulama berpendapat, bahwa dana non-halal hanya boleh disalurkan untuk fasilitas umum (al-mashlalih al-ammah), seperti pembangunan jalan raya, MCK. Sedangkan sebagian ulama, seperti Syeikh Yusuf al-Qardhawi dan Prof Dr al-Qurrah EDISI 1 APRIL 2016 2015


KONSULTASI SYARIAH

Dagi berpendapat, bahwa dana non halal boleh disalurkan untuk seluruh kebutuhan sosial (aujuh al-khair), baik fasilitas umum (al-mashalih al-ammah), ataupun selain fasilitas umum, seperti hajat konsumtif faqir, miskin, termasuk program-program pemberdayaan masyarakat. Sumber perbedaan pendapat di atas adalah status dan kepemilikan dana yang disedekahkan tersebut. Bagi ulama yang membolehkan penyaluran dana non-halal hanya untuk mashalih ‘ammah, itu berdasarkan pandangan bahwa dana haram itu haram bagi pemiliknya dan penerimanya. Jika dana itu haram bagi penerimanya, maka penerimanya tidak menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan pribadinya, tetapi harus disalurkan untuk pembangunan fasilitas publik yang dimliki oleh masyarakat secara umum. Bagi ulama yang membolehkan penyalurannya untuk seluruh kebutuhan sosial, itu berdasarkan pandangan bahwa dana haram itu haram bagi pemiliknya, tetapi halal bagi penerimanya. Jika dana itu halal bagi penerimanya, maka penerimanya bisa menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan pribadinya, termasuk kebutuhan konsumtif dan program perberdayaan masyarakat. Pendapat kedua ini memiliki landasan hukum baik dari aspek nash dan maqashidnya, yaitu di antaranya : 1. Hadits Rasulullah Saw. “Sesuai dengan ucapan Rasulullah Saw kepada sahabiyyah Barirah ketika menyerahkan kepada Rasulullah Saw. Maka Aisyah ra berkata, “Sesungguhnya daging itu termasuk sedekah dan Rasulullah tidak mengambil sedekah. Kemudian Rasulullah Saw menjawab, ‘sesungguhnya barang ini sedekah baginya, dan hadiah bagi kita.” EDISI 1 APRIL 2016 2015

Hadits di atas memberikan dilalah (makna), bahwa dana non-halal itu bisa disalurkan dan dikonsumsi untuk / oleh pihak penerima sedekah seperti faqir, miskin dll. 2. Atsar. Al-Hasan ra pernah ditanya tentang taubat al-Ghal (orang yang mengambil harta ganimah sebelum dibagikan atau sebelum pasukan berpencar). Al-Hasan menjawab, “Ia harus bersedekah dengan harta tersebut.” 3. Mashlahat. a) Dana non-halal bukan milik pihak tertentu, tetapi menjadi milik umum. Selama bukan milik seseorang atau pihak tertentu, maka dana tersebut bisa disalurkan untuk faqir miskin dan pihak yang membutuhkan. b) Dana non-halal itu haram bagi pemiliknya (pelaku usaha haram tersebut), tetapi ketika sudah terjadi perpindahan kepemilikan, status dana tersebut halal bagi penerimanya, baik entitas pribadi, seperti faqir miskin, ataupun entitas lembaga seperti yayasan sosial, pendidikan. Al-Qardhawi menjelaskan, “Menurut saya dana non-halal itu kotor (khabits) dan haram bagi pihak yang mendapatkannya, tetapi halal bagi (penerimanya, seperti) orang-orang faqir dan kebutuhan sosial. Karena dana tersebut bukan haram karena fisik dana tersebut, tetapi karena pihak dan faktor tertentu.” c) Program pemberdayaan masyarakat adalah penyaluran dana untuk tuntuk tujuan jangka panjang sehingga manfaat yang diterima lebih besar dan jangka panjang (fiqh ma’alat dan fiqh aulawiyyat). Atas dasar ini, maka dana non-halal bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sosial apa pun, termasuk kebutuhan beasiswa dan pendidikan. Demikian Bapak Maryanto jawaban dari kami, semoga telah menjawab pertanyaan Bapak.■

25


TAFSIR QUR’AN

Pemimpin Orang-orang Bertaqwa Oleh Dr Saiful Bahri MA Alumni Al-Azhar University/Korps Dai IZI “Dan orang orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istriistri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS al-Furqan: 74)

A

yat di atas adalah doa yang selalu disenandungkan ibâdurrahmân. Sebuah ikrar sekaligus permohonan kepada Zat yang serba maha agar terwujud rekayasa kebaikan sosial. Idealisme tertingginya adalah menjadi pemimpin bagi orangorang bertakwa. Demikianlah, seharusnya doa tersebut menjadi inspirasi dan idelisme setiap Mukmin. Ia menjadikan dirinya sebagai pilar yang menginspirasi keluarganya untuk menjadi sebuah komunitas kecil yang harmonis dan kemudian menjadi rahim bagi kelahiran orang-orang bertakwa. Lalu, nilai-nilai kebaikan yang sudah

26

dipraktekkan tersebut ditularkan kepada para tetangga dan komunitasnya untuk membentuk iklim kebaikan komunal. Sebagai contoh adalah suasana bulan Ramadan. Mengapa puasa menjadi ringan? Karena hampir semua Muslim melaksanakannya. Mengapa infak dan sedekah tak sulit? Karena banyak Muslim berlomba untuk membayar zakat dan mengeluarkan hartanya bersedekah. Demikian halnya membaca al-Qur’an dan qiyamullail menjadi mudah, karena lingkungan dan suasana kebaikan yang mendukung. Rekayasa kebaikan ini perlu dilakukan sesegera mungkin di berbagai komunitas agar tak ada kesempatan bagi kemunkaran untuk mendahului rekayasa. Karena, jika kemunkaran terlebih dahulu merekayasa sosial dan merajalela, maka kebaikan akan menjadi langka dan kemunkaran menjadi sulit untuk diingkari. Di dalam al-Qur’an pun perintah melakukan kebaikan selalu distimulasi dalam bentuk kesegeraan, seperti fastabiqul khairât (berlomba dalam kebaikan), wa sâri’û, sâbiqû, fafirrû, dan sebaginya. Wallahu a’lam.■ EDISI 1 APRIL 2016


EDISI 1 APRIL 2016

27


KESEHATAN

Makanlah Sambil Duduk

jika Ingin Sehat dan Langsing Oleh dr Rina Juwita

Y

ou are what you eat adalah kalimat bijak yang demikian melegenda dalam sejarah kehidupan manusia. Apa yang kita makan secara empiris memang benarbenar menjadi cerminan siapa diri kita. Orang yang memperhatikan tata cara makan dan apa yang dimakan, kualitas kesehatannya cenderung lebih baik dari mereka yang sembrono dan asal-asalan memakan makanan. Misalnya, sudah tahu bahwa dirinya mengalami penyakit yang berkaitan dengan gangguan metabolism,seperti diabetes, malah dirinya banyak memakan makanan yang banyak mengandung karbohidrat atau gula. Karenanya, siapa saja yang menginginkan kualitas kesehatannya baik, hendaknya benarbenar memperhatikan masalah makan ini. Nabi Saw memberikan teladan dalam hal makan, antara lain:

Duduk tegak. Mengambil posisi duduk tegak tanpa bersandar, posisi duduk tegak tidak membungkuk tidak menyebabkan perut terlipat dan diafragma lebih terdorong ke bawah rongga dada sebagai wadah membantu pernapasan juga menjadi lebih lapang. Dari Anas dan Qatadah ra, dari Nabi Saw, “Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri. Qatadah ra berkata, bagaimana dengan makan? Beliau menjawab, Itu lebih buruk lagi. (HR Muslim dan Turmidzi) Dalam hadits lain, dari Abu Hurairah, Nabi Saw bersabda, “Jangan kalian

28

minum sambil berdiri. Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan.� (HR Muslim) Para pakar kesehatan telah mengkaji bahwa minum dan makan sambil duduk, lebih sehat, lebih selamat, dan lebih sopan, karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras. Jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama, maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa bebenturan dengan makanan atau minuman yang masuk. Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfrinter. Sfrinter adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang berada di ginjal. Nah, jika kita minum berdiri. Air yang kita minum disaring, tapi kurang optimal karena gravitasi. Air lebih cepat menuju kandung kemih maka terjadi pengendapan di saluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras agar memperEDISI 1 APRIL 2015 2016


tahankan semua otot pada tubuhnya. Sehingga bisa berdiri stabil dan dengan sempurna. Ini merupakan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan, yang menjadikan manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan syarat terpenting pada saat makan dan minum. Ketenangan ini bisa dihasilkan pada saat duduk, di mana syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang. Sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat.

Ingin Langsing, Jangan makan sambil berdiri. Di zaman yang serba cepat ini, makan bukanlah kegiatan yang spesial lagi. Dahulu, orangorang selalu makan dalam keadaan duduk untuk menghargai berkah yang diberikan sang pencipta. Namun kini, makan sambil berdiri bahkan berjalan sudah jadi hal yang lumrah. Secara ilmiah, makan sambil duduk dan tetap pada satu tempat membuat otak tidak akan memikirkan makanan lain selain yang ada di hadapannya saat itu. Hal itu karena tubuh akan memberikan sinyal pada otak untuk tidak

Makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf vagal (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (vagal inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak. Rasulullah Saw pernah sekali minum sambil berdiri karena ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukan merupakan kebiasaan.

perlu mencicipi makanan lainnya dan fokus pada satu makanan ketika sedang duduk dan hal itu membuat lebih sedikit memasukkan kalori dalam tubuh.

EDISI 1 APRIL 2015 2016

Solusi Jika Tidak Memungkinkan Duduk Tidak ada riwayat yang membolehkan secara mutlak makan atau minum secara berdiri. Jika kita berada dalam forum yang tidak menyediakan kursi, maka sebaiknya kita mengusahakan tempat duduk yang mungkin ada di ruangan lain. Jika tidak ada juga tidak ada salahnya kita makan sambil lesehan, insya Allah tidak mengurangi kemuliaan kita. Wallahua’lam bishawab.â–

29


PARENTING

Wonderful Family Solusi Ancaman LGBT

H

ari-hari ini adalah ujian berat bagi keimanan keluarga kita. Bagaimana tidak, ragam kampanye gerakan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) kini menyeruak seiring jargon kebebasan dan HAM. Perilaku kaum Nabi Luth as yang dikutuk Allah ini seperti menemukan momentum memasarkan programnya dengan dalih demokrasi. Tak kurang, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin menyebut perilaku LGBT mengancam sendi-sendi kehidupan keluarga, agama dan bangsa. Para ulama dan tokoh-tokoh bangsa juga telah mengingatkan bahaya LGBT karena tidak sesuai dengan nilainilai keagamaan. Masalah LGBT adalah masalah besar bangsa yang harus dibendung sejak dini. Peran ketahanan keluarga menjadi kunci agar kita, khususnya anak-anak, tidak terpapar virus kaum Sodom dan Gomorah ini. Orang tua harus memahami betul bahaya dan dampak penyakit kejiwaan LGBT agar bijak dan mampu arahkan keluarga menjadi keluarga sakinah, keluarga impian (wonderful family) yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan keadaban.

30

Menurut Prof DR Abdul Hamid El-Qudah, pakar penyakit kelamin menular dan AIDS dari Asosiasi Kedokteran Islam Dunia (FIMA), dalam bukunya Kaum Luth Masa Kini, menuliskan ragam akibat perilaku menyimpang LGBT ini. Pertama, dampak kesehatan,,

EDISI 1 APRIL 2016


di mana pelaku akan menderita penyakit menular dan memiliki rentang usia yang lebih singkat dibanding individu normal. Kedua, dampak sosial, berupa perilaku kehidupan yang tidak normal yang dialami pelaku LGBT. Ketiga, dampak pendidikan, pelaku LGBT dari kalangan siswa-siswi rentan memiliki masalah putus sekolah daripada siswa normal. Keempat, dampak keamanan, disebutkan 33 % kejadian pelecehan seksual yang terjadi di Amerika Serikat dilakukan oleh kelompok LGBT. Sehingga ancaman kriminalitas yang dilakukan pelaku LGBT menjadi sinyal agar kita selalu waspada, terutama menjaga sekuritas anak-anak dan remaja. Wonderful FFamily amily Sebagai Muslim kita harus sadar bahwa perilaku LGBT akan mendatangkan murka Allah sebagaimana kisah kaum Sodom dan Gomorah. Rasulullah Saw dalam beberapa riwayat telah memberikan arahan kepada keluarga Muslim agar mampu menghindari bahaya buruk LGBT secara dini. Pertama, memisahkan tempat tidur anak lelaki dan perempuan sejak kecil. Kedua, mengajari mereka olahraga/mainan sesuai gendernya. Ketiga, mengajari dan memahamkan anak agar menutup aurat. Keempat, beritahu dan memahamkan anak agar tidak meniru perilaku yang menyerupai lawan jenis (banci). Islam memberi gambaran keluarga sakinah adalah gambaran keluarga bahagia dengan dihiasi oleh semangat nilai-nilai keimanan. Peran ayah-ibu menjadi amat penting dalam memvisualisasikan visi keluarga sakinah menjadi wonderful family. Kepemimpinan ayah-ibu yang ditopang ketegasan, kelembutan akhlak, kasih sayang dan keteladanan menjadi inspirasi dan energi EDISI 1 APRIL 2016

Oleh Dr Pardan Prasetyo MPd

Direktur Buahati Islamic School (BHIS), Jakarta Direktur GLC Indonesia Trainer dan Konsultan Pendidikan

bagi keluarga membendung virus LGBT. Virus perilaku abnormal akan sulit berkembang manakala imunitas dan kesadaran keluarga terhadap perilaku menyimpang besar. Sebaliknya, manakala keluarga adalah tipikal broken home maka imunitas terhadap perilaku hidup menyimpang amat mungkin lebih besar terjadi. Anak-anak yang tak lagi mendapat sentuhan tarbawi dari orang tuanya akan mencari pelampiasan diri dalam aktivitas yang membawa pada kerusakan, baik secara tampilan, gaya hidup dan orientasi kejiwaannya. Anak-anak akan lebih permisif terhadap propaganda LGBT, bahkan terjerumus pada pola hidup yang menjauhkan dirinya dari nilai-nilai rabbani. Derasnya kampanye LGBT yang didukung kucuran dana besar dari sponsor kemanusiaannya menjadi tantangan berat yang harus dihadapi dengan penguatan ketahanan keluarga inti. Sambil terus berharap pemerintah menelurkan regulasi bernas yang mengantisipasi maraknya bahaya dan propaganda LGBT, juga memberikan edukasi positif baik bagi pelaku maupun warga negara, khususnya kaum muda. Adalah kewajiban kita pula membentuk keluarga sakinah, wonderful family, sebagai solusi dini agar keluarga dan anak-anak kita terselamatkan dari wabah virus penyakit ini. Wallahu a’lam.â–

31


KISAH SUKSES

Emma Agustina

Bantuan Donatur

Bantu Mereka Ukir Prestasi

E

mma Agustina adalah salah seorang anak bangsa yang tegar. Meski kondisi ekonomi keluarganya terbatas, namun hal itu tak menyurutkan semangat perem puan asal Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) ini, mengukir prestasi. Di keluarganya, selain berprestasi, perempuan kelahiran Sabang, 4 Agustus 1998 Emma adalah sosok kakak yang sangat sayang kepada keluarga dan adiknya. Karena semangat dan ketegaran sikapnya tersebut, berbagai prestasi ia ukir, mulai dari tingkat desa hingga provinsi. Ayahnya telah berpulang karena sakit dan sang ibu menjadi tulang punggung, berjuang untuk menghidupi keluarga dengan pekerjaan yang tak tentu. Emma, demikian perempuan yang bercita-cita menjadi psikolog ini biasa disapa, tetap semangat mengasah bakat meraih prestasi di berbagai perlombaan. Kebiasaan Emma berolahraga teratur dan makan makanan sehat setiap hari adalah

32

EDISI 1 APRIL 2016


upayanya agar dapat sembuh dari penyakit jantung yang tidak begitu parah. Perempuan yang suka mata pelajaran matematika dan fisika ini, selalu masuk 5 besar di kelasnya. Selain berprestasi di sekolah, Emma juga aktif dan berprestasi di luar sekolah. Pada tahun 2014, anak pertama dari dua orang bersaudara ini terpilih sebagai finalis duta lingkungan. Setahun kemudian, pada tahun 2015, ia juga terpilih sebagai duta favorit perwakilan duta konservasi dan bahari Provinsi Aceh. Di olahraga kegemarannya, yaitu bela diri anggar, Emma telah berkali-kali memenangi kejuaraan anggar daerah. Beberapa prestasi di luar sekolah pernah diukir siswi SMAN 1 Sabang, NAD ini di antaranya adalah Juara Pertama Duta Lingkungan se-Kota Sabang Tahun 2014, Juara Favorit Duta Lingkungan se-Aceh tahun 2015, Juara Harapan 2 Putri Konservasi dan Bahari se-Kota Sabang tahun 2015, maraih medali perunggu pada kejuaraan daerah tahun 2013. Kehadiran Program OKP (Orphan Kafalah Program) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) tak sekadar penghibur, lebih dari itu menjadi pemicu semangat Emma untuk terus mengukir prestasi mengejar cita-cita mulianya menjadi seorang psikolog. Salah satu program unggulan yang dijalani IZI ini sendiri meliputi bantuan finansial, pendidikan dan juga kesehatan. Di mana sasaran atau obyek program ini adalah para anak yatim di seluruh Indonesia yang memiliki motivasi dan citacita kuat untuk mengukir prestasi demi kemaslahatan diri, keluarga dan lingkungan. Emma dan keluarga, bersyukur telah terpilih menjadi salah seorang yang berhak mendapatkan program OKP IZI ini. Selain bersyukur kepada-Nya, Allah Yang Maha EDISI 1 APRIL 2016

Kehadiran Program OKP (Orphan Kafalah Program) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) tak sekadar penghibur, lebih dari itu menjadi pemicu semangat Emma untuk terus mengukir prestasi mengejar cita-cita mulianya menjadi seorang psikolog. Pemberi, ia juga berterima kasih kepada IZI, khususnya para donatur IZI yang telah menyisihkan sebagian dananya untuk membantu ia dan anak-anak di berbagai pelosok negeri ini mengejar cita-cita tertinggi mereka. “Tak hanya saya, semoga akan banyak lagi teman-teman saya lainnya, anakanak yatim di berbagai pelosok negeri ini yang terbantu dengan dana yang para donatur berikan. Semoga Dia memberi balasan yang berlimpah untuk para donatur,� tutur Emma, terharu.■Oleh Erha Laporan Seprian, Rizqi

Bioadata Nama

: Emma Agustina binti Erdi Handana TTL : Sabang, 4 Agustus 1998 Keluarga : Anak ke 1 dari 2 bersaudara Hobi : Beladiri Anggar Cita-cita : Psikolog Pendidikan : SMAN 1 Sabang, kelas 3 Alamat : Jurong By Pass Aceh

33


KEPEMIMPINAN

Membangun Tim Handal dengan Kebaikan Berlimpah

H

Oleh Wildhan Dewayana, ST, MSi

arapan indah sulit menjadi realita hanya melalui tindakan satu orang. Kepemimpinan adalah usaha bersama dalam tim. Ini suatu aksioma yang telah dipahami dengan baik oleh pemimpin di setiap masa, di setiap tempat. Tantangannya adalah bagaimana membangun tim yang handal. Dalam studi yang cukup lawas namun tetap relevan, Jodi Taylor (1998) menguji variabel kritis kesuksesan pada organisasi berskala besar dan menemukan faktor utamanya adalah “hubungan dengan anak buah”. Bahkan dalam dunia yang serba cepat opini tersebut tetap konsisten dengan fakta. Dalam sebuah survei online yang dilakukan oleh Fast Company, responden diminta untuk mengindikasikan hal yang paling penting bagi kesuksesan di masa depan, 72% memilih keahlian sosial, 28% memilih keahlian teknis internet. Kouzes dan Posner – dua orang pakar kepemimpinan - melalui riset yang panjang, sampailah pada kesimpulan yang sangat penting. Kepemimpinan adalah suatu hubungan. Kepemimpinan merupakan hubungan antara mereka yang terpanggil untuk memimpin dan mereka yang memilih untuk mengikuti. Kesuksesan dalam kepemimpinan telah, sedang, dan akan terus menjadi sebuah ukuran dari seberapa baik orang bekerja dan

34

bermain bersama Anda. Dengan tugas maha berat di pundaknya, Rasulullah Saw sebagai seorang pemimpin pasti sangat menyadari kebutuhan tim yang sangat handal untuk menopang misi kepemimpinannya. Atas bimbingan wahyu, kita melihat betapa tekun dan lihainya Beliau Saw membangun pola hubungan tim yang sungguh-sungguh sebagai wujud kepemimpinan yang otentik. “Rasulullah adalah orang yang paling peka perasaannya, mudah tersentuh, belum pernah ada orang yang bertanya sesuatu kecuali beliau mendengarkannya dan tidak meninggalkannya sampai dia sendiri yang pergi meninggalkan Rasulullah. Dan belum pernah bersalaman kecuali beliau yang lebih dulu bersalaman dan tidak melepaskannya sebelum orang lain melepaskan tangannya.” (HR Abu Nua’im) Pola hubungan yang tidak hanya berhenti pada retorika dan jargon yang

EDISI 1 APRIL 2016


indah, namun terwujud konkrit dalam khidmat bagi anggota tim yang seringkali menuntut pengorbanan dan ketulusan tidak berbatas. “Rasulullah Saw kalau diminta oleh sesama tidak pernah menolak atau mengatakan tidak.” (HR Bukhari) Sahal bin Sa’ad meriwayatkan bahwa seorang wanita datang kepada Rasulullah sambil membawa sebuah kain bersulam yang indah dan bagus. Wanita itu berkata, “Aku menyulamnya sendiri dengan tanganku. Pakailah ini ya Rasulullah.” Nabi Muhammad pun menerimanya dengan senang hati dan penuh terima kasih seakan-akan beliau sangat membutuhkannya. Kemudian ketika suatu saat beliau memakainya, datanglah seseorang dan berkata, “Berikanlah sarung itu padaku wahai Rasulullah, betapa indahnya!” Rasulullah berkata, “Ya.” Kemudian beliau pulang untuk merapikan dan melipatkan kain itu. Lalu, beliau datang kembali dan memberikannya kepada orang tersebut. Orang-orang berkata ketus dengan nada menyesali perbuatan orang tersebut, “Engkau meminta apa yang telah dipakai Rasulullah. Kita tahu Rasulullah tidak akan menolak permintaanmu.” Lalu, orang itu berkata, “Demi Allah, aku memintanya bukan untuk aku pakai, tetapi akan aku jadikan sebagai kain kafanku nanti apabila aku meninggal dunia.” Sahal berkata, “Dan benar, setelah orang itu meninggal, dia dikafani dengan kain tersebut.” (H.R. Bukhari) Bahkan ketika anggota timnya itu seseorang yang berada di level ‘office boy atau cleaning service’ dalam istilah yang dikenal zaman sekarang, Rasulullah Saw berupaya membangun pola hubungan yang tinggi dan mulia. “Aku (Anas bin Malik) pernah menjadi pembantu Rasulullah Saw selama 10 tahun. Beliau sama sekali tidak pernah mengatakan EDISI 1 APRIL 2016

kepadaku, Ah. Tidak pernah pula beliau mengomentari sesuatu yang aku kerjakan, ‘Mengapa kamu mengerjakannya?’ atau mengomentari sesuatu yang tidak aku kerjakan, ‘Mengapa kamu tidak mengerjakannya?’” (HR Bukhari dan Muslim) Demikian pula dari hal-hal kecil yang sering kali tidak diperhatikan oleh seorang pemimpin yang super sibuk, padahal itu penting dalam membangun hubungan positif dengan tim. Jarir bin Abdullah berkata, “Belum pernah aku melihat Rasulullah atau Rasulullah melihatku sejak aku masuk Islam, kecuali beliau dalam keadaan tersenyum.” (HR Bukhari) Dalam hadits lainnya disebutkan, “Belum pernah aku menemukan orang yang paling banyak tersenyum seperti Rasulullah.” (HR Tirmidzi) Buah dari semua upaya melelahkan dan tidak pernah putus itu, terbentuklah sebuah tim handal dengan loyalitas tidak terbayangkan seperti dituturkan dalam buku-buku sejarah. Urwah bin Mas’ud pernah menghadap nabi sebagai duta bangsa Kafir Quraisy pada abad ke-6 H. Ia terpana melihat orang-orang Islam tidak membiarkan satu tetes pun bekas air wudhu Nabi jatuh ke tanah. Mereka menampung bekas air wudhu beliau dengan kedua belah tangan mereka dan membasuhkannya ke tubuh mereka. Mereka berebut satu dengan lainnya. Dari perspektif ini menjadi dapat dimengerti, kegemilangan pencapaian dari misi kepemimpinan Rasulullah Saw, secara lahiriah adalah buah dari kinerja tim yang hebat. Tim handal yang hanya dapat dibeli dengan kerja keras, ketekunan, pengorbanan, dan ketulusan seorang pemimpin dalam memberikan kebaikan yang berlimpah kepada para pengikutnya.■

35


POTRET DONATUR

Puti Lenggo Geni

Hati Tenang Setelah Mengeluarkan Zakat

T

idak beralasan pendapat yang mengatakan mengeluarkan zakat akan membuat seseorang menjadi miskin. Sebaliknya, menunaikan zakat, infaq dan sadaqah (ZIS) justru mendatangkan kebaikan, ketenangan jiwa, kebaikan,

36

bahkan keberkahan, tak hanya diri sendiri, keluarga juga lingkungan sekitar. Hal inilah yang dirasakan Puti Lenggo Geni dan keluarga. Usai mengeluarkan zakat, infaq dan sadaqah, tak hanya merasakan ketenangan jiwa, perempuan kelahiran EDISI 1 APRIL 2016


Jakarta, 21 Mei 1978 ini juga mendapatkan berbagai limpahan kemudahan. “Semuanya terasa mudah, bahkan persoalan sulit pun terasa ringan. Mungkin karena hati ini sudah plong,” kata jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini, bercerita. Bunda Puti, demikian perempuan yang runut bicaranya ini biasa disapa, mulai mendapatkan pengetahuan tentang zakat dari orang tua di rumah dan para guru di bangku sekolah. Mereka tak bosan-bosan memotivasi anak-anaknya untuk mengeluarkan zakat. Namun, ia mengaku, mulai rutin mengeluarkan ZIS sejak menikah. “Mereka tak hanya memotivasi dan menasihati juga memberi contoh kepada kami anak-anaknya,” tuturnya, penuh rasa terima kasih kepada orang tua dan para guru di sekolah yang telah mengajarkannya berinfak sejak kecil. Saat ini, bagi Bunda Puti dan keluarga, mengeluarkan ZIS sudah menjadi kegemaran, baik harian, pekanan, bulanan maupun tahunan. Berinfaq tak sekadar untuk membantu orang lain yang menerimanya, lebih dari itu yang paling utama adalah menjalani perintah Allah dan Rasul-Nya. “Semata-mata mengharapkan keridhaanNya,” papar Bunda Puti yang mengaku penghasilannya malah bertambah dengan rutin membayar ZIS. Seperti juga kebanyakan para donatur lainnya, Bunda Puti dan keluarga rutin

Biodata

Nama Lengkap Nama Panggilan TTL Alamat Rumah Pendidikan

: Puti Lenggo Geni : Puti : Jakarta, 21 Mei 1978 : Jl Daksa 2 No 5A, Jakarta : Sarjana Ekonomi UI

EDISI 1 APRIL 2016

Bunda Puti dan keluarga rutin memberikan pengelolaan ZISnya kepada lembaga zakat yang terpercaya dan amanah. Selain itu, ia dan keluarga juga meyakini lembaga zakat lebih profesional mengelola dan menyalurkan dana ZIS ke orang dan tempat-tempat yang tepat. memberikan pengelolaan ZIS-nya kepada lembaga zakat yang terpercaya dan amanah. Selain itu, ia dan keluarga juga meyakini lembaga zakat lebih profesional mengelola dan menyalurkan dana ZIS ke orang dan tempat-tempat yang tepat. Di samping juga lembaga zakat memberikan berbagai kemudahan untuk menyalurkan dana ZISnya. “Kami tinggal melakukan transfer ke rekening zakat yang sudah ditentukan. Lembaga zakat pun rutin memberikan laporan penyaluran dan pengelolaan dananya kepada para donatur,” paparnya. Sebagai hamba Allah yang mengaku beriman kepada-Nya, maka sudah sudah seharusnya setiap Muslim taat menjalani perintah dan larangan-Nya. Allah perintahkan umatnya untuk membayar zakat adalah demi kemaslahatan diri, keluarga dan kaum Muslimin. Karenanya, jangan pernah merasa rugi sedikit pun untuk mengeluarkan ZIS karena Dia Yang Maha Pemurah telah berjanji akan membalas hamba-hamba-Nya yang mengeluarkan ZIS dengan limpahan rahmat dan rezeki yang berlipat ganda.■ Oleh Erha Laporan Rizqi, Seprian

37


TAFSIR HADITS

Orang Terbaik adalah yang Terbaik bagi Keluarganya Aisyah ra berkata Rasulullah Saw bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah (suami) yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku”. Riwayat Hadits Abdul Malik Ramadhani dalam Hadits ini diriwayatkan melalui kitab al-Mauidzah al-hasanah) dua orang sahabat mulia. Pertama, Hikmah dan Pelajaran Hadits oleh Aisyah ra. Jalur ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam Kitab Pertama, hadits ini mengaSunannya No 3895. Kedua, oleh jarkan bahwa laki-laki terbaik Ibnu Abbas ra. Adapun jalan sanad adalah jika ia dinilai terbaik oleh ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah Oleh Dr H Agus keluarganya. Predikat ini diberikan Setiawan Lc MA bila suami memperlakukan istri dan dalam Kitab Sunannya No 1977. Alumni Al Azhar anak-anaknya dengan ma’ruf University Makna Hadits Dewan Syariah IZI (baik). Allah SWT berfirman,“Dan Umumnya, sikap buruk sesebergaullah dengan mereka orang akan muncul saat menguasai orang dengan baik.” (QS an-Nisa’: 19) “Dan para lain. Terlebih lagi, bila orang yang dikuasainya wanita mempunyai hak yang seimbang tersebut, tak berdaya. Namun, jika berakhlak dengan kewajibannya menurut cara yang mulia, mereka tidak akan semena-mena. ma’ruf.” (QS al-Baqarah: 228) Imam Malik menjelaskan hadits di atas, Imam Ibnu Katsir menjelaskan maksud “Wajib bagi suami berusaha untuk menja- dari Surah an-Nisa’ ayat 19 di atas, “Berkatalah dikan dirinya dicintai oleh istrinya hingga ia- yang baik kepada istri kalian, perbaguslah lah orang yang paling dicintai”. (Faidhul amalan dan tingkah laku kalian kepada istri. Qadiir III/496) Imam as-Sindi berkata, “Boleh Berbuat baiklah sebagai engkau suka jika istri jadi orang yang dikatakan terbaik (karena kalian bertingkah laku demikian.” (Tafsir albaik kepada keluarganya) akan mendapat Qur’an al ‘Azhim, 3: 400) taufik (dari Allah) pada seluruh amalnya, Kedua, suami berkewajiban memberi istri sehingga ia menjadi orang yang terbaik secara dan anak-anaknya nafkah yang sesuai. Allah mutlak”. (Sebagaimana dinukil oleh Syekh SWT berfirman, “Hendaklah orang yang

38

EDISI 1 APRIL 2016


mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekadar apa yang Allah berikan kepadanya”. (QS ath-Thalaq: 7) “Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada istrinya dengan cara ma’ruf”. (QS al-Baqarah: 233) Ibnu Katsir berkata, “Bapak dari si anak punya kewajiban dengan cara yang ma’ruf (baik) memberi nafkah pada ibu si anak, termasuk pula dalam hal pakaian. Yang dimaksud dengan cara yang ma’ruf adalah dengan memperhatikan kebiasaan masyarakatnya tanpa bersikap berlebih-lebihan dan tidak pula pelit. Hendaklah ia memberi nafkah sesuai kemampuannya dan yang mudah untuknya, serta bersikap pertengahan dan hemat”. (Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, 2: 375) Perihal nafkah, Rasulullah Saw memberi keterangan sebagai berikut, “Engkau memberinya makan sebagaimana engkau makan. Engkau memberinya pakaian sebagaimana engkau berpakaian -atau engkau usahakan, dan engkau tidak memukul istrimu di wajahnya, dan engkau tidak menjelek-jelekkannya serta tidak memboikotnya (dalam rangka nasihat) selain di rumah” (HR Abu Daud No 2142. Syaikh al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih) Ketiga, pendidikan anak tak sematamata urusan istri. Suami memiliki kewajiban yang sama dengan istri dalam mendidik anakanak. Di dalam al-Quran ada 17 dialog antara orang tua dengan anak yang Allah abadikan dalam 9 surah. Hanya 2 ayat yang berisi dialog ibu dengan anak. Sementara 14 ayat adalah dialog antara ayah dengan anak. Satu EDISI 1 APRIL 2016

Allah SWT berfirman,“Dan bergaullah dengan mereka dengan baik.” (QS an-Nisa’: 19) “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf.” (QS al-Baqarah: 228) ayat Allah SWT tidak nyatakan apakah ayah atau ibu yang berdialog dengan anaknya. Karena itu, kepada orang tua, khususnya ayah lakukanlah dialog dengan anak, meskipun hanya sekadar mengobrol. Menurut seorang psikolog, obrolan sederhana seorang ayah dengan anaknya akan menjadikan anak tumbuh menjadi orang yang suka menghibur, memiliki harga diri tinggi, memiliki prestasi di atas rata-rata dan lebih pandai bergaul. Sebaliknya, anak yang jarang diajak ayahnya mengobrol akan menyebabkan anak perempuannya mudah jatuh cinta dan mencari penerimaan dari laki-laki, 7 sampai 8 kali lebih mungkin untuk memiliki anak di luar pernikahan, suka lelaki yang lebih tua dan lebih mudah bercerai. Sementara, anak lelaki yang jarang diajak ngobrol ayahnya akan berisiko terlibat pornografi, narkoba dan tindak kriminal, lebih cepat puber di usia yang muda, kesulitan mendapat dan mempertahankan pekerjaan di masa dewasa. Pantas bila laki-laki mendapat predikat orang terbaik di keluarga. Karena tanggung jawabnya yang besar, baik untuk anak-anak, istri dan lingkungan. Wallahu a’lam■

39


HADITS INSPIRASIKU

40

EDISI 1 APRIL 2015




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.