2 minute read

LBH Aji Soko Lengor

“Mengingat banyaknya program kegiatan dari LBH Aji Soko Lengor saya berharap dalam pelaksanaan kegiatan selalu dikomunikasikan dengan baik,” kata Zainul.

Sementara itu, Ketua Lembaga Bantuan Hukum Aji Soko Lengor Ali Fuad Hasyim, SH.MH mengucapkan terimakasih atas kedatangan tim dari Bakesbangpol Kabupaten Lamongan dalam rangka survei keberadaan LBH Aji Soko Lengor.

Advertisement

“Selamat datang di kantor sekretariat kami dan kami sampaikan terima kasih Tim Bakesbangpol berkenan hadir disini,” ucapnya.

mengingat masih adanya oknum yang mengaku Ormas/ LSM yang menyalahgunakan tugas dan wewenangnya,” ujarnya, Selasa (31/1/2023).

Selain itu, pihaknya juga berharap LBH Aji Soko Lengor dapat melaporkan kegiatankegiatannya kepada Bakes­ bangpol Kabupaten Lamo­ ngan yang nantinya sebagai bahan laporan kami kepada bapak Bupati Lamongan.

Tidak hanya itu, Suhadi menyampaikan jika suatu saat membutuhkan bantuan

Lembaga Bantuan Hukum dalam rangka meningkatkan situasi Lamongan semakin aman dan kondusif, dan apa­ bila terdapat permasalahan agar selalu koordinasi dengan baik dan dilaksanakan mediasi maupun audiensi.

“Jika nanti kalau ada waktu kami akan mengadakan ngopi bareng sesama lbh untuk menyamakan persepsi agar kita tau bidang masingmasing yang ditangani di lapangan,” imbuhnya.

Hal senada diungkapkan Zainul Pujie Hidayat, SH Kasubid Ormas Bakesbangpol Kab. Lamongan), dirinya mengapresiasi setelah melihat program kerja Lembaga Bantuan Hukum sangat baik karena bergerak di bidang Hukum sosial kemasyarakatan.

Kabupaten Sidoarjo berawal dari masa kolonialisme Belanda pada Tahun 1851. Tahun itu, Kabupaten Sidoarjo yang masih bernama Sidokare merupakan bagian dari Kabupaten Surabaya.

Namun pada Tahun 1859, berdasarkan keputusan pemerintah Hindia Belanda nomor 9 tanggal

31 Januari 1859, daerah Kabupaten Surabaya dibagi menjadi dua bagian. Yakni Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokare. Akan tetapi, pada tanggal 28 Mei 1859 nama Kabupaten Sidokare diganti menjadi Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan Bupati Sidoarjo pertama Raden Notopuro yang bergelar Raden Tumenggung Panji Cokronegoro. (zal)

⇒ 7 Orang Ditetapkan Tersangka

Demo Ricuh Rusak Kantor Arema FC

KombesPolBudiHermanto(Buher)KapolresMalangKotasaatmemberikan keterangankepadaawakmediadihalamanPolrestaMalang.

Malang, Jatim Pos

Polresta Malang menahan 7 tersangka pasca demo berujung ricuh, Selasa (31/1/2023). Saat itu terjadi perusakan kantor Arema FC yang terletak di Jl. Mayjen Panjaitan No. 42 Kota Malang pada, Minggu (29/1/2023).

Saat preskon bersama awak media Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto (Buher) menyampaikan ditetapkannya ke 7 tersangka ini setelah penyidik melakukan pemeriksaan secara maraton kepada 115 orang yang diamankan.

“Apa yang telah dilakukan ke 7 tersangka ini murni kasus pidana karena dengan jelas perbuatan melawan hukum. Dalam aksi anarkisnya pelaku membawa berbagai macam peralatan untuk membuat kegaduhan seperti bom asap, flare dan batu yang dilemparkan pelaku ke kantor Arema FC termasuk melakukan pemukulan terhadap penjaga kantor,” ujar Kombes Pol Buher.

Buher menegaskan bahwa, dari total 115 orang yang telah diamankan, 107 diamankan disekitar TKP dari hasil penyidikan 94 orang dinyatakan tidak terlibat sama sekali dan sudah dikembalikan kepihak keluarga.

“Dari total 115 orang yang diamankan anggota, 107 diamankan di TKP serta dari hasil penyidikan 94 orang dinyatakan tidak terlibat dalam kejadian tersebut saat ini sudah kami kembalikan ke keluarganya” ungkapnya.

Advokat Muda sekaligus Dosen Kampus Billfath ini menjelaskan perihal program kerja dari LBH Aji Soko Lengor diantaranya menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bantuan hukum bagi advokat dan pelatihan bantuan hukum, memberi bantuan hukum kepada penerima bantuan hukum yang menghadapi masalah dengan hukum.

“Kita juga membantu masyarakat yang kurang mampu dalam pendampingan hukumnya, serta berupaya mengembangkan potensi praktisi hukum di kalangan muda akademisi hukum,” ungkapnya. (bis)

Buher menjelaskan untuk yang 13 orang masih dilakukan pendalaman sebagai saksi dan tidak menutup kemungkinan ada tersangka lain termasuk mencari siapa dalang inseden pengerusakan.

“Sedangkan 13 lainnya masih dalam pendalaman untuk sementara ini kita jadikan saksi. Namun demikian tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka lainnya, termasuk akan mencari siapa dagang dibalik insiden perusakan ini,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa kasus pengerusakan kantor Arema FC tidak ada sangkut pautnya dengan tragedi Kanjuruhan karena ini murni perbuatan melawan hukum.

“Kasus perusakan kantor Arema FC tidak ada sangkut pautnya dengan insiden Kanjuruhan, ini murni perbuatan melawan hukum,” tegasnya.

Untuk diketahui ke 7 tersangka ini berasal dari Kabupaten Malang. Dari ke 7 tersangka 5 tersangka dikenakan pasal 170 KUHP sedangkan 2 tersangka lainnya dikenakan pasal 160 KUHP.

Adapun nama nama ke 5 tersangka yang dikenakan pasal 170 KUHP yakni Adam Risky (24) , M Fauzi (24), Nauval Maulana (21), Airon Cahya (29), Tholib Aulia (22). Sedangkan untuk 2 pelaku yang dikenakan pasal 160 KUHP atas nama M Fery (37) dan Fanda Arianto (34). (yon)

This article is from: