3 minute read

APH Diminta Usut Tuntas ASN Mafia Jabatan

Jombang, Memorandum Kasus aparatur sipil negara (ASN) di satpol PP yang menjadi calo jabatan di lingkup Pemkab Jombang, saat ini sudah mendekam di sel tahanan, menuai respons legislatif. Aparat penegak hukum (APH) didesak mengusut tuntas kasus tersebut. ”Dari masalah ini, ada yang janggal dan patut kita curigai,” ujar Sekretaris Komisi A DPRD Jombang Kartiyono, Minggu (28/5).

Advertisement

Bukan tanpa alasan, pelaku dan korban sama-sama berstatus ASN. “Jangan-jangan pelaku ini hanya marketing saja. Akan tetapi ada orang penting di belakang pelaku, sehingga berani menjanjikan sesuatu. Ini yang harusnya juga diungkap,” bebernya.

Gegara Sopir Ngantuk, Satu

Wisatawan Luka Berat

Mojokerto, Memorandum

Bus Pariwisata Dua Dewi bernopol K

7611 OF, menabrak sebuah truk di Jalan Tol Jombang-Mojokerto (Jomo), tepatnya di KM

709 A, Kecamatan Gedeg, Minggu (28/5).

Akibatnya, 13 penumpang harus dilarikan ke RSUD RA Basuni. Satu di antaranya bahkan mengalami luka berat. Kanit PJR Tol Jatim III Ditlantas Polda Jatim, AKP Imam Sayfudin Rodji mengatakan, jumlah penumpang bus total ada 45 orang. “Kejadiannya sekitar pukul 04.20. Satu luka berat dan 12 luka ringan. Sementara 32 penumpang lainnya selamat dan sehat. Untuk korban meninggal dunia nihil,” ungkapnya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, kecelakaan disebabkan karena sopir bus Ridwan Adi asal Kulonprogo kurang konsentrasi saat melintas. Diduga Ridwan mengantuk hingga harus menabrak truk yang ada di depannya.

Beruntung, laju bus saat itu dalam kecepatan sedang, tidak kurang dari 80 km/jam dengan posisi di lajur lambat. Sehingga tumbukan tak sampai menimbulkan benturan parah. ”Kerusakan hanya pada bagian kaca depan dan kemudi bus. Untuk penyebabnya, diduga sopir bus mengantuk,” tambahnya.

Bus pariwisata berwarna hijau tosca ini berangkat dari Gunungkidul sejak Sabtu (27/5) malam. Mengangkut rombongan warga asal satu desa yang hendak menuju Madura. Bus memutuskan melewati tol sejak dari Gerbang Tol (GT) Colomadu, Karanganyar.

Saat ini, bus sudah dievakuasi petugas

Tol Jomo di junkyard Tol KM 684. Sementara penumpang lainnya dievakuasi ke Kantor Astra Tol di Mojokerto. ”Untuk korban selamat, sudah diamankan pihak tol, sementara truk yang ditabrak melarikan diri,” pungkasnya. (war/epe)

APH pun diminta menggali informasi adanya indikasi oknum di balik perbuatan pelaku tersebut.

”Kita kan juga tidak tahu di balik ini ada jaringan mafia mutasi. Tentu hal ini harus diusut dengan tuntas sampai ke akar-akarnya,” imbuhnya.

Menurut politisi PKB ini kasus ini tidak bisa dianggap enteng. Karena yang menjadi pelaku merupakan oknum ASN. ”Jangan sampai kita kehilangan kepercayaan masyarakat karena ternodai dengan masalah ini. Tentu bukan masalah sepele,” tegasnya.

Dirinya menambahkan, kasus-kasus seperti ini harus diberantas. Agar kinerja masing-masing ASN bisa baik. ”Kalau terus dibiarkan seperti ini. Siapapun bisa menjabat selagi mempunyai uang. Urusan kinerja belakangan,” imbuhnya. Padahal, seharusnya masing-masing ASN harus menunjukan kinerja yang baik. Para pemimpin juga harus melihat kinerja bukan karena harta yang dimiliki. ”Kami berharap tidak ada yang main-main lagi. Kasus ini harus menjadi pembelajaran semua,” pungkasnya. (wan/war/epe)

Komisi B Desak Dispertan Proaktif Atasi Hama di Musim Tanam II

Jombang, Memorandum

Keluhan sejumlah petani yang tanaman padinya terserang hama wereng maupun tikus mendapat respons serius kalangan dewan. Komisi

B DPRD Jombang, meminta dinas pertanian (dispertan) tak segan-segan turun ke lapangan untuk menanggulangi sebaran hama.

”Memang kami belum mendapat laporan terkait dengan serangan hama di musim tanam kali ini. Kami hanya mengetahui dari media,” ujar Ketua Komisi B Sunardi, Minggu (28/5).

Ia mengatakan, dispertan harus lebih proaktif mendampingi petani. ”PPL (penyuluh pertanian lapangan) ini kami harapkan juga kerja ekstra untuk petani,” ujarnya. Sunardi mengungkapkan, pihaknya juga mengapresiasi langkah PPL yang terjun langsung ke lapangan apabila mendapat laporan dari petani.

”Memang masalah hama ini terus terjadi setiap tahun. Tapi masalah ini bisa kita tanggulangi apabila petani dan PPL kompak menganggulangi hama secara bersama-sama,” tuturnya. Sunardi menambahkan, pihaknya juga akan segera mengklarifikasi ke dinas terkait rencana penanggulangan hama.

”Kami juga ingin tahu langkah dinas seperti apa untuk penanggulangan hama ini,” pungkasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, selain di Kecamatan Kesamben, serangan hama wereng juga menyerang Turipinggir, Kecamatan Megaluh. Tak tanggung-tanggung, luasan tanaman padi yang terserang ditaksir mencapai 20 hektare.

Petani waswas ancaman gagal panen. Suparno (45), salah satu petani mengatakan, tanaman padi yang baru berusia kurang lebih 30 hari ini diserang hama wereng. ”Batang banyak yang mulai mengering,” ujarnya.

Dikatakannya berbagai upaya juga dilakukan agar serangan hama tidak meluas. ”Sudah disemprot juga dengan obat-obatan,” ungkapnya.

Dikonfirmasi, Kepala Desa Turipinggir Gunasir tak menampik serangan hama wereng di wilayahnya. ”Setelah kami melakukan pengecekan serangan yang masif di Dusun Turipinggir,” terangnya. Bahkan, dari pantuannya, luasan sawah yang terserang hama wereng ditaksir mencapai 20 hektare. ”Kami juga sudah melaporkan ke PPL dinas pertanian, khawatirnya terus meluas,” ungkapnya. (wan/war/epe)

Rangkaian Hari Jadi Ke-730 Kabupaten Mojokerto

This article is from: