1 minute read

Bupati Awali Pembangunan Gedung 4 Lantai RSUD Mojosari

Mojokerto, Memorandum Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengikuti groundbreaking ceremony pembangunan gedung poliklinik dan IGD terpadu RSUD Prof dr Soekandar Mojosari, Kamis (25/5). Pada kesempatan itu, bupati berkesempatan meletakkan batu pertama sebagai tanda pelaksanaan pembangunan dimulai. Kegiatan ini merupakan acara puncak rangkaian peringatan HUT ke-23 RSUD Prof dr Soekandar. Pada kesempatan ini, Bupati Ikfina juga meresmikan anjungan pendaftaran mandiri (APM) yang akan menunjang pelayanan rumah sakit pelat merah tersebut.

Bupati Ikfina menyam- paikan, pembangunan itu untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang semakin baik. “Semoga gedung ini nanti bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar semakin prima,” tuturnya.

Advertisement

Menurutnya, RSUD Prof dr Soekandar merupakan salah satu rumah sakit tipe B dengan pelayanan terbaik dan alat tercanggih di Kabupaten Mojokerto. “Saya berharap RSUD tidak hanya memberi pelayanan prima dan terjangkau, tetapi tetap ada satu keuntungan yang tujuannya dipakai lagi untuk mengembangkan kebutuhan rumah sakit, bisa mempunyai alat-alat yang canggih sehingga pelayanan bisa semakin cepat,” harapnya. Direktur RSUD Prof dr Soekandar, dr Djalu Naskutub menyampaikan, gedung IGD terpadu dibangun dengan luas 18 x 44,3 meter. Sementara gedung poliklinik terpadu dibangun dengan luas 18 x 56 meter. Masing-masing terdiri dari empat lantai.

“Kami mohon dukungannya dari semua pihak, kami juga mohon dibantu doa agar pelaksanaan pembangunan selama tujuh bulan kedepan ini bisa berjalan dengan lancar tanpa hambatan dan bisa selesai tepat waktu. Sehingga di akhir tahun nanti bisa kami gunakan untuk memberi pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya. (war/epe)

SMP/MTS semula Rp 70.900 naik menjadi Rp 92 ribu. Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa penentuan kenaikan sudah melalui kajian khusus. Mengingat pemberian dana bosda berdampak pada pendidikan.

“Kami melakukan suatu kajian menggandeng perguruan tinggi untuk membuat analisa bahwa selama ini dana bosda yang sudah kita alokasikan melalui APBD baik untuk jenjang SD maupun SMP sejauh mana efektivitasnya bagi dukungan untuk pelaksanaan pembelajaran di masing-masing lembaga pendidikan tersebut,” te- rangnya. Ning Ita juga menegaskan bahwa sosialisasi yang berlangsung 2 hari (24-25 Mei), merupakan forum yang sangat strategis bagi setiap sekolah. “Narasumber akan memberikan materi bagaimana menggunakan dan membuat laporan pertanggungjawaban. Di mana itu penting, kita bekerja tentu ingin aman, karena kadang-kadang aman menurut kita namun kadang-kadang terselip, belum detail dalam pelaksanaannya. Dan akhirnya berpotensi untuk menjadi sesuatu yang dipertanyakan oleh lembaga lain,” jabarnya. (war/epe)

This article is from: