1 minute read
Diversifikasi Peran, Kembangkan Kepemimpinan
D I vers I f I kas I p eran, k embangkan k epem I mp I nan
Bagaimana kita membangun keberlanjutan padahal setiap murid memiliki kompetensi yang berbeda? Saya sering mendapatkan pertanyaan ini dari rekan-rekan pendidik yang lain. Kompetensi murid yang berbeda-beda memang menjadi tantangan untuk membangun keberlanjutan. Namun, di sisi lain, adanya kompetensi yang berbeda juga bisa menjadi peluang bagi para pendidik untuk membangun keberlanjutan.
Advertisement
Denganadanyadiversifikasiperan yangdimilikiseorangmurid,iatidak hanyamengembangkankompetensi kepemimpinannyadalamberbagai konteks,berhadapandengan beragamkarakteristikmanusia yangberbeda,melainkanjuga bisamenjadipanutandancontoh kompetensiperilakubagigenerasi selanjutnya.
Diversifikasi peran murid diterapkan dalam proses belajar, dan berdiskusi untuk membangun kepemimpinan murid.
Seringkali kita melupakan bahwa murid-murid kita adalah manusia yang terus bertumbuh dan berkembang. Artinya, kompetensi yang mereka miliki pada satu waktu bukanlah titik akhir dari capaian yang bisa mereka peroleh. Namun, kompetensi tersebut bisa diasimilasikan dengan beragam kompetensi lain sehingga akan timbul kompetensi-kompetensi baru yang mampu mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan mereka selanjutnya.
Sebagai contoh, seorang murid dengan kompetensi kepemimpinan yang mumpuni di sekolah tidak lantas berarti bahwa kompetensi mereka cukup sampai di titik tersebut. Agar kompetensi ini semakin terasah dan berkembang, kita bisa menyarankan agar mereka mengikuti berbagai kegiatan di luar
Momen murid year 12 Sekolah Cikal berdiskusi mengenai karya Seni Rupa dan Film dalam Pameran Seni Rupa dan Film Internasional tahun 2019, diversifikasi peran adalah salah satu kunci keberhasilan dari proses belajar dan berkarya murid.
sekolah atau mengemban tanggungjawab berbeda di sekolah, misal menjadi asisten guru atau mentor bagi adik-adik kelasnya.
Dengan adanya diversifikasi peran yang dimiliki seorang murid, ia tidak hanya mengembangkan kompetensi kepemimpinannya dalam berbagai konteks, berhadapan dengan beragam karakteristik manusia yang berbeda, melainkan juga bisa menjadi panutan dan contoh kompetensi perilaku bagi generasi selanjutnya.
Rendra Yoanda Pendidik Program Personal and Sosial Education (PsE)