No. 2/September/I/2014
Rp. 30.000
DPRD DKI Jakarta 2014 – 2019
Menagih Aksi Bukan Janji
FEMALE BODYGUARD
KETIKA PRIA DIKAWAL WANITA
ISTANA - BALAI KOTA
NO PROTOKOLER !
SELAMAT & SUKSES KEPADA
IR. H. JOKO WIDODO & DRS. H. M. JUSUF KALLA PRESIDEN & WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TERPILIH 2014 - 2019
daftar isi Edisi 2/I/SEPTEMBER 2014 fokus utama
Mengurai
22
Benang Kusut Balaikota-Istana Disharmonisasi pemerintah pusat dan pejabat Jakarta menjadi biang keladi, Jakarta sulit berbenah. Rebutan wewenang sekaligus asset menjadi debat kusir sejak dulu kala. Harapan baru kini di tangan penghuni istana yang baru.
Birokrat 42 Purba Hutapea Seremoni 10 Astra insurance
Best Syariah 2014 BCA Best Bank In Indonesia TRANSAKSI ATM BRI Tembus 693 Juta 11 BNI Pioneer ATM di Luar Negeri Commonwealth - CTBC Luncurkan Prime Value 12 Asuransi Gratis Adira-Indosat Ini Dia Uang NKRI 100 Ribu 13 Danamon Peduli Tanam 3.000 Pohon BRI - Ciputra Gelar Festival Kuliner
Otomotif 30 Pesona Baru Legenda Segala Medan
Korporasi 32 Navapark Mahakarya Sinar Mas Land 52 Hidup Bermakna Bersama Metland
4
JakartaReview September 2014
Rehat 34 Ketika Pria Dikawal Wanita Sosok 38 Raisa Andriana
Kutu Buku dan Pelesiran Arini Puspitasari Banyak Sukanya
39
34
Kadisdukcapil DKI Jakarta Siapa Suruh Datang ke Jakarta 44 Kukuh Hadi Santoso Kasatpol PP Provinsi DKI Jakarta Tak Satu Pun Peluru Dimuntahkan 46 Dwi Rio Sambodo Anggota DPRD DKI Jakarta 2014-2019 Rajin Dengar Suara "Tuhan"
Ekonomi Bisnis 40 Bank Tanpa Kantor, Why Not? 54 Sofyan Basir Sabet 55 56 58 60
Penghargaan Bintang Mahaputera Utama Asian Agri Raih Sertifikat ISCC PLUS Indonesia Road Safety Award Adira Insurance Gerakan Nasional Non Tunai Agar Transaksi Elektronik Meningkat Menanti Gas di September
UMKM 62 Kepak Sayap Mojang Priangan
daftar isi Edisi 2/I/SEPTEMBER 2014 SPECIAL REPORT
18
OPINI 66 Stop Obligasi Rekap! Kulinari 68 Menyantap Iga Bakar RicaRica Di Villa Serba Jadul
DPRD DKI Jakarta 2014 – 2019
Menagih Aksi Bukan Janji Spanduk bertuliskan 'Jangan Jadi Pengkhianat Rakyat' yang terbentang di depan Gedung DPRD DKI Jakarta langsung dijawab oleh sebagian anggota DPRD baru. Penghuni Kebon Sirih datang ke pelantikan dengan mobil mewah.
38
68
Resensi 70 Kiat Johnny Bangun Toyota 71 Seperempat Abad FIFGROUP Etalase 72 Mito A77 Fantasy
Pemanja Selfie Ria
Bidik 74 TPK KOJA Santuni Anak Yatim View Point 75 Aksi Sepele yang Menggugah
72
6
JakartaReview September 2014
dari redaksi
Wajah Segar Spirit Anyar
S
WINDARTO Pemimpin Redaksi
enin, 25 Agustus 2014 merupakan momen paling bersejarah bagi 106 orang hebat se-antero Ibu Kota. Hari itu ke-106 orang tersebut dilantik oleh Kepala Pengadilan Tinggi Negeri DKI Jakarta, sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) periode 2014-2019 dalam suasana Sidang Paripurna Istimewa. Mereka yang berasal dari sembilan partai politik telah membuktikan kehebatannya, memenangkan kompetisi perebutan kursi DPRD pada Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif April lalu. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memimpin perolehan dengan 28 kursi, sementara di urutan kedua dan ketiga diduduki Partai Gerindra sebanyak 15 kursi dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 11 kursi. Sisanya keenam partai lain memperoleh antara 6-9 kursi. Jumlah perolehan kursi oleh masingmasing partai politik (parpol), kali ini terbilang merata dibanding sebelumnya, dimana periode 2009 – 2014 Partai Demokrat memimpin yang memperoleh 32 kursi, disusul PKS dengan jumlah 18 kursi. Sedangkan PDIP menduduki urutan ketiga dengan perolehan 11 kursi. Menariknya, ke-106 kursi DPRD dari sembilan partai politik tersebut mayoritas diisi oleh wajah-wajah baru, mencapai lebih dari 60% atau 65 orang. Sisanya, sebanyak 41 orang adalah wajah lama (incumbent). Kondisi ini tentu akan merubah konstalasi politik di Jakarta yang akan berdampak pada penentuan arah kebijakan pembangunan Provinsi DKI Jakarta. Karena itu sepatutnya kita waspada. Selain wajah baru membutuhkan waktu lama dalam beradaptasi, rapuhnya koalisi parpol lantaran tercerai berai saat
Pemilu Presiden Juli 2014 juga akan memperlambat proses persetujuan anggaran oleh DPRD. Padahal, setumpuk pekerjaan rumah (PR) seperti Rancangan Peraturan Daerah/ Perda (Raperda) Beasiswa, penggunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP) hingga tingkat perguruan tinggi, sudah menanti DPRD baru agar segera merampungkan. Ini menjadi sangat penting, mengingat sebelumnya KJP hanya menyasar siswa Sekolah Dasar hingga Menengah. Lalu, jangan lupa saat ini sekitar 40 persen warga DKI Jakarta yang berusia 16-18 tahun tidak bisa melanjutkan sekolah hingga jenjang Perguruan Tinggi. Ditambah bonus demografi kependudukan, maka pada 2025 mendatang dipastikan SDM (sumber daya manusia) Indonesia khususnya Jakarta tak akan mampu bersaing negara lain, lantaran sistem pendidikan mereka lebih baik. Ini, jelas tak bisa dibiarkan. Tanpa solusi, kondisi itu bakal jadi preseden buruk bagi percepatan kinerja oleh Basuki Tjahaja Purnama, sang Gubernur di masa mendatang. Hanya ada satu cara mengantisipasi hal itu terjadi; buka baju parpol, lalu sinergi antar anggota DPRD baik wajah lama maupun baru bersama seluruh jajaran eksekutif demi Jakarta yang lebih baik dan bermartabat di mata dunia. Diharapkan, tak sekedar wajah-wajah baru, spririt baru pun bermunculan demi perubahan. Suka tak suka, Jakarta sebagai etalase Indonesia menjadi barometer kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang tak lepas dari sorotan dunia. Dengan spirit baru dan anggota DPRD baru, mari singsingkan lengan baju untuk kerja keras bersama, mewujudkan Jakarta baru yang lebih baik....
Penerbit PT. Media Juang Bersama. Pemimpin Perusahaan Suyono. Pemimpin Umum Mukhtar Kaamil. Pemimpin Redaksi Windarto. Redaktur Pelaksana Wijaya. Redaktur Ranap Simanjuntak, Rega Indra Adhiprana. Reporter A. Novian, Budi Prakoso, N.A. Prasetyo, Oki Akbar. Photographer Makmun. Tata Letak Dipo Putra Gomes. Manager Marketing Evi Hardinie. IT & Web Development Federick Marshal. Account Executive Andy Sudiyanto, Leo Bardus, Muhammad Reza. Keuangan Irfan Wasito. Sirkulasi/Distribusi Sejar Panjaitan, Suhardiono. Alamat Redaksi dan Iklan Jl. Wahid Hasyim No.12G lantai 3, Menteng - Jakarta, Indonesia. Telp. 021- 391 4754. Fax. 021 - 391 4693. Email redaksi@jakartareview.co, redaksijakartareview@gmail. com, iklanjakartareview@gmail.com. Website www.jakartareview.co.
8
JakartaReview September 2014
surat pembaca Redaksi menerima surat pembaca yang berisi kritik, saran, pengaduan, serta tanggapan atas suatu masalah. Isi surat menjadi tanggungjawab pengirim. Surat pembaca dikirimkan melalui fax 021-3914693 atau email ke redaksijakartareview@gmail.com
Oknum Petugas Parkir di Harco Mangga 2 Mengambil Keuntungan
Berharap Pemprov DKI Benahi Halte dan Kemacetan
T
S
anggal 13 Agustus 2014 saya pergi ke Harco Mangga Dua untuk membeli keperluan komputer, saya menggunakan sepeda motor. Awalnya saya masuk dan mengambil tiket resmi dari petugas penjaga loket parkir di depan. Lalu ketika masuk dan mendapatkan tempat parkir area motor di sebelah kanan gedung. Ketika pulang, ternyata petugas parkir yang memakai seragam parkir setempat menghampiri saya dan meminta uang parkir lagi sebesar Rp 2.000. Padahal sudah ada 2 plank yang tertulis kira-kira seperti ini "terima kasih untuk tidak memberi imbalan kepada petugas". Mohon sekiranya kepada manajemen Harco Mangga 2 untuk memperhatikan karyawan petugas parkir. Khususnya di area parkir motor sebelah kanan gedung agar tidak merugikan konsumen. Saya bukannya tidak sanggup untuk membayar Rp 2.000, tetapi saya kecewa dengan pelayanan parkir di Harco Mangga 2 tersebut. Jika satu hari 200 motor x Rp 2000 = Rp 400.000. Bayangkan saja keuntungan yang didapat dalam satu bulan. Terima kasih. Boy Nataatmadja Jl. M.I Ridwan Rais No.5 Jakarta Pusat (Sumber: Kompas.com)
aya adalah salah satu pengguna Transjakarta. Tiap hari saya melewati rute Latuharhari-Ragunan. Sayangnya hingga saat ini pelayanan Trans Jakarta belum memuaskan. Masih jauh jika dibandingkan dengan Transmilenio di Bogota, Kolombia yang menjadi contoh bagi Transjakarta. Padahal jika kita lihat, proyek ini masih selalu menjadi proyek kebanggaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Salah satu yang menjadi perhatian adalah jam kedatangan yang kerap tidak tepat waktu, akibatnya bukan hanya saya saja tetapi pengguna lain akan terlambat tiba di kantor. Setiap jam sibuk, bus terasa lama datang, sehingga antrean yang panjang menyusahkan dan membuat penumpang tidak nyaman. Selain itu juga halte sepanjang Jalan Mampang Prapatan yang terasa sangat sempit bahkan ada beberapa kerusakan. Jika antrean menumpuk, suasana dalam halte terasa sangat panas dan pengap. Semoga keluhan ini menjadi perhatian pemprov DKI Jakarta, khususnya pengelola Trans Jakarta. Saran saya, pihak pemprov dapat mengurai penyebab keterlambatan bus, misalnya dengan mengurai kemacetan di sepanjang Jalan Mampang Prapatan. Hendaknya melarang kendaraan bahkan sepeda motor yang berpindah ke jalur busway, terutama di atas pukul 9 pagi. Dan juga memperhatikan kualitas halte. Yuanita Ulani Jl. Sirsak No. 38, Jagakarsa Jakarta Selatan
Pemda DKI Jakarta Sebaiknya Memiliki “TV DKI”
J
akarta sebagai ibukota negara seharusnya bisa menjadikan contoh bagi daerah-daerah lain, terutama manajemen pemerintahan Pemda DKI Jakarta beserta seluruh kegiatannya. Apalagi di era keterbukaan atau transparansi, masyarakat DKI Jakarta pada khususnya membutuhkan berbagai informasi tentang berbagai aspek kehidupan dan penghidupan di Jakarta. Oleh karena itu ada baiknya Pemda DKI Jakarta memiliki “TV DKI” yang merupakan TV berita dan informasi yang
bermanfaat bagi masyarakat DKI Jakarta. Mulai dari informasi berbagai perizinan ataupun pelayanan publik pada umumnya, kebudayaan dan kesenian, objek-objek wisata DKI Jakarta, kondisi saat banjir, macet, kegiatan-kegiatan yang telah-sedang-dan yang akan dilakukan. Bahkan jika perlu menayangkan kondisi tiap unit-unit kerja, apakah para karyawannya disiplin masuk kerja atau tidak. “TV DKI” tidak perlu siaran 24 jam. Cukup beberapa jam di pagi hari dan beberapa jam di malam hari. Ada baiknya
“TV DKI” juga terkoneksi dengan berbagai TV lainnya sehingga informasinya bisa dilihat seluruh masyarakat Indonesia sehingga bisa mendapatkan informasi yang
nyata langsung dari Pemda DKI Jakarta, sehingga kemajuankemajuannya bisa dicontoh bagi daerah-daerah lainnya. Hariyanto Imadha (sumber: hariyantoimadha wordpress.com)
RALAT REDAKSI Pada halaman 65 Jakarta Review edisi Agustus 2014 terdapat berita berjudul ‘Deklarasi 13 tahun Meletusnya Krakatau Agar Lebih Mendunia’. Pada berita tersebut terdapat kekeliruan penulisan judul. Seharusnya judul tersebut ditulis, "Deklarasi 131 tahun Meletusnya Krakatau Agar Lebih Mendunia." Atas kekeliruan tersebut redaksi mohon maaf sebesar-besarnya kepada pihak yang bersangkutan. Ralat ini menjadi pelurusan atas kekeliruan pada berita tersebut. Terima kasih. www.jakartareview.co
9
SEREMONI
Astra insurance Best Syariah 2014 TRANSAKSI ATM
A
suransi Astra Syariah mendapatkan penghargaan sebagai Best Syariah 2014 untuk kategori Asuransi Syariah Cabang Asuransi Umum Syariah Aset Lebih Dari Rp100 miliar dalam ajang Investor Best Syariah 2014. Penghargaan yang diberikan oleh Majalah Investor tersebut diterima secara langsung oleh Senior Vice President Sharia Business Asuransi Astra, Tati Febriyanti, di Hotel Le
Meridien, Jakarta pada Selasa, 12 Agustus 2014. Pemberian penghargaan dalam Investor Best Syariah 2014 itu sendiri diberikan berdasar penilaian kinerja keuangan institusi syariah yang sebagian besar mengacu pada penilaian institusi konvensional. Meski begitu, beberapa kriteria disesuaikan dengan parameter syariah. Penganugerahan ini lanjut Tati merupakan pengakuan dari masyarakat terhadap kinerja Asuransi Astra Syariah. “Tentunya kami bersyukur. Tapi lebih dari itu, penghargaan ini adalah amanah dari konsumen agar kami terus bekerja memberikan pelayanana yang aman, adil, dan menenteramkan seperti yang selama ini kami lakukan,� tutupnya setelah menerima penghargaan. (ACN)
BCA best bank in indonesia
E
ksistensi PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebagai bank swasta terbesar dan terkemuka di Indonesia semakin kukuh dengan diraihnya penghargaan "Euromoney Awards for Excellences (Asia) 2014" untuk kategori "Best Bank in Indonesia". "Euromoney Award for Excellences" sendiri adalah ajang penghargaan paling
10
JakartaReview September 2014
dihormati dalam industri keuangan. Tradisi pemberian penghargaan ini telah berlangsung selama 23 tahun, dan dianugerahkan kepada lembaga-lembaga yang telah memberikan pelayanan, inovasi, dan keahlian terbaik bagi nasabah mereka. Diraihnya penghargaan ini, sekaligus juga membuktikan apresiasi internasional terhadap kiprah BCA sebagai bank swasta
BRI Tembus 693 Juta
R
ealisasi pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) selama paruh pertama tahun 2014 menunjukkan kinerja yang baik. Salah satunya ditunjukkan dengan transaksi dengan menggunakan kartu ATM. Transaksi di ATM BRI mengalami kenaikan 34,7% dari USD514,7 juta pada kuartal II 2013 menjadi USD693,2 juta di kuartal II 2014. Adapun transaksi SMS Banking BRI pada kuartal II 2013 sebanyak USD34,9 juta, meningkat hingga 76,5% menjadi USD61,6 juta pada kuartal II 2014. Dari sisi pengguna, pemegang kartu ATM BRI mengalami kenaikan sebesar 45,6% secara year on year dari 18 juta menjadi 27,3 juta di kuartal II 2014. Dari sisi volume transaksi di ATM BRI, naik 63,6% dari Rp277,4 triliun pada kuartal II 2013 menjadi Rp453,9 triliun pada kuartal II 2014. "Dengan jaringan dan layanan BRI yang sangat ekspansif, BRI akan terus berupaya menjaga konsistensinya dalam memberikan layanan yang terdepan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini selaras dengan rencana bisnis BRI di tahun 2014, khususnya di sisi funding, dimana BRI akan terus fokus dalam usaha penguatan dana ritel, yang disertai dengan upaya-upaya penguatan fee based income," kata Direktur Jaringan dan Layanan BRI Suprajarto. (Rega)
terbesar di Indonesia. Karena itulah, ketika menerima penghargaan dalam ajang "Euromoney Awards for Excellences (Asia) 2014" yang digelar di Island Shangri-la Hotel, Hongkong pada 17 Juli 2014, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menilai anugerah predikat sebagai "Best Bank in Indonesia" dari Majalah Euromoney ini merupakan penghargaan atas kerja keras seluruh karyawan dan manajemen dalam melayani dan memenuhi kebutuhan nasabah. (ACN)
SEREMONI
bNI PIONEER ATM di luar negerI
P
T Bank Negara Indonesia (BNI) mencetak sejarah baru sekaligus menjadi pelopor bank asal Indonesia yang membuka operasional Anjungan Tunai Otomatis (ATM) di luar negeri.
Untuk tahap awal, BNI operasionalkan empat ATM di Hong Kong. BNI menargetkan membuka ATM di Singapura. "BNI menjadi satu-satunya bank asal Indonesia yang mempunyai ATM di luar negeri dan
mendapatkan izin mendirikan ATM di luar lokasi kantor cabang," tutur Direktur Utama BNI Gatot Suwondo. Gatot menjelaskan dua buah ATM ditempatkan di Kantor Cabang BNI Hong Kong, dua buah lainnya di BNI Remittance Ltd. Gatot membeberkan alasannya membuka ATM di Hong Kong dan targetnya di kota lain di Asia. BNI ingin melakukan pendekatan ke tempat-tempat berkumpulnya komunitas, termasuk buruh Indonesia. Tidak hanya itu, operasional ATM BNI juga menyasar pelajar, mahasiswa dan pebisnis yang sering melakukan kunjungan bisnis ke Hong Kong. Gatot menyebutkan, semua transaksi yang dapat digunakan di ATM ini mulai dari pengecekan saldo hingga penarikan tunai hingga transfer ke rekening BNI atau bank lain. Saat ini belum semua nasabah BNI di Hong Kong memiliki kartu ATM. Dengan terobosan ini, maka warga negara Indonesia lain yang menetap di Hong Kong dapat segera mengajukan permohonan penerbitan kartu ATM. "Agar transaksi keuangannya semakin mudah dan nyaman," tutur Gatot. (Rega)
Commonwealth - CTBC Luncurkan Prime Value
ist
P
T Commonwealth Life dan PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC) meluncurkan ‘Prime Value’. Ini merupakan produk bancassurance yang dirancang dalam bentuk unit link dengan sistem pembayaran premi berkala (per tahun) dan dialokasikan pada investasi dan perlindungan jiwa. Keistimewaannya, ‘Prime Value’ memberikan manfaat khusus Terminal Illness (tanpa biaya tambahan) dan pilihan manfaat lain yaitu inflation link. Peluncuran produk ini dilakukan oleh Alternative Distribution Channel Director Commonwealth Life. Pieter Wattimena dan Direktur Bank CTBC, Inayat Hisyam. “Kini kami hadirkan ‘Prime Value’ yang akan memberikan solusi dan perlindungan terbaik untuk meraih ketenangan hidup bagi Anda dan keluarga, seperti kesehatan, keselamatan, dan pendidikan,” kata Pieter, akhir Agustus lalu di Jakarta.
Di tempat sama Inayat mengatakan, “Di Bank CTBC kami berkomitmen untuk terus berinovasi dalam hal pengembangan produk dan pengelolaan dana pihak ketiga (DPK) dengan menjalin kerjasama strategis dengan perusahaan terkemuka di Indonesia. Kemitraan ini akan semakin melengkapi rangkaian solusi terbaik yang kami
tawarkan untuk membantu para nasabah mencapai aspirasi perencanaan keuangan sekaligus investasi bagi mereka.” Prime Value akan dipasarkan khusus untuk pertama kalinya bagi para nasabah Bank CTBC sebagai bagian dari kerjasama eksklusif antara Commonwealth Life dan Bank CTBC. (ACN) www.jakartareview.co
11
SEREMONI
ASURANSI GRATIS Adira-Indosat
P
T Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) menjalin kerjasama dengan Indosat mengusung program "Gratis Asuransi Kecelakaan Diri Dompetku Indosat". Program dengan manfaat santunan ini memberikan manfaat bagi pelanggan meninggal dunia atau cacat tetap keseluruhan sebesar Rp10 juta. "Program ini merupakan salah satu produk yang dapat memenuhi kebutuhan
perlindungan bagi segmen ritel karena manfaatnya dirasakan langsung oleh setiap individual yang dalam hal ini adalah Pelanggan Indosat yang mendaftar dalam program Gratis Asuransi Kecelakaan Diri Dompetku Indosat tersebut," kata Business Support Division Head Adira Insurance Ernita Sari. Menurutnya, untuk mendapatkan perlindungan ini sangat mudah. Pelanggan hanya mendaftarkan nomornya dalam
program Dompetku Indosat dengan melakukan akses di *789# untuk memperoleh berbagai fasilitas dari Dompetku Indosat atau secara langsung menuju akses perlindungan dari Adira Insurance dengan menekan *789*1#. Setelah itu, pelanggan akan mengisi data singkat dan pelanggan akan langsung terlindungi selama 30 hari kedepan. Program Dompetku Indosat ini mulai berlaku pada tanggal 15 Agustus 2014. Adapun usia tertanggung yang dapat dijamin dalam asuransi ini adalah 17 sampai 55 tahun pada saat pembelian polis dan setiap tertanggung hanya dapat memiliki 1 polis asuransi. "Keuntungan lainnya dari produk ini adakah tidak adanya biaya administrasi sehingga Pelanggan dapat memperoleh produk ini tanpa mengeluarkan biaya apapun dan untuk pembayaran klaim dapat diajukan dengan menghubungi Adira Care 500 456," terang Ernita. (ACN)
ini dia Uang NKRI 100 Ribu
12
JakartaReview September 2014
ist
B
ertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia, Bank Indonesia (BI) mengedarkan dan memberlakukan uang Rupiah kertas pecahan baru Rp100 ribu Tahun Emisi 2014, yang diberi nama Uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Direktur Divisi Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI), Lambok Antonius Siahaan mengatakan bahwa peluncuran uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan pecahan Rp100 ribu untuk memudahkan masyarakat. Ditargetkan jumlah uang baru yang dikeluarkan mencapai Rp500 triliun. "Jumlah ini dilakukan secara bertahap, kita tidak mau menyusahkan masyarakat dengan uang tersebut, yang terpenting tidak memberatkan masyarakat," kata Lambok di Jakarta. Uang anyar ini lanjut Lambok memiliki tingkat pengamanan yang lebih tinggi
ketimbang sebelumnya. "Kita harapkan lebih bagus lagi pengamannya karena ada security features dan optical features untuk tingkat keamanan dan ada huruf
yang bisa dibaca dalam benang yang ditengah. Itulah mengapa uang ini tingkat keamanannya lebih tinggi," pungkasnya. (Rega)
SEREMONI
Danamon Peduli Tanam 3.000 Pohon
Y
ayasan Danamon Peduli telah menyalurkan dana sebesar Rp4,5 miliar dari Januari-Juli 2014 untuk menanam lebih dari 3.000 pohon dalam kegiatan "Bulan Kepedulian Lingkunganku". Sementara sampai akhir 2014, Yayasan Danamon Peduli akan menyalurkan dana sebesar Rp13,5 miliar untuk mendanai
yang berumur lebih dari 40 tahun, Museum Satria Mandala tetap konsisten dalam menjaga Ruang Terbuka Hijau (RTH), berupa taman yang luas dilengkapi dengan pohonpohon rindang yang dirawat dengan baik,” kata Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk Hendry Ho. Program Bulan Kepedulian Lingkunganku merupakan kegiatan nyata perseroan untuk mewujudkan kepedulian terhadap permasalahan global saat ini. Kegiatan investasi sosial ini diharapkan memberikan dampak positif bagi kualitas hidup dan lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang. "Penyelenggaraan acara puncak ini sekaligus membuka wawasan akan pentingnya menjaga lingkungan, bukan hanya di kalangan karyawan dan keluarganya, tapi juga masyarakat umum," ujar Henry di Jakarta. (Win)
kegiatan Pasar Sejahtera, Cepat Tanggap Bencana dan Pelestarian Ikon Regional. Puncak kegiatan Bulan Kepedulian Lingkunganku ini digelar di Museum Satria Mandala. Museum Satria Mandala dipilih didasarkan pada kesamaan misi dan pesan, yaitu menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. “Sebagai salah satu museum
BRI - Ciputra Gelar Festival Kuliner
M
emeriahkan HUT RI ke 69, BRI bersama Mal Ciputra Jakarta menggelar sebuah acara kuliner bertajuk Indonesiaku Kulinerku. Acara yang menyajikan sejumlah masakan khas
Mun
dari berbagai daerah di Indonesia tersebut berlangsung mulai tanggal 6-17 Agustus 2014 di Lantai Lower Ground, Mal Ciputra Jakarta. Lebih dari 40 stand makanan dari
berbagai daerah hadir menghampiri pengunjung. “Lebih dari 40 stand makanan dengan ciri khas dari berbagai daerah di Indonesia akan menjadi pilihan santapan bagi pengunjung. Mal Ciputra menggandeng BRI sebagai mitra perbankan,” kata Wakil Pemimpin wilayah Jakarta III BRI, R. Hendra Netra, di Mal Ciputra, Jakarta. Untuk mendukung acara ini, BRI telah mempersiapkan sejumlah program, yakni di antaranya program voucher discount Rp10 ribu. “Disini BRI memberikan direct gift berupa voucher discount yang berlaku untuk setiap transaksi Top Up perdana kartu BRIZZI di booth BRI pada even Indonesiaku Kulinerku 2014, kemudian Top Up perdana minimal sebesar Rp100 ribu dalam satu struk dan tidak berlaku kelipatan,” cetusnya. (Rega) www.jakartareview.co
13
INSIGHT
Quote DPRD yang punya hak, kita sudah ada niat mengajukan tambahan anggaran. Paling nanti ada yang enggak dapat Jokowi mengomentari penolakan DPRD dalam penambahan dana Kartu Jakarta Pintar dalam APBD Perubahan yang disahkan lantaran Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan 9.006 penerima KJP ganda.
Mun
Ironi Daki Patung Pancoran
14
JakartaReview September 2014
Mun
H
ampir lima puluh tahun lebih tegap berdiri, Patung Dirgantara atau yang biasa dikenal Patung Pancoran akhirnya bisa mandi. Berlulur sari jeruk nipis sekitar 30 kilogram, patung setinggi 11 meter dan berat 11 ton itu dapat treatment pembersihan kering sampai basah. Bisa diduga, setumpuk kotoran menggelayuti patung yang dibuat sejak 1966 tersebut. Karat sudah kronis. Ahli konservasi dari
Unit Pelaksana Teknis Balai Konservasi, Herbertus Sadirin pun menyiapkan alkali gliserol (obat oles kimia) bila jeruk nipis tak mempan. “Musuh paling besarnya adalah copper atau tembaga klorida,� ungkapnya. Baru kemudian patung dimandikan air murni alias akuades serta dibasuh alkhohol teknis agar tingkat keasaman (pH) bisa balik lagi. Pembersihan ini berlangsung 11-19 Agustus 2014. Dan berlanjut pembersihan Patung Diponegoro pada 17 September-2 Oktober 2014. Urusan duit, total anggaran yang disiapkan dalam membersihkan dua patung itu mencapai Rp566 juta. Ironi cerita lalu
pun muncul. Bermuasal dari biaya pembuatan patung, sang pembuat, pematung legendaris Edhi Sunarso bersama rekan-rekannya belum dibayar pemerintah. Biaya awal pematung ditanggung Edhi sang pemahat dengan total Rp12 juta. Bung Karno sendiri menjual mobil pribadinya dan menyerahkan Rp1,75 juta. Kemudian Rp5 juta diberikan oleh pemerintah. Sayangnya, sisa Rp5,25 juta belum pernah dilunasi kepada Edhi yang masih berjuang melawan stroke. Patung Pancoran dengan model langsung Soekarno sendiri belum sempat disaksikan Sang Proklamator yang keburu gugur. Sialnya lagi, generasi sejak jaman Orde Baru juga belum pernah diresmikan patung yang dipercaya jadi petunjuk harta karun tersebut. Kini, Patung Pancoran diserbu jalan layang. Peneliti LIPI, Asvi Warman Adam pun merasa monumen peninggalan serta nilai estetika patung itu sirna. "Sebaiknya dipindahkan ke tempat yang lebih berestetika," terang Asvi.Ranap Simanjuntak
INSIGHT
APTB Harus Terintegrasi
K
Melacak Pelat Merah Tak Bertuan
S
liweran mobil pelat merah hampir dipastikan bakal sepi. Sehabis perdebatan soal penggunaan bahan bakar gas (BBG), kini muncul wacana penarikan semua inventaris mobil dinas Pegawai Negeri Sipil (PNS) milik Pemprov DKI Jakarta bagi pejabat Eselon I-IV. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, sang pelontar gagasan merasa tak mau repot dengan biaya perawatan mobil dinas sebesar Rp250 miliar tiap tahunnya. Sebagai gantinya diberikan uang transportasi berdasarkan golongan. Misalnya pejabat Eselon IV setingkat Kepala Seksi, Kasubbag dan Lurah akan menerima sebesar Rp 4,5 juta per bulan. Bagi pejabat eselon III setingkat Kabag, Camat, dan Kasudin dijatah Rp 7,5 juta per bulan. Lalu eselon II setingkat Kadis, Kabiro, dan Walikota mendapat sekitar Rp 12 juta per bulan. Kebijakan ini sudah diatur dalam peraturan gubernur yang ditandatangani Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Penolakan datang. Lurah Menteng, Sulastri merasa keberatan karena mobil inventaris biasa ia gunakan untuk kegiatan sosial. “Disini ada 10 RW. Nantinya sosialisasi program ke masyarakat jadi kurang efisien dan pastinya akan lambat,” ungkap Sulastri. Namun lepas soal setuju atau tidak, tampaknya Pemprov DKI Jakarta perlu mendata ulang keberadaan seluruh assetnya, termasuk kendaraan yang ada. Masalah kendaraan dinas yang raib bukan hal baru. Seperti pada akhir tahun 2002, ada 14 unit kendaraan (9 mobil dan 5 sepeda motor) tak jelas rimbanya. Atau, pelajaran dari hilangnya pelat nomor B 2 DKI pada awal tahun 2013 ramai jadi pembicaraan. Sapa nyana? Ranap Simanjuntak/Oki Akbar
esal Trans Jakarta mulai kalah saing dengan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB), Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mencium aroma konspirasi. Jumat, awal pekan Agustus ini, ia melontarkan ide menghapus trayek APTB di ibukota. Alasannya, trayek APTB menyalahi teori transportasi lantaran seharusnya TransJakarta yang memperpanjang jangkauan. Ahok pun curiga pada Udar Pristono (mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang terjerat dugaan korupsi Trans Jakarta) main mata. "Ini gue curiga Dishub ini ada-apa ciptakan trayek APTB begitu banyak," imbuh dia. Tapi, Ahok meralatnya; sebaiknya APTB terintegrasi. Kopaja dan operator APTB, seperti Mayasari Bakti, Sinar Jaya, PPD, dan Agra Mas pun menyiapkan e-ticketing. Kadishub DKI Muhammad Akbar berujar dalam waktu dekat, tidak ada penambahan dari 12 trayek APTB yang kini wara-wiri. “Tidak ada rencana menambah. Yang ada sedang kami evaluasi sistemnya dan business modenya,” kata Akbar.Ranap Simanjuntak
Pungli Mengalir Sampai Pemda
A
real bawah jembatan di Jakarta yang sedianya jadi tempat teduh ruang terbuka hijau (RTH) tampaknya belum steril. Beberapa tempat, khususnya di bawah flyover para pedagang kaki lima (PKL), tempat jasa parker atau penitipan kendaraan masih dipadati. Penuturan Mastur (26), seorang juru parkir penitipan sepeda motor liar di bawah jembatan (flyover) Cakung, Jakarta Timur cukup mencenangkan. Ia mengaku memberi setoran kepada oknum pemerintah daerah (Pemda). "Kami sih bayar tempat di sini sama Pemda,” katanya seperti dilansir dari Kompas. com. Mastur blak-balakan kalau pungli yang ia setorkan sudah
berlangsung berkisar dua tahun lalu. Sistem pembayaranya ada yang bulanan dan ada pula tahunan. Sayangnya, ia mengunci rapat kepada siapa oknum yang dimaksud. "Iya begitu deh," Mastur mulai cemas. Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Nandar Sunandar merasa parkir liar bukan wewenangnya sehingga ia menunjuk Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Ketika
Jakarta Review mengonfirmasi, Kadishub DKI Jakarta, Muhammad Akbar merasa belum mendapat laporan. “Oke akan saya cek ke UPT Jakarta Timur,” kilahnya. “Juru parkir itu hanya boleh bertugas menjaga parkiran. Itu pun retribusi yang dikenakan berupa karcis. Harganya pun sesuai dengan yang tertera. Harus jelas karena akan masuk ke kas daerah,” tambah dia. Ranap Simanjuntak/Oki Akbar www.jakartareview.co
15
INSIGHT
Saya mau menaikkan gaji setinggi mungkin di DKI supaya orang swasta yang profesional itu mau pindah ke DKI.
Geng Bos Muda
Basuki Tjahaja Purnama Wakil Gubernur DKI Jakarta
M
erasa masih berjiwa muda, tujuh orang melangsungkan pertemuan Djakarta Theater, Jl MH Thamrin. Menariknya enam diantaranya merupakan para kepala daerah seperti Ahok (DKI Jakarta), Bima Arya (Walkot Bogor), Arief Rachadiono Wismansyah (Walkot Tangerang), dan Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi). Sementara pengatur pertemuan mantan Dubes Indonesia untuk Abang Sam; Dinno Patti Jalal. Mereka ahirnya berembuk bikin geng. Perbedaan idelologi partai pun tak jadi soal. “Beda sedikit enggak apa. Yang penting sekarang niat sudah sama. Jadi kalau orang bilang selama ini negara kita bergerak gitu-gitu saja, sekarang ada keunggulan. Tiba-tiba anak yang muda-muda ini kita merasa perlu samain visi, anggotanya dari Makassar ada, Banyuwangi juga,” jelas Ahok. Ranap Simanjuntak
Para Srikandi Pendamping Ahok
P
erempuan-perempuan kerap hadir di belakang kursi pejabat. Tapi, bukan Veronica Tan, istri sah Ahok yang selalu mendampingi suaminya bekerja. Setidaknya ada dua perempuan yang cekatan menemani ruitinitas lekaki yang tinggal menghitung hari menjadi DKI-1 Itu.
16
JakartaReview September 2014
Karenanya, saat ditanya siapa paling paling pas menjadi pendampingnya mengurus ibukota, Ahok menyerahkan kepada partai. Tapi, secara pribadi ia melontarkan sinyal lebih klop kalau didampingi perempuan. "Bu Sylvi boleh saja diajukan, Bu Yani juga bisa. Tapi itu
Swastanisasi Kepala Dinas
G
ergaji birokrat milik Pemprov DKI Jakarta makin tajam. Setelah ramai lelang jabatan, kini santer terdengar jabatan kepala dinas bisa dipotong kalangan swasta. Peniup pluit siapa lagi kalau bukan Ahok? “Saya mau menaikkan gaji setinggi mungkin di DKI supaya orang swasta yang profesional itu mau pindah ke DKI. Kalau ada eselon yang bermasalah kami tidak akan menjadikan lagi eselon, langsung stafkan saja,” ujarnya. Toh hasrat pangkas mata rantai persaingan konvensional itu masih belum bisa dilaksanakan. Ini masih menunggu komando dari Undang-undang ASN (Aparatur Sipil Negara). Di sisi lain, para PNS mulai tersenyum lebar. Sebab, usia pensiun makin panjang hingga 58 tahun. Bahkan, pejabat setingkat eselon II dan I, usia pensiunnya menjadi 60 tahun. Ranap Simanjuntak
semua tergantung partai, dikasih izin atau tidak, karena partai yang memegang kuasa," ungkapnya menunjuk Deputi Gubernur Bidang Pariwisata Sylviana Murni dan Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Sarwo Handayani. Ranap Simanjuntak
PT. Indah Prakarsa (Inprase Group) mengembangkan sayap di Surabaya dengan product MFO 380 dan HSD untuk lebih dekat dan lebih cepat melayani customer di Surabaya dan Jatim (Bunkering, Industri dan Sub Agent). Head Office Jl. Sunter Garden Raya Blok D8 No. 3G-3H Jakarta Utara 14350
Informasi dan Pemesanan dengan ; Adam : 081808219797 Sofyar : 089647380013
Telp : (021) 658 37620, 658 37621 Fax : (021) 658 31848 www.jakartareview.co
17
SPECIALREPORT
DPRD DKI Jakarta 2014 – 2019
Menagih Aksi Bukan Janji 18
JakartaReview September 2014
Spanduk bertuliskan 'Jangan Jadi Pengkhianat Rakyat' yang terbentang di depan Gedung DPRD DKI Jakarta langsung dijawab oleh sebagian anggota DPRD baru. Penghuni Kebon Sirih datang ke pelantikan dengan mobil mewah.
T
ak hanya Joko Widodo (Jokowi), Lamborghini Gallardo Superleggera bernomor polisi B 1285 SHP juga menjadi “bintang” pada acara pelantikan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, 25 Agustus lalu. Pesona tunggangan asal pabrikan Italia itu mampu mengundang decak kagum pengunjung yang mengantar kerabatnya duduk di Kebon Sirih. Bahkan banyak orang yang numpang berfoto ria di mobil berkelir hijau itu.
Pemiliknya adalah Abraham Lunggana atau biasa disapa Haji Lulung, anggota dewan incumbent dari Partai Persatuan Pembangunan yang terpilih kembali untuk lima tahun ke depan. Wajar saja jika Rudi, salah satu anggota Kaukus Muda Indonesia (KMI) DKI Jakarta, tampak kesal dengan perilaku anggota dewan yang tidak berubah diterpa zaman. “Anggota dewan seperti itu seperti menjaga jarak dengan rakyat. Padahal kita butuh pemimpin yang bisa mengerti
aspirasi dari bawah. Jadi, anggota dewan jangan cuma mementingkan diri sendiri, melainkan harus mementingkan rakyat,” ujarnya di sela-sela aksi demonstrasi yang dilakukan KMI di depan Gedung DPRD DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta sekaligus presiden terpilih, Jokowi, juga mengajak para anggota dewan lebih sering mendengarkan keluhan masyarakat ibukota di semua elemen. Menurutnya, wakil rakyat adalah figur yang tanpa jarak dengan rakyat www.jakartareview.co
19
SPECIALREPORT
dan mampu mengakomodir kepentingan rakyat terutama rakyat miskin sebagai prioritas. Jokowi juga meminta anggota DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019 dapat bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan baik. Dengan sinergi tersebut, Jokowi berharap semua program Pemprov DKI dapat terlaksana. Selama ini, lanjut Jokowi, program Pemprov DKI sendiri sebagian sudah berjalan seperti pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa), yang diperuntukkan bagi warga yang terkena dampak dari normalisasi sungai atau kali. Hal tersebut juga dinilai mampu mengatasi banjir yang kerap melanda beberapa wilayah di ibu kota. "Kalau dilihat dari sisi program sudah ada, tinggal kecepatan penyelesaian dari setiap program yang ingin diselesaikan. Ini sudah mulai semua, misal Kali Ciliwung, Kampung Pulo dan Waduk Pluit nunggu rusun, Ria Rio juga nunggu rusun, September sudah mulai keliatan," bebernya. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menambahkan, anggota dewan terpilih diharapkan menyetujui rencana DKI untuk pengadaan barang dan jasa melalui e-catalog LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah). Sehingga pengadaan barang serta lelang tender tidak lagi dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat
20
JakartaReview September 2014
daerah DKI, melainkan dilakukan oleh Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (ULP) serta LKPP. “Ini untuk meminimalisir penyalahgunaan anggaran di tubuh Pemprov DKI,” terangnya. Ahok juga berharap anggota DPRD DKI yang baru menyetujui Rancangan Perda (Raperda) Beasiswa. Raperda beasiswa itu adalah penggunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP) hingga tingkat perguruan tinggi atau kuliah. Saat ini 40 persen warga DKI Jakarta berusia 16-18 tahun tidak menyelesaikan sekolahnya. Padahal, di tahun 2025 mendatang, Indonesia menerima "bonus" demografi kependudukan. "Kalau anak-anak sekolah itu nggak bisa kuliah, Indonesia dan Jakarta tidak bisa bersaing dengan negara lainnya," paparnya. Menanggapi hal tersebut, para anggota DPRD menyatakan siap mengemban tugas sebagai wakil rakyat. Usai dilantik sebagai anggota DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019, beberapa anggota dewan mengaku akan lebih sering turun ke bawah untuk menyerap aspirasi warga. Tak hanya itu, sejumlah pekerjaan rumah yang ditinggalkan oleh DPRD periode sebelumnya juga akan dirampungkan. M. Sanusi, anggota DPRD yang maju dan kembali lagi dari Partai Gerindra memberikan fokusnya untuk lima tahun mendatang. "Masalah Jakarta banyak, jadi kita harus kerja lebih keras. Kemudian persoalan-persoalan seperti macet dan
banjir, karena jika suatu negara sudah terkena macet dan banjir maka nilainya langsung turun," ujarnya. Terkait peliknya persoalan DKI tersebut, dirinya berharap anggota dewan seharusnya lebih banyak jumlahnya, sehingga persoalan yang bisa dibahas dapat lebih signifikan. Karena Jakarta pusatnya kota yang ada di Indonesia. "Jakarta adalah kota paling rakus di dunia dengan fungsi kota. Kota pariwisata, semua kota-kota ada di sini. Karena itu kebijakan yang harus dikeluarkan banyak sekali." Petra Lumbun, anggota dewan dari PDI-P berjanji bakal bekerja mendengarkan suara rakyat. "Apapun masalah seperti banjir, macet, kesehatan, pendidikan, yang namanya dewan pasti mendukung pemerintah daerah, ya jadi pengawas pastinya," kata mantan Wali Kota Jakarta Pusat ini. Elyzabeth CH Mailoa mengatakan akan fokus di bidang kesehatan dan pendidikan. Sosok perempuan yang diusung PDI-P itu akan mengawasi penerapan Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP) di ibu kota. Pasalnya, kedua program tersebut telah dirancang dengan baik oleh Jokowi bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ia mengaku sering mendengar keluhan masyarakat yang menunggak pembayaran di rumah sakit. Padahal, mereka pemegang kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). "Dari 28 orang yang terpilih dari PDI-P menjadi anggota dewan selaras dengan program yang dilaksanakan oleh Jokowi. Kami anggota dewan akan bekerja sama dalam berjuang demi masyarakat," kata perempuan yang akrab disapa Else itu. Sementara mantan Ketua DPRD DKI periode 2009-2014, Ferrial Sofyan bilang dia tengah fokus mengejar RaperdaRaperda yang tengah digarap dan dilanjutkan untuk periode ke depan. "Ada Perda Tata Ruang tentang pantai dan reklamasi, Perda tentang ruang bawah tanah dan kalau bisa terkait anggaran," jelasnya.
Pekerjaan Rumah Anggota DPRD Pengamat Perkotaan Universitas Trisakti, Nirwono Joga memberikan apresiasi kepada anggota DPRD Provinsi
DKI Jakarta periode 2009-2014. "Saya kira apresiasi kepada mereka karena telah berhasil mengesahkan dua Perda yakni perda RTRW (rencana tata ruang wilayah) dan perda RDTR (rencana detail tata ruang) DKI untuk Jakarta sampai dengan tahun 2030," ujarnya. Joga meyakini pengesahan kedua perda tersebut akan berdampak baik untuk Jakarta sampai dengan tahun 2030. "Ini landasan bagaimana mengurus tata ruang di Jakarta sampai dengan tahun 2030," paparnya. Terkait anggota DPRD periode 2014-2019, Joga mengatakan, sedikitnya ada tiga persoalan yang harus menjadi prioritas untuk dipecahkan. "Yang pertama, DPRD yang baru bertugas mengecek kembali rencana pembangunan dari eksekutif sampai dengan 2017, apakah ada program yang tidak sesuai atau sesuai berdasarkan juga pada anggaran APBD 2015, klop atau tidak," jelasnya. Para wakil rakyat baru tersebut pun harus mengecek kembali peraturan daerah yang sudah disahkan oleh para anggota DPRD periode sebelumnya untuk mengawasi APBD. "Karena jika tidak ada pengawalan yang baik maka yang terjadi tahun ini bakal mirip seperti di tahun sebelumnya yakni penyerapan rendah di ABPD 2013 dan APBD 2014," cetusnya. Yang kedua, lanjut Joga, para legislator tersebut juga harus segera membicarakan mengenai siapa pendamping untuk Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok jika nantinya menggantikan Jokowi. "Masalahnya saat ini dua partai pengusung sedang berada disebrang jalan, jadi tidak semudah itu untuk bisa duduk bersama dan membicarakan siapa pendamping Pak Ahok. Pasti akan terjadi kekosongan untuk kursi Wagub. Ahok akan kerja sendiri bersama Sekda dan jajaran SKPD dibawahnya. Ini saya kira harus didorong dari DPRD yang periode sekarang ini," tandasnya. Anggota dewan anyar, kata Joga, harus membuka atau membuat kebiasaan baru, misalnya wajib blusukan di daerah DKI Jakarta. "Karena DPRD itu dipilih oleh rakyat jadi mereka harus di tengah-tengah rakyat. Dengan demikian anggota DPRD itu punya kekuatan untuk mendesak ke eksekutif dengan data-data di lapangan. Tapi dengan catatan, ini bukan kunjungan kerja resmi
seperti yang biasa dilakukan," terangnya. Yang ketiga, kata Joga lagi, DPRD baru mesti mengusung pembentukan Badan Pembebasan Tanah (BPT). Badan inilah yang nanti akan mengurus persoalan tanah di Jakarta. Apakah tanah itu bermasalah atau tidak bermasalah, milik pemerintah atau swasta, seharusnya ada badan seperti itu. "Menurut saya DPRD harus bentuk badan tersebut dan ini juga bisa membantu agar mengurai berbagai persoalan terkait lahan di Jakarta," pungkasnya.
Nah, apapun yang terjadi saat pelantikan bukan hal yang harus diperdebatkan. Ke depan, sudah seharusnya DPRD baru membuktikan janji-janji perbaikan Jakarta sebagai kota metropolitan dan juga Ibu Kota Negara, seperti pada saat kampanye lalu. Kini, masyarakat menanti aksi-aksi nyata DPRD baru yang mampu bersinergi dengan eksekutif sebagai pelaksana, demi kepentingan Jakarta baru yang lebih baik dan bermartabat. Bukan janji, bukan pula adu kemewahan.Windarto / Foto: Mun
NAMA-NAMA ANGGOTA DPRD DKI PERIODE 2014-2019 BERDASARKAN PARTAI POLITIK
1. Zairofi 2. Yusriah Dzinnun 3. Tubagus Arif 4. Selamat Nurdin 5. Abdul Suhaimi 6. Dite Abimanyu
7. Triwisaksana 8. Rifkoh Abriani 9. Achmad Yani 10. Rois H.S 11. Nasrullah
1. Mualif Z.A 4. Sudirman 2. Abdul Aziz 5. Darusslam 3. Hasbiallah Ilyas 6. Ahmad Ruslam
1. Agustiar 2. Ramly H.I.M. 3. Yudistira Hermawan 4. Taufik Azhar 5. Tandanan Daulay 6. Asraf Ali 7. Zainuddin 8. Khotibi Achyar 9. Fathi Bin Rahmatullah 1. Bestari Barus 2. Subandi 3. Hasan Basri Umar 4. Inggard Joshua 5. James A. Sianipar 1. Bambang Kusmanto 2. Johan Musyawa
anggota wanita 19 orang
1. Prasetio Edi Marsudi 2. P. Sinaga 3. Ellyzabeth C.H. 4. Jhonny Simanjuntak 5. Meity Magdalena 6. Ida Mahmudah 7. Steven Setiabudi 8. Gani Suwondo 9. Dwi Rio Sambodo 10. Johnni A. Hutapea 11. Pantas Nainggolan 12. H.E. Syahrial 13. William Yani 14. Manuara Siahaan
15. Gembong Warsono 16. Rikardo 17. Indrawati Dewi 18. Panji Virgianto 19. Yuke Yurike 20. Sereida Tambunan 21. Ong Yenny 22. Siegvrieda Lauwani 23. Cinta Mega 24. Bimo Hastoro 25. Merry Hotma 26. Januarius I.P. 27. Petra Lumbun 28. Raja Netral Sitinjak
1. Iman Satria 2. Fajar Sidik 3. Aristo Purboaji 4. M. Taufik 5. Prabowo Soenirman 6. Taufik Hadiawan 7. M. Sanusi
8. Syarif 9. Abdul Goni 10. Nuraina 11. Seppalga Ahmad 12. Endah Setia Dewi 13. Rani Maulani 14. M. Arief 15. Rina Aditya
1. Riano P. Ahmad 2. Maman Firmansyah 3. Nina Lubena (P) 4. Belly Bilallusalam 5. Syamsudin
6. Matnoor Tindoan 7. Ichwan Jayadi 8. Rendhika Harsono 9. Usman Helmy 10. Abraham Lunggana
1. Taufiqurahman 2. Neneng Hasanah 3. Santoso 4. Ferrial Sofyan 5. Mujiono
6. Misan Samsuri 7. Lucky P.S. 8. Achmad Nawawi 9. Nur Afni Sajim 10. M. Hasan
1. Verry Yonnevil 2. Syarifuddin 3. Zainuddin 4. M. Sangaji 5. Farel Silalahi
anggota pria 87 orang
6. M. Guntur 7. Ruslam Amsyari 8. Wahyu Dewanto 9. Fahmi Z.H. 10. Hamidi A.R
PRIODE 2009-2014 DPRD Provinsi DKI Jakarta= 94 Orang PRIODE 2014-2019 DPRD Provinsi DKI Jakarta= 106 Orang
www.jakartareview.co
21
FOKUSUTAMA
Mengurai
Benang Kusut Balaikota - Istana 22
JakartaReview September 2014
Disharmonisasi pemerintah pusat dan pejabat Jakarta menjadi biang keladi, Jakarta sulit berbenah. Rebutan wewenang sekaligus asset menjadi debat kusir sejak dulu kala. Harapan baru kini di tangan penghuni istana yang baru.
B
uru-buru Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum (PU) Provinsi DKI Jakarta, Manggas Rudi Siahaan masuk ke dalam lift dalam gedung DPRD Jakarta saat Jakarta Review berupaya mewawancarinya. Siang itu, Senin 25 Agustus 2014, Manggas tak mau ketinggalam dengan acara seremonial pelantikan 106 anggota DPRD periode 2014-2019. Beruntung, Jakarta Review pun bisa masuk ke dalam lift. Di dalam kemudi angkat dari besi, Rudi—begitu ia biasa disapa – melontarkan pernyataan berbeda
dengan yang pernah diungkapkan mantan bosnya, Joko Widodo alias Jokowi. Rudi sebagai pejabat yang dianggap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak becus dan akan dipecat itu malah tak merasa selama ini menjalankan tugas tak menemui kendala benturan kepentingan antara pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan pemerintah pusat. "Tidak ada yang berbenturan. Kewenangan mana yang berbenturan?" tanya Manggas sewot. Padahal, tanggapan Rudi ini
jelas bertentangan dengan janji kampanye pilpres yang didengungkan Jokowi. Sebab, setahun menukangi pembangunan Jakarta, ia merasa sekitar 65% kebijakan DKI Jakarta masih dikomandoi pemerintah pusat. Akibatnya, pembangunan fasilitas publik terhambat karena wewenang bukan di Pemprov DKI Jakarta, melainkan kementerian. Misalnya dalam mengatur air di kawasangan sungai. Kementerian PU menganjurkan sodetan sungai Ciliwung dan Cisadane dari Tangerang. Namun hal ini ditolak www.jakartareview.co
23
FOKUSUTAMA Pemda DKI Jakarta dan Banten. Keduanya mengusulkan Kementerian PU secepatnya melakukan normalisasi dua sungai penghubung Jakarta-Tangerang tersebut. Sejatinya, normalisasi sungai Ciliwung dan Cisadane sendiri sudah rencana lawas karena mulai diagendakan sejak 1965. Bahkan, pada 1973 program ini menjadi program induk penanganan banjir ibukota dalam melakukan normalisasi sungai dan pembangunan Kanal Banjir Barat dan Kanal Banjir Timur. Namun, upaya menormalisasi dua sungai ini selalu kandas. Tak hanya itu, normalisasi sungai sebenarnya juga dicanangkan pada penanganan bertajuk Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) teruntuk 13 sungai dan waduk. Tapi, lagi-lagi Kementerian PU alpa dengan alasan tak punya lahan membuang kotoran dari pengerukan sungai. Alhasil, Januari lalu Kementerian melakukan penundaan. Proyek normalisasi Sungai Cisadane dengan anggaran Rp 1,9 triliun di wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang, Banten baru dikerjakan tahun depan karena keterbatasan dana. Belum lagi perbaikan jalan. Banjir yang membuat amblas tanggul dan jalanan di Jakarta pada Januari lalu menciptakan perdebatan Pemprov DKI Jakarta dengan Kementerian PU. Jokowi beritikad memperbaiki tanggul serta jalan rusak seperti Jalan TB Simatupang. Tapi tiba-tiba Menteri PU, Djoko Kirmanto berang. “Ngurusin jalan provinsi aja banyak. Jangan ngambil wewenang pusat," larangnya. Masih menyoal jalan nasional. Pemprov DKI Jakarta lagi-lagi dibuat bingung lantaran programnya; jalan berbayar elesktronik (ERP) sempat dibatalkan karena dianggap belum mengantongi Peraturan Pemerintah (PP). Lantas tatkala ERP mendapat lampu hijau, nyatanya pun dianggap tak bisa efektif. Muasalnya lantaran ERP yang berlaku dari Jalan
24
JakartaReview September 2014
Sudirman hingga Thamrin, berlanjut Mampang hingga Kuningan dirasa tak efektif kalau tak berbarengan perlakuan sama di Jalan Gatot Subroto (Gatsu). Sayangnya, Gatsu domain pemerintah pusat karena pula menjadi jalan nasional. "Kalau ERP tidak diterapkan di Gatsu tentunya percuma,” ungkap Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Muhammad Akbar kepada Jakarta Review. Solusi paling tepat baginya dalam mengurangi kemacetan lewat ERP, yakni jalan Gatsu yang menghubungkan Cawang, Jakarta Timur dengan Slipi, Jakarta Barat itu bisa diturunkan statusnya jadi jalan provinsi sehingga langsung bisa dikelola Pemprov DKI Jakarta. “Atau bisa juga Pemerintah Pusat langsung yang mengelola ERP lewat Kementerian Perhubungan,” Akbar seperti memberi sinyal ketidakbecusan Kadis PU atau Kementerian PU.
Dapat kritikan itu, Menteri PU melunak. Djoko mempersilahkan kalau jalan Gatsu ditetapkan sebagai jalan provinsi. “Nanti dibicarakan. Secara prinsip kami tidak keberatan," sebutnya. Tapi, tambahnya, harus melewati beberapa tahapan. “Tentu masih dikaji dulu undang-undangnya," Djoko berdalih. Ribut-ribut Pemprov DKI Jakarta dengan pemerintah pusat sendiri sudah beberapa kali terjadi. Kisah teranyar pertarungan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melawan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo. Hal tersebut bermula dari kiriman surat Pemprov DKI Jakarta meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menerbitkan surat rekomendasi pembongkaran Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, untuk depo MRT (Mass Rapid Transit). Jajaran Roy Suryo sendiri mengaku mengaku akan mengeluarkan
Tatkala ERP mendapat lampu hijau, nyatanya pun dianggap tak bisa efektif.
Ribut-ribut Pemprov DKI Jakarta dengan pemerintah pusat sendiri sudah beberapa kali terjadi. rekomendasi dengan syarat, harus tersedia stadion pengganti, padahal Pemprov DKI sudah menyediakannya di kawasan Taman BMW, Sunter, Jakarta Utara. Namun, Kemenpora menuding kepemilikan lahan di lokasi tersebut masih belum jelas karena Pemprov DKI tak bisa menunjukan sertifikatnya. Alhasil, Menpora mengularkan dua kali somasi. Kisah pertentangan juga terjadi antara DKI Jakarta dengan wilayah sekitar. Misalnya Jokowi dengan Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail atas rencana pembelian lahan di Depok untuk dijadikan waduk penangkal banjir. Ahok bahkan menuding pemkot Depok berlaku sembrono dalam memberi izin penggunaan lahan untuk perumahan. Termasuk tidak tersedianya ruang terbuka hijau (RTH) dan banyaknya perumahan di daerah resapan air. Sementar Nur sendiri megkritik pimpinan DKI Jakarta yang kurang memperhatikan daerah perbatasan Depok-Jakarta. Bahkan, mantan Menteri Kehutanan itu menganggap Pemprov DKI Jakarta tak mau memberpbaiki jalan di bawah fly over di Universitas yang sudah menjadi wewenangnya. Pada era transisi peralihan kekuasaan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2012, Pemprov DKI tersandera Peraturan Menteri Dalam Negeri soal Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang terkait pelaksanaan proyek tahun jamak. Akibatnya, Dinas PU kala itu menghentikan proyek pemeliharaan sungai meski curah hujan di Bogor lebih tinggi dari rata-rata dalam 30 tahun terakhir. Pengamat Kebijakan Publik Universitas Indonesia, Agus Pambagio merasa disharmonisasi
Pemprov DKI Jakarta dengan pemerintah pusat sudah berlangsung lama. “Ya memang banyak, sekitar 65% yang dikatakan Pak Jokowi,” sebutnya. “Misalnya kebijakan pembuatan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) saja berbenturan dengan kewenangan pusat. Kemudian, penambahan double track rel kereta api juga berbenturan dengan pusat,” sambungnya. Sementara Yayat Supriatna, Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti merasa karut marut penataan Jakarta masih terbentur UU Metropolitan. “Jadi Pak Jokowi kesempatan menjadi Presiden seharusnya dia bisa mempercepat sebuah keputusan. Saya tidak ingin Pak Jokowi menabrak-nabrak peraturan yang tidak cocok dengan kewenangannya. Intinya, peraturannya dibereskan dulu baru dijalankan. Jangan ditabrak-tabrak dengan kebijakan,” dia menyarankan.
Revisi Aturan Yayat menggarisbawahi akar masalah soal aturan. Dirinya merujuk UU No. 32 tentang Pemerintah Daerah sudah ada pembagian kewenangan pemerintah pusat dengan daerah. “Sayangnya kita ini tidak mengenal yg namanya disentralisasi secara fungsional. Masalah pusat dan daerah itu karena terkait lintas wilayah administratif, lintas terkait dengan kewenangannya, jadi disini lintas kabupaten, kota, dan semuanya,” urai dia. Ahok sendiri mendesak pemerintah pusat melalui DPR segera merevisi UU No 29/2007 tentang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Usulan revisi beleid ini adalah upaya Pemprov DKI Jakarta agar dapat mengelola aset negara
yang berada di wilayah Jakarta. "Pemerintah pusat harus mau menyerahkan pengelolaan asetnya kepada DKI supaya tidak ada lagi yang bilang ini tanggung jawab pusat, ini tanggung jawab DKI," ketusnya. Kini, di gedung kura-kura juga bergulir RUU Megapolitan yang kali pertama dilontarkan Sutiyoso dipercaya sebagai cara jitu sistem pengelolaan terpadu rencana pembentukan kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur (Jabodetabekjur). Hanya saja sejumlah pihak, seperti Kemneterian Dalam Negeri meragukan aturan ini bisa mengatur permasalahan tanpa adanya tumpang tindih. Ketua Tim Kerja RUU Megapolitan Komisi 1 DPD RI, Dani Anwar merasa kawasan Jabodetabekjur diatur dalam aturan tersendiri. Atuiran ini dinilainya pentinga lantaran sejauh ini antara wilayah Jakarta dan sekitarnya tidak terbangun dengan baik. “Faktanya di kawasan Jabodetabekjur itu, mereka (kepala daerah) satu sama lain tidak sinergi padahal sudah ada Peraturan Presiden nomor 54 tahun 2008 yang mengatur kawasan itu, tapi tidak bisa diimplementasikan." "Maka sekarang kita perlu satu aturan sebagai pedoman koordinasi antara daerah-daerah itu, sekaligus memperjelas fungsi masing-masing wilayah. Sekarang kan belum ada, masing-masing wilayah fungsinya tidak jelas,” kata Dani. Lepas dari berbagai permasalah-an rebutan wewenang maupun asset, Jokowi yang mendapuk kursi RI-1 pada Oktober mendatang yakin Jakarta lebih baik. Ia berjanji akan membantu Gubernur Jakarta yang notabene digenggam Ahok. "Saya yakin gubernur yang berikutnya ini bisa ngebut,” sebutnya. “Yakin asal didukung yang di sini (pemerintah pusat). Ngebut betul! Bapak Ibu lihat nanti," pungkasnya. Ranap Simanjuntak/Oki Akbar www.jakartareview.co
25
FOKUSUTAMA
Kepepet Asset-Asset
K
etika Sutiyoso menjabat gubernur, beberapa kali dirinya meminta agar Pemprov DKI Jakarta diberikan berbagai asset di wilayah ibukota yang dikuasai pemerintah pusat. Ia mendesak kawasan otorita Gelora Bung Karno (GBK), Kemayoran, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pelabuhan, dan Jalan tol, sebaiknya bagian dari asset Jakarta. Sekretaris Negara (Setneg) yang menguasai asset-asset tersebut bagi Sutiyoso sudah gagal. GBK selaku paru-paru Jakarta, hanya diberlakukan seremonial belaka. Karenanya, Setneg ia anggap hanya mencari fulus semata. “Iya saya memang dari dulu minta agar dikembalikan kepada Pemda DKI saja. Monas asset negara nggak diurus karena nggak ada duit-nya,” ungkap Sutiyoso akhir Agustus lalu kepada Jakarta Review. Kecemasan Sutiyoso nyatanya beralasan. Setidaknya dua kali Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mendapati setneg main mata dalam mengelola asset tersebut. Pada Maret 2002, pemeriksaan keuangan mendapati sejumlah asset Setneg sudah diperjualbelikan.
26
JakartaReview September 2014
Hingga semester dua tahun 2000, setidaknya BPK menelususri 12 penyimpangan penggunaan tanah di Kompleks Kemayoran dan GBK. Masih di dua tempat tersebut, BPK pada Maret 2013 lalu melansir kelalaian atas 105 temuan terkait dengan pengelolaan aset negara oleh Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pengelolaan Kompleks GBK serta Kemayoran. Bahkan, terindikasi lahannya diperjualbelikan Setneg. Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi sendiri menyangah. Justru di bawah kendalinya, terdapat keberhasilan dengan menjadikan Hotel Sultan 100% milik negara. “Status tanahnya sudah kembali setelah melalui proses pengadilan selama puluhan tahun. Baru
"Saya memang dari dulu minta agar dikembalikan kepada Pemda DKI saja. Monas asset negara nggak diurus karena nggak ada duitnya," Sutiyoso Mantan Gubernur DKI Jakarta
tahun 2012 negara bisa menang,” gumamnya. Sementara Ahok, merasa cukup kerepotan saat berencana melakukan revitalisasi Kota Tua dengan pemanfaatan gedung bagi kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Revitalisasi sendiri mulai dicanangkan sejak Maret lalu. Sayangnya, sebagian besar dari 206 bangunan di Kota Tua kepunya BUMN yang emoh melakukan pemugaran atau revitalisasi. Padahal, bangunanbangunan peninggalan Belanda milik Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yakni Bank Mandiri, BNI, PT Jasa Raharja, PT KAI, PT Pos Indonesia, PT Banda Graha reksa, PT Jasindo, dan PT Pelindo II itu terancam runtuh. Beruntung, akhirnya PPI (gabungan asset milik PT Kerta Niaga, PT Dharma Niaga, PT Cipta Niaga) luluh. Dua hari setelah peringatan hari kemerdekaan, nota kesepahamanan (MoU) revitalisasi gedung-gedung bersejarah itu diteken Dirut PT Pembangunan Kota Tua Lin Che Wei bersama dan Slamet Rahardjo (Ketua Yayasan Seni Budaya Jakarta) dan Dirut PPI Wahyu Suparyono. Harapannya, Kota Tua bisa makin dipoles kreatifitas para mahasiswa IKJ. Ranap Simanjuntak
DisharmoniasiProyek No
Nama Proyek
Kendala
1.
Normalisasi sungai Cisadane
Januari 2014 Kementerian PU melakukan penundaan dengan alasan kurang dana
2.
Rusun Apung sungai Ciliwung
Februari 2014 Kementerian PU membatalkan proyek yang digagas Jokowi karena dianggap melanggar Peraturan Pemerintah (PP) No. 38 Tahun 2011 Tentang Sungai
3.
Jalan berbayar elektronik (ERP)
Sempat terjadi pembatalan lantaran belum adanya PP. Namun dilanjutkan dengan perselisihan rebutan jalan Gatot Subroto yang ditetapkan sebagai jalan nasional.
4.
Pembangunan jalur transportasi mass rapid transit (MRT)
Ditunda karena pembebasan lahan di perumahan Polri menunggu ijin presiden. Pemerintah mengurangi porsi dari semula 49% menjadi 40%. Kemudian, Penutupan Stadion Lebak Bulus untuk depo MRT serta lahan pengganti Terminal Lebak Bulus harus disetujui Kemenpora dengan restu Presiden.
5.
Proyek Tujuh Underpass dan Tiga Flyover
Proyeknya dibatalkan karena PT KAI membangun elevated loopline (jalur layang melingkar) untuk perlintasan KA
6.
Mobil Murah
Gubernur DKI Jakarta Jokowi mengkritik pemerintah mengeluarkan kebijakan mobil murah oleh Kementerian Perindustrian, sementara kemacetan Jakarta makin menjadi-jadi.
7.
Kota Gas
PGN kesulitan pembangunan SPBG dengan investasi sebesar Rp20 miliar per stasiun karena kurangnya lahan di Jakarta
Rebutan Nasional di Jantung Kota Asset Vital Punya Setneg
Jalan Gatot Subroto
ERP harus mendapat restu menjadi jalan provinsi dengan terlebih dulu perubahan UU Jalan Raya dan PTP Jalan Tol
Jalan TB Simatupang
Pemprov DKI Jakarta tak berkenan membenahi jalan berlubang di sekitar wilayah ini.
Hasrat Ibukota
Istana Negara
Monorel membentang dan terintegrasi antara wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek). Hanya saja dikuasai oleh DKI Jakarta sebagai nakhoda.
Monumen Nasional
Normalisasi 13 sungai
Gelora Bung Karno Kompleks Kemayoran
Pembentukan Waduk Pantai Indah Kapuk seluas sekitar 3 hektar
TMII www.jakartareview.co
27
FOKUSUTAMA Basuki Tjahaja Purnama Wakil Gubernur DKI Jakarta:
Bikin Kami Gregetan Mun
Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa pilpres meneguhkan Jokowi menduduki istana hingga lima tahun mendatang. Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disapa Ahok pun sah naik tahta jadi Gubernur DKI Jakarta.
D
i antara seabrek sisa pekerjaan rumah membangun ibukota, tersirat semangat membenahi asmara Kebon Sirih dengan Merdeka Utara. Ahok merajut asa Jokowi bakal memudahkannya menakhodai para birokrat pemerintah provinsi (pemprov) DKI Jakarta. Ditemui Oki Akbar dari Jakarta Review dalam beberapa kesempatan berikut penuturannya: Jokowi berjanji akan mempercepat pembangunan Jakarta dari istana. Apa harapan Anda? Ya sudah semestinya begitu. Jokowi sendiri bilang kendali Pemprov DKI tersandera pemerintah pusat hingga 65%. Bisa dijelaskan apa saja itu? Soal jalan-jalan nasional itu kan banyak, juga sungai yang punya negara. Di sini ada 13 sungai tapi tak bisa dipakai sebagai sumber PAM karena semua tercemar limbah. Jadi ini perlu dibenahi dengan teknologi baru. Saya juga minta, jalan-jalan milik pusat seperti Gatot Subroto dikasih ke Pemprov DKI saja, biar gampang ngurusnya. Di Jakarta ini yang bicara bukan soal tata-ruang, bukan juga soal pengaturan, tapi masalahnya justru ini punya siapa? Ada untungnya nggak? Ya karena itu, banyak kepentingan bermain dan tak berani nothing to lose. Artinya ada kemudahan dengan terpilihnya Jokowi jadi presiden? Ya mungkin koordinasi antara menteri bisa lebih mudah jika melapor langsung ke Presiden. Saya untung, kalau yang lain mau ketemu beliau kan setengah mati, saya mudah-mudahan bisa ngomong-ngomong setengah sampai satu jam. Kalau lagi enggak ada rapat, saya bisa ketemu. Kalau yang lain mungkin beda, harus lewat protokoler segala. Ada anggapan kalau Jokowi perlu membentuk badan atau lembaga Megapolitan setingkat kementerian yang mengatur kota-kota besar seperti Jakarta dan kota sekitarnya? Tidak perlu. Apa mimpinya dalam membangun Jakarta? Harapannya bisa membangun Jakarta seperti Singapura atau Hongkong. Tidak sama persis. Kalau di Singapura, pemerintah jual rumah susun buat warga tidak mampu, di Jakarta rumah susun disewakan. Kalau penyewa rumah susun itu sudah makin sejahtera ya, harus pindah biar digantikan warga kurang mampu lainnya. Lalu membangun kereta api listrik berbasis rel yang berbahan ringan seperti Singapura sehingga bisa menghubungkan antara gedung-gedung. Pembangunan waduk seperti Waduk Pluit dan
28
JakartaReview September 2014
rencananya Waduk Pantai Indah Kapuk. Tahun 2018 hal itu sudah terlaksana. Soal persaingan PRJ (Pekan Raya Jakarta) Monas dengan Kemayoran? Kami nggak pernah bilang mau memindahkan Jakarta Fair ke Monas. Yang ada hanya membuat panggung 2800 pengusaha kelas kecil dan menengah di Monas. Ini beda dengan Jakarta International Expo yang konsepnya memang cari untung. Saya setuju Jakarta dibangun dengan konsep kota expo dan convention center. Tapi itu kan untuk pengusaha besar. Prediksinya Jakarta akan lumpuh pada tahun 2017? Tidak juga. Kami akan kejar. Makanya sambil melakukan normalisasi sungai, termasuk banjir kanal barat akan dibersihkan. Akan bangun jalan inspeksi. Lalu ada electronic road pricing (ERP) yang dasarnya bukan uang. Kami sadar tidak bisa melarang membeli mobil, sehingga saya membatasi dengan ERP. Satu ruas jalan itu hanya bisa dilewati 1500 mobil per jam dengan biaya sekitar Rp23.000 untuk sekali jalan. Sementara jalur yang dilewati ERP ini akan diberikan bus tingkat gratis. Uang ERP inilah yang subsidi bus tingkat gratis itu. Mass Rapid Transit Corporation (MRT) diprediksi akan mundur dari target operasi pada awal 2018 karena berbagai masalah seperti pembebasan lahan? Memang pembebasan lahan ini selalu jadi masalah utama. Kalau masyarakat tak mau maka kami gunakan konsinyasi. Kalau sudah pembangunan maka dijalankan. Kalau mereka tidak mau dibayar maka kami taruh di pengadilan negeri lalu kami bongkar saja. Ini sesuai aturan, ada UU-nya. Terkait revitalisasi Kota Tua juga tak jadi-jadi. Kenapa? Ya ini bikin kami gregetan. Sudah ada desainnya tapi tak bisa dieksekusi karena bangunan Kota Tua ini sekitar 60% dipegang BUMN. Makanya kami minta diserahkan saja kepada Pemprov DKI Jakarta sampai saya kirim surat kepada presiden tapi ngga ada jawaban. Kalau terbengkalai begini, kenapa tidak diserahkan kepada kami saja? Kan sama-sama pemerintah. Jadi itu salahnya pemerintah pusat? Ya tidak juga. Ada juga salah kami, Pemprov DKI Jakarta. Harusnya dibangun jalan seperti dari kantor pemadam kebakaran ke Mangga Dua sehingga dari kantor BNI ke Kota Tua tak bisa dilalui. Ya perlu kerja sama. Ranap Simanjuntak
[OTOMOTIF]
Pesona Baru
Legenda Segala Medan Setelah lama dinanti akhirnya All-New Jeep Cherokee siap melengkapi jajaran pasar SUV premium dalam negeri. Pesonanya, diyakini PT Garansindo Inter Global sebagai authorized dapat bersaing pada penjualan segmen mobil segala medan kelas premium di Indonesia. 30
JakartaReview September 2014
M
uncul pertamakali di New York Internasional Auto Show setahun yang lalu akhirnya All-New Jeep Cherokee secara resmi siap mengaspal di dalam negeri. Momentumnya pun dianggap tepat, pasalnya peluncuran mobil pabrikan negara paman sam ini dibarengi dengan dengan tur musim panas tahun 2014 klub sepakbola Juventus. Dimana Jeep merupakan official sponsor klub anyar asal Italia yang telah menyabet liga serie-A tiga kali berturut-turut. Selain menganggap saat yang tepat, sebagai distributor resmi merek kendaraan Jeep, Dodge, Chrysler, Fiat, dan Alfa Romeo PT Garansindo Inter Global tampaknya tak patah arang dengan regulasi pemerintah soal pajak barang mewah bagi kendaraan roda empat dengan kapasitas mesin 3.000 cc. Pasalnya, kehadiran All-New Jeep Cherokee ini bermesin 2.400 cc dan diharapkan mampu mendongkrak penjualan mobil jenis Sport Utility Vehicle (SUV) kelas premium milik PT Garansindo Inter Global.
diaktifkan untuk medan agak ekstrem dan medan yang sangat ekstrem semisal tanjakan terjal. Fitur baru selanjutnya lebih pada keamanan berkendara menggunakan All-New Jeep Cherokee. Diberi nama ‘Adaptive Cruise Control’, teknologi ini boleh dibilang sebagai sensor pintar. Pasalnya, alat tersebut memliki kemampuan untuk menghentikan laju All-New Jeep Cherokee secara maksimum tanpa adanya interupsi dari pengemudi. Radar serta video sensor akan mengindentifikasi mobil lain yang ada di depan, sehingga Cherokee tetap aman ketika sedang mengaspal di jalur bebas hambatan.
Dibanderol Rp799 juta Perubahan yang sangat kasatmata terletak pada desain tiga bagian lampu terpisah. Lampu sein paling atas mirip dengan mata sipit lengkap dengan day running light (DRL), yang membuat All-New Jeep Cherokee kian seksi ketika melintasi jalan perkotaan. Begitupun dengan lampu lainnya yang tak sedikitpun mengurangi utilitas sebebarnya sebagai kendaraan segala medan. Gubahan lainnya yang cukup signifikan terlihat dari desain grill bersiluet tujuh pilar berbalut krom seolah menyatu dengan lekukan bodi depan, ini yang membuat nilai plus Cherokee sehingga tampil lebih agresif dibanCEO PT Garansindo Inter Global Al Abdullah mengatakan bahwa penjualan hingga akhir bulan Juni 2014 sudah mencapai 700 unit. Dengan adanya All-new Jeep Cherokee, dia yakin target 2.000 mobil bisa dicapai."Target untuk Jeep dan Dodge tahun ini 2.000 unit. Target itu diharapkan bisa lebih setelah peluncuran All-New Jeep Cherokee Limited," kata Al Abdullah di Jakarta. Optimistis Al tentu ditunjang dengan berbagai fitur baru yang disematkan pada All-New Jeep Cheroke, seperti teknologi bernama ‘Jeep Active Drive II’. Jika pada fitur sebelumnya atau teknologi Active Drive hanya untuk satu kegunaan untuk medan non-jalan, kini Jeep Active Drive II menawarkan dua mode untuk para penantang medan ekstrem. Yaitu mode tersebut dapat
ding pendahulunya. Keagungan Cherokee makin akrab di jalan dalam kota dengan desain bodi membulat besar. Bodi mobil ini nyaris tanpa sudut lancip sehingga lebih aerodinamis. Menelisik lebih dalam, All-New Jeep Cherokee adalah Jeep pertama yang menggunakan Compact U.S. Wide Platform mahakarya tangan profesional Chrysler. Mudahnya teknologi tersebut merupakan ubahan pada suspensi depan dan belakang New Cherokee yang menjanjikan kenyamanan berkendara off road maupun on road. SUV dengan semangat baru ini konon lebih hemat bahan bakar, rendah emisi gas buang, dan memiliki kemampuan four wheel drive yang sempurna. Dibalik kap mesinnya All-New Jeep Cherokee ditanami mesin standar Tigershark Multi Air berkapasitas 2.4- liter, diklaim mampu menghasilkan efisiensi bahan bakar hingga 9 km per liter perjalanan dalam kota, 13 km per liter luar kota, dan 10 km per liter kombinasi perjalanan. Mesin tersebutpun mampu menyemburkan daya hingga 177 HP, dengan torsi sebesar 229 Nm. Untuk membius pecintanya All-New Jeep Cherokee hadir dengan berbagai pilihan warna seperti, Anvil Clear Coat, Billet Silver Metallic Clear Coat, Bright White Clear Coat, Brillant Black Crystal Pearl Coat, Deep Cherry Red Crystal Peral Coat, Granite Crystal Metallic Clear Coat, dan True Blue Pearl Coat. Untuk merasakan segala pesonanya, SUV semangat baru ini dilepas dengan harga Rp799 juta off the road. Oki Akbar
www.jakartareview.co
31
[KORPORASI]
Navapark
Mahakarya Sinar Mas Land Sinar Mas Land tidak pernah berhenti berkarya. Pengembang properti terbesar dan terpercaya di Indonesia tersebut kembali menghadirkan mahakarya mixresidential berkonsep resor internasional, NavaPark.
U
ntuk menghadirkan kawasan hunian seluas sekitar 67 hektar (ha) dengan tampilan baru, modern dan juga dinamis itu, Sinar Mas Land terbilang sangat serius. Karenanya, jaringan usaha Duta Pertiwi ini bekerja sama dengan Hongkong Land, salah satu group pengembang, investasi dan manajemen properti Asia terkemuka. Kehadiran NavaPark diproyeksikan mampu memberikan solusi terhadap kebutuhan hunian serta lokasi bisnis impian bagi masyarakat di sekitar kota Jakarta. Sesuai dengan namanya, yang diambil dari kata Sansekerta, Nava mempunyai arti New, Young, Modern and Fresh. NavaPark merupakan jawaban bagi kebutuhan masyarakat akan tempat hunian yang nyaman, tempat tumbuh kembang
32
JakartaReview September 2014
keluarga, ruang usaha dan hiburan yang berkualitas. Akses menuju kawasan NavaPark sangat mudah, berada di lokasi strategis, terletak di pusat pengembangan BSD City, yang dikelilingi berbagai fasilitas bisnis, pendidikan dan hiburan, seperti BSD Green Office Park, Indonesia Convention Exhibition (ICE), International Golf Course, AEON Mall, The Breeze Lifestyle Center, Jakarta Nanyang
School, Sinar Mas World Academy serta Swiss German University dan Prasetya Mulya Business School. Ishak Chandra, Managing Director Corporate Strategy and Services mengungkapkan, Sinar Mas Land selalu berupaya memberikan solusi hunian terbaik maupun lokasi bisnis impian di tempat yang lebih hijau, asri, bebas polusi serta menyatu dengan alam. NavaPark, adalah salah satunya. NavaPark merupakan suatu proyek prestisius dan bernilai tinggi yang dipersembahkan bagi masyarakat.
Dijelaskan Ishak – sapaan akrabnya, NavaPark merupakan kawasan hunian ekslusif berwawasan lingkungan hijau berfitur waterfront yang unik, tertata indah, dan menyatu dengan alam. Konsep tersebut dituangkan secara sempurna oleh master-
yang memberikan kebahagiaan dalam kehidupan sehari hari para penghuninya. Kami yakin hal itu dapat diwujudkan oleh AECOM yang telah memiliki rekam jejak sangat baik di ranah global, dan pilihan kami sangatlah tepat,” papar Ishak Chandra.
Country Club Terbaik
planner global terkemuka, AECOM, ke dalam setiap aspek yang terangkai indah bersama hunian yang ditawarkan. Dimana, hijaunya pepohonan dapat dinikmati di ruang terbuka yang terbagi dalam Riverfront Green Belt, melintas sepanjang 1,1 km dengan luas sekitar 3 ha, Botanical Park seluas 7,4 ha, dan Neighborhood Park, area hijau dan asri di dalam area cluster. “Melalui NavaPark, Sinar Mas Land dan Hongkong Land ingin menyatukan keindahan, keasrian lingkungan, dan kenyamanan berkelas ke dalam sebuah kawasan impian
Konsep resor NavaPark juga dituangkan melalui keberadaan country club yang berfungsi sebagai pusat aktifitas olah raga dan rekreasi. Tak tanggung-tanggung, desain country club dipercayakan kepada AXIS Architect Planners Singapore, sedangkan desain lansekap oleh COEN Design International Singapore. Memiliki konsep desain arsitektur yang terispirasi gaya hidup kosmopolitan yang dinamis, terintegrasi dengan lingkungan, kaya akan sentuhan alami, taman-taman hijau nan eksotik, dan fitur air di sekelilingnya. Arsitekturnya mencakup desain kontemporari organik yang menyatukan konsep modern dengan gaya hidup resor pulau tropis. Terletak di tengah pulau buatan seluas 2,4 ha, bangunan dua lantai ini menawarkan pengalaman liburan sekaligus olahraga yang tak terlupakan. Menghadirkan berbagai fasilitas ekslusif, mulai dari semi-olympic swimming pool, lagoon pool, aqua-gym, kiddy pool, mini putting green, tennis court, indoor badminton and basketball court, hingga modern gym center. Tak hanya itu, country club juga dilengkapi mini-theater, family
NavaPark diproyeksikan mampu memberikan solusi terhadap kebutuhan hunian serta lokasi bisnis impian bagi masyarakat di sekitar kota Jakarta. spa, gaming room, karaoke, library, children care room, cozy dining resto, ruang meeting serta ruang serbaguna yang dapat difungsikan untuk menggelar berbagai acara pribadi maupun formil. “Keseluruhan desain arsitektur dan rancangan lansekapnya membuat country club menjadi pusat gaya hidup modern di NavaPark,” jelas Ishak Chandra. NavaPark telah dirancang sedemikian rupa untuk memberikan gaya hidup yang dinamis bagi para penghuninya. Dilengkapi dengan infrastruktur monumental yang dirancang oleh arsitek-arsitek ternama. NavaPark juga diperkaya dengan pengembangan mixed use yang meliputi infrastruktur bisnis, retail dan lifestyle. Keberadaan berbagai infrastruktur tersebut memperkuat peran NavaPark di wilayah sekitar, tidak hanya sebagai tempat tinggal ekslusif, tapi juga sebagai lokasi sentra usaha dan bisnis impian bagi masyarakat. Keberadaan diversifikasi hunian yang harmonis berupa landed house, vila resor, serta mid-rise dan high-rise residential, membuat NavaPark mampu menyajikan kawasan hunian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. “Hunian-hunian di dalam NavaPark ini didesain oleh arsitek-arsitek berkelas pilihan, sehingga pada akhirnya menjadi kawasan hunian resor impian nan lengkap di lokasi paling strategis dalam pengembangan BSD City. Hal ini membuat NavaPark bernilai tinggi sebagai sebuah kawasan hunian, bisnis dan investasi,” tutup Ishak Chandra. Rega www.jakartareview.co
33
REHAT
Ketika PRIA DIKAWAL WANITA Belakangan, jasa pengawal wanita (female bodyguard) mulai menjadi tren di dalam negeri. Jokowi bahkan sudah merasakan kelenturan jari-jari lentik pendekar wanita multi talent tersebut. Apa jadinya bila pria dikawal wanita?
34
JakartaReview September 2014
S
Setiap anggota female bodyguard harus terlebih dahulu memiliki sertifikat khusus dari sekolah keamanan yang ada di Singapura.
heryl, 32 tahun atau biasa sapa Chaca amat antusias menceritakan kejadian memilukan sekaligus memalukan yang menimpa warga keturunan Tionghoa, saat kerusuhan Mei 1998 melanda Negeri tercinta. Aksi rasis tak bermoral yang membabi buta berupa pelecehan seksual berujung pemerkosaan kala itu, merupakan ancaman laten bagi keselamatan dirinya di masa mendatang. Lantaran merasa senasib sepenanggungan sebagai sesama etnis, gelora empati Chaca pun tak pernah surut. Lalu, dia bertekad membenci siapa saja yang bertindak serampangan terhadap orang lain. “Harusnya nggak ketakutan, karena meski keturunan Tionghoa tetapi
karirnya di dunia jasa keamanan dan keselamatan. Tak dinyana, bila dirinya saat ini merupakan seorang bodyguard (pengawal pribadi), tepatnya female bodyguard alias perempuan pengawal keselamatan. “Kaget ya, mas. Sekarang, kesetaraan gender sudah seharusnya dijunjung tinggi,” cetusnya. Ia memaklumi bila female bodyguard masih awam di telinga masyarakat Indonesia. Pasalnya, ia sendiri baru dua tahun belakangan melakoni profesi tersebut. Lain halnya di negara tetangga seperti China atau Saudia Arabia, lakon pengawal wanita sudah sangat akrab di telinga warganya. Bahkan, mantan Presiden Libya, Muammar
saya kan warga pribumi, asli Indonesia,” tuturnya kepada Jakarta Review, saat menyambangi kantornya di kawasan Serpong, Tangerang pertengahan Agustus 2014. Karena bayang-bayang ketakutan selalu menghampiri, maka Chaca memutuskan untuk berlatih beladiri Taekwondo. Langkah ini sebagai bentuk kehati-hatian dalam menghadapi berbagai situasi membahayakan, termasuk kemungkinan berulangnya kerusahan serupa. Di setiap kejadian, pasti terdapat hikmah yang bermanfaat. Itulah yang dirasakan Chaca. Kendati tak pernah diguinakan untuk menghajar para pelaku aksi serampangan, tetapi ilmu beladiri yang dimiliki sangat bermanfaat bagi penunjang
Khadafi sudah bertahun-tahun menggunakan jasa female bodyguard. Selama 24 jam, diawasi mata-mata pengawal cantik kemana pun dia melangkah. Diakui Chaca, selain pria, banyak juga kaun wanita jet set yang menggunakan jasa female bodyguard. Mereka umumnya berasal dari luar Kota Jakarta. Biasanya, sehabis turun dari pesawat para ibu yang berkantong tebal selalu minta diantar meski hanya menyusuri kilauan lantai super mewah pusat perbelanjaan. ”Sebagai pengawal yang baik, saya harus bisa memenuhi apa pun kebutuhan apa yang diperlukan pengguna jasa. Kami harus fleksibel, tidak seperti patung. Prinsipnya klien itu harus merasa nyaman, meski dalam kawalan,” paparnya. www.jakartareview.co
35
REHAT
Untuk itu, dalam menjalankan ruitinias kerja ia mencoba selalu rileks dan tetap menebar persahabatan. Terhadap klien, memposisikan diri sebagai teman. Alhasil, Chaca tak mudah terdeteksi bahwa ia sebenarnya merupakan bodyguard. Tak sadar bila dirinya merupakan tentara swasta, seringkali rekan-rekan pria dari klien menggodanya. “Ya ada saja sih yang coba-coba menggoda,” akunya. Layaknya Jet Lee, aktor dalam film “Bodyguard From Bejing”, Chaca selalu membekali diri dengan alarm tangan dan alat kejut listrik. ”Karena sering berpakaian minim, tak jarang para lelaki hidung belang berpikiran kotor. Selagi tidak berprilaku seronok, saya biarkan saja. Tapi kalau mereka kurang ajar, tinggal pilih saja mau bagian depan, samping, atau belakang yang akan saya hajar,” tuturnya terkekeh-kekeh.
Tokoh Dunia Sudah Biasa Lumrahnya, pengawal pribadi memang sangat identik dengan sosok pria berperawakan kekar dan bertampang garang.
36
JakartaReview September 2014
Namun sejumlah tokoh dunia, seperti mantan Presiden Libya, Muammar Khadafi, dan beberapa miliuner di Tiongkok serta Amerika Serikat sudah terbiasa menggunakan jasa female bodyguard, sebagai pengawal pribadinya. Kendati tak ada yang tahu pasti kapan fenomena ini mulai menjamur, tetapi faktanya bahwa pengamanan pribadi melalui seorang wanita cantik sudah menjadi bagian dari bisnis jasa yang cukup menggiurkan di berbagai belahan dunia. Berdasarkan lansiran CNN, bisnis jasa pengawalan wanita di Mesir, terbilang sangat bergairah. Pasalnya, di Negeri Piramida itu terdapat tokoh konglomerat penting dan banyak diincer oleh orangorang yang ingin mencelakainya. Gairah bisnis female bodyguard tersebut setidaknya dialami oleh Sami, bos perusahaan jasa keamanan terkemuka, Falcon di kota Mesir. Tak ayal, sejak kurun waktu tiga tahun terakhir (2011) hingga kini Falcon telah melatih lebih dari 300 pengawal wanita. Hal ini tentu tidak terlepas dari
pengaru permintaan pasar yang terus melonjak. Ketika itu Falcon pun rajin beriklan di surat-surat kabar Mesir untuk mencari kandidat pengawal berusia antara 20 sampai 35 tahun. Sebagai syarat selain harus menyelesaikan sekolah tingkat atas, calon pengawal wanita juga harus memiliki keterampilan bela diri. Keterampilan berbahasa Inggris terlebih menjadi kriteria ideal bagi pelamar. Pasalnya bukan hal yang tak mungkin bagi female bodyguard dapat tugas untuk hal-hal bersifat diplomatis, sebagai upaya perlindungan ketika nyawa klien terancam. “Jika seorang klien wanita akan pergi ke luar negeri, kami harus menyediakan seorang pengawal wanita yang memiliki semua keterampilan itu,” ujar Muhammad Saleh, salah seorang manajer Falcon yang selalu berhubungan dengan klien di Mesir. Di Tingkok China, bisnis penyedia jasa pengawal wanita pun ternyata tumbuh subur. Diketahui, tingkat kesburuan bisnis jasa pengamanan berasal dari meningkatnya angka miliarder di negeri tirai bambu itu. Pada tahun 2013, Tiongkok memiliki 317 miliuner atau kedua terbanyak setelah Amerika Serikat (AS), menurut peringkat yang dirilis Hurun Report, daftar orang kaya mirip Forbes versi China. Uniknya, milyuner itu justru terpikat
dengan kelihaian pengawal wanita. Karena itu lah sekolah khusus keamanan bernama Tianjiao International Security Academy didirikan sejak tahun 2008 lalu. Bernama Yang Donglan (disamarkan), gadis berusia 22 tahun ini memutuskan untuk banting stir dari penjual kosmetik lalu berlatih di Tianjiao Internasional Security Academy
dan bertekad kuat mengemban profesi sebagai pengawal pribadi. Dia harus merangkak di kubangan lumpur dalam cuaca musim dingin. Dia juga belajar untuk menguasai senjata api dan tetap terjaga selama 24 jam. Seluruh materi pelatihan itu dijulukinya “pelatihan setan”. Pelatihan tersebut berlangsung selama
Jokowi pun Pernah 'Digauli ' Female Bodyguard
W
ira Brave, pemilik Artha Guard – tempat Chaca bekerja, mengungkapkan bahwa dewasa ini kebutuhan jasa pengamanan perempuan mengalami peningkatan signifikan. Diakui Wira, sejak tercetusnya keberadaan female bodyguard tahun 2008, bisnis penyedia jasa pengawal perempuan semakin menjanjikan. Terlebih, saat ini kebanyakan klien menginginkan personal pengawal yang multitalent (seba bisa). Dalam arti, pengawal tidak kaku dan pengamatan terhadap bahaya yang mengancam majikan lebih tajam. ”Kalau lebih luwes, maka pengawal perempuan yang disewa akan dianggap sebagai sekertaris,” imbuhnya. Ditambahkan Wira, salah satu keuntungan menggunakan jasa female bodyguard terutama bagi klien perempuan adalah lebih mudah beradaptasi. Karena sesama jenis, mereka dengan mudah dapat curhat mengenai berbagai hal, seperti soal mode atau tren fashion. ”Layaknya, teman atau anak, maka seorang Ibu tak akan canggung ditemani saat bepergian,” tambah mantan anggota Kostrad. Wira menjelaskan, untuk menunjang pengetahuan di lapangan agar mudah beradaptasi, seorang calon female bodyguard minimal harus berijazah diploma. Pasalnya, klien yang dimilikinya berasal dari berbagai kalangan, mulai dari perorangan, pengusaha, sampai pejabat negara. ”Secara emosional pun dia harus pintar bergaul dan tidak mudah terpancing emosi. Jika si pengawal ini cantik dan klien (laki-laki) kita genit, kita punya program agar anggota kita tidak mudah terpancing hal itu. Artinya, secara psikologis dia
harus siap dengan segala macam situasi,” paparnya. Mengingat potensi ‘cinta lokasi’ memang mudah terjadi antara klien dan pengawal wanita, maka Wira kerap melarang hal tersebut. Para pengawal wanita yang digembleng sedini mungkin diberikan pengertian, bahkan doktrin agar tidak memiliki interest asmara terhadap klien. Bila tetap terjadi, maka hal itu
Saat Jokowi jadi Gubernur DKI Jakarta, Artha Guard juga tetap diminta mengawal, tapi sayang ketika itu semua pengamanan harus di bawah kendali Polda Metro Jaya.
tiga minggu dengan biaya hingga 12.800 yuan (USD 2.100) atau sekitar Rp23 juta lebih. “Saya tidak melakukan banyak latihan sebelum dan ketika mulai, saya mengalami kesulitan bernapas saat menjalankannya tapi akhirnya saya mampu,” tukas Yang Donglan mengenang masa-masa latihan.Oki Akbar / Foto: Mun
merupakan kesalahan fatal yang dilakukan anggotanya.”Saya langsung pecat ketika tahu ada main antara anggota dengan klien,” ucapnya. Kebijakan keras tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, setiap anggota female bodyguard asuhannya terlebih dahulu harus memiliki sertifikat khusus dari sekolah keamanan di Singapura. Untuk menerbangkan satu calon female bodyguard ke Negeri Singa, Wira harus merogoh kocek 6.000 Dollar Singapura (Rp60 juta) dalam setahun. Dalam pelatihan di Negeri Singa, mereka akan gembleng untuk menguasai berbagai keterampilan seperti bela diri, mengemudi, dan menembak. Menariknya, bela diri yang diajarkan merupakan bela diri fenomenal asal Israel bernama Krav Maga. Ini salah satu fokus pelajaran pada program kelas perlindungan. Tampaknya perusahaan penyedia jasa pengawal yang digawangi Wira bukan perusahaan ‘ecek-ecek’. Berdasarkan rekam jejak perusahaan, salah satu anggotanya pernah diminta secara khusus mengawal Presiden terpilih, Joko Widodo (2012). Adalah Riva, female bodyguard yang pernah disewa Jokowi. Bagi berkisah, kala itu Riva tidak hanya menjaga keamanan tetapi juga merapikan rambut tipis Jokowi yang kerap berterbangan ketika tertiup angin. Bahkan, Riva tak canggung mengingatkan Jokowi untuk tidak makan sembarangan. Wira sendiri menyebut Riva merupakan satu dari delapan pengawal wanita unggulan yang dipunyai. Saat Jokowi jadi Gubernur DKI Jakarta, Riva juga tetap diminta mengawal, tapi sayang ketika itu semua pengamanan harus di bawah kendali Polda Metro Jaya. Oki Akbar www.jakartareview.co
37
[SOSOK]
R
aisa Andriana atau yang akrab disapa Raisa adalah penyanyi yang karirnya tengah bersinar di jagad hiburan Tanah Air. Nama sosok wanita cantik dengan rambut sebahu ini kian tenar setelah ia membawakan single pertamanya berjudul 'Serba Salah'. Sebelumnya, kelahiran Jakarta 24 tahun silam tersebut bukanlah penyanyi solo seperti yang dikenal publik saat ini. Raisa pernah menjadi vokalis band besutan Kevin Aprilio bernama Andante. Kemudian tahun 2011, Universal Music Indonesia memperkenalkan Raisa sebagai artis barunya. Melalui label Universal Music Indonesia, Raisa secara resmi merilis single perdana ‘Serba Salah’ yang diambil dari album debutnya yang bertajuk Self-Titled (2011) diproduksi dan dirilis oleh Solid Records dan Universal Music Indonesia. Bakat menyanyi dara berambut panjang ini telah muncul sejak kecil. Di usia 3 tahun, Raisa kecil sering pura-pura tampil bak penyanyi betulan di atas panggung. Sebagai penyanyi, Raisa mengaku musiknya banyak terinspirasi dari musisi kenamaan seperti Brian Mcknight, Alicia Keys, juga Joss Stone. Belum lama ini, salah satu momen paling bersinarnya sebagai penyanyi tampak ketika dirinya digandeng musisi kenamaan David Foster untuk tampil di acara konser komposer asal Amerika Serikat di Jakarta. Selain menyanyi, Raisa mengaku memiliki hobi lain yakni baca buku juga jalan-jalan. “Membaca buku dan jalan-jalan adalah bagian dari cara saya mengisi waktu. Dibanding sekedar kongkow-kongkow dengan teman-teman, kedua kegiatan itu jauh lebih bermanfaat,” ucapnya singkat. Rega
38
JakartaReview September 2014
Arini Puspitasari Marketing Communication Lavenue
BAnyak sukanya Ramah dan fashion style. Itulah kesan pertama yang didapat saat wanita muda berparas cantik ini menyapa kami. Sambil menyalami kami, spontan bibir seksinya tersenyum renyah seraya berucap dengan suara merdu: “Saya, Arini”.
Pertemuan dengan banyak orang dari karakter yang berbeda, membuat kita dapat belajar berbagai hal
makmun
D
ari penampilan trendy serta gaya bicaranya yang smart, kami langsung dapat menebak bahwa dirinya adalah seorang marketing. Tebakan kami benar, setelah dipersilahkan duduk dan saling bertukar kartu nama, diketahui pemilik nama lengkap Arini Puspitasari ini menempati posisi Marketing Communication L'Avenue, produk properti: apartement, office, dan retail yang dikembangkan PT. Bintang Rajawali Perkasa. Bagi dara kelahiran tahun 1988 ini, marketing communication merupakan bidang pekerjaan yang sangat menyenangkan. Dia mengaku, sejak usia belia telah jatuh cinta pada dunia marketing communication. “Bekerja dibagian marketing dan komunikasi banyak sukanya dibanding duka. Pertemuan dengan banyak orang dari karakter yang berbeda, membuat kita dapat belajar berbagai hal,” ujar sulung dari dua bersaudara ini. Karenanya untuk dapat mengespresikan kecintaan tersebut, setelah lulus SMU (Sekolah Menengah Umum) ia langsung memilih jurusan Marketing & Advertising di Universitas Mustopo Beragama, Jakarta. Bakat marketing and communication yang dimilikinya terus diasahnya sejak di bangku kuliah–magang di beberapa
perusahaan di Jakarta. Lulus kuliah, ia langsung diterima menjadi bagian dari team marketing and communication di perusahaan telekomunikasi, penyedia content provider. Sebelum bergabung dengan pengembang properti, dirinya juga sempat bekerja di perusahaan media
sebagai account executive, menjual produk jasa periklanan dan even. Baginya, kini saatnya mengaplikasikan keilmuan dan berbagai pengalaman dunia marketing and communication yang dimiliki. Meski bukan satu-satunya proyek properti yang dipasarkan di DKI Jakarta, namun ia merasa optimistis bahwa L'Avenue akan diterima warga Ibu Kota. Di mata dia, L'Avenue sangat cocok bagi masyarakat moderen yang ingin tinggal dan berkantor di Jakarta. Selain menawarkan konsep urban living dengan berbagai kelengkapan fasilitas penunjang kehidupan masyarakat moderen, juga terletak di lokasi cukup strategis. “L'Avenue dipastikan menjadi hunian dan perkantoran sangat ideal bagi masyarakat yang beraktivitas di Jakarta. Berbagai fasilitas seperti cafe dan resto, retail, dan lifestyle center lainnya, sangat mendukung dan memudahkan aktivitas para penghuni,” pungkasnya berpromosi. Wijaya / Foto: Mun www.jakartareview.co
39
[EKONOMIBISNIS]
Bank Tanpa Kantor, Why Not? Pesatnya perkembangan teknologi informasi, memungkinkan pengembangan bank tanpa kantor cabang (branchless banking ) di Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) pun bersinergi mendukung hal itu.
40
JakartaReview September 2014
K
edua lembaga tersebut sedang merumuskan agen bank yang mirip dengan agen pulsa untuk telepon seluler. Proses transaksi dana masuk atau keluar dari rekening nasabah hanya dengan melalui sms banking maupun phone banking. Direktur Eksekutif Departemen Pengambangan Akses Keuangan dan UMKM Bank Indonesia, Eny V Panggabean, dalam pelatihan media tentang pentingnya sinergi kebijakan BI dan OJK, di Bandung, 23 Agustus 2014, mengungkapkan bank akan menggunakan jasa agen bank sebagai ujung tombak berhubungan dengan nasabah. Agen bank menyasar sebagai usaha sampingan dari Usaha Menengah dan Kecil Mikro (UMKM) menerima tabungan dan penarikan dana nasabah. Sejalan dengan penerapan Layanan Keuangan Digital (LKD), yang kian praktis, agen bank seperti layaknya agen penjualan pulsa dari operator seluler. Menerima dana tabungan nasabah dengan mencatat jumlah tabungan untuk melaporkan ke bank penerbit rekening. Demikian juga mencairkan dana tabungan nasabah. Seperti penjualan pulsa ponsel, mencatat jumlah tabungan ke rekening nasabah untuk dilaporkan ke bank. Konsep ini untuk mengatasi keterbatasan bank menjangkau masyarakat. Jadi sebagai perpanjangan tangan pihak bank. Untuk agen bank merupakan bentuk usaha sampingan individu masyarakat yang sebelumnya sudah memiliki usaha tertentu. Tetapi syaratnya sudah menjadi nasabah bank minimal dua tahun. Dengan sudah memiliki usaha minimal dua tahun maka sudah dikenal masyarakat sekitar. Tujuannya memberikan keamanan terhadap pencatatan transaksi di rekening nasabah. Jadi, masyarakat sekitar sudah tahu track record agen bank. BI menyerahkan kepada masingmasing bank untuk proses seleksi agen bank. Pihaknya hanya memberi acuan mampu memberikan dana deposit untuk mendukung traksaksi maksimal Rp10 juta
Keuangan Digital (LKD), yang kian praktis, agen bank seperti layaknya agen penjualan pulsa dari operator seluler.
sehari. Nasabah dibatasi maksimal transaksi Rp5 juta sehari baik menabung maupun menarik dana tunai. Terobosan ini mengacu pada perkembangan phone banking, internet banking, point of sale dan telepon genggam. Data BI menyebutkan 20% orang dewasa saat ini memiliki rekening di bank. Namun 68% masyarakat menabung. Hal ini juga mengacu Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011 dengan 481 ribu atau 51% rumah tangga memiliki telepon seluler. Bahkan sekitar 13 juta atau 52% rumah tangga kurang mampu sudah memiliki handphone. Bahkan data sebesar 100% Tenaga Kerja Indonesia (TKI) memiliki HP dan hasil survei kepada 408 petani seperti petani padi, jagung, kentang dan cabai hampir 73% memiliki ponsel. Dikatakan Enny – sapaan akrabnya, LKD merupakan solusi terhadap sejumlah masalah, seperti masih besarnya jumlah masyarakat Indonesia yang belum mengenal bank (unbanked) dan rendahnya financial literacy. Berdasarkan Global Financial Inclusion Index 2011 yang dirilis Bank Dunia, baru 20% orang dewasa di Indonesia memiliki rekening di lembaga keuangan formal. LKD memberikan kemudahan layanan, terjangkau, harga yang murah, keamanan dan dapat dipercaya, nyaman, serta proporsional. Ini merupakan upaya untuk menyukseskan Strategi Nasional Keuangan Inklusif di Indonesia. Implementasi LKD
akan didukung oleh keberadaan para agen yang ada di pelosok daerah. Penerapan LKD, menurut Enny, sebenarnya sudah diterapkan di beberapa negara. Bankable Frontier Associates pada 2010 pernah melakukan survei penerapan LKD di Brasil, Kenya, dan Afrika Selatan. Survei menunjukkan, LKD adalah sarana layanan keuangan formal yang efektif dan efisien ke kelompok vurnerable, masyarakat jarang mengalami masalah kehilangan dana, likuiditas agen adalah masalah yang sering ditemui namun paling mudah diselesaikan, serta ada tendensi masyarakat menggunakan LKD dalam jangka panjang. Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK Gandjar Mustika mengatakan, terkait LKD, pihaknya mengharapkan dalam lima tahun
mendatang sekitar 100 juta masyarakat bisa mengenal layanan tersebut. Jumlah transaksi maksimal di LKD juga dibatasi di bawah Rp20 juta. Dia memaparkan, perluasan akses layanan di Indonesia dilakukan dengan regulasi tabungan melalui branchless banking. Dalam hal ini, OJK telah membuat Rancangan Peraturan OJK (RPOJK) yang diharapkan berlaku tahun ini, dan tengah disosialisasikan kepada pelaku usaha untuk dimintai tanggapannya. Produk-produk yang dapat dipasarkan melalui branchless banking adalah basic saving account, kredit mikro, dan asuransi mikro. Menurut Gandjar, branchless banking merupakan delivery yang melengkapi jaringan kantor bank yang telah ada. Hal ini untuk menjangkau konsumen yang lebih luas secara efisien. "Penyediaan saluran distribusi melalui branchless banking dapat dilakukan melalui dua model, yakni rekening di bank dan rekening tanpa bank (e-money serta asuransi mikro)," ujar dia. ACN / Foto: IST
www.jakartareview.co
41
[BIROKRAT] Purba Hutapea Kadisdukcapil DKI Jakarta
Siapa Suruh Datang ke Jakarta Sejak dahulu kala penggalan syair lagu "Siapa suruh datang ke Jakarta" hingga kini masih sangat relevan menggambarkan kehidupan kaum urban di DKI Jakarta. Bak siklus yang berulang, pascalebaran masyarakat pedesaan berbondong ke Jakarta, mencoba peruntungan baru di kota besar. Nyatanya, mereka malah sengsara dan kerap menjadi bulan-bulanan aparat tramtib di ibu kota.
B
erdasarkan hasil survei Lembaga Demografi Universitas Indonesia, jumlah pendatang baru pasca arus balik Idul Fitri tahun 2014 ke DKI Jakarta diprediksikan berjumlah 68.537 jiwa. Jumlah ini meningkat 25,17% (13.780 jiwa) dibandingkan dengan tahun 2013 (54.757 jiwa). Selanjutnya dari 68.537 jiwa pendatang baru diperkirakan 60%-nya akan menetap di Jakarta, lalu 40 persen lainnya akan memilih berdomisili di daerah sekitar Jakarta. Peliknya persoalan kependudukan di Jakarta merupakan tugas dan tanggungjawab yang harus dicari solusinya. �Kita tidak menganggap itu sebagai beban karena tugas kita melayani siapapun yang dapat ke Jakarta. Jangankan saudara kita di daerah, mereka yang WNA saja kita layani. Itu sebuah tantangan,� ujar Purba Hutapea Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemprov DKI Jakarta ketika ditemui di kantornya. Kepada Oki Akbar dari Jakarta Review, lelaki kelahiran Laguboti, Sumatera Utara 56 tahun lalu ini, menguraikan banyak hal mengenai kiatnya untuk membendung arus urbanisasi tersebut agar tidak lagi menjadi momok menakutkan Ibu Kota Pemprov DKI Jakarta. Caranya kita tidak lagi melakukan Operasi Yustisi Kependudukan, dan menggantinya dengan Operasi Bina Kependudukan. Berikut petikannya:
Mun
ď ľ Bagaimana Anda menanggapi maraknya migrasi penduduk dari desa ke kota yang kerap terjadi pasca lebaran? Migrasi dari desa ke kota suatu hal yang tidak bisa dihindarkan mengingat kedudukan dan fungsi DKI Jakarta sebagai kota yang multifungsi. Akibatnya seperti kota penyangga lainnya (Bodetabek), Jakarta mengalami penumpukan jumlah penduduk. Sekedar informasi kalau disatukan jumlah penduduk kota-kota tersebut sudah hampir 30 juta penduduk.
42
JakartaReview September 2014
ď ľ Apakah penduduk penyangga kota ini turut andil mempengaruhi kesumpekan Jakarta? Sebagai kota metropolitan penduduk Jakarta berbeda antara malam dan siang hari. Pada malam hari penduduk Jakarta sudah hampir 10 juta jiwa, sementara pada siang hari hampir 13,5 juta. Hal ini tak lain dipengaruhi oleh penduduk penyangga kota yang bekerja di Jakarta.
Akibat apa yang ditimbulkan oleh kondisi tersebut? Ini pasti berpengaruh terhadap daya tampung dan daya dukung lingkungan, jadi lah kepadatan penduduk. Sepanjang bisa diserap oleh bursa kerja sebetulnya tidak menjadi masalah. Yang jadi masalah bila mereka tidak dapat diterima oleh bursa kerja tersebut. Akibatnya, kami lalu banyak menghadapi persoalan kependudukan diantaranya ledakan jumlah PKL dan PMKS. Lalu menurut Anda daya tarik apa dari Jakarta sehingga mereka mau datang ke kota yang boleh dibilang sudah sumpek ini? Masalah ini sebenarnya ada dari daerah asal. Misalnya kurang terwujudnya pembangunan kota-kota menengah yang seharusnya menjadi pusat pertumbuhan baru. Seharusnya kepala daerah bisa membuat lapangan pekerjaan agar warganya tidak pergi keluar, karena kalau dompet mereka sudah terisi, perutnya sudah kenyang, otaknya cemerlang, dia pergi ke Jakarta untuk berlibur bukan untuk bekerja. Lalu upaya apa yang sudah dilakukan? Kami berupaya meningkatkan sosialisasi kepada seluruh steakholder bahwa kondisi di Jakarta sudah sangat padat, macet, kemudian sulit mencari pekerjaan. Hanya orang-orang yang betul-betul terbaik yang bisa memenangkan persaingan dan ini bukan hanya terjadi di sektor formal tapi di sektor informal pun begitu. Bagaimana caranya? Pertama, kita sosialisasi lewat media masa, spanduk dan tatap muka langsung. Kedua, kita kerjasama dengan Pemprov dari kaum urban berasal. Terutama dengan Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Yogyakarta, Jawa Timur, Lampung, NTT, NTB, dan Bali. Itu kita lakukan dalam satu wadah bernama MPU (Mitra Praja Utama). Contoh kerjasamanya dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan, kependudukan, sosial, angkutan, dan termasuk pelatihan tenaga kerja. Tujuannya apa? Agar melalui kerjasama kongkret itu tercipta kesempatan kerja di luar Jakarta.
Tapi sayang, ketika ada forum kerjasama yang dibiayai dan difasilitasi oleh pemerintah, mereka hanya bisa 'Omdo'. Misalnya dibidang pertanian pangan itu dikemas sedemikian rupa agar ketika sampai di Jakarta sudah bersih. Begitu pun juga di bidang peternakan, unggas kita juga usahakan agar pemotongan sampai pembersihan dilakukan di daerah. Jadi ketika barang itu sampai di Jakarta tinggal kita kirim saja ke restoran atau ke rumah tangga. Apakah hal tersebut sudah dilakukan? Sudah dilakukan dan akan terus dilakukan. Jadi kita tidak lagi melakukan operasi yustisi tapi kita melakukan Bina Kependudukan. Apa yang dimaksud Bina Kependudukan? Mengikuti dan melaksanakan kewajibannya sebagai warga Jakarta disamping mereka menuntut haknya. Jadi Bina Kependudukan itu membina warga Jakarta termasuk pendatang baru untuk melaksanakan kewajibannya selain menuntut haknya. Contohnya? Kewajiban untuk mengikuti ketentuanketentuan dibidang pendaftaran penduduk, seperti harus lapor bila ingin menjadi penduduk Jakarta, harus melengkapi berkas seperti surat keterangan pindah, ada jaminan pekerjaan, jaminan tempat tinggal, dan sebagainya. Kemudian harus mengikuti ketertiban umum seperti tercantum di Perda No. 8 Tahun 2007 Tentang Ketertiban Umum. Bila mereka tidak mematuhi akan dilakukan cara persuasif, apabila tidak diindahkan ya akan ditertibkan. Bagaimana hasilnya? Ada peningkatan pendatang baru pasca lebaran di tahun 2014 sebesar kurang lebih 25%. Tetapi ada yang menggembirakan karena pertumbuhan pendudukan di Jakarta per tahun rata-rata dibawah pertumbuhan penduduk nasional. Angkanya 1,4% per tahun. Ini dibawah
pertumbuhan penduduk kawasan penyangga Jakarta. Ini terhitung dengan angka kelahiran dijumlah penduduk yang datang ke Jakarta, lalu dibandingkan dengan kematian ditambah penduduk yang pindah meninggalkan Jakarta. Tapi tetap ini perlu terus ditekan. Bagaimana peran pemerintah pusat untuk membantu Dinas untuk menanggulangi persoalan klasik ledakan penduduk Jakarta pasca lebaran? Pemerintah pusat sudah tidak perlu diajarkan lagi, mereka sudah tahu dan memang itu yang menjadi perannya juga. Tapi sekarang kita lihat buktinya bagaimana peran pembangunan belum bisa diharapkan, dalam artian pemerintah pusat gagal dalam melaksanakan perannya. Kerjasama apa yang telah dibangun antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta dengan pemerintah pusat guna mengatasi permasalahan ini? Pusat itu kan hanya omong doang ya, jadi maunya mereka hanya ceramah-ceramah terutama untuk memberdayakan kerjasama antar daerah. Karena ini untuk tugas membangun pusat pertumbuhan kota-kota menengah dan satu hal yang tidak kalah pentingnya adalah pemberdayaan kerjasama antar daerah tadi ya memang sudah harus difasilitasi, dimodali pemerintah pusat dan itu yang sangat-sangat kurang. Tapi sayang ketika ada forum kerjasama mereka hanya bisa ‘Omdo’. Apakah dengan adanya persoalan ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terus dibayangi beban tahunan? Tidak, itu kan sudah menjadi tugas kita. Kita tidak menganggap itu sebagai beban karena tugas kita melayani siapapun yang dapat ke Jakarta. Jangankan saudara kita di daerah, mereka WNA saja kita layani. Itu bukan beban tapi tugas dan tanggungjawab, itu sebuah tantangan!Oki Akbar www.jakartareview.co
43
[BIROKRAT] Kukuh Hadi Santoso Kasatpol PP Provinsi DKI Jakarta
TaK satu pun peluru DIMuntahkan
Sejak enam tahun lalu kami sudah dipersenjatai. Bukan hanya itu, seragam anggota Satpol PP pun boleh menggunakan pakaian militer. makmun
44
JakartaReview September 2014
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) bak penyakit yang menggerogoti Jakarta. Sering kambuh ketika sebagian besar warga Jakarta melaksanakan ritual mudik lebaran. Tak ayal, ini menjadi persoalan serius bagi Jakarta sebagai kota metropolitan ketika pengemis, gelandangan, serta Pedagang Kaki Lima kian menjamur.
T
entu ini menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi (Satpol PP) DKI Jakarta, garda terdepan dalam menjaga ketertiban dan keamanan kota metropolitan. Berdasarkan catatan dinas yang dikomandoi Kukuh Hadi Santoso itu, sejak Januari 2014 lembaganya telah menjaring sekitar 7.000 PMKS. Persoalan serius tersebut sempat memuncak ketika salah seorang anggota Satpol PP justru ditangkap karena dianggap melakukan pengeroyokan saat melakukan penertiban PKL (Pedagang Kaki Lima) di Monas. Kala itu, sempat beredar kabar bahwa PKL Monas dibekingi oknum tertentu. Sontak hal itu memicu Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama besikap geram dan mewacanakan agar anggota Satpol PP dipersenjatai. Menanggapi hal tersebut, Kepala Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santoso menegaskan bahwa sejatinya anggota Satpol PP sudah dibekali senjata. Namun setiap operasi penertiban digelar, pihaknya selalu mengutamakan langkah persuasif. ”Apa yang dikatakan Pak Ahok itu benar. Saya tegaskan bahwa itu bukan lagi rencana tapi kita memang sudah punya senjata api,” katanya ketika diwawancarai Oki Akbar dari Jakarta Review. Berikut petikan wancara lengkapnya:
Khusus bagi Penyandang Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang notabene tak berpendidikan tidak ada ampun baginya. Kita akan tangkap mereka dengan menjemput paksa untuk diserahkan langsung kepada Dinas Sosial agar dipulangkan ke tempat asalnya. Cara-cara inilah yang kita lakukan. Sebenarnya, siapa pun dipersilahkan datang ke Jakarta. Syaratnya, tertib dan punya kemampuan bersaing hidup di kota metropolitan.
Pascalebaran, Satpol PP kebagian PR menangani pendatang kambuhan. Bagaimana sikap anda terkait hal tersebut? Persoalan utama mereka ini tidak punya pekerjaan. Kalau dulu ada sidak bagi pendatang oleh Dinas Kependudukan dan Pecatatan Sipil, dan biasanya selalu melibatkan kita. Tapi, kini sidak tidak diberlakukan lagi. Cuma bagi siapapun pendatang di Jakarta yang melanggar aturan, maka Satpol PP akan menertibkannya.
Ini jadi persoalan serius, karena itu kami akan memperbaharui keanggotaan IRTI berikut lokasi jualannya dengan menyeleksi mereka secara ketat. Sesekali kita memang harus bersikap keras.
Bagaimana dengan persoalan PKL di Monas? Mudah-mudahan, pekan ini atau sepekan kemudian masalah Monas akan habis, kita bersihkan. Begitu juga di luar Monas, seperti Tanah Abang, Kebayoran Lama, Pasar Minggu, Jatinegara, Pluit, Tambora harus kita tertibkan. Mereka yang non-skill, umumnya menggelandang atau berjualan semaunya di pinggir jalan. Ada stigma bahwa PKL di Monas paling ‘nakal’. Apa tanggapan anda tentang hal itu? Oh iya, betul itu. Begini, kondisi PKL Monas yang tergabung dalam Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI), binaan Pemda DKI Jakarta, sebenarnya banyak yang bertindak sebagai pedagang grosiran. Ini diketahui dari banyaknya PKL lain, merupakan kaki tangan anggota IRTI yang disebar di lokasilokasi khusus untuk pedagang binaan.
Ada rumor pedagang ‘nakal’ ini punya beking oknum tertentu. Tanggapan anda? Ini sama seperti orang kentut, tercium baunya tapi siapa pelakunya sulit dicari. Setiap saya melaksanakan operasi, belum pernah menemukan beking dan menangkapnya. Yang benar adalah setiap PKL
punya koordinator, termasuk pedagang ‘nakal’. Itu yang akan saya cari. Wakil Gubernur Ahok sempat bersuara lantang soal PKL Monas dan berencana mempersenjatai anggota Satpol PP. Seperti apa tindak lanjutnya? Jadi begini, apa yang telah dikatakan Pak Ahok itu seribu persen benar. Namun, ini bukanlah hal baru. Karena, sejak enam tahun lalu kami sudah dipersenjatai. Saya pun punya dan itu ada dasarnya: Peratur-an Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 26 Tahun 2013 Tentang Penggunaan Senjata Api Bagi Anggota Satuan Polisi Pamong Praja. Bukan hanya itu, seragam anggota Satpol PP pun boleh menggunakan pakaian militer. Tentu, dalam penggunaanya pun terlebih dahulu harus seizin pihak kepolisian. Untuk anggota di lapangan kita lihat situasi dan kondisinya karena sebelum bertindak kita pun selalu mengutamakan informasi dari intelejen kita. Selama satu setengah tahun saya memimpin Satpol PP, tak satu pun peluru yang dimuntahkan. Karena kita sangat menjunjung tinggi langkah persuasif, menyelesaikan persoalan melalui pendekatan kemanusiaan terlebih dahulu. Tindakan penertiban oleh Satpol PP diidentikan sebagai pelanggaran HAM. Tanggapan anda tentang hal ini? Perlu dipahami bersama bahwa Jakarta itu bukan sekedar Kota Metropolitan yang identik dengan wilayah yang bersih, tertib, aman dan nyaman, tetapi juga sebagai Ibu Kota Negara dan etalase Indonesia yang menjadi sorotan dunia internasional. Jadi, apa yang kita lakukan selama ini sebenarnya demi kepentingan nasional, menjaga image Negeri tercinta ini di mata dunia. Karena itu suka tak suka apapun yang mengganggu kepentingan tersebut ya, kita harus singkirkan. Tentu, sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku. Toh, selama ini kami juga tak pernah melarang siapa pun untuk berusaha demi mempertahankan keberlangsungan hidupnya, selagi mereka tidak melanggar aturan. Pertanyaanya, apa boleh berjualan di trotoar sepanjang jalan MH Thamrin-Sudirman? Kalau tidak, apa iya penertiban PKL di lokasi itu dikategorikan sebagai pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia)? Oki Akbar/Foto: Mun www.jakartareview.co
45
[BIROKRAT] Dwi Rio Sambodo Anggota DPRD DKI Jakarta 2014-2019
Rajin Dengar Suara "Tuhan"
Lantaran rajin mendengarkan aspirasi masyarakat, Dwi Rio Sambodo kembali berkantor di Kebon Sirih. Rakyat diajak ikut meramu berbagai kebijakan publik.
U
sai sudah pelantikan Anggota DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tampil dengan perolehan kursi terbanyak menggusur posisi Partai Demokrat. Ada 28 kursi yang diperoleh PDIP pada pemilu legislatif lalu. Salah satu sosok pengemban tugas sebagai wakil rakyat adalah Dwi Rio Sambodo. Rio sudah 16 tahun melenggang di panggung pergerakan dan partai politik. Dia merupakan sosok incumbent yang mampu meraih hati warga dari tiga kecamatan Jakarta Timur yakni Cakung, Pulogadung, dan Matraman. Lalu apa rahasianya? Politisi muda yang duduk di Komisi E DPRD DKI bidang Kesra bilang, “Mungkin karena saya rajin turun ke lapangan mendengarkan aspirasi konsti-
46
JakartaReview September 2014
tuen di daerah pemilihan saya yaitu DKI Jakarta 4.” Kerja kerasnya mendengarkan suara publik menjadikan calon nomer urut 1 dari PDIP ini kembali dipercaya mewakili rakyat selama lima tahun ke depan. “Dengan sering terjun ke lapangan, maka masalah yang dihadapi masyarakat akan kita ketahui, bahkan jadi santapan setiap hari. Saya memang tinggal bersama mereka,” kata aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) itu. Lelaki kelahiran Jakarta, 29 Juni 1975 itu menilai, semua program yang diramu oleh pemerintah akan berjalan lancar apabila rakyat ikut dilibatkan dalam setiap perumusan kebijakan publik. Masalah sesulit apapun akan ada solusi pasti bisa diselesaikan jika masyarakat gotong royong menyelesaikannya.
“Masyarakat merupakan kunci utama dalam pemecahan berbagai permasalahan di Jakarta. Jadi, jangan pandang enteng potensi masyarakat,” jelas ayah dari Gading Sembada Nusantara dan Elang Radhika Sembada Nusantara itu. Kepada Windarto dan Oki Akbar dari Jakarta Review, suami dari Purnama Sari itu mengurai lebih jauh tentang sejumlah rencana yang akan dia jalankan sebagai Anggota DPRD DKI Jakarta pada periode 2014-2019. Berikut petikannya: Pada pemilihan anggota legislatif beberapa waktu lalu, Anda adalah sedikit dari incumbent yang dapat terpilih kembali. Bisa dijelaskan rahasianya? Saya berusaha menjalankan peran dan fungsi anggota dewan sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang. Selebihnya sebagai anggota dewan, tentu
membentuk Lembaga Advokasi dan Kebangunan Jakarta (LKJ). Hal ini mengingat masih belum selarasnya kebijakan politik pro rakyat dengan operasional prakteknya, seperti kesulitan pengurusan jaminan kesehatan, pengurusan biaya sekolah, dan masih banyak yang lain. Jadi anda membentuk tim juga? Ya. Jangan lupa masyarakat juga memiliki segudang gagasan, pemikiran segar dan orisinil yang dapat dijadikan solusi atas permasalahan bersama. Karena itu, setiap kegiatan serap aspirasi, ia tidak hadir seorang diri. Tapi juga disertai beberapa pakar, aktivis LSM, media massa, dan tak ketinggalan aparat pemerintah yang langsung bersentuhan dengan masyarakat terutama Camat dan Lurah. Bahkan, tak ketinggalan kelompok-kelompok kegiatan para pemuda dan remaja di dapil tersebut.
saya harus berusaha menjadi anggota yang bisa optimal menyerap aspirasi konstituen di dapil. Namun demikian saya juga menyadari, tidak semua aspirasi konstituen bisa kita penuhi. Karena itu yang terpenting dimata konstituen adalah kita senantiasa bisa hadir di tengahtengah mereka untuk memecahkan persoalan-persoalan yang mereka hadapi. Singkatnya saya berusaha menjalankan fungsi menjadi jembatan. Dalam menjalankan fungsi sebagai jembatan, instrumen apa yang anda gunakan ? Fungsi sebagai jembatan saya kelola melalui Rumah Aspirasi yang lokasinya berdekatan dengan kediaman saya. Kemudian untuk menjalankan programprogram yang ada di rumah tersebut, saya
Dalam interaksi dengan konstituen di Rumah Aspirasi atau di tempat lainnya, harapan apa yang mereka kemukakan kepada anggota dewan? Aktifitas di Rumah Aspirasi saya yakini sebagai proses pendidikan politik rakyat. Di tengah maraknya pragmatisme relasi anggota dewan dengan konstituennya, Rumah Aspirasi adalah hal yang positif. Singkat cerita, konstituen sejatinya hanya berharap bahwa persoalan mereka alami benar-benar ditangani oleh anggota dewan. Selama ditangani dengan serius, kalaupun masalahnya tidak tuntas, mereka akan tetap respek dengan kita. Anda sempat membuat buku berjudul Catatan Kebon Sirih. Alasannya? Buku ini merupakan pergulatan pemikiran maupun pandangan kritis saya tentang pembangungan kota Jakarta yang
berkeadilan sosial, baik dari sisi harapan maupun kenyataan. Buku tersebut dapat pula dimaknai sebagai laporan kepada masyarakat atas kontribusi kinerja saya selama menjadi anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2009-2014. Bisa dikatakan buku ini adalah hasil interaksi saya dengan konstituen. Utamanya melalui Rumah Aspirasi. Pada masa bakti sebelumnya Anda bertugas di Komisi E DPRD DKI Jakarta. Apakah pada periode yang sekarang juga demikian ? Saya ini petugas partai yang bertugas di parlemen. Saya yakin partai punya evaluasi terhadap kader-kadernya yang selama ini bekerja di parlemen. Dalam konteks penilaian itu, tentunya mereka (pengurus pusat) paham mana tempat yang pas buat kadernya. Namun kalau bicara normatif, tentu saya ingin tetap bertahan di komisi yang sama. Ini untuk meneruskan pekerjaan rumah sebelumnya yang belum sempat dituntaskan pada periode lalu. Bisa dijelaskan pekerjaan rumah di Komisi E yang belum selesai? Yang menjadi pekerjaan rumah kita antara lain soal kualitas tenaga pendidik. Kemampuan mereka juga belum merata. Masih ada guru yang hingga pensiun tidak ikut program peningkatan kapasitas. Selain itu, soal pembentukan karakter guru. Saat ini ada lubang sektarianisme dan primordialisme, termasuk diantaranya pragmatisme dan hedonisme. Sebagai tenaga pendidik, sosok guru tidak boleh memiliki sifat-sifat tersebut. Saya prihatin beberapa waktu lalu ada survei dari sebuah media yang menyatakan siswa sekolah di Jabodetabek ingin mendirikan negara Syariah Islam. Kondisi objektif ini tentu membutuhkan peran guru. Jangan lupa, Jakarta sebagai ibukota negara seharusnya menjadi role model untuk kuluralisme Indonesia. Bagaimana dengan politik anggaran? Dalam hal anggaran yang menjadi perhatian kita adalah bagaimana penetapan anggaran sesuai dengan aturan. Untuk itu kita berjibaku dalam pengawasannya. Terkait dengan tugas di Komisi E, kami berusaha agar hak dasar warga seperti pendidikan dan kesehatan bisa mendapatkan alokasi anggaran yang memadai dari APBD. Windarto / Foto: Mun www.jakartareview.co
47
[DINAMIKAJAKARTA]
DKI Dua Punya Siapa Setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjadi presiden terpilih 2014-2019, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama otomatis akan naik menggantikan posisi Jokowi. Lalu siapa yang akan mendampingi Ahok menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta?
S
ebentar lagi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) naik pangkat menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo. Pasalnya setelah KPU menetapkan Jokowi menjadi presiden terpilih 2014-2019, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama otomatis akan naik menggantikan posisi Jokowi. Pertanyaannya, siapa Wakil Gubernur DKI yang akan mendampingi Ahok merealisasikan mimpi Jakarta Baru. Berdasarkan fatsun politik yang ada, sejatinya hak untuk mencalonkan posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta ada di tangan PDIP. Kalau mengikuti skenario ini,
maka beberapa kader PDIP seperti Boy Bernardi Sadikin, Djarot Saiful Hidayat dan Bambang Dwi Hartono akan menjadi calon kuat Wakil Gubernur DKI Jakarta. Celakanya Partai Gerindra kini enggan mengikuti fatsun tersebut. Lantaran mengusung dua capres yang berbeda dalam pemilihan presiden yang baru lalu, Partai Gerindra tak lagi merasa perlu tunduk mengikuti fatsun tersebut. “kami juga berhak mengajukan wakil gubernur baru,” kata M Taufik, Ketua Fraksi Gerindra kepada Oki Akbar dari Jakarta Review. Yang menarik nama M Taufik menyodorkan adiknya, Mohamad Sanusi sebagai calon Wakil Gubernur DKI
Jakarta. Kalau sudah begitu, tampaknya pertarungan kursi DKI 2 menjadi sangat menarik. Artinya siapa yang bakal menjadi pendamping Ahok akan ditentukan oleh voting di DPRD DKI. Lalu, siapa saja mereka yang disebutsebut bakal menduduki kursi panas Wakil Gubernur Jakarta itu? Berikut adalah beberapa nama yang sudah beredar luas di publik. Jadi siapa yang bakal mendam pingi Ahok dalam memimpin DKI Jakarta? Kita tunggu saja.... ACN
Boy Bernardi Sadikin
Putra sulung mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin ini merupakan calon kuat yang dijagokan oleh anggota DPRD DKI. Pada Pilkada DKI 2012 lalu, Boy merupakan ketua tim sukses pemenangan Jokowi-Basuki. Menurutnya, sejak Jokowi memimpin DKI, tak sedikit program pembangunan yang berkaitan langsung dengan warga Ibu Kota. Ia memberi contoh Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar (KJP), normalisasi waduk, revitalisasi pasar, dan penertiban pedagang kaki lima (PKL). Setelah Jokowi menjadi presiden, Boy digadang-gadang yang akan mendampingi Basuki memimpin Ibu Kota. Dukungan pun datang dari teman-teman sejawatnya di DPRD DKI, seperti Prasetyo Edi Marsudi, Ida Mahmudah, serta Dwi Rio Sambodo. "Putra mendiang mantan Gubernur DKI ini merupakan orang paling berjasa terhadap Jokowi-Ahok saat pilkada lalu. Pak Boy ini salah satu kader PDI-P terbaik di Jakarta," kata Prasetyo.
48
JakartaReview September 2014
Bambang Dwi Hartono
Djarot Saiful Hidayat
Nama Djarot sering diucapkan oleh Ahok ketika ditanya soal calon wagub yang ideal. Menurut Ahok, politisi PDI-P itu telah berhasil menjadi seorang kepala daerah. Djarot merupakan Wali Kota Blitar selama dua periode, 2000-2010. Basuki memandang sosok Djarot merupakan sosok yang mampu mengelola daerah dengan baik. Saat memimpin Kota Blitar, Djarot membatasi pembangunan mal dan gedung pencakar langit lainnya. Dia memprioritaskan pedagang kaki lima (PKL) menjalankan roda perekonomian di Blitar. Bahkan, ia dianggap berhasil menata ribuan PKL di Kompleks Alun-alun Blitar. Sejumlah penghargaan pun telah diraihnya karena kemampuan pengelolaan daerahnya, seperti anugerah Adipura selama tiga tahun berturut-turut dan penghargaan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah tahun 2008.
Selain Djarot, calon wagub DKI lainnya yang diunggulkan Basuki adalah Bambang Dwi Hartono atau Bambang DH. Di mata Ahok, Bambang DH merupakan inisiator yang menjadikan Surabaya menjadi lebih moderen dan hijau seperti sekarang ini. Sementara Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya, hanya meneruskan programprogram Bambang. Setelah menjabat sebagai Wali Kota Surabaya selama dua periode, pada 2002-2005 dan 2005-2010, Bambang, didampingi Said Abdullah, maju ke Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2013. Namun, pasangan itu kalah dari pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf. Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD PDI-P Jawa Timur itu mengaku siap ditugaskan di mana pun dan kapan pun. "Terima kasih atas kepercayaan Pak Ahok (panggilan Basuki). Saya pengagum duet pimpinan DKI Jakarta, Jokowi-Ahok," ujar Bambang DH.
Sarwo Handayani
Munculnya nama Sarwo Handayani agak mengejutkan publik karena baru muncul pada beberapa hari belakangan ini. Tiba-tiba saja, Ahok mengaku mengidamkan sosok wanita yang akrab disapa Yani itu menjadi Wakil Gubernur DKI kelak. Sosok pekerja keras yang ada di dalam diri Yani merupakan nilai plus di mata Basuki. Yani yang kini menjabat sebagai Deputi Gubernur DKI bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup itu adalah seorang profesional. Yani tidak bergabung dalam partai politik mana pun. Yani telah puluhan
tahun mengabdikan dirinya menjadi PNS DKI. Selama 20 tahun, Yani bekerja di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta.
Mohamad Sanusi
Nama Mohamad Sanusi, yang juga Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI, mencuat beberapa akhir belakangan ini. Namanya mencuat setelah Gerindra memastikan diri mengajukan calon wagub DKI bersama PDI-Perjuangan, sebagai partai pengusung Jokowi-Basuki pada Pilkada DKI 2012. Pria kelahiran 4 Juli 1970 itu merupakan adik kandung Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik. Selama dua periode, Sanusi telah terpilih menjadi anggota DPRD DKI, yakni pada 2009-2014 dan 2014-2019. Kendati demikian, Sanusi mengaku enggan dicalonkan Gerindra menjadi Wagub DKI mendampingi Basuki. Ia lebih memilih menjalani perannya sebagai anggota Dewan daripada menjadi orang nomor 2 di Ibu Kota.
Ahok menganggap perempuan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu sebagai Kepala Bappeda yang berhasil mengelola alokasi anggaran DKI dengan baik. Menjadi Kepala Bappeda, menurut Ahok, harus menguasai semua bidang, mulai dari pemerintahan, pembangun, hingga kesejahteraan sosial. Saat perihal ini dikonfirmasi ke Yani, ia menganggap pernyataan Basuki hanya sekadar gurauan. "Sekarang saya masih di New Orleans. Setahu saya untuk menjadi wagub itu orang parpol, bukan?" kata Yani singkat.
www.jakartareview.co
49
[DINAMIKAJAKARTA]
H
arapan memiliki Kawasan Kota Tua yang hidup dan tertata tampaknya akan segera terwujud. Pasalnya upaya revitalisasi kota tua yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai mendapat sambutan positif dari pihak-pihak terkait, misalnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Terkait dukungan tersebut, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) menyerahkan dua dari 16 bangunan yang mereka miliki di kawasan tersebut kepada PT Pembangunan Kota Tua (JOTRC) dan Kelompok Pelestarian Budaya Kota Tua (JEFORAH). Penyerahan tersebut dilakukan dalam sebuah acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT PPI (Persero) dengan PT Pembangunan Kota Tua (JOTRC) dan Kelompok Pelestarian Budaya Kota Tua (JEFORAH) di ruang Balai Agung Balai Kota DKI Jakarta. Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani antara Direktur Utama PT PPI (Persero) Wahyu Suparno dengan CEO JOTRC Lin Che Wie dan Chairman Dewan Pengawas JEFORAH S.D Darmono. Tak tanggung-tanggung nota kesepahaman tersebut langsung disaksikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Energi, Logistik & Perhubungan Dwijanti Tjahjaningsih dan Ketua Yayasan Seni Budaya Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Slamet Rahardjo Djarot serta di hadiri oleh jajaran Direksi PT PPI, Walikota Jakarta Barat, Camat Kota Tua, Rektor IKJ dan tamu undangan lainnya. Direktur Utama PT PPI (Persero) Wahyu Suparyono mengatakan sambutannya “Selama ini, tidak ada kontrak pemanfaatan yang berhasil terwujud sehingga gedunggedung milik PT PPI dimanfaatkan secara ilegal oleh pihak-pihak tertentu sebagai tempat parkir dan gudang lapak liar, kami akan meminta para pengguna ilegal gedung PPI itu untuk pindah. Karena tidak punya alasan mereka berada disitu, kita gunakan cara pendekatan dan persuasif agar mereka mau pergi, tetapi juga kita tidak menutup kemungkinan untuk meminta bantuan ke instansi yang berkompeten," kata Wahyu Suparyono dalam sambutannya.
50
JakartaReview September 2014
Revitalisasi Kota Tua ala PPI PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) menyerahkan dua dari 16 bangunan yang mereka miliki di kawasan tersebut kepada PT Pembangunan Kota Tua (JOTRC) dan Kelompok Pelestarian Budaya Kota Tua (JEFORAH). Sebuah wujud dukungan PT PPI terkait Revitalisasi Kota Tua.
Kerja sama ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menghidupkan kembali kota tua Nota Kesepahaman tersebut dilakukan dalam rangka revitalisasi bangunan bersejarah milik PT PPI yang kini dalam kondisi rusak parah dan terbengkalai berpuluh-puluh tahun. Sekedar informasi PT PPI merupakan BUMN yang paling banyak memiliki aset gedung-gedung bersejarah di Kota Tua. Gedung peninggalan zaman Belanda yang dimiliki PT PPI berjumlah 16 gedung dari total 206 bangunan bersejarah di Kota Tua. CEO PT Pembangunan Kota Tua Lin Che Wei mengatakan kerja sama ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk
menghidupkan kembali kota tua. "Bukan masalah perbaikan gedung saja, tapi juga bagaimana cara menghidupkan kembali Kota Tua," ujarnya. Dalam proyek revitalisasi ini, PT Pembangunan Kota Tua menggandeng pakar renovasi bangunan cagar budaya Han Awal (Board of Advisor Heritage) dan beberapa arsitek ternama seperti Andra Matin, OMA, Yori Antar, dan Ichsan Harja Nugraha. Menurutnya, Pemprov DKI menghendaki proses revitalisasi dipercepat semata-mata karena ingin mengembalikan fungsi bangunan selayak masa jayanya dahulu. Karena itu dirinya memperkirakan, proses revitalisasi 16 bangunan PPI selesai dalam waktu dua tahun. Sesuai perencanaan lanjutnya, belasan gedung tersebut nantinya akan digunakan sebagai pusat kegiatan kreatif, restoran, galeri seni, penginapan, kantor, toko buku, dan pusat pengembangan Kampus Intitut Kesenian Jakarta (IKJ).ACN
Efek Jera Sita KTP Tak ingin kawasan Kota Tua terus dikotori tumpukan sampah, Camat Tamansari Paris Limbong membuat gebrakan. Pengunjung yang kedapatan membuang sampah sembarangan bakal disita Kartu Tanda Penduduknya (KTP) nya.
J
ika anda gemar berkunjung ke kawasan kota tua tapi punya kebiasaan buang sampah sembarangan, kini saatnya anda menanggalkan kebiasaan buruk tersebut. Pasalnya, jika tidak Camat Taman Sari beserta jajarannya sudah berancang-ancang akan menyita KTP anda. Tak hanya pengunjung, tindakan yang sama juga ditujukan kepada pedagang yang membuang sampah sembarangan. juga diberi sanksi tegas yaitu diusir dari lokasi dan tidak boleh berdagang lagi. "Sanksi tersebut berlaku efektif sejak 12/8/14. Sejak tenggat waktu tersebut, tidak ada lagi sanksi berupa peringatan saat aturan itu diterapkan. Kami akan langsung menerapkan sanksi dengan tegas," kata Paris Limbong saat ditemui di kantornya. Tidak ada batas waktu penahanan KTP bagi warga yang kedapatan membuang sampah sembarangan. Mereka hanya bisa menebus kartu identitas itu setelah membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya. Surat pernya-
taan itu juga akan dilengkapi materai agar bisa dijerat aturan lebih tegas kalau terbukti mengulangi perbuatannya. Selanjutnya sosialisasi, informasi berupa larangan buang sampah sembarangan lanjut Paris dicantumkan di spanduk yang akan disebar di seluruh penjuru Kota Tua. Dirinya berharap sanksi itu cukup efektif membuat pengujung dan pedagang bersikap tertib dengan membuang sampah pada tempatnya. Untuk menopang penerapan kebijakan tersebut, pihaknya sudah berkordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja dan Suku Dinas Kebersihan. Aparat dari kedua instansi tersebut akan diterjunkan ke lapangan untuk menerapkan aturan soal buang sampah tersebut. Para pemilik bangunan juga sudah disosialisasikan soal aturan tersebut. "Pokoknya, semua pemangku kepentingan sudah disosialisasikan," jelas Paris. Paris menambahkan sejatinya dirinya tidak perlu menerapkan kebijakan penyitaan KTP tersebut. Tapi sanksi ini terpaksa diterapkan karena selama ini
Mun
banyak pengunjung atau warga yang main buang sampah sembarangan. Akibatnya kawasan Kota Tua menjadi kotor, padahal di beberapa tempat telah disediakan tempat sampah. “Tempat sampah di areal kota tua jumlahnya sangat memadai, jadi nggak ada alasan bagi mereka untuk buang sampah sembarangan,â€? tandas Paris. Langkah yang dilakukan Paris menindak warga yang kerap membuang sampah sembarangan didukung oleh Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Apalagi selama ini buang sampah dan parkir sembarangan merupakan dua masalah utama warga Jakarta. Karena itu, lanjutnya dirinya mendukung jika warga yang ketahuan buang sampah atau parkir disita KTP dan STNK nya. "Saya lagi mau pikir bilang sama camat sama lurah. Yang buang sampah ditangkap, catat KTP-nya, satu keluarga, satu KK. Biar kalau dia nanti minta proses ijin apapun di kantor lurah atau kantor camat jangan diladeni. Jadi hukumannya itu," ujar Ahok. Lebih lanjut Ahok menambahkan, saat ini, sehari-harinya warga Jakarta membuang banyak uang untuk sampah. Biaya pembuangan satu ton sampah ke tempat pembuangan akhir Bantar Gebang, bisa memakan hampir sekitar Rp450 ribu per ton. "Satu ton sampah di Bantargebang kira-kira memakai uang bapak ibu Rp400 ribu lebih, hampir Rp450 ribu per ton sampah kami bayar. Satu hari sampah yang dibuang ini ada kira-kira 7.700 ton. Jadi kita buang sampah itu hitung saja sendiri uangnya. Jadi bayangkan uang bapak ibu yang terkuras gara-gara buang sampah. Belum lagi kemacetan," ungkap Basuki. Rega www.jakartareview.co
51
[KORPORASI]
Hidup Bermakna Bersama Metland Bagi PT Metropolitan Land, Tbk. (Metland), wilayah Megapolitan merupakan pasar empuk dan menggiurkan bagi pengembangan bisnis properti. Diperkirakan, lebih dari 60% perputaran uang nasional terjadi di wilayah Megapolitan.
52
JakartaReview September 2014
D
irektur Utama Metland, Nanda Widya menuturkan, kunci sukses developer nasional dapat diukur dari keberhasilannya mengembangkan bisnis di wilayah Megapolitan. Bila mampu menguasai kelima wilayah tersebut, maka sesungguhnya sudah berhasil menaklukkan terjalnya bisnis di Indonesia. Karena itu, Metland memfokuskan pengembangan usaha di kawasan Jabodetabek. Sejak awal pembentukan, 16 Februari dan beroperasi di 28 Oktober 1994, Metland telah memfokuskan diri pada pengembangan perumahan dan bangunan komersial. Di sektor komersial, proyek pertama yang dikembangkan adalah Mal Metropolitan Bekasi. Mal ini merupakan pusat perbelanjaan dan hiburan yang dibuka pada 1994
pada 2013 Metland meluncurkan Grand Metropolitan Bekasi, disusul pembukaan Metland Hotel Cirebon di tahun 2014. Sementara di sektor residensial, proyek pertama yang dikembangkan adalah Metland Menteng, Cakung – Jakarta Timur di atas lahan 135 hektar. Kemudian pada 1995, mengembangkan Metland Puri seluas 60 hektar. Setahun kemudian meluncurkan Metland Tambun (1996) seluas 37 hektar dan Metland Transyogi di tahun 1997 dengan luas area 136 hektar. Upaya pengembangan residensial tak berhenti sampai di situ, selang enam tahun kemudian berhasil mengembangkan proyek Metland Cileungsi (2003) dengan area cukup luas, yakni 133 hektar. Terakhir, pada 2011 kembali meluncurkan Metland
sional yang ditandai dengan Sertifikat ISO 9001:2000. Kesuksesan ini didasari oleh kemampuan dalam menciptakan produk properti terbaik bagi kepuasan konsumen. “Dalam mengembangkan sebuah hunian, Metland tidak hanya membangun rumah berkualitas tetapi juga membantu menciptakan lingkungan yang indah dan nyaman melalui konsep lingkungan hijau,” paparnya. Diungkapkan Nanda, sapaan akrabnya, pihaknya selalu memberikan usaha terbaiknya untuk mempersembahkan konsep bangunan berkualitas disetiap properti yang dikembangkannya. Fasilitas terintegrasi, akesibilitas dan kenyamanan lingkungan hunian memberikan kenyamanan
seluas lebih dari 85,500 m² dengan 225 pertokoan. Terdiri dari dua bangunan, Mal Metropolitan 1 dan 2. Mal 2 dibuka 12 tahun kemudian, yakni pada tahun 2005. Segmentasi pasar yang dibidik adalah kelas menengah. Dalam waktu bersamaan, Metland juga mengoperasikan Hotel Horison: delapan lantai, 166 rooms, dan 30 functions rooms, dan kembali mengoperasikan Hotel Horison Bekasi Extentions pada pertengahan 2014. Proyek berikutnya, @HOM Hotel Tambun pada 2011 dan pembukaan Horison Seminyak, sebagai hotel pertama strata title di Bali. Masih dalam lingkup komersial,
Cibitung, Bekasi – Jawa Barat di atas lahan yang juga sangat luas, total 292 hektar. Nanda Widya mengakui, kesuksesan Metland hari ini tidak lain karena kepuasan konsumen, produk-produk berkualitas, manajemen profesional serta jalinan kerjasama yang baik di lingkungan anak perusahaan dan mitra bisnisnya. Fakta lain meningkatnya kepercayaan para Stakeholder, adalah bergabungnya perusahaan investasi Singapura, Reco Newtown Pte.Ltd dalam perseroan di tahun 2004. Di tahun yang sama, Metland memperoleh pengakuan resmi atas sistem manajemen mutu sesuai standar interna-
dalam menikmati waktu bersama keluarga setelah beraktivitas rutin. Tak hanya itu, investasi yang terus bergerak naik menjadi pelengkap nilai setiap properti Metland. Untuk menjaga tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi, tahun 2011 Metland melakukan aksi korporasi menuju perusahaan terbaik melalui pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia. Sejak saat itu Metland secara resmi menjadi perusahaan publik. “Akar keunggulan perusahaan semakin solid karena tak saja menghasilkan bangunan berkualitas tetapi juga menjadikan hidup esok menjadi lebih baik,” tukasnya bangga. Wijaya/Foto: Mun www.jakartareview.co
53
[EKONOMIBISNIS]
Sofyan Basir sabet Penghargaan
Bintang Mahaputera Utama Sofyan Basir dianugerahi penghargaan Bintang Mahaputera Utama oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Di tangan Sofyan, BRI yang dulu kerap diidentikkan dengan bank pasar dan desa. Kini, bertransformasi menjadi bank modern yang siap bersaing dengan bank umum lain.
M
omen perayaan Agustusan tahun ini tampaknya menjadi momen yang tak terlupakan bagi Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Sofyan Basir. Pasalnya kiprahnya yang sukses memimpim BRI selama hampir sepuluh tahun ini berbuah penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Beserta dua tokoh lainnya yakni Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dan Gubernur Papua Barat Brigjen TNI (Purn) Abraham Octavianus Atururi, pria kelahiran Bogor, 54 tahun silam ini menerima Penghargaan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden SBY. Penghargaan diberikan negara sebagai rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun
54
JakartaReview September 2014
(HUT) Ke-69 Republik Indonesia. Penghargaan Bintang Mahaputera Utama adalah tanda kehormatan yang disematkan presiden kepada mereka yang dianggap pantas menerimanya. Sebelumnya, ada satu proses yang dilaksanakan di dewan jasa tanda kehormatan yang diketuai Menkopolhukam Djoko Suyanto. ”Mereka melakukan penilaian terhadap para tokoh yang dianggap berjasa telah memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara,’’ ujar Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha. Sejatinya Mantan Direktur Utama Bank Bukopin ini memang pantas diganjar penghargaan. Pasalnya di bawah
kepemimpinannya, BRI yang dulu kerap diidentikkan dengan bank pasar dan desa, kini bertransformasi menjadi bank moderen yang siap bersaing dengan bank-bank nasional bahkan internasional. Beberapa keputusan strategis Sofyan terbukti berdampak baik terhadap kinerja dari BRI. Misalnya, strateginya untuk tidak lagi terlalu concern di pedesaan, dan memperluas jangkauan di perkotaan ternyata berbuah manis. Hasilnya dalam 7 tahun terakhir BRI bertengger menjadi bank yang memiliki laba terbesar. “Sejak lama BRI sudah menguasai pangsa pasar hingga ke pedesaan. Seiring persaingan ketat di sektor perbankan, pedesaan tidak lagi menjadi monopoli BRI. Karena itu memperluas jangkauan di perkotaan menjadi penting,” jelas Sofyan. Terakhir pria kelahiran Bogor, Jawa Barat ini, 54 tahun silam ini membuat gebrakan gemilang dengan keputusannya membeli satelit sendiri. Keputusan pembelian satelit tersebut menjadi sebuah tonggak sejarah. Karena dengan ini, BRI menjadi bank pertama di dunia yang segera memiliki satelit sendiri yang sangat berguna bagi pengembangan bisnisnya. “Dengan beroperasinya satelit ini pada pertengahan tahun 2016, maka bisnis proses akan menjadi jauh lebih baik lagi. Dan stakeholder tentunya akan senang menikmati keunggulan ini,” terang Sofyan. Namun demikian lanjut Sofyan, pembelian satelit ini, semata-mata untuk menopang kinerja layanan BRI. Kebutuhan akan sarana komunikasi satelit semakin penting, karena variasi model jaringan kerja yang dikembangkan oleh BRI. Beberapa inovasi model jaringan kerja yang dikembangkan BRI bersifat mobile, seperti Teras Keliling dan Teras Kapal yang hanya dapat dilakukan secara ekonomis melalui telekomunikasi satelit. Mengingat ketersediaan transporder di Indonesia yang terbatas, peningkatan kebutuhan BRI akan jaringan komunikasi satelit ini diperkirakan akan sulit dipenuhi dari pasokan transporder oleh penyelenggara satelit di Indonesia. “Karena itu, program Satelit BRI menjadi solusi untuk mengurangi kelangkaan transporder tersebut,” pungkas Sofyan. ACN
S
ertifikat ISCC PLUS yang diperoleh ini membuktikan komitmen Asian Agri terhadap penerapan prinsipprinsip sustainability. Sistem ISCC telah diakui secara internasional oleh berbagai pemangku kepentingan termasuk LSM dan lembagalembaga ilmiah. “Strategi bisnis kami didasarkan pada tiga prinsip yaitu "People, Planet, and Profit". Untuk itu, kami akan terus memastikan pelaksanaan prinsip-prinsip sustainability melalui praktik pertanian yang ramah lingkungan," ujar General Manager Asian Agri Freddy Widjaya. Sebelumnya Asian Agri juga telah mendapatkan sertifikat ISCC-EU. ISCC PLUS adalah sistem sertifikasi untuk produk pangan dan pakan serta untuk aplikasi kimia/teknis, sedangkan ISCC-EU didasarkan pada EU Renewable Energy Directive untuk pasar bioenergi di Eropa. Sistem ISCC telah diakui secara internasional oleh berbagai pemangku kepentingan termasuk LSM dan lembaga-lembaga ilmiah. Sekedar informasi, hingga kini lanjut Freddy, pihaknya telah menerima sertifikat ISCC-EU untuk semua pabrik dan perkebunan yang tergabung dalam grup mereka, termasuk para petani mitra (PIR-Trans dan KKPA) dan pabrik pengolahan inti sawit di Ukui I. Selain ISCC dan ISCC Plus Asian Agri juga telah mendapatkan sertifikasi RSPO (Roundtable of Sustainable Palm Oil) dan ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil). "Kami bangga menjadi perusahaan sawit pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikat ISCC PLUS. Diharapkan hal ini akan mendorong industri sawit Indonesia ke tingkat yang lebih baik dalam hal sustainability," kata Freddy Widjaya. Sertifikat ISCC PLUS diterbitkan pada 17 Juni 2014 oleh SGS Germany; sebuah badan sertifikasi independen yang berfokus pada inspeksi, verifikasi, pengujian, dan sertifikasi. SGS memeriksa persyaratan sustainability berdasarkan
Asian Agri Raih Sertifikat
ISCC PLUS
Pabrik pengolahan inti sawit Ukui I milik Asian Agri berhasil meraih sertifikat ISCC Plus (International Sustainability and Carbon Certification). Dengan sertifikasi ini, Asian Agri menjadi perusahaan sawit pertama di Indonesia yang menerima sertifikasi bagi rantai pasokan untuk minyak inti sawitnya. dokumen-dokumen dan prosedur-prosedur ISCC. "ISCC PLUS menawarkan kesempatan bagi para produsen, pengolah, pengecer, dan merek untuk menunjukkan komitmen mereka dalam mengelola rantai pasokan mereka secara berkelanjutan. Dengan meraih sertifikat ini, maka Asian Agri telah sepenuhnya memenuhi semua persyaratan-persyaratan inti ISCC PLUS. Persyaratan-persyaratan inti mengenai produksi biomassa dengan prinsip keberlanjutan diselaraskan dengan persyaratan-persyaratan ISCC EU dan ISCC DE," kata Sven Theml, Manajer Sistem ISCC dari SGS Jerman. Sven berharap, perusahaan-perusa-
haan lain di wilayah ini akan mengikuti inisiatif Asian Agri untuk memastikan rantai pasokan mereka menerapkan praktik sustainability bagi semua produk kelapa sawit," ungkapnya. Sementara itu Andreas Feige, Managing Director ISCC Sistem GmbH, mengucapkan selamat kepada Asian Agri karena telah menjadi perusahaan sawit bersertifikat ISCC PLUS pertama di Indonesia. "Kami gembira bahwa rantai pasokan yang sustainable telah diterapkan, sehingga perusahaan-perusahaan Eropa saat ini dapat memasok minyak inti sawit yang bersertifikat serta menerapkan prinsip sustainability," tuturnya. Rega www.jakartareview.co
55
[EKONOMIBISNIS]
Sukses dengan program I Wanna Get Home Safely (IWGHS), Adira Insurance menggelar penghargaan Indonesia Road Safety Awards (IRSA). Melalui kedua program Corporate Social Responsibility (CSR) tersebut, Adira Insurance ingin memberikan apresiasi terhadap pemerintah daerah yang menerapkan tata kelola keselamatan jalan yang baik
I
nsiden kecelakaan lalu lintas tampaknya sudah menjadi hal yang lazim ditemui dalam aktifitas mudik lebaran. Lihat saja Kepolisian Negara Republik Indonesia mencatat jumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas sejak tujuh hari sebelum Lebaran (H-7) sampai tiga hari setelah (H+3) atau 1 Agustus 2014 mencapai 3.815 unit. Angka ini meliputi 2.743 sepeda motor, 435 mobil pribadi, 300 bus, dan 337 angkutan barang.
56
JakartaReview September 2014
Indonesia Road Safety Award
Adira Insurance Dilihat dari jumlah korban jiwa, kendati angkanya turun 13,62% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2013, angka kecelakaan tersebut sejatinya masih terbilang tinggi. Di antara kasus kecelakaan tersebut, korban meninggal mencapai 490 orang. Sementara 757 orang menderita luka berat dan 2.859 lainnya menderita luka ringan. Dibandingkan dengan periode yang sama pada 2013, jumlah korban meninggal turun 14,78%. Masih tingginya angka kecelakaan di jalan yang berujung pada kematian itulah, kampanye budaya keselamatan berlalulintas di jalan raya menjadi penting. Pasalnya selamanya ini, kecelakaan lebih banyak
dipicu oleh faktor manusia daripada faktor kualitas jalan raya. Nah karena prihatin dengan kondisi tersebut, PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) dalam beberapa tahun terakhir, aktif berkampanye mengenai pentingnya budaya keselamatan berlalulintas di jalan. Aktifitas kampanye tersebut dilakukan melalui program CSR nya yang bertajuk IWGHS. Program pada akhirnya ditujukan untuk menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas dengan meningkatkan kesadaran masyarakat berperilaku positif di jalan. Hasilnya program CSR yang dikampanyekan Adira Insurance ini sukess meraih penghargaan dari Dompet Dhuafa karena
dianggap memiliki kontribusi positif dan konsisten dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap keselamatannya di jalan. Tak tanggung-tanggung, Dompet Dhuafa menjadikan kampanye IWGHS sebagai “Top CSR in Safety Riding Campaign Bidang Kesehatan dan Lingkungan” melalui penghargaan Charta Peduli Indonesia selama dua tahun berturut-turut pada 2011 dan 2012. Nah sukses dengan program IWGHS, mulai tahun lalu, Adira Insurance menggelar program IRSA. IRSA digelar untuk mendorong semua lapisan masyarakat, terutama pemerintah kota atau kabupaten untuk menerapkan tata kelola keselamatan jalan. Di sisi lain juga dapat memberikan inspirasi dan role model bagi pemerintah lain tentang pelaksanaan tata kelola keselamatan jalan yang baik. Selain itu, diharapkan dapat mendorong penerapan road safety yang semakin baik dari waktu ke waktu di Indonesia. "Ini bukan sekedar penghargaan, tapi terdapat hal penting di dalamnya yaitu evaluasi penerapan tata kelola keselamatan di jalan bagi seluruh finalis. Terdapat feedback untuk kota-kota tentang posisi dan keadaan
kabupaten yang akan melewati proses survei dan penjurian. Setiap kota/kabupaten dibagi menjadi tiga kategori, yaitu Kota Metropolitan yang memiliki lebih dari 1juta penduduk; Kota Besar yang memiliki jumlah penduduk 500.000 – 1 juta; Kota
Adira Insurance ini sukess meraih penghargaan dari Dompet Dhuafa karena dianggap memiliki kontribusi positif dan konsisten dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap keselamatannya di jalan. keselamatan lalu lintas agar dipakai untuk memperbaiki diri," kata Direktur Utama Adira Insurance, Indra Baruna saat “Kick Off” program IRSA 2014 di Hotel Crowne Plaza, Jakarta. Penganugerahan ini lanjut Indra didukung oleh berbagai pihak, seperti Kemenhub, Kemenkes, PU, Bappenas, Korlantas Polri, WHO, Global Road Safety Partnership, Road Safety Association, Masyarakat Transportasi Indonesia, dan berbagai pihak pemerintahan, swasta, atau lembaga sosial masyarakat lainnya. Alumnus Fakultas Kehutanan IPB ini menambahkan dari 41 kota/kabupaten yang menjadi peserta, sudah ada 15 kota/
Sedang, yang memiliki kurang dari 500 ribu penduduk. Hingga kini sudah ada 15 daerah kota/ kabupaten yang masuk dalam 15 besar IRSA 2014. Kelima belas daerah tersebut yakni, Kabupaten Bangli, Kabupaten Enrekang, Kota Probolinggo, dan Kota Yogyakarta untuk kategori Kota Sedang, Kota Balikpapan, Kota Bogor, Kota Jambi, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Wonosobo untuk kategori Kota Besar, serta Kota Bekasi, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Tasimalaya, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Sleman untuk kategori Kota Metropolitan “Secara antusias kami mengamati bahwa terdapat
kota/kabupaten baru yang lolos di babak awal IRSA 2014 ini. Kami merasa bahwa dewan juri akan semakin sulit menentukan pemenangnya karena kami melihat seluruh kota/kabupaten sudah mulai well prepared di segala bidang mulai tahap awal hingga penjurian. Kami gembira ajang IRSA ini menjadi pemicu semangat pemerintah kota/kabupaten untuk serius menetapkan tata kelola keselamatan jalan,” ujar Indra. Ketua Umum Road Safety Association (RSA) Indonesia, Edo Rusyanto juga prihatin dengan tingginya angka kecelakaan di Jalan Raya. Karena itu dirinya menyambut baik program CSR terkait kampanye keselamat-an di Jalan Raya seperti yang dijalankan oleh Adira. Kedepan untuk menekan angka kecelakaan, sinergi antara para pemangku kepentingan keselamatan jalan selama mudik Lebaran, mesti terus dipertahankan sepanjang tahun. Indonesia lanjut Edo adalah bangsa yang bermartabat. Karena itu mestinya amat mudah mewujudkan lalu lintas jalan yang humanis. Suatu kondisi yang mengedepankan moralitas bangsa yang luhur. “Tapi faktanya sejarah kita mencatat bahwa penindasan melahirkan jutaan orang menderita. Mereka tewas. Mereka terluka, dan pada akhirnya mereka juga kehilangan masa depan,” pungkas Edo.Windarto www.jakartareview.co
57
[EKONOMIBISNIS] Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo meresmikan pencanangan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Melalui GNNT, BI ingin kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen non tunai dalam kegiatan ekonomi semakin meningkat.
Gerakan Nasional Non Tunai
Agar Transaksi Elektronik Meningkat
T
ak ingin terus tertinggal dari negaranegara ASEAN terutama dalam penggunaan transaksi pembayaran berbasis elektronik, 14/8 lalu BI meresmikan pencanangan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di Mall Mangga Dua Jakarta. Dalam kegiatan GNNT tersebut, BI juga menggelar berbagai rangkaian acara. Sejumlah acara tersebut antara lain penandatanganan nota kesepahaman bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Pemerintah Daerah serta Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia dan 3 bank pemerintah yang tergabung dalam Himpunan Bank-Bank Pemerintah (Himbara) yaitu Bank Mandiri, BNI dan BRI. “Bank Indonesia mengapresiasi langkah ketiga bank tersebut yang tentunya sejalan dengan semangat meningkatkan efisiensi dalam sistem pembayaran ritel,” kata Agus. Pencanangan GNNT lanjut Agus sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pelaku bisnis dan juga lembaga-lembaga pemerintah untuk menggunakan sarana pembayaran non tunai dalam melakukan transaksi keuangan, yang tentunya mudah, aman dan efisien. Sementara dengan kondisi geografi dan jumlah populasi yang cukup besar, masih terdapat potensi yang cukup besar untuk perluasan akses layanan sistem pembayaran di Indonesia. Kerena itu BI bersama perbankan sebagai pemain utama dalam penyediaan layanan sistem pembayaran kepada masyarakat perlu memiliki visi yang sama dan komitmen yang kuat untuk mendorong penggunaan transaksi non tunai oleh masyarakat dalam mewujudkan LCS. “GNNT ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
58
JakartaReview September 2014
terhadap penggunaan instrumen non tunai, sehingga berangsur-angsur terbentuk suatu komunitas atau masyarakat yang lebih menggunakan instrumen non tunai (Less Cash Society/LCS) khususnya dalam melakukan transaksi atas kegiatan ekonominya,”jelas Agus. Terkait hal tersebut ke depan, BI akan terus mendorong penyelenggara sistem pembayaran lainnya untuk mengikuti langkah strategis demi terwujudnya masyarakat yang menggunakan instrumen non tunai. Selain itu, BI juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah yang
mendorong implementasi pembayaran non tunai di areanya masing-masing. ”Melalui kerja sama antara BI, Pemerintah pusat dan daerah serta pelaku industri sistem pembayaran, kami yakin bahwa ke depan akan semakin banyak masyarakat yang beralih dari penggunaan instrumen tunai ke instrumen non tunai dalam aktivitas ekonominya, sehingga masyarakat non tunai dapat diwujudkan,” ujar Agus.
Jakarta Siap Mensukseskan GNNT Pencanangan GNNT oleh BI, disambut positif oleh Pemerintah Daerah (Pemda)
Jika semua warga Jakarta memiliki rekening, maka akan mendukung program lesscash society. Ke depan semua transaksi pembayaran dialakukan melalui transaksi perbankan. DKI Jakarta. Karena itu lanjut Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok), pemprov DKI akan mensosialisasikan kepada masyarakatkan akan pentingnya transaksi non tunai ini. bab itu,.“Kami akan himbau dan paksa untuk masyarakat dapat menggunakan e-money agar data-data masyarakat ataupun status sosial mereka bisa kami tahu mana saja yang warga miskin dan warga yang kaya,” terang Ahok. Ahok menilai selama ini transaksi non tunai telah memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi. Dengan mendorong transaksi non tunai, itu akan menolong Pemda untuk mendapatkan data-data masyarakat karena terkoneksi langsung pada bank dan telekomunikasi.“Ini menolong kita (e-money), karena bapak ibu yang naik Transjakarta, ketika naik bus pakai e-money lalu ditempel, kita jadi bisa tahu bapak-bapak dan ibu-ibu ini siapa dan mau kemana kita bisa tahu. Nah, ini yang lebihnya,” paparnya. Dengan masyarakat mendorong GNNT, maka kedepannya negeri ini akan lebih maju dan memiliki sistem administrasi yang jelas dan cepat. “Kalau program ini dilakukan, maka Indonesia, Jakarta akan semakin cepat dalam administrasinya. Semua orang sudah punya HP sekarang, orang miskin pun juga sudah punya jadi bisa lebih cepat,” cetusnya. Selain urusan GNNT, untuk memudahkan urusan administrasi pengawasan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat kurang mampu, Ahok juga mewajibkan pada tahun 2015 seluruh warga DKI Jakarta wajib memiliki rekening tabungan di bank. Tak hanya warga miskin, Ahok juga mewajibkan seluruh Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jakarta harus memiliki rekening Bank DKI untuk pembayaran retribusi. Ahok mengatakan kewajiban kepemilikan rekening tersebut untuk menekan pungutan liar yang kerap
terjadi di kalangan PKL. Nantinya, para PKL akan dilakukan pemotongan retribusi (auto-debet) setiap harinya. Dengan adanya kartu auto debet tersebut, Pemprov DKI dapat mengetahui data jumlah PKL di Jakarta sehingga bisa dilakukan pembinaan terhadap PKL. Para PKL nantinya akan wajib lapor dan membayar iuran kepada Pemprov DKI. "Kami jadi 'preman' baru. Godfather baru. Selama ini mereka juga bayar ke preman kan? Sekarang kami Godfather-nya," ungkapnya. Terkait hal tersebut Mantan Bupati Belitung Timur telah meminta Bank DKI untuk mengkaji rencana tersebut. Apabila Bank DKI tidak sanggup, maka Pemprov DKI akan memberikan kesempatan untuk bank-bank lain, terutam bank BUMN seperti BRI, BNI, ataupun Bank Mandiri. "Saya lagi berpikir, harusnya 2015 semua orang Jakarta sudah punya rekening bank. Jadi semua satu rekening. Anak yatim, sosial bisa sama. Nanti pada bulan suci Ramadhan, uang zakat, infaq segala macam harus jelas pakai transfer. Tidak ada lagi amplop," tandasnya. Gagasan Ahok mewajibkan warga Jakarta memiliki rekening tersebut disambut baik oleh kalangan perbankan. Ekonom Bank BNI Ryan Kiryanto menilai dengan semua warga Jakarta memiliki rekening, itu akan mendukung program lesscash society. Ke depan semua transaksi pembayaran dialakukan melalui transaksi perbankan. Tak hanya itu kebijakan Pemprov DKI ini juga mendukung program finanial inclusion yang menjadi kebijakan Bank Indonesia dan pemerintah. Pada akhirnya kebijakan tersebut juga akan membantu likuiditas perbankan di Jakarta. Yang juga penting, lanjut Ryan, jika semua transaksi pembayaran dilakukan melalui perbankan, maka akan menghindari modus korupsi sehingga mendukung clean government. Apalagi ke depan semua tender pengadaan dilakukan secara elektronik (e-procurement). “Mekanisme pembayaran menggunakan jasa layanan perbankan akan menghindarkan bertemunya birokrat dengan kontraktor atau vendor sehingga peluang untuk terjadinya korupsi dan gratifikasi akan bisa diminimalisir,” pungkasnya. ACN/Foto: IST www.jakartareview.co
59
[EKONOMIBISNIS]
Menanti Gas di September PGN berhasrat menuntaskan ibukota menggunakan gas. Sempat terjadi sindir menyindir. Lantas ditengahi Jokowi, yang bakal menjadi calon presiden baru.
“
Ah yang benar?" Tanya itu terlontar dari mulut Dedi Priyatna (32), warga rumah susun (rusun) Harum, Tebet Jakarta Selatan saat mendengar janji PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) segera menyuplai pasokan gas. Dedi beserta sebagian besar masyarakat merasa pesimis. Pasalnya, sudah dua tahun lebih menanti sejak instalasi saluran pipa dibuat, warga rusun Harum belum pernah sekalipun mencicipi panasnya api dari saluran gas. “Pipanya sudah tahunan dibuat, kalau nggak salah tahun 2011 atau 2012. Tapi ya percuma karena belum ada aliran gasnya,” ungkap dia. Karenanya, Dedi tak mau lagi terbuai janji. “Yang penting sekarang ya jangan cuma janji,” tambah ayah dua anak tersebut. Sebelumnya, PGN memang kembali mendengungkan menghidupkan pemakaian gas di ibukota. Perusahaan gas pelat
60
JakartaReview September 2014
merah itu bahkan berhasrat menjadikan Jakarta sebagai kota gas, yakni cikal bakal percontohan yang akan ditiru kota seantero Indonesia. Medio Juli lalu, petinggi PGN (berkode saham PGAS) berkunjung ke balai kota. Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, Direktur Pengusahaan Jobi Triananda Hasjim, Direktur Teknologi dan Pengembangan Djoko Saputro beserta para stafnya berdikusi langsung dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjabat Plt Gubernur DKI Jakarta lantaran Jokowi cuti, bersibuk
ria dengan pemilu presiden. Hendi, sang nakhoda PGN mengutarakan kalau ada kabar gembira dari pengembangan infrastruktur gas bumi PGN di DKI Jakarta. "PGN tidak hanya mengedepankan usaha niaga semata namun tetap menerapkan konsep pengembangan infrastruktur gas terintegrasi," terangnya. Dia berbangga atas torehan PGN, sebab dari sekitar 60 badan usaha hilir gas yang ada di Indonesia, hanya perusahaannya yang mampu mengembangkan infrastruktur gas secara terintegrasi untuk seluruh
lapisan masyarakat. “Jaringan pipa gas PGN menga-lirkan gas untuk berbagai sektor mulai dari sektor rumah tangga, industri, komersial, UKM, listrik dan transportasi,” aku dia. Jaringan pipa distribusi gas bumi di sekitar ibukota yang dibangun PGN sudah mencapai 701 kilometer. Dalam semester pertama tahun ini saja, PGN mengklaim sudah menambah jaringan gas sepanjang 60 kilometer. Karenanya, secara bertahap mereka berupaya menuntas mimpi konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) yang tak tuntas dalam periode hampir tiga dekade. Juru Bicara PT PGN (Persero) Irwan Andri Atmanto merinci, ada tujuh lokasi rusun yang segera mendapat aliran gas. Ketujuh rusun itu yakni dimulai dari rusun Marunda untuk 595 unit. Kemudian bertahap pada rusun Tebet Harum 320 unit, rusun Tebet Berlian 120 unit, rusun Tipar Cakung 1.000 unit, rusun Sukapura (Cilincing) sebanyak 324 unit, rusun Tzu Chi (Cengkareng) 1.054 unit, dan rusun Flamboyan (Cengkareng) 560 unit. "Sudah ada sekitar 3.400 dari 5.238 saluran gas rumah tangga yang selesai dibangun dan siap dialirkan bertahap di tujuh rusun kawasan Jakarta," ungkapnya kepada Jakarta Review. “Rusun yang di Klender sendiri sudah ada 100 unit telah kami alirkan pada April tahun ini,” tambah dia.
Tensi Meninggi Soal merealisasikan Jakarta sebagai Kota Gas ternyata pula sensitif. Sindiran berbalas pantun membahana tatkala Vice President Corporate Communication PGN Ridha Ababil
melontarkan gagasan apabila Jokowi dan Ahok mau menggunakan kendaraan dinas dengan BBG, tentunya berdampak besar pada masyarakat Jakarta untuk mengikuti. Ridha sebenarnya tak bermaksud mengkritik, melainkan secara pribadi ingin menghidupkan semangat gas sebagai energi baik. Nyatanya pernyataan Ridha yang kemudian banyak terpantau media mendapat respon. Ahok yang terkenal ceplas-ceplos balik menyindir jajaran petinggi PGN agar sebaiknya terlebih dulu membenahi internal PGN terlebih dulu. "Sekarang Dirut PGN saja pakai Lexus. Jadi, jangan terlalu sempit pikiran dan otaknya. Kalau nantang, mending ditantang semua. Presiden juga suruh pakai gas dong," sebutnya. Ahok bahkan menyindir betapa PGN masih sulit memenuhi pengadaan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di Jakarta. Baginya, seluruh mobil dinas di lingkungan Pemprov DKI sudah dilengkapi dengan
Ridha sendiri tak mau terjebak dalam perang wacana. Ia berhasrat segenap pihak bisa kerja sama dalam mengoptimalkan upaya PGN menggunakan infrastrukturnya dalam menjangkau berbagai sektor, seperti konversi sektor industri, transportasi, dan rumah tangga. Kekhawatiran masyarakat soal keamanan pemakaian gas menurutnya perlu edukasi berkelanjutan. "Rusun yang lama juga sudah pakai pipa gas seperti di Kemayoran dan Tanah Abang aman. Enggak ada kecelakaan kan?," sebutnya. Apalagi, dalam hitungan kocek, penggunaan gas dari PGN ini lebih murah dibandingkan menggunakan LPG. Ridha menjabarkan, dalam harga tabung gas LPG 12 kilogram berkisar Rp110 ribu. Kalau gas dari kami hanya Rp45 ribu. Jadi lebih murah," tukasnya. "Memang banyak yang masih menentang. Butuh edukasi lagi," ucapnya. Yang terpenting lanjutnya, bagaimana mewujudkan mimpi Jakarta jadi kota gas sekaligus role model bagi nusantara.
Perusahaan Gas Negara (PGN ) berhasrat menjadikan Jakarta sebagai kota gas, yakni cikal bakal percontohan yang akan ditiru kota seantero Indonesia. alat converter kit. Namun, tidak semua bisa menggunakan bahan bakar gas karena jumlah SPBG yang belum mencukupi. "Bus TransJakarta sudah konsisten pakai gas. Kemarin mau tambah 1.000 bus BBG, dia (PGN) stres,” tegasnya. Pernyataan itu diperkuat Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta M Akbar. Menurutnya, program penggunaan BBG pada mobil operasional sudah ada sejak tahun 1998. “Karena tidak ada SPBG yang mencukupi, program itu dihentikan. Kalau mau, maka harus diatur terlebih dahulu dengan dasar hukum peraturan gubernur (pergub),” sambung mantan Kepala BLU Trans Jakarta tersebut. Namun, tensi tinggi pun segera mereda. PGN membantah tantangan buat Ahok agar kendaarannya memakai BBG. “Komitmen PGN dan pak Ahok sama, yaitu bagaimana agar Jakarta tidak tergantung pada BBM subsidi yang semakin menjadi beban pemerintah," tutur Irwan.
Karenanya, PGN berupaya menambah pembangunan SPBG dan MRU untuk memudahkan akses masyarakat mendapatkan BBG. Saat ini di Jakarta PGN menyuplai gas bumi untuk 14 SPBG. Selain itu PGN juga mengoperasikan sendiri SPBG dan Mobile Refueling Unit (MRU). MRU itu antara lain ada di Monas dan Pangkalan Bus Trans Jakarta di Cawang. Bahkan, beberapa hari menjelang peringat-an hari kemerdekaan ke- 69, PGN sudah menempatkan dan mengoperasikan fasilitas pengisian bahan bakar gas yakni MRU di wilayah waduk Pluit, Jakarta Utara. Jokowi yang kembali menjalankan tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta juga menyatakan dukungan terhadap realisasi ibukota sebagai percontohan kota gas. "Memang dari awal dahulu kita ingin Jakarta jadi role model. Baik gas yang masuk ke rumah tangga, nanti bajaj, taksi, kendaraan dinas. Semuanya. Arahnya memang ke sana. Semuanya inginnya kita memberikan contoh," pungkas dia. Ranap Simanjuntak www.jakartareview.co
61
[UMKM]
Fatmi Woro Dwimartanti Direktur Utama CV. Mutigo
KEpak SAyap mojang PRiangan Pengalaman mengecap pelatihan di Pusat Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI), memperkuat tekad Fatmi Woro Dwimartanti dalam berwirausaha. Setelah sukses membangun bisnis fashion dengan brand Mutigo, kini Alumnus Unisba Bandung bersama rekan sejawatnya mengembangkan sayap bisnis melalui pendirian House of Indonesia.
62
JakartaReview September 2014
K
esadaran masyarakat akan pentingnya jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) mulai meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Selain syarat kebebasan bagi financial seseorang, jiwa entrepreneur juga bisa dijadikan sebagai solusi bagi masalah terbatasnya lapangan kerja. Di tengah tingginya kesadaran akan jiwa entrepreneur tersebut, tetapi faktanya hingga kini tak semua orang punya keberanian untuk benar-benar merealisasikan konsep wirausaha dalam sebuah bentuk usaha yang nyata. “Di situlah bedanya seorang yang memimiliki jiwa entrepreneur
termasuk material produk apa yang harus saya pakai,” tutur perempuan yang sempat bergabung di lembaga United Nations Emergency Children’s Fund (Unicef) dan bertugas di Aceh pasca tragedi tsunami tersebut. Dalam perkembangannya, Ibu satu anak tersebut mulai memfokuskan bisnisnya pada produk sepatu dan tas dengan tone color dan juga desain yang senada. “Kita tahu, wanita itu inginnya semua serba matching. Nah pasar inilah yang saya ingin garap. Lalu, karena tidak ingin salah langkah, setelah empat bulan belajar dari teman, saya kemudian nekat memberani-
atau bukan. Banyak orang bisa membuat konsep dan mempunyai modal yang berlimpah. Tapi hal itu bukan jaminan. Yang penting adalah action-nya di lapangan,” ujar Fatmiworo Dwimartanti kepada Jakarta Review beberapa waktu lalu. Dengan modal finansial yang juga terbatas, Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung (Unisba) ini menganggap bahwa dirinya tidak memiliki waktu untuk sebuah kegagalan. Karena itu, setiap langkah dipikirkannya secara matang dan dengan perhitungan yang benar-benar teliti. “Modal awal saya hanya Rp5 juta. Jadi kalau sekali saya salah langkah. Ya sudah, saya nggak tau harus bagaimana lagi. Keterbatasan ini membuat saya harus hati-hati. Oleh karena itu yang pertama yang saya lakukan adalah mencari pasar,
Melalui House of Indonesia, maka sejumlah UMKM asal Indonesia tidak perlu lagi repot mengurus ekspornya sendirisendiri. Mereka cukup menitipkan berbagai produk unggulannya ke House of Indonesia yang sudah ada di dua negara tersebut.
kan diri membawa produk saya ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat,” paparnya. Dengan membawa produknya ke Disperindag Jabar, harapannya produkproduk yang telah dihasilkan tersebut mendapatkan tanggapan dan masukan demi sebuah kesempurnaan di masa mendatang. Dengan begitu, kinerja pemasaran juga diharapkan bakal lebih mudah. “Saya nggak peduli walaupun baru empat bulan belajar. Mungkin orang lain akan berpikir ‘Ini orang kepedean banget, orang produk masih asal-asalan begitu sudah dipamerin ke Disperindag’. Tapi buat saya justru dari situ saya yakin ada masukan, kritikan dan bahkan olok-olokan yang bisa membuat saya belajar. Pada akhirnya produk saya bisa lebih cepat ‘matang,” tambahnya. Usai rampung dengan masalah produk, Fatmi pun kembali mencari terobosan dalam hal strategi pemasaran. Lagi-lagi karena keterbatasan dana, media internet pun dipilih. Apalagi internet menyediakan beberapa website maupun blog yang sifatnya gratis (free). Namun demikian kendati gratis, saya nggak mau main-main. Lagi-lagi karena tidak mau gagal, dan saya sadar bahwa saya tidak punya keahlian dalam hal marketing, maka saya beranikan diri untuk mempekerjakan satu orang yang khusus memantau internet dari pukul delapan pagi hingga pukul empat sore untuk menawarkan produk-produk Fatmi di media-media yang memungkinkan. “Melalui internetlah, saya bisa menjual produk ke beberapa kota besar di Indonesia seperti Pekanbaru, Banjarbaru, Depok, Malang, Papua dan juga Bandung. Minimal 100 pieces per bulan per distributor,” tutur perempuan yang menamai produknya dengan nama Mutigo tersebut. Untuk memasarkan produknya tersebut, selain menggunakan internet, Wanita berdarah Jawa tersebut juga telah memiliki butik dan showroom khusus Jalan Neglasari, Cieumbelit, Bandung, dan di Depok Town Square serta ITC Kuningan.“Kalau yang di (Mall) Ambassador ini saya buka bertiga dengan dua teman sesama alumni Pusat Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI). Dari sana (PPEI) www.jakartareview.co
63
[UMKM]
saya dapat banyak manfaat, ya ilmu, ya pertemanan dan juga jaringan bisnis seperti ini,” cetusnya. Keberaniannya terjun menjadi wirausaha tersebut, kini mulai menuai sukses. Produknya kini tidak hanya tersebar di banyak daerah di Indonesia. Tapi juga telah merambah ekspor ke berbagai negara. Misalnya Kamerun, Belanda, Belgia dan sejumlah negara lainnya.
Pintu Gerbang Pasar Dunia Berkat pengalamannya menembus ekspor di sejumlah negara tersebut, kini dengan dukungan Kementerian Perdagangan dan sejumlah supplier, alumnus PPEI tahun 2012 ini, sukses merintis pendirian House of Indonesia (HOI) di Belgia dan Kamerun. HOI merupakan pintu gerbang menuju pasar internasional bagi Multigo maupun produk-produk lain yang dikembangkan para UMKM nasional. “Awal Tahun depan, Insya Allah kita akan buka House of Indonesia lagi di Jordania,” terang Woro. Sekedar informasi House Indonesia adalah konsep trading house dengan semua produk-produk Indonesia. Karena itu lanjut Woro, melalui House of Indonesia, maka sejumlah UKM asal Indonesia tidak perlu lagi repot-repot mengurus ekspornya sendiri-sendiri. Mereka cukup menitipkan
64
JakartaReview September 2014
berbagai produk unggulannya ke HOI yang sudah ada di dua negara tersebut. “Bisa dikatakan House of Indonesia adalah seperti display dari produk-produk unggulan Indonesia,” tambahnya. Saat ini House of Indonesia sudah berdiri di dua negara, yakni Belgia dan Kamerun. Di dua negara tersebut, Mutigo bekerjasama dengan perusahaan eksporimpor yang sudah sering mendatangkan produk-produk asal Indonesia. Di Belgia
bekerjasama dengan i-fair company sementara di Kamerun dengan est monde. “Jadi Mutigo yang menyediakan produknya, sementara mitra kami di Belgia dan Kamerun tersebut yang mencari pasarnya dan melakukan studi marketnya,” paparnya. Melalui House of Indonesia, Mutigo menjadi lebih berkembang lagi. Dari hanya sekedar manufacturing menjadi management and trade company. Kami juga memasarkan produk-produk UKM lain. Ini bukti kalau produk-produk UKM yang dipajang di House of Indonesia mendapatkan respon positif dari sejumlah buyer di luar negeri. “Buktinya produk unggulan Mutigo seperti tas dan sepatu serta beberapa produk unggulan UKM asal Indonesia seperti furniture, kini mulai banyak dipesan oleh pembeli di luar negeri,” ungkapnya. Singkat cerita, keberadaan House of Indonesia berdampak positif terhadap perkembangan produk sejumlah UKM asal Indonesia. Tak ayal, setelah sukses menjangkau pasar Eropa di Belgia dan pasar Afrika di Kamerun, awal tahun depan untuk menjangkau pasar Timur Tengah, House of Indonesia juga akan didirikan di Jordania. Lantaran sukses tersebut, lanjutnya di ajang Trade Expo Indonesia tahun ini, bersama teman-teman saya akan ikut memperkenalkan House of Indonesia ini. “Di TEI ini kita akan dirikan miniatur House of Indonesia,” pungkasnya.Windarto
Saya Tertarik Untuk Berlangganan Saya ingin berlangganan Majalah Jakarta Review untuk : Nama Alamat
Pekerjaan
: ......................................................................... : ......................................................................... .......................................................................... : .........................................................................
3 edisi
6 edisi
Periode Berlangganan
12 edisi Harga Berlangganan
3 edisi
Rp. 96.500
6 edisi
Rp. 186.500
12 edisi
Rp. 366.500
Harga tersebut di atas sudah termasuk biaya ongkos kirim.
No. Telepon : ......................................................................... No. Mobile
: .........................................................................
: .........................................................................
FAX formulir berlangganan ini ke : 021 - 3914693 atau email ke : redaksijakartareview@gmail.com
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi bagian sirkulasi kami di: 021 - 3914754
[OPINI]
Sasmito Hadinegoro Sekretaris Jenderal Asosiasi Pembayar Pajak Indonesia (APPI), Ketua lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Keuangan
Stop Obligasi Rekap! Tak terasa beban obligasi rekapitalisasi (OR) perbankan yang diterbitkan pada 1998 sebesar Rp650 triliun hingga kini telah berkembang bagaikan benalu yang secara perlahan menggerogoti pohon perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, kunci pemulihan ekonomi adalah moratorium pembayaran bunga eks Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) itu yang setiap tahun mencapai Rp60 triliun.
S
eharusnya, perbankan nasional yang sebelumnya menerima bantuan pemerintah pada saat krisis 1998 berupa OR tidak lagi menerima suntikan terus-menerus dari negara karena sudah sehat dan menghasilkan untung besar. Dengan demikian pemerintah bisa menggunakan dana yang digunakan untuk membayar bunga rekapitalisasi eks bank penerima BLBI untuk kepentingan rakyat. Apalagi besaran dana APBN yang ada selama ini memang semuanya berasal dari pajak yang dibayarkan oleh rakyat. Sekedar mengingatkan OR adalah obligasi yang diterbitkan pemerintah sehubungan dengan Program Rekapitalisasi Perbankan pada 1997/1998. Saat itu, pemerintah menerbitkan obligasi senilai kurang lebih Rp430 triliun. Obligasi ini untuk memperkuat permodalan perbankan nasional yang sekarat terhempas krisis. Surat utang ini terbagi dua, yaitu obligasi rekap fixed rate dengan kupon sekitar 13,175% hingga 14,275%. Nah, dari skenario BPPN, ternyata dengan skenario terbaik yakni setiap lembar obligasi rekap dibayar tepat waktu, maka pemerintah harus membayar utang hingga Rp1.030 triliun. Jumlah ini terdiri atas Rp430 triliun utang pokok dan bunga
66
JakartaReview September 2014
Rp600 triliun. Namun bila digunakan skenario terburuk yaitu terjadi penundaan pembayaran setiap lembar obligasi rekap yang jatuh tempo, maka jumlah kewajiban pemerintah membengkak hingga Rp14 ribu triliun. Mantan Menko Perekonomian di era Megawati, Kwik Kian Gie mengatakan OR adalah piutang bank-bank yang telah menjadi milik pemerintah kepada pemerintah. Atau pemerintah berutang kepada bank-bank yang dimilikinya sendiri. Jadi, ibaratnya utang dari kantong kiri ke kantong kanan dari kemeja yang sama. Alokasi pajak rakyat setiap tahun untuk membayar bunga berikut pokok utang BLBI mencerminkan ketidakadilan negara terhadap rakyat miskin yang tidak menikmati utang tersebut. Apalagi beban utang OR perbankan sebesar Rp650 triliun pada 1998 itu merupakan pangkal dari membengkaknya utang Indonesia hingga mendekati Rp2 ribu triliun saat ini. Oleh karena itu, pemerintah didesak untuk menegakkan keadilan terhadap rakyat dengan menghentikan pembayaran kewajiban utang, terutama bunga obligasi rekap yang mencapai Rp60 triliun tiap tahun. Sudah sepatutnya pemerintahan yang didukung oleh mayoritas rakyat
kembali kepada amanat bangsa, bukannya melindungi obligor pengemplang BLBI dan memprioritaskan uang pajak untuk memenuhi kewajiban utang kepada kreditor. Beban utang BLBI ini jelas tidak adil bagi rakyat. Uang pajak yang dipungut negara dipakai membayar utang BLBI. Komitmen pemerintah memperjuangkan nasib rakyat kecil patut dipertanyakan. Bukti paling nyata bahwa pemerintah tidak berpihak pada rakyat adalah skala prioritas alokasi APBN yang mendahulukan pembayaran utang dengan konsekuensi mengurangi anggaran kesejahteraan rakyat. Padahal, dalam skema BLBI, pemerintah dengan gampang menerbitkan obligasi demi kepentingan segelintir orang. Terus berlanjutnya pembayaran bunga OR kepada sejumlah perbankan melalui dana APBN sudah tentu patut dipersoalkan. Tak ayal kemudian muncul gagasan kampanye gerakan tunda bayar pajak jika hal tersebut masih berlangsung pada APBN 2013. Jangan lupa pada 2012, penerimaan perpajakan yang harus dikumpulkan oleh Direktorat Jenderal Pajak ditingkatkan menjadi Rp1.032 triliun atau menyumbang sekitar 78% dari total penerimaan negara. Jumlah ini naik Rp159,4 triliun atau sekitar 18% dari target penerimaan perpajakan 2011. Jika melihat konteks kebijakan APBN yang bergantung hingga 70% dari penghasilan pajak, pemerintah khususnya Menteri Keuangan cepat tanggap dengan suasana psikologis masyarakat sebagai pembayar pajak. Jadi, kalau uang pajak yang disetor masyarakat tidak kembali untuk sebesar-besarnya kepada kesejahte-
raan rakyat dan pelayanan publik seperti subsidi BBM, pangan, pendidikan, kesehatan, dan pertahanan negara, jangan salahkan jika rakyat menunda membayar pajak. Sungguh ironis dana hasil pajak yang dikumpulkan dari masyarakat saat ini tidak banyak dikembalikan untuk kepentingan rakyat. Sebaliknya, perolehan pajak justru digunakan untuk hal yang sia-sia, seperti membayar bunga obligasi rekap yang mencapai puluhan triliun rupiah tiap tahunnya. Dengan dana sebesar itu, banyak yang bisa dilakukan untuk mengatasi krisis dan membiayai anggaran kesejahteraan rakyat. Setidaknya bisa mengatasi defisit anggaran yang selalu menjadi alasan pemerintah untuk terus berutang. Itupun kalau pemerintah SBY mau dikenang baik dalam sejarah keuangan negara. Seandainya dilakukan koreksi akuntasi hari ini dengan cash program oleh presiden SBY, maka kemungkinan besar dapat ditarik kembali secepatnya dana lebih dari Rp300 triliun dari para obligor pengemplang BLBI yang sekarang menjadi orang-orang kaya di indonesia, seperti pemilik BCA, pemilik Danamon, pemilik BDNI dan sebagainya.
Menanti Dekrit Presiden Kini adalah saatnya presiden terpilih siapapun orangnya harus berani mengambil kebijakan untuk menghentikan pembayaran bunga OR. Mengapa? Karena obligasi rekap sesungguhnya obligasi ganjal buku sebagai piutang pura-pura yang diterbitkan pada 2003. Seharusnya, obligasi rekap ini non-tradable dan non-bearing interest supaya tidak menjadi beban APBN. Kebijakan pembayaran bunga OR ini sangat keliru. Ini bukti betapa rusaknya kebijakan pengelolaan negara ini. Karena itu, koreksi total terhadap kebijakan yang salah ini harus dilakukan untuk membebas-
Jangan lupa sejarah sudah membuktikan banyak peristiwa revolusi terjadi tatkala rakyat sudah enggan membayar pajak. kan negeri ini dari keterpurukan. Presiden bisa menerbitkan dekrit, sebab kalau tidak ada koreksi total, rakyat pembayar pajak akan mogok bayar pajak. Ini sangat berbahaya. Selain itu kebijakan pembayaran bunga OR juga melanggar UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 45 Pasal 23 bab 8 tentang APBN dan UU No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara. Karena telah begitu banyak melanggar UU, maka kebijakan terus melakukan pembayaran bunga obligasi rekap adalah pornografi keuangan negara dan perampokan uang negara yang skandalnya lebih besar dari skandal Hambalang dan Century. Bisa dikatakan kebijakan yang "ngawur" tersebut adalah rekayasa sistemik dan rekayasa policy, dan karena itu Menkeu periode 2003 sampai sekarang, yakni Boediono, Sri Mulyani, dan Agus Martowardojo harus juga dimintai pertanggungjawaban. Tak berhenti di situ, pertanggungjawaban serupa juga layak dialamatkan kepada Komisi Keuangan dan Perbankan DPR yang terus memberikan persetujuan pembayaran bunga obligasi rekap dalam pengesahan APBN setiap tahunnya. Ibarat iuran RT, jika pengurus RT tidak menggunakan dana hasil iuran sebagaimana mestinya, maka sebagai warga sejatinya boleh menunda membayar iuran RT sampai pengurus RT bisa mempertanggungjawabkan pengelolaan dananya. Akan halnya pajak, maka sebagai warga negara pembayar pajak, kita bisa juga menunda membayar pajak jika dana pajak tak digunakan dengan benar. Dan ini sama
sekali tidak melanggar undang-undang. Jangan lupa sejarah sudah membuktikan banyak peristiwa revolusi terjadi tatkala rakyat sudah enggan membayar pajak. Ini yang terjadi pada Revolusi Perancis. Kala itu rakyat bergerak melakukan revolusi karena uang pajaknya digunakan dengan semena-mena oleh para bangsawan dan kaum borjuis Perancis. Peristiwa revolusi Perancis juga mengilhami gerakan Pangeran Diponegoro yang mengimbau rakyatnya untuk menolak membayar pajak kepada VOC sehingga meletuslah perang Jawa (1825-1830), yang membangkrutkan VOC. Kasus BLBI dinilai masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintahan saat ini. Padahal, kasus itu telah menjadi beban rakyat Indonesia, dimana rakyat harus menanggung bunga yang jumlahnya mencapai Rp60 triliun setiap tahunnya. Karena itu, pimpinan negara ke depan, diharapkan mampu menyelesaikan kasus itu hingga tuntas, dan menyeret obligor pengemplang BLBI. Pemimpin Indonesia ke depan, harus mampu dan memiliki keberanian dan mengambil hikmah masa lalu untuk dijadikan pelajaran bagi pemerintahan ke depannya. Pemerintah harusnya menyadari bahwa rakyat selama ini dibebani oleh utang akibat BLBI. Pemerintah selama ini tampaknya tidak peduli atas kondisi rakyat akibat itu. Langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengusut kasus skandal BLBI dengan memanggil semua pihak yang terkait, harus menjadi stimulus bagi pemerintah untuk juga melakukan hal serupa.  www.jakartareview.co
67
[KULINARI]
Menyantap Iga Bakar Rica-Rica Di Villa Serba Jadul Beberapa sangkar burung tergantung di jalan masuk, cahaya temaram muncul dari dalam sangkar. Tak perlu mencari burung dalam sangkar itu, karena isi sangkar hanya sebuah lampu.
L
ampu itu menerangi jalan yang membawa pengunjung ke sebuah ruangan terbuka dari kayu berbentuk Joglo. Ruangan tersebut merupakan Lobby yang tertata apik namun membenamkan kesan antik dan mistis Jawa, tanpa sekat sehingga setiap mata memandang, lobi menjadi titik fokus setiap pengunjung. Lobby Jadul Village, layaknya sebuah lobby pada hotel lainnya, dalam ruangan itu terpajang beberapa benda seni antik seperti lampu gantung bermotof keemasan dicantoli 24 titik lampu. Sebuah parade patung Bali menjadi perhatian pengunjung ketika memasuki area Lobby. Di samping fungsinya sebagai pembatas karena Lobby Jadul Village dikelilingi taman air lengkap dengan
68
JakartaReview September 2014
ratusan ekor ikan koi aneka warna, deretan patung itu menggambarkan kesederhanaan rakyat Bali dalam upacara ritual Ngaben. Di tengah meja bundar yang terbuat antara marmer dan kayu, nangkring sebuah alat musik tradisional. Dilihat dari konstruksinya, nampak kalau alat musik ini cukup penting karena memang umurnya alat musik yang menyerupai harpa itu juga berumur tua. Tapi jangan harap pengunjung bisa memainkan alat musik itu, karena pada penyangganya bertuliskan “don’t touch”. Di sisi kanan lobby, pengunjung bisa menkmati pengalaman lengkap serba antik jaman dulu. Sebuah pintu masuknya bertuliskan “Guest Visitor Only” dikhusus bagi para pengunjung tamu Jadul Village untuk melihat benda – benda purba yang
di-install cukup rapi. Ada kamera Astoria buatan Jepang berumur seratus tahun, kotak music pemutar engkol, dispenser Berkelfeld asal Jerman berumur 70 tahun, mesin jahit enjot, kotak deposit buatan Belanda dan Jerman, lemari pajang tradisional jaman dulu, timbangan bayi yang terbuat dari tahun 1947, hingga wastavel jaman VOC. Jika pengunjung lelah atau ingin menikmati suasana gallery berlama - lama, beberapa kursi kayu antik di setting di sudut – sudut ruangan untuk bersantai dan beristirahat para tamu. Semua bangunan dan detail yang ada dalam gallery tersebut umumnya terbuat dari kayu berumur sangat tua. Sementara hawa sejuk memenuhi
setiap sudut dan ruang di malam hari. Pengunjung yang tidak banyak itu, justru memberikan kesan privilege dan eksklusif di Jadul Village, sebuah tempat wisata di kawasan Lembang Bandung. Jika kita menyusuri setiap jengkal ruangan yang ada dalam kompleks Jadul Village, nampaknya jelas sekali konsep yang ingin diusung oleh sang pemilik. Jadul Village yang berdiri di atas lahan 3,2 hektar itu memberikan kesan romantisme sejarah Jawa. Kompleks Jadul Village, merupakan sebuah rekonstruksi bangunan Jawa, seperti rumah Joglo, Limasan, dan Gobyok. Pemiliknya tentu sangat repot ketika memindahkan bagian-bagian rumah dari Jawa Tengah ke Bandung, disamping pilar – pilar kayu yang besar, ornament serta etnik ukiran lainnya yang sangat rumit dan kecil sengaja ditata ulang sesuai aslinya. Jadul vilage dengan segala macam suguhannya, merupakan satu portofolio wisata di kawasan Bandung, itu makanya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama keluarga memilih Jadul Village sebagai salah satu tempat wisata keluarga. SBY berserta seluruh keluarga sempat menginap di jadul dengan memblok
17 villa. Bersama cucu tercinta serta anak – anaknya, keluarga besar Presiden menikmati suguhan wisata dan kuliner milik Jadul Village. Selain memanjakan mata dengan barang seni antik, satu titik penting dari semua suguhan wisata ala jadul adalah makanannya yang juga cukup menarik. Restoran Jadul juga memiliki Iga Sapi Bakar Rica-Rica, menu andalan Jadul Village,
dengan tekstur dagingnya yang empuk dan lezat disajikan dengan nasi panas dibungkus daun serta tumis sayur kiciwis blacan, peyek kacang renyah dan sup sayur bening, menjadikan pengalaman kuliner yang sayang untuk dilewatkan. Selain Iga Sapi Bakar Rica-Rica, Nasi Tutug Oncom adalah menu khas masyarakat Sunda. Meski merupakan asli tradisi masyarakat Sunda, Koki Resto Jadul Village cukup kreatif, diracik dengan aroma kencur dan sedikit rasa pedas, Nasi Tutug Oncom tidak saja menggelitik lidah orang Indonesia, menu itu pun digemari untuk ukuran lidah kalangan turis asing yang sering bermalam di Jadul Village. Pendamping Nasi Tutug Oncom biasanya disajikan bersamaan dengan sambal ulek dadakan, Tahu dan Tempe Bacem, Ikan Asin Goreng, dan Peyek Kacang. Disantap dalam udara yang sejuk, makanan yang tersaji panas itu bisa menambah nikmat. Selain makanan, menu lain yang menggugah selera adalah minumannya. Jadul Resto memiliki minuman unggulan seperti khas Gobyok Number Two, Limasan Eyang atau Punch Jadul’na. Limasan Eyang merupakan campuran dari tape ketan, tape singkong, ice cream vanilla, madu dan susu. Proses kenikmatannya diperoleh dari pengolahannya. Bahan-bahan tadi di blend secara bersamaan. Disajikan dengan wadah gelas plisener, dan di beri Garnis Sirup Strawberi diantara pinggir gelas. Untuk nikmat yang lebih lama, cobalah meminumnya dengan menggunakan sendok, minuman itu terasa sangat menyegarkan. Mmmm...Yummi…. Bepe/Rega
www.jakartareview.co
69
RESENSI
Kiat Johnny bangun Toyota Berbicara mengenai industri otomotif nasional, maka tak lengkap rasanya jika tak menyebut merek Toyota. Melalui tangan dingin seorang Johnny Darmawan, mobil asal Jepang ini berhasil meraih reputasi tinggi. Tak ayal, kini PT Toyota Astra Motor (TAM) menjadi perusahaan otomotif tersukses di Indonesia.
K
esuksesan Toyota menjadi pilihan merek mobil pertama di Indonesia diperoleh bukan cuma semalam. Hasil tersebut didapat berkat kerja keras seluruh karyawan di bawah perusahaan. Sukses itu dimulai saat nama besar Toyota masuk ke Indonesia, hingga ketika menghadapi masalah besar krisis tahun 1997-1998. Namun Toyota cukup beruntung, lantaran mereka mempunyai seorang Johnny Darmawan. Sehingga nama Toyota di Indonesia bisa sangat disegani seperti sekarang. Pertanyaannya, apa saja yang dilakukan oleh sosok seorang Johnny Darmawan yang membuat Toyota bisa melejit dari sisi strategi, konsep produk dan pemasaran? Nah melalui buku bertajuk “Rahasia Reputasi Toyota Indonesia”- inilah peran CEO yang memimpin PT Toyota Astra Motor periode 2002-2014, bisa kita temukan. Di bawah komando Johnny, Toyota berhasil merebut hati konsumen Indonesia, dibuktikan dengan raihan pangsa pasar terbesar sepanjang sejarah perusahaan mencapai 39 persen. Selain itu sosok JD, begitu ia akrab disapa, memegang peranan penting dalam menjembatani kepentingan prinsipal, Toyota Motor Corporation (Jepang) dan kebutuhan pasar otomotif Indonesia."Johnny Darmawan yang bisa melakukan pendekatan, mengajak, dan meyakinkan pihak Toyota untuk bisa berinvestasi lebih besar di sini dan menjadikan Indonesia sebagai basis industri otomotif," tulis Sofjan Wanandi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia, dalam buku 'Rahasia Reputasi Toyota Indonesia: Peran CEO sebagai Ujung Tombak Perusahaan', yang dibahas dalam
70
JakartaReview September 2014
bedah bukunya oleh Perhumas, di Jakarta, Selasa (15/7/2014). Salah satu kiat JD dalam mengembangkan Toyota adalah mengembangkan pola pemasaran Word of Mouth atau dari mulut ke mulut. Hingga kini, inilah cara yang dianggap paling efektif dan ampuh. Karena jika orang puas terhadap sebuah produk, biasanya dia akan menyarankan produk itu ke orang sekitarnya. Dengan demikian, konsumen secara tidak langsung telah menjadi brand ambassador perusahaan. Utuk meningkatkan citra, JD bahkan sampai turun ke departemen PR. Dia ingin kampanye, sales promotion hingga PR harus efektif dengan reasonable price. Singkatnya, adalah dengan membuat
program kampanye yang low cost tapi high impact. Akhirnya keluarlah strategi direct communication. Kala itu, Johnny menuntut departement PR Toyota agar ada berita tentang Toyota di media massa, bukan hanya di Jakarta, tapi juga di daerah. Hal ini dimaksudkan agar tercipta persepsi bahwa Toyota ada dimana-mana. Semua strategi tersebut dirangkum dalam 9 langkah. Kesembilan jurus tersebut adalah, pertama, menjadi bagian hidup keseharian, kedua, mempermudah yang sulit, ketiga, menjadi solusi tiap saat, keempat, ada pada saat dibutuhkan, kelima memberikan Inovasi, keenam, ada di manapun konsumen berada, ketujuh, menyiapkan kader – kader industri otomotif, kedelapan, memajukan Indonesia dengan gaya Indonesia dan Ilmu orang ketiga khas Toyota. Dan terakhir “Biar hanya orang Toyota saja yang tahu,” terang Johnny sambil tersenyum. Tampaknya buku ini mengajarkan bahwa reputasi seorang CEO berdampak besar bagi perusahaan di mata konsumen karena posisinya sebagai brand ambassador dari perusahaan yang dipimpinnya, kata praktisi public relation Agung Laksamana.“CEO itu bagian dari ekuitas perusahaan. Apa kita mau beli produk dari perusahaan yang CEO-nya bermasalah?” ujar Agung. Menurutnya membangun kepercayaan dalam dunia bisnis merupakan faktor kunci untuk menjaga kelanggengan bisnis. Dikatakannya, untuk mendapatkan reputasi yang baik sebagai seorang CEO perusahaan tidaklah mudah sehingga kepercayaan yang didapat dari berbagai relasi dan konsumen haruslah dijaga dengan baik.“Seperti yang pernah dikatakan pengusaha AS, Warren Buffet, it takes 20 years to build a reputation and five minutes to ruin it,” pungkasnya. Windarto
Data Buku Judul Penulis Penerbit Cetakan Halaman
: : : : :
Rahasia Reputasi Toyota Indonesia Henni T. Soelaeman, Taufik Hidayat PT. Indometro Mediatama Juli 2014 202 halaman
Seperempat Abad FIFGROUP Tak terasa, 25 tahun sudah FIFGROUP menjadi mitra pemberi solusi pembiayaan bagi masyarakat Indonesia. Sebagai perusahaan pembiayaan, kini FIFGROUP tak hanya terbatas pada pembiayaan sepeda motor Honda melalui FIFASTRA. Tapi juga pembiayaan elektronik serta perabot rumah tangga melalui SPEKTRA.
T
ak banyak orang tahu, bahwa sebagai anak perusahaan Astra International, FIFGROUP sempat dua kali merasakan kondisi sulit dan bahkan nyaris bangkrut. Pertama di pertengahan 1990-an. Saat itu FIFGROUP yang belum berpengalaman bisnis pembiayaan dan masih mencari bentuk dan arah yang tepat, langsung digoyang banyaknya kredit macet. Problem terpecahkan ketika, manajemen memutuskan untuk kembali ke khittah untuk hanya membiayai motor Honda saja. Kemudian pada tahun 1998, sebagai imbas Krisis Moneter 1997, ketika FIFGROUP harus menegoisasi ulang utang-utangnya ke sejumlah bank di luar negeri, lantaran ambruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Ini problem terberat yang nyaris mencabut nyawa FIFGROUP. “Perusahaan mau makin hancur, ya memang sudah hancur. Tapi jika kita berhasil melawati masa sulit ini, kita bakal jadi pahlawan,” kata Ida P Lunardi Presiden Direktur FIF kala itu. Namun berkat kekompakan manajemen FIFGROUP bersama dealer dan cabang, dan kemampuan bernegosiasi pimpinan serta dukungan dan semangat dari Astra International dan Astra Honda Motor sebagai “orang tua” dan “kakak tertua”, serta empati seluruh karyawan, FIFGROUP akhhirnya terus bertahan dan berkibar hingga kini. CEO FIFGROUP Suhartono membenarkan bahwa perjalanan FIFGROUP selama seperempat abad tidaklah mulus dan mudah, banyak kesulitan dan tantangan dihadapi. Pada saat krisis moneter pada 1998, FIFGROUP sempat mendekati kebangkrutan dan terkubur hidup-hidup (halaman 92). “Namun dengan semangat (passion) para karyawan membuat Perusa-
haan menjadi pemenang,” ujar Suhartono. Nah sejumlah fakta itulah yang bisa ditemukan dalam buku bertajuk "Saksi Mata", yang menceritakan kesuksesan FIFGROUP dalam memberdayakan masyarakat. Buku 'Saksi Mata merupakan buku yang ditulis oleh tim Gramedia Majalah'. Buku ini berisi cerita sukses FIF Group, anak perusahaan Astra International Tbk dalam membangun perusahaan sejak dari nol dan melakukan pemberdayaan masyarakat. Buku ini diluncurkan sekaligus memperingati ulang tahun perak FIF Group berkiprah di industri jasa pembiayaan kendaraan di Indonesia. "Mendirikan perusahaan itu pekerjaan sepele, tapi mempertahankan dan membesarkan perusahaan hingga bertahan 25 tahun seperti FIF Group, pekerjaan yang luar biasa," kata CEO Kompas Gramedia Group,
Agung Adiprasetyo saat memberi sambutan pendek pendek di acara peluncuran buku berjudul 'Saksi Mata' di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. Agung menggarisbawahi, dalam perusahaan yang hebat terdapat tim yang solid dan kuat. "Kata tim itu kata yang sederhana, tapi maknanya luar biasa. Saya tahu persis yang namanya di dalam sebuah teamwork itu tidak ada superman, tapi super team," ujarnya. Dalam membangun perusahaan menjadi usaha yang unggul, lanjut Agung, harus ada kultur juara. Lalu harus ada juga achievement atau kultur pencapaian, keinginan mencapai yang lebih baik lagi. Kultur lainnya yang juga penting adalah moving forward. "Karena itu, musuh sejati adalah kita sendiri," tandasnya. Ia menilai, penerbitan buku yang mengisahkan perjalanan panjang sebuah perusahaan sebagai hal yang baik. "Penerbitan buku semacam ini menjadi sesuatu yang luar biasa. Akumulasi pengalaman manajemen yang terdapat dalam buku ini bisa ditularkan ke karyawan. Pengalaman buruk di masa lalu tak perlu diulangi. Terima kasih sudah mempercayakan kepada tim Gramedia untuk menulis buku ini," pungkasnya. Windarto
Data Buku Judul Penulis Penerbit Cetakan Halaman
: : : : :
Saksi Mata FIF Group PT. Indometro Mediatama Mei 2014 300 halaman
www.jakartareview.co
71
[ETALASE]
Mito A77 Fantasy Pemanja Selfie Ria Mengedepankan konsep foto ria dengan layar putar penuh, ponsel ini menjadi idaman kelas menengah. Dapur pacunya pun cukup menggebu. Apalagi, harganya tak menggerus isi dompet. 72
JakartaReview September 2014
P
elopor vendor lokal, Mito Mobile makin menggebrak. Menyasar kelas menengah (entry level) produsen dalam negeri itu sedang merealisasikan niat membangun pabrik perakitan ponsel di wilayah Tangerang, Banten. Marketing Manager Mito, Wijaya Kusuma menyebut, investasi pabrik tersebut mencapai Rp300 miliar sehingga bisa mencapai target menguasai 40% pasar Android tanah air. "Komponen dari Cina kemudian dirakit di pabrik itu,� sebutnya. Wijaya menyebut, penjualan produk kategori menengah dengan harga sekitar Rp1 juta memberikan kontribusi terbesar bagi perusahaan. Karena itu, mereka mengklaim posisi Mito sebagai jawara
podusen lokal. Wijaya menyebut, guna mencapai target itu, Mito giat melakukan berbagai kegiatan berbagai pameran. Serta gencar meluncurkan berbagai produk. Salah satu produk anyar andalannya, yakni Mito A77 Fantasy Selfie. Mengadopsi teknologi kamera putar yang kali pertama disematkan pada smartphone highend; Oppo N1, ponsel ini menjangkau hasrat besar dengan harga bersaing. Hanya dibanderol sekitar Rp 1,1 juta tiap unitnya. Mito A77 mengikuti jaman, pada keinginan foto selfie. Ponsel Android ini punya kamera 8.0 MP (mega pixel) yang bisa diputar hingga 180 derajat. Keberadaan kamera rotasi ini memungkinkan pengguna untuk melakukan foto
selfie tanpa memerlukan kamera depan atau tambahan alat seperti tongkat narsis. Selain itu, tak perlu khwatir dengan kualitas kamera, baik bagian depan maupun belakang. Apalagi ditambah dual LED flash yang dilengkapi juga dengan fitur autofocus dan teknologi putar kamera sehingga kamera depan juga tetap sama sebesar 8 MP. Bisa dibilang, ponsel ini punya spesifikasi mumpuni yang bisa bersaingan dengan Asus Zenfone 4. Ponsel android murah ini menawarkan dua pilihan warna yaitu putih dan hitam. Layarnya cukup megah. Mito Fantasy selfie menyematkan layar 4,5 inchi beresolusi FWVGA atau setara 854Ă—480 piksel yang sudah mengadopsi teknologi IPS (In Plane Switching). Nah agar bisa menyimpan hasil fotonya, Mito Fantasy selfie dibekali dengan memori internal sebesar 4 GB plus slot microSD yang dapat diekspansi hingga 32 GB. Sistem operasi ponsel murah ini cukup memadai lewat Android 4.2.2 Jelly Bean. Namun, meski belum ada kepastian, Mito A77 dipercaya bisa update Android 4.4 KitKat lantaran Mito A68 Fantasy Power juga sudah mendapat kepastian.
Dapur pacunya pun perbilang tinggi. Produk ini memasang jeroan pada prosesor Dual Core ARM Cortex A7 bersanding chipset dari Mediatek MT6572. Perkawinan inilah yang bisa menghasilkan clock speed hingga Dual Core 1,3 GHz. Apalagi dengan memory RAM 1 GB plus pengolah grafis Mali 400 sehingga pengguna tak bakal dipusingkan dengan urusan ponsel lemot. Besutan vendor lokal ini memanjakan pengguna dengan music player yang dilengkapi dengan equalizer, bass bosster dan efek 3D. Urusan hiburan visual cukup mengiurkan. Mito A77 membekali Fantasy Selfie dengan pemutar video yang sanggup memainkan video dalam beragam format populer hingga resolusi 720p. Kelebihan lainnya, Mito A77 punya dua slot SIM yang bertipe micro SIM dan mini SIM dapat menjangkau jaringan 3G. Tapi, jangan khawatir. Bukan seperti kebanyakan smartphone entry level yang biasanya hanya salah satu SIM saja yang mampu menjangkau jaringan 3G, kinerja ponsel ini dua-duanya bisa maksimal. Satu slot SIM berada dibawah baterai. Pengguna yang hendak
melepasnya terlebih dulu membongkar baterai. Sedangkan slot eksternal memori tdak terhalang baterai, namun Anda tetap tidak harus me-restart Mito Fantasy Selfie A77 agar microSD dapat terdeteksi. Pada ruas kanan ponsel dihuni oleh tombol pengatur volume yang berdampingan dengan tombol power. Sementara untuk sisi bawah terdapat port micro USB dan audio jack. Slot kartu SIM dan MicroSD ada di balik penutup baterai. Meski tidak berada di bawah baterai. Kekurannya, slot kartu micro SD miliknya ternyata tidak mampu membaca kartu secara langsung alias non hotswappable. Kelemahan lainnya pada Mito Selfie A77 pada material bodi, seperti kebanyakan ponsel entry level kebanyakan. Terasa ponsel ini agak licin tatkala pengguna memegangnya. Bekas sidik jari mudah ditemui pada bagian bodi. Tapi, lagi-lagi tak perlu khawatir. Kekurangan ini bisa segera ditutup dengan ketersediaan pelindung atau pembungkus smartphone. Apalagi, materialnya terbilang kokoh sehingga bisa pula diajak berpetualang. Ranap Simanjuntak
Spesifikasi Mito A77 Fantasy Selfie Dual SIM Jaringan 2G GSM dual 900/1800 MHz Dimensi Jenis layar kapasitif Ukuran layar
Memori internal Memori Eksternal Kamera utama Aksesori
Baterai
3G WCDMA 2100 MHz
141 x 67,5 x 9,5 mm FWVGA IPS touchscreen 4,5 inchi (480 Ă— 854 piksel) OS Android v4.2 (Jellybean) CPU Dual-core 1.3 Ghz Cortex A7 Chipset Mediatek MT6572 GPU Mali 400 4GB, RAM 1 GB microSD 8.0 MP Rotasi, Fokus otomatis, LED flash GPS, Bluetooth , port USB, GPRS, EDGE, WI-FI 802.11B.g.n Baidu, kalkulator, jam, kalender, media player, FM Radio, Video & perekam audio, email, google play, GPS, Maps 1500 mAh www.jakartareview.co
73
Bidik TPK KOJA Santuni Anak Yatim
R
asulullah Saw memberikan perhatian yang sangat besar kepada anak yatim. Beliau Saw bersabda, “Aku dan pengasuh anak yatim (kelak) di surga seperti dua jari ini.” (Rasulullah Saw menunjuk jari telunjuk dan jari tengah dan merapatkan keduanya.) Demikianlah jaminan Rasulullah SAW bagi mereka yang mau memperhatikan kehidupan anak yatim, peduli terhadap kesulitan yang mereka hadapi, dan memberi-
74
JakartaReview September 2014
kan kebahagiaan bagi mereka. Jaminan tersebut adalah surga bersama dengan Rasulullah Saw. Ketua Dewan Kemakmuran Mesjid Jami Nurul Huda bersama-sama Ikatan Remaja Mesjid Jami Nurul Huda (IRNU) rutin menggelar program santunan anak yatim tersebut. “Kegiatan santunan kepada anak yatim adalah kegiatan positif, karena itu sebagai umatnya kita semua wajib mengikuti ajaran rasul
tersebut,” ujar Ketua Dewan Kemakmuran Mesjid Jami Nurul Huda Ustadz Chaeruddin HS. Untuk menyukseskan kegiatan ini, tahun ini, lanjut Chaeruddin, kami kembali bekerjasama dengan beberapa pihak. Pihak-pihak tersebut antara lain PT Terminal Peti Kemas Koja (TPK) Koja, PT Indosehat 2003 Group dan para pengurus Mesjid. “Dengan bantuan terbut, kami bisa memberikan santunan
kepada 70 anak yatim dan 25 kalangan lansia,” jelas Chaeruddin. Kedepan, selaku Ketua Dewan Kemakmuran Mesjid Jami Nurul Huda, saya berharap kerjasama dengan PT Terminal Peti Kemas Koja (TPK) Koja, PT Indosehat 2003 Group serta pihak-pihak lain bisa terus berlanjut. “Ini adalah sinergi positif antara perusahaan dengan masyarakat sekitar,” pungkas Chaeruddin. Windarto / Foto-foto: ist
VIEWPOINT Suyono Pengamat Sosial dan Perkotaan
Aksi Sepele yang Menggugah Baru-baru ini, Camat Tamansari – Jakarta Barat, Paris Limbong membuat rencana aksi yang menggebrak, Sita Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi setiap pengunjung yang kedapatan membuang sampah sembarangan di kawasan Kota Tua.
T
ak hanya pengunjung, masyarakat yang berjualan dan ketahuan membuat kawasan Kota Tua kotor, juga akan dikenakan sanksi Sita KTP. Bahkan bila berulang, mereka tak akan diizinkan kembali berjualan di kawasan Kota Tua. Selanjutnya, pihak Kecamatan Tamansari akan mengirim KTP sitaan ke seluruh kelurahan, sesuai alamat tempat tinggal para pelanggar. Kartu identitas hanya bisa ditebus, manakala pemilik bersedia membuat surat pernyataan tak akan mengulangi perbuatannya. Agar aksi sita KTP berjalan efektif, pihak Kecamatan Tamansari telah berkoordinasi dengan jajaran Polisi Pamong Praja dan Dinas Kebersihan. Nantinya, mereka akan standby, memantau aktivitas masyarakat di kawasan Kota Tua. Bukan hanya itu, agar masyarakat tidak merasa dihakimi, sebelum aturan tersebut diterapkan terlebih dilakukan sosialisasi dan publikasi Larangan Buang Sampah Sembarangan melalui media spanduk yang tersebar di seluruh penjuru kawasan. Aksi Sita KTP oleh Kecamatan Tamansari, sesung-
guhnya merupakan implementasi Peraturan Daerah (Perda) DKI Jakarta No. 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah – yang hingga kini belum berjalan efektif. Dalam Perda ini, masyarakat dilarang keras membuang sampah di lokasi tertentu seperti sungai/kali, kanal, waduk, situ dan saluran air limbah, jalan, taman, serta tempat umum lainnya. Pada pasal 127 membahas sanksi soal masyarakat yang sengaja tidak melakukan pemilihan sampah. Sanksinya adalah sanksi administratif dari RW. Bagi pelanggar yang sengaja membuang sampah ke sungai, waduk, situ, saluran air limbah, di jalan, taman atau tempat umum, maka dikenakan uang paksa Rp500 ribu. Sepintas, aksi Sita KTP tidak ada istimewanya, sepele dan sangat umum. Tujuannya pun sederhana, Paris Limbong hanya ingin Situs Bersejarah peninggalan Belanda tersebut bersih dari pemandangan sampah yang berserakan di hampir setiap sudut bangunan. Namun bila ditelaah secara seksama, tersimpan makna cukup mendalam. Antara lain, pertama:
aksi sita KTP merupakan contoh yang patut ditiru para pemangku kebijakan dalam membuat program kerja tak harus ngejelimet dan sarat dengan biaya tinggi. Kedua: agar masyarakat merasa dilibatkan, diperlukan sosialisasi menyeluruh sebelum mengimplementasikan peraturan. Ketiga: produk peraturan apapun, dipastikan tak akan efektif tanpa law enforcement (penegakan hukum) yang tegas oleh aparat berwenang. Keempat: aturan hukum yang dibuat, harus mengandung unsur edukasi dan efek jera sehingga para pelanggar tak berkeinginan mengulang kesalahan di masa mendatang. Aksi Sita KTP atas pembuang sampah sembarang di kawasan Kota Tua memang sepele, tidak seberapa bila dibanding dengan razia ‘gepeng’ (gelandangan dan pengemis) atau cabut pentil bagi pemarkir liar. Tapi, setidaknya akan muncul efek jera karena para pelanggar aturan akan menanggung malu berkepanjangan lantaran tindakan buruknya diketahui warga se-kelurahan.
Sepintas, aksi Sita KTP tidak ada istimewanya, sepele dan sangat umum. Tujuannya pun sederhana, hanya ingin Situs Bersejarah bersih dari pemandangan sampah yang berserakan di hampir setiap sudut bangunan.
www.jakartareview.co
75
medical healthcare
semua memiliki resiko Semua kegiatan yang kita lakukan pasti memiliki resiko, baik besar maupun kecil pasti akan ada resikonya. Resiko tidak mau menghindar atau bahkan dihindari. Karena sekuat apapun kita menghindar maka sekuat itu pula resiko itu mendekat. Resiko itu bukan untuk dihindari, namun harus dihadapi dan dikelola. Karena apabila kita mampu menghadapi dan mengelolanya dengan benar, maka kita bisa mengelola potensi-potensi kerugian yang ada.
terkadang kita menyepelekan
INDOSEHAT 2003 GROUP : - RS Indosehat 2003 Subang - Maritime Clinic Indosehat 2003 - Medical Check Up Seafarer - Medical Check Up Companies - Indosehat 2003 Clinic - In House Clinic