4 minute read
Polisi segera Panggil 2 Terduga Pelaku
Gresik, Memorandum Kasus pemukulan yang dilakukan oknum guru terhadap dua pelajar di Kecamatan Bungah saat ini ditangani Unit PPA Satreskrim Polres Gresik. Kepolisian segera melakukan pemeriksaan akhir terhadap korban MDM (16) dan MBA (14) sebelum pemanggilan terduga pelaku guru Z dan mantan guru B.
Kanit PPA Satreskrim Polres
Advertisement
Gresik Ipda Hepi Muslih mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan korban dan saat ini masih proses penyelidikan. “Prosesnya masih pemeriksaan awal. Kemarin korban dan saksi sudah kami mintai keterangan,” tandasnya, Rabu (14/6).
Pendaftaran Khusus Perempuan Diperpanjang
Gresik, Memorandum
Pendaftaran calon anggota Bawaslu Gresik akhirnya diperpanjang. Timsel Bawaslu Zona 2 membuka kembali pendaftaran hingga 21 Juni 2023. Namun diperuntukkan hanya bagi pendaftar perempuan.
Perpanjangan masa pendaftaran dikarenakan kuota pendaftar perempuan yang belum terpenuhi. Sesuai mekanisme, proses seleksi mensyaratkan keterwakilan perempuan sebanyak 30 persen dari jumlah keseluruhan pendaftar. Sementara untuk wilayah Gresik sendiri, tercatat pendaftaran calon anggota sebanyak 54 orang. “Masing-masing terdiri dari 46 peserta laki-laki dan 8 peserta perempuan,” ucap Ketua Timsel Zona 2, Miftah Alamudin kemarin.
Alhasil belum memenuhi kuota sebagaimana regulasi yang ada. Sehingg, untuk melanjutkan proses seleksi, dibutuhkan setidaknya 16 peserta perempuan. ihaknya akan mengumumkan hasil verifikasi administrasi berkas pada 24 Juni mendatang. “Sosialisasi akan terus dilakukan untuk mencapai target peserta,” tutur Udin Alam, penggilannya. Meski demikian, proses perpanjangan pendaftaran tidak akan menggangu jalannya proses seleksi. Justru, memberikan waktu lebih bagi peserta lainnya untuk mengikuti tahapan computer assisted test (CAT). “Memperdalam materi yang akan diuji. Antara lain berkaitan dengan demokrasi dan perundangan-undangan,” pungkasnya. (and/har/epe)
Pekan depan, pihaknya akan memanggil kembali para korban dan saksi untuk keperluan meminta keterangan akhir.
“Senin depan jadwalnya. Baru setelah itu memanggil dan meminta keterangan dari terduga pelaku. Sejauh ini belum ada upaya mediasi, sehingga prosesnya lanjut,” tegas Ipda Hepi Muslih. Seperti diberitakan, tindak kekerasan di lingkungan pendidikan kembali terjadi di Kabupaten Gresik. Kali ini dipicu petasan. Dua pelajar di Kecamatan Bungah menjadi korban penganiayaan yang dilakukan seorang guru dan mantan guru. Insiden ini mengakibatkan kedua korban mengalami lebam hingga pingsan. Korban berinisial MDM (16) dan MBA (14), sama-sama berasal dari Bungah. Sedangkan dua terduga pelaku berinisial B (mantan guru) dan guru Z berasal dari sekolah yang sama dengan korban. Kejadian itu bermula ketika kedua korban menyalakan petasan di Jalan Pemuda saat Selasa (6/6) tengah malam. Usai bermain petasan, MDM dan MBA berkumpul bersama teman-temannya yang lain di warung kopi daerah sekitar. Tidak berselang lama dari peristiwa petasan, datang terduga pelaku B. Ia berusaha mencari tahu siapa yang menyulut petasan. Namun usahanya tidak membuahkan hasil. Lantaran korban dan teman-teman- nya tidak membuka suara siapa penyulut petasan. Keesokan harinya, sekitar pukul 00.15, B bersama Z kembali mendatangi lokasi nongkrong korban. Namun kali ini, B sudah kantongi siapa yang menyulut petasan. Karena merasa dipermainkan, kedua terduga pelaku naik pitam. Hingga berujung penganiayaan. (and/har/epe)
Terobosan RS Wates Husada
Operasi Katarak Tanpa Jahit hingga Persalinan Caesar ERACS
Gresik, Memorandum
RS Wates Husada di Kecamatan Balongpanggang, terus membuat terobosan guna menghadirkan pelayanan terbaik. Program-program layanan kesehatan didorong menggunakan teknologi modern. Antara lain operasi katarak tanpa jahit hingga layanan persalinan caesar ERACS dengan pemulihan lebih cepat. Sedikitnya ada 8 program dengan teknologi modern yang dipraktikkan. Pertama yakni Uroflowmetri, sebuah pemeriksaan yang ditujukan untuk mengukur aliran dan kekuatan aliran urine saat seseorang buang air kecil. Peralatan ini sudah mulai dioperasikan rumah sakit paling modern dan terbesar di wilayah selatan Gresik itu.
“Kami juga punya terobosan teknik operasi katarak yang canggih dan modern yaitu Phacoemulsification atau operasi katarak tanpa jahit. Keunggulannya, operasi tanpa jahitan, proses cepat sekitar 15 menit, pasien dapat langsung pulang setelah operasi, perawatan dan pemulihan lebih cepat. Terakhir, mengurangi rasa nyeri ngeres dan ketidaknyamanan setelah operasi,” kata Direktur RS Wates Husada dr Titin Ekowati MKes, kemarin.
Tidak hanya utu, pihaknya juga memiliki dental periapical atau rontgen gigi panoramic. Peralatan kesehatan modern ini memungkinkan pemeriksaan rontgen gigi dua dimensi untuk mendapatkan gambaran seluruh bagian mulut dalam satu gambar.
“Kemudian layanan persalinan caesar dengan metode ERACS. Proses melahirkan caesar yang pemulihannya lebih cepat dibanding caesar biasa, periode puasa yang lebih singkat, persalinan lebih nyaman dengan efek samping yang minimal,” tandas dr Titin Ekowati sembari menyebutkan pembukaan poli vaksin untuk menambah pelayanan kesehatan di lembaganya.
Semua terobosan itu untuk menciptakan layanan kesehatan terbaik. Apalagi saat ini RS Wates Husada juga menjadi salah satu instansi yang digandeng Pemkab Gresik untuk pelaksanaan universal health coverage (UHC). Yakni layanan kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat ber-KTP Gresik. (and/har/epe)
Gresik, Memorandum Memasuki pertengahan 2023, Pemkab Gresik mulai menggeber program perbaikan infrastruktur jalan rusak. Ini memang menjadi program pemkab dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp 299 miliar. Antara lain betonisasi 17 ruas jalan. Salah satu titik yang saat ini telah dikerjakan adalah infrastruktur ruas Sidoraharjo-Ke- sambenkulon, Kecamatan Kedamean. Jalan ini nantinya menjadi jalur alternatif Kecamatan Wringinanom dan Kedamean, bahkan tembus Driyorejo. Sekaligus sarana penunjang untuk mengakses Rumah Sakit Gresik Sehati (RSGS).
Bupati Fandi Akhmad Yani mengatakan, titik ini memiliki arti penting bagi masyarakat utamanya petani. Ketika jalan sudah mulus, mobilitas petani lokal bisa semakin lancar sehingga kegiatan bisa berjalan maksimal. Ini sangat penting karena dapat menunjang ketahanan pangan, apalagi adanya ancaman iklim ekstrem El Nino. “Tahun 2023 kita akan menuntaskan infrastruktur jalan, support ketahanan pangan ini untuk para petani, sehingga mudah untuk mobilisasi saat panen. Tinggal PJU-nya, setelah jalan siap akan segera dipasang oleh dishub sehingga jalan ini akan tuntas,” ungkap Gus Yani saat meninjau rekonstruksi Jalan Sidoraharjo-Kesambenkulon kemarin. Rekonstruksi ini menelan anggaran Rp 4,1 miliar dengan panjang 800 meter, lebar 5 meter berkonstruksi aspal. Pada tahap awal, sejak Mei lalu telah dilakukan penyiapan badan jalan dan tes material ke laboratorium independen ITS Surabaya. Hingga saat ini, progres fisik sudah sampai pada tahap penggalian tanah dan pemasangan cerucuk bambu untuk pekerjaan pondasi tembok penahan tanah (TPT). Ini merupakan penuntasan dari total panjang ruas 3 km yang telah dikerjakan sejak beberapa waktu lalu. (and/har/epe)
Sambut Positif Pembangunan TPST Belahanrejo
Komisi III DPRD Gresik Rekomendasikan Pengelolaan dari Hulu-Hilir
Gresik, Memorandum Komisi III DPRD Gresik menyambut positif pembangunan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) di Desa Belahanrejo, Kecamatan Kedamean. TPST itu diproyeksikan rampung akhir 2023 dan menjadi solusi persoalan sampah di wilayah Gresik selatan. Pemerintah kabupaten (pemkab) diminta mematangkan konsep pengelolaannya sebelum beroperasi.
TPST Belahanrejo bakal menampung sampah dari empat kecamatan (Menganti, Kedamean, Wringinanom, Driyorejo). Sebelumnya, pembuangan sampah terpusat di TPA Ngipik. “Sehingga rencana pengelolaannya harus dipikirkan dengan baik. Jangan hanya menumpuk sampah,” tegas anggota Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi.
Pihaknya berkaca dari pengelolaan sampah di TPA
Ngipik yang selama ini dinilai kurang bagus. Cenderung hanya menumpuk sampah se- hingga kondisinya sekarang overload. Oleh karenanya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) penanganan sampah tidak berdampak optimal. Abdullah Hamdi pun merekomendasikan pembentukan badan layanan umum daerah (BLUD) sebagai pengelola. Rekomendasi itu sudah disampaikan kepada DLH sebagai solusi. Dengan seperti itu, TPST didorong mengelola sampah dari hulu hingga hilir. Sehingga tidak hanya menumpuk dan dapat bermanfaat bagi masyarakat. “Harapannya melalui BLUD bisa lebih mandiri dan bisa bekerja sama secara langsung dengan perusahaan-perusahaan swasta,” ungkap dia. Utamanya nanti terkait hasil olahan sampah, juga menjadi atensi serius legislatif. Ketika tidak mampu memasarkan, olahan-olahan sampah akan memenuhi hanggar TPST. Ujung-ujungnya terjadi penumpukan. Pengolahan sampah diharapkan menjadikan sampah memiliki nilai jual di pasaran. (adv/and/har/epe)