2 minute read

Tipu Miliaran, Dukun Dipolisikan

Tuban, Jatim Pos hanya. Niat mencari pelarisan dimulai sejak 2017. Selanjutnya ritual mandi kembang pun dilakukannya atas petunjuk dukun tersebut. Korban dimandikan air kembang satu minggu dua kali selama lima tahun berturut-turut. ma kuasa hukum saya,” terangnya.

Pasutri yang mengaku dukun spesialis pelaris asal Desa Besowo, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban dilaporkan ke polisi. Pasalnya mereka diduga menipu pasiennya hingga miliaran.

Advertisement

Lamongan, Jatim Pos

Pemerintah Kabupaten Lamongan pastikan surat edaran dan pesan whatsapp (WA) yang mencatut nama

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dan Wakil Bupati

Lamongan Abdul Rouf terkait bantuan untuk lembaga keagamaan merupakan modus penipuan alias hoax.

Diungkapkan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lamongan, Sugeng Widodo, belakangan banyak beredar luas penipuan berkedok memberikan bantuan kepada pondok pesantren, rumah tahfiz, panti asuhan hingga rumah ibadah dengan mengatasnamakan pejabat-pejabat di jajaran Pemerintah Kabupaten Lamongan. Ada yang mengatasnamakan Bupati Lamongan maupun Wakil Bupati Lamongan.

“Pemerintah Kabupaten Lamongan tidak pernah mengeluarkan surat edaran tentang kelayakan penerima dana donasi tahun 2023, oleh karena itu warga masyarakat harus waspada terhadap akun yang mengaku sebagai pimpinan atau pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan,” terang Kepala Diskominfo Lamongan Sugeng di ruang kerjanya, Rabu (12/04/2023).

Maraknya kasus tersebut, Sugeng menghimbau, kepada masyarakat Lamongan untuk selalu cross check kebenaran suatu pesan yang mengatasnamakan Pemimpin atau Pejabat Pemerintahan Kabupaten Lamongan.

Sugeng berharap, masyarakat selalu waspada dan pastikan kebenarannya bisa konfirmasi ke akun-akun resmi Pemerintah Lamongan. Sementara masyarakat yang menerima surat tersebut dapat mengabaikan dan memblokir nomor yang mengatasnamakan pejabat atau pemimpin di lingkungan pemerintahan Kabupaten Lamongan.(bis)

Korban bernama Ernawati bersama suami melaporkan melalui kuasa hukumnya Nur Aziz pada Rabu (12/4). Diketahui terlapor berinisial SG dan ST.

Pasien yang merupakan korban empuk dukun ini merupakan pengusaha palawija asal Dusun Sarigede, Desa Latsari, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban.

Mula-mula korban berniat meminta tolong pelarisan usa-

“Setelah dimandikan air kembang, saya seperti bertindak diluar kesadaran saya dan saya dimintai uang terus,” keluhnya.

Korban mengatakan pihaknya telah beberapa kali ke rumah pelaku, namun diusir dan menantang untuk melapor ke polisi. Korban berharap uangnya dapat dikembalikan dan pelaku bisa diproses hukum.

“Pernah menagih tapi diusir, jadi saya laporkan ke polres bersa-

Sementara itu, Kuasa Hukum Ernawati, Nur Aziz menjelaskan, kliennya melaporkan karena kedua dukun itu telah menipu hingga Rp 4,2 miliar. Praktik penipuan itu, diduga dilakukan oleh pasutri S dan S dengan berkedok perdukunan. Sedangkan, penipuan itu berawal pada tahun 2017 yang lalu.

“Dimana saat itu, korban meminta penglarisan dagangan kepada pelaku, lalu dengan bujuk rayunya pelaku meminta uang kepada korban sebanyak Rp 500 juta,” paparnya.

Setelah itu, beberapa minggu kemudian korban dimintai uang Rp 50 juta. Selanjutnya setelah dimandikan air kembang oleh kedua pelaku, setiap satu minggunya korban selalu menyetor uang Rp 10 juta sampai Rp 30 juta.

“Jadi korban ini baru sadar setelah tidak dimandikan air kembang oleh pelaku. Dari pertengahan tahun 2017 sampai awal tahun 2021 total uang yang diberikan ke pelaku sebanyak Rp 4,2 miliar,” beber Nur Aziz.

Aziz sapaan akrabnya menambahkan, korban telah berupaya mencoba menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan. Namun pelaku, justru menantang dan mempersilahkan kepada korban untuk melaporkan kasus ini ke kepolisian.

Bahkan, pelaku hingga saat ini juga tidak mau mengembalikan uang korban dan masih menguasai aset berupa rumah, tanah dan kandang ayam yang dibeli dari hasil uang korban.

“Dari jumlah itu, uang yang kembali secara tunai hanya Rp 200 juta dan satu kendaraan Inova yang bisa ditarik,” imbuh Aziz.

KorbanyangmerupakanpasangansuamiistrimelaporkanperkaranyakePolresTubanmelaluikuasahukum

Terkait adanya laporan dugaan penipuan yang dilakukan kedua dukun itu belum direspon oleh Satreskrim Polres Tuban. Kasatreskrim Porles Tuban saat dikonfirmasi belum memberikan keterangan lebih lanjut. (min)

This article is from: