Majalah Harmoni Khatulistiwa Edisi 6 Tahun 2013

Page 1


Majalah

ISTIMEWA

Harmoni KHATULISTIWA

Edisi 6

Tahun 2013 28 Warta Nasional 32 Seputar Madrasah 34 Artikel 36 Justicia 38 Mutiara Hati 39 Otak Atik

halaman

6

Sultan Hamid Alkadri II, Perumus dan Pembuat Garuda Pancasila Sebagai Lambang Negara Indonesia. DOK. HARMONI KHATULISTIWA

3 Redaksi Menyapa 4 Laporan Utama 6 Profil 9 Warta Harmoni 20 Lensa Harmoni 22 Warta Daerah

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Kabag Tata Usaha, Drs. H. Mustolih, M.Si bersama Pengurus Masjid Jariah Pontianak seusai sholat Idul Fitri di Halaman Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat.

halaman

28

Kabid Penais Zawa, Drs. H. Ramli HM. Said bersama rombongan seusai silaturrahim dengan Kakanwil Provinsi Bangka Belitung Prof. Dr. H. Hatamar Rasyid,M .Ag. di sela-sela STQ Nasional XXIV Tahun 2013 di Bangka Belitung.


REDAKSI MENYAPA Majalah

Harmoni KHATULISTIWA

Edisi 6 Tahun 2013

Majalah Harmoni Khatulistiwa diterbitkan oleh Kantor Wilayah Ke­ menterian Agama Provinsi Kaliman­ tan Barat. Pelindung: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provin­ si Kalimantan Barat Redaktur: Kepala Bagian Tata Usa­ha, Kasubbag Infor­ masi & Humas, Aris Sujarwono SH. Penyun­ting: Welsi Nindya Sari S.Sos. Desain Visual: Rudy Fransiskus, ST. Sekretariat: Fajrin, ST. Fotografer: Irwanto, M. Luthfi Tim Penasehat: Kabid Pendidikan Madrasah, Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam, Kabid PHU, Kabid Penais Zawa, Kabid Urais Binsyar, Pembimas Kristen, Pembimas Katolik, Pembi­ mas Hindu, Pembimas Buddha Alamat Redaksi/Tata Usaha: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provin­ si Kalimantan Barat, Jl. Sutan Syahrir No. 12 Pontianak 78116 Telp. 0561732414 Fax. 0561-761746 Email: aris_humaskalbar@kemenag.go.id Situsweb: kalbar.kemenag.go.id

Meraih Rahmat dan Ridho Rabby Assalamu`alaikum Wr.Wb. Pembaca Har­ moni Khatulistiwa yang terhormat, Pada edisi keenam tahun 2013, kami kembali menampilkan berbagai berita dan kegiatan di lingkungan Kanwil Ke­ menterian Agama Provinsi Kalbar. sebagai media informasi dan komu­ nikasi serta data,maka diperlukan media cetak yang akan mempre­ sentasikan hal tersebut, dalam hal ini Harmoni Khatulistiwa. Berbagai berita dan kegiatan kami hadirkan dalam edisi Agustus yang dirang­ kum dengan bahasa sederhana na­ mun enak dibaca. Untuk Seputar Madrasah, kami mengambil MIN Rantau Panjang di Landak . Laporan utama akan menyajikan berita tentang suksesnya penan­ datanganan kesepakatan antara Bupati Sambas dengan Kementerian Agama dalam pendirian MAN Insan Cendekia sebagai boarding school unggulan di Kalimantan Barat. Disambung dengan profil seorang tokoh besar nasional, Sultan Hamid Alkadri II, sebagai salah satu the founding father bangsa dan negara Indonesia, khususnya dalam mem­ buat Garuda Pancasila menjadi lam­ bang bangsa dan negara. Berbagai liputan kegiatan te­ lah juga telah dirangkum, di antara­ nya upacara peringatan detik-detik

proklamasi kemerdekaan ke-68 RI di Kalimanatan Barat, rapat koor­ dinasi penyelenggaraan zakat, serta berbagai kegiatan seputar peringatan HUT Proklamasi RI di Kabupa­ten/ Kota dan Pelaksanaan Seleksi Tilawa­ til Qur`an Nasional XXIV di Provinsi Bangka Belitung Tahun 2013. Sebagai akhir, Harmoni Khatulis­ tiwa seperti biasa kembali memberi­ kan kesempatan bagi semua pihak untuk mengirimkan tulisan yang ses­ uai dengan visi dan misi Kemente­ rian Agama. Dapat berupa artikel maupun berita seputar kegiatan Ke­ menterian Agama Provinsi Kaliman­ tan Barat. Semoga Majalah Harmoni Khatulistiwa edisi keenam tahun 2013 membuat kita selalu berkreasi demi kemajuan instansi. Amin. Wassalam, Redaksi.

D

engan ini kami mengundang pembaca setia Majalah Harmoni Khatulistiwa untuk mengirimkan naskah informasi, berupa berita dan artikel seputar Kementerian Agama Kalimantan Barat, dengan format ketentuan: Naskah diketik rapi 1,5 spasi, maksimal 2 halaman folio; dan dilengkapi dengan soft copy, termasuk juga di dalamnya terdapat foto penulis ataiu foto lainnya sebagai ilustrasi yang sesuai dengan tema tulisan yang dikirim. Untuk kiriman berita harap dilengkapi de­ ngan foto dokumentasi kegiatan. Redaksi berhak untuk mengubah judul dan isi naskah dengan tidak mengubah esensinya. Naskah yang tidak dimuat akan dikirim kembali jika dilengkapi dengan amplop dan perangko secukupnya. Naskah yang dikirim wajib di­ sertai fotokopi KTP penulis dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Naskah dikirim ke alamat redaksi Majalah Harmoni Khatulistiwa atau melalui email : aris_humaskalbar@kemenag.go.id. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

3


LAPORAN UTAMA

MAN Insan Cendekia Siap Berdiri di Sambas

M

umum. Guna mencetak generasi isla­ mi yang menjadi cikal bakal pemimpin muslim di masa depan. Untuk itulah setiap daerah berpacu mengembang­ kan pendidikan di masing-masing tempat mereka, tidak terkecuali Kan­ wil Kementerian Agama Provinsi Kali­ mantan Barat berusaha untuk berpacu meningkatkan taraf pendidikan di daerah Khatulistiwa ini. Berbagai usaha dan persiapan di­ lakukan oleh Kanwil Kementerian Ag­ ama Provinsi Kalimantan Barat dalam menyiapkan pendirian MAN Insan Cendekia, dengan terlebih dahulu bek­ erja sama dengan beberapa Pemerin­ tah Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat untuk menyiapkan lahan bagi pendirian MAN Insan Cendekia. Dari beberapa penawaran yang diberikan, ada 3 kabupaten/kota yang menyat­ akan kesiapan menjadi daerah tempat berdirinya MAN Insan Cendekia, yaitu Kabupaten Pontianak, Kota Singka­ wang dan Kabupaten Sambas. Setelah melalui beberapa tahap dan syarat administrasi yang ada, maka terpilih Kabupaten Sambas sebagai lokasi dan tempat berdiri Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia yang selama ini didambakan dan diharap­

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

adrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) adalah model satuan pendidikan yang me­ madukan pendidikan agama dengan pengayaan pada bidang ilmu pengeta­ huan dan teknologi sebagai ciri uta­ manya. Ilmu yang dikembangkan di MAN Insan Cendekia bertumpu pada 3 hadlarah (peradaban), yaitu had­ laratun nash (peradaban teks, kitab), hadlaratul ilmi (peradaban ilmu) dan hadlaratul falsafah (peradaban filsa­ fat). Bagi MAN Insan Cendekia, tiga hadlaralah tersebut menjadi paradig­ ma baru. Belajar dari kelemahan ma­ drasah dan sekolah umum selama ini, MAN Insan Cendekia harus melaku­ kan upaya pengembangan kurikulum yang diharapkan mampu memini­ malisasi kelemahan dari kedua model pendidikan tersebut. Sehingga MAN Insan Cendekia memiliki identitas yang kuat dan karakteristik keilmuan yang luas. MAN Insan Cendekia sebagai sebuah terobosan penting dari Ke­ menterian Agama yang begitu peduli dengan pendidikan, terlebih perpadu­ an pendidikan agama dan pendidikan

Kabid Pendidikan Madrasah, Drs. H. Ridwansyah, M.Si. menjelaskan kepada Tim Majalah Harmoni Khatulistiwa terkait MAN Insan Cendekia di Kabupaten Sambas.

4

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

kan oleh seluruh tokoh pendidikan di bumi khatulistiwa, khususnya tokoh pendidikan Kalimantan Barat. Betapa tidak melihat kondisi di zaman seka­ rang ini yang teramat krisis moral dan akhlak para generasi muda, men­ jadikan pendidikan agama sebagai pilar bagi tegaknya dinul islam secara khusus dan regenerasi manusia islami yang mempunyai keimanan dan ket­ aqwaan yang kokoh dan padu. Terpilihnya Kabupaten Sambas dinilai sebuah prestasi dan apresiasi yang luar biasa, mengingat Kabupa­ ten Sambas dikenal sebagai “Serambi Mek­kahnya“ Kalimantan Barat. Be­ rapa banyak tokoh tokoh agama Islam yang mempunyai nama besar di kan­ cah nasional maupun internasional lahir di Negeri yang berjuluk Terpikat Terigas ini. Sebut saja Syeikh Ahmad Khatib Assambasi, seorang Guru Be­ sar Thariqat Qadariyyah wa Naqsya­ bandiyah, dan pernah menjadi Imam Masjidil Haram di kala berjayanya Ahlussunnah wal Jamaah sebelum kini dikuasai para wahabi, kemudian Syeikh Basuni Imran yang masih terngiang selalu ucapannya saat bela­ jar di Universitas Al Azhar, Kairo Me­ sir tentang kehancuran umat Islam di zaman modern ini. Berbagai elemen yang terlibat dalam rencana pendirian MAN Insan Cendekia di Kabupaten Sambas ini mengharapkan marwah dan barokah dari para orang besar yang tersebut di atas kembali menjelma pada alumnus MAN Insan Cendekia kelak. Dan jika dilihat kurikulum dan pola pembela­ jaran yang ada di MAN Insan Cendekia menjadikan hal tersebut tidak musta­ hil terjadi dan bisa saja terwujud. Menurut Kabid Pendidikan Ma­ drasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Drs. H. Ridwansyah, M.Si, bahwa Pemerintah Kabupaten Sambas sangat me­nyambut


DOK. HARMONI KHATULISTIWA

LAPORAN UTAMA

baik niat mulia dalam pendirian Ma­ drasah Aliyah Negeri Insan Cendekia, hal ini ditunjukan dengan menyiap­ kan lahan yang diperuntukkan sebagai bangunan tersebut seluas 10 ha. Se­ hingga tatkala visitasi dan rekomen­ dasi pendirian maka terpilihlah Ka­ bupaten Sambas. Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat melalui bi­ dang pendidikan madrasah berusaha memfasilitasi harapan dan niat suci dari Pemerintah Kabupaten Sambas yang telah memberikan rekomendasi dalam pendirian MAN Insan Cende­ kia, dengan membentuk tim yang mempersiapkan berbagai hal terkait administrasi dan segala hal yang diper­ lukan ketika proses pemba­ngunan ke­ lak. Tinggal selangkah lagi pemba­ ngunan MAN Insan Cendekia di Ka­ bupaten Sambas akan dilaksanakan, pada Selasa, 20 Agustus 2013 bertem­ pat di Jakarta telah dilakukan Memo­ randum of Understanding (MoU) antara Bupati Sambas dan Menteri Agama Republik Indonesia mengenai pendirian MAN Insan Cendekia di Ka­

Bupati Sambas, dr. Hj. Juliarti Juhardi Alwi, M.Ph. menandatangi MoU dengan Menteri Agama terkait pendirian MAN Insan Cendekia.

limantan Barat secara khusus di Ka­ bupaten Sambas. Kehadiran Bupati Sambas, dr. Hj. Juliati Juhardi Alwi, M.PH didam­ pingi oleh Kakanwil Kementerian Ag­ ama Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D.Mahmud, Kabid Pendidikan Madrasah, Drs. H. Ridwansyah, M.Si, Kakan Kemenag Kabupaten Sambas, H. Mahmudi, S.Ag serta tokoh pen­ didikan Kabupaten Sambas, Ir. H. Burhanuddin A. Rasyid dan beberapa unsur muspida lainnya yang terlibat. Selain Kalimantan Barat, ada sekitar 15 daerah lainnya yang juga melakukan MoU serupa dalam pendi­ rian MAN Insan Cendekia di wilayah masing-masing. Sehingga suasana religius begitu dirasakan oleh semua yang hadir, mengingat pendidikan Is­ lami harus selalu mengakar sebagai jati diri bangsa Indonesia ini. Meneruskan perjuangan para pendiri bangsa yang berawal dari basis keagamaan melalui pesantren dan sejenisnya. “Salah satu pilar penting dari arah

kebijakan dan program pembangunan Pendidikan Islam Kementerian Agama adalah peningkatan akses dan mutu pendidikan Islam (pesantren dan ma­ drasah),” ungkap Menteri Agama. “Peningkatan akses pendidikan berarti peningkatan ketersediaan dan keter­ jangkauan pendidikan Islam bagi se­ mua kelompok masyarakat tanpa pan­ dang bulu,” tambah Menteri Agama RI, Drs. H. Surya Dharma Ali, M.Si. MAN Insan Cendekia akan men­ jadi sekolah unggulan dengan level in­ ternasional, memadukan pendidikan umum dan agama dengan konsep boarding school yang para siswanya bermukim di asrama yang tersedia. Menjadikan siswa unggulan yang ke­ lak siap mengembalikan kejayaan Is­ lam seperti beberapa abad silam yang menguasai hampir seluruh permu­ kaan dunia ini. Dengan pendidikan Islami, manusia yang dihasilkan bera­ khlakul karimah de­ngan modal iman dan taqwa terpatri di jiwa. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

5


PROFIL

Sultan Hamid Alkadri II Perancang Garuda sebagai Lambang Bangsa dan Negara

T

Sebagai putra sulung dan laki laki, tentunya jabatan pewaris tahta Keraton Kadriyah Pontianak menjadi tanggung jawabnya un­ tuk meneruskan estafet kepe­ mimpinan dan dzurriyatur Rasul SAW dari keturunan Imam Husain RA. Menjadi sultan di keraton kadriyah Pontianak meneruskan perjuangan leluhur membina dan memimpin masyarakat islami Kota Pontianak. Sultan Hamid menempuh pen­ didikan “ELS” di Sukabumi, Pon­ tianak, Yogyakarta, dan Bandung.

ISTIMEWA

erlahir sebagai anak su­ lung dari Sultan Keraton Pontianak kala itu Sul­ tan Syarif Muhammad Alkadri, Sultan ke VII dari silsi­ lah Keraton Kadriah di Pontianak. Diberi nama oleh Abahnya dengan nama Syarif Abdurrahman Hamid Alkadri, perpaduan dari keturu­ nan arab dan cina. Membuat wajah Sultan Hamid Alkadri II ini begitu rupawan dimasanya. Sehingga wa­ jar bila mendapatkan istri seorang wanita Belanda yang mengagu­ minya pula.

Lambang Garuda Pancasila final hasil goresan tangan dari Sultan Hamid Alkadri II.

6

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

“HBS” di Bandung satu tahun, “THS” Bandung tidak tamat, ke­ mudian “KMA” di Breda, Belanda hingga tamat dan berpangkat let­ nan pada kesatuan tentara Hindia Belanda. Lahir di Pontianak pada 12 Juli 1913. Sultan Hamid Alkadrie II me­ lewati masa kecilnya di Istana Ka­ driah Kesultanan Pontianak yang dibangun pada 1771 Masehi. Sultan Hamid II adalah orang Indone­ sia pertama yang menempuh pen­ didikan di Akademi Militer Belanda (KMA) di Breda, Belanda, seperti AKABRI dengan pangkat letnan dua infanteri pada tahun 1936. Ketika Jepang mengalahkan Belanda dan sekutunya, pada 10 Maret 1942, ia tertawan dan dibebaskan ketika Jepang meny­ erah kepada Sekutu dan mendapat kenaikan pangkat menjadi kolonel. Ketika ayahnya mangkat akibat agresi Jepang, pada 29 Oktober 1945 dia diangkat menjadi sultan Pontianak menggantikan ayahnya dengan gelar Sultan Hamid II. Sejarah Indonesia mencatat pada 13 Juli 1945 dalam Rapat Panitia Perancang Undang-Un­ dang Dasar, salah satu anggota Panitia, mengusulkan tentang lambang negara. Pada 20 Desem­ ber 1949, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Seri­ kat Nomor 2 Tahun 1949, Sultan Hamid Alkadrie II diangkat se­ bagai Menteri Negara RIS. Dalam kedudukannya ini, Sultan Hamid II ditugaskan oleh Presiden Sukar­ no untuk mengkoordinasi kegiatan perancangan lambang negara. Selain itu Sultan Hamid II per­ nah menjadi Ketua Delegasi BFO (Wakil Daerah/Negara buatan Belanda) dalam Konferensi Meja


Bundar di Den Haag, Belanda, 23 Agustus 1949. Aktivitasnya di bi­ dang politik menjadi salah satu ala­ san bagi Presiden Sukarno untuk mengangkat Sultan Hamid sebagai Menteri Negara Zonder Porto Fo­ lio di Kabinet Republik Indonesia Serikat pada 1949-1950. Pada tanggal 10 Februari 1950, Menteri Negara RIS Sultan Hamid II mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah dis­ empurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang. Hasil akhirnya adalah lambang negara Garuda Pancasila yang dipakai hingga saat ini. Rancangan lambang ne­ gara tersebut diresmikan dalam sidang kabinet RIS yang dipimpin Perdana Menteri RIS Mohammad Hatta pada 11 Februari 1950. Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masa­ gung (1974) sewaktu penyerahan file dokumen proses perancangan lambang negara, disebutkan “ide perisai Pancasila” muncul saat Sultan Hamid II sedang meran­ cang lambang negara. Beliau ter­ ingat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, dimana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 diben­ tuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di ba­ wah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis M Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, MA Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertu­ gas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah. Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menja­ wab” untuk melaksanakan Keputu­ san Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang

ISTIMEWA

PROFIL

Sultan Hamid Alkadri II.

negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR adalah ran­ cangan Sultan Hamid II. Karya M Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menam­ pakkan pengaruh Jepang. Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.

Pada tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis. Sultan Hamid II kembali men­ gajukan rancangan gambar lam­ bang negara yang telah disempur­ nakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali - Garuda Pancasi­ la dan disingkat Garuda Pancasi­

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

7


la. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri. AG Pringgodigdo dalam buku­ nya “Sekitar Pancasila” terbitan De­ partemen Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lam­ bang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “‘tidak berjambul”’ seperti ben­ tuk sekarang ini. Inilah karya kebangsaan anakanak negeri yang diramu dari berb­ agai aspirasi dan kemudian diran­ cang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS. Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes, Jakarta pada 15 Februari 1950. Penyempurnaan kembali lam­ bang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul” dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke be­ lakang menjadi menghadap ke de­ pan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno. Tanggal 20 Maret 1950, bentuk akhir gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudi­ an memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali ran­ cangan tersebut sesuai bentuk akhir rancangan Menteri Negara RIS Sul­ tan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini. Seorang Dosen Fakultas Hu­ kum Universitas Tanjungpura Pon­ tianak Turiman, SH. M.Hum. yang membuktikan kebenaran ini dalam tesis S-2 di Pascasarjana Ilmu Hu­ kum Universitas Indonesia pada 11 Agustus 1999 yang berjudul Sejarah Hukum Lambang Negara Republik Indonesia (Suatu Analisis Yuridis tentang Pengaturan Lambang Ne­

8

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

PROFIL

Komplek Makam Kesultanan Kadriah di Batulayang tempat peristirahatan terakhir Sultan Hamid Alkadri II.

gara dalam Perundang-undangan). Dalam tesisnya yang dibimbing oleh Prof. Dimyati Hartono, Turiman mempertahankan secara yuridis dengan data-data yang akurat men­ genai siapa sebenarnya pencipta lambang negara Burung Garuda. Pada 5 April 1950, Sultan Ha­ mid II dikait-kaitkan dengan per­ istiwa Westerling sehingga ha­ rus menjalani proses hukum dan dipenjara selama 16 tahun oleh pemerintah Sukarno. Sejak itulah, nama Sultan Hamid II seperti di­ coret dari catatan sejarah. Jarang sekali buku sejarah Indonesia yang terang-terangan menyebutkan Sultan Hamid sebagai pencipta gambar Burung Garuda. Orang lebih sering menyebut nama Mu­ hammad Yamin sebagai pencipta lambang negara. Ada kesan Sultan Hamid II yang sangat berjasa sebagai perancang lambang negara sengaja dihilang­ kan oleh pemerintahan Sukarno. Kesalahan sejarah itu berlangsung bertahun-tahun hingga pemerin­ tahan Orde Baru. Dalam tesisnya, Turiman me­ nyimpulkan, sesuai Pasal 3 Ayat 3 UUD Sementara 1950 menetap­ kan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara. Berdasarkan Pasal 23,3, jo PP Nomor 60/1951 itu ditentu­

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

kan bahwa bentuk dan warga serta skala ukuran lambang negara RI adalah sebagaimana yang terlampir secara resmi dalam PP 66/51, Lem­ baran Negara Nomor 111 serta ben­ tuk lambang negara yang dimaksud adalah lambang negara yang diran­ cang oleh Sultan Hamid Alkadrie II yaitu Burung Garuda. Turiman menambahkan, su­ dah sewajarnya negara, mengem­ balikan nama baik Sultan Hamid Alkadrie II sebagai pencipta lam­ bang negara yang terlepas dari ma­ salah politik lain yang ditimpakan kepadanya. Sejarah, kata Turiman, harus diluruskan agar anak cucu tidak ikut-ikutan salah termasuk memberikan penghormatan ke­ pada Sultan Hamid Alkadrie II sebagai pahlawan nasional seperti halnya WR. Supratman, pencipta lagu Indonesia Raya. Kini jasad Beliau, Sultan Ha­ mid Alkadri II telah bersemayam di Pemakaman Kesultanan Kadri­ yah Batulayang Pontianak, meski pemerintah tidak menjadikan be­ liau seorang pahlawan nasional, namun rasa kagum dan kebang­ gaan tidak akan pernah putus dari kami putra putri Kalimantan Barat terhadap tokoh bangsa yang be­ rasal dari Bumi Khatulistiwa ini. (Harmoni Khatulistiwa, dari berbagai sumber)


WARTA HARMONI

Pembinaan Guru Pendidikan Agama Buddha Kalbar DOK. HARMONI KHATULISTIWA

S

Kabag TU, Drs. H. Mustolih, M.Si. didampingi Penyelenggara Buddha Kubu Raya, Rakiman,S.Ag saat pembukaan Pembinaan Guru Pendidikan Agama Buddha Kalbar.

khidmat oleh semua peserta. Laporan ketua panitia dibacakan oleh Penye­ lenggara Buddha Kabupaten Kubu Raya, Rakiman, S.Ag. yang mewakili Pembimas Buddha Kalimantan Barat, Saiman, SS. M.Si. yang berhalangan hadir dikarenakan undangan dari Di­ rekrorat Jenderal Bimas Buddha Ke­ menterian Agama Republik Indonesia di Jakarta. Dalam laporan tersebut, Rakiman menjelaskan kegiatan pembinaan ini bertujuan mempersiapkan guru aga­ ma buddha di Kalimantan Barat men­ uju kurikulum 2013 yang belum selu­ ruhnya dikenal dan dipahami. Adapun para guru tersebut berasal dari SMP, SMK dan SMU di Kabupaten/Kota se-

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

ebagaimana amanat dalam Undang Undang Sistem Pen­ didikan Nasional Nomor 23 Tahun 2004, bahwa setiap guru harus mendapatkan pembinaan yang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, sehingga dalam mengajar anak didik kemampuan dan tingkat intelegensi dapat terus berkembang dan inovasi. Tidak hanya mengandal­ kan kemampuan dasar yang terkadang stagnan dan monoton. Sejalan dengan amanat dalam Undang Undang Sisdiknas tersebut, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat yang mempunyai visi memajukan pendidikan agama dan keagamaan di Kalimantan Barat terus berupaya dan selalu membina pendidikan yang secara resmi diakui di Indonesia. Salah satunya adalah Bimas Buddha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat yang melaksanakan kegiatan Pem­ binaan Guru Pendidikan Agama Bud­ dha Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 di Hotel Merpati Pontianak. Kegiatan tersebut dimulai dari Kamis Tanggal 22 Agustus 2013 dan berakhir Hari Sabtu 24 Agustus 2013. Pembu­ kaan diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat kitab suci Buddha yang didengarkan secara

Para peserta berdoa dengan khidmat usai pembukaan acara.

Kalimantan Barat. Kakanwil Kemente­ rian Agama Provinsi Kalimantan Barat yang dalam hal ini diwakili oleh Kabag Tata Usaha, Drs. H. Mustolih, M.Si yang membuka dan memberikan pen­ garahan dalam kegiatan ini. Amanat yang disampaikan bahwa Kemente­ rian Agama khususnya di Kalimantan Barat akan memberikan kedudukan yang sama terhadap pembinaan ag­ ama dan keagamaan, sesuai dengan porsi dan kebutuhan yang ada. Sebagai nara sumber pada kegiatan Pembinaan Guru Pendidikan Agama Buddha Provinsi Kalimantan Barat ini adalah para widya iswara yang memi­ liki kompetensi dan kapasitas di bi­ dangnya, di antaranya adalah Kasim, M.Pd, Suprapti, M.Pd dan beberapa orang lainnya yang sebagian besar berasal dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Kalimantan Barat yang memang mengerti berbagai permasa­ lahan pendidikan di Kalimantan Barat. Diharapkan dengan pembinaan guru pendidikan agama Buddha Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013 ini, para guru tersebut mampu bersinergi dan berinovasi dalam meningkatkan krea­ tivitas demi kemajuan pendidikan di Kalimantan Barat. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

9


WARTA HARMONI

Kakanwil Datangi MTs Negeri Rasau Jaya Usai Kebakaran

R

Sehubungan dengan musibah kebakaran yang terjadi di Ma­ drasah Tsanawiyah Negeri Ra­ sau Jaya Kabupaten Kubu Raya, maka setelah Apel pagi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Ag­ ama Provinsi Kalimantan Barat HM. Husain D Mahmud didamp­ ingi oleh M.Agus Shofwan, S.Ag. M.Si. Kasi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan dan Pelaksana Sub­ bag Informasi dan Humas , men­ injau langsung lokasi kejadian pada pukul 08.00 Hari Senin, 19 Agustus 2013. Pada kegiatan kun­ jungan tersebut hadir pula Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kubu Raya, Dra. Hj. Isriyah bersama

Kasi Pendis Kubu Raya H. Syamsul Bahri, S.Ag. M.Si. Kedatangan rombongan Kan­ wil Kemenag Kalbar disambut oleh Kepala MTs Rasau Jaya dan beber­ apa orang staf serta langsung meli­ hat kondisi bangunan yang sudah hangus terbakar. Setelah melihat keadaan bangunan yang hangus terbakar api, maka Kakanwil Ke­ menag Kalbar lansung menggelar rapat kecil guna untuk mengetahui kronologis terjadinya musibah ke­ bakaran dan jumlah aset yang ikut terbakar Kepala Madrasah Tsanaw­ iyah selaku pimpinan Madrasah menjelaskan bahwa musibah ke­ bakaran kantor kepala madrasah DOK. HARMONI KHATULISTIWA

uang Tata Usaha (TU) MTs Negeri Rasau Jaya, Jalan Rasau, Jaya Kubu Raya, ludes terbakar dan menyebabkan seluruh dokumen penting baik ijazah dan dokumen arsip lainnya habis dilahap si jago merah. Kebakaran yang terjadi pada Minggu, 18 Agustus 2013, sekitar pukul 15.00 WIB tersebut belang­ sung sangat cepat dan warga sekitar yang melihat api mulai menyebar ke ruangan lain berusaha mema­ damkan api dengan alat seadaanya. “Api berhasil dipadamkan sekitar 40 menit setelah kejadian dan se­ luruh dokumen penting di ruangan TU sekolah tersebut ludes terbakar.

Kakanwil Kemenag Provinsi Kalbar, HM. Husain D. Mahmud bersama Kakan Kemenag Kabupaten Kubu Raya, Dra. Hj. Isriyah dan Kasi PTK, M. Agus Shofwan, S.Ag. M.Si memimpin rapat menanggapi kebakaran yang terjadi di MTs Negeri Rasau Jaya.

10

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013


DOK. HARMONI KHATULISTIWA

WARTA HARMONI

tersebut terjadi pada hari Minggu tanggal 18 Agustus 2013 pukul 15.00 WIB. Perkiraan sementara bahwa penyebab terjadinya musibah terse­ but adalah terjadinya korsleting arus pendek listrik. Sedangkan aset dan alat kantor yang ikut terbakar adalah: komputer 4 unit, laptop 1 unit, printer 5 unit, genset 1 unit, TV 2 unit, kipas angin 3 buah, proyektor 4 unit, sound system 2 unit, speaker 2 buah, tape recorder 1 unit, kursi 8 buah, meja 12 buah, kursi sofa 1 unit, corong 2 buah, almari 6 unit. Sedangan dokumen dan arsip yang tidak terselamatkan termakan api berupa arsip kepega­ waian, keuangan, ijazah siswa yang

Kakanwil Kemenag Prov.Kalbar,H.M.Husain D.Mahmud bersama Ka.KanKemenag Kab.Kubu Raya,Dra.Hj.Isriyah didampingi oleh Kepala MTs Negeri Rasau Jaya saat meninjau lokasi kebakaran.

belum dibagikan sebanyak 1.520 lembar ditambah lembar ijazah ta­ hun pelajaran sebelumnya. Dari jumlah aset dan dokumen yang hangus terbakar diperkirakan mencapai Rp. 350.000.000 dan kebutuhan peralatan kantor yang mendesak adalah alat pengolah data dan sarana penunjang pen­ didikan seperti laptop dan proyek­ tor. Setelah mendengarkan laporan dari Kepala madrasah, maka Kakan­ wil memerintahkan kepada Kabid Pendis Kanwil Kemenag Kalbar dan Kakan Kemenag Kabupaten Kubu

Raya untuk membantu pengadaan alat pengolah data sebagai keper­ luan kantor dan sarana penunjang pendidikan yang dibutuhkan. Selain itu Kakanwil Kemenag Kalbar juga memerintahkan kepa­ da Kepala Madrasah agar membuat berita acara secepatnya tentang kronologis dan kerugian akibat terjadinya musibah tersebut, yang harus diketahui oleh aparat ke­ polisian dan dilengkapi dengan beberapa orang saksi, sebagai bukti kejadian musibah tersebut. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

11


WARTA HARMONI

Orientasi Teknis Aplikasi Persediaan Kemenag Kalbar DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud, Kabag Tata Usaha, Drs. H. Mustolih, M.Si serta Kasubbag Perencanaan dan Keuangan, H. Darohman, S.Ag. M.Si. saat pembukaan Orientasi Teknis Aplikasi Persediaan Barang Kanwil Kemenag Kalimantan Barat.

R

aan di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kali­ mantan Barat”. Tujuan dilaksanakannya kegia­ tan ini adalah selain memperta­ hankan predikat “WTP” yang telah diraih tahun lalu juga untuk me­ nyatukan persepsi serta pengeta­ huan dalam hal pengelolaan barang milik negara serta mewujudkan ketertiban dalam melakukan mu­

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

abu 28 Agustus 2013 Ke­ menterian Agama Provin­ si Kalimantan Barat, Subbag Perencanaan dan Keuangan mengadakan seminar dan pelatihan di aula pertemuan Hotel Merpati Pontianak. Kegiatan ini mengambil tema “Dengan Ori­ entasi Teknis Aplikasi Persediaan Kita Tingkatkan Kemampuan Te­ knis Operator Pelaporan Persedi­

Para peserta yang mengikuti kegiatan Orientasi Teknis Aplikasi Persediaan Barang.

12

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

tasi persediaan, tertib dokumen dan penyimpanan, pengecekan serta klarifikasi dalam hal pener­ imaan barang dan penekanan agar kepala satker minimal 2 bu­ lan sekali mengontrol pembukuan persediaan aplikasi. Acara diawali dengan laporan panitia oleh Kepala Subbag Peren­ canaan dan Keuangan, Darohman, S.Ag, M.Si yang kemudian dibuka secara langsung oleh Kepala Kan­ tor Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud. Peserta dengan jumlah 90 orang yang merupakan perwakilan dari bidang-bidang di lingkungan Kementerian Agama Kalimantan Barat serta satker-satker yang ber­ naung di bawahnya. Husain mengungkapkan apre­ siasinya atas terselenggaranya kegiatan ini termasuk rencana pemberian hadiah kenang-kenan­ gan kepada pelaporan terbaik dalam hal aplikasi persediaan di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. (Harmoni Khatulistiwa)


WARTA HARMONI

Inspektorat Jenderal Audit Kinerja Kanwil DOK. HARMONI KHATULISTIWA

K

Kabag Tata Usaha, Drs.H.Mustolih,M.Si didampingi Kasubbag Ortala Kepegawaian, Syakirin, S.HI, M.AP. bersama Ketua Tim Audit Kinerja Itjen Kemenag RI.

oleh beberapa unit kerja. Tanpa ada hasil dan sasaran yang tepat, hanya dianggap menjalankan ruti­ nitas setiap tahun saja sesuai de­ ngan RKA KL yang ada. Selain itu pembahasan yang di­ lakukan adalah mengenai wacana Balanced Score Card terhadap

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

urang lebih 20 orang tim dari Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Re­ publik Indonesia selama 2 minggu akan melakukan audit prestasi dan kinerja di ling­kungan Kanwil Kementerian Agama Provin­ si Kalimantan Barat. Pada hari Rabu 22 Agustus 2013 para kepala bidang, pembimas, kasubbag serta pengelola keuangan dari tiap unit kerja di kumpulkan di Aula Kan­ wil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Dipim­pin oleh Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud, yang men­ jelaskan tentang realisasi keuangan secara umum. Tujuan diadakannya audit kin­ erja ini sebagai bentuk menilai hasil output dari sebuah kegiatan yang telah dilakukan, sehingga memberi penilaian layak atau tid­ aknya bila dilanjutkan di tahun yang akan datang. Hal ini sebagai kontrol dari berbagai kegiatan dan program yang sering kali diulang

Tim Audit Kinerja Itjen Kemenag RI bersiap melakukan pemeriksaan kinerja di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Baarat.

DIPA Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2012 yang berjumlah cukup tinggi dan harus diseimbangkan dengan hasil yang maksimal juga. Karena dalam sebuah sistem ada input, proses dan output yang realistis dan logika. Selain mengunjungi Kanwil Kementerian Agama Provinsi Ka­ limantan Barat, tim audit kineja Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia juga mengunjungi beberapa Kabupaten/ Kota di Kalimantan Barat, seperti Kabupaten Melawi dan Kabupaten Kubu Raya sebagai sampel dari bentuk penilaian audit kinerja. Dengan audit kinerja Kementeri­ an Agama ini berarti siap menyong­ song era remunerasi ditahun men­ datang, yang berarti semua bentuk penilaian tunjangan berdasarkan hasil bukti kinerja dan bobot kerja. Tidak lagi berdasarkan penggajian umum yang sama bagi semua pega­ wai yang ada. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

13


WARTA HARMONI

Rakor Penyelenggaraan dan Orientasi Pengelolaan Zakat Tahun 2013 Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Aga­ ma Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa terdapat beberapa rapor merah mengenai pengelola zakat di beberapa daerah di Kalbar ini. Di mana tantangan terbesar dari opti­ malisasi zakat adalah bagaimana pendayagunaan dana zakat menjadi tepat guna dan tepat sasaran. “Tepat guna berkaitan dengan program pendayagunaan yang mampu menjadi solusi terhadap problema kemiskinan. Sedangkan

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Memberikan informasi, dan koordinasi kepada pengelolaan zakat dan lembaga zakat agar profesional, akuntabel dan transparan dalam pengelolaan zakat merupakan tujuan dari terselenggaranya kegiatan Rakor Penyelenggaraan Zakat dan Orientasi Pengelolaan Zakat di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 yang diselenggarakan oleh Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Waqaf di Hotel Gajah Mada, Pontianak, Jumat, 30 Agustus 2013.

Memberikan bantuan secara simbolis kepada penerima bantuan orientasi zakat oleh Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat.

14

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013


DOK. HARMONI KHATULISTIWA

WARTA HARMONI

Kecamatan Sukadana Kabupa­ten Kayong Utara dan Kelompok Sum­ ber Gizi Desa Sungai Rengas Ke­ camatan Sungai Kakap Kabupa­ten Kubu Raya serta penyerahan bantu­ an alat qasidah untuk Majlis Taklim Al Kawakib Kota Pontianak. Laporan Panitia yang disam­

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

tepat sasaran berkaitan dengan mustahiq penerima zakat,” ujar Husain. Dalam kesempatan ini, Husain juga menyerahkan secara simbolis bantuan Kelompok Desa Binaan Zakat kepada kelompok Usaha AL-Munawarah Desa Sejahtera

Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat,HM. Husain D. Mahmud menyampaikan sambutan pada pembukaan Rakor Penyelenggaraan Zakat.

Para peserta serius mendengarkan uraian dalam pembukaan Rakor Penyelenggaraan Zakat.

paikan oleh Kasi Pemberdayaan Zakat, Syarif Mahmud, SH mema­ parkan maksud dan tujuan dari terselenggaranya kegiatan ini antara lain untuk mengoptimalkan Pengelolaan Zakat di Kabupaten/ Kota, meningkatkan Profesional SDM Pengelolaan Zakat, mampu memberdayakan dana zakat secara maksimal sehingga kepercayaan masyarakat (muzakki) kepada or­ ganisasi/lembaga pengelola za­ kat dapat meningkat dan dapat menyatukan langkah dan persepsi dalam mengelola zakat agar lebih efektif dan efisien. Dengan menghadirkan Peserta sebanyak 60 orang yang terdiri dari staf dari Kantor Kemenag Ka­ bupaten/Kota dan Unsur BAZNAS Kabupaten/Kota kegiatan ini di­ laksanakan dari tanggal 30 Agus­ tus-­1 September 2013. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

15


WARTA HARMONI

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Kanwil Kemenag Kalimantan Barat Laksanakan Upacara HUT Proklamasi RI ke-68

D

alam rangka memperi­ ngati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Negara Republik Indonesia ke 68, Maka Kantor Wilayah Kemente­ rian Agama Provinsi Kalimantan Barat menyelenggarakan Upacara Bendera dihalaman Kanwil Keme­ nag Kalbar pada hari sabtu tanggal 17 Agustus 2013 pukul 08.00 wib. Kegiatan tersebut dihadiri oleh se­ luruh pegawai dilingkungan Kan­ wil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Sesuai dengan surat tugas dari Kanwil Kemenag Kalbar yang ber­ tugas sebagai Komandan Upacara adalah H. Rahmatullah, S.IP. dan sebagai Inspektur Upacara adalah

16

Suasana upacara pengibaran bendera dalam rangka peringatan HUT Republik Indonesia ke-68, 17 Agustus 2013, di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat.

Kepala Kantor Wilayah Kemente­ rian Agama Provinsi Kalimantan Barat HM. Husain D. Mahmud sedangkan yang bertugas sebagai pembaca Teks Proklamasi Kemer­ dekaan dan Pembacaan doa mas­ ing-masing adalah Pembimas Bud­ dha dan Kabid Penerangan Agama Islam, Zakat dan Waqaf Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kali­ mantan Barat. Puncak acara peringatan HUT RI tersebut berjalan dengan ter­ tib, hidmat dan lancar yang di­ lanjutkan dengan foto bersama

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

Kakanwil beserta pejabat eselon III dan IV di tangga masuk Kan­ wil Kemenag Kalbar. Usai kegiatan tersebut Kakanwil Kemenag Kalbar mengucapkan terimakasih kepada seluruh pegawai dan petugas atas partisipasinya dalam memperin­ gati HUT RI ke-68 di lingkungan Kanwil Kemenag Kalbar. Husain berharap semoga mo­ mentum peringatan HUT RI ke 68 ini dijadikan sebagai motivasi dalam melaksanakan tugas sebagai abdi negara dan pelayan masyar­ akat yang amanah, jujur dan ber­


WARTA HARMONI DOK. HARMONI KHATULISTIWA

tanggung jawab sebagai wujud perjuangan dalam mengisi kemer­ dekaan negara Republik Indonesia yang kita cintai. Secara khusus Kakanwil Keme­ nag Kalbar, Pejabat Eselon III dan Kasubag beserta pengelola keu­ angan dan bendahara di lingkun­ gan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat sete­ lah upacara bendera mengadakan pertemuan di operation room. Pertemuan tersebut membica­ rakan tentang realisasi anggaran dan sistem pelaporan yang harus dipertangung jawabkan sesuai dengan peraturan dan perundang­undangan yang berlaku. (Harmoni Khatulistiwa)

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

KANAN: Kabid Penais Zawa, Drs.H.Ramli H.M.Said membaca doa peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan Ke 68 RI di Halaman Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. BAWAH: Pegawai Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat melakukan penghormatan pada bendera merah putih.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

17


WARTA HARMONI

Peringatan Detik-detik Proklamasi RI di Kalbar

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

cak peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 68 yang di­selenggarakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Kali­ mantan Barat. Komandan Upacara Peringatan HUT RI ke 68 berasal dari unsur TNI Angkatan Darat dan sebagai Inspektur Upacara adalah Guber­ nur Kalimantan Barat Drs. Cornelis SH. MH. Sedangkan yang ditunjuk sebagai pembaca doa adalah Kepa­ la Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat HM. Husain D. Mahmud. Upacara Bendera pada acara puncak peringatan HUT RI ke 68 berjalan dengan tertib, khidmat, aman dan lancar. Upacara diakhiri dengan foto bersama Gubernur Kalimantan Barat beserta petugas upa­cara. Usai upacara bendera Husain

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

P

uncak Peringatan Hari Ulang Tahun Kemer­ dekaan Republik In­ donesia ke-68 Provinsi Kalimantan Barat dipusatkan di Halaman Kantor Gubernur Kali­ mantan Barat, Sabtu, 17 Agustus 2013. Seluruh Pejabat di ling­ kungan pemerintah daerah dan instansi vertikal diundang untuk menghadiri upacara pengibaran bendera merah putih tersebut. Demikian pula dengan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Ka­ limantan Barat, walaupun secara khusus telah melaksanakan up­ acara pengibaran bendera merah putih di halaman Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Ka­ limantan Barat, namun sebagai perwakilan pejabat pemerintah vertikal yang berada di daerah wajib menghadiri upacara pun­

Gubernur Kalbar, Drs.Cornelis, MH. memimpin upacara peringatan detikdetik proklamasi ke-68 tahun 2013 di Pontianak.

Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud menjadi pembaca doa pada upacara peringatan detik-detik proklamasi ke-68 tahun 2013 di Pontianak.

18

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

D. Mahmud yang bertugas sebagai pembaca doa menjelaskan bahwa kegiatan peringatan HUT Kemer­ dekaan RI ini bukan hanya kegiatan rutinitas semata, akan tetapi men­ gandung makna yang dalam dalam perjalanan sejarah kemerdenkaan Republik Indonesia, oleh karena itu kita sebagai warga dan rakyat Indo­ nesia yang baik berkewajiban untuk mengisi kemerdekaan ini dengan aktifitas yang mencerminkan jiwa pahlawan yakni bersungguh-sung­ guh dalam bekerja, amanah, disi­ plin dan bertanggung jawab serta menjunjung tinggi nilai-nilai per­ juangan sebagai mana perjuangan para pahlawan kemerdekaan dalam melawan penjajahan. (Harmoni Khatulistiwa)


WARTA HARMONI

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Kabag Tata Usaha Sidak KUA Rasau Jaya

P

ada 12 Agustus 2013 se­ luruh pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) Ke­ camatan Rasau Jaya kem­ bali masuk kantor seperti biasanya pasca cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1434 H/2013 M. Pada hari itu pula Tim Sidak dari Kanwil Kementerian Agama Kalbar menyambangi KUA Rasau Jaya yang dipimpin oleh Kabag TU Kanwil Kemenag Kalbar Drs. H. Mustolih, M.Si. Turut hadir dalam rombongan tersebut adalah H. Zai­nudin Kasubag TU Kementeri­ an Agama Kubu Raya dan H. Mujib Kasi Bimas Islam Kemenag Kubu Raya. “Sidak ini memang sudah men­

Kabag Tata Usaha, Drs.H.Mustolih,M.Si didampingi Kasi Urais Kubu Raya, H. Mujib, S.Ag dan Kasubbag TU Kubu Raya, H. Zainuddin,S.Ag. saat sidak di KUA Rasau Jaya.

jadi agenda dari Kanwil Kemente­ rian Agama Provinsi Kalimantan Barat yang tujuannya untuk meng­ etahui tingkat kedisiplinan para pegawai yang ada di satker Keme­ nag setelah libur panjang,“ ungkap Drs. H. Mustolih, M.Si. Menurutnya, pagi ini juga se­ luruh staf KUA Rasau Jaya telah hadir sesuai jadwal masuk kan­ tor kecuali salah seorang staf yang masih dalam perjalanan setelah mengunjungi keluarga di Kabupaten Sambas. H. Mustolih mengucapkan terima kasih kepada seluruh pegawai yang telah hadir

semuanya dan aktif kembali ma­ suk kerja sebagaimana biasanya, sesuai dengan ketentuan yang te­ lah ditetapkan oleh Pemerintah. Sementara itu Kepala KUA Ke­ camatan Rasau Jaya M. Ichsanu­ din, S.HI menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan si­ laturahminya kepada seluruh tim dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Barat ke KUA Kecamatan Rasau Jaya. Dia men­ yampaikan dan berpesan kepada seluruh Pegawai KUA untuk be­ kerja dengan baik sebagaimana bia­sanya. (Sans)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

19


LENSA HARMONI

1

2

5

4

7

8

10 20

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

11


FOTO-FOTO: DOK. HARMONI KHATUISTIWA

LENSA HARMONI

3 6

9

Keterangan Foto: 1. Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat HM. Husain D. Mahmud memberi kue ulang tahun kepada Kasubbag Umum, H. Husnul Azmi, SE, M.AB. 2. Staf Informasi dan Humas Welsi Nindya Sari, S.Sos saat memberi keterangan pada petugas monitoring dari Pinmas Kementerian Agama RI yang berkunjung ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. 3. Kabid PHU,Drs.H.Abdul Rojak memberikan keterangan pada wartawan perihal jadwal keberangkatan jamaah haji Kalbar Tahun 2013 4. Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat HM. Husain D. Mahmud menyaksikan penandatangan berita acara pelantikan Ka.KanKemenag Ketapang dari HM. Natsir, M.Ag kepada Drs. H. Syaripendi. 5. Kabag Tata Usaha,Drs.H.Mustolih,M.Si membaca doa pada malam renungan di Makam Pahlawan Patria Jaya. 6. Tim ULP Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat, H. Husnul Azmi, SE. M.AB. dan Helmy, S,HI. saat mendapat kunjungan dari Tim ULP Kementerian Agama RI Pusat. 7. Kasubbag Informasi dan Humas,Dra. Hj.Sangadah memberi tausiah pada halal bi halal Pengurus DWP di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. 8. Penyelenggara Buddha Kabupaten Kubu Raya, Rakiman, S.Ag. menyampaikan laporan ketua panitia mewakili Pembimas Buddha, Saiman, SS. M.Si. dalam acara Pembinaan Guru Pendidikan Agama Buddha. 9. Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat bersama Kakanwil Provinsi Bengkulu, H. Suardi Abbas, SH. MH. saat santai di sela-sela STQ Nasional XXIV di Bangka Belitung. 10. Pembimas Kristen,Drs. Y. Kalvin Pieter, M.Si. bersama istri saat open house Idul Fitri di rumah dinas Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. 11. Kasi Sistem Informasi Bidang Urais dan Binsyar, H. Rahmatullah, S.IP menjadi pemimpin upacara Peringatan HUT ke-68 Kemerdekaan RI di Halaman Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. 12. Kasi Transportasi Haji, H. Anwar Ayub, S,IP. menyampaikan laporan dalam kegiatan Orientasi Pelayanan Jamaah Haji.

12 Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

21


WARTA DAERAH

Halal bi Halal dan Silaturahmi Kemenag Kota Pontianak DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Para anggota Dharma Wanita Kementerian Agama Kota Pontianak.

22

memperkuat pondasi dinul Islam yang ada. Fadilah lain yang diperoleh dari

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

D

harma Wanita Kan­ tor Kementerian Aga­ ma Kota Pontianak pada hari Rabu tang­ gal 28 agustus 2013 melaksana­ kan kegiatan Halal Bihalal di Aula Kantor. Tujuan dilaksanakannya halal bihalal adalah untuk sa­ ling memaafkan dan memper­ erat hubungan silaturahmi. Acara tersebut dihadiri Ny. Hj. Ratna Iri­ ani Andi Ja’far, S.H (Ketua Pengu­ rus Dharma Wanita Kementerian Agama Kota Pontianak) dan sera­ tus orang lebih ibu-ibu anggota dharma wanita . Dalam acara tersebut para ibu-ibu anggota dharma wanita mendengarkan tausyiah disam­ paikan oleh ustadzah Eva Afifah Muyassarah, S.Ag. Hikmah tau­ siah yang disampaikan adalah bagaimana menjaga silaturahmi diantara sesama muslim, meng­ ingat silaturahmi tersebut sangat penting. Dengan menjaga silatu­ rahmi, maka seorang muslim akan

menjaga silaturahmi adalah bisa memperbanyak rejeki dan mem­ perpanjang umur. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW. Apabila kita sering berkunjung dan bersi­ laturahmi, maka rejeki akan terbu­ ka, berbagai informasi dan berita dapat kita raih. Membuka rejeki yang mungkin didapat melalui pintu atau tangan pihak lain, yang harus diraih tanpa berdiam diri. Setelah mendengarkan ceramah dilanjutkan dengan arisan dharma wanita dan pembagian doorprize. Suasana keakraban mewarnai pembagian doorprize, dimana se­ tiap orang berharap agar namanya mendapat undian. Acara diakhiri dengan bersalaman sambil melan­ tunkan bacaan Sholawat Badar. (Harmoni Khatulistiwa)

Ketua DW Kemenag Kota Pontianak, Hj. Ratna Ja`far, SH. saat mendampingi Eva Afifah Muyassarah,S.Ag menyampaikan hikmah silaturrahmi di Aula Kementerian Agama Kota Pontianak.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013


WARTA DAERAH

Kemenag Kubu Raya Bina Muzakki DOK. HARMONI KHATULISTIWA

S

Ketua Panitia, H. Mujib, S.Ag. menyampaikan laporan terkait pelaksanaan kegiatan pembinaan muzakki.

Kabupaten Kubu Raya ini diseleng­ garakan bertempat Hotel Gardenia Kabupaten Kubu Raya sehari penuh pada hari Kamis, 29 Agustus 2013. Kasi Bimas Islam Kemenag Kubu Raya, H. Mujib, S.Ag. selaku ketua panitia menyampaikan laporan bahwa peserta yang diundang dalam pembinaan muzakki ini berjumlah 32 orang yang berasal dari 9 kecamatan yang ada di Kubu Raya. Mereka yang diutus dalam pem­ binaan muzakki ini adalah para Kepala KUA dan tokoh agama Islam setempat dari setiap kecamatan, sehingga H.

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

alah satu rangkaian kewa­ jiban yang disampaikan kepada Umat Islam mela­ lui Alqur`anul Karim adalah perintah menunaikan zakat sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Banyak sekali hikmah dan fadilah yang dirasakan seorang ham­ ba muttaqien setelah menunaikan ibadah zakat tersebut. Salah satu di­ antaranya adalah suci jiwa dan raga setelah mengeluarkan sebagian uang yang disimpan setelah terpenuhi ni­ sab dan haulnya. Dengan menunaikan zakat, maka harta seorang mukmin akan bersih dan halal, tidak akan merasa kha­ watir terhadap penggunaan harta yang mereka miliki. Tinggal menam­ bah berkah dengan bershadaqah dan infaq fisabilillah dengan niat meraih mardhatillah. Dari berbagai hal tersebut, maka Seksi Bim­bingan Masyarakat Islam Kementerian Aga­ ma Kabupaten Kubu Raya menga­ dakan pembinaan muzakki, dengan tujuan masyarakat sadar dan tahu akan pentingkan membagi hartanya sedikit sebagai kaum muslim. Pelaksanaan pembinaan muzakki di lingkungan Kementerian Agama

Narasumber dari BAZDA Provinsi Kalimantan Barat, Drs. HM. Basri menyampaikan materi seputar pengelolaan zakat.

Mujib, S.Ag. berharap adanya sam­ bung ucapan dari kebijakan Kemente­ rian Agama terhadap pengelolaan za­ kat infaq maupun shadaqah. Sehingga peran pemerintah dalam hal pembagi­ an kepada para mustahiq nanti men­ jadi mudah dan lancar. Kepala Kantor Kementerian Aga­ ma Kabupaten Kubu Raya, Dra. Hj. Isriyah dalam sambutannya sekaligus membuka secara resmi kegiatan pem­ binaan muzakki ini menyampaikan bahwa Kabupaten Kubu Raya yang merupakan Kabupaten termuda di Kalimantan Barat dimana 85 % pen­ duduknya beragama Islam, namun belum ditata secara apik pengelo­ laan zakatnya sehingga data yang ada pada Kementerian Agama Kubu Raya sangat minim, untuk itulah perlunya kerjasama setiap KUA dan Ulama se­ tempat dalam mensosialisasikan hal tersebut. Adapun mereka yang menjadi nara sumber dari kegiatan pem­ binaan muzakki ini adalah profe­ sional dari Badan Amil Zakat Daerah Kalimantan Barat yang memaparkan secara rinci pengelolaan dari dana yang masuk dan keluar sebagai ben­ tuk pelayanan kepada umat. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

23


WARTA DAERAH

Sosialisasi UU Perwakafan Kemenag Singkawang

K

dan administrasi wakaf guna melin­ dungi harta benda wakaf. Selain itu juga untuk dapat meningkatkan pemberdayaan dan pengembangan wakaf secara komprehensif serta pengembangan potensi wakaf yang ada. Selama ini dipahami secara umum cenderung terbatas pada harta benda wakaf tidak bergerak, maka per undang-undangan ini te­ lah mengatur harta benda wakaf bergerak yaitu uang, logam mulia, surat berharga, kendaraan, hak kekayaan intelektual, hak sewa dan benda bergerak lainnya,ujarnya. Dalam kesempatan tersebut ha­ dir pula dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Singkawang yang diwakili Ibu Evi Lastri yang menjelaskan mengenai proses ser­ tifikasi tanah wakaf.

Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Sing­ kawang Drs. H. Jawani dalam sambutannya mengatakan bahwa Undang-Undang wakaf itu perlu diketahui oleh nazhir dan kepala KUA serta penyuluh agama Is­ lam, supaya dapat memproses dan memelihara tanah wakaf dengan baik. “Beberapa masalah wakaf di Kota Singkawang untuk dapat dibenahi di antaranya tanah wakaf masih ada yang belum memiliki sertifikat tanah wakaf, karena un­ tuk memprosesnya belum lengkap persyaratannya. Kemudian juga masalah nazhir yang sudah me­ ninggal dunia, dan adanya berdiri bangunan pemerintah di tanah wakaf untuk dapat diselesaikan,” ujarnya. (Miftahul Khair) DOK. HARMONI KHATULISTIWA

antor Kementerian Agama Kota Singkawang melalui seksi Bimas Islam melak­ sanakan kegiatan sosial­ isasi undang-undang perwakafan pada Rabu (21 Agustus 2013) di ruang pertemuan restoran Kam­ pung Batu Singkawang. Kegiatan ini diikuti 40 peserta terdiri dari kepala KUA, Penyuluh Agama Is­ lam dan nazhir di Kota Singkawang. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang Drs H Jawani. Drs. H. Muhlis, M.Pd., Kepala Seksi Bimas Islam dalam paparan­ nya menyatakan bahwa Sosialisasi Undang-Undang perwakafan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman Undang-Undang dalam menciptakan tertib hukum

Kakan Kemenag Kota Singkawang, Drs. H. Jawani didampingi oleh Kasi Bimas Islam, Drs. H. Muhlis, M.Pd. saat memberi sambutan pada Sosialisasi UU Perwakafan.

24

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013


WARTA DAERAH

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Semarak HUT Proklamasi RI di Kemenag Bengkayang

P

erlombaan ini diikuti oleh seluruh staf dan Kasi di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Beng­ kayang beserta keluarga yang ter­

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Jumat 16 Agustus 2013 pukul 08.00 WIB di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang diselenggarakan bermacam-macam perlombaan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 68 dan meningkatkan rasa kebersamaan di lingkungan kantor.

diri dari para anak-anak. cabang yang dilombakan dalam memeri­ ahkan Agustusan ini adalah lomba lari karung, tolak peluru, makan kerupuk. sebagai ketua cabang perlombaan dipimpin langsung Kasubbag Tata Usaha Kantor Ke­ menterian Agama Kabupaten Bengkayang oleh H. Mi’rad, S.Ag. Pada perlombaan ini berlang­ sung sangat meriah dikarenakan ramainya peserta terutama anak anak yang ikut lomba dan para penonton yang memberikan se­ mangat pada rekannya. Perlom­ baan berakhir pada pukul 10.30 WIB dengan pembagian hadiah yang di bagikan oleh Kasubbag TU dan Kepala seksi Kantor Ke­ menterian Agama Kabupaten Bengkayang yang setiap cabang­ nya mendapat 3 hadiah hiburan untuk para pemenangnya dan di­ lanjutkan dengan makan snack bersama dengan hidangan yang telah disajikan. (52)

ATAS: Suasana Lomba Karung dalam rangka peringatan HUT Proklamasi ke68 di Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang. KANAN: Kasubbag TU Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang, H. Mi`rad, S.Ag. memberikan bingkisan kepada juara lomba. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

25


WARTA DAERAH

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Kemenag Landak Minta Ormas Laksanakan Amar Ma`ruf Nahi Munkar

K

epala Kementerian Aga­ ma Kabupaten Landak, Mudjazie Bermawie, menuturkan ormas Islam sejak zaman penjajahan hingga za­ man sekarang ini memang sudah terbentuk. Namun tentunya seluruh ormas Islam yang ada tersebut memang di­ wajibkan untuk beramal ma’ruf nahi mungkar. “Dalam arti kata mengajak orang untuk berbuat kebaikan dan mencegah orang untuk berbuat ke­ mungkaran. Tetapi amal ma’ruf nahi mung­ kar ini mesti bil ma’ruf. Artinya jika mengajak orang untuk berbuat baik dan mencegah orang untuk

26

Kakan Kemenag Kabupaten Landak,H.Mudjazie Bermawie menyampaikan tentang peran serta ormas dalam menegakan amar ma`ruf nahi munkar.

berbuat kemungkaran, tidak boleh dengan kemungkaran itu sendiri. Tetapi mencegahnya harus den­ gan ma’ruf atau kebaikan,” ujar Kepala Kantor Kementerian Aga­ ma (Kemenag) Kabupaten Landak, H. Mudjazie Bermawie Selasa, 13 Agustus 2013. Jika masih ada yang meng­ gunakan kemungkaran untuk mengajak orang berbuat baik dan mencegah orang untuk berbuat kemungkaran, tentu akan menim­ bulkan kemungkaran yang lain. “Oleh karena itu umat Islam harus menegakan kebaikan dan

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

mencegah kemungkaran itu den­ gan bil ma’ruf atau dengan ke­ baikan,” katanya. Kemudian Ia juga mengatakan , jika ada ormas-ormas Islam yang anarkis dan melanggar hukum, tentu akan diserahkan kepada aparat Pemerintah. “Dengan demikian aparat Pemerintah tidak ragu-ragu dan tidak segan-segan kepada orga­ nisasi manapun yang melanggar hukum dan berbuat anarkis, ten­ tunya harus ditindak tegas. Sebab negara kita adalah negara hukum,” ungkapnya. (trp-ldk)


WARTA DAERAH

MAN Sintang Juara 1 Sekolah Adi Wiyata Kalbar

P DOK. HARMONI KHATULISTIWA

ada Malam Penghargaan, Nuriyansyah, S.Pd selaku wakil Kepala Madrasah menerima penghargaan dari Gubernur Kalimantan Barat, Drs. Cornelis,MH pada hari Sabtu tanggal

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Setelah dipercaya mewakili Kabupaten Sintang di Ajang Perlombaan Sekolah Adiwiyata Tahun 2013, MAN Sintang mampu mengharumkan Kabupaten Sintang di Tingkat Provinsi Kalimantan Barat dalam Ajang yang sama. yang berarti mewakili Provinsi Kalimantan Barat di Kancah Nasional yang Penilaiannya Insya Allah akan dilaksanakan di bulan September 2013 mendatang. 17 Agustus 2013 bertepatan dengan HUT RI ke 68 di Balai Gubernur Ka­ limantan Barat di Pontianak. Pro­sesi pemberian hadiah tersebut setelah upa­cara detik-detik HUT Proklamasi ke-68 Republik Indonesia. Disaksikan

oleh semua unsur yang ada, kebang­ gaan tersebut merupakan kebanggaan seluruh keluarga besar Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. ini merupakan prestasi ke-2 di tahun 2013 bagi MAN Sintang setelah sebelum­ nya dipercaya mewakili Kalbar dalam Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasio­ nal Tahun 2013 pada bulan Juli 2013. Untuk itu kami segenap stakeholder MAN Sintang mengharapkan dukun­ gan dari seluruh masyarakat Provinsi Kalimantan Barat agar MAN Sintang mampuh meraih yang terbaik di Ting­ kat Nasional. Mohon doa restunya. Amin. (Waslim, MAN Sintang)

ATAS: Siswa Siswi MAN Sintang menunjukan indikator keberhasilan MAN Sintang menjadi juara 1 Sekolah Adiwiyata. KIRI: Pengurus MAN Sintang menunjukkan trophy Juara 1 Sekolah Adiwiyata se-Kalimantan Barat tahun 2013. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

27


WARTA NASIONAL

STQ Nasional XXII

S

etelah melaksanakan pe­ siapan dan latihan selama 9 hari di Aula Kanwil Ke­ menterian Agama Provinsi Kalimantan Barat dari tanggal 27 Juli - 5 Agustus 2013, maka pada tangal 21 Agustus 2013 Kafilah Ka­ limantan Barat dilepas secara re­ smi oleh Kepala Biro Kesejahteraan Sosial, Drs. Susanto Trinugroho. Dalam sambutannya Beliau men­ yampaikan salam dan do’a dari Bapak Gubernur Kalimantan Barat yang tidak dapat menghadiri acara tersebut karena menghadiri acara dalam waktu yang bersamaan. Selain itu Nugroho mengucapkan selamat jalan kepada Kafilah Ka­ limantan Barat semoga pada Even STQ Nasional XXII di Bangka Be­ litung Tahun ini memperoleh re­ stasi yang lebih baik dari tahun se­ belumnya. Pada hari Kamis 22 Agustus 2013 Kalilah Kalimantan Barat yang ber­ jumlah 26 orang yang terdiri dari 13 orang peserta, 5 orang pelatih, 5 pendamping dan 3 ofisial diberang­ katkan menuju Provinsi Kepu­ lauan Bangka Belitung. Perjalanan tersebut ditempuh dengan dua kali pener­bangan dengan menggu­ nakan Lion Air. Kafilah Kalbar tiba di Bandara Bangka Belitung pada pukul 19.00 WIB. Kafilah Kalbar disambut dengan lantunan syair shalawat dan rebana yang selan­ jutnya menuju Wisma Jaya II Kota Pangkal Pinang. Pada pukul 20.00 Wib. Peserta diarahkan kelokasi Pendaftaran, sedangkan Ketua Rombongan Be­ serta Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat meng­ hadiri acara Malam Ta’aruf di Hotel Novotel Bangka Belitung. Malam Taaruf Malam taaruf merupakan malam silaturrahmi antara Panitia Pusat

28

STQ N XXII maupun Daerah den­ gan Pejabat daerah se-Indonesia dan Ketua Kafilah dan Peserta STQ N XXII dari masing-masing provin­ si seindonesia Acara malam taaruf diawali den­ gan pembacaan Ayat suci al-qur’an oleh Qoriah Lidia S.Pd. yang dilan­ jutkan dengan pembacaan Surat Keputusan Menteri Agama tentang Penetapan Pelaksanaan STQ N XXII di Provinsi Bangka Belitung oleh Dra. Hj. Euis Sri Mulyani, M.Pd.I sedangkan laporan panitia di sam­ paikan oleh H.Erzaldi Rosman, SE, MM. Sebelum menyampaikan samb­ utan pada malam taaruf, Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an ( LPTQ ) Nasional Prof. Dr. H. Abdul Jamil, MA menyerahkan Bendera STQN kepada Gubernur Bangka Belitung yang diwakili oleh Sekda Prov. Babel Ir. H. Imam Mardi Nugroho, MT. Dalam sambutannya beliau men­ yampaikan apresiasi yang setinggitingginya atas kesediaan Pemerin­ tah Daerah Provinsi Kepualauan Bangka Belitung untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Selek­ si Tilawatil Qur’an Nasional (STQN) XXII yang akan dibuka pada tangal 23 Agustus 2013. Selain itu Ab­ dul Jamil berharap STQ ini tidak hanya berkompetisi dalam keinda­ han dan menghafal alqur’an akan tetapi mempunyai tujuan yang san­ gat mulia yaitu untuk mendorong umat Islam supaya lebih mencintai Al-qur’an, mendorong umat mema­ hami al-qur’an dan merealisasikan pemehaman tersebut dalam ke­ hidupan. Persiapan Pembukaan STQN XXII Stadion sebagai pusat Pembu­ kaan STQ Nasional XXII siap untuk difungsikan sebagai arena utama

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

pelaksanaan STQ Nasional XXII di pusat Kota Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Panitia dengan segenap Pemerintah Daerah Sudah mem­ persiapkan sarana dan prasarana sebagai wujud kesiapan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Stadion juga juga sudah dileng­ kapi dengan aksesoris hiburan dan diamankan dari kunjungan masyar­ akat beberapa waktu menjelang pembukaan pada Jum’at 23 Agus­ tus 2013. sehingga Selain panitia dilarang masuk. Untuk kursi un­ dangan telah disiapkan sebanyak 4.000 kursi untuk dipanggung kehormatan ada sekitar 720 kursi ungkap yusliawan, Kamis 22 Agus­ tus 2013. Selain dihadiri Menteri Agama RI, Surya Dharma Ali, dan Plt Gubernur Bangka Belitung, Rus­ tam Efendi, kegiatan upacara pem­ bukaan STQ Nasional XXII juga akan dihadiri sejumlah gubernur dari berbagai daerah se-Indonesia seperti Gubernur Provinsi Riau, Gubernur Provinsi Bengkulu. Juga hadir Putra Gubernur DIY Drs. RM Wijoseno Hario Bimo. Selain mempersiapkan kursi undangan dari Kementerian Aga­ ma ada 25 orang termasuk wakil menteri dan direktur. Untuk kesuk­ sesan upacara pembukaan STQ ini, lanjut Yuliswan, pihaknya sudah mempersiapkan beberapa pertun­ jukan dari artis nasional, seperti Opik dan Dewi KDI. Untuk menampilkan pertunju­ kan yang dijamin akan menghibur peserta yang hadir. Panitia me­ nampilkan lukisan pasir dan per­ tunjukan tari dari kolosal gabun­ gan anak SMP dan SMA/SMK se-­Bangka Belitung Tengah. Untuk kegiatan acara lebih lanjut akan menghabiskan dana sekitar 5 mi­ liar,” ujar Yuliswan. Di sisi lain Helmi mengatakan


WARTA NASIONAL DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Panitia STQ Nasional dari Kemenag RI berjumlah 60 0rang. Sedangkan dewan Hakim sudah datang semua dan menginap di Hotel Novotel demikian pula Gubernur, Kakanwil Kemenag dan Anggota DPR RI. Pelantikan Dewan Hakim Dirjen Bimas Islam Kementeri­ an Agama Abdul Djamil didampingi Plt. Gubernur Bangka Belitung Rus­ tam Efendi, Wakil Bupati Bangka Tengah Patrianusa Syahrun melan­ tik Dewan Hakim, Pengawas, dan Panitera STQ Nasional XXII dilan­ tai III Gubernur Bangka Belitung, jum’at 23 Agustus 2013. Kepada Dewan Hakim yang di­ lantik, Abdul Djamil menegaskan untuk berani menolak intervensi dari siapapun pada saat pembe­ rian nilai pada pelaksanaan lomba STQ yang berlangsung di Koba, Ka­ bupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. “Dewan Hakim mempunyai per­ anan penting dalam pelaksanaan setian event MTQ maupun STQ, oleh karena itu dewan hakim harus bekerja secara obyektif, memberi­ kan keputusan yang cermat dan adil, serta bekerja dalam tim dan mengambil keputusan yang dipu­ tuskan melalui musyawarah. De­ wan Hakim harus menolak segala bentuk intervensi,” ungkap Abdul Djamil. Abdul Djamil yakin semua ang­ gota Dewan Hakim akan dapat melaksanaan fungsinya sesuai den­ gan kode etik dan pedoman yang berlaku. Dewan Hakim yang bek­ erja dengan kode etik akan meng­ hindarkan peserta meraih prestasi dengan cara-cara yang tidak baik. Peserta akan mengakui akan ob­ jektifitas yang dilaksanakan oleh Dewan hakim dalam menilai ses­ uatu yang memang dapat diperde­ batkan mengingat banyaknya sub­ jektifitas. “Dalam keadaan sepert ini, dib­ utuhkan dewan hakim yang bisa membuat keputusan yang bijak dan

Pelaksana Subbag Informasi dan Humas, Irwanto bersama Agung Pribadi Juara III Cabang Tahfidh maatilawah usai penutupan STQ XXIV di Bangka Belitung.

tanpa intervensi pihak manapun” Tegas Abdul Djamil. Dalam suasana yang berbeda Plt. Gubernur Bangka Belitung Rus­ tam Efendi mengharapkan agar de­ wan hakim dapat bertindak secara profesional sehingga STQ Nasional XXII menjadi lebih baik, bermarta­ bat dan berkualitas. “ Kita yakin bahwa Dewan hakim akan menjalankan tugasnya dengan objektif dan profesional, dan setiap peserta diharapkan untuk meng­ hargai keputusan Dewan Hakim”. Harap Rustam Efendi. Sementara Ketua Dewan Hakim STQ Nasional XXII Said Agil Husain menegaskan bahwa pihaknya akan menjalankan tugas sesuai dengan pedoman dan kode etik yang sudah ditetapkan. “Kita jamin akan menjalankan tugasnya dengan profesional, dan bila ada dewan hakim yang diduga melakukan kecurangan maka akan dilaporkan apabila dibuktikan den­ gan bukti yang ada dan harus dis­ ertai dengan bukti sehingga tidak terjadi fitnah,” ungkap said Agil. Said Agil mengakui bahwa pedoman dan petunjuk penilain sudah ditetapkan sehingga dewan hakim akan bekerja sesuai dengan petunjuk yang ada.

Pembukaan STQ Meriah Upacara pembukaan STQ Na­ sional XXII di Stadion Koba Peme­ rintah Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berlangsung dengan meriah. Acara STQ dimulai dengan pertunjukan Sepeda Goyang, yang selanjutnya dilanjutkan dengan pembacaan Ayat Suci Al-quran oleh Haflah Tila­ wah Qur’an yang dibacakan oleh Prof. Dr, H. Said Agil Husain Al Munawar, Drs. H. Fadlan Zainud­ din (Medan), Drs. H. Muhammad Ali dari DKI dan H Mukmin Ainul Mubarok dari Jawa Barat. Para tamu undangan dan penon­ ton yang hadir juga disuguhkan suara merdu dari nasyid The Syiar dari Provinsi Bangka Belitung. Ke­ meriahan Pembukaan STQN XXII di Babel semakin bertambah semarak ketika Dewi KDI me­nyumbangkan suara emasnya. Tepat pada pukul 21.53 WIB. Tabuhan rebana dari ibu-ibu majelis taklim dan masya­ rakat Bangka Tengah menyambut kedatangan Menteri Agama RI, Surya Dharma Ali. Tepukan meri­ ah terdengar dari ribuan penonton maupun pangung kehormatan. Se­ marak Pembukaan semakin bertam­ bah ketika penampilan lukisan pasir

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

29


dari Fauzan Za’far yang mengisa­ hkan perjalanan Syiar Islam hingga ending-nya lukisan selamat datang di STQ N XXII di Provinsi Bangka Belitung. Acara dilanjutkan dengan Dev­ ile para 33 kafilah dari provinsi seIndonesia. Dan diakhiri dengan pe­ lepasan balon yang melambangkan perdamaian dan persatuan. Dalam sambutannya Surya Dharma Ali memohon maaf karena tidak dapat menghadiri pembu­ kaan Pawai, malam Silaturrami dan Taaruf yang dilaksanakan sebelum acara Pembukaan. Selain itu beliau menekankan bahwa Seleksi Tila­ watil Qur’an Nasional merupakan peristiwa yang penuh makna bagai negara dan bangsa Indonesia. Oleh karena itu beliau berharap ke­giatan Musabaqah Alqur’an yang telah membudaya di tengah di masya­ rakat bangsa kita tidak berkembang hanya dari penyelenggaraannya. Tetapi esensi dan substansinya lebih diaktualisasikan sehingga memberi pengaruh positif bagi perbaikan ta­ tanan kehidupan umat dan bangsa yang mengalami berbagai tantangan dan problema. Surya Darma Ali mengingatkan “Kegiatan ini juga menjadi stimu­ lan menuju peningkatan kesadaran umat untuk mengamalkan kan­ dungan kitab suci ini. Al-qur’an ha­ rus menjadi penuntun umat dalam kehidupan pribadi, keluarga, masya­ rakat, bangsa dan negara. Kegia­ tan STQ seharusnya mengispirasi masyarakat muslim agar memfung­ sikan alqur’an sebagai panduan ke­ hidupan, menerjemah pesan-pesan moral al-qur’an ke dalam realitas kehidupan sehari-hari dalam rang­ ka membentuk pribadi muslim yang menebar rahmat dan manfaat bagi lingkungan sekitarnya”. “Terimakasih telah menunggu, dan kepada tamu yang hadir, Se­ moga pelaksanaan STQN XXII berjalan dengan sukses, aman dan lancar serta mendapat barokah dari Allah SWT,” tambah Menteri. Tepat pada pukul 10.30 WIB.

30

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

WARTA NASIONAL

Menteri Agama RI, Drs. H. Surya Dharma Ali, M.Si. didampingi Gubernur Bangka Belitung memasuki tempat pembukaan Seleksi Tilawatil Qur`an XXIV Tahun 2013.

Pembukaan STQN XXII resmi dibu­ ka dengan pemukulan beduk yang dilakukan Menteri Agama RI Surya Dharma Ali, didampingi Plt Gu­ bernur Babel, Rustam Efendi dan Bupati Bangka Tengah Erzaldi Ros­ man. Penampilan Peserta Kalbar Setelah Pembukaan STQ Nasion­ al dibuka secara resmi oleh Menteri Agama, Surya Dharma Ali berlang­ sung dengan meriah, maka pada hari Sabtu 24 Agustus 2013, Cabang lomba sesuai dengan kategori Tila­ wah dan Tahfidz yang diperlom­ bakan telah berlangsung di tempat sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Kafilah Kalimantan Barat yang tampil pada pertama adalah cabang Tilawah Anak-anak dengan nomor peserta 005 atas nama Mawaddah. Pelaksanaan perlombaan ini di pusatkan di mimbar utama mulai pukul 08.30 WIB hingga selesai. Mawaddah didampingi oleh Pelatih Kalaimantan Barat Hj. Nur­ siah dan Dra Nurul Huda, MA. men­ urut Hj. Nursiah, pada dasarnya kemampuan Qoriah kita tidak jauh berbeda dengan peserta lainnya, namun keadaan fisik dan suara ka­ dang kali menjadi faktor yang dapat

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

membedakan antara peserta yang satu dengan lainnya. Pelaksanaan cabang tahfidz di­ laksanakan pada tempat yang ber­ beda yaitu di ruang serba guna, ge­ dung olah raga dan Masjid Arraihan Bangka Tengah. Nurul Huda juga berharap, se­ moga penampilan kontingen Kali­ mantan Barat dapat menampilkan kemampuannya secara maksimal sehingga dapat mengukir prestasi pada STQ Nasional XXII di Bangka Belitung ini. Peserta lomba cabang tahfidz Qur’an Golongan 30 juz putra dan putri asal kalbar tampil pada hari Minggu, 25 Agustus 2013. Beliau masing-masing atas nama Vondan Ananda dan Suhelmi Sumantika. Cabang Tahfidz Qur’an Golon­ gan 30 juz dipusatkan di Gedung Olah raga Kabupaten Bangka Ten­ gan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penampilan peserta dari Kalimantan Barat putri tampil dengan nomor HQ.519 pada pukul 09.00 WIB. Sedangkan Vondan Ananda Tampil dengan Nomor HQ.524 pada pukul 11.20 WIB. Penampilan Kontingen Kaliman­ tan Barat Cabang Tahfidz ini disak­ sikan langsung oleh Ketua Kafilah Drs. H. Munir MM. dan para pelatih


WARTA NASIONAL ( H. Shahihin Nahyus dan Dra Hj. Nurul Huda) yang secara rutin men­ dampingi peserta sebelum bertand­ ing. Drs. H. Munir menjelaskan khu­ sus cabang Tahfidz Golngan 30 juz masing –masing peserta bersaing sangat ketat oleh karena itu beliau berharap semoga peserta dari Ka­ limantan Barat dapat tampil secara maksimal dalam setiap cabang lom­ ba yang diikuti. “Melihat hasil penilaina dewan hakim yang ditayangkan menggu­ nakan elektronik yang dapat disak­ sikan secara langsung oleh peserta dan penonton, Tim Kalbar masih bersaing dengan provinsi lainnya “ tegas Munir. Kabid Penais Zawa Silaturahmi ke Kanwil Bangka Belitung Pada hari ke-3 setelah Pem­ bukaan STQ Nasional XXII di Ka­ bupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, maka Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Waqaf Kanwil Ke­ menag Kalbar Drs. H. Ramli M Said dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang H Asmar bersama Anggota Rombon­ gan sebanyak 9 orang mengadakan kunjungan silaturahmi ke Kan­ wil Kemenag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Senin, 26 Agustus 2013 pukul 10.00 WIB. Sebelum menemui Kakanwil Ke­ menag Babel, Kedatangan rombon­ gan Kanwil Kemenag Kalbar disam­ but oleh Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Islam Kanwil Kemenaq Babel, Drs. H. Andi M Darlis M.Pd.I diruangan MDC yang berada dis­ ebelah kiri bangunan utama Kanwil Kemenag Provinsi Bangka Belitung. Rombongan Kanwil Kemenag Kalbar beristirahat sejenak di ru­ angan protokoler, karena pada saat yang sama Kakanwil Kemenag Ba­ bel menerima tamu dari Sulawesi selatan. Ketika berada di dalam ruangan

Kakanwil, Ketua rombongan Drs. H Ramli mengawali pertemuan dengan ta’aruf sekaligus memperk­ enalkan anggota yang hadir pada pelaksanaan STQ Nasional XXII di Bangka Belitung. Selain itu Ramli mengungkapkan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Tuan Rumah Pelaksanaan STQ Nasional XXII ini yang telah melayani se­ tiap Kafilah yang menghadiri acara tersebut. Kakanwil Kemenag Prov. Kepu­ lauan Bangka Belitung, Prof. Dr. Hatamar, M.Ag. menyambut baik kedatangan rombongan Kalbar pada pelaksanaan STQ Nasional pada tahun ini. Hatamar menjelaskan tentang Peran FKUB dalam mewu­ judkan Kerukunan Umat beragama serta memaparkan tentang persia­ pan dan pelaksanaan STQ di babel pada tahun ini. “Saya mewakili Masyarakat sekaligus Panitia Pelaksana STQ Nasional XXII dibangka Belitung ini mohon maaf bila kami belum dapat memberikan pelayanan yang baik pada acara ini, dan kondisi ini mohon untuk dimaklumi,” tambah Hatamar. Penutupan STQ 2013 Setelah 5 hari peserta berkom­ petisi dalam STQ Nasional XXII di Bangka Tengah Provinsi Bangka Belitung, maka pada hari Kamis, 29 Agustus 2013 Penyelenggaraan Se­ leksi Tilawatil Qur’an Nasional ditu­ tup secara resmi oleh Wakil Menteri Agama Prof. Dr. H. Nazaruddin Umar, M.A. Acara penutupan didahului dengan menyanyikan lagu Indone­ sia Raya yang dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan Dewan Hakim STQ Nasional XXII tentang peserta terbaik dan kejuaraan umum yang dibacakan oleh Prof. Dr. H. Said Agil Husin Almunawwar, M.A sekaligus pembagian hadiah kepada para pemenang. Kafilah Kalimantan Barat pada STQ Nasional XXII di Bangka Be­

litung menempati urutan ke 9 dari 33 provinsi dengan memperoleh Juara terbaik III cabang Tahfidz Qur’an 1 Juz Ma’attuilawah atas nama Agung Pribadi asal Kabupaten Sintang. Sedang kan untuk cabang tilawah belum mampu masuk ke 10 besar dari semua golongan. Sebelum menutup penyeleng­ garaan STQ N XXII di Bangka Be­ litung Wakil Menteri Agama RI menyampaikan sambutan pada mimbar utama yang disiapkan oleh panitia. Dalam sambutannya Nazaruddin Umar menjelaskan “Seleksi Tilawatil Qur’an Nasion­ al merupakan momentum yang baik untuk meningkatkan seman­ gat dan gairah umat Islam untuk membaca, mempelajari, memaha­ mi dan mengamalkan alqur’an se­ bagai sumber ilmu dan peradaban yang mencerahkan setiap generasi. Disamping saya yakin nilai-nilai si­ laturrahmi dan rasa kebersamaan yang yang terjadi diantara kafilah diarena STQ akan mengalahkan semangat untuk menjadi juara dan pemenang”. “Penyelenggaraan STQ meng­ ingatkan kita akan pesan central alqur’an dalam kehidupan kita sebagai ribadi, sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga bangsa. Al-qur’an tidak cukup han­ ya sekedar dibaca dan dihafal tetapi haruslah mengisi nafas kehidupan umat Islam, Al-qur’an perlu men­ jadi bacaan wajib dalam setiap keluarga muslim karena didalam keluarga kita masing-masing lahir dan tumbuh peradaban yang harus disesuaikan dengan isi Al-qur’an,” tambah Nazaruddin . Setelah menghadiri acara penu­ tupan penyelenggaraan STQ Nasio­ nal XXII di Bangka Belitung,maka pada hari Jum’at 30 Agustus kafilah Kalimantan Barat bergegas kembali ke Pontianak dengan membawa satu-satunya medali yaitu Juara III tahfidz 1 juz ma’attilawah putra atas nama Agung Pribadi, rombongan tiba di Bandara Supadio pukul 17.45 WIB. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

31


SEPUTAR MADRASAH

MIN Rantau Panjang

Jauh Dari Perkotaan, Dekat di Hati Masyarakat

S

Berdiri diatas tanah seluas 7.200 m2 dimana dari tanah terse­ but telah tegak dibangun Ma­ drasah Ibtidaiyah Negeri Rantau Panjang. Dengan kondisi bangu­ nan standar dan apik, siap untuk membina putra putri sekitar untuk memperoleh pendidikan yang ses­ uai dengan hak dan prinsip dasar manusia yang dibawa sejak lahir dan dilindungi oleh undang un­ dang dan regulasi yang lengkap di Negara Kesatuan Republik Indo­ nesia ini. Dengan dipimpin oleh H.Hasib Arsita,S.Pd.I sebagai Kepala MIN Rantau Panjang dibantu dengan beberapa pegawai yang ada, maka merumuskan visi dan misi dalam mengatur dan memajukan MIN Rantau Panjang sebagai wadah pendidikan Islami yang cintai oleh seluruh masyarakat muslim di Desa Rantau Panjang Kecamatan Sebangki khususnya Kabupaten

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

ecara geografis Madrasah Ibtidaiyah Negeri Rantau Panjang berada di Ka­ bupaten Landak, namun apabila ditempuh melalui kend­ araan darat justru letaknya san­ gat dekat dengan Kabupaten Pon­ tianak. Madrasah Ibtidaiyah Negeri yang berdiri sejak tahun 1997 ini memang jika dilihat sepintas sulit diakses dengan jalan raya. Terletak di Desa Rantau Pan­ jang, Kecamatan Sebangki Ka­ bupaten Landak, MIN Rantau Pan­ jang perlahan mulai eksis ditengah masyarakat yang sebagian besar memiliki mata pencarian sebagai petani dan nelayan. Namun dide­ sa yang mayoritas penduduknya muslim ini peduli akan pendidikan serta taat beragama, sehingga ber­ duyun duyun mendaftarkan putra dan putrinya untuk menimba ilmu di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Rantau Panjang.

Kepala MIN Rantau Panjang saat memberi kegiatan di MIN Rantau Panjang.

32

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

Landak umumnya yang memang diketahui jumlah umat Islam disa­ na terbilang minoritas, hanya seki­ tar 30 % ke bawah. Memadukan konsep pendidikan umum dan islami yang salafi, seg­ enap pimpinan di MIN Rantau Panjang mensinergikan sebuah konsep yaitu : “ Menciptakan Sum­ ber Daya Manusia Yang Berpresta­ si, Beriman, Bertakwa, Berbudi Pekerti Luhur Dan Berakhlakul Karimah “ , baik dalam kurikulum maupun prestasi non akademik yang selama ini digeluti oleh siswa yang belajar di MIN Rantau Pan­ jang. Berbagai misi dan tujuan yang ingin digapai dari proses pembe­ lajaran di MIN Rantau Panjang ini juga terbilang mulia. Dengan melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, maka dapat meningkatkan daya pikir dan kecerdasan siswa. Sebagaim­ ana pepatah yang populer di Ka­ limantan Barat, lancar kaji karena diulang, ala bisa karena biasa. Batu yang keras saja bisa cekung karena tetesan air yang istiqomah berlangsung setiap hari, apalagi akal dan kecerdasan seseorang tentulah akan meresap bila selalu diulang dan diperdalam. Pada kegiatan ekstra kurikuler yang ikuti para siswa diluar jam belajar sekolah yaitu seni qasidah dan pembacaan Maulid Nabi dari berbagai kitab Maulid yang terke­ nal, seperti Maulid Habsy, Maulid Diba` dan yang lainnya. Sehingga saat bulan Rabiul Awal nantin­ ya, seluruh masyarakat setempat mengundang para siswa untuk melakukan pembacaan Maulid dalam rangka Peringatan Maulid


Gedung Madrasah Ibtidaiyah Negeri Rantau Panjang sebagai pusat pendidikan islam di Desa Rantau Panjang.

staf TU yang berstatus PNS serta 6 orang tenaga honorer yang ada, MIN Rantau Panjang yang jauh dari perkotaan di tahun 2009 telah mendapat Akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional, yang berarti dipedesaan pun sebuah Madrasah di bawah Kementerian Agama bisa bersaing secara akademik dengan sekolah umum lainnya. Kenaikan yang signifikan dari jumlah siswa MIN Rantau Panjang dari 4 tahun terakhir ini menun­

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Nabi Besar Muhammad SAW. Karena saat ini berbagai paham agama yang menyatakan mereka sebagai salafi, justru mengharam­ kan Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Dinyatakan se­ bagai bid`ah yang sesat. Padahal mereka justru yang sesat karena melupakan jasa dan perjuangan Nabi Besar Muhammad SAW yang tidak akan bisa terbalaskan hingga akhir zaman. Kegiatan Ekstra Kurikuler tersebut selaras dengan misi yang diemban oleh H. Hasib Arsita, S.Pd.I selaku Kepala MIN Rantai Panjang yaitu menumbuhkan ket­ erampilan seni budaya Islam. Seni dan budaya warisan para Salafus Salih terdahulu yang banyak hik­ mah dan barokah yang diakhir masa kini jarang diminati oleh kaum muda, karena dianggap us­ ang dan tidak sesuai zaman. Pa­ dahal itulah yang terbaik warisan leluhur bagi kaum muda saat ini. Sebagaimana semboyan yang ber­ bunyi “Bangsa yang bijak adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.” Begitu juga de­ ngan umat Islam saat ini, karena para Ulama dan Salafus Saleh adalah pahlawan yang berjasa bagi perkembangan Islam hingga maju seperti saat ini. Dibantu oleh 8 guru dan seorang

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

SEPUTAR MADRASAH

Kegiatan KKG di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Rantau Panjang.

jukan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat setempat akan pendidikan agama yang diusung oleh H.Hasib Arsita dan rekannya. Masyarakat setempat ingin putra dan putri mereka memiliki akhlak dan kepribadian yang mulia dan baik, tidak seperti sekolah yang selalu tawuran antar sesama. Se­ bagaimana salah satu misinya, meningkatkan prilaku Akhlakul Karimah sesuai tuntunan Alqur`an dan Sunnah Rasulullah SAW. Prestasi yang diraih dari ber­ bagai kegiatan dan perlombaan yang diikuti oleh siswa MIN Ran­ tau Panjang tidak kalah menter­ eng, meski cuma di tingkat ke­ camatan atau kabupaten. Juara 1 lomba azan dalam rangka HBI se Kecamatan Sebangki, Juara 1 bulu tangkis Kecamatan Sebangki. Bahkan menjadi juara di tingkat Kabupaten Landak pada Pentas PAI. Yang cukup membanggakan, H. Hasib Arsita, S.Pd.I. menjadi Kepala MIN Terbaik se Kaliman­ tan Barat Tahun 2013. Jauh dari perkotaan, namun dekat dihati masyarakat setempat serta tidak kalah dalam prestasi. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

33


ARTIKEL

Kemerdekaan Bangsa 68 Tahu­n

S

uatu kerukunan dalam keberagaman yang pa­ tut dibanggakan sekaligus pencapaian yang tak mu­ dah dilakukan. Tentu, sepanjang perjalanan itu, banyak kemajuan yang sudah dicapai, meski juga menyisakan keberharapan. Salah satu yang perlu kita renungkan adalah kesejahteraan bagi seluruh

rakyat Indonesia. Jika kita merenungkan kembali cita-cita bangsa yang dituangkan dalam pembukaan Undang-Un­ dang Dasar 1945, terlihat bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar. Dan oleh karenanya, ke­ merdekaan harus diwujudkan un­ tuk melindungi segenap bangsa, memajukan kesejahteraan umum, NET

68 tahun sudah Indonesia mer­deka. Sebagai negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia, Indonesia juga memiliki ragam etnis dan budaya terbanyak diban­dingkan negara lain.

34

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013


ARTIKEL mencerdaskan kehidupan bangsa, sekaligus ikut melaksanakan ket­ ertiban dunia. Sebuah cita-cita luhur yang diwariskan kepada kita untuk mencapainya, bahkan di kala kondisi perekonomian dunia sedang lesu. Meski banyak lembaga ekono­ mi dunia memuji pertumbuhan ekonomi Indonesia, namun banyak hal membutuhkan pembenahan guna lebih menguatkan ekonomi nasional. Sebagaimana yang kita alami, harga berbagai kebutuhan pokok sudah merangkak naik sejak awal Ramadhan, mencapai puncaknya di hari Kemenangan. Atas ber­ bagai kenaikan harga ini, banyak saudara kita yang merasakan keti­ daknyamanan bahkan kesulitan dalam menjalani hidupnya. Satu hal yang pasti, negara ini masih membutuhkan pembena­ han di berbagai bidang. Tentu saja, seluruh masyarakat harus terlibat dalam pembenahan, seka­ ligus memperkuat nasionalisme yang ada dalam konsensus ber­ sama: UUD 1945, Pancasila, Ne­ gara Kesatuan Republik Indone­ sia, serta Bhinneka Tunggal Ika. Yang harus kita lakukan adalah menjalani peran masing-masing dalam kehidupan bernegara: giat bekerja untuk membangun bang­ sa, aktif menga­w asi jalannya pemerin­t ahan serta memenuhi kewajiban perpajakan. Di awal abad ke-21 ini, ba­nyak negara mengalami masalah pere­ konomian yang bersumber dari kegagalan masyarakatnya dalam kehidupan bernegara. Krisis Eropa memberikan pelajaran berharga bagi kita semua. Salah satu ne­ gara Eropa, Yunani, menga­lami kebangkrutan karena rendahnya penghimpunan pajak dan korupsi yang merajalela. Negara lain sep­ erti Italia dan Spanyol tengah ber­ juang menghadapi krisis dengan masalah yang kurang lebih se­ rupa. Bagi negara-negara yang tidak

memiliki sumber daya alam melim­ pah, pajak menjadi satu-­satunya sumber pembiayaan Negara. Se­ lanjutnya, pemanfaatan uang pa­ jak yang telah dihimpun menjadi krusial terutama dalam distribusi dan pengawasannya. Tidak opti­ malnya pemungutan pajak akan berujung pada bertambahnya hu­ tang luar negeri sebagai sumber pembiayaan Negara. Selain itu, struktur anggaran yang tidak efi­ sien dan korup juga berimbas pada tinggi kebutuhan pembiayaan yang berujung pada hutang luar negeri. Dalam batas tertentu, hutang luar negeri cukup aman diman­ faatkan jika memang dibutuhkan sebagai investasi, dengan catatan struktur anggaran sangat efis­ ien tanpa adanya praktik markup biaya maupun program yang tidak efektif. Namun jika hutang luar negeri sudah sedemikian be­ sar, Negara manapun akan kesuli­ tan dalam menghadapinya. Selain krisis Eropa, pengumuman ke­ bangkrutan kota seperti Detroit di Amerika Serikat menjadi salah satu renungan kita agar tidak teru­ lang di Indonesia. Saat ini, rakyat Indonesia di­ hadapkan pada kenyataan bahwa suatu saat kekayaan alam ber­ limpah yang dimilikinya akan habis. Cadangan minyak bumi diperkirakan hanya tersisa un­ tuk 12 tahun lagi. Demikian pula dengan cadangan gas bumi yang diperkirakan hanya mencukupi hingga 50 tahun ke depan. Ban­ yak hutan Indonesia yang telah dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit guna memperbanyak lapangan kerja. Dan meski tidak diketahui dengan pasti, cadangan mineral berharga seperti emas, di­ pastikan akan habis dalam bebera­ pa dekade mendatang. Dengan kondisi tersebut, rak­ yat Indonesia harus merenung­ kan kembali bahwa kehidupan bernegara di masa mendatang akan sangat ditopang oleh pengumpulan pajak. Harus disadari bahwa In­

donesia telah lama meninggalkan status negara pengekspor minyak, dan sudah beralih sebagai pengim­ por minyak. Betapa dominannya pembiayaan negara dari pajak juga sudah terlihat dalam satu dekade terakhir, dimana pajak mendomi­ nasi hingga 70% dari pendapatan Negara. Harus disadari bersama bahwa pemungutan pajak memang da­ pat dipaksakan. Namun demikian, alangkah indahnya apabila selu­ ruh lapisan masyarakat Indone­ sia yang berkecukupan, menjadi Wajib Pajak patuh, yang bangga dalam membayar pajak. Di beberapa negara maju, kebanggaan dalam membayar pajak diwujudkan dalam antu­ siasme masyarakat dalam men­ gawasi penggunaannya. Melalui wakil rakyat, lembaga sosial ke­ masyarakatan, maupun jurnalistik media, sangat gencar melakukan kritik atas penggunaan uang pa­ jak apabila dipandang tidak efektif menyejahterakan rakyat. Masih dalam suasana Idul Fitri 1434 H, sekaligus merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia, berba­ gai perenungan di atas dapat di­ maknai sebagai upaya bersama untuk mewujudkan rakyat yang sadar pajak. Di samping itu, pen­ gawasan dalam penggunaan uang pajak pada hakikatnya adalah bentuk kebanggaan kita dalam membayar pajak. Semakin bangga dalam membayar pajak, kita akan semakin peduli bahwa penggunaan uang pajak harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Kesadaran kita dalam mem­ bayar pajak, diikuti dengan kepedulian kita dalam mengawasi penggunaannya, akan membentuk masyarakat yang sadar dan peduli pajak. Selamat Hari Ulang Tahun Ke­ merdekaan Negara Kesatuan Re­ publik Indonesia yang ke-68, mo­ hon maaf lahir dan batin, sekali merdeka tetap merdeka! (Harmoni Khatulistiwa, CTZ-TRP)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

35


JUSTICIA

Resiko dan Akibat Kawin Lari

P

erlu diketahui bahwa men­ urut Pasal 2 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (“UU Perkaw­ inan”) perkawinan adalah sah, apa­ bila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan ke­ percayaannya itu. Untuk menjawab pertanyaan Anda, maka kita mengacu pada syarat-syarat perkawinan yang dia­ tur dalam Pasal 6 UU Perkawinan yang berbunyi: (1) Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai. (2) Untuk melangsungkan perka­ winan seorang yang belum men­ capai umur 21 (dua puluh satu) tahun harus mendapat izin kedua orang tua. (3) Dalam hal salah seorang dari kedua orang tua telah mening­ gal dunia atau dalam keadaan tidak mampu menyatakan ke­ hendaknya, maka izin dimaksud ayat (2) pasal ini cukup diperoleh dari orang tua yang masih hidup atau dari orang tua yang mampu menyatakan kehendaknya. (4) Dalam hal kedua orang tua te­ lah meninggal dunia atau dalam keadaan tidak mampu untuk menyatakan kehendaknya, maka izin diperoleh dari wali, orang yang memelihara atau keluarga yang mempunyai hubungan da­ rah dalam garis keturunan lurus ke atas selama mereka masih hidup dan dalam keadaan dapat menyatakan kehendaknya. (5) Dalam hal ada perbedaan pen­ dapat antara orang-orang yang disebut dalam ayat (2), (3) dan (4) pasal ini, atau salah seorang atau lebih diantara mereka tidak menyatakan pendapatnya, maka Pengadilan dalam daerah hukum

36

tempat tinggal orang yang akan melangsungkan perkawinan atas permintaan orang tersebut dapat memberikan izin setelah lebih dahulu mendengar orang-orang tersebut dalam ayat (2), (3) dan (4) pasal ini. (6) Ketentuan tersebut ayat (1) sam­ pai dengan ayat (5) pasal ini berlaku sepanjang hukum mas­ ing-masing agamanya dan keper­ cayaannya itu dari yang bersang­ kutan tidak menentukan lain. Dari bunyi pasal tersebut dapat kita ketahui bahwa bagi seseorang yang belum berusia 21 tahun, maka perkawinan harus mendapat izin dari kedua orang tua. Anda menga­ takan bahwa saat ini Anda berusia 20 tahun sehingga Anda memang masih perlu mendapatkan izin dari kedua orang tua Anda. Namun, apabila kedua orang tua Anda tidak mampu menyatakan kehendaknya, maka izin dapat diperoleh dari wali. Jika memang Anda dan pacar Anda ingin menikah, maka kami menyarankan agar Anda menunggu hingga Anda berusia 21 tahun kare­ na batas usia bagi seseorang dapat menikah meski tanpa restu orang tua adalah saat ia belum berusia 21 tahun. Akan tetapi, kami tetap me­ nyarankan sebaiknya Anda bica­ rakan hal ini baik-baik secara keke­ luargaan dengan orang tua Anda. Namun, apabila Anda ingin seg­ era menikah tanpa ingin menunggu hingga Anda berusia 21 tahun, maka mengacu pada Pasal 6 ayat (5) dan ayat (6) UU Perkawinan, jika ada perbedaan pendapat antara orang tua dengan wali, maka Pengadilan dalam daerah hukum tempat ting­ gal orang yang akan melangsungkan perkawinan atas permintaan orang tersebut dapat memberikan izin sete­ lah lebih dahulu mendengar orang

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

tua atau wali dari orang yang akan melangsungkan perkawinan terse­ but. Jadi, Anda dapat mengajukan permohonan ke Pengadilan setem­ pat agar memberikan izin menikah sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5) dan (6) UU Perkaw­ inan. Nantinya, pengadilan akan mengeluarkan sebuah penetapan izin menikah. Contoh kasus yang mana penga­ dilan memberikan penetapan izin untuk menikah kepada seseorang yang belum berusia 21 tahun dapat kita lihat dariPutusan Pengadilan Agama Kota Tual Provinsi Maluku No. 03/Pdt.P/2010/PA TI. Dari putusan tersebut diketahui bahwa Pengadilan Agama Tual memeriksa dan mengadili perkara Permohonan


JUSTICIA

NET

Izin Kawin yang diajukan oleh se­ orang pemohon (wanita berumur 20 tahun). Oleh karena pemohon be­ lum mencapai umur 21 tahun, maka pemohon mengajukan izin kawin. Calon suami pemohon sudah pernah menyampaikan maksudnya kepada ayah pemohon untuk meminang pemohon, dan orang tua pemohon menerima pinangan tersebut, akan tetapi berselang 1 minggu kemudian ayah pemohon tidak mau lagi den­ gan laki-laki (calon suami) pemohon tanpa alasan yang jelas. Kemudian, pemohon sampaikan lagi ke ayah pemohon bahwa pemohon tetap in­ gin menikah dengan laki-laki terse­ but akan tetapi ayah pemohon tidak akan memberikan walinya kepada Pemohon, karena sudah beberapa

tahun ini ayah dan ibu pemohon te­ lah berpisah tempat tinggal walau­ pun masih berstatus suami istri. Di sisi lain, pemohon dengan calon suami pemohon sudah bertekad un­ tuk menikah karena sudah saling mencintai dan berniat untuk mem­ bentuk rumah tangga serta tidak mungkin untuk dipisahkan. Dengan tidak diperolehnya izin dari orang tua, tidak diberikan wali oleh ayah Pemohon, dan telah mendengar keterangan orang tua dan wali Pemohon di persidangan, maka atas dasar pertimbangan­pertimbangan tersebut hakim Pengadilan Agama Tual akhirnya mengabulkan permohonan pemo­ hon dengan memberikan penetapan berupa izin kepada pemohon untuk menikah dengan calon suami pemo­ hon. Selain itu, pengadilan tersebut juga menunjuk Kepala Kantor Uru­ san Agama Kecamatan Dullah Utara sebagai Wali Hakim dalam perkaw­ inan pemohon dengan calon suami pemohon. Mengenai ketakutan Anda jika orang tua Anda melaporkan pacar Anda ke polisi atas tuduhan “dibawa kabur”, pengaturan dalam KUHP mengenai hal tersebut dikenal se­ bagai perbuatan membawa pergi se­ orang wanita tanpa sepengetahuan orang tua. Hal ini diatur dalam Pasal 332 KUHP tentang Kejahatan terha­ dap Kemerdekaan Seseorang, yang berbunyi: (1) Bersalah melarikan wanita dian­ cam dengan pidana penjara: 1. paling lama tujuh tahun, barang siapa membawa pergi seorang wanita yang belum dewasa, tanpa dikehendaki orang tuanya atau walinya tetapi dengan persetujuan­ nya, dengan maksud untuk memastikan penguasaan

terhadap wanita itu, baik di dalam maupun di luar perkawinan; 2. paling lama sembilan tahun, barang siapa membawa pergi seorang wanita dengan tipu muslihat, kekerasan atau an­ caman kekerasan, dengan maksud untuk memastikan penguasaannya terhadap wanita itu, baik di dalam mau­ pun di luar perkawinan. (2) Penuntutan hanya dilakukan atas pengaduan. (3) Pengaduan dilakukan: a. jika wanita ketika dibawa pergi belum dewasa, oleh dia sendiri, atau orang lain yang harus memberi izin bila dia kawin; b. jika wanita ketika dibawa pergi sudah dewasa, oleh dia sendiri atau oleh suaminya. (4) Jika yang membawa pergi lalu kawin dengan wanita yang dibawa pergi dan terhadap perkaw­ inan itu berlaku aturan-aturan Burgerlijk Wetboek, maka tak dapat dijatuhkan pidana sebelum perkawinan itu dinyatakan batal. Bagaimanapun juga, pergi ber­ sama pacar Anda tanpa restu dari orang tua (kawin lari) mungkin bu­ kan jalan yang terbaik. Ada baiknya Anda juga membicarakan masalah ini dengan anggota keluarga lain untuk bersama-sama mencari solusi yang terbaik. Dasar hukum: 1. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (Wetboek van Strafrecht) Staatsblad Nomor 732 Tahun 1915. 2. Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Putusan: Putusan Pengadilan Agama Kota Tual Provinsi Maluku No. 03/Pdt.P/2010/PA TI. (Klinik Hukum Online)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

37


MUTIARA HATI

Mengisi Kemerdekaan dengan 17 Rakaat dan 17 Ramadhan

B

ulan Agustus dalam hi­ tungan bulan miladiyah dan Ramadhan dalam hitungan hijriyah memiliki arti yang penting di negeri ini. Hanya untuk pertama merupakan kebanggaan sebuah negeri yakni Indonesia, saat negeri tercinta ini memproklamirkan kemerdekaannya tepat tanggal 17 Agustus 1945. Sementara yang ked­ uanya adalah bulan yang sejumlah predikat melekat padanya, syahrul mubarak (bulan penuh keberkahan), syahrul ibadah (bulan peningka­ tan kualitas dan kuantitas ibadah), syahrul maghfirah (bulan pengam­ punan) dan masih banyak lainnya. Tulisan ini mengelaborasi mak­ na terkandung di dalamnya. Bahwa ada tiga 17 yang harus kita pegang di tengah menggebunya upaya pemba­ngunan nasional. Ketiga 17 itu merupakan satu kesatuan. 17 yang pertama adalah 17 rakaat sha­ lat, 17 kedua adalah 17 Agustus hari Proklamasi Kemerdekaan RI dan 17 ketiga adalah 17 Ramadhan saat ditu­ runkannya al-Quran. Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ketiga disebutkan dengan jelas bahwa kemerdekaan Indonesia ini adalah karena berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, lengkapnya ditu­ liskan dengan kalimat “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh kei­nginan luhur, supaya berkehidupan ke­ bangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.” dan dengan di­ dorongkan oleh keinginan luhur, su­ paya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia meny­ atakan dengan ini kemerdekaannya.” Dalam konteks ini dapat dipahami pula bahwa Indonesia adalah negara yang beragama, bukan negara tanpa agama atau negara yang tidak men­ gakui agama apapun. Kebesaran jiwa ini kemudian dituangkan dalam do­ kumen sejarah negeri ini yang dikenal dengan Pembukaan UUD 1945.

38

Sudah menjadi fakta sejarah, bahwa saat Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indone­ sia membacakan ikrar pembebasan, proklamasi kemerdekaan jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945 bertepatan di bulan Ramadhan dan bertepatan pula dengan tanggal 17 Ramadhan 1367 Hijriah. Nilai-nilai apa yang dapat dipetik dari penanggalan bersejarah ini? Tang­ gal 17 Agustus tahun 1945 menandai berdirinya sebuah negara baru yang merdeka, berdaulat dan harus mampu mengelola dan memimpin negerinya sendiri, bukan di bawah pemerintahan dan jajahan bangsa lain. Kemerdekaan tidak turun dari langit laksana embun di waktu pagi, tetapi muncul dengan perasan keri­ngat, untaian air mata, bahkan genangan darah dan pengor­ banan nyawa para pejuang bangsa, yang terkadang mereka sendiri tidak bisa ikut menikmati hasil perjuangan­ nya. Apa yang melandasinya? Keingi­ nan bangsa ini untuk dapat mengatur negerinya sendiri, cinta tanah air dan terwujudnya masyarakat yang tidak hidup dalam penindasan orang lain, itulah salah satu mengapa mengge­ bunya semangat kemerdekaan terus digaungkan dan diusahakan hingga titik darah penghabisan. Ahmad Ba­ rizi (2011:103), menyebutkan bukan­ kah sejarah para Nabi, anbiya i wal mursalin diutus dengan membawa misi pembebasan, lihatlah bagai­ mana Nabi Ibrahim AS hadir sebagai pioner pembebasan dari ketundukan di bawah pengaruh kekuasaan Raja Namrud. Nabi Musa datang sebagai sosok pembebasan ketertindasan dari Fir’aun dan Nabi Muhammad SAW yang diutus dengan misi pembe­basan dari keterikatan sesama makhluk, kertepasungan budaya jahiliyah ke­ pada pembebasan hak-hak manusia. Dengan demikian, jelaslah bahwa kemerdekaan 17 Agustus didasari oleh semangat pembebasan yang merupa­ kan tugas mulianya para Nabi dan Rasul. Artinya, spirit ketundukkan

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

kepada Yang Maha Kuasa mampu menga­lahkan ketundukkan dan peng­ hambaan kepada sesama manusia. Pemaknaan terhadap 17 rakaat dalam sholat lima waktu sehari se­ malam -memutuskan belenggubelenggu jahiliyah yang terkenal dengan sifat serakahnya, mengha­ pus penghisapan terhadap sesama manusia (exploitation), penjarahan harta kekayaan sebuah negeri dan perampasan nilai-nilai kemanu­ siaan- menumbuhkan sikap patriot­ isme anak negeri bahwa tiada yang ditakuti selama kita berada di jalan kebenaran. Apalagi kebenaran itu untuk kebaikan sebuah bangsa. Kemampuan memahami itu jelas tidak terlepas dari spirit luar biasa dalam mencermati dan meyakini ke­ benaran wahyu Ilahi yang tertuang dalam ayat 1-5 surah al-’Alaq bahwa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa harus diawali dengan kemam­ puan membuka cakrawala pemikiran anak negeri ini, membaca tandatanda alam dan yang pasti tidak me­ lepaskan diri dari satu kekuatan yang Maha Dahsyat. Kekuatan Yang Maha Kuasa. Pribadi yang bagaimana yang mampu mengisi kemerdekaan negeri ini? Jawabannya adalah pribadi yang dibentuk oleh 17 rakaat di tengah suasana kemuliaan 17 Ramadhan. Waktu boleh bergilir dan bergu­ lir, zaman boleh pasang surut, masa boleh silih berganti. Tetapi semangat ketiga 17 ini senantiasa mengitari dan mewarnai setiap aktifitas kita. Mengisi kemerdekaan dengan se­ mangat 17 rakaat dan spirit Rama­dhan akan melahirkan generasi yang jujur dan amanat, semangat 17 rakaat akan menjadikan manusia tidak angkuh, bahwa ada satu kekuatan yang berada di atas seluruh kekuatan makhluk dan 17 rakaat ikut membentuk manusia Indonesia yang ikhlas beramal dengan semangat kerja keras, kerja cerdas dan berkualitas. (Sholihin HZ., Kepala MTs ASWAJA Kota Pontianak)


OTAK ATIK

Teka Teki Silang Harmoni Khatulistiwa Edisi 6 Tahun 2013 1

2

3

4

5

11

12

6

7

8

9

10

13

14

Mendatar 1 Malaysia 4 Istilah dalam olahraga golf 6 Jenis alat musik 7 Beragam jenis 8 Pungutan liar 11 Jumpa 13 Pembenaran 14 Terkenal dengan dodolnya Menurun 1 Kebutuhan primer semua makh­luk hidup 2 Jenis ikan air tawar 3 Jenis tumbuhan yang hidup di laut 4 Sebutan untuk raja di Jawa 5 Senang 8 Juga 9 Pulau 10 Panjang (Inggris) 11 Tim penyelamat 12 Seni (Inggris)

K

irim jawaban Anda dalam amplop tertutup disertai dengan fotokopi identitas diri. Jawaban diterima oleh redaksi Harmoni Kha­tulistiwa di ala­ mat redaksi Majalah Harmoni Khatu­ listiwa atau melalui email aris_humaskalbar@kemenag.go.id. Akan dipilih 3 orang pemenang un­ tuk mendapatkan suvenir cantik dari Redaksi Majalah Harmoni Khatulis­ tiwa. Pemenang TTS Edisi 2 Tahun 2013 1. Untung Sutrisno (Kanwil Kemenag Prov. Kalbar) Pemenang TTS Edisi 3 Tahun 2013 1. Ni Made Wiratini (Kanwil Kemenag Prov. Kalbar) 2. Iin Kurniawan (Kanwil Kemenag Prov. Kalbar) Kami ucapkan selamat kepada para pemenang. Hadiah dapat diambil den­ gan menghubungi Subbag Informasi dan Humas, Kanwil Kemenag Prov. Kalbar Telp (0561) 732414 pada jam kerja. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 6 Tahun 2013

39



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.