1
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
Merawat Marwah kementerian Agama
Hal. 42 Ada Narkotika di Rumahku
Hal. 20 Kepala RA Al - Ikhlas terima penghargaan paud berkualitas tingkat nasional
Hal. 23
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
2
Edisi 3 Tahun 2017 Harmoni Menyapa
3
Laporan Utama
4
Profil
12
Warta Harmoni
14
Warta Daerah
20
Lensa Harmoni
26
Warta Nasional
42
Seputar Madrasah
44
KUA Corner
46
Khasanah Pesantren
48
Artikel
50
HARMONI MENYAPA
Diterbitkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat
Meningkatkan Akses dan Mutu Pendididikan Assalamu’alaikum Wr. Wb Pembaca Harmoni Khatulistiwa yang terhormat, Majalah harmoni khatulistiwa Edisi Ketiga Tahun 2017 akhirnya terbit. Sebagai sebuah media informasi, Majalah Harmoni Khatulistiwa ini kami harapkan dapat memenuhi kebutuhan pembaca mengenai program dan peristiwa yang terjadi di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Dalam edisi kali ini Majalah Harmoni Khatulistiwa mengangkat masalah pendidikan menjadi Laporan Utama dimana Kementerian Agama terus berkomitmen untuk meningkatkan pendidikan anak bangsa melalui pendidikan agama. Membuat beberapa ajang perlombaan di bidang agama dan keagamaan diantaranya Utsawa Dharma Gita (UDG), Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI), Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Aksioma, Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) dan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) serta masih banyak lagi event lainnya yang setiap tahun Kementerian Agama laksanakan. Dari kalbar sendiri setiap tahun sudah sering kali mengutus para putra/i daerahnya untuk berkompetisi dengan wakil dari provinsi lainnya. Dan sudah banyak pula prestasi yang diraih yang mengharumkan nama Kalimantan Barat di tingkat Nasional. Hal ini bisa memberikan bukti bahwa putra/i Kalbar tidak kalah saing dengan provinsi lainnya dan kesemuanya telah kami rangkum dalam edisi kali ini. Beberapa berita juga kami tampilkan seperti berita Lokakarya Pengayaan Wacana Agama dan Keberagaman, Penanganan Korban Aliran Keagamaan, Sosialisasi Kurikulum RA se-Kalimantan Barat, Bimtek Akreditasi Madrasah dan lainnya yang ada di warta harmoni. Selain itu pada warta daerah kami menampilkan beberapa kegiatan yang dikemas secara apik oleh kontributor daerah melalui berita antara lain mengenai kegiatan Program Tahfizh Quran di MTs Aswaja, Aktivitas DWP di Kemenag Kota Pontianak, Kepala RA disingkawang yang menerima penghargaan PAUD Berkualitas Tingkat Nasional, penyelenggaran Ibadah haji di Kabupaten dan Kota se-Kalbar serta berita lainnya yang sayang untuk dilewatkan. Pada warta Nasional kami angkat mengenai kegiatan Biro Humas, Data dan Informasi yang mengusung tema “Revitalisasi peran data dan Informasi” dalam merawat marwah Kementerian Agama di Mata Publik. Dan pada profil tokoh kami tampilkan Imam Masjid Istiqlal pertama dari Kalimantan Barat, Muchtar Natsir yang mungkin belum dikenal oleh masyarakat Kalbar sendiri. Sebagai penutup, kami selalu membuka kesempatan bagi ASN Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat untuk menyumbangkan Karya terbaik dalam bentuk tulisan baik berupa berita mengenai program Kementerian Agama Prov. Kalbar maupun opini yang dapat menginspirasi banyak orang. Wassalam, Wr. Wb Redaksi.
Pelindung Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Redaktur Kepala Bagian Tata Usaha Kasubbag Infromasi & Humas Welsi Nindya Sari, S.Sos Penyunting/Editor Irwanto Desain Visual Rudy Fransiskus, ST Sekretariat Seneng Sutioso, S.Sos.I Hj. Maryam Fotografer Fajrin, ST M. Luthfi Rijalul Fikri Tim Penasehat Kabid Pendidikan Madrasah Kabid PAKIS Kabid PHU Kabid Penais Zawa Kabid Urais Binsyar Pembimas Kristen Pembimas Katolik Pembimas Hindu Pembimas Buddha Alamat Redaksi/Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Jl. Sutan Syahrir No. 12 Pontianak 78116 Telp. 0561-732414 Fax. 0561-761746 Email Kanwilkalbar@kemenag.go.id
Drs. H. Ridwansyah, M.Si
Situsweb Kalbar.kemenag.go.id
Dengan ini kami mengundang pembaca setia Majalah Harmoni Khatulistiwa untuk mengirimkan naskah informasi, berupa berita dan artikel seputar Kementerian Agama Kalimantan Barat, dengan format ketentuan :
Naskah diketik dengan rapi 1,5 spasi, maksimal 2 halaman folio; dan dilengkapi dengan soft copy, termasuk juga di dalamnya terdapat foto penulis dan foto lainnya sebagai ilustrasi yang sesuai dengan tema tulisan yang dikirim. Untuk kiriman berita harap dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan. Redaksi berhak untuk mengubah judul dan isi naskah dengan tidak mengubah esensinya. Naskah yang tidak dimuat akan dikirim kembali jika dilengkapi dengan amplop dan prangko secukupnya. Naskah yang dikirm wajib disertai fotokopi KTP penulis dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Naskah dikirim ke alamat redaksi Majalah Harmoni Khatulistiwa atau melalui email : kanwilkalbar@kemenag.go.id.
3
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
LAPORAN UTAMA
Meningkatkan Akses & Mutu Pendidikan
KANWIL_HUMAS-Kementerian Agama terus berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan anak bangsa melalui pendidikan agama. Sesuai dengan misi ke enam Kementerian Agama RI (Keputusan Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2015) yaitu Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri agama, pendidikan agama pada satuan pendidikan umum, dan pendidikan keagamaan. Adapun beberapa kegiatan yang terlaksana tahun 2017 baik pada tingkat provinsi maupun Nasional antara lain : Utsawa Dharma Gita (UDG) di Palembang, Pekan Keterampilam dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) VIII di Aceh, Kompetisi Sain Madrasah (KSM) dan Aksioma di Yogyakarta, Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) di Tarakan, dan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) di Jepara. A. Kompetisi Sains Madrasah (KSM)
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah mengantarkan umat manusia ke era kompetisi global di berbagai bidang kehidupan. Era kompetisi global melahirkan tantangan pada berbagai aspek kehidupan umat manusia, tidak terkecuali pada bidang pendidikan. Pendidikan pada era ini harus mampu mempersiapkan sumber daya manusia yang berkarakter kuat, jujur, kokoh, tahan uji, kompetitif, serta memiliki kemampuan yang handal di bidangnya. Realisasi pendidikan yang berorientasi pada peningkatan kemampuan berpikir logis, kritis, sistematis, dan kreatif merupakan hal mutlak untuk dimiliki setiap peserta didik dalam menghadapi tantangan di era kompetisi global. Kompetisi Sains Madrasah (KSM) diharapkan mampu memupuk motivasi siswa untuk terus mencintai dan bergairah mempelajari bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Setelah memiliki dan mengamalkan ajaran agama Islam yang kuat dan menjadi panutan bagi yang lainnya, sebagai anak bangsa yang baik dan berakhlakul karimah, diharapkan setiap siswa madrasah/sekolah mampu membangun bangsa khususnya di bidang IPTEK yang semakin hari semakin tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat saat ini. KSM tahun 2017 merupakan KSM yang keenam kalinya diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama. Program ini setiap tahun dilaksanakan dalam rangka terus mendorong siswa madrasah agar selalu meningkatkan kemampuan intelektual, emosional dan spiritual berdasarkan nilai-nilai agama. Disisi lain agar madrasah dapat meningkatkan mutu pendidikan sains secara komprehensif melalui penumbuhkembangan budaya belajar, kreativitas, dan motivasi meraih prestasi terbaik dalam ridha Allah SWT dengan kompetisi yang sehat dan menjunjung tinggi sportivitas dan nilai-nilai Islam dalam mempelajari dan memahami sains. Melanjutkan kebijakan penyelenggaraan KSM tahun 2016, pada tahun 2017 KSM terbuka bagi siswa madrasah maupun siswa sekolah. Demikian pula pada setiap materi kompetisi diberikan materi agama Islam. Perpaduan sains dan al-Qur’an tidak bisa dilepaskan karena memang fakta ilmiah dalam al-Qur’an telah terbukti kebenarannya yang telah banyak ditemukan oleh para ilmuwan. Pendidikan madrasah mengarah bagaimana siswa dapat menemukan kebenaran al-Qur’an dari aspek sains dan teknologi. Selain itu, kompetisi ini diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkarakter kuat, kokoh, tahan uji dan memiliki kemampuan yang handal dibidang nya dan mampu berkreasi memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan seharihari. Pada kegiatan ini juga peserta dilatih dan dibiasakan untuk selalu meningkatkan daya nalar, kreativitas dan berpikir kritis serta mampu mengaplikasikannya dalam setiap langkah pengembangan ke depan. Oleh karena itu, Kompetisi Sains Madrasah merupakan salah satu wadah strategis untuk merealisasikan paradigma pendidikan di atas. Sasaran peserta KSM adalah siswa dan siswi madrasah/sekoMajalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
lah tingkat MI/SD, MTs/SMP, dan MA/SMA yang berasal dari seluruh provinsi Indonesia (34 provinsi) dan masih terdaftar sebagai siswa/i pada saat pelaksanaan KSM. Perwakilan tiap propinsi terdiri dari 1 siswa per mata pelajaran yang dilombakan untuk setiap tingkat MI/SD, MTs/SMP dan MA/SMA.
B. Ajang Kompetisi Seni & Olah Raga (AKSIOMA)
Mewujudkan pendidikan berkualitas, dipandang perlu adanya program yang meningkatkan mutu dan daya saing pendidikan madrasah. Pendidikan yang bermutu akan meningkatkan kuwalitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia, sehat dan cerdas serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur dan beradab. Mewujudkan pendidikan berkualitas tersebut, Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Direktorat Pendidikan Madrasah menyelenggarakan Ajang Kompetisi Seni dan Olah Raga Madrasah (AKSIOMA). Ajang Kompetisi Seni dan Olah Raga Madrasah (AKSIOMA) sebagai kegiatan yang mendukung kebugaran dan kesehatan siswa madrasah yang sudah berlangsung sejak tahun 2009. Kegiatan yang melibatkan siswa MI, MTs dan MA se-Indonesia tersebut harus tetap dipertahankan dan dari tahun ke tahun terus dikembangkan. AKSIOMA diselenggarakan seleksinya dari tingkat Madrasah, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional. Penyelenggaraan kompetisi ini juga sejalan dengan apa yang dicanangkan oleh Menteri Agama tentang Panca Prestasi Madrasah yaitu: memiliki akhlak mulia; ilmu agama, sains, teknologi, bahasa dan budaya; olah raga dan seni. Panca Prestasi Madrasah tersebut diharapkan madrasah memiliki kuwalitas yang unggul sehingga madrasah menjadi tempat alternative pendidikan yang ideal berlandaskan imtaq dan iptek.
C. Utsawa Dharma Gita (UDG)
Berdasarkan kitab suci Weda, Utsawa Dharma Gita (UDG) pada hakekatnya adalah Phalasruti, Phalasloka dan Phalawakya. Phalasruti mengandung makna pahala dari pembacaan kitab-kitab sruti atau wahyu yang pada umumnya disebut mantra yang berasal dari Hyang Widhi. Phalasloka adalah pahala dari pembacaan kitab-kitab susastra Hindu seperti kitab Itihasa, yakni Ramayana dan Mahabarata. Phalawakya adalah tradisi pembacaan karya sastra Jawa Kuna, berbentuk prosa atau parwa. Utsawa berarti festival atau lomba, sedangkan Dharma Gita adalah nyanyian suci keagamaan. Dengan demikian, Utsawa Dharma Gita adalah festival atau lomba nyanyian suci keagamaan Hindu. Utsawa Dharma Gita sebagai kidung suci keagamaan Hindu telah lama berkembang di masyarakat melalui berbagai pesantian, baik yang ada di Bali maupun luar Bali. Sebelum menasional, Utsawa Dharma Gita dilaksanakan Pemda Bali dalam bentuk lomba kekawin dan kidung. Penggunaan Dharma Gita dalam berbagai bentuk kegiatan keagamaan sangat membantu menciptakan suasana hening, hikmat/ kusuk yang dipancari getaran kesucian dengan jenis yadnya yang
4
LAPORAN UTAMA
dilaksanakan. Tujuan pelaksanaan UDG antara lain untuk Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan kitab suci Weda, Meningkatkan sraddha dan bhakti sebagai landasan terbentuknya susila Hindu, Melestarikan dan mengembangkan Dharma Gita; Memantapkan kerukunan intern umat Hindu yang dinamis dan faktual, Menyamakan persepsi tentang Dharma Gita, dan Meningkatkan kajian terhadap kitab suci Weda.
D. Pekan Keterampilan & Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI)
Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (pentas PAI) Tahun 2017 bertempat di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Tujuan kegiatan ini adalah untuk: Meningkatkan keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Eda serta berakhlaq mulia; meningkatkan pemahaman dan penghayatan peserta didik terhadap ajaran islam untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari; memberikan motivasi kepada peserta didik agar lebih bergairah mempelajari dan mencintai Pendidikan Agama Islam; membuat tolak ukur keberhasilan pembinaan Pendidikan Agama Islam pada sekolah yang meliputi pengetahuan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman ajaran Islam; mempererat ukhuwah Islamiyah, membinan persaudaraan, dan kesatuan bangsa dikalangan siswa; menumbuhkembang minat, bakat dan kreatifitas di bidang keterampilan dan seni PAI; serta menanamkan sikap keberanian, kemandirian dan sportifitas di kalangan siswa. Sasaran peserta didik berasal SD/SMP/
SMA/SMK yang masih aktif dan beragama Islam, pada jenjang pendidikan lomba yang diikuti.
E. Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ)
Pembukaan STQ Nasional XXIV di Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara berlangsung meriah. Ribuan masyarakat Kota Tarakan dan sekitarnya tumpah ruah memadati arena utama pembukaan, Islamic Center Masjid Baitul Izza. STQ Nasional XXIV ini dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang ditandai dengan penekanan Tombol Sirine yang di dampingi oleh Gubernur Kaltara dan Ketua LPTQ Kaltara. Pembukaan STQ Nasional XXIV di Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara terdapat sedikit perbedaan bila dibandingkan dengan pelaksanaan STQ sebelumnya. Perbedaan tersebut terlihat saat Pelantikan Dewan Hakim dilaksanakan langsung diarena utama sebelum Menag menyampaikan sambutan, sehingga pengukuhan Dewan Hakim disaksikan langsung oleh ribuan penonton. Dalam laporan panitia disampaikan bahwa pelaksanaan STQ Nasional di Kota Tarakan oleh tahun ini diikuti 460 orang peserta dari 34 Provinsi se-Indonesia. Adapun cabang lomba yang di pertandingkan adalah cabang tilawah Al-quran golongan anak?anak dan dewasa (putera-puteri), cabang hifzh Alquran golongan 1 juz, 5 juz, 10 juz, 20 juz dan 30 juz (putera-puteri) dan cabang tafsir Alquran (tafsir bahasa Arab putera-puteri). STQ Nasional Ke 24 ini menyajikan tarian kolosal yang bercerita tentang Umar Bin Khatab yang diperankan 150 Siswa dan
5
Siswi se Kota Tarakan. Tampak hadir Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie beserta jajarannya, Perwakilan Pemerintah Provinsi masing-masing kafilah STQ, Plt Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Pejabat Eselon II Kementerian Agama, Kakanwil Kementerian Agama Se Indonesia, serta official dan peserta. Ditemui usai pembukaan, Menag menilai pembukaan STQ Nasional berjalan baik dan meriah. Menag mengapresiasi perpaduan seni dan nilai-nilai Islam dalam tarian kolosal tentang Umar bin Khatab. “Apalagi itu diperagakan oleh adik-adik kita, anak-anak kita siswa-siswi SMA. Ini juga sebagai cara bagaimana menumbuhkembangkan nilai-nilai baik melalui budaya,” ujarnya. Meski provinsi termuda, Menag menilai Kalimantan Utara mampu dan tidak kalah dengan provinsi lainnya dalam menyelenggarakan even nasional. Lomba STQ Nasional XXIV tahun 2017 berlangsung mulai dari 16 – 22 Juli 2017. Arena utama dipusatkan di Islamic Center Masjid Baitul Izza Kota Tarakan. Adapun lokasi pelaksanaan cabang lainnya di Masjid Daarussa’adah, Masjid At-Taqwa, dan Masjid al-Ma’.(Ir-Inmas)
F. Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK)
MQK sendiri mempunyai maksud sebagai ajang lomba/musabaqah kemampuan santri pondok pesantren dalam membaca, memahami, dan mengungkapkan kandungan kitab kuning (kutub at-turats) dari sumber kitab-kitab berbahasa arab secara komprehensif. Diharapkan dengan dilaksanakannya MQK ini dapat memotivasi dan meningkatkan kemampuan santri dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmuilmu agama Islam bersumber kitab kuning sebagai bagian dari proses kaderisasi ulama dan tokoh masyarakat di masa depan. (***)
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
LAPORAN UTAMA
KSM Sumbang Dua Medali EMPAT EVENT AKBAR DIREKTORAT KSSK DI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA_HUMAS- Penyelenggaraan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Ajang Kompetisi Seni dan Olah Raga Madrasah (AKSIOMA) Tingkzat Nasional pada tahun 2017, di Yogyakarta, 7 – 12 Agustus 2017 mengalami pengurangan jumlah medali yang diperebutkan. Ketatnya persaingan pada event yang diikuti ribuan siswa-siswi madrasah dari seluruh Indonesia membuat semua peserta harus berjuang keras untuk menjadi terbaik. Pada kegiatan KSM dua siswa madrasah dari Kalimantan Barat berhasil menyumbangkan dua medali. Dua peserta tersebut adalah Djihan Islahiyah siswi dari MAN 2 Pontianak pada bidang studi geografi MA memperoleh medali perunggu, Fathul Irfaan Abdullah siswa dari MTs Negeri Sungai Kakap pada bidang studi matematika MTs memperoleh medali perak. Fathul Irfaan Abdullah sudah tiga kali mengikuti KSM Tingkat Nasional mewakili Kalimantan Barat, sejak dia duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah Negeri Rasau Jaya. Dia juga pernah mendapat penghargaan sebagai The Best Exploration pada KSM Tingkat Nasional di Makasar. Pada tahun 2017 ini, Yogyakarta ditunjuk sebagai tuan rumah perhelatan akbar ini. Empat kegiatan sekaligus yang diselenggarakan oleh Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia yaitu Ajang Kreasi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) dan Kompetisi Sains Madrasah (KSM), Ekspo Madrasah dan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Tahun 2017 berlangsung mulai tanggal 7-12 Agustus di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama RI Kamaruddin Amin menjelaskan bahwa ada empat jenis kegiatan utama dalam ajang ini. Pertama, Aksioma, kedua ada kompetisi sains madrasah, ketiga ada lomba karya tulis ilmiah dan keempat ada Ekspo madrasah, “Ada empat jenis kegiatan dalam kegiatan yang digelar mulai hari ini hingga tanggal 12 Agustus nanti,” kata Kamaruddin kepada wartawan, di kompleks Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Senin
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
(7/8/2017). Kegiatan Aksioma meliputi perlombaan pidato Bahasa Arah, pidato Bahasa Inggris, pidato Bahasa Indonesia, Musabaqah Tilawatil Quran Tingkat Siswa Madarasah, Hadrah, dan sejumlah kegiatan lainnya. “Untuk kegiatan kompetisi sains madrasah meliputi kompetisi MIPA dan pendidikan agama Islam,” ungkapnya. Kamaruddin menuturkan bahwa dalam ajang Aksioma dan KSM tingkat nasional 2017 ini, para peserta diminta untuk mengedepankan integritas dan sportifitas demi untuk dapat meningkatkan pendidikan karakter,” katanya. Kegiatan Akbar Aksioma dan KSM tingkat nasional 2017 ini diikuti sekitar tiga ribu siswa madrasah. Yang merupakan hasil seleksi di masing-masing provinsi. Namun ada juga beberapa peserta dari sekolah umum yang ikut serta. “Peserta ini tidak hanya dari madrasah, tapi juga sekolah, dan lebih istimewa lagi adanya perlombaan antara siswa MAN Insan Cendikia dari seluruh Indonesia. Pelaksanaan Aksioma tingkat nasional dilaksanakan tiap dua tahun sekali. Sementara KSM dilaksanakan setahun sekali. Dipilihnya Yogyakarta sebagai tuan rumah ajang akbar tersebut karena Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta karena dinilai siap menyelenggarakan ajang ini. “Untuk aksioma dilaksanakan sekali dalam dua tahun. Untuk KSM dilaksanakan sekali dalam setahun. Untuk penunjukkan tuan rumah, kami melihat Yogyakarta yang siap,” kata Kamaruddin. Dia menambahkan untuk penilaian dalam perlombaan ini dipadukan antara mata pelajaran umum dan mata pelajaran agama. “Pembobotannya sekitar 80:20 persen, Setelah melalui rangkaian acara selama satu hari penuh, Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) dan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2017 di Yogyakarta resmi dibuka. Puncak acara pembukaan itu digelar di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta pada Senin (7/8) malam. Antusiasme warga Yogyakarta luar biasa yang ditandai dengan massa yang tumpah ruah di dalam stadion demi menyaksikan acara pembukaan Aksioma dan KSM Tahun
6
2017. Acara tersebut langsung dibuka oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin dan berlangsung khidmat, 20 orang Qari’ dan Qari’ah memulai kegiatan tersebut dengan lantunan ayat suci al-Qur’an yang sangat indah dan syahdu. Kegiatan tersebut dimeriahkan berbagai atraksi menarik. Seniman Didi Nini Towok juga tampil dalam acara tersebut dengan tema tarian kolosal bersama 550 siswa Madrasah se Provinsi DI Yogyakarta. Dan juga dimeriahkan oleh Emha Ainun Nadjib (Cak Nun), Kiai Kanjeng, dan Grup Band Letto. Kamaruddin Amin juga mengatakan, KSM dinilai memiliki keunggulan dibanding Olimpiade Sains Nasional. “Kelebihan tersebut karena KSM memadukan dan mensinergikan pengetahuan umum dan pengetahuan agama Islam,” kata Kamaruddin dalam konferensi pers di Yogyakarta. Oleh karena kelebihan tersebut, Kamaruddin berharap bahwa KSM 2017 yang digelar di Yogyakarta dari tanggal 7 hingga 12 Agustus ini akan melahirkan siswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter kuat dalam beragama, berbangsa dan bernegara. Kelebihan lain, lanjutnya, KSM tidak hanya diperuntukkan untuk siswa madrasah tetapi juga dibuka untuk anak-anak
LAPORAN UTAMA
sekolah umum. Hal ini terbukti dari adanya 4 siswa non-madrasah yang juga mengikuti KSM 2017 yang digelar di Yogyakarta ini. Daftar peserta KSM 2017 yang berasal dari sekolah umum tersebut yaitu berasal dari sekolah dasar (SD). Dari SD ini sebanyak 2 orang, yakni satu peserta dari Lampung dan satu peserta dari Aceh untuk bidang matematika dan agama Islam. Sementara dua peserta lainnya berasal dari SMA, yakni asal Kalimantan Timur yang mengikuti kompetisi di bidang matematika dan agama Islam. Sedangkan 1 siswa SMA lainnya berasal dari Aceh. Siswa tersebut mengikuti kompetisi untuk mata pelajaran kimia plus agama Islam. KSM ini digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Kementerian Agama RI. Selain KSM dan AKSIA, acara ini juga diisi dengan lomba karya tulis ilmiah (LKTI) dan ekspo madrasah. Untuk AKSIOMA akan diikuti 1.666 siswa, 130 juri, dan 374 pendamping. Sementara untuk KSM diikuti 476 siswa, 68 juri, dan 374 pendamping. Untuk LKTI diikuti 204 siswa, sembilan juri, dan 102 pendamping. Secara keseluruhan, yang terlibat dalam kegiatan ini sebanyak 3.403 orang. Dalam ekspo madrasah, diisi dengan
berbagai kegiatan, antara lain talk show bertajuk Media Sosial Untuk Kampanye Islam Damai, Bedah Buku dan Persembahan Kreativitas Anak Madrasah, serta Pelatihan Pembuatan Video Pendek/VLOG. Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah, Nur Kholis Setiawan mengatakan, Aksioma-KSM 2017 ini merupakan ajang strategis untuk mengembangkan bakat, kompetensi, dan prestasi anak muda serta menumbuhkembangkan karakter unggul, yang sekaligus menjadi tema kegiatan ini, yaitu Integritas, Sportivitas, Intelektualitas. Menurutnya, tiga karakter tersebut sangat dibutuhkan, terutama pada era yang semakin kompetitif. “Ajang ini dimaksudkan untuk menyemai bibit-bibit prestasi para peserta didik madrasah non-akademis yang tentu, pertama sesuai dengan namanya pada cabang olahraga dan yang kedua, pada bidang seni,” kata Nur Kholis dalam siaran pers Kemenag yang diterima, Rabu (26/7/2017). “Aksioma ini juga dimaksudkan untuk menjadi piranti penguat pendidikan karakter, karena yang ditumbuhkembangkan dalam ajang Aksioma adalah sportivitas dan juga religiusitas. Sehingga tentu prestasi dalam meraih kejuaraan tidak cukup hanya dengan prestasi kejuaraan, tapi yang lebih dari itu adalah menumbuhkembangkan ke-
7
jujuran, sportivitas, dan kedewasaan dalam mereka bertanding dalam Aksioma tersebut,” ujarnya. Dia mengharapkan Aksioma dan KSM dapat menjadi ajang yang efektif dan strategis dalam rangka memupuk motivasi siswa untuk terus mencintai dan bergairah mempelajari bidang seni, olahraga, dan ilmu pengetahuan dan teknologi. “Setelah memiliki dan mengamalkan ajaran agama Islam yang kuat dan menjadi panutan bagi yang lainnya, sebagai anak bangsa yang baik dan berakhlakul karimah, diharapkan setiap siswa madrasah/sekolah mampu membangun bangsa khususnya di bidang Iptlek yang semakin hari semakin tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat saat ini,” tuturnya. Menurut Nur Kholis, sebenarnya Aksioma bukan kali ini digelar. Kegiatan ini dikatakannya program dua tahunan dan sudah diadakan sejak 2009. Program ini merupakan program unggulan Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama. “Aksioma memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi terwujudnya semangat belajar siswa di madrasah. Terciptanya suasana tersebut di lingkungan pendidikan madrasah menumbuhkembangkan siswa dalam meraih prestasi belajar yang membanggakan,” tuturnya. (***)
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
LAPORAN UTAMA
Kalbar Raih 9 Tropi MQK Nasional 2017 JEPARA_HUMAS-Setelah tampil di babak final Selasa (4/12) akhirnya sembilan orang peserta Musabaqah Qiroatil Kutub MQK Kalbar dinobatkan sebagai juara. Prestasi yang diraih oleh Kafilah Kalbar pada tahun ini sebanyak 9 tropi/piala. Dari 9 tropi tersebut diperoleh dari 5 marhalah Ula pada cabang yang berbeda. Mereka adalah Febri Santoso juara terbaik 2 dan Sumiyeh sebagai harapan 1, keduanya mengikuti cabang Ilmu Tauhid Tingkat Ula. Kemudian disusul oleh rekannya dari Ketapang Muhammad Sofyan pada cabang Akhlak sebagai juara terbaik 2 dan wahyu Nurhidayat bidàng Tarikh Serta Hidayatuddiniyah pada cabang Figih jugà sebagai
juara ke 2. Dua Piala lainnya diperoleh pada tingkat Marhalah Wustha cabang Akhlak putra sebagai juara harapan 1 dan Atin Zulfarida Hasanah sebagai juara 3 putri. Prestasi berikutnya diperoleh Uswatun Hasanah dari Ponpes Mabaul Khairot Ketapang pada Marhalah Ulya cabang Nahwu, sebagai harapan 2 dan disusul oleh rekan pondoknya Andrean Majid Kobat cabang Nahwu Marhalah Wustha sebagai juara 3. Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam H.Wildan, S.HI memberikan apresiasi kepada para pemenag yang telah mengharumkan nama Kalimantan Barat.
“Selamat kepada para pemenang yang telah mengukir prestasi di tingkat nasional dan telah mengharumkan nama baik Kalimantan Barat. Semoga keperhasilan ini tidak membuat kita sombong, akan tetapi harus kita syukuri dan kita pertahankan pada masa yang akan datang,” jelas Wildan. Kepada peserta yang belum berprestasi Wildan menghimbau agar tidak berkecil hati bahkan sebaliknya harus terus berjuang, anggaplah kegagalan ini sebagai keberhasilan yang tertunda, karena pada hakekatnya semua peserta adalah putra-putri terbaik Kalbar yang telah menjuarai MQK ditingkat Provinsi. (ir-inmas).
Kontingen Kalbar Berhasil Raih Lima Medali Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) Tahun 2017 di Provinsi Aceh
NAD_HUMAS-Rangkaian acara Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) Tahun 2017 di Provinsi Aceh resmi ditutup oleh Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Jumat malam (13/10/2017). Acara dilanjutkan dengan pengumuman pemenang untuk delapan cabang yang dilombakan. Yakni cabang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ), Lomba Pidato PAI (LPP), Lomba Cerdas Cermat PAI (LCP), Lomba Kaligrafi Islam (LKI), Lomba Debat PAI (LDP), Lomba Seni Nasyid (LSN) dan Lomba Kreasi Busana (LKB). Dari delapan cabang yang dilombakan, kontingen Kalbar hanya mengikuti enam cabang saja. Yakni MTQ, MHQ, LPP, LCP, LKB, dan LSN. Sedangkan lomba Kaligrafi dan Lomba Debat, Kalbar tidak mengirimkan peserta. Selanjutnya dari enam cabang lomba yang diikuti, kontingen Kalbar berhasil masuk final pada empat cabang. Yakni MTQ, MHQ, LPP dan LKB. Sementara pada cabang LCP PAI SD, tim Kalbar hanya berhasil masuk babak semifinal. Dari tujuh peserta asal Kalbar yang masuk final tersebut, akhirnya hanya lima peserta saja yang berhasil membawa pulang piala tetap
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
Pentas PAI Nasional VIII. Gelar tertinggi dipersembahkan oleh Malikah Khaira Khalqillah Siswi SD Negeri 07 Pontianak Utara Kota Pontianak sebagai Juara III Cabang MTQ SD Putri. Kemudian juara Harapan I cabang MTQ SMA Putri atas nama Khairunnisa (Siswi SMA Negeri 1 Teluk Pakedai Kabupaten Kubu Raya Selanjutnya, Juara Harapan I LPP SD Putri atas nama Maghfirah Izzani Nurmavida (Siswi SD Islam AlAzhar 21 Kota Pontianak). Juara Harapan II MTQ SMP Putri atas nama Syahida (Siswi
8
SMP Negeri 1 Kabupaten Sambas). Serta Juara Harapan III MHQ SD Putra atas nama Abang Nabil Putra Setiawan (Siswa SD Negeri 09 Pontianak Tenggara Kota Pontianak). Seluruh pemenang mendapatkan piala tetap, sertifikat dan sejumlah uang tunai yang akan ditransfer langsung ke rekening yang bersangkutan. Kepada seluruh pemenang khususnya dari Kalbar diminta untuk segera menyampaikan foto copy rekening yang sudah divalidasi oleh bank. Diutamakan rekening BNI.*(Sumi/Ptk)
LAPORAN UTAMA
Kontingen UDG Kalbar Harumkan Kalbar di Tingkat Nasional PALEMBANG_HUMAS-UTSAWA DHARMA GITA (UDG) Nasional XIII Palembang berlangsung dari tanggal 6 s/d 10 juli 2017 bertempat di Jaka Baring Palembang Prov. Sumatera Selatan dan merupakan even 3 tahunan. Sebelumnya, Kontingen Kalbar yang mengikuti 7 cabang yaitu Pembacaan Sloka, Pembacaan Palawakya, Pembacaan Kekawin, Dharmawacana B. Indonesia, Dharmawacana B. Inggris, Dharmawidya dan lomba menghafal Sloka untuk tingkat anak-anak dan remaja telah dilepas secara resmi oleh Gubernur Kalbar, Drs.Cornelis, MH bertempat di Pendopo Gubernur Kalbar, selasa (4/07). Dengan melibatkan 33 Provinsi seIndonesia, ajang tiga tahunan ini dibuka langsung oleh Menteri Agama RI, Lukman
9
Hakim Saifuddin. Acara yang bertempat di Sport Centre Jaka Baring, dihadiri pula oleh Dirjen Bimas Hindu, Gubernur Sumsel, Pangdam, Kapolda, Ketua PHDI dan Muspida. Kontingen yang diketuai oleh Kolonel ARM I Ketut Sumertha, S.IP, MM yang juga Ketua LPDG Prov. Kalbar berhasil menoreh beberapa prestasi diantaranya : 1. Juara 2 Dharma Wacana Berbahasa Inggris tingkat Dewasa Putra an. Putu Satrya Kedaton 2. Juara Harapan 1 Dharma Wacana berbahasa Indonesia tingkat Remaja Putra an. Gede Rio Pranata 3. Juara Harapan 2 Menghafal Sloka tingkat Anak-anak Putra an. I Gede Kresna Surya Kusuma
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
LAPORAN UTAMA
Robi Sugara Mengharumkan Nama Kalbar di Even Nasional TARAKAN_HUMAS-Robi Sugara merupakan putra pertama dari pasangan Mahrowi dan Rumsiah yang beralamat Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, telah menyelesaikan Hafalan Al-qur’annya 5 lima tahun lalu. Pada saat ini Robi mewakili Kafilah Provinsi Kalimantan Barat pada STQ XXIV Nasinal Tahun 2017 di Tarakan, Kalimantan Utara. Robi Sugara yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang religius sempat mendalami Ilmu Al-Qur’annya di Pondok Pesantren Tahfidz Nurul Hikmah Madu Kawan, Madura, Jawa Timur. Namun setelah menyelesaikan Hafalannya, Ia kembali ke Pontianak dan mengembangkan kemampuannya di Pondok Tahfidz di Jalan Apel Sei Jawi Pontianak. Pada Tahun lalu (2016) Robi Sugara pernah mewakili Kafilah Kalimantan Barat pada Cabang Tahfidz Qur’an golongan 20 Juz Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXVI Nasional di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Namun belum bisa mengukir prestasi. Penampilan terbaik Robi Sugara terlihat saat tampil dipanggung STQ XXIV Nasional Tahun 2017 di Kota Tarakan, Kalimantan Utara dengan penuh percaya diri sehingga memperoleh nilai terbaik setelah Azro’i Sitorusdari Provinsi Kepulauan Riau. Pancaran kebahagiaan terpancar dari Robi Sugara saat diumumkan oleh Dewan Hakim sebagai Juara terbaik 2 (dua) cabang Tahfidz Golongan 20 Juz putra. Keceriahannya bertambah saat menerima Tropi dan Piagam Penghargan dari Wakil Gubernur Kalimantan Utara. “Saya tidak menyangka diumumkan sebagai juara 2 pada STQ XXIV Nasional Tahun 2017 di Kota Tarakan, karena masih banyak peserta terbaik lainnya yang tampil pada even nasional ini” ungkap Robi usai menerima Piala dan Penghargaan .
Kalbar Tempati Urutan 9 Nasional TARAKAN_HUMAS-Setelah berkompetisi selama 5 (lima) hari, akhirnya Ketua Dewan Hakim Said Agil Husin Al Munawar mengumumkan hasil Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional XXIV Tahun 2017 di Tarakan, Kalimantan Utara, Jum’at, 21 Juli 2017. Seluruh Kafilah yang memadati Arena Utama di Halaman Masjid Baitul Izzah tidak sabar untuk mendengarkan pengumuman hasil penilaian Dewan Hakim tersebut. Kafilah Kalimantan Barat baru disebutkan oleh ketua Dewan Hakim pada Cabang Tahfidz Qur’an Golongan 20 Juz Putra atas nama Robi Sugara sebagai juara terbaik 2. Sedangkan juara terbaik 1adalah Azro’i Sitorusdari Kepulauan Riau dan terbaik 3 adalah Zubirani dari Nanggroe Aceh Da-
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
russalam. Dengan perolehan Juara terbaik 2 tersebut, Kafilah Kalimantan Barat menempati urutan 9 (sembilan) besar nasional setelah Jawa Barat dan Kalimantan Selatan pada Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional XXIV di Tarakan, Kalimantan Utara, adapun hasil lengkap urutan juara umum STQ XXIV Tarakan 2017 sebagai berikut: 1. Provinsi DKI Jakarta 2. Provinsi Kepulauan Riau 3. Provinsi Jawa Tengah 4. Provinsi Kalimantan Timur 5. Provinsi Banten 6. Provinsi Sumatera Barat dan Sumatera Utara
10
7. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kalimantan Utara 8. Provinsi Jawa Barat dan Kalimantan Selatan 9. Provinsi Jambi dan Kalimantan Barat 10. Provinsi Jawa Timur, Papua, dan Nusa Tenggara Barat. Ketua Kafilah Kalimanta Barat H. Tuwok S.Hi menuturkan bahwa prestasi peserta STQ kali ini tentu lebih baik bila dibandingkan dengan STQ sebelumnya yang menduduki urutan 10 nasional, oleh karena itu mudah-mdahan pada masa yang akan datang prestasi Qori’ dan Qori’ah Kalimantan Barat terus berprestasi sebagaimana pada era tahun delapan puluhan. (Ir-Inmas)
LAPORAN UTAMA
MQK Lahirkan Kader Ulama lam dan Kasi Pendidikan Madrasah. Dalam laporan panitia yang disampaikan oleh H. Wildan, S.Hi saat acara pembukaan dijelaskan bahwa salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kembali perhatian dan kecintaan para santri dalam mempelajari kitab-kitab kuning ( kutub at-turats ) sebagai sumber ulama kajian ilmu-ilmu agama Islam. “Selain itu tujuan kegiatan MQK ini juga diharapkan dapat meningkatkan peran pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam dalam mencetak kader ulama dan tokoh masyarakat di masa depan,” jelasnya.
Lanjutnya, untuk mencapai tujuan dimaksud, maka perlu diselenggarakan perlombaan membaca, menterjemahkan dan memahami kitab-kitab kuning bagi para santri pondok pesantren melalui Musabaqah Qiraatil Kutub ( MQK ) VI Tingkat Provinsi di Kalimantan Barat. MQK VI tingkat Provinsi kali ini diikuti oleh dua ratus empat puluh (240) peserta yang berasal dari utusan empat belas Kabupaten dan Kota se Kalimantan Barat. Seluruh peserta merupakan santri terbaik dari Kabupaten dan Kota yang diikutsertakan pada kegiatan ini. (Ir-Inmas)
HARMONI_HUMAS-Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) VI Tingkat Provinsi Kalimantan Barat dibuka secara resmi oleh Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, di Asrama Haji Pontianak, Selasa(22/8/2017). Hadir dalam pembukaan tersebut Kepala Bagian Tata Usaha dan Kepala Kankemenag Kabupaten dan Kota se-Kalimantan Barat, beserta Kepala Seksi Pendidikan Agama Is-
Pentas PAI Ajang Kesucian Hati HARMONI_HUMAS-Pembukaan Seleksi Daerah Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) Tingkat Provinsi Tahun 2017 berlangsung meriah. Ratusan peserta dan penonton memadati Aula Asrama Haji Pontianak, Jum’at (18/8/2017). Kemeriahan acara tersebut bertambah saat Group Nasyid dari SMA AlFidyan tampil dengan mendendangkan suara emasnya.Hadir dalam acara tersebut Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, yang didampingi oleh Kepala Bagian Tata Usaha Drs. H. Ridwansyah, M.Si dan Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam H. Wildan, S.Hi. Hadir pula dalam kegiatan tersebut Kepala Kantor Kemenag Kabupaten dan Kota se-Kalimantan Barat yang didampingi pula oleh Kepala Seksi Pendis/PAIS. Selain itu hadir pula Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Mempawah yang diwakili oleh Kasi SMP. Dalam acara tersebut Panitia pelaksana H. Wildan, S.HI menuturkan bahwa kegiatan Pentas PAI tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2017 merupakan kegiatan seleksi perdana yang digelar di Kalimantan Barat. Oleh karena itu beliau mengucapkan terima kasih kepada Kakanwil Kemenag Kalbar yang telah mendukung penyelenggaraan kegiatan ini. “Pentas PAI merupakan salah satu kegiatan tahunan yang digelar hingga tingkat
nasional, oleh karena itu, selain menjalin silaturrahmi antar pelajar, kegiatan ini juga menjadi seleksi tingkat Provinsi yang akan mewakili Kalimantan Barat pada kegiatan Pentas PAI tingkat Nasional yang akan di gelar di Provinsi Aceh pada bulan Oktober mendatang,” jelasnya. Kegiatan Pentas PAI Tingkat Provinsi Kalimantan Barat dibuka secara resmi oleh Kakanwil Kemenag Kalbar Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si. yang ditandai dengan pemukulan Gong di panggung utama. Dalam arahanya Syahrul Yadi menegaskan bahwa kegiatan ini adalah salah satu kegiatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama dan keagamaan di Kalimantan Barat, oleh karena itu, esensi utama setiap perlombaan ini tidak ada lain kecuali meningkatkan silaturrahmi dan peningkatan sumber daya manusia (SDM). “Selain uji prestasi, kegiatan Pentas PAI ini juga menjadi uji kesucian hati bagi peserta karena didalamnya mendalami tentang perasaan jiwa dan rasa, yang semuanya itu mengarah kepada pendidikan moral dan akhlak,” jelas Kakanwil. Pelaksanaan
11
Pentas PAI tingkat Provinsi Kalimantan Barat di gelar selama 4 hari, dimulai pada tanggal 18 - 21 Agustus 2017. Sedangkan kegiatan perlombaan akan dilaksanakan di 4 tempat berbeda. Untuk Lomba Cerdas Cermat dilaksanakan di Arena Utama Asrama Haji, Lomba Pidato di Aula terbuka ditengah Asrama Haji. Sedangkan untuk cabang Taffid Qur’an dan Tilawah dilaksanakan di Aula Mekkah dan Madinah. (Ir-Inmas).
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
PROFIL
Imam BESAR
Masjid Istiqlal Pertama
dari Kalimantan Barat K.H.Muchtar Natsir
Istiqlal itu kini memang telah tiada. Pemilik suara itu , K.H. Mochtar Nasir telah wafat pada hari senin, 29 Maret tahun 2004. Beliau telah menghadap al-kholik Allah robbul ‘alamin di rumah sakit gatot Subroto tepatnya pada pukul 18.30 WIB dalam usia 80 tahun. Dengan meninggalkan lima orang anak empat orang putri dan satu orang putra serta sembilan cucu, seorang buyut Ia di makamkan di samping makam istri tercinta (Ny. Yamaniah) yang telah mendahului 16 tahun tepatnya tahun 1986 di pemakaman umum tanah kusir setelah di semayamkan di rumah duka yang beralamat di jalan danau Poso, Blok E2, No 87. Bendungan Hilir Jakarta Pusat. Turut hadir di rumah duka Presiden RI ke 5 (Megawati sukarno Putri), Menteri agama (saat itu) Said Aqil Al Munawar, Wakil Gubernur DKI Fauzi Bowo, dan staf dari istana Presiden juga wapres Hamzah Haz (sama-sama putra kalbar kelahiran ketapang). K.H. Muchtar Nasir sudah lama di kenal sebagai Imam bersuara bagus, cengkok dan logat bahasa arab-nya yang fasih amat jelas dan khas. Kemampuan pengetahuan agama yang mumpuni. Maklum,ia pernah mengenyam pendidikan di Darul Ulum Qismil Ali, Mekkah. Karunia berkah dari Allah dengan keilmuannya, kesholehan dan ketawadhuan serta kearifan inilah yang mengahantarkannya di percaya menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal sejak 15 Februari 1985 sekaligus menjadi Imam besar pertama masjid terbesar di AsiaTenggara itu.
Majalah Harmoni Kathulistiwa sebagai media instasi Kanwil Kementerian Agama Provinsi kalbar dalam setiap edisinya selalu menampilkan tokoh yang di harapkan akan mampu memberi inspiratif bagi para pembacanya. Dengan mengenal lebih dekat diharapkan kisah hidupnya, perjuangannya, pendiriannya, kepribadiannya dan cara pandang hidupnya akan menjadi panutan bagi generasi muda dalam melangkah ke depan. Edisi kali ini kita mencoba menggali sosok Ulama asal kalbar (Ketapang) yang kemudian mengemban amanah dari Presiden RI untuk menjadi Imam besar masjid Istiqlal. Sungguh merupakan anugerah bagi masyarakat kalbar bahwa ulama putra daerah mendapat kepercayaan menjadi Imam besar masjid terbesar di asia tenggara (Istiqlal) yang secara kharfiah bermakna masjid merdeka, adalah masjid Nasional Negara RI yang terletak di pusat ibu kota Jakarta. Pembangunan masjid ini di prakarsai oleh Presiden Republik Indonesia Pertama, Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951 . Masjid ini mampu menampung lebih dari 200.000 jamaah. Masjid Istiqlal merupakan masjid Negara Indonesia,yaitu masjid yang mewakili umat Muslim Indonesia. Karena menyandang status terhormat ini maka masjid ini harus dapat menjadi kebanggaan bangsa Indonesia sekaligus menggambarkan semangat perjuangan dalam meraih kemerdekaan. Masjid ini di bangun sebagai ungkapan dan wujud dari rasa syukur bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam, atas berkah dan rahmat Allah jalla wa’ala yang telah menganugerahkan nikmat kemerdekaan, terbebas dari cengkeraman penjajah. K.H. Mouchtar Natsir Sang Pemilik Suara Merdu Suara merdu yang mengalirkan aroma kekhusyuan di Masjid
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
12
Masjid Istiqlal sebenarnya sudah di pakai sejak l967, namun baru pada 1978 masjid itu di tetapkan secara resmi menjadi masjid Negara oleh Presiden, dan tujuh tahun kemudian baru Masjid itu di pimpin oleh ulama yang di sebut Imam besar. Di Usianya yang ke 61 tahun , K.H. Muchtar Nasir dilantik di hadapan sejumlah tokoh Islam dan Pengurus Majelis Ulama Indonesia, sebagai Imam Besar masjid Istiqlal oleh Menteri Agama yang kala itu di jabat oleh H. Munawir Syadzali . Dalam sejarah Masjid Istiqlal Imam besar pertama adalah K.H. Zaini Miftah, dilantik tahun 1972, dan sejak tokoh itu meninggal dunia tujuh tahun kemudian jabatan ini kosong terus. Kemudian 1985 baru di angkat imam besar berikutnya. Ulama besar ini, mungkin tidak banyak yang tahu bahwa beliau adalah putra kelahiran Ketapang Kalimantan Barat. K.H. Muchtar Natsir Ulama Kalbar yang menjadi Imam besar Masjid istiqlal ini ternyata murid dari Yusuf saigon. Santri yang sukses dari ustadz Yusuf Saigon seorang ulama dan saudagar asal pontianak. Yusuf Saigon lahir di Kampung Banjar Baru tahun 1826 sekarang namanya Banjar Serasan Pontianak, ayahnya HM. Thasin bin Mufti Jamaluddin berasal dari banjar (Kalsel) Ibunya Fatimah binti H. Jamaluddin. Ketika usia 2 tahun ibundanya meninggal dunia kemudian yusuf kecil di asuh oleh bibinya yang bernama afifah. Di usia 7-8 tahun ia di bawa oleh pamannya H. Abdul Karim ke Singapura, setelah besar ia kemusian di bawa ke Banjar (Kalsel) dan mendalami agama Islam dengan kakeknya H. Mufti Jamaluddin Bin M. Arsyad Al-Banjari . Di usia 20 an tahun Yusuf kemudian berkelanan ke beberapa daerah, Sumatera dan Kamboja, Saigon (Vietnam). Yusuf berniaga sambil berdakwah bahkan ia pernah berniaga
intan. Suatu ketika kakeknya mengirim berdakwah ke Kamboja. Ketika di Kamboja inilah ia mempelajari budidaya karet yang kala itu tengah berkembang di sana , di Kamboja itu juga ia menemukan jodohnya sehingga di usia 22 tahun ia mempersunting gadis Kamboja yang bernama Sarijah binti H.M. Sholeh yang merupakan putri salah seorang terpandang di sana. Yusuf muda juga berda’wah dan berniaga ke daerah Saigon ( Vietnam ), yang bertetangga dengan kamboja ( dikawasan indochina). Setelah sekian lama menetap di Kamboja yusuf kemudian memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya pontianak. Ia ingin mengembangkan karet di Pontianak, iapun kemudian menyurati Sultan Pontianak dan kemudian Sultan Muhammad mengabulkan permintaan tersebut. Maka Tusuf kemudian pulang ke Pontianak dengan memboyong istri dan keluarganya dari Kamboja termasuk ayah mertua dan keponakannya. Setibanya di Pontianak ia pun membuka hutan dan menjadikannya lahan untuk di tanami karet (getah). Yusuf juga di percaya oleh sang paman , Abdul karim untuk mengurus tanah di kawasan tersebut, yang kemudian untuk mengenang jasa sang Paman Yusuf kemudia mendirikan surau dan menjadikan nama belakang pamannya sebagai nama surau. Itulah surau al-karim yang sekarang menjadi Masjid Al-Karim Saoigon. Menurut Ustadz Thaha, daerah perkebunan karet terus berkembang, di sertai bertambahnya pemukiman penduduk samapi akhirnya menjadi kampung Saigon. Saigon (red: sekarang Ho Chi minh). Diambil dari daerah asal sang istri di Vietnam selatan. Lalu iapun akhirnya di panggil Yusuf Saigon oleh
masyarakat yang tinggal di kampung maupun yang dari luar. Budidaya karet semakin banyak di kembangkan warga dan mereka menjual hasil karet kepada Yusuf Saigon. Untuk memudahkan proses pengangkutan dari pinggir sungai kapuas menuju kebun karet yang masuk ke dalam, Yudsuf Saigon membangun sebuah parit. Parit tersebut saat ini dinamakan Parit HM. Yusuf Saigon. Sementara jalan sepanjang parit.dinamakan Jalan Yusuf A. Karim, diambil dari nama HM.Yusuf Saigon dan H. Abdul Karim. Di tengah kesibukan membangun perekonomian keluarga dan warga dimana beliau tinggal,Yusuf Saigon kian aktif berdakwah ,ini sejalan dengan apa yang dilakukan oleh Rasullullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bahwa dalam membangun keluarga, membangun ekonomi dengan berniaga, sehingga kuat ekonomi menunjang aktifitas da’wah meninggikan kalimah Allah. Melihat ummat sudah semakin ramai ia merasa perlu ada pusat pendidikan. Ini adalah kecerdasan yang luar biasa dalam amaliah keagamaan, bahwa kesholehan pribadi harus melahirkan kesholehan sosial. Maka ia mengajak adiknya HM. Arsyad yang ada di Banjar untuk pulang kampung bersama sama membangun kampung Saigon sebagai peradaban ilmu dan sentra ekonomi. Siapakah HM. Arsyad adalah seorang alim yang berdakwah mendampingi yusuf Saigon. Salah satu teman HM. Arsyad yaitu Abdul Shamad juga seorang ‘alim turut membantu kegiatan da’wah. Belakangan H. Abdul Shamad menjadi Mufti pontianak. Yusuf Saigon pun membangun Madrasah,dengan mufti Abdul Shamad sebagai pimpinan. Mereka yang datang
13
PROFIL
belajar berasal dari berbagai daerah,M empawah,Ketapang,Malaysia,Kamboja hingga Pattani, Thailand. Tahun 1942, Jepang tiba di Pontianak dan seluruh Hindia Belanda jatuh ke tangan Jepang. Madrasah Saigoniyah berakhir dan tinggal cerita. Lokasi eks Madrasah Saigoniyah kini telah di bangun kantor Lurah Saigon. Namun , Beberapa alumni Madrasah Saigoniyyah menjadi ulama diantaranya H. MOCHTAR NASIR dari Ketapang yang pernah menjadi imam masjid Istiqlal Jakarta. Selain sebagai imam besar masjid Istiqlal, semasa hidup K.H. Mouchtar Natsir juga pernah menjabat sebagai Direktur Urusan Agama Islam Departemen Agama, dan menjabat sebagai kepala Kanwil Depag (Kementerian Agama saat itu) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Harapan sebagai penerus yang kini telah menikmati segala fasilitas sarana dan prasarana yang serba maju dan modern kita dapat berkaca kepada kerja keras Yusuf saigon dengan perguruan syaigoniyyahnya dalam keadaan serba terbatas mampu melahirkan sosok ulama yang menjadi Imam besar masjid di negeri ini. Besar harapan kita kalbar akan lebih banyak lagi mencetak ulam-ulama yang tawadhu, yang tidak berorentasi pada dunia dengan segala aksesorisnya . Namun ulama yang benar benar menjadi Panutan bagi segenap anak bangsa pada khususnya dan ummat manusia pada umumnya. Yang berorientasi pada tegaknya syari’at Allah pada bumi Indonesia yang di raih kemerdekaanya dengan “atas berkah rahmat Allah” sehingga negeri ini akan menjadi negeri yang “Baldatun thoyyibatun warobbun Ghoffur”
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
WARTA
HARMONI
Memperkuat Toleransi & Interaksi di Antara Komunitas Keagamaan
Lokakarya Pengayaan Wacana Agama dan Keberagaman
HARMONI_HUMAS-Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) bekerja sama dengan British Council, dan difasilitasi oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, menyelenggarakan Lokakarya Pengayaan Wacana Agama dan Keberagaman, dengan tagline: Rukun, Ragam, Sepadan. ICRS adalah konsorsium tiga universitas di Yogyakarta, yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, dan Universitas Kristen Duta Wacana, yang menyelenggarakan kajian antaragama (Interreligious Studies) dan isu-isu sosialbudaya yang berkaitan dengan agama. Sementara British Council adalah lembaga sipil internasional yang memberi perhatian besar pada pengembangan budaya dan pendidikan di seluruh dunia. Lokakarya sehari ini diselenggarakan pada tanggal 22 Agustus 2017 di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Kalbar, melibatkan kurang lebih seratus peserta yang terdiri dari penyuluh agama di lingkungan Kementerian Agama, guru agama, perwakilan-perwakilan lembaga pemerintah, lembaga keagamaan, akademisi, wartawan, organisasi massa, lembaga swadaya masyarakat, perwakilan kaum muda, dan lembaga masyarakat sipil lainnya.Program ini diselenggarakan di enam kota di Indonesia, yaitu Medan, Pontianak, Manado, Ambon, Ruteng, dan Bandung. Keenam kota ini mewakili kekhasan dalam hal demografi penganut agama maupun keragamannya. Dalam penyelenggaraan seluruh program ini, ICRS dan British Council senantiasa bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama, pemerintah daerah dan mitra-mitra lokal lainnya. Kerjasama ini menjadi bagian dari pembelajaran bersama, sebab mitra lokal lebih paham dinamika setempat, sekaligus sebagai memperluas kerjasama dan pergaulan.
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
Tujuan penyelenggaraan lokakarya adalah memperkuat dan memperkaya kesadaran, nilai-nilai keterbukaan, pengertian, toleransi, dan interaksi di antara komunitas keagamaan. Juga aktivitas ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas dan menciptakan ruang belajar bersama pemerintah,akademisi, dan elemen-elemen masyarakat lokal untuk membangun agenda-agenda keadilan sosial, sehingga dapat menjadi penyokong pembaruan kebijakan, dalam rangka menjamin keselarasan hubungan antar manusia. Tagline Rukun, Ragam, Sepadan merangkum tiga semangat yang menjiwai lokakarya ini yaitu harmoni antar agama, multikulturalisme, dan keadilan sosial. Lokakarya ini juga memanfaatkan momentum perayaan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 72 yang diberi tema, “Kerja Bersama.” “Kerja Bersama” merupakan dorongan untuk memanfaatkan keberagaman sebagai aset dalam memperkuat persatuan dan membangun bersama menuju bangsa Indonesia yang lebih baik, tanpa diskrimi-
14
nasi, dan saling menghargai. Diyakini bahwa bangsa Indonesia memiliki “DNA” keberagaman yang saat ini perlu diperkuat dan diperkaya. Terjadi pergeseran yang masif di tengah masyarakat dengan wacana transnasional, mulai berkembangnya budaya digital, dan tantangan-tantangan lainnya.Karena itu istilah “Pengayaan” dalam hal ini adalah upaya untuk senantiasa menjadikan diri relevan dengan perkembangan dan dinamika bermasyarakat majemuk dalam konteks kekiniaan. Meskipun waktunya singkat, dampak dari program ini diupayakan optimal. Peserta diharapkan mengalami pengayaan wacana, keterbukaan wawasan keragaman, membangun penghargaan akan perbedaan, dan memperkuat kemauan untuk bersama-sama memelihara kekayaan wacana keagamaan. Seratus orang peserta ini semoga dapat menjadi seratus agen perubahan bagi lingkungan tempat mereka berkarya, sehingga memperbesar harapan terwujudnya cita-cita nasional bangsa ini. (Ir/ICRS)
WARTA
HARMONI
Kota Pontianak Juara Umum Pentas PAI 2017
HARMONI_HUMAS-Putra-putri terbaik Kota Pontianak kembali membawa nama harum daerahnya. Kali ini para perwakilan pelajar dari SD/SMP, dan SMA/SMK se-Kota itu berhasil meraih juara umum di ajang Seleksi Pekan Keterampilan Seni dan Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) tingkat Provinsi Kalimatan Barat yang digelar Kanwil Kemenag Kalbar di asrama Haji
Pontianak 18-21 Agustus 2017. Dalam pentas yang diselenggarakan pertama ini Kota Pontianak berhasil mengalahkan kontingen dari kabupaten kota lainnya di Kalimantan Barat dengan mengantongi medali emas terbanyak yang disusul oleh Sintang dan Kubu Raya. Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag Prov.
Kalbar H. Wildan S.HI mengucapkan selamat kepada para pemenang seleksi Pentas PAI yang telah menjadi peserta terbaik daerahnya dan akan mewakili Kalimantan Barat pada even Nasional yang akan di gelar di Provinsi Aceh bulan November mendatang. Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Kemenag Kota Pontianak Hanafi merasa bangga atas pencapaian Kontingen Kota Pontianak yang telah menunjukkan kemampuan maksimalnya di ajang seleksi Pentas PAI tingkat Provinsi di Asrama Haji Pontianak Katanya, keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak, utamanya guru pembimbing dan pelatih yang tiada hentinya memberikan motivasi dan dukungannya sehingga putra putri Kota Pontianak berhasil mengukir sejarah sebagai juara umum. “Kami ucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan kepada para guru agama di SD, SMP, dan SMA se-Bontang yang telah membina para peserta didiknya sehingga tahun ini Kota Pontianak bisa merebut juara. Semoga tahun-tahun berikutnya bisa ditingkatkan, minimal dipertahankan,” ungkapnya, usai acara penutupan Pentas Pai di Asrama Haji Pontianak. (IrInmas)
Rukyatul Hilal Idul Fitri HARMONI_HUMAS-Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat melalui Bidang Urais dan Bimbingan Syari’ah Bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Provinsi Kalimantan Barat, kembali melaksanakan pengamatan Hilal pada Sabtu (24/06/2017), di Pantai Indah Kakap Kecamatan Sei. Kakap, Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Selain dihadiri oleh TIM LAPAN dan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Proses peneropongan Hilal tersebut dihadiri pula oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pengadilan Tiggi Agama Prov. Kalbar, IAIN Pontianak, Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Pontianak dan beberapa Ormas Islam Lainnya. Plt. Kepala Bidang Urusan Agama Islam dan Bimbingan Syari’ah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Drs. H. Ramli M Said menjelaskan bahwa Informasi hilal astronomi yang dilaksanakan setiap tahun ini kiranya dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan yang diperlukan untuk pengambilan keputusan oleh Badan/Institusi yang berwenang dalam hal ini adalah Kementrian Agama dalam menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1438 H “Ru’yatul Hilal yang kami laksanakan ini sangat penting karena menyangkut hajat umat Islam baik secara nasional maupun regional,” jelas Ramli yang juga menjabat
sebagai Kabid Penais Zawa Selain itu Kepala Seksi Bimbinyagan Syariah dan Informasi Bidang Urais dan Binsyar H. Rahmatullah, S, IP, M.Si menyatakan bahwa tujuan dari Pengamatan Hilal tersebut adalah untuk melaklsanakan mekanisme hisab dan rukyat dalam menetapkan awal bulan Ramadhan 1348 H sesuai dengan syariat Islam, dan hasil pengamatan tersebut akan disampaikan langsung kepada Menteri Agama RI sebagai dasar pada aca-
15
ra sidang Isbat dalam menetapkan permulaan Bulan Ramadhan Tahun ini. Pada saat pemantauan Hilal, Kasi Sistem Informasi Urusan Agama Islam H. Rahmatullah, S, IP, M.Si menjelaskan bahwa setelah dilaksanakan pengamatan hilal tersebut, maka kesimpulannya adalah Hilal tidak terlihat , karena dibawah ufuk sehingga penetapan 1 Syawal tetap akan menunggu hasil R’yatul hilal ditempat lain dan diumumkan oleh Menteri Agama malam ini. (Ir-Inmas)
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
WARTA
HARMONI
Mewujudkan Masyarakat Islam Berakhlak Mulia
Penanganan Korban Aliran Keagamaan
HARMONI_HUMAS-Kehidupan beragama merupakan landasan sosial yang absolut oleh Allah SWT, Bagi Umat Islam untuk menjalani kehidupan di muka bumi yang adil, sejahtera dan damai. Ungkapan tersebut disampaikan oleh Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si pada acara pembukaan Penanganan Korban Aliran Keagamaan Kanwil Kemenag Kalbar Tahun 2017 di Grand Kartika Hotel Pontianak, 27/7/ 2017. “Untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin umat Islam perlu melakukan pembangunan bidang agama yang merupakan bagian dari integral pembangunan nasional yakni mewujudkan masyarakat islam yang berakhlak mulia maju mandiri dan
penuh toleransi, selaras, seimbang dan berkesinambungan,” katanya. Oleh karena itu beliau menyatakan bahwa penyebaran pendidikan keagamaan yang tidak terarah dengan baik dapat mengakibatkan kelompok Fanatisme dan liberalisme di masyarakat atau kelompok sempalan dan paham keagamaan yang menyimpang dari ajaran Islam yang sesungguhnya bahkan cenderung berani menentang ketentuan dasar ajaran Islam. “Hal ini bila dibiarkan akan merusak tatanan kehidupan beragama dan menggangu keharmonisan, ketentraman hidup bangsa dan negara,” tambah Syahrul Yadi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kali-
mantan Barat melalui Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah menggelar kegiatan Penanganan Korban Aliran Keagamaan Provinsi Kalimantan Barat tahun 2017. Kepala Seksi Pembinaan Kemitraan dan Sistim Informasi Kanwil Kemenag Kalbar , H. Rahmatullah S.IP, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah penanganan atas korban dan gerakan keagamaan bermasalah di Kalimantan Barat . “Penaganan yang dilakukan Kementerian Agama sebagai Instituisi yang bertanggungjawab terhadap keagamaan masyarakat dilakukan melalui pendekatan kultural (kerifan Lokal) pendekatan pendidikan informal dan pendekatan umum,” jelas Rahmatullah saat menaympaikan laporan Panitia. Kepada 60 peserta Rahmatullah menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pedoman dan pembinaan korban aliran keagamaan dan paham keagamaan di Kalimantan Barat khususnya serta acuan bagi seksi Bimas Islam, Penyelenggara Syari’ah, Penyuluh Agama Islam, Penghulu dan Kepala KUA Kecamatan dan aparatur terkait. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dari tanggal 26-28 Juli 2017 dan diikuti oleh 60 orang peserta dari Kepala Seksi Bimas Islam se- Kalimantan Barat, Kepala KUA se Kalimantan Barat, Penyuluh Agama Islam, Ornas Islam dan Ex Korban Aliran Gafatar di Kalimantan Barat. (Ir-Inmas)
Pendidikan Usia Dini Merupakan Periode Emas HARMONI_HUMAS-Dalam rangka meningkatkan Kualitas Raudatul Athfal, maka Kanwil Kemenag Prov. Kalbar menggelar kegiatan Sosialisasi Kurikulum RA se-Kalimantan Barat Tahun 2017 di Hotel Borneo Jl. Merdeka Barat No. 428 Pontianak, 78112. Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari Kepala RA se-Kalimantan Barat sebanyak 28 orang Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kakanwil Kemenag Prov. Kalbar Drs. H. Syahrul Yadi, M,Si, pada hari Rabu, (12/07/2017). Dalam arahannya beliau menjelaskan bahwa Pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-6 tahun merupakan periode emas untuk pengembangan kemampuan kognitif, sosial, emosional dan fisik. Selain itu beliau menegaskan bahwa Intervensi pada anak kelompok ini sangat penting karena merupakan pondasi untuk pembangunan Human Capital karena anak yang sehat dan yang secara sosial tumbuh secara optimal akan tumbuh menjadi orang dewasa yang produktif secara ekonomi. “Bukti empirik menunjukkan investasi
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
16
WARTA terhadap anak usia dini menghasilkan rate of return yang lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya,” jelas Syahrul Yadi. Mengingat pentingnya masa golden age anak usia 0-6 tahun, Syahrul Yadi menyatakan bahwa peran stimulasi berupa penyediaan lingkungan yang kondusif harus disiapkan oleh para pendidik, baik orang tua, guru, pengasuh ataupun orang dewasa lain yang ada disekitar anak, sehingga anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan seluruh potensinya. “Potensi yang dimaksud meliputi aspek moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional dan kemandirian, kemampuan berbahasa kognitif, fisik/motorik dan seni,” ujarnya. Kepada peserta Kakanwil juga menjelaskan PAUD merupakan pendidikan yang paling fundamental karena
perkembangan anak di masa selanjutnya sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia Dini. Lanjutnya pendidikan anak usia dini harus dipersiapkan secara terencana dan bersifat holistik agar dimasa emas perkembangan anak mendapatkan distimulasi yang utuh sehingga mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. “Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pembangunan potensi tersebut adalah dengan program pendidikan yang terstruktur. Salah satu komponen untuk pendidikan yang terstruktur adalah kurikulum,” katanya. Kegiatan sosialisasi Kurikulum 2013 menjadi sangat penting mengingat program ini merupakan kurikulum pendidkan anak usia dini yang ber-
HARMONI
tujuan untuk mendorong perkembangan peserta didik secara optimal sehingga member dasar untuk menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, bernagsa, bernegara dan peradaban dunia. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Kalbar Drs. H. Syarifendi menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan untuk mensosialisasikan kurikulum 2013 kepada seluruh RA di Kalimantan Barat, “Hal ini juga merupakan bagian dari kerjasama antara Bidang Madrasah dengan Ikatan Guru Raudatul Athfal (IGRA) Prov. Kalbar,” jelas Syarifendi. (***)
MIN Teladan Menjadi Pilihan Utama
Ratusan Calon Peserta Didik Daftarkan Diri di MIN Teladan Pontianak.
“ Pada tangggal 4 Juli 2017 akan dilaksanakan wawancara langsung kepada peserta didik, tujuannnya adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan calon peserta didik baru. Dari hasil wawancara tersebut, akan direkap dan dijadikan salah satu dasar pertimbangan untuk menetapkan apakan calon peserta didik tersebut kami terima atau tidak ” HARMONI_HUMAS-Pada hari Senin, 3/7/2017 Madrasah Ibtidaiyah Negeri Teladan Pontianak membuka penerimaan peserta didik baru tahun pelajaran 2017/2018, ratusan orang tua murid mendampingi putra putrinya untuk mendaftarkan diri sebagai calon peserta didik di Madrasah ini. Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru Madrasah Ibtidaiyah Negeri Teladan Pontianak, Hendri Yusnardi, S.Pd menyatakan bahwa informasi penerimaan siswa baru telah diumumkan melalui Baliho yang dipasang pada Halaman Madrasah sejak akhir bulan juni 2017. Dalam pengumaman tersebut diinformasikan segala persyaratan, waktu dan tempat pendaftaran calon Peserta Didik Baru Madrasah Ibtidaiyah Negeri Teladan Pontianak tahun 2017/2018, sehingga calon orang tua murid dapat mengetahui mekanisme/prosedur pendaftaran siswa baru. Hendri juga menjelaskan bahwa salah satu syarat yang diberlakukan adalah masalah usia dengan menunjukkan akte
kelahiran sedangkan Kartu keluarga wajib dilampirkan untuk mengetahui lokasi tepat tinggal calon peserta didik. Selain itu calon peserta didik juga wajib menyediakan Pas foto sebagai keperluan identitas calon peserta didik pada formulir pendaftara awal, identitas tersebut juga dapat dipergunakan sebagai tanda calon peserta didik untuk mengikuti tahapan pendaftaran selanjutnya. “Pada tangggal 4 Juli 2017 akan dilaksanakan wawancara langsung kepada peserta didik, tujuannnya adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan calon peserta didik baru. Dari hasil wawancara tersebut, akan direkap dan dijadikan salah satu dasar pertimbangan untuk menetapkan apakan calon peserta didik tersebut kami terima atau tidak” jelas Hendri. Salah satu orang tua calon peserta didik baru MIN Teladan Pontianak Sigit Wahyudi saat mendaftrakan anaknya menuturkan bahwa salah satu yang melatarbelakangi keinginan mendaftarkan putrinya adalah karena sistem pembelajaran di Madrasah
17
ini sangat baik, terutama untuk pelajaran agamanya. “Saya tentu berkeinginan putri kedua kami yang bernama Vilza Azkia Zahrani bisa diterima di Madrasah ini, karena dari metoda dan sistem pendidikan yang diterapkan betul-betul berbasis pendidikan agama yang mungkin tidak semua sekolah menerapkan program tersebut” jelas Sigit. Lanjutnya Madrasah ini memang menjadi salah satu sekolah Favorit di Kota Pontianak, oleh karena itu kami juga berharap anak kami yang kedua ini bisa mengikuti jejak kakaknya juga lebih dulu belajar di MIN teladan ini. Pantauan Humas Kanwil Kemenag Kalbar menjelaskan bahwa antusias orang tua murid yang mendaftarkan anaknya sebagai calon Peserta Didik Baru Madrasah Ibtidaiyah Negeri Teladan Pontianak sangat luar biasa. Hal ini dapat dilihat begitu banyaknya jumlah pendaftar hingga mencapai 9 kelas atau hampir 400 orang, sedangkan penerimaan siswa baru hanya tersedia untuk 4 kelas saja. (Ir-Inmas)
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
WARTA
HARMONI
Cornelis Lepas Kontingen UDG Nasional Kalbar HARMONI_HUMAS-Bertempat dirumah Rakyat Provinsi Kalimantan Barat, Selasa 4 Juli 2017, Gubernur Kalbar Drs. Cornelis, MH melepas secara resmi Kontingen Kalimantan Barat pada kegiatan Utsawa Dharma Gita (UDG) ke-13 Tingkat Nasional Tahun 2017 di Palembang, Sumatera Selatan. Selain dihadiri oleh peserta, hadir pula dalam acara tersebut Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Kalbar Drs. H. Ridwansyah yang di dampingi oleh Pembimas Hindu Wayan Slamet, S.Ag dan Ketua Kontingen UDG I Ketut Sumerta S.IP yang juga menjabat sebagai Ketua LPDG Kalbar. Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dilanjutkan dengan laporan Ketua Kontingen UDG oleh I Ketut Sumerta S.IP. Dalam laporannya Ketut Sumarta menjelaskan bahwa Jumlah peserta Utsawa Dharma Gita ke-13 Tingkat Nasional Tahun 2017 sebanyak 34 orang yang terdiri dari Ketua PHDI, Ir. Putu Dupa Bandem, Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Kalbar Wayan Slamet, S.PD, Ketua LPDG I Ketut Sumerta S.IP dan selebihnya adalah peserta dan tim pendukung. Sedangkan lomba yang diikuti sebanyak 7 cabang yaitu Pembacaan Sloka, Pembacaan Palawakya, Pembacaan Kekawin, Dharmawacana B. Indonesia, Dharmawacana B. Inggris, Dharmawidya dan lomba menghafal Sloka untuk tingkat anak-anak dan remaja. Pelaksanaan Utsawa Dharma Gita ke-13 Tingkat Nasional Tahun 2017 dipusatkan di Jakabareng dari tangal 6-10 Juli 2017. Sedangkan Kontingen UDG Kalbar akan diberangkatkan ke Palembang pada
tanggal 6 Juli 2017 pada pukul 12.00 Wib dengan penerbangan Garuda Air. Pelepasan Kontengen UDG Kalbar ditandai dengan penyerahan bendera Kontingen oleh Gubernur Kalbar kepada ketua Kontingen. Usai acara pelepasan, seluruh peserta foto bersama di pintu masuk Pendopo Gubernur. (Ir-Inmas)
Bimtek Akreditasi Madrasah
HARMONI_HUMAS-Madrasah sebagai lembaga pendidikan dan tempat untuk belajar dan mengajar akan bermutu ketika lembaga tersebut mendapatkan pengakuan dan penilaian dari beberapa pihak yang berwenang. Pengakuan dan hasil penilaian tersebut dinamakan akreditasi. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kakanwil Kementerian Agama Provonsi Kalimantan Barat Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, pada acara Bimbingan Teknis Akreditasi Madrasah Tahun 2017 di Hotel Orchadz Jl. Gajah Mada Pontianak, Rabu, (5/7/2017) Lanjutnya untuk menilai kelayakan suatu program lembaga pendidikan atau satuan pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional secara bertahap, maka dalam hal ini Kementerian sebagai pihak berwenang melakukan upaya akreditasi, pelaksanaan dimaksud selain dilakukan secara bertahap juga terencana dan terukur sesuai Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB XVI Bagian Kedua Pasal 60 tentang Akreditasi. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pihak sekolah mengenai masa berlaku akreditasi yang telah diperolehnya, antara lain: Peringkat akreditasi berlaku selama 4 tahun terhitung sejak ditetapkannya peringkat akreditasi; sekolah wajib mengajukan permohonan reakreditasi yaitu 6 bulan sebelum masa akreditasi berakhir; sekolah yang meghendaki reakreditasi bisa mengajukan permohonan sekurangMajalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
18
kurangnya 1 atau 2 tahun setelah penetapan akreditasi; sekolah yang masa akreditasinya telah berakhir dan sudah mengajukan permohonan reakreditasi namun belum ditindak lanjuti maka sekolah tersebut masih menggunakan peringkat akreditasi terdahulu; dan sekolah yang masa akreditasnya berakhir dan menolak untuk reakreditasi maka peringkat akreditasi yang terdahulu sudah tidak berlaku. Kepada Para peserta Syahrul Yadi menegaskan bahwa ada beberapa kebijakan Kementerian Agama terhadap akreditasi madrasah Tahun 2017. Diantaranya adalah pelaksanaan akreditasi madrasah merupakan Renstra Kementerian Agama 2015-2019. Sehingga penguatan dan sosialisasi pemberlakuan perangkat akreditasi menjadi bagian kebijakan Kementerian Agama. Selain itu Kanwil Kemenag Kalbar juga membuat pemetaan Madrasah yang sudah diakreditasi, oleh karena itu pembinaan, penyusunan perangkat, pelatihan assesor dan akreditasi menjadi bagian dari program Kemenag dalam meningkatkan kualitas Madrasah. Sasaran prioritas akreditasi madrasah di Kalimantan Barat adalah Madrasah yang belum pernah diakreditasi dan minimal telah meluluskan satu kali, selain itu Re-akreditasi ini juga di prioritaskan bagi madrasah yang masa sertifikatnya habis, kemudian Madrasah yang terdata didata emis Madrasah (Madrasah wajib memliki nomor Pokok sekolah Nasional /NPSN dan nomor Statistik Madrasah /NSM) juga menjadi sasaran program ini. “Untuk tahun 2017 Kuota akreditasi madrasah yang tersedia sebanyak 85 Madrasah terdiri dari Madrasah Ibtidaiyah =34 lokasi, Madrasah Tsanawiyah = 38 lokasi dan sisanya adalah Madrasah Aliyah =13 lokasi” Jelas Kakanwil. Adapun Pemeringkatan Hasil Akreditasi Sekolah /Madrasah sebagai berikut : Pertama, Peringkat Akreditasi A (Unggul), Jika Madrasah memperoleh Nilai akhir Akreditasi (NA)sebesar 91 sampai dengan 100. Kedua : Peringkat Akreditasi B, (Baik) Jika Madrasah mem[peroleh nilai akhir akredutasi (NA) sebesar 81sampai dengan 90 dan Ketiga : Peringkat Akreditasi C (cukup Baik) jika Madrasah memperoleh nilaiakhir akreitasi (NA) sebesar 71 sampai dengan 80. Kepada peserta Syahrul Yadi berharap agar benar-benar memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya, sehingga segala regulasi tentang akreditasi Madrasah betul-betul dipahami oleh para pengelola Madrasah. (Ir-Inmas)
WARTA
HARMONI
Peresmian dan Perayaan Ulang Tahun “Thai Cu Shin Ti” Singkawang Ke 117
HARMONI_HUMAS – Salah satu tempat ibadah agama Buddha yang terletak di Tanjung Batu Harapan Sakkok Singkawang menggelar perayaan ulang tahun yang sekaligus menggelar peresmian Kelenteng pada hari Sabtu (10/6). Peresmian beserta ulang tahun tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat dan tokoh dari elemen pemerintah diantaranya adalah Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Prov. Kalbar Saryono, Kasi Bimas Buddha Kab. Bengkayang Warsito, Camat Singkawang Selatan Peresmian ditandai dengan penguntingan pita yang dilakukan oleh Saryono yang didampingi oleh Warsito dan Cong Khi Liem selaku ketua panitia. Dan dilanjutkan dengan sembahyang bersama. Acara digelar secara meriah mengingat usia Kelenteng sudah mencapai usia 117 tahun. “Kelenteng ini selalu ramai dikunjungi oleh umat beragama, baik untuk kegiatan bersembahyang maupun pembinaan mental dan spiritual,” jelas Cong Khi Liam selaku ketua panitia. Ia juga mengucapkan terima kasih yang begitu dalam kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembangunan kelenteng yang dimana pada tahun 2015 lalu mendapat musibah kebakaran. “Kelenteng baru dapat diresmikan sekarang karena pembangunan yang memakan waktu cukup lama yakni satu setengah
tahun,” tambahnya Mengawali sambutannya Saryono mengucapkan selamat atas terselenggaranya peresmian dan ulang tahun Kelenteng Thai Cu Shin Ti yang. Ia juga menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada segenap pengurus dan seluruh elemen pemerintahan termasuk RT/RW karena tanpa dukungan dari RT/RW dan pihak pemerintah lainnya maka tidak akan dapat dibangun tempat ibadah agama Buddha tersebut. “Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap para donatur karena telah memberikan sumbangan bagi kelangsungan pembangunan Kelenteng Thai Cu Shin Ti” Saryono menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan perbuatan baik , perbuatan baik yang dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan terhadap siapa saja. Pahala dari melakukan kebajikan berdana tidak dilihat dari jumlah nominal melainkan dari sisi keiklasan si pemberi. Dalam Dhamma ajaran Buddha disebutkan bahwa pahala dari kita berdana / memberi adalah murah rejeki. Dari hal tersebut saryono mengajak seluruh umat Buddha khususnya umat Buddha kota Singkawang untuk terus melakukan dan terus menanam karma baik dengan berdana pada tempat ibadah dan terus memupuk karma baik dalam kehidupan di masa sekarang. Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Prov. Kalbar juga mengajak para pengurus Kelenteng dan Yayasan untuk segera mengurus segala sesuatu hal yang berkaitan dengan administrasi dan menata aset yang dimiliki termasuk tanda daftar. Hal tersebut disampaikan oleh Saryono agar tidak terjadi konflik dan perselisihan dikemudian hari “Tanda daftar dan masalah administrasi lainnya dapat diajukan kepada Pembimas Buddha melalui Kasi Bumas Buddha di Kantor Kementerian Agama daerah masing-masing dan GRATIS,” tegasnya Diakhir sambutannya ia berharap agar seluruh umat Buddha terus berkembang dan terus berjuang untuk kemajuan Buddha Dharma. Khususnya bagi generasi muda karena generasi muda merupakan ujung tombak bagi kemajuan Buddha Dhamma. (Bimas Budha)
Tragedi Mandor Berdarah
Kanwil Kemenag Kalbar Peringati Hari Berkabung Daerah
HARMONI_HUMAS-Dalam rangka memperingati hari berkabung daerah tentang Peristiwa Mandor pada 28 Juni, maka Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat menggelar upacara bertempat di Halaman Kanwil Kemenag Kalbar, kamis (6/7/2017). Selaku pembina upacara, Kakanwil Kemenag Prov. Kalbar Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, menjelaskan bahwa peringatan hari berkabung daerah merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap jasa para pejuang dan rakyat Kalimantan Barat dalam perjuangannya merebut kemerdekaan Negara Republik Indonesia dari penjajah jepang. “Penetapan peristiwa mandor sebagai peringatan hari berkabung daerah bertujuan agar kita sebagai rakyat Indonesia dan masyarakat Kalimantan Barat dapat mengetahui bahwa para pejuang dan rakyat Kalimantan Barat dari berbagai elemen masyarakat juga telah ikut dalam perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia dari cengkraman penjajah,” jelas Kakanwil. Lanjutnya peristiwa pembantaian massal yang menurut catatan sejarah terjadi
pada tanggal 28 Juni 1944. Peristiwa Mandor ini sendiri sering dikenang dengan istilah Tragedi Mandor Berdarah yaitu telah terjadi pembantaian massal tanpa batas etnis dan ras oleh tentara Jepang. Menurut data yang ada, jumlah korban dari peristiwa Mandor tersebut adalah ± 21.037 orang, namun Jepang menolaknya dan menganggap hanya 1.000 korban saja. Peristiwa mandor terjadi akibat ketidaksukaan penjajah Jepang terhadap para pemberontak. Karena ketika itu Jepang ingin menguasai seluruh kekayaan yang ada di Bumi Kalimantan Barat. Dalam upacara peringatan tersebut, dibacakan pula riwayat singkat sejarah peristiwa tragedi mandor oleh Kepala Subbag Hukum dan KUB Kanwil Kemenag Kalbar H. Nursyahid, S.Ag. Dalam riwayat singkat tersebut dijelaskan bahwa peristiwa Mandor adalah sebuah peristiwa kelam yang pernah terjadi di Kalimantan Barat, peristiwa ini terjadi pada tahun 1943-1944 di daerah Kecamatan Mandor Kabupaten Landak. Sewaktu itu, pihak Jepang sudah mencurigai bahwa di Kalimantan Barat dan Selatan ada komplotan-komplotan yang terdiri
19
atas feodal lokal, cerdik pandai, ambtenar, politisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga rakyat jelata, dari berbagai etnik, suku maupun agama. Sehingga komplotankomplotan tersebut dihancurkan dengan penangkapan-penangkapan. Penangkapanpenangkapan tersebut terjadi antara September 1943 dan awal 1944. (Ir-Inmas)
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
WARTA
DAERAH
DPW Kantor Kemenag Kota Pontianak Peduli Bahaya Narkoba
Ada Narkotika di Rumahku
PONTIANAK_HUMAS Meskipun hujan cukup deras pada Kamis siang (10/8/2017), Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kemenag Kota Pontianak tetap menggelar pertemuan rutin arisan yang diisi dengan kegiatan Penyuluhan tentang Bahaya Narkoba. Acara berlangsung di Aula Kantor Kemenag. Kegiatan yang mengusung tema “Ada Narkotika di Rumahku” menghadirkan narasumber dari Tim Advokasi dan Sosialisasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pontianak, yakni Ibrahim Chandra, SE dan Putri. Rangkaian acara diawali dengan menyanyikan lagu Mars Dharma Wanita Persatuan. Dilanjutkan dengan Pembacaan Doa yang dipimpin oleh Ny Najipah Ibrahim. Kemudian sambutan dari Ketua DWP Kemenag yang diwakili oleh Wakil Ketua I, Ny Zainab Juniwati Sunardi. Mengawali sambutannya, Ny Zainab menyampaikan permohonan maaf dari ibu Ketua DWP Kemenag Hj Masfuah Jawani yang tidak bisa hadir dalam acara tersebut. Lebih lanjut Ny Zainab yang juga adalah istri dari Kasubag Tata Usaha Kantor Kemenag Kota Pontianak (Sunardi SH, MSi) ini mengatakan bahwa narkoba menjadi ancaman bagi seluruh keluarga di Indonesia. Saat ini tanpa kita sadari narkoba sudah ada di sekitar kita, bahkan di dalam rumah kita sendiri. Berbagai kasus terkait narkoba hampir setiap hari menghiasi media massa, baik cetak maupun elektronik. Sehingga membuat kita sebagai orang tua yang memiliki anak remaja khususnya, merasa khawatir dengan hal tersebut. “Menyikapi hal tersebut, Pengurus DWP Kemenag Kota merasa perlu untuk memberikan penyuluhan terkait bahaya narkoba ini. Paling tidak sebagai istri sekaligus ibu, kita mengetahui secara umum terkait jenis atau macam-macam narkoba yang menjadi ancaman bagi generasi muda. Karena sebagai seorang ibu, kita memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengawasi tumbuh kembang anak serta melindungi anak-anak dan keluarga kita dari jerat narkoba”, tutur Zainab di hadapan seluruh anggota DWP Kemenag yang hadir. Kemudian acara dilanjutkan dengan penyuluhan tentang bahaya narkoba dari Tim Advokasi dan Sosialisasi BNN Kota Pontianak. Pemaparan materi disampaikan oleh Ibrahim Chandra. Banyak hal penting yang disampai-
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
kan Ibrahim, yang tentunya perlu diketahui oleh ibu-ibu. Antara lain terkait bahaya atau dampak negatif narkoba, mengenali lebih dini anak yang sudah terkontaminasi narkoba, serta apa yang sebaiknya dilakukan para orang tua kepada anak mereka yang sudah terlanjur terkena jerat narkoba. Narkoba (Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif lainnya) secara umum merupakan zat –zat alami maupun kimiawi yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh baik secara Oral (minum, hirup, hisap, sedot) maupun secara injeksi/suntikan dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan dan prilaku seseorang. Terkait tema yang diusung “Ada Narkotika di Rumahku”, Ibrahim
mengatakan tanpa kita sadari di rumah kita sudah ada makanan/minuman atau barangbarang yang mengandung unsur narkoba. Antara lain rokok, kopi, dan lem yang biasa sering kita dengar anak-anak ngelem, jelasnya. Usai penyampaian materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab peserta kepada narasumber. Seluruh rangkaian acara diakhiri dengan penarikan arisan dan door prize untuk anggota yang beruntung. Turut hadir dalam acara tersebut istri pegawai dan istri para kasi dan penyelenggara, istri Kepala KUA dan Kepala Madrasah se Kota Pontianak, serta pegawai wanita di lingkungan Kemenag Kota Pontianak.(Sumi/Ptk)
Menjadikan Pelajar Dekat dengan Al-Qur’an MTs ASWAJA Buka Program Tahfizh Quran
PONTIANAK_HUMAS - Program Tahfizh Quran yang pada awalnya diadakan oleh Bank BNI, sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, MTs ASWAJA mengagendakan program ini untuk tetap dilanjutkan pada setiap hari Sabtu yang nantinya akan langsung dibimbing oleh Ust. Mukhsin Lutfi. Ustadz Mukhsin Lutfi adalah pembimbing siswa MTs ASWAJA mengikuti program yang diadakan oleh Bank BNI saat bulan
20
Ramadhan. Menurut Ust. Mukhsin Lutfi yang juga membimbing program yang sama dibeberapa madrasah ini, bahwa untuk program tahfizh di Bank BNI karena dibatasi oleh waktu maka selanjutnya adalah kebijakan dan keinginan dari madrasah yang bersangkutan untuk melanjutkannya. Berdasarkan pertemuan dengan Kepala MTs ASWAJA, Sholihin H. Z., M. Pd. I berkaitan dengan program ini, maka secara bertahap anak-anak akan diarahkan untuk menjadi pelajar yang dekat dengan al-Quran dan ini akan distimulus dengan siswa/i yang pernah mengikuti program tahfizh oleh Bank BNI. “Harapan kami, mudah-mudahan belasan siswa yang mengikuti program kemarin dapat menstimulus siswa lainnya, selain itu juga kita bentuk dan giatkan kelompok muqaddam, dimana kelompok ini akan duduk bersama sebanyak 30 orang yang masing-masing akan membaca satu juz sehingga, satu kali duduk dapat menyelesaikan 30 juz al-Quran dan artinya khatam pada hari itu juga, mudah-mudahan dengan asbab Allah SWT akan memberikan yang terbaik untuk madrasah ini,” ujarnya. (Solihin_Aswaja)
WARTA
DAERAH
Mencari solusi Pencairan PNBP dan BP4 Kepala Kemenag Kota Pontianak Lakukan Rakor dengan Kepala KUA PONTIANAK_HUMAS-Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak, Drs.H.Jawani melakukan rapat koordinasi dengan Kasi Bimas Islam, Usman.R,S.Pd.I dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan se Kota Pontianak pada Selasa (1/8/2017). Adapun rapat koordinasi di laksanakan di ruang Kepala Kemenag Kota Pontianak. Selain Jawani dan Usman yang hadir dalam rapat tersebut, turut hadir Kepala KUA Kecamatan se Kota Pontianak yakni H. Masri, S.Ag,M.Si (Kepala KUA Kecamatan Pontianak Timur), Haryadi, SHI (Kepala KUA Kecamatan Pontianak Utara), H. Mukhlis, S.Ag (Kepala KUA Kecamatan Pontianak Tenggara), Sy. Khalid, S.Ag (Kepala KUA Kecamatan Pontianak Selatan), H.Muslimin, S.Ag (kepala KUA Kecamatan Pontianak Barat) dan Mastur, S.Ag (Kepala KUA Kecamatan Pontianak Kota). Rapat koordinasi yang dilaksanakan di kantor yang beralamat di Jalan Zainuddin nomor 4 Pontianak ini membicarakan tentang pencairan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan pelaksanaan Badan Penasehatan Pelestarian Perkawinan (BP4) di KUA Kecamatan se Kota Pontianak. Menanggapi permasalahan pencairan PNBP dan BP4, Usman menyampaikan alasannya bahwa Surat Edaran (SE) yakni nomor : SE-14/PB/2017, SE-24/PB/2017, SE-27/PB/2017, SE-36/PB/2017, dan SE53/PB/2017 yang turun dari pusat tidak
sesuai dengan peristiwa nikah setiap bulannya. Adapun jumlah peristiwa nikah pada bulan Januari sampai dengan Juni 2017 berjumlah 1.081 pasang sehingga untuk biaya jasa profesi dan transport Penghulu sampai saat ini baru terbayarkan sampai bulan Maret 2017. Usman juga menjelaskan bahwa SE yang terbit diatas, juga mencairkan tunggakan biaya jasa profesi dan transport Penghulu bulan Oktober sampai dengan Desember 2016 ( Peristiwa nikah 525 pasang) yang belum terbayarkan di karenakan dana yang ada tidak mencukupi. Sedangkan untuk pencairan BP4, dari bulan Januari belum dapat terealisasi di karenakan dana
yang ada tidak mencukupi. Terkait hal tersebut diatas, Jawani menghimbau agar permasalahan pencairan PNBP dan BP4 segera di koordinasikan kembali dengan pihak terkait yakni Urusan Agama Islam dan Bimbingan Syariah (Urais dan Bimsyar) Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Kalbar. Menindaklanjuti permintaan Kepala Kemenag Kota Pontianak, Usman berencana akan melakukan kunjungan dan sekaligus berkoordinasi bersama Kepala KUA Kecamatan se Kota Pontianak dengan Urais dan Bimsyar Kanwil Kemenag Kalbar pada hari Kamis tanggal 03 Agustus 2017. **(Ima/ Ptk)
Halal Bi Halal Hanya Ada Di Indonesia
PONTIANAK_HUMAS-Tradisi atau istilah halal bihalal itu hanya ada di Indonesia. Kita tidak akan menemukannya di negara lain, bahkan di Arab sekalipun. Halal bihalal yang berarti pula silaturrahim dan saling memaafkan pada moment hari raya idul fitri ini mulai dikenal pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Istilah tersebut diusulkan oleh salah satu ulama/tokoh Nahdlatul Ulama KH Abdul Wahab Chasbullah sebagai nama lain dari silaturrahim idul fitri. Kemudian Presiden Soekarno pun menyetujuinya. Menurut Fathoni Ahmad dalam tulisannya mengenai makna dan filosofi halal bihalal di Indonesia, istilah halal bihalal sejatinya memang istilah khas Indonesia. Para pakar selama ini juga tidak menemukan penjelasan mengenai halal bihalal dalam Al-Quran maupun Hadis. Istilah tersebut memang muncul secara historis melalui KH Abdul Wahab un-
tuk menyatukan bangsa Indonesia yang sedang mengalami konflik pada saat itu. Pernyataan serupa disampaikan oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Pontianak Drs H Jawani pada saat memberikan tausiyah halal bihalal kepada ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan ibu-ibu Majelis Taklim Khairunnisa DWP Kemenag Kota Pontianak. Acara Halal bihalal yang dirangkai dengan pertemuan rutin arisan DWP Kemenag Kota Pontianak ini berlangsung di Aula Kemenag, Kamis (27/7/2017). Lebih lanjut H Jawani mengatakan, berdasarkan tinjauan bahasa sebagaimana ditulis oleh pakar tafsir Al-Quran Muhammad Quraish Shihab, kata halal sendiri diambil dari kata halla atau halala yang memiliki makna antara lain menyelesaikan masalah atau kesulitan, meluruskan benang kusut, mencairkan yang membeku atau melepas-
21
kan ikatan yang membelenggu. Dengan kata lain, halal bihalal dimaknai sebagai bentuk menyambungkan kembali apa-apa yang terputus. Dengan adanya acara halal bihalal diharapkan hubungan yang selama ini keruh dan kusut dapat segera diurai dan dijernihkan. Menyambung silaturrahim dan saling maaf memaafkan satu dengan yang lain. Halal bihalal juga bermakna untuk merekontruksi relasi kemanusiaan yang lebih sejuk dan menentramkan. Usai penyampaian tausiyah halal bihalal, acara ditutup dengan pembacaan doa oleh H Jawani. Kemudian dilanjutkan dengan saling bersalam-salaman yang dimulai dari pengurus DWP dan MT Khairunnisa dan diikuti oleh seluruh ibu-ibu yang hadir. Acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama Kepala Kemenag, Pengurus DWP, Pengurus MT Khairunnisa dan seluruh anggota DWP dan MT Khairunnisa yang hadir. Rangkaian acara diakhiri dengan penarikan arisan dan door prize untuk anggota yang beruntung. Turut hadir dalam acara tersebut istri Kasubbag TU Kemenag Kota Pontianak (Ny Zainab Juniwati Sunardi), istri pegawai dan istri para kasi dan penyelenggara, istri Kepala KUA dan Kepala Madrasah se Kota Pontianak, serta pegawai wanita di lingkungan Kemenag Kota Pontianak. (Sumi/Ptk)
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
WARTA
DAERAH
Ekspose Itjen: Kinerja Kemenag Kota Singkawang WTP
SINGKAWANG_HUMAS- Selesai sudah kegiatan audit kinerja yang dilakukan oleh Tim Audit Kinerja Inspektorat Jendral (Itjen) Kementerian Agama Republik Indonesia di Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang dengan hasil Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Tim Audit Kinerja Itjen yang melakukan pemeriksaan berjumlah 7 orang yang terdiri dari Mohammad Agus Salim sebagai Penanggung Jawab, Sugiyanto sebagai Pengendali Teknis, Yulianti Rini Fadilah sebagai Ketua TIM dengan 4 orang anggota yaitu Mu’alih, Sri Rahayu, Firdaus Hamdani Akbar dan Ibnu Ulinuha. Selesainya kegiatan audit kinerja ini ditandai dengan Ekspose Hasil Audit Kinerja yang disampaikan oleh Sugiyanto, Pengendali Teknis Tim Audit Itjen di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang pada Jum’at (25/8). Hadir pada kegiatan ini H. Azhari, M.Si, Kasubbag TU sekaligus Plh. Kepala Kantor Kemenag Kota Singkawang beserta para Kasi dan Penyelenggara, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA), Kepala Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Ibtidaiyah, serta seluruh pegawai di Kantor Kemenag Kota Singkawang. Dalam pemaparannya, Sugiyanto menyampaikan bahwa kegiatan audit yang dilakukan selama lebih kurang 2 minggu yaitu dari tanggal 14-24 Agustus 2017 pada Kantor Kemenag Kota Singkawang ini secara keseluruhan telah baik yaitu dengan jumlah scor 81,31 dengan opini wajar tanpa pengecualian. Walaupun demikian, ia juga memberikan masukan serta menyampaikan beberapa hal yang masih harus ditingkatkan, terutama tentang kerapian pelaporan pertanggungjawaban untuk setiap kegiatan yang dilakukan. Selanjutnya Sugiyanto mengungkapkan dengan hasil yang diraih ini, diharapkan Kantor Kemenag untuk tidak berpuas diri dan tetap memperbaiki kinerjanya sehingga menjadi lebih baik lagi untuk
masa-masa mendatang. Diakhir penyampaiannya, Sugiyanto menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kantor Kemenag Kota Singkawang yang telah mendukung dan memberikan kerja sama yang sangat baik sehingga kegiatan audit yang dilakukan dapat terlakana dengan lancar. “Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas segala dukungan dan kerja sama yang diberikan sehingga kegiatan audit dapat terlaksana dengan lancar dan kami mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan yang dilakukan,” ujarnya. Pada kesempatan tersebut, Plh. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang H. Azhari, M.Si menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim Audit atas penilaian dan rekomendasi yang diberikan. Ia mengungkapkan bahwa hasil audit ini akan dijadikan sebagai salah satu rujukan bagi peningkatan kinerja pada Kantor Kemenag Kota Singkawang untuk masa yang akan datang.(Jk/hms)
Ribuan Umat Islam Ikuti Pawai Takbir Keliling Idul Fitri 1438 H SINGKAWANG_HUMAS- Ribuan masyarakat memenuhi komplek Masjid Raya Singkawang untuk mengikuti pawai takbir keliling Idul Fitri 1438 H yang diselenggarakan oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Singkawang pada malam 1 Syawal 1438 H yang bertepatan pada hari Sabtu, 24 Juni 2017 Seperti tahun-tahun sebelumnya, pawai takbir keliling dilaksanakan dengan berkendaraan mobil yang dihias dengan berbagai macam nuansa Islami. Dalam laporannya, ketua PHBI Kota Singkawang, H. Ruslan Karim melaporkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan merupakan agenda tahunan PHBI. Ia juga menyampaikan kegiatan pawai takbir keliling selain untuk merayakan hari kemenangan melawan hawa nafsu selama sebulan, juga merupakan kegiatan dakwah bil hal. Adapun peserta pawai adalah seluruh masyarakat muslim Kota Singkawang yang tergolong
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
dalam ormas-ormas Islam, Pengurus Masjid, Majlis Taklim, Lembaga Pendidikan dan Instansi Pemerintahan yang ada di Kota Singkawang. Sementara itu, Walikota dalam sambutannya sekaligus melepas peserta pawai
22
takbir keliling menyampaikan selamat menyambut hari kemenangan yaitu Hari Raya Idul Fitri 1438 H kepada seluruh umat muslim Kota Singkawang. Pada kesempatan itu juga walikota mengajak masyarakat memaknai kemenangan Idul Fitri yang
WARTA sesungguhnya ialah menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya setelah selama sebulan digodok dengan berbagai ibadah dibulan Ramadhan. Selanjutnya, acara pelepasan kegiatan
takbir keliling ditandai dengan pemukulan beduk oleh walikota. Adapun rute pawai takbir keliling Idul Fitri 1438 H yaitu dimulai dari Masjid Raya, menuju Jl. Niaga, Jl. Budi Utomo, Jl. Nusantara, Jl. Sudirman, Jl.
DAERAH
Kalimantan, Jl. Setia Budi, Jl. Sejahtera, Jl. P.Diponegoro terus menuju Bundaran Alam Indah Sekok, Jl. Tani, Jl. Firdaus, Jl. Alianyang, Jl. Bambang Ismoyo, Jl. Merdeka dan finis di Masjid Raya Singkawang.(Jk/hms)
Kepala RA Al-Ikhlas Terima Penghargaan PAUD Berkualitas Tingkat Nasional
SINGKAWANG_HUMAS- Jum’at (18/8), Dedeh Kartika, S.Pd.I Kepala Raudhatul Athfal (RA) Al Ikhlas DWP Kementerian Agama Kota Singkawang menerima penghargaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Berkualitas Tingkat Nasional dari Walikota Singkawang atas prestasi yang diraih yaitu Penghargaan Gugus PAUD Berprestasi Tingkat Nasional beberapa waktu yang lalu yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Walikota Singkawang Awang Ishak, M.Si pada saat malam Resepsi Kenegaraan dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-72 yang diselenggarakan
di Aula Basement Kantor Walikota Singkawang Singkawang. Kepala RA Al Ikhlas Dedeh Kartika, S.Pd.I mengungkapkan kebahagiaannya usai menerima penghargaan dengan mengucapkan syukur serta berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan memberikan bantuan sehingga prestasi yang membanggakan ini dapat diraih. Ia berharap penghargaan ini dapat dipertahankan serta dapat menjadi pemacu semangat untuk lebih berprestasi dimasa-masa mendatang. Dedeh yang juga merupakan ketua Gugus IX PAUD Kota Singkawang juga mengatakan bahwa penghargaan ini diperoleh atas prestasi yang telah diraih yaitu penghargaan Gugus PAUD Berprestasi Tingkat Nasional yang dilaksanakan di Gedung Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur pada bulan September 2016 yang lalu. Dedeh melanjutkan bahwa Gugus PAUD yang berhasil memperoleh penghargaan ini adalah Gugus IX PAUD Kota Singkawang yang terdiri dari RA Al Ikhlas DWP Kemenag Singkawang, RA Al Ikhwan, RA Sinka Kids, TK Trisula, TK Darussalam, Kelompok Belajar (KB) Al Islami, KB Khatulistiwa dan KB Al Fitriyah Singkawang. Sementara itu, Walikota Singkawang menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi yang tinggi atas prestasi yang diraih oleh Gugus IX PAUD Kota Singkawang yang telah mengharumkan nama Kota Singkawang di Tingkat Nasional. Ia juga menyampaikan dengan keberhasilan yang diraih Gugus IX ini, semoga dapat menjadi motivasi bagi gugus yang lain untuk mengukir prestasi yang serupa atau bahkan lebih baik lagi. Untuk itu, Walikota berpesan agar semua gugus PAUD Kota Singkawang tetap semangat dan terus berupaya memberikan pendidikan terbaik bagi bagi anak-anak usia dini Kota Singkawang. Tidak lupa walikota juga mengajak semua gugus agar bekerjasama dan berkoordinasi dengan baik pada instansi terkait sehingga mutu pendidikan Kota Singkawang akan semakin baik dan terus mengukir prestasi yang mengharumkan nama Kota Singkawang. (Jk/hms)
Kasubbag TU Sampaikan Kiat Meraih Haji Mabrur pada CJH Kota Singkawang SINGKAWANG_HUMAS-Rabu (19/7), Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang H. Azhari, M.Si mendapat jadwal untuk menyampaikan materi tentang Meraih Haji Mabrur pada kegiatan manasik haji Kota Singkawang yang dilaksanakan di Gedung Arafah Komplek Masjid Agung Singkawang. H. Azhari dalam penyampaian materinya mengatakan haji mabrur adalah suatu predikat dan prestasi ibadah haji yang diidamidamkan setiap muslim yang telah melaksanakan ibadah haji. Haji mabrur adalah haji yang diterima dan diridhai oleh Allah SWT. Karena ibadah haji yang telah dilakukan dengan baik dan benar serta dengan bekal yang halal, suci dan bersih. Dan balasan dari haji yang mabrur adalah surga. Selanjutnya, H. Azhari menyampaikan beberapa kiat yang dapat dilakukan calon jamaah haji (CJH) dalam upaya meraih haji mabrur diantaranya yaitu: pertama, meluruskan niat dalam berhaji yaitu berangkat melaksanakan haji benar-benar dengan niat karena Allah semata bukan dengan yang lainnya. Kedua, bekal dengan rezeki yang halal. Yaitu segala biaya dan bekal yang digunakan untuk melaksanakan ibadah haji haruslah benar-benar dari sumber yang halal. Ketiga, melaksanakan ibadah haji sesuai dengan rukun haji yang telah disyariatkan dan sesuai petunjuk Rasulullah SAW. Dan yang keempat, hendaklah menjaga lisan dari Rofats (berkata
kotor), menghindarkan diri dari berbuat Fasik (berbuat maksiat dan durhaka) dan Jidal (berbantah-bantahan) di dalam masa mengerjakan haji. Kembali disampaikan H. Azhari, bahwa predikat haji mabrur sama halnya dengan pahala, hanya Allah SWT. yang mengetahuinya. Namun ada beberapa tanda dari haji yang mabrur diantaranya adalah mengantarkan pelakunya kepada perubahan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya baik kehidupan sosial maupun peningkatan ibadah kepada Allah SWT. (Jk/hms)
23
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
WARTA
DAERAH
Bupati Lepas 173 Calon Jama’ah Haji Ria Norsan: Calon Jamaah Haji Kabupaten Mempawah sepulangnya bisa mendapatkan haji yang mabrur dan dapat memberikan perubahan yang signifikan bersama”, tutur Ria Norsan. Beberapa harapan dan pesan pun disampaikannya dihadapan seluruh Calon Jamaah Haji Kabupaten Mempawah. Adapun pesan-pesannya adalah, ia meminta seluruh Calon Jamaah untuk meyakinkan diri masing-masing, bahwa keberangkatan ibadah haji merupakan undangan dari Allah SWT, sehingga setiap Calon Jemaah Haji dipinta untuk memantapkan bahwa puncak dari ibadah haji adalah wukuf di padang arafah. “Oleh sebab itu, laksanakanlah seluruh rangkaian ibadah haji dengan niat semata-mata karena Allah SWT. peliharah kesehatan jasmani agar Bapak/Ibu selaku tamu Allah bisa mampu melaksanakan ibadah haji dengan sempurna, ikutilah petunjuk tim kesehatan dalam hal menjaga makan dan minum, selain itu agar bisa istirahat yang cukup, kurangi kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan ibadah haji seperti berbelanja serta membawa barang dengan berlebih-lebihan,” pesan Ria Norsan dihadapan Calon Jamaah Haji. Selain itu Ria Norsan mengingatkan untuk menjunjung tinggi kebiasaan yang berlaku di Negara lain, menurutnya kebiasaan di Indonesia tentunya berbeda dengan kebiasaan yang ada di Negara lain yaitu Arab Saudi, sehingga tidak menimbulkan permasalahan saat melaksanakan ibadah di tanah suci. Norsan berharap semua Calon Jamaah Haji Kabupaten Mempawah sepulangnya bisa mendapatkan haji yang mabrur, dan dapat memberikan perubahan yang signifikan setelah pulangnya di Indonesia, selain itu nantinya seluruh Jamaah Haji bisa mendaftar diri sebagai pengurus dan anggota IPHI Kabupaten Mempawah, dengan bergabungnya sebagai anggota IPHI, diharapkan program-program di IPHI bisa berjalan dengan baik. (Rudi_Mpw).
MEMPAWAH_HUMAS-Bupati Mempawah Drs. H. Ria Norsan bersama Forkopimda Kabupaten Mempawah, tokoh Agama dan masyarakat melepas keberangkatan sebanyak 173 Calon Jamaah Haji Kabupaten Mempawah Tahun 1438H/2017M, di Aula Kantor Bupati Mempawah, Selasa (08/08/17). Dalam pengantarnya H. Ria Norsan mengatakan bahwa, atas nama Pemerintah Kabupaten Mempawah mengucapkan selamat jalan dan semoga memperoleh haji yang mabrur, ia memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah turut membantu dan menyukseskan acara keberangkatan Calon Jamaah Haji Kabupaten Mempawah, sehingga berjalan dengan lancar. Norsan berharap peningkatan pelaksanaan pelayanan haji perlu ditingkatkan, sehingga Calon Jamaah Haji Kabupaten Mempawah benar-benar terlaksana dengan baik. “Setiap tahunnya pelaksanaan pemberangkatan dan pemulangan jamaah Haji asal Kabupaten Mempawah tetap berjalan dengan baik dan sukses, sehingga tidak terdapat kendala yang berarti, tentunya ini merupakan kerjasama kita
Penyelenggaraan Ibadah Haji Semua Unsur Bersinergi
Ka. Kemenag Mempawah Hadiri Acara Pelepasan Pemberangkatan Calhaj Mempawah
MEMPAWAH_HUMAS - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mempawah Dra. Hj. Isriyah selaku ketua panitia menyampaikan laporan dalam acara pelepasan pemberangkatan Calon Jamaah Haji Kabupaten Mempawah Tahun 1438H/2017M, di Aula Kantor Bupati Mempawah, yang dihadiri sebanyak 173 Calon Jamaah Haji, dan 500 orang keluarga, sanak family yang mengantar calon jamaahSelasa (08/08/17). Sehingga menurutnya, setiap tahunnya Kementerian Agama berusaha untuk meningkatkan segala yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah haji, mulai dari pelayanan, pembinaan, dan perlindungan terhadap jamaah haji, walaupun terkadang masih banyak kendala-kendala yang harus disempurnakan, sehingga harus menjadi evaluasi bersama setiap tahunnya. “Pemantapan terhadap calon jamaah haji dianggap sudah maksimal, hal ini ditandai dengan pelaksanaan bimbingan manasik haji di tingkat Kabupaten sebanyak 2 kali, sedangkan bimbingan manasik haji tingkat Kecamatan dilaksanakan selama 8 hari yang dibagi dalam 2 zona yaitu : Zona 1 terdiri dari Kecamatan Mempawah Hilir, Kecamatan Mempawah Timur, dan Kecamatan Sungai Kunyit, sedangkan untuk zona 2 terdiri dari Kecamatan Sungai Pinyuh, Anjongan, Toho, Segedong, dan Siantan,” ujar Isriyah. Menurutnya juga bahwa jamaah haji Kabupaten Mempawah berangkat pada gelombang pertama, dan bergabung dalam kelompok terbang 11 Embarkasi Batam, yang terdiri dari: Kabupaten Melawi sebanyak 105 orang, Kabupaten Sanggau sebanyak 122 orang, Kabupaten Landak sebanyak 51 orang, Kabupaten Mempawah sebanyak 173 orang, dan TPHD ada enam orang, salah satunya adalah dari Kabupaten
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
Mempawah, yaitu Kamaludin yang merupakan TPHD Provinsi. Sementara itu, untuk TPHD Kabupaten Mempawah ada sebanyak 6 orang yang ditugaskan yaitu: Ust. Hadi Sumitro Abdul Basyir, Sy. Hamid Abdullah Alwi, Drs. Warna Sujaka, Ust. Zainal Arifin Muhamad Nur, Mahmud Damiri Jayadi, dan dr. Darwati Ibrahim Ali. Untuk keberangkatan jamaah haji Kabupaten mempawah, tanggal 8 Agustus 2017 seluruh calon jamaah Haji berangkat dari Mempawah menuju Asrama Haji Pontianak, dan sehari setelah itu yakni pada tanggal 9 Agustus 2017, langsung menuju Bandara Hang Nadim Batam, yaitu pada penerbangan ke 3 sekitar pukul 10.45 WIB dan sekiitar pukul 22.30 WIB seluruh Calon Jamaah Haji langsung berangkat dari Bandara Hang Nadim Embarkasi Batam menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis Madinah. Untuk jamaah Haji Kabupaten Mempawah pada tahun ini akan ditempatkan di maktab nomor 02 dengan nomor hotel 201 letaknya di daerah Muhbas Jin Mekkah, dan mendapatkan pelayanan makan selama 2 kali sehari, demikian juga di Madinah, akan mendapatkan 18 kali makan, di Mina 12 kali makan, di Arafah 4 kali makan. Isriyah juga memberitahukan, bahwa jamaah haji Kabupaten Mempawah akan pulang ke tanah air melalui Bandara King Abdul Azis Jeddah dan rencananya akan tiba di Bandara Hang Nadim Batam tanggal 18 September 2017,serta tanggal 19 September 2017 seluruh jamaah Haji Kloter 11 pulang ke Pontianak. Hj. Isriyah menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh Calon Jamaah Haji Kabupaten Mempawah, Bupati Mempawah dan seluruh jajarannya, serta semua pihak terkait, yang telah bekerja sama dalam menyukseskan pelaksanaan Ibadah haji Tahun 1438H/2017M. (Rudi_Mpw).
24
WARTA
DAERAH
Blusukan ke Ketapang, Kabid Penmad Tinjau 5 Madrasah Penerima Bantuan Monitoring Bantuan Sosial Pembangunan Ruang Kelas Baru di Kabupaten Ketapang KETAPANG_HUMAS-Pengawasan adalah salah satu hal yang penting dalam keberhasilan sebuah program. Tanpa adanya pengawasan yang baik output program yang ditargetkan seringkali tidak sesuai dengan harapan. Prinsip itulah yang dilaksanakan oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah H. Syarifendi. Dengan didampingi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ketapang H. Ekhsan dan Kasi Pendidikan Madrasah Fahriyani, melakukan monitoring Bantuan Sosial pembangunan ruang kelas baru di Kabupaten Ketapang pada Rabu (30/08/2017). Walaupun tampak cukup lelah karena menempuh perjalanan darat dari Pontianak karena ingin melihat secara langsung pembangunan ruang kelas di MTs At-Taqwa Sandai dan rehab ruang kelas di MTs Ma’arif Pemahan, H. Syarifendi terlihat cukup puas dengan perkembangan pembangunan ruang kelas yang dananya sudah dicairkan sebesar 70 persen. Saat berkunjung di RA Al Ikhlas ketapang terlihat bangunan ruang kelas baru sudah yang dindingnya sudah berplester dan sudah terpasang atap. Sedangkan di MI Ash-Sholihin Desa Sukabangun sudah terbangun dua ruang kelas. Beberapa pekerja tampak sedang mengecor lantai sedangkan sebagian lain terpantau
sedang memplester dinding ruangan. H. Syarifendi menyampaikan bahwa sisa anggara yang berjumlah 30 persen akan segera dicairkan. “Sisa anggaran untuk pembangunan ruang kelas akan segera dicairkan, saat ini sedang proses revisi anggaran dan insya Allah tidak lama lagi sudah dapat dicairkan,” ujar H. Syarifendi yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Kantor Kemenag Kab. Ketapang. Dalam kesempatan yang sama Fahriyani Kepala Seksi Pendidikan Madrasah menjelaskan pada tahun anggaran 2017 ada lima paket bantuan yang diberikan. “Alhamdulillah pada tahun anggaran 2017 Kabupaten Ketapang mendapatkan em-
pat paket bantuan ruang kelas yang diberikan kepada RA Al Ikhlas Ketapang, MI Ash-Sholihin Sukabangun, MTs At-Taqwa Sandai, dan MA Al-Ishlah Kendawangan, sedangkan 1 paket rehab ruang kelas diberikan kepada MTs Ma’arif Pemahan,” jelasnya. “Untuk tahun 2018 masih terus diperjuangkan agar lebih banyak lagi bantuan yang diberikan kepada Madrasah di Kabupaten Ketapang agar dapat menambah ruang kelas yang kurang dan memperbaiki ruang kelas yang rusak sehingga kegiatan belajar mengajar di Madrasah dapat berjalan dengan baik,” tambah Fahriyani. (Safrudin_Ktp)
Kantor Kemenag Ketapang Terima Penghargaan A+ Plus Implementasi Inovasi Pelayanan Pencairan Dana KPPN
KETAPANG_HUMAS - Berita menggembirakan diterima oleh segenap karyawan dan karyawati Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ketapang. Penghargaan yang mengapresiasi kerja keras para karyawan dan karyawati Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ketapang diterima dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Ketapang. Kabar tersebut disampaikan oleh H. Ekhsan saat memberikan amanat Pembina apel pagi pada hari senin (17/07/2017) di halaman Kantor Ke-
menag Kabupaten Ketapang. H. Ekhsan sangat mengapresiasi kinerja seluruh karyawan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ketapang khususnya bagian keuangan. “Saya sampaikan terimakasih atas kerjasama yang baik antar karyawan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ketapang khususnya bagian keuangan yang telah melaksanakan tugas dengan baik sehingga mendapatkan penghargaan dalam implementasi Inovasi Pelayanan Pencairan Dana KPPN Ketapang Tahun 2017 pada program Akta Penyempurnaan Layanan Untuk Satker (A+ PLUS).” Demikian ucap H. Ekhsan yang saat ini menjabat sebagai kepala Kantor Kemenag Kab. Ketapang. “Penghargaan ini semoga semakin memotivasi kita untuk semakin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap Kementerian Agama semakin meningkat, dan semoga apa kita kerjakan bernilai ibadah disisi Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa,” pesan H. Ekhsan. (Safrudin)
25
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
Lensa
Harmoni
Halal Bihalal Aparatur Kanwil Kemenag Kalbar. Seluruh Aparatur Kanwil Kemenag Prov. Kalbar saling bersalaman dan maaf memaafkan saat kembali masuk kantor dan melaksanakan tugas sebagaimana biasa setelah libur menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1438 H dan 10 hari menikmati cuti bersama, senin (3/7/2017)
Pembimbing Masyarakat Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Saryono menggelar rapat Koordinasi Lembaga Keagamaan Buddha Prov. Kalbar yang sekaligus rapat pembentukan LPTG (Lembaga Pengembangan Tripitaka Gatha) Prov. Kalbar bertempat di Aula Kanwil Kemenag Kalbar, minggu (18/6)
Pengamatan Hilal menentukan tanggal 1 Zulhijjah sekaligus penetapan Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijjah 1438 H oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat melalui Bidang Urais dan Bimbingan Syari’ah bersama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Provinsi Kalimantan Barat pada hari Selasa (22/08/2017), di Pantai Indah Kakap Kecamatan Sei. Kakap,Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat.
Kakanwil Kemenag Kalbar Drs H Syahrul Yadi MSi dan Kepala Kantor Kemenag Kota Pontianak Drs H Jawani, beserta Wakil Kepala MAN 2 Dra Hj Sufiatun M.Pd.I Selasa (29/8/2017) siang mengunjungi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Filial Pontianak. MAN yang beralamat di Jalan Khatulistiwa tepatnya di Jalan Flora Pontianak Utara ini terlihat sedang melaksanakan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) untuk anggaran tahun 2017.
Acara Halal Bihalal dan Syukuran Petugas Haji dan Calon Jamaah Haji Pegawai Kantor Kemenag Kota Pontianak Tahun 1438 H / 2017 M, senin (24/07). Hadir Kepala Subbag Tata Usaha Kanwil Kemenag Kalbar,Drs.H.Ridwasnyah, M.Si dan Kabid Pendidikan Madrasah, Drs.H.Syarifendi berdampingan dengan Kepala Kankemenag Kota Pontianak, Drs.H.Jawani.
Kepala Kankemenag Kab. Kubu Raya, Drs.H.Ja’far A saat mengahadiri upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kubu Raya ke-10, Senin (17/7). Pada upacara ini, sedikit berbeda jika dibandingkan pada tahun sebelumnya, karena seluruh peserta yang sebagian besar merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) menggunakan pakaian adat.
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
26
Lensa
Harmoni
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalbar, Drs.H.Syarifendi meresmikan Gedung Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mathla’ul Anwar Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas di tandai dengan penguntingan pita, Selasa (18/07).
Halal Bi Halal Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat dalam rangka menjalin Silaturrahmi antar anggota, Kamis (28/07/2017)
Pemilihan Penyuluh Agama Islam Teladan Tingkat Provinsi Tahun 2017 diselenggarakan oleh Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar, 18 – 19 Agustus 2017.
Upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke 72 Kemerdekaan Negara Republik Indonesia di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, kamis (17/08).
Anggota DPD RI daerah pemilihan Provinsi Bali Dr. SHRI I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III, SE., M.Si, dalam acara Sillahturrahmi Bersama Tokoh Hindu Se-Provinsi Kalimantan Barat dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Terkait RUU Perlindungan Umat Beragama dan Program Tindak Lanjut Permenag No. 56 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Keagamaan Hindu di Provinsi Kalbar, Selasa (18/7).
Mewakili Gubernur Kalimantan Barat, Sekretaris Daerah Kalbar Dr. M.Zeet Hamdy Assovie MTM menyerahkan Bendera Indonesia Kepada Ketua Kloter 11 M. Desi Asiska, S.Sos.I., rabu, 9 Agustus 2017. Kloter 11 terdiri dari jamaah yang berasal dari Kab. Melawi, Kab.Sanggau, Kab. Landak dan Kab. Mempawah dengan total sebanyak 436 Jamaah termasuk di dalamnya TPHI (1), TPIHI (1), TPHD (1), Paramedis (2) dan Dokter (1).
27
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
WARTA
DAERAH
Halal Bi Halal, Utamakan Toleransi Antar Agama
NGABANG_HUMAS – Bupati Landak dr. Karolin Margaret Natasa hadiri Halal Bi Halal yang diselenggarakan oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) bersama Pemkab Landak dan Kementerian Agama Kabupaten Landak, Senin (24/07/17). Bertempat di Aula Kantor Bupati Landak, kegiatan yang mengangkat tema “kita eratkan silaturahmi dan kebersamaan menuju kesucian hati” dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Landak, pimpinan OPD se Kabupaten Landak, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Landak, Pengurus PHBI Kabupaten Landak, Camat se- Kabupaten Landak, Ketua dan Pengurus Paguyuban se Kabupaten Landak, Pemuka Agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat se Kabupaten Landak. Karolin mengatakan Halal Bi Halal merupakan momentum untuk membangkitkan kembali kesadaran baru untuk kembali pada harkat kemanusiaan sebagai makhluk yang fitrah sesuai makna hakiki Idul Fitri. “Dengan semangat kemenangan dan hati yang fitrah tersebut, mari sama-sama kita jadikan kegiatan halal bi halal ini sebagai titik awal untuk berbenah diri, menyiapkan konsep, bekerja ikhlas, berkarya nyata, serta senantiasa berkontribusi dan berpartisipasi aktif dalam mempercepat tercapainya visi dan misi Kabupaten Landak tahun 2017 – 2022,” katanya. Dia menambahkan toleransi harus diutamakan untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan kebersamaan antar umat beragama. “Toleransi itu bukan hanya kita menerima dan memahami keadaan orang disekitar kita tetapi kita juga harus menunjukan toleransi kita dengan sikap menghargai dan menghormati orang lain. Oleh karena itu dalam menjaga kerukunan antar sesama umat beragama, toleransi harus kita bangun dan utamakan,” tutur Karolin. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Landak Muhammad Natsir menjelaskan kegiatan Halal Bi Halal merupakan agenda rutin yang dilaksanakan umat Islam setelah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh dan Hari Raya Idul Fitri. “Halal Bi Halal merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh umat muslim di tanah air setelah selama satu bulan penuh menjalani puasa dan merayakan hari raya idul fitri sebagai bentuk mempererat tali silaturahmi dan rasa persaudaraan antara sesama makhluk ciptaan Allah,” jelasnya. Dia juga mengucapkan terima kasih ke-
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
pada Pemerintah Kabupaten Landak yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut dan diharapkan kedepan kegiatan serupa akan tetap terus dilaksanakan sebagai bentuk pembinaan pemerintah terhadap umat muslim di Kabupaten Landak. Hal senada juga diungkapkan Ketua PHBI Kabupaten Landak Ahmad Fauzi dalam sambutannya. “Atas nama Ketua PHBI dan rekan-rekan pengurus di Kabupaten Landak sangatlah patut kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang dengan penuh keikhlasan membantu terlaksananya kegiatan ini,” ucapnya. Dia meminta semua pihak untuk mau melapangkan dada dan membuka hati dengan sabar dan memanjatkan ridho kepada Allah SWT dengan
meminta maaf atas kesalahan dan khilaf baik disengaja maupun yang tidak disengaja. Kegiatan Halal Bi Halal tersebut di isi dengan tusiyah oleh Pimpinan Ponpes Nurul Islam Ngabang KH. Luqman Qosim. Dia menyampaikan Halal Bi Halal merupakan sebuah tradisi bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain dan patut untuk dilestarikan. “Halal Bi Halal merupakan produk asil nasional, produk yang mampu menjadi kebanggaan bagi kita semua karena dengan Halal Bi Halal ini bangsa kita mampu dipersatukan, rakyat dari seluruh komponen sehingga kita menjadi bangsa yang besar,” ungkapnya. (Irvansuri/Pendis)
51 Calon Haji Landak Diberangkatkan LANDAK_HUMAS-Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Landak, M. Natsir mengatakan, jumlah jamaah calon haji kabupaten Landak yang diberangkatkan pada musim haji 1438 H/2017 adalah 51 orang. “Rinciannya, laki-laki 24 orang, perempuan 27 orang. Adapun calon haji termuda atas nama ibu Yatini Marsono Karsowijoyo umur 39 tahun, dan tertua ibu Hilalijatin Ramidjo Muhsin umur 73 tahun, “ kata Natsir dalam laporannya pada acara pelepasan jamaah calon Haji Landak, Selasa (8/8). Jamaah calon haji Landak tergabung dalam kelompok penerbangan (kloter) 11 rombongan 5 regu 20, rombongan 6 regu 21, 22, 23, 24 nomor maktab 16 rumah 201 sektor 2 wilayah mahbas jin. “Kloter 11 berjumlah 445 orang yang terdiri dari kabupaten Melawai 107 orang, Sanggau 112 orang, Landak 51 orang, Mempawah 173 orang, ditambah petugas sebanyak 5 orang, “urai Natsir. Jamaah calon haji Landak akan menginap satu malam di asrama haji Pontianak. Kemudian pada 9 Agustus berangkat ke Bagam transit di Asrama Haji Batam, selanjutnya pada malam harinya langsung berangkat ke Madinah Al Munawaroh. “Insya Allah akan kembali ke tanah air pada 18 September menginap satu malam di Asrama haji Batam dan 19 September kembali ke Pontianak dan langsung pulang ke Landak, “ jelasnya.
28
Pesan Wabup Untuk Jemaah Calon Haji Landak Isak tangis mewarnai pemberangkatan sebanyak 51 Jamaah Calon Haji Kabupaten Landak, Selasa (8/8) pagi diberangkatkan. Mereka langsung dilepas oleh Wakil Bupati Landak Herculanus Heriadi di aula kantor bupati dengan dihadiri ratusan keluarga pengantar. Wakil Bupati Landak Herculanus Heriadi berpesan kepada calon haji agar selalu ikhlas dan sabar dalam melaksanakan ibadah haji, bukan untuk pamrih, ingin dipuji dan takabbur dalam ibadah, karena ibadah haji semata ingin mengharap Ridho Tuhan Yang Maha Esa. “Selalu menjaga kesehatan karena suhu udara sangat berbeda dengan di tanah air. Untuk itu diharapkan kepada jamaah calon haji agar dapat selalu berkoordinasi dana berkomunikasi dengan para medis yang bertugas,” ungkapnya. Heriadi menegaskan, selain untuk melaksanakan berbagai rukun haji, juga diharapkan mampu bertindak sebagai duta-duta bangsa dan duta daerah yang berbaur dengan berbagai suku bangsa, umat Islam dari seluruh penjuru dunia. Karena itu, pelihara dan jagalah martabat dan kebersamaan, hormati tradisi yang dimiliki bangsa lain. “Ibadah haji yang akan calon haji laksanakan hendaknya akan bermuara pada perubahan prilaku, tidak hanya menjadi lebih baik lagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain, daerah, bangsa dan negara,” ungkapnya. (Irvansuri/Pendis)
WARTA
DAERAH
Buati Sambas Lepas 307 Calon Jamaah Haji SAMBAS_HUMAS-Calon jamaah haji Kabupaten Sambas yang berjumlah 307 orang yang akan menunaikan ibadah Haji 1438 H ke Tanah Suci tahun 2017 ini, Sabtu (12/8/2017) secara resmi dilepas Bupati Kab. Sambas H. Atbah Romli Suhaili, di Aula Asrama Kabupaten Sambas. Prosesi pelepasan calon jamaah haji Kab. Sambas, turut dihadiri, Ketua DPRD forum koordinasi perangkat daerah, Asisten Kesejahteraan Rakyat Setda Kab. Sambas serta jajaran pimpinan SKPD, Badan, Kantor dan Kabag dilingkungan Pemkab Kab. Sambas. Plt Kepala Kementerian Agama Kab. Sambas Drs. H. Karlan dalam laporannya menyebutkan, jumlah jamaah calon haji Kab. Sambas yang akan berangkat ke Tanah Suci berjumlah 307 orang Asal dari Kabupaten Sambas terdiri dari 7 rombongan setiap rombongan dibantu oleh beberapa ketua regu yang terdiri dari 28 regu yang masing-masing regu berjumlah 11 orang. Calon jamaah haji Kabupaten Sambas akan di lepas hari ini menuju asrama haji Pontianak bermalam selama satu malam di asrama haji Pontianak dan pada tanggal 13 Agustus menuju embarkasi Batam dari asrama haji Pontianak. Selanjutnya malam harinya pukul 21.30 WIB berangkat dari Embarkasi Batam menuju Madinah. Bupati Atbah Roli Suhaili dalam sambutannya berharap jamaah haji Kab. Sambas yang masuk dalam kloter 15 mampu menjalankan ibadah haji dengan khusyuk karena ibadah haji
merupakan salah satu rukun Islam. Selain itu, Beliau menghimbau para calon haji Kab. Sambas untuk dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji tersebut dengan sebaik-baiknya sehingga menghasilkan nilai ibadah yang baik, sempurna , sehingga mampu meraih haji yang mabrur. (HNK. Humas_Kemenag Sambas)
Seksi PHU Selenggarakan Bimbingan Manasik Haji SAMBAS_HUMAS- Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sambas melalui Seksi PHU menyelenggarakan bimbingan Manasik Haji Tingkat Kabupaten Tahun 2017 bertempat di Aula Utama Kantor Bupati Sambas (04/07). Sebagaimana laporan Ketua panitia dalam hal ini disampaikan oleh Plt Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sambas Drs. H. Karlan menyampaikan bahwa Pelaksanaan haji 1438 Hijriah bertepatan tahun
2017. Adapun kouta Kabupaten Sambas bejumlah 311 orang, para calon jamaah itu tidak hanya berasal dari kab. Sambas. Dari jumlah 311 orang itu ada 2 (Dua) orang berasal dari Riau Kabupaten Natuna. Calon jamaah haji berjenis Laki-Laki tahun ini berjumlah lebih sedikit dibandingkan calon jamaah haji berjenis kelamin perempuan. Dikemukakannya calon jamaah haji Laki-Laki tahun ini hanya 147
29
Orang, sedangkan sisanya 164 orang adalah calon jamaah haji perempuan, inilah adalah bimbingan manasik haji tahap akhir yang dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 04 sampai 05 Juli 2017, sebelumnya kita telah memberikan bimbingan manasik haji di setiap kecamatan selama 8 hari. Semoga calon jamaah haji menjadi haji yang mabrur”. Acara bimbingan manasik haji tingkat Kabupaten Tahun 2017 di buka langsung oleh H.Atbah Romin Suhaili selaku Bupati Kab. Sambas. Dalam sambutannya Bupati Sambas mengingatkan calon jamaah haji agar menyimak materi dengan benar yang di sampaikan oleh nara sumber. Karena itu akan berguna dan sangat penting bagi calon jamaah haji. Tambah beliau perjalanan religi atau ibadah tersebut hendaknya dimanfaatkan dengan fokus beribadah, perbanyaklah berdo’a, perbanyaklah ibadahnya, bukan perbanyak belanja. Selain itu, beliau meminta calon jamaah haji nantinya turut mendoa’akan bagi keberkahan bumi Kabupaten Sambas, Kalbar dan Indonesia. Dikatakan beliau, tempat pelaksanaan haji adalah tempat yang paling mustajab untuk diijabahnya do’a seorang hamba Allah. “Do’akan kehidupan Iman dan Islam kita menjadi labih baik usai berhaji nanti do’akan sanak keluarga kita, do’akan kami amanah memimpin negri ini,” pintanya. Atbah memberikan kiat berhaji agar Allah Swt Ridho atas amalan ibadah itu menjadi mabrur. Diantaranya dia menyampaikan agar setiap calon jamaah Haji membersihkan hati dari kesombongan dan kemunafikan. Ikhlaskan niat kita, bersihkan hati kita, karena setiap amalan ibadah memerlukan keikhlasan dan hati yang suci, perbanyak bertaubat dan beristirfarglah. (HNK Humas_Kemenag Sambas).
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
WARTA
DAERAH
Hasilkan Deklarasi Kebhinekaan Cinta Damai
Dialog Lintas Agama Bangun Toleransi dalam Bingkai NKRI
BENGKAYANG_HUMAS - “Hidup damai dan saling menjaga kerukunan antar umat beragama yang dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling hormat menghormati, saling menghargai dan setara dalam pengamalan ajaran agama serta saling bekerjasama”, Jelas H.Damsir, S.Ag pada acara Dialog Lintas Agama di Kabupaten Bengkayang, Sabtu (5/8) lalu. Narasumber kegiatan yang dihadiri 21 peserta itu, dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Batan dan Kepala Kesbangpol Kabupaten Bengkayang. Tokoh agama dan tokoh masyarakat sepakat untuk jaga kerukunan antar umat beragama. Bentuk komitmennya mereka bacakan Deklarasi Kebhinekaan Cinta Damai. Kegiatan yang dihadiri 21 peserta tersebut dilaksanakan dalam rangka menjalankan program kegiatan yang tertuang dalam DIPA Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang Tahun Anggaran 2017. Tema kegiatan Membangun Toleransi Dalam Bingkai NKRI. Dihadiri dari perwakilan masing-masing tokoh agama; tokoh agama Islam, tokoh agama Kristen, tokoh agama Katolik, tokoh agama Hindu, dan tokoh agama Buddha. Selain itu juga dihadiri juga tokoh ormas keagamaan dan tokoh masyarakat yang diundang. Dalam sambutannya, H.Damsir menjelaskan tujuan dialog lintas agama ini untuk mendapatkan masukan dan gagasan guna membangun dan mengembangkan langkah-langkah strategis toleransi antar Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
umat beragama, agar saling kenal, saling memahami, sekaligus menambah wawasan pengetahuan. H. Damsir menambahkan, forum seperti ini diharapkan dapat memberikan ruang untuk berkomunikasi, sehingga bisa saling mengenal lebih dalam lagi esensi hidup ditengah keberagaman Dialog ini dimoderatori langsung oleh Kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang, H. Mi’rad, S.Ag, adapun narasumber pembuka adalah Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat yaitu Drs.H. Syahrul Yadi, M.SI. Secara gamblang H.Syahrul Yadi membahas mengenai Intoleransi dan beberapa hal yang harus dijaga dalam memelihara Kerukunan Umat Beragama pada saat ini seperti, siap untuk dalam hal perbedaan, baik perbedaan, agama, suku, adat istiadat dan kebudayaan. Selain itu semua pihak harus secara bertanggung jawab dalam menjunjung tinggi toleransi dalam beragama dan berbudaya. Jangan sampai kita mudah diprovokasi yang dapat menghancurkan keindahan toleransi yang telah ada. Selain itu menjaga NKRI juga menjadi hal yang sangat penting untuk dijaga, begitu juga dengan Bhineka Tunggal Ika, melakukan gerakan dan kegiatan secara bersama terutama yang berkaitan dengan masalah di luar ibadah, dan perlunya pendidikan muatan lokal yang menekankan tentang multikultural. Terlebih Kabupaten Bengkayang merupakan daerah yang ber-
30
batasan langsung dengna negara jiran, harus mampu menjaga keutuhan dan toleransi yang tinggi, ditengah kemajemukan yang ada. “Untuk menjaga hal yang tidak kita inginkan, kita harus peka terhadap hal yang kecil, hal yang kecil tersebut jangan terlalu dianggap sepele, dan jangan kita terlalu mudah untuk menjustifikasi seseorang dengan kata-kata yang bisa menyudutkan seseorang atau orang yang berbeda agama, tentunya harus berfikir dengan panjang dalam hal mengambil tindakan serta keputusan”, tegas H.Syahrul Yadi di hadapan semua para peserta. Drs. Juriat sebagai narasumber yang kedua menyampaikan materi tentang toleransi dalam perspektif politik kebangsaan. Dia menyampaikan tentang toleransi berpolitik menuju kedewasaan. Juriat juga menambahkan bahwa di Kabupaten Bengkayang sendiri tingkat toleransi di Bengkayang sudah baik, dan perlu ditingkatkan dan dibina ke arah yang lebih baik. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang mengapresiasi semua para tokoh Agama yang telah memberikan saran dan sumbangan pemikiran dalam upaya komitmen peningkatan kerukunan umat beragama di wilayah Kabupaten Bengkayang. Ia berharap kerukanan umat beragama dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih baik, sehingga permasalahan dapat teratasi dengan jalan musyawarah dan dialog lintas agama.(Akhzari/ulil)
WARTA
DAERAH
Tingkatkan Kompetensi dan Profesional Guru Madrasah Balai Diklat Adakan DDTK K13 BENGKAYANG_HUMAS -Senin (10/7) salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi para guru adalah melalui pendidikan dan pelatihan (diklat). Diklat merupakan bentuk intervensi lembaga agar para pegawainya memiliki kompetensi standar sehingga mampu untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar. Untuk itulah Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Jakarta menyelenggarakan Diklat Teknis Subtantif Penerapan Kurikulum 2013 Revisi Bagi Guru Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 Juli s/d 14 Juli 2017 lalu. Kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang H. Mi’rad, S.Ag membuka secara resmi kegiatan Diklat Ditempat Kerja (DDTK) Diklat Teknis Subtantif Penerapan Kurikulum 2013 Revisi Bagi Guru Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah di wilayah Kabupaten Bengkayang. Namun sebelum itu diawali dengan seremoni pembukaan kegiatan DDTK. Pada sambutannya Imanudin selaku ketua panitia mengatakan tujuan dari teknis substantif ini agar dapat meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik madrasah, meningkatkan kompetensi dan profesional guru beserta secara universalnya untuk meningkatkan kompetensi guru melalui kegiatan implementasi K13. Dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang H. Mi’rad, S.Ag. diawal sambutannya sebelum membuka kegiatan H. Mi’rad mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1438 H kepada para guru madrasah yang menjadi peserta pada DDTK ini. Beliau juga menyampaikan rasa sukacita karena Bapak-bapak dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Jakarta berseda hadir di kota Bengkayang untuk membagikan ilmu dan pengalamannya,
yang mana secara geografis Kabupaten Bengkayang adalah salah satu kota diujung negeri yang berbatasan langsung dengan negara jiran Malaysia. “Pendidikan dan pelatihan seperti ini penting sekali untuk meningkatkan kualitas para guru, khususnya didaerah, agar kualitas para guru di daerah dan di pusat tidak kalah saing. Ikutilah kegiatan DDTK ini dengan sungguhsungguh, agar diklat ini tidak berlalu dengan sia-sia, ilmu yang didapatkan dari Diklat ini kalau bisa ditularkan pada sesama rekan guru lainnya yang belum bisa ikut kegiatan Diklat ini.” Tutur H. Mi’rad. Peserta Diklat Teknis Subtantif Penerapan
Kurikulum 2013 Revisi Bagi Guru Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah ini berjumlah 40 orang yang terdiri dari guru tingkat MTs dan MA di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang. Adapun yang menjadi Widyaiswara pada kegiatan DDTK ini yaitu Drs. Asip, M.Ed dan Drs. Atwa Suhatman, M.M, dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Jakarta. Kegiatan yang berlangsung 5 hari ini, selama diklat berlangsung akan diadakan evaluasi penilaian terhadap widyaiswara yang akan dilakukan oleh peserta diklat dan semoga tujuan dan sasaran diklat ini berhasil dan mencapat target yang diinginkan. (Akhzari)
58 Guru Agama Katholik Diangkat Sebagai Guru Kontrak
SANGGAU_HUMAS-Berdasarkan SK Kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau Nomor: 001 tahun 2017 tentang Penetapan Guru Kontrak Daerah di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau tahun 2017. Maka Penyelenggara
31
Bimas Katolik Kabupaten Sanggau bermaksud mendata guru Pendidikan Agama Katolik yang terdapat dalam SK tersebut. Setelah diadakan pengecekan data Guru Agama Katolik terdapat 58 Guru Agama Katolik yang telah diangkat sebagai guru kontrak daerah oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau. Dari data tersebut guru Pendidikan Agama Katolik SD berjumlah 42 orang dan SMP berjumlah 16 orang. Penyelengara Bimas Katolik kabupaten sanggau Daniel,S. Pd, sangat mengapresiasi langkah pemerintah daerah kabupaten sanggau yang telah mengangkat guru Agama Katolik kontrak daerah ini dan berharap agar kedepannya ada lagi pengangkatan guru agama katolik, mengingat masih banyak sekolah yang ada di Kabupaten Sanggau yang belum memiliki guru Pendidikan Agama Katolik. Sehubungan dengan pembinaan Guru Agama Katolik PNS maupun non PNS yang dipusatkan di kantor Kementerian Agama Kabupaten Sanggau, maka penyelenggara Bimas Katolik meminta kepada seluruh guru pendidikan Agama Katolik kontrak daerah untuk mengumpulkan berkas yang dipergunakan sebagai data base di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sanggau. Proses pendataan tersebut berlangsung dari tanggal 22-31 Agustus 2017. (Vitalis Ferry Krismanto_Sanggau)
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
WARTA
DAERAH
Wujudkan Pendidikan Berkualitas Kemenag Sekadau Bersinergi dengan Lembaga Pendidikan Islam
SEKADAU_HUMAS-Rakor Lembaga Pendidikan Islam Pontren, Madin dan TPQ oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sekadau, kamis (13/7/2017) dibuka Plh. Kepala Kantor H. Suprapto, S. Pd. I. Dalam sambutannya Suprapto mengatakan kegiatan terse-
but untuk mensinergikan program Kemenag Sekadau melalui seksi pendis agar selaras dengan lembaga pendidikan islam yang ada di Kabupaten Sekadau. Mudah-mudahan peserta yang mengikuti kegiatan dapat menambah ilmu dan jika ada pertanyaan silahkan di bahas di pertemuan,” ucapnya. Rakor yang dilaksanakan di aula kantor turut dihadiri Kasi Pendidikan Diniyah dan Alquran Kanwil Kemenag Propinsi Kalbar Mahdi Siregar, Kasi Pendis Kantor Kemenag Sekadau Drs. Sunari, S.Pd.I serta 25 orang mengikuti rakor tersebut. Peserta berasal dari kepala Pontren, Madin (Madrasah Diniyah) dan 14 orang dari TPQ (Taman Pendidikan quran). Mahdi megungkapkan pelaksanaan rakor untuk mencapai kesepakatan yang bermuara pada rekomendasi sebagai acuan Kanwil Kemenag Propinsi Kalbar. Tahun ini lanjutnya Kabupaten Sekadau memperoleh bantuan berupa bantuan rehab pontren. Ia mengharapkan agar setelah di terima dan dilaksanakan agar segera dibuat laporan pertanggungjawaban. Dasar hukum pendidikan keagamaan Islam yaitu PP No. 55/2007 dan PMA No. 13/2014 yang merupakan tafsir dari PP No. 55/2007. Selain mendidik agama islam juga mempersiapkan anak bangsa agar mampu memahami agama dan mengamalkan agama itu sendiri sehingga menciptakan generasi islam yang rahmatan lil’alamin. Lembaga madin belumlah sempurna, kedepan akan diwacanakan tidak ada lembaga madin dan diganti menjadi madrasah diniyah takmiliyah. Pesantren wajib menjunjung tinggi nilai-nilai islam yang rahmatan lil’alamin dengan menjunjung tinggi nilainilai pancasila UUD1945,NKRI, Bhineka Tunggal Ika, keadilan, toleransi sehingga menciptakan santri yang berkualitas, intelektual, shalih dan memiliki integritas,” tukasnya. (Humas_KemenagSKD)
Wakil Bupati Lepas 58 Calon Jamaah Haji Sekadau SEKADAU_HUMAS_Jamaah Calon Haji Kabupaten Sekadau resmi di lepas keberangkatannya oleh wakil Bupati Sekadau Aloysius, rabu (9/8/2017). Pelepasan yang berlangsung di kawasan terminal sekadau tersebut mendapat antusias dari ribuan masyarakat yang turut mengantar Keberangkatan jamaah. Mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sekadau H. Suprapto, S. Pd. I dalam sambutannya mengatakan Sebanyak 58 Jamaah calon haji Kabupaten Sekadau menunaikan rukun islam ke lima. Jumlah tersebut terdiri 31 jamaah perempuan dan 27 orang jamaah laki-laki. Di bandingkan tahun lalu di tahun ini ada penambahan kuota sebanyak 12 orang. Sebelumnya kuota sekadau sebanyak 46 orang dengan adanya penambahan maka kuota menjadi 58 orang. Adapun 58 orang tersebut berasal dari Kecamatan Sekadau Hilir 34 jamaah, sekadau hulu 2, kecamatan nanga taman 3, belitang hilir 2, belitang 17 jamaah. Adapun susunan tersebut di antaranya 17 orang PNS, 21 orang petani, swasta 10 orang dan 18 orang rumah tangga. Jamaah haji temuda Ny. Puji Choiriyah, berumur 35 tahun dan jamaah haji tertua ramli ikhsanudin berumur 89 tahun. Berikutnya Wakil Bupati Sekadau Aloysius menuturkan jumlah jamaah calon haji Kabupaten sekadau tahun ini sebenarnya berjumlah 61 orang, 2 orang sakit 1 meninggal dunia sehingga kuota sekadau menjadi 58. Aloysius berpesan kepada jamaah haji untuk menjaga kesehatan menginggat cuaca di arab saudi mencapai 44 hingga 48 derajat celsius. Ia juga berharap calon jamaah haji untuk menjaga nama baik Kabupaten Sekadau selama berada di tanah suci. “Selamat jalan semoga selama menunaikan rangkaian ibadah haji para jamaah dapat menjadi haji yang mabrur saat kembali ke tanah air nanti,” harapnya. (Andre)
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
“Selamat jalan semoga selama menunaikan rangkaian ibadah haji para jamaah dapat menjadi haji yang mabrur saat kembali ke tanah air nanti,”
32
WARTA
DAERAH
Bupati Lepas 106 Calon Jemaah Haji MELAWI_HUMAS-Ribuan orang memadati lapangan terminal Nanga Pinoh mengikuti dan menyaksikan acara Pelepasan Jemaah Calon Haji yang akan memenuhi rukun Islam yang ke lima yaitu Haji. Hadir dalam acara yang penuh haru itu adalah Bupati dan Wakil Bupati Melawi dan Istri, Ketua DPRD dan jajarannya, Anggota DPR RI daerah Pemilihan Kalbar H. Sukiman, S.Pd, M.M., Para Kepala Dinas, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Melawi, dan ribuan warga Nanga Pinoh yang ikut menyaksikan acara tersebut pada hari Selasa, 08 Agustus 2017. Dalam laporannya Kabag Kesra Pemda Melawi Drs. Midi Amin mengatakan bahwa “semula jatah calon haji dari Melawi adalah 75 orang, tetapi alhamdullilah kuota bertambah menjadi 107 orang. Tetapi ada satu calon haji wafat sebelum berangkat, maka calon haji kita yang berangkat tahun ini adalah 106 orang.” Lebih lanjut Pak Midi, begitu beliau biasa dipanggil, menyampaikan rasa trima kasihnya kepada Pemda Melawi, terutama kepada Bupati Melawi yang memberikan dukungan secara riil yaitu setiap calhaj mendapatkan uang saku Rp. 1.500.000 per orang, satu kaos sebagai tanda khas dari Melawi, bekal yang disediakan dalam kemasan taperwer oleh Bu Panji, dan ada satu tenaga medis yang siap melayani calhaj dan masih ada bentuk dukungan lainnya,”lapornya yang disambut dengan tepuk tangan hadirin. Sementara itu Bupati Melawi, Panji,S.Sos mengungkapkan rasa syukurnya karena ada 107 orang yang menjadi calon Haji Tahun ini. “Kita patut mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT karena ada 107 warga kita dipanggil Allah SWT untuk memenuhi rukun Islam yang ke lima yaitu Haji dan tentu Bapak, Ibu, Saudara dan Saudari juga menjadi tamu Allah di Tanah Suci. Oleh karena itu ada beberapa pesan yang harus saya sampaikan kepada Bapak, Ibu, Saudara dan Saudari para calon haji; pertama, Jaga kesehatan, ingat ada perbedaan cuaca yang sangat ekstrim antara Indonesia dengan Arab Saudi; kedua,
pelihara kekompakkan yang sudah dibina selama persiapan di sini dan selalu berkoordinasi dengan petugas haji; ketiga, ikuti semua tahapan, jangan sampai ada tahapan yang terlewatkan. Oleh karena itu saya berharap para petugas harus optimal dalam menjalankan tugasnya; keempat, berdoalah untuk Melawi agar Melawi menjadi lebih baik dan sejahtera; dan yang kelima, jaga nama baik Indonesia,” pesannya mantap di hadapan para calhaj yang disaksikan oleh ribuan warga Melawi. (Geby)
MTs Negeri Nanga Pinoh Bersinergi Pertahankan Akreditasi A
MELAWI_HUMAS-Pada Hari kamis, tanggal 03 Agustus lalu tampak kesibukan yang berarti di MTsN Nanga Pinoh. Hal ini disebabkan karena pada hari ini ada vitasi dari Tim Assesor Penilai Akreditasi Madrasah Tahun 2017.Di depan gerbang terpampang spanduk ucapan selamat datang bagi tim assesor di MTsN Nanga Pinoh. Seperti diketahui bahwa pada penilaian akreditasi madrasah yang dilakukan pada akhir tahun 2011 lalu MTsN Nanga Pinoh berhasil meraih Akreditasi A ( Amat Baik ). Dan pada tahun ini akan dilaksanakan penilaian kembali, apakah predikat A yang disandang MTsN Nanga Pinoh masih dapat dipertahankan. Demi hal tersebut seluruh elemen MTsN Nanga Pinoh mulai dari Kepala Madrasah, dewan guru, Tata Usaha dan para siswa bahu membahu mempersiapkan segala sesuatu agar target tersebut dapat tercapai. Telah tampak kesibukan persiapan dalam penataan
dan pembersihan lingkungan serta persiapan dokumen dan perangkat pendukung penilaian yang dibutuhkan. Mengingangat penilaian akreditasi kali ini lebih berat dari tahun sebelumnya karena diharuskan adanya bukti fisik pada setiap instrumen penilaian. Terdapat 8 standar yang akan dijadikan obyek penilaian. Yaitu standar proses, isi, pengelolaan, penilaian, kelulusan, sarana prasarana, pembiayaan dan tenaga pendidik dan kependidikan. Untuk menyediakan semua elemen pendukung dari masing - masing standar semua bersinerji untuk mempersiapkannya. Kepala Madrasah telah jauh - jauh hari membentuk Tim persiapan pelaksanaan akreditasi yang terdiri dari unsur guru dan tata usaha. Masing - masing diberikan tanggung jawab untuk dapat mempersiapkan segala sesuatu terkait standar yang embankan kepada mereka. H-2 rapat terakhir tim akreditasi dilakukan dan dilanjutkan dengan penataan semua bukti fisik penilaian. Hingga H-1 semua sudah siap menyambut kedatangan tim as-
33
sesor yang akan melaksanakan visitasi pada keesokan harinya. Tim assesor yang terdiri dari elemen dari Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi, Dinas Pendidikan Wilayah Kalimantan Barat dengan didampingi Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Melawi selama 2 hari melakukan penilaian, wawancara dan pengamatan dalam rangka penilaian akreditasi madrasah. Proses penilaian dibuka dengan rapat dimana tim assesor menyampaikan poin dan prosedur dalam penilaian akreditasi yang akan dilakukan. Satu persatu dari masing - masing standar dilakukan penilaian. Dengan full tim seluruh elemen MTsN Nanga Pinoh bersinergi. Hingga akhirnya tiba pada hari terakhir proses penilaian. Semua proses telah dilalui, tinggal menunggu hasil. Berharap semoga hasil yang terbaik diperoleh dan niali akreditasi A dapat dipertahankan. Pelaksanaan visitasi tim assesor dalam rangka penilaian akreditasi madrasah tahun 2017 ini ditutup dengan rapat dan foto bersama.(Okta)
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
WARTA
DAERAH
Tingkatkan Kerukunan Umat Beragama FKUB Kabupaten Sintang Gelar Dialog Lintas Agama
SINTANG_HUMAS- Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ) Kab. Sintang menyelenggarakan Acara Dialog Kerukunan Umat Beragama, di AULA MTsN Sintang Plt. Kepala Kantor Kemenag Kab. Sintang, (13/07/2017) lalu. Acara ini dihadiri oleh para tokoh lintas agama, MUI, Kemenag Kabupaten/Kota, Tokoh Pemuda Lintas Agama. Adapun yang menjadi Narasumber pada kegiatan tersebut yaitu Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Kalimntan Barat Drs. H. Syahrul Yadi, M. Si, dari Kodim 1205/ABW Infanteri Syafendi, S. Ag, dari Polres Sintang Kompol Yudy Amri dan dari Kesbang Linmas Leni Marlina, S. Sos, M. Si Isu konflik maupun perpecahan antar pemeluk agama akhir-akhir ini mencuat ke permukaan. Cepatnya penyebaran beritaberita hoax ikut menyulut keadaan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan potensi konflik dan perpecahan bisa terjadi, antara lain: 1. Perbedaan yang ada salah dipahami dan salah disikapi, dan tidak dilihat dan ditanggapi secara positif serta tidak dikelola dengan baik dalam konteks kemajemukan. 2. Fanatisme yang salah. Penganut agama tertentu menganggap hanya agamanyalah yang paling benar, mau menang sendiri, tidak mau menghargai, mengakui dan menerima keberadaan serta kebenaran agama dan umat beragama yang lain. 3. Umat beragama yang fanatik (secara negatif) dan yang terlibat dalam konflik ataupun yang menciptakan konflik adalah orang-orang yang pada dasarnya: * kurang memahami makna dan fungsi agama pada umumnya, * kurang memahami dan menghidupi agamanya secara lengkap, benar, mendalam, * kurang matang imannya dan takwanya, * kurang memahami dan menghargai agama lain serta umat beragama lain, * kurang memahami dan menghargai hakekat dan martabat manusia, * kurang memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang universal, terutama hati nurani dan cinta kasih, * kurang memahami dan menghidupi wawasan kebangsaan dan kemasyarakatan yang khas Indonesia, yakni kerukunan, toleransi dan persatuan dalam kemajemukan, baik pada tingkat nasional maupun lokal. Oleh sebab itu permasalahan yang timbul, ataupun yang dikhawatirkan akan timbul, dapat diatasi atau dicegah dengan upaya peningkatan pemahaman dan implementasi yang memadai dari kekurangankekurangan tersebut, terutama peningkatan kualitas iman dan takwa, hati nurani dan cinta kasih. Hal ini dapat dilaksanakan dengan: 1. Mengembangkan Dialog atau komunikasi timbal balik, yang dilandaskan pada kesadaran akan: * adanya kesamaan maupun perbe-
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
daan yang tak dapat diingkari dan disingkirkan, sesuai hakekat atau harkat dan martabat manusia, * adanya kesamaan nilai-nilai serta permasalahan dan kebutuhan yang universal, yang berkaitan dengan kemanusiaan, seperti kebenaran, keadilan, HAM, persaudaraan dan cinta kasih, * adanya fakta kehidupan bersama dalam kemajemukan serta hubungan dan ketergantungan satu sama lain, * mutlak perlunya kerukunan dan damai sejahtera, persatuan dan kerjasama dengan prinsip keadilan, saling menguntungkan, saling menghargai, saling terbuka dan saling percaya. 2. Mengevaluasi dan memperbaiki sistem dan bobot pendidikan dan pembinaan, baik yang khas keagamaan maupun yang bukan khas atau yang bersifat umum, untuk menambah pengetahuan, mematangkan iman, meningkatkan moral dan spiritual, memantapkan kepribadian. 3. Mencermati, mengevaluasi dan membaharui doktrin dan praktek-praktek keagamaan yang terlalu atau bahkan hanya formal dan ritualistik belaka agar lebih fungsional atau berdaya-guna secara tepat dan efektif bagi pemantapan kwalitas diri dan kehidupan penganutnya pada khususnya maupun masyarakat pada umumnya. Mengembangkan hidup bersama, kegiatan bersama dan kerjasama secara proporsional yang dilandaskan pada kesadaran
34
akan kebutuhan dan ketergantungan satu sama lain sebagai konsekuensi hidup bersama serta kesamaan martabat dan hak sebagai manusia. Oleh sebab itu, perlu orang-orang yang menunjukkan diri sebagai manusia beriman (dan beragama) dengan taat, namun berwawasan terbuka, toleran, rukun dengan mereka yang berbeda agama. Disinilah letak salah satu peran umat beragama dalam rangka hubungan antar umat beragama, yaitu mampu beriman dengan setia dan sungguh-sungguh, sekaligus tidak menunjukkan fanatik agama dan fanatisme keagamaan. Perbedaan merupakan anugerah Tuhan yang tidak untuk saling berbenturan dan bermusuhan, tetapi sebaliknya menjadi rahmat untuk membangun tatanan kehidupan yang maju, adil, makmur, dan bermartabat. Kini sebenarnya sikap toleran antar maupun intra umat beragama relatif lebih baik. Berbagai forum termasuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di berbagai lingkungan tumbuh dan berfungsi untuk membangun kerukunan. Ketika toleransi telah menjadi budaya dalam kehidupan masyarakat, maka akan memiliki kekuatan yang lebih kokoh ketimbang model toleransi yang terlalu dirancang-bangun oleh para tokoh atau negara yang lebih bersifat politik atau elitis, karena sifatnya lebih alamiah dan melekat dalam denyut nadi kehidupan sehari-hari masyarakat. (akil Sintang)
WARTA
DAERAH
Wujudkan Masyarakat Sintang yang Relegius Wakil Bupati Lepas 124 Calon Jamaah Haji “Bupati menyampaikan salam kepada seluruh jamaah haji yang dimana tidak dapat hadir untuk melepas calon jamaah haji,”
SINTANG_HUMAS – Wakil Bupati Sintang Drs. Askiman, MM , Kamis (10/8/2017), melepas 124 Calon Jamaah Haji Kabupaten Sintang, dalam sebuah upacara pelepasan bertempat di Bandara Susilo Sintang. Upacara pelepasan, dihadiri, SKPD Kab. Sintang, Pimpinan Instansi Vertikal Ketua DPRD Kab. Sintang, Dandim 1205, Ketua MUI Kab. Sintang, ORMAS Islam Kab. Sintang dan seluruh keluarga Calon Jamaah Haji yang diberangkatkan Dalam sambutan tertulisnya Wakil Bupati Sintang menyampaikan keberangkatan Jemaah Calon Haji Kab. Sintang Tahun 2017 sangat berkaitan erat dengan Kepentingan Pemerintah Daerah Khususnya pencapaian salah satu Visi Pembangunan Kita yaitu mewujudkan masyarakat Sintang yang Relegius, Visi ini hendaknya membentuk Individu dan masyarakat memiliki moralitas Agama sehingga dapat teguh membawa kebenaran dan kebaikan, pelaksanaan Ibadah Haji dengan nilai-nilai yang terkandung didalamnya akan memperkuat keimanan, ketaqwaan, kesabaran dan keikhlasan serta pengendalian diri bagi yang menjalankannya Beliau juga berpesan kepada seluruh Jemaah Calon Haji Kab. Sintang untuk selalu menjaga kesehatan Fisik dengan sebaik- bai-
knya, karena proses pelaksanaan ibadah Haji sangat panjang mulai dari persiapan hingga tahap akhirnya membutuhkan kesehatan yang prima apalagi disaat sekarang informasi yang diterima bahwa di Mekkah dan Madinah cuacanya sangat panas mencapai suhu 40 sampai 45 derajat celcius sehingga jemaah harus extra keras menjaga kesehatan seperti harus banyak minum air putih dan mendapat asupan gizi yang cukup gunakan payung dan masker saat bepergiian Lebih lanjut Askiman juga meminta kepada seluruh Jemaah Calon Haji Kab. Sintang untuk membangun kekompakan sesama jemaah agar segala urusan dan kendala dapat diatasi dengan mudah, hindari perselisihan baik sesama jemaah maupun dengan petugas dan kepada para petugas Jemaah Calon Haji untuk melaksanakan tugas dengan sebaik- baiknya karena tugas anda sangat mulia dan penting oleh sebab itu bekerjalah dengan ikhlas, serius dan penuh tanggung jawab . Pada kesempatan tersebut, Wabup atas nama Bupati Sintang, juga menyampaikan salam dari Bupati yang tidak dapat hadir karena ada agenda kerja yang tidak bisa ditinggalkan. “Bupati menyampaikan salam kepada seluruh jamaah haji yang dimana tidak dapat hadir untuk melepas calon jamaah haji,” tandasnya. Usai upacara pelepasan, 124 Calon Jemaah Haji asal Kab. Sintang, akan diberangkatkan melalui jalur udara dengan menggunakan Pesawat Kalstar dengan dua kali penerbangan , penerbangan pertama sekitar jam 11.00 WIB dan penerbangan kedua sekitar jam 13.00 WIB untuk selanjutnya akan diterbangkan Ke Batam pada tanggal 11 Agustus 2017 Plh. Kepala Kementerian Agama Kab. Sintang H. Nurhadi S. HI ketika dihubungi , menyampaikan bahwa jamaah Calon Haji Kab. Sintang Musim Haji 1438 H/ 2017 M berumlah 124 orang dengan rincian Jumlah Jemaah laki- laki berjumlah 57 orang, wanita sebanyak 67 orang, sedangkan jemaah tertua berumur 87 Tahun An. Bapak Somono bin Abdullah Sadjali dari Kec. Kelam Permai, sedangkan jemaah termuda berumur 26 Tahun An. Ibu Nirman binti Amarco dari Kec. Sintang, jemaah Haji Kab. Sintang tergabung dalam Kloter 13 Embarkasi Batam. (akil, sintang )
35
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
WARTA
DAERAH
Peran IT Dalam Tingkatkan Profesionalitas Guru
“
Dewasa ini, seringkali sulit menjangkau setiap siswa di kelas dengan menggunakan pendekatan kurikulum yang sama. Dengan pemikiran ini, calon guru memiliki sumber daya tanpa henti untuk membimbing siswa ke tingkat pembelajaran yang lebih tinggi
“ Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
SINTANG_HUMAS - Penyelenggara Katolik Kantor Kementerian Agama Kab. Sintang melaksanakan Kegiatan Pembinaan Guru Agama Katolik, 7 Agustus 2017, bertempat di Hotel Bagoes Jl. Dharma Putra Sintang, (7/8/2017) lalu. Kegiatan yang dihadiri Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sintang H. Anuar Akhmad, S. Ag, Kepala Ka. Sub. Bag. TU. H. Syamsul Bahri, S. IP, Kasi, Penyelenggara dan diikuti sekitar 40 Orang Guru Pendidikan Agama Katolik dengan bertemakan Peran Tekhnologi Digital Dalam Meningkatkan Profesionaltas Guru yang dibuka langsung oleh Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sintang H. Anuar Akhmad, S. Ag didampingi oleh Efendi Lion, SS selaku ketua Pelaksana pada kegiatan ini. Kegiatan ini dibagi dalam tiga Sesi dan menghadirkan 3 (tiga) Orang Nara Sumber yaitu sesi I Pandangan Gereja Katolik tentang Pewartaan Iman Berbasis Digital yang disampaikan oleh Frensius Suprijadi, CM, Sesi II Mengelola Bahan Ajar Berbasis Digital disampaikan oleh Florentina, S. Ag, M. Th dan Sesi III Meningkatkan Profesionalisme Guru Melalui Tekhnologi Digital yang disampaikan oleh Suko, SS, M. Pd. Dalam sambutannya Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sintang H. Anuar Akhmad, S. Ag menyampaikan bahwa setiap pendidik tahu bahwa belajar bukanlah sesuatu yang dilakukan hanya di kelas atau di bawah pengawasan guru. “Dewasa ini, seringkali sulit menjangkau setiap siswa di kelas dengan menggunakan pendekatan kurikulum yang sama. Dengan pemikiran ini, calon guru memiliki sumber daya tanpa
36
henti untuk membimbing siswa ke tingkat pembelajaran yang lebih tinggi,”, ujarnya. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa perkembangan penggunaan teknologi komputer dalam dekade terakhir telah memiliki efek mendalam pada banyak sekolah dan ruang kelas di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penggunaan teknologi untuk memperbaiki pendidikan akan membawa manfaat untuk masa depan di semua bidang masyarakat. Ruang lingkup proyek ini mempertimbangkan banyak cara teknologi yang dapat digunakan dalam lingkungan pendidikan. Teknologi infomasi dan komunikasi merupakan cara atau teknik seseorang mendapatkan data, informasi dan pengetahuan dari manapun, yang bisa diakses kapanpun. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan. Dalam dunia pendidikan perkembangan TIK mulai dirasa mempunyai dampak positif terhadap pembelajaran di kelas. Perkembangan TIK di Indonesia masih belum merata secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan fasillitas dan SDM yang belum memadai. H. Anuar kemudian mengajak semua pihak memikirkan program untuk meningkatkan dan meratakan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan. “Guru perlu berinovasi dalam membuat bahan ajar untuk memotivasi siswa agar lebih menyenangkan. Hal ini dapat meningkatkan profesional guru dalam menjalankan tugasnya,” ujarnya. ( Akil_Sintang )
WARTA
DAERAH
77 Orang Ikuti Tes Tenaga Penyuluh Agama Islam Non PNS SINTANG_HUMAS - Penyuluh Agama mempunyai peranan sebagai pembimbing masyarakat, sebagai panutan dan sebagai penyambung tugas pemerintah. Penyuluh agama Islam mempunyai fungsi yang sangat dominan dalam melaksanakan kegiatannya, yaitu : Fungsi Informatif dan Edukatif, ialah Penyuluh Agama Islam memposisikan sebagai da’i yang berkewajiban mendawahkan Islam, menyampaikan penerangan agama dan mendidik masyarakat dengan sebaik-baiknya sesuai ajaran agama. Fungsi Konsultatif, ialah Penyuluh Agama Islam menyediakan dirinya untuk turut memikirkan dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat, baik secara pribadi, keluarga maupun sebagai anggota masyarakat umum. Fungsi Advokatif, ialah Penyuluh Agama Islam memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk melakukan kegiatan pembelaan terhadap umat / masyarakat dari berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang merugikan aqidah, mengganggu ibadah dan merusak akhlak. Oleh karena itu Berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.III.423 Tahun 2016, Tentang Petunjuk Teknis Pengangkatan Penyuluh Agama Islam Non PNS dan Pengumuman yang di keluarkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Nomor 803/Kw.14.6/1/BA.00/08/2017 tanggal 15 Agustus 2017 tentang Pelaksanaan Rekrutmen Penyuluh Agama Islam Non Pegawai Negeri Sipil, untuk memenuhi kekurangan kouta Kab. Sintang sebanyak 47 orang dan Surat Pengumuman yang dikeluarkan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sintang Nomor B-2701/ Kk.14.10.6/BA.01.1/08/2017 perihal Pengumuman Kuota Penyuluh Non PNS, maka dengan dasar tersebut diatas Kantor Kementerian Agama Kab. Sintang melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kemenag Kab. Sintang mengadakan penerimaan Calon Penyuluh Agama Islam ( PAI ) Non PNS dan Tes seleksi tertulis yang dilaksanakan pada tanggal 25/08/2017 bertempat di Sekolah Tinggi Agama Islam ( STAIMA ) Al-Ma’arif Sintang Jl. Akcaya III Sintang
“
Alhamdulillah Kementerian Agama dalam hal ini Direktorat Jenderal Bimas Islam membuat terobosan melalui rekrutmen ini walaupun masih bersifat kontrak kerja dengan peserta yang nantinya dinyatakan lolos. Untuk itu saya berharap tes tulis ini bisa diikuti dengan baik dan bisa menghasilkan hasil yang diharapkan oleh semua pihak
“
Tes tertulis Tenaga Penyuluh Agama Islam Non PNS ini dibuka langsung oleh Plh. Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sintang H. Aswad, S. IP didampingi Panitia pelaksana Istanto, S. Pd. I dan H. Aswad. Dalam sambutannya Plh. Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sintang H. Aswad, S. IP menyatakan di hadapan para peserta tes bahwa rekrutmen ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan Kuota yang belum terpenuhi tenaga penyuluh Agama Islam yang masih minim di tengah masyarakat di Kab. Sintang “Alhamdulillah Kementerian Agama dalam hal ini Direktorat Jenderal Bimas Islam membuat terobosan melalui rekrutmen ini walaupun masih bersifat kontrak kerja dengan peserta yang nantinya dinyatakan lolos. Untuk itu saya berharap tes tulis ini bisa diikuti dengan baik dan bisa menghasilkan hasil yang diharapkan oleh semua pi-
37
hak,” ucap beliau Saya harapkan kepada pihak panitia rekrutmen tenaga Penyuluh Agama Islam Non PNS ini betul-betul bekerja dengan profesional sehingga rekrutmen berjalan dengan baik,berkualitas dan tepat sasaran tutup Aswad. “Penyuluh Agama Islam (PAI) Non PNS pada Pendaftaran berjumlah 79 Peserta, selanjutnya melakukan tahap I yaitu seleksi berkas Peserta yang daftar pada seleksi berkas yang dinyatakan lulus berjumlah 79 Peserta, dilanjutkan Tahap II Tes Tertulis diikuti 77 peserta, Setelah Tes tertulis pada tanggal 25 Agustus 2017 tersebut, para peserta yang dinyatakan lulus berjumlah 47 Peserta dari 11 Kecamatan yang kekurangan Kuota Penyuluh Agama Islam Honorer, jelas Kasi Bimas Islam H. Aswad, S. IP, selaku ketua Panitia saat mengumumkan hasil Rekrutmen senin 28 Agustus 2017. ( akil, sintang )
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
WARTA
DAERAH
Ponpes Dituntut Menyampaikan Data yang Valid KUBU RAYA_HUMAS-Sebanyak 35 peserta yang berasal dari pengelola pondok pesantren yang berada di kabupaten Kubu Raya mengikuti kegiatan Sinkronisasi, Validasi dan Verifikasi Data EMIS Pondok Pesantren, kamis(3/8). Kegiatan yang diselenggaraan oleh Seksi Pendis dibuka oleh Drs. H. Ja’far A selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kubu Raya. Kasi Pendis H. Agus Safwan dalam laporan panitia kegiatan mengatakan karena keterbatasan anggaran maka tidak bisa mengundang semua pengelola ponpes
yang ada di Kubu Raya. Sebagaimana diketahui bahwa ponpes di Kabupaten Kubu Raya ini terbesar di antara kab/kota seProvinsi Kalimantan Barat, tuturnya. Kegiatan ini penting karena pengumpulan data ini by name by address. Data ini akan ditelaah dan validasi kebenarannya, ungkapnya. Beliau juga meminta untuk menyampaikan data apa adanya alias jujur, karena saat ini sistem berbasis online, tutupnya. Ja’far A dalam sambutannya mengatakan meluruskan apa yang disampaikan Kasi Pendis Agus Safwan, data yang jujur
ini adalah modal awal untuk kita kelola ponpes yang berjumlah sekitar 68. Hal ini dapat memberikan kita wawasan dan informasi. Untuk pemerintah akan memberikan kemudahan dalam pemberian bantuan yang tepat sasaran, ungkapnya. Ponpes adalah harapan negeri ini. Sayangnya untuk Kubu Raya ini tidak ada Ponpes yang menjadi ikon yang dapat mewakili Kalimantan Barat, katanya sedih. Negeri ini hadir berkat ponpes, ponpes itu model pendidikan Indonesia, katanya mengapresiasi. (Bond/KKR)
92 Pasang Ikuti Pencatatan Nikah Kolektif
KUBU RAYA_HUMAS-Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, melakukan pelayanan Pencatatan Perkawinan Kolektif untuk 39 pasang Umat Buddha dan 53 pasang Ummat Katolik, Rabu (12/7) pagi di aula kantor Bupati Kubu Raya. Kegiatan tersebut sebagai upaya Pemerintah kabupaten Kubu Raya memberikan legalitas terhadap perkawinan warga yang dilaksanakan secara adat istiadat maupun agama. Bupati Kubu Raya Rusman Ali mengatakan, apa yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dengan melakukan pencatatan pernikahan secara kolektif terhadap warga yang beragama Buddha, dan Khatolik yang sudah melangsungkan pernikahan secara adat maupun secara agama,
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
namun pernihakan tersebut juga harus dicatat oleh Disdukcapil sebagai bukti bagi legalitas pernikahan secara hukum. “Kegiatan ini merupakan bentuk keseriusan Pemerintah Kubu Raya dalam memberikan pelayanan, dan menjamin masyarakat Kubu Raya patuh dan tercatat dalam catatan sipil agar semua pernikahan masyarakat, khususnya di luar pernikahan agama Islam tercatat dengan baik, dan sah secara hukum dan secara agama. Kita ingin menjamin masyarakat kita secara hukum administratif,” tuturnya. “Upaya ini melakukan pencatatan pernikahan tersebut juga sekaligus untuk menjamin perlindungan dan masa depan anakanak yang lahir dari perkawinan orang tua,” ucapnya.
38
Penyelenggara Buddha Rakiman, S.Ag menyatakan program ini dapat terlaksana berkat kerjasama yang baik antara istansi pemerintah dan organisasi keagamaan (vihara). Perlu diakui program ini sudah berjalan dua tahun yang dimulai tiga tahun lalu dengan perjuangan yang panjang dan tidak mengenal lelah untuk memberikan perlindungan hukum kepada umat buddha, ujarnya. Semoga program ini dapat berjalan terus di tahun-tahun berikutnya sampai semua umat buddha yang akan melangsungkan pernikahan mendapat legisitas hukum yang berlaku. Kerjasama ini dapat ditingkatkan juga ke tahap di mana setiap pasangan yang akan menikah di vihara bisa langsung dicatatakan dan langsung mendapat akta nikah saat itu juga, harapnya. Rakiman mengungkapkan Pelayanan pencatatan perkawinan kolektif umat buddha ini terlaksana karena difasilitasi tiga majelis agama buddha dari parit baru, sungai raya dan desa kapur. Setelah menghadiri kegiatan ‘Saprahan’ dalam rangka HUT Pemkab Kubu Raya ke10 yang digelar di halaman kantor Bupati Kubu Raya Kepala Kantor Drs. H. Ja’far A menyempatkan diri melihat proses pencatatan nikah kolektif ini. (Bond/KKR)
WARTA
DAERAH
807 Siswa Madrasah Adu Prestasi School Meeting MTs Se-Kabupaten Kubu Raya
“
Terdapat sebelas cabang lomba dalam kegiatan ini, terdiri atas lima cabang olahraga dan enam cabang seni
“
KUBU RAYA_HUMAS - tPertandingan yang dirangkai dalam kegiatan School Meeting kembali digulirkan. Bukan untuk menang atau kalah. Namun, tujuannya bagaimana seluruh siswa Madrasah, bisa meningkatkan prestasi. Sekitar 807 siswa Madrasah Tsanawiyah dan 70 official mengikuti pawai pembukaan School Meeting MTs se Kabupaten Kubu Raya, Kamis (24/8). Kegiatan tersebut pun diramaikan penampilan kelompok Marching Band. Mereka long march atau karnaval di sepanjang
Jalan dari Pasar Teluk Pakedai menuju Lapangan MTs Nurul Fallah Teluk Pakedai. Ambo’upek, S.Pd Kepala MTs Nurul Fallah Teluk Pakedai sebagai panitia kegiatan sekaligus tuan rumah dalam laporannya mengatakan dalam kegiatan School Meeting ke 4 tingkat MTs se Kabupaten Kubu Raya ini bertemakan bermain dengan jujur dan sportif, ini diikuti 21 MTs dari Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Kubu Raya. “ Pesertanya terdiri atas siswa dan dewan guru,” ungkapnya. Kegiatan ini dilaksanakan satu tahun sekali di MTs berbeda. Tahun ini, MTs Nurul Fallah yang menjadi tuan rumah. “Terdapat sebelas cabang lomba dalam kegiatan ini, terdiri atas lima cabang olahraga dan enam cabang seni,” jelasnya. School Meeting ini, turur Ambo’upek, untuk mencari bibit-bibit berprestasi di bidang olahraga dan seni. Selain itu, untuk memperat silaturahmi antar MTs di Kabupaten Kubu Raya Ketua KKM H. Sumargi, S.Pd., M.Pd.I mengatakan school meeting merupakan ide kepala MTs se Kabupaten Kubu Raya, dengan harapan meningkatkan wawasan anak-anak madrasah. Dalam sambutannya beliau menceritakan sejarah singkat school meeting Mts Kabupaten Kubu Raya. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kubu Raya Drs. H. Ja’far A dalam sambutannya menyatakan bahwa siswa/i madrasah adalah aset negara dan nilai kalian lebih mulia dari bumi beserta isinya bahkan melebihi langit dan bintangbintang.
39
Kegiatan ini murni swadya pengasuh madrasah, katanya mengapresiasi. Tepuk tangan buat madrasah, pintanya yang disambut tepuk tangan yang hadir. Berbahagialah pengurus maupun peserta didik membangun negeri ini. Mencari orang ikhlas hanya ada di madrasah. Jangan kecil hati kalau muridnya sedikit yang penting kualitasnya, katanya memotivasi. Atas nama Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kubu Raya mengucapkan ribuan terima kasih untuk pelaksanaan acara ini. Satu pesan Dr. Ghazali jika ingin menjadi manusia yang sempurna hidupnya yaitu olahraga, olah nalar dan olah rasa. Memanusiakan manusia itulah visi madrasah, tukasnya menasehati. Selamat bertanding dengan jujur. Diakhir sambutannya beliau mengajak yang hadir meneriakkan yel-yel madrasah lebih baik lebih baik madrasah oleh semua yang hadir. Pembukaan school meeting MTs seKabupaten Kubu Raya resmi dibuka dengan pemukulan gong oleh Kepala Kantor Drs. H. Ja’far A. acara ini ditutup dengan doa oleh Kepala KUA Kecamatan Teluk Pakedai M. Ichsanudin, S.HI. School meeting ini dilaksanakan dari tanggal 23 s/d 27 Agustus 2017. Acara pembukaan ini dihadiri Kepala KUA se-Kabupaten Kubu Raya, Kasi Bimas Islam, Kasi Pendis, Kepala Mts se-Kubu Raya, Camat Teluk Pakedai, Kadis Pendidikan Kubu Raya, Kepala UPT, dan undangan lainnya. (Bond/ KKR)
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
WARTA
DAERAH
PNS Dituntut Taat dan Patuh Pada Aturan 7 PNS Kemenag Kapuas Hulu Diambil Sumpah HUMAS_KAPUAS HULU - Untuk memberikan pemahaman bahwa sebagai seorang PNS harus taat dan patuh dengan aturan yang berlaku, memiliki kesetiaan terhadap Pancasila dan UUD 1945, memiliki integritas, jujur amanah dan penuh tanggung jawab, sebanyak 7 pegawai di Lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kapuas Hulu diambil sumpah, Senin (21/08/2017). Pengambilan Sumpah tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kapuas Hulu H.Kusyairi Husman, S.Ag.,M.Si Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung FKUB Jalan Kom Yos Sudarso Kel. Putussibau Kota Kapuas Hulu tersebut, dihadiri oleh Para Kasi dan Penyelenggara, serta para pegawai di lingkungan Kantor Kemenag Kapuas Hulu. Menurut Analis Kepegawaian Penyelia Dahler, Pengambilan Sumpah ini dilakukan dalam rangka mengacu kepada Peraturan Pemerintah RI Nomor 11 Tahun 2017 Pasal 39 Ayat 1 bahwa Setiap calon PNS pada saat diangkat menjadi PNS wajib mengucapkan sumpah/janji. Adapaun jumlah peserta yang diambil sumpah kali ini sebanyak 7 orang diantaranya, Yeni Budi Hastuti, SE, Heni Susilawati, S.Pd.I, Ulin Nayiroh, Ridwan, Deraman, Asropi, Baharudin dan Yonanes Acun. Setelah Pembacaan Surat Keputusan, Pengambilan Sumpah dan Penandatanganan Berita Acara Sumpah Pegawai Negeri
Sipil, acara dilanjutkan dengan amanat dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kapuas Hulu. Dalam amanatnya, H.Kusyairi menekankan kepada para PNS yang disumpah, bahwa sumpah yang diucapkan itu bukan hanya disaksikan oleh para hadirin yang hadir namun disaksikan langsung oleh Allah SWT. Beliau juga menekankan agar setelah
disumpah nanti, hendaklah menjadi PNS yang selalu berpegang teguh dengan kode etik pegawai, mengedepankan ketulusan didalam pengabdian. “Jadilah kita sebagai PNS yang bisa memberikan citra positif bagi lembaga, agar marwah Kementerian Agama tetap maju terdepan”, tegas Bapak 2 orang anak Alumni STAIN Pontianak ini. (Ms/Kh)
Tingkatkan Pemahaman Terhadap Ajaran Islam KUA Silat Hilir Bina Para Muallaf KAPUAS HULU_HUMAS- Sebanyak 20 orang muallaf mendapatkan pembinaan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Silat Hilir, Minggu (20/08/2017). Adapun tujuan dari Pembinaan tersebut dalam rangka untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap ajaran Islam yang mereka anut, serta untuk meningkatkan hubungan silaturrahim diantara mereka. Mustaqim mengatakan bahwa kegiatan tersebut difasilitasi oleh KUA dengan pematerinya adalah Tokoh Agama setempat H.Sofiyan dan Penyuluh PNS Kemenag Kapuas Hulu Siti Safuroh,S.Ag. Adapun materi yang disampaikan seputar dasar-dasar ke-Islaman dan materi motivasi lainya. Para peserta kelihatan sangat antusias, hal tersebut terlihat dari keseriusan mereka didalam menerima materi yang disampaikan dari awal sampai akhir kegiatan. Pemateri memberikan kesempatan kepada para peserta untuk bertanya dan berdiskusi tentang masalah yang berhubungan dengan materi yang disampaikan, atau masalah penting lainnya yang selama ini belum mereka fahami. Para peserta berharap agar kegiatan yang demikian hendaknya senantiasa digalakkan mengingat kebutuhan mereka terhadap ilmu Islam sangat begitu besar. Semoga dengan dilaksanakanya kegiatan pembinaan ini semakin menarik minat peserta dan para mualaf lainnya untuk turut bersama menghadiri majelis ilmu tersebut, sehingga pemahaman mereka terhadap ajaran islam semakin mendalam. “Kami berharap, kegiatan ini akan berkelanjutan sehingga akan mempermudahkan kita untuk mengevaluasi kebutuhan para mualaf serta untuk memberikan pendalaman materi kepada mereka,” tutur KUA Silat Hilir yang selalu murah senyum. (Ms/Kh)
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
40
WARTA
Pelatihan Simponi Bagi KUA di Kapuas Hulu KAPUAS HULU_HUMAS - Kamis (13/08/2017) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kapuas Hulu menggelar Pelatihan SIMPONI. Kegiatan yang melibatkan para KUA se-Kapuas Hulu tersebut dilaksanakan selama 2 hari, yang dipusatkan di Kantor Urusan Agama Jalan W.R. Suprat-
man Kecamatan Putussibau Utara, dalam rangka memaksimal peran KUA dalam penggunaan Aplikasi SIMPONI. Acara di buka langsung oleh Kakan Kemenag yang diwakili oleh Kasub Bagian TU H.Aburrahman sekaligus memberikan arahan kepada para peserta. Hadir dalam
DAERAH
acara pembukaan Kasi Bimas Islam, Kasi PD.Pontren dan Penyelenggara Syariah Dalam arahannya, Kasub Bagian TU mengatakan bahwa para KUA di Kecamatan sudah seharusnya menguasai penggunaan SIMPONI, mengingat hal tersebut sangat erat kaitanya dengan pelayanan masyarakat seperti penyetoran biaya nikah dan lainnya. Beliau juga mengingatkan dengan pelatihan tersebut hendaknya manjadi motivasi bagi para KUA untuk selalu meningkatkan pengetahuan diri dibidang IT karena dengan penguasaan IT akan dapat mempermudahkan kita didalam menyelesaikan berbagai pekerjaan. Usai acara pembukaan, para peserta langsung menerima bimbingan pelatihan yang dipandu oleh Mohammad Yusuf, S.Ag dan Mawar Susardie, SHI. Para peserta kelihatan antusias, hal tersebut terlihat dari semangat mereka didalam mendengar dan menerima arahan dari kedua Pembimbing. Semoga dengan pelatihan tersebut akan meningkatkan semangat berkerja dan kinerja para KUA di Kecamatan sehingga pelayanan KUA kepada masyarakat akan lebih baik lagi. (Ms/Kh)
KUA Kecamatan Silat Hulu Lakukan Pendataan Mualaf KAPUAS HULU_HUMAS - Kantor Urusan Agama Kecamatan Silat Hulu Kapuas Hulu melakukan pendataan para warga mualaf, Rabu (23/08/2017). Pendataan disekitar Desa Nanga Dangkan, Dangkan Kota dan Wilayah perbatasan antara Silat Hulu dan Silat Hilir. Petugas Pendataan Widya Ningsih,S.Pd mengatakan bahwa pendataan tersebut dilakukan dalam rangka untuk mengetahui jumlah para warga mualaf yang berdomisili di wilayah tersebut. Data-data yang diperoleh nanti akan dilaporkan ke KUA Kecamatan Silat Hulu sebagai bahan keperluan untuk Pembinaan dan untuk keperluan lainya. Widya juga mengatakan bahwa pendataan dilakukan pada waktu sore selesai waktu ashar, dimana para warga sudah berada dirumah masing-masing. Pendataan langsung turun ke rumah-rumah warga dengan cara mencatat identitas mereka. Dari pendataan tersebut diketahui jumlah warga mualaf dari dua wilayah tersebut sebanyak 43 orang, yang terdiri dari 16 laki-laki dan 27 perempuan. Adapun wilayah perbatasan antar Kecamatan Silat Hulu dan Kecamtan Silat hilir berjumlah 2 orang perempuan. Selama pendataan Widya sempat berkomunikasi dengan para warga mualaf. Para warga mualaf berharap dengan adanya pendataan tersebut akan terjalin komunikasi yang lebih baik dengan pihak KUA dan hubungan yang erat lagi dengan warga muslim lainnya. Mereka juga sangat berharap KUA Kecamatan Silat Hulu selalu melibatkan mereka didalam kegiatan Pembinaan Ke-Islaman maupun kegiatan keagamaan lainya. “Kami sebagai warga muslim sangat bersyukur dan
berterima kasih kepada KUA Kecamatan Silat Hulu Mustaqim,S.Ag yang telah melakukan pendataan ini. Kami berharap apabila ada Program Pembinaan dari KUA mereka semua dapat diikut sertakan”, ujar Penyuluh Non PNS Kecamatan Silat Hulu. (Ms/Kh)
41
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
WARTA
NASIONAL
Merawat Marwah Kementerian Agama di Mata Publik JAKARTA_HUMAS - Bertempat di hotel Sofyan Betawi berlangsung rapat koordinasi pengelolaan Informasi komunikasi publik yang dilaksanakan oleh Biro Humas,Data, dan, Informasi Kementerian Agama tahun 2017. Kegiatan yang menghadirkan Kasubbag Inmas Kanwil Kementerian Agama Se-Indonesia dan satu orang staf pengelola TIK ini mengusung tema “Revitalisasi peran Humas data dan Informasi.” Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 3 s.d 4 Agustus 2017 Diawal sambutan dan arahan Sekjen Kementerian agama RI, Prof. Nur Syam mengaku bangga bertemu orang-orang hebat di Humas. Menurutnya, orang-orang Humas adalah orang yang memiliki 5 kepribadian up date:
1. Personality Humas selalu up date Informasi (harus memiliki informasi terdepan). 2. Personality Humas harus selalu up date keahlian ( berupaya terus untuk meningkatkan keahliannya utama dalam memantau perkembangan kehumasan dan tekhnologi informasi dan komunikasi). 3. Selalu up date Keterampilan (skill dalam memaksimalan tekhnologi informasi dan komunikasi serta kehumasan). 4. Selalu up date kebersamaan (Dalam sebuah tim work). 5. Selalu up date hal hal yang terus berkembang dari hal hal yang positif di masyarakat.
tantangan yang luar biasa. Di Malaysia ada menteri hal ihwal cyber dikarenakan begitu dahsyatnya cyber tekhnologi. Humas adalah corong pemerintah dalam hal menyampaikan berbagai capaian kinerja pemerintah yang positif. Humas sebagai agen Kementerian Agama maka Humas harus menyebarkan seluas-luasnya capaian kinerja seluruh komponen di kementerian agama. Seluruh ASN di Kementerian Agama harus menjadi pribadi kehumasan yang memiliki tugas menyampaikan edukasi, luruskan info yang tidak benar, harus peduli dengan berita-berita hoax, dan juga sebagai nara sumber yang selalu tanggap dan memiliki respon yang cepat baik yang positif maupun yang negatif. Rumus 2 C 1 S. Agar melakukan 1.Chek sebelum colek. ( Cek dahulu sebelum di koleksi). 2. Koordination giving information. 3.sharing sebelum share. ( Lakukan secara hati hati sebelum menyebar informasi) validitas informasinya harus benar. Jika ini di lakukan maka akan mampu menjadi agen informasi yang sangat baik bagi kementerian agama. Di penghujung sambutan dan arahannya sekjen berharap agar humas dapat terus memainkan peran untuk membangun kementerian agama, selalu bersinergitas dengan semua stake holder juga seluruh satker supaya terbangun koordinasi yang saling menguatka. (Sangadah_ Inmas)
Selanjutnya Biro Humas Data dan Informasi (Biro HDI) menyelenggarakan rapat koordinasi ini untuk menyerap hal hal baru. Untuk memahami situasi dan keadaan yang berkembang saat ini. Selain itu juga diharapkan dapat menyerap pemikiran dan menyatukan visi dan misi yang sama. “Orang-orang inmas mestinya harus hafal misi dan visi Kementerian Agama,” ujar Nur Syam. Pada era digitalisasi ini Humas dihadapkan pada problema masyarakat yang mengarah kepada generasi WHY atau generasi Y. Salah satu generator generasi Y adalah kehausan terhadap tekhnologi informasi. Mereka yang masuk dalam generasi Y adalah mereka yang lahir tahun 80 an. Mereka adalah orang 2 yang well info karena setiap hari bergaul dengan informasi. Di satu sisi banyak manfaatnya di sisi yang lain ada negatifnya. Dan tidak bisa kita pungkiri sekarang kita berada di area berada di cyber word yang dengan ini orang bisa membunuh karakter, membuli dan mengubah ucapan yang negatif. Ini merupakan
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
42
WARTA
43
NASIONAL
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
Seputar
MADRASAH
Mencetak Generasi Muslim yang Berakhlak Mulia dan Peduli Lingkungan Kabupaten Kayong Utara (KKU) adalah sebuah kabupaten termuda di Provinsi Kalimantan Barat dengan Ibukotanya adalah Sukadana. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2007 pada tanggal 2 Januari 2007. Dengan jumlah penduduk yang berjumlah 100.281 (data Kanwil Kemenag Kalbar 2017), kabupaten yang merupakan pecahan dari Kabupaten Ketapang ini mulai menunjukkan geliatnya untuk terus maju dan berkembang menyaingi kota/kabupaten lainnya di Kalimantan Barat yang telah lebih dahulu terbentuk. Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN Sukadana) terletak Jl. Kota Karang, Sutera, Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat dan menjadi sekolah Negeri pada tahun 2011. Sejak menjadi negeri pada tahun 2011, sudah terdapat dua kepala sekolah, Suhaimi Mandala (sekarang menjadi kepala Mts) dan Syf. Zainab (mulai tahun 2016 sblmnya Plh). Walau berada di kabupaten termuda, perkembangan MIN Sukadana yang berdiri di tanah bekas rawa dan pohon bakau ini pun tampak terlihat. Awal mula sebelum menjadi negeri jumlah siswa yang ada tidak sampai 100 anak, sekarang sudah menjadi tiga kali lipatnya. Hal ini menunjukkan makin meningkatnya minat orang tua dalam menyekolahkan anaknya di madrasah. Madarsah saat ini menjadi tujuan orang tua dalam menyekolahkan anak mereka tidak hanya dipandang sebelah mata dimana dahulu madrasah seperti sekolah pilihan terakhir ataupun sekolah anak-anak yang bermasalah. Pendidikan agama yang menjadi prioritas utama di madrasah menjadi salah satu faktor pendukung karena dalam menghadapi era global dengan maraknya penggunaan media sosial secara bebas, agama menjadi benteng utama bagi seorang anak menghadapi hal tersebut. Berdasarkan keterangan Kepala MIN Sukadana, Syarifah Zainab, S.Pdi, setiap tahun jumlah peminat untuk masuk di MIN Sukadana semakin banyak. Para pendaftar lebih banyak dari rombel yang disediakan. Karena itu pihak madrasah menggunakan seleksi dalam menerima para siswa. Sekarang jumlah siswa tidak sebanding dengan jumlah kelas yang ada. Saat ini hanya terdapat 15 lokal dan sudah termasuk ruang guru, perpus dan UKS. Dan dengan 12 lokal yang ada dibanding dengan 14 rombel, maka hal itu tentu tidak bisa memadai. Maka dari itu untuk mengakomodir kekurangan ini, ruang perpustakaan disekat untuk menjadi ruang belajar. Begitu juga
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
musholla, digunakan sementara sebagai ruang belajar para siswa. Dari segi prestasi, MIN Sukadana tidak kalah bersaing dengan sekolah umum. Ini terlihat dengan makin bertambahnya prestasi yang diraih MIN Sukadana dari tahun ke tahun pada ajang perlombaan yang diadakan baik pada tingkat Kecamatan, Kabupaten maupun Provinsi. Salah satu Ekskul MIN Sukadana yang dikenal yaitu Drumband. Sejak tahun 2012 Drumband MIN Sukadana sudah beberapa kali memperoleh Juara 1 di beberapa ajang perlombaan. Pada tahun 2014 memperoleh juara 1 pada Lomba UKS pada tingkat Kecamatan dan Juara 2 pada tingkat Kabupaten. Selain itu, MIN Sukadana juga berhasil memperoleh Penghargaan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan (Adiwiyata) Tingkat Prov. Kalbar Tahun 2014 bersaing dengan Kabupaten lainnya. Di tahun yang sama juga MIN Sukadana pernah memperoleh juara busana adat (juara 2) yang diadakan oleh SMKN Sukadana. Dalam olahraga, MIN Sukadana pernah memperoleh juara Umum pada kegiatan
O2SN 2016 tgk. KKU. Juara Tahfiz Putra/i, Hifzil Qur’an 1 Jus Putra/i dan Hifzil Surah Pendek Putra/i dan masih banyak prestasi lainnya. (bisa dilihat di daftar) Selain siswa, para guru juga menunjukkan prestasi yang membanggakan yaitu dalam lomba di acara HUT PGRI kec. Sukadana Kabupaten Kayong Utara PGRI dengan memperoleh juara Umum pada tahun 2016. Beberapa prestasi yang diraih seperti Juara Lomba UKS, Juara Sekolah Sehat dan meraih penghargaan Adiwiyata tak terlepas dari visi dan misi yang dipunyai MIN Suakdana yaitu :
44
Visi : Untuk memiliki kepribadian yang tinggi terhadap lingkungan, terbenuknya generasi muslim yg berakhlak mulia dan memiliki lingkungan yang aman dan kondusif Misi : 1. Menyelenggarakan pendidikan umum yang beragama mengedepankan kualiatas guru dan siswa 2. Membina dan mengembangkan potensi siswa sehingga mampu bersaing Dengan membentuk karakter siswa muslim yang berakhlak mulia dan mampu bersaing, serta dalam rangka menyelenggarakan pendidikan umum yang beragama,
Seputar
MADRASAH maka MIN Sukadana mempunyai program dalam meningkatkan pengetahuan, pemahaman, penghapalan dan pengamalan AlQur’an. Kepala MIN Sukadana, Zainab menuturkan program yang sudah berjalan saat ini adalah Driil pagi. Setiap pagi (kec. Senin) semua siswa berbaris dilapangan dan menghapal surat-surat pendek. Setiap kelas secara bergiliran akan ditunjuk dan dipimpin oleh satu anak untuk bersamasama membaca surah tersebut. Selain surah pendek, anak-anak juga melapalkan bacaan solat. Diharapkan setiap anak dapat menyetorkan hapalan mereka dan teman-teman yang lain ikut mendengarkan. Program ini, menurut Zainab berjalan sejak beliau ditunjuk menjadi kepala MIN Sukadana. Jadwal sudah tersusun untuk kelas mana saja yang akan tampil, sehingga mereka sudah mempersiapkan diri. Seperti
untuk kelas 1 mereka di wajibkan hapal 10 surah selama 1 semester. Karena kita sesuaikan dengan materi mereka dikelas agar “nyambung”. Dimulai hari selasa, seperti bacaan surat pendek, rabu solat dhuha bersama, kamis menghafalkan doa sehari-hari, jumat yasinan dan sabtu membaca surahsurah pendek. Dan bagi siswa yang hapal surah akan dibuatkan sertifikat. Selain itu siswa juga dibuatkan buku prestasi hafalan yang dapat dipantau tidak hanya oleh guru tetapi juga oleh orang tua siswa itu sendiri. Zainab berharap dengan adanya buku ini orang tua juga ikut bekerja sama demi perkembangan siswa, bahkan diharapkan pula guru ngaji mereka juga ikut mendukung program tersebut. Lebih lanjut, Zainab berharap dengan program yang baru berjalan ini dapat meningkatkan prestasi siswa MIN Sukadana dan mampu bersaing dengan anak SD/ sekolah umum lainnya.
Dalam mendidik siswa, zainab dibantu oleh para guru yang penuh dengan semangat baik PNS maupun Honorer. Peningkatan Kualitas guru juga sangat penting dimana hal ini dapat menentukan kualitas pembinaan terhadap siswa. Karena itu, pelaksanaan In House Training pun acap kali digelar demi meningkatkan kompetensi para guru. (Welsi) DAFTAR PRESTASI DAFTAR PRESTASI NO
KEGIATAN TAHUN 2012
1 1 2
TAHUN 2014/2015 Lomba Sekolah Sehat 02SN / FLS2N
CABANG LOMBA
JUARA
Kabupaten
LOMBA DRUMBAND
1
Kecamatan Kecamatan
3 4
Imtihanan Ke IX SMAN 1 Sukadana Adiwiyata TAHUN 2015 /2016 1 Lomba Sekolah Sehat KKU 2 Gebyar Tahun Baru Islam PHBI KKU
3 Pawai 17 Agustus 4 Hari anak nasional 5 Gema Muharram 1437 H
45
PENYELENGGARA
6 7
HAB ke 70 O2SN
8
O2SN
9
KSM
Pemda KKU Pemda KKU PHBI KKU
Kemenag KKU Kec. Sukadana
Karate Putri Karate Putra Vokal Juara Umum
1
Tahfiz Putra Tahfiz Putra Tahfiz Putri Tahfiz Putri Tartil Putra Tartil Putra Tartil Putri Tartil Putri Pawai Tartil Dewasa Sepeda Hias Pesan berantai Hifzil Qur'an 1 Jus Putra Hifzil Surah Pendek Putra Hifzil Surah Pendek Putri Hifzil Qur'an 1 Jus Putri Hifzil Qur'an 1 Jus Putra Hifzil Surah Pendek Putra Hifzil Surah Pendek Putra
Bulu Tangkis Putra Bulu Tangkis Putri Karate Putri Catur Putra Atletik Putra Seni Musik Seni Cipta dan Baca Puisi Seni Baca Al Qur'an Drumband Kab. Kayong Utara Bulu Tangkis Putra Karate Putri Atletik Putra Kemenag KKU Matematika IPA
Majalah Harmoni
1 2 2 3
2 1 2 1 2 1 3 1 Har. 3 3 3 2 2 1 1 2 2 3 3 Harapan 1 1 3 1 2 1 1 3 1 1 3 1 1 1 3
EDISI III Tahun 2017
KUA CORNER
Semangat Pengabdian KUA Jongkong Dalam Membina Masyarakat
Kementerian Agama diamanatkan tugas penting dalam membantu Presiden dalam menggulirkan roda pemerintahan agar berjalan sesuai dengan rancangan dalam undang-undang dan peraturan yang berlaku. Tugas penting Kementerian Agama adalah “Menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara”. Dalam menjalankan fungsi pelayanan urusan bidang agama agar dapat dirasakan hingga ke bagian terkecil dari kelompok masyarakat maka dibentuklah unit kerja dari mulai provinsi, kabupaten / kota hingga kecamatan. Namun pada kenyataan justru unit kerja paling akhir dari Kementerian Agama inilah yang sangat dirasakan oleh masyarakat. Karena berhubungan dan menyentuh langsung dengan masyarakat dalam pelayanan bidang keagamaan. Unit kerja Kementerian Agama yang berada di kecamatan inilah yang dikenal dengan Kantor Urusan Agama (KUA). Jongkong merupakan salah satu kecamatan yang berada dalam naungan Kabupaten Kapuas Hulu memiliki luas 589,79 Km2 atau sekitar 1,89% dari keseluruhan total luas Kabupaten Kapuas Hulu yakni 31.162,00 Km2. Berbatasan di sebalah timur Kecamatan Bunut Hilir dan Boyan Tanjung, sebelah barat dengan Kecamatan Selimbau, sebelah utara Kecamatan Batang Lupar, sebelah selatan dengan Kecamatan Pengkadan. Jongkong memiliki topologi serta kehidupan masyarakat yang unik karena
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
wilayah Jongkong dibagi menjadi dengan dibelah oleh aliran Sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia. Sungai Kapuas memegang arti penting dalam kehidupan masyarakat Jongkong, selain sebagai sarana transportasi, kebutuhan air, Sungai Kapuas juga sebagai tempat mengais mata pencaharian yaitu dengan bekerja sebagai nelayan. Bahkan nama “Jongkong” berasal dari sebutan sebuah perahu terbuat dari kayu yang dilubangi. Konon terdapat 5 jenis perahu yang digunakan di Kapuas Hulu yaitu jongkong, kolek, lopek, sampan dan kapal layar. Kantor Urusan Agama (KUA) Jongkong terletak di Jalan Jembatan Lama No. 2, Jongkong Pasar dengan waktu pelayanan sesuai dengan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 49 Tahun 2014 BAB III Pasal 4 Ayat 2 yakni hari Senin - Kamis jam kerja
46
07.30 – 16.00 WIB dengan masa istirahat dari jam 12.00 – 13.00 WIB, sedangkan pada hari Jum’at jam kerja 07.30 – 16.30 WIB dengan masa istirahat dari jam 11.00 – 13.00 WIB. Pada jam kerja ini KUA Jongkong melayani pernikahan masyarakat dengan gratis, namun jika dilakukan di luar jam kantor yakni pada hari Sabtu atau Minggu maka masyarakat yang ingin melakukan pernikahan akan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 600.000,- yang mana besaran biaya administrasi ini sesuai dengan PMA Nomor 48 Tahun 2014 Tentang Biaya Pelaksanaan Nikah dan Rujuk Yang Dilaksanakan Di Luar KUA Kecamatan. Biaya itu harus disetorkan ke Bank yang ditentukan lalu kemudian bukti setoran diserahkan kepada KUA yang bersangkutan. Selain itu, calon mempelai wajib memenuhi persyaratan nikah dengan melengkapi sejumlah dokumen seperti pas foto ukuran 2x3 empat lembar, 3x4 satu lembar, dan 4x6 satu lembar dengan latar belakang biru. Syarat lainnya, foto kopi KTP calon mempelai dua lembar, foto kopi kartu keluarga calon mempelai dua lembar, dan foto kopi KTP orangtua calon mempelai masingmasing satu lembar. Kemudian, calon mempelai wajib menyertakan surat pengantar dari ketua RT, surat pernyataan belum pernah menikah bermaterai Rp 6.000, dan disaksikan oleh ketua RT sebanyak dua lembar. Setelah persyaratan dari ketua RT rampung, calon mempelai perlu meminta surat keterangan nikah dari kelurahan atau N1, surat keterangan asal-usul dari kelurahan atau N2, persetujuan kedua
KUA CORNER calon mempelai atau N3, dan surat keterangan tentang orangtua dari kelurahan, yaitu N4. Terkait layanan nikah di KUA, Kementerian Agama membuka kesempatan bagi warga untuk melapor jika menemukan praktik gratifikasi. KUA Jongkong dikepalai oleh Abang Muhammad Saleh S.Pd.I, bertugas dari tahun 2017 hingga sekarang. Merupakan putra asli daerah Kapuas Hulu memiliki bapak bernama H. Abang Abdurrani dan ibu Dayang Nuraini, S.Pd, Abang Muhammad Saleh bercita-cita memajukan pendidikan dan keagamaan di Kapuas Hulu khususnya Kecamatan Jongkong dengan KUA sebagai pusat pembinaan, penerangan dan pelayan dalam kebutuhan masyarakat khususnya bidang keagamaan. Abang Muhammad Saleh dikaruniai seorang putri bernama Siti Zhafirah Shalihah dan seorang putra bernama Abang Muhammad Hanif Hadziq dari pernikahannya dengan Lindawati, S.Pd yang selalu setia menemani tiap langkahnya melayani dan membina umat di Kecamatan Jongkong. Di sela-sela kesibukannya Abang Muhammad Saleh tidak melupakan tugas utamanya yaitu sebagai kepala rumah tangga. Hal ini dibuktikan melalui prestasi putrinya yang meraih beberapa prestasi yang tidak hanya mengharumkan nama orangtua namun juga Kecamatan Jongkong, seperti : 1) Juara 3 MTQ Tk Kab.Kapuas Hulu Cabang Tartil Qur’an Tahun 2015. 2) Juara Harapan 1 cabang Tartil Qur’an MTQ tk Propinsi Di Kab.Kubu Raya tahun 2016. 3) Juara 2 Cabang Tartil Anak dalam kegiatan Fl2sn Tk. Propinsi tahun 2016. 4) Juara 1 Cabang Tartil Qur’an dalam Porseni Tk.Kab.Kapuas Hulu Tahun 2017. 5) Juara Harapan 1 cabang Tilawah anak-anak dalam STQ Tk.Propinsi di Kayong Utara tahun 2017. 6) Juara 2 Cabang Tilawah Anak dalam kegiatan Pentas PAI di Asrama Haji Pontinak tahun 2017. 7) Juara 1 Cabang Tilawah Anak dalam acara MTQ Tingkat Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2017. Abang Muhammad Saleh menempuh pendidikan Sekolah Dasar di Bunut tepatnya di SDN 01 Nanga Bunut lalu melanjutkan ke MTs Nurul Yaqin di Nanga Bunut dan meneruskan pendidikannya di MAS Pnpes Darul Ulum. Setelah menamatkan jenjang pendidikan Madrasah ‘Aliyah Abang Muhammad Saleh pindah ke Pontianak agar bisa berkuliah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak yang sekarang telah berubah menjadi IAIN Pontianak. Kemudian terdaftar sebagai PNS pada tahun 2002 dan pada tahun 2004 diangkat menjadi Kepala KUA di Kecamatan Suhaid. Pada tahun 2010 Abang Muham-
mad Saleh dipindah tugaskan ke Kecamatan Bunut Hilir. Lalu dipindah tugaskan kembali sehingga menjadi Kepala KUA di Kecamatan Jongkong hingga sekarang. Di bawah kepemimpinan Abang Muhammad Saleh KUA Jongkong mempunyai visi “Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Jongkong yang Taat beragama, Rukun, Cerdas, dan Sejahtera Lahir dan Bathin.” Untuk mencapai visi yang mulia ini KUA Jongkong berusaha mewujudkannya melalui misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Keagamaan pada Masyarakat. 2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Nikah dan Rujuk Berbasis Teknologi Informasi. 3. Meningkatkan Kualitas Bimbingan Keluarga Sakinah. 4. Meningkatkan Kualitas Bimbingan Haji, Zakat dan Wakaf. 5. Meningkatkan peran lembaga Keagamaan. 6. Memaksimalkan Kemitraan Umat dan Koordinasi Lintas Sektoral. Berdasarkan data dari KUA Jongkong jumlah umat beragama di salah satu kecamatan penghasil ikan Arwana ini sebagai berikut : 1. Islam : 10.593 org 2. Katholik : 460 org 3. Kristen : 37 org 4. Hindu : 4 org 5. Budha : 18 org 6. Konghucu : 71 org Untuk melayani kebutuhan beragama masyarakat di KUA Jongkong, Abang Muhammad Saleh dibantu beberapa staff : Abdul Nasir S.Pd.I Fatimah Suherman, S.Pd.I Lahmudin Usman, S,Sos.I Jannatul Makwa Sa’adah Karim Salmiati Dengan dibantu para staff inilah Abang Muhammad Saleh menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara keagamaan di Kecamatan Jongkong, bahkan KUA Jongkong pernah meraih juara II dalam lomba KUA Teladan se-Kabupaten Kapuas Hulu. Selain itu KUA Jongkong aktif dalam pembinaan kegamaan masyarakat. Seperti diadakannya Pembinaan Keagamaan Bagi Pemuka Agama dan To-
47
koh Masyarakt se-Kecamatan Jongkong, pesertanya terdiri dari perwakilan Tokoh agama dan pemuka masyarakat dari setiap 14 desa yang ada di wilayah kerja KUA kecamatan Jongkong dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang. Hal ini penting dilaksanakan agar terjalinnya komunikasi yang baik antar pemuka dan tokoh agama yang ada di Kecamatan Jongkong serta mempererat tali persaudaraan dengan sesama. Mengingat luasnya wilayah Kecamatan Jongkong serta belum lancarnya akses transportasi yang tersedia karena merupakan daerah sungai serta terbatasnya tenaga KUA yang membantu dalam hal administrasi dan kepenghuluan tentulah terkadang menjadi hambatan. Namun KUA Jongkong selalu berusaha semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan pelayanan agama bagi masyarakat sehingga cakupan wilayah yang luas, jumlah penduduk yang banyak, susahnya akses transportasi bukan merupakan halangan bagi Abang Muhammad Saleh beserta staff atas nama pengabdian kepada masyarakat dan menjaga nama baik Kementerian Agama khususnya. Harapan terbesar Abang Muhammad Saleh selaku Kepala KUA Jongkong agar koordinasi lintas sektoral dapat berjalan sebaik mungkin, baik dengan unsur pimpinan kecamatan maupun pemerintahan desa yang berjumlah 14 Desa yang tersebar di Jalur Sungai Kapuas dan Jalur Lintas selatan. Dan juga kerja sama dari seluruh masyarakat dan lembaga keagamaan yang ada dapat terjalin dengan sebaik mungkin, sehinggga apapun program dan aturan yang kami jalankan yang berkenaan dengan tugas dan fungsi KUA Kecamatan dapat berjalan dan terlaksana semaksimal mungkin. Inilah sekelumit kisah perjuangan KUA yang berada di salah satu kabupaten terujung dari Kalimantan Barat yakni Kapuas Hulu, dengan berbagai rintangan dan keterbatasan namun tetap tegar, gigih dan berjuang atas nama pengabdian kepada masyarakat, nusa dan bangsa serta kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tekad mau berusaha KUA Jongkong ini mengingatkan kita pada sebuah pepatah “Hari ini anda melalukan apa yang tidak dilakukan orang lain, maka besok anda dapat melakukan hal yang tidak dapat dilakukan oleh orang lain”.
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
KHASANAH PESANTREN
Rekam Jejak Ponpes
Bustanul Qur’an di Nanga Pinoh
Al-Qur’an merupakan perkataan Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Jibril sebagai petunjuk dan pembeda antara kebaikan dan kemungkaran. Yang kemudian di zaman para sahabat Al-Qur’an dibukukan menjadi sebuah kitab agar mudah dalam membaca sekaligus dalam pemahannya serta menseragamkan penulisannya. Sesuai dengan namanya yaitu AlQur’an yang berarti “sesuatu yang dibaca” maka kewajiban setiap Muslim yaitu membacanya dan memahami segala yang terkandung di dalamnya, karena apabila Al-Qur’an tidak dibaca maka akan hanya menjadi sebuah buku saja yang ditaruh disebuah rak buku atau lemari tidak unsur petunjuk dan pembelajaran yang didapat dari Al-Qur’an tanpa kita membacanya. Oleh karena semestinya bagi setiap muslim membaca mempelajari kitab suci adalah wajib karena didalamnya terdapat tuntunan dan pedoman hidup yang akan membimbing manusia dari segala kemaksiatan dan keburukan. Kewajiban membaca dan mempelajari Al-Qur’an inilah yang mendasari Ustadz Joko Supeno Mukti menjalankan kewajiban mempelajari dan sekaligus mengajarkannya kepada masyarakat melalui Pondok Pesantren Bustanul Qur’an agar menjadikan Kalimantan Barat serta Kabupaten Melawi terbimbing dari perilaku yang salah karena kebodohan manusia itu sendiri dan belum tersentuhnya ajaran yang benar. Pengasuh Pondok Pesantren Bustanul Qur’an Ustadz Joko Yang memiliki nama lengkap Joko Supeno Mukti, A.Md lahir di Demak, 20 Maret 1977merupakan lulusan program DIII di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Mengenyam pendidikan SD Negeri Karangasem (1989), SMPN 1 Sayung (1992), SMU Futuhiyyah Mranggen (1998), Fakultas Kehutanan
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
UGM (2002) dan pendidikan non formal Ponpes Nurul Yaqin Sayung (1995), Ponpes Futuhiyyah Mranggen (1998), dan Ponpes Al-Munawwir Krapyak (2002). Sebelum mengasuh Ponpes Bustanul Qur’an sempat bekerja di perusahaan selama 3 tahun. Ketika berkuliah di Yogyakarta Ustadz Joko Supeno Mukti menimba ilmu keagamaan di Pesantren Krapyak, di Pesantren Krapyak inilah Ustadz Joko Supeno Mukti mengasah ilmu agamanya dan mematangkan hafalan Al-Qur’annya. Dianugerahi 2 putri dan 1 putra yang bernama Azka Nida Ulya (Kelas 4 SD Muhammadiyah Nanga Nipoh), Muhammad ‘Ali Mukti As-Shobuny (Taman Kanak-Kanak) dan Syarifah Kirom Mahfufzhoh (Berumur 2 Tahun) dari pernikahnnya bersama Ibu Salbiyah yang saat ini sedang menamatkan pendidikan Strata 1 di Universitas Terbuka. Sebelum menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Bustanul Qur’an Ustadz Joko Supeno Mukti sempat berkerja di sebuah perusahaan dalam hal penanganan monitoring dan evaluasi kegiatan selama kurang lebih tiga tahun. Namun dalam perjalanannya Ustadz Joko Supeno Mukti merasakan kekhawatiran dalam menjaga hafalan-hafalan ayat suci Al-Qur’an yang didapatkannya selama mengenyam pendidikan keagamaan di Pesantren untuk itu beliau memutuskan hijrah mencari lingkungan yang kondusif serta tenteram dari pertentangan batin yang dirasakannya. Ternyata hijrah (pindah *Arab) yang dimaksud ini ti-
48
dak hanya berpindah dari lingkungan kerjanya namun Allah Subhanallahu Wata’ala membimbingnya hingga sampailah di bumi Kalimantan tepatnya di Nanga Pinoh dalam proses hijrah lahir batin. Hijrah dalam keinginan menjaga kalimah Allah ini tidak serta merta membuatnya mendirikan pesantren namun menjadi tenaga pengajar di pondok pesantren yang ada di Nanga Pinoh serta berjualan voucher pulsa. Akan tetapi bermula dari sinilah namanya mulai dikenal oleh masyarakat Melawi maka seringkali Ustadz Joko Supeno mendapatakan undangan untuk mengisi perayaan hari keagamaan seperti Sholat Jum’at dan Idul Fitri serta Idul Adha. Kegigihan dan keihklasannya menjalankan perintah Allah membuahkan hasil sehingga mampu memiliki 2 ruko dan merintis pembangunan Pondok Pesantren Bustanul Qur’an. Pondok Pesantren Bustanul Qur’an berdiri pada tahun 2013 dan mulai menerima murid namun sah di mata hukum dengan dikeluarkannya akte notaris Nomor 18 tanggal 26 Agustus 2016 maka sah sudah Pondok Pesantren Bustanul Qur’an menjadi lembaga pendidikan yang menampung keinginan belajar setiap masyarakat yang ada di Nanga Pinoh dan sekitarnya. Karena berdasarkan amanat Undang-Undang 1945 Pasal 31 setiap rakyat Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang layak, maka pemerintah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyelenggarakan pendidikan melalui lembaga pendidikan baik yang dikelola oleh pemerintah maupun yang dikelola oleh swasta (yayasan) namun tetap berkoordinasi dengan pemerintah. Ponpes Bustanal Qur’an beralamat di Jalan Sertu Desa Tanjung Tengan, Nanga Pinoh Kabupaten Melawi tercatat sampai dengan tahun 2017 ini sudah memiliki
KHASANAH PESANTREN 150 santri. Pada tahun 2016 Ponpes Bustanul Qur’an membuka jenjang pendidikan formal SMP (Sekolah Menengah Pertama) Terpadu dan untuk tahun 2017 telah membuka jenjang pendidikan MA (Madrasah ‘Aliyah) dan target pada tahun 2018 akan membuka Radhatul Athfal dan SD (Sekolah Dasar). Untuk menunjang kegiatan belajar Ponpes Bustanul Qur’an sedang membangun 14 lokal lagi yang sebelumnya telah membangun 17 lokal, sebuah masjid dan sarana sanitasi. Suatu peningkatan yang sangat signifikan atas bantuan semua pihak terutama Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sejalan dengan namanya Bustanul Qur’an (Taman AlQur’an) Ponpes asuhan Ustadz Joko Supeno Mukti ini mempunyai nilai lebih daripada lembaga pendidikan lainnya yakni menitik beratkan dalam Tahfidzul Qur’an (kegiatan menghafal Al-Qur’an). Kegiatan tahfidzul qur’an ini sudah sejak lama ada dalam dunia Islam bahkan berdasarkan sejarahnya Al-Qur’an diajarkan oleh Nabi Muhammad kepada para sahabat dengan metode hafalan. Begitu juga ketika para sahabat mengajarkannya kepada masyarakat Islam dengan metode hafalan. Barulah pada periode Khalifah Umar Ibn Khatab disusunlah Al-Qur’an dalam sebuah kitab yang mana sebelumnya lembaran-lembaran dan tulisan-tulisan Al-Qur’an telah dikumpulkan oleh Khalifah Abu Bakar As-Shidq guna mempermudah umat Islam mempelajari Al-Qur’an dan mencegah lahirnya ayat-ayat palsu yang digunakan untuk melemahkan umat Islam. Maka jelaslah bahwasannya metode yang paling baik dalam mempelajari Al-Qur’an adalah dengan metode menghafal. Disisi lain menghafal Al-Qur’an memiliki beberapa keuntungan di antaranya mengasah otak, mempertajam daya ingat, dilebihkan derajatnya, dan dijamin masuk surga serta kelebihan lain yang bisa dirasakan secara lahiriyah dan bathiniyah. Selain itu merupakan sebuah kesyukuran dan nikmat yang luar biasa bagi setiap orang tua apabila memiliki anak penghafal Al-Qur’an karena akan menjadi tabungan amal yang akan menyelamatkannya kelak di akhirat. Pendidikan Tahfidzul Qur’an telah mencetak beberapa Hafidz dan Hafizhah diantaranya ada 2 orang hafal 10 Juz, 1 orang hafal 15 Juz, 15 orang hafal 10 Juz dan sisanya rata-rata rata sudah hafal 2 sampail 5 Juz. Bahkan di antaranya ada yang mengharumkan nama Kabupaten Melawi dan Ponpes Bustanul Qur’an khususnya dalam even MTQ (Musabaqah Tilawwatil Qur’an) baik itu tingkat Kabupaten maupun Provinsi. Seperti yang diraih Ahmad Imam Azadi yang baru berumur 11 tahun ini telah menghafal sebanyak 3 Juz dan mengantarkan sebagai Juara III Lomba Tilawah pada MTQ tingkat Kabupaten di Melawi dan Juara IV STQ Tingkat Provinsi. Diungkapkan oleh Ahmad Imam Azadi ada pengalaman yang tak telupakan saat dirinya belajar mengahafal Al-Qur’an di Ponpes Bustanul Qur’an yakni saat memasuki Juz II dia mengalami kesulitan saat menghafal sampai dirinya menangis. Namun ber-
kat semangat tanpa menyerahnya kini dia telah berhasil menghafal hingga Juz IV. Ahmad mengatakan waktu yang tepat untuk menghafal Al-Qur’an adalah ketika selesai shalat Subuh, pada waktu ini dirinya mampu menghafal setengah halaman sedangkan waktu pagi hingga siang dipergunakannya untuk bersekolah. Kegiatan tajadud hifdzul qur’an (setoran hafalan Qur’an) dilaksanakan setiap hari keculai Jum’at dan Minggu dengan minifal hafalan yang dibacakan adalah satu halaman. Guna menjaga suasana kondusif para santri dan santriwati tidak dibebaskan untuk keluar dari Ponpes dengan semaunya, hanya diizinkan ke pasar atau keperluan lain sebulan sekali. Dan diizinkan pulang kampung dua bulan sekali dengan syarat orangtua atau walinya memberi tahu dahulu kepada pihak Ponpes. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga fokus dan konsentrasi belajar para santri dan santriwati agar tidak terpengaruh dengan keadaan di luar lingkungan Ponpes. Para santri dan santriwati yang belajar di Ponpes Bustanul Qur’an tidak hanya berasal dari dari daerah Nanga Pinoh saja banyak juga yang berasal dari luar Kabupaten Melawi seperti Sambas, Entikong, Sanggau dan Sintang hal ini menajdi cerminan sudah banyak para Muslimin di Kalimantan Barat menyadari betul arti pentingnya mempelajari dan mengfalkan Al-Qur’an dengan harapan suatu saat nanti mereka dapat mempraktekkannya dan mendakwahkan ayat-ayat suci Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara malaikat Jibril sehingga membawa berkah baik kepada dirinya dan masyarakat sekitar. Untuk memotivasi semangat menghafal para santri dan santriwati Ustadz Joko Supeno Mukti memberikan sebuah penghargaan kepada mereka yang telah berhasil menghafal sebanyak 15 Juz akan diberingkatkan untuk menunaikan ibadah Umroh. Sebuah motivasi sekaligus penghargaan ini bekerjasama dengan anggota DPR RI Sukiman dan telah berjalan semenjak tahun 2016 hingga sekarang. Seperti itulah sekelumit kisah singkat perjalan hidup Ustadz Joko Supeno dalam usahanya mensyiarkan kalimah suci Al-Qur’an tidak hanya di bumi Kabupaten Melawi namun juga di hati para santri dan santriwatinya serta masyarakat sekitar. Berawal dari keinginan pribadinya untuk mejaga hafalan Al-Qur’an, Allah Subhanahu Wa Ta’ala lalu menjaganya dari segala kesusahan dunia lalu Allah tambahkan nikmatnya sehingga mampu mendirikan Pondok Pesantren Bustanul Qur’an dan melahirkan generasi-generasi Qur’ani yang siap menyebarkan ajaran dan perintah-perintah Allah serta mencegah manusia dari perbuatan-perbuatan yang merugikan baik merugikan dirinya sendiri maupun merugikan orang lain. Intanshurullah...Yanshurkum, Wayutsabbit Aqdamakum (Jika kamu menolong Allah (Agama Allah) maka Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu)
49
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
ARTIKEL
Peran Pemimpin Membangun Budaya Politik Anti-Korupsi
Oleh: Jufri ( Irjen Wilayah IV Kementerian Agama RI) Setiap lembaga atau organisasi memiliki pemimpin. Untuk mengubah budaya korupsi di lembaga-lembaga pemerintah dan swasta, perlu para pemimpin etis, idealis dan tegas dalam melakukan perubahan. Pemimpin yang idealis akan memimpin sambil berjuang mengubah keadaan, tanpa melepas fungsi manajerialnya. Sedangkan pemimpin realis lebih suka menjaga stabilitas dan bekerja menjalankan rutinitas manajerial pandangan dari Henry Kissinger. Perilaku anti-korupsi dapat dibangun dari proses belajar formal melalui pendidikan. Penerapan pengetahuan anti-korupsi kepada pemimpin lembaga publik atau perusahaan sebagai suri-tauladan yang dapat ditiru bawahannya sangat penting dalam memerangi korupsi. Pengetahuan membangun kesadaran, cara berpikir dan tindakan manusia untuk melakukan tindakan-tindakan yang baik. Pengetahuan dapat dipelajari di sekolah atau dengan membaca buku ilmu pengetahuan yang kemudian terekspresikan dalam tindakan, hingga menjadi kebiasaan berperilaku. Dalam sebuah organisasi menurut Moore, meniru atasan (trickle downdari atasan kebawahan merupakan proses difusi/ penularan korupsi yang paling dominan. Cara yang sama juga berlaku dalam proses pemberantasan korupsi. Sebuah lembaga negara memerlukan pemimpin yang bersih, jujur dan kelompok yang sudah meluas. Moore mengemukakan cara tersebut untuk menguraikan proses psikologis dalam korupsi kelembagaan. Tanpa pemimpin yang tegas dan etis, sangat sulit memberantas korupsi, karena prosesnya menular dari atasan ke bawahan. Pengalaman dari 3 Negara Pemimpin negara yang tegas dalam menghukum koruptor dapat berkontribusi dalam membangun budaya politik anti-korupsi. Rotberg memberi contoh Singapura dibawah Lee Kuan Yew dan Botswana semasa kepemimpinan Seretse Khama (1966-1980) yang berhasil membangun budaya anti-korupsi di negara mereka. Negara lain yang relatif berhasil mengubah korupsi menjadi anti-korupsi adalah Rwanda, di bawah pimpinan Presiden Paul Kagame. Keberhasilan ketiga presiden ini, menurut Rotberg menunjukan kepada kita, “You can’t fight corruption from the bottom. Presiden Rwanda, Kagame melarang keluarganya sendiri maupun keluarga anggota kabinetnya beserta saudara-saudaranya untuk bekerja di pemerintahan. Presiden Botswana, Khana mengatur agar seorang menteri tidak mempunyai kekuasaan terlalu besar. Misalnya: Menteri Pertambangan dan Mineral harus merapatkan agendanya dengan seluruh Kabinet untuk membuat keputusan kolektif mengenai pemberian izin menambang berlian atau batu bara. Singapura menggaji penyelenggara negara setara dengan gaji pejabat di sektor swasta. Pada tahun 1955, gaji penyelenggara negara diset pada dua pertiga level sebanding dengan pendapatan disektor swasta, dengan kenaikan otomatis tahunan tanpa perlu persetujuan parlemen. Gaji pegawai negeri di Singapura lebih tinggi ketimbang pegawai negeri di Amerika Serikat. PM Singapura Lee juga memberi mandat kepada Corrupt Practice Burreau untuk mengawasi semua penyelenggara negara yang memiliki kekayaan lebih dari pendapatan mereka untuk diperiksa. Ketegasan Lee Kuan Yew tidak memberi ruang toleransi terhadap korupsi di level penguasa atas. Wee Toon Boon, Menteri Lingkungan Singapura, pada tahun 1975 menerima perjalanan gratis ke Indonesia dan mendapat akomodasi disebuah bungalow mahal serta pinjaman bergaransi. Semua diperoleh dari pengembang Perumahan yang mendapatkan keuntungan dari kontrakkontrak dengan pemerintah Singapura. Menteri Lingkungan ini kemudian dipenjara lebih dari 4 tahun. Sementara The Cheang Wan, Menteri Pembangunan Nasional yang pada tahun 1986 menerima uang kontan dengan jumlah besar dari perusahaan pengembang, melakukan bunuh diri saat kasus suapnya terungkap. Keputusan seseorang untuk korupsi berpangkal pada ketidakjujuran, ketidak mauan dan ketidakmampuan membedakan ranah publik dan privat. Ketika pemerintah yang berkuasa ingin terus berkuasa dan lebih mementingkan diri dan kelompoknya, korupsi cenderung terjadi. Korupsi dilakukan secara penuh kalkulasi ekonomi berkaitan dengan keuntungan financial yang diraih dari praktik korupsinya. Akibat korupsi, ongkos sosial yang ditanggung rakyat sangat besar karena memicu timbulnya ketidakadilan dan
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
ketidak merataan kesejahteraan umum. Ironi negara yang kaya sumber daya alam tetapi rakyatnya miskin, Korupsi merupakan fenomena universal. Tidak ada negara di dunia ini yang imun terhadap korupsi. Namun perbedaan korupsi antara negara terletak kepada tingkat keparahan, keluasan dan keterlibatan lintas sektor yang bervariasi. Seperti penyakit, korupsi tidak dapat diberantas seratus persen, namun dapat dikontrol, diminimalisir dan dicegah. Misalnya: dengan sistem sanitasi yang baik (Mengedepankan integritas moral dan etika) atau dengan terapi yang tepat (Saksi yang membuat jera), dan political will pemimpin sebuah lembaga, baik diranah swasta maupun pemerintah. Bila pemimpin menutup mata terhadap korupsi di lembaganya, dia akan sulit membangun budaya anti-korupsi. Kewenangan berubah menjadi kesewenangan-kesewenangan dan hegemoni menghampiri pejabat negara korup melalui keputusan sepihak (fait acompli). Banyak contoh pemimpin tegas yang mampu menanamkan nilai antikorupsi ketika pemimpin. Hakim Pina dari Filipina merupakan contoh figur pemimpin yang berhasil mengontrol korupsi saat diminta presiden Marcos mengepalai Buerrau for Internal Revenue (BIR) dan menaikan pendapatan pajak negara. Namun setelah masa jabatan Hakim Pina berakhir, korupsi ditubuh lembaga pendapatan negara Filipina tersebut kembali meruyak. Contoh ini menunjukkan bahwa pemimpin yang jujur, sistem yang transparan dan partisipasi warga dalam menjalankan sistem, merupakan keharusan untuk memperkuat daya kontrol terhadap korupsi. Nilai-nilai baik yang ditanamkan keluarga mengantar individu memiliki moral dan etika yang menjunjung integritas dan kejujuran. Melihat belum dimasukkannya unsur keteladanan dalam keluarga dan waris pidana dalam strategi nasional dan rencana aksi pemberantasan korupsi (SN dan RAPK 2010-2025) yang ditetapkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Unsur yang masuk hanya meliputi pencegahan, penindakan, harmonisasi, penguatan undang-undang dan pengembalian aset, harmonisasi penyusunan undang-undang dan kerjasama dalam pemberantasan korupsi. Selanjutnya, iya menghimbau agar pencegahan korupsi dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu rumah tangga, seperti keteladanan rumah tangga Istana Negara (Presiden, Menteri dan pejabat lainnya), parlemen dan setiap keluarga di dalam masyarakat. Betapapun halus korupsi merampas hak orang lain, korupsi tetap menimbulkan ketidakbahagiaan dalam diri manusia. Pakar studi kekuasaan (power) dari Harvard, Joseph Nye, menyimpulkan bahwa pemimpin yang peka secara etis akan mendengarkan suara hati, aturan-aturan moral dan standar profesional. Nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai-nilai etis tersebut dapat menciptakan tangan-tangan kotor. Penilaian etis tiga dimensi perlu memperhatikan tujuan, cara dan akibat bagi kelompok didalam dan diluar pemimpin. Dengan demikian, pemimpin yang baik akan bekerja secara efektif dan bersandar pada nilai-nilai etis. Pemimpin yang baik membantu pencapaian tujuan banyak kelompok, bukan tujuan pribadi, dengan memperhatikan kepentingan rakyat. Hal inilah yang merupakan manifestasi “tahta untuk rakyat”. Tahta untuk rakyat berpijak pada pemimpin yang benar-benar terjun menyelami keinginan rakyat. Tanpa terjun ke masyarakat secara langsung, pemimpin hanya akan bersandar pada informasi yang dapat terdistorsi, yang acapkali diistilahkan dengan “pembisik-pembisik”. N y e juga menyampaikan bahwa pemimpinan yang efektif memiliki hard power atau transactional power berupa smart (combined resources) sebagai partner dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini, pengerahan partisipasi warga, termasuk akademisi yang memberi pengetahuan tertentu sebelum mengambil keputusan, merupakan upaya smart power. Rasionalisasi Moral dalam Praktik Korupsi Analisa psikologi dan filsafat terapan menenggarai bahwa korupsi dilakukan dengan rasionalisasi moral. Rasionalisasi moral dijalankan dengan pembenaran atas tindakan yang salah sembari, secara sadar, menghindari “paper trail”, bukti di atas kertas. Semua perintah dibuat secara lisan supaya tidak ada bukti tertulis. Ngijon uang kontan dilakukan tidak melalui transfer bank, supaya tidak dapat dilajak. Korupsi sarat dengan praktik suap-menyuap, pemenang lelang bergilir, perijinan, kuota dan lisensi, penggelembungan harga, dan kegitan fiktif. Pernyataan-pernyataan seperti, “untuk mengamankan atasan”, orang kita sendiri”, untungnya berapa”, menyiratkan
50
ARTIKEL adanya indikasi transaksi korupsi.Korupsi mewarnai pikiran koruptor dengan meyakinkan dirinya sendiri bahwa kewenangan itu merupakan haknya. Dalam pandangan budaya, tindakan korupsi merupakan perwujudan (eksternalisasi) nilai yang sudah terhayati (menginternal) menjadikan kebiasaan (habitus) sehingga tidak ragu dan tidak malu untuk melakukannya. Korupsi di Indonesia dalam tahap kritis karena dipraktikkan begitu meluas di semua aspek kehidupan dan semua aspek kehidupan dan semua sektor. Kiranya tidak berlebihan jika kita menyebutnya sebagai budaya korup. Korupsi adalah mencuri dan akan mendapat terus mengalami peningkatan (eskalasi) atau dalam pandangan seorang jurnalis senior, Maria Hartiningsih, yang disampaikan dalam sebuah kesempatan kepada saya: “Mencuri itu ibarat membenamkan diri ke lumpur. Makin lama semakin dalam sampai tak mampu lagi membedakan yang putih dan yang hitam karena yang hitam itu menjadi putih di matanya. Namun, korupsi tak bisa dilakukan seorang diri dan hanya dilakukan oleh mereka yang memiliki jaringan. Dengan kata lain, koruptor sudah lama terbiasa mencuri dan memiliki jaringannya sendiri, seperti diungkapkan Lambsdorff. Oleh karena itu, benarlah pendapat Celia Moore bahwa korupsi adalah proses, bukan iuran. Proses korupsi yang menjangkiti individu dapat berjalan, karena faktor internal maupun faktor eksternal, seperti bentuk kepatuhan kepada atasan. Moore menenggarai korupsi yang menjadi kebiasaan (habitus) sebagai berikut: “Lama-kelamaan, menuruti harapan orang disekitarnya (kolega, kelompok kerja), mengerosi standar moral seseorang dan pemahaman seseorang mengenai perilaku yang dapat diterima melebar dengan memasukkan perilaku yang sebelumnya tak dapat diterimanya”. Tindakan korupsi merupakan proses yang dapat menjangkiti individu maupun kelompok dalam organisasi atau lembaga. Korupsi terjadi akibat rasionalisasi moral pelaku korupsi. De Cremer, Van Dijk and Folmer, menguraikan “pemimpin-pemimpin merasa berhak mengambil lebih”, karena mereka merasionalisasi moral. Strategi merasionalisasi moral ini mematikan etika dan kebenaran; menjadi pembenaran atas tindakan yang salah. Akibatnya, “Benar” dan “Salah” menyatu, dan sulit bagi dirinya untuk membedakan mana yang salah. Bagi pemimpin yang korup, mengambil sesuatu yang bukan haknya dianggap benar karena keputusan dan kewenangan ada padanya. Pembenaran yang salah oleh seorang pemimpin dapat dengan mudah “Menular” kepada bawahannya karena manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial, yang melakukan proses belajar dan meniru dari lingkungannya. Singkatnya, tindakan korupsi dapat menular karena menyaksikan orang lain melakukan korupsi sebagai tindakan yang dalam organisasi dianggap hal biasa. Inilah yang oleh Levy and Nail disebut sebagai “penularan yang tak dapat dicegah”. Rasionalisasi moral oleh pelaku korupsi bersifat paradoks atau bermata dua. Di satu sisi, ia membenarkan aksi korupsinya dengan merasa berhak dan tidak merasa bersalah. Namun disisi lain, ia menyembunyikan tindakan korupsinya dengan menghindari bukti tertulis, bukti transfer, dan bukti memberikan perintah untuk mendapatkan hasil yang diinginkannya. Spence menggambarkan perilaku korup yang pandai menutupi rasionalisasi moral ini sebagai “the most perfect injustice” bentuk ketidakadilan yang sangat sempurna ketidak adilannya.Spence memakai mitologi Gyges untuk menggambarkan cara koruptor menyembunyikan tindakan korupsinya dengan sangat pandai dalam sikap dan perilaku yang baik dan santun, tetapi di balik itu ia melakukan tindakan tidak etis dengan penuh kesadaran dan tanpa sedikit pun merasa khwatir akan terungkap (total impunity). KORUPSI NEGARA dan EKONOMI Saya melihat keputusan-keputusan sering dibuat karena pertimbangan ediologi dan politik. Akibatnya, banyak aksi-aksi kearah yang salah dilakukan, yang tidak memecahkan masalah di tangan, tetapi sejalan dengan kepentingan dan kepercayaan orang-orang dalam kekuasaan. Intelektual Prancis, Pierre Bourdieu, menulis betapa perlunya para politisi untuk berperilaku seperti ilmuwan dan terlibat dalam debat keilmuan, berbasis pada fakta dan bukti.Ketika kemiskinan mendera rakyat, yang bahkan tidak mampu membeli beras dan makan gaplek, sementara para pejabat hidup kaya raya, jelas apa yang salah dengan sistem birokrasi dan penegakkan hukum. Peran negara antara lain mengurangi defisit anggaran dan menjaga pasar tumbuh berkeadilan sosial, sekaligus memberi peluang yang sama dan kompetitif bagi semua sehingga mengurangi kesenjangan ekonomi di masyarakat luas. Negara berperan terhadap ekonomi, bila terjadi korupsi, alokasi anggaran oleh birokrasi melenceng ke pihak yang menyuap. Sumber daya tidak digulirkan kepada masyarakat tetapi kepada penyuap atau koruptor tertentu. Adanya suap itu membuat program pemerintah lebih mahal. Birokrasi merupakan eksekutif dari pilar demokrasi negara modern yang idealnya harus imparsial. Pejabat negara di birokrasi idealnya menjaga jarak terhadap politik balas budi, dan memperlakukan semua pihak yang independen (di luar kekerabatan dan kelompok) berpeluang sama untuk mendapat persetujuan dan mendapat kontrak tender program anggaran negara. Sayangnya, budaya tidak korupsi belum menjadi nilai yang dipraktikkan menjadi perbuatan. Karena itu, pejabat negara harus dapat menjaga jarak dalam hubungan dengan calon pihak ketiga agar bersifat objektif.Prinsip menjaga jarak hubungan sepanjang lengan (arm-length relationship) menjadi basis birokrasi ideal yang imparsial demi keadilan ekonomi. Bentangkan lengan (arm-length) untuk menjaga jarak terhadap orang lain. Dalam struktur negara dengan basis institusi birokrasi, pejabat
baru yang duduk dieksekutif dalam birokrasi memiliki pilihan bertindak bersih dari korupsi (menjaga kejujuran personal), atau malah korupsi untuk penerimaan partai politik yang mengusung menjadi pejabat eksekutif. Korupsi dan kolusi parlemen, birokrat dan partai politik korup, digambarkan sebagai berikut: “Politisi dapat memaksa pejabat birokrat untuk berbagi hasil korupsinya sebagai pengembalian atas tindakan legislatif yang memfasilitasi ekstorsi. Bila legislator (anggota DPR). Khawatir bahwa korupsi mereka akan mendapat hukuman, mereka mungkin lebih memilih menggunakan pengaruh mereka diatas keputusan pejabat birokrat untuk menghasilkan kontribusi dana kampanye dari pada mendapat suap langsung. Namun hanya butuh satu orang jujur untuk menggagalkan korupsi. Becker, ekonom dari Universitas Chicago, menyarankan untuk meminimalkan peran pemerintah untuk meminimalkan korupsi. Tinjauan ekonomi korupsi memuat berbagai indeks yang secara kuantitatif menilai posisi suatu negara terhadap negara lain. Sebagai contoh, indeks persepsi korupsi acap kali dikorelasikan dengan tinggi rendahnya GDP; indeks negara gagal dan indeks perkembangan manusia buruk, kerusakan masif sumber daya alam dan lingkungan, dan rendahnya kualitas pendidikan. Variabel korupsi dari sisi ekonomi meliputi suap/ bribery, kick back, payoff, dan extortion (pemerasan, pugli), yang didasarkan pada hitunghitungan untung rugi dan transaksi uang berpidah tangan dalam jaringan pelaku korupsi dan sistem bagi hasil. Dengan demikian, korupsi adalah transaksi ekonomi yang sarat dengan ketidakadilan distributive karena yang terlibat hanya pihak-pihak tertentu, yang secara tidak proposional dan tidak etis mendapat keuntungan finansial yang seharusnya untuk kepentingan orang banyak. Bagaimanakah upaya kolektif dapat menjadi solusi untuk mengubah pola koruptor agar berhenti korupsi?Korupsi menciptakan kesenjangan ekonomi. Namun, kesenjangan ekonomi juga memicu korupsi, karena terdapat kecenderungan yang kaya akan menyuap, sementara yang miskin ingin menjadi cepat kaya dan mau disuap. Ketika masyarakat di suatu negara relatif homogen dalam tingkat pendapatan, kesenjangan ekonomi rendah, tingkat korupsi juga rendah di negara tersebut. Korupsi merupakan kerja jaringan dengan berpusat pada middlemen (perantara) yang berperan sebagai “orang dalam pemerintahan”, meskipun bukan pegawai negeri tapi berkolusi, dengan pegawai negeri penyelenggara negara, dan korporasi pemenang kontrak tender. Dengan memahami pola korupsi dan jaringannya yang melibatkan orang koorporasi dan orang pemerintahan, jelaslah bahwa untuk memeranginya tidak cukup dengan reformasi birokrasi, namun juga memerlukan reformasi korporasi. Orang korporasi yang menyuap penyelenggara negara harus di hukum, demikian pula korporasinya sebagai institusi penyuap. Di Amerika, “peniup peluit” dari dalam institusi korporasi yang melaporkan suap perusahaannya kepada orang pemerintahan mendapat hadiah finansial sangat besar, yang diambilkan dari sanksi yang di hukumkan kepada korporasi. Namun, bila peniup peluit adalah orang dari institusi pemerintah, tidak diberi hadiah. Untuk apa dan ke manakah mengalirnya uang hasil korupsi? Pertanyaan ini mengundang beberapa pertanyaan lain, seperti: 1. Apakah uang hasil korupsi berputar dalam investasi di dalam negeri, atau ke luar negeri? 2. Apakah uang hasil korupsi digunakan untuk kegiatan ekonomi produktif / tidur dalam aset atas nama anggota keluarga? 3. Apakah anggaran yang direncanakan pemerintah dan disetujui parlemen harus dibelanjakan semua meskipun bocor di mana-mana/“terserap” kalangan “dekat pengusaha”? 4. Apakah layak menilai kinerja berdasarkan tingginya serapan anggaran, dengan asumsi telah memutar roda ekonomi, tetapi mengesampingkan tiga dimensi etik: tujuan, cara dan akibatnya? Korupsi menciptakan ketidakadilan karena hanya menguntungkan sebagian kecil orang yang memiliki informasi dan akses terhadap anggaran dan berbagai sumber daya. Sebagian besar masyarakat tidak ikut serta menikmati hasil dari infrastruktur yang terbangun dengan baik, karena dana tersedot korupsi. John ston juga mencontohkan korupsi di Indonesia pada kategori official moguls karena penyelenggara negara yang berkuasa menyalahgunakan kekuasaannya untuk korupsi. Namun, saya mempunyai pandangan bahwa korupsi di Indonesia juga sekaligus kartel elite dan oligarki, dimana kekayaan dan kekuasaan berputar hanya pada sebagian kecil orang.Korupsi di Indonesia memang mengalami perubahan.Pada masa rezim otoriter Orde Baru, jenis official moguls mendominasi sindrom korupsi di Indonesia. Setelah memasuki era reformasi, pola korupsi berubah dan lebih di dominasi oleh sindrom market influence. Market influence melibatkan upaya oknumoknum swasta untuk memburu rente dan mencoba mempengaruhi proses kebijakan publik lembaga negara.Regulasi yang buruk memicu korupsi dan regulasi yang buruk tercipta ketika ada kehendak korupsi untuk menjaring suap.Kebijakan yang di desain untuk meningkatkan kualitas hidup orang miskin dan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi seringkali gagal. Kegagalan mengimplementasi kebijakan ini terjadi karena kualitas pemerintahan yang rendah, banyak korupsi dan berbagai bentuk kepentingan di antara politisi, pegawai negeri dan individu swasta, serta kepentingan bisnis dengan siapa mereka berinteraksi.
51
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
Majalah Harmoni
EDISI III Tahun 2017
52
Kepala Kantor Wilayah dan pejabat eselon III serta IV di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Kalbar berfoto bersama pada acara Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) VI tingkat Provinsi Kalimantan Barat di Asrama Haji Pontianak, Selasa, 22/8/2017