2 minute read

Ratusan Anggota Perguruan Silat Diamankan

Next Article
MOJOKERTO-JOMBANG

MOJOKERTO-JOMBANG

Jombang, Memorandum Polres Jombang menangkap 119 pesilat yang konvoi dan berujung perusakan sejumlah fasilitas di Kecamatan Ploso. Delapan di antaranya resmi ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka dijerat dengan pasal berbeda-beda. Bagi yang kedapatan membawa senjata tajam (sajam) dijerat UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951.

Advertisement

Komplotan Maling Pikap

Terekam CCTV Warga

Mojokerto, Memorandum

Komplotan yang menggasak pikap milik warga Dusun Ngerambut, Desa Padangasri, Kecamatan Jatirejo Sabtu (20/5), disinyalir berjumlah 5 orang. Mereka beraksi menggunakan mobil jenis Avanza.

Aksi pencurian ini terekam CCTV milik warga yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah korban. Tampak tiga pelaku mendorong pikap L 300 milik Farid (32), pada pukul 03.13. Dari rekaman CCTV lain milik pedagang pakan burung sekitar 500 meter di selatan rumah korban, pikap terlihat dibawa melaju. Di belakangnya, Avanza warna putih mengikuti.

Warga mengatakan, aksi pencurian pikap bernopol L 9144 WE itu ditengarai berlangsung sekitar pukul 03.00. Pelaku datang menggunakan mobil dari arah selatan. Mereka lantas membobol pintu kendaraan yang terparkir di halaman rumah tanpa pagar tersebut. “Sekitar pukul 03.30, mas Farid, pemilik pikap teriak-teriak kalau kendaraannya hilang,” kata Diana, warga setempat.

Akibat pencurian itu, Farid merugi sekitar Rp 120 juta. Pemilik juga langsung memeriksa CCTV milik warga sepanjang jalan sebagai bahan laporan ke Mapolsek Jatirejo. Selain itu, komplotan tersebut ternyata sempat mengincar pikap milik juragan barang bekas, sekitar 700 meter dari rumah Farid. “Di CCTV terlihat sekitar pukul 02.00. Tapi mereka gagal ambil karena ada suara alarm jadi langsung kabur,” kata Farid. (no/war/epe)

“Tadi Polres Sidoarjo juga mengambil tiga tersangka yang kita amankan. Karena tiga orang tersebut juga memicu kerusuhan di Sidoarjo,” ujar Kasatreskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto, Kamis (25/5).

Aldo merinci, dari 119 yang diamankan, rinciannya terdiri dari 98 pria dan 9 perempuan anggota IKSPI

Kera Sakti. Sedangkan dari PSHW 7 laki-laki. “Mereka kita amankan di Kecamatan Kudu dan Ploso Kamis dini hari,” ujar Aldo.

Hasil penyelidikan, polisi akhirnya menerbitkan enam laporan polisi. Sebanyak 8 orang akhir ditetapkan sebagai tersangka.

“Selain dari Jombang, ada sejumlah tersangka berasal dari Kediri,” katanya. Usia mereka yang ditetapkan bervariasi. Antara 15 hingga 20 tahun. Ironisnya, tujuh tersangka berstatus pelajar. Polisi juga mengamankan 3 ruyung (senjata pemukul), sebilah pedang, dan 45 motor. “Pemeriksaan masih terus kita lakukan. Artinya, tidak menutup kemungkinan munculnya tersangka baru,” tegas Aldo. Aldo menjelaskan, keributan itu dipicu oleh arogansi komplotan pesilat yang melakukan konvoi. Selain menggeber motor sepanjang jalan, mereka juga melempari rumah warga menggunakan batu. Nah, dari situlah emosi warga terpantik. Ratusan pesilat dari dua perguruan silat ini melakukan konvoi dari arah Mojokerto menuju Jombang.

Pada saat sampai di wilayah Kecamatan Kudu, rombongan konvoi itu berulah melakukan penganiayaan terhadap warga.

Selain melakukan pengeroyokan, mereka juga merusak motor warga yang tengah melinta. Tidak cukup, mobil patroli Polsek Kudu juga disasar hingga kaca depan pecah. Dua personel Polres Jombang bahkan turut dilukai. Kini kedua personel Polri itu yang satu di antaranya dilindas motor, menjalani perawatan intensif di RSUD Jombang.

“Keduanya mengalami luka parah. Satu polisi merupakan anggota Polsek Kudu, satu lagi anggota Resmob Polres Jombang,” tutup kasatreskrim. Kamis dini hari me- mang cukup mencekam di Ploso. Ratusan pemuda itu seperti beringas dan menyasar siapapun yang ditemui. Yamaha Aerox milik warga bahkan dibakar hingga menyisakan kerangka besi saja. Bangkai motor itu turut dijadikan barang bukti oleh polisi. Berawal ketika ratusan anggota IKSPI dan PSH konvoi dari Sidoarjo, kemudian mampir ke Mapolsek Jetis untuk menanyakan kasus penganiayaan anggotanya oleh orang tidak dikenal pada 23 Mei 2023. Setelah itu, konvoi berlanjut ke Jombang. Rutenya melintasi Kecamatan Ngusikan, Kudu, dan Ploso. Kericuhan pecah di Desa Jatigedong dan Daditunggal di Kecamatan Ploso. (war/epe)

Ning Ita Sosialisasikan Kenaikan Bosda

Mojokerto, Memorandum Pemkot Mojokerto akan menaikkan alokasi dana bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA) untuk SD/ MI dan SMP/MTs pada 2024. Hal itu disampaikanWali Kota Ika Puspitasari saat membuka Sosialisasi Petunjuk Teknis Penggunaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Bosda Tahun 2023 di Ruang Sabha Mandala Madya (24/5). Ning Ita sapaan akrab wali kota, menjelaskan bahwa dana bosda tingkat SD/MI yang semula Rp 30 ribu akan ditingkatkan menjadi Rp 75 ribu. Sementara untuk jenjang

This article is from: