4 minute read

Disperindag dan Satgas Pangan Sidak Pasar

Malang, Jatim Pos

Advertisement

Mengantisipasi kenaikan harga bahan pangan mendekati

Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Satgas Pangan Satreskrim Polres Malang, Polda Jatim, melakukan pengecekan ketersediaan bahan pangan di sejumlah pasar di wilayah Kabupaten Malang.

Kali ini, pengecekan bahan pokok dilakukan di Pasar Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Senin (10/4/2023).

Kapolres Malang AKBP Putu

Kholis Aryana melalui Kasi Humas Polres Malang IPTU Ahmad Taufik mengatakan, pengecekan pasar dilakukan bersama pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)

Kabupaten Malang dan Kepala Pasar Kepanjen.

“Untuk mengantisipasi lonjakan harga pangan di pasar menjelang Raya Idul Fitri 1444

H sudah kami lakukan pengecekan secara langsung bersama

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang dan Kepala Pasar

Kepanjen,” kata Taufik.

Pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui ketersediaan bahan pokok, fluktuatif harga dan kendala yang dihadapi pedagang serta pembeli. Pemantauan juga dilakukan terhadap masa kadaluwarsa bahan makanan untuk memastikan kondisinya masih layak untuk dikonsumsi.

Dari pengecekan yang dilakukan di pasar tradisional dan pertokoan kawasan Kepanjen, Taufik menyebut ketersediaan bahan pokok terpenuhi dan dalam batas aman.

“Tadi sudah dilakukan pengecekan ketersediaan bahan pokok di pasar Kepanjen, masih mencukupi untuk lebaran dan Hari Raya Idul Fitri 2023,” tambah Taufik saat ditemui di Polres Malang.

Selain melakukan pemeriksaan, lanjut Taufik, Satgas Pangan juga melakukan pemantauan terhadap distribusi bahan pokok guna mengantisipasi gangguan ketersediaan bahan pokok menjelang lebaran.

» 82 Tersangka Diamankan

Selama Operasi Pekat Semeru 2023

Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kelangkaan bahan pokok yang bisa berdampak kepada fluktuasi harga.

“Satgas pangan Polres Malang bekerja sama dengan Disperindag Polres Malang melakukan pengawasan terhadap distributor agar tidak terjadi penimbunan dan penyelewengan distribusi,” ujarnya.

Taufik juga menegaskan, pihaknya akan terus melakukan analisa dan evaluasi terkait bahan pokok. Evaluasi bertujuan jika menemukan kendala di lapangan dapat segera ditindaklanjuti dengan langkah yang cepat dan tepat.

Taufik menghimbau kepada masyarakat, khususnya warga Kabupa- ten Malang, untuk tenang dan tidak perlu panik mengingat stok bahan pokok cukup banyak dalam menghadapi lebaran dan hari Raya Idul Fitri. Pihaknya juga menekankan pentingnya memeriksa tanggal kadaluwarsa yang tercantum

» Jelang Mudik Lebaran

dalam kemasan sebelum membeli produk makanan untuk menghindari dampak buruk bagi kesehatan konsumen.

Satgas Pangan berkomitmen akan melakukan tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku jika menjumpai hal-hal yang mengganggu ketersediaan pangan.

“Satgas pangan akan memastikan pasokan rantai distribusi bahan pokok di Kabupaten Malang dalam kondisi lancar,” pungkasnya. (yon/hms)

Ramp Check Temukan Bus Tak Layak Jalan

Jombang, Jatim Pos

Jelang lebaran hari raya Idul Fitri 1444 H/2023, untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi para pemudik yang menggunakan jasa angkutan umum, petugas gabungan yang terdiri dari Dinas Perhubungan (Dishub) Jombang, UPT (Unit Pelaksana Teknis) Dishub Jawa Timur dan Satlantas Polres Jombang, lakukan ramp check di Terminal Kepuhsari, Kecamatan Peterongan, Jombang, Selasa (11/4/2023).

Dari hasil pemeriksaan terhadap bus, petugas menemukan bus antar kota yang menggunakan ban vulkanisir. Tentu saja angkutan semacam ini dinilai petugas masuk dalam kategori tidak layak jalan. Sebab dapat menimbulkan kerusakan ban ketika bus melaju dengan kecepatan tinggi.

Jombang, Jatim Pos

Operasi Pekat Semeru 2023 yang dilaksanakan Polres Jombang dan Polsek jajaran selama 12 hari mulai 17 - 28 Maret 2023 berhasil mengungkap sebanyak 64 kasus, dengan 82 tersangka, dengan kasus peredaran narkoba dan minuman keras (miras) mendominasi.

Dikatakan, Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat, sebanyak 64 kasus yang diungkap meliputi 7 premanisme, 1 prostitusi, 9 perjudian, 25 peredaran miras, 17 peredaran narkoba, 1 petasan dan 4 kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

Sedangkan kata Nurhidayat, ada 82 pelaku yang ditangkap terdiri dari 16 tersangka premanisme, 1 prostitusi, 11 perjudian, 27 penjual miras, 21 pengedar narkoba, 1 produsen obat petasan, serta 5 tersangka curanmor.

“Kasus menonjol di sini miras, berhasil kami gagalkan peredaran ribuan miras. Curanmor, curas juga kami tangkap,” kata Nurhidayat didampingi Forkopimda.

Pihaknya juga menyita beragam barang bukti terkait 64 kasus tersebut. Antara lain berupa 1.943 botol miras, 16,18 gram sabu, 7.472 butir pil dobel L dan 500 gram bubuk petasan, uang Rp 2,653 juta, 2

BPKB sepeda motor, 20 ponsel, 2 kunci sepeda motor, motor Honda BeAT nopol S 5797 OAC, 2 kunci T, 1 gagang kunci T, 1 sprei, tisu, sarung, serta lotion.

Kapolres Jombang AKBP

Nurhidayat mengungkapkan bahwa Polres Jombang berterimakasih kepada masyarakat dan juga berharap kerjasama masyarakat sehingga dapat meminimalisir tindak kejahatan khususnya di wilayah Jombang.

“Pengungkapan kasus ini juga atas peran dan kerjasama semua masyarakat, sehingga tindak kejahatan bisa diminimalisir,” pungkasnya. (her)

“Ada 3 PO Bus dari 10 PO Bus yang diperiksa ditemu- kan masih menggunakan ban kanisir. Atas temuan tersebut Dinas Perhubungan Jombang akan melayangkan surat ke Perusahaan Otobus (PO) yang melanggar, nanti coba kita konfirmasi PO (perusa- haan otobus) yang bersangkutan dengan memberikan surat teguran, termasuk pula tadi juga ditemukan 1 PO Bus yang kedapatan tidak membawa surat-surat kendaraan sama sekali,” kata Kepala Dis-

» Dugaan Penggelapan Gaji

hub Jombang Budi Winarno. Lanjut Budi, Pengecekan sengaja dilakukan secara mendadak, bus yang masuk ke Terminal Kepuhsari Jombang langsung diperiksa satu persatu. Tentu saja banyak sopir yang kaget ketika didatangi petugas.

Bukan hanya kelengkapan kendaraan yang menjadi sasaran pemeriksaan, tapi juga roda kendaraan, lampu kota, wiper, serta fasilitas lainnya. Petugas juga memeriksa surat-surat kendaraan.

Selain uji kendaraan, tim gabungan juga menerjunkan nakes untuk memeriksa kesehatan sopir bus. Upaya tersebut dilakukan agar kendaraan angkutan lebaran memenuhi standar kelayakan.

“Kesehatan ini menjadi hal yang mutlak, salah satu penunjang utama. Karena kesehatan ini ditunjukkan pengemudi karena membawa penumpang,” pungkasnya. (her)

Polisi Diminta Panggil Kades Atnawi

Sumenep, Jatim Pos

Kasus Penggelapan Tunjangan BPD di Desa Badur Kecamatan Batuputih yang diduga dilakukan Kepala Desa Badur Atnawi terus bergulir.

Atnawi dilaporkan atas dugaan penggelapan perangkat pada Polres Sumenep beberapa waktu lalu. Namun hingga saat ini laporan tersebut belum ada tindak lanjut.

Menanggapi hal itu, kuasa hukum Herman selaku pelapor, Yolies Yongky Nata mengatakan bahwa hingga saat ini Korps Bhayangkara belum melakukan pemanggilan pada terlapor.

Ia menekankan, agar kepolisian segera melakukan mekanisme hukum sesuai peraturan yang ada. Sehingga laporan itu bisa cepat tuntas.

“Polisi jangan tutup mata persoalan ini, harus peka dalam hal ini pelapor yang hak-haknya dizolimi oleh para Kades,” ujarnya, Senin (11 April 2023).

“Berdasarkan janji Kepala Desa yang sebelumnya akan mencairkan gaji para perangkat nantinya setelah Siltap selesai. Tapi nyatanya setelah Siltap selesai tidak ada apa-apa sampai saat ini,” imbuhnya.

Selain itu, Yongky juga menekankan supaya polisi segera memproses laporan dugaan pertanggungjawaban laporan fiktif yang terindikasi korupsi dari pengerjaan program pembangunan di Desa Badur.

“Kami harap harus terbuka. Termasuk juga laporan dugaan korupsi. Hal itu dibuktikan dengan tidak adanya nota yang dikeluarkan oleh toko galvalum dalam agenda pembangunan program desa.

“Kami akan kawal dengan sungguh-sungguh ketika bertentangan asas hukum, mekanisme peraturan ada kami akan tindak lanjuti,” tegasnya.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Sumenep, mengaku bahwa pihaknya telah melakukan mekanisme hukum yakni dengan memanggil sejumlah saksi-saksi. “Sejauh ini masih saksi-saksinya yang kita sudah panggil. Itu masih Lidik, tinggal memanggil terlapornya ini,” paparnya. Ia juga mengatakan, kedepan pihaknya akan mengagendakan pemanggilan terlapor yakni Kades Atnawi sesuai mekanisme hukum. “Rencana secepatnya kita agendakan,” pungkasnnya. (dam)

This article is from: