MENYAMPAIKAN ASPIRASI MASYARAKAT
Tanggal 14 - 28 JuLI 2017 n Edisi 10 n terbit 16 halaman
email : moderatnews.red@gmail.com
harga Rp 5000,www.moderatnews.com
Jubir KPK Febri Diansyah
KPK: Kami Setuju Jika DPR Mau Perkuat Kewenangan Polri-Kejaksaan
Kapolri Jendral Tito Karnavian.
Kapolri: KAMI SIAP Amankan Anggota Pansus Angket KPK dan Saksi Moderat News - Jakarta, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan menghormati pansus hak angket KPK di DPR karena diatur dan dilindungi Undang-Undang. Karenanya, Polri mendukung kerja pansus termasuk siap membantu bila dibutuhkan. “Tentu bagi Polri harus menghormati konstitusi, Undang-Undang,” kata Tito usai pertemuan dengan pimpinan dan anggota pansus hak angket di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (12/7/2017).
Selain berdialog tentang tugas-tugas pansus angket, pansus juga mengharapkan dukungan beberapa hal dari Polri terkait pengamanan. Seperti pengamanan agar situasi tetap kondusif dan aman supaya tak terjadi kegaduhan seperti aksi-aksi anarkis selama pansus berjalan. “Kemudian diminta untuk pengamanan saksi-saksi atau narasumber yang dipanggil, kita siap karena itu tugas kepolisian,” ujar Tito. Selain itu, pengamanan juga diminta untuk anggota-anggota pansus
jika diperlukan. Polri dipastikan Tito siap melakukan pengamanan, apalagi anggota DPR merupakan warga negara terhormat. “Prinsip utama tetap itu, pengamanan sistuasi secara umum agar tidak terjadi kegaduhan, kemudian pengamanan narsum-narsum, saksisaksi yang diundang. Pengamanan lain mungkin seperti kegiatan lapangan yang dilakukan pansus, diminta Polri untuk melakukan pendampingan,” ujarnya. Pansus sebelumnya menyam-
Moderat News - Jakarta, Ahli hukum tata negara Profesor Romli Atmasasmita menyampaikan seharusnya ada kesetaraan kewenangan antara KPK, Polri, dan Kejaksaan dalam penindakan kasus. KPK justru menganggap positif usulan penambahan anggaran di kedua lembaga tersebut. “KPK justru sangat mendukung jika DPR memang ingin memperkuat Polri dan Kejaksaan. Misalnya, penghasilan para pejabat dan pegawai Polri dan Kejaksaan harusnya diperhatikan. Agar bisa semakin memperkuat kinerja polisi dan jaksa,” tutur Kabiro Humas KPK Febri Diansyah lewat pesan singkat, Rabu (12/7/2017). Menurut KPK, DPR dapat mempergunakan kewenangan di bidang budgeting secara maksimal untuk peningkatan penghasilan, anggaran, juga kelembagaan Polri dan Kejaksaan. Hal ini untuk mendukung kinerja keduanya dalam penindakan, terutama korupsi.
n ke halaman 14
DOTS Kembali Ditayangkan
bangi Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat guna berdialog dengan para napi koruptor. Selain itu, ahli dari pakar hukum tata negara seperti Profesor Yusril Ihza Mahendra dan Proferosr Romli Atmasasmita juga telah dimintai pandangannya. Meminta pandangan pakar belum selesai di dua tokoh itu. Pansus juga berencana memanggil pakar hukum tata negara yang juga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. (Hs)
Resmi, Pemerintah Terbitkan Perppu Ormas Anti Pancasila Moderat News - Jakarta, Pemerintah akhirnya secara resmi menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang (Perppu) Nomor 2/2017 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 17/2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas). Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, Perppu tersebut dikeluarkan agar tidak berkembangnya ormas yang bertentangan dengan ideologi bangsa Indonesia. Sehingga perlu dicegah sebelum bertambah banyaknya ormas yang ditengarai berseberangan dengan ideologi bangsa, Pancasila. Salah satu caranya dengan mengeluarkan Perppu tersebut. “Karena Perppu ini merupakan payung hukum. Karena 100 saja ada ormas yang bertentangan dengan Pancasila maka pemerintah tidak bisa menjadi wajah Indonesia, bagaimana wajah persatuan dan kesatuan Indonesia, tentu akan kacau balau,” ujar Wiranto saat konferensi pers di kantor Kemenko
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto
Polhukam, Jakarta, Rabu (12/7). Mantan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) ini menyebut, saat ini jumlah ormas di Indonesia mencapai 344.039. Ormas itu telah beraktifitas
di segala bidang kehidupan. Baik dalam tingkat nasional maupun tingkat daerah. Sehingga ormas itu harus diberdayakan dan dibina. “Supaya mereka dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangu-
nan nasional,” katanya. Namun dalam kenyataanya dari 344.039 itu, ada beberapa kegiatan Ormas yang jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Sehingga itu menjadi ancaman tersendiri bagi kedaulatan di Indonesia. Makanya saat ini pemerintah perlu adanya Perppu tersebut. “Karena keberadaaan ormas anti-Pancasila merupakan ancaman terhadap eksistensi bangsa, karena menimbilkan konflik di masyarakat,” pungkasnya. Diketahui, Perppu Pembubaran Ormas ini muncul sebagai salah satu cara pemerintah untuk membubarkan organisasi masyarakat anti-Pancasila. Salah satunya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Pemerintah sempat mempertimbangkan jalan pengadilan untuk membubarkan ormas anti-Pancasila. Namun jalur itu dinilai terlalu panjang dan berliku, sehingga akhirnya dipilih opsi lewat dikeluarkan Perppu. (Hs)
Song Joong KiSong Hye Kyo
baca hal 12
Setelah 5 Tahun, Rekor “Gangnam Style” di YouTube Akhirnya Tumbang Moderat News - Jakarta, Selama nyaris lima tahun terakhir, video clip lagu Gangnam Style yang dibawakan penyanyi asal Korea Selatan Psykonsisten menempati posisi pertama di YouTube dengan jumlah viewlebih dari 2,895 miliar. Kini sudah waktunya video asal Korea Selatan itu lengser. Posisinya digantikan video clip lagu See You Again yang dibawakan Wiz Khalifa feat. Charlie Puth. Video itu dirilis pertama kali pada 6 April 2015 atau sekitar dua tahun lalu. Penyanyi asal Korea Selatan Psykonsisten
Saat ini sudah lebih dari 2,9 miliar kali video itu ditonton di YouTube, sebagaimana pantauan KompasTekno, Rabu (12/7/2017). Selisihnya dengan Gangnam Style memang masih tipis sehingga kesempatan untuk berganti posisi pun terbuka lebar. See You Again sendiri merupakan lagu resmi untuk film Fast and Furious 7. Lagu itu dimainkan pada scene penutup film dan dipersembahkan untuk aktor Paul Walker yang meninggal karena kecelakaan sebelum penggara-
pan Fast and Furious 7 rampung. Hanya dalam waktu enam bulan pasca dirilis di YouTube, See You Again mampu menghimpun satu miliar view. Angkanya naik menjadi 2 miliar pada September lalu dan kini sudah bisa menggeser Gangnam Style. “Saya bergabung di YouTube pada 2007 dan kala itu hanya bermimpi membuat video dengan 10.000 view,” kata Charlie Puth, sebagaimana dilaporkan BBC dan dikutip KompasTekno. Pada 2015 lalu, See You
Again menjadi lagu paling laris terjual sedunia pada 2015 dan masuk nominasi Best Song untuk penghargaan bergengsi Grammy dan Oscars. Sementara itu, Gangnam Style berhasil menjadi video pertama di YouTube yang mampu melewati angka counter paling maksimal di YouTube, yakni 2.147.483.647. Oleh karena itu, pihak YouTube sampai harus sedikit merombak baris kode yang ada.
n ke halaman 14