Majalah Harmoni Khatulistiwa Edisi 10 Tahun 2012

Page 1


Majalah

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Harmoni KHATULISTIWA

Edisi 10

Tahun 2012 26 Warta Nasional 28 HAB Daerah 35 Kilas Balik Setahun

halaman

4

Ketua Panitia HAB ke-67 Kementerian Agama Provinsi Kalbar, Drs. HM. Yunus HS. DOK. HARMONI KHATULISTIWA

3 Redaksi Menyapa 4 Laporan Utama 6 Kerukunan 18 Lensa Harmoni 24 Figur

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar, HM. Husain D.Mahmud mendampingi Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, MH. yang akan menjadi Pembina Upacara Hari Amal Bhakti ke-67 Kementerian Agama Prov. Kalbar di Asrama Haji Pontianak.

Kasubbag Hukmas & KUB, Dra. Hj. Sangadah mendapat hadiah umroh dari Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar, HM. Husain D. Mahmud, sebagai salah satu pegawai teladan tahun 2012.


REDAKSI MENYAPA

Kilas Balik Setahun Terbit

Majalah

Harmoni KHATULISTIWA

Edisi 10 Tahun 2012

Majalah Harmoni Khatulistiwa diterbitkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kali­ mantan Barat. Pelindung: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Redaktur: Kepala Bagian Tata Usa­ha, Kasubbag Hukmas dan KUB, Aris Sujarwono SH. Penyun­ting: Zainul Arifin, Welsi Nindya Sari S.Sos. Bendahara: Hj. Nurul Huda Tim Redaksi: H. Syai­ ful Rizan SE.I, Anwari S.Pd.I. M.Ag, Gusti Hijrah Syahputra SH.I, Junaedi S.Kom, Seneng Sutiyoso S.Sos.I, Musa Tarigan S.Pd.K, Made Wiranata S.Ag, Florensius Sutami, Wiyono, Iin Kurniawan SE.I, Lamdani S.Kom. Desain Visual: Rudy Fransiskus, ST Fotografer: Irwanto, Mirza Idrab Alamat Redaksi/Tata Usaha: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provin­ si Kalimantan Barat, Jl. Sutan Syahrir No. 12 Pontianak 78116 Telp. 0561732414 Fax. 0561-761746 Email: aris_humaskalbar@kemenag.go.id Situsweb: kalbar.kemenag.go.id

Assalamu`alaikum Wr.Wb. Pembaca Harmoni Khatulistiwa yang terhormat, Pada edisi spesial akhir tahun 2012, kami mereview kegiatan dari seluruh agama di Kalimantan Barat, Kegiatan dari masing masing bidang dan bimas sebagai representasi perkembangan kerukunan umat beragama di Kalimantan Barat. Dan juga berbagai kegiatan dalam HAB ke-67 Kementerian Agama di Kalimantan Barat Di edisi ini, laporan utama akan menyajikan berita tentang peringatan Hari Amal Bhakti ke67 Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, sedikit kata dan berita, namun diwakili oleh gambar yang dapat menggambarkan banyak warna. Ditambah dengan kilas balik perjalanan Majalah Harmoni Khatulistiwa di tahun 2012. Kami memilih beberapa berita kegiatan umat beragama dari bidang dan bimas, dengan harapan mengingat kembali betapa pen­

tingnya pembinaan umat beragama dalam negara dan diawali dengan dialog kerukunan umat beragama dengan pemerintah. Untuk kali ini ada kolom figur yang menampilkan tokoh besar di Kalimantan Barat. Sebagai akhir, Harmoni Khatulistiwa seperti biasa kembali memberikan kesempatan bagi semua pihak untuk mengirimkan tulisan yang sesuai dengan misi dan visi Kemenag. Dapat berupa artikel maupun berita seputar kegiatan Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Semoga Majalah Harmoni Khatulistiwa akhir tahun ini membawa perubahan bagi kita semua, dan kami mencoba berusaha tampil lebih baik lagi di edisi tahun 2013 nanti. Wassalam, Redaksi.

D

engan ini kami mengundang pembaca setia Majalah Harmoni Khatulistiwa untuk mengirimkan naskah informasi, berupa berita dan artikel seputar Kementerian Agama Kalimantan Barat, dengan format ketentuan: Naskah diketik rapi 1,5 spasi, maksimal 2 halaman polio; dan dilengkapi dengan soft copy, termasuk juga di dalamnya terdapat foto penulis ataiu foto lainnya sebagai ilustrasi yang sesuai dengan tema tulisan yang dikirim. Untuk kiriman berita harap dilengkapi de­ ngan foto dokumentasi kegiatan. Redaksi berhak untuk mengubah judul dan isi naskah dengan tidak mengubah esensinya. Naskah yang tidak dimuat akan dikirim kembali jika dilengkapi dengan amplop dan perangko secukupnya. Naskah yang dikirim wajib di­ sertai fotokopi KTP penulis dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Naskah dikirim ke alamat redaksi Majalah Harmoni Khatulistiwa atau melalui email : aris_humaskalbar@kemenag.go.id. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012

3


LAPORAN UTAMA

Peringatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama RI

Meningkatkan Kinerja dengan Profesionalisme dan Integritas

K

bagian sembako, penyampaian tali kasih para janda pensiunan serta pensiunan pegawai Kanwil Kemenag Kalbar. Sehari sebelum hari puncak, dilaksanakan juga ziarah Makam Pahlawan dan ziarah ke makam para mantan Kepala Kanwil Kemenag Kalbar. Puncaknya Selasa pagi (3 Ja­ nuari 2013) pukul 07.00 WIB akan digelar upacara bendera dalam peringatan HAB ke-67 di halaman Asrama Haji Pontianak dengan Pembina Upacara Gubernur Kalimantan Barat, Drs. Cornelis, MH. Sedangkan pukul 18.00-22.00 WIB digelar malam ramah tamah yang berlangsung di Hotel Grand Kartika. Dalam Peringatan HAB ke-67 Kemenag RI, Menteri Agama Sur­ yadharma Ali mengatakan, profesionalitas dan integritas sengaja

dijadikan sebagai kata kunci pe­ ningkatan kinerja Kementerian Agama. Hal itu bersumber dari kaidah dalam agama yang menyatakan apabila suatu urusan dise­rahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya. Oleh karena itu, pengembangan sumber daya manusia menjadi salah satu agenda penting dalam reformasi birokrasi Kementerian Agama. Suryadharma Ali juga menghimbau, agar seluruh aparatur Kementerian Agama memperbarui paradigma, yaitu bekerja secara dinamis dan proaktif melakukan sinergi dengan unit dan lembaga lain, baik secara internal maupun eksternal, guna memenuhi tuntutan dinamika kementerian dan dinamika masyarakat. Kepala Kanwil Kemenag Kalbar, HM. Husain D. Mahmud mengaDOK. HARMONI KHATUISTIWA

ementerian Agama (Kemenag) RI telah menempuh perjalanan Panjang. Selasa (3 Januari 2013) Kementerian Agama RI genap berusia 67 tahun sejak didirikan pada 3 Januari 1946 Silam. Peri­ ngatan ini dikenal dengan nama Hari Amal Bhakti Kementerian Agama RI. Dalam memeriahkannya, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, STAIN Pontianak, dan Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten dan Kota se-Kalimantan Barat menggelar berbagai kegiatan. Di antaranya telah diselenggarakan berbagai olahraga, seperti tenis lapangan putra dan putri, bola voli, bulu tangkis dan futsal. Selain itu juga digelar bazar, gerak jalan sehat, sunatan massal, pem-

4

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012


FOTO-FOTO: DOK. HARMONI KHATUISTIWA

LAPORAN UTAMA

takan, dalam bidang pening­katan kehidupan beragama, Kanwil Kemenag Kalimantan Barat telah melaksakan berbagai program. Di antaranya bantuan fisik di bebe­ rapa rumah ibadah, gerakan maghrib mengaji, bantuan kitab suci, pembinaan penyuluh agama, pe­ ningkatan kualitas kerukunan umat beragama yang diwujudkan melalui pertemuan pemuka agama. Sementara itu di bidang pendidikan agama di Kalimantan Barat, Kanwil Kemenag juga melaksanakan peningkatan kualitas guru baik melalui kegiatan orientasi, workshop maupun program bantuan peningkatan pendidikan bagi guru maupun bantuan sarana dan prasarana madrasah. Sedangkan di bidang penyelenggaraan di bidang haji, Kanwil Kemenag juga terus meningkatkan pela­yanan ibadah haji, menyempurnakan sistem penyelenggaraan ibadah haji yang memungkinkan jamaah haji terlayani dengan baik. Ini demi terwujudnya tugas dan fungsi Kementerian Agama sesuai visinya ingin mewujudkan masya­ rakat Kalimantan Barat yang taat beragama, berakhlah mulia, rukun, cerdas, sehat dan sejahtera lahir batin. (Humas Kanwil Kemenag) Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012

5


KERUKUNAN

Dialog Kerukunan Antara Pemerintah dan Tokoh Agama DOK. HARMONI KHATUISTIWA

S

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

Ketua PW Muhammadiyah Kalbar, Ahmad Jaiz, S.Ag. M.Ag. menyampaikan materi seputar kerukunan.

alah satu pilar kerukunan yang amat penting dalam menjaga tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia ini adalah Kerukunan Antara Umat Beragama dengan Pemerintah. Hal ini sejalan dengan kondisi serta keberagaman masyarakat Indonesia yang madani dan heterogen. Kerukunan Antara Umat Bera足 gama dengan Pemerintah merupakan paduan dari Kerukunan Umat Seagama, Kerukunan Antar Umat Beragama, yang masing-masing komponen tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain. Jika salah satu dari komponen tersebut terganggu atau terjadi konflik, maka dapat merusak 2 komponen lainnya. Hal yang berakibat fatal terhadap seluruh sendi dan roda kehidupan, bahkan dapat mengancam stabilitas negara dan bangsa, serta menimbulkan citra dan pandangan

Pejabat dari Biro Kessos Setda Kalbar menyampaikan materi tentang kebijakan Pemprov Kalbar di Bidang Keagamaan.

6

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012


DOK. HARMONI KHATUISTIWA

KERUKUNAN

Kabag Tata Usaha Drs. H. Mustolih, M.Si.

Kakanwil Kementerian Agama Prov.Kalbar menyampaikan kerukunan umat bera­ gama penting bagi Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

mas keagamaan di tingkat Provinsi Kalimantan Barat dan pembimas di tingkat Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar. Narasumber yang ditampilkan berasal dari PKUB Kementerian Agama, Pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Akademi, serta Muspida terkait yang ada. Berbagai usul serta rekomendasi yang diberikan oleh peserta bagi narasumber maupun panitia sebagai masukan bagi kebijakan terkait di bidang agama, sehingga masyarakat pada daerah terpencil bisa merasakan aplikasinya. Serta sebagai dasar usulan untuk rencana kegiatan di tahun mendatang yang akan dima­ sukkan dalam DIPA. (Harmoni Kha­tulistiwa)

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

negatif bangsa luar negeri terhadap Negara Indonesia yang kita cintai ini. Untuk itulah Subbag Hukmas & KUB Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat mengadakan kegiatan Dialog Kerukunan Antara Pemerintah dan Tokoh Agama, guna menjembatani kebutuhan dan keadaan yang berkembang di masyarakat. Sehingga kerikil-kerikil tajam yang dapat memicu konflik di akar rumput dapat sedini mungkin dicegah serta dihindari. Dalam kegiatan yang dilaksanakan tanggal 28-30 Mei 2012 ini bertempat di Hotel Merpati Pontianak. Peserta adalah para tokoh agama perwakilan dari 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Barat, serta tokoh or-

Kabag Tata Usaha, Drs. H. Mustolih, M.Si. dan Kasubbag Hukmas & KUB, Dra. Hj. Sangadah bersama Forkupelia.

Sebagai bangsa yang besar, Indonesia memiliki berma­ cam corak dan tipe masya­ rakat yang beraneka ragam dari Sabang sampai Mer­ auke, Indonesia merupakan khazanah bangsa madani yang tidak dimiliki oleh bangsa manapun di dunia ini. Keanekaragaman itu memang telah digariskan oleh Tuhan Yang Maha Esa, dari sejak dahulu kala sudah termaktub dalam sejarah se­ bagai bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika Menghadapi era perda­ gangan bebas dimana tidak ada batas antara negara satu dengan negara lain, maka pondasi kerukunan dan ke­ bersamaan perlu diperkuat, sehingga intervensi dari luar yang mengancam dis­ integrasi bangsa Indonesia bisa ditangkal. Kerukunan dan persaudaraan sesama bangsa Indonesia adalah poin terbesar dalam mem­ perkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini, karena kita satu.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012

7


KERUKUNAN

Pesantren Kilat 2012

R

khusus untuk menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk. Salah satu kegiatan positif yang dapat memperdalam ilmu-ilmu agama adalah pesantren kilat. Pesantren kilat sering diadakan oleh lembaga-lembaga pendidikan formal Kementerian Agama seperti Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah, demikian pula sekolah formal dibawah naungan Diknas Provinsi maupun Kota mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dengan cara mewajibkan para siswa/siswinya untuk mengikuti pesantren kilat. Pada Bulan Ramadhan tahun ini, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang Mapenda, Drs. H. Ridwansyah, M.Si. beserta rombongan menghadiri kegiatan pembukaan pesantren kilat yang dilaksanakan di Kabupaten Landak. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Landak yang dipusatkan di Masjid Raya Keraton Landak. Dalam sambutannya Ridwanyah menyampaikan bahwa kegiatan se­ perti pesantren kilat ini mesti dilestarikan, karena di dalamnya banyak manfa’at yang dapat diperoleh oleh peserta maupun panitia, begitu se-

maraknya kegiatan ramadhan ini sehingga tempat yang dipergunakan untuk mengadakan pesantren kilat tidak hanya dilaksanakan di dalam gedung-gedung sekolah atau ruang masjid tetapi ada juga yang menga­ dakan pesantren kilat di ruang terbuka, seperti pegunungan dan di padepokan-padepokan taman wisata yang jauh dari kerumunan orangorang banyak yang tujuan utamanya adalah supaya bisa khusyuk dan serius dalam menjalankan ibadah. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Landak H. Mujadzie Barmawie, menjelaskan bahwa kegiatan pesantren kilat umumnya dilaksanakan selama satu atau dua minggu pada awal bulan ramadhan, tetapi pada saat ini pesantren kilat hanya dilaksanakan selama tiga hari. Adapun materi yang diberikan pada pesantren kilat biasanya kegiatankegiatan yang bernafaskan rohani dan pendalaman ilmu-ilmu agama, misalnya membaca Al Qur’an, praktik wudlu, shalat, tayamum, adzan, menghafal surat-surat pendek dan ayat-ayat pilihan, doa-doa, mende­ ngarkan ceramah, dan berdiskusi tentang keislaman. Tetapi pada akhirakhir ini, materi pesantren kilat tidak hanya mempelajari ilmu-ilmu religius tetapi juga ada materi-materi umum

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

amadhan adalah bulan mulia yang memberikan kesempatan kepada setiap umat Islam untuk me­ ningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Oleh karena itu setiap umat muslim menggunakan sebaik-baiknya waktu pada bulan Ramadhan ini untuk memperbanyak ibadah dan pengetahuan keagamaan. Pada awal-awal bulan ramadhan yang telah lewat, kita menyaksikan dan melihat banyak lembaga-lembaga pendidikan seperti Madrasah, sekolah umun seperti SD, SMP dan SMA serta takmir dan remaja masjid sibuk untuk mengadakan kegiatankegiatan yang bernafaskan islami pada awal-awal bulan Ramadhan. Tradisi mengadakan kegiatan-kegiatan islami selama bulan ramadhan, merupakan kegiatan yang sangat baik dalam menumbuhkan semangat untuk meningkatkan wawasan pengetahuan agama dan melaksanakan amal ibadah yang sesuai dengan ajran Islam, khususnya pada awal minggu pertama, agar bulan yang penuh berkah ini diisi dengan amal ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kegiatan selama bulan ramadhan sudah pasti bernuansa rohani, se­ perti siraman rohani dan bimbingan

Kabid Mapenda,Drs.H.Ridwansyah,M.Si bersama KH.Zainuddin Ahmad saat Pesantren Kilat di Pondok Pesantren Assalam Pontianak.

8

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012


KERUKUNAN juga pro aktif menyelenggarakan pesantren kilat bagi para siswa sekolah umum selama bulan ramadhan sehingga para siswa sekolah umum di kota-­kota besar dapat menyelami kehidupan asrama (mukim) di pesan­ tren yang sarat dengan nilai kebersamaan dan kebersahajaan. Pesantren kilat yang diselenggarakan langsung oleh Pondok Pesan­tren yang sehari-hari memang menyelenggarakan pendidikan keagamaan diharapkan dapat memberikan pemahaman keislaman yang menyeluruh (kaffah) dan tidak instant sehingga para siswa sekolah umum dapat memahami substansi ajaran agama dan tidak tejebak pada simbolisme agama yang seringkali bermuara pada ekstrimisme, radikalisme dan anarkisme. Kita tentunya prihatin dengan kecenderungan ekstrimisme dan radikalisme yang melanda kaum muda pelajar dan mahasiswa di sekolah dan kampus umum yang salah satunya disebabkan pemahaman agama yang simbolik dan instan. (Har­ moni Khatulistiwa)

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

seperti, psikologi yang menenkankan pentingnya mengetahui siapa manusia itu sebenarnya dan bagaimana harus berintraksi antara satu dengan yang lain, outbound atau permainan di luar ruangan, pentas musik, pentas teater, dan sebagainya. Mujadzie juga menjelaskan bahwa manfaat mengikuti pesantren kilat adalah selain mendapatkan ilmu agama dan dapat menjalankan ibadah puasa dengan khusus juga memperoleh banyak pengalaman berharga misalnya, berlatih mandiri, rasa sosial dan setia kawan jadi lebih meningkat, serta memupuk rasa kebersamaan. Pesantren kilat tampaknya dapat dijadikan alternatif pendidikan islami bagi siswa sekolah umum di kota-kota besar yang relatif kurang mendapatkan pelajaran keagamaan. Pesantren kilat selama bulan Ra­ madhan diharapkan dapat meningkatkan ketakwaan para siswa sekolah serta menanamkan kepedulian sesama. Akan lebih baik lagi bila para pengelola pondok pesantren

Kabid Mapenda, Drs.H.Ridwansyah,M.Si saat memberikan tausiyah pesantren kilat di Kabupaten Landak.

Kabid Mapenda Drs. H. Ridwansyah, M.Si. Sebaiknya ditanamkan pen­ didikan agama sedini mung­ kin bagi anak kita, supaya bisa mengetahui dengan benar tindak tanduk perbua­ tan yang dilakukan. Dalam hal kerukunan, hendaknya tidak membatasi ruang gerak pergaulan bagi anak untuk bermain bersama, belajar bersama dan tumbuh dalam hidup berdampingan dengan sesama anak dari agama lain, karena pada fitrahnya manu­ sia adalah insan yang bersifat sosial, saling membutuhkan dalam hablum minannas se­ mua komponen, tanpa mem­ bedakan SARA. Harapan kedepan hendak­ nya kerukunan umat bera­ gama selalu dijaga dan dibina,karena dengan kerukunan yang terjalin dengan baik akan memu­ dahkan segala ruang lingkup kehidupan. Ekonomi akan maju,pendidikan anak akan terpenuhi dan stabilitas ekonomi dan roda pemerin­ tahan akan berjalan sesuai dengan kondisi yang baik dan teratur.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012

9


KERUKUNAN

Profesionalisme Penyuluh dan Pengurus Majlis Ta`lim

D

mantan Barat, HM Husain D. Mahmud. Maksud diadakannya Orientasi dan Konsultasi Penyuluh Agama Islam Fungsional adalah agar peserta dapat memahami pentingnya tugas penyuluh di era informasi dan globalisasi serta keikutsertaannya dalam mensukseskan pembangunan nasional. Selain itu kegiatan tersebut bertujuan untuk menambah keilmuan dan wawasan keagamaan, mengefektifkan tugas penyuluh di lapangan dan terjadi koordinasi yang baik di lapangan serta terbentuknya jejaring kerja penyuluh yang lebih efisien, sebagaimana ditegaskan Ketua Panitia Dra. Isriyah.

Sedangkan pelaksanaan kegiatan Orientasi Peningkatan Kualitas Pengurus Majelis Taklim bertujuan meningkatkan wawasan dan pengetahuan keislaman yang lebih mendalam bagi pengelola dan anggota majelis taklim dan dapat melaksanakan programnya dengan baik, profesional, efektif dan efisien serta menjadi wadah untuk meningkatkan silaturahim dan sharing antar pengelola majelis taklim di Kalimantan Barat. Sebelum membuka secara res­ mi kegiatan tersebut, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan beberapa pesan kepada seluruh

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

alam rangka meningkatkan kualitas penyuluh agama Islam di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat dan meningkatkan peran pendidikan non formal di bidang Agama Islam maka Bidang Penamas Kanwil Kemenag Kalbar menyelenggarakan kegiatan Orientasi serta Konsultasi Penyuluh Agama Islam dilanjutkan Peningkatan Kualitas Pengurus Majelis Taklim se-Kalimantan Barat Tahun 2012. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Merpati Pontianak, akhir Maret hingga awal April 2012 dan dibuka langsung oleh Kakanwil KeÂŹmenterian Agama Provinsi Kali-

Pemberian cinderamata oleh Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud kepada Imam Masjid Aqsha Prof. Dr. Mahmud Shiyam saat berkunjung di Pontianak.

10

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012


DOK. HARMONI KHATUISTIWA

KERUKUNAN

Kabid Penamas, Dra. Hj. Isriyah memberikan piala kepada juara II MTQ Nasional di Ambon.

tuntut peran sertanya sesuai dengan tuntutan zaman. Dalam kaitan pembangunan bidang peningkatan kualitas pen­yuluh agama Islam beliau berharap agar para penyuluh mampu menyampaikan dakwahnya dengan menggunakan sarana teknologi informasi serta menguasai internet sebagai sarana untuk pengembangan wawasan yang tak terbatas. Peserta kegiatan adalah para penyuluh agama Islam fungsional dan pengurus majlis taklim seKalimantan Barat, masing-masing 40 orang. Narasumber berasal dari pejabat di Kanwil Kemenag Kalbar, dosen STAIN Pontianak, penyuluh agama Islam fungsional dan BKMT Provinsi Kalimantan Barat. (Har­ moni Khatulistiwa)

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

peserta bahwa peranan Penyuluh Agama Islam Fungsional sangat penting sebagai aparatur pemerintah yang berhubungan langsung dengan masyarakat di lapisan bawah untuk memberikan penerangan dan pendidikan keagamaan Islam ke¬pada masyarakat serta menjadi ujung tombak Kementerian Agama. Sedang majelis taklim merupakan salah satu lembaga non formal yang sangat berperan dalam me­ nyukseskan pembangunan nasional, khususnya di dalam mencerdaskan bangsa. Di samping itu juga majlis taklim memberikan kontribusi yang signifikan dalam rangka membina moral bangsa yang mengedepankan dakwah baik billisan maupun bilhal. Oleh karenanya, keberadaan majelis taklim/lembaga dakwah semakin di-

Kultum dzuhur saat bulan Ramadhan 1433 H oleh Ust. H. Syauki, Lc.

Kabid Penamas Dra. Hj. Isriyah Situasi Kerukunan Umat Beragama di Kalbar seka­ rang ini dalam Kondisi yang baik, tanpa perselisihan yang berarti dan berujung konflik. Pengharapan di masa yang akan datang agar situasi di Kalbar terjaga aman dan tentram baik intern agama itu sendiri maupun dengan antar umat beragama, juga adanya kerukunan antar tokoh agama, masyara­kat dengan pemerintah. Di tahun 2013 ini, Bidang Penaiszawa sen­ diri mempunyai Program pertemuan antar ormas islam dan juga pertemuan Pe­nyuluh Fungsio­nal. Dalam Kedua pertemuan ini akan kami masukkan materi yang menekankan kepada masyarakat akan penting­nya Kerukunan Umat Beragama diapli­ kasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bahwa jika ada konflik, akan menimbul­ kan ketimpangan dalam masyarakat baik dari segi ekonomi, sosial, dan bu­ daya.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012

11


KERUKUNAN

Bimbingan Penyuluh Agama Kristen

P

Bimbingan Penyuluh Agama Kristen se-Kalimantan Barat Tahun 2012 yang digelar di Hotel Merpati Pontianak, Senin (23 April 2012). Laporan ketua panitia penyelenggara kegiatan oleh Pembimas Kristen Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar, Drs. Y. Kalvin Pieter, M.Si mengatakan bahwa kegiatan ini dimaksudkan agar peserta dapat memahami pentingnya tugas penyuluh di era reformasi dan globalisasi dan keikutsertaannya untuk menyukseskan pembangunan nasional. Dengan tujuan untuk lebih mengefektifkan tugas penyuluh agama di lapangan dan juga agar terjadi koordinasi yang baik di lapangan serta terbentuknya jejaring kerja penyuluh Agama Kristen yang lebih efisien. Kegiatan Bimbingan Penyuluh Agama Kristen tersebut dibuka langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa peran Kementerian Agama ke depan semakin penting dan strategis,

karena sesuai dengan rekomendasi Nasional Summit 2009 bahwa isu utama pembangunan agama setidak­ nya mencakup tiga hal yaitu: Pertama, Peningkatan Wawasan Keagamaan yang dinamis, Kedua, Penguatan pe­ ran Agama dalam pembentukan karakter dan peradaban Bangsa, Ketiga, Peningkatan Kerukunan umat bera­ gama dalam membangun kerukunan Nasional. Dalam arahannya beliau juga menjelaskan bahwa Penyuluh Agama berperan sebagai pembimbing umat dengan rasa tanggung jawab, membawa masyarakat kepada kehidupan yang sesuai dengan ajaran agama dan diimplementasika melalui pikiran, ucapan dan perbuatan sehari-hari sehingga akan tercipta masyarakat yang berbudaya luhur, aman dan sejahtera. Penyuluh Aga­ma adalah pembim­ bing, pemberi petunjuk, pengayom dan penggerak masyarakat dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara yang dilakukan melalui pendekatan bahasa Agama. (Harmo­ ni Khatulistiwa)

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

enyuluh Agama adalah mitra dan aparat Kementerian Agama sekaligus sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan tugas pendidikan agama pada masya­ rakat dalam mencapai kehidupan yang bermutu dan sejahtera lahir dan batin. Kedudukan Penyuluh Agama di tengah-tengah masyarakat sangatlah penting dan strategis, mengingat kondisi umat yang membutuhkan siraman dan pencerahan agama. Yang demikian ini dikarenakan umat seringkali dihadapkan kepada persoalan yang serba sulit, himpitan ekonomi yang berkepanjangan, lapangan pekerjaan yang terbatas, ditambah lagi benturan nilai-nilai sosial budaya. Berangkat dari kondisi tersebut, tugas penyuluh sangat berat, dan diperlukan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Dengan Besarnya Peran Penyuluh pada masyarakat maka Bimas (Bim­ bingan Masyarakat) Kristen Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat menyelenggarakan

Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, HM.Husain D. Mahmud bersama Pembimas Kristen,Drs.Y.Kalvin Peter saat memberikan penghargaan kepada beberapa tokoh Kristen yang berprestasi.

12

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012


KERUKUNAN

Pertemuan Tokoh Kristen se-Kalbar agama Kristen untuk mengajak umatnya menciptakan suasana damai dan tenang. Jangan sampai terjadi gesekan-gesekan sosial yang berakibat merugikan semua tatanan yang sudah terbangun.. 5. Dari pertemuan tokoh-tokoh Agama Kristen diharapkan ada rekomendasi sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut. Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan reward kepada peraih medali dalam kegiatan Pesparawi Nasional X Tahun 2012 yang berlangsung pada tanggal 1 s/d 11 Juli 2012 di Kendari Sulawesi Tenggara, Kontingen Kalimantan Barat meraih 3 Medali Emas dari cabang lomba solo Remaja/ Pemuda Putri atas nama Inggrid Putri Aliman, Solo Anak Putra/Putri Usia 7-9 tahun atas nama Tiara Intan Kusuma (Yaya). Selanjutnya usai acara pembukan di tutup dengan doa dan foto bersama dengan seluruh peserta dan para undangan serta pejabat yang hadir. (Harmoni Khatulistiwa)

Pembimas Kristen Drs.Y.Kalvin Pieter,M.Si

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

A

cara pertemuan pemuka Agama Kristen Tahun 2012 pada hari Senin 6 Agustus 2012 yang bertempat di Grand Kartika hotel Jalan Rahadi Oesman Pontianak. Acara dibuka pada pukul 18.00-20.30 WIB. Dalam Sambutnya Bapak Kakanwil menyampaikan beberapa hal yang sangat penting dan mendesak dalam pembinaan umat beragama dalam membentuk insan yang bertakwa sebagai tujuan utama pembangunan bangsa Indonesia yang seutuhnya sejahtera lahir dan bathin. Dalam sambutan nya Beliau mengharapkan agar: 1. Kepada tokoh-tokoh Agama Kristen untuk membina ummatnya dengan baik sehingga semua umat dapat mengamalkan ajaran agamanya dengan baik. 2. Mendorong ummatnya dan memotifasi untuk mengkaji Alkitab sebagai ajaran yang Mutlak dari Tuhan untuk menuntun hidup umatnya berada di jalan yang benar sehingga tidak terjadi penodaan nilai- nilai agama dan mebuat aliran aliran uyang sesat. 3. Demikian pula kepada siswa siswi di sekolah agar sebelum proses belajar mengajar di mulai agar di ta­ namkan terlebih dahulu nilai-nilai agama dengan membaca Alkitab sebelum belajar. Dalam rangka mendorong program-program inilah Kementerian Agama Kalbar mengupayaka semaksimal mungkin dengan pengadaan kitab suci masing-masing agama yang jumlah nya tiap tahun anggaran selalu di naikkan agar dapat menjangkau seluruh umat yang membutuhkan kitab suci. 4. Menghadapi Pilkada di KalBar bulan September yang akan datang di harapkan kepada tokoh- tokoh

Pembimas Kristen, Drs.Y.Kalvin Pieter, M.Si dalam acara pertemuan Tokoh Agama Kristen Kalimantan Barat.

Masih perlu sinkronisasi dalam kerukunan umat beragama, baik internal maupun eksternal diling­ kungan umat beragama. Perlu kesepahaman dalam pendirian rumah ibadah se­ hingga tidak menimbulkan pergesekan di masyarakat. Sehingga harus memberikan pencerahan atau sosialisasi di lingkungan umat beraga­ ma masing masing. Harapan menciptakan Kali­ mantan Barat yang harmo­ nis, karena dengan kehar­ monisan umat beragama dapat menciptakan kelan­ caran pembangunan, baik fisik maupun non fisik, spi­ ritual kemasyarakatan. Den­ gan situasi yang kondusif, Kalimantan Barat akan berkembang karena pemilik modal akan menanamkan modal dan berinvestasi. Menciptakan masyarakat Kalimantan Barat yang rukun, sehat, sejahtera lahir dan bathin. Karena dengan masyarakat yang damai dan rukun, perekonomian akan maju dan sejahtera.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012

13


KERUKUNAN

Pertemuan OMK Regio Provinsi Gerejawi KAP

P

Komisi Kepemudaan KWI (Komkep KWI) bertujuan sebagai pembekalan, penanaman, dan penyampaian nilainilai OMK. Pendidikan nilai yang dimaksud di sini adalah Pembinaan OMK dalam terang sabda Allah yang berpusat pada Kristus menjadi mo­ del dan sabdanya menjadi pelita dan cahaya yang menjiwai kaum muda dalam mengamalkan ajaran Sang Guru untuk menjawab tantangan ke depan yang dihadapi oleh Gereja dan juga masyarakat katolik. Melalui pendidikan nilai, Semara sebagai Diretur Bimas Katolik berharap bahwa OMK dapat bergerak dan berdaya baik secara individu untuk mau dan siap memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya bagi perbaikan dan pembangunan budaya, masyarakat, bangsa dan gereja dimasa kini

dan yang akan datang. Sementara itu kebijakan peme­ rintah sangat mendukung terwujudnya hal tersebut dan diimplementasikan dalam bentuk kegiatan, antara lain khususnya dalam meningkatkan peran serta secara aktif kaum muda dalam pembangunan. Secara konkret kegiatan akan diarahkan dalam berbagai persoalan sesuai dengan konteks wilayah setempat. Misalnya, memberikan penyadaran kepada kaum muda untuk meningkatkan kualitas peran serta mereka di dalam menanggulangi, mencegah atau menu-runkan persebaran dalam penularan HIV/AIDS, dalam melestarikan lingkungan hidup dalam memajukan perekonomian, menghindarkan kekerasan rumah tangga dan dalam partisipasi

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

ertemuan Pembina Orang Muda Katolik (OMK) Regio Provinsi Gerejawi Keuskupan Agung Pontianak (KAP) secara resmi dibuka Direktur Jenderal Bimas Katolik Kementerian Agama RI, SeÂŹmara Duran Antonius bertempat di Hotel Kapuas Palace, Rabu (13 Juni 2012). Pembukaan kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Urusan Agama Katolik, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar, Ketua Komisi Kepemudaan KWI, Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Pontianak dan para narasumber kegiatan. Pertemuan yang berlangsung atas kerjasama Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimas Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia dan

Ketua MPR RI, H.Taufik Kiemas, Beberapa Anggota DPR RI, Gubernur Kalimantan Barat, Drs. Cornelis, MH. dalam pembukaan Kongres Pemuda Katolik Nasional di Kalimantan Barat.

14

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012


KERUKUNAN ma keberagaman budaya di Indonesia sebagai suatu kenyataan dan sebagai kekayaan yang patut disyukuri, bersikap penuh hormat dan kasih terhadap kebudayaan sebagaimana Yesus Kristus lakukan, mengedepankan dialog dalam setiap perjumpaan, bersikap rendah hati untuk belajar beriman dari setiap orang yang beragama dan berkepercayaan lain, dan menghidupi spiritualitas yang memerdekakan dengan semangat keadilan dan kebenaran dengan tetap menaruh bela rasa terhadap kaum miskin dan terpinggirkan. Dengan demikian kegiatan ini dijadikan sebagai momen penting menuju penggapaian cita-cita bersama pemerintah dan gereja. Di akhir sambutannya Samara berharap, agar peran dan keterlibatan masyarakat Katolik, khususnya OMK, dalam pembangunan nasional menuju Indonesia yang aman, damai, adil, demokratis, dan sejahtera dapat dirasakan seluruh masyarakat Indonesia. “Semoga dipertemuan ini para peserta dapat sungguh-sungguh dan serius mendengar serta mengolah apa yang disampaikan oleh para narasumber, sungguh-sungguh menggunakan waktu sebaik mungkin untuk berdis­ kusi dan mengutarakan gagasan yang dapat membangun masa depan OMK, serta benar-benar mengambil keputusan penting untuk pembinaan OMK di tempat Anda bertugas”, tutupnya. (Suryama)

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

aktif dibidang politik. Selain itu Semara mengungkapkan, pada Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) tahun 2005 telah direkomendasikan kepada semua elemen masyarakat Katolik tentang perlunya pembetukan gerakan kaum muda sebagai pemimpin dalam upaya pengembangan keadaban publik. Dalam konteks ini pula OMK membutuhkan pendampingan agar tidak bergerak sendirian dan menyimpang dari jalur yang diharapkan Negara dan Gereja. Pendam­ pingan OMK menjadi amat penting mengingat tantangan Bangsa dan Gereja ke depan yang semakin kompleks. Tantangan tersebut antara lain pengaruh negatif arus globalisasi dan kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat. Bila tidak didampingi, OMK bisa terjebak dan terjerumus pada tren hidup dengan pola dan perilaku yang hanya serba simbol lahiriah dan superficial, pola hidup konsumtif hanya pergi ke mal, kafe, dan dunia gemerlap (dugem), kurang daya kritis, hanya suka mengambil jalan pintas, serta hanya mengejar aneka kesempatan dan lompatan sukses instant tanpa pejuangan riil. Begitu juga pada SAGKI Tahun 2010 yang lalu, ada nilai-nilai dan semangat yang patut dikembangkan bersama OMK di tengah pluralitas baik dalam skala lokal, nasional, maupun antar bangsa. Nilai-­nilai tersebut adalah meneri-

Kakanwil Kementerian Agama Prov. Kalbar, HM. Husain D. Mahmud bersama Pembimas Katolik, Drs.Yosep saat pembukaan rakerda Bimas Katolik se-Kalimantan Barat.

Pembimas Katolik Drs. Yosep Kerukunan umat meningkat, menambah kesadaran umat untuk hidup berdampingan serta tumbuhnya tenggang rasa. Selain itu adanya kepedulian dari pemerintah daerah dalam meningkatkan stabilitas keamanan dan ketertiban. Terjadi perimbangan dalam se­ mua aspek yang ada baik di sektor pendidikan, kemasyarakatan, ekonomi, pendidikan sosial budaya. Bila hal ini terjalin dan tercapai dengan baik oleh Pemerintah Daerah setem­ pat, maka kerukunan akan tetap terjaga dan stabilitas tetap terpelihara. Harapan dalam pembe­ nahan kerukunan dari pengurus FKUB, dan mem­ permudah perizinan dalam pendirian rumah ibadah sehingga mudah dalam menjalankan ibadah. Ter­ jamin kebebasan beribadah dan hidup bermasyarakat yang dijamin oleh peme­ rintah dan undang undang.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012

15


KERUKUNAN

Kesehatan Remaja Penting bagi Tegaknya Agama

K

hatian. Pemuda merupakan salah satu elemen masyakat terpenting dan menjadi tugas yang mendesak bagi kita untuk membina Akhlak, ilmu pengetahuan maupun masalah kesehatan pribadi. Pemuda merupakan generasi penerus pembangun bangsa. Dimana arah bangsa berada di tangan mereka. Bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki pemuda yang berakhlak baik dan berintelektual tinggi. Generasi yang baik diharapkan dapat menghasilkan generasi yang bermutu tinggi demi kemajuan bangsa. Dalam Sambutannya, Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang Hazawa, Drs. Abdul Rojak, mengatakan bahwa pem-

binaan generasi muda adalah suatu pekerjaan yang unik karena kita memasalah kan manusia oleh manusia sendiri. Atas dasar ini lanjutmya, kira足 nya bangsa kita dengan penuh kesadaran menjadikan masalah pembinaan generasi muda menjadi masalah nasional dengan memasuk足 kan dalam garis-garis besar haluan Negara yang terdapat dalam ketetapan MPR No.IV/MPR/1978, strategi pembinaan generasi muda ditentukan sebagai berikut yaitu Pertama, Pembinaan Generasi muda diarahkan untuk mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberikan bekal-bekal di antara足 nya keterampilan, kepemimpinan,

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

antor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat terus berupaya melaksanakan program pembinaan umat.. Setelah sebelumnya mengadakan kegiatan Pembinaan Penyuluh Agama Hindu yang berlangsung pada tanggal 26-28 April 2012 bertempat di Hotel Merpati Pontianak, Bimbingan Masyarakat (Bimas) Hindu, kembali menggelar kegiatan pembinaan umat berupa Workshop Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja Hindu di tempat yang sama, Sabtu (26 Mei 2013) kemarin. Sebagainama kita ketahui dinegara manapun juga masalah pembinaan pemuda adalah masalah pembinaan generasi yang banyak menyerap per-

Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud menyerahkan bantuan kepada Ketua PHDI Kalbar, Ir. Pandita Putu Dupa Bandem ketika peringatan Nyepi Bersama di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat.

16

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012


DOK. HARMONI KHATUISTIWA

KERUKUNAN

Pembimas Hindu Wayan Slamet, S.Pd. Ketua PHDI Kalbar, Ir. Pandita Putu Dupa Bandem dan Pembimas Hindu, Wayan Slamet, S.Pd. dalam persiapan ogoh-ogoh menyambut Hari Raya Nyepi.

kesegaran jasmani, daya kreatif, patriotisme, idealisme, kepribadian dan budi pekerti yang luhur. Untuk itu perlu diciptakan iklim yang sehat, sehingga meningkatkan kreatifitas generasi muda berkembang secara wajar dan bertanggung jawab. Dalam rangka itu perlu ada usahausaha guna mengembangkan gene­ rasi muda untuk melibatkannya dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara serta pelaksanaan pembangunan nasional. Kedua, Pengembangan wadah pembinaan generasi muda seperti sekolah, organisasi fungsionil pemuda antara lain; KNPI, Pramuka, organisasi olahraga, dan lain-lainnya. “Karena itu, penambahan fasilitas dan sarana yang memungkinkan bagi pengembangan kepemudaan sangatlah diperlukan,” ujarnya. Menurut Rojak, landasan etika, moral dan agama memegang peran sangat strategis. Mengingat landasan etika, moral dan agama tersebut mengantarkan seseorang pada perilaku yang santun, membentuk sikap dan kepribadian yang luhur dalam mengamalkan ajaran agamanya. Pengalaman ajaran agama yang pertama dan utama adalah di

dalam keluarga, mengingat keluarga merupakan cermin bagi masyarakat untuk menilai, apakah seseorang itu dalam berinteraksi sosial telah membawa energi positif atau sebaliknya. Sehingga menjadikan pemuda Hindu yang suputra, sarjana yang sujana mampu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dapat membangun manusia Indonesia seutuhnya dan masya­ rakat Indonesia seluruhnya. “Sehubungan dengan itu, perlu diwujudkan pola kebijaksanaan secara nasional dan menyuluh untuk menangi masalah-masalah pengembangan generasi muda secara menyeluruh dan terpadu,” ungkap Rojak. Diakhir sambutannya beliau mengajak generasi muda agar terus berupaya meningkatkan kompetensi pengetahuan, wawasan dan kepekaan sosial, mengingat masya­ rakat semakin cerdas dan kritis. Te­rus meningkatkan kewaspadaan karena remaja sangat rentan terhadap hal-hal yang dapat memicu konflik. “Dan yang terpenting adalah mempertebal dan meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang maha Esa,” tutupnya. (Harmoni Khatulistiwa)

Untuk Kalimantan Barat, pada Kabupaten/Kota cukup baik dan kondusif, tidak ada konflik atau gesekan yang berarti di masyarakat. Karena umat Hindu juga ber­ interaksi dan membutuhkan bantuan dengan umat agama lain dalam berbagai kegiatan keagamaan, seperti upacara melasti, pawai ogoh-ogoh dan sebagainya. Lembaga parisa­ da provinsi sebagai majelis tertinggi akan melakukan pembinaan kepada umat be­ ragama seluruh kabupaten/ kota se-Kalimantan Barat se­ bagai bentuk solodaritas dan memperkokoh persaudaraan sesama umat hindu. Harapan di masa menda­ tang, bahwa tidak ada konflik atau gangguan yang dapat merusak stabilitas keruku­ nan, baik keamanan maupun masalah lainnya. Selain itu membutuhkan perhatian pemerintah dalam pembe­ rian bantuan kepada lem­ baga keagamaan dan rumah ibadah, karena tanpa ban­ tuan pemerintah sulit untuk berkembang.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012

17


LENSA HARMONI

1

2

4

5

7

8

11

10

18

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012


3

6 9

12

FOTO-FOTO: DOK. HARMONI KHATUISTIWA

LENSA HARMONI

Keterangan Foto: 1. Kabid Urais, Drs. HM. Yunus HS mengambil kupon undian pada jalan santai HAB ke-67 Kementerian Agama Kalimantan Barat. 2. Kakanwil Kementerian Agama ProvinsiKalbar,H.M.Husain D.Mahmud bersama Kabag Tata Usaha,Drs. H. Mustolih, M.Si. dan Kabid Urais Drs. HM. Yunus HS menabur bunga di Taman Makam Pahlawan setelah upacara ziarah di Taman Makam Pahlawan Patria Jaya. 3. Manager Marketing Grand Kartika Hotel menyerahkan doorprize untuk jalan santai kepada Panitia HAB Ke 67 Kementerian Agama Provinsi Kalbar. 4. Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud bersama Kabid Urais, Drs. HM. Yunus HS., Kabid Hazawa,Drs. H. Abdul Rojak dan Kabid Pekapontren H. Wildan, S.HI saat persiapan pertandingan tim tenis putri Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. 5. Kabid Urais yang juga Ketua Panitia HAB ke67 Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Drs. HM. Yunus menyampaikan laporan panitia pada malam tasyakuran HAB ke-67 di Grand Kartika Hotel Pontianak. 6. Tim Nasi Goreng Subbag Hukmas dan KUB sebelum memulai acara pertandingan membuat nasi goreng dalam rangka HAB ke-67. 7. Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar, HM. Husain D. Mahmud, Kabag Tata Usaha, Drs. H. Mustolih,M.Si., Pembimas Hindu, Wayan Slamet, S.Pd. dan Kasubbag Ortala dan Kepegawaian, Syakirin, S.HI. M.AP. saat pelepasan jalan santai HAB ke-67. 8. Kabid Mapenda, Drs. H. Ridwansyah, M.Si beserta keluarga saat jalan santai HAB ke-67 Kementerian Agama Kalbar. 9. Tim Volley Ball Kanwil Kementerian Agama Kalbar sebelum bertanding dengan tim satker lain dalam HAB ke-67. 10. H.Rahmatullah, S.IP dan H. Joko Winardi, M.Pd. saat pembacaan Pembukaan UUD 1945 dan Panca Prasetya pada Upacara Puncak Peringatan Hari Amal Bhakti Ke 67 Kementerian Agama Provimsi Kalimantan Barat di Asrama Haji. 11. Gubernur Kalbar, Drs.Cornelis,MH, Kakanwil Kementerian Agama Prov.Kalbar bersama unsur muspida dan pejabat eselon III beristirahat di ruang VIP Asrama Haji setelah Upa足 cara Bendera HAB Ke 67 Tahun 2013. 12. Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kal足bar, HM. Husain D. Mahmud beserta pejabat lainnya setelah menerima DIPA Tahun 2013 di Kantor Gubernur Kalimantan Barat.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012

19


KERUKUNAN

Pembinaan Guru Agama Buddha

20

Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dari program Bimas Buddha Kantor Wilayah Kemetrian Agama Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2012, sebelumnya beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan diantaranya adalah pemberian bantuan-bantuan dan pengadaan kepada sekolah dan rumah ibadah di Kalimantan Barat. Dalam laporannya, Rakiman, S.Ag selaku ketua panitia menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan tugas-tugas Pembinaan Umat Buddha seorang guru agama Buddha dewasa ini mengalami banyak tuntutan. Di samping harus mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, juga harus meningkatkan profesionaliseanya sebagai tenaga pendidik, pada saat ini tenaga pendidik Khususnya Guru Agama Buddha telah banyak yang mendapatkan bantuan sertifikasi. Bantuan sertifikasi guru agama Buddha telah dilakukan pada tiga tahun terakhir dan telah dibayarkan melaalui satuan kerja kepada para Guru Agama Buddha yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan dapat mengajukan pembayaranya melaui satuan kerja di mana guru agama Buddha tersebut berada. Kepada para

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

A

gama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi aga­ ma dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilainilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasya­ rakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut diatas, maka Bimas Agama Buddha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat menggelar Kegiatan Orientasi Guru Pendidikan agama Buddhda dilingkungan Kementerian Agama Buddha se-Kalimantan Barat yang dilaksanakan di Hotel Merpati Pontianak dari tanggal 9-11 Juli 2012 yang diikuti oleh 60 orang peserta, acara tersebut dibuka oleh Drs. H. Mustolih, M.Si, sebagai Plh. Ka.Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat.

guru agama Buddha harus proaktif mencari dan menjalankan ketentuanketentuan yang berlaku sehingga tidak ketinggalan dalam pengabdiannya sebagai tenaga pendidik. Rakiman menambahkan bahwa kegiatan ini dilaksankan atas dasar keputusan kepala Kantor Kemetrian Agama Provinsi Kalimantan Barat no:214 tahun 2012 tanggal 2 April 2012 tentang Penetapan panitia, nara sumber, penamping, dan peserta pembinaan guru Agama Buddha Provinsi Kalimantan Barat. beliau juga menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksankan berdasarkan daftar isian pelaksnaan anggaran (DIPA) Bimas Buddha Kantor Wilaya kemetrian Agama tahun 2012 no: 5361/025-08 .2.01/XV1/2012 tanggal 9 Desember 2012. “Tujuan kegiatan ini adalah sebagai pembinaan guru agama Buddh provinsi Kalimantan Barat tahun 2012 sekaligus meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan pengamalan tenaga pendidik agama Buddha dalam meningkatkan kualitas umat Buddha provinsi Kalimantan Barat. sedangkan sasarran pembinaan ini adalah para tenaga Pendidikan Agama Buddha baik formal maupun nonformal”, tambah Rakiman. Dalam sambutan tertulis Kakanwil Kemenag Kalbar yang dibacakan oleh Drs. H. Ridwansyah, M.Si, dinyatakan bahwa Pendidikan Agama Buddha adalah usaha yang dilakukan secara

Ketua Kontingen Kalimantan Barat, Saiman,SS,M.Si bersama seluruh peserta bersuka cita setelah meraih beberapa penghargaan pada Swayamvara Tripitaka Gatha Nasional di Balikpapan.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012


KERUKUNAN terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, serta peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Buddha. Kurikulum Pendidikan Agama Buddha yang berbasis standar kompetensi dan kompetensi dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi secara nasional. Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan dalam mengembangkan Kurikulum Pendidikan Agama Buddha sesuai dengan kebutuhan daerah atau pun sekolah. Ridwansyah berharap dengan adanya kegiatan ini dapat mengembangkan keyakinan (Saddha) dan

ketakwaan (Bhakti) kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tiratana, Para Bodhisattva dan Mahasattva, Mengembangkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia melalui peningkatan pelaksanaan moral (Sila), meditasi (Samadhi) dan kebijaksanaan (Panna) sesuai dengan Buddha Dharma (Agama Buddha), dan mengembangkan manusia Indonesia yang memahami, menghayati, dan mengamalkan/menerapkan Dhar­ ma sesuai dengan Ajaran Buddha yang terkandung dalam Kitab Suci Tipitaka/Tripitaka sehingga menjadi manusia yang bertanggung jawab sesuai dengan prinsip Dharma dalam kehidupan sehari-hari serta memahami agama Buddha dan sejarah perkembangannya di Indonesia. (Harmoni Khatulistiwa)

Pengarusutamaan Gender Buddha

D

alam rangka meningkatkan Pemahaman, keterampilan dan pengalaman bagi Pengurus Vihara dan Umat Buddha di Kalimantan Barat maka, Pembimas Buddha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat menggelar kegiatan Sosialisasi Pengarustamaan Gender Bimas Buddha yang di pusatkan di Grand Kartika Hotel Pontianak. Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh 40 orang yang berasal dari pengurus Vihara, Pendita dan Guru Agama Buddha utusan Kabupaten Kota se-Kalimantan Barat. Menurut Laporan Ketua Panitia yang disampaikan oleh Rakiman, S.Ag, “Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 29-31 Oktober 2012”. Rakiman menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan wawasan dan pengetahuan kepada para peserta agar dapat bertukar pengalaman dalam mengelola

dan melaksanakan aktifitas pelaksanan ibadah dan kegiatan sosial di Vihara atau Cetya di wilayah Provinsi Kalimantan Barat, sehingga sasaran kegiatan ini diutamakan kepada para pengurus dan aktifis Vihara, Pendita dan Guru Sekolah Minggu Agama Buddha. Sosialisasi Pengarustamaan Gender Bimas Buddha ini dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang Urusan Agama Islam, Drs. H. M. Yunus, Hs. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa saat ini sosialisasi kegiatan keagaman mesti didukung oleh penganut agama dan kepercayaan masing-masing, maka dari itu kegiatan Sosialisasi Pengarustamaan Gender Bimas Buddha yang dilaksanakan saat ini diharapkan dapat memfasilitasi umat Buddha dengan pengurus dan aktivis Agama Buddha. (Harmoni Kha­ tulistiwa)

Pembimas Buddha Saiman, SS. M.Si. Kerukunan di Kalimantan Barat saat ini dirasa cukup kondusif dan baik, karena masing-masing pihak dan umat saling memiliki pema­ haman yang luas dan dewasa dalam kerukunan, meskipun masih ada unsur unsur pri­ mordial yang terjadi, tetapi tidak terlalu berarti. Bila unsur primordial ini tetap ada dan berkembang, bisa berdampak pada keruku­ nan umat beragama yang telah terbina dengan kokoh dan baik. Harapan di masa mendatang, bahwa keruku­ nan tetap dibina dan selalu dipelihara. Memperkuat pamahaman dan keyakinan agama dari tiap umat peme­ luk agama masing-masing, sembari meningkatkan kualitas pendidikan yang dimiliki. Apabila pendidikan dan agama telah berakar dan kuat pada sanubari setiap insan dan pemeluk agama, maka dia tidak akan terombang-ambing dan tidak mudah digoyah oleh ber­ bagai isu dan godaan dalam hal kerukunan.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012

21


KERUKUNAN

Workshop Sekolah Minggu Konghucu

22

beserta jajarannya yang memilih Provinsi Kalimantan Barat sebagai tempat pelaksanaan kegiatan ini dan memberikan apresiasi peserta Workshop Kependidikan Sekolah Minggu Agama Konghucu tahun 2012. Husain juga mengucapkan selamat datang khususnya kepada jajaran PKUB di Bumi Khatulistiwa ini, semoga iklim cuaca, keramaian yang tidak terlalu bising dan keramahan dari penduduk Kalbar yang multi-etnis ini dapat memberikan kesan yang positif dan mendalam. Beginilah adanya wilayah Kalbar ini, dengan berbagai keunikannya antara lain luas wilayah Kalbar 146.807 km2 (data BAPPEDA Provinsi Kalbar Tahun 2010), berarti 7,53 % dari luas Indonesia sehingga merupakan provinsi terluas

keempat setelah Papua, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Keunikan lainnya adalah Kalbar termasuk salah satu provinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara asing, yaitu dengan Negara Bagian Serawak, Malaysia Timur. Sehingga Kalbar merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang secara resmi telah mempunyai akses jalan darat untuk masuk dan keluar dari negara asing melalui jalan darat antar negara Pontianak – Entikong – Kuching (Sarawak, Malaysia) sepanjang sekitar 400 km yang hanya ditempuh sekitar enam sampai delapan jam perjalanan. Sekarang ini sudah ada lagi perbatasan yang telah diresmikan melalui Kecamatan Sajingan Kabupaten Sambas. Oleh karena itu, tidak DOK. HARMONI KHATUISTIWA

D

alam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Agama konghucu di Kalimantan Barat maka pada hari Selasa, 25 September 2012 Pusat Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama Republik Indonesia bekerjasama dengan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat menggelar Workshop Kependidikan Sekolah Minggu Agama Konghucu yang dihadiri oleh 75 orang Peserta yang terdiri dari 70 umat Agama Khonghucu dan 5 orang dari Kanwil Kemenag Kalbar. Kegiatan tersebut dipusatkan di Grand Kartika Hotel Pontianak dan dibuka oleh Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama RI. Maksud dan tujuan kegiatan workshop ini adalah untuk membantu profesionalisme guru sekolah minggu agama Khonghucu dalam meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama kepada umat khonghucu di Kalimantan Barat, demikian ungkapan dari ketua panitia. Panitia penyelenggara juga menjelaskan bahwa materi yang disiapkan panitia adalah Problematika Kompetensi Guru Sekolah Minggu, Keimanan Khonghucu, Sejarah Suci Agama Khonghucu, Tehnik berkhotbah, Tata Ibadah Khonghucu, Praktek Pembelajaran Sekolah Minggu, Kurikulum sekolah Minggu, dan sharing terkait Agama Konghucu di Indonesia dengan narasumber 80 % dari Jakarta. Acara tetrsebut dihadiri pula oleh Ka.Kanwil Kemenag Kalbar selaku shahibut bait (tuan rumah) sekaligus memberikan kata sambutan. Dalam sambutannya Kakanwil Kemenag Kalbar, HM. Husain D. Mahmud mengucapkan selamat datang kepada Kepala Pusat Keru­kunan Umat Beragama Kementerian Agama RI

Prof. Dr. H. Ihsan Tanggok, pakar Agama Khonghucu saat memberikan materi pada workshop sekolah minggu khonghucu di Pontianak.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012


DOK. HARMONI KHATUISTIWA

KERUKUNAN

Sesepuh Umat Khonghucu Kalimantan Barat, Ir.Sakandi Talok saat diwawawancarai oleh Tim Balitbang Kementerian Agama RI.

mengherankan kalau di sini tidak ada Bus Antar Provinsi seperti la­ yaknya di daerah lain, tapi yang ada adalah Bus Antar Negara. Keunikan wilayah Kalbar dari segi hubungan kerja di Kementerian Agama adalah: Untuk keberang­katan dan pemulangan Jamaah Haji Kalbar melalui Embarkasi Batam, sementara wilayah Diklat Pegawai Kemenag adalah di Jakarta dan untuk Koordinasi Perguruan Tinggi Islam Swasta menginduk di IAIN Antasari Banjarmasin. Ini menunjukkan bahwa warga Kalbar sudah terbiasa menjalin kebersamaan dengan orang lain serta hidup rukun, harmonis dan multikultur. Di samping keunikan wilayah Kalimantan Barat dan kemaje­mukan penduduknya Kakanwil Kemenag Kalbar memberikan gambaran tentang penganut Konghucu di Kalimantan Barat merupakan kedua terbanyak di Indonesia setelah Provinsi Bangka Belitung karena memang banyak etnis Tionghoa tinggal di dua wilayah tersebut. Berdasarkan data umat beragama Tahun 2011 yang dapat dihimpun melalui Kantor Kemenag Kabupaten/Kota se- Kalimantan Barat, jumlah umat Konghucu sebanyak 24.970 jiwa dan

jumlah rumah ibadahnya 96 buah. Data umat tersebut perlu dipahami dan diakui masih bersifat sementara mengingat data jumlah penduduk memang sangat dinamis seiring dengan dinamika pembangunan di wilayah ini. Pendataan umat Konghucu masih dirasa kurang optimal karena belum sepenuhnya didukung oleh seluruh pemerintah kabupa­ ten/kota. Walaupun demikian perlu kami sampaikan bahwa Pemerintah Kota Pontianak merupakan Kota Pertama di Indonesia yang sudah mencantumkan agama Konghucu dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi warga Tionghoa sejak bulan Januari yang lalu bertepatan peri­ ngatan Hari Imlek 23 Januari 2012. Berdasarkan kondisi umat Konghucu di Kalbar tersebut, maka Kakanwil Kemenag Kalbar berharap agar terselenggaranya kegiatan workshop ini dapat dapat merangkum langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan umat konhucu di wilayah Kalimantan Barat. karena saat ini Sekolah Minggu Agama Khonghucu hanya satu yang diselenggarakan di Kelenteng Kam Thian Thai Tie di Sungai Selamat, Siantan, Pontianak Utara, Kota Pontianak. (Harmoni Kha­tulistiwa)

Kasubbag Hukmas & KUB Dra.Hj.Sangadah Hendaknya selalu taat dan tekun dalam menjalankan ibadah sesuai dengan panduan dari Agama Khonghucu, karena secara de facto dan de jure telah resmi diakui sebagai agama yang berhak dan berkembang di Indonesia. Amalkan secara mendalam dan menyeluruh sehingga mencapai tujuan yang sempurna dari agama khonghucu yang dianut. Harapan ke depan hendaknya umat khonghucu bisa mengembangkan potensi dan kemampuan diri sebagai manusia seutuhnya, sehingga Kementerian Agama bisa membantu program agama khonghucu sebagai “adik bungsu“ dari seluruh yang ada di Indonesia ini.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012

23


FIGUR

M

dekade tahun 1957 an. Selalu bersama dengan Buya Hamka dalam kunjungan dakwah ke luar negeri dan bahkan menemani Presiden Republik Indonesia kala itu, Ir. H. Sukarno menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekkah Almukarramah dan ziarah Ke Makam Rasulullah SAW di Madinatul Munawwarah. Pengalaman masa lalu yang luar biasa dan layak menjadi catatan oleh para sejarawan, dimana seorang Putra Kalimantan Barat mempunyai andil besar dalam sejarah perjuangan Bangsa dan Republik Indonesia yang kita cintai. Bukan tidak mungkin ide dan pemikiran dari Beliau menjadi dasar dan pijakan dalam berbagai regulasi kenegaraan maupun keagamaan yang ada dimasa lalu, karena seperti kita ketahui bahwa Buya Hamka pernah menjadi Ketua MUI Indonesia. Sekarang di sisa usia senja

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

asa lalu yang penuh dengan cerita dan kenangan telah dilewati dan menjadi sejarah perjalanan seorang putra Kalimantan Barat untuk berke­ cimpung dengan tokoh besar dan ulama kharismatik yang pernah ada di bumi nusantara ini. Meskipun telah memasuki usia senja, namun ingatan dan memori masih melekat dibenak Ust. H. Gusti Sahlan akan semua yang dialaminya semasa dahulu. Era kedekatan bersama Proklamator RI, Ir. H. Sukarno dan the founding father lainnya, Drs. M. Hatta KH. Agus Salim dan tokoh bangsa lainnya. Kakek kelahiran Sanggau 13 April 1932 ini menjadi sekretaris pribadi dari Ulama Besar Indonesia, Prof. KH. Abdul Malik Karim Amrullah atau yang familiar disebut Buya Hamka dari kurun waktu usia belasan tahun sampai

Redaktur Harmoni Khatulistiwa dan Humas KanKemenag Kabupaten Pontianak, Idrus saat bersilaturrahim dan bermuwajahah dengan Ustadz. H. Gusti Syahlan di Mempawah.

24

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

Tokoh Besar yang Terlupakan

Ustadz.H.Gusti Syahlan, Murid dari Ulama Besar Indonesia Buya Hamka.

yang masih ada, Ust.H.Gusti Sahlan hanya memperbanyak ibadah dan taqarrub illah, beberapa tahun lalu sempat memberi ta`lim Kitab Kitab Klasik seperti Ihya’ Ulumuddin dan berbagai Kitab yang dipegang di kalangan Ahlussunnah wal Jamaah, namun karena udzur dan kesehatan yang sudah menurun membuat pengajian tersebut dihentikan. Tinggal di rumah kecil dengan penuh kese­d erhanaan di Desa Penibung, Mempawah membuat suasana damai dan jauh dari hingar bingar kehidupan yang fana ini. Meski pendengaran sudah sangat kurang, dan kondisi yang lemah, namun beliau sempat menyampaikan pesan kepada kami dari generasi muda, agar tetap memegang teguh ajaran Ahlusunnah wal Jamaah sampai akhir hayat, karena saat ini banyak aliran dan paham baru yang menyesatkan yang berasal dari paham Khawarij dan Mu`tazilah. Karena dengan Ahlussunnah wal Jamaah hidup akan menjadi tenang dan damai sesuai dengan mazhab dari 4 Imam mujtahid yang diakui pemikirannya dalam pengembangan paham dan ilmu dalam agama Islam. (Harmoni Khatulistiwa)


FIGUR

Pediksan Pandita Putu Dupa Bandem DOK. HARMONI KHATUISTIWA

S

Pandita Ir.Putu Dupa Bandem bersama istri dan para Pandita lainnya.

gah/merajan, rumah kediaman sang calon sulinggih pada tanggal 23 oktober 2012 bertepatan dengan selasa kliwon. Pada kamis tanggal 25 Oktober 2012 diadakan diksa pariksa yaitu pemeriksaan administrasi oleh PHDI Kabupaten Klungkung, apakah sudah layak dilaksanakan dwijati oleh calon sulinggih. Pada hari minggu, 18 November 2012 diadakan upacara sembah pamitan pada keluarga setempat sebagai makna membayar hutang pada suatu kesatuan kerabat, juga memohon doa restu demi keselamatan dalam

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

etelah beberapa puluh tahun menjadi Pinandita Hindu Kalimantan Barat, maka sampailah pada puncaknya proses dan ritual menjadi seorang Pandita Hindu telah dijalani oleh Ir.Putu Dupa Bandem,MMA dan istrinya Jro Mang足 ku Istri Lini Wiharti Parningsih. Upa足 cara yang disebut dalam agama Hindu sebagai Angayu Bagya Pediksan, dimana telah memenuhi syarat dan ketentuan menjadi seorang Pandita yang memimpin upacara besar Agama Hindu di suatu daerah. Proses pediksan dimulai dengan pengajuan dari Ir. Pinandita Putu Dupa Bandem, MMA kepada PHDI Kabupaten Klungkung pada Agustus 2012 sebagai calon sulinggih sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Kemudian dengan kesedian dari para guru nabe ( guru kerohanian/guru suci ) yang akan melakukan dwijati terhadap Ir. Putu Dupa Bandem beserta istrinya atau diksita. Rangkaian upacara di mulai dengan upacara suda bumi ( rsi gana ) yang intinya sebagai upacara pembersihan/penyucian tempat baik sang-

Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar, HM. Husain D. Mahmud bersama Istri, Hj. Ai Hartini Husain saat upacara pediksan Pandita ir. Putu Dupa Bandem.

proses ritual nantinya. Hari kamis 29 November 2012 dilaksanakan upacara terberat yaitu upacara mati raga atau nyeda raga atau penyekeban yang mempunyai makna membunuh sadripu atau mralina raga tidak lagi terikat pada maya yang dimunculkan oleh pengaruh duniawi. Sehari setelahnya dilanjutkan dengan upacara puncak pediksan dilaksanakan dengan waktu yang cukup lama sesuai aturannya, dan sejak itulah Ir.Putu Dupa Bandem menjadi seorang sulinggih/dwijati rohaniawan yang telah berhak menyelesaikan upacara upacara yadnya suci dalam aga足 ma hindu. Dan kemudian resmi berganti nama menjadi Sri Resi Dukuh Putra Bandem Kepakisan sesuai dengan derajat yang ditetapkan adat budaya agama Hindu. Hadir dalam upacara tersebut Ka.Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar, HM. Husain D. Mahmud beserta Pembimas Hindu Kalimantan Barat, Wayan Slamet, S.Pd. Kepala Biro Kessos Setda Kalbar, Kabag Agama Setda Kalbar, Bupati Klungkung, Ketua DPRD Klungkung. Semua merasa bangga karena telah mempunyai seorang Pandita Hindu di Kalimantan Barat, bahkan yang pertama di bumi Kalimantan secara keseluruhan. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012

25


WARTA NASIONAL

Rembug Nasional Tokoh Agama IV

26

Agama. UU 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia 22,70 dan 73. UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) Pasal 12. UU No. 23 Tahun 2006 Tentang ADMINDUK (Administrasi Kependudukan) Pasal 1, 8 dan 9. UU No 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah Pasal 22 KUHP Pasal 156a Tentang Tindak Pidana Penodaan Agama. SKB Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1979 Tentang Tatacara Pelaksanaan Penyiaran Agama dan Bantuan Luar Negeri Kepada Lembaga Keagamaan di Indonesia .Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 84 Tahun 1996 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penanggulangan Kerawanan Kerukunan Hidup Umat Beragama. Selanjutnya PBM No. 9 dan 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, Dan Pendirian Rumah Ibadat.SKB Menteri Agama, Jaksa Agung dan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Peringatan dan perintah kepada Penganut, Anggota dan atau Anggota Pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) dan war-

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

T

ema-tema terkait kerukunan umat beragama menjadi pokok pembicaraan baik kalangan tokoh agama maupun kalangan instansi pemerintahan selama lebih dari empat dekade, terutama Kementerian Agama sejak periode kepemimpinan K.H M. Dahlan dan berlanjut kepada Menteri Agama Prof. Dr. HA Mukti Ali, Alamsyah Ratu Perwiranegara, Munawir Syadzali, MA dan para Menteri Agama lainnya. Indonesia bukan negara agama dan juga tidak mengenal agama tertentu sebagai agama negara. Pemerintah menjamin sepenuhnya kemerdekaan beragama. Negara/Pemerintah tidak berwenang mencampuri masalah intern agama, baik ajaran maupun kelembagaanya. Pemerintah dan Umat Beragama bertanggungjawab dalam pembinaan kerukunan beragama. Kutub radikal ditandai dengan berbagai sikap fanatisme dan yang paling berat adalah kelompok yang selalu mengatakan bahwa di luar dirinya adalah salah secara mutlak. Ekpresi yang berlebihan dari sikap ini dapat berpotensi menggangu kerukunan. Selain permasalahan seputar rumah ibadat, penyiaran agama, penodaan agama, tantangan kerukunan adalah merebaknya berbagai paham keagamaan yang keluar dari arus pemahaman “mainstream� secara tajam, dikenal dengan kutub radikal dan liberal. Kutub ekstrem lain dikenal dengan sebutan paham keagamaan liberal. Corak keagamaan liberal pada dasarnya sangat menghargai kerukunan dan multikulturalisme tetapi terjerumus pada sekulerisme, inklusivisme dan pluralisme agama tanpa kendali yang jelas. Berbagai regulasi yang ada mengenai kerukunan di Indonesia diantaranya PNPS Nomor 1/1965 Tentang Pencegahan Dan/Atau Penodaan

ga masyarakat. Beberapa problem atau permasalahan yang ditemui dari kerukunan di antaranya Regulasi kerukunan umat beragama masih terpisah-pisah (tidak komprehensif), regulasi kerukunan kurang memiliki wibawa hukum, implementasi di lapangan, koordinasi antara pusat dengan daerah dan antar instansi pemerintah, kurangnya sosialisasi, ketidaktegasan aparatur. Hal tersebut melandasi tujuan diadakan Rembug Nasional Tokoh Agama Nasional IV yang di fasilitasi oleh Pusat Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama Republik Indonesia. Pertemuan ini dilaksanakan di Sheraton Media Hotel and Tower Jakarta dari tanggal 5-8 Desember 2012. Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat mengirim tokoh/ pimpinan dari 6 agama yang diwakili oleh ormas keagamaan yang ada, seperti UI, Keuskupan, PGIW, PHDI, Walubi dan Matakin yang di pandu oleh Kasubbag Hukmas & KUB (Sekarang Informasi & Humas ) Dra.Hj. Sangadah. Rekomendasi yang dihasilkan pada rembug nasional ini menjadi salah satu poin penting bagi penyusunan Rancangan Undang Undang Kerukunan Umat Beragama yang digodok oleh Kementerian Agama Republik Indonesia yang menjadi leading sektor bersama beberapa Kementerian dan Instansi lain yang relevan terhadap pemeliharaan kerukunan umat beragama di Indonesia. (Harmoni Khatulistiwa)

Wakil Menteri Agama RI, Prof.DR.H.Nazaruddin Umar,MA bersama Kasubbag Hukmas & KUB, Dra.Hj.Sangadah dalam acara Rembug Nasional Tokoh Agama 2012.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012


WARTA NASIONAL

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

Kurikulum Pendidikan Kerukunan Beragama

M

enghadapi tantangan yang semakin berat dalam mewujudkan pola kehidupan umat beragama yang rukun dan harmonis, pendidikan dan pelatihan (diklat) teknis kerukunan menjadi sangat penting dilaksanakan untuk aparat Kemenag dan anggota masyarakat penggiat kerukunan seiring dengan adanya berbagai fenomena sosial yang menganggu keharmonisan kerukunan sosial termasuk kerukunan umat beragama di berbagai daerah dewasa ini, seperti kasus Sampang, kasus Desa Balinuraga Lampung, kasus Kutai Barat dan sebagainya. Diklat Teknis Kerukunan harus memiliki arah dan kurikulum yang jelas. Oleh karena itu, pihak Kementerian Agama melalui kegiatan Lokakarya Pengembangan Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan bertempat di Grand Royal Panghegar, Bandung Jawa Barat tanggal 24-27 November 2012 berhasil menyusun draf pe足 nyusunan kurikulum diklat terse-

but untuk mewujudkan kompetensi para penggiat kerukunan dari berbagai dimensi yaitu; pengetahuan, keterampilan dan bersikap dalam pencegahan, penyelesaian dan pemulihan konflik sosial. Kegiatan tersebut diikuti oleh berbagai unsur yaitu unsur Puslitbang Kemenag RI, Balai Litbang Kemenag, beberapa Kanwil Kemenag Provinsi dan unsur Perguruan Tinggi Agama Negeri. Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar yang dihadiri oleh Ahmad Zainal, pelaksana Hukmas dan KUB, termasuk beruntung terpilih dari sedikit provinsi untuk menjadi peserta aktif dan kontributor saran pendapat dalam penyusunan kurikulum tersebut. Penyusunan kurikulum diklat kerukunan ini perlu dilakukan karena diklat kerukunan yang ada selama ini masih dianggap kurang optimal. Indikator kurang optimalnya diklat teknis kerukunan yang ada selama ini, di antaranya: 1. Diklat yang ada selama ini lebih bersifat normatif teoritis, belum aplikatif di tengah kehidupan masyarakat kini.

2. Belum memberikan kemampuan pada peserta untuk menaganalisa kasus 3. Materi Diklat terlalu banyak 4. Diklat selalu tidak konsisten hingga banyak materi yang berulang-ulang. Oleh karena itu, standar kompetensi Diklat KUB diarahkan pada tiga dimensi yaitu: Pengetahuan (afektif), Perilaku (kognitif), Kegiatan (psikomotorik). Ketiga dimensi tersebut diharapkan akan mampu memberikan keterampilan yang komprehensif dalam menghadapi suatu konflik sekaligus memelihara kelangsungan kerukunan sosial sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat riil. Kurikulum yang berhasil disusun sebagai hasil lokakarya ini akan ditetapkan sebagai Modul Diklat Teknis Kerukunan sehingga menjadi referensi utama Diklat secara nasional. Keberadaan Modul Diklat Teknis Kerukunan tersebut diharapkan dapat mewujudkan tenaga penggerak kerukunan di seluruh pelosok nusantara yang memiliki kompetensi tinggi. (az/ hukmaskalbar)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012

27


HAB DAERAH

HAB Mempawah Meriah

28

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

D

alam rangka memeriahkan Hari Amal Bhakti ke 67 Kemenag Kabupaten Pontianak telah mengadakan berbagai kegiatan seperti pertan­ dingan olah raga, tenis meja, badminton, menghias wajah tanpa cermin, perlombaan anyam ketupat bagi ibuibu Dharma Wanita, dan yang lebih mengheboh­kan adalah pertandingan karaoke dangdut sebagai pesertanya adalah seluruh Ibu-ibu Dharma Wanita sehingga perhatian seluruh pegawai dan masyarakat umum tertuju pada acara tersebut. Pagi itu segala rangkaian olah raga dituntaskan dengan Gerak Jalan Santai. Seluruh pegawai dan masyarakat di sekitar Kantor Kemenag Kabupa­ ten Pontianak hadir untuk mengikuti Gerak Jalan Santai dimana tahun ini hadiahnya semakin meningkat. Sebagai pemenang hadiah utama sebuah Sepeda Poligon yang diraih oleh seorang anak bernama Welly, hadiah kedua sebuah mesin cuci diraih oleh Muryani Guru Al- Fathonah dan hadiah ketiga sebuah sepeda phonix diraih oleh Bujang Pegawai Kemenag seksi Mapenda, dan tentu saja beberapa hadiah hiburan lainnya sudah diundi sebelumnya. Kepala Kantor Kemenag Kab. Pontianak, Drs. H. Kasiman HN turut berbahagia menyaksikan kegiatan ini dan memberikan ucapan selamat pada panitia yang telah menggelar semua kegiatan dengan tidak ada kendala apapun. Dalam sambutannya beliau mengatakan “dalam memeriahkan Hari Amal Bhakti yang ke-67 tahun 2013 ini saya merasa amat senang dan bahagia dengan telah digelarnya kegiatan yang kita helat ini sehingga banyak orang merasakan kebahagiaan. Namun kita harus meningkatkan kenerja kita sebagai aparatur Negara dan abdi masyarakat, berikanlah contoh teladan yang baik. Kita sebagai pelayan masyarakat harus mengutamakan kepentingan Masyarakat daripada

kepentingan pribadi sebagai mana moto yang telah kita buat “Persyaratan Lengkap, Pelayanan Cepat “ ucapnya. Sebagai tanda berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke-67, jajaran Kementerian Agama (Kemenag) Kab.Pontianak, Kamis 3 januari 2013 pagi , sekitar pukul 08.00 WIB, menggelar Upacara Bendera . Kegiatan tersebut juga dihadiri Bupati Pontianak, H.Ria Norsan, selaku Inspektur Upacara. Turut menghadiri pula para undangan yaitu Asisten II, Kejari, Ketua Pengadilan Agama, Ketua Pengadilan Negeri, Kapolres Pontianak, Komandan Rayon Militer Mempawah, Kepala Kantor / Kepala Dinas Instansi terkait dan seluruh sekolah serta KUA di bawah naungan Kemenag. Sebagaimana harapan Menteri Agama melalui sambutannya yang dibacakan Bupati Pontianak mengatakan “Organisasi Kementerian Agama di seluruh wilayah tanah air, dari Sabang sampai Merauke, memiliki peran yang penting dalam merajut persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu , segenap jajaran pimpinan dan pegawai Kementerian Agama saya minta untuk mempelajari wawasan sejarah Kementerian Agama, menggali pemikiran-pemikiran besar para tokoh Kementerian Agama, serta mengkaji perubahan masyarakat yang terjadi secara cepat, dalam rangka memberi bobot dan makna terhadap peran aktual Kementerian Agama di tengah pusaran kehidupan bangsa” ujarnya. Sesuai dengan tema hari

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012

Amal Bhakti Kementerian Agama ke67 tahun 2013, yaitu “Meningkatkan Kinerja Kementerian Agama dengan Profesionalitas dan Integritas” beliau meminta komitmen seluruh jajaran aparatur Kementerian Agama agar bekerja secara profesional dan memiliki integritas. Mengakhiri sambutan Menteri Agama, Bupati Pontianak juga mengharapkan kepada seluruh Jajaran Kementerian Agama Kabupaten Pontianak harus proaktif dan peka terhadap masyarakat Kabupaten Pontianak dan bekerjasama yang baik dengan Pemerintah Kabupaten Pontianak untuk mambangun daerah kita yang maju lagi, lebih jauh Bupati Pontianak menyampaikan sedikit kekecewaannya terhadap para Pejabat di bawah kepemimpinan Kepala Kemenag Kabupaten Pontianak masih belum maksimal bekerjasama dengan pemerintah daerah dan masyarakat khususnya para Kasi-kasi. Di akhir upacara Bupati juga menyerahkan Tanda Kehormatan Karya Satya Lencana kepada empat orang pejabat di lingkungan Kemenag Kab. Pontianak diantaranya H. Yusman, S.PdI, Basir, S.HI, Burhan dan Mul­ yadi, A.Ma, masing-masing 20 dan 10 tahun tanda kehormatan. Setelah upacara selesai, acara dilanjutkan dengan acara ramah tamah antara Kepala Kantor Kemenag de­ ngan seluruh pegawai di lingkungan Kemenag Kabupaten Pontianak yang diwajibkan untuk hadir mengikuti upaca­ra. (Harmoni Kha­tulistiwa)


HAB DAERAH

Jalan Santai dan Dies Natalis Kemenag Kubu Raya

S

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

alah satu agenda dalam menyambut HAB Kemenag ke 67 dan Dies Natalis Kemenag kubu Raya yang ke 2, maka diselenggarakanlah jalan santai atau jalan sehat bagi keluarga besar kemenag Kab. Kubu Raya. Jalan santai ini diikuti oleh unsur dari keluarga Kemenag Kubu Raya, KUA se- Kab. Kubu Raya, Min, MIS, MTs dan MAN se-Kab. Kubu Raya. Kepala Kantor Kemenag Kab. Kubu Raya, Drs. H. Ramli H. M. Said mengatakan bahwa jalan santai ini bertujuan untuk membangun kebersamaan. “Dalam kegiatan Jalan Santai atau jalan sehat ini rasa kebersamaan adalah hal yang paling utama. Alhamdulillah, pada pelaksanaan jalan santai tahun ini lebih lancar dari tahun sebelumnya, meski cuaca mendung namun tidak turun hujan, sebab pada tahun lalu kita ditimpa hujan” katanya. “Rekat kebersamaan untuk Kementerian Agama Kab. Kubu Raya, kita adalah satu wadah, meskipun kita memiliki berbagai tugas yang berbeda-beda. Yang saya lihat dalam even ini adalah nuansa kegembiraan terpancar dari seluruh peserta. Apapun kendala dan masalah yang ada

bukanlah menjadi hambatan ketika suasana kegembiraan dan keikhlasan dimunculkan” ucap beliau. Ramli menjelaskan bahwa salah satu visi kemenag adalah mewujudkan masyarakat yang taat beragama, cerdas, rukun , sejahtera lahir dan batin. Dan berkaitan dengan ini, maka masyarakat kalbar khususnya Kabupaten Kubu Raya sudah mendekati pencapaian, rukun, damai dan sejahtera. Karena pembinaan Kerukunan Umat Beragama merupakan salah satu program kerja utama dari KanKemenag Kab. Kubu Raya. “Namun yang jelas, untuk mencapai itu semua perlu proses, tidak ada yang terjadi begitu saja. Dan dalam suatu proses pasti ada halangan serta hambatan, namun itu semua bagian dari tugas kita. Maka semangat kebersamaan serta tekat yang kuat akan mampu mewujudkan itu semua “ terangnya. Bupati Kubu Raya Pimpin Upac­ ara HAB Ke-67 Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, SH mengharapkan komitmen para pegawai Kementerian Agama (Kemenag) agar bekerja pro-

fesional dan memiliki integritas. Hal itu disampaikan Muda Mahendrawan saat menjadi Inspektur Upacara pada peringatan ke-67 Hari Amal Bhakti Kemenag yang bertempat di halaman kantor bupati Kubu Raya . “Profesionalitas tanpa integritas akan membawa kerugian dan kehancuran,” kata Muda ketika membacakan teks pidato Menteri Agama RI, Suryadharma Ali. Hadir pada upacara itu Kakan Kemenag Kab. Kubu Raya H. Ramli H.M. Said, Kasubbag TU H. Zainudin, Para Kasi, Kepala KUA , Seluruh Pegawai Kemenag Kubu Raya, Para Kepala SKPD Kab. Kubu Raya, TNI AD , TNI AU Lanud Supadio, Ketua MUI Kab. Kubu Raya dan para tokoh agama lainnya. Beliau kemudian menjelaskan perihal pencapaian kinerja dalam aspek tata kelola, khususnya dalam pengelolaan anggaran dan laporan keuangan, Kementerian Agama telah meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Dengan Paragraf Penjelasan (DPP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Muda berharap agar prestasi tersebut dapat dipertahankan dan ditingkatkan di tahun-tahun mendatang. Di akhir upacara, Muda menyerahkan Tanda Kehormatan Karya Satya Lencana kepada dua orang pejabat dilingkungan Kemenag Kab. Kubu Raya diantaranya ; Usman, S.PdI, dan Hamim,S.HI, MH dengan masingmasing 20 tahun tanda kehormatan. Setelah Upacara usai, acara dilanjutkan dengan acara Ramah tamah antara Bupati Kubu Raya, Para Kepala SKPD, Kepala Kantor Kemenag dan jajarannya dengan seluruh pegawai dilingkungan Kemenag Kab. Kubu Raya yang bertempat di Aula kantor Bupati Kubu Raya. (Harmoni Kha­ tulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012

29


HAB DAERAH

P

agi hari pukul 6.30 WIB Kamis, 20 Desember 2012 para peserta jalan santai yang diikuti oleh seluruh Pegawai Kementerian Agama, Ormas Masyarakat, tokoh agama dan siswa sekolah se-Kabupaten Bengkayang berkumpul di Mesjid Agung SYUHADA guna mengikuti Jalan Santai ‘Kerukunan Umat beragama’ yang diadakan Kantor Kementerian Agama Kab. Bengkayang be­kerja sama dengan FKUB Kabupaten Bengkayang dalam rangka memperingati HAB ke-67 Kememterian Agama RI. Peserta yang berjumlah kurang lebih 1000 orang didominasi oleh staf kantor Kemenag,para pelajar dari SD/MIS hingga SMA/MAN dan ibu DW Kemenag dan DW kartika chandra kirana.start dan finish gerak jalan santai ditempatkan di Mesjid Agung Syuhada.Pada sambutannya saat melepas gerak jalan santai Kepala Kantor Kementerian Agama H.M. ASMAR, S.Pd.I menyatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk menso­ sialisasikan kerukunan umat beragama di Kabupaten Bengkayang dan diharapkan para peserta untuk selalu tertib di jalan raya serta menjaga kebersihan selama kegiatan berlangsung. Akhirnya dengan mengucapkan Bismillah kegiatan jalan santai ini dibuka. Setelah peserta melakukan Gerak jalan sesampainya di Mesjid Agung SYUHADA panitia membagikan kupon undian guna di undi oleh panitia, Pada sambutannya sebelum pengundian Hadiah Ketua Panita HAB yang juga Kasubbag TU Kantor Kementerian Agama Kab. Bengkayang H. Mi’rad, S.Ag menyatakan Bahwa undian akan diundi secara adil dan untuk menjaga keneteralan undian kepada painita tidak diperkenankan ikut undian kecuali keluarga yang lainnya. Pada pengundian hadiah disam-

30

but antusias oleh para peserta dengan bertepuk tangan dan rela menunggu hingga hadiah utama berupa Sepeda Mini, Mesin Cuci dan Lemari Es serta hadiah hiburan di Bagikan. Nampak raut wajah puas peserta yang menerima hadiah yang didominasi oleh para pelajar.Hadiah utama dicabut langsung oleh H.M Asmar S.Pd. I selaku kepala Kantor kantor Kementerian Agama. Sebagai pemenang utama yang mendapatkan Lemari es diraih oleh Megawati yang disambut tepuk tangan para peserta. Upacara Puncak HAB Ke 67 di Bengkayang Puncak acara Hari amal Bakti Ke67 Kementerian Agama RI hari Kamis, 3 januari 2013 kementerian agama Kantor Kabupaten Bengkayang pukul 08.00 mengadakan upacara Bendera dihalaman Kantor Kementerian Agama Kab. Bengkayang yang diikuti oleh seluruh Pegawai di lingkungan Kementerian Agama baik kepala KUA, penyuluh, staff kantor hingga seluruh guru agama di kab. Bengkayang dan juga para undangan yang terdiri dari, Bapak Kapolres Bengkayang, Ketua Organisasi masyarakat dan kepala dinas di setiap instansi di Kabupaten

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

Semarak HAB ke-67 di Bengkayang

Bengkayang. Sebagai pemimpin upacara di­ pimpin oleh oleh Sugiarto guru PAI Kemenag dan Bupati Bengkayang Suyadman Gidot, S.Pd sebagai pembina upacara. Di dalam sambutan Kementerian Agama RI yang dibacakan oleh Bupati Bengkayang menekankan bahwa setiap pegawai kementerian agama hendaknya mempelajari wawasan Sejarah Kementerian Agama, menggali pemikiran-pemikiran besar para tokoh Kementerian agama, serta mengkaji perubahan masyarakat yang terjadi secara cepat, dalam rangka memberi bobot dan makna terhadap peran aktual Kementerian Agama di tengah pusaran kehidupan bangsa. Upacara berlangsung dengan hikmat dengan pengibaran bendera yang diiringi lagu Indonesia Raya oleh paduan suara Guru Agama Khatolik Kementerian Agama Kab. Bengkayang . setelah upacara dilaksanakan diikuti dengan pemberian Penghargaan kepada Guru Agama teladan yang telah ditentukan oleh kantor kementerian Agama selanjutnya diselingi pembagian Hadiah Lomba Mewarnai yang telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu mulai dari Juara I yang diraih oleh Maria Reynara Quinn dari TK Amkur Bengkayang Juara II Tiara dari TK Pembina serta Juara III sampai Harapan III. Acara selanjutnya yaitu ramah tamah seluruh pegawai Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang, Bupati dan Muspida setempat. (Harmoni Khatulistiwa)


DOK. HARMONI KHATUISTIWA

HAB DAERAH

Nikah Massal Kankemenag Sambas

S

enyum bahagia terpancar dari wajah pasangan para pengantin baru dan keluarganya setelah ijab kabul dilafazkan di Aula Kantor Bupati Sambas, Rabu (12/12) dalam acara nikah massal. Acara nikah massal ini dilaksanakan Kantor Kementerian Agama Kab.Sambas merupakan salah satu dari rangkaian acara dalam rangka memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) ke -67. Kepala Kantor Kementerian Agama Kab.Sambas, H.Mahmudi,S.Ag dalam sambutannya mengatakan tujuan pernikahan adalah untuk mendapatkan kedamaian, kenyamanan, dan ketenangan. Rasa damai hanya bisa dicapai dengan jalan saling mencintai satu sama lain bukannya cinta dari salah satunya saja. “Musyawarah adalah bagian yang penting dalam Islam dan harus digunakan juga dalam lingkup keluarga. Disini tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan sejauh mengenai hak-hak mereka,” demikian H.Mahmudi menegaskan. Masing-

masing memiliki sebuah peran yang sangat serius sesuai dengan keberadaannya. Mahmudi kemudian menambahkan bahwa hanya lelaki yang mampu menjalakan peran lelaki dengan sebaik-baiknya dan juga perempuanlah yang mampu menjalankan peran perempuan sebaikbaiknya Sementara itu wakil Ketua Pengadilan Agama Kab.Sambas Drs. Mustafa Kamal, MH dalam tausiyah nikah menyatakan bahwa pasangan suami istri merupakan dua insan yang berbeda, dari itu perlu saling untuk melengkapi. Istri atau suami adalah pasangan hidup kita yang perlu untuk dinafkahi, baik lahir maupun batin. “Kunci pernikahan yang langgeng adalah komunikasi dan saling pengertian dari pasangan suami istri dengan dilandasi agama. Suami istri laksana pakaian yang saling melindungi sehingga aib dalam keluarga tidak boleh dibicarakan dengan orang lain,” tegasnya. Acara nikah massal ini baru per-

tama kali dilaksanakan oleh Kemenag di Kab.Sambas dalam rangka memperingati HAB Kemenag RI. Jumlah peserta nikah massal sebanyak 16 pasang yang berasal dari delapan kecamatan. Akan tetapi ada beberapa pasang calon pengantin yang mengundurkan diri. Menanggapi hal ini, Ketua Panitia Nikah Massal yang juga Kepala Seksi Urusan Agama Islam Kemenag Sambas, Drs.H.Karlan dalam sambutannya mengutarakan bahwa nikah massal yang dilaksanakan ini bukanlah nikah yang bermasalah, bukan pasangan yang tidak mampu atau pasangan yang tidak memiliki akta nikah. Namun pernikahan yang dilaksanakan hari ini adalah pernikahan sehat dalam arti yang tidak bermasalah, karena sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan. “Tidak ada bulan atau hari yang tidak baik dalam Islam, semua bulan maupun hari yang diciptakan Allah SWT adalah baik bagi melaksanakan pernikahan,”ungkapnya. (rd*)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012

31


HAB DAERAH

Kabupaten Sintang Semarakkan HAB ke-67 DOK. HARMONI KHATUISTIWA

I

2013 di saat Upacara HAB Kemenag ke 67 yang dilaksanakan di halaman MAN Sintang. Upacara Bendera HAB ke-67 Setelah serangkaian kegiatan dilaksanakan dalam rangka Peringa-

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

bu Dharma Wanita Kemenag Kab. Sintang tidak mau ketinggalan euforia kemeriahan peringatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama RI ke-67. Mereka mengisi kegiatan dengan mengadakan lomba memasak nasi kuning yang dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2012 bertempat di aula MTsN Sintang. Kepala Kemenag Kabupaten Sintang bertindak selaku dewan juri serta dibantu oleh dua orang ibu dari Dharma wanita. Kegiatan tersebut diikuti oleh sepuluh peserta diantaranya Seksi Mapenda, Sub Bag. Umum, Penamas, Pengawas, Bidang Haji, Urais, Karyawati MAN, Dharma Wanita MAN, MTsN dan MIN Sintang. Dalam kegiatan lomba memasak nasi kuning tersebut kelompok Mapenda berhasil meraih juara satu, Dharma Wanita MAN memperoleh juara Dua sedangkan Juara tiga direbut oleh MTsN Sintang. Adapun pembagian hadiah diberikan pada tanggal 3 Januari

32

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012

tan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama Ri ke 67 Tahun 2013, maka tanggal 3 Januari 2013 telah sampai acara puncak Upacara Peringatan HAB Kementerian Agama RI ke 67 di Kabupaten Sintang. bertindak sebagai Pembina upacara Drs. H. Romli, M.Si selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sintang bertempat di Lapangan Madrasah Aliyah Negeri Sintang. semua berjalan dengan hikmat, aman dan tertib. ini merupakan Pembina upacara terakhir kalinya bagi Kepala Kantor Kementerian Agama, dimana beliau pada Tahun 2013 ini akan memasuki masa Pensiun. Beliau berpesan dalam pidato Menteri Agama RI agar seluruh Pegawai/ karyawan di lingkungan Kementerian Agama selalu mengutamakan Profesionalitas dan integritas dalam melayani masyarakat dan kerja ikhlas, kerja cerdas. “Selamat Hari Amal Bhakti Kementerian Agama RI ke 67 semoga tetap menjaga profesionalitas dan integritas�. (Harmoni Khatulistiwa)


HAB DAERAH

Rangkaian Acara HAB ke-67 di Singkawang

D

Acara dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang, Drs. H. Jawani dengan mengambil start dan Finish berada di Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang yang terletak di Jalan Alianyang singkawang Barat. Jalan sehat ini sangat meriah. Peserta begitu antusias mengikuti acara demi acara karena selain tubuh menjadi sehat,bermacammacam doorprize menarik telah disediakan oleh Panitia. Upacara Bendera HAB ke-67 Puncak dari peringatan HAB Kemenag Kemenag RI ke-67 ini adalah Upacara Hari Amal Bakti Kementerian Agama Kota Singkawang tepat pada tanggal 3 Januari 2013 yang dihadiri oleh Pejabat serta Pegawai di Lingkungan Kementerian Agama Kota Singkawang beserta undangan dari unsur muspida dan Tokoh Masyarakat serta Tokoh Agama Kota Singka-

wang. Turut Hadir Pula Wakil Walikota Singkawang yang baru yaitu Bapak H. Abdul Muthalib, SE, ME yang sekaligus bertindak sebagai Pembina Upacara. Sedangkan yang bertindak sebagai pemimpin upacara adalah Kepala Tata Usaha MAN Model Singkawang, Aslal. Upacara berjalan khidmat dan sukses, karena kerja sama yang baik antara panitia HAB ke-67 yang kali ini diketuai oleh Kepala MAN Model Singkawang dengan pejabat serta staf di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang. Upacara ditutup dengan pembacaan doa yang dibawakan oleh Abdul Halim,Lc. Di akhir upacara dilakukan penyampaian penghargaan Satya Lencana, Guru PAI Berprestasi pegawai Purna Bakti serta pembagian Hadiah kepada Pegawai yang menjuarai sejumlah lomba dalam rangka memperingati HAB ke-67 Kementerian Agama Kota Singkawang. (Endri MAN Mo足 del Singkawang)

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

alam rangka memperingati Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama yang ke -67, Kementerian Agama Kota Singkawang menggelar serangkaian kegiatan yang melibatkan seluruh Pegawai Kementerian Agama Kota Singkawang, baik itu dari KUA, MAN, MTsN, dan MIN maupun Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang. Kegiatan tersebut adalah Lomba Tenis Meja, Lomba Catur,Gaplek, Lomba Volly Ball, Lomba Tenis Lapangan, Bakti Sosial, Donor Darah Jalan Sehat serta ramah tamah yang dilaksanakan dari tanggal 18 Desember 2012 sampai dengan 2 Januari 2013. Jalan Sehat yang diadakan di halaman Kantor Kemenag Kota Singkawang pada sabtu (29 Desember 2012). Tepat pukul 07.00 Kegiatan ini dilaksanakan dan diikuti oleh seluruh pegawai beserta keluarga dan siswa-siswi Madrasah di Lingkungan Kementerian Agama Kota Singkawang.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012

33


HAB DAERAH

B

erbagai rangkaian acara digelar dalam merayakan Hari Amal Bhakti Ke 67 Kementerian Agama di Kabupaten Melawi. Di antaranya lomba senam, bola voli putra dan putri yang berlangsung antara satker di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Melawi dan beberapa instansi swasta. Tak ketinggalan pembagian door prize diberikan saat perlombaan senam kesegaran jasmani dan pertandingan bola voli. Puncak Peringatan HAB Kementerian Agama Ke 67 3 Januari 2013, di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Melawi, Bupati Melawi, H. Firman Muntaco, SH. MH. dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada seluruh pegawai Kementerian Agama Kab. Melawi dalam memperingati Hari Amal Bhakti Ke 67, sekaligus meresmikan gedung dan aula Kantor Kementerian Agama Kabupa足ten Melawi yang ditandai dengan Penandata足 nganan Prasasti. Hadir dalam upa足 cara tersebut Wakil Bupati Melawi,

34

Panji,S.Sos beserta istri dan pejabat SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Melawi. Pembukaan Tirai Selubung oleh Wakil Bupati Melawi, Panji, S.Sos dan Pemotongan Pita oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Me-

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012

lawi, Ny. Henny Dwi Rini Firman. Dengan diresmikan Gedung dan Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Melawi diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan prima terhadap masyarakat Kabupaten Melawi. Karena berbagai kegiatan dilingkungan Kementerian Agama Kabupaten Melawi dapat dilaksanakan di aula tersebut, serta acara sosial kemasyarakatan lainnya. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Melawi, H. Azharuddin Nawawi, S.Ag, dalam sambutannya mengatakan bahwa pelaksanaan dan pencapaian visi dan misi Kementerian Agama telah dipadukan dengan program Bupati Melawi (5M) yaitu: Melawi Sehat, Melawi Lancar, Melawi Cerdas, Melawi Terang dan Melawi Kuat. Selain itu dilakukan penghijauan disekitar lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Melawi, yang akan menciptakan suasana segar dan asri serta lingkungan yang sehat. (Harmoni Khatulistiwa) DOK. HARMONI KHATUISTIWA

DOK. HARMONI KHATUISTIWA

HAB ke-67 di Kota Juang Tanah Bertuah


KILAS BALIK SETAHUN

Behind The Scene “Harmoni”

M

FOTO-FOTO: DOK. HARMONI KHATUISTIWA

ajalah harmoni lahir sebagai media untuk menjembatani segala kebijakan yang dibuat Kanwil, untuk dapat diteruskan dan diterjemahkan semua satker dalam kaitannya mewujudkan visi dan misi Kementerian Agama. Berbagai masukan dan ide-ide dari teman sekerja yang kami tampung, akhirnya lahir sebuah majalah harmoni dengan ‘wajah’ dan tampilan yang baru yang lebih elegan, berkelas, eyes catching dan mampu disejajarkan dengan majalah-majalah terbitan kanwilkanwil di seluruh Indonesia. Hal ini tak lepas dari kerja keras tim majalah harmoni yang bahu membahu tak kenal lelah dan waktu mencurahkan ide, gagasan, dan bahkan tenaga sehingga menjadi majalah yang apik dipandang, enak dibaca . Muatan majalah yang tidak melulu hanya berisi ulasan kegiatan satker-satker namun juga artikelartikel menarik, bahkan permainan mampu menyegarkan dan menambah wawasan pembacanya. Banyak suka dan duka telah kami lalui, bahkan emosi kami pun tercurah, tawa canda menyertai perjalanan kami tim harmoni, banyak kritik, cerca yang kami terima, namun kami syukuri itu sebagai bahan pembelajaran kami untuk berbuat yang terbaik untuk majalah ini. Sekelumit rangkaian kegiatan melahirkan sebuah majalah baru akan kami hadirkan dalam rangkaian gambar-gambar yang akan bercerita dan menjelaskan proses ‘’the new harmoni born’’. Gambargambar ini memang bisu, namun banyak mengisahkan perjalanan kami ‘’membidani’’majalah ini, dari mulai memunculkan ide, merangkainya, sampai akhirnya menuangkan ide dan gagasan kami dalam sebuah ‘’mahakarya’’ yang mampu menginspi­rasi banyak pembacanya. (Harmoni Khatulistiwa) Harmoni KHATULISTIWA Edisi 10 Tahun 2012

35


Kakanwil Kementerian Agama Prov.Kalbar,H.M.Husain D.Mahmud, Kabag Tata Usaha,Drs.H.Mustolih,M.Si bersama Ketua PGIW. Pdt.Daniel Alpius, M.Div, Perwakilan Uskup Agung, Pandita Ir.Putu Dupa Bandem, Pandita Edy Tansuri dan Rohaniawan Islam, H.Rahmatullah,S.IP seusai Pelantikan Pejabat Eselon III di Aula Kanwil Kementerian Agama Prov.Kalbar


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.