2 minute read

EDitoRiAl

Next Article
suARA CEo

suARA CEo

TAnTAnGAn MEnYIAPKAn

sDM lokal

Advertisement

Pemerintah memiliki tanggungjawab dalam menciptakan ketersediaan lapangan pekerjaan bagi setiap warga negara, yang diamanatkan undang-undang. Tak terkecuali di sektor kelistrikan dalam menyerap tenaga kerja lokal yang berkualitas.  TurImAn SofyAn

Dunia internasional memasuki tatanan kehidupan baru dengan hadirnya aturan perdagangan dan perekonomian bebas antar Negara. Tentu saja, kondisi ini memunculkan tingkat persaingan yang lebih ketat antar Negara di berbagai belahan dunia.

Tingkat persaingan tidak hanya terbatas pada sektor perdagangan dan jasa, tetapi dari sisi sumber daya ma nusia (SDM) dalam memperebutkan peluang lapangan kerja antar wilayah dan Negara. Dimana, SDM lokal harus mampu bersaing dengan tenaga asing di Indonesia atau sebaliknya.

Persaingan di tingkat SDM menjadi perkara yang tidak dapat disepelekan. Tentunya kedatangan tenaga kerja asing di Indonesia akan membawa berbagai dampak bagi Indonesia, baik dampak positif maupun dampak negatif.

Beberapa dampak positif yang timbul karena adanya tenaga kerja asing di Indonesia, antara lain masuknya ilmu dan teknologi baru di sebuah bidang pekerjaan, pengem bangan suatu bidang menjadi lebih cepat, adopsi teknologi baru cepat terjadi, terjadinya peningkatan investasi di Indonesia, serta memicu produktivitas tenaga kerja lokal.

Selain itu, keluar-masuknya tenaga asing di Indonesia dapat memberikan dampak negatif, seperti mempersempit kesempatan kerja tenaga kerja lokal, menjadi ancaman bagi tenaga kerja lokal yang tidak memiliki keterampilan lebih, dan menimbulkan peluang pengangguran.

Di sektor kelistrikan, pemerintah menggulirkan mega proyek 35 ribu MW, yang tentu akan menyerap tenaga kerja sangat besar. Tentu saja pemenuhan SDM terampil dan memiliki kompetensi sesuai bidang yang diperlukan

membuka celah persaingan antara tenaga kerja lokal dan asing di sektor ini.

Kondisi ini, tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi kesiapan tenaga lokal dalam memenangi persaingan dengan keberpihakan pemerintah dalam mengupayakan penyerapan SDM lokal sebanyak mungkin. Tentu saja, diperlukan pengembangan dan harmonisasi standar kom petensi; pengembangan instruktur dan tenaga kepelatihan; pemetaan kebutuhan tenaga kerja bidang ketenagalistrikan; penyediaan pangkalan data (database) lulusan di bidang ketenagalistrikan; fasilitas program on the job training (OJT); serta fasilitas uji kompetensi dan sertifikasi kompetensi bagi tenaga kerja lokal.

Jadi, pondasi dalam memenuhi kualifikasi dan standar kompetensi pekerja perlu mendapat perhatian lebih. Sehingga bisa menhasilkan tenaga kerja dengan SDM yang kompeten. Oleh karena itu pendidikan dan pelatihan yang berbasis kompetensi harus betul-betul kita jaga.

Salah satu upaya meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal dengan melakukan kerjasama antar lembaga pendidikan, stake holder, dan pelaku industri di sektor ke listrikan dalam menciptakan tenaga kerja yang berkualitas di bidang ketenagalistrikan.

Adanya program seperti ini untuk menutup keran impor tenaga kerja asing di sektor ketenagalistrikan, terlebih lagi dalam program 35 ribu MW yang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Indonesia harus menjadi tuan rumah bagi tenaga kerja lokal dengan meningkat kan kompetensi melalui kolaborasi perguruan tinggi dan industri di sektor kelistrikan di era globalisasi. n

This article is from: