CMYK
CMYK
HARIAN P AGI PA
Jawa P os Gr oup Pos Group
Paling Tahu Kebumen
JUMAT WAGE 6 DESEMBER 2013
Harga Eceran Rp 2000,-
N y aris Ambruk, Ta k Kunjung Dibantu
SMS KE : 0081391445973 81391445973 Kirim SMS Kritik & saran untuk membangun Kebumen yang lebih Baik Isi SMS Tidak Boleh Mengandung Sara/ Fitnah & Pornografi Kepada Dinas Terkait : Masalah Penempatan Papan Reklame Bangjo Polres Kebumen Mohon dipindah sebelah utara jln Sebab yg sekrg sangat mengganggu pemandangan pengendara yg dari arah barat dn dri selatan. Bu Nur Panjer-087715222309 Untuk Kbmn yg Lebih Baik, Tolong jln yg ditengah2 bulak panjang dikasih Lmpu Penerangan jln klo mlm supaya mengurangi resiko kejahatan & kecelakaan dimalam hari terutama bulak yg disebelah utara sunga bocor/selatan ds tambak rejo trms. Waty Setrojenar-087848340395 Untk Wakilku Di DPRD : Kebumen Beriman Hanya SLOGAN DOANG tpi Warga Masyarakatnya tdk Beriman. Terbukti Pasar Tumenggungan Kumuh Berbau Busuk.Tolong Para Pejabat SKPD Kbmn satu minggu sekali berbelanja di pasar tradisional itu ben wargane pda due isin lan due rasa handarbeni. got2 bukan tmpt buang sampah!! Markus Murtirejo-087732848382
PEMILU 2014 Panwaslu Luncurkan Gerakan Seribu Relawan K AR ANGAN YAR - Panitia Pengawas ARANGAN ANGANY Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Kebumen meluncurkan Gerakan Seribu Relawan Pengawas Pemilu di Hotel Candisari Karanganyar, Kamis (5/12). Peluncuran tersebut ditandai dengan dengan penandatanganan naskah kerjasama atau memorandum of understanding (MOU)secara simbolis dengan sejumlah pihak. ke hal 7
BENI/EKSPRES
TERPEROSOK: Truk pengangkut pasir yang terperosok di bekas galian pipa PDAM di sebelah timur pasar Tumenggungan Kebumen, Kamis (5/12) siang. Nampak pemilik truk dan sejumlah warga memasang kayu agar truk itu tidak terperosok makin dalam.
K U WAR AS AN - Kasus ambruknya plafon yang ARAS ASAN menimpa belasan siswa di SD Negeri Kawedusan Kebumen, baru saja terjadi. Kini kejadian serupa bisa terulang, bahkan bisa lebih parah. Kondisi ini terjadi di SMP PGRI Kuwarasan. Sudah hampir setahun, empat lokal ruangan di sekolah itu mengalami ambruk. Tiga local mengalami ambruk total dan satu lokal hanya ‘mbledos’ tiang penyangga gentengnya. Ironisnya, hingga saat ini bantuan dari dinas terkait tak kunjung turun meski pihak sekolah sudah melaporkan dan membuat proposal bantuan ke Dinas Dikpora Kabupaten Kebumen. ke hal 7
B ekas Galian Pipa PD AM Makan Korb an KEB UMEN KEBUMEN UMEN-Sebuah truk diesel bermuatan pasir terperosok di bekas galian pipa PDAM di sebelah timur pasar Tumenggungan Kebumen, Kamis (5/12) sekitar pukul 11.45 WIB. Truk nopol polisi AA 1842 ED itu terperosok karena aspal penutup bekas galian PDAM itu tak kuat menahan bobot truk. Akibatnya, roda truk terbenam hingga kedalaman 30 cm dari permukaan jalan
sehingga kendaraan itu tak bisa bergerak. Diduga, amblesnya jalan itu disebabkan proses penutupan bekas galian itu yang kurang bagus, sehingga mudah ambles. Ditemui di lokasi kejadian, sopir truk naas tersebut, Ahmad (34) menceritakan, kejadian bermula ketika dirinya hendak melintas untuk parkir. “Tapi tiba-tiba jalan itu ambles seingga roda belakang truk saya ikut terperosok,” ujar Ahmad.
kibatnya, truk itu tidak dapat melaju, mengingat roda belakang sebelah kiri yang ikut terperosok cukup dalam. Karena khawatir roda belakangnya akan masuk lebih dalam, Ahmad dan sejumlah warga disekitar segera me nyangga bagianbelakang truk. Meski tidak ada korban jiwa, namun Ahmad menyayangkan kualitas pengaspalan yang dianggap jelek tersebut, sehingga aspalnya mudah ambles. ke hal 7 HARTONO/EKSPRES
DARNO/EKSPRES
BUBUHKAN TANDA TANGAN : Ketua PCNU Kebumen KH Masykur Razak (depan) sedang membubuhkan tanda tagan di spanduk sepanjang sepuluh meter. Pembubuhan tanda tangan ini sebagai bukti dukungannya terhadap peluncuran Gerakan Seribu Relawan Panwas.
Lapak PKL Mulai Dikapling Di Alun-alun Kebumen
NGAPAK NGAKAK Melu N gilo Ngilo JON KEMPLU , murid salah satu SMP di Kebumen ini baru saja bisa komputer. Suatu hari ia mendapat tugas dari guru Bahasa Indonesia untuk membuat re sensi buku. Tugas itu harus diketikdan dikumpulkan pada pertemuan selan jutnya. Setelah siangnya ia bikin urekurekan, malamnya ia mendatangi rental komputer milik omnya, Mr Daplun, untuk mengetik tugasnya. Maklum, di rumah Kemplu belum ada komputer. Sampai di sana, rental tersebut ndilalah penuhpengunjung.”Om,nyongmelungetik,” ucap KemplupadaMrDaplun. ke hal 7
Kang Usil.....
G
G
-Nyaris Ambruk, Tak Kunjung Dapat Bantuan -Catet: "Jangan sampai di era saya ada sekolah yang ambruk" - Satpol PP Dinilai Hanya Obral Materai Saja -Siki dadi bakul materai juga apa ?
G
G
TELPON PENTING NOMOR TELEPON PENTING KEBUMEN Presscenter : (0287) 385501 Polres : (0287) 382110 Kodim : (0287) 381103 Satlantas : (0287) 385514 PMI Cabang : (0287) 381818 UTD PMI : (0287) 381040 Pemadam Kebakaran: (0287) 382113 RSUD : (0287) 381101 PLN : (0287) 382220 PDAM : (0287) 381489 Stasiun KA : (0287) 381215
BENI/EKSPRES
DIUKUR: Sejumlah petugas dari tim penataan PKL melakukan pengukuran untuk menentukan luasan kapling untuk berjualan para PKL di Alun-alun Kebumen.
KEBUMEN - Penataan pedagang kaki lima (PKL) di Alun-alun Kebumen terus dilakukan. Kemarin, petugas dari dinas terkait dan Paguyuban Pedagang Kaki Lima (P2KL) Alun-alun Kebumen mulai melakukan pengaplingan lokasi yang akan dijadikan tempat berdagang para PKL. Pengukuran dilakukan dengan membuat garis-garis sebagai penanda lapak PKL alun-alun Kebumen. Garis tersebut akan disesuaikan dengan luas wilayah alunalun dan jumlah pedagang yang sudah terdata dan menjadi anggota ke hal 7 paguyuban.
MENGKHAWATIRKAN: Kondisi salah satu ruangan di SMP PGRI Kuwarasan yang hanya disangga kayu balok dan terancam ambruk sewaktu-waktu.
S a tu T ik us Tik ikus Dih ar p 500 Dihar arggai R Rp GOMBONG - Gerah dengan hama tikus yang merusak tanaman padi, ratusan warga Desa Semondo, Kecamatan Gombong menggelar acara gropyokan tikus, Kamis (5/12). Uniknya, gropyokan tikus yang baru digelar pertama kali itu, pemerintah desa setempat memberikan hadiah berupa uang Rp 500 untuk setiap ekor tikus yang berhasil ditangkap warga. Ratusan warga, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa semakin semangat mencari hama tikus itu. Mereka menggunakan alat seadanya, mulai dari cangkul, ember dan kayu untuk memukul tikus. ke hal 7
N U ddan an M amm adi Muu hhamm ammadi adiyy ah K Koo m mpp ak K e c am PPee m an K ondom mbb a gi gian Kondom KEBUMEN - Aksi pembagian kondom gratis di Alun-alun Kebumen, terus menuai kecaman. Terakhir, dua organisasi masyarakat, yakni NU dan Muhammadiyah menyesalkan aksi bagi kondom yang
digelar dalam rangka memperingati Hari AIDS Internasional tersebut. Menurut Khatib Suriyah Pimpinan Cabang Nahdlotul Ulama (PCNU) Kebumen, Salim Wasdy SAg MPd, pembagian kondom atau alat kon
trasepsi ditempat-tempat umum merupakan tindakan yang kurang tepat. Pasalnya hal itu justru bisa disalahartikan oleh warga Kebumen yang menerima pembagian alat kontrasepsi tersebut. ke hal 7
DARNO/EKSPRES
TUNJUKAN HASIL BURUAN : Sejumlah warga Desa Semondo, Kecamatan Gombong menunjukan hasil perburuan tikus di areal persawahan desa setempat, Kamis (5/12). Kurang dari enam jam, warga setempat berhasil menangkan sedikitnya seribu ekor tikus.
Sejenak di Petilasan Syekh Bahaudin Desa Setrojenar Buluspesantren
Dikeramatkan, Banyak Didatangi Calon Kades dan Pejabat Dalam perjalanannya menyebarkan agama Islan, seorang ulama dari Bukhara, Rusia, Syekh Muhammad Bahauddin An Naqsabandiy pernah singgah ke Desa Setrojenar Kecamatan Buluspesantren. Kini petilasan ulama tersebut menjadi jujugan banyak orang. M HARTONO – Setrojenar MUHAMMAD Bahauddin An Naqsabandiy lebih dikenal masyarakat desa Setrojenar dengan panggilan Syekh Bahaudin. Beliau adalah seorang Wali Qutub yang masyhur hidup pada tahun 717-791 Hijriyah. Syekh Bahaudin berasal dari desa Qoshrul ‘Arifan, Bukhara, Rusia. Ia pendiri Thoriqoh Naqsyabandiyah. Sebuah thoriqoh yang sangat terkenal dengan pengikut sampai jutaan jama’ah dan tersebar sampai ke Indonesia hingga saat ini. Pada masa
HARTONO/EKSPRES
BERDOA: Sejumlah peziarah nampak memanjatkan doa di petilasan Syekh Bahaudin di Desa Setrojenar Buluspesantren
Alamat Redaksi : Jl. Raya Kutoarjo No. 28 Selang Kebumen Telp. (0287) 3871627 Email : kebumenekspres2011@gmail.com
perjuangan menyebarkan Islam, Syekh Bahaudin pernah singgah di dukuh Godi desa Setrojenar kecamatan Buluspesantren. Persinggahannya kini diabadikan dan dilestarikan serta dipercaya ada karomah/dikeramatkan oleh masyarakat sekitar. Hikayat yang dipercaya oleh masyarakat Setrojenar, Syekh Bahaudin menjadi wali Qutub sudah terlihat sejak ia baru lahir ke dunia. Ketika ia lahir masyarakat disekitarnya mencium bau harum semerbak. Pada masa hidupnya ia menyebarkan Islam sampai ke Indonesia dan pernah singgah di Dukuh Godi desa Setrojenar kecamatan Buluspesantren. Menurut K Imam Zuhdi, tokoh ulama desa setempat, nama Dukuh Godi tak lepas dari kedatangan Syekh Bahaudin. “Waktu beliau datang ke Setrojenar, sempat dikira orang gila sehingga dikejar-kejar warga dan digoda. Sehingga tempat itu diberi nama Dukuh Godi,” kata K Imam Zuhdi. ke hal 7 Langganan Rp. 44.000
KEBUMEN EKSPRES
KEBUMEN EKSPRES
Jumat Wage 6 Desember 2013
S a tpol PP Dinilai Hany a O bral Ma t erai Sa ja KEBUMEN – Peneliti LIPI Karangsambung, Ir Husni Ansor MT, lagi-lagi menyoroti kinerja aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), yang tidak pernah tegas dalam menjalankan tugasnya. Bahkan dia menyindir jika aparat berbaju coklat itu hanya mengobral materai saja dalam menjalankan tugasnya. ”Setiap kali turun ke lapangan, khususnya dalam menindak penambang pasir disungai lukulo, Satpol PP selalu mengatakan sudah melakukan tindakan, bahkan sudah dilakukan penandatanganan surat perjanjian diatas metari 6000 kepada penambang yang melanggar. Namun apa yang terjadi, penambang yang melanggar tetap melakukan aktivitas seperti biasa,” keluhnya, saat dijumpai di Karangsambung, kemarin. Padahal, kata dia, kalau memang Satpol PP benar-benar ingin menegakan aturan, tidak
setengah hati, perjanjian diatas meterai 6000 itu mempunyai kekuatan hukum. Penambang yang nakal dan menyalahi aturan, dengan surat perjanjian itu bisa dipidanakan. Kenapa pula hal itu tidak dilakukan.”Kapan aturan itu bisa ditegakan, kalau Satpol PP sendiri tidak mau menegakannya,”sesalnya Seperti penambang pasir sungai lukulo yang baru-baru ini ditindak oleh Satpol PP. Penambang melakukan aktivitas tambang dilokasi yang sangat merusak lingkungan dan membahayakan lingkungan, di tebing sungai yang rawan longsor. Tepatnya, di perbatasan antara desa Widoro kecamatan Karangsambung dan Kemangguhan kecamatan Alian. Sampai sekarang penambang itu, masih tetap menjalankan aktivitas seperti biasa,”ungkapnya Padahal, kata dia, penambang tersebut sudah didatangi Satpol
PP dan menurut pengakuan Satpol PP, penambang sudah menandatangani surat perjanjian diatas meterai 6000. Kenapa pula sekarang beroperasi lagi juga tidak ditindak lagi. ”Seharusnya tempat itu dilakukan penutupan dan dilakukan penyegelan, karena sudah jelas membahayakan,” terangnya. Terpisah, anggota DPRD Kebumen, Acmad Baedowi SAg juga pernah menyoroti kinerja Satpol PP terhadap penambangan pasir Lukulo yang sudah jelas menyalahi aturan dan merusak lingkungan. Karena mereka dalam melakukan aktivitasnya menggunakan mesin mekanik, bahkan ada yang menggunakan alat berat. Tapi nyatanya Satpol PP tidak pernah melakukan tindakan secara tegas terhadap penambang yang menyalahi aturan itu. “Satpol PP beraninya hanya nggreteli sepanduk tok, mana program
yang lainnya? sama sekali tidak ada,” ujar dia. Dia berkisah, DPRD Kebumen pernah melakukan peneguran terhadap kinerja Satpol PP, yang tidak bisa maksimal dalam menjalankan tugas nya. Tapi mereka beralasan anggotanya kurang personil. Kemudian DPRD sepakat untuk menambah personil Satpol PP melalui proses outsourcing. Tak tanggung-tanggung penambahan personil tersebut hingga 60 orang.Penambanhan personil dengan memakai tenaga out shorsing. Ternyata dengan penambahan personil itu, masih juga belum nampak dalam program kerjanya. Saat dikonfirmasi, Kabid Penegakan Perda dan Peraturan Pimpinan Daerah, Sumaryo SH, hanya berjanji akan melakukan tindakan lagi terhadap penambang yang sudah diperingatkan, ternyata masih tetap melakukan penambangan. (har)
WC K un al Di an gg am G Koo m mun unal Dian angg ggaa p Pr Proo gr gram Gaa g al KEBUMEN – Pembuatan WC Komunal di Jalan Garuda kelu rahan Kebumen, yang dila kukan oleh pemerintah Ke lurahan setempat, dinilai gagal dan hanya membuang-buang anggaran saja. Pasalnya, tidak sesuai dengan tujuan awal. Tujuan utama pembuatan WC Komunal itu, untuk membantu masyarakat yang tidak mempunyai septic tank di rumahnya, agar bisa ditampung menjadi satu. Selain itu juga untuk menghindari dan mengurangi pencemaran lingkungan. “Tapi ternyata semua masyarakat disini menolaknya dan semua warga disini juga sudah mempunyai septic tank sendiri-sendiri, jadi tidak mem butuhkan WC Komunal. Secara otomatis pembangunan WC Komunal itu program yang gagal dan hanya membuangbuang anggaran saja,” terang Ravie Ananda (33) warga setempat yang selama ini gencar melakukan penolakan, Kamis
(5/12), di rumahnya. Menurut Ravie, WC komunal dengan panjang 13 meter, lebar 4 meter, berkedalaman 5 meter, rencananya akan menghabiskan dana sebesar Rp 350 juta. Dana tersebut menggunakan dana PNPM Mandiri Perkotaan tahun anggaran 2013. Dia menganggap pembangunan itu akan sia-sia belaka dan hanya membuang-buanganggaransaja. “Yang sebetulnya uang kita, uang rakyat juga,” sesalnya. Dia bersama-sama warga sekitar jalan Garuda sampai saat ini terus gencar melakukan penolakan atas pembangunan WC Komunal tersebut. Dia juga menganggap, bahwa pembuatan WC Komunal itu, telah keluar dari tujuan semestinya. Tujuan secara umum, agar masyarakat terhindar dari pencemaran lingkungan, namun yang terjadi justru sebaliknya, dengan berdirinya WC Komunal itu, justru akan mencemari lingkungan, men-
cemari sumur-sumur warga. Karena lokasi pembuatan WC Komunal itu, telah menyalahi aturan dan ketentuan. Sementara jarak ideal pembuatan WC Komunal secara umum dengan sumur warga paling minim berjarak 10 meter. Pih ak K elur ah an T an gg api Pihak Kelur elurah ahan Tan angg gga Dingin Protes Warga ”Sementara WC Komunal itu hanya berjarak 2 meter dengan sumur warga. Sekuat apapun bangunan, suatu saat nanti pasti akan rembes mencemari sumur warga,”keluhnya. Selama ini, ia bersama-sama warga telah berupaya melakukan penolakan terhadap pembangunan WC Komunal itu, namun rupanya pemerintah kelurahan Kebumen tetap tidak bergeming, pembangunan tetap terus dikerjakan. Bahkan beberapa hari yang lalu ia telah menempuh jalur hukum, melaporkan pembangunan WC Komunal ke Kejaksaan Negeri Kebumen. Dia bersama
rekan-rekannya telah dua kali dipanggil Kejaksaan, untuk melengkapi berkas aduan. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Kelurahan Kebumen, Ahmad Pinuji SE, menanggapi dingin protes warga tersebut. Bahkan Pinuji menegaskan jika pihaknya tetap akan meneruskan proses pembangunan. “Kalau ada yang berbeda pendapat saya kira itu hal yang wajar,” ujar Pinuji. Dijelaskannya, pembangunan WC Komunal yang tengah masih dilakukan bukan seperti pembangunan septic tank pada umunya. Namun pembangunan ini, dilakukan dengan standar spesifikasi khusus, yang tidak mungkin akan mencemari sumur warga dan tidak akan mengalami kebocoran,”terangnya, sembari mengatakan bahwa pihaknya tetap melanjutkan pembangunan itu, karena sudah dianggarkan dan sudah diprogram. (har)
Perlu Pengawasan yang Efektif PANWASLU Gerakan ini melibatkan sejumlah elemen masyarakat, Pengurus Cabang NU Kebumen, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kebumen, Pem kab Kebumen, Perguruan Tinggi, unsur kepemudaan, mahasiswa. Ketua Panwaslu Kabupaten Kebumen, Kasran SH mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran politik dengan menggandeng sejumlah unsur masyarakat sebagai relawan untuk pengawasan menjelang Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014 mendatang. Menurut Kasran, gerakan ini sangat diperlukan untuk ikut serta mendukung pelaksanaan
7 Berhasil Tangkap 1000 Tikus
SATU TIKUS Selain petani, kegiatan tersebut juga melibatkan aparat desa setempat, serta anak-anak sekolah SD di Desa Semondo. Mereka bersama-sama warga bahu membahu memburu tikus di areal persawahan. “Lubangnya digali lalu diberi air biar tikus keluar,” kata Masnun, salah satu warga yang ikut
organisasi kepemudaan. Wakil Bupati Djuwarni mengatakan, Pemilu demokratis mengharuskan adanya pengawasan yang independen. Pengawasan diperlukan untuk memperkuat pilar demokrasi, meminimalkan terjadinya kecurangan dalam pemilu. Serta merupakan bentuk upaya preventif dari Panwaslu dalam antisipasi awal mencegah terjadinya potensi pelanggaran pemilu. “Pemilu dapat berjalan demokratis, bersih dan bermartabat, jika ada pengawasan yang dilakukan secara terbuka, jujur dan adil. Untuk menciptakan pemilu yang bersih diperlukan pengawasan yang efektif,” kata Djuwarni saat memberikan sambutan. Ketua Bawaslu Jawa Tengah,
Abhan Misbah menjelaskan, Pemilu adalah proses pencarian kekuasaan. Pada prosesnya berbagai upaya dilakukan untuk menarik simpati. Menurutnya, pemilu sebagai wujud dari demokrasi hanyalah sebuah syariah. Tujuan utamanya adalah demi mewujudkan kesejahteraan rakyat. “Yang diharapkan dari pemilu akan lahirnya pemimpin yang lebih dapat membawa kese jahteraan rakyat,” tandasnya. Peluncuran Gerakan Seribu Relawan ditandai dengan pemukul gong oleh Ketua Bawaslu Jawa Tengah Abhan Misbah, dan pembubuhan tanda tangan diatas spanduk sepanjang sepuluh meter oleh seluruh peserta yang datang. (ori)
BEKAS GALIAN Kekecewaan atas jeleknya kualitas pengaspalan penutupan bekas galian pipa PDAM juga disampaikan oleh Wahid (47) salah satu pemilik kios dikomplek jalan Kusuma yang tak jauh dari lokasi kejadian. Menurutnya pengaspalan untuk menutup bekas galian pipa
Padahal, kondisi ruangan tersebut kini sangat mengkhawatirkan. Karena tak memiliki anggaran, pihak sekolah terpaksa melakukan perbaikan secara darurat. Kayu-kayu penyangga yang sempat ambruk, didirikan kembali dan ditopang menggunakan kayu dan bambu. ”Sebetulnya kami juga takut menempati lokal kelas tersebut, takutnya tiba-tiba ambruk. Tapi karena tidak ada tempat lagi, terpaksa tetap kami tempati,” ujar Kepala SMP PGRI Kuwarasan, Endang Endiyastuti SPd, dijumpai disekolah, Kamis (5/12). Lokal gedung yang ambruk itu, pada awalnya tempat belajar mengajar atau ruang kelas siswa. Walaupun sudah disangga
Dari Hal. 1 ulang, dia tetap khawatir ambruk lagi. Terpaksa fungsi ruang kelas itu dialihgunakan. Siswa dipindah keruangan lain, sementara ruangan darurat itu dipakai untuk ruang TU dan Guru, ruang Laboratorium Komputer dan ruang Kepala Sekolah. “Yang penting bukan untuk ruang siswa. Kalau memang terjadi ambruk lagi, TU dan Guru kan bisa cepat lari,” ujarnya Penyebab abruknya gedung, kata dia, karena bangunan sudah tua. Bangunan gedung itu dibangun pada tahun 1980, menggunakan dana swadaya masyarakat. “Sehingga tiangtiang penyanggah gentengnya benar-benar sudah rapuh,” imbuh Wakil Kepala Sekolah,
Supriyati BA. Supriyati berharap agar Pemkab Kebumen menyetujui proposal dana bantuan rehabilitasi yang pernah dikirim pihak sekolah ke Dikpora Kebumen. Sehingga semua murid, guru dan karyawan merasa aman dan nyaman saat melakukan aktifitas. ”Selain ke Dinas Dikpora Kabupaten Kebumen, kami juga telah mengajukan proposal melalui DPRD Kebumen,” terangnya sembari menjelaskan, bahwa siswa anak didiknya berjumlah 475 siswa, terbagi menjadi 14 kelas. Terpisah, Anggota Komisi D Bidang Pembangunan DPRD Kebumen, Taufik Hamzah SIP, mengaku sudah pernah meninjau langsung ke sekolah
tersebut. Pihaknya juga merasa perihatin, untung saja ketika atap gedung itu ambruk, terjadi pada malam hari, sehingga tidak mengenai siswa. ”Coba kalau kejadiannya saat proses belajar mengajar, pasti akan banyak korban. Nah jangan sampai kejadian itu benar-benar terjadi,” katanya miris. Pihaknya juga akan memperjuangkan agar bantuan dana pembangunan gedung sekolah itu dapat segera turun. Sehingga kondisinya tidak menghawatirkan seperti sekarang.”Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Dinas terkait, agar dapat mengganggarkan dana untuk pembangunan sekolah itu,” pungkasnya. (har)
Karena itu pemerintah desa mengumpulkan warga untuk gropyokan. “Tikus sudah sangat meresahkan, kalau tidak dibasmi, petani bisa tidak panen,” ujar Budi Prayogo. Gropyokan yang dimulai pukul 08.00 hingga 14.00 berhasil mengumpulkan sedikitnya seribu ekor tikus. (ori)
Dari Hal. 1
PDAM dianggap asal-asalan. Soalnya dilihat dari bagian atasnya saja sudah tidak rapi bahkan sudah mulai bergelombang. Berbeda pada saat sebelum galian pipa dibongkar yang dinilai cukup kuat dan rapi. Diharapkan pemerintah benar-benar tegas atau teliti
dalam mengawasi para pemborong ketika menjalankan proyek pengaspalan. Kalau tidak diutamakan kualitasnya, tentu dapat membahayakan pengendara lainya.”Baru dilewati truk diesel saja sudah ambles, apalagi truk yang lebih besar,”sesalnya. (ben)
Depan Dikpora Tak Boleh untuk Jualan LAPAK PKL Pantauan di lapangan, proses pengaplingan dilakukan sejak pagi hari oleh tim penataan PKL alun-alun. Mereka adalah petugas gabungan dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagsar) Kebumen bersama Dinas Pekerjaan Umum, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kebumen. Sejumlah pengurus Paguyuban Pedagang Kaki Lima Alun-alun Kebumen juga ikut mendampingi. “Proses penataan PKL alunalun Kebumen sampai sekarang ini sudah mencapai 90 persen, sebentar lagi selesai,” kata Kepala Seksi (Kasie) Promosi
Dari Hal. 1 dan Informasi pada Disperindagsar Kebumen, H Suratno disela-sela pelaksanaan pengaplingan, Kamis (5/12). Menurut Suratno, fasilitas tenda bantuan PKL dari Pemkab juga sudah jadi, tinggal proses p engaplingan dan peresmian saja. Berdasarkan hasil rapat terakhir, rencananya peresmian penataan PKL alun-alun akan dilaksanakan pada Jum’at (20/12) mendatang. “Pemkab berharap pada hari raya Natal dan tahun baru besok, PKL di Alun-alun Kebumen sudah tertata rapi. Sehingga akan lebih nyaman dan tidak terkesan semrawut,” bebernya. Dari hasil pengaplingan kemarin, didapat 133 lokal yang akan
digunakan PKL untuk berjualan. Lokal-lokal tersebut terdiri dari ukuran 5 meter x 3,75 meter untuk pedagang jenis kuliner dan 5 meter x 3 meter bagi pedagang ringan seperti minuman dan rokok. Jumlah tersebut sudah termasuk untuk penempatan PKL dan jasa mainan. Penempatan pedagang nantinya juga tidak akan berubah.
“Pengaplingan ini juga bertujuan untuk menempatkan PKL yang tadinya ada di depan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kebumen agar masuk dilokasi alun-alun. Karena kedepan di depan Dinas Dikpora sama sekali tidak boleh untuk berjualan,”ujarnya. (ben)
Seperti Makam tapi Bukan Makam DIKERAMA TK AN, DIKERAMATK TKAN, Dia menceritakan, awalnya petilasan Syekh Bahaudin belum dipugar, hanya berbentuk seperti nisan dua berpasangan. Nisan tersebut terbuat dari tumpukan bata merah berjejer, seperti kuburan, tapi hakekatnya bukan kuburan atau makam. ”Masyarakat disini mempercayai sebagai tempat persinggahan atau petilasan Syekh Bahaudin,”t erangnya Kini setelah mengalami pemugaran bentuknya diperlebar, mempunyai ukuran panjang 4 meter dan lebar 2 meter. Di atas petilasan itu juga diberi atap layaknya rumah tanpa tembok, diberi tanda menggunakan
Dari Hal. 1
papan kayu bertuliskan Panembahan Syekh Bahaudin. Menurut K Imam Zuhdi, sejak dahulu, masyarakat mempercayai tempat tersebut sebagai tempat riadloh atau tempat nyuwun kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui wasilah Syekh Bahaudin. ”Banyak calon-calon pejabat yang datang ke tempat ini, dengan lantaran wasilah Syekh Bahaudin, berhasil menjadi pejabat. Yang sudah terbukti, calon-calon kepala desa datang kesini, saat pemilihan dapat memenangkan suara, akhirnya berhasil menjadi kepala desa. Tapi itu semua karena Yang Diatas memang menghendaki,”
ujar dia. Kepala Desa Wiromartan Kecamatan Mirit, Widodo Sunu Nugroho, salah satu kepala desa, yang sebelum menjadi kepala desa pernah melakukan Riadloh atau semedi ditempat itu, kini ia berhasil menjadi kepala desa. Tidak ada syarat khusus ketika melakukan semedi ditempat itu, karena panyuwunan dilakukan dengan cara Islami mem baca tahlil. Di salah satu wasilah tahlilnya menyebutkan nama Syekh Bahaudin. “Alhamdulillah berkat ridho Allah SWT, sekarang saya berhasil menjadi kepala desa,” ujar dia. (*)
Pembagian Kondom Tak Boleh Vulgar NU
Dari Hal. 1
Pembagian hendaknya lebih ditekankan kepada warga yang sudah terjangkit virus HIV AIDS atau ditempat-tempat yang rawan tindakan mesum atau pergaulan bebas. “Karena penularan ditempat-tempat seperti itu diyakin cukup banyak, sehingga perlu diminimalkan,” tutur Salim kepada Ekspres, Kamis (5/12). Terkait program pencegahan bahayaHIVAIDS,menurutSalim Wasdy, hendaknya pemerintah daerah juga lebih tegas dalam menertibkan tempat-tempat mesum. Selain itu juga dilakukan
Takut Siswa jadi Korban, Fungsi Ruangan Diubah NYARIS
gropyokan. Selain itu, dalam berburu tikus juga ada warga yang menerapkan sistim pengasapan pada sarang atau lubanglubang tikus. Kepala urusan pemerintahan desa setempat, Budi Prayogo mengatakan, akhir-akhir ini tikus merajalela di desanya.
Pemda Harus Tegas dan Teliti
Dari Hal. 1 Pemilu yang jujur dan adil (judil). “Menjelang Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden diperlukan pengawasan optimal. Di sisi lain jumlah tenaga pengawas kita sangat minim sehingga kita perlu menggandeng relawan guna pengawasan,” ungkap Kasran. Turut hadir pada acara tersebut, Wakil Bupati Djuwarni AMd Pd, Ketua Bawaslu Jawa Tengah Abhan Misbah, Asisten Sekda Bidang Pemerintahan Drs Frans Haidar MPA, Staf Ahli Bupati RAI Ageng Sulistyo SIP, para camat, pengurus partai politik peserta pemilu, anggota KPU Kebumen, Panwascam, akademisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan perwakilan
Dari Hal. 1
dengan meningkatkan sosialisasi dan pendidikan moral serta bahaya HIV AIDS kepada ma syarakat ketimbang bagi-bagi alat kontrasepsi. “Mengingat sebagian besar orang justru takut terhadap orang yang mengidap HIV AIDS ketimbang virusnya,” jelas Salim. Terpisah, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kebumen, H Abduh Hisyam MAg juga menyampaikan hal senada. Dia menilai, aksi bagi-bagi alat kontrasepsi itu memang baik, namun jangan terlalu vulgar
atau ditempat-tempat umum. “Alangkah lebih baiknya jika (pembagian-red) itu dilakukan di lokasi khusus seperti lokalisasi,” ujar dia. Selain itu, dalam membagikan alat kontrasepsi, penerima juga hendaknya sekaligus diberi pen jelasan akan penggunaan dan bahaya HIV AIDS. Pasalnya jika tidak sekaligus diberi penjelasan, dikhawatirkan alat kontrasepsi yang dibagikan disalah gunakan. “Kampanye bahaya HIV AIDS memang harus, tapi harus dengan cara yang tepat juga,” pungkasnya. (ben)
Arep Takon, Kemplu Isin MELU ”Kebeneran, kae esih ana komputer siji sing nganggur. Oh ya, mumpung ana kowe, tulung tunggoni sedela ya. Aku arep metu ana urusan sedela ,” jawab Daplun seraya melangkah keluar. ”Beres!” sahut Kemplu sumringah. Tanpa ba-bi-bu, Kemplu segera menuju komputer yang nganggur itu dan mulai menggerakan mouse-nya. Biasanya, komputer-komputer itu sudah dinyalakan Mr Daplun, sehingga untuk meng aktifkan layar komputer, para pengguna tinggal menggerakkan mouse-nya. Tapi, komputer yang satu itu ndilalah lupa
Dari Hal. 1 dinyalakan Mr Daplun. Alhasil, komputer itu tetap tidak mau aktif walau Jon Kemplu telah menggerak-gerakkan mousenya berulang kali. ”Waduh, kepriwe ya, kiye anu rusak apa urung diurubna?!” batin Kemplu yang belum mudheng cara menyalakan komputer. Jon Kemplu bingung. Ia tidak berani memencet tombol-tombol yang ada di komputer. Kemplu-nya lagi, ia juga malu bertanya pada pengguna komputer lain. Walhasil, Jon Kemplu cuma bisa diam di depan layar komputer dan berharap omnya segera datang untuk menyalakan komputer.
Satu jam berlalu. Daplun akhirnya datang juga. Kemplu segera menghampirinya dan berbisik, ”Om, komputer sing kie kok ra bisa murub ya ?,” Mendengar keluhan Kemplu, Daplun malah ngguyu ngakak, ”Walah! ket mau kowe ngapa bae? deneng ora takon karo Mas-mas kie?” Kontan saja suasana rental itu jadi gerrr. Salah satu pengguna pun ada yang nyeletuk, ”Ooo, ket mau mendelo nang ngarep komputer jebul kur melu ngilo (bercermin di layar komputer mati)?” Malu campur grogi, Jon Kemplu cuma bisa nanak-nunuk ngetik sambil berharap cepat selesai, ben cepet bali. (hry)