3 minute read

Magetan, Memorandum

Data Dinas Kesehatan (Dinkes)

Magetan menyebut, periode Mei hingga pertengahan Juni ini ditemukan 419 kasus diare akut serta 3 kasus diare berdarah yang dialami warga

Advertisement

Kabupaten Magetan. “Kemarau ini tren penyakit yang meningkat adalah gangguan pencernaan atau diare,” kata

Kepala Dinkes Magetan dr Rohmat Hidayat, Rabu (14/6).

Dibeberkan dr Rohmat, maraknya kasus diare karena banyak masyarakat yang tidak memperhatikan kebersihan makanan saat dikonsumsi, misalnya jajan sembarangan dan tidak mencuci tangan. “Jangan

Musim Kemarau

Pungki Dwi Puspito

Kegandaannya terjadi pada kesamaan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Pihaknya menemukan ini pada 6 bacaleg yang diusung oleh PKS. “Di Dapil 1 ada Andi Wibisono, Dapil 3 ada Nur Wahid Ashari, Dapil 6 ada Nur Indah dan Juasri, Dapil 5 ada Yepi Rohman, dan Dapil

Kemudian untuk ganda eksternal, pihaknya menemukan di beberapa partai. Seperti bacaleg atas nama Suwesti Ira Yuana dan Muhammad Widya Surya, yang terdaftar pada Bacaleg PAN dan Gelora. Masih menurut Pungki, pihaknya juga menemukan bacaleg yang namanya muncul di dua partai. Seperti bacaleg atas nama Yosi Agus Mahpur ditemukan terdaftar pada Perindo dan Partai Buruh. Kemu-

“Kami juga menemukan bacaleg yang mendaftar di dua lembaga, yakni atas nama Devi Puspita Sari dari Partai Demokrat. Dia mendaftar bacaleg untuk dapil 3 Tulungagung serta bacaleg DPR RI,” tuturnya.

Atas temuan data ganda tersebut, bawaslu secepatnya akan berkoordinasi dengan KPU. Di mana temuan data ganda tersebut harus segera dilakukan klarifikasi. Agar nantinya dapat diputuskan, apakah bacaleg tersebut memenuhi syarat (MS) atau belum memenuhi syarat (BMS). “Terkait data ganda eksternal, tentu akan diklarifikasi dengan memanggil bacaleg dan partai yang terlibat,” tegasnya. Nantinya jika dua parpol saling klaim, maka bacaleg sendiri yang akan menentukan maju melalui partai apa. Selanjutnya, harus ditindaklanjuti dengan surat pernyataan. “Nanti pasti ada nama bacaleg yang kosong. Nah, partai bisa mengusung nama lagi untuk mengisi kekosongan tersebut,” pungkasnya. (fir/mad/yok)

Tulungagung Dimutasi

Tulungagung, Memorandum Bertempat di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, sebanyak 61 pejabat lingkup Pemkab Tulungagung menjalani mutasi serta sumpah janji jabatan, Rabu (14/6). Kali ini, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo memimpin langsung proses pengambilan sumpah janji jabatan tersebut. Bupati Maryoto mengatakan, mutasi jabatan merupakan hal wajar dalam sebuah organisasi. Dan ini dilakukan sebagai wujud aktifnya sebuah organisasi, termasuk institusi Pemkab Tulungagung.

“Ini hal yang wajar dan biasa. Per- geseran seperti ini dilakukan untuk penyegaran dan pengembangan,” ujarnya. Bupati Maryoto merinci, dalam mutasi kali ini terdapat 3 orang pejabat tinggi pratama, 35 pejabat administrator, dan 24 pejabat pengawas yang dimutasi serta diambil sumpah janjinya.

Bupati Maryoto memimpin sertijab pejabat Pemkab Tulungagung.

“Totalnya ada 61 orang pejabat yang diambil sumpah janjinya,” tuturnya. Beberapa nama pejabat yang mengikuti pengambilan sumpah janji hari ini diantaranya Indah Inawati, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bapenda Kabupaten Tulungagung dimutasi menjadi Kepala Dinas Perpustakaan.

Kemudian Lilik Ismiati, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perpustakaan kini menjabat Kepala Bapenda. Selanjutnya Yulius RI, sebelumnya menjabat Sekretaris Satpol PP Tulungagung kini menjabat Kabag Humas dan

Protokoler Kabupaten Tulungagung. Kemudian posisinya sebagai Sekretaris Satpol PP digantikan oleh Ardian Chandra, yang sebelumnya menjabat Kabid GTK Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung.

Bupati Maryoto meminta pejabat yang baru dilantik agar segera menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan lingkungan kerjanya yang baru. Bupati berharap, inovasi dan terobosan bisa dihasilkan oleh pejabat yang baru dilantik. Sehingga, proses pelayanan kepada masyarakat semakin membaik.

“Tentu harapan kita, pejabat yang baru dilantik ini bisa segera bekerja, beradaptasi dan memberikan terobosan yang baik untuk perkembangan organisasi perangkat daerah (OPD) yang dipimpinnya,” pungkas Bupati Maryoto Birowo. (fir/mad/yok)

FOTO-FOTO: ILUSTRASI

yerang rdarah njalani makanan-makanan di jalanan yang tidak terjaga kebersihannya,” pesan Kadinkes Magetan. Tak hanya diare, kasus demam berdarah juga masih mendominasi penyakit yang didera warga Kabupaten Magetan. Meskipun kemarau, penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini juga masih menyerang masyarakat. “Datanya sampai bulan Mei ini ada sampai 86 kasus yang kita temukan, jadi kita harus selalu waspada,” ungkap dr Rohmat Hidayat. (sep/rik/yok)

Memasuki musim kemarau, sejumlah penyakit mulai menyerang masyarakat Kabupaten Magetan. Selain diare, kasus demam berdarah juga masih mengintai warga. Ratusan pasien diare harus menjalani perawatan intensif selama sebulan terakhir. mencuci tangan. Jangan sembarangan membeli n yang esan am mia g aat

Salah satu pasar daerah di Kabupaten Magetan.

Kepala Dinkes Kabupaten Magetan dr Rohmat Hidayat.

Disperindag Terapkan

Magetan, Memorandum Secara bertahap Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Magetan akan menerapkan e-Retribusi untuk menarik retribusi pedagang di 16 Pasar Daerah di Kabupaten Magetan. Hingga periode Mei 2023, kurang lebih 10 Pasar Daerah sudah menerapkan e-Retribusi, dan semester II (dua) Tahun ini 2 Pasar tradisional akan diberlakukan e-Retribusi oleh Disperindag Kabupaten Magetan.

“Semester dua ini akan kami terapkan e- Retribusi di Pasar Manisrejo dan Lembeyan,” kata Kiki Indriyani, Kepala bidang (Kabid) Pasar Disperindag Kabupaten

Magetan, Rabu ( 14/6).

Dijelaskan Kiki Indriyani, penerapan e-Retribusi bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya pungutan liar dari tarikan retribusi konvensional, serta transparasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pasar di Pemerintah kabupaten (Pemkab) Magetan. “Sebagai transparasi jelas, selain itu antisipasi pungli,” tegasnya.

Besaran tarif retribusi pasar yang dibebankan kepada pedagang di Pasar Daerah beragam mulai Rp 200 hingga Rp 300 per meter. Angka tersebut cukup besar jika dikalikan 30 hari dengan jumlah pedagang di pasar daerah di Kabupaten Magetan yang mencapai puluhan ribu orang.

Sejauh ini penerapan e-Retribusi pasar melibatkan 2 perbankan yang berkantor cabang di Kabupaten Magetan yakni Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Timur serta Bank Rakyat Indonesia (BRI). “Kami melibatkan Bank Jatim dan BRI, untuk Bank Jatim delapan pasar sedangkan dua pasar bersama BRI,” jelas Kiki Indriyani. Sebagai informasi, PAD Kabupaten Magetan pada sektor pasar ditarget Rp 3,8 miliar, dengan rincian Rp 2,8 miliar dari sektor retribusi, sedangkan Rp 1 miliar dari sektor parkir khusus. “Periode Mei kami telah tercapai 43 persen dari target PAD tahun 2023,” pungkas Kiki Indriyani. (rik/adv/yok)

Terduga pelaku pembobolan minimarket dengan tangan diborgol menjalani perawatan medis setelah aksinya dipergoki massa.

This article is from: