CMYK
CMYK
HARIAN P AGI PA
Jawa P os Gr oup Pos Group
Paling Tahu Kebumen
KAMIS PON 5 DESEMBER 2013
Harga Eceran Rp 2000,-
Gudang Satpol PP Dipenuhi Atr ib ut PParp arp ol trib ibut arpol
SMS KE : 0081391445973 81391445973 Kirim SMS Kritik & saran untuk membangun Kebumen yang lebih Baik Isi SMS Tidak Boleh Mengandung Sara/ Fitnah & Pornografi
Ngaku Kesulitan Tertibkan Alat Peraga Kampanye
Kepada Dinas DPU Kebumen, Tolong jln yg longsor Separuh jln Alteranatif Banjaranegara lokasi di Desa Semali Sempor Tolong Segera di perbaiki sudah byk makan korban. Yudi Karyadi Kentenag -087837606663 Untuk Kebumen Yg Lebih baik, Kebumen Harus bebas dari praktek Money Politik Pilkades alias bebaskan dari WUWURAN Ini Mutlak!!! Makhrus, Murtirejo -087732848382
HARI IBU Peringati Hari Ibu, GOW Gelar Desiminasi KB KEBUMEN - Untuk memperingati Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) menggelar desiminasi program kesehatan KB dan reproduksi remaja. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari tersebut dipusatkan di Pendopo Kelurahan Panjer Kecamatan Kebumen, Rabu-Kamis (4-5/12). Ketua GOW Kabupaten Kebumen, Hj Ermi Kristiani SP MM mengatakan, kegiatan tersebut merupakankegiatanrutinsetahunsekali.Tempat yang dipilih adalah daerah yang padat pen duduknya, seperti tahun lalu diadakan di Pejagoan, untuk tahun ini di Kelurahan Panjer. “Di daerah-daerah seperti kan secara otomatis angkatan usia mudanya juga tinggi,” ujar Ermi di Pendopo Keluraha Panjer, kemarin. ke hal 7
BENI/EKSPRES
PENUH: Seorang anggota Satpol PP menunjukan bukti baliho dan spanduk caleg yang memenuhi gudang milik Satpol PP Kebumen. Baliho yang jumlahnya tak kurang dari 30 ribu ini merupakan hasil penertiban yang dilakukan Satpol PP di seluruh wilayah Kebumen.
D e wan Soroti Kualitas Pl afon Pasca Ambrolnya Plafon SDN Kawedusan KEBUMEN – Kalangan politisi DPRD Kebumen langsung bereaksi pasca musibah ambrolnya plafon ruang kelas III SD Negeri Kawedusan Kebumen, Selasa (4/
12) pagi sekitar pukul 19.15 WIB. Ketua Komisi D DPRD Kebumen, H Sarimun ditemui diruang kerjanya menjelaskan, setelah pihaknya melakukan crosscek ke sekolah tersebut, mendapati kualitas plafonnya benar-benar jelek, tipis dan keras. ”Adapun jenis plafonnya menggunakan Kalsiboard, tapi kualitasnya sangat jelek,”
ungkap ketua komisi yang membidangi masalah pembangunan tersebut. Dia menambahkan, plafon kalsiboard memiliki banyak jenis. Tapi yang dipakai di sekolah tersebut menggunakan kalsiboard yang berukuran sangat tipis. ”Sehingga wajar saja seketika bisa ambrol,” sesalnya. Taufik Hamzah SIP, anggota Komisi D
IDI Siap Laporkan PT Askes ke Ombudsman DARNO/EKSPRES
SAMPAIKAN MATERI: Dr Rahmi Asfiyatul Jannah, dokter Puskesmas Kebumen 1 saat memberikan materi kesehatan reproduksi remaja dan bahaya seks bebas pada acara Desiminasi Program Kesehatan KB dan Reproduksi Remaja, di Pendopo Kelurahan Panjer, Kecamatan Kebumen.
NGAPAK NGAKAK Aja Klamben JON KEMPLU KEMPLU, tergolong Balita yang cukup cerdas. Meski masih kecil dia sangat cepat menangkap pembicaraan dan tingkah laku orang dewasa. Karena itu ayah Kemplu sangat berhati-hati agar tingkah laku yang tidak baik tidak ditiru anaknya. SuatuketikaKemplu diajak ayahnya ke Kota Kebumen. Namun karena ayahnya ada urusan akhirnya Kemplu dititipkan kepada saudara ayahnya yakni Mr Daplun. Kebetulan siang itu udara di Kebumen begitu panas, Mr Daplun pun membuka bajunya. Hanya celana pendek saja yang dikenakan olehnya. ke hal 7
Kang Usil.....
G
G
-Dewan Soroti Kualitas Plafon -Aja-aja bangunan liane pada bae - Demi Rokok, Kakek 71 Tahun Nekat Jual Togel -Oalah mbah..mbah eling wis lampu kuning lho
G
G
TELPON PENTING NOMOR TELEPON PENTING KEBUMEN Presscenter : (0287) 385501 Polres : (0287) 382110 Kodim : (0287) 381103 Satlantas : (0287) 385514 PMI Cabang : (0287) 381818 UTD PMI : (0287) 381040 Pemadam Kebakaran: (0287) 382113 RSUD : (0287) 381101 PLN : (0287) 382220 PDAM : (0287) 381489 Stasiun KA : (0287) 381215
KEB UMEN KEBUMEN UMEN-Gudang milik Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kebumen terus dipenuhi alat peraga kampanye hasil penertiban yang terus dilakukan aparat penegak perda tersebut. Saat ini, tak kurang dari 30 ribu alat peraga kampanye yang diamankan digudang Satpol PP Kebumen. Jumlah ini diprediksi terus bertambah. Sebab, masih banyak alat peraga kampanye melanggar aturan yang belum sempat ditertibkan. Apalagi, atribut kampanye ini bak jamur yang tumbuh di musim penghujan. “Ibaratnya sehari kita tertibkan, besoknya sudah ada lagi atribut serupa,” ujar Kasi Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kebumen, Kusmanto SPd kepada Ekspres, kemarin. Dia menuturkan, atribut yang kini ngendon di gudang Satpol PP meru pakan hasil penertiban yang dila kukan di berbagai wilayah di kabu paten Kebumen. ke hal 7
KEBUMEN – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kebumen mengancam akan memejahijaukan Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) atau yang sekarang bernama PT Askes (Persero) terkait persiapan pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). IDI menuding, PT Askes (Persero) telah mengarahkan para peserta JKN kepada fasilitas kesehatan primer tertentu saja.
Adapun yang dimaksud sarana kesehatan primer adalah puskesmas, klinik dokter keluarga, poliklinik swasta dan lain-lain. Yang kemudian menjadi persoalan, jumlah fasilitas kesehatan primer di Kebumen baru ada 75 terdiri dari 35 Puskesmas dan 40 dokter keluarga. Menurut data IDI, jumlah itu tidak sebanding dengan jumlah peserta JKN yang mencapai sekitar 730.000. Menyikapi persoalan itu,
IDI mengaku sudah siap melaporkannya ke Ombudsman. Ketua IDI Cabang Kebumen, dr H Pudjo Trimakno menyatakan, pihaknya masih menunggu sejauh mana kesiapan PT Askes (Persero) yang kelak akan bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan, dalam menyongsong program bantuan kesehatan JKN yang akan mulai berlaku per 1 Januari 2014 tersebut. ke hal 7
MUI KKee b umen SSor or oti PPem em an KKondom ondom oroti embb a gi gian KEBUMEN - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kebumen menyoroti pembagian kondom gratis yang dilakukan Forum Peduli AIDS (FPA) Kebumen, Kabag Kesra Kebumen dan sejumlah komunitas, dalam rangka hari AIDS sedunia,barubaru ini di Alun-alun Kebumen. MUI menganggap bahwa bagi-bagi kondom gratis tersebut merupakan
tindakan yang tidak tepat. Tak hanya itu saja, MUI Kebumen juga tidak sepakat akan pembagian kondom gratis ditempat-tempat umum sebagai bagian dari kegiatan Pekan Kondom Nasional yang digagas Kementerian Kesehatan dan dilaksanakan oleh Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) serta salah satu produsen kondom.
Komisi Kajian Keislaman MUI Kebumen KH Ali Mu’in Lc kepada ekspres, Rabu (4/12) diruang kerjanya mengaku menyayangkan kebijakan yang dianggap tidak tepat tersebut. Apalagi MUI Kebumen sama sekali tidak diberitahu tentang acara tersebut. “Kalau mau bagibagi kondom jangan ditempat umum dong,” kata dia.
P es an en KKur ur an er os as emilu esan antrtrtren uran angg TTer erss en entt uh SSos osii alis alisas asii PPemilu KEBUMEN - Berbagai langkah dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kebumen untuk mensosialisasikan Pemilu 2014 kepada masyarakat. Terbaru, KPU melakukan sosialisasi di lingkungan pondok pesantren. Sosialisasi di pondok pesantren dinilai KPU Kebumen cukup efek-
tif, pasalnya ditempat ini cukup banyak kumpul santri yang memiliki hak pilih dan terdaftar menjadi calon pemilih. Disisi lain, banyak pemilih yang tinggal di pesantren selama ini tidak tersentuh sosialisasi dan informasi kepemiluan. Padahal ada banyak perubahan pada Pemilu 2014 men-
datang, baik itu berkaitan dengan sistem pemilu, jumlah partai politik peserta pemilu, termasuk tata cara pemberian suara. Anggota KPU Kebumen Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih, Supriyanto menjelaskan, pihaknya mulai menggarap pemilih berbasis pesantren. ke hal 7
DPRD Kebumen, menambahkan, kejadian itu menjadi pelajaran bagi sekolahsekolah yang lain. Menurutnya, kata kuncinya ada dipengawasan, berarti selama ini pengawasan kurang ketat, atau mungkin kurang berjalan, baik dari pihak konsultan proyek, maupun dari dinas terkait. ke hal 7
Demi Rokok, K ak ek 71 TTah ah un akek ahun N ek ual TToo g el ekaa t JJual KEBUMEN - Kelakuan kakek yang satu ini sungguh tak patut dicontoh. Diusianya yang sudah menginjak kepala tujuh, Suk (71), bukannya meningkatkan ibadah malah makin asyik ikut bisnis judi togel. Padahal pekerjaan serupa pernah mengantarkan warga Dusun Kedungwaru Desa Kedungwinangun Kecamatan Klirong ini ke balik jeruji besi, tahun kemarin. Mirisnya lagi, Suk mengaku nekat menjual togel hanya demi mendapatkan tambahan uang rokok. Duh..duhh ... duh.. ke hal 7
Ke l o m mpp o k AAbb u R ob an TTak ak PPern ern ah oban ernah T u n jjuu k kkan an KKTT P Anggota Teroris yang Ditangkap di Kebumen JAK AR TA - Ingat kasus penggerebekan terduga AKAR ART teroris di Dusun Kembaran Desa Ungaran Kecamatan Kutowinangun, Mei 2013 kemarin ? Kini, kasus tersebut telah sampai ke meja hijau dengan terdakwa Budi Supriantoro cs. Budi dan tiga rekannya ditangkap Densus 88 dalam sebuah penggerebekan di Desa Ungaran Kecamatan Kutowinangun. Budi menempati rumah kontrakan di desa tersebut setelah melakukan aksi perampokan sebuah bank di Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah. ke hal 7
Stand Gadget dan Laptop Diserbu Pengunjung KEBUMEN - Kepedulian masyarakat Kebumen terhadap teknologi rupanya cukup tinggi. Setidaknya itu bisa terlihat dari stand gadget dan laptop di Bazar Murah Elektronik, Komputer dan Laptop yang selalu dipenuhi pengunjung. Apalagi bazar yang digelar di Gedung Setda Kebumen ini memang menawarkan diskon yang cukup menggiurkan. Tak heran jika bazar yang dibuka sejak 30 Nopember ini terus dipadati pengunjung. Selain diskon, beragamnya gadget modern, seperti smartphone, tablet, kamera dan laptop berbagai merk menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Wahyu (42), warga Sruweng mengaku sengaja datang ke bazar tersebut untuk mencari laptop. “Kebetulan anak mau kuliah, jadi saya sengaja nyari disini. Murah-murah sih, pilihannya juga banyak, apalagi ada fasilitas kredit juga,”kata dia. Pantauan di lokasi bazar, sejumlah produk memang ditawarkan dengan harga yang jauh lebih miring. Seperti Netbook Axioo yang hanya dibandrol Rp 2,7 juta, Kamera DSLR
FUAD/EKSPRES
PILIH LAPTOP: Sejumlah pengunjung terlihat asyik memilih laptop di stand elektronik Bares Jaya pada Bazar Murah Elektronik, Komputer dan Laptop yang digelar di Gedung Setda Kebumen, kemarin. Pameran ini akan berlangsung hingga 8 Desember mendatang.
Alamat Redaksi : Jl. Raya Kutoarjo No. 28 Selang Kebumen Telp. (0287) 3871627 Email : kebumenekspres2011@gmail.com
Sony 20 MP harga dibandrol Rp 4,5 juta, DVD player Rp 150.000, serta berbagai smartphone terbaru dari Samsung, Acer maupun merk lain yang harganya cukup murah. “Selain murah, kami juga memberikan fasilitas kredit dengan angsuran yang murah,” ujar Pemilik Bares Jaya Elektronik & Komputer Gombong, Williardi Hermawan didampingi Store Manager Bares Jaya Paskalis Andi, kemarin. Paskalis menambahkan, selain gadget dan laptop berbagai produk elektronik kebutuhan rumah tangga juga ditawarkan dengan harga murah. Hebatnya lagi, selain murah pihaknya juga memberikan bonus pembelian. “Contohnya pembelian mesin cuci dapat setrika dan pembelian AC mendapat bonus pemanggang roti,” kata dia. Selain itu, untuk pembelian Rp 250.000 dan kelipatannya, pengunjung berkesempatan men dapatkan hadiah doorprize yang akan diundi pada akhir pameran, yakni 8 Desember mendatang. Hadiah kejutan yang disedikan pun cukup mentereng. Mulai dari LCD TV 32 inchi, mesin cuci, home theater, dan DVD Player. ke hal 7 Langganan Rp. 44.000
KEBUMEN EKSPRES
KEBUMEN EKSPRES
7
Kamis Pon 5 Desember 2013
Pria Harus Peduli KB
Dimeriahkan Berbagai Acara STAND GADGET Terpisah, Project Officer Pethz Production Dani Hendrawan selaku event organizer (EO) penyelenggara bazar mengaku mengaku optimis target 40 ribu pengunjung bisa
Dari Hal. 1
tercapai. Apalagi sambutan masyarakat terhadap event ini cukup antusias. “Sehari ratarata ada 5.000 pengunjung yang datang, tapi yang paling ramai memang pada malam
Minggu,” kata Dani. Dia menambahkan, untuk memeriahkan acara tersebut, pihaknya telah menyiapkan berbagai acara menarik. Seperti konser musik akustik, festival
band, lomba nyanyi dangdut, lomba rebana, dan workshop fotografi bagi pemula. Khusus musik akustik digelar setiap malam yang diisi oleh bandband lokal Kebumen. (has)
PERINGATI
Dari Hal. 1
Kegiatan yang menghadirkan sejumlah narasumber, seperti dokter, BPPKB, Kementerian Agama, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan dari GOW sendiri, diikuti oleh sedikitnya 150 peserta. “Perangkat kelurahan, ka-
der posyandu, forum kesehatan kelurahan, remaja, pendidik, tokoh masyarakat, dan bapak-bapaknya juga,” katanya. Ermi sengaja menghadirkan peserta dari kaum pria, agar pria juga memahami kewa-
jiban KB bukan hanya untuk kaum ibu saja. Selama ini program Keluarga Berencana (KB) selalu identik dengan kewajiban wanita. “Tapi bila ingin jadi suami dan ayah yang baik, pria seharusnya juga ikut beri) KB,” imbaunya. (or ori)
Sekda Minta Semua Plafon Diperiksa Klambine Sawiyah kon Mbukak
DEWAN
Dari Hal. 1
Sementara itu, sehari pasca ambrolnya plafon ruang kelas III SD Negeri Kawedusan Kebumen, aktifitas belajar di sekolah itu kembali normal. Hanya saja, khusus siswa kelas III, pihak sekolah memberi kelonggaran dengan meniadakan kegiatan belajar mengajar selama sehari kemarin. Kebijakan ini sengaja diambil pihak sekolah untuk menghilangkan trauma siswa pasca ambrolnya asbes yang menimpa seluruh siswa dan seorang guru pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, Selasa (4/12) pagi sekitar pukul 19.15 WIB. “Siswa tetap masuk seperti biasa, tapi tak ada proses pembelajaran. Mereka kami bebaskan untuk bermain di lingkungan sekolah atau membaca buku di ruang perpustakaan. Ini kami lakukan agar siswa tidak trauma lagi,” ujar Kepala
SDN Kawedusan, Niken Suwardani SPd, ditemui di sekolah, Rabu (4/12). Dia menambahkan, dari pan tauannya kondisi anak-anak sudah baik dan ceria. Sehingga hari ini pihak sekolah akan kembali mengaktifkan kegiatan belajar mengajar untuk siswa kelas III. Apalagi plafon ruang kelas yang sempat ambrol sudah diperbaiki dan kembali normal seperti sedia kala. Proses perbaikan dilakukan pada malam hari pasca kejadian. Hal ini tak lepas dari kunjungan Bupati Kebumen H Buyar Winarso didampingi Sekda H Adi Pandoyo SH MSi serta Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Dra Dyah Woro Palupi ke sekolah tersebut, tak lama setelah kejadian. ”Saat itu pula Bupati mengintruksikan untuk segera diperbaiki,” jelas Niken kepada Ekspres.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dikpora Kebumen Dra Dyah Woro Palupi menjelaskan, bangunan SDN Kawedusan yang sebagian plafonnya ambrol, dibangun menggunakan dana Anggara Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun anggaran 2012, sebesar Rp 300 juta. “Proses pembangunan gedung dilaksanakan dengan swakelola oleh pihak sekolah,” kata Dyah seperti dituturkan Sigit Widodo SIP MSi dari Bagian Sarana dan Prasarana Dikpora Kebumen. Menurut Sigit, sepesifikasi material bangunan juga sudah sesuai, karena penyanggah plafon juga menggunakan baja ringan. ”Baja penyanggahnyapun tidak ikut runtuh, otomatis tidak ada masa lah. Hanya kemungkinan, cara pemasangannya yang kurang be tul, sehingga terjadi ambrol,” ujarnya. Pihaknya juga sudah me-
minta kepada pihak sekolah untuk meneliti pada ruangan yang lain. Kalau memang mengalami hal sama, pihaknya akan segera menggantinya. Sementara Setda H Adi Pan doyo SH MSI, setelah melakukan kroscek ke sekolah tersebut, melihat sisi yang berbeda. Pihaknya menilai, ambrolnya plafon tersebut disebabkan karena pengikatnya kurang kuat. “Kalau kami melihat baja ringannya sudah cukup kokoh. Jadi persoalannya hanya kurang kencang saja,” katanya Agar tidak menimbulkan trauma pada anak-anak, kata dia, pihaknya sudah mengintrusikan kepada teknisi pada dinas terkait, agar semua plafon dicek. “Kalau memang tidak kuat, harus diperkuat, kalau memang perlu diganti, ya ar) segera diganti,” tegasnya. (h (har)
Polisi Kejar Tersangka Lain DEMI Akhir November kemarin pun jadi kelabu baginya. Sebab perjalanannya sebagai penjual togel Hongkong (HK) harus berakhir, setelah Tim Resmob Polres Kebumen meringkusnya di rumahnya. Kini untung yang tak seberapa, harus dibalas dengan hukuman mendiami lagi dinginnya sel tahanan. Suk ditangkap bersama enam anggota komplotannya dalam sebuah penggerebekan simultan yang digelar jajaran Polres Ke bumen di dua lokasi, yakni desa Kedungwinangun dan Desa Gadungrejo kecamatan Klirong. Mereka adalah Tunggul (36) dan Novi (29) warga Desa Dorowati Kecamatan Klirong Mujianto (45), Ade (23), Desa Podoluhur Kecamatan Klirong
Dari Hal. 1
serta Andri (21) dan Pawit (58) warga Desa Bumiharjo Kecamatan Klirong. “Jadi mereka ini satu komplotan penjual togel, jumlahnya 7 orang, satu orang masih dalam pengejaran,” ujar Kapolres Kebumen AKBP Faizal SIK MH kepada sejumlah wartawan, kemarin. Dituturkan Kapolres, selain menangkap7tersangka,pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti. Antara lain uang tunai dengan total Rp 2,3 juta, enamhandphoneberbagaimerek, ratusan bonggolan kupon judi togel,baikyangsudahdijualmaupun bonggol kosong, buku rekap, kertaskarbon,stempeldanbolpoin. Menurut Kapolres, tujuh tersangka ini memiliki peran ber-
beda-beda. Enam orang, termasuk Suk, adalah pengecer togel. Selanjutnya, hasil penjualan togel disetorkan ke Tunggul yang berperan sebagai pengepul. Selain sebagai pengepul, tersangka Tunggul ternyata juga ikut menjual togel di warung kopi di Desa Gadungrejo. Penangkapan tujuh tersangka ini berawal saat tim Resmob mencokok tersangka Suk di rumahnya. Dari situlah petugas bergerak menangkap Tunggul. “Selanjutnya satu per satu tersangka kita amankan saat mereka menyetorkan hasil penjualan ke tersangka Tunggul,” beber Kapolres sembari menyebut informasi perjudian ini berasal dari laporan masyarakat.
Kasubag Humas Polres Kebumen, AKP Wasidi yang ikut mendampingi Kapolres menuturkan, saat ini Polres Kebumen masih memburu tersangka lain yang diduga menjadi bandar judi togel komplotan ini. “Identitas sudah kami kantongi, tinggal fokus pengejaran,” tegasnya. Wasidi menegaskan jika jajaran Polres Kebumen akan terus menabuh genderang perang terhadap perjudian. Untuk mendukung hal itu, masyarakat pun dihimbau ikut berpartisipasi dengan memberikan informasi jika melihat ada aktifitas perjudian di wilayahnya. “Sekecil apapun informasinya, sangat berarti bagi as) kami,” pungkasnya. (h (has)
Dinkes Minta Semua Pihak Dukung Program JKN IDI SIAP Namun demikian, Pudjo mengaku cukup menyayangkan kebijakan PT Askes (Persero) bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen yang terkesan mengarahkan para peserta JKN. Yakni untuk peserta Penerima Bantuan Iuran/PBI ke Puskesmas sementara non PBI ke 40 dokter keluarga. Regulasi itu dinilai merugikan peserta JKN, terutama dari kategori PBI yang saat ini merupakan pemegang kartu Jamkesmas. Peserta PBI yang masuk kategori warga miskin. itu menjadi tidak punya banyak pilihan. Belum lagi, adanya sejumlah pihak tertentu yang mendapat keuntungan dari kebijakan tersebut. “Setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam memeroleh layanan kesehatan. Bila itu diberlakukan, sama saja melukai rasa keadilan masyarakat, utamanya warga miskin. Idealnya, setiap warga masyarakat diberi kebebasan memilih, “ kata Pudjo. Ungkapan senada juga pernah diungkap Majelis Kode Etik Kedokteran Kebumen, dokter HM Chanifudin MHKes. Jika hal itu berlanjut, kata Chanifudin maka pelayanan kesehatan peserta JKN oleh fasilitas pelayanan primer hanya akan ditangani oleh 35 Puskesmas (peserta PBI) dan 40 dokter keluarga Askes (peserta non PBI). Dengan demikian 75 fasilitas kesehatan primer akan melayani 730.000 peserta JKN atau 1 fasilitas kesehatan primer melayani sekitar 9.700 peserta. “Ini tidak rasional, karena tidak akan mampu melayani semua peserta JKN,” ujarnya. Dia melanjutkan, berdasarkan UU Praktik Kedokteran 2004 menyebutkan bahwa penyelenggaraan praktik kedokteran sebagai inti dalam berbagai kegiatan penyelenggaraan kesehatan harus dilakukan oleh dokter atau dokter
Dari Hal. 1
gigi. Peserta PBI di Kebumen sejumlah 650.000 untuk 35 Puskesmas, berarti setiap Puskesmas melayani 18.571 peserta PBI. Maka masing-masing Puskesmas membutuhkan 6 orang dokter umum. “Berdasarkan rasio 1 dokter umum melayani 3.000 orang, apakah cukup jumlah dokter umum di Puskesmas,” kata Chanifudin lagi. Lebih jauh, menurut Pudjo, hal itu sudah menyalahi UU Praktik Kedokteran 2004 dan Undang-Undang No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sehingga IDI tak menutup kemungkinan akan membawa persoalan tersebut ke Ombudsman bahkan PTUN. Namun, sebelum itu, IDI berencana menemui Bupati Kebumen,H Buyar Winarso SE untuk beraudiensi.”Kami siap membawa persoalan ini ke Ombudsman bahkan PTUN. Namun begitu, kami akan berkonsultasi dengan Bupati besok (hari ini, red),” tegas Pudjo. Apalagi, kata dia, IDI sudah jauh-jauh hari mengingatkan PT Askes (Persero) akan persoalan itu. Tidak sekedar mengingatkan, IDI juga memberi solusi dengan memetakan luas wilayah dengan kebutuhan rasio dokter. Harapannya, masyarakat, utamanya warga miskin, mudah mendapat layanan kesehatan dimanapun dia berada. Sayangnya itikad IDI itu tak mendapat respon dari PT Askes (Persero) dan Pemkab Kebumen dalam hal ini Dinas KesehatanKabupatenKebumen. Pudjo khawatir program BPJS itu tak ada bedanya dengan program Jamkesmas yang berlaku sebelumnya atau istilahnya hanya “ganti baju”. Lebih khawatir lagi, ungkapan orang miskin dilarang sakit akan menjadi kenyataan. “IDI tidak ingin BPJS itu hanya perubahan istilah, namun pelaksanaannya sama persis seperti
dengan program Jamkesmas. Itu artinya sama saja dengan ungkapan orang miskin dilarang sakit,” sindir Pudjo. Hingga berita ini diturunkan, Kepala PT Askes Kebumen, Suwarto belum bisa dimintai konfirmasinya. Dihubungi kemarin, Suwarto tengah berada di Purwokerto. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen dr Hj Rini Y Kristianti MKes saat dimintai tanggapannya menyatakan, pihaknya memilih berhati-hati menyikapi persoalan itu. Dalam hal ini, kata Rini, Dinkes tidak akan memihak kepada IDI maupun PT Askes (Persero). Dia pun menghargai aspirasi IDI tersebut. Hanya saja, Rini merasa perlu menegaskan, kebijakan mengenai pelaksanaan program JKN tetap berpedoman kepada peraturan yang berlaku. Dalam Perpres No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (PerPres JK), katanya, pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan memiliki kewenangan untuk menunjuk penyelenggaran JKN. Penunjukkan 35 Puskesmas (bagi PBI) dan 40 dokter keluarga Askes (peserta non PBI) itu sudah melalui seleksi oleh tim credensialing untuk menilai apakah sebuah fasilitas kesehatan primer sudah siap atau belum. Dia memastikan, proses seleksi itu akan terus berjalan sehingga bila ada yang sudah siap, fasilitas kesehatan primer akan ditambah sesuai kebutuhan. Jadi, menurut Rini, tak ada unsur lain apalagi istilah tidak fair dengan penunjukan itu. “Penunjukkan fasilitas primer dalam program JKN tergantung dari kesiapan (fasilitas kesehatan) yang bersangkutan,” katanya. Rini juga tidak sepakat bila dikatakan dalam program JKN para peserta JKN tidak diberi pilihan untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang terbaik. Sebab, setelah berjalan 3 bulan, para peserta JKN bebas memilih fasilitas kesehatan terbaik yang mereka inginkan. Mengenai adanya keraguan sejumlah pihak terhadap pelaksanaan JKN di Kebumen, Rini tidak menutup mata bila ada kekurangan. Salah satunya, belum semua 35 Puskesmas yang ada di Kebumen memiliki tenaga dokter. Namun demikian, kekurangan-kekurangan itu akan dibenahi secara bertahap. “Memang pemahaman para dokter terkait program JKN tidak sama. Ini hanya beda persepsi saja. Dari 140 dokter anggota IDI juga memiliki kesempatan yang sama, karena program JKN memungkinkan adanya dokter kontrak yang diperbantukan di Puskesmas,” kata Rini. Dengan demikian, lanjut dia, persiapan JKN di Kebumen tidak ada masalah. Dijelaskan, Dinkes bersama PT Askes (Persero) sudah melakukan persiapan dengan menggelar sosialisasi di banyak kesempatan. Terbaru, Dinkes menggelar sosialisasi program JKN di aula Stikes Muhammadiyah Gombong, Selasa (3/12). Program JKN di Kebumen, menurut Rini, mencakup 649.291 untuk peserta PBI dan sedikitnya 105 ribu peserta Jamkesda dan Non PBI sekitar 70 ribu. Jumlah itu dimungkinkan berubah, mengingat masih ada warga miskin yang belum tercover sebagai penerima Jamkesmas. Di luar kategori itu, dapat menjadi sebagai peserta JKN melalui BPJS Kesehatan Mandiri dengan membayar sejumlah premi. “Jumlah 649.291 adalah mereka yang saat ini terdaftar sebagai pemegang kartu jamkesmas. Jumlah itu bisa saja berubah,” katanya sembari meminta seluruh pihak mendukung suksesnya program JKN di tahun 2014 nanti. (cah)
AJA KLAMBEN Melihat ini Kemplu yang tergolong kritis berkata, “Om... deneng ora klamben,” “Hawane panas banget Plu, klambine dibukak ben silir,” jawab Daplun. “Oh kaya kuwe ya Om...,” kata Kemplu manggut-manggut tanda mengerti dan Kemplu pun langsung ikutan membuka baju. “Iya Om.. dadi semriwing,” kata Kemplu sambil tubuhnya dihadapkan ke kipas angin yang sedang berputar.
Dari Hal. 1
Tak berapa lama datanglah istri Daplun, Jeny Sawiyah. Sawiyah yang baru berpergian juga mengeluhkan hawa yang panas. “Hawane panas temen ya mas... mulane sih pada ora klamben,” ucap Sawiyah. Jon Kemplu yang mendengar keluhan Sawiyah langsung meraih baju Sawiyah. Kemplu berusaha melepaskan baju yang dikenakan Sawiyah. “Ee..... ee.... eeee ana apa kie deneng klambiku ditariki Plu,”
larang Sawiyah tidak mengerti. “Jere tante sumuk... ya klambine dicopot bae kaya Om karo Kemplu ben semriwing,” kata Kemplu. Tentu saja, ulah Kemplu ini pun membuatSawiyahdansuaminya Mr Daplun tersenyum. Lalu Kemplu pun diberi penjelasan. Kalau perempuan itu, tidak boleh buka baju semba rangan. Karena kalau buka baju dilihat orang lain tidak sopan dan malu. (has, ide cerita Suratno Kelurahan Panjer)
Satpol Tegaskan Tak Tebang Pilih GUDANG
Dari Hal. 1
Berdasarkan pantauannya, dari seluruh wilayah di Kebumen, titik jalur Klirong-Petanahan merupakan titik yang paling sulit ditertibkan. Pasalnya, meski sejumlah alat peraga kampanye sudah ditertibkan oleh Satpol PP, dalam jangka waktu sekitar dua Minggu disepanjang jalur tersebut sudah kembali dipasangi lagi. Meski ditempat lain juga ada banyak alat peraga kampanye yang melanggar, namun tidak sebanyak seperti dijalur Klirong -Petanahan. “Kita sudah berkali-kali melakukan penertiban di lokasi itu,
namun selalu saja ada atribut yang dipasang lagi,” kata dia. Yang ia sesalkan, pemasangan atribut kampanye itu kerap kali melanggar aturan. Seperti dipaku atau dipasang di pohon perindang jalan. Padahal sesuai aturan, hal itu tidak dibolehkan. Terkait hal itu, dia meminta agar partai politik di Kebumen lebih mentaati aturan, termasuk mem berikan pembinaan kepada caleg maupun pengurus partai ditingkat kecamatan maupun desa. “Diharapkan pengurus Parpol ditingkat kabupaten juga membina dan mensosialisasikan
aturan pemasangan alat peraga kampanye terhadap kadernya ditingkat bawah,” ujar dia. Kusmanto perlu menegaskan hal itu untuk menghindari adanya tudingan Satpol PP tebang pilih dalam menertibkan alat peraga kampanye. Padahal Satpol PP selalu menertibkan alat peraga kampanye dari Parpol manapun yang melanggar tanpa pilih-pilih. “Diharapkan para kader parpol yang akan mengikuti pesta demokrasi bisa mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Pemerintah Daerah,” tandasnya. (ben)
Merasa MUI Tak Pernah Dianggap MUI KEBUMEN Menurut dia, jika pembagian ditempat umum seperti itu, sama saja mendorong penerima kondom untuk mencoba melakukan sex bebas. Karena dasar itulah, aksi bagi-bagi kondom ditempat umum dianggap sebagai tindakan yang tidak tepat dan tidak mendidik masyarakat. Untuk setiap pembeli kondom saja, kata Ali Mu’in, sebenarnya itu juga perlu pengawasan yang ketat. Karena jangan sampai ada kalangan mahasiswa, remaja maupun anak-anak atau warga yang belum menikah meng-
Dari Hal. 1
gunakanya. “Karena bagi seseorang yang melakukan hubungan sex bukan dengan muhrimnya, maka itu adalah tindakan dosa,” ujarnya. Ali Mu’in menambahkan, hen daknya instansi pemerintah daerah hendaknya bisa membuat program yang tepat guna mencegah penularan HIV AIDS. Sebenarnya MUI juga selalu siap jikadimintauntukbersama-sama membantu program penanggulangan HIV AIDS dimasyarakat. Selain itu, bagi para penderita HIV AIDS juga diyakini membutuhkan motivasi dan pen-
cerahan keagamaan. Selama ini dalam setiap program yang dibuat pemerintah, MUI seperti tidak pernah dianggap ada. Namun ketika dimasyarakat sudah mulai tumbuh banyak sekali persolan dan sulit diatasi, barulah MUI digandeng untuk membantu mengatasinya atau meredakanya.”Mbok ya pemerintah itu jangan menganggap MUI sepertihalnya mobil pemadam kebakaran saja, hanya digandeng jika sudah ada kejadian yang sulit diadatasi,” pungkas KH Ali Mu’in. (ben)
Diharapkan Bisa Jadi Pemilih Cerdas PESANTREN Kegiatan yang diberi tajuk “Safari Pesantren” ini adalah salah satu rangkaian sosialisasi dan pendidikan pemilih dengan sasaran warga yang sedang mondok atau nyantri di pesantren-pesantren di seluruh wilayah Kabupaten Kebumen. “Dipandang perlu dilakukan kegiatan yang sifatnya jemput bola, dimana KPU bersinergi dengan PPK, PPS dan relawan demokrasi yang sudah dibentuk akan langsung masuk ke pesantren-pesantren untuk memberikan sosialisasi dan pendidikan pemilih,” terang Supriyanto bersama Divisi Pemungutan-Penghitungan
Dari Hal. 1
Suara, Data dan Informasi, Khusnul Khotimah SSos. Supriyanto mengatakan, saat ini pihaknya mulai menginventarisir jumlah pesantren yang ada di Kabupaten Kebumen, terutama yang mempunyai santri dalam jumlah banyak. Sosialisasi dilingkungan pondok pesantren, telah diawali di Pondok Pesantren Nurul Hidayah di Desa Bandung, Kecamatan Kebumen, Selasa (3/12) malam. “Santri di pondok pesantren ini mencapai 600 orang, sekitar 200-an orang terdaftar sebagai pemilih. Tentu ini menjadi lahan yang
potensial untuk digarap menjadi pemilih cerdas,” tandasnya. Terlebih, lanjut dia, sebagian dari santri tersebut termasuk pemilih pemula, atau baru pertama kali mengikuti pemilu. Supri memandang perlu ada bekal untuk membangun kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. “Selain itu untuk membentuk pemahaman ten tang aspek penyelenggaraan pemilu serta untuk menumbuhkan sikap kritis dalam menggunakan hak pilih secara rasional dan mandiri,” pungkasnya. (ori)
Sering Banyak Motor KELOMPOK Dalam sidang lanjutan di PN Jaktim, Penggilingan, Jakarta Timur, Rabu (4/12), Jaksa penuntut umum mendatangkan saksi Sulaeman yang tak lain kepala dusun Kembaran, Desa Ungaran Kutowinangun Kebumen. “Warga tidak ada yang tahu mereka kelompok teroris sampai ada polisi,” ujar Sulaeman dalam persidangan kemarin. Sulaeman mengaku curiga dengan kehadiran Budi dusunnya yang menyewa rumah kontrakan milik salah seorang warganya. Kecurigaan itu karena penyewa mengaku bernama Supardi dan Tri tapi tak pernah menunjukkan KTP. “2 orang izin tinggal, lalu saya perintahkan Ketua RT untuk meminta KTP. Tapi sampai terjadi baku tembak dengan polisi tak pernah ditunjukkan,”
Dari Hal. 1
ujar Sulaeman. Sulaeman tidak menyebutkan sudah berapa lama rumah kontrakan itu disewa. Namun ia hanya mengetahui ada tiga orang yang tinggal di rumah tersebut dan kerap menerima banyak tamu pada larut malam. “Ada motor banyak, pernah pukul 01.00 WIB waktu saya siskamling motor-motor di rumah itu bergerak,” ujar Sulaeman. Sementara itu, Sulaeman mengaku melihat sosok Budi 8 hari sebelum penggerebekan. Saat itu dirinya melihat budi sedang bersantai sambil minum kopi di teras rumah kontrakan bersama satu rekannya. “Baku tembak di rumah itu terjadi 8 hari setelah saya lihat terdakwa. Tapi dulu lebih gemuk,” kata Sulaeman seperti
dilansir detik. Majelis hakim kemudian menunda persidangan hingga Rabu (11/12) pekan depan. Agenda selanjutnya masih keterangan saksi yang akan memberatkan Budi. Budi diketahui berperan dalam aksi perampokan bank yang uangnya digunakan untuk membiayai kegiatan terorisme kelompok Abu Roban. Budi dijerat dengan UU Terorisme, ancaman hukuman terberat adalah mati. Kelompok Abu Roban adalah kelompok teroris yang melakukan aksi perampokan di beberapa toko dan Bank BRI di beberapa wilayah. Hasil perampokan digunakan untuk pen danaan aksi teror mereka, de ngan dalih yang mereka yakini sebagai fa’i, yakni merampok harta orang kafir. (jpnn)