1
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
HARMONI MENYAPA
Kepala Biro Kepegawaian Lantik 9 Pejabat Eselon III
Edisi 4 Tahun 2017
Hal. 10
Meneruskan Warisan Pemersatu Umat
Redaksi Menyapa
3
Laporan Utama
4
Profil
6
Warta Harmoni
8
Warta Daerah
16
Lensa Harmoni
28
Warta Nasional
42
Seputar Madrasah
44
KUA Corner
46
Khasanah Pesantren
48
Artikel
50
Indeks Kepuasan Layanan Jamaah Haji 2017 Naik
Pelindung Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat
Assalamu’alaikum Wr. Wb Pembaca Harmoni Khatulistiwa yang terhormat, Majalah harmoni khatulistiwa Edisi Keempat Tahun 2017 akhirnya terbit. Sebagai sebuah media informasi, Majalah Harmoni Khatulistiwa ini kami harapkan dapat memenuhi kebutuhan pembaca mengenai program dan peristiwa yang terjadi di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Edisi keempat ini Majalah Harmoni Khatulistiwa mengangkat mengenai Indek Kepuasaan Jamaah Haji Tahun 2017 Naik berdasarkan Survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik dari 83,83 % menjadi 84,85%. Bisa dikatakan bahwa salah satu Indikator Keberhasilan Kementerian Agama dapat diukur dari Keberhasilan pelaksanaan ibadah haji. Karena itu, dengan naiknya Indeks Kepuasan Layanan Jamaah Haji 2017 tentu menjadi suatu hal yang sangat mengembirakan bagi Kementerian Agama. Dan pada edisi ini, telah kami angkat dan kami sajikan sebagai Laporan Utama. Pada warta harmoni telah kami angkat pemberitaan mengenai Pelantikan 9 Pejabat Eselon III oleh Kepala Biro Kepegawaian, Seminar membangun keluarga sakinah di era digital oleh DWP Kanwil Kemenag Kalbar, Pembinaan Motivasi Kinerja dan juga berita mengenai studi tiru PTSP (Pelayanan terpadu Satu Pintu) Kanwil Kemenag Kalbar ke Yogyakarta yang rencananya PTSP yang sama akan di Launching di Kanwil Kemenag kalbar Tahun 2018.
Hal. 6
Miftah Juara II LKTI Nasional Bidang Kepenghuluan
Diterbitkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat
Selain itu, pada Profil kami menyajikan Tokoh Ketua Umum BKMT Pusat, profil KUA Ngabang pada rubrik KUA Corner, Profil MAN Kuburaya pada rubrik Seputar Madrasah dan pada rubrik Khasanah Pesantren kita tampilkan profil Pondok Pesantren Darul Ulum Kabupaten Kubu Raya yang berusaha Menciptakan Generasi yang cinta al-Qur’an. Sebagai penutup, kami selalu membuka kesempatan bagi ASN Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat untuk menyumbangkan Karya terbaik dalam bentuk tulisan baik berupa berita mengenai program Kementerian Agama Prov. Kalbar maupun opini yang dapat menginspirasi orang banyak. Wassalam, Wr. Wb Redaksi.
Drs. H. Ridwansyah, M.Si
Redaktur Kepala Bagian Tata Usaha Kasubbag Infromasi & Humas Welsi Nindya Sari, S.Sos Penyunting/Editor Irwanto Desain Visual Rudy Fransiskus, ST Sekretariat Seneng Sutioso, S.Sos.I Hj. Maryam Fotografer Fajrin, ST M. Luthfi Rijalul Fikri Tim Penasehat Kabid Pendidikan Madrasah Kabid PAKIS Kabid PHU Kabid Penais Zawa Kabid Urais Binsyar Pembimas Kristen Pembimas Katolik Pembimas Hindu Pembimas Buddha Alamat Redaksi/Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Jl. Sutan Syahrir No. 12 Pontianak 78116 Telp. 0561-732414 Fax. 0561-761746 Email Kanwilkalbar@kemenag.go.id Situsweb Kalbar.kemenag.go.id
Hal. 42 Dengan ini kami mengundang pembaca setia Majalah Harmoni Khatulistiwa untuk mengirimkan naskah informasi, berupa berita dan artikel seputar Kementerian Agama Kalimantan Barat, dengan format ketentuan :
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
2
Naskah diketik dengan rapi 1,5 spasi, maksimal 2 halaman folio; dan dilengkapi dengan soft copy, termasuk juga di dalamnya terdapat foto penulis dan foto lainnya sebagai ilus‑ trasi yang sesuai dengan tema tulisan yang dikirim. Untuk kiriman berita harap dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan. Redaksi berhak untuk mengubah judul dan isi naskah dengan tidak mengubah esensinya. Naskah yang tidak dimuat akan dikirim kembali jika dilengkapi dengan amplop dan prangko secuku‑ pnya. Naskah yang dikirm wajib disertai fotokopi KTP penulis dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Naskah dikirim ke alamat redaksi Majalah Harmoni Khatulistiwa atau melalui email : kanwilkalbar@kemenag.go.id.
3
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
LAPORAN UTAMA
Indeks Kepuasan Layanan Jamaah Haji 2017 Naik
Ibadah haji merupakan rukun islam yang ke lima. Tiap tahunnya jutaan umat Muslim dari penjuru dunia berkumpul di Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji. Dan menjadi agenda rutin dari Kementerian Agama sebagai salah satu institusi penyelenggara yang mengakomodir pelaksanaan ibadah haji. Mengenai Penyelenggaraan ibadah haji ini, kabar mengembirakan datang dari survey yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan terdapat peningkatan kepuasan jemaah haji Indonesia periode 2017 yaitu berada di level 84,85% dibanding tahun 2016 yaitu 83, 83 % dan tahun 2015 adalah 82,67%. Level itu tergolong memuaskan. Dikutip dari news.detik.com menurut Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin terdata pada tahun 2017, terdapat 221 ribu jamaah haji yang berangkat ke tanah suci atau meningkat sekitar 52 ribu dibandingkan periode sebelumnya. Sementara petugas menambah 250 orang, jadi kalau tahun lalu 1 petugas melayani 51 orang, tahun 2017 1 petugas melayani 63 jamaah, padahal normalnya 1 banding 40, ujar Lukman. Mengingat keterbatsan yang ada, hal ini tentu sangat mengembirakan. Di Kalbar sendiri setelah pengembalian
kuota 20% untuk Indonesia, total jamaah sebanyak 2510 orang. Dengan peningkatan jamaah tentu harus sebanding dengan peningkatan pelayanan yang ada baik dari meningkatnya jumlah petugas, penginapan dan Pelayanan konsumsi dengan transportasi. Saat ditemui di ruang kerjanya, Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh Kanwil Kementerian Agama Prov. Kalbar, H.Mi’rad, S.Ag mengatakan perasaan bahagianya dengan peningkatan Indeks kepuasaan jemaah haji Indonesia tahun 2017. Tentunya pembenahan terus dilakukan dan mengevaluasi kegiatan penyelenggaraan haji tahun sebelumnya. Menurut H. Mi’rad, saat Rakernas Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1438 H / 2017 M di Jakarta dengan tema “Untuk penyelenggaran Haji Yang Semakin Baik” di sepakati beberapa hal diantaranya : 1. Penambahan Kuota Petugas untuk seluruh Indonesia. Untuk pola rekrutmen akan mengalami perubahan yaitu secara online, (dan untuk hal ini tentunya masih menunggu regulasi dari pusat) 2. Peningkatan pelayanan transport dan konsumsi bagi jamaah. Dll Dari bidang PHU sendiri juga terus berupaya untuk memberikan pelayanan
yang baik bagi jamaah. Kedepannya dari Bidang PHU berusaha mengawasi KBIH yang ada agar dapat lebih memberikan pelayanan yang baik bagi jamaah. “Karena KBIH adalah mitra kami,” ujar H.Mi’rad. Walau masih terdapat hal yang menjadi catatan yang tentunya dalam rangka menuju pelayanan yang lebih baik kepada jamaah. Yang pasti dengan melakukan koordinasi dengan baik antar kedua pihak. Koordinasi dengan pihak Pemda juga rutin dilakukan. Karena dalam pelayan haji sifatnya tidak tunggal, banyak pihak yang terlibat. Saat ditanya mengenai rencana kedepan, H.Mi’rad mengatakan bahwa kedepannya akan dilakukan penambahan layanan manasik untuk tingkat kabupaten dan kecamatan. Karena penguatan manasik itu terdapat di kecamatan dan kabupaten. Beberapa kekurangan pada pelayanan haji tahun 2017 pastinya menjadi catatan sehingga tidak terulang di tahun depan. Sebagai Kepala Bidang PHU yang baru dilantik Oktober lalu, beliau memiliki semangat yang tinggi bersama seluruh staf untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi jamaah. “Tentunya kami berharap agar Pelayanan haji kedepannya semakin baik,” tutupnya mengakhiri wawancara.
Indeks Kepuasan Jamaah Haji Menurut Penelitian Th. 2014 :
81,52%
LAPORAN UTAMA
Jamaah Haji Kalbar Jamaah Haji Kalbar Yang Meninggal Dunia Tahun 2017 / 1438 H Yang Meninggal Dunia Tahun 2017 / 1438 H No
Nama
Asal Kab/Kota
Lokasi Wafat
Usia
Kloter
Pontianak
Makkah
82 Thn
16
1
Razali Haka Abdul Karim
2
Uray Suarni Uray Hasanuddin
Singkawang
Madinah
61 Thn
13
3
Rubianto Karlan Wirjodiharjo
Kubu Raya
Makkah
80 Thn
12
4
Hadri Jamad Ali
Sambas
Makkah
42 Thn
15
5
Muhammad Saleh Ismail
Pontianak
Makkah
79 Thn
15
6
Mujali Puralin Umar
Pontianak
Makkah
53 Thn
15
7
Mukhibin Syakur Abdul Syakur
Mempawah
Makkah
60 Thn
11
8
Nursiah Bujang Durani
Sambas
Makkah
42 Thn
14
9
Halimah Abdul Saad Nawi
Sekadau
Makkah
66 Thn
12
Pontianak
Makkah
54 Thn
15
Melawi
Madinah
54 Thn
14
10 Sutarno Sukarmin Karsodikromo 11 Dayang Sudarmaningsih Abang Adam
Calon Jamaah Haji Data Calon Jamaah Haji Per Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat Tahun 2017 Per Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat Tahun 2017 NO
Nama Kab / Kota
Jumlah Pusat
Jumlah Kanwil Waiting List s.d Tahun
Kuota
1
KABUPATEN SAMBAS
4002
3949
2030
316
2
KABUPATEN BENGKAYANG
614
610
2027
63
3
KABUPATEN LANDAK
444
439
2026
53
4
KABUPATEN MEMPAWAH
2050
2029
179
5
KABUPATEN SANGGAU
1361
1344
2030
110
6
KABUPATEN KETAPANG
3011
2972
2029
249
7
KABUPATEN SINTANG
1633
1617
2029
138
8
KABUPATEN KAPUAS HULU
1862
1820
2031
130
9
KABUPATEN SEKADAU
594
578
2027
61
Th. 2015 :
83, 83%
10 KABUPATEN MELAWI
994
986
2027
Th, 2016 :
84,85%
101
11 KABUPATEN KAYONG UTARA
578
564
2025
74
12 KABUPATEN KUBU RAYA
3721
3699
2030
307
13 KOTA PONTIANAK
9344
9321
2033
619
14 KOTA SINGKAWANG
1700
1669
2033
110 2510
Sumber Data : Sisikohat Kanwil Kemenag Kalbar Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
4
5
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
PROFIL
PROFIL
Meneruskan Warisan Pemersatu Umat
Syifa Fauzia
Ketua Badan Kontak Majelis Taklim Indonesia
Kesadaran pentingnya beragama sekarang ini lambat laun telah disadari oleh masyarakat Indonesia, hal ini terlihat dari banyaknya orangtua yang memasukan anaknya ke dalam lembaga-lembaga pendidikan yang berbasis agama seperti madrasah, pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya. Bahkan tidak jarang lembaga pendidikan ini sampai menolak murid atau mengadakan seleksi murid dikarenakan melonjaknya keinginan para orang tua agar anaknya menjadi generasi intelektual dan agamis. Hal ini dapat disebabkan oleh kekhawatiran orangtua oleh dampak globalisasi dan liberalisasi pergaulan dan pemikiran yang terkadang memberikan informasi dan sesuatu pengetahuan baru yang bertolak belakang dengan kaidah norma agama, sosial dan hukum yang berlaku. Sehingga untuk membentengi anak dari pengaruh buruk maka mereka harus diberikan pemahaman yang baik sesuai dengan norma sosial, agama dan hukum yang berlaku di Indonesia. Kesadaran beragama ini tidak cukup sampai dengan mendidik anak dalam lembaga pendidikan kegamaan namun ada juga keinginan dari para orangtua, remaja dan dewasa untuk kembali mendapatkan pelajaran agama guna mengulang kembali atau meneruskan pelajaran hal-hal yang berkaitan dengan aturan dan larangan dalam menjalankan ketakwaan kepada Sang Maha Pencipta dalam hal ini yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Maka dibentuklah halaqoh dan majelis tempat belajar agama Islam baik itu di Masjid maupun tempat lainnya yang disampaikan setelah
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
sholat maupun waktu yang telah ditentukan. Halaqoh dan Majelis ilmu ini yang kemudian dikenal dengan istilah Majelis Ta’lim. Kegiatan belajar dan mengajar ke-Islaman dalam majelis ta’lim berjalan layaknya simulasi pendidikan seperti biasannya yaitu adanya pengajar yang lebih dikenal dengan nama Ustadz atau Ustadzah dan materi yang diajarkan serta murid yang mendengarkan pelajaran yang diberikan. Majelis ta’lim ini tumbuh pesat di Indonesia dengan berbagai pemahaman dan pedoman dengan tokoh sentral Ustadz dan Ustadzah. Dikarenakan begitu sentralnya peran Ustadz dan Ustadzah dalam majelis ta’lim maka tidak jarang adanya perbedaan pemahaman dalam memandang terhadap suatu permasalahan terutama dalam kajian Fiqh. Sehingga tidak jarang adanya gesekan-gesekan antar umat Islam akibat perbedaan pemahaman ini yang seharusnya malah menambah khazanah ilmu pengetahuan dan meningkatkan daya kritis sehingga mencari sumber-sumber yang lebih kuat yakni Al-Qur’an dan Hadist. Begitu kuatnya gesekan pemahaman dalam memandang suatu perkara maka tidak jarang menimbulkan sikap antipati terhadap majelis ta’lim yang berbeda pemahamannya.
6
Sikap antipati yang dikarenakan hanya berbeda pemahaman terhadap pandangan suatu hal justru malah dapat melemahkan umat Islam itu sendiri karena dapat meregangkan tali sillahturrahmi dan meningkat ke rasa curiga dan memusuhi. Untuk itulah Badan Kontak Majelis Ta’lim (BKMT) lahir sebagai wadah pemersatu umat dan mencegah permusuhan antar umat Islam hanya karena cara pandang dan pemahaman yang berbeda. Didirikan oleh K.H. Abdullah Syafi’I bersama dengan Tuty ‘Alawiyah dengan didukung 720 majelis ta’lim se-Jabodetabek pada tanggal 1 Januari 1981 dengan harapan dapat membina majelis ta’lim dan sarana komunikasi antar majelis ta’lim tidak hanya se-Jabodetabek namun juga seluruh Indonesia. Meneruskan komando K.H. Abdullah Syafi’i sebagai putri sekaligus pendiri Prof.Dr.Tutty‘Alawiyah terus melebarkan sayap BKMT hingga ke pelosok Indonesia guna mencerdaskan para jama’ah majelis ta’lim yang paling banyak didominasi oleh kaum ibu. Prioritas pendidikan agama Islam bagi kaum ibu melalui BKMT bukan tidak ada alasan, dengan semakin terdidiknya para kaum maka pendidikan anak terutama pada usia dini akan lebih terjamin sehingga menciptakan
generasi muda Indonesia yang cerdas secara akal, berbudi pekerti sesuai dengan ajaran Islam dan taat beribadah kepada Allah Subhanahu WaTa’ala. Karena ibu adalah sekolah pertama bagi sang anak untuk menimba ilmu. Perkembangan BKMT semakin terwadahkan ketika Tutty ‘Alawiyah diangkat menjadi Menteri Peranan Wanita pada masa era kepemimpinan Presiden Soeharto dan menjadi Menteri Sosial pada masa kepemimpinan BJ. Habibie sebagai presiden. Konsistensi dan perjuangan BKMT dalam rangka memajukan pendidikan Islam juga semakin berkualitas karena Tutty ‘Alawiyah juga seorang Rektor di Universitas Islam Assyafi’iyah (UIA) sebuah universitas Islam ternama yang terletak di daerah Jatiwaringin, Jakarta Timur. Tanggal 4 May 2016, Prof.DR.Tutty ‘Alawiyah wafat meninggalkan berbagai rekam jejak kesuksesan dan tongkat estafet yang harus dibina guna meninggikan kalimah Allah dan Islam. Maka diadakanlah Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang dihadiri oleh seluruh Ketua BKMT masing-masing provinsi di Indonesia serta pendiri BKMT dan keluarga besar Tutty ‘Alawiyah. Diawali silaturrahim dengar pendapat informal dari 3 unsur yakni unsur pendiri BKMT, Unsur keluarga K.H. Abdullah Syafi’i , unsur akademisi Universitas Asyafi’iyah. Ternyata ketiga unsur tersebut sepakat untuk mengusung nama Syifa Fauzia sebagai kandidat penerus Tutty alawiyah. Syifa Fauziah lahir di Jakarta 14 Mei 1984 memiliki ayah yang bernama H.A. Chotib Naseh dan Ibu Hj. Tutty Alawiyah, yang merupakan salah satu pendiri BKMT Indonesia. Ketika BKMT tumbuh dan berkembang menjadi organisasi besar saat itu dia berusia 3 tahun. Oleh karena Tutty ‘Alawiyah adalah tokoh sentral BKMT dan juga seorang ibu, maka tidak heran jika Syifa Fauziah telah melihat, memahami dan mengerti semangat oraganisasi BKMT bahkan sering juga ikut berkecimpung di dalamnya sedari usia dini. Hal ini lah yang mendorongnya untuk melanjutkan legasi warisan kepemimpinan guna mewujudkan cita-cita luhur BKMT sebagai wadah pemersatu dan mencerdaskan umat Islam di Indonesia. Syifa Fauziah memiliki seorang putri bernama Andi Siti Aliya Rahima dan seorang putra yang bernama Andi Muhammad Ghazali dari pernikahannya dengan seorang pemuda tampan dan religius bernama Andi Muhammad Aprillah. Syifa Fauziah menamatkan pendidikan Strata I Bachelor in Film and TV Curtin University Westers Australia, kemudian melanjutkan pendidikannya di tingkat Strata II di Master Degree In Public Communication and Public Relation University – London Inggris. Dan menjadi kandidat dokter Universitas Negeri Jakarta Ilmu Managemen Sumber Daya Manusia yang sedang dijalaninya. Memiliki riwayat pendidikan yang mumpuni
ditambah lagi pengetahuan akan kinerja dan menejemen organisasi BKMT maka Syifa Fauziah adalah orang yang tepat untuk melanjutkan kepemimpinan ibundanya yakni Hj. Tutty ‘Alawiyah. Selain ilmu pengetahuan yang luas dan pemahaman yang mendalam tentang organisasi BKMT, Syifa Fauziah juga mengenal baik dan memiliki hubungan yang baik dengan segenap jajaran kepengurusan BKMT baik yang tergabung dalam keorganisasian di pusat maupun para ketua BKMT dari masing-masing provinsi. Kedekatan inilah salah satu unsur positif agar bisa tetap mensinergikan antara kebijakan di BKMT pusat yang terletak di Jakarta dengan BKMT cabang yang berada di tiap-tiap provinsi terutama setelah sepeninggalan Hj. Tutty ‘Alawiyah seakan-akan BKMT akan kehilangan sosok figur yang dapat menjadi teladan panutan. Namun berkat kerja keras dan dedikasi Syifa Fauziah dalam meneruskan perjuangan BKMT dan menjalin komunikasi yang baik dengan BKMT cabang maka seakan-akan sosok Hj. Tutty ‘Alawiyah tetap ada. Sebelum menjadi Ketua Umum Pengurus BKMT Pusat, Syifa Fauziah telah disibukan dalam berbagai pekerjaan di antaranya menjadi Presenter dan Reporter Trans 7 tahun 2008 – 2011, Direktur Radio Alawiyah tahun 2012 – sekarang, menjadi PR di Universitas Islam AsSyafi’iyah tahun 2011 – 2013, Ketua IV Badan Kontak Majelis Ta’lim tahun 2011, ketua Hijabers Community Indonesia tahun 2012 – sekarang, Wakil Rektor III Universiatas Islam As-Syafi’iyah tahun 2015 – sekarang dan Kepala Kepesantrenan Pesantren Khusus Yatim Asyafi’iyah. Syifa Fauziah juga aktif dalam keorganasasian baik nasional maupun internasional, selain dalam organisasi BKMT tercatat dia aktif juga dalam International Muslim Women Union dan Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (PIM). Selainmenjadi Ketua Umum Pengurus BKMT, Syifa Fauziah juga aktif dalam berbagai kegiatan seperti menjadi freelance moderator, host dan presenter di stasiun televisi TVRI dalam acara Hikmah pagi dan Fatwa serta TV One dalam acara Damai Indonesiaku Sahur. Selain itu Syifa Fauziah ingin memasyarakatkan busana muslim dan muslimah yang menutup aurat menjadi trending dikalangan anak-anak, remaja bahkan dewasa dengan mendirikan clothing line bernama “Ghazalia”. Agar para muslim dan muslimah bangga menggunakan busana yang menutup aurat, karena salah satu ajaran Islam agar para kaum Muslimin menggunakan pakaian yang menutup aurat fungsinya menjaga diri si pengguna dari godaan hawa nafsu bagi mereka yang melihatnya. Syifa Fauziah juga ketua Hijabers Community yang aktif dalam mengampanyekan penggunaan hijab bagi para Muslimah terutama bagi mereka yang telah sampai pada usia akil baligh melalui forum dakwah dan workshop tentang keutamaan berhijab. Beberapa penghargaan pun Syifa Fauziah raih di antaranya Chevening recipents for Master Degree in United Kindom, Courtesy of Foreign Commonwealth Officer dan Dompet Dhuafa Award (Kategori Dakwah) untuk Hijabers Community. Begitulah profil singkat Syifa Fauzia yang dalam usia mudanya namun telah mengemban amanah yang luar biasa sebagai Ketua Umum Pengurus Badan Kontak Majelis Ta’lik (BKMT) meneruskan legasi perjuangan yang diemban di pundaknya tidak hanya amanah dari Kakeknya K.H. Abdullah Syafi’i dan Ibunda tercinta Prof.Dr. Hj.Tutty Alawiyyah AS. MA namun juga keinginan luhur dari semua anggota BKMT se-Indonesia. Amanah bukanlah beban melainkan sebuah kepercayaan karena dianggap mampu untuk melaksanakannya seperti firman Allah Subahanahu Wa Ta’ala “Layakullfillah Nafsan illa Wus’aha” Allah tidak akan membebani suatu kaum dengan suatu urusan melainkan dia mampu mengusahakannya (QS. Al-Baqarah : 286). (Sangadah)
7
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
WARTA
HARMONI
WARTA
Tiba di Kalimantan Barat Jama’ah Haji Sujud Syukur di Bandara
HARMONI_HUMAS - Sebanyak 146 Jamaah yang tergabung dalam penerbangan pertama tiba di Bandar Udara International Supadio di Pontianak dari Embarkasi Batam, 18 September 2017 lalu. Tampak suka cita dan kebahagian terpancar di wajah para jamaah haji yang berasal dari Kabupaten Melawi berjumlah 100 jama’ah dan Kabupaten Sanggau berjumlah 46 jama’ah saat menuruni tangga pesawat Sriwijaya Air yang dipercaya menjadi partner untuk transportasi jamaah dari Embarkasi Batam. Bahkan karena suka cita yang meluapluap dan rasa syukur telah melaksanakan ibadah haji hingga tuntas tampak beberapa jamaah haji ketika telah menuruni tangga pesawat langsung melakukan sujud syukur kepada Allah SWT seraya melakukan doa dan tampak air mata kebahagian di wajah para jamaah haji. Penerbangan perdana ini sebagai permulaan exodus kedatangan jamaah haji dari Embarkasi Batam ke Asrama Haji Pontianak. Kemudian pada hari ini akan disusul dengan penerbangan kedua sebanyak 155 jamaah berasal dari Sanggau (66) Kabupaten Melawi (4) Kab. Landak (51), Kab. Mempawah (33), TPHD (1). Guna melayani dan memperlancar kegiatan penyambutan kedatangan jamaah haji Kalimantan Barat ini, Panitia menyediakan 5 buah bus damri dan 2 mobil ambulance yang dilengkapi sarana dan prasarana penunjang kesehatan seperti kursi roda, tabung oksigen, tandu dan peralatan lainnya. Hal ini dikarenakan udara Pontianak yang tiap hari selalu bertambah hangat dan semakin berkurangnya curah hujan di Bumi Khatulistiwa ini. (@luthfi/inmas) Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
Jaga Kecintaan Terhadap Masjid Tiga Pesan Kakanwil Kepada Jamaah Haji Asal Kalbar HARMONI_HUMAS-Tuntas sudah pelaksanaan ibadah haji yang lebih dari sebulan telah dilaksanakan tiba saatnya kumpul bersama keluarga tercinta membagi pengalaman dan pembelajaran yang di dapat di tanah Haramain. Tampak raut wajah bahagia dan rasa rindu kepada keluarga yang menunggu di ruang penjemputan sehingga membuat sebagian konsentrasi jamaah haji seakan-akan sudah di rumah. Namun jangan sampai hiporia rasa rindu dan suka cita telah sampai di tanah air membuat lupa akan pengalaman dan pengamalan spiritual keagamaan yang telah digembleng dan dipelajari di tanah suci Makkah dan Madinah. Untuk maka dalam sambutan kedatangannya Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Drs. H.Syarul Yadi, M.Si mengutarakan 3 hal yang wajib dijaga oleh jamaah haji ketika sekembalinya ke daerah masing-masing sehingga dapat memakmurkan dan menambah khazanah dakwah Islamiyah nanti yang disampaikan beliau saat menerima kedatangan jamaah haji Kalbar di Asrama Haji Pontianak, rabu ( 20/09/ 2017).
8
Syahrul Yadi mengatakan, jaga kecintaaan terhadap masjid. Jamaah haji telah melihat dan merasakan bagaimana ketika di tanah suci ibadah haji sangat erat kaitannya dengan masjid. Sholat lima waktu yang telah terbina selalu di masjid jangan sampai dilupakan ketika sampai ke rumah masing-masing. Pesan ke duanya, Syahrul Yadi mengingatkan, agar para haji dan hajah ikut serta dan aktif dalam Ikatan Persaudaraaan Haji Indonesia (IPHI) di daerah masing. Dengan selalu mengikuti baik itu pertemuan mingguan, bulanan maupun tahunan yang diselenggarakan oleh IPHI. Agar selalu terbina sillahturrahmi dan menjaga semangat ke-Islaman yang telah di dapat saat melaksanakan ibadah haji. Selanjutnya, Syahrul Yadi berpesan agar sebelum kembali ke rumah masingmasing para haji dan hajjah saling bermaafan satu sama lain. Memaafkan kesalahan yang telah diperbuat baik itu yang disengaja maupun tidak disengaja ketika melaksanakan ibadah haji. Sehingga tidak ada rasa yang mengganjal dalam manjalin sillahturrahmi satu sama lain.(@luthfi/inmas)
HARMONI
Jamaah Haji Kalbar Tiba di Tanah Air HARMONI_HUMAS-Pada hari Senin, 18 September 2017 Jamaah Haji Kalimantan Barat yang tergabung pada Kloter 11 tiba di Bandara Hangnadim Batam pukul 23.00 Wib. Jamaah tersebut berasal dari Kabupaten Melawi, Sanggau, Landak dan Mempawah. Ikut juga TPHD, sehingga total jemaah haji yang tiba sebanyak 445 orang. Setelah melalui pemeriksaan di Bandara Hangnadim Batam, Jamaah Kloter 11 baru dapat memasuki Aula Asrama Haji Batam Pada pukul 01.25 Wib Selasa, 19/9/2017. Kedatangan jamaah haji tersebut disambut langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si. Dalam sambutannya ia menyampaikan ungkapan selamat datang kepada seluruh Jamaah Haji Kalimantan Barat yang tiba ditanah air dengan iringan doa semoga seluruh jamaah senantiasa dalam keadaan sehat wal’afiat dan memperoleh Haji yang mabrur. “Atas nama Gubernur Kalimantan Barat, dan seluruh PPIHD turut berduka cita atas meninggalnya jamaah Haji Kalimantan Barat selama menjalankan ibadah Haji di tanah suci, semoga Allah Tuhan yang maha esa menerima amal ibadahnya dan mendapat tempat yang mulia disisinya” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa jadwal kepulangan jemaah keberangkatan. Di mana menggunakan sistem gelombang yakni pertama dan kedua. Untuk gelombang pertama, posisi jemaah saat ini sudah ada yang berada di Jeddah dan menunggu jadwal keberangkatan. Sedangkan jamaah yang tiba di Debarkasi Batam akan diberangkatkan ke Bandara Supadio Pontianak melalui tiga kali penerbangan. “Kepulangan di mulai dari
kloter 11, terbang dari Jeddah baru dilanjutkan dengan kloter 12, 13, 14, 15 dan 16,” tuturnya. Syahrul Yadi juga menyatakan bahwa, pelaksanaan ibadah haji saat ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Indikator awalnya melihat dari jumlah jemaah haji yang meninggal dunia lebih sedikit, begitu juga untuk jemaah haji yang sakit juga lebih sedikit. (Ir-Inmas)
Kedatangan JH Jadi Motivasi Bagi Umat Islam Untuk Tunaikan Rukun Islam Kelima
HARMONI_HUMAS-Staf Ahli Bidang Politik dan hukum Drs. H. Aminuddin, M.SI mengatakan Jamaah Haji (JH) yang baru saja kembali ke Tanah Air menjadi motivasi bagi umat Islam lainnya untuk ikut segera menunaikan Rukun Islam yang kelima itu. Hal tersebut dikatakannya saat menyambut kedatangan JH Kelompok Terbang (Kloter) 15 BTH asal Kabupaten Sambas dan Kota Pontianak di Asrama Haji Batam,
tadi malam, Kamis (22/9). Dia menambahkan bahwa predikat haji yang telah diperoleh mudah-mudahan bisa terjaga kemabruran hajinya, oleh karena itu sepulangnya di kampung halaman tentu akan menjadi panutan bagi masyarakat sekitarnya, sehingga sudah selayaknya predikat haji yang diperoleh dapat mengantarkan kepribadian seorang muslim yang lebih baik.
9
Dia juga mengatakan proses penyelanggaraan ibadah haji tahun ini berjalan relatif lancar dan tertib berkat kerjasama semua pihak. Ungkapan terima kasih kepada PPIH Debarkasi Batam dan stakeholders disampaikan langsung pada acara penyambutan JH Kalbar tersebut. “Salam duka kami sampaikan kepada seluruh keluarga JH yang wafat. Kita doakan semoga JH yang wafat diterima amal ibadahnya dan mendapat tempat terbaik,” ucapnya lagi. Sementara itu Ketua Kloter 15 BTH H. Ardani Abdul Rani mengatakan proses pelaksanaan ibadah haji Kloter 15 BTH berjalan lancar, saat diberangkatkan dari tanah air jumlah JH sebanyak 449 orang namun dalam pelaksanaan ibadah haji ada 5 orang yang wafat sehingga jamaah Kalbar yang kembali berjumlah 444 orang, namun ada juga dua JH yang mutasi ke Kloter 15 yakni dari BTH 4 dan 5 masing-masing satu orang sehingga jumlah keseluruhan jamaah yang kembali pulang sebanyak 446 orang. Kesan yang dialami selama menunaikan ibadah haji adalah syarat dengan ujian dan tantangan diantaranya masih banyak jamaah yang tersesat sehingga para petugas bekerja keras dalam ibadah tersebut. “Ditambah lagi dengan proses administrasi layanan dan informasi bagi jamaah yang wafat yang cepat, tentu menjadi pengalaman tersendiri bagi para petugas haji,” jelas Ardani. (ir-inmas)
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
WARTA
HARMONI
WARTA Islam dan beberapa Kepala Madrasah di kabupaten/Kota tersebut. “Selamat datang rekan-rekan tim BPK untuk kesekian kalinya di Kanwil Kemenag Kalbar, tentunya kami persilahkan untuk tidak segan-segan menginformasikan kepada kami terkait hal-hal dalam pelaporan keuangan,” ujar Kepala Bagian TU, Ridwansyah saat menyambut kedatangan BPK. “Apa pun informasi terkait serapan anggaran pendidikan dan lainnya, sampaikan kepada kami dan pejabat Kemenag lainnya, agar semua hal, bisa berjalan dengan baik. Karena kami sadari, keberadaan BPK disini adalah untuk memperbaiki kinerja Ke-
menag,” tambahnya. Ridwansyah berharap pelaksanaan audit kali ini berjalan dengan baik dan mampu menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi perbaikan Kemenag dan juga memberikan pengaruh positif bagi perbaikan dan peningkatan kinerja Kemenag mendatang. Berdasarkan UU No 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, BPK RI diberi kewenangan untuk memeriksa laporan keuangan instansi dan atau lembaga negara, termasuk di dalamnya Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Ridwansyah juga mengatakan bahwa
HARMONI
Kanwil Kemenag Prov. Kalbar beserta jajarannya telah berusaha sebaik mungkin dalam melaksanakan dan merealisasikan anggaran yang diberikan oleh pemerintah, namun tidak menutup kemungkinan ada hal-hal yang perlu disempurnakan baik administrasi pelaporan maupun regulasi pencairan anggaran. “Segala sesuatu akan kami siapkan terkait pemeriksaan kali ini, kami berharap kepada masing-masig satker juga bisa komperatif dalam melengkapi kebutuhan yang diperlukan oleh BPK untuk diperiksa kelengkapannya,” harap Ridwansyah (IrInmas)
Tantangan Membangun Keluarga Sakinah di Era Digital
Kepala Biro Kepegawaian Lantik 9 Pejabat Eselon III HARMONI_HUMAS-Pada hari Senin, 9 Oktober 2017, Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI Drs H Ahmadi, M.Ag. melantik 9 pejabat Eselon III di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Kalbar. Pelaksanaan pelantikan tersebut di gelar di Aula 2 Kanwil Kemenag Kalbar pukul 15.30 Wib. Pejabat yang dilantik antara lain Dra. Hj. Isriyah sebagai Kepala Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah Kanwil Kemenag Prov. Kalbar, H. Kamaluddin, S.Pd.I sebagai Kepala Kantor Kemenag Kab. Mempawah, H. Azharuddin Nawawi, S.Ag sebagai Kepala Kantor Kemenag Kota Pontianak, H. Mi’rad, S.Ag sebagai Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Prov. Kalbar, H. Sy. Mahmud, SH sebagai Kakan Kemenag Kab. Bengkayang, H. Ruslan, S.Ag, MA sebagai Kakan kemenag Kab. Kayong Utara, H. Sipni, S.Pd.I, M.Pd.I sebagai Kakan Kemenag Kab Sambas. H. Anuar Akhmad, S.Ag sebagai Kakan Kemenag Sintang dan Burtono, S.Th, MM sebagai Pembimas Kristen pada Kanwil Kemenag Prov. Kalbar. Pelaksanaan pelantikan berlangsung dengan tertib dan lancar. Dalam sambutannya Ahmadi menegaskan bahwa mutasi dan promosi jabatan adalah suatu hal yang sangat wajar dalam organisasi modern, oleh sebab itu harus dimaknai sebagai suatu penugasan dalam rangka memberikan penyegaran dan menempatkan SDM sesuai dengan kebutuhan organisasi, sedangkan jabatan adalah sebuah penghargaan, kepercayaan, dan amanah yang harus dilaksanakan sebaik mungkin dan membawa konsekuensi tanggung jawab yang harus dipikul baik terhadap, masyarakat, bangsa, negara dan Allah SWT. “Jabatan yang diberikan sesungguhnya merupakan amanah dan kepercayaan pimpinan, bukan merupakan hak. Penunjukan saudara–saudara pada hari ini pada jabatan masing masing sudah barang tentu dengan memperhatikan ketentuan yang ada, namun yang tak kalah penting adalah
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
kepercayaan pimpinan kepada saudara atas tugas dan jabatan masing-masing,” jelas Akhmadi. Kepada pejabat yang baru dilantik Kepala Biro Kepegawaian juga berharap, agar meningkatkan kinerja seoptimal mungkin, memperteguh komitmen, dedikasi dan profesionalisme terhadap tugas sesuai dengan aturan serta meningkatkan kerja sama yang baik diantara sesama pejabat dan staf. Dalam membangun sistem kerja dan mekanisme kerja, yang paling penting adalah membangun komunikasi secara horizontal dan vertikal. Jika kita tidak bisa
membangun komunikasi tersebut, maka besar kemungkinan kita mengalami kegagalan dalam bekerja atau paling tidak pekerjaan kita dianggap tidak bisa optimal. Ahmadi menambahkan bahwa jajaran Kementerian Agama perlu menyadari bahwa keberhasilan tugas di tengah masyarakat tidak hanya ditentukan oleh kemampuan teknis dan manajerial tetapi memerlukan integritas moral dan akhlak yang bersumber dari keluhuran ajaran agama, haruslah mewarnai budaya kerja di lingkungan Kementerian Agama yang ditampilkan baik ke luar maupun ke dalam. (Ir-Inmas).
BPK : Jangan Segan, Laporkan Setiap Temuan
HARMONI_HUMAS- Tim Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tiba di Pontianak untuk memeriksa laporan keuangan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat tahun 2016, Senin (30/10). Seluruh Pejabat di lingkungan Kanwil Kemenag Kalbar dikumpulkan di Operation Room Lt. 2
10
menyambut kedatangan Tim BPK. Selain di hadiri oleh pejabat di lingkungan Kanwil Kemenag Kalbar, hadir pula dalam pertemuan tersebut Kepala Kantor Kemenag Kota Singkawang H. Nahruji dan Kakankemenag Kab Mempawah H. Kamaluddin yang didampingi oleh Kasi Pendidikan
HARMONI_HUMAS-Dharma Wanita Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat mengadakan acara arisan yang rutin digelar setiap bulannya. Pada kamis (14/09) arisan kali ini diisi oleh Bidang Pendidikan DWP Kanwil Kemenag Kalbar dengan mengadakan Seminar Membangun Keluarga Sakinah di Era Digital bertempat di Aula Kanwil Kemenag Kalbar dengan menghadirkan Drs.H. Hamdani Sulma sebagai narasumber. Dalam penyampaiannya, Hamdani Sulma mengatakan bahwa peran orang tua adalah yang paling utama dalam membentuk karakter seorang anak. Apalagi peran seorang ibu yang notabene mempunyai waktu yang lebih banyak bersama anak. Mantan Kepala MAN 2 Pontianak ini mengatakan bahwa saat ini kita sebagai orang tua ditantang untuk dapat membentengi anak-anak dari pengaruh negatif perkembangan teknologi. Dimana saat ini kita dengan mudah mengakses informasi dari handphone baik itu konten pornografi atau kekerasan. Begitu juga dampak dari pergaulan anak-anak dilingkungannya seperti pergaulan dengan teman-teman
mereka yang tidak bisa kita pantau terus menerus. Menurut beliau, hanya satu hal saat ini yang harus kita perkuat dalam membentengi anak dari pengaruh itu semua. “Agama, hanya agamalah benteng terakhir kita dalam melindungi anak-anak dari pengaruh dunia digital dan efek buruk pergaulan”, ujarnya. “Selain perkuat ilmu agama anak-anak kita, selalu doakanlah mereka, minta kepada Allah, SWT agar anak-anak kita terlindungi dari pengaruh negatif,” tuturnya kemudian menguatkan ibu-ibu yang hadir. Hamdani kemudian sedikit menceritakan pengalamannya saat masih menjadi kepala sekolah, bahwa anak dengan prestasi yang kurang salah satu faktor pendukungnya adalah keluarga yang tidak harmonis. “Maka dari itu, selain kita memberikan contoh yang baik kepada anak, kita juga harus dapat dicontoh oleh anak-anak kita,” ucapnya. Senada dengan apa yang disampaikan narasumber, Ketua DWP Kanwil Kemenag Kalbar, Ny.Hj.Nurmardiah Syahrul Yadi dalam sambutannya mengajak ibu-ibu
11
yang hadir untuk dapat membangun keluarga yang harmonis, karena dari keluarga yang harmonis In Sya Allah akan tercipta gerenasi bangsa yang baik. “Keluarga sakinah adalah idaman kita semua, tetapi membangun keluarga sakinah penuh tantangan apalagi di era digital sekarang ini”, tuturnya. Nurmardiah kemudian menjelaskan bahwa dengan pelaksaaan Seminar Keluarga Sakinah oleh DWP Kanwil Kemenag Kalbar merupakan salah satu pendukung program Kementerian Agama dimana Kanwil Kementerian Agama Kalbar sendiri melalui Bidang Urais dan Binsyar mempunyai program pembinaan keluarga sakinah pada seksi Pemberdayaan KUA. Selain Seminar Membangun Keluarga Sakinah di Era Digital, kegiatan ini juga dirangkai dengan Pembinaan Guru-guru RA oleh Kepala Kanwil Kemenag Kalbar, Drs.H.Syahrul Yadi, M.Si yang didampingi oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Drs.H.Syarifendi. Hadir dalam Seminar dan Pembinaan ini yaitu Pengurus dan Anggota DWP Kanwil Kemenag Kalbar dan Kepala serta guru-guru RA se-Kota Pontianak. (Welsi_Inmas)
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
WARTA
HARMONI
WARTA
Tuntaskan Agenda Reformasi Birokrasi
Membantu Agama Allah Allah Akan Membantunya Kanwil Kemenag Kalbar dan Bupati Bengkayang Letakan Batu Pertama Masjid Babul Jannah Dusun Teluk Banjar
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
“
Kita tidak perlu takut miskin karena membantu agama Allah, nanti berjanji barangsiapa yang membantu agama Allah, Allah akan membantunya dan melapangkan segala urusannya. Selain itu barangsiapa membantu memakmurkan dan membangun masjid di dunia maka Allah akan membangunkan baginya istana di surga nanti
HARMONI_HUMAS-Pada hari Kamis, 19/10/17, Biro Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia melaksankan Asistensi Implementasi Reformasi Birokrasi pada Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Prov. Kalbar, bertempat di Aula 2. Kegiatan tersebut diikuti oleh 30 orang peserta yang merupakan Pejabat Struktural dan didampingi oleh pelaksana pada satuan kerja di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Kalbar. Selain itu hadir pula Kepala Seksi Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Kota Pontianak H. Ernan, S.Ag, yang didampingi oleh pelaksana Subbag TU Jakariansyah. Sedangkan dari Biro Ortala Kemenag RI dihadiri langsung oleh Kepala Bagian Fasilitasi Reformasi Birokrasi dan Pelaporan Kartika Damayanti, S.Kom dan Afif Afifuddin Alfa, SE sebagai pendamping.
“
HARMONI_HUMAS-Masjid merupakan pusat pergerakan umat Islam dan salah satu yang menjiwai semangat keislaman di suatu daerah. Maka tidak heran apabila masjid-masjid pada saat ini dipenuhi dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung pergerakan ibadah dan keilmuwan umat Islam, seperti dengan adanya fasilitas perpustakaan keagamaan, fasilitas sarana pendidikan Al-Qur’an, fasilitas kesehatan pengobatan sesuai sunnah nabi, fasilitas tempat pertemuan dan lain sebagainya. Sehingga masjid tidak hanya digunakan sebagai tempat fasilitas ibadah sholat yang apabila setelah selesai menunaikan ibadah sholat kemudian kosong tidak ada kegiatan. Melengkapi masjid dengan berbagai fasilitas diharapkan ke depannya akan timbul kecintaan terhadap masjid terutama oleh generasi usia dini dan para pemuda, bahkan di beberapa negara masjid sudah melengkapi dirinya dengan sarana dan prasarana bagi umat muslim dissabilitas bahkan memiliki tempat penitipan anak yang dilengkapi dengan sarana permainan edukatif dan berbagai macam buku bacaan sehingga tidak akan ditemukan di dalam masjid yang berlari-lari di dalam shaf sholat ketika mengikuti orangtuanya sholat di Masjid. Langkah inilah yang ingin diwujudkan oleh masyarakat di Dusun Teluk Banjar, Desa Sungai Raya Kabupaten Bengkayang untuk memugar dan melengkapi Masjid Babul Jannah dengan fasilitas parkir dan ruangan khusus untuk Taman Pendidikan AlQur’an sehingga suara dari kegiatan belajar mengajar tidak mengganggu bagi umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah. Selain itu mengingat letaknya yang di tepi jalan lintas antar Kabupaten ke depannya dapat menjadi salah satu sarana bagi umat Islam untuk melaksanakan ibdaha ketika sedang dalam perjalanan serta memulihkan tenaga. Bahkan untuk keinginan tulus ini masyarakat setempat melakukan swadaya dana dengan gotong royong bahu membahu baik pikiran, tenaga dan dana yang dikumpulkan dari rumah ke rumah sehingga didapatlah dana kurang lebih Rp. 105.000.000,- serta berbagai perlengkapan pembangunan seperti semen dan besi batangan serta berbagai bahan bangunan yang akan digunakan dalam waktu dekat ini. Melihat kesungguhan dan kegigihan serta keinginan luhur ini maka Bupati Kabupaten Bengkayang Suryatman Gidot beserta aparatur daerah turut hadir di dalam acara peletakan batu pertama pendirian Masjid Babul Jannah ini termasuk juga Kepala Kantor Kementerian Agama Kalimantan Barat Drs. H.Syahrul Yadi M.Si hadir meskipun menempuh perjalan puluhan kilometer untuk melihat suasana masyarakat
HARMONI
Asistensi implementasi reformasi birokrasi dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunana Nasional (Musrembangnas) tahun 2017 yang menyatakan bahwa Reformasi Birokrasi merupakan salah satu program prioritas nasional, sehingga mewajibkan Satuan Kerja (Satker) Kemenag melakukan akselerasi reformasi birokrasi pada delapan area perubahan. Delapan area perubahan yang dimaksud diantaranya terbentuknya sinergitas pelaksanaan reformasi birokrasi antara pusat dan daerah, penganggaran yang tepat sasaran, penguatan peran Kelompok Kerja (Pokja) reformasi birokrasi, penguatan agen perubahan, implementasi perhitungan punishment, dan perhitungan capaian kinerja. “Dari asistensi ini kami ingin melihat perkembangan reformasi birokrasi Kemenag di lingkungan Kanwil Kemenag Kalbar,” ujar Kartika saat menyampaikan materi kepada seluruh peserta. Menurutnya asitensi merupakan evaluasi reformasi birokrasi dan hasilnya akan menentukan langkah selanjutnya yang akan diambil Biro Ortala Kemenag RI dalam mempercepat akselerasi reformasi birokrasi di Kalimantan Barat. “Hasil asistensi tidak akan mempengaruhi penilaian tapi kebijakan yang akan diambil Biro Ortala,” jelasnya. Menanggapi asitensi tersebut, Plt Kepala Kanwil Kemenag Kalbar, Drs.H.Syarifendi berharap semua pejabat yang mewakili Kemenag Kalbar di asistensi implementasi Reformasi Birokrasi tersebut bisa mencermati hasil evaluasi dan mengaplikasikannya dalam rencana aksi Reformasi Birokrasi. Menurut Syarifendi, saat ini dari 14 kabupaten/ kota se Kalimantan Barat ada beberapa Kabupaten yang menjadi sample dengan telah terbentuknya tim Zona Integritas (ZI), sehingga Kabupaten lainnya akan segera diinstruksikan untuk membentuk tim ZI. “Mudah-mudahan semuanya nanti bisa terealisasi,” harapnya. (Ir-Inmas).
Pembinaan Keluarga Hitta Sukkhaya Angkatan II Provinsi Kalimantan Barat
di sana dan kebutuhan beragama umat Muslim di sana. Selain itu Drs. H.Syahrul Yadi M.Si dan Bupati Kabupaten Bengkayang Suryatman Gidot diberikan kehormatan untuk melakukan peletakan batu pertama ini. Bupati Kabupaten Bengkayang Suryatman Gidot mengungkapkan dirinya akan mengakomordir niat baik dan tulus masyarakat Dusun Teluk Banjar serta siap membantu hal-hal yang diperlukan dalam memuluskan pendirian Masjid Babul Jannah bahkan dengan semangat Suryatman Gidot mengungkapkan kepada panitia agar melakukan penawaran bantuan pembangunan secara langsung karena dalam acara peletakan batu pertama ini banyak dihadiri oleh aparatur daerah dan tokoh masyarakat yang siap membantu. “Seharusnya panitia tadi langsung menawarkan hal-hal yang diperlukan dalam pembangunan Masjid ini, contoh kita butuh semen 100 sack siapa yang rela untuk menyumbang? Karena yang hadir di acara ini siap menyumbang semua sehingga pembangunan Masjid Babul Jannah cepat terealisasi”, ujarnya. Tidak kalah semangatnya juga Drs.
12
H.Syahrul Yadi M.Si mengingatkan kepada para hadirin bahwasanya barangsiapa yang membantu Allah maka Allah akan membantunya dan melapangkan urusannya. Dan Drs.H.Syahrul Yadi M.Si mengingatkan kepada Muslim yang membangunkan masjid di dunia ini maka Allah akan membuatkannya istana di surga. “Kita tidak perlu takut miskin karena membantu agama Allah, nanti berjanji barangsiapa yang membantu agama Allah, Allah akan membantunya dan melapangkan segala urusannya. Selain itu barangsiapa membantu memakmurkan dan membangun masjid di dunia maka Allah akan membangunkan baginya istana di surga nanti”, terangnya. Setelah acara seremonial dilanjutkan acara inti yaitu peletakan batu pertama, Bupati Bengkayang Suryatman Gidot beserta Ka.Kanwil Kemenag Kalbar Drs. H.Syahrul Yadi M.Si tampak akrab dan kompak dengan bersama-sama masuk ke dalam lubang peletakan batu dan bersama-sama meletakan batu yang menjadi cikal bakal pembangunan Masjid Babul Jannah di Dusun Teluk Banjar Desa Sungai Raya Kabupaten Bengkayang ini. (@luthfi/humas)
HARMONI_HUMAS-Pembimbing Masyarakat Buddha Kanwil Kemenag Prov. Kalbar menyelenggarakan Pembinaan Keluarga Hitta Sukhaya Angkatan II pada hari Jumat (27/9). Pembinaan yang diselenggarakan selama satu hari tersebut dibuka secara langsung oleh Paniran selaku Kasubdit Penyuluhan Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI yang sekaligus melaksanakan pembinaan umat didaerah terpencil. Mengawali sambutannya Paniran mengucapkan terima kasih yang begitu besar kepada umat Buddha kec. Paloh karena telah menyambut baik dan menerima kedatangannya dengan sangat baik dan ramah. Ia juga menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi karena umat Buddha di Kec. Paloh masih memiliki semngat yang tinggi dalam melestarikan ajaran Buddha. Paniran menegaskan bahwa pembinaan yang dilakukan merupakan salah satu cara untuk menjalin silaturahmi dengan umat Buddha yang ada didaerah. “dengan diadakannya pembinaan didaerah saya berharap semangat umat Buddha yang ada disini menjadi lebih tinggi lagi dan saya juga berharap pertemuan kali ini bukan untuk yang terakhir tapi akan ada lagi pembinaan-pembinaan yang selanjutnya”. Kecamatan Paloh merupakan salah satu wilayah yang ada dipinggiran Provinsi Kalimantan Barat dengan potensi umat Buddha yang cukup banyak. Jarak tempuh
yang harus dicapai dari ibu kota Prov. Kalimantan Barat memakan waktu kurang lebih 10 s.d 11 jam perjalanan darat sehingga wilayah tersebut menjadi salah satu tujuan pembinaan umat Buddha yang dilakukan oleh Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Prov. Kalbar. Pembinaan keluarga Hitta Sukkhaya merupakan pembinaan yang diberikan kepada umat yang telah berumah tangga karena tujuan perkawinan secara Agama Buddha adalah untuk membentuk keluarga bahagia sejahtera yang biasa dikenal dengan istilah keluarga Hittaya Sukaya. Pembinaan yang dilakukan bukan hanya mencangkup bagaimana cara membangun rumah tangga yang harmonis dan bahagia, namun umat yang hadir juga diberi pemahaman akan pentingnya administrasi dalam
13
pencatatan perkawinan di catatan sipil sehingga perkawinan tersebut sah menurut agama Buddha dan diakui negara. Pembinaan yang dilaksungkan di Vihara Dharma Desana Kec. Paloh tersebut mendatangkan tiga narasumber yang berasal dari lingkungan Ditjen Bimas Buddha, Kanwil Kemenag Prov. Kalbar dan Pukesmas Kec. Paloh. Adapun narasumber yang memaparkan materi pada Pembinaan Hitta Sukhaya Angkatan II Provinsi Kalimantan Barat adalah Paniran, S.Ag., M.Si dengan materi Keluarga Hitta Sukhaya Dalam Membangun Keluarga di Kehidupan Sekarang dan Yang Akan Datang; Saryono, S.Ag., M.Pd dengan materi Pencatatan Perkawinan Menurut Agama Buddha; dan Rita Rahayu, A.Md.Keb dengan Materi Pemahaman Kesehatan reproduksi Bagi Pasangan Muda
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
WARTA
HARMONI
WARTA
HARMONI
Pembinaan Motivasi Kinerja Pegawai Bentuk ASN yang Berkualitas dan Profesional
Studi Tiru PTSP Kanwil Kemenag Kalbar Ke Yogyakarta Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat akan menerapkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( PTSP) untuk publik. Program PTSP ini sendiri pada Kementerian Agama RI sebelumnya sudah diresmikan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada awal tahun ini tepatnya pada tanggal 25 januari 2017. Dalam rangka pemenuhan PTSP ini, Kanwil Kemenag Kalbar melakukan Studi Tiru dari tanggal 27 – 29 September 2017 lalu ke Kanwil Kemenag DIY, dimana Kanwil Kemenag DIY merupakan Kanwil pertama yang telah mendirikan PTSP. Menag sendiri sudah meresmikan PTSP Kanwil Kemenag DIY pada 8 Agustus 2017 dimana sehari setelah pembukaan secara resmi kegiatan KSM, Aksioma dan EXPO Madrsah tingkat Nasional dimana Yogyakarta yang ditunjuk sebagai tuan rumah. Adapun rombongan dari Kanwil Kemenag Kalbar terdiri atas Kasubbag Inmas,Dra.Hj. Sangadah, Kasubbag Umum, Syahrul, S.Ag, Kasubbag Ortapeg Kaharuddin, S.Ag dan Kasubbag Perencanaan & Keuangan Drs. Tukiman, M.Si serta didampingi oleh JFT dan JFU diantaranya, Fajrin,ST, Lamdani, ST, Indarto, Untung Sutrisno, dan Tarmanto. Rombongan diterima dengan suka cita oleh Kasubbag Ortapeg Kanwil Kemenag DIY, H.M. Wahib Jamil, S.Ag, Mpd, Kasubbag Inmas, Fauzi, dan Kasubbag Hukum & KUB, Gatot serta Mantan Kasubbag In-
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
Inmas_Hampir sebagian waktu yang digunakan pegawai adalah berada di kantor. Hal ini tidak dapat dipungkiri melihat jam kerja yang ada. Seperti pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalbar jam masuk mulai pk. 07.30 WIB sampai dengan 16.00. Karena itu rasa jenuh dan penat pasti sempat mendera, maka perlu adanya pembinaan sehingga meningkatkan motivasi para pegawai. Pembinaan dipandang sebagai salah satu indikatorr penting yang mempengaruhi produktivitas kerja. Kesuksesan sebuah Instansi sangat ditunjang dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang dipunyai dimana individu tersebut dapat saling bekerja sama satu sama lainnya sehingga dapat menghasilkan Kinerja yang maksimal. Era Globalisasi yang semakin kompleks membutuhkan sumber daya yang mumpuni dalam menghadapi tantangan yang terjadi. Melihat hal ini Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar melalui Subbag Ortala dan Kepegawaian melakukan kegiatan Pembinaan Motivasi Kinerja Pegawai di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Kalbar. Kegiatan tersebut dilaksanakan dari hari Jumat s.d Minggu,Tgl 20 s.d 22 Oktober 2017 bertempat di Wisata Nusantara Hotel And Resort Jalan Raya Pontianak-Singkawang Kabupaten Mempawah Sebagai ketua panitia, Drs.H.Ridwansyah, M.Si dalam laporan panitia menjelaskan bahwa kegiatan dikemas dalam bentuk Outbont yang mengandung pesan pengembangan karakter. Permainan yang diadakan mengedepankan kerja sama, kekompakan, ketangkasan, konsentrasi, inovasi, terobosan-terobosan, kejujuran, disiplin dan kerja keras. Karena itu, melalui kegiatan outbond dengan banyaknya permainan ini, beliau berharap para peserta mampu memben-
tuk tim yang solid, dapat menyesuakan diri dengan berbagai karakter orang dalam sebuah tim dan dapat membangun komunikasi yang aktif antar sesama tim. Selain kegiatan outbond, juga disampaikan materi tentang pelayanan pensiun otomatis (PPO), kenaikan Pangkat Otomatis (KPO) dan diskusi serta konsultasi mengenai permasalahan yang ada di kepegawaian. Peserta berjumlah 50 orang yang terdiri dari Kepala Sub bagian, Kepala Seksi dan Pelaksana di Kanwil Kemenag Kalbar dan Kankemenag Kabupaten / Kota se – Kalbar.
Lebih lanjut, Ridwasnyah kemudian menekankan agar kegiatan ini bisa dilakukan tiap tahun dan dapat melibatkan peserta yang lebih banyak. Kegiatan pembinaan Motivasi Kinerja Pegawai ini dibuka langsung oleh Plt. Kepala Kanwil Kemenag Kalbar, Drs. H. Syarifendi. Beliau berharap agar pembinaan ini dapat mengembangkan karakter SDM dan meningkatkan kerja pegawai dalam rangka membangun dan membentuk ASN (Aparatur Sipil Negara) yang berkualitas dan profesional. (welsi)
mas Abd. Suud yang sebelumnya beliau merupakan salah satu penggagas dan penggerak dibangunnya PTSP Kanwil Kemenag DIY. Kasubbag Inmas Kanwil Kemenag Kalbar, Dra. Hj.Sangadah berharap dengan pelaksanaan studi banding ini, rombongan yang termasuk dalam tim PTSP Kanwil Kemenag Kalbar bisa mendapat gambaran bagaimana proses pembangunan PTSP, jenis pelayanan yang dapat diberikan, dan mekanisme palayanan yang digunakan. Program PTSP ini untuk mengintegrasikan teknologi dan informasi dimana semua pelayanan akan dilakukan secara terbuka dan dilayani dalam satu ruang. Pada Intinya pelayanan PTSP adalah pelayanan yang Akuntable, Transparan dan Terukur. Hal ini merupakan salah satu harapan dari Menag dimana seluruh Kanwil dapat menerapkan PTSP sebagai salah satu pelayanan kepada publik yang lebih dekat melayani umat. (Welsi_Inmas)
14
15
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
WARTA
DAERAH
WARTA
DAERAH
Kunci Sukses Menjadi Guru PAI
Yang Sedikit Yang Menginspirasi Sholihin H.Z Kepala MTs ASWAJA Menerbitkan Buku ke Sembilan
PONTIANAK_HUMAS - Tidak lama lagi, satu buku karya Kepala MTs ASWAJA Pontianak akan terbit dan kali ini judul buku yang akan terbit adalah Yang Sedikit Yang Menginspirasi. Buku yang akan diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Rumah Aloy ini merupakan kumpulan tulisan penulis yang telah dimuat di Majalah Harmoni Khatulistiwa Kanwil Kementerian Agama Prov. Kalimantan Barat dan Website kalbar.kemenag,go. id. Menurut informasi dari penulis bahwa buku ini adalah bukunya yang kesembilan yang pernah diterbitkan dan merupakan buku keempat yang langsung ditulis oleh penulis, keempat buku yang sebelumnya langsung ditulis oleh penulis adalah Pendidikan di Persimpangan Jalan (IAIN Press Pontianak, Oktober 2015) Di Bawah Bimbingan Ilahi; Mengasah Intelektual, Menajamkan Spiritual (IAIN Press Pontianak, Desember 2015), Di Bawah Bimbingan Ilahi; Mengungkap Makna Dibalik Kisah (Pustaka Rumah Aloy, 2016), The Power of Ikhlas (Pustaka Rumah Aloy, Maret 2017). Ditambahkan pula oleh Sholihin H.Z. “Saat ini, design dan cover buku sudah selesai, demikian juga sedang diurus ISBN oleh penerbit Pustaka Rumah Aloy, dan yang terakhir adalah penulis menyampaikan permohonan kepada Bapak Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Kalimantan Barat, kepada Bapak Kepala Bagian Tata Usaha dan Bidang Informasi dan Humas untuk memberikan kata sambutan dan komentar terhadap buku ini, mudah-mudahan karya ini tepat dan sesuai dengan judul buku ini, Yang Sedikit Yang Menginspirasi”. Judul buku “Yang Sedikit Yang Menginspirasi”, setidaknya ada dua hal yang mendasari buku ini dinamakan demikian. Pertama, bahasan untuk setiap tema tidaklah diulas dengan panjang lebar, terkesan simple dan “sedikit”, meskipun demikian, tersampaikannya pesan dan makna terasa sekali dalam setiap bahasannya. Kedua, sedikit dalam arti belum banyak –atau belum ada- karya di lingkungan institusi yang menjadikan berbagai tulisannya menjadi Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
sebuah buku apatah lagi isi buku ini sudah dimuat di https://kalbar.kemenag.go.id/opini. Mudah-mudahan yang sedikit ini dapat menginspirasi siapapun yang membacanya setidaknya sebagai referensi bagi yang memerlukan tambahan pengetahuan. “Target saya, buku ini sudah siap diedar saat Peringatan Hari Amal Bhakti Kemente-
rian Agama Tahun 2018 yang akan datang, mohon doa, ini yang dapat saya berikan untuk institusi Kementerian Agama yang kita cintai”. Demikian informasi pamungkas dari Kepala MTs ASWAJA yang pernah dua kali sebagai Kepala MTs Berprestasi Kanwil Kementerian Agama Prov. Kalimantan Barat ini. ** (Humas MTs ASWAJA)
Jumlah Hewan Qurban Kota Pontianak Capai 1.285 Ekor P O N T I A N A K _ H U M A S - Ka n t o r Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak pada tahun ini melakukan pendataan hewan qurban berupa hewan sapi dan kambing di wilayah Kota Pontianak. Pendataan dilakukan oleh Penyuluh Agama Islam Non PNS Kemenag Pontianak yang berada di enam kecamatan Kota Pontianak. Kepala Kantor Kemenag Kota Pontianak, Drs.H.Jawani ditemui diruang kerjanya Senin (4/9/2017) mengatakan jumlah hewan Qurban Kota Pontianak berjumlah 1.285 (seribu dua ratus delapan puluh lima) hewan qurban dengan rincian 740 (tujuh ratus empat puluh) ekor sapi dan 545 (lima ratus empat puluh lima) ekor kambing. Mantan Kepala Kantor Kemenag Kota Singkawang ini menambahkan jumlah keseluruhan hewan qurban ini didapat dari pendataan seluruh kecamatan di Kota Pontianak yang disampaikan ke Panitia Qurban Kantor Kemenag Kota Pontianak pada hari Kamis tanggal 31 September pukul 16.00 Wib. Rincian jumlah hewan qurban Kota Pontianak yakni Kecamatan Pontianak Barat berjumlah 180 (seratus delapan puluh )
16
ekor sapi dan 203 ( dua ratus tiga ) ekor kambing, Kecamatan Pontianak Kota 178 (seratus tujuh puluh delapan ) ekor sapi dan 81 (delapan puluh satu ) ekor kambing. Kemudian, Kecamatan Pontianak Utara berjumlah 48 (empat puluh delapan) ekor sapi dan 27 (dua puluh tujuh) ekor kambing, Kecamatan Pontianak Timur berjumlah 47 (empat puluh tujuh) ekor sapi dan 39 (tiga puluh sembilan) ekor kambing, Kecamatan Pontianak Tenggara 142 (seratus empat puluh dua) ekor sapi dan 76 (tujuh puluh enam) ekor kambing dan Kecamatan Pontianak Selatan berjumlah 145 (seratus empat puluh lima) ekor sapi dan 119 (seratus Sembilan belas) ekor kambing. Jawani juga menambahkan bahwa pada tahun ini yakni tahun 2017 M/1438 H, jumlah hewan qurban Kota Pontianak mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu yakni tahun 2016 M/1437 H jumlah hewan Qurban kota Pontianak berjumlah 1.125 (seribu seratus dua puluh lima) hewan qurban dengan rincian 616 (enam ratus enam belas) ekor sapi dan 509 (lima ratus sembilan) ekor kambing **(Ima/Ptk)
PONTIANAK_HUMAS - Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kantor Kemenag Kota Pontianak Drs H Ahmad Hanafi, MSi mengatakan bahwa Guru PAI harus memiliki lima kompetensi. Yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, professional, dan kepemimpinan. Lima kompetensi tersebut juga menjadi salah satu kunci sukses menjadi guru agama. Pernyataan tersebut disampaikan Ahmad Hanafi saat memberikan pembinaan kepada Guru PAI SMP se Kota Pontianak. Kegiatan yang digagas oleh Pengurus Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI SMP ini berlangsung pada Rabu (4/10/2017) di SMP Negeri 1 Pontianak. Turut hadir dalam acara tersebut Kepala SMP Negeri 1 Pontianak Yuyun Yuniarti, SPd, MPd, Pengawas PAI SMP H Syafe’i SAg, Ketua MGMP PAI SMP Slamet SAg beserta pengurus, serta puluhan Guru PAI SMP Se Kota Pontianak. Lebih lanjut Ahmad Hanafi mengatakan bahwa kompetensi pedagogik antara lain meliputi pemahaman guru terhadap karakteristik peserta didiknya dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. Kompetensi kepribadian antara lain meliputi penampilan diri guru sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan bisa menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat di sekitarnya. Kemudian kompetensi sosial antara lain
guru harus memiliki sikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif berdasarkan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi. Serta harus memiliki sikap komunikatif dengan komunitas guru, warga sekolah dan warga masyarakat. Selanjutnya Guru PAI harus memiliki kompetensi professional, antara lain penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran pendidikan agama. Serta penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran pendidikan agama. Terakhir, Guru PAI harus memiliki kompetensi kepemimpinan yang antara lain meliputi kemampuan menjadi inovator, motivator, fasilitator, pembimbing dan konselor dalam pembudayaan pengamalan ajaran agama
pada komunitas sekolah. Serta memiliki kemampuan menjaga,mengendalikan, dan mengarahkan pembudayaan pengamalan ajaran agama pada komunitas sekolah dan menjaga keharmonisan hubungan antar pemeluk agama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain harus memiliki lima kompetensi tersebut, Ahmad Hanafi yang juga merupakan alumnus Program Magister Ilmu Sosial Untan Pontianak ini juga mengingatkan agar Guru PAI Kota Pontianak hendaknya selalu menjaga hubungan baik dengan Kepala Sekolah, Pengawas dan Kemenag. Jika ada hal-hal yang perlu dikomunikasikan dan dikoordinasikan, jangan ragu dan sungkan untuk menemui mereka, ujar Hanafi mengakhiri pembinaannya. (Sumi/Ptk)
Pelajar MTs ASWAJA Juara III Story Telling EXPO CIVIL Enginering Polnep 2017 Dalam rangka Expo Civil Enginering Second tahun 2017, sejumlah kegiatan diadakan oleh Mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Pontianak (Polnep). Kegiatan yang dipusatkan di halaman Jurusan Teknik Sipil ini selain pengumuman prestasi mahasisw
Polnep tingkat nasional juga kegiatan untuk tingkat pelajar. Salah satunya adalah lomba Story Telling yang dikhususkan untuk pelajar SMA/MA dan SMP/MTs. Pada ajang yang cukung bergengsi ini, kegiatan yang diadakan setiap tiga tahun ini pelajar MTs
ASWAJA Pontianak, Zia Putri Nurjannah, berhasil meraih juara III untuk tingkat SMP/ MTs se-Kota Pontianak yang diikuti oleh 20 peserta. Berikut lima besar pemenang lomba cabang ini adalah juara 1 dari SMP 3 Sui. Ambawang, juara 2 SMP Santo Petrus, Juara 3 MTs ASWAJA, Juara 4 SMP 10 Pontianak dan Juara 5 SMP Santo Petrus. Saat pembagian hadiah, 20 Oktober 2017, kepada pemenang selain piagam dan piala juga diberikan uang sebagai tali asih kepada masing-masing pemenang. Kepala MTs ASWAJA didampingi oleh guru dan beberapa siswa saat ditemui di lokasi lomba, merasa bersyukur dan bangga atas prestasi anak-anaknya, “Ini menjadi pemicu sekaligus pemacu anak-anak kami bahwa keberhasilan itu salah satunya diperoleh karena adanya keseriusan, fokus dan yang pasti doa tiada hentinya. Kami merasa bangga karena untuk ajang ini, ternyata peserta untuk tingkat SMP adalah SMP yang selama ini memang menjadi unggulan dan mudah-mudahan prestasi ini memotivasi madrasah lainnya sebagaimana motto madrasah kami, Bersama Membangun Madrasah”, demikian pungkas Kepala MTs ASWAJA yang aktif menulis ini.* (Humas MTs
ASWAJA)
17
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
WARTA
DAERAH
WARTA
Kerjasama Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Penelitian
Tangkal Krisis Kemanusian Etnis Rohingya Forkopimda dan Tokoh Masyarakat Kota Singkawang Gelar Coffee Morning
Kemenag Kota Singkawang dengan IAIN Pontianak Tanda Tangani MoU SINGKAWANG_HUMAS - Pada hari Selasa tanggal 17 Oktober 2017 bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang telah dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) tentang Kerjasama Peningkatan Kualitas Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Penandatangan MOU tersebut dilakukan oleh Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak Dr. Samsul Hidayat dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang, Drs. H. Nahruji, M.Si yang disaksikan oleh Kepala Seksi dan Penyelenggara Kantor Kemenag Kota Singkawang dan staf/jajaran dari IAIN Pontianak. Ruang lingkup kerjasama dalam naskah MoU ini meliputi kerjasama dalam pengembangan dan peningkatan program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan fungsi serta kewenangan masing-masing pihak. Dengan adanya kerjasama ini diharapkan kedua belah pihak dapat bersama-sama menunjang pembangunan Bangsa dan Negara khususnya di Kota Singkawang terutama pada dunia pendidikan.(Jk/hms)
Pembinaan dan Penyuluhan Wakaf Se-Kota Singkawang SINGKAWANG_HUMAS-Dalam upaya mensertifikasi tanah wakaf yang telah diwakafkan oleh masyarakat, Kasi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang Drs. H. Muhlis, M.Pd mengadakan pembinaan dan penyuluhan Wakaf se-Kota Singkawang pada selasa (10/10) di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang. Hadir pada kegiatan ini sekitar 20 orang peserta yang terdiri dari unsur KUA, Nadzir (pengelola wakaf), dan Wakif (pihak yang mewakafkan hartanya) utusan dari setiap kecamatan yang ada di Kota Singkawang. Pada kesempatan itu, Muhlis menjelaskan bahwa tanah wakaf dan aset-aset keagamaan sangat penting untuk disertifikasi mengingat banyaknya kasus penggugatan ahli waris atas harta orang tua yang sudah diwakafkan. Selanjutnya ia juga menjelaskan tentang tugas dan wewenang Nadzir dalam mengelola tanah wakaf diantaranya Nadzir boleh mengembangkan harta benda wakaf harus sesuai dengan tujuan, fungsi dan peruntukaanya yang dilaksanakan sesuai dengan prinsip syariah dan perundang-undangan serta Nadzir dilarang untuk melakukan perubahan peruntukan harta benda wakaf kecuali atas dasar izin tertulis dari Badan Wakaf Indonesia (BWI). Pada kesempatan yang sama, Muhlis juga menjelaskan tentang administrasi dan proses pengurusan sertifikasi tanah wakaf
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
DAERAH
SINGKAWANG_HUMAS - Sabtu (9/9), dalam rangka menangkal dampak dari krisis kemanusiaan yang terjadi terhadap etnis Rohingya di Myanmar, Komandan Distrik Militer (Dandim) 1202 Singkawang, Letkol Inf. Abdul Rahman, SIP menggelar kegiatan coffee morning bersama tokoh agama, tokoh pemuda, lintas etnis di aula Makodim Kota Singkawang. Turut hadir pada kegiatan ini, Baharuddin, SH Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Singkawang. Pada kesempatan itu, Baharuddin menyampaikan bahwa dengan melihat rangkaian peristiwa yang berlangsung beberapa hari lalu yaitu tentang beberapa postingan
oknum tertentu di facebook dan medsos yang berdampak dengan adanya pro kontra di dunia maya tidak tertutup kemungkinan dapat menimbulkan pro dan kontra di dunia nyata. “Ditambahkan dengan kejadian perusakan vihara beberapa hari yang lalu, maka sudah seharusnya kita (Forkopimda, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat) segera melakukan pertemuan/silaturahmi seperti ini,” tuturnya. Untuk itu, ia sangat mengapresiasi tindakan yang dilakukan Kodim Singkawang karena beraksi cepat (quick response) dalam menyikapi hal-hal yang dikhawatirkan dapat terjadi. Ia melanjutkan dengan memaparkan
bahwa Kota Singkawang ini dihuni oleh 2 pemeluk agama besar yaitu Buddha dan Islam. Hal ini dapat dilihat dari gairah umat masing masing dalam membangun rumah ibadah yaitu umat Buddha dengan jumlah vihara, cetiya dan altar 764 buah, umat Islam dengan jumlah Mesjid dan Surau 194 buah merupakan potensi positif dalam kesadaran beragama masyarakat kota Singkawang. “Namun potensi positif ini dapat menjadi negatif bilamana setiap gejala ancaman kerukunan umat beragama kita anggap sepele, meskipun menurut penyampaian pihak polres tadi bahwa pelaku perusakan vihara adalah orang gila. Masyarakat awam tentu dapat mempunyai persepsi berbeda dengan kita hadirin yang duduk di ruangan ini,” tegasnya. Oleh karena itu, Baharuddin selaku ketua FKUB Kota Singkawang mengharapkan hadirin sekembalinya ke rumah dan ke masyarakatnya masing-masing segera menghimbau agar terus menerus memelihara kerukunan umat beragama dan tidak terpengaruh oleh isu-isu dimaksud agar jangan sampai imbas kejadian di Rohingya merusak tatanan kehidupan masyarakat yg sudah sangat baik di kota Singkawang ini. (Jk/hms)
Balai Litbang Lakukan Pengumpulan Data Lapangan Penelitian di Kota Singkawang SINGKAWANG. Senin (25/9) Ibnu Salman, S.Pd.I, M.Ag pegawai dari Badan Penelitian dan Pengembangan Serta Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama Republik Indonesia berkunjung ke Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang. Tujuan kedatangannya adalah untuk melakukan pengumpulan data lapangan kegiatan penelitian tentang Persepsi Umat Beragama terhadap Keberagaman di Era Media Sosial. Kegiatan pengumpulan data lapangan ini dilaksanakan di aula Kantor Kemenag Kota Singkawang dengan menghadirkan responden sekitar 60 orang yang terdiri dari Pelajar dan Masyarakat dari berbagai agama dengan memberikan lembar quisoner tentang Persepsi Umat Beragama terhadap Keberagaman di Era Media Sosial. Turut hadir pada acara ini Kepala Kantor Kemenag Kota Singkawang Drs. H. Nahruji, M.Si. Dalam sambutannya, Nahruji menyampaikan bahwa Kota Singkawang merupakan Kota yang harmonis dengan akulturasi budaya yang unik. Hal ini dikarenakan Kota Singkawang dihuni oleh penduduk yang beragam baik Etnis maupun Agama. Dengan kondisi tersebut, berdasarkan Survey Setara Institute pada tahun 2015, Kota Singkawang dinobatkan sebagai Top Rank bersama Kota Salatiga dan Pematang Siantar sebagai kota Toleransi terbaik di Indonesia. Untuk itu, ia mengajak seluruh hadirin untuk senantiasa menjaga keharmonisan yang telah tercipta di Kota Singkawang ini.
dengan harapan semua harta benda wakaf di Kota Singkawang dapat tersertifikasi mengingat masih banyaknya harta benda wakaf yang masih dikekola secara swadaya oleh masyarat yang belum disertifikasi. Dengan adanya sertifikasi harta benda
18
wakaf, maka tanah wakaf dan aset keagamaan lain akan terlindungi sehingga tidak akan hilang dan dijual serta digugat oleh ahli waris dimasa mendatang dan dapat dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemaslahatan umat.(Jk/hms)
Sementara itu, Ibnu Salman mengungkapkan bahwa peranan media sebagai instrumen komunikasi memberikan sumbangan besar terhadap mobilitas personal bahkan sosial kemasyarakatan. Pertumbuhan media masa kini telah membentuk pola pikir masyarakat. Lebih jauh lagi, media telah memberikan warna signifikan terhadap pola-pola keagaman dan keberagamaan dalam kehidupan. Ketergantungan masyarakat kepada media semakin menguat
seiring dengan pertumbuhan globalisasi yang tidak mungkin dibendung laju pertumbuhannya. Mengingat Kota Singkawang sebagai Kota Toleran terbaik di Indonesia, ia memandang sangat menarik untuk mengetahui persepsi masyarakat khususnya umat beragama terhadap keberagaman di era media sosial yang ada di Kota Singkawang.(Jk/hms)
19
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
WARTA
DAERAH
WARTA
Tingkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Penyelenggara Zakat Badiklat Keagamaan Jakarta Gelar Diklat Kompetensi Penyelenggaran Zakat MEMPAWAH_HUMAS-Badiklat Keagamaan Jakarta menyelenggarakan Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Penyelenggara Zakat bagi Penghulu dan Penyuluh Agama Islam di Ruang Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mempawah selama 5 hari, mulai tanggal 25 s.d 29 September 2017. Kegiatan yang memerlukan waktu selama 5 hari tersebut dihadiri oleh peserta sebanyak 40 orang, yang terdiri dari Kepala KUA Kecamatan, Penyuluh Fungsional PNS, dan para penyuluh honor yang ada di KUA Kecamatan. Sedangkan narasumber / widiaswara sebanyak dua orang yaitu H. Cecep
Hilman, M.Ag, Drs. Iwan Falahuddin, M.Pd, dan dibantu oleh beberapa orang panitia lainnya seperti Dr. Ir.H. Ahmad Firdaus, MM selaku penanggung jawab, H. Mulyadi, S.Pd selaku Ketua, H. Sahro Wardi, Lc selaku Bidang Akademis, Sutarno, S.Pd.I selaku Sekretaris, dan Setiawan selaku bidang sarana. Selain narasumber dari Badiklat Jakarta, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mempawah Dra. Hj. Isriyah juga turut menyampaikan materi dengan tema “Kebijakan Pembangunan Bidang Agama”, turut juga dalam penyampaian materi tersebut yaitu Kasi Administrasi Kediklatan H. Mulyadi, S.Pd materi tentang Kebijakan
Diklat Teknis Pendidikan Agama dan Keagamaan. Penyampaian materi tentang Building Learning Commitment (BLC), Pengembangan SDM dan Organisasi, Undang-undang No 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan Organisasi Pengelolaannya, Fiqih dan Zakat, Perhitungan dalam berbagai macam bentuk zakat, dan Fundraising Zakat disampaikan oleh H. Cecep Hilman, M.Ag dan Drs. Iwan Falahuddin, M.Pd selaku widiaswara. meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan Ketua Tim Diklat H. Mulyadi memaparkan bahwa tujuan diselenggarakan Diklat Teknis adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap peserta diklat untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai standar kompetensi masing-masing, menurutnya juga bahwa selama ini pelaksanaan diklat sangat minim dilaksanakan di tingkat daerah, sehingga sangat penting untuk dilakukan diklat. H. Mulyadi berharap dengan peserta sebanyak 40 orang tersebut bisa mengembangkan kompetensinya masing-masing terkait tugasnya masing-masing, sehingga mampu memberikan pelayanan dalam hal pelaksanaan sesuai dengan aturan perundang-undangan dalam bidang zakat. Metode pembelajaran dalam pelaksanaan diklat ini menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa (andragogi), selain itu ada beberapa metode lain seperti: ceramah dan tanya jawab, Demonstrasi, Diskusi, Problem Identification, Problem Solving, Resitasi, Eksplorasi, dan Micro Teaching. (Rudi_Mpw).
Guru Harus Melaksanakan Tugas Sesuai Aturan dan Perundang-Undangan yang Berlaku MEMPAWAH_HUMAS-Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mempawah H. Kamaludin (18/10/17) melakukan pembinaan terhadap Guru PNS dan Non PNS, khususnya para guru yang sudah bersertifikasi, yang bertempat di Aula MAN Mempawah Desa Sejegi Kecamatan Mempawah Timur. Titik fokus dalam pembinaan tersebut adalah mengajak serta mengingatkan semua guru akan pentingnya melaksanakan tugas sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku. “Saat ini banyak sekali peraturan-peraturan yang mengatur tentang guru, seperti UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, PP Nomor 36 Tahun 2007 tentang Penyaluran Tunjangan Profesi bagi Guru, dan lain-lain,” ujarnya. “Salah satunya adalah dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, telah diamanahkan agar semua guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional,” tegas Kamaludin, saat
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
menyampaikan materi dihadapan peserta. Kamaludin juga menjelaskan bahwa kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik, yang dibuktikan dengan ijazah dan sertifikasi keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku, selain memiliki kualifikasi akademik seorang guru juga harus memiliki beberapa kompetensi, kompetensi tersebut yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, menurutnya, aturan dalam peraturan tesebut sudah bersifat final, dan harus diterapkan oleh seorang guru. Selain menerapkan aturan dan peraturan, Kamaludin juga menyinggung masalah hak dan kewajiban sebagai seorang guru, ia meminta agar para guru tidak hanya sematamata memperhatikan haknya saja, namun kewajiban-kewajibannya selaku guru harus dilaksanakan dan diselesaikan dengan baik, selain harus tetap melakukan evaluasi diri. “Jangan sampai pernah terdengar oleh kita bahwa guru tidak menunjukkan profesionalismenya sebagai guru, tidak menunjukkan keahlian serta kreatifitasnya dalam mengajar sehari-hari, sehingga banyak siswa yang bosan dengan metode penyampaian guru,
20
dikarekan guru tidak memiliki kemampuan dalam berkreasi,” tambah Kamaludin. Kepala Seksi Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Mempawah I.Pohan, M.Pd dalam kesempatan yang sama turut menyampaikan terkait regulasi terkini mengenai update data di SIMPATIKA, ia mengatakan bahwa SIMPATIKA merupakan sebagai satusatunya sumber data di Dirjen Pendis Kementerian Agama RI yang berfungsi salah satunya sebagai pembinaan dan pengalokasian anggaran untuk pendidikan di Kementerian Agama, terutama sertifikasi guru Madrasah, menurutnya bagi guru yang tidak terupdate dalam SIMPATIKA, maka suatu saat akan mendapatkan kesulitan dalam pencarian akses data yang valid. Pelaksana pada Seksi Madrasah Mulyadi, S.Pd.I mengatakan pembinaan ini diikuti oleh peserta guru PNS dan Non PNS, yang terdiri dari MIN Galang, MIN Sui Bakau Besar Laut, MTsN Mempawah Hilir, MTsn Sungai Pinyuh, MTsN Siantan, dan MAN Mempawah, disamping itu juga dihadirkan para guru PNS Kementerian Agama yang bertugas di Madrasah swasta yang bernaung dibawah yayasan/lembaga, rata-rata para guru adalah mereka yang sudah bersertifikasi dengan jumlah 341 orang guru. (Rudi_Mpw).
DAERAH
Guru PAI Harus Berperan Aktif MEMPAWAH_HUMAS-Selasa (24/10/17), Kepala Seksi PAIS Kementerian Agama Kabupaten Mempawah Madrais, S.Ag melakukan pertemuan dengan sejumlah Guru PAI Sekolah Umum, hadir kurang lebih 210 orang Guru PAI dengan jenjang SD, SMP, SMA, di Aula Madrasah Aliyah Negeri Mempawah. Pertemuaan guru PAI tersebut dihadiri juga oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mempawah H. Kamaludin, yang didampingi oleh Kepala Seksi Madrasah Ikhwan Pohan, serta Pengawas Sekolah/Madrasah yakni Drs. Bustoni, M.Pd Saat memberikan pengantar, H. Kamaludin menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh Guru PAI di wilayah Kabupaten Mempawah, yang telah berperan aktif dalam proses peningkatan prestasi belajar siswa, ia juga menekankan agar para guru selalu bersemangat dalam mengajar, “saya mengingatkan agar peran aktif kepala sekolah dan semua guru perlu ditingkatkan, agar tujuan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik”, pinta Kamaludin. Sementara itu Kepala Seksi PAIS Madrais saat memotivasi para guru PAIS, menyampaikan agar semua guru PAI dapat melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya, berkaitan dengan TPG ia juga memohon agar dalam hal proses pencairannya sesuai dengan juknis yang ada, terutama yang berkaitan segala persyaratan pencairan, evaluasi, maupun pelaporannya. Kewajiban untuk melaksanakan pembelajaran selama 24 jam mengajar juga menjadi kewajiban yang selalu diingatkan setiap kali pertemuan antara Kepala Seksi Madrasah dan guru PAI, baik pertemuan KKG pada Sekolah Dasar, maupun MGMP pada Sekolah Menengah Pertama. Madrais mengingatkan bahwa untuk mendukung terlaksananya pencairan serta pelaporan pada pelaksanaan TPG guru PAI, ia selalu memohon agar semua guru menyimpan absen hadir, selain itu SKMT dan SKBK harus sesuai dan update, sehingga tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan pada saat pelaksanaan pembayaran TPG
terhadap masing-masing guru PAI. Kewajiban validasi data EMIS PAIS oleh masing-masing guru, telah menjadi target yang harus diperhatikan dan diisi dengan benar sesuai dengan data yang diperoleh oleh guru PAIS, dan yang tidak kalah pentingnya adalah semua guru harus mengverval simpatikanya agar tidak bermasalah di kemudian hari. Pada kesempatan yang sama, Amran selaku pelaksanaka pada Seksi PAIS mengatakan bahwa SIMPATIKA merupakan satu-satunya sumber data di Dirjen Pendis Kementerian Agama RI yang berfungsi sebagai pembinaan dan pengalokasian anggaran untuk pendidikan di Kementerian Agama, terutama sertifikasi guru Madrasah, bahkan guru PAIS. (Rudi_Mpw).
MGMP KKM MTs Mempawah Hilir Selenggarakan Workshop K.13
MEMPAWAH_HUMAS-Sehubungan dengan pemberlakuan Kurikulum 2013, Beberapa Madrasah di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Mempawah melalui Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) KKM MTsN Mempawah Hilir menyelenggarakan Kegiatan Workshop Kurikulum 13, yang diikuti sebanyak 40 peserta dari 20 Madrasah Tsanawiyah Negeri di lingkungan KKM MTsN Mempawah Hilir yang berlangsung pada hari Rabu, 25 Oktober 2017 di MTs Al Khairiyah Sungai Bundung Kecamatan Sungai Kunyit. Kegiatan ini merupakan kegiatan lan-
jutan dari Workshop Kurikulum 13, dimana sebelumnya pernah dilaksanakan 2 bulan yang lalu di MTsN Mempawah Hilir. Selain itu ada beberapa tambahan materi lainnya, salah satunya adalah materi yang berkaitan tentang penilaian K.13, dan aplikasi pengisian raport K.13, dimana semua peserta telah dikenalkan satu persatu oleh narasumber, dengan harapan dapat diaplikasikan oleh masing-masing guru pada semua Madrasah Tsanawiyah di lingkungan Kabupaten Mempawah. Kegiatan tersebut telah menghadirkan Widyaswara dari LPMP Provinsi Kaliman-
21
tan Barat yaitu Ibu Dr. Hj. Herlina, M.Pd, yang didampingi oleh Pengawas Madrasah. Selain Widyaswara, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mempawah H. Kamaludin juga turut menyampaikan pesan yang berkaitan dengan K.13, ia mengatakan bahwa Kurikulum 2013 bertujuan untuk memberikan ilmu pengetahuan secara utuh kepada siswa, menekankan pada keaktifan siswa dalam menemukan konsep pelajaran, sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator. “Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik diberikan ruang untuk menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat, dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar, selain itu mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual, sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik”, ungkap H. Kamaludin. Tampak beberapa guru sedang memanfaatkan kegiatan tersebut dalam rangka saling tukar-menukar konsep dan pengalaman dengan narasumber, selain itu kegiatan tersebut diberikan waktu untuk interaktip antara narasumber dan peserta dengan menanyakan sesuatu yang dianggap oleh sebagian guru belum dipahami. (Rudi_Mpw)
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
WARTA
DAERAH
WARTA
Jaga Toleransi Beragama, FKUB Harus Berperan Aktif LANDAK_HUMAS - Selasa (14/11), sejumlah tokoh lintas agama di Kabupaten Landak mengikuti kegiatan pembinaan kerukunan umat beragama yang digelar oleh Kantor Kemenag Landak. Kegiatan itu dilaksanakan di hotel hanura ngabang dibuka langsung Kepala Kantor Kemenag Landak, H. Muhammad Natsir. Kegiatan pembinaan ini pun menampilkan dua narasumber yakni, Kabiro Urusan Keuangan dan Akademik IAIN Pontianak, H. Syahrul Yadi dan Komunitas Peduli Keragaman Anak Bangsa Kalbar, H. Romawi Martin. Kepala Kantor Kemenag Landak, H. Muhammad Natsir meminta kepada para tokoh lintas agama di Landak supaya bisa mengajak masyarakat untuk menjaga keharmonisan antar umat beragama, khususnya di Landak. Sebab, tokoh agama inilah yang sehari-harinya berada ditengah-tengah masyarakat. “Kita berharap para tokoh agama dan tokoh masyarakat bisa terus menerus memberikan himbauan kepada masyarakat untuk terus menjalin keharmonisan hidup antar umat beragama di Landak ini. Tentunya melalui sentuhan-sentuhan keagamaan, sehingga ada kesejukan antar kerukunan hidup beragama di Landak ini, “ ujar Natsir ditemui usai membuka kegiatan. Ia berharap, dengan adanya himbauan tersebut, jika ada sesuatu kejadian yang berbau SARA ditengah-tengah masyarakat, tentunya masyarakat bisa menghadapinya dengan bijak dan tenang. “Hal ini dikarenakan adanya pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama secara terus menerus yang dilakukan para tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada,” ucap Natsir. Demikian juga dengan pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Landak yang terdiri dari lintas agama supaya bisa membantu pemerintah untuk terus mewujudkan kerukunan hidup antar umat
beragama di Landak. Selain itu, Kemenag Landak juga terus melakukan pembinaan umat beragama secara rutin. “Terus berikan himbauan kepada masyarakat supaya tetap memelihara kerukunan hidup beragama di Landak ini,” pintanya kemudian. Sementara itu, salah satu narasumber, H. Syahrulyadi mengatakan, para tokoh agama dan tokoh masyarakat memang menyatu di FKUB, tapi terpisah. “Artinya, FKUB pasti tokoh agama. Tetapi kalau tokoh agama belum tentu FKUB. FKUB inikan hanya merupakan wadah organisasi yang menaungi semua agama di Indonesia,” ujar Syahrul Yadi. Ia berharap FKUB untuk menerapkan pendekatan dengan melakukan sejumlah upaya dalam mewujudkan kerukunan antar hidup beragama. “Upaya yang harus dilakukan yakni, saling kenal mengenal, saling bekerjasama, saling melindungi dan toleransi diantar umat beragama. Kita di Landak khususnya dan Kalbar umumnya, meskipun berbedabeda agama dan suku, tapi harus tetap
satu dengan menjunjung tinggi empar pilar kebangsaan yaitu, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI,” pinta mantan Kepala Kanwil Kemenag Kalbar ini. Selain menampilkan narasumber Syahrulyadi, ditampilkan juga narasumber lainnya yakni, dari Komunitas Peduli Keragaman Anak Bangsa Kalbar, H. Romawi Martin. Sedangkan tema yang diusung dalam kegiatan tersebut yakni, peranan tokoh agama dalam rangka mewujudkan kerukunan umat beragama yang berkualitas dan berkesinambungan. Salah satu tokoh agama Katolik yang mengikuti kegiatan tersebut, Syaidina menyambut baik digelarnya kegiatan pembinaan kerukunan umat beragama tersebut. “Dengan adanya pembinaan secara rutin ini, sampai sekarang kehidupan antar umat beragama di Landak dapat berjalan dengan baik. Kita di Landak belum pernah ada konflik agama. Ini dikarenakan kita tetap menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan serta toleransi antar umat beragama,” aku tokoh masyarakat Dayak ini.
(Irvansuri/pendis)
Bupati Bengkayang dan Kanwil Kemenag Letakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Babul Jannah BENGKAYANG_HUMAS-Jum’at (15/9) pagi hari menjelang siang masyarakat muslim di dusun teluk banjar, desa Sungai Raya, Kec. Sungai Raya Kepulauan berkumpul di masjid Babul Jannah untuk menyaksikan prosesi peletakan batu pertama, pembangunan ulang masjid Babul Jannah. Prosesi peletakan batu pertama ini dihadiri oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, Bupati Bengkayang Suraydman Gidot, M.Pd , Plh. Kepala Kankemenag Bengkayang serta tokoh agama dan masyarakat muslim di dusun teluk banjar, desa Sungai Raya, Kec. Sungai Raya Kepulauan. Menurut ketua panitia pembangunan masjid Babul Jannah, pembangunan masjid ini sangat diperlukan mengingat kapasitas masjid yang melebihi daya tampungnya terhadap jamaah yang melaksanakan ibadah. Ketua panitia juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah berpartisipasi dalam pembangunan, baik itu berupa harta, tenaga, waktu serta pikirannya. Dalam sambutannya Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, mengajak agar masyarakat ikut serta dalam proses pembangunan masjid ini, tidak hanya menyisihkan sebagian harta, tenaga juga sangat diperlukan dalam proses pembangunan. Jangan segan membantu proses pembangunan masjid karena masjid ini merupakan milik kita bersama.
Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot, M.Pd mengatakan dalam sambutannya sangat mendukung dalam proses pembangunan rumah ibadah ini, karena rumah ibadah merupakan hal yang mutlak dan penting dalam kehidupan sehari-hari dan juga merupakan tempat untuk mendidik putra-putri dalam menumbuhkan pemahaman agama yang baik. Peletakan batu
BENGKAYANG_HUMAS-Rabu (20/9) Bimas Katolik kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang menyelenggarakan kegiatan pembinaan bagi guru-guru agama Katolik tingkat SMP. Kegiatan yang diselenggarakan di aula kantor Kemenag Bengkayang ini diikuti oleh guru-guru agama Katolik tingkat SMP diseluruh Bengkayang. Kegiatan yang dimulai pada pukul 10.00 ini dibuka langsung oleh Kasi Bimas Katolik Petrus Ipik, S.H. setelah membuka acara Ipik langsung memberikan arahan kepada para guru. Pada kesempatan kali ini tidak semua guru-guru yang diundang sempat hadir, namun hal itu tidak menghilangkan semangat guru-guru yang telah datang. “Materi agama yang diberikan kepada siswa harus dapat membentuk karakter siswa yang baik, agar kedepannya menjadi pemeluk agama yang dapat dijadikan teladan,” jelas Petrus Ipik. Usai memberikan arahan serta pembinaan, para guru agama katolik dipersilahkan untuk memberikan tanggapan dan pertanyaan yang selain dijawab oleh Kasi Bimas Katolik, juga dari Penyuluh Agama katolik. Segala permasalahan yang dihadapi guru-guru juga sempat didiskusikan serta dicarikan solusi yang terbaik. (Akhzari)
Terkumpul 163 Ekor Sapi dan 189 Ekor Kambing
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
Menurut pantauan di sejumlah tempat tidak ada perebutan dalam pembagian daging hewan, dari mulai penyembelihan hingga pembagian daging qurban semuanya berlangung tertib dan damai sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Kepala kantor Kemenag Bengkayang juga turut berpartisipasi dalam kegiatan penyembelihan hewan qurban tak jauh dari kediamannya bersama-sama dengan warga lainnya. Seperti tahun yang lalu, Pemda Kabupaten Bengkayang tiap hari Raya Idul Adha juga menyumbangkan sapi yang dibagikan ke hampir tiap kecamatan yang ada di daerah Kabupaten Bengkayang. Idul Adha tahun ini Pemda Kabupaten Bengkayang Menyumbangkan 22 ekor sapi. (Akhzari)
22
pertama dilakukan bersama-sama oleh Bupati Bengkayang, Kepala Kanwil Kemenag Prov. Kalbar, Plh. Kankemenag Bengkayang dan disaksikan oleh masyarakat muslim di dusun teluk banjar, desa Sungai Raya, Kec. Sungai Raya Kepulauan beserta tokoh agama dan masyarakat setempat. Peletakan batu pertama usai sebelum waktu Jum’atan. (Akhzari)
Pembinaan Guru Agama Katolik
Penyembelihan Hewan Qurban Meningkat BENGKAYANG_HUMAS - Senin (3/9) Hampir setiap tahun penyembelihan hewan qurban di hampir seluruh daerah di Indonesia selalu banyak jumlahnya, dan disebarkan kepada yang berhak menerimanya. Untuk tahun ini di Kabupaten Bengkayang telah disembelih 163 ekor sapi dan 189 ekor kambing, yang tersebar nyaris merata ditiap kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkayang. Untuk penyembelihan hingga pembagian daging ada yang berbeda hari dalam pelaksanaanya, ada yang melaksanakan pada hari Jum’at (1/9) setelah sholat idul adha, ada pula yang melaksanakannya pada hari Sabtu (2/9). Namun di Kecamatan Bengkayang sendiri mayoritas melaksanakannya pada hari sabtu.
DAERAH
23
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
WARTA
DAERAH
WARTA
Pramuka MAN IC, Juara JOTA JOTI 2017 SAMBAS_HUMAS-MAN Insan Cendekia Sambas, Seru!!! Demikian ungkapan yang terlontar dari 20 Peserta Jamboree On The Air – Jamboree On The Internet (JOTA – JOTI) Tahun 2017 dari Pangkalan MAN Insan Cendekia Sambas yang bergabung mengikuti kegiatan tersebut melalui stasiun JID 3ID48U milik Kwartir Cabang Sambas, Sabtu (21/10/2017) malam. Ka Kwarcab Sambas H. Sudarto Eka Putra, mengungkapkan bahwa JOTA-JOTI 2017 dilaksanakan secara serentak di seluruh dunia pada tanggal 20 s.d. 22 Oktober 2017. Kegiatan tersebut merupakan acara internasional resmi dari Organisasi Dunia Gerakan Pramuka. “Ini merupakan kegiatan resmi bertaraf internasional. Dan kegiatan tahun ini merupakan keikutsertaan kami yang ke-enam kalinya” ungkapnya. Dalam pantauan hingga berita ini diturunkan, peserta masih antusias mengikuti kegiatan tersebut. Bahkan karena keasyikan, sebagian besar diantara mereka mengaku tidak tahu jika waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 Wita. Sebagian besar diatara mereka bahkan mengaku telah melakukan chatting dengan anggota kepanduan dari berbagai dunia.
“Saya sudah chat dengan anggota Pandu dari Turki, Palestina, Afrika Selatan, dan Australia” ungkap Riskiansyah, salah seorang peserta. Sementara itu, Gati Estuninggusti salah seorang peserta juga mengungkapkan perasaannya bahwa berkomunikasi dengan anggota pandu dari penjuru dunia, meski melalui chat membuat dirinya melupakan segala-galanya yang bersifat pribadi, diantaranya rasa kantuk, rasa lapar, bahkan rasa sakit dan pegal. “Kutunduk tak pernah teralihkan, setia pada layar, mengabaikan rasa sakit, mengabaikan rasa pegal, kutatap layar handphoneku yang memancarkan cahaya, hanya demi chatting dengan teman baru yang berasal dari be-
SAMBAS_HUMAS-MAN IC Sambas adakan kegiatan ESQ dan Outbond sabtu,16 september 2017. Siswa/i MAN Insan Cendekia Sambas melakukan rihlah. Rihlah merupakan rentetan agenda bulanan yang diadakan oleh MAN Insan Cendekia Sambas. Rihlah kali ini berkunjung ke Pantai Lotai yang bertempat di Singkawang, Kalimantan Barat. Kegiatan ini berlangsung selama 1 hari 1 malam. Di awali dengan pelepasan oleh kepala Madrasah Man Insan Cendekia Sambas Muridin,M.Ag di lapangan. Dalam sambutan pelepasan tersebut harapan kepala madrasah agar siswa/i yang mengikuti rihlah ini dapat mempererat tali ukhuwah antara siswa dan guru. Dalam pelepasan itu juga tampak dewan guru yang hadir untuk mendampingi siswa/i selama kegiatan rihlah berlangsung. Kegiatan ini melibatkan semua siswa/i, pembina asrama dan dewan guru untuk berangkat. Keberangkatan ke Singkawang menggunakan 5 bis yang mana antara bis laki-laki dan perempuan di pisah. Keberangakatan menuju pantai lotai sekitar kurang lebih pukul 07.00 WIB, dan sampai di Pantai Lotai sekitar pukul 10.40 WIB. Di pantai Lotai diisi oleh pemateri
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
dari muda cendekia trainer. Sambutan hangat dari muda cendekia trainer mengiringi pembukaan acara kunjungan kali ini. Pembukaan di isi oleh Zikriadi selaku ketua Muda Cendekia Trainer. “Harapan saya dengan adik-adik berkunjung ke sini yang tadinya 80 dengan belajar di sini mendapatkan nilai 90,” ujarnya mengawali sambutan. Adapun outbond di Pantai Lotai ialah siswa/i di ajarkan memanah, menemukan harta karun, Muhasabah, shalat tahajjud berjama’ah, tahfidz . Adapun pengertian Outbound itu adalah suatu bentuk dari pembelajaran segala ilmu terapan yang disulasikan dan dilakukan di alam terbuka atau tertutup dengan bentuk permainan yang efektif, yang menggabungkan antara intelegensia, fisik dan mental. Adapun tujuan dari diadakannya kegiatan Out Bond adalah sebagai berikut : 1. Team building Team building adalah bentuk dari peningkatan hubungan kerjasama, solid, sinergi dan kekompakan tim atau kelompok. 2. Team work Team work adalah suatu bentuk kerjasama tim untuk mencapai tujuan bersama
24
Kepala Kankemenag Buka Gema Madrasah
lahan bumi yang sebelumnya tak kukenal,” ungkapnya dengan nada puitis. Keseruan lain diungkapkan oleh, Fadli Ilmi Akmal, Dirinya mengaku dalam hitungan waktu 60 menit telah mendapatkan teman chat sebanyak 28 orang dari Negara yang berbeda-beda. Hal tersebut dibuktikan dari lembar Log Sheet JamPuz 2017 yang dimilikinya cepat terisi full. Atas kecekatannya mencari teman tercepat, dirinya diapresiasi dan mendapatkan Juara 1 Pengumpul JID Terbanyak dengan 436 Poin, dan di susul oleh Alyaa ULhaq juara III dengan jumlah 326 Point, jadi MAN IC Sambas Juarai Lomba JID JOTA JOTI 2017. (ded/hmsic)
Pererat Tali Ukhuwah Siswa dan Guru, MAN IC Sambas Adakan ESQ dan OUT BOND 3. Komunikasi. Komunikasi adalah suatu proses dan tata cara menyampaikan informasi yang tepat kepada seseorang maupun kelompok. 4. Leadhersip Leadership adalah kekuatan proses dalam mempengaruhi seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang di inginkan. 5. Konsentrasi Kosentrasi adalah proses peningkatan daya fokus dan daya ingat fikiran seseorang terhadap sesuatu. 6. Kreatifvitas Kretivitas adalah suatu proses peningkatan suatu daya cipta atau ide baru untuk dikembangkan. 7. Strategi Planning Strategi planning adalah suatu perencanaan dari segi manajemen untuk mencapai sasaran atau tujuan. 8. Analisisa Analisis adalah kemampuan untuk menelaah dan menyelidiki sesuatu sehingga mudah dipahami dan dipecahakan. 9. Conviden Covidence adalah peningkatan percaya diri terhadap kemampuan yang di milikinya. Manfaat outbound sebagai berikut: 1. Menjalin Silahturahmi antar Siswa MAN Insan /cendekia Sambas 2. Melepas penat atau kejenuhan rutinitas di Asrama 3. Mendapatkan ilmu materi yang diisipkan dalam permainan outbound 4. Lebih mengenal lingkungan 5. Membangun percaya diri para Siswa 6. Menganalisa kemampuan seseorang untuk keperluan manajemen Setelah seharian melaksanakan kegiatan Out Bond tersebut untuk menghilangkan kepenatan dan menjalin silaturrahim diadakan Malam keakraban yang di isi dengan perkenalan dari panitia muda cendekia trainer, dan di lanjutkan makan malam nasi liwet semakin mempererat dan mendekatkan antara siswa dan guru. Terlihat sumringah siswa/i menikmati outbond di Pantai Lotai. (Dedi. S_Humas MAN IC
DAERAH
SAMBAS_HUMAS- Gema Madrasah IV 2017 yang digelar di MTs Negeri Semparuk resmi dibuka. Acara tersebut berlangsung mulai tanggal 12 – 14 Oktober 2017 di komplek MTS N Semapruk. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Madrasah ( KKM ) MTs se-Kabuapten Sambas yang terdiri dari 2 KKM, yaitu KKM MTs Negeri Pemangkat yang membawahi 5 madrasah diketuai oleh Drs. Suhaimi. KKM MTs Negeri Semparuk yang membawahi 22 Madrasah yang diketuai oleh Iskandar, S.Pd.I melaksanakan agenda rutin tahunan, yaitu “GEMA MADRASAH TSANAWIYAH KE-IV SE-KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2017”. Adapun seluruh kontingen yang ikut serta sebanyak 26 Madrasah Tsanawiyah se- Kabupaten Sambas dengan jumlah peserta beserta seluruh Kamad MTs dan official 1.767 orang. Kegiatan GEMA MADRASAH TSANAWIYAH merupakan ajang kompetisi antar siswa/siswi MTs se-Kabupaten Sambas. Acara
tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sambas yaitu H. Sipni, S.Pd.I, M.Pd. Dalam sambutannya beliau mengatakan, bahwa dalam ajang Gema Madrasah ke IV Tahun 2017 ini, para peserta diminta untuk mengedepankan integritas dan sportifitas. “Tentu harus dengan integritas, sportifitas. Diharapkan ajang ini juga dapat meningkatkan pendidikan karakter,” katanya. Mereka / para peserta tak lain adalah para juara di masing-masing madrasah. Kepala MTS N Semparuk, Iskandar, S.Pd.I selaku ketua Panitia ,mengatakan dalam kegiatan ini diharapkan diperoleh bibit unggul dalam hal olahraga, science, kreasi seni, karya ilmiah dari peserta didik di lingkungan madrasah. Peserta yang dikirim tidak hanya berprestasi dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki karakter yang layak dikirim sebagai duta madrasah, katanya. Adapun cabang-cabang yang diperlombakan sebanyak 12 cabang yang terdiri dari : 1. MTQ putra/i; 2. Hifzil Qur’an Juz 30 putra/putri; 3. Khatil Qur’an putra/purtri; 4. Syarhil Qur’an; 5. Pidato Bahasa Arab putra/putri; 6. Bola Volly putra/putri; 7. Tenis meja putra/putri; 8. Bulu tangkis tunggal putra/putri; 9. Atletik (lari 100 m) putra/putri; 10. Atletik (lari 400 m) putra/putri 11. Catur putra/ putri; 12. Pramuka (Halang Rintang/HR dan P3K) beregu putra/ putri; serta dimeriahkan dengan acara Pentas Seni ( PENSI ) dari setiap madrasah. Tujuan utama pelaksanaan kegiatan GEMA MADRASAH TSANAWIYAH adalah SILATURAHIM sekaligus untuk menyiapkan dan menjaring siswa/i MTs se-Kabupaten Sambas yang punya potensi untuk diikutsertakan dalam ajang yang dilombakan pada kegiatan AKSIOMA maupun ajang MTQ dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, maupun nasional. Dari semua lomba yang dipertandingkan berjalan sangat kompetitif dari awal kegiatan sampai akhir. Setiap peserta yang menjadi pemenang di setiap cabang yang dipertandingkan diberikan sertifikat/piagam dan tropi. Dalam kegiatan tersebut juga memperebutkan 2 PIALA BERGILIR, yaitu Piala dari KKM MTs se-Kabupaten Sambas dan PIALA BERGILIR Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sambas. Pada kegiatan “GEMA MADRASAH TSANAWIYAH KE-IV SEKABUPATEN SAMBAS TAHUN 2017” kedua Piala Bergilir berhasil diboyong Ponpes Muhammad Basuni Imran Sambas. Untuk acara “GEMA MADRASAH TSANAWIYAH KABUPATEN SAMBAS KE-V TAHUN 2018” Insya Allah akan dilaksanakan di salah satu MTs yaitu MTs Negeri Pemangkat atau MTs Negeri Jawai. “LEBIH BAIK MADRASAH….MADRASAH LEBIH BAIK” (Dedi_MAN IC)
Mempertahankan Toleransi dan Kerukunan
FKUB Sekadau Gelar Dialog Keagamaan
SEKADAU_HUMAS-Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sekadau mengadakan dialog lintas agama yang dilaksanakan di Gedung Ketak-ketik Jl. Merdeka Selatan, Sabtu (9/9/2017). Bupati Sekadau Rupinus, S.H., M.Si dalam arahannya mengharapkan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat untuk dapat menjaga kerukunan umat beragama. Ia ingin tokoh agama di kabupaten sekadau memiliki komitmen NKRI harga mati. Dengan dialog diharapkan pula dapat menghasilkan komitmen untuk tetap mempertahankan toleransi dan kerukunan, menjaga selalu kerukunan di Kabupaten Sekadau. Karena selama ini hubungan harmonis antar agama sangat baik, dan dalam menjalankan kehidupan beragama, ucapnya. Sementara ketua FKUB Kabupaten Sekadau H. Isnaini mengajak peserta Yang hadir untuk selalu menjaga kedamaian dan ketentraman. Dijelaskannya FKUB bertugas membantu pemerintah Daerah menjaga kerukunan umat beragama.Ia mengharapkan agar ada perhatian dari pemerintah daerah terutama mengenai sarana prasarana. Dialog yang di buka Bupati Sekadau tersebut di hadiri sejumlah tokoh lintas agama dan ormas keagamaan, sedangkan narasumber menghadirkan Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Kalimantan Barat Drs. H. Syahrulyadi, M. SI dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sekadau H. Darohman, S. Ag. M. SI , dan dari Kepolisian. (Andre)
Sambas)
25
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
WARTA
DAERAH
WARTA
MUI Sekadau Peduli Daqing Halal dan Sehat
DAERAH
Jamaah Haji Sekadau Tiba di Tanah Air
Sosialisasi Pemotongan Hewan Qurban dan Hewan Konsumsi Secara Syar’i
SEKADAU-HUMAS-Selesainya fase puncak haji menandai akan segera dimulainya proses pemulangan jemaah haji Indonesia termasuk jamaah haji Kabupaten Sekadau. Penyelenggara haji umrah Kemenag Sekadau Abdillah senin (18/9/2017) mengatakan Jamaah Haji Kabupaten Sekadau akan berangkat dari Jeddah dan terbang ke Tanah Air. Jamaah haji sekadau yang tergabung dalam kloter 12 akan tiba rabu (20/9/2017). Dari Embarkasi Batam jamaah akan masuk asrama haji pada pukul 11.25 wib. Selanjutnya dari asrama haji batam pukul 12.50 wib dan menuju pontianak pada jam 14.50 wib. Abdillah menambahkan Ia bersama Kepala Kantor Kemenag Sekadau H. Darohman, S. Ag. M. SI dan Kasubbag TU turut menyambut kepulangan jamaah haji di Embarkasi batam. Lebih lanjut Abdillah menuturkan Jemaah haji akan menerima Air Zamzam sebanyak 5 liter pada saat kedatangan di asrama haji.
Dari jumlah semula 58 jamaah yang berangkat, satu orang jamaah haji meninggal dunia saat berada di tanah suci. “Jamaah bernama Halimah Bin Abdul Saad
Nawi berusia 66 tahun berasal dari kecamatan Belitang. Ia meninggal setelah melaksanakan prosesi ibadah haji di mekkah,” kata Abdillah. (Andre)
Bupati Sambut Kedatangan Jamaah Haji
SEKADAU_HUMAS-Minggu (10/9/2017) bertempat di Aula Kantor Camat Nanga Taman berlangsung Sosialisasi pemotongan hewan qurban dan hewan konsumsi secara syar’i. Kegiatan yang di gawangi MUI Kabupaten itu dihadiri penjual daging dan pengurus masjid di Kecamatan Sekadau Hulu, Nanga Taman, Nanga Mahap. Tampil sebagai narasumber bersama Dinas Kesehatan, Pertanian Peternakan dan Ketua MUI serta Kepala Kemenag Sekadau H. Da-
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
rohman, S Ag. M. SI. Bupati Sekadau Rupinus, SH. MH saat membuka acara mengapresiasi kegiatan yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sekadau. Kepada peserta ia berpesan untuk mengikuti sosialisasi dengan sungguh-sungguh, agar mengetahui tata cara pemotongan hewan qurban dan hewan konsumsi secara syar’i. Kedepan dirinya berharap setelah mengikuti untuk dapat mensosialisasikan hasil yang di peroleh kepada masyarakat di sekitar
26
tempat tinggal peserta. Sosialisasi pemotongan hewan qurban dan hewan Konsumsi bertujuan memberikan pengetahuan bagaimana cara memotong daging qurban dengan hukum islam agar mendapatkan daging yang Aman, Sehat, Utuh, Hvalal. Selain itu kegiatan juga merupakan bentuk pembinaan dan bimbingan kepada tukang jagal dan penjual,ujar ketua Panitia, Anwar. (Andre)
SEKADAU_HUMAS-Bertepatan tahun baru islam 1439 H jamaah haji Kabupaten Sekadau akhirnya kembali setelah melaksanakan rukun Islam kelima. Kamis 21/9/2017) Pukul 07.00 wib bertempat di masjid Al Falah rombongan di sambut ribuan keluarga dan masyarakat yang antusias menyambut kedatangan jamaah. Bupati Sekadau Rupinus, SH. MH di dampingi Kepala Kementerian Agama H. Darohman, S. Ag. MS. I, Kapolres yang baru AKBP Anggon Salazar Tarmizi dan Ketua ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) H. Isnaini hadir menyambut kedatangan jamaah haji. Rupinus dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran keberangkatan hingga kepulangan jamaah haji. Selamat datang kembali berkumpul bersama keluarga. Dikatakannya Ia sering berkomunikasi via WA dengan ketua rombongan Zakaria guna mempertanyakan kondisi jamaah Kabupaten Sekadau. Bupati atas nama Pemkab Sekadau turut berdukacita kepada satu jamaah haji yang meninggal dunia. Mudah-mudahan dengan doa para jemaah haji, Kabupaten Sekadau selalu aman dan kondusif, sesuai keinginan kita bersama,”tuturnya. Berikutnya Ketua rombongan zakaria umar mengatakan Jamaah haji sekadau sebelumnya berjumlah 58 dan kembali 57 di karenakan satu jamaah meninggal dunia bernama Halimah Bin Abdul Saad Nawi berusia 66 tahun berasal dari kecamatan Belitang. Di kisahkannya satu jamaah yang meninggal di karenakan sakit, sebelumnya sempat mendapat perawatan di rumah sakit king abdul azis dan di kebumikan rahmatan blok 22. Lebih lanjut di jelaskan pesan dari dinas kesehatan bahwa Jamaah haji, setelah
21 hari untuk aktif memeriksakan kesehatan. Hal itu untuk antisipasi jika ada virus atau penyakit yang bisa dianggap menular.Sebagai bentuk deteksi dini melakukan tindakan pengawasan atau pengobatan. Selanjutnya kepala kemenag sekadau H. Darohman, S. Ag. mengucapkan selamat datang di Kabupaten sekadau kepada haji dan hajjah. Kepada para jamaah haji Ia
27
berharap menjadikan momentun tersebut untuk dapat menjaga kemabruran hajinya. “Mari jadikan Haji sebagai haji yang mabrur, pergi dengan berbagai persiapan semoga tetap menjaga haji tetap mabrur. Jaga selalu ukhuwah islamiah basyariah dan ukhuwah wathoniyah dengan menjadi anggota Ikatan persaudaraan haji (IPHI) Kabupaten Sekadau,” harapnya. (Andre) Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
Lensa
Harmoni
Lensa
Harmoni
Penghargaan dari Menteri Agama RI kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalbar yang mendapat Pering‑ kat Pertama di bidang Pelaporan Keuangan Tahun 2016.
Penyambutan Jamaah Haji Kalbar kloter 12 di Debarkasi Ba‑ tam. Para petugas sedang mendata dan menghitung koper Jamaah Haji Kloter 12 yang baru saja tiba, rabu (20/09) dini hari.
Sembilan pejabat eselon 3 di lingkungan Kantor Wilayah Ke‑ menterian Agama Prov. Kalbar yang baru dilantik didampingi istri berfoto bersama Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, senin,9 Oktober 2017
Sambas ‑ Peresmian Patung Dewi Kwan Im Vihara Dharma Buddha Bhavana dengan tinggi kurang lebih mencapai 3 meter oleh Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Prov. Kalbar, Saryono, selasa (10/10/2017). Turut hadir Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili, Walikota Singkawang Tjai Chui Mie, Kaplosek Kab. Sambas, serta tokoh agama dan masyarakat setempat.
Kabag Evaluasi Kinerja Organisasi dan Fasilitasi Hasil Pengawasan Biro Organisasi dan Tata Laksana Kementerian Agama RI, Fajar Adhy Nugroho saat menyampaikan sambu‑ tan di acara pembukaan Bimtek Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Kalbar, bertempat di Aula 1, Selasa (03/10/2017).
Kepala Kankemenag Kota Pontianak Drs H Azharuddin Nawawi mendampingi Wali Kota Pontianak menerima Pia‑ gam MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk dua kegiatan Peringatan Hari Jadi Kota Pontianak Ke-246, Sabtu, 14 Oktober 2017. Rekor MURI pertama adalah peserta Khata‑ man AlQuran Massal sebanyak 27 ribu lebih peserta, yang sebelumnya dipegang oleh Kab. Musi Rawas sebanyak 12.500 peserta. Kedua, adalah pokok telok terbanyak dengan total 2.369 pokok telok. Jumlah tersebut memecahkan rekor sebelumnya yang dicatat Kabupaten Indragiri Hilir sebanyak 2.025 pokok telok.
Sosialisasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Penerangan Agama Islam Tahun 2017 diselenggarakan oleh Bidang Pe‑ nais Zawa Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Kalbar dari tanggal 5 s/d 7 September 2017 bertempat di Hotel Neo Pontianak.
Perpisahan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Kalbar, Ny.Hj.Nurmardiah Syahrul Yadi bertempat di Aula 2, Senin (16/10/2017).
Kloter 14 Tiba Di Tanah Air Sesuai Jadwal di Debarkasi Batam. Petugas Kloter 14 berfoto bersama dengan Panitia Penyambutan Haji dari Kanwil Kemenag Kalbar setibanya di Aula Asrama Haji Batam, Kamis 21/9/2017.
MEMPAWAH_Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mem‑ pawah melaksanakan acara pisah sambut Kepala Kantor yang lama Dra.Hj.Isriyah dengan kepala Kantor yang baru H. Kamaludin, S.Pd.I di Mess Candramidi Jl. Gusti Mahammad Taufiq, Kamis (19/10/17).
Kegiatan Pembinaan Motivasi Kinerja Pegawai di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat dari tanggal 20 – 22 Oktober 2017 bertempat di Wisma Nusantara Hotel and Resort Jalan Raya Pontianak – Sing‑ kawang Kabupaten Mempawah.
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
28
Kepala Subbag Informasi dan Humas Kanwil Kementerian Agama Prov. Kalbar, Dra.Hj.Sangadah mengikuti kegiatan Sosialisasi Informasi Layak Anak Prov. Kalbar, Kamis (07/09/2017).
29
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
WARTA
DAERAH
WARTA
Para Pegawai Jangan Terlena dengan Prestasi yang Diraih
Kakanwil Berikan Pembinaan Kepada ASN Kemenag Sanggau SANGGAU_HUMAS-Kegiatan Kakanwil Kemenag Kalbar Drs H Syahrul Yadi, M.Si saat kunjungan di Kabupaten Sanggau pada jumat (08/9) sangat padat. Usai memberikan pembinaan kepada pengurus FKUB Kabupaten Sanggau di pagi harinya, siangnya H Syahrul Yadi memberikan khutbah jumat di masjid Agung Al Muawanah Sanggau. Selesai sholat jumat, rehat makan dan istirahat sebentar, kemudian kegiatan dilanjutkan dengan ramah tamah dan pembinaan ASN di lingkungan Kemenag Sanggau. Dalam acara tersebut, H Syahrul Yadi menyampaikan paparan prestasi Kemenag Kabar. Ditahun 2017 ini Kemenag Kalbar bisa meraih berbagai prestasi antara lain dalam pengelolaan web,pengelolaan LKH terbaik, pengelolaan Laporan Keuangan dan pengelolaan Humas. Prestasi yang direngkuh ini tidak lepas dari dukungan dari semua lini dan pegawai yang ada di lingkungan Kemenag Kalbar. H Syahrul Yadi dalam hal ini juga memberikan acungan jempol kepada Kemenag Sanggau sebagai satker dengan prestasi Laporan SPIP terbaik di Kalbar dan tercatat selalu tepat waktu dalam memberikan Laporan Keuangan. Namun di sisi lain H Syahrul Yadi juga berpesan agar para pegawai tidak terlena dengan prestasi yang diraih ini. Karena biasanya dengan beprestasi bagus akan
banyak juga pihak-pihak yang iri. Misal isu adanya upaya pengambil alihan pengelolaan wewenang pengelolaan haji, pengelolaan Madrasah dan lainnya. Oleh karena
itu maka diharapkan semua keluarga besar kemenag tetap dalam satu barisan, kompak dan melaksanakan 5 budaya kerja.(Fathur-
Sanggau)
lik sendiri sudah bisa dimulai,” kata Daniel. Pihak penyelenggara telah menggelar pertemuan perdana dengan calon guru dan orangtua bakal siswa bersama Bimas Katolik di Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 44 Terentang pada 12 Mei 2016. Pada kesempatan itu dinyatakan SMAK ini siap menerima siswa baru dalam rentang 1 Juni hingga 1 Juli. Pada tahun-tahun awal, ruang kelas meminjam gedung SDN 44 sebagai kelas, dan penyelenggara sudah secara resmi mengajukan peminjaman gedung kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Sanggau. Karena masih meminjam gedung, proses belajar di SMAK ini akan berlangsung siang hari. Di lahan yang dihibahkan masyarakat Desa Subah, direncanakan akan dibangun sejumlah fasilitas. Tidak hanya gedung sekolah, tetapi juga asrama putra dan putri, ruangan retret, kebun dan ternak-ternak, serta fasilitas pengembangan keterampilan. Tak sebatas belajar, para siswa diarahkan untuk menjadi “garam dan terang” bagi umat Katolik di sekitar. Kelak sebagai bagian dari proses belajar, para siswa akan dibimbing menjadi kader Katolik yang berkeliling kampung mengunjungi umat, untuk memimpin ibadat, ataupun kegiatan keimanan lainnya sesuai skala mereka. “Jadi, anak didik di sini nantinya diharapkan menjadi kader Katolik yang tangguh, serta memiliki keterampilan yang memadai untuk melanjutkan kuliah atau terjun
ke masyarakat,” tambah Daniel. Lokasi lahan yang dihibahkan masyarakat itu sangat strategis, karena berada di pinggir jalan Trans Kalimantan. Jalur ini terkoneksi menuju Provinsi Kalimantan Tengah, dan juga mengarah ke negeri tetangga, Serawak Malaysia dan Brunei Darussalam. Kepala SMAK Santo Thomas, Petrus Kanisius Mu’in, mengatakan, ada 23 calon guru yang siap menjadi sukarelawan. Para guru ini berasal dari berbagai disiplin ilmu, bahkan di antaranya tercatat sebagai praktisi, sehingga diharapkan pelajaran yang disampaikan lebih menyentuh kenyataan di lapangan. “Melihat pengalaman dua SMAK yang ada di Kalimantan Barat, yaitu di Kabupaten Landak dan Bengkayang, biasanya pada tahun kedua sejak dimulai sekolah, baru bisa mulai membangun gedung,” kata Mu’in. Beberapa waktu lalu, Mu’in juga telah mengikuti Bimbingan Teknis di Bali yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bimas Katolik, untuk menyusun berbagai dokumen terkait pendirian sekolah, termasuk proposal pembangunan gedung. Proposal itu diharapkan bisa diakomodir dalam pos pembiayaan Kementerian Agama RI mulai tahun 2017. “Mungkin banyak pihak meragukan pendirian sekolah ini, tetapi itu hal yang wajar karena kami baru memulai semuanya dengan apa yang ada, bahkan tenaga guru banyak sebagai relawan. Tetapi, sekolah ini sah di bawah Kementerian Agama, tergantung bagaimana kita berjuang mewujudkan-
SANGGAU_HUMAS-Hingga saat ini, jumlah Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) yang bernaung di bawah Kementerian Agama RI di seluruh Indonesia berjumlah 22 sekolah. Untuk di Kalimantan Barat, sebelumnya sudah ada dua SMAK di Kabupaten Landak dan Bengkayang. Tahun ini, bertambah satu lagi SMAK di Kalimantan Barat, yakni SMA Santo Thomas di Dusun Terentang, Desa Subah, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau. Ini merupakan sekolah berciri khas Katolik, dengan 40 persen kurikulumnya memuat ajaran Katolik, dan 60 persen lainnya merupakan kurikulum umum.
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
30
nya,” kata Mu’in. Ada empat Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdekat dengan lokasi itu. Tahun ini SMP-SMP itu meluluskan siswa kelas 3 sekaligus potensi-potensi siswa perdana SMAK Santo Thomas. Tahun pertama dialokasikan setidaknya minimal terpenuhi 20 siswa baru, dan jika lebih dari itu justru semakin bagus. Sebab kehadiran sekolah ini bisa meringankan beban para orangtua, yang untuk menyekolahkan anaknya harus menempuh jarak cukup jauh ke pusat kecamatan. “Kiranya ini menjadi setitik terang baru bagi orang-orang di sekitar, untuk melihat masa depan generasi muda yang lebih luas. Meski berada di daerah yang relatif jauh dari perkotaan, tetapi kami memiliki harapan besar anak didik di sini nanti bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman,” harap Mu’in. Sekolah ini tak bisa berjalan sendiri. Masih dibutuhkan banyak sukarelawan dan dermawan yang merasa terketuk dan terpanggil, untuk turut mewujudkan cita-cita ini. Mu’in berharap, selain dari pemerintah, semoga banyak kalangan di mana pun berada, terketuk hatinya memberikan perhatian. Tidak semata-mata kontribusi berupa materi, tapi terlebih doa agar segala upaya memajukan pendidikan dan iman Katolik, bisa terlaksana sebaik-baiknya. Apalagi, lokasi sekolah ini bakal melingkupi masyarakat sekitar yang dominan masih hidup bersandar pada kemurahan alam. (Vitalis_Sanggau)
Kakanwil Resmikan MA Syu’latul Muna Desa Manis Raya
SMAK Santo Thomas Terentang Bersiap Memulai Tahun Ajaran Pertama Pada tahun ajaran 2016-2017 ini, SMAK Santo Thomas Terentang bersiap memulai tahun ajaran pertama. Di seluruh Kecamatan Tayan Hilir, ini akan menjadi Sekolah Mengenah Atas (SMA) kedua di daerah tersebut, karena sebelumnya sudah ada sebuah SMA Negeri. Penyelenggara Katolik Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sanggau, Daniel,S.Pd mengatakan, SMAK Santo Thomas sebenarnya telah mendapatkan izin operasional dari Direktorat Jenderal Bimas Katolik, Kementerian Agama RI pada tahun 2015. Namun karena berbagai kendala, sekolah ini baru bisa diwujudkan pada 2016. Daniel menuturkan, dari 15 kecamatan di Kabupaten Sanggau, tidak ada yang menyanggupi untuk menjadi lokasi merealisasikan sekolah ini. Kini, setelah akhirnya mengantongi rekomendari dari Uskup Keuskupan Sanggau Mgr. Giulio Mencuccini CP dan DPRD Sanggau, realisasi sekolah ini sudah di depan mata. Masyarakat di Dusun Terantang menyambut baik, tidak sebatas perkataan tetapi dengan kerelaan menghibahkan tanah seluas 2,5 hektar. “Ini akan menjadi sejarah baru bagi perkembangan Katolik di Kabupaten Sanggau. Sekolah ini dirancang sebagai Katolik Centre di kabupaten ini, yang fungsinya sebagai pusat pembinaan iman. Pelajaran agama Katolik akan lebih difokuskan secara lengkap, mulai dogma, etika moral, sejarah gereja, katakese, liturgi, yang tidak didapatkan di sekolah umum,” kata Daniel. Ia menambahkan, sekolah Katolik milik swasta sudah cukup banyak di kabupaten itu. Namun sekolah dengan ciri khas Katolik dan berada di bawah Kementerian Agama RI, baru SMAK Santo Thomaslah satu-satunya di Kabupaten Sanggau. “Karena ini baru mulai, maka dibutuhkan banyak pionir yang rela berjuang dimulai dari ketiadaan. Pada tahun kedua dan seterusnya, semoga pembangunan gedung mi-
DAERAH
SINTANG_ Humas- Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med, Ph, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Drs. H. Syahrul Yadi, M. Si didampingi Kasubbag Ortala dan Kepegawaian Kaharuddin, Plh. Kakankemang Kab. Sintang H. Nurhadi, S. HI dan Kepala Seksi Madrasah Kantor Kementerian Agama Kab. Sintang menghadiri kegiatan Peresmian Gedung MA dan Pembangunan madrasah Tsanawiyah Syu’latul Muna
Desa Manis Raya Kecamatan Sepauk Kab. Sintang pada hari Minggu 10 September 2017. Yayasan Syu’latul Muna yang bergerak dibidang Pendidikan Formal tingkat RA, MI, MTs dan MA dibawah naungan Kantor Kementerian Agama berlokasi di Desa Manis Raya Kecamatan Sepauk Kab. Sintang Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Drs. H. Syahrul Yadi, M. Si mengatakan bahwa Ke-
31
menterian Agama sangat mendukung pembangunan madrasah Tsanawiyah di desa Manis Raya dan hal ini dibuktikan dengan diberikannya bantuan dana yang bersumber dari DIPA Kantor Kementerian Agama Kab. Sintang Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 95.000.000,- untuk Madrasah Aliyah (MA) Syu’latul Muna dan pada hari ini akan dilakukan Pengguntingan Pita sebagai tanda diresmikannya MA Syu’latul Muna Desa Manis Raya oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat dan dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan. Madrasah Tsanawiyah Syu’latul Muna yang akan dilakukan oleh Bupati Sintang. ”Sesuatu itu tidak ada yang berat jika dilaksanakan secara bersama-sama dan penuh keikhlasan,” terang H. Syahrul Yadi Sementara itu Bupati Sintang sangat mengapresiasi pembangunan madrasah di desa Manis Raya sesuai dengan keinginan masyarakat. Dimana tujuan adanya pembangunan madrasah ini sebagai sarana untuk menangkal bahaya narkoba dan miras serta pornografi. Selanjutnya Bupati Sintang melakukan peletakan batu pertama diikuti oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat sebagai tanda dimulainya pembangunan MTs Syu’latul Muna Desa Manis Raya, yang disaksikan sejumlah tokoh masyarakat dan undangan yang hadir. ( akil, Sintang )
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
WARTA
DAERAH
WARTA
Penyuluh Agama Islam Ikuti Sosialisasi Simpenais SINTANG_HUMAS- Kantor Kementerian Agama Kab. Sintang melalui Kasi Bimas Islam menggelar Sosialisasi Sistem Informasi Manajemen Penerangan Agama Islam (SIMPENAIS) di Aula Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif ( STAIMA ) Jl. Akcaya III Sintang Hadir dalam acara Kegiatan sosialisasi SIMPENAIS tersebut Kepala Sub. Bagian Tata Usaha H. Syamsul Bahri, S. IP , Kepala Seksi serta Penyelenggara di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kab. Sintang dan diikuti sekitar 50 orang yang terdiri dari seluruh penyuluh fungsional dan penyuluh Agama Islam non PNS Kantor Kementerian Agama Kab. Sintang. Dalam sosialisasi tersebut, Kasi Bimas Islam Kantor Kemenag Kab. Sintang H. Aswad, S. IP dalam arahannya menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi dilaksanakan sebagai langkah persiapan dan pemantapan dalam melakukan pendataan lembaga penerangan keagamaan Islam yang ada di lingkungan Kantor Kemenag Kab. Sintang. Aswad kemudian bahwa SIMPENAIS ini dikembangkan untuk memudahkan dalam melakukan pendataan sistem penerangan agama Islam dan data lembaga secara online yang dapat digunakan menjadi salah satu sumber informasi agama Islam. Kembali disampaikan Aswad, Apliaksi SIMPENAIS berisi tentang 17 data-data keagamaan, diantaranya penyuluh agama PNS dan Non PNS, Majelis Taklim, Lembaga
Islam, Qari dan Qariah, Mufassir-mufassirah, Dewan Hakim, dan lain-lain. SIMPENAIS juga menyimpan data-data penyuluh by name by address yang dapat dilacak keberadaannya dan bisa terkoneksi langsung dengan para pengambil kebijakan. Oleh karena itu ia mengharapkan kepada seluruh peserta agar menyimak dengan baik materi yang diberikan sehingga nantinya
Kemenag Sintang Serahkan Bantuan Kepada GKII Efata
SINTANG_HUMAS- Agama mempunyai fungsi yang sangat penting dalam pembangunan nasional, terutama sebagai landasan moral dan etika dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Pembangunan bidang agama yang terpadu dengan pembangunan bidang bidang lain diharapkan dapat mendukung terwujudnya masyarakat Indonesia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisiplin. Maka mengacu dengan hal tersebut Kementerian Agama Kabupaten Sintang dengan Visinya Terwujudnya masyarakat Kab. Sintang
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
yang taat beragama, Profesional, berintegritas dan sejahtera lahir & batin dan Misinya Meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama dan meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama, meningkatkan kualitas pendidikan agama dan keagamaan, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa dari kelima misi ini, salah satunya yang dilaksanakan oleh Penyelenggara Kristen Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sintang yaitu dalam program peningkatan kehidupan umat beragama melalui pemberian Bantuan Langsung Rehabilitasi Sarana Peribadatan yang diserahkan Langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sintang H. Anuar Akhmad, S. Ag didampingi Penyelenggara Kristen Edy Pranoto, S. Th dan Pengawas PAK Sandel Kriantono berupa Bahan Bangunan senilai Rp. 50.000.000,- ( Lima Puluh Juta Rupiah ) Kepada Pengurus Gereja Kemah Injil Indonesia ( GKII ) Efata Desa Bonet Engkabang Kecamatan Sungai Tebelian pada hari Senin, 23 Oktober 2017. Pada kesempatan tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama menegaskan bahwa, dana yang diberikan ini merupakan dana stimulan untuk mendorong dan merangsang Panitia Pembangunan dan Jemaat untuk proaktif serta kerjasama dalam menyelelesaikan pembangunan Gereja agar menjadi sebuah Gedung Gereja yang repsentatif guna peribadatan umat dan jemaat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Penyerahan Bantuan Rehabilitasi Rumah Ibadah tersebut, diterima langsung oleh Pimpinan Jemaat GKII Efata Pdt. Yefen BL Utan, M. Th (akil, sintang)
32
tidak hanya output kegiatan yang bagus tetapi juga outcome-nya. Diakhir penyampaiannya, tak lupa Aswad menyampaikan pesan kepada para penyuluh agama Islam agar dalam memberikan pelayanan dan pembinaan kepada masyarakat jangan sampai membuat resah dengan menanamkan faham-faham tertentu misalnya dalam hal-hal khilafiyah yang ada di masyarakat. Sementara itu Plt. KakanKemenag Kab. Sintang, H. Anuar Akhmad S. Ag yang membuka langsung Kegiatan tersebu. Dalam sambutannya Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sintang menyampaikan bahwa pendataan lembaga penerangan agama islam di setiap tempat kepenyuluhan, merupakan langkah awal untuk mengidentifikasi dan investasi potensi dakwah. Sedangkan potensi dakwah yang perlu diidentifikasi meliputi, data potensi bimbingan dan penyuluhan agama islam, lembaga kemitraan umat islam, pengembangan al qur’an dan hadits, pengembangan seni budaya islam serta publikasi dakwah dan HBI, tutur Beliau. Untuk memperoleh sebuah informasi dalam rangka identifikasi potensi dakwah, maka penyuluh harus memiliki kriteria, tidak mengharapkan sesuatu yang bersifat materi, memiliki sifat tasamuh (tenggang rasa/toleransi) dan amar ma’ruf nahi mungkar. “Dari sisi pentingnya tugas tersebut, maka untuk membantu tugas Kementerian Agama, peran penyuluh agama di tengahtengah masyarakat sangat dibutuhkan, karena merupakan ujung tombak potensi dakwah dalam rangka memberikan sebuah informasi secara lengkap dan akurat,“ tandas Anuar Akhmad. Acara sosialisasi dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Sugianto dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, selaku operator SIMPENAIS Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar. (akil, sintang)
DAERAH
Bangsa Ini Didirikan Oleh Banyak Ulama dan Santri KETAPANG_HUMAS-Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ketapang H. Ekhsan, M.Si. megucapkan terima kasih dan selamat atas terlaksananya acara Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Kabupaten Ketapang. Pernyataan itu disampaikan pada sambutannya diacara Istighotsah, Shalawat Nariyah dan Pengajian Akbar, Sabtu malam (21/10) di Masjid Agung AlIkhlas Ketapang. Acara Istighotsah, Shalawat Nariyah dan Pengajian Akbar adalah merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memeriahkan Hari Santri Nasional yang di adakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Ketapang. Menurut Ekhsan, Penyelenggaran acara Istighotasah Ini adalah atas berkat usaha dari pengurus dan panitia yang sangat luar biasa. Mengapa, karena ini merupakan bagian dari proses merubah mendset umat islam khususnya warga nahdliyyin. Bahwa santri tidak bisa dilupakan kontribusinya dalam mendirikan bangsa ini dulu dan pada hari ini. “Merupakan salah satu bentuk rahmat Allah SWT. bahwa untuk ke dua kalinya memperingati Hari Santri ini mudahmudahan santri menjadi contoh di dalam membingkai pelaksanaan pendidikan dalam rangka untuk mengawal Al-Qur’an, menegakkan moralitas yaitu akhlakul karimah,” tutur Ekhsan di hadapan jama’ah yang memenuhi Masjid Agung Al-Ikhlas. Dikatakan Ekhsan, Kementerian Agama salah satu institusi yang ada didalamnya ada menangani pondok pesantren, maka kami mengucapkan terima kasih karena telah membantu program Kementerian Agama dalam rangka untuk menjadikan negeri ini sebagai aset membangun bangsa ini. Bahwa memang sangat tepat salah satu
bentuk pendidikan dalam rangka membentuk kader bangsa tidak lain hanya pondok pesantren. “Karena bagaimana pun semua ilmu di pondok pesantren akan didapatkan, bahwa segala bentuk, aktivitas, cara hidup dan
kegiatan positif ada di ponpes. Oleh karena itu tidak kita temukan anak pesantren macam-macam. Maka kalau kita tarik sejarah bahwa bangsa ini didirikan oleh banyak Ulama dan para santri,” pungkas Ekhsan.
(Syafi’ie)
Pentingnya Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Basyariyah
Tabligh Akbar Di Masjid Agung Al Ikhlas KETAPANG_HUMAS-Panitia Hari Besar Islam Kabupaten Ketapang bekerjasama dengan Pengurus Masjid Agung Al Ikhlas Ketapang menyelenggarakan Tabligh Akbar dalam rangka memperingati Tahun Baru Hijriah 1439 H. Dalam kegiatan tersebut Syeikh Fikri Toriq didapuk menjadi penceramah. Kegiatan rutin yang diselenggarakan diawal tahun baru Islam itu diselenggarakan di Halaman Masjid Agung Al Ikhlas Ketapang pada hari Sabtu (30/09). Ribuan kaum muslimin dan muslimat Kabupaten Ketapang terpantau membanjiri halaman masjid Agung Al Ikhlas, sehingga 24 tenda yang disediakan oleh panitia tampak dipenuhi jamaah. Walaupun jamaah yang hadir sangat ramai, suasana terlihat cukup kondusif karena kesigapan panitia dalam menyiapkan berbagai perlengkapan
33
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
WARTA
DAERAH
“
Ukhuwah Islamiyah penting sekali kita bangun bersama agar sesama umat Islam dapat bersatu dan tidak berpecah belah. Sebagaimana firma Allah dalam Surah Al-Hujurat ayat 10 yang artinya: Sesungguhnya orangorang Mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat
“
dan sarana pendukung kegiatan malam itu. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ketapang, H. Ekhsan menyampaikan sambutan dalam kegiatan tabligh akbar tersebut. H. Ekhsan mengatakan bahwa momentum tahun baru hijriyah harus kita gunakan untuk bermuhasabah. “Dengan
WARTA momentum tahun baru Hijriyah mari kita bersama bermuhasabah, melakukan perhitungan dan introspeksi diri atas apa yang telah kita lakukan selama satu tahun yang sudah berlalu dan apa yang kita rencanakan di waktu yang tersisa dari hidup kita untuk menambah amal ibadah kita sehingga kita mendapatkan rahmat dan ridho Allah SWT. Melalui momentum tahun baru hijriyah ini pula H. Ekhsan menyebutkan pentingnya ukhuwah islamiyah. “Ukhuwah Islamiyah penting sekali kita bangun bersama agar sesama umat Islam dapat bersatu dan tidak berpecah belah. Sebagaimana firma Allah dalam Surah Al-Hujurat ayat 10 yang artinya: Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat,” sebut H. Ekhsan. Dalam surat Ali Imran ayat 103 Allah SWT juga berfirman : Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama)
Allah, dan janganlah bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu—karena nikmat Allah—orang-orang yang bersaudara. Selain mengingatkan pentingnya ukhuwah Islamiyah H. Ekhsan juga mengingatkan pentingnya ukhuwah Basyariyah. Persaudaraan yang dibangun berdasarkan kemanusiaan tanpa memandang suku, agama, ras dan antar golongan. Kita semua bersaudara dan bersama-sama wajib menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Jika seluruh warga negara indonesia pada umumnya dan warga Kabupaten Ketapang pada khususnya dapat menjaga persatuan dan kesatuan maka akan terjalin rasa persaudaraan sehingga tercipta rasa tenteram, aman dan damai serta kondusif sehingga pembangunan dalam berbagai bidang akan dapat dilakukan dengan baik oleh pemerintah.(Safrudin)
Bangun Benteng untuk Selamatkan Akhlak Generasi Muda
KETAPANG_HUMAS-Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ketapang didampingi Kasubbag TU dan sejumlah stafnya terlihat menghadiri Kegiatan Tabligh Akbar dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1439 H di Masjid At Taqwa Kendawangan, Rabu (20/09) Masjid yang terletak di satu komplek dengan Raudhatul Athfal At Taqwa dan Madrasah Ibtidaiyah At Taqwa Kendawangan terpantau ramai sekali oleh jamaah yang menghadiri kegiatan. Sebelum dimulai kegiatan tausiyah grup rebana Remaja Masjid At Taqwa melantunkan sholawat sehingga menjadikan suasana menjadi semakin kh-
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
idmat. H. Ekhsan yang duduk di barisan paling depan tampak sangat khusyuk turut melantunkan sholawat yang disampaikan kepada Nabi Muhammad, manusia paling mulia yang syafaatnya sangat didambadambakan oleh seluruh umat manusia diakhirat kelak. Dalam Tausiyahnya H. Ekhsan menyampaikan pentingnya memperingati tahun baru hijriyah. “Kita sebagai orang tua harus mempekenalkan tahun baru Islam kepada para generasi penerus kita. Jangan sampai anak-anak kita tidak tahu tahun baru Islam, tidak faham nama-nama bulan dalam kalender Islam. Jangan sampai hal
34
tersebut terjadi,” tutur H. Ekhsan. “Peristiwa hijrah ini harus kita maknai dengan meninggalkan keburukan menuju kebaikan, meninggalkan kemaksiatan menuju ketaatan, meninggalkan kemungkaran menuju ketakwaan,” tambah H. Ekhsan. Suami dari Hj. Rusnila tersebut juga menyampaikan bahwa Ada beberapa keistimewaan yang ada pada bulan yang pertama adalah bahwa bulan Muharram adalah bulan yang pertama dalam kelender Hijriyah, yang kedua bulan Muharram termasuk salam satu dari empat bulan yang diadikan Allah sebagai bulan yang haram sebagaimana firman Allah yang ada dalam Qur’an Surat At Taubah Ayat 36. Yang ketiga pada bulan Muharram ini kita disunnahkan untuk berpuasa. Nabi Muhammad SAW bersabda dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di Bulan Ramadhan. Sedangkan keutamaan yang keempat adalah pada bulan Muharram terdapat hari Asyura’. Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa pada hari Asyura atau tanggal 10 Muharram dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Demikian disampaikan H. Ekhsan dengan sesekali diselingi candaan sehingga para jamaah tampak antusias mendengarkan ceramah. Mengakhiri ceramah H. Ekhsan berpesan kepada para jamaah supaya membangun benteng untuk menyelamatkan akhlak generasi muda dengan ajaran agama Islam. “Kita jangan sampai lengah, jangan sampai lalai, kita bersama harus membangun benteng untuk melindungi generasi muda kita, generasi penerus kita dengan ilmu agama. Karena dengan ilmu agama yang dibarengi dengan kemuliaan akhlak maka generasi penerus kita akan dapat selamat dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin komplek permasalahannya ini,” pesan H. Ekhsan. (Safruddin_Ketapang)
DAERAH
Penyelenggaraan MTQ Ciptakan Hidup Rukun dan Toleransi
KAPUAS HULU_HUMAS – Rabu malam (4/10/17) Kepala Kantor Kementerian Agama H.M.Kusyairi Husman, S.Ag.,M. Si hadiri Acara Pembukaan Musabaqah Tilawatir Qur’an (MTQ) tingkat Kabupaten Kapuas Hulu ke-XXVII di Kecamatan Boyan Tanjung Kapuas Hulu. Acara yang digelar di Lapangan Sepak Bola AM.Nasir Jalan Lintas Selatan Desa Mujan Kecamatan Boyan Tanjung, dibuka secara resmi oleh Bupati Kapuas Hulu AM Nasir, SH. Hadir dalam acara pembukaan tersebut, ibu Bupati Erlinawati Nasir, Wakil Bupati Antonius L Ain Pamero beserta istri, Sekda, Ketua LPTQ Kabupaten Kapuas Hulu, Ketua DPRD Kapuas Hulu, sejumlah SKPD di lingkungan Pemkab Kapuas Hulu, unsur Forkopimda Kapuas Hulu, pimpinan Perbankan BUMD dan BUMN, Dewan Hakim, Kafilah dari beberapa Kecamatan, kaum muslimin dan muslimat di Kecamatan Boyan Tanjung dan yang dari berbagai tempat di Kapuas Hulu. Pejabat nomor 1 (satu) di Kemenag Kapuas Hulu H.M.Kusyairi Husman, S.Ag.,M. Si berkesempatan untuk memberikan sambutannya di acara tersebut. Sambutan yang beliau sampaikan begitu, singkat, padat dan tegas. Dalam sambutanya, beliau menegaskan bahwa al-Qur’an merupakan kalam Ilahi atau firman Allah Swt yang diturunkan kepada seorang nabi terakhir, Muhammad Saw, hampir mendekati 15 abad yang lalu. Al-Qur’an bukan hanya untuk umat Islam saja, akan tetapi untuk semua umat manusia. Al-Qur’an merupakan pedoman hidup (way of Life) bagi seluruh umat manusia dalam meraih kebahagiaan hidup di dunia dan menuju kebahagiaan di akhirat yang kekal abadi. Al-Qur’an sebagai Kitab suci umat Islam menjadi petunjuk bagi umat manusia dalam membangun kehidupan yang harmonis, rukun, damai dan sejahtera lahir dan bathin. Oleh karena itu dalam momentum yang baik ini, saya mengingatkan kembali kepada kita semua bahwa dalam al-Qur’an, kita harus menjadi umat tawasuth, moderat. Al-Qur’an sebagai Kitab suci umat Islam menjadi petunjuk bagi umat manusia dalam membangun kehidupan yang harmo-
nis, rukun, damai dan sejahtera lahir dan bathin. Oleh karena itu dalam momentum yang baik ini, saya mengingatkan kembali kepada kita semua bahwa dalam al-Qur’an, kita harus menjadi umat tawasuth, moderat. Musabaqoh Tilawatil Qur’an dapat menguatkan Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah, Insaniyah dan Basyariyah sesama kita, merupakan bentuk ikhtiyar yang kita lakukan untuk meraih kehidupan yang rukun dan toleran dalam perbedaan. Kita berharap melalui kegiatan-kegiatan keagamaan seperti MTQ ini dapat menumbuhkembangkan sikap toleransi
dalam keragaman. Secara sadar dan terencana kita harus terus merawat, menjaga, mempertahankan sikap dan perilaku yang qur’ani dimanapun kita berada. Insya Allah jika kita sudah bersikap dan berprilaku yang qur’ani, maka Allah akan menurunkan Barokah yang datang dari langit dan bumi di negara kesatuan republik Indonesia ini, khususnya di Bumi Uncak Kapuas Hulu yang sama-sama kita cintai ini. Lebih lanjut Kusyairi mengatakan bahwa sikap kekerasan, ekstrim, radikal sangat bertentangan dengan al-Qur’an, apalagi sebentar lagi kita akan menyelenggarakan PILKADA GUBERNUR dan PILKADA SERENTAK. Bagi sebagian orang ajang demokrasi tersebut tidak jarang isu agama, etnis, suku dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuannya. “Mari dengan MTQ kita akan menjadi umat yang baik suka menghargai sesama, menjunjung tinggi sikap hidup yang syarat dengan ukhuwah, kekeluargaan dan kebersamaan serta sikap toleransi. mudah-mudahan Kapuas Hulu di bawah kepemimpinan Bapak Bupati AM.NASIR SH bersama Bapak Wakil Bupati Antonius L. AIN Pamero, SH selalu maju, sejahtera, aman, damai dan tenteram”, pungkas Kusyairi kemudian mengakhiri sambutanya.(Ms/Kh)
Subuh Keliling, Tanamkan Cinta Shalat Berjamaah dan Makmurkan Masjid
KAPUAS HULU_HUMAS– Sabtu (07/10/2017) Masjid Nurul Iman Jalan Antasari Putussibau kedatangan Jamaah Subuh Keliling. Jamaah yang dipimpin oleh Drs.H.Muhammad Yusuf, MM tersebut melaksanakan shalat subuh ber-
35
jamaah dan diisi dengan Taushiyah Subuh. Turut dalam rombongan tersebut, Ketua Baznas Putussibau Drs.H.Wartam, Kepala PDAM Putussibau H.Saini,ST, dan beberapa jamaah lainnya. H. Yusuf mengatakan, kegiatan Subuh
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
WARTA
DAERAH
Keliling tersebut adalah ide dari Ir.H.M.Sukri Sekda Kapuas Hulu dan beberapa teman lainnya, yang dilakukan dalam rangka untuk mempererat jalinan ukhuwah para jamaah masjid yang bertujuan untuk menanamkan rasa cinta kepada shalat berjamaah dan cinta kepada Masjid. Menurut beliau, Subuh Keliling di Masjid Nurul Iman adalah Jadwal Hari yang ketiga, setelah sebelumnya dilaksanakan di Masjid Agung Darunnajah Putussibau dan Masjid Darussalam Kedamin Hilir. “Kami menghimbau, sekaligus menga-
WARTA jak kepada kaum muslimin dan muslimat untuk bersama-sama berpartisipasi dalam kegiatan Subuh Keliling ini, Semoga Allah SWT melimpahkan keberkahan kepada kita semua”, ujar H.Yusuf. Usai shalat subuh, para jamaah diisi dengan acara Taushiyah Subuh. Taushiyah diisi oleh Ustadz Mawar Susardie, SHI yang membahas surat Ali-imran ayat 133135. Secara tersurat Beliau menjelaskan bahwa isi kandungan ayat tersebut berisikan tentang perintah untuk segera menuju ampunan dan surga Allah yang luasnya
seluas langit dan bumi, serta perintah untuk mengeluarkan sebagian harta yang dimiliki baik dalam keadaan lapang maupun sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia. Ustadz juga menjelaskan secara tersirat makna yang terkandung dari ayat tersebut, dan memetik hikmah yang ada didalamnya, serta menyampaikan kepada para jamaah tentang keutamaan menjalani shalat subuh berjamaah berdasarkan hadits Nabi. Semoga semangat Ukhuwah Islamiyah dan semangat memakmurkan masjid di Putussibau semakin meningkat. (Ms/Kh)
Dua Penyuluh Non PNS Bina Anak Madin Plus Dengan Nonton Film & Lagu Islami sebelumnya sebagaimana kegiatankegiatan harian lainya. Menonton termasuk dalam kurikulum tambahan di Madin Plus, disamping Kurikulum Pokok yakni Tahsin, Tahfidz dan Pelajaran Diniyah. Ustadzah Astuti yang akrab di sapa Ustadzah Tuti juga mengatakan, bahwa nonton film dan lagu islami ini dilakukan dalam rangka memperkenalkan kepada para Santriwan dan Santriwati bahwa, sesungguhnya Media Elektronik tersebut diperbolehkan dalam islam, yang tidak boleh apabila media elektronik digunakan untuk hal-hal yang dilarang. Adapun tujuanya agar anak-anak lebih dekat mengenal lagulagu dan film islami yang syarat dengan pelajaran dan hikmah kebaikan.
Perbatasan Kekurangan Tenaga Penyuluh Agama Islam
KAPUAS HULU_HUMAS- Peran penyuluh di masyarakat sangat penting, karena tugas mereka yang langsung terjun dimasyarakat akan membantu KUA dalam hal pembinaan, sosialisasi maupun didalam mendapatkan informasi dan data. Hal terse-
but dikatakan oleh KUA Kecamatan Batang Lupar Jumiyadi,S.H.I, ketika beliau berada di Kantor Kementerian Agama Kapuas Hulu Jalan Kom Yos Sudarso No. 115 Putussibau, Senin (14/09/2017). Lebih lanjut Jumiyadi mengatakan bah-
wa untuk Kecamatan Batang Lupar, yang terdafar sebagai Penyuluh Agama Islam saat ini hanya 1 orang, jumlah tersebut sangat tidak cukup dengan kebutuhan Penyuluh Agama Islam dimasyarakat. Apalagi penyuluh yang ada saat ini lebih fokus mengajar di TBA, padahal harapan kami Penyuluh yang ada itu lebih banyak fokus kepada pembinaan seperti mengisi acara PHBI, Majelis Taklim, Pesantren Kilat maupun pembinaan lainnya. Kita sangat berharap agar kedepan nanti akan ada tambahan tenaga penyuluh honorer lebih banyak dari Kabupaten dan lebih fokus kepada pembinaan mengingat, Kecamatan Batang Lupar adalah daerah perbatasan yang sangat membutuhkan tenaga penyuluh guna membina dan mentransfer ilmu-ilmu agama ke masyarakat. “Jumlah penyuluh agama islam perbatasan khsusnya di Kecamatan Batang Lupar sebaiknya di tambah hal ini mengingat kebutuhan penyuluh didaerah tersebut sangat besar,” pungkas Alumni STIS Syarif Abdurrahman Pontianak. (Ms/Kh).
Pembinaan Mualaf Di Lingkungan KUA Kecamatan Silat Hilir KAPUAS HULU_HUMAS- Sekitar 30 orang Mualaf yang berdomisili di Kecamatan Silat Hilir dan sekitarnya mengikuti kegiatan Pembinaan. Kegiatan tersebut dilakukan oleh KUA Kecamatan Silat Hilir Kapuas Hulu bersama Penyuluh PNS dan NON PNS serta Tokoh Agaama setempat, Minggu (17/09/2017). Kegiatan yang digelar diaula KUA Desa Silat Hilir dengan Pemateri Bapak KUA Mustaqim, S.Ag, dan Penyuluh PNS Siti Safuroh, S.Ag. Dalam kesempatan tersebut KUA Silat Hilir Mustaqim, S.Ag menyampaikan sambutanya. Beliau mengatakan, bahwa Kegiatan Pembinaan tersebut merupakan progam KUA untuk masyarakat mualaf yang ada diwilayah Silat Hilir dan sekitarnya. Adapun tujuan dari kegiatan tersebut, dalam rangka untuk meningkatkan pemahaman ke-islaman dan memberikan motivasi kepada para Mualaf. Kami berharap dengan kegiatan ini, para warga mualaf akan lebih bersemangat didalam menuntut ilmu dan mengamalkan ajaran Islam yang mereka anut. Bagi para mualaf yang pada kegiatan ini belum memi-
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
DAERAH
Menurut Astuti, dakwah dengan media seperti ini sangat efektif khususnya untuk anak-anak yang nyantri di Madin Plus, karena sebagian besar Santri Madin Plus itu bertipe Audio Visual. Pola ini sangat membantu dan mendukung daya serap materi para santri, sehingga tingkat penguasaan materi dan peningkatan hafalan mereka cukup memuaskan. “Dengan pola ini kami merasa enjoy mengajar, apalagi anak-anak sangat menikmati”, jelas Ustadzah.
PUTUSSIBAU-KAPUAS HULU – Keceriaan dan kegembiraan para Santriwan dan Santriwati Madin Plus Jalan Kom Yos Sudarso No. 131 Putussibau, terlihat ketika 2 orang Penyuluh Non PNS menyetel film dan lagu-lagu Islami di Kelas Mereka. Mereka adalah Ustadzah Astuti dan
Ustadzah Rahmi, jumat (06/10/2017). Menurut Ustadzah Astuti, kegiatan nonton film dan lagu islami ini adalah agenda mingguan untuk anak, yang diadakan setiap hari jumat setelah shalat ashar. Kegiatan ini memang telah terjadwal
Sebagai Penyuluh kami berkewajiban memberikan yang terbaik baik bagi binaan kami, salah satunya dengan pola yang seperti ini. “Insya Allah kedepan nanti kami akan merencanakan agar semua materi akan dibuat dalam bentuk animasi sehingga tidak monoton dan anak-anak tidak jenuh”, tutup Ustadzah kelahiran Malang Jatim.
(Ms/Kh).
Solusi TPG Berkaitan Rasio Murid
Sehubungan dengan Sertifikasi Guru Pendidikan Agama Islam dengan Sistem SIMPATIKA Online maka banyak guru Pendidikan Agama Islam yang tidak layak untuk menerima Dana Tunjangan Profesi Guru (TPG) pada semester I Tahun Pelajaran 2017/2018 yang berkaitan dengan Rasio Murid. Maka dari itu KKG PAI mengadakan pertemuan di Gedung PGRI Kecamatan sungai Ambawang yang dimulai jam sembilan pagi, rabu (18/10).
Dalam pertemuan ini Kasi Pendis H. Agus yang mewakili Kepala Kankemenag yang berhalangan hadir mengatakan bahwa profesi guru itu mulia dan nilainya melebihi alam semesta beserta isinya. Karena mulia maka guru harus profesional yang ditandai dengan memiliki kompetensi dan wawasan luas. Tugas guru yaitu memanusiakan manusia dan menjadikan peserta didik sebagai khalifah dimuka bumi ini, jelasnya. liki kesempatan untuk ikut serta, semoga di kegiatan yang akan datang dapat mengikuti kegiatan ini bersama dengan warga mualaf yang lainya. “Semoga dengan kegiatan ini para
36
mualaf akan terbina ke-Islaman mereka, dan akan lebih mandiri dan percaya diri didalam menganut Ajaran Islam yang mereka yakini”, tutur KUA Silat Hilir yang murah senyum. (Ms/Kh)
Guru harus jujur karena itu adalah amanah dalam mendidik. Disiplin dan bertanggung jawab apa yang kita lakukan. Kreatif dan inovatif dalam proses belajar mengajar. Jika ini sudah dilaksanakan dengan benar maka kita berhak atas
penghasilan yang layak, katanya bijak. Tunjangan Profesi Guru itu dimulai dengan aturan yang tertuang dalam UU, PP, PMA dan SE serta SK Dirjen. Semua yang bapak/ibu khawatirkan tentang Dana Tunjangan Profesi Guru ada solusinya. Solusinya dimana??? Tanyanya. Semua itu dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : 5371 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Pemenuhan Beban Kerja Guru Pendidikan Agama Islam Yang Bersertifkat Pendidik, jawabnya jelas. Pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) merupakan hak bagi guru yang telah memiliki sertifikat pendidik, namun
37
pembayaran TPG dimaksud tentunya didasarkan pada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh guru bersangkutan terutama menyangkut pemenuhan beban kerja guru. Dalam SK tersebut dijelaskan bahwa Guru PAI harus memenuhi beban kerja guru minimal 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu; Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, dimana satu sesi tiga penanya. Sesi ini disambut dengan antusias oleh guru yang hadir yang tampak dari banyak sekali guru yang mengajukan pertanyaan. (Bond/ KKR) Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
WARTA
DAERAH
WARTA
DAERAH
Peningkatan Mutu Pendidikan Islam Melalui Penguatan Data EMIS
KAPUAS HULU_HUMAS-Dalam rangka peningkatan produktifitas, efisiensi dan efektivitas sebuah lembaga tertentu dibutuhkan sebuah pengelolaan data yang baik dan profesional, termasuk disana Lembaga Pendidikan TBA,TPQ,Madin dan Pondok Pesantren dimana Pengelolaan Data sangat dibutuhkan karena merupakan bagian penguat dari data EMIS serta penunjang kualitas Pendidikan Islam. Hal ini disampaikan oleh Pengolah Data Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Soleh,SH.I ketika beliau berada di ruang kerjanya di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kapuas Hulu Jalan
Kom Yos Sudarso No. 115 Putussibau, senin (25/08/2017). Soleh juga mengatakan bahwa data adalah bahan utama untuk mendukung sebuah perencanaan program, termasuk Program Pendidikan Islam. Akan tetapi masih ada juga yang menganggap remeh tentang masalah ini. Padahal bila ditelusuri bahwa data adalah bahan baku didalam sistem informasi di segala bidang, termasuk sistem informasi dibidang Pendidikan Islam. Lebih lanjut Staf Seksi PD Pontren Kemenag Kapuas Hulu mengatakan bawah selama ini, penyampaian data berupa
Laporan Bulanan dari TBA,TPQ, Madin dan Pondok Pesantren ke Kantor Kemenag Kapuas Hulu cukup lancar, walapun terkadang terlambat dari waktu yang ditentukan, tetapi kami cukup memaklumi karena faktor geografis dan faktor lainya sehingga menyebabkan hal tersebut terjadi. Untuk mengatasi kendala tersebut, biasanya kami langsung menghubungi lembaga yang bersangkutan atau jika perlu turun langsung ke lokasi yang dituju, walaupun dalam kondisi yang sulit dijangkau. Kami selalu berharap agar para Pengurus TBA,TPQ, Madin dan Pondok Pesantren se-Kapuas Hulu berperan aktif didalam mengelola data pengurus dan santri, serta selalu aktif menyampaikan laporannya ke Kantor Kemenag Kabupaten. Kerja sama yang demikian sangat diperlukan agar pengelolaan data semakin hari semakin baik, sehingga data-data yang kita miliki update setiap saat, terjaga keaslian dan kebenarannya. “Semoga pengelolaan data Lembaga TBA,TPQ,Madin dan Pondok Pesantren Kapuas Hulu semakin hari semakin lebih baik lagi, sehingga dapat mendukung proses peningkatan kualitas pendidikan Islam di bumi Uncak Kapuas,” pungkas Ayah 1 orang anak yang selalu berpenampilan rapi. (Ms/ Kh)
Tumbuhkan Kemampuan Jurnalistik, LPI Raudhatul Ulum Meranti Gelar Pelatihan Jurnalistik KUBU RAYA_HUMAS-Dalam Rangka pembentukan Tim Wartawan Madrasah, Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Raudhatul Ulum Meranti mengadakan Pelatihan Jurnalistik bersama Bapak Salman, S.Pd, seorang reporter Kementerian Agama Kalimantan Barat. Badruttamam Rosdi, M.Pd selaku Kepala Madrasah Aliyah Raudhatul Ulum Meranti yang menggagas ide dalam pembentukan Tim Wartawan Madrasah bekerja sama dengan Salman, S.Pd selaku reporter Kementerian Agama Kalimantan Barat, menggelar acara pelatihan jurnalistik guna membekali dan mengembangkan potensi peserta didik dalam menulis berita. Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Meranti tersebut dihadiri 12 siswa yang telah lolos seleksi pemilihan tim wartawan madrasah Agustus lalu serta 2 orang guru yang juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Maftuha, S.Pd yang juga ikut berpartisipasi dalam pelatihan jurnalistik tersebut menyatakan bahwa pelatihan jurnalistik ini sangat penting dalam mempublikasikan berita-berita yang berkaitan dengan kegiatan di lembaga tersebut. “Tentunya selain menambah
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
1200 Siswa Se Kubu Raya Ikuti School Meeting Tingkat Aliyah
“
wawasan, pelatihan jurnalistik ini sangat penting dalam mempublikasikan berbagai kegiatan di lembaga,” jawab guru kimia tersebut saat ditanya pendapatnya berkaitan acara pelatihan jurnalistik yang baru saja dia ikuti. Diakhir pelatihan, Salman, S.Pd selaku
38
pemateri meminta para peserta pelatihan untuk membuat berita berkenaan dengan pelatihan jurnalistik yang baru saja dilaksanakan dengan harapan para peserta bisa langsung mempraktekkan pengetahuan yang sudah dipelajari selama pelatihan berlangsung. (slm.mankr)
Ini kegiatan positif untuk para siswa/siswi, semoga terus terlaksana di tahun-tahun berikutnya
“
KUBU RAYA_HUMAS-Kepala Kantor Drs. H. Ja’far A membuka secara resmi kegiatan School Meeting ke-3 tingkat Madrasah Aliyah (MA) se Kubu Raya di halaman Madrasah Aliyah Nahdlatul Atfal Parit Adam dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim disertai bunyi sirine, Rabu (6/9/2017) lalu. Pada pembukaan itu, hadir juga camat Ambawang, Kepala KUA Sungai Ambawang, Kepala Desa Sungai Ambawang Kuala dan para kepala Madrasah Aliyah se kabupaten kubu Raya. Dalam arahanya Ja’far memulai dengan yel-yel Madrasah Lebih Baik yang disambut oleh peserta Lebih Baik Madrasah dengan penuh semangat. Kegiatan ini mendidik kita untuk jujur dan sportif. Tidak ada yang perlu diirikan, yang terpenting dalam kegiatan ini adalah silaturahmi, displin, dan saling menghormati. Manusia yang kuat lahir dan batin dicintai Allah SWT. Olahraga tanda manusia hidup karena bergerak baik fisik maupun jiwa. Gerak yang bermakna itu pengetahuan. Anak madrasah berolahraga tidak melupakan TUHAN. Tiga hal yang penting yaitu olahraga, olah nalar dan olah rasa katanya mengingatkan. Ciri khas pendidikan di Indonesia ada
39
Pondok Pesantren. Madrasah dan sekolah itu sama tapi memiliki makna yang berbeda, tukasnya menjelaskan. “Ini kegiatan positif untuk para siswa/ siswi, semoga terus terlaksana di tahuntahun berikutnya,” pinta Andi Ja’far. Kegiatan pembukaan ini diakhiri dengan pembacaan doa oleh Ahmad Darwis,S. Ag yang dilanjutkan dengan pelepasan balon. Dijelaskan Mustakim guru MAN Kubu Raya sekaligus panitia, bahwa pelaksanaan school meeting tahun ini diikuti sekitar 1.200 siswa/siswi dan official dari 31 seKabupaten Kubu Raya berlangsung selama lima hari, mulai Rabu (6/9/2017) hingga Minggu (10/9/2017). “Untuk cabang lomba sendiri terdiri dari olahraga dan seni. Ada delapan cabang olahraga yaitu Volly putra dan putri; Tenis Meja putra, putri dan campuran; Badminton putra, putri dan campuran; Futsal putra; Lompat Jauh putra dan putri; Tolak Peluru putra dan putri; Lari 100 meter dan 400 meter untuk putra dan putri; dan Catur putra dan putri. Untuk bidang seni ada lima yaitu cerdas cermat; Singer Islami atau Religi; Tartil Qur’an; Hafalan Qur’an; dan Pidato dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris,” tutupnya. (Bond/KKR)
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
WARTA
DAERAH
WARTA
Kemenag Kubu Raya Terjunkan Tim Verifikasi Izin Pontren
KUBU RAYA_HUMAS– Kepala Seksi Pendidikan Islam Kementerian Agama Kabupaten Kubu Raya H. Agus Safwan didampingi dua orang staf Yaumi dan Indah Waluyanigrum memverifikasi izin operasional Pondok Pesantren (Pontren) Darul Falah dan Pondok Pesantren (Pontren) Mui-
nul Islam di Kecamatan Sungai Kakap jam dua siang, Rabu (18/10). Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Ust. H. Zainul Arifin menyambut baik kedatangan tim verifikator ini. Setelah sampai Agus Safwan berkeliling melihat secara langsung lokasi ruang kelas para santri.
“Semangat para santri disini, tetap kami jaga dan kami tumbuhkan bukan hanya untuk keberlangsungan pondok pesantren akan tetapi ilmu akhlak yang baik, untuk melawan sisi negatif dari era globlalisasi sekarang ini,” ujar Pengasuh Pontren yang terletak di Jalan Bujama Pal IX Kecamatan Sungai Kakap ini. Berbeda dengan Pondok Pesantren Muinul Islam yang terletak di Jalan Primer Jeruju Besar Kecamatan Sungai Kakap yang mengusung konsep kelas dengan pendekatan alam, terbuka dan alami. Dimana ruang belajar diatas rumah panggung yang terbuka dengan sisi kanan dan kiri pohon kelapa yang meyegarkan mata. Kedatangan tim verifikasi ini diterima oleh Ketua Pondok Pesantren Ust. Abdul Muis beserta pengajar di pondok ini dalam suasana kekerabatan dan kekeluargaan. Agus Safwan pesankan, verifikasi ini untuk bukan hanya untuk membenahi pesantren dari segi legalitas, administrasi, fisik bangunan akan tetapi kami Kantor Kementerian Agama melalui bidang Pendis sangat mendukung keberlangsungan pondok ini, menjadi lebih baik. (Bond/KKR)
ranti dan santri Madrasah Aliyah Raudhatul Ulum Meranti yang telah diadakan sejak tahun 2008 silam. Kegiatan PPM yang bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional sebagai bentuk representasi nyata dari tema hari santri tahun ini, yakni “Santri Mandiri, NKRI Hebat” dimana kegiatan ini bertujuan untuk mengimplementasikan hard skill dan soft skill santri di LPI Raudhatul Ulum Meranti dalam ruang lingkup sosial masyarakat. Kak Badruttamam Rosydi selaku Mabigus Gerakan Pramuka di Pangkalan Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Meranti
berharap dengan kegiatan Perkemahan Pramuka Madrasah? ke-IX ini santri dapat menumbuhkan keberanian, melatih kemandirian dan disiplin, melatih santri agar bisa beradaptasi pada lingkungan baru, mengajarkan mereka menghadapi tantangan dan menyelesaikan masalah, menumbuhkan semangat gotong royong dan musyawarah serta melatih mengendalikan emosi dan ego yang berlebihan. Kak Marbawi selaku Wakil Ketua Kwarnas pramuka yang membidangi Perencanaan Pengembangan dan Kerjasama menjelaskan bahwa santri adalah salah
DAERAH
satu sokoguru bangsa Indonesia. Jika santri kuat dan mandiri, maka kuatlah bangsa kita. Pria yang juga menjabat sebaga Ketua Umum Gerakan Nasional Kebangsaan Rakyat Indonesia (GNKRI) ini menambahkan bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Meranti ini wajib diapresiasi positif oleh semua pihak terutama pemerintah. Jika pesantren semakin menjadi tapak sentral kebangsaan sekaligus keummatan, maka NKRI tidak akan mudah roboh. Santri dan pesantren adalah tempat bersemainya kader pemimpin bangsa yang tangguh. (slm.mankr)
Jaga Kesehatan dan Kesegaran Tubuh MTsN dan MIN Nanga Pinoh Gelar Senam Pagi Bersama
Peringati Hari Santri Nasional, Ratusan Santri LPI Raudhatul Ulum I Meranti Gelar PPM IX
KUBU RAYA_HUMAS-Dalam rangka mengisi dan menyemarakkan Hari Santri Nasional yang ditetapkan pada 22 Oktober, Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Raudhatul Ulum I Meranti mengadakan Perkemahan
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
Pramuka Madrasah (PPM) IX di Bumi Perkemahan Pantai Samudra Indah, Bengkayang dari tanggal 22 s/d 26 Oktober 2017 dengan jumlah peserta 128 santri putra dan 128 santri putri, serta 22 panitia dan 4
40
pembina pendamping. Perkemahan Pramuka Madrasah (PPM) merupakan agenda tahunan LPI Raudhatul Ulum Meranti yang diikuti oleh santri Madrasah? Tsanawiyah Raudhatul Ulum I Me-
MELAWI_HUMAS-Jum’at 22 September 2017 seperti biasa MTsN Nanga Pinoh mengadakan senam bersama. Akan tetapi pada Jum’at pagi ini tampak ada yang berbeda yaitu kehadiran siswa siswi dari MIN Nanga Pinoh yang berada di satu kompleks dengan MTsN Nanga Pinoh ikut bergabung. Tak ayal lagi hal ini membuat suasana pun menjadi ceria dan terasa meriah. Karena siswa siswi dari MIN Nanga Pinoh yang ikut bergabung itu masih kecil -kecil. Para guru dengan sigap menata barisan mereka dengan membentangkan tangan ke kiri dan ke kanan agar masing - masing siswa memiliki jarak yang aman untuk melakukan gerakan senam. Setelah barisan siap senam pun dimulai dengan SKJ dan kemudian dilanjutkan den-
gan senam maumere yang banyak digemari karena gerakannya yang mudah dan membuat perasaan bahagia dan ceria. Tampak para siswa berusaha mengikuti setiap gerakan senam yang diperagakan oleh instruktur senam yang terdiri dari para siswa siswi MTsN Nanga Pinoh yang terpilih. Siswa Siswi MIN Nanga Pinoh tampak mengalami sedikit kesulitan mengikuti gerakan karena irama nya cepat, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat mereka. Kepala MTSN Nanga Pinoh H.Sugeng, S.Ag antusias menyambut para siswa siswi dan dewan guru dari MIN Nanga Pinoh yang mengikuti senam bersama.Beliau dengan serius melakukan senam dan kemudian dilanjutkan dengan bermain bola voli untuk menjaga kesehatan dan kebugarannya.
41
Setelah selesai senam bersama siswa siswi membubarkan diri dan melanjutkan dengan kegiatan sesuai dengan minat masing - masing sambil menunggu jam pelajaran berikutnya. Ada yang melanjutkan senam, bermain basket, tenis meja, bermain sepak bola. Khusus Tim bola voli berlatih karena dipersiapkan untuk kunjungan persahabatan ke MTsN 1 Sintang yang rencananya akan dilaksanakan pada Bulan Desember mendatang. Siswa dan siswi MIN yang ikut bergabung kembali ke sekolah mereka dan melanjutkan pelajaran.Indahnya kebersamaan, semoga pada kesempatan berikutnya dapat kembali bergabung melaksanakan senam bersama. (Okta) Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
WARTA
NASIONAL
WARTA
NASIONAL
Miftah Juara II LKTI Nasional Bidang Kepenghuluan JAKARTA_HUMAS-Prestasi membanggakan kembali diraih Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Kalimantan Barat di bidang kepenghuluan. Adalah Miftahul Khair, fungsional umum pada KUA Kecamatan Singkawang Tengah Kota Singkawang Kalimantan Barat berhasil meraih Juara Kedua pada Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Bidang Kepenghuluan Tingkat Nasional. Miftahul Khair yang mewakili Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Kalimatan Barat unggul dari utusan Jawa Tengah yang berada diurutan ketiga. Sementara juara pertama diraih Sumatera Selatan. Penganugerahan pemenang dilakukan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada Rabu 1 November 2017 di Aula HM. Rasjidi, Gedung Kementerian Agama, Jakarta. Miftah mengatakan bahwa dalam lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional ini, dirinya tidak menyangka bisa juara dua nasional dan terasa mimpi. “ Alhamdulillah juara 2 LKTI nasional. Juara ini tidak saya sangka-sangka, terasa mimpi. Ketika tampil saya tidak target untuk juara, namun berusaha untuk tampil secara maksimal. Ini semua berkat doa, khususnya dari orangorang yang selalu mendukung dan mendoakan saya sebelum tampil mempresentasikan makalah yang saya buat”, ujarnya Jumat (3/11) kemarin. Dalam lomba ini Miftah mempresentasikan dua makalah dengan judul “Upaya KUA dalam mewujudkan masyarakat yang religius dan berakhlakul karimah melalui kegiatan Safari Magrib Isya Keliling (Smailing) Di Kecamatan Singkawang Tengah, Kota Singkawang”. Sementara makalah yang kedua dengan judul “ Perlindungan hukum bagi istri dan anak dalam perkawinan siri ditinjau dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam”. Kedua makalah tersebut dipresentasikan di hadapan dewan juri yaitu Prof. Dr. Darwis Hude, MA, Prof. Dr. Muh. Hisyam, MA, Dr. Muharam, dan Dr. H. Helmy Hidayat, MA. Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Kota Singkawang Muhlis menyampaikan apresiasinya kepada pemenang LKTI tingkat Nasional tersebut. Ia merasa bangga utusan Kota Singkawang yang mewakili Kalimantan Barat dapat menorehkan prestasi di tingkat Nasional. “Alhamdulillah, kita sangat apresiasi kepada pemenang lomba, semoga ini dapat meningkatkan motivasi bagi para penghulu di Kota Singkawag untuk berprestasi” katanya. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang Nahruji, secara khusus mengucapkan selamat kepada Miftah dan sangat mengapresiasi setiap pegawai yang memiliki kelebihan dan prestasi yang dapat mengharumkan nama Kantor Kemenag Kota Singkawang. Ia berharap prestasi
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
yang telah diraih oleh Miftah dapat memberikan efek positif dan dapat diikuti oleh pegawai Kantor Kemenag Kota Singkawang yang lain sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masing. Kegiatan Musabaqah Baca Kitab (MBK) dan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Penghulu Tingkat Nasional Tahun 2017 ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bimas Islam Kemenag RI. Acara tersebut dibuka oleh Dirjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin, pada tanggal 29 Oktober
42
di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat dan ditutup oleh Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, pada Rabu 1 November 2017 di Aula HM. Rasjidi, Gedung Kementerian Agama, Jakarta. Dalam kegiatan ini, ada 34 peserta lomba baca kitab dan 34 peserta lomba karya tulis ilmiah perwakilan dari 34 provinsi. Turut mendampingi peserta MBK dan LKTI dari Kanwil Kementerian Agama Propinsi Kalimantan Barat, Kabid Urais Dra Hj Isriyah dan Kasi Kepenghuluan Supardi, S.Ag. (***)
43
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
SEPUTAR MADRASAH
MAN KUBU RAYA
Mencetak Generasi Unggul yang Islami
SEPUTAR MADRASAH PROGRAM MADRASAH
Selain kegiatan kurikuler dan ekstra-kurikuler, ada beberapa program yang saat ini sedang dilaksanakan untuk mencapai visi dan misi madrasah, diantaranya: 1. Program melaksanakan kebersihan lingkungan 5 menit sebelum masuk kelas 2. Program melaksanakan tadarus 10 menit sebelum jam pertama dimulai 3. Program melaksanakan sholat dhuha 4. Program menjadi muadzin dan imam sholat dzhuhur 5. Program pembekalan keagamaan dan life skill bagi siswa kelas XII 6. Program senam massal tiap akhir bulan 7. Program enterpreneurship 8. Program pesantren romadhon 9. Program infaq jumat 10. Program study tour
PRESTASI
Sejarah Singkat Berdirinya MAN Kubu Raya
hingga saat ini mencapai 440 siswa yang terdiri dari 13 rombel, dengan rincian 7 rombel jurusan IPA dan 6 rombel jurusan IPS. Adapun kegiatan ekstra-kurikuler yang ada di MAN Kubu Raya di antaranya adalah Pramuka, Paskibra, Drum Band, Karya Ilmiah Remaja (KIR), Nasyid, Hadrah, Qosidah, Band, Muhadhoroh, Seni Tari, Bola Volly, Futsal, dan Tenis Meja. Selain itu tersedia juga berbagai fasilitas untuk mendukung berbagai kegiatan di MAN Kubu Raya seperti Laboratorium Komputer, Laboratorium IPA, Ruang Perpustakaan, Ruang UKS, Ruang BP, Ruang Kelas, Ruang OSIS, Taman Baca, Wi Fi, Kantin Madrasah, Panggung untuk berbagai kegiatan kesenian, Musholla, dll. Bahkan saat ini MAN Kubu Raya bekerja sama dengan beberapa pondok pesantren di Kecamatan Rasau Jaya seperti Pondok Pesantren Al Muhajirin, Pondok Pesantren Nurul Mubtadiien dan Islamic Center Rasau Jaya, dimana para siswa-siswi dapat memperdalam ilmu-ilmu agama di dalamnya serta tinggal di asrama pesantren tersebut.
Perkembangan MAN Kubu Raya Saat Ini
MISI MADRASAH 1. Meningkatkankualitaspembelajaranberorientasipadamutululusan berwawasan lingkungan dilandasi iman dan taqwa. 2. Meningkatkan pengamalan nilai-nilai Islam. 3. Mengoptimalkan berbagai potensi siswa. 4. Meningkatkan sumber daya manusia. 5. Mengoptimalkan tata kelola asset madrasah. 6. Meningkatkan pribadi Muslim-Muslimah yang berwawasan lingkungan dilandasi iman dan taqwa. 7. Meningkatkan prestasi di bidang ekstra kurikuler berwawasan lingkungan dilandasi iman dan taqwa. 8. Mengembangkan mental wirausaha melalui kegiatan entrepreneurship berwawasan lingkungan dilandasi iman dan taqwa. 9. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap madrasah. 10. Meningkatkan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan.
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kubu Raya adalah salah satu madrasah aliyah negeri di Kalimantan Barat yang berada di Kabupaten Kubu Raya. Pada tahun 1987 tepatnya di Kecamatan Rasau Jaya berdirilah sebuah madrasah aliyah swasta yang bernama Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Al Muhajirin di bawah naungan Yayasan Al Muhajirin. Yayasan yang berdiri pada tahun 1982inididirikan oleh KH. Muntaha (Alm) dan dibantu oleh beberapa tokoh masyarakat, salah satunya adalahH. Abdul Kholik, S.Hi yang saat ini dipercaya sebagai Ketua Komite MAN Kubu Raya. Pada tahun 2009 setelah mendapatkan persetujuan dari berbagai pihak terkait akhirnya MAS Al-Muhajirindiajukan agar menjadi madrasah aliyah negeri. Tepat pada tanggal 18 November 2009 MAS Al Muhajirin resmi berubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri Kubu Raya hingga sekarang. Peresmian MAN Kubu Raya VISI MADRASAH ditanda-tangani oleh Drs. H. Rasmi Sattar, M.Pd. selakuKepala Kan- tor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Kalimantan Barat pada Terwujudnya generasi berprestasi yang berwawasan lingkungan dilandasi iman dan taqwa. saatitu.
Setelah resmi menjadi Madrasah Aliyah Negeri, animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di MAN Kubu Raya semakin meningkat. Salah satu indikatornya adalah meningkatnya jumlah pendaftar pada penerimaan peserta didikbaru dari tahun ke tahun. Peningkatan kuantitas siswa tersebut tentunya juga diikuti dengan upaya untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan sehingga diharapkan nantinya akan tercipta siswa-siswi yang berkarakter, beprestasi, beriman dan bertaqwa serta berakhlakul karimah.Adapun beberapa upaya yang dilakukanuntuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan mengadakan pengembanga nminat dan bakat siswa melalui kegiatan ekstra-kurikuler serta peningkatan kegiatan keagamaan. Saat ini pucuk kepemimpinan dijabat oleh Dr. H. Nana Kusnadi, M.Pd. Dalam menjalankan tugasnya, beliau dibantu oleh 3 orang wakil kepala, yakni Salman, S.Pd sebagai Waka Kurikulum, H. Mustakim, S.Ag sebagai Waka Kesiswaan, dan Kuat Kamal Hasan, S.Ag sebagai Waka Sarpras/Humas. Selain itu beliau juga dibantu oleh Parkinto, S.E, M.Pd yang menjabat sebagai Kepala Tata Usaha. Adapun jumlah guru sebanyak 32 orang dengan rincian kualifikasi Strata 3 sebanyak 1 orang, Strata 2 sebanyak 1 orang dan sisanya Strata 1, sedangkan tenaga Tata Usaha berjumlah 7 orang dengan rincian kualifikasi Strata 2 sebanyak 1 orang, Strata 1 sebanyak 5 orang dan 1 orang D3. Adapun jumlah siswa di MAN Kubu Raya
TUJUAN MADRASAH
1. Mencetak lulusan yang berkualitas dengan indikator diterima di perguruan tinggi yang berkualitas. 2. Mencetak lulusan yang bermanfaat bagi diri dan masyarakat. 3. Mencetak lulusan yang terbiasa mengamalkan ajaran agama. 4. Mencetak lulusan yang memiliki aqidah kuat dan berakhlakul karimah.
Adapun beberapa prestasi siswa-siswi MAN Kubu Raya dalam beberapa tahun terakhir diantaranya adalah: Tingkat Nasional * PesertaPerkemahanPramuka Madrasah Nasional (PPMN) 2015. * Juara II Lomba PencakSilat (Putra) POPWIL 2012. Tingkat Propinsi * Harapan II Seleksi Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional Tahun 2017 * Juara I Lomba Muballigh yang diselenggarakan oleh FUAD IAIN Pontianak 2017 * Juara III LombaPembuatanAlatPeraga MTK 2016. * Juara I Lomba LKTI Bidang Agama, Juara II Lomba LKTI Bidang IPSdan Juara IV Lomba LKTI Bidang IPA dalam kegiatan KSM 2015. * Juara II Lomba TenisMejadalam kegiatan AKSIOMA 2015 * Juara III Lomba Taridalam kegiatan peringatan HAB Kementerian Agama 2015. * Juara I Lomba NasyidPutra dan Juara III Lomba TartilPutra dalam rangka Milad FKMI Al-MizanUNTAN 2015. * Juara 1 Pendatang Baru Terbaik Lomba Paskibra 2015. * Juara III Lomba KaryaTulisIlmiahBerbasisRisetBidang IPS 2014. * Juara II Lomba PentasSenidan Juara III Lomba Masakdalam kegiatan Jambore Osis Madrasah Daerah 2014. * Harapan II LombaEsaiFisikadalam kegiatan Super Physics HMPF FKIP UNTAN 2014. * Juara II Lomba PenulisanSejarahdanBudayaDisbudpora Kalbar 2014. * Juara I dan Juara II Lomba Pencak Silat dalam kegiatan Popwil 2014. Tingkat Kabupaten * Juara I Lomba MFQ Putri, Juara II Lomba MFQ Putra dalam kegiatan MTQ V Kabupaten Kubu Raya 2017. * Juara I Lomba Lompat Jauh Putra, Juara I Lomba Lari 400 M Putra, Juara II Lomba Singer Islami, Juara II Lomba Tolak Peluru Putri, Juara II Lomba Cerdas Cermat, Juara II Lomba Tolak Peluru Putra, Juara III Lomba Tartil Putri, Juara III Lomba Lompat Jauh Putri, Juara III Lomba Lari 400 MPutri dan Juara III Lomba Bola Volly Putri dalam kegiatan School Meeting MA Tahun 2017. * Juara 2 Lomba English Story Telling dalam rangka Hari Anak Nasional Tahun 2016. * Juara III LombaMatematikadalamkegiatan KOMET MIPA UNTAN 2016. * Juara I Lomba Kaligrafi Putri, Juara I Lomba Singer Putri, Juara I Lomba Tenis Meja Putra dan Juara I Lomba Atletik 100 M Putri dalam kegiatan AKSIOMA 2015. * Juara I Lomba Mapel Fisika, Juara I Lomba Mapel Kimia, Juara I Lomba Mapel Biologi, Juara I Lomba Mapel MTK, Juara I Lomba Mapel Ekonomidan Juara III Lomba Mapel Geografidalam kegiatan Kompetisi Sains Madrasah 2015. * Juara III Lomba MusabaqahSyarhil Quran Remaja 2015. * Juara I Lomba Mapel Fisika, Juara II Lomba Mapel Biologi, Juara III Lomba Mapel Kimia dan Juara III Lomba Mapel Geografi dalam kegiatan Kompetisi Sains Madrasah 2014. * Juara I Lomba Nasyiddan JuaraII LombaKreasiJilbabSyar’i LP2I Kubu Raya 2014. (***Salman)
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
44
45
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
KUA
Pengabdian dan Pembinaan Masyarakat Di Daerah Lintas Sungai Landak Salah satu Kabupaten yang berasal dari pemecahan dari Kabupaten Mempawah adalah Kabupaten Landak. Melakukan pemekaran pada tahun 1999 Kabupaten Landak sekarang memiliki jumlah penduduk sekitar 282.026 jiwa dengan luas wilayah 9.909,10 Km2. Terdiri dari 13 wilayah administrasi kecamatan dan 156 kelurahan. Ngabang sendiri adalah ibu kota dari Kabupaten Landak sehingga semua sarana transportasi dan fasilitas umum terpusat di kecamatan ini. Kecamatan Ngabang memiliki luas wilayah administrasi 1.148,10 Km2 dengan jumlah penduduk 65.552 jiwa. Selain fasilitas umum dan transportasi wilayah ini juga dikaruniai fasilitas alam yang menjadi penunjang kebutuhan masyarakat sehari-hari yakni sebuah sungai yang membelah kota bernama Sungai Landak. Di wilayah ini berdiri sebuah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ngabang yang hadir untuk melayani kebutuhan berupa bimbingan beragama dan pencatatan keagamaan serta penerangan masalah haji bagi masyarakat Kecamatan Ngabang. KUA Ngabang berdiri pada tahun 1983 di atas sebidang tanah seluas 493 M2 yang terbagi 300 M2 dimanfaatkan untuk bangunan dan 100 M2 sebagai sarana lingkungan dan 93 M2 dan bersertifikat nomor 18 atas nama Departemen Agama Republik Indonesia yang berkedudukan di Jakarta. KUA landak ini berlokasi Jalan Pemuda No. 58 Dusun Tungkul, Desa Hilir Kantor, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak. Untuk mempermudah dan mempelancar administrasi, KUA Ngabang selalu merangkul setiap komponen dari kemasyarakatan dimulai dari para tokoh agama dan masyarakat serta aparatur kecamatan agar masyarakat terbantu dan dimudahakan dalam segala urusan yang berkaitan dengan ranah KUA Ngabang. Hal ini semua dilakukan untuk mewujudkan visi KUA Ngabang “Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Ngabang Yang Taat Bergama, Rukun, Cerdas, Mandiri dan Sejahtera Lahir Batin.” Untuk mewujudkan visi pelayanan masyarakat ini maka KUA Ngabang mecoba melaksanakan misi pelayanannya yang terjabar sebagai berikut : a. Meningkatkan kualitas pelayanan keagamaan b. Meningkatkan kualitas pelayanan nikah dan rujuk berbasis teknologi informasi. c. Meningkatkan kualitas bimbingan keluarga sakinah. d. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi dan bimbingan haji, zakat dan wakaf. e. Memaksimalkan kemitraan umat dan koordinasi lintas sektoral. KUA Ngabang dipimpin oleh Hasan Basri pria kelahiran Sungai Pinyuh 24 Juni
Majalah Harmoni
KUA
Corner
EDISI II Tahun 2017
Corner
sebagai upaya untuk tidak “merepot dan menyibukkan” anggota keluarga yang sedang berduka mengenai hal-hal yang berkenaan dengan jenazah (Kain kapan, pusara, biaya penguburan dsb). Imbas dari berbagai inovasi yang dihasilkan maka KUA Ngabang diganjar dengan prestasi terbaik yakni menjadi KUA Teladan tingkat Kabupaten Landak tahun 2013 – 2017. Pelayanan yang sangat tampak dari tugas peran KUA adalah pelayanan peristiwa nikah dan rujuk, adapun catatan peristiwa nikah dan rujuk yang terjadi di KUA Ngabang selama 3 tahun terakhir tergambar sebagai berikut :
Pengabdian dan Pembinaan Masyarakat Di Daerah Lintas Sungai Landak Profil KUA Kecamatan Ngabang Salah satu Kabupaten yang berasal dari pemecahan dari Kabupaten Mempawah adalah Kabupaten Landak. Melakukan pemekaran pada tahun 1999 Kabupaten Landak sekarang memiliki jumlah penduduk sekitar 282.026 jiwa dengan luas wilayah 9.909,10 Km2. Terdiri dari 13 wilayah administrasi kecamatan dan 156 kelurahan.
Ngabang sendiri adalah ibu kota dari Kabupaten Landak sehingga semua sarana transportasi dan fasilitas umum terpusat di kecamatan ini. Kecamatan Ngabang memiliki luas wilayah administrasi 1.148,10 Km2 dengan jumlah penduduk 65.552 jiwa. Selain fasilitas umum dan transportasi wilayah ini juga dikaruniai fasilitas alam yang menjadi penunjang kebutuhan masyarakat sehari-hari yakni sebuah sungai yang membelah kota bernama Sungai Landak. Di wilayah ini berdiri sebuah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ngabang yang hadir untuk melayani kebutuhan berupa bimbingan beragama dan pencatatan keagamaan serta penerangan masalah haji bagi masyarakat Kecamatan Ngabang. KUA Ngabang berdiri pada tahun 1983 di atas sebidang tanah seluas 493 M2 yang terbagi 300 M2 dimanfaatkan untuk bangunan dan 100 M2 sebagai sarana lingkungan dan 93 M2 dan bersertifikat nomor 18 atas nama Departemen Agama Republik Indonesia yang berkedudukan di Jakarta. KUA landak ini berlokasi Jalan Pemuda No. 58 Dusun Tungkul, Desa Hilir Kantor, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak.
KUA Ngabang melayani 19 Desa / Kelurahan yang tersebar di kecamatan ini, yaitu :
1. Amang 7. Engkadu 12. Pak Mayam 17. Sungai Keli 2. Amboyo 8. Hilir Kantor 13. Penyaho Dangku 18. Tebedak 3. Amboyo Inti 9. Hilir Tengah 14. Raja 19. Temiang Sawi 4. Amboyo Selatan 10. Munggu 15. Rasan 5. Ambarang 11. Muun 16. Sebirang 1. Membentuk Badan Pengelola Zakat, 1979. yang telah menamatkan pendidi- administrasi, Untuk Pria mempermudah dan mempelancar KUA Ngabang selalu merangkul kan Magister di IAIN Pontianak pada tahun infaq dan shadaqah (BP. ZIS) Kec. Ngsetiap komponen dari kemasyarakatan dimulai dari para tokoh agama dan masyarakat serta 2017 dalam melaksanakan tugasnya dalam abang sebagai upaya dalam memakaparatur kecamatan agar masyarakat terbantu dan dimudahakan dalam segala urusan yang simalkan potensi harta Muzakki dan memberikan pelayanan dan pembinaan keberkaitan dengan ranah KUA Ngabang. Hal ini semua dilakukan untuk mewujudkan visi KUA pada masyarakat dibantu 3 orang pegawai memberdayakan Mustahiq. BP. ZIS Ngabang “Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Ngabang Taat Bergama, Rukun, dibentuk Yang dikarenakan belum terbenyang memiliki fungsi dan tugas masingCerdas, Mandiri dan Sejahtera Lahir Batin.” Untuk mewujudkan visi pelayanan masyarakat masing : tuknya secara definitif BAZNAS Kab. ini maka mecoba melaksanakan misi pelayanannya yang terjabar sebagai N A MKUA A Ngabang N I P TUGAS Landak hingga kini --sebagaimana amanat UU nomor 23 Tahun 2011 tentang Hasan Basri 197906242002121006 berikut : Kepala pengelolaan zakat. Nantinya, setelah a. Meningkatkan kualitas pelayanan keagamaan terbentuk BAZNAS Kab. Landak, maka Gst.Meningkatkan kualitas pelayanan nikah dan rujuk berbasis teknologi informasi. Tajudin 197503052005011004 b. BP. ZIS dengan sendirinya akan menPengadministrasi Umum dan Operator c. Meningkatkan kualitas bimbingan keluarga sakinah. Komputer jadi Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kec. d. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi dan bimbingan haji, zakat dan wakaf. Ngabang.Dengan adanya BP. ZIS ini, Heri Sugiana 196901022014121003 e. Memaksimalkan kemitraan umat dan koordinasi lintas sektoral. Pengelola NR dan Keluarga Sakinah semakin memperkuat kesadaran dan kepercayaan Muzakki untuk mengeRahmat Riyadi Honorer P e t u g a s luarkan hartanya dan membantu musKebersihan serta Pengadministrasi Zakat, Wakaf dan Ibadah Sosial tahik dalam pemberdayaannya (beasiswa, bantuan modal usaha kecil dsb) 2. Membentuk kelompok Kerja Penyuluh Meskipun telah memiliki tugas dan peran masing-masing namun koordinasi serta Non PNS dan menetapkan daerah biberbagai masukan dalam menjalan tugas naan tambahan, yang tidak terjangkau dan fungsi tetap terjalin dengan baik serta atau belum ada pembinaan keagamaan sebelumnya. pengambilan keputusan tetap berada di 3. Melakukan pembinaan kepada Pemtangan kepala KUA yakni Hasan Basri. Akibat dari baiknya sistem manajerial antara bantu Penghulu dan Penyuluh Agama Islam Non PNS secara berkala. kepala dan pegawai maka KUA Ngabang berhasil menciptakan beberapa inovasi, di 4. Menginisiasi terbentuknya Pengurus Penyelenggara Jenazah Kec. Ngabang antaranya :
46
Selain peristiwa nikah dan rujuk KUA Ngabang juga aktif dalam pembinaan masyarakat bahkan tidak hanya dalam keagamaan maupun penerangan haji namun juga seperti sosial kemasyarakatan dan keamanan seperti pencegahan bersama terhadap NARKOBA bersama dengan aparatur polisi dan aparatur kecamatan. Pencegahan dan pemahaman akan bahaya narkoba, masuk dan manjadi bagian dalam materi pembinaan pra nikah dan materi pembinaan yang dilakukan oleh Penyuluh Agama Islam Non PNS Kec. Ngabang. Dalam hal pembinaan keagamaan meskipun terbatas dengan sumber daya yang ada KUA Ngabang tetap giat memberikan penyuluhan bersama Kelompok Kerja Penyuluh Non PNS Kec. Ngabang memberikan pembinaan keagamaan terutama di daerah yang belum tersentuh pembinaan keagamaan.KUA Ngabang juga memperbanyak jaringan dengan lembaga-lembaga yang konsen dalam pembinaan keagamaan dan menjaga sillahturrahmi yang baik dengan mereka. Kerukunan umat beragama di landak menjadi fokus utama oleh KUA Ngabang karena gesekan-gesekan perbedaan kerap menjadi bahaya laten yang dapat mencuat dan meladak menjadi isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Budaya) menjadi konflik dan dapat berakibat fatal. Namun kerukunan umat beragama selama dalam pengawasan KUA Ngabang berjalan lancar dan baik hal ini disebabkan beberapa faktor di antaranya : 1. Akulturasi budaya yang sudah berlangsung lama antar masyarakat. 2. Konversi agama –karena pernikahan dsb— menjadikan anggota keluarga memiliki keluarga baru meskipun berbeda keyakinan. 3. Tingkat pendidikan masyarakat yang sudah cukup baik. 4. Jika terjadi “benturan kecil” yang mengganggu kerukunan, maka tokoh agama, adat dan masyarakat sangat cepat beraksi untuk meredam dan menanggulanginya. Pendataan jumlah umat beragama serta rumah ibadah di lakukan KUA Ngabang dengan cara bekerjasama dengan Penyuluh Agama dan Pembantu Penghulu sebagai tenaga teknis lapangan serta aparatur pemerintahan kecamatan Ngabang sebagai bentuk kerjasama administrasi lintas sektoral. Untuk peningkatan dan pengembangan visi dan misi ke depan agar KUA Ngabang dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kecamatan Ngabang maka tentunya diperlukan peningkatan jumlah pegawai di KUA Kecamatan Ngabang. Selain itu juga diperlukan peningkatan perhatian oleh Kantor Kementerian Agama baik itu di tingkat wilayah dan kabupaten dalam memperhatikan pembinaan Muallaf di Kecamatan Ngabang. Serta adanya Balai Nikah / KUA yang layak dan representatif yang pada fungsinya tidak hanya tempat terjadinya peristwa nikah dan rujuk dan pembinaannya namun juga bisa menjadi ajang berhimpunnya Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam yang ada di Kec. Ngabang terutama dalam gerakan pembinaan Ummat Islam, dan juga tentunya sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan visi KUA Kec. Ngabang. (Sangadah)
47
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
KHASANAH Pesantren
KHASANAH Pesantren
Keikhlasan Atas Nama Allah Dalam Menciptakan Generasi Qur’an Profil Pondok Pesantren Darul Ulum Kabupaten Kubu Raya
Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Seperti pesan Rasulullah Nabiyuna Muhammad SAW bahwasanya musuh umat Islam adalah kemiskinan dan kebodohan karena dekat terhadap sikap syirik dan kemurtadan. Keinginan KH. Chairuman Ar-Rahbini untuk mencerdaskan masyarkat disekitar tidak hanya dengan pendidikan agama namun juga dengan pendidikan formal agar nantinya dengan pendidikan formal itu para santri dapat berkiprah di masyarakat maka didirikanlah jenjang pendidikan TK, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah ‘Aliyah serta didukung dengan pendidikan ke-Islaman melalui Diniyah Salafiyah. Semuanya itu bertujuan untuk : (1) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan umum dan agama, (2) Mengembangkan dan meningkatkan nilai-nilai Islam di Bumi Khatulistiwa, (3) Memberi akses layanan pendidikan bagi masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah. Melalui perjuangan KH. Chairuman bersama dengan para rekan dan sahabat yang dimulai dari tahun 1977 atau sudah lebih kurang 41 tahun kiprahnya Ponpes Darul Ulum telah menjadi sosok pembangun pendidikan keilmuwan dan keagamaan di Kabupaten Kubu Raya bahkan saat ini beberapa jenjang pendidikannya telah diakui pemerintah dengan status ter-akreditasi. Berikut sarana dan prasarana serta jenjang pendidikan di Ponpes Darul Ulum : 1. Taman Kanak-kanak 4 lokal yang saat ini sedang dalam tahap penyelesaian. 2. Madrasah Ibtidaiyah (Akreditasi B) sebanyak 10 lokal. 3. Madrasah Tsanawiyah (Akreditasi C) sebanyak 8 lokal. 4. Madrasah ‘Aliyah (Akreditasi B) sebanyak 10 lokal.
Ponpes Darul Ulum selalu mengutamakan pendidikan akhlak dan keilmuwan, hal ini dapat dilihat dari berbagai prestasi yang dapat seperti :
5. Madrasah Diniyah Salafiyah (Terdaftar) 8 lokal. 6. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAISA). 7. Laboratorium IPA, Bahasa dan Komputer
1. Kelulusan 100 % tiap tahun pada tiap tingkatan.
8. Masjid 1 Buah.
2. Diterima di perguruan tinggi negeri melalui jalur non test, rata-rata 14 orang pertahun.
9. Mushola Putri 1 Buah. 10. Gedung Serbaguna 1 buah. 11. Sarna penunjang kebutuhan olahraga seperti sepakbola, voley, bulutangkis dan tenis meja. Belajar merupakan kebutuhan dasar manusia, bahkan proses belajar terjadi ketika seorang anak masih dalam kandungan ketika telah ditiupkan ruh. Maka dalam agama Islam ketika anak masih dalam kandungan orang tuanya dianjurkan untuk memperbanyak belajar Al-Qur’an karena pada usia ini anak dapat merespon apa yang dia dengar dan hasil stimulus tersebut menjadi pengetahuan dasar di bawah alam sadarnya. Tidaklah mengherankan jika seorang bayi ketika dilahirkan dapat mengetahui mana orangtuanya dan keluarga terdekat dari pengenalannya terhadap suara. Oleh karena itu pembelajaran Al-Qur’an dan keilmuwan Islam harus diperkenalkan sedari dini untuk menjadi bekal baginya kelak ketika menjalani kehidupan. Pesantren merupakan salah satu pendidikan tertua yang ada di Indonesia bahakan pada masa sebelum penjajahan. Pesantren merupakan kata yang menunjukan tempat sedangkan asal katanya berasal dari kata “santri” merupakan kata turunan dari bahasa sansekerta yaitu “shastri” yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan. Oleh karena itu pesantren merupakan suatu tempat bagi para murid yang ingin belajar khususnaya pelajaran agama Islam dan nilai-nilai kebuadayaannya. Pesantren dalam perjalanannya tidak langsung serta merta berdiri megah dilengkapi fasilitas asrama lengkap seperti hotel, namun banyak pesantren di Indonesia dimulai oleh seorang Ustadz yang mendirikan surau / masjid untuk sholat, lalu kemudian sang Ustadz mengajak anakanak sekitar daripada menghabiskan waktunya untuk bermain maka diajaklah belajar Al-Qur’an dan pengetahuan ke-Islaman. Semakin lama semakin banyak yang belajar dengan sang Ustadz bahkan datang dari daerah yang jauh sehingga dibuatlah sebuah pondok-pondok kecil dari bambu di sekitar rumah sang Ustadz dan Masjid tersebut. Kemudian lingkungan belajar inilah yang dikenal dengan masyarakat dengan istilah Pesantren. Begitu juga dengan perkembangan Pondok Pesantren Darul Ulum yang berada di Kabupaten Kubu Raya, sebuah kabupaten baru yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Pontianak pada tanggal 17 Juli 2017. Ponpes Darul Ulum tidak serta merta berdiri megah dengan berbagai fasilitas dan prasarana seperti sekarang setelah 40 tahun membina dan melahirkan generasi islami di tanah bekas kesulatanan Kubu ini.
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
lapangan
Sarana dan prasarana digunakan oleh para santri dan santriwati untuk menggali ilmu dan pembentukan karakter serta budi pekerti yang berakhlaqul karimah selain itu guna menunjang kreativitas dan pengembangan minat santri dan santriwati Ponpes Darul Ulum juga menyediakan sarana berupa peralatan qasidah, marching band, bela diri, radio suara santri, kaligrafi, pertanian, pertukangan dan keterampilan lainnya (menjahit, anyaman dll). Perjuangan KH. Chairuman Ar-Rahbini dalam mencerdaskan dan membina masyarakat sangat terasa sehingga banyak dari masyarakat berbondong-bondong memasukan anaknya maupun keluargannya di Ponpes Darul Ulum. Tercatat hingga saat ini kurang lebih 1.451 santri yang belajar mulai dari pendidikan TK hingga Perguruan Tinggi, terbagi sebagai berikut : 1. Taman Kanak-Kanak : 40 Santri 2. Madrasah Ibtidaiyah : 320 Santri 3. Madrasah Tsanawiyah : 260 Santri 4. Madrasah ‘Aliyah : 270 Santri 5. Madrasah Diniyah Salafiyah : 345 Santri 6. Perguruan Tinggi Ilmu
Ponpes Darul Ulum terletak di Jalan Suharto Kuala Dua Sungai Raya Kab. Kubu Raya. Ponpes Darul Ulum berada di bawah asuhan Kiyai Haji Chairuman Ar-Rahbini, seorang pimpinan yang kharismatik kelahiran Malang 21 Desember 1947. Impianya dengan mendirikan Ponpes Darul Ulum yaitu mencetak santri yang berprestasi dan berakhlakul karimah. Karena pada saat itu pendidikan masyarakat di sekitar masih rendah terutama di daerah pedalaman karena faktor kemiskinan. Untuk itulah hatinya tergerak guna mencerdaskan anak bangsa sehingga dapat meningkat harkat dan derajatnya serta yang terpenting meningkatkan iman dan ketakwaan kepada
48
Di Ponpes Darul Ulum juga terdapat kegiatan extrakurikuler seperti Tahfidzul Qur’an, Khutbah Mimbariyah 3 bahasa (Arab, Inggris, B. Indonesia) dan Pembuatan Majalah Dinding yang dapat memberikan pengetahuan tambahan kepada santri tentang perkembangan teknologi. Guna membina para santri Ponpes Darul Ulum mempersiapkan para tenaga Asatidz dan Asatidzah yang merupakan perpaduan dari Ponpes Modern dan Tradisional serta Perguruan Tinggi sehingga penerapan dari pelajaran yang ada di Kitab-Kitab Ulama Salaf dapat terkaji sesuai dengan kondisi terkini. Para Asatidz dan Asatidzah berjumlah 72 orang di antaranya ada yang tinggal di lingkungan Ponpes sehingga pendidikan di Ponpes ini selalu terpantau selama 24 jam.
Tarbiyah Darul Ulum
:
3. Rata-rata NEM tertinggi se Kalbar tgk Madrasah Aliyah (Negeri & Swasta) pada Ujian Akhir Nasional. 4. 2 kali Mewakili Kalimantan Barat untuk Musabaqoh Qiroatul Kutub pada Arena MQK Nasional. Putri (di Jambi dan Jepara). 5. 10 besar dalam lomba Majalah Dinding (MADING) 3 Dimensi untuk tingkat SMA se Kalbar 6. 3 kali Juara Umum School Meeting Tingkat Madrasah Aliyah Se Kabupaten Kubu Raya. Itulah catatan singkat tentang perjalanan Ponpes Darul Ulum yang didirikan pada tahun 1977 di bawah kepimpinan KH. Chairuman Ar-Rahbini yang tumbuh berkembang seperti sebuah pohon yang akarnya tumbuh kokoh menghujam ke bawah menyebar mencari sumber kehidupan, batangnya menjulang tinggi namun daunnya memberikan perlindungan, buahnya ranum dapat dirasakan semua orang bahkan ranting-rantingnya memberikan ketentraman untuk tempat tinggal bagi mahkluk Allah lainnya. Pohon yang tumbuh memberikan perlindungan dan manfaat tanpa ada pamrih untuk dirinya sendiri hanya mengharap keridhaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.“Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat.”(Qs .Shad : 46)
216 Santri
Santri tidak hanya berasal dari wilayah Kab. Kubu Raya namun juga dari berbagai daerah di berbagai penjuru tanah Kalimantan Barat. Metode keteladanan, kekeluargaan dan kesederhanaan yang diajarkan oleh Ponpes Darul Ulum memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Kegiatan belajar santri di Ponpes Darul Ulum tidak hanya dimulai dari pukul 07.00 Wib hingga selesai seperti pada sekolah formal umumnya namun pelajaran di Pondok Pesantren berjalan 24 jam non stop karena apa yang santri lihat, apa yang santri dengar dan santri rasakan kesemuannya bernilai pendidikan, bahkan sampai kepada tidurnya santri adalah pendidikan. Aktivitas kegiatan belajar dan mengajar di Ponpes Darul Ulum tergambar sebagai berikut :
49
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
Artikel
Mengurai Persoalan Manajemen Administrasi Publik Dalam Pelaksanaan Ibadah Haji tan jamaah haji yang telah menyelesaikan kewajiban pembayaran biaya haji. Tulisan ini mencoba untuk mempelajari dan menganalisis manajemen administrasi publik yang sudah diterapkan atau dilakukan oleh pemerintah, terutama di daerah dalam kaitannya dengan otonomi daerah dan mengidentifikasi permasalahan yang masih muncul. Bagaimanakah sebenarnya sistem manajemen pelayanan publik yang seharusnya dilakukan sesuai dengan Undang-undang Haji? Bagaimana dengan peran pemerintah daerah? Bagaimana gambaran profesionalisme manajemen pelayanan publik haji dilihat dari kerangka teoritis manajemen pelayanan publik? Inilah persoalan-persoalan yang akan dikupas dalam tulisan singkat ini.
Oleh
Jufri : Irwil IV Ibadah haji adalah ritual tahunan yang dilakukan oleh umat muslim di dunia, termasuk warga Muslim di tanah air. Setiap tahun, jutaan umat Muslim yang menjalankan ibadah ke Mekah, Arab Saudi dan setiap tahun pemerintah pusat dan daerah bekerja keras untuk mengurusi keberangkatan jamaah. Untuk menunjang pelaksanaan pemberangkatan dari tanah air dan pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi, pemerintah bahkan telah membuat berbagai macam kebijakan dan aturan petunjuk operasional pelaksanaan pengurusan jamaah di daerah-daerah. Undang-Undang No.13/2008 mengatur secara tegas manajemen pelayanan dan administrasi pelaksanaan ibadah haji di tanah air. Namun demikian, profesionalisme pelaksanaan manajemen haji masih banyak menuai kritik pedas dari publik. Serangkaian masalah selalu muncul setiap tahunnya. Sementara pengelolaan manajemen haji ini dilakukan berulang-ulang dan terus menerus. Banyak pihak mempertanyakan prosedur operasional, petunjuk teknis, standar manajemen profesional, hingga penjaminan mutu administrasi penyelenggaraan haji kepada pemerintah. Beberapa permasalahan yang muncul berulang kali mulai dari penetapan kuota haji yang sangat tergantung kepada pemerintah Arab serta kurang kuatnya lobi negara, akuntabilitas dan transparansi penetapan dan penggunaan dana jamaah haji, panjangnya antrian pemberangkatan jamaah haji, hingga terjadinya pembatalan keberangka-
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
KONSEP MANAJEMEN PUBLIK Pengertian manajemen publik sendiri seringkali diidentifikasikan dengan manajemen instansi pemerintah. Menurut Overman mengatakan bahwa manajemen publik adalah suatu studi interdisipliner dari aspek-aspek umum organisasi dan merupakan gabungan antara fungsi manajemen seperti planning, organizing dan controlling di satu sisi, SDM, keuangan, fisik, informasi dan politik disisi lain. Sedangkan manajemen haji sendiri adalah penggerakan SDM dan non SDM yang menjadi andalan utama dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan proses pelayanan dan penyelenggaraan ibadah haji kepada warga negara yang mempunyai kepentingan dengan ibadah haji ini. Di Indonesia, penerapan manajemen publik ini mulai dilakukan setelah masa pemerintahan Pasca Orde Baru. Beberapa departemen pemerintah melakukan proses reformasi birokrasi dengan menggunakan atau menerapkan paradigma baru prinsip manajemen dan administrasi publiknya, termasuk pelayanan publik. Reformasi birokrasi yang dilakukan oleh departemendepartemen pemerintahan di Indonesia walapun dengan terseok-seok telah menunjukan beberapa perubahan yang signifikan. Kondisi ini tentu bisa menjadi perhatian Kementerian Agama yang dulunya adalah Departemen Agama yang menagani manajemen ibadah haji untuk memberikan layanan dengan manajemen yang baik sehingga kesalahan yang terjadi setiap tahunnya dapat dikurangi. Pertanyaannya, apakah kebijakannya yang salah? Ataukah sistem pelaksanaanya yang keliru? Atau manajemen dan administrasi publiknya termasuk SDM dan kepemimpinannya yang tidak mampu menerjemahkan atau menjalankan
50
amanat undang-undang yang ada? Kita akan mencoba melihat pada bagian berikut tentang manajemen haji yang dilakukan selama ini. MANAJEMEN PELAYANAN HAJI Urusan haji di Indonesia dipercayakan kepada Kementerian Agama (Kemenag) sesuai dengan amanat undang-undang.Kementerian ini bertugas sebagai pelaksana sekaligus pengawas pelaksanaan ibadah haji di tanah air. Kemenag bertindak sebagai pemain sekaligus wasit (controller) dalam persoalan ini sehingga fungsi manajemen yang harus dilakukan oleh Kementerian ini begitu kompleks. Pemerintah bersama dengan DPR telah menetapkan undang-undang pelaksanaan haji sebagai landasan yuridis formal yang dipakai sebagai bahan rujukan semua pihak, terutama Kemenag yang menjadi “person in charge� atau pelaksana utama dalam urusan ini. Undang-undang No.17/1999 tentang Penyelenggaraan Haji diperbaiki sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan perubahan reformasi sosial politik ditanah air, yakni UU No.13/2008.Pembaharuan ini dilakukan seiring dengan beberapa aspek yang perlu diperjelas dan diurusi. Undang-undang inilah yang dijadikan sebagai dasar pelaksanaan manajemen pelayanan dan administrasi publik haji yang akan diurusi. Profesionalisme penyelenggaraan dan pelayanan menjadi kunci utama untuk memenuhi asas dan tujuan penyelenggaraan haji ini sendiri, jika kita menginginkan manajemen dan administrasi publik yang handal dan berhasil. Jika dilihat lebih jauh beberapa hal yang masih mengganjal pelaksanaan manajemen haji yang profesional dan baik menurut standar manajemen administrasi publik yang benar agaknya muncul sebagai “penghalang� sistem yang ada. Penulis mencoba mereka-reka beberapa hal tersebut sebagai berikut. Pertama, belum terbangunnya sistem yang baku dengan mengunakan perangkat teknologi informasi yang lebih cangih. Kedua, manajemen administrasi publik yang selama ini dibangun pemerintah masih berorientasi kuat pada pemegang otoritas. Ketiga, manajemen publik atau administrasi publik yang di jalankan terkesan masih berorientasikan pada hasil/output/result belum ada proses yang menjadi substansi penyelenggaraan dan pelayanan publik yang profesional. Keempat, birokrasi yang dijalankan masih belum diarahkan pada birokrasi yang berorientasi pada prinsip kerakyatan. Mungkin hal-hal diatas inilah yang menyebabkan manajemen publik pelaksanaan dan peny-
Artikel elenggaraan ibadah haji di Indonesia masih menyisakan masalah-masalah yang perlu segera dibenahi kedepannya. KOMPLEKSITAS PENYELENGGARAAN HAJI Dalam rangka penyelenggaraan ibadah haji ini tidak hanya pemerintah saja yang sebenarnya terkait. Masyarakat dan dunia usaha juga turut terlibat dalam proses penyelenggaraan ini. Beberapa fakta yang ada adalah sebagai berikut. (1). Pemerintah mengalokasikan dana untuk kesehatan haji sebesar Rp. 188 miliar rupiah yang dibebankan pada APBN pada tahun 2009 dan terus naik tiap tahunnya. (2). Dana abadi umat yang per Januari 2009 telah mencapai Rp. 1,5 triliun lebih, yang belum banyak dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat. (3). Ongkos haji yang cenderung naik setiap tahunnya bukan karena ketergantungan yang lebih tinggi kepada maskapai penerbangan yang mengangkut jamaah. Sementara antrean jamaah saat ini sudah mencapai belasan tahun bahkan pada daerah tertentu mencapai pada daftar tunggu puluhan tahun. Kondisi ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan ibadah haji bukanlah program yang sederhana, melainkan melibatkan sumber daya yang luar biasa, baik anggaran negara maupun sumber daya manusia yang terlibat didalamnya. Jumlah tenaga yang dibentuk oleh pemerintah sesuai dengan amanat UU No. 13/2008 di setiap provinsi hamper 400 orang petugas yang direkrut setiap tahunnya untuk menangani penyelenggaraan haji di Arab Saudi semua atas tanggungan negara. Sementara petugas pendaftaran, administrasi pemberangkatan dan pengawas sendiri jumlahnya relatif sedikit ditiap kabupaten/ kota, provinsi dan pusat. Jumlah yang tidak ideal dan tidak seimbang ini mungkin menjadi salah satu aspek yang mengontribusi masih belum bakunya sistem pelaksanaan yang profesional, misalnya dengan ISO. Akibatnya, memang tidak ada baku mutu administrasi yang baik dan profesional yang diterapkan dalam sistem penyelenggaraan ibadah haji, padahal kegiatan ini dilakukan setiap tahunnya dan secara terus-menerus. Belum adanya sistem administrasi yang telah berbaku mutu standar ISO menunjukkan bahwa manajemen pelayanan dan administrasi penyelenggaraan ibadah haji masih jauh dari sasaran dan tujuan yang diharapkan. Dalam kekompleksan inilah, seringkali terjadi krisis dan konflik dalam pelaksanaannya. Walapun pemerintah sendiri telah membuat berbagai peraturan, mulai undang-undang hingga perpres dan kebijakan-kebijakan pendukungnya yang dibuat oleh masing-masing kementerian terkait yang terlibat dari tingkat pusat hingga daerah, tetap saja persoalan-persoalan dari skala kecil hingga besar masih muncul dan di-expose secara besar oleh media massa di Indonesia. Dalam penyelenggaraan sebuah aktivitas besar yang melibatkan jumlah publik yang luar biasa banyaknya memang tidak
bisa dilakukan dengan sistem administrasi publik yang sederhana. Beberapa dari pelaksanaan sistem administrasi publik rutin yang lain seperti penggurusan SIM, KTP, Paspor dan sebagainya, pengurusan pengurusan penyelenggaraan ibadah haji, meski barang kali melibatkan jumlah publik yang hampir sama dengan penggurusan yang disebutkan tadi, hanya dilakukan setiap setahun sekali. Walapun pada kenyataannya, beberapa pekerjaan administrasi telah dilakukan sejak awal dan menjadi rutinitas tiap hari baik di Kementerian Agama maupun dibeberapa Kementerian lain yang terkait seperti Kementerian Kesehatan, Luar Negeri dan lainnya. Memasukkan (entery) data telah dilakukan sejak awal pada saat jamaah haji mendaftarkan diri mereka ke kantor-kantor wilayah Kementerian Agama yang ada di tingkat kota dan provinsi untuk mendapatkan nomor porsinya. Seluruh pekerjaan memasukkan data saat ini telah terkoordinasi dalam sebuah sistem baku yang dibuat oleh pemerintah yakni siskohat (sistem koordinasi haji tahunan). Sistem yang dibuat secara nasional ini selain untuk melaksanakan koordinasi administrasi pendaftaran secara online terpusat, juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh warga negara Indonesia yang berkeinginan untuk menjalankan ibadah haji di Mekkah, Arab Saudi. Sistem administrasi yang selama ini sudah berjalan dinilai telah mampu mengatasi hal yang paling besar yakni pendaftaran calon jamaah haji.Akan tetapi, sistem jaringan terpadu nasional ini, masih harus didukung oleh sistem-sistem administrasi dan manajemen administrasi yang lainnya untuk integrasi dan koordinasi dalam pelayanan pelaksanaan ibadah haji di Indonesia. Dengan demikian, organ pemeintahan dan sistem manajemen administrasi baik di pemerintahan pusat, provinsi, kota dan Kementerian Agama khususnya yang terlibat didalamnya. URGENSI PERUBAHAN PELAYANAN HAJI Dalam pelayanan ibadah haji penulis menyarankan perlunya perubahan dan inovasi dalam sistem pelayanan publik. Karena, kondisi-kondisi seperti perubahan ekonomi global, perubahan demografik masyarakat, perubahan sistem politik, beragamnya ekspektasi dan tuntutan masyarakat, serta pertumbuhan tenaga kerja yang semakin berkualitas dan profesional ke depan menyebabkan orientasi dari sistem pelayanan publik dibidang perhajian harus, pula berubah. Sudah tidak ada lagi saatnya sistem pelayanan publik dilakukan berulang-ulang atau stagman dan tidak memperhatikan adanya dinamika perubahan yang semakin cepat dan masif. truktur pelayanan publik juga perlu mengalami perubahan supaya tidak terjadi status quo yang akhirnya bersikap resisten terhadap perubahan. Ini akan lebih bahaya lagi, karena jika struktur tidak pernah di kontrol dan di evaluasi maka kecenderungannya bisa menimbulkan persoalan-persoalan seperti korupsi, nepotisme dan seb-
51
againya dari manusia-manusia yang terlibat didalamnya. Dalam persoalan pelayanan haji, barangkali penetapan struktur perlu dikuatkan dalam hal koordinasi dan tanggung jawab dari masing-masing elemen yang menagani pelayanan publik ini agar tidak terjadi saling lempar tanggung jawab dan masalah. Struktur harus mampu memberikan ruang yang lebih terbuka bagi perubahan. Kementerian keuangan barangkali yang telah melakukan perubahan struktur pelayanan publik ini dalam program reformasi birokrasinya yang mulai di gulirkan tahun 2007.Mungkin fenomena ini bisa diikuti oleh kementerian lainnya, termasuk Kementerian Agama. Manajemen atau administrasi pelayanan publik juga perlu untuk berubah, karena urusan mengatur, melayani, mengarsipkan dan sebagainya tidak bisa dilakukan secara manual dan sendiri-sendiri. Harus ada sistem manajemen dan administrasi yang terintegrasi, data basenya yang kuat, pengarsipan yang lebih modern dan sistematis, serta pelayanan yang terbuka sehingga memudahkan publik mengakses dan menikmati kemudahan layanan yang ada. Tuntutan untuk menyediakan layanan publik yang cepat, efisien, dan efektif dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan kovergensinya membuat penyelenggaraan sistem layanan administrasi publik pun harus jeli untuk berubah dan berinovasi.Agaknya hal ini juga harus dilakukan dalam sistem pelayanan haji terpadu yang selama ini telah di koordinasi oleh Kementerian Agama dengan kerjasama berbagai sector lainnya. Perubahan pelayanan harus diubah sesuai dengan tuntutan publik dan perubahan kondisi yang ada. Tidak bisa dipungkiri bahwa Kementerian Agama sendiri telah melakukan beberapa perubahan dalam sistem administrasi seperti lebih memudahkan jaringan atau link antara bank-bank yang ditunjuk untuk pembayaran biaya pendaftaran dan pelunasan ongkos haji. Perubahan lain adalah sistem penggunaan paspor yang sekarang lebih mudah tidak menggunakan paspor haji khusus (cokelat) tetapi telah menggunakan paspor umum (hijau). Pemberangkataan jamaah juga sudah mulai banyak dibuka pintu embarkasinya.Jika sebelumnya hanya menumpuk di 5-6 embarkasi pemberangkatan, kini lebih banyak lagi pintu pemberangkatan yang digunakan sehingga koordinasi menjadi lebih efisien. Masih beberapa hal lagi yang telah berubah.Akan tetapi, perubahan mendasar pada sistem layanan secara keseluruhan agaknya masih perlu dikembangkan oleh pemerintah. Hal yang lebih penting sebenarnya adalah kemauan untuk berubah dalam hal melayani publik dan pelaksanaan administrasi publik dari pemerintah, khususnya kementerian-kementerian dan dinas-dinas terkait akan lebih meningkatkan kinerja dan efektivitas pelayanan haji ini kedepan dan seterusnya sehingga menghasilkan pelayanan ibadah haji yang baik dan diyakini oleh masyarakat.
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
Majalah Harmoni
EDISI II Tahun 2017
52
Drs. H. Ahmadi, M.Ag bertempat di Aula 2 Kanwil Kemenag Prov. Kalbar, Senin, 9 Oktober 2017
Kalimantan Barat Oleh Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI
Pelantikan Sembilan (9) Pejabat Eselon III di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi