Majalah Harmoni Khatulistiwa Edisi 8 Tahun 2013

Page 1


Majalah

ISTIMEWA

Harmoni KHATULISTIWA

Edisi 8

Tahun 2013 28 Warta Nasional 30 Seputar Madrasah 34 Justicia 35 Artikel 38 Mutiara Hati 39 Otak Atik

halaman

7

Alm. Drs. HM. Shaleh Tahir, ulama yang menghasilkan banyak tokoh besar di Kalbar. DOK. HARMONI KHATULISTIWA

3 Redaksi Menyapa 4 Laporan Utama 7 Profil 10 Warta Harmoni 20 Lensa Harmoni 22 Warta Daerah

halaman

22

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud bersama Ketua DPRD Kota SIngkawang, Wakil Gubernur Kalbar, Drs. Christiandy Sanjaya,SE. MM., Walikota dan Wakil Walikota saat Pembukaan Pesparawi Tingkat Provinsi Kalimantan Barat di Kota Singkawang.

Kabid Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Drs. H. Ridwansyah, M.Si. berjabat tangan dengan Dekan FKIP UNTAN, Dr. H. Aswandi usai MoU mengenai Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah Kalimantan Barat.


REDAKSI MENYAPA Majalah

Harmoni KHATULISTIWA

Edisi 8 Tahun 2013

Majalah Harmoni Khatulistiwa diterbitkan oleh Kantor Wilayah Ke­ menterian Agama Provinsi Kaliman­ tan Barat. Pelindung: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provin­ si Kalimantan Barat Redaktur: Kepala Bagian Tata Usa­ha, Kasubbag Infor­ masi & Humas, Aris Sujarwono SH. Penyun­ting: Welsi Nindya Sari S.Sos. Desain Visual: Rudy Fransiskus, ST. Sekretariat: Fajrin, ST. Fotografer: Irwanto, M. Luthfi Tim Penasehat: Kabid Pendidikan Madrasah, Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam, Kabid PHU, Kabid Penais Zawa, Kabid Urais Binsyar, Pembimas Kristen, Pembimas Katolik, Pembi­ mas Hindu, Pembimas Buddha Alamat Redaksi/Tata Usaha: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provin­ si Kalimantan Barat, Jl. Sutan Syahrir No. 12 Pontianak 78116 Telp. 0561732414 Fax. 0561-761746 Email: aris_humaskalbar@kemenag.go.id Situsweb: kalbar.kemenag.go.id

Kemenangan Hakiki adalah Ridho Rabby Assalamu`alaikum Wr.Wb. Pembaca Har­ moni Khatulistiwa yang terhormat, Pada edisi ke­ de­l apan tahun 2013, kami se­ perti biasa menampilkan ber­ bagai berita dan kegiatan di ling­k ungan Kanwil Kementeri­ an Agama Provinsi Kalimantan Barat. Sebagai media informasi dan komunikasi serta data, maka diperlukan media cetak yang akan mempresentasikan hal tersebut, dalam hal ini Harmoni Khatulis­ tiwa. Berbagai berita dan kegia­ tan kami hadirkan dalam edisi September yang dirangkum de­ ngan bahasa ringan dan menarik dibaca. Untuk Seputar Madra­ sah, kami mengambil MIN Sedau Singkawang. Laporan utama akan menya­ jikan tentang berbagai tradisi dan budaya warga masya­r akat Kota Pontianak yang berlan­ daskan syariat Islam, disambung dengan Profil Drs. HM. Shalih Tahir, tokoh ulama yang meng­ hasilkan banyak pemimpin besar di Kalimantan Barat, khususnya di lingkungan Kementerian Aga­ ma. Berbagai liputan kegiatan telah juga telah dirangkum, di antaranya Bimbingan Teknis

Keprotokolan, Workshop Ba­ hasa Arab MGMP Guru MTs se Kota Pontianak dan Pesta Pa­ duan Suara Gerejawi VII Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Ta­ hun 2013. Sebagai akhir, Harmoni Kha­ tulistiwa seperti biasa kembali memberikan kesempatan bagi semua pihak untuk mengirimkan tulisan yang sesuai dengan misi dan visi Kemenag. Dapat berupa artikel maupun berita seputar kegiatan Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Se­ moga Majalah Harmoni Khatulis­ tiwa edisi kedelapan tahun 2013 membuat kita selalu berkreasi demi kemajuan instansi. Amin. Wassalam, Redaksi.

D

engan ini kami mengundang pembaca setia Majalah Harmoni Khatulistiwa untuk mengirimkan naskah informasi, berupa berita dan artikel seputar Kementerian Agama Kalimantan Barat, dengan format ketentuan: Naskah diketik rapi 1,5 spasi, maksimal 2 halaman folio; dan dilengkapi dengan soft copy, termasuk juga di dalamnya terdapat foto penulis ataiu foto lainnya sebagai ilustrasi yang sesuai dengan tema tulisan yang dikirim. Untuk kiriman berita harap dilengkapi de­ ngan foto dokumentasi kegiatan. Redaksi berhak untuk mengubah judul dan isi naskah dengan tidak mengubah esensinya. Naskah yang tidak dimuat akan dikirim kembali jika dilengkapi dengan amplop dan perangko secukupnya. Naskah yang dikirim wajib di­ sertai fotokopi KTP penulis dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Naskah dikirim ke alamat redaksi Majalah Harmoni Khatulistiwa atau melalui email : aris_humaskalbar@kemenag.go.id. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

3


LAPORAN UTAMA

Indahnya Adat yang Berlandaskan Syariat

4

lai dan norma tersebut merupakan rumusan dasar berbagai regulasi yang ada dan menjadi dasar hu­ kum. Dalam beberapa momen ru­ tin tahunan, berbagai tradisi dan budaya selalu di gandeng dengan peristiwa atau hari besar Islam. Karena masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya, sebagian besar be­ ragama Islam, jadi budaya Islami melekat dan mengakar dalam se­ tiap peristiwa yang ada. Pada bu­ lan Oktober 2013 ini, salah satu Hari Besar Islam adalah Hari Raya Idul Adha atau Idul Kurban, salah satu hari raya di antara 4 hari be­ sar Islam yang ada. Berbagai kegiatan dan tradisi dilakukan oleh masyarakat Kota Pontianak sebelum dan menjelang Hari Raya Idul Adha, di antaran­ ya membuat ketupat yang akan di­santap bersama oleh keluarga maupun beribadah puasa sunnah yang dianjurkan, baik puasa tarwi­ yah maupun puasa arafah dengan berbagai dalil dan keutamaan yang

disampaikan oleh Baginda Rasul Muhammad SAW dalam hadits hadits yang termaktub di beberapa Kitab Hadits yang masyhur. Pada malam hari tanggal 9 Dzulhijjah, tradisi takbiran keli­ ling akan kita temui hampir di se­ tiap sudut pemukiman warga mus­ lim. Sahut sahutan takbir,tahmid dan tahlil mengagungkan Asma Rabby membahana seakan mem­ beri kabar kemenangan melawan hawa nafsu. Hanya di Indonesia umumnya dan di Pontianak khu­ susnya takbiran keliling ini ada, dinegara lain tidak banyak yang melaksanakan tradisi ini. Tatkala 10 Dzulhijjah tiba, se­ luruh masyarakat dunia melak­ sanakan sholat idul adha di masjid, surau, maupun lapangan dengan berbagai persiapan dan sarana un­ tuk memeriahkan Hari Idul Adha. Setelah selesai sholat dan mende­ ngar khotbah dari khatib, kaum muslimin saling bersa­laman dan meminta maaf satu sama lain agar diampuni kesalahan yang diper­ DOK. HARMONI KHATULISTIWA

S

epenggal kata sebagai judul diatas dinilai cukup menggambarkan nuansa kehidupan umat Islam In­ donesia secara umum terlebih di Provinsi Kalimantan Barat yang yang tinggal pada daerah pesisir dengan berbagai macam ragam budaya dan etnis yang mendiami wilayah Khatulistiwa ini. Masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya sebagian besar merupakan etnis Melayu, Bugis dan keturunan dari berbagai suku asli Kalimantan. Ditambah dengan berbagai suku pendatang seperti jawa dan sumatera yang telah be­ ranak pinak berdomisili dan mem­ punyai pekerjaan di Pontianak. Dari hal tersebut munculah tali persaudaraan yang terikat dalam wadah perkawinan yang didasar­ kan niat dalam menempuh kelu­ arga yang sakinah mawaddah war­ rahmah sesuai tuntunan agama Islam. Meski telah bercampur baur, namun tradisi dan adat istiadat yang telah turun temurun sejak za­ man dahulu hingga kini masa tetap hidup dan melekat dalam berbagai sendi kehidupan masyarakat Pon­ tianak. Nilai budaya yang religious selalu dilestarikan hingga saat ini meski ada juga yang tidak mau lagi memakainya, dengan alasan ke­ tinggalan zaman, tidak mempunyai dalil yang kuat atau semacamnya. Tergantung bermacam persepsi dan alasan mereka tersebut. Namun tanpa disadari, inilah norma atau nilai budaya masya­ rakat Indonesia yang sesungguh­ nya. Kearifan lokal (local wis­ dom) yang secara resmi diakui keberadaannya oleh hukum positif yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Bahkan ni­

Takbiran keliling menambah semarak hari raya.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013


DOK. HARMONI KHATULISTIWA

LAPORAN UTAMA

Membacakan tahlil bagi almarhum dan almarhumah dari keluarga yang menyumbang usai sholat Idul Adha.

buat, baik disengaja maupun tidak. Bagi sebagian kaum muslimin, usai menunaikan ibadah Sholat Idul Adha ada yang pulang ke ru­ mah untuk berkumpul bersama keluarga dan ada juga yang mem­ bawa makanan sekedarnya untuk disantap bersama dengan jamaah masjid atau surau sekitar. Dengan nampan dan baki dari setiap kepa­ la keluarga dikumpulkan bersama untuk dibacakan doa tahlil kepada almarhum dan almarhumah dari masing masing keluarga yang ada. Sehingga terasa suasana haru dan larut dalam kenangan tatkala nama keluarga yang telah meninggal di­ sebut oleh ustadz yang memimpin pembacaan tahlil. Niat yang diharapkan para ke­

luarga adalah doa yang dibacakan saat tahlilan akan sampai kepada para almarhum dan almarhumah yang telah berada di alam barzakh. Makanan yang disajikan sengaja disuguhkan dengan berniat se­ bagai sedekah bagi mereka yang telah mendahului kita menghadap kepada Allah SWT. Mungkin dimata sebagian kecil masyarakat, hal ini sia-sia dan terbilang sebuah perbuatan yang mengada ngada. Namun di­ mata masyarakat lain, perbuatan tersebut tetap ada nilai dan gan­ jarannya di sisi Allah SWT. Ten­ tunya bersandarkan pada kaidah kaidah para Salafus Sholeh yang turun temurun mewarnai sendi kehidupan masyarakat Kota Pon­

tianak. Secara umum saja bila se­ buah perbuatan diniatkan secara ikhlas tentunya akan mendatang­ kan berkah dan pahala bagi yang melaksanakannya. Apalagi memberi makan orang muslim di saat yang baik dan sun­ nah, pastinya akan mendatangkan pahala dan berkah serta tersam­ paikan niat baik dari para der­ mawan. Karena para pendahulu telah membuat tuntunan yang indah, memadukan adat istiadat kebudayaan masyarakat dengan bersandarkan pada syariat. Tanpa bersandar dan bersanding dengan syariat, niscaya adat dan budaya akan sia-sia dan tidak ada nilainya di sisi Maha Pencipta. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

5


PROFIL

Alm. Drs. HM. Shaleh Tahir

Ulama yang Menghasilkan Banyak Tokoh Besar di Kalbar

6

Ambawang, lantas kemudian pin­ dah ke Wajok. Dari kedua tempat tersebut, Ustadz HM. Shaleh Ta­ hir mendirikan Darul Da’wah Wal Irsyad sebagai tempat membina dan mengajarkan ilmu agama ke­ pada sesama Umat Muslim. Tid­ ak kurang 250 orang murid yang menimba ilmu di DDI Wajok Ka­ bupaten Pontianak. Tercatat be­ berapa tokoh penting di Kemente­ rian Agama pernah menimba ilmu di madrasah ini, Drs.H.M.Basri, Drs.H.M.Ali, bahkan H.M.Husain D.Mahmud (Kakanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat saat ini) dan Drs. H. Ja’far A., M.Si. (Kakan Kemenag Kota Pontianak) juga menjadi santri di sana. Setelah dua tahun menetap di Wajok, sekitar tahun 1964, beliau

dijodohkan dengan putri paman­ nya, yang masih sepupu sendiri bernama Rukaiyah. Akhirnya be­ liau menikah. Empat tahun sete­ lah menikah, sekitar tahun 1968 beliau pindah ke daerah Bansir Pontianak. Drs.H.M.Shaleh Tahir menetap di Bansir selama lima tahun, sampai 1973. Tahun 1974, almarhum kembali lagi ke Wajok dan menetap sekitar 5 tahun di sana. Kemudian, tahun 1979 ber­ sama keluarganya beliau pindah ke daerah Siantan Pontianak dan menetap sampai akhir hayatnya. Tidak ada pihak keluarga yang mengetahui pasti kapan almarhum pertama kali menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di ling­kungan Kementerian Agama. Karena sam­ pai saat ini pihak keluarga be­ ISTIMEWA

T

idak banyak pegawai di lingkungan Kementerian Agama Kalimantan Barat saat ini yang mengenal dengan baik sosok Almarhum Us­ tadz. HM. Shaleh Tahir. Terlebih generasi muda Instansi “Ikhlas Be­ ramal“ yang berkecimpung seka­ rang ini, hanya para tokoh senior yang pernah semasa hidup dengan beliau yang mengetahui betul ka­ rakter ayah 4 orang putra putri ini. Namun tidak ada salahnya jika bi­ ografi singkat Almarhum bisa kita uraikan sedikit dalam edisi kali ini. Sebagaimana pepatah “bang­ sa yang besar adalah bangsa yang mengenang jasa pahlawannya”. Al Ustadz HM. Shaleh Tahir adalah pahlawan di lingkungan Kemente­ rian Agama Kalimantan Barat, Tokoh besar dalam mengem­ bangkan dakwah Islam sampai ke pelosok desa. Tokoh Nahdhatul Ulama ke­ lahiran Sulawesi Selatan kelahiran 13 Januari 1935 ini, di mata keluar­ ga, sahabat, handai taulan bahkan muridnya, merupakan sosok yang yang ramah, bersahaja, sederhana dan juga wara’. Pantas jika menja­ di figur seorang Ulama dan Ustadz, karena ciri-ciri seorang insan yang bertaqwa melekat pada diri murid Almaghfullah Almukarram KH. Abdurrahman Ambo Dalle’ ini. Salah seorang muridnya yang mengetahui betul jejak perjalanan almarhum di Kalbar adalah Wak Beloh (63 tahun) dari Parit Wak Dongkak, Wajok Hilir, Kabupaten Pontianak. Menurut keterangan Wak Beloh, almarhum Drs. H. M. Saleh Thahir datang ke Pontianak sekitar tahun 1960-an, bersama rombongan. Menetap di Sungai

Drs. HM. Shaleh Tahir bersalaman dengan Wakil Presiden Republik Indonesia, Drs. HM. Jusuf Kalla dalam acara Harlah Nahdhatul Ulama.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013


lum menemukan SK pertamanya menjadi PNS. Menurut putrinya Hj. Masnah, S.Ag, yang juga PNS Kemenag Kota Pontianak ini me­ ngatakan bahwa almarhum menja­ di PNS Kantor Wilayah Kemente­ rian Agama Provinsi Kalimantan Barat bagian kepenghuluan. Al­ marhum sempat menjadi kepala MTs Al-Anwar dan Kepala MAS Al-Anwar Siantan. Sampai akhir­ nya pensiun tahun 1989. Ketika masih aktif menjadi PNS Kemenag, almarhum sudah aktif berdakwah di masyarakat. Biasa dipanggil ceramah keliling. Apa lagi di Bulan Ramadhan dan saat peringatan hari-hari besar Islam. Almarhum juga pernah menjadi Dosen Qiraatul Kutub dan Bahasa Arab di Jurusan Tarbiyah IAIN Pontianak. Saat menjadi dosen dan pendidik, sifat santun dan lembut di tunjukan oleh Drs. HM. Shaleh Tahir yaitu dengan tidak mene­ gur di depan umum apabila murid atau mahasiswa salah. Sehingga mahasiswa tidak merasa malu dan terhibur dengan cara didikan yang sesuai yang diajarkan oleh Salafus Sholeh ini. Bahkan sesudah purna tugas pun, kegiatan pembinaan umat tidak berhenti begitu saja. Dimana ada panggilan dakwah yang meng­ harapkan pencerahan, di sanalah Ustadz yang memiliki 8 orang cucu ini berbagi ilmu agama dengan sesama. Tidak mengenal waktu dan tempat, melalui mimbar mas­ jid, siaran RRI, bahkan TVRI juga beliau lakukan. Demi menjalankan amanah Baginda Rasul Muham­ mad SAW “Ballighu ‘anni walau ayatan”. Puncak pencapaian eksistensi dirinya sebagai seorang tokoh dan ulama adalah ketika beliau mendir­ ikan Yayasan Babussalam pada ta­ hun 1992. Dan beliau menjadi ke­ tua yayasan sampai beliau wafat. Yayasan Babussalam beralamat di Jalan Parit Makmur Pontianak Utara. Kiprahnya di masyarakat tempat tinggalnya semakin me­

ISTIMEWA

PROFIL

Ustadz HM. Saleh Tahir bersama Gurunya, Kiri, KH. Abdurrahman Ambo’ Dalle dan sebelah Kanan KH. M. Abduh Pabajja yang juga merupakan paman beliau.

ningkat. Bahkan aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan dan keagamaan, dari tingkat keca­ matan, tingkat kota bahkan ting­ kat Provinsi Kalimantan Barat. Dari bukti otentik yang ditemu­ kan, Ustadz Drs. HM. Shaleh Ta­ hir ini pernah menjadi Ketua MUI Kota Pontianak dari kurun waktu 1996-2006. Pada tahun 2007-2012 dipercaya menjadi Dewan Pe­ nasehat Majelis Ulama Indonesia Provinsi Kalimantan Barat. Di ta­ hun 2008 menjadi anggota pleno Pengurus Besar Syuriah Nahdahtul Ulama, posisi yang diberikan bagi mereka yang berkategori “ulama”, bukan hanya sekedar dai dan mu­ balligh. Serta masih banyak jaba­ tan organisasi keagamaan dan so­ sial kemasyarakatan lainnya yang diemban oleh ustadz yang murah senyum ini. Terhadap istri, anak dan para cucu, Drs. HM. Shaleh Tahir merupakan sosok yang religius, sabar dan penyayang serta selalu bercanda dengan keluarga yang ada. Tidak pernah terlihat mu­ dah emosi dan marah, semua di­ balas dengan senyum manis dan gurauan. Apabila habis sholat ber­ jamaah dan berkumpul seluruh ke­ luarga, Ustadz HM. Shaleh Tahir pasti bercerita tentang kisah-kisah agama dan kehidupan Rasulullah Muhammad SAW. Rupanya Almukarram ini betul betul melaksanakan Hadits Rasu­ lullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari RA yang berbunyi, “Belum sempurna iman kalian, se­

hingga aku (Rasulullah SAW) lebih dicintainya dari ayah, ibu dan ana­ knya bahkan seluruh manusia.” Sangat berbanding terbalik de­ngan kondisi sekarang yang dimana para orang tua mengagungkan kisah kisah dari barat dan negeri asing bagi para putra dan putrinya, se­ bagai tanda kemunduran iman dan rusaknya zaman. Kini Almukarram Ustadz HM. Shaleh Tahir telah berpulang ke­ rahmatullah, namun ilmu agama yang diajarkan, tingkah laku ke­ hidupan yang manis dan sesuai dengan sunnah Rasul akan selalu diingat dan dikenang oleh siapa saja yang pernah bergaul sesama hidupnya. Terlebih buat para mu­ rid dan keluarga yang setiap wak­ tu bersama dalam menjalani ke­ hidupan ini. Seekor musisi meninggalkan keturunan yang kelak menjadi musisi, seorang artis sama pula, me­ninggalkan keturunan yang berprofesi sama dengan dirinya. Namun tidak dengan Ulama, men­ inggalkan ilmu agama sebagai warisan yang tidak akan ada habis­ nya sampai akhir zaman. Akan se­ lalu dipelajari dan diamalkan oleh siapa saja yang mengambil dari mereka. Ustadz Drs. HM. Shaleh Tahir telah mewariskan pemimpin yang meneruskan perjuangan be­ liau di lingkungan Kementerian Agama. Semoga akan menjadi amal jariah bagi Beliau yang terus mengalir sampai hari kiamat tiba. (Sumiati J., S.Sos.I. M.Si. Edi­ tor: Aris Sujarwono, SH.)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

7


WARTA HARMONI

Orientasi Penatausahaan dan Penghapusan BMN

8

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

D

alam rangka mening­ katkan pemahaman mengenai penatausa­ haan dan penghapu­ san BMN di lingkungan Kemente­ rian Agama Republik Indonesia maka Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat melalui Subbag Umum menyelenggarakan kegiatan Orientasi Penatausahaan dan Penghapusan Barang Milik Ne­ gara di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Ka­ limantan Barat Tahun Anggaran 2013. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 3 hari, dari tanggal 21-23 Oktober 2013, bertempat di Ho­ tel Grand Kartika Pontianak yang dikuti oleh 100 orang peserta dari unsur Pejabat/pegawai di lingkun­ gan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Pejabat/pegawai di lingkungan Kantor Kementerian Agama Ka­ bupaten/Kota. Pejabat/pegawai di madrasah negeri dan Pejabat/pega­ wai di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak. Dalam laporan panitia yang dis­ ampaikan oleh Kasubbag Umum, Husnul Azmi, SE, M.AP. menga­ takan bahwa kegiatan ini dilak­ sanakan atas dasar Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kan­ tor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 Nomor 025.01.2.418663/2013 Tanggal 5 Desember 2012 serta Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Ka­ limantan Barat Nomor 405 Tahun 2013 tentang Pembentukan Pani­ tia Pelaksana Kegiatan Orientasi Penatausahaan dan Penghapusan Barang Milik Negara di Lingkun­ gan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat

Kasubbag Umum, H. Husnul Azmi, SE. M.AB. dan Kabag Tata Usaha, Drs. H. Mustolih, M.Si. saat pembukaan Orientasi Penatasuhaan dan Penghapusan BMN di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013.

Tahun Anggaran 2013. “Kegiatan Orientasi Penatausa­ haan dan Penghapusan BMN ini bertujuan untuk menambah pema­ haman peserta mengenai pena­ tausahaan dan penghapusan BMN di lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia sehingga dapat terlaksana sistem administrasi yang baik dan benar, tersosiali­sasikannya peraturan-peraturan terbaru me­ ngenai penatausahaan dan peng­ hapusan BMN di ling­kungan Kementerian Agama Republik Indo­ nesia sehingga peserta akan menda­ patkan informasi dan pengetahuan terbaru,” tambah Azmi. Kegiatan Orientasi Penatausa­ haan dan Penghapusan BMN Ta­ hun 2013 dibuka oleh Kakanwil Kementerian Agama Provinsi ka­

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

limantan Barat yang diwakili oleh Kepala Bagian Tata Usaha, Drs. H. Mustolih, M.Si., dalam arahannya Mustolih menjelaskan bahwa salah satu yang menyebabkan Kemente­ rian Agama Belum bisa WTP Murni adalah karena masih adanya aset Kementerian Agama yang berada di atas tanah wakaf yang tidak bisa dijadikan sebagai Hak Milik Ke­ menterian Agama”. Melalui kegiatan ini Mustolih berharap peserta akan menda­ patkan informasi dan pengetahuan terbaru tentang penatausahaan dan penghapusan BMN di lingkun­ gan Kementerian Agama Repub­ lik Indonesia sehingga dihasilkan penatausahaan dan penghapusan BMN yang terselenggara lebih baik. (Harmoni Khatulistiwa)


WARTA HARMONI

Maha Vihara Maitreya Kalbar Diresmikan Menteri Agama RI DOK. HARMONI KHATULISTIWA

S

Sambutan mengenai peresmian Maha Vihara Maitreya disampaikan oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Drs. H. Surya Dharma Ali, M.Si.

sayang ke seluruh pelosok dunia. “Dalam melaksanakan ajaran aga­ ma, maka setiap pemeluk agama wajib melaksanakan ajarannya dengan benar, tidak patut apabila ada segolongan manusia membuat peryataan bahwa semua agama itu sama, suatu contoh, seorang mus­ lim akan marah bila keyakinan­

nya dilecehkan dengan berbagai macam bentuk penghinaan. Demi­ kian pula pemeluk agama Buddha akan marah apabila arca patung Budhha diberi kopiah atau kumis, ini merupakan penghinaan ter­ hadap keyakinan umat Buddha,” tambah Surya Dharma Ali. (Har­ moni Khatulistiwa) DOK. HARMONI KHATULISTIWA

alah satu wujud menjaga melestarikan Kerukunan umat beragama sekali­ gus meningkatkan Kuali­ tas pelaksanaan dan pemahaman agama bagi penganutnya, maka Menteri Agama RI H. Surya Dharma Ali meresmikan Gedung Baru Maha Wihara Maitreya Provinsi Kaliman­ ta Barat yanag berada di Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat, Ming­ gu, 27 Oktober 2013. Dalam acara tersebut Hadir pula Dirjen Bimas Buddha Pusat yang datang lebih awal dan beberapa Pejabat Pemerin­ tah Provinsi Kalimantan Barat serta tokoh Agama Buddha se-Kalimantan Barat dan dari mancanegara. Dalam sambutannya Menteri Agama RI H. Surya Dharma Ali mengatakan bahwa kerukunan umat beragama di Indonesia men­ jadi salah satu referensi negara luar negeri dalam menciptakan keharmonisan hubungan antar umat beragama di dunia, oleh karena itu pada hakekatnya ajaran agama mengajarkan kepada peme­ luknya untuk berbuat kebaikan di muka bumi ini agar tersebar kasih

Menteri Agama RI, Drs.H.Surya Dharma Ali,M.Si menanda tangani prasasti peresmian Maha Vihara Maitreya Kalimantan Barat. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

9


WARTA HARMONI

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Festival Vokalis Qasidah Kalbar

10

Penampilan salah satu peserta dalam lomba vocalis qasidah.

kat Remaja Putra dan Putri seKalimantan Barat tahun 2013 dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Aga­ ma Provinsi Kalimantan Barat HM. Husain D. Mahmud. Dalam arahannya Husain menjelaskan bahwa kesenian Islam akhir-akhir ini mulai menurun, oleh karena itu melalui kegiatan festival ini dapat menjadi motivasi bagi generasi muda khususnya para remaja un­

tuk dapat membudayakan kembali kesenian yang bernuansa Islami. Selain itu Husain menghimbau kepada Bidang Penaiszawa untuk anggaran tahun 2014 dimasukkan kembali kegiatan yang sama de­ ngan anggaran kegiatan hingga ke tingkat nasional. Sehingga ke­giatan yang bernilai seni budaya Islam dapat terpelihara dan berkembang seiring dengan kemajuan zaman. (Harmoni Khatulistiwa) DOK. HARMONI KHATULISTIWA

D

alam rangka menggali nilai seni islami khusus­ nya di Kalimantan Barat, maka Kanwil Kemente­ rian Agama Provinsi Kalimantan Barat melalui program kegiatan Bi­ dang Penaiszawa menggelar kegia­ tan festival Vokalis Qasidah Tingkat Remaja Putra dan Putri se-Kaliman­ tan Barat. Kegiatan tersebut dilak­ sanakan selama 2 hari dari tanggal 2-3 Oktober 2013 di Grand Kartika Hotel Pontianak yang diikuti oleh 50 orang peserta utusan kabupat­ en/kota se-Kalimantan Barat. Kepala Bidang Penaiszawa Kan­ wil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Drs. H. Ram­ li M Said selaku Ketua Panitia pelaksana menjelaskan bahwa ke­ giatan ini dilaksanakan berdasar­ kan program kegiatan Penaiszawa yang tertuang dalam DIPA tahun 2013, sedangkan tujuan dari ke­ giatan tersebut Ramli menegaskan adalah untuk menggali bakat seni budaya pada remaja Islam yang ada di daerah kabupaten/kota seKalimantan Barat. Festival Vokalis Qasidah Ting­

Kabid Penais Zawa, Drs.H.Ramli H.M.Said saat menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013


WARTA HARMONI

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Bahasa Arab merupakan Ciri Madrasah

Kepala MTs Negeri 1 Pontianak, Drs. Makinuddin, M.Pd. menyampaikan ciri sebuah madrasah adalah pelajaran Bahasa Arab.

Alqur’an dan untaian hadits dari Rasulullah SAW. Sering kali orang tua dan murid menganggap mata pelajaran Bahasa

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

K

epala Madrasah Tsanawi­ yah Negeri 1 Pontianak, Drs. Makinuddin, M.Pd. tatkala pelaksanaan Work­ shop Bahasa Arab MGMP Guru Negeri dan Swasta yang difokuskan di MTs Negeri 1 Pontianak, Kamis 3 Oktober 2013 menyatakan bahwa Bahasa Arab menjadi ciri khas se­ buah madrasah dalam proses pem­ belajarannya. Hal ini terkait dengan visi dan misi yang dimiliki oleh pendidikan Islam yang bertekad mendidik siswa agar cerdas dalam berbagai hal yang ada, baik pendidikan umum, mau­ pun pendidikan agama. Sehingga out put yang dihasilkan akan men­ jadi insan yang bertakwa. Drs. Makinuddin, M.Pd. men­ jelaskan, selain mata pelajaran Bahasa Arab, ciri khas sebuah ma­ drasah sebagai lembaga pendidikan dibawah naungan Kementerian Aga­ ma yaitu mata pelajaran Alqur’an dan Hadits, sebuah pelajaran yang memaparkan tentang kandungan serta mutiara dari ayat-ayat suci

Arab dan Alqur’an Hadits merupa­ kan mata pelajaran yang sulit. Tapi bila kita pahami dan betul-betul mempelajari, inilah bekal yang akan dibawa oleh para generasi penerus untuk hidup bermasyarakat se­ hingga menjadikan insan yang betul dalam menegakkan dinul Islam. Tanpa pelajaran Bahasa Arab dan Alqur’an Hadist, maka madra­sah sama seperti sekolah umum lain­ nya, bahkan sama dengan sekolah Kristen atau Katolik. Tidak ada ciri khas tertentu yang membedakan dengan sekolah lain. Inilah yang harus disadari oleh setiap siswa dan orang tua. Dalam workshop Bahasa Arab ini diikuti oleh 30 orang guru Ba­ hasa Arab pada Madrasah Tsanawi­ yah Negeri 1 dan 2 serta Madrasah Tsanawiyah Swasta yang ada di Kota Pontianak. Pelaksanaan workshop ini dilakukan sehari penuh, dibuka oleh Kakan Kemenag Kota Pon­ tianak, Drs. H. Ja’far A., M.Si dan mengambil tempat di ruang multi media MTs Negeri 1 Pontianak. (Harmoni Khatulistiwa)

Kepala Kemenag Kota Pontianak, Drs. H. Ja’far A., M.Si., Kepala MTs Negeri 1 Pontianak, Drs. Makinuddin, M.Pd. serta narasumber saat pembukaan Workshop Bahasa Arab MGMP Guru MTs se-Kota Pontianak. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

11


WARTA HARMONI

Guru SMB Jangan Kalah dengan Guru PNS

P

dahal dari berbagai data yang ada, justru pendidikan non formal yang disenangi oleh masyarakat karena menyesuaikan dengan waktu, tem­ pat dan kondisi masyarakat setem­ pat. Begitu pula dalam kehidupan beragama, pendidikan keagamaan berbasis masyarakat yang berlang­ sung di rumah ibadah, kadang ter­ lupakan dan kurang dianggap. Na­ mun pada tatanan masyarakat yang taat dengan ibadah yang dimiliki, pendidikan inilah yang menyentuh langsung pada akar rumput komu­ nitas terkecil dari satuan masya­ rakat dan keluarga. Dalam konsep masyarakat Bud­ dha, pelaksanaan pendidikan aga­

ma terpusat pada Sekolah Minggu Buddha (SMB). Pengajaran ke­ pada umat akan makna kehidupan dan agama ini difokuskan pada vi­ hara dan cetya, dengan waktu yang menyesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat. tentunya di pandu oleh tokoh agama yang betul betul memahami kandungan Kitab Tripitaka maupun Paritta. Untuk itulah Bimas Buddha Kan­ wil Kementerian Agama Provinsi Kalbar melaksanakan Orientasi Pembinaan Guru Sekolah Minggu Buddha (SMB ) yang dilaksanakan di Hotel Merpati Pontianak, pada Tanggal 10-12 Oktober 2013. Pem­ bimas Buddha Kalimantan Barat, Saiman, SS. M.Si. menyampaikan DOK. HARMONI KHATULISTIWA

eningkatan proses pem­ belajaran merupakan amanat yang tertuang dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 dimana berbagai unsur dan elemen terkait termasuk dalam komponen yang menyukseskan program pen­ didikan dan tenaga kependidikan baik pendidikan umum maupun pendidikan agama. Salah satu yang tidak boleh dilupakan adalah pendidikan for­ mal, non formal maupun informal yang sering kali dianggap sebelah mata atau mendapat perlakuan beda dari berbagai stake holder yang menangani pendidikan, pa­

Para peserta berfoto dengan Pembimas Buddha, Saiman, SS. M.Si. usai acara Orientasi Pembinaan Guru Sekolah Minggu Buddha (SMB) Tahun 2013.

12

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013


bahwa kemajuan umat Buddha di Kalimantan Barat saat ini sangat signifikan sekali, sehingga pertum­ buhan Sekolah Minggu Buddha (SMB) di seluruh Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat semakin hari bertambah banyak jumlahnya. Umat Buddha di Kalimantan Barat mendapatkan pendidikan agama sangat sedikit sekali di bangku pendidikan atau sekolah yang formal. Namun bila di Se­ kolah Minggu Buddha (SMB) pen­ didikan dan pembelajaran tersebut fokus sekali. Apalagi lagi dibim­ bing oleh biksu dan pandita, serta dipraktekan langsung di vihara dan cetya yang ada. Pembimas Buddha Kalimantan Barat, Saiman, SS. M.Si. merasa perlu mengumpulkan para Guru Sekolah Minggu Buddha (SMB) dalam sebuah forum untuk kem­ bali bersama menyatukan visi dan tujuan dalam mengembangkan umat menuju sebuah pencerahan. Dan atas dasar itulah 55 orang Guru Sekolah Minggu Buddha diundang dalam Orientasi Pem­ binaan Guru Sekolah Minggu Bud­ dha (SMB) ini. Kakanwil Kementerian Aga­ ma Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud dalam sambutannya menyatakan bahwa pembinaan Guru Sekolah Minggu Buddha (SMB) ini sangat penting sekali, mengingat umat Buddha Kalimantan Barat cukup banyak dan tersebar diberbagai pelosok daerah. “Tepat sekali kiranya bila di­ kumpulkan dalam forum orien­ tasi seperti ini. Sehingga kebijakan yang akan disampaikan oleh Bimas Buddha Kalimantan Barat dapat teraplikasikan dan tersampaikan oleh para pembina Sekolah Ming­ gu Buddha di Kalimantan Barat.” Dalam sambutan tersebut, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud menyatakan bahwa dengan minimnya anggaran yang ada di Bimas Buddha mem­

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

WARTA HARMONI

Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar, HM.Husain D. Mahmud, didampingi oleh Pembimas Buddha, Saiman,SS,M.Si dan Ketua Walubi Kalbar, Pandita Edy Tansuri saat pembukaan Orientasi Pembinaan Guru Sekolah Minggu Buddha (SMB) Tahun 2013.

buat alokasi bantuan sosial kepada Sekolah Minggu Buddha (SMB) ataupun vihara dan cetya tidak bisa sekaligus atau seluruh ka­ bupaten/kota untuk setiap tahun­ nya. Namun Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat melalui Bimas Buddha telah mem­ buat skala prio­ritas dan berusaha membagi rata alokasi bantuan so­ sial pada setiap kabupaten/kota se-Kalimantan Barat. Tidak lupa juga, HM. Husain D.Mahmud berpesan agar pe­ ngurus Sekolah Minggu Buddha (SMB) yang telah mendapat ban­ tuan operasional maupun bantuan sosial untuk membuat pembukuan dan menginventarisir data barang barang yang telah dibeli melalui APBN tersebut. Sehingga memu­ dahkan jika terjadi kerusakan barang, maupun pemeriksaan ke­ lak oleh tim yang ditunjuk. “Meski hanya berstatus ho­ norer, Guru Sekolah Minggu Bud­ dha (SMB) hendaknya jangan ka­ lah dengan Guru PNS yang ada. Mari terus pacu dan pertambah kemampuan ilmu yang dimiliki. Umat Buddha membutuhkan sen­ tuhan keilmuan dari para guru Sekolah Minggu Buddha ini. Mari

ber­sinergi dengan Penyuluh Ag­ ama Buddha maupun biksu yang ada di vihara serta cetya yang memiliki keilmuan lebih untuk meningkatkan pengamalan ajaran Dharma Buddha.” HM. Husain D. Mahmud juga mengundang para peserta yang ada, untuk menghadiri peresmi­ an Maha Vihara Maitreya Bud­ dha yang terletak di Jalan Ahmad Yani Kabupaten Kubu Raya, yang menurut rencana akan diresmi­ kan langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Drs. H. Surya Dharma Ali, M.Si. pada tanggal 27 Oktober bulan ini. Selain itu juga akan dihadiri oleh Duta Besar Tai­ wan untuk Indonesia. Sebagai penutup, Kakanwil Ke­ menterian Agama Provinsi Kalbar mengucapkan selamat mengikuti kegiatan bagi para Guru Sekolah Minggu Buddha yang berjumlah 55 orang ini. “Jangan segan bertanya kepada tokoh agama, yang kebe­ tulan saat ini dihadiri oleh Ketua Walubi Kalimantan Barat, Pandita Edy Tansuri.” Semoga ilmu dan pesan yang didapat pada orientasi ini, berguna bagi umat yang be­ lajar di Sekolah Minggu Buddha. (Ars_Hms)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

13


WARTA HARMONI

Orientasi SDM Pengelola Wajar Dikdas DOK. HARMONI KHATULISTIWA

D

Kasi PAI pada PAUD dan Dikdas , M.Ma`shum Ahmadi, S.Ag. mendampingi Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam, H. Wildan, S.HI. saat pembukaan Orientasi Wajar Dikdas Kementerian Agama Tahun 2013.

Paket C Bidang Studi Bahasa ing­ gris Tingkat Ula/Wustha Penye­ lenggaraan Program Wajar Dikdas 9 tahun sebanyak 40 orang. Dalam laporan Panitia yang disampaikan oleh M. Maksum Ah­ madi, S.Ag. menjelaskan bahwa tujuan kegiatan tersebut adalah meningkatkan pemahaman pelak­ sanaan kurikulum pendidikan guru bidang studi Bahasa Indone­ sia, PPKN pada PPS Wajar Dikdas

9 Tahun di lingkungan Pondok Pe­ santren Salafiyah dan Tutor Paket C Bidang Studi Bahasa Inggris. “Selain itu kegiatan ini hendak­ nya dijadikan sebagai wadah untuk menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan fungsional prak­ tis dan teknis yang dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan pembelajaran di Pondok Pesan­ tren Salafiyah,” tambah Maksum. (Harmoni Khatulistiwa) DOK. HARMONI KHATULISTIWA

alam rangka mening­ katkan kualitas Sumber Daya Manusia khususn­ ya Guru Bidang Studi di Lembaga Pondok Pesantren Sala­ fiah, maka Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat melalui Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam menyeleng­ garakan 3 kategori kegiatan sekali­ gus beberapa hari yang lalu. Kegia­ tan tersebut adalah Orientasi Guru bidang Studi Bahasa Indonesia, PPKN dan Tutor Paket C Bidang Studi Bahasa Inggris Tingkat Ula/ Wustha Penyelenggaraan Program Wajar Dikdas 9 Tahun pada Pon­ pes Salafiyah Se-Kalimantan Barat Tahun 2013. Pelaksanaan kegiatan dipu­ satkan di Hotel Kapuas Dharma, Jalan Imam Bonjol Nomor 89 Pon­ tianak, dari tanggal 21-23 Oktober 2013. Kegiatan tersebut diikuti oleh 120 orang peserta tang terdiri dari: Peserta orientasi Guru bidang Studi Bahasa Indonesia 40 orang, Guru PPKN 40 orang dan Tutor

Peserta dari seluruh kabupaten/kota se-Kalimantan Barat yang mengikuti Orientasi Wajar Dikdas Tahun 2013.

14

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013


WARTA HARMONI

Pembekalan Pra Purna Bhakti Kemenag

B

memilih Hotel Kartika Pontianak se­ bagai tempat pelaksanaannya. Pada acara pembukaan kegiatan yang dihadiri oleh beberapa pejabat eselon IV dan III Kantor Wilayah Ke­ menterian Agama Provinsi Kaliman­ tan Barat, Drs. H. Mustolih, M.Si. selaku ketua panitia menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan mem­ berikan pembekalan kepada pegawai untuk mempersiapkan diri dalam menghadapai masa pensiun, mem­ berikan motivasi sekaligus mem­ buka wawasan yang komprehensif mengenai ber­bagai usaha yang dapat dijadikan re­ferensi terutama sete­ lah para pegawai memasuki masa purnabakti, peserta dapat memaha­ mi gambaran tentang rencana-ren­ cana keuangan seperti investasi dan kewirausanaan yang dapat ditempuh setelah memasuki masa pensiun dan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup, baik secara material maupun spiritual setelah tidak lagi aktif sebagai PNS. Kepala Kantor Wilayah Kemente­ rian Agama Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D Mahmud dalam sambutannya menyampaikan bahwa setiap pegawai pasti akan menga­ lami yang namanya pensiun. Namun DOK. HARMONI KHATULISTIWA

erakhirnya masa tugas atau pensiun seringkali diang­ gap sebagai kenyataan yang kurang menyenangkan, sehingga menjelang masanya tiba sebagian orang sudah merasa cemas karena tidak tahu kehidupan seperti apa yang akan dihadapi kelak. Sering terjadi orang yang pensiun bukan­ nya bisa menikmati masa tua den­ gan hidup santai, sebaliknya, justru menga­lami problem serius baik keji­ waan (psikis) maupun fisik. Problem yang muncul tersebut kiranya dapat diminimalkan jika pegawai yang akan memasuki pensiun tersebut memiliki gambaran dan bekal yang cukup ten­ tang apa yang akan dilakukannya ke­ tika pensiun nanti. Berangkat dari kenyataan inilah, Subbagian Ortala dan Kepegawaian Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, melak­ sanakan kegiatan pembekalan pra purna bhakti bagi PNS di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat yang akan memasuki masa pensiun. Kegiatan yang dilaksanakan mulai tanggal 24 sampai 26 Oktober 2013 dan diikuti sebanyak 65 peserta dari Kanwil dan Kankemenag Kabupaten/Kota ini,

Narasumber dari Biro Kepegawaian Pusat di damping oleh Kabag Tata Usaha, Drs. H. Mustolih, M.Si. saat menyampaikan materi Pembekalan Pra Purna Bhakti di Lingkungan Kementerian Agama.

dalam menghadapinya kita tidak perlu panik dan merasa ketakutan, karena jika hal ini terjadi dikhawatir­ kan pegawai tersebut dapat terserang suatu “penyakit” yang dikenal den­ gan istilah post-power syndrome. Sindrom ini merupakan gejala yang terjadi dimana ‘penderita’ hidup dalam bayang-bayang kebesaran masa lalunya (entah jabatannya atau karirnya, kecerdasannya, kepem­ impinannya atau hal yang lain), dan seakan-akan tidak bisa memandang realita yang ada saat ini. Menurut beliau, “ Tidak sedikit ge­ jala tersebut menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi bagi mereka sendiri dan keluarganya. Dampak so­ sial biasanya terjadi karena adanya perubahan pola kehidupan sosial dan lingkungan yang mungkin sangat berbeda dengan kehidupan dan ling­ kungan ketika mereka masih bekerja. Sedangkan dampak ekonomi akan sangat dirasakan jika tidak adanya persiapan secara matang mengenai perencanaan keuangan keluarga berkaitan dengan kondisi pema­sukan keuangan yang mungkin sangat ber­ beda dibandingkan ketika mereka masih aktif bekerja.” “Harapan saya semoga kegiatan ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam memasuki masa pra purna bhakti,” ujar Kakanwil mengakhiri sambutan­ nya. Dihubungi setelah acara pem­ bukaan, Syakirin, S.HI, M.AP selaku Kepala Sub Bagian Ortala dan Kepega­ waian menerangkan bahwa kegiatan ini akan diisi dengan materi-materi berupa kebijakan umum tentang pen­ siun, menggali potensi diri menjadi wirausahawan, permodalan UMKM dan menjaga kestabilan emosi dan spiritual. “Untuk narasumber yang akan mengisi materi tersebut, kami mengundang nara sumber yang berkompeten dalam bidangnya seperti DR. Muntaha, MM. selaku akademisi dan praktisi bisnis, Drajat Wahyudi, SE. (Bank Kalbar) dan Drs. H. Basri HAR. (Persaudaraan Pensiunan Ke­ menterian Agama),” tambahnya. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

15


WARTA HARMONI

Rekonsiliasi Laporan Keuangan Kemenag Kalbar

U

Barat. Kegiatan dilaksanakan se­ lama 3 hari dari tanggal 7-9 Okto­ ber 2013 yang dipusatkan di Hotel Orchadz Pontianak. “Kegiatan tersebut sesuai den­ gan PERDIRJEN 55/PB/2012 Tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian/ Lembaga bertujuan untuk mem­ persiapkan data laporan keuan­ gan triwulan III tahun 2013 di ling­kungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat yang berkualitas sesuai dengan standar akuntansi pemerintah yang berlaku serta meminimalisir ter­ jadinya perbedaan data yang ber­ dampak pada validasi dan akurasi data yang disajikan dalam laporan

keuanganUAPPA-W di lingkun­ gan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat,” ung­ kap Darohman. Dalam laporan panitia yang di­ sampaikan oleh Kasubbag Peren­ canaan dan Keuangan, H. Daroh­ man, S.Ag. M.Si. menjelaskan bahwa dasar kegiatan Rekonsiliasi La­poran Keuangan Triwulan III Tingkat UAKPA dan UAPPA-W Di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Ka­ limantan Barat adalah UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keu­angan Negara, UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara, PP Nomor 71 Tahun 2010 DOK. HARMONI KHATULISTIWA

ntuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangan di ling­kungan Kanwil Kementerian agama Provinsi Kalimantan Barat, maka Kanwil Kementerian Ag­ ama Provinsi Kalimantan Barat menggelar Rekonsiliasi Laporan Keuangan Triwulan III Tingkat UAKPA dan UAPPA-W di Lingkun­ gan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013. Kegiatan tersebut diikuti oleh Operator pelaporan Keuangan pada Satker di lingkun­ gan Kanwil Kementerian Provinsi Kalimantan Barat yang berjum­ lah 87 orang terdiri dari utusan Kabupaten Kota se-Kalimantan

Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar, HM. Husain D. Mahmud menyalami peserta kegiatan usai pembukaan.

16

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013


DOK. HARMONI KHATULISTIWA

WARTA HARMONI

Peserta yang mengikuti rekonsiliasi laporan keuangan.

tentang Standar Akuntansi Peme­ rintah, PMK 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, Perdirjen Perbendaharaan nomor Per-36/PB/2009 tentang Pedoman Rekonsiliasi dan Penyu­ sunan Laporan Keuangan Kuasa Bendahara Umum Negara, serta Perdirjen Perbendaharaan nomor Per-55/PB/2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara / Lembaga. Sedang tujuan kegiatan ini Daroh­man menjelaskan adalah un­ tuk mendapatkan dan menghasil­ kan data laporan keuangan berupa neraca, realisasi anggaran, rea­ lisasi belanja, realisasi pengemba­ lian belanja, realisasi pendapatan dan realisasi pengembalian pen­ dapatan yang valid dan akurat dari seluruh satker di lingkungan Kan­ tor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, un­ tuk mendapatkan dan menghasil­

kan Laporan Keuangan Triwulan III sebagai bagian dari laporan keuangan dalam rangka mem­ pertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) di tahun 2013 ini, serta operator pelaporan Keuangan lebih mengerti, mema­ hami dan tidak lupa akan kewa­ jibannya untuk menyajikan lapo­ ran pertanggungjawaban berupa Laporan Barang Pengguna triwu­ lan/semester/tahunan sesuai den­ gan Perdirjen 55/PB/2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga. Kakanwil Kementeriaan Agama Provinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud menjelaskan bahwa Kegiatan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Triwulan III Tingkat UAKPA dan UAPPA-W di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Ka­ limantan Barat merupakan salah satu sarana untuk Pertanggungja­ waban Keuangan Negara pada sa­

tuan kerja, dan ini menjadi penting ketika pemerintah wajib menyam­ paikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN dalam bentuk laporan keuangan yang disusun melalui suatu proses akuntansi atas transaksi keuangan, aset, utang, ekuitas dana, pendapatan dan belanja. Husain berharap setelah ke­ giatan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Triwulan III Tingkat UAKPA dan UAPPA-W di Ling­ kungan Kantor Wilayah Kemente­ rian Aga­ma Provinsi Kalimantan Barat, dapat mengerti, memahami dan mengimplementasikan tujuan, sa­saran kegiatan ini sehingga ter­ cipta la­poran keuangan triwulan III dengan data yang valid dan aku­ rat menuju laporan tahunan keu­ angan Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat yang akurat, valid, transparan, dan akunta­ bel di tahun 2013 ini. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

17


WARTA HARMONI

Orientasi Pengelola Siskohat Tahun 2013

18

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

U

paya untuk mening­ katkan pelayanan haji terus dilakukan oleh Kementerian Agama Direktorat Jenderal Penyeleng­ garaan Haji dan Umrah dengan melakukan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan penyelenggaraan haji dari tahun ke tahun yang ke­ mudian ditindak lanjuti dengan penyempurnaan pola pelayanan untuk mengatasi kekurangan­kekurangan yang terjadi. Dalam rangka meningkatkan pelayanan haji secara nasional maka Kantor Wilayah Kemente­ rian Agama Provinsi Kalimantan Barat melalui Bidang Penyeleng­ gara Haji dan Umrah menyeleng­ garakan kegiatan Orientasi Tenaga Pengelola Siskohat di lingkungan Kanwil Kemenag Kalbar Tahun 2013 di Grand Kartika Hotel Pon­ tianak, Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh operator Siskohat Kankemenag Kabupaten/Kota seKalimantan Barat sebanyak 15 pe­ serta. Kegiatan tersebut dilaksana­ kan selama 3 hari dar tanggal 0810Oktober 2013. Dalam laporan panitia yang disampaikan oleh Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Keme­ nahg Kalbar, Drs. H. Abdur Rojak menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Un­ dang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, Per­ aturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Iba­ dah Haji Reguler dan Peraturan Menteri Agama Republik Indone­ sia Nomor 31 Tahun 2012 tentang Pemben­tukan Kantor Kemente­ rian Agama Provinsi Kalimantan

Narasumber pusat memberikan materi seputar Siskohat.

Barat. Sedangkan tujuan dari ke­giatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas sum­ ber daya manusia dalam pengelo­ laan dan pengoperasian Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) sehingga ter­ wujudnya efektifitas dan transpa­ ransi tata kelola sistem pendaftaran haji melalui Siskohat Kankemenag online kabupaten/kota se-Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan Orientasi Tenaga Pengelola Siskohat di lingkungan Kanwil Kemenag Kalbar Tahun 2013 dibuka oleh Kakanwil Ke­ menterian Agama Provinsi Ka­ limantan Barat, HM. Husain D Mahmud. Dalam arahannya Husain men­ egaskan Sistem Komputerasi Haji Terpadu atau disingkat Siskohat, merupakan suatu sistem pela­ yanan pendaftaran haji secara online dan real time antara bank penyelenggara penerima setoran BPIH, Kanwil Kementerian Agama

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

di 33 provinsi dengan pusat kom­ puter Kementerian Agama. Untuk itu telah disiapkan pula infrastruktur pendukung di Kanwil Kementerian Agama 33 propinsi, mencakup 13 embarkasi pem­ berangkatan serta rencana pem­ bangunan infrastruktur di kantor Kementerian Agama daerah tingkat II dan infrastruktur di Arab Saudi yang akan online ke pusat Siskohat di Jakarta, se­hingga secara keselu­ ruhan Siskohat akan menjadi suatu sistem informasi yang terintegrasi dalam satu database untuk untuk mendukung penyelenggaraan haji terutama dalam aspek pengelolaan informasi haji. Selain itu Husain berharap agar Kegiatan Orientasi Tenaga Pengelola Siskohat di Lingkungan Kanwil Kemenag Kalbar Tahun 2013 menjadi wadah untuk menya­ makan persepsi dalam pengelolaan dan pengelolahan data informasi calon jamaah haji, sehingga keaku­ ratan data dapat terjaga. (Har­ moni Khatulistiwa)


WARTA HARMONI

Media Cetak Sarana Penyampai Kebijakan DOK. HARMONI KHATULISTIWA

P

erkembangan dunia ju­ rnalistik saat ini, mem­ buat berbagai terobosan baru dilakukan oleh para“ pencari berita “ untuk mencari in­ formasi terkini dari berbagai aspek yang ada didunia secara umum, maupun dilingkungan sekitarnya. Tentu saja kompetisi dan persain­ gan pun terjadi, tak ayal mereka yang kalah bersaing tersisih oleh kompetitor yang tangguh. Kalahnya mereka tersebut bu­ kanlah karena kelicikan maupun kecurangan, melainkan faktor alam yang menyingkirkan para media cetak tersebut dari peredaran di­ masyarakat. Siapa yang tampil den­ gan suguhan terbaiklah yang dimi­ nati oleh masyarakat dan pembaca, mampu menerjemahkan keinginan masyarakat yang majemuk terha­ dap informasi dan berita. Sajian yang menarik, dikemas dengan ba­ hasa yang lugas serta tajam, itulah yang dibutuhkan sebagian masya­ rakat saat ini. Namun untuk media cetak yang berasal dari sebuah instansi pemerintah akan sangat jauh ber­ beda dengan media cetak umum. Karena dari bahasa dari tujuan yang ingin dicapai tidaklah sama. Segmen pasar serta komersial pas­ tilah menjadi tujuan media cetak non instansi dan kementerian, se­ dangkan pencitraan dan penyam­ pai informasi serta kebijakan men­ jadi tujuan dari sebuah media cetak lembaga atau instansi pemerintah. Tampilan yang sederhana tapi apik dan mencerminkan sebuah kewibawaan biasanya muncul pada cover atau halaman depan pada sebuah media cetak instansi atau lembaga pemerintah. Potret pejabat setempat yang memimpin instansi atau kementerian terpampang dan

Kasubbag Informasi dan Humas, Dra. Hj.Sangadah menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan.

dengan posisi formal sesuai dengan protokoler yang ada. Isi dari media cetak biasanya seputar kegiatan yang terjadi dil­ ingkungan setempat, baik berupa pembinaan, orientasi maupun so­ sialisasi yang diikuti oleh pegawai maupun satuan kerja yang ada dibawah instansi tersebut. Tujuan­ nya sebagai sarana penyampai ke­ bijakan dari pimpinan kepada ba­ wahan yang ada. Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat memi­ liki media cetak sebagai sarana penyampai informasi dan kebija­ kan top down, yaitu Majalah Har­ moni Khatulistiwa yang berjumlah 40 halaman, terdiri dari berbagai macam rubrik yang ada. Baik itu profil, laporan utama, maupun be­ rita berita lainnya. Untuk tahun 2013 ini, tim redaksi Majalah Harmoni Khatu­ listiwa Kanwil Kementerian Agama

Provinsi Kalimantan Barat me­ nambah rubrik baru yaitu Sepu­ tar Madrasah yang menampilkan profil dan kegiatan madrasah di Kalimantan Barat tidak lupa pula prestasi yang dimiliki oleh sekolah kementerian agama tersebut, ajang ini sebagai promosi maupun mem­ perkenalkan kondisi madrasah di Kalimantan Barat kepada pembaca di seluruh Indonesia. Terobosan lainnya yang di­ lakukan oleh tim redaksi Majalah Harmoni Khatulistiwa Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Barat adalah mengejar status dan daftar dari ISSN yang dikeluarkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sehingga Majalah Harmoni Khatulistiwa terdaftar sebagai jurnal ilmiah yang diakui keberadaan di Indonesia ini, serta siapa saja yang menulis artikel da­ pat memperoleh angka kredit yang berguna bagi para fungsional. Pada pembukaan acara, Kasub­ bag Informasi dan Humas, Dra. Hj.Sangadah menyampaikan seke­ lumit laporan tentang pelaksanaan kegiatan. Salah satu nara sumber yang hadir adalah Redaktur AP Post, Drs. Salman yang menyam­ paikan materi tentang Kerjasama Media Cetak dalam Mencegah Stig­ ma Negatif Instansi. Selain itu ma­ teri media cetak sebagai penyampai kebijakan ini disampaikan oleh Aris Sujarwono,SH, anggota dari Tim Redaksi Majalah Harmoni Khatu­ listiwa di depan peserta kegiatan Bimbingan Teknis Keprotokolan sejumlah 40 orang dari seluruh Ka­ bupaten/Kota se-Kalbar. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Subbag Informasi dan Humas ini diselenggarakan pada tanggal 16-18 Oktober 2013 di Hotel Mer­ pati Jalan Imam Bonjol Pontianak. Dengan berbagai pembicara atau nara sumber yang ada, yaitu dari Praktisi Keprotokolan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan juga narasumber lain yang memenuhi kompeten sebagai pemberi materi. (Harmoni Kha­tulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

19


LENSA HARMONI

1

5

4

7

10 20

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

2

8

11


3

6

9

FOTO-FOTO: DOK. HARMONI KHATUISTIWA

LENSA HARMONI

Keterangan Foto: 1. Kabag Tata Usaha, Drs. H. Mustolih, M.Si, Kabid Pendidikan Madrasah, Drs. H. Ridwansyah, M.Si bersama Dekan FKIP UNTAN, Dr. H. Aswandi selaku Ketua Badan Tim Akreditasi Sekolah/Madrasah. 2. Kabid Penais Zawa, Drs. H. Ramli HM. Said didampingi Kasi Pengembangan Seni Budaya Islam, Anwar A.Sanusi bersama para juara Lomba Vokalis Qasidah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013. 3. H. Joko Winardi, M.Pd. didampingi H. Darohman, S.Ag. M.Si. memberikan sambutan usai terpilih menjadi Ketua HAB ke-68 Kementerian Agama Kalimantan Barat Tahun 2014. 4. M. Azman Alka, M.Ag. saat menjadi Juri Lomba Vokalis Qasidah Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Barat. 5. Kabag Tata Usaha, Drs. H. Mustolih, M.Si. dan Kasubbag Informasi dan Humas, Dra. Hj.Sangadah bersama peserta Sosialisasi TIK Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013. 6. Kakan Kemenag Kota Pontianak, Drs. H. Ja’far A,M.Si didampingi Kasi Bimas Islam, Drs. H.. Fauzi dan para peserta Sosialisasi Hisab Rukyat dan Penentuan Arah Kiblat di ling­ kungan Kemenag Kota Pontianak. 7. Kasubbag Informasi dan Humas, Dra.Hj. Sangadah bersama jamaah di luar kesibukan kantor menyempatkan member tausiah kepada umat. 8. Kasi Bimas Islam Kemenag Kubu Raya, H. Mujib, S.Ag saat dikunjungi Pelaksana Bidang Urais dan Binsyar Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat, Gusti Hijrah Syahputra,S.HI. 9. Beberapa pejabat eselon III dan undangan yang menghadiri acara Penatausahaan dan Penghapusan BMN di Lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. 10. Kepala KUA Pontianak Timur, Muslimin,S. Ag berkunjung pada Kepala KUA Pontianak Kota, Musa, S.Ag. dalam acara studi banding dan silaturrahim. 11. Ketua DWP Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Hj. Ai Hartini Husain saat menghadiri pembukaan Pesparawi Tingkat Provinsi Kalimantan Barat di Singkawang. 12. Kakanwil Kementerian Agama Prov.Kalbar, HM. Husain D. Mahmud bersama pejabat eselon III saat mengantar kepulangan Menteri Agama RI, Drs. H. Surya Dharma Ali, M.Si kembali ke Jakarta usai peresmian Maha Vihara Maitreya.

12 Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

21


WARTA DAERAH

Pesparawi Kalbar Semarak di Singkawang

P

oleh tamu undangan dan masya­ rakat yang ikut menyaksikan. Dalam sambutannya Wakil Gubernur Kalimantan Barat men­ gatakan bahwa kegiatan Pesta Pa­ duan Suara Gerejawi (Pesparawi) Kalimantan Barat bertujuan untuk memupuk tali persaudaraan, rasa kebersamaan dari ungkapan ke­ setiaan terhadap Tuhan yang Maha Esa serta cerminan kebersamaan dan kesatuan umat, ujarnya. Wakil Gubernur, mengapresiasi pemerintah Kota Singkawang yang bekerja keras dalam penyeleng­ garaan Pesparawi VII tahun 2013 yang dinilainya cukup berhasil sebagai tuan rumah kali ini. Usai

membacakan sambutan, Wakil Gu­ bernur Christiandy Sanjaya lang­ sung menekan sirine sebagai tanda pembukaan Pesparawi VII Tingkat Propinsi Kalimantan Barat. Pembukaan Pesparawi VII Ka­ limantan Barat juga dihadiri Di­ rektur Bimas Agama Kristen Ke­ menterian Agama RI, Drs. Andar Gultom, M.Pd., Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Kalimantan Barat, HM. Husain D. Mahmud, Kepala Kanke­ menag Kota Singkawang, Drs. H. Jawani, dan Kasubag TU Kanke­ menag Kota Singkawang Drs. H. Arnadi, M.Pd. Selain itu hadir juga para pejabat di lingkungan Peme­ DOK. HARMONI KHATULISTIWA

esta Paduan Suara Gere­ jawi (Pesparawi) VII Ka­ limantan Barat, resmi dibuka oleh Wakil Guber­ nur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya pada Senin (21 Oktober 2013) malam kemarin di stadion Kridasana Kota Singkawang dan berlangsung meriah. Walaupun sore harinya Kota Singkawang diguyur hujan dan baru reda menjelang malam, namun tidak menyurutkan warga Kota Sing­ kawang untuk menyaksikan ke­ giatan Pesparawi, untuk yang per­ tama kalinya di Kota Singkawang. Tribun penonton yang berada di Lapangan Kridasana penuh sesak

Defile kontingen kabupaten/kota dalam pembukaan Pesparawi VII Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 di Singkawang.

22

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013


DOK. HARMONI KHATULISTIWA

WARTA DAERAH

rintah Provinsi Kalimantan Barat dan pejabat daerah dari kabupa­ ten/kota di Kalimantan Barat. Dalam sambutannya Direktur Bimas Kristen Kementerian Aga­ ma RI, Drs. Andar Gultom, M.Pd. mengatakan kegiatan Pesparawi ini diharapkan dapat memperkuat rasa keberagamaan, dengan men­ jalin kerukunan dan menjalin tali persaudaraan. Kebersamaan dan kejujuran ha­ rus selalu dikedepankan, ujarnya. Sementara itu Wali Kota Singka­ wang, Drs. H. Awang Ishak, M.Si. mengungkapkan Singkawang me­ ru­pakan daerah yang majemuk. Oleh karenanya, sudah menjadi ke­ harusan untuk saling menghargai dan menghormati antar sesama.

Wakil Gubernur Kalbar, Drs. Christiandy Sanjaya, SE. MM. usai memberikan sam­ butan sekaligus membuka Pesparawi VII Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013.

Perbedaan harus disikapi dengan saling menghargai “ ujarnya. Ketua Panitia Pesparawi VII Kalbar, Drs. Libertus, M.Si. mengungkapkan, Pesparawi merupakan bagian dari kegiatan pembinaan mental dan spritual, moral dan etika,” ungkap­ nya saat memberikan sambutan. Dia menyatakan, merupakan kehormatan bagi Singkawang menjadi tuan rumah. Sebab, sete­ lah tahun ini, maka 42 tahun akan datang baru Singkawang akan menjadi tuan rumah. Kegiatan Pesparawi ini ber­ langsung pada 21-25 Oktober

2013. Kegiatan ini diikuti oleh 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Barat. Sebelum acara pembukaan dimulai, penampilan Marching Band Gelegar Bramantia Khatulis­ tiwa, membuat suasana semakin meriah. Marching Band ini juga mengiringi defile kontingen ka­ bupaten/kota. Begitu juga ketika seremoni kegiatan pembukaan selesai, diisi dengan berbagai hiburan, di antaranya penampi­ lan tari kolosal Kota Singkawang, yang melibatkan 500 orang penari. (Miftahul Khair)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

23


WARTA DAERAH

Penyembelihan Hewan Qurban Kankemenag Kota Pontianak DOK. HARMONI KHATULISTIWA

P

mengutamakan masyarakat yang layak atau tidak mampu menda­ pat daging qurban. Adapun waktu pembagian atau penyaluran dag­ ing qurban mulai dari jam 13.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB. Penyelenggaraan penyembelihan hewan qurban tahun ini mening­ kat dan penyaluran daging hewan qurban merata di lima kecamatan Kota Pontianak. (Harmoni Kha­ tulistiwa)

ATAS: Hewan Kurban disembelih oleh pegawai Kantor Kemenag Kota Pontianak bersama sama. BAWAH KIRI: Para Karyawati saling membantu memotong daging kurban untuk siap didistribusikan. BAWAH KANAN: Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Pontianak, Drs. HM. Fauzi memantau jumlah daging yang telah siap didistribusikan kepada mereka yang berhak.

24

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

ban di hadiri Drs. H. Dja’far A. (Kepala Kantor Kementerian Aga­ ma Kota Pontianak) beserta Kasikasi Kankemenag Kota Pontianak. Agar penyaluran daging hewan qurban berjalan tertib maka pem­ bagian daging qurban berdasarkan kupon yang dibagikan melalui Kan­ tor Urusan Agama masing-masing kecamatan se-Kota Pontianak dan melalui pegawai Kantor Kemente­ rian Agama Kota Pontianak dengan DOK. HARMONI KHATULISTIWA

anitia Penyembelihan Hewan Qurban Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak pada hari ini selasa tanggal 15 Oktober 2013 / 10 Dzulhijjah 1434 H melaksana­ kan kegiatan penyembelihan dan penyaluran hewan qurban. Ke­ giatan dilaksanakan di lingkungan kantor. Informasi yang diperoleh dari ketua panitia penyembelihan hewan qurban Drs. HM. Fauzi (Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Pontianak) menyatakan jumlah hewan qurban tahun ini sebanyak enam ekor yaitu lima ekor sapi dan satu ekor kambing. Adapun sum­ ber hewan qurban adalah dua ekor dari pegawai Kementerian Agama Kota Pontianak (pegawai dan kelu­ arga pegawai), satu ekor dari Bank Kalbar Kota Pontianak, satu ekor dari PDAM Kota pontianak, satu ekor dari Madrasah Aliyah Syahid STAIN Pontianak. Waktu penyembelihan hewan qurban setelah selesai sholat idul adha. Penyembelihan hewan qur­


WARTA DAERAH

Musda MUI Kabupaten Sekadau

S

dilakukan ini menekankan optimali­ sasi peran MUI Kabupaten Sekadau dalam tugas pokok MUI serta halhal lain yang memberikan rasa kete­ nangan serta mendukung kondisi yang aman di Kabupaten Sekadau, MUI berusaha mewujudkan keda­ maian di tengah umat, kita sadari masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi dan mengingat usia MUI yang masih tergolong muda di Kabupaten Sekadau, maka secara kinerja masih jauh dari harapan, semoga pengurus yang akan datang lebih baik lagi dalam mengembang amanah umat. Hadir dalam kegiatan ini Kasi Bimas Islam Kemenag Sekadau, Muslimun, S.Ag., dalam arahannya menyampaikan permohonan maaf dari Kepala Kantor tidak bisa meng­ hadiri Musda karena ada kegiatan dinas yang tidak bisa diwakilkan, ke­ mudian mus menyambut baik kegia­ tan musda dan sebagai leading sec­ tor keagamaan, Kementerian Agama selalu memberikan dukungan penuh

terhadap kegiatan seperti ini karena ini sejalan dengan tugas pokok Ke­ menterian Agama yang tertuang dalam visi Kementerian Agama yang tertuang dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2010 yaitu terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera lahir dan ba­ tin, bagi kami ini sudah jelas bahwa apa tugas pokok MUI yang telah di­ paparkan tadi sejalan dengan misi Kementerian Agama, dalam hal ini konteks yang kita bicarakan adalah mendorong umat Islam untuk taat melaksanakan serta menjaga kerukunan seperti yang tergambar dalam trilogi kerukunanan. Harapan kami Musda dapat berjalan dengan lancar dan dapat merumuskan pro­ gram yang berimbas pada pening­ katan kemaslahatan umat. Pada akhir acara terpilih sebagai ketua MUI Kabupaten Sekadau peri­ ode 2013-2018 Kiyai Muhdlar, S.Pd.I. untuk kedua kalinya dan penasehat MUI H. Bahtiar. (sridewi/skd) DOK. HARMONI KHATULISTIWA

ebagai wadah yang mem­ persatukan para ulama dan tokoh agama dari berbagai organisasi keagamaan yang ada di Kabupaten Sekadau, Majelis Ulama Indonesia atau lebih familiar di singkat MUI menjalankan tugas pokok sebagai pewaris tugas-tugas para nabi, pemberi fatwa, pem­ bimbing dan pelayan umat, sebagai gerakan islah wal al tajdid, dan se­ bagai penegak amar ma’ruf dan nahi mungkar, begitu berat tugas yang diamanahkan kepada MUI jelas tidak bisa dilakukan sendiri tapi memerlukan dukungan dari semua pihak agar tugas yang berat tersebut dapat kita jalani bersama, demikian ujar ketua MUI Kabupaten Sekadau Kiyai Muhdlar, S.Pd.I Pada acara pembukaan kegiatan Musyawarah Daerah MUI Kabupa­ ten Sekadau kedua yang dilaksana­ kan pada Kamis, 24 Oktober 2013, di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sekadau, lebih lanjut Kiyai menekan bahwa musda yang

Ketua MUI Kabupaten Sekadau Kiyai Muhdlar, S.Pd.I. didampingi Kasi Bimas Islam, Muslimun, S.Ag. saat Musda MUI di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sekadau. Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

25


WARTA DAERAH

Umat Islam Sanggau Semangat Sambut Pawai Takbir

H

sudah merupakan agenda tahunan rutin yang dilaksanakan oleh PHBI Kabupaten Sanggau setiap HR Idul Adha. Adapun pesertanya dibagi menjadi beberapa kategori yaitu kategori utusan rumah ibadah dan instansi serta kategori pelajar ting­ kat SD, SMP dan SMA. Jalur pawai takbir ini akan melewati jalan-jalan protokol di Kota Sanggau. Karena berlangsung di hari Jumat, dihara­ pkan kegiatan dapat dimulai tepat waktu jum’at pagi jam 07.00 WIB. “Insya Alloh Bapak Bupati Sanggau H Setiman, Kakankemenag Sanggau H Natsir , Dandim Sanggau Kolonel Zulkifli dan Kapolres Sanggau akan mengibarkan bendera start kegia­ tan ini,” demikian dipaparkan H Hermanto Yanen. Sementara itu masjid, surau dan sekolah tampak mulai riuh dengan suara takbir dan musik pengiring mereka-mereka yang tengah ber­ latih untuk mengikuti kegiatan DOK. HARMONI KHATULISTIWA

ari Raya Idul Adha me­ mang telah usai. Penyem­ belihan kurban juga telah selesai. Tapi masih ada HR Tasyrik dimana selama 3 hari sesudah HR Idul Adha umat Islam masih diperbolehkan untuk mengu­ mandangkan takbir dan menyem­ belih hewan kurban. PHBI Sanggau sendiri telah merencanakan untuk melakukan kegiatan lomba pawai takbir pada hari terakhir HR Ta­ syrik, Jumat, 18 Oktober 2013. “Se­ mua persiapan sudah beres. Surat undangan juga sudah kita sebar ke semua sekolah dan tempat ibadah untuk mengikuti kegiatan pawai takbir” demikian disampaikan oleh H Hermanto Yanen selaku penang­ gung jawab seksi acara kegiatan tersebut. Lebih lanjut H Hermanto yang juga merupakan Kasi Bimas Islam Kemenag Sanggau menyampaikan bahwa kegiatan pawai takbir ini

Para Ibu latihan qasidah demi menyemarakkan pawai takbir idul adha 1434 H di Kabupaten Sanggau.

26

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

pawai takbir ini. Seperti di Masjid Muhajirin Sompu Kelurahan Tan­ jung Kapuas, ibu-ibu jamaah mas­ jid tersebut walaupun telah beru­ sia lanjut tapi tetap bersemangat berlatih melantunkan takbir, jalan berbaris sembari membawa alat musik rebana. Di bawah binaan Ib. Elis M. Jannah mereka berlatih se­ tiap hari untuk meraih hasil terbaik dalam lomba pawai takbir jum’at nanti.”Ibu-ibu ini memang agak ambisius untuk melengkapi gelar kejuaraan. Sebelumnya mereka pernah meraih juara lomba Festival Farajee Keraton Sanggau,” demi­ kian papar Ny. Elis M Jannah yang juga merupakan penyuluh agama honorer Kemenag Sanggau. Lain lagi anak-anak di TPA Al­ imul Yaqin Kapuas. Mereka juga tampak bersemangat berlatih melantunkan takbir diiringi dengan gerakan jalan berirama. TPA Alimul Yaqin sendiri tercatat merupakan TPA yang aktif mengikut sertakan santri-santrinya mengikuti eventevent perlombaan. Beberapa tropi dan piala juga telah diraih oleh TPA itu antara lain juara lomba ce­ rita Islam Kabupaten, juara lomba tartil dan juara lomba ceramah ag­ ama. “Mudah-mudahan anak-anak kuat dan mampu berjalan. Syukur­syukur dapat juara” demikian dis­ ampaikan Sukadir, S.Sos. Kepala TPA Alimul Yaqin. Kemenag Sanggau dalam lomba pawai takbir tahun ini mengirim­ kan kontingen dari Dharma Wanita (DW). Dikoordinir oleh Ny. Mhd Natsir ibu-ibu DW Persatuan Ke­ menag Sanggau juga telah memper­ siapkan diri mengikuti lomba pawai takbir ini. Alloohu Akbar, Allohu Akbar, Allohu Akbar, Walillahil­ hamd. (Fathur-Kemenag Sang­ gau)


WARTA DAERAH

DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Bedah Buku Pesantren Studies di Kubu Raya

K

epala Kantor Kemente­ rian Agama Kabupaten Kubu Raya pada hari Ahad kemarin membuka Kegiatan bedah buku “Pesantren Studies” karya Ahmat Baso. Kegia­ tan bedah buku ini diselenggarakan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kubu Raya atas kerja sama antara Forum Peduli Ibu Pertiwi (FPIP) Kalimantan Barat dan Lembaga Pers Maha­ siswa (LPM) STAIN Pontianak. Puluhan kader Pergerakan Ma­ hasiswa Islam Indonesia (PMII) Kubu Raya, Kalimantan Barat, tampak antusias mengikuti bedah buku “Pesantren Studies” dengan mengangkat tema “Pesantren se­ bagai Perguruan Bangsa”, yang bertempat di Aula Bupati Kubu Raya. Hadir sebagai narasumber dalam kesempatan kali ini adalah penulis buku Ahmad Baso dari Ja­ karta dan tiga orang narasumber pembanding, yakni Ketua PCNU

Kota Pontianak Ustaz Nur Alam, Dosen STAIN Pontianak Dr. Mis­ dah, serta M. Ichsanudin, S.HI. dari Kementerian Agama Kabupa­ ten Kubu Raya. Dalam paparanya, Ahmad Baso mengulas besarnya peran serta pe­ santren dalam mencetak generasigenerasi pemimpin bangsa dengan kiprah yang amat menentukan. Be­ berapa di antaranya adalah Bung tomo, Jendral Sudirman, Sukarno, dan Ki hajar Dewantoro. Dia men­ contohkan bagaimana Pangeran Di­ ponegoro menjadi sangat dita­kuti oleh Belanda karena ia memiliki ba­ sis jaringan yang luas di ka­langan santri. Menurut Baso, pesantren selama kurang lebih lima abad mengin­spirasi perjuangan bangsa ini, mulai dari bidang politik, sosial, keislaman, hingga ekonomi. Seh­ ingga, lanjutnya, tak heran ketika banyak pemimpin-pemimpin besar lahir dari lingkungan pesantren. Di akhir ulasannya, Baso ber­

harap kepada seluruh kader PMII agar senantiasa kembali kepada khittah atau garis perjuangan mere­ ka, yakni kembali kepada pesan­tren sebagai sumber inspirasi perju­ angan untuk menciptakan generasi yang mampu menjawab tantangan masa depan. Adapun M. Ichsanudin salah satu narasumber pembanding utusan dari Kementerian Agama Ka­ bupaten Kubu Raya sa­ngat menga­ presiasi dengan hadirnya buku ser­ ta kegiatan bedah buku ini.”Kami sangat mengapresiasi atas terbit­ nya buku ini, semoga hal ini mampu memotivasi kepada para santri untuk lebih semangat. Belajar di pesantren menjadi hal yang sa­ngat penting. Demikian itu karena di pondok Pe­ santren memiliki sistem pendidikan yang komprehensif atau menyelu­ ruh. Bukan hanya pendidikan kea­ gamaan, tapi di pesantren juga ada pendidikan umum, ekonomi bahkan politik sekalipun,” terang Ichsan. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

27


WARTA NASIONAL

Data Merupakan Rangkaian Informasi dan Kesepakatan

M

ereka yang hadir adalah Kasubbag Informasi dan Humas Kanwil Ke­ menterian Agama dari 33 provinsi yang ada, serta pengelo­ la data yang ada di Subbag Informasi dan Humas serta di tambah perwa­ kilan dari masing masing Eselon I di Kementerian Agama pusat. Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat mengutus Kasubbag Informasi dan Humas, Dra. Hj. Sangadah dan seorang pelaksana, Aris Sujarwono, SH. untuk mengikuti DOK. HARMONI KHATULISTIWA

Tidak kurang dari 80 orang berkumpul di Aula Pertemuan di Garden Permata Hotel Bandung Jawa Barat pada 31 Oktober 2013 guna melaksanakan pembukaan kegiatan Bimbingan Teknis Pengelola Data yang diselenggarakan oleh Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama Republik Indonesia yang berlangsung sampai dengan 2 November 2013.

Aris Sujarwono, SH. dari Kalbar, Sardimen K. Syamsi, S.Kom. dari Gorontalo dan Syukri Ya’kub, SE.I. dari Gorontalo di sela-sela Bimtek Pengelolaan Data.

28

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013


DOK. HARMONI KHATULISTIWA

WARTA NASIONAL

kegiatan tersebut. Dimulai dengan laporan ketua panitia dalam hal ini, disampaikan langsung oleh Kabid Data Kementerian Agama RI, Hj. Sulistianingsih, SH. M.Pd. yang men­ jabarkan tentang informasi terkait pelaksanaan kegiatan. Setelah Kabid Data Setjen Ke­ menag RI menyampaikan laporan ketua panitia, giliran Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama RI, Drs. H. Zubaedi, M.Ed. yang berkenan hadir dan mem­ beri sambutan sekaligus membuka secara resmi Bimbingan Teknis Pengelola Data Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama Repu­ blik Indonesia. Dalam sambutan­ nya, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama RI, Drs. H. Zubaedi, M.Ed. menyatakan bahwa pertemuan seperti ini pent­

Kapus Inmas Kementerian Agama RI memberikan sambutan seputar Bimtek Pengelolaan Data Kementerian Agama RI.

ing sekali mengingat kebutuhan data yang sa­ling terkait antara satu lem­ baga maupun unit kerja yang ada di Kementerian Agama, baik di tingkat pusat maupun di daerah. Sehingga memerlukan persa­ maan persepsi dalam hal ini. Saat ini Kementerian Agama Republik Indo­ nesia hampir menyelesaikan Ren­ stra (Rencana Strategi) yang berpola 5 tahunan dari Tahun 2009-2014. Dan pertemuan seperti ini layak dibuat sebuah rekomendasi dalam pembentukan ide dasar peran­cangan renstra berikutnya, yaitu Tahun 2014-2019. Mengingat yang hadir selain pengelola data, juga Kasubbag Informasi dan Humas dari masing masing provinsi se-Indonesia. Ten­

tunya akan memiliki rekomendasi sendiri dalam hal teknis di unit kerja terkait. Drs. H. Zubaedi, M.Ed. meng­ harapkan agar data yang terkumpul dan dimiliki oleh semua unit kerja di tingkat Kantor Wilayah Provinsi haruslah data yang relevan, mu­ takhir, akurat dan terkini. Sebagai­ mana salah satu terminologi dari data adalah rangkaian informasi dan kesepakatan dari pihak terkait. Untuk itulah diperlukan bimtek agar semua hal tersebut busa terealisasi. Sebelum mengakhiri sambutannya, Kepala Pusat Informasi dan Humas memberikan kesempatan bagi pe­ serta yang ingin bertanya. (Harmo­ ni Kha­tulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

29


SEPUTAR MADRASAH

MIN Sedau

Bentuk Character Building Siswa Melalui Sosok Figur Guru

B

bagian besar berprofesi petani serta berada di sekitar lahan perta­ nian yang segar dan asri membuat kondisi belajar dan lingkungan madrasah begitu sehat serta tepat bagi siswa yang menuntut ilmu seraya mengambil manfaat dari karunia Allah SWT yang melimpah ruah dialam semesta ini. Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sedau merupakan satu sa­ tunya Madrasah Ibtidaiyah Ne­geri yang ada di Kota Singkawang. Se­ suai dengan Keputusan Menteri

Agama bahwa Madrasah Ibti­ daiyah (MI) adalah sekolah dasar yang berciri khas agama Islam, walaupun MI sama dengan sekolah SD namun diharapkan lulusan MI mampu memiliki ilmu pengeta­ huan yang sama dengan lulusan SD namun harus mempunyai nilai lebih dibidang agama tidak hanya dalam aspek pengetahuan namun juga dalam implementasi dan apli­ kasi dalam keberagamaan baik di sekolah, keluarga dan masyarakat. Madrasah Ibtidaiyah Negeri DOK. MIN SEDAU

erdiri pada tahun 1987 di atas tanah seluas 3.512 m2, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sedau, se­ cara geografis terletak di Kelura­ han Sedau Kecamatan Singkawang Selatan Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat. Berlokasi di Ja­ lan Marhaban Pasir Panjang yang merupakan lokasi strategis lin­ tasan jalan nasional yang meng­ hubungkan berbagai Kota dan Ka­ bupaten di Kalbar. Kondisi masyarakat yang se­

Kondisi MIN Sedau yang tampak tenang dan asri, penuh kesejukan dan kesegaran bagi siswa yang menuntut ilmu.

30

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013


DOK. MIN SEDAU

SEPUTAR MADRASAH

(MIN) Sedau hadir mewujudkan pendidikan islami bagi masyarakat Kota Singkawang yang terkenal heterogen dengan multi etnis yang tumbuh dan berkembang hidup DOK. MIN SEDAU

Kepala MIN Sedau, Dewan Guru dan Tata Usaha berfoto bersama dengan seragam PGRI.

Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sedau, Aat Sudrajat, S.Ag.

bersama dalam jalinan bangsa dan negara yang rukun dan damai di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tanpa membedakan suku dan ras bagi siapa saja yang menitipkan putra putrinya me­ nimba ilmu di MIN Sedau. Sejak awal November 2010, kepemimpinan Madrasah Ibti­ daiyah Negeri (MIN) Sedau dia­ manahkan kepada Aat Sudra­ jat, S.Ag untuk memajukan dan mengembangkan kearah yang leb­ ih baik dari sebelumnya. Dibantu 24 orang tenaga guru PNS, non PNS maupun Tata Usaha yang ter­ sedia, Aat Sudrajat siap membawa MIN Sedau terbang tinggi meraih prestasi. Menempatkan Muslimah, S.Pd.I sebagai Waka Kurikulum serta H.M.Satrawi,S.Pd.I sebagai

Waka Kesiswaan menjadikan MIN Sedau patut diperhitungkan oleh sekolah umum yang ada di Kota Singkawang dalam berbagai hal. Karena besarnya tantangan dalam pengelolaan madrasah, maka untuk mencapai tujuan tersebut, madrasah bersama den­ gan komite madrasah bersamasama dalam menggarap potensi siswa dalam aktifitasnya baik di sekolah maupun di luar sekolah. Perpustakaan MIN Sedau yang dikoordinatori oleh Mahfud Sidik, S.Pd.I. diharapkan sebagai gudang dan sumber ilmu dipersiapkan bagi para siswa untuk selalu mem­ baca koleksi buku yang ada Adapun aksentuasi dari kegiatan di MIN Sedau adalah pembelajaran berbasis pengalaman, realitas dan

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

31


DOK. MIN SEDAU

DOK. MIN SEDAU

SEPUTAR MADRASAH

ATAS: Pramuka mendidik keterampilan berorganisasi dan kepanduan. BAWAH: Para Siswa menggunakan perpustakaan untuk membaca dan menggali pengetahuan.

keteladanan. Pembelajaran berba足 sis pengalaman adalah menggali seluas mungkin pengalaman yang dimiliki siswa maupun para guru,

32

realitas lapangan adalah dengan memberikan contoh-contoh kon足 kret tentang kondisi di lapangan untuk diambil hikmah dan intisari

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

yang bermanfaat, adapun ketela足 danan adalah bagaimana guru da足 pat memberikan kontribusi yang positif dalam membentuk karakter


DOK. MIN SEDAU

SEPUTAR MADRASAH

(character building) siswa mela­ lui contoh (figur) yang utuh yakni bagaimana cara bersikap maupun bertutur kata yang baik Dengan berbekal ketiga aspek tersebut, diharapkan MIN Sedau dapat berdiri lebih maju dibanding­ kan dengan SD dan memiliki nilai lebih di bidang agama baik dalam segi pengetahuan maupun praktek kesehariannya. Keunggulan mata pelajaran yang tidak dimiliki se­ kolah umum seperti Alqur’an Ha­ dits, Aqidah Akhlaq, Fiqih, Tarikh dan Bahasa Arab membuat bobot lulusan MIN Sedau lebih berkuali­ tas dan telah memiliki dasar ilmu agama yang berguna bagi generasi muda penerus bangsa. Pendidikan jasmani dan kese­ hatan sejak awal telah diajarkan di MIN Sedau, tanpa fisik yang prima dan bugar, kemampuan menyerap pelajaran yang disampaikan oleh

Kegiatan belajar mengajar di ruangan yang bersih dan sehat.

para guru akan terasa kurang op­ timal. Ditambah dengan mem­ berikan ekstra kurikuler Pramuka sebagai gerakan kepanduan yang mengajar disiplin dan terlatih dalam mengasah kemampuan or­ ganisasi sedari dini bagi siswa-sis­ wi MIN Sedau. Berbagai sarana dan prasarana pendukung kegiatan belajar dan mengajar pada Madrasah Ibti­ daiyah Negeri (MIN) Sedau Sing­ kawang terbilang lengkap dan sangat memadai, sehingga antu­ sias masyarakat Kota Singkawang cukup tinggi dalam mendaftarkan putra putrinya untuk belajar di MIN Sedau. Ini dibuktikan dengan kenaikan yang cukup signifikan dari jumlah siswa dari tahun 2011 sampai 2013. Prestasi yang ditorehkan juga

tidak kalah mentereng, Juara Tartil Qur’an dan Lomba Pidato di Tahun 2013 membuktikan siswa siswi MIN Sedau Singkawang tidak bisa dianggap remeh dalam berkreasi dan berprestasi. Ang­ gapan siswa MIN hanya unggul di bidang keagamaan ditepis dengan predikat juara tersebut. Kesuksesan Kementerian Aga­ ma Kalimantan Barat akan dini­ lai dengan seberapa banyak siswa siswi madrasah meraih prestasi akademik maupun non akademik. Selain prestasi juga merupakan in­ vestasi jangka panjang bagi bangsa dan negara ini umumnya, bukan tidak mungkin para pemimpin dari berbagai tingkatan kelak adalah mereka yang berasal dari madra­sah dilingkungan Kementerian Aga­ma. (Harmoni Khatulistiwa)

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

33


JUSTICIA

Bagaimanakah Kekuatan Pembuktian Sidik Jari di Indonesia?

34

NET

P

ertama-tama saya perlu sampaikan bahwa dalam membuktikan suatu perka­ ra pidana, hakim secara ak­ tif harus mencari dan menemukan kebenaran materiil (kebenaran yang sesungguhnya), yaitu bahwa tin­ dak pidana sebagaimana diuraikan dalam surat dakwaan jaksa penun­ tut umum terhadap terdakwa adalah benar-benar terjadi, dan benar ter­ dapat kesalahan terdakwa (baik ke­ sengajaan maupun kelalaian), serta dapat dipertanggungjawabkannya tindak pidana tersebut oleh ter­ dakwa. Menjawab pertanyaan anda, kita perlu untuk merujuk pada Pasal 184 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), maka alat bukti dalam perkara pidana umum adalah terdiri dari: 1. Keterangan saksi 2. Keterangan ahli 3. Surat 4. Petunjuk 5. Keterangan terdakwa 6. Hal yang secara umum sudah diketahui dan tidak perlu untuk dibuktikan lagi (fakta notoir) Jika dikaitkan dengan pertan­ yaan anda, sidik jari dari pelaku suatu tindak pidana tidak secara langsung dapat dikualifisir sebagai salah satu alat bukti dalam suatu perkara pidana, melainkan harus dikonversi dalam jenis-jenis alat bukti tertentu, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 184 KUHAP Tersebut. Dari definisi umum yang pen­ jawab ketahui, sidik jari atau fin­ gerprintdidefinisikan sebagai hasil reproduksi tapak jari baik yang sengaja diambil, dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang diting­ galkan pada benda karena pernah tersentuh kulit telapak tangan atau

kaki (Wikipedia). Sedangkan ilmu yang mempelajari tentang sidik jadi adalah Daktiloskopi. Dalam hal ini, wujud konkret dari keterangan atas suatu sidik jari dalam suatu perkara pidana dapat berbentuk surat keterangan yang dibuat oleh seorang ahli (Pasal 187 huruf c KUHAP) yang dapat dikuali­ fisir sebagai alat bukti surat.Selain itu apabila diperlukan, baik dalam proses penyidikan di kepolisian mau­ pun proses pemeriksaan perkara di pengadilan, seorang ahli Daktilosko­ pi dapat dipanggil guna didengar keterangannya untuk menjelaskan mengenai keterkaitan adanya sidik jari seseorang dalam suatu peristi­ wa pidana (Vide: Pasal 186 KUHAP jo.Pasal 1 ayat 24 KUHAP). Mengenai pertanyaan me­ ngenai apakah suatu sidik jari da­ pat mengikat atau mempengaruhi hakim dalam menjatuhkan putusan, maka kita perlu kembali memperha­ tikan ketentuan Pasal 183 KUHAP yang menyatakan: “Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

seseorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benarbenar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya.” Pasal 183 KUHAP diatas telah menjadi dasar hukum dari ketentu­ an minimal pembuktian yaitu terda­ pat sekurang-kurangnya 2 (dua) alat bukti ditambah dengan keyakinan hakim bahwa terdakwa benar-benar bersalah. Pembentukan pasal ini di­ dasarkan pada adagium yang terke­ nal dalam hukum pidana yaitu in du­ bio pro reo atau beyond a reasonable doubt, yang berarti ditengah-tengah keraguan, hakim harus melepaskan seorang terdakwa. Lalu yang menjadi pertanyaan penting untuk direnungkan bersama terkait dengan permasalahan sidik jari tersebut diatas adalah bagaima­ na jika tidak ada saksi dalam suatu peristiwa pidana tersebut dan apa­ bila terdakwa dalam keterangan­ nya menyangkal telah melakukan perbuatan pidana yang didakwakan tersebut. Ketentuan minimal pembuktian (dua alat bukti) tersebut seharusnya dapat dipenuhi dengan adanya su­ rat keterangan mengenai sidik jari tersebut (alat bukti surat) ditambah adanya keterangan ahli Daktiloskopi sebagai salah satu alat bukti. Namun demikian, berangkat dari ketentuan Pasal 183 KUHAP yang dihubung­ kan dengan Pasal 191 KUHAP (Vide: Penjelasan Pasalnya), maka peni­ laian atas suatu pembuktian dan keyakinan bahwa terdakwa benarbenar melakukan tindak pidana tersebut, diserahkan kepada hakim untuk menentukannya. Dasar Hu­ kum: Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). (Klinik Hukum Online)


ARTIKEL

Memaknai Sumpah Pemuda Berbeda Agama Satu Bangsa Oleh Sumiati J., S.Sos.I. M.Si. Penyuluh Agama Islam Kota Pontianak

B

anyak negara tercerai berai hanya gara-gara perbedaan etnis, agama, paham, dan golongan. Mengapa demikian? Karena tidak adanya komitmen kuat dari se­ luruh rakyatnya untuk bersatu. Kebanyakan hanya menonjolkan etnis, agama, paham, maupun go­ longannya. Ketika sudah mengang­ gap yang paling hebat, yang lain kecil, lemah, akan muncul konflik yang bisa berakhir pada kerusuhan bahkan perang. Untung saja kita tinggal di In­ donesia, sebuah negara demokra­ si terbesar keempat di dunia. Walaupun penduduknya mayori­ tas Islam, namun Indonesia tidak menjadikan syariat Islam sebagai undang-undang dasarnya. Menga­ pa? Karena rakyat Indonesia teri­ kat sumpah. Apa sumpah itu, tak lain dan tak bukan adalah Soem­ pah Pemoeda. Pertama, Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe ber­ toempah darah jang satoe, tanah air Indonesia. Kedoewa, Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe ber­ bangsa jang satoe, bangsa Indone­ sia. Ketiga, Kami poetera dan po­ eteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indo­ nesia. Sumpah itu sangat sakral. Se­ buah komitmen mencurahkan segala isi hati untuk mewujudkan sebuah tekad kuat. Tak tanggung-

tanggung, sebuah sumpah yang terucap, bukan hanya di hadapan manusia, melainkan di hadapan Tuhan. Maka, sumpah tidak bisa sembarangan diucapkan, harus di­ jalankan, apapun risikonya. Usai Sumpah Pemuda itu di­ kumandangkan 1928, sebagai konsekuensi besar harus dihadapi kalangan pemuda adalah berha­ dapan dengan penjajah Jepang. Mereka mempertaruhkan jiwa dan raga semata-mata mewujudkan sumpah tersebut. Hasilnya, Proklamasi Indo­ nesia, Pancasila, UUD 45, Bhin­ neka Tunggal Ika, NKRI terlahir. Semua terinspirasi dari Sumpah Pemuda itu. Wajar apabila seluruh rakyat Indonesia merayakan Hari Sumpah Pemuda. Intinya, satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa, yakni Indo­ nesia. Besarnya pengaruh Sumpah Pemuda itu menjadikan Indonesia sebagai “contoh” dunia untuk to­ leransi beragama. Mengapa? In­ donesia yang rakyatnya banyak menga­nut agama, berkomitmen untuk tidak mempersoalkan itu, melainkan hanya satu tujuan, In­ donesia. Syukur alhamdulillah, Sumpah Pemuda juga merefleksi pada ke­ hidupan rakyat Provinsi Kaliman­ tan Barat. Negeri Bumi Khatu­ listiwa juga memiliki keragaman etnis dan agama. Sampai saat ini, kehidupan rakyatnya rukun dan damai serta tenteram. Mereka di­ ikat oleh sumpah, Sumpah Pemu­

da. Tentunya itu sebuah anugerah besar dari Allah SWT. Kita tidak mau negeri ini berkecamuk garagara ego etnisitas atau agama. Se­ mua harus berpikir positif untuk masa depan negeri ini, kemakmu­ ran dan kesejahteraan rakyat. Kalimantan Barat memang pernah mengalami kerusuhan et­ nis. Kejadian itu bisa dikatakan catatan kelam negeri di bawah kekuasaan Drs. Cornelis MH ini. Saat kejadian, seluruh rakyat jadi was-was, ketar-ketir, mau keluar rumah takut, bahkan ada yang merasa menderita. Apa yang enak dari kejadian tersebut? Siapa yang diuntungkan atas kejadian itu? Tidak ada, semua menderita. Saya yakin, seluruh rakyat Kalbar pasti sepakat, tidak mau lagi kerusu­ han. Untuk itulah, lewat momen Sumpah Pemuda, saya berharap seluruh rakyat Kalbar tidak me­ lupakan tiga sumpah dari para pemuda kita dulu. Ingat, satu tanah air, satu bangsa, satu ba­ hasa, Indonesia. Kalau orang yang beriman ketika sudah bersumpah, haram baginya untuk melanggar sumpah. Sebab, konsekuensinya adalah dosa. Dosa ganjarannya adalah neraka. Semua tidak mau masuk neraka. Mari kita gemakan dan tanamkan semangat Sumpah Pemuda demi Indonesia secara umum dan Kalbar secara khusus agar lebih makmur, aman, tenter­ am, damai, dan makmur. Hidup merah putih, hidup Indonesia.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

35


ARTIKEL

Menjaga Shilaturrahim Oleh Sholihin HZ. Kepala MTs Aswaja Pal Lima Pontianak Barat

S

laturrahim tetap terjaga, hubungan kasih sayang tetap terjalin, seder­ hana memang kedengarannya tapi bahwa menjaga dan memelihara bahkan mempertahankan jauh lebih sulit daripada sekedar mem­ ulai dari awal. Beberapa langkah dalam rang­ ka menjaga shilaturahim adalah menebarkan salam (afsyus salam). Ucapan salam -sebagaimana awam diketahui berarti semoga Allah mencurahkan keselamatan,

rahmat-Nya dan keberkahan-Nyahakikatnya adalah doa. Ucapan salam adalah salah satu cara menjaga shilaturahim, karena di dalamnya ada nilai saling men­ doakan, nilai kekeluargaan den­ gan bertegur sapa, dan nilai peduli dengan orang lain. Begitu mulianya salam sebagai ajaran saling mendoakan, suatu hari Rasulullah SAW bertandang ke rumah salah seorang sahabat­ nya, di depan pintu rumah sahabat­ NET

hilaturrahim berasal dari dua kata yaitu shilah dan rahim. ShilaAsal kata shi­ laturrahim yakni shilah atau washl, yang berarti menyam­ bungkan atau menghimpun. ArRahiim yang berarti kasih sayang, maka shilaturrahim diartikan sebagai menghubungkan kasih sayang antar sesama. Sebagaimana judul tulisan ini, penekanannya adalah pada upaya apa yang harus dilakukan agar shi­

36

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013


NET

ARTIKEL

nya Rasulullah SAW mengucapkan salam, namun tidak terdengar jawaban, beliau pun mengulangi kembali ucapan salam, juga tidak terdengar jawaban, hingga salam yang ketiga beliau ucapkan, juga tidak terdengar jawaban, Rasu­ lullah SAW segera berbalik arah melangkah pulang, karena Islam mengajarkan manakala bertamu ke rumah seorang muslim maka ucapkanlah salam dan jika tidak terdengar jawaban maka lebih baik kembali. Namun beberapa langkah dari pintu rumah sahabatnya, keluar si empunya rumah dan memanggil Rasulullah SAW. “Ya Rasul, kem­ bali ke sini ya Rasul,” Rasulullah SAW pun memenuhi hajat sa­ habatnya sambil bertanya, “Wahai sahabatku, tidakkah kau dengar ucapan salamku, hingga kali aku mengucapkannya”. Sahabat tadi menjawab, “Maafkan aku ya Rasul, bukan aku tidak mendengar dan menjawab ucapan salammu, aku justru jawab salammu hanya dengan suara pe­ lan”. Rasulullah SAW balik ber­ tanya, “Apa maksudmu Wahai Sahabatku”, Ya Rasul, bukankah Anda pernah menyatakan bahwa salam seorang muslim kepada muslim lainnya adalah doa, apalagi yang mendoakanku adalah Engkau Ya Rasul. Tidakku jawab salammu dengan keras aku hanya ingin se­ sering mungkin engkau doakan”. Salam adalah sebuah doa, men­

doakan orang lain dalam kebaikan dan siapapun pasti tidak menolak ketika didoakan untuk kebaikan. Saling Memberi. Allah SWT mendorong kita untuk memberikan sebagian yang kita miliki sebagai bagian dari sikap orang-orang muhsin. (Q.S. Ali Imran/3:134) Dan bahkan masuk dalam kategori kebajikan yang belum sempurna bagi orang yang berinfaq kecuali dengan sesuatu yang dicintainya. (Q.S. Ali Imran/3:92). Kemauan memberi kepada orang lain adalah salah satu bentuk dari kelembutan hati, yang dengan kelembutan hati itu, sikap peduli dengan orang lain, toleransi, sim­ pati dan empati akan tetap terjaga shilaturahim. Kekerasan hati seseorang da­ pat terbentuk karena tidak adanya komunikasi langsung atau tidak langsung. Saling memberi adalah bagian sebuah komunikasi, hanya per­ soalan muncul di masyarakat kita apalah artinya komunikasi jika hanya terjadi pada satu arah, se­ hingga yang muncul adalah katakata, “rugi saya menegur dia”. Apanya yang rugi, justru itu­ lah sikap sebuah kebaikan dan yang pasti kita telah menunjukkan bahwa kita masih mempunyai ka­ rakter (afeksi) yang positif bahkan punya nilai dalam agama. Sikap memberi adalah satu upaya untuk menjaga shilatura­ him, sikap memberi tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, ia sesuatu

yang berada di alam terbuka tapi sarat dengan nilai sosial. Bagian terakhir menjaga shi­ laturrahim adalah dengan mem­ perkuat diri kita dengan siramansiraman rohani, zikrullah. Hati menjadi keras, beku dan jauh dari kelembutan bisa dis­ ebabkan malasnya berzikir, ter­ lalu kuat tarikan kecintaan kepada dunia (hubbun dun ya) dan terlalu menurutkan hawa nafsu. Mengikutkan hawa nafsu adalah senjata unggulan Iblis la’natullah, dengan nafsu yang diturutkan menjadikan seorang yang miskin menempuh cari kekayaan dengan cara apa saja, dengan nafsu yang diturutkan menjadikan seorang yang gila jabatan akan mencari jalan agar menempati posisi pres­ tise meskipun tidak dibenarkan agama. Jika ini terjadi, tepat sekali disabdakan Rasulullah SAW, se­ bagaimana disebutkan dalam kitab Nubuwatur Rasul, Ma Tahaqqaq Minha Wama Yatahaqqaq Karya Muhammad Waliyullah Abd. Rahman An-Nadwi, diriwayat­ kan oleh Imam Nasa’i bahwa akan datang suatu masa, saat itu orangorang tidak peduli lagi darimana ia memperoleh hartanya apakah ha­ lal atau haram. Sepertinya, masa itu sudah ada di sekitar kita? Semoga kita termasuk kategori mukmin ulul albab, yang mampu menggunakan akal fikiran untuk kebaikan. Se­ moga.

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

37


MUTIARA HATI

Ikhlas dalam Ibadah Qurban Oleh Muhammad Ilham, S.Sos.I. Pelaksana Bimas Islam Kemenag Kabupaten Kubu Raya

A

adanya pengakuan akan hak-hak orang lain, yang seterusnya dapat menumbuhkan rasa solidaritas sosial yang tinggi. Dalam kaitan dengan ibadah qur­ ban, Allah menegaskan bahwa daging hewan yang diqurbankan itu tidak akan sampai kepada-Nya melainkan hanyalah ketaqwaan pelaksana qur­ ban itu (QS Al-Haj, 22:37). Jadi Allah tidak mengharapkan daging dan darah hewan qurban itu, tetapi ketaqwaan seseorang. Ketaqwaan yang tumbuh dari hati yang bersih dan ikhlas. Ibadah qurban merupakan salah satu sarana bagi kita untuk member­ sihkan hati agar menjadi lahan yang subur untuk tumbuhnya iman dan taqwa. Dimensi keikhlasan dalam se­ tiap amal perbuatan harus menjadi landasan utama. Hal ini penting agar kita senantiasa mengorientasikan kehidupan kita semata-mata untuk mencapai ridha Allah SWT. Dengan ikhlas beramal, berarti seseorang membebaskan dirinya dari segala bentuk rasa pamrih, agar amal yang

diperbuat tidak bernilai semu dan bersifat palsu. Kepedulian Sosial: Dimensi lain pada Ibadah Qurban Melalui syari’at qurban, kaum muslimin dilatih untuk menebalkan rasa kemanusiaannya, mengasah kepekaannya dan menghidupkan hati nuraninya. Ibadah qurban sarat den­ gan nilai kemanusiaan dan nilai-nilai sosial yang tinggi. Oleh karenanya orang Islam yang tidak mampu mewu­ judkan nilai-nilai kemasyarakatan, dianggap sebagai pendusta agama(QS Al-Ma’un, 107:1-3). Maka mari kita manfaatkan momen qurban ini untuk mening­ katkan ketaqwaan kita kepada Al­ lah SWT serta menumbuhkan jiwa kepedulian dan sosial kita kepada sesama, terutama mereka yang keku­ rangan (miskin). Semoga Allah SWT memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua, amin. DOK. HARMONI KHATULISTIWA

gama mengajarkan bahwa semua ibadah hendaknya dilakukan semata-mata ikhlas karena Allah (QS AlAn’am, 6:162-163). Tak terkecuali iba­ dah haji dan ibadah Qurban. Karena hanya dengan niat yang ikhlaslah, akan terjamin kemurnian ibadah yang akan membawa kita dekat kepada Al­ lah. Tanpa adanya keikhlasan hati, mustahil ibadah akan diterima Allah (QS Al-Bayyinah, 98:5). Secara bahasa, Ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih dari kotoran. Sedang­ kan secara istilah, Ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam be­ ramal tanpa menyekutukan-Nya den­ gan yang lain. Dengan keikhlasan, seseorang dapat mewujudkan amal sejati. Dan kesediaan berqurban yang dilandasi rasa keikhalan semata-mata, dapat mengurangi atau mengekang sifat keserakahan dan ketamakan manu­ sia untuk berlaku serakah dan tamak. Kesediaan berqurban mencerminkan

38

Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013


OTAK ATIK

Teka Teki Silang Harmoni Khatulistiwa Edisi 8 Tahun 2013 1

2

3

7

8

4

3

5

6

9

6

4

10

8

11

12

14

13

11

15

16

17

18

19

Mendatar 1. ((20 x 12) : 2) + 2012 4. (26178 : 2) - 3 : 0,5 5. 2 x 3,14 x 7 + 54545,04 7. (45 x 45 x 5) - (45 x 40) 10. 72 : 20 % 11. 13 : 0,5 12. 0,75 x 367 : 0,5 x 2 + 40 13. 25 : 0,5 15. 70 x 3 16. 600 x 0,25 + 21 19. 600 : 0,25 20. (20 x 4) + (40 x 0,5)

20

K

irim jawaban Anda dalam amplop tertutup disertai dengan fotokopi identitas diri. Jawaban diterima oleh redaksi Harmoni Kha­tulistiwa di ala­ mat redaksi Majalah Harmoni Khatu­ listiwa atau melalui email aris_humaskalbar@kemenag.go.id. Akan dipilih 3 orang pemenang un­ tuk mendapatkan suvenir cantik dari Redaksi Majalah Harmoni Khatulis­ tiwa.

Menurun 2. (12 : 4) x 2 x 50 + 5 3. 212 + 0,2 + 7315 + 80 % 6. ((10304 x 2) + 754) x 2 7. (212 x 4) + 30 8. ((54 : 2) x 10) : 0,4 - 76 9. 9012 - (-124) 14. 826 x 9 : 0,35 17. 20 x 5 18 70 : 0,3 Harmoni KHATULISTIWA Edisi 8 Tahun 2013

39


Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar, HM. Husain D. Mahmud mendampingi Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Abdul Jamil, MA. saat kegiatan Orientasi Jabatan Fungsional Tahun 2013 Kerjasama Bimas Islam Kementerian Agama RI dengan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.